Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PERENCANAAN ASUHAN

KEPERAWATAN KELOMPOK III


MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN TENTANG PROSES KEPERAWATAN
(PERENCANAAN) D I S U S U N OLEH : KELOMPOK III ANGGOTA : ELSI PEBRIANTY
ANDRIANO SAPUTRA NUR ISRA WAHYUNI YULIA ASDIANTY DODI HARTA EKA FITRIA
RASID HASAN PRODI DIII KEPERAWATAN STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU TAHUN
AJARAN 2011/2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul PROSES
KEPERAWATAN (PERENCANAAN) Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian proses
keperawatann atau yang lebih khususnya membahas penerapan perencanaan, karakteristik
sertas perspektif perencanaan dalam proses keperawatan. Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang perencanaan proses keperawatan. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin. Pekanbaru,Desember 2011 penyusun Daftar isi Kata pengantar
...................................................................................................3 Daftar isi
............................................................................................................4 Pendahuluan
.......................................................................................................5 Isi
........................................................................................................................6 Kesimpulan
........................................................................................................13 Penutup
..............................................................................................................14 Daftar pustaka
....................................................................................................15 PENDAHULUAN Rencana
asuhan keperawatan merupakan mata rantai antara penetapan kebutuhan klien dan
pelaksanaan tindakan keperawatan. Rencana asuhan keperawatan adalah petunjuk tertulis
yang menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan yang dilakukan terhadap klien
sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan. TUJUAN Tujuan umum : 1.
Sebagai alat komunikasi antara sesama anggota perawatan dan antar tim kesehatan lainnya 2.
Untuk meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan terhadap klien 3.
Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil asuhan keperawatan yang akan dicapai. Tujuan
Administratif : 1. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok 2.
Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya 3. Menyediakan suatu
kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan 4. Menyediakan kriteria klasifikasi klien.
Tujuan Klinik : 1. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan 2. Mengomunikasikan dengan
staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang diobservasi dan apa yang dilaksanakan 3.
Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan 4.
Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga dan tenaga kesehatan
lainnya untuk melaksanakan tindakan. MANFAAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 1.
Sebagai penghubung kebutuhan klien 2. Untuk menjelaskan intervensi keperawatan yang harus
dilaksanakan 3. Untuk meningkatkan praktik keperawatan, sehingga mendapatkan pengertian
yang lebih jelas tentang prinsip proses keperawatan 4. Menjadi dasar pendekatan yang
sistematis terhadap asuhan keperawatan. ISI Tahap perencanaan Tahap perencanaan
merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang di butuhkan untuk
mencegah,menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien. Perencanaan ini merupakan
langkah ketiga dalam pembuatan suatu proses keperawatan. Dalam menentukan tahap
perencanaan bagi perawat di perlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan diantaranya
pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan pasien,nilai dan kepercayaan klien,batas
praktek keperawatan,peran dari tenaga kesehatan lainnya,kemampuan dalam memecahkan
masalah,mengambil keputusan,menulis tujuan serta memilih dan membuat strategi
keperawatan yang aman dalam mmemenuhi tujuan,menulis instruksi keperawatan serta
kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan tingkat kesehatan lain. Langkah-langkah
dalam membuat perencanaan keperawatan meliputi: penetapan prioritas, penetapan tujuan dan
kriteria hasil yang diharapkan, menentukan intervensi keperawatan yang tepat dan
pengembangan rencana asuhan keperawatan. Setelah diagnosa keperawatan dirumuskan
secara spesifik, perawat menggunakan kemampuan berfikir kritis untuk segera menetapkan
prioritas diagnosa keperawatan dan intervensi yang penting sesuai dengan kebutuhan klien
(Potter & Perry, 1997). Pengumpulan data Validasi data Identifikasi pola/masalah Penentuan
prioritas diagnosis Penentuan tujuan dan hasil yang di harapkan Menentukan rencana tindakan
Tindakan keperawatan mandiri Tindakan keperawatan kolaboratif Evaluasi proses Evaluasi
hasil 1. Penentuan prioritas diagnosis Penetuan prioritas diagnosis ini dilakukan pada tahap
perencanaan setelah tahap diagnosis keperawatan. Penetapan prioritas bertujuan untuk
mengidentifikasi urutan intervensi keperawatan yang sesuai dengan berbagai masalah klien
(Carpenito, 1997). Penetapan prioritas dilakukan karena tidak semua masalah dapat diatasi
dalam waktu yang bersamaan. Salah satu metode dalam menetapkan prioritas dengan
mempergunakan hirarki kebutuhan menurut Maslow. Prioritas dapat diklasifikasi menjadi tiga
tingkatan, antara lain high priority, intermediate priority, dan low priority. Dalam menetapkan
prioritas perawat juga harus memperhatikan nilai dan kepercayaan klien terhadap kesehatan,
prioritas klien, sumber yang tersedia untuk klien dan perawat, pentingnya masalah kesehatan
yang dihadapi, dan rencana pengobatan medis. Dengan menentukan diagnosis
keperawatan,maka dapat di ketahui diagnosis mana yang akan di lakukan pertama kali atau
yang segera di lakukan. Dalam menentukan prioritas terdapat beberapa pendapat urutan
prioritas, di antaranya : a. Berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa) Dari prinsip
pertolongan pertama yaitu dengan membagi beberapa prioritas diantaranya prioritas
tinggi,prioritas sedang,dan prioritas tinggi. Prioritas tinggi : mencerminkan situasi yang
mengancam kehidupan nyawa seseorang sehingga di perlukan tindakan lebih dahulu seperti
masalah bersihan jalan nafas. Prioritas sedang : Menggambarkan situasi yang tidak gawat,yang
tidak mengancam hidup klien seperti masalah personal higiene. Prioritas rendah :
Menggambarkan situasi yang tidak berhubungan langsung dengan prognosis,dari suatu
penyakit yang secara spesifik seperti masalah keuangan atau lainnya. b. Berdasarkan
kebutuhan maslow Maslow menentukan prioritas diagnosis yang akan direncanakan
berdasarkan kebutuhan di antaranya kebutuhan fisiologis,keselamatan dan
keamanan,mencintai dan memiliki,harga diri dan aktualisasi diri. 2. Penentuan tujuan dan hasil
yang di harapkan Tujuan merupakan hasil yang ingin di capai untuk mengatasi masalah
diagnosis keperawatan. Tujuan adalah petunjuk untuk menyeleksi intervensi keperawatan dan
kriteria hasil dalam mengevaluasi intervensi yang telah diberikan (McCloskey & Bulechek, 1994,
dalam Potter & Perry, 1997). Evaluasi kritis perawat dalam menetapkan tujuan dan ukuran hasil
yang diharapkan ditekankan pada diagnosa, masalah yang mendesak, dan sumber-sumber
klien serta sistem pelayanan keperawatan (Bandman & Bandman, 1995, dalam Potter & Perry,
1997) Dengan kata lain,tujuan merupakan sinonim dari kriteria hasil yang mempunyai
komponen sebagai berikut: S (subjek) : perilaku pasien yang diamati P (predikat) : kondisi yang
melengkapi pasien Kr (kriteria) : kata kerja yang dapat di ukur untuk menentukan tercapainya
tujuan Kd (kondisi) : sesuatu yang menyebabkan pemberian asuhan W (waktu) : waktu yang
ingin di capai Kriteria hasil (hasil yang di harapkan ) merupakan standar evaluasi yang
merupakan gambaran tentang faktor-faktor yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah
tercapai dan di gunakan dalam membuat pertimbangan dengan ciri-ciri sebagai berikut : -
Setiap kriteria hasil berhubungan dengan tujuan yang telah di tetapkan - Hasil yang di tetapkan
dalam kriteria hasil memungkinkan untuk di capai - Kriteria hasil merupakan pernyataan satu
hal pengukuran hasil yang spesifik,harus sekonkret mungkin,untuk memudahkan pengukuran -
Kriteria dapat di ukur dan hasilnya dapat di lihat,di rasa,dan di dengar - Kriteria menggunakan
kata-kata positif,bukan kata-kata negatif Contoh : Diagnosis keperawatan : bersihan jalan nafas
tidak efektif Tujuan : Klien mampu mengeluarkan sekresi paru tanpa bantuan pada Tanggal 3
mei 2011 Kriteria hasil Suara napas bersih,tidak adanya suara tambahan,seperti
whezing,rales,atau ronchi,frekuensi nafas 16-20 kali permenit iramanya teratur,pola pernafasan
eupena teratur,tidak terdapat batuk,sianosis tidak ada. 3. Penentuan rencana tindakan Langkah
dalam tahap perencanaan ini di laksanakan setelah menentukan tujuan dan kriteria hasil yang
di harapkan dengan menentukan rencana tindakan apa yang akan di lakukan dalam mengatasi
masalah klien. Dalam membuat rencana tindakan perawat harus mengetahui juga tentang atau
perintah tindakan keperawatan apa yang akan di lakukan dari perawat primer (pembuat asuhan
keperawatan). Untuk memudahkan dalam menentukan rencana tindakan,maka ada beberapa
persyaratan dalam menulis rencana tindakan. Komponen intruksi keperawatan pada rencana
keperawatan : 1. Tanggal, yaitu hari, bula, tahun yang ditulis pada rencana asuhan
keperawatan oleh perawat. 2. Kata Kerja Yang Dapat Diukur, merupakan tindakan perawat
yang dapat dilihat, dirasa dan didengar. 3. subjek, menunjukkan siapa yang menerima tindakan
perawat 4. Target Waktu, menunjukkan periode dimana perawat mengimplementasikan
instruksi keperawatan. 5. Tanda Tangan Perawat, membuktikan kebenaran instruksi
keperawatan. Tipe instruksi perawatan dalam rencana tindakan Tipe Instruksi keperawatan : 1.
Diagnostik,mengkaji kemajuan klien kearah pencapaian kriteria hasil dengan pemantauan
aktivitas klien secara langsung. Instruksi diagnostic dapat digunakan untuk mengumpulkan
informasi dalam upaya untuk mengisi informasi yang kurang. 2. Instruksi terapeustik,
menunjukkan tidakan oleh perawat yang secara langsung mengurangi, memperbaiki,
mencegah eksaserbasi masalah. 3. instruksi penyuluhan, meningkatkan perawatan diri klien
dengan membantu individu memperoleh tingkahlaku baru yang mempermudah resolusi
masalah klien. 4. Instruksi Rujukan, menekankan peran perawat sebagai coordinator dan
manajer dalam perawatan klien dalam anggota perawatan kesehatan. CONTOH ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN TEKANAN DARAH TINGGI ANALISA DATA NO TGL / JAM
DATA PROBLEM ETIOLOGI 1 Diisi pada saat tanggal pengkajian Berisi data subjektif dan data
objektif yang didapat dari pengkajian keperawatan masalah yang sedang dialami pasien seperti
gangguan pola nafas, gangguan keseimbangan suhu tubuh, gangguan pola aktiviatas,dll
Etiologi berisi tentang penyakit yang diderita pasien DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko
tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi pembuluh darah.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN
PERENCANAAn 1.Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi
pembuluh darah. Curah jantung kembali normal. Dengan Kriteria Hasil : Klien berpartisifasi
dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah / beban kerja jantung , mempertahankan
Tekanan darah dalam rentang individu yang dapat diterima, memperlihatkan norma dan
frekwensi jantung stabil dalam rentang normal pasien. Memberi penjelasan atas langkah-
langkah yang kita lakukan. Menjaga profesi ketika kita melakukan tindakan terhadap klien.
Anjurkan klien untuk melakukan eliminasi terlebih dahulu apabila diperlu kan. Perawat harus tau
tindakan apa yang akan dilakukan terhadap klien. 1. Observasi tekanan darah (perbandingan
dari tekanan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang keterlibatan / bidang masalah
vaskuler). 2. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer (Denyutan
karotis,jugularis, radialis dan femoralis mungkin teramati / palpasi. Dunyut pada tungkai
mungkin menurun, mencerminkan efek dari vasokontriksi (peningkatan SVR) dan kongesti
vena). 3. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas. (S4 umum terdengar pada pasien
hipertensi berat karena adanya hipertropi atrium, perkembangan S3 menunjukan hipertropi
ventrikel dan kerusakan fungsi, adanya krakels, mengi dapat mengindikasikan kongesti paru
sekunder terhadap terjadinya atau gagal jantung kronik). 4. Amati warna kulit, kelembaban,
suhu, dan masa pengisian kapiler. (adanya pucat, dingin, kulit lembab dan masa pengisian
kapiler lambat mencerminkan dekompensasi / penurunan curah jantung). 5. Catat adanya
demam umum / tertentu. (dapat mengindikasikan gagal jantung, kerusakan ginjal atau
vaskuler). 6. Berikan lingkungan yang nyaman, tenang, kurangi aktivitas / keributan ligkungan,
batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal. (membantu untuk menurunkan rangsangan
simpatis, meningkatkan relaksasi). 7. Anjurkan teknik relaksasi, panduan imajinasi dan distraksi.
(dapat menurunkan rangsangan yang menimbulkan stress, membuat efek tenang, sehingga
akan menurunkan tekanan darah). 8. Kolaborasi dengan dokter dlam pembrian therafi anti
hipertensi,deuritik. (menurunkan tekanan darah). KESIMPULAN Setelah mempelajari tentang
perencana asuhan keperawatan,dapat di ambil kesimpulan,rencana keperawatan memiliki
manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai penghubung kebutuhan klien 2. Untuk menjelaskan
intervensi keperawatan yang harus dilaksanakan 3. Untuk meningkatkan praktik keperawatan,
sehingga mendapatkan pengertian yang lebih jelas tentang prinsip proses keperawatan 4.
Menjadi dasar pendekatan yang sistematis terhadap asuhan keperawatan PENUTUP Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. Daftar pustaka Allen, Carol
Vestal. 1998. Memahami Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Latihan. EGC:Jakarta.
A.Aziz Alimul hidayat. 2011. Pengantar Konsep Dasar Keperawaatan. Salemba medika:jakarta
A.Aziz Alimul hidayat. 2011. Pengantar Konsep Dasar Manusia. Salemba medika:jakarta
Sumber lain : http://yenibeth.wordpress.com/2008/06/11/perencanaan-5/,di akses pada tanggal
13 desember 2011 www.freewebs.com/ciremalink/file/ASKEP%20Reumatik.doc di akses pada
tanggal 14 desember 2011

Anda mungkin juga menyukai