!"
&
'
*
"
+
3 -
/anganlah kalian membunuh $iwa yang diharamkan Allah, melainkan dengan suatu
alasan yang benar. "iapa sa$a yang dibunuh se0ara zalim, maka sesungguhnya !ami
memberikan kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi $anganlah ahli waris itu
melampaui batas dalam membunuh. "esungguhnya ia adalah orang yang mendapat
pertolongan. %&S al#3sra6 90:;: <<).
Ayat ini masih merupakan kelan!utan dari ayat#ayat sebelumnya yang berisi beberapa
larangan. Hika dalam ayat sebelumnya, manusia dilarang membunuh anak#anak mereka
dan mendekati perbuatan "ina, dalam ayat ini manusia dilarang membunuh !iwa
manusia lainnya. Ada benang merah yang menghubungkan ketiga larangan itu, yakni
men!aga keberlangsungan kehidupan manusia secara umum. A"#4uhayli menuturkan,
!ika membunuh, baik dilakukan terhadap anak maupun secara umum, dapat
melenyapkan manusia setelah adanya, "ina dapat mengantarkan pada ketidakadaan
manusia dan kelangkaan kelahiran manusia.
0
Ta8sir Ayat
Allah Swt. ber&irman: -al1 taqtul2 an-nafs al-lat3 harrama All1h ill1 bi al-haqq
(Hanganlah kalian membunuh !iwa yang diharamkan Allah, melainkan dengan suatu
alasan yang benar). Kata an-nafs dalam ayat ini bermakna nafs al-ins1n (!iwa manusia)
=
. ,uru& alif dan l1m dalam kata tersebut li al-$ins (untuk menyatakan !enis)
<
, yakni
meliputi semua !enis !iwa manusiaM tua#muda, laki#laki#perempuan, merdeka atau
budak, $uslim atau ka&ir yang terikat per!an!ian
'
M bahkan mencakup pula !anin
manusia yang telah memiliki ruh. erdasarkan ayat inilah, para &u2aha sepakat
tentang haramnya pengguguran !anin (aborsi) setelah ruh ditiupkan.
>
'rasa lan!utan yang men!adi si&atnya: al-lat3 harrama All1h (yang diharamkan Allah)
menurut ar#Ra"i ber&ungsi untuk mempertegas haramnya perbuatan membunuh ('al1
sab3l al-ta'k3d)
1
. Al#Alusi, asy#Syaukani, dan al#Ginu!i berpendapat, yang dimaksud
dengan !iwa yang diharamkan Allah Swt. adalah !iwa yang terpelihara (ma'sh2mah),
baik disebabkan oleh 1slam maupun oleh al-'ahd (per!an!ian).
:
Ayat ini menegaskan: ill1 bi al-haqq7 (melainkan dengan suatu alasan yang benar). Al#
Alusi mengurai, huru& al-ba' memberikan makna sababiyyah, sedangkan istitsna7
memberikan peluang. Dengan demikian, &rasa ini dapat dimaknai: /anganlah kalian
membunuh $iwa dengan sebab apa pun ke0uali dengan sebab yang haq.
(
$enurut lahiriah ayat ini, perbuatan yang tergolong sebagai sebab yang ha2 itu adalah
pembunuhan yang dilakukan secara "alim
?
. 6leh ayat ini, kepada keluarga korban
diberi hak untuk menuntut qish1sh. Selain pembunuhan secara senga!a (al-qatl
al-'amd), zina muhshan dan ku&ur setelah iman !uga merupakan perbuatan yang
dimasukkan dalam sebab yang ha2. Rasulullah saw. bersabda:
S : T 4 ,
'
) 5
%# ,
) 5
0 5
%# 789 (
:; <
<
( -
6
;
=
;
>
?
+ -
Tidak halal darah seorang #uslim 4ditumpahkan5 ke0uali karena tiga hal. orang yang
berzina setelah muhshan6 kufur setelah &slam6 dan membunuh $iwa, lalu dia dibunuh
karenanya. %H2 Ahmad, uslim, dan an#$asa6i).
Ketiga hal inilah yang dipahami oleh para mu&assir sebagai alasan yang dibenarkan
untuk membunuh !iwa.
0@
-amun demikian, masih ada beberapa tindakan lain yang mewa!ibkan hukuman mati.
0erbuatan itu adalah qutha' ath-thar3q atau pembegal yang membunuh dan merampas
harta benda (GS al#$aidah D<F: 55) dan liwUth (homoseksual). Rasulullah saw.
bersabda:
S T ,
# 2
B 2
'
C;
'
# D A 3
% $
"iapa sa$a yang kalian $umpai melakukan perbuatan kaum %abi uth, bunuhlah pelaku
dan obyeknya.
$enurut Gadhi Abu $uhammad, semua perbuatan yang harus di!atuhkan hukuman mati
pada dasarnya dapat dikembalikan pada tiga !enis perbuatan yang disebutkan dalam
,adis -abi saw. di atas. 0erbuatan qath' ath-thar3q dapat dimasukkan ke dalam makna
membunuh !iwa. 0erbuatan "indi2 dan meninggalkan shalat dapat dikategorikan
sebagai ku&ur setelah iman. %indakan menolak membayar "akat dapat pula dimasukkan
ke dalam hal ini sehingga Abu akar ash#Sihiddi2 ra. memerangi para penolak "akat.
00
Selan!utnya Allah Swt. ber&irman: -aman qutila madzl2m7an8 faqad $a'aln1 liwaliyyih
sulth1n7an8 (Siapa sa!a yang dibunuh secara "alim, maka sesungguhnya Kami
memberikan kekuasaan kepada walinya). .ang dimaksud dengan man qutila
madzl2m7an8 adalah orang yang dibunuh tanpa alasan yang dibenarkan syariah
sebagaimana dipaparkan di muka.
$enurut 1bnu Khuwai" $andad, al-waliyy haruslah laki#laki. Sebab, hak perwalian
dikhususkan kepadanya yang ditun!ukkan dengan kata mudzakkar (kata benda !enis
laki#laki). *anita tidak memiliki hak dalam masalah ini. 0endapat yang sama !uga
dikemukakan $alik dan 1smail bin 1sha2.
0=
$u&assir lainnya berpandangan, yang dimaksud kata al-waliyy adalah ahli warisnya
0<
.
Dengan demikian, semua ahli waris#baik laki#laki, perempuan, maupun anak#anak#
memiliki hak yang sama untuk menuntut qish1sh. Demikian pendapat Abu ,ani&ah dan
pengikutnya
0'
. Alasannya, meskipun kata al-waliyy dalam ayat ini secara lahiriah
menun!ukkan mudzakkar, kata tersebut bermakna !enis, yang menyamakan antara pria
dan wanita di dalamnya
0>
. 0endapat ini diperkuat dengan penggunaan kata awliy17 (GS
at#%aubah D>F: ?+M GS al#An&al D8F: ?+) atau awl1 (GS al#An&al D8F: ?<) yang meru!uk
pada laki#laki dan perempuan. aru !ika korban pembunuhan itu tidak memiliki wali,
maka yang bertindak men!adi walinya adalah penguasa.
01
Kata sulth1n dalam &rasa ini bermakna hak yang diberikan kepada wali korban
pembunuhan. $ereka berhak penuh untuk memilih salah satu dari tiga pilihan, yakni:
menuntut hukuman qish1sh, meminta diyat (denda), atau memaa&kan pelaku
pembunuhan
0:
. Demikian pendapat 1bnu Abbas, Asyhab, al#Sya&ii
0(
, $u!ahid, adh#
Dhuhak
0?
. Rasulullah saw. bersabda, sebagaimana dituturkan Abu ,urairah:
A B
"iapa sa$a yang terbunuh, maka walinya memiliki dua pilihan. meminta tebusan
4diyat5 atau membunuh pelakunya. %H2 al#Bukhari).
Allah Swt. ber&irman: &al1 yusrif f3 al-qatl (maka !anganlah ahli waris itu melampaui
batas dalam membunuh). Kata al-isr1f berarti mu$1waz al-hadd (melampaui batas).
$enurut para mufassir, ada beberapa tindakan yang dapat dikategorikan sebagai
tindakan melampaui batas. 9ertama: membunuh lebih dari seorang, padahal pelaku
pembunuhan hanya satu. %indakan ini dulu men!adi tradisi bangsa Arab semasa
!ahiliah. !edua: membunuh orang yang bukan pelaku pembunuhan. Demikian pendapat
ad#Dhuhak, $u!ahid, dan Said bin Hubair. !etiga: membunuh pelaku pembunuhan
dengan cara mencincang. Demikian dinyatakan %hal2 bin ,abib
=@
. Hika dicermati,
ketiga tindakan itu dapat dikategorikan sebagai tindakan melampaui batas.
Allah Swt. mengakhiri ayat ini dengan &irman#-ya: &nnahu k1na mansh2ra7an8
(Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan). $enurut sebagian
mu&assir, dham3r al-h1' kembali kepada al-waliyy. 0ertolongan Allah Swt. kepada wali
korban pembunuhan adalah dengan mewa!ibkan qish1sh atau diyat, dan
memerintahkan penguasa untuk membantu diperolehnya hak ahli waris secara
sempurna
=0
. Karena telah mendapatkan pertolongan#-ya, !anganlah mereka mencari
segala sesuatu selain haknya.
==
Adapun $u!ahid dan Gatadah berpendapat, dham3r al-h1' itu kembali kepada korban
pembunuhan. Di dunia, ia ditolong Allah Swt. dengan adanya kewa!iban hukuman
qish1sh atau diyat atas pembunuhnya. Di akhirat kelak ia ditolong dengan ditutupinya
kesalahannya dan dimasukkannya pembunuhnya ke dalam neraka
=<
. Karena dia telah
ditolong Allah Swt., !anganlah walinya melakukan tindakan yang melampaui batas
dalam urusannya.
='
3slam elindun"i !iwa
Siapa pun yang mencermati ayat ini, pastilah berkesimpulan bahwa 1slam amat
melindungi !iwa manusia. 0erlindungan itu tampak pada beberapa hal. 9ertama:
Iarangan membunuh semua !iwa yang diharamkan Allah Swt., kecuali !ika ada sebab
yang ha2. Selama tidak ada sebab yang dibenarkan syariah, menumpahkan darah
merupakan tindakan terlarang. agi seorang $ukmin, larangan itu sudah cukup
mencegah dirinya melakukan pembunuhan. Apalagi dalam nash#nash lainnya,
membunuh dikategorikan sebagai dosa besar dan pelakunya diancam dengan a"ab yang
amat dahsyat. (GS an#-isa7 D;F: >3).
!edua: Adanya sanksi terhadap pelaku pembunuhan. Dalam ayat ini, Allah Swt. tidak
hanya melarang membunuh, namun !uga men!atuhkan hukuman terhadap pelakunya.
,ukuman itu diserahkan kepada ahli waris korban: antara 2ishUsh atau diyat. GishUsh
merupakan hukuman bunuh yang di!atuhkan atas si pembunuh. Adapun diyat
pembunuhan senga!a sebesar +:: ekor unta, ;: ekor di antaranya dalam keadaan
bunting atau +::: dinar (+ dinarR;,3< gr emas)V
$emang, masih ada pilihan ketiga, yakni memberikan maa&. Akan tetapi, alternati&
pilihan itu sepenuhnya men!adi hak keluarga korban. 0ihak pembunuh tidak boleh
memaksa keluarga korban untuk memilih salah satu di antara tiga pilihan itu. Dengan
begitu, sebelum membunuh, seseorang tidak akan mengetahui secara pasti hukuman
apa yang bakal dia terima. Karena tidak mengetahui, tuntutan 2ishUsh dari keluarga
korban tetap men!adi ancaman yang menakutkan bagi orang yang akan melakukan
pembunuhan. Ketakutan terhadap hukuman 2ishUsh itu bisa mencegah ter!adinya
pembunuhan.
0atut dicatat, hukuman di dunia terhadap setiap pelaku ke!ahatan itu amat penting.
Dalam kasus pembunuhan, misalnya, meskipun telah dinyatakan sebagai perbuatan
terlarang dan pelakunya diancam dengan a"ab neraka, !ika tidak disertai hukuman di
dunia, larangan dan ancaman itu hanya bisa mencegah orang#orang beriman sa!a.
Adapun bagi orang#orang yang tidak beriman atau tipis imannya, larangan dan
ancaman siksa neraka tidak akan berarti apa#apa. Di sinilah pentingnya hukuman di
dunia dalam rangka mencegah pembunuhan oleh orang#orang yang tidak beriman atau
tipis imannya. %epat sekali !ika dinyatakan, diterapkannya hukuman 2ishUsh akan
men!amin berlangsungnya kehidupan (GS GS al#a2arah D3F: +?>).
!etiga: larangan kepada keluarga korban melakukan tindakan melampaui batas. Dalam
kasus pembunuhan, keluarga korban merupakan pihak yang paling dirugikan. *a!ar
!ika dalam ayat ini mereka diberi kekuasaan dalam menentukan pilihan sanksi.
$eskipun demikian, mereka tidak boleh melampaui batas yang telah ditetapkan
syariah. $ereka tidak boleh menuntut qish1sh kecuali terhadap pelaku pembunuhan.
$ereka !uga tidak boleh membunuh pelakunya dengan cara yang ke!i, seperti
mencincang. Hika itu mereka lakukan, kemarahan keluarganya bisa sa!a tersulut.
erikutnya, pertumpahan darah antar keluarga bisa tidak terelakkan karenanya.
Dengan demikian, ketentuan ini pun memberikan pen!agaan terhadap !iwa manusia
dari ancaman pembunuhan yang dilakukan secara "alim. Dengan begitu,
keberlangsungan kehidupan manusia pun dapat ter!aga. Siapa yang tidak
merindukannya? -all1h a'lam bi ash-shaw1b. DF
Catatan Kaki:
+. *ahbah al#4uhayli, Tafs3r al-#un3r, /ol. +<. (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>>+), ?:
3. Al#Gasimi, #ah1sin al-Ta'w3l, /ol. 9 (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>>?), ;<>.
5. 1bn Athiyah al#Andalusi, al-#uharrar al--a$3z f3 Tafs3r al-!it1b al-'Az3z, /ol. 5 (eirut: Dar al#
Kutub al#1lmiyyah, +>>5), ;<3.
;. Abd al#Rahman al#Sa7di, Tays3r al-!ar3m al-'ahman f3 Tafs3r !al1m al-#ann1n, /ol. + (eirut:
Alam al#Kutub, 3:::), 9+<.
<. Abd al#Gadim 4allum, ,ukm al-"yar'i f3. al-&stins1kh, %aql al-A'dha', al-&$h1dh, Athf1l al-An1b3b,
A$hizat. al-&n'1syal-Thayyibah,al-,:ayah wa al-mawt (eirut: Dar al#Ammah, +>>?), 5+.
9. 'akhruddin al#Ra"i, al-Tafs3r al-!ab3r Aw #af1t3h al-)hayb, /ol. 3: (eirut: Dar al#Kutub al#
1lmiyyah, +>>:), +9:
?. Shihab ad#Din al#Alusi, '2h al-#a'1n3, /ol. 8 (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>>;), 9?M al#
Syaukani, ;ath al-+ad3r, /ol. 5 (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>>;), 3??M Abu %hayyib al#
Ginu!i, ;ath al-*ay1n f3 #aq1sh3d al-+ur'1n, /ol. ? (Gathar: 1darat 1hya7 al#%urats al#1slami, +>8>),
589.
8. Al#Alusi, '2h al-#a'1n3, /ol. 8, 9?.
>. -i"ham ad#Din, Tafs3r )har1ib al-+ur'1n wa 'agh1ib al-;urq1n, /ol. ; (eirut: Dar al#Kutub al#
1lmiyyah, +>>9), 5;9.
+:. Ath#%habari, /1mi' al-*ay1n f3 Ta'w3l al-+ur'1n, /ol. 8 (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>>3),
5;9M 1bn 7Athiyah al#Andalusi, al-#uharrar al--a$3z, /ol.5, ;<3M al#aghawi, #a'1lim al-Tanz3l,
/ol. 5 (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>>5), >;M al#a2a7i, %adhm Durar f3 Tan1sub al-Ay1t wa
al-"uwar, /ol. ; (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>><), 5?9.
++. 1bn 7Athiyah al#Andalusi, al-#uharrar al--a$3z, /ol.5, ;<3.
+3. Al#Guthubi, al-/1mi' li Ahk1m al-+ur'1n, /ol. +: (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>>5), +9<#+99M
1bn Hu"yi al#Kalbi, al-Tasyh3l li '<l2m al-Tanz3l ,/ol. + (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>><),
;89.
+5. Al#*ahidi al#-aysaburi, al--as3th f3 Tafs3r al-+ur'1n al-#a$3d, /ol. 5 (eirut: Dar al#Kutub al#
1lmiyyah, +>>;), +:9M Abu akr al#Ha"airi, Aysar al-Taf1s3r li !al1m al-'Aliyy al-!ab3r, /ol. 5 (tt:
-ahr al#Khair, +>>5), +>:M *ahbah al#4uhayli, al-Tafs3r al-#un3r , /ol. +<, 9<.
+;. Abu ,ayyan al#Andalusi, Tafs3r al-*ahr al-#uhith, /ol. 9 (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>>5),
5:.
+<. Al#Guthubi, al-/1mi' li Ahk1m al-+ur'1n, /ol. +:, +99.
+9. Al#4amakhsyari, al-!asy1f, /ol. 3 (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>><), 958.
+?. Ath#%habari, /1m' al-*ay1n, /ol. 8, ?<M 1bnu Katsir, Tafs3r al-+ur'1n al'Azh3m, /ol. 5 (Riyadh: Dar
7Alam al#Kutub, +>>?), <3M al#Samar2andi, *ahr al-'<l2m, /ol. 3 (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah,
+>>5), 39?.
+8. Al#Guthubi, al-/1mi' li Ahk1m al-+ur'1n, /ol. +:, +99.
+>. Al#aghawi, #a'1lim al-Tanz3l, /ol. 5, >;.
3:. Al#Guthubi, al-/1mi' li Ahk1m al-+ur'1n, /ol. +:, +99M al#Syat2ithi, AdhwU7 al#ayUn &W 1dhUh al#
Gur7an, /ol. 5 (eirut: Dar al#'ikr, +>><), 8?#88.
3+. Al#Ginu!i, ;ath al-*ay1n f3 #aq1sh3d al-+ur'1n, /ol., 589M al#Gasimi, #ah1sin al-Ta'w3l, /ol. 9,
;<>M -id"am al#Din al#-aysaburi, Tafs3r )har1ib al-+ur'1n wa 'agh1ib al-;urq1n, /ol. ; (eirut:
Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>>9), 5;?
33. Al#4amakhsyari, al-!asy1f, /ol. 3, 958M al#Alusi, '2h al-#a'1n3, /ol. 8, 98M al#Gasimi, #ah1sin al-
Ta'w3l, /ol. 9, ;<>.
35. Al#aghawi, #a'1lim al-Tanz3l, /ol. 5 (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>>5), >;M al#Kha"in,
ub1b al-Ta'w3l f3 #a'1n3 al-Tanz3l, /ol. 5 (eirut: Dar al#Kutub al#1lmiyyah, +>><), M al#Ginu!i,
;ath al-*ay1n f3 #aq1sh3d al-+ur'1n, /ol., 589M -i"ham ad#Din al#-aysaburi, Tafs3r )har1ib al-
+ur'1n, /ol. ;, 5;?.
3;. Al#Alusi, '2h al-#a'1n3, /ol. 8, 98
http:BBwww.syariahonline.comBnewPindeQ.phpBidB+BcnB99:>
Konsultasi : A2idah
Apakah 2amalan Bintan" %+odiaC) Boleh Dipela/ari Dan DiperCaya?
Pertanyaan:
Astad",
$au nanya nih, saya suka lihat saudara sepupu saya sering melihat tayangan ramalan
bintang di atau di ma!alah rema!a.
0ertanyaannya : apakah ramalan bintang itu ilmu yang boleh dipela!ari atau
diharamkan islam ?
Ari
!awaban:
Assalamu Calaikum *arahmatullahi *abaraktuh
Alhamdulillahi rabbil Calamin, washshalatu wassalamu Cala sayyidil mursalin, wa
baCdu,
,ukum ramalan itu haram sebab mengandung unsur syirik di dalamnya. ahkan ada
sebuah dalil yang menyebutkan bahwa saking haramnya, hingga sekedar bertanya
kepada peramal tanpa percaya pun sudah syirik.
Sehingga urusan ramalan bintang yang sumbernya adalah mitologi yunani memang
bukan masalah sepele. Sayangnya, ramalan syirik seperti itu masih sa!a ada menghiasi
ma!alah dan koran, bahkan sekarang sudah masuk ke dunia yang lebih canggih seperti
S$S dan internet. Kami yakin mereka melakukannya bukan karena semata#mara
percaya, melankan hanya sekedar ha/ing &un.
,anya sa!a masalahnya, kalau ada keterangan yang menyebutkan bahwa sekedar
mendatangi peramal sa!a sudah dianggap syirik meski tidak percaya, maka kasusnya
sama sa!a. Sekedar membaca#baca dan bermain dengan ramalan bintang itu sudah
dianggap syirik.
Karena itu, !anganlah membeli ma!alah, koran atau media apapun yang ada ramalan
bintangnya, sebab sedikit banyak kita punya andil atas media yang syirik itu. Sekecil
apapun.
Ramalan "odiak itu sebenarnya bersumber dari mitos yunani yang dahulu disuplai oleh
syetan. udaya yunani kuno itu menerima kabar dari syaithan dengan !alan melihat
letak bintang untuk menentukan atau mengetahui peristiwa#peristiwa di bumi, seperti
letak benda yang hilang, nasib seseorang, perubahan musim, dan lain#lain. 1nilah yang
biasa disebut ilmu perbintangan atau tan!im. Sebagaimana sabda Rasulullah
Shallallahu 7Alaihi *a Sallam :
*emudian melemparkan benda itu kepada oran" yan" di bawahnya sampai
akhirnya kepada dukun atau tukan" sihir. Terkadan" setan itu terkena panah
bintan" sebelum menyerahkan berita dan terkadan" berhasil. ,alu setan itu
menambah berita itu den"an seratus kedustaan. %H2. Bukhari dari Abi Hurairah
radliyallahu 6anhu)
$eskipun demikian, masih banyak orang yang mempercayai dan mau mendatangi
peramal atau astrolog atau para dukun, bukan sa!a dari kalangan orang yang
berpendidikan dan ekonomi rendahan bahkan dari orang#orang yang berpendidikan dan
berstatus sosial tinggi. 0erbuatan orang yang mendatangi atau yang didatangi dalam
hal ini para dukun sama#sama mendapatkan dosa dan ancaman keras dari -abi
Shallallahu 7Alaihi *a Sallam berupa dosa syirik dan tidak diterima shalatnya selama ;:
malam.
-abi Shallallahu 7Alaihi *a Sallam bersabda :
Baran"siapa yan" mendatan"i dukun dan menanyakan