Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA BERMAIN

Pada Anak Di Ruang 15




Tugas Kelompok Keperawatan Anak

















Disusun Oleh :
Tim KPRS peride 2 7 Juni 2014







RUMAH SAKIT UMUM SAIFUL ANWAR
MALANG
2014

TERAPI BERMAIN PRE SCHOOL

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi
perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak di
rawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun
harus disesuaikan dengan kondisi anak. Tujuan bermain dirumah
sakit pada prinsipnya adalah agar anak dapat melanjutkanfase
pertumbuhan dan perkembangan secara optimal, mengembangkan
kreativitas anak, dan anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap
stress. Aktifitas bermain dirumah sakit ini disebut "Play Therapy
Program" (Program Terapi Bermain).
Anak masuk rumah sakit akan bereaksi dengan agresif, ekspresi
verbal dan dependensi. Maka sulit bagi anak untuk percaya bahwa
mengukur suhu, mengukur tekanan darah, mendengarkan suara napas
dan prosedur lainnya tidak akan menimbulkan perlukaan. Jika hal ini
berlanjut maka tindakan keperwatan dan pengobatan tidak akan berhasil
sehingga masalah anak tidak teratasi. Oleh karena itu, pentingnya
kegiatan terapi bermain terhadap tumbuh kembang anak
dapatmengurangi kecemasan akibat hospitalisasi.
Manfaat Play Therapy Program dalam penanganan anak yang
dirawat di rumah sakit maka akan memudahkan anak menyatakan rasa
kecemasan dan ketakutan lewat permainan, mempercepat proses
adaptasi di rumah sakit, anak dapat berkumpul dengan teman sebayanya
di rumah sakit sehingga anak tidak merasa terisolir, anak mudah diajak
bekerja sama dengan metode pendekatan proses keperawatan di rumah
sakit.
Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna,
oleh karena itu, menggambar bisa menjadi alternatif untuk
mengembangkan kreatifitas anak dan dapat menurunkan tingkat
kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu karakteristik
perkembangan motorik halus pada anak pre-school adalah mampu
mengenali warna. Dengan permainan menggambar menggunakan pensil
warna menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali
tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan
bahwa selama menggambar, anak akan mengekspresikan imajinasinya
dalam goresan warna pada gambar sehingga untuk sementara waktu
anak akan merasa lebih rileks. Karena pentingnya manfaat Play Therapy
Program dalam penanganan anak sakit dan perawat harus mampu
melaksanakan hal ini maka rencana penerapan terapi bermain terhadap
anak usia pre-school berupa menggambar menggunakan pensil warna
atau crayon yang dirawat di rumah sakit perlu segera dilaksanakan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah mengikuti terapi bermain menggambar dapat
meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak sehingga dapat
mempercepat proses kesembuhan anak.
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan aspek afektif anak, yakni anak dapat
memperhatikan instruksi yang diberikan oleh leader dan
kooperatif dalam berlangsungnya kegiatan.
b. Melatih meningkatkan aspek kognitif anak dalam hal mengenal
warna
c. Meningkatkan aspek motorik, yakni dengan kerapian saat
menggambar dan pewarnaan gambar yang penuh.
d. Anak dapat meningkatkan sosial personal, mencakup mampu
mengenal gambar dan dapat menceritakan kembali gambar
yang digambar.










