0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
345 tayangan11 halaman
SWOT analysis dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Perusahaan memiliki kekuatan seperti kredibilitas yang kuat namun kelemahan seperti harga produk yang mahal. Peluangnya ada pada pasar rokok LTLN yang berkembang, sementara ancamannya berasal dari regulasi anti rokok dan kompetitor baru.
SWOT analysis dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Perusahaan memiliki kekuatan seperti kredibilitas yang kuat namun kelemahan seperti harga produk yang mahal. Peluangnya ada pada pasar rokok LTLN yang berkembang, sementara ancamannya berasal dari regulasi anti rokok dan kompetitor baru.
SWOT analysis dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Perusahaan memiliki kekuatan seperti kredibilitas yang kuat namun kelemahan seperti harga produk yang mahal. Peluangnya ada pada pasar rokok LTLN yang berkembang, sementara ancamannya berasal dari regulasi anti rokok dan kompetitor baru.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA, SEPTEMBER 2013
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga tersusunnya makalah SWOT Analysis dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) dapat diselesaikan. Hasil analisa dari SWOT Analysis ini dapat senantiasa menjadi bahan pembelajaran serta refresnsi bagi semua semua pihak, khususnya bagi teman-teman yang sedang mempelajari mata kuliah Strategic Manajemen maupun yang ingin mengetahui strategic management pada perusahaan sesungguhnya. Dimana tulisan ini nantinya diharapkan dapat menjadi pengetahuan bagi para pembaca dari tulisan ini. Dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangannya. Untuk itu, penulis mengharapkan tegur, sapa, atau kritik demi perbaikan yang akan datang sehingga tulisan mengenai analisis SWOT dari perusahaan Sampoerna ini akan semakin baik dan mendekati kesempurnaan. Akhirnya penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan berbagai sumber yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Jakarta, 14 September 2014
Adityanata Nugraha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Industri rokok merupakan industri yang memiliki pertumbuhan yang baik di Indonesia. Selain jumalah konsumen dari tahun ketahun terus meningkat, peraturan atau regulasi yang ada di Indonesia tidak ketat dibandingkan dengan negara lain. Hal ini lah yang membantu industri rokok dapat berkembang lebih baik di Indonesia dibandingkan negara lain seperti amerika., maupun negara-negara eropa yang memiliki regulasi lebih ketat terhadap perusahaan rokok. Hal dimana lebih berkembangnya rokok di Indonesia dibandingkan negara lain membuat banyaknya perusahaan rokok bertumbuh dan banyaknya perusahaan rokok internasional yang melakukan ekspansi di Indonesia. Hal ini yang membuat Sampoerna sebagai salah satu perusahaan rokok harus melakukan sesuatu sehingga dapat tepat memiliki eksistensi didunia rokok. Selain itu berbagai macam ancaman dan peluang harus dapat dimanfaatkan Sampoerna untuk dapat unggul dengan memperhatikan kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki. Salah salah satu metode yang bisa digunakan untuk dijadikan panduan dalam menentukan strategi perusahaan adalah SWOT Analysis. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut (http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT). Pada kesempatan kali ini, penulis ingin melakukan SWOT Analysis terhadap PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) untuk menganalisa strength, weakness, opportunity, dan threat hotel tersebut dan mencoba mencari solusi yang dapat diterapkan sebagai strategi bisnis pada industri rokok.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan pokok yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: 1. Bagaimana relevansi antara kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threats) yang dimiliki perusahaan? 2. Apa saja strategi perusahaan untuk menghadapi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan setelah menganalisa SWOT yang dimiliki perusahaan tersebut? 3. Bagaimana bentuk dari IE Matrice perusahaan berdasarakan SWOTT yang dimiliki?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui relevansi antara kekuatan (strength), kelemahan (weaknesses), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threats) yang dimiliki perusahaan. 2. Untuk mengetahui strategi apa saja yang sebaiknya digunakan perusahaan dalam mengoptimalkan kinerjanya untuk kemajuan perusahaan. 3. Untuk mengetahui strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menjawab tantangan yang ada dikedapannya.
BAB II PEMBAHASAN 3.1 Profil Perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. Sampoerna memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek, A Mild, serta Raja Kretek yang legendaris Dji Sam Soe. Kami adalah afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International, produsen rokok terkemuka di dunia. Misi Sampoerna adalah menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini Sampoerna lakukan dengan senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat memenuhi harapan mereka. Sampoerna bangga atas reputasi yang Sampoerna raih dalam hal kualitas, inovasi dan keunggulan. Pada tahun 2012, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 35,6% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil Nielsen Retail Audit Results Full Year 2012. Pada akhir 2012, jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaannya mencapai sekitar 28.500 orang. Selain itu, Perseroan juga berkerja sama dengan 38 unit Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang berada di berbagai lokasi di Pulau Jawa dalam memproduksi Sigaret Kretek Tangan, dan secara keseluruhan memiliki lebih dari 61.000 orang karyawan. Perseroan menjual dan mendistribusikan rokok melalui 73 kantor penjualan di seluruh Indonesia. Tahun 2012 merupakan tahun yang cemerlang bagi Perusahaan dimana Sampoerna mencapai rekor penjualan melebihi 100 miliar batang, ditambah berbagai pencapaian lain di banyak bidang. Tahun 2012 juga merupakan tahun yang istimewa bagi Sampoerna, ditandai dengan HUT kami ke-99 angka 9 memiliki makna khusus dalam sejarah Sampoerna dan beberapa tonggak penting tercapai, antara lain pembukaan dua pabrik sigaret kretek tangan baru di Jawa Timur dan pendirian pusat pelatihan search and rescue di Pasuruan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial Sampoerna. Sebagai salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, Sampoerna bangga pada tradisi dan filosofi yang menjadi dasar kesuksesan perusahaan yang didukung dengan merek-merek yang kuat serta karyawan-karyawan terbaik, sambil terus berinovasi untuk masa depan yang lebih gemilang.
2.2 SWOT ANALYSIS PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Analisis SWOT dapat dibagi menjadi 2 kategori identifikasi masalah, yaitu: Identifikasi Masalah Eksternal
Opportunity (Peluang) 1. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis yang membuat terbukannya peluang untuk masuk pasar internasional 2. Trend pertumbuhan pasar yang positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di Indonesia 3. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru 4. Masuknya Philip Morris membuat perkembangan dari produk yang ada mejadi lebih cepat 5. Berahlihnya customer rokok competitor ke rokok LTLN Sampoerna
Threats (Ancaman) 1. Banyak dari produsen rokok mulai merambah pangsa pasar rokok mild 2. Tingginya pajak yang dikenakan untuk produk rokok 3. Berkurangnya event yang dapat disponsori oleh pihak rokok 4. Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan memungkinkan munculnya pendatang baru dalam persaingan industry rokok mild 5. Adanya regulasi, perda serta peraturan lainnya mengenai anti rokok 6. Adanya aktivitis yang melakukan penolakan adanya rokok
Identifikasi Masalah Internal
Strength (Kekuatan) 1. Perusahan yang telah berumur 100 tahun yang membuat kredibilitas yang dimiliki perusahaan baik 2. Budaya yang terbangun didalam perusahaan yang baik dimana membuat pekerjaan efektif dan efisien 3. Capital yang cukup besar yang dimiliki oleh Sampoerna 4. Kualitas bahan baku rokok Sampoerna yang sudah terpecaya 5. Produk-produk Sampoerna yang mampu mengusai pangsa pasar sebsar 24,2% 6. Produk-produk yang dimiliki oleh Sampoerna memiliki positioning yang berbeda-beda Weaknesses (Kelemahan) 1. Harga yang cukup mahal dari produk-produk Sampoerna yang ada 2. Kurang diminatinya rokok kretek mild yang dimiliki Sampoerna didunia internasional 3. Pangsa pasar SKM filtered kalah dari para pesaing lainnya 4. Lambanya pertumbuhan rokok Avolution 5. Banyaknya event-event yang dimiliki oleh Sampoerna membuat dana yang dikeluarkan cukup besar 6. Manuver kinerja dari perusahaan yang terbatas karena harus berkoordinasi dengan Philip Morris
Tabel 1, menunjukkan bahwa model strategi korporat yang sebaiknya dilakukan oleh PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) adalah fokus terhadap kosentrasi terhadap perusahaan tersebut dengan mengembangkan factor-faktor yang dimiliki, mengingat mulai banyaknya kompetitor yang tumbuh yang dapat mengancam eksistensi dari Sampoerna itu sendiri.
TOWS dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) SO Strategies 1. Inovasi terbaru produk untuk target 2. Berusaha untuk mencari investor, dibawah naungan Philip morris memudahkan sampoerna untuk mencari modal. 3. Promosi besar-besaran untuk menigkatkan brand awareness dan ekspansi bisnis. 4. Melakukan strategi merebut customer dimana perusahaan telah diakui oleh konsumen 5. Tetap mempertahankan pangsa pasar mild yang sedang trend saat ini
ST Strategies 1. Ikut dalam kampanye anti-rokok untuk meningkatkan awareness 2. Kendalikan pangsa pasar dengan menurunkan harga mild. 3. Berusaha untuk mendapatkan sponsor melalui syarat tertentu 4. Adakan riset untuk mencari bahan baku yang lebih murah. 5. Pertahankan customer dan bangun persepsi di customer bahwa sampoerna The Finest Quality
WO Strategies 1. Atur strategi untuk mempromosikan Avolution di luar negeri melalui bantuan perusahaan Philip Morris 2. Buat Inovasi terbaru untuk membuat rokok putih. 3. Tekankan Finest Quality kepada customer dan buat persepsei finest Quality tersebut melalui media promosi. 4. Pada event yang berskala besar adakan prmosi besar-besaran untuk meningkatkan awareness customer.
WT Strategies 1. Kurangi penawaran mild untuk luar negeri karena bea cukai yg mahal, tingkatkan penawaran dalam negeri.Meningkatkan performa marketing perusahaan. 2. Melakukan penetrasi pasar untuk produk SKM filter 3. Membuat Strategi CSR untuk menghadapi perda rokok 4. Buat citra Avolution lebih exclusive lalu ekspor keluar negeri. 5. Manfaatkan event brkala sampoerna untuk promosi produk
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sampoerna merupakan perusahaan yang memiliki kredibilitas yang tinggi, hal itu terlihat dari unur perusahaan yang telah mecapai umur 100 tahun. Dimana selama umur tersebut sampoerna telah menunjukan kepada konsumen luas dan juga telah menumbuhkan kepercayaan didiri setiap konsumen. Hal itulah yang membuat Sampoerna dapat menjadi market leader. Namun hal itu tidak senantiasa membuat posisi Sampoerna menjadi diatas angin dimana masih banyak tantangan yang dihadapi oleh Sampoerna kedepannya seperti pajak yang tinggi, peraturan atau regulasi mengenai rokok sampai dengan permasalahan banyaknya aktivitis yang menolak adanya rokok di Indonesia. Namun walaupun begitu Sampoerna memiliki berbagai peluang kedepannya yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk dapat berkembang dikedapannya nanti. Dimana perusahaan harus memperhatikan kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki untuk dapat membuat perusahaan dapat terus berkembang.
3.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas penulis memberikan beberapa saran kepada perusahaan, yaitu: Ikut dalam kampanye anti-rokok untuk meningkatkan awareness Kendalikan pangsa pasar dengan menurunkan harga mild. Berusaha untuk mendapatkan sponsor melalui syarat tertentu Adakan riset untuk mencari bahan baku yang lebih murah. Pertahankan customer dan bangun persepsi di customer bahwa sampoerna The Finest Quality Kurangi penawaran mild untuk luar negeri karena bea cukai yg mahal, tingkatkan penawaran dalam negeri.Meningkatkan performa marketing perusahaan. Melakukan penetrasi pasar untuk produk SKM filter Membuat Strategi CSR untuk menghadapi perda rokok Buat citra Avolution lebih exclusive lalu ekspor keluar negeri. Manfaatkan event brkala sampoerna untuk promosi produk