BAB II
TINJAUAN TEORI

A. MENGGAMBAR
1. Definisi
Menggambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk
mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi
pada anak.
2. Manfaat
a. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan
sangat terapeutik (sebagai permainan penyembuh/ therapeutic play).
b. Dengan menggambar berarti anak dapat mengekspresikan
feelingnya atau memberikan pada anak suatu cara untuk
berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.
c. Sebagai terapi kognitif, pada saat anak menghadapi kecemasan
karena proses hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan sterss,
kognitifnya tidak akurat dan negatif.
d. Menggambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan
ekspresi emosional anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa
marah dan benci.
e. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan
metode penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama
dirawat di rumah sakit.
B. TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRE-SCHOOL
1. Perkembangan Biologi
a. BB meningkat 14,6 kg (3 tahun), 16,7 kg (4 tahun), 18,7 kg (5 tahun).
b. Tinggi badan rata-rata bertambah 6,75-7,5 cm.
Perhitungan berat badan menurut Soetjiningsih :
Umur (dalam tahun) x 2 + 8
2. Perkembangan Motorik Kasar
a. Usia 36 bulan
1) Pakai dan ganti baju sendiri
2) Berjalan mundur
3) Naik turun tangga berganti-ganti kaki
4) Berdiri sesaat dengan 1 kaki
b. Usia 4 tahun
1) Melompat dengan satu kaki
2) Memanjat dan melompat
3) Melempar bola cukup banyak
4) Naik tangga dengan lancar
c. Usia 5 tahun
1) Melompat-lompat dengan 1 kaki
2) Berlari tanpa kesulitan
3) Bermain lompat tali
4) Mainan tangkap
5) Naik turun tangga dengan lancar
d. Usia 6 tahun
1) Berlari dengan baik
2) Berlari dan bermain secara bersamaan
3) Naik sepeda
4) Menggambar orang lengkap
5) Menambah ciri seperti mulut, mata, hidung pada gambar
3. Perkembangan Motorik Halus
a. Usia 36 bulan
1) Memasang manik-manik besar
2) Melukis tanda silang dan bulat
3) Membuka kancing depan dan samping
4) Menyusun 10 balok tanpa jatuh
b. Usia 4 tahun
1) Menggunting gambar sederhana
2) Menggambar bujur sangkar
c. Usia 5 tahun
1) Memukul kepala paku dengan palu
2) Mengikat tali sepatu
3) Dapat menulis beberapa huruf alphabet
d. Usia 6 tahun
1) Suka menggambar, menulis dan mewarnai.
4. Perkembangan Kognitif
a. Fase prekonseptual
1) Memory span increase
2) Centre on one aspect of situation
3) Classify object according to one characteristic
b. Fase intuitive
1) Attention span increase
2) Classify object in terms of their use
3) Egosentric interpretation of events
4) Irreversible thought
5. Perkembangan Moral
a. Orientasi pada hukum dan kepatuhan
b. Anak berorientasi pada hal sebenarnya
6. Perkembangan Bahasa
a. Usia 3 tahun
1) Banyak bertanya
2) Berbicara saat ada atau tidak ada orang
3) Menggunakan bahasa telegravis
4) Menggunakan konsonan d,b,t,k,y
5) Menghilangkan w dari pembicaraan
6) Pembedaharaan kata 900 kata
7) Membuat kesalahan suara spesifik (s,sh,ch,z,th,r,l)
b. Usia 4 tahun
1) Perbendaharaan kata 1500 kata
2) Menghitung 1 s/d 3
3) Menceritakan cerita
c. Usia 5 tahun
1) Perbendaharaan kata kira-kira 2100 kata
2) Menggunakan kalimat dengan enam sampai delapan kata, dengan
semua bagian bicara.
3) Menyebutkan empat atau lebih warna
4) Mengetahui nama-nama hari.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN
1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan
2. Status kesehatan anak sakit perkembangan psikomotor kognitif
terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan lokasi, negara, kultur
5. Alat permainan senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status sosial ekonomi
D. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN
1. Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan
3. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan
4. Tahap melamun
Merupakan tahap terakhir anak membayangkan permainan berikutnya
E. PRINSIP BERMAIN DI RUMAH SAKIT
1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
2. Tidak mengganggu jadwal kegiatan keperawatan dan medis
3. Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien
4. Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien
5. Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak
6. Permainan melibatkan orang tua untuk melancarkan proses kegiatan
F. HAMBATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Usia antar pasien tidak dalam satu kelompok usia
2. Pasien tidak kooperatif atau tidak antusias terhadap permainan
3. Adanya jadwal kegiatan pemeriksaan terhadap pasien pada waktu
yang bersamaan.



G. ANTISIPASI HAMBATAN
1. Mencari pasien dengan kelompok usia yang sama
2. Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain
3. Jika anak tidak kooperatif, ajak anak bermain secara perlahan-lahan
4. Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap permainan
5. Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga
kesehatan lainnya.















SATUAN ACARA BERMAIN

Bidang studi : Keperawatan Anak
Topik : Terapi bermain menggambar
Sasaran : Anak usia 3-6 tahun yang di rawat di Ruang 7B
RSUD Saiful Anwar Malang
Tempat Bermain : Ruang 7B RSUD Saiful Anwar Malang
Hari / Tanggal : Jumat, 11 JUli 2014 Pukul 13.00 WIB
Waktu : 40 menit

I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan
dampak hospitalisasi pada anak sehingga dapat mempercepat proses
kesembuhan anak.
II. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas
anak.
2. Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna
dalam menggambar.
III. Metode
Demonstrasi
IV. Sarana dan Media
1. Sarana:
Ruangan tempat bermain dengan luas 3 x 4 meter persegi.
2. Media:
a. Kertas berisi gambar-gambar yang belum diwarnai
b. Pensil warna dan krayon







V. Susunan acara kegiatan bermain
NO

WAKTU KEGIATAN BERMAIN KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
1. Leader menggali pengetahuan
2. Leader membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam.
3. Leader memperkenalkan nama
fasilitator
4. Leader menjelaskan tujuan dari
permainan
5. Kontrak waktu

Menjawab salam

Mendengarkan

Memperhatikan

Memperhatikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
1. Leader dan fasilitator mengatur
posisi duduk setiap fasilitator
dengan dua orang pasien anak
2. Fasilitator membagikan kertas dan
pensil warna kepada pasien.
3. Fasilitator mengajak dan
memotivasi klien (anak) untuk
mewarnai gambar yang ada di
kertas.
4. Memulai mewarna didampingi oleh
fasilitator.
5. Leader memberi semangat pada
anak selama proses mewarna.
6. Fasilitator memotivasi anak untuk
dapat memilih warna yang
disukainya
7. Apabila anak tidak mau aktif,

Berpindah posisi


Menerima kertas dan pensil
warna


Menjawab

Mewarnai gambar





melibatkan orang tua atau
pendamping anak untuk membantu
anak mewarnai gambar yang telah
diberikan.
3. 10 menit Evaluasi :
1. Menanyakan kepada anak tentang
pemilihan warna dipilih untuk
gambarnya
2. Menanyakan tentang perasaan
anak setelah diberi terapi bermain
mewarna


Menjawab pertanyaan
4. 5 menit Terminasi:
1. Leader menutup acara permainan
dengan memberikan reward kepada
seluruh peserta.
2. Salam penutup

Memperhatikan


Menjawab salam

VI. Pengorganisasian
1. Leader : Mahasiswa Universitas Brawijaya
2. Observer : Mahasiswa STIKES Mataram dan Universitas
Brawijaya
3. Fasilitator : Mahasiswa Universitas Tribuana Tungga
Dewi dan Bondowoso

Pembagian tugas sebagai berikut:
1. Leader, tugasnya:
a. Membuka acara permainan
b. Mengatur jalannya permainan mulai dari pembukaan sampai
selesai.
c. Mengarahkan permainan.
d. Memandu proses permainan.

2. Fasilitator, tugasnya:
a. Membimbing anak bermain.
b. Memberi motivasi dan semangat kepada anak dalam mewarnai
c. Memperhatikan respon anak saat bermain.
d. Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan perawat dan
keluarganya.
3. Observer, tugasnya:
a. Mengawasi jalannya permainan.
b. Mencatat proses kegiatan dari awal hingga akhir permainan.
c. Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain.
d. Menyusun laporan dan menilai hasil permainan

VII. Rancangan Bermain :
Permainan yang kita lakukan adalah mewarna. Setiap anak
diberikan kertas berisi gambar-gambar yang belum diwarnai dan krayon
atau spidol masing-masing satu. Kemudian leader memimpin jalannya
permaianan dengan mengintruksikan kepada anak-anak untuk mewarnai
gambar sesuai dengan apa yang diinginkan. Fasilitator dan observer
melakukan tugas masing-masing.

VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai
b. Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
c. Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan
d. Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi
bermain dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan
dilaksanakan.
2. Evaluasi Proses
a. Leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan
b. Respon anak baik selama proses bermain berlangsung
c. Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung
d. Anak mau dan dapat mewarnai dengan baik didampingi oleh
fasilitator
e. Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain
f. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai
dengan baik
g. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya
masing-masing
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan
b. Anak dapat melakukan pemilihan warna sesuai dengan yang
disukainya
c. Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir
d. Pasien/anak ikut berpartisipasi aktif dalam terapi bermain dan
dapat menyelesaikan proses mewarnai hingga selesai.






















LEMBARAN EVALUASI
No
.
Nama
Anak
BB
Usi
a
Penilaian
Aspek Afektif Aspek Kognitif Aspek Motorik
Aspek Sosial
Personal
Memperha
tikan
Kooperatif
Mengena
l Warna
Kesesuian
Gambar
dengan
Warna
Kerapian
Warna
yang
Penuh
Mampu Mengenal
Gambar dan
Menceritakan
Kembali
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Keterangan Penilaian:
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
DAFTAR PUSTAKA

Erlita., 2006, Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak. Terdapat
Padahttp://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 21
Desember 2009
Foster and Humsberger., 1998, Family Centered Nursing Care of Children.
WB sauders Company, Philadelpia USA.
Hurlock, E B., 1991, Perkembangan Anak Jilid I., Erlangga : Jakarta.
Kliegman, Robert M., 2000, Ilmu Keshatan Anak Nelson Vol 3, Editor
Bahasa Indonesia: A. Samik Wahab-Ed.15 EGC : Jakarta
Markum, dkk., 1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak., IDI : Jakarta
Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC: Jakarta
Wong, Donna L. ,2003, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi-
4., EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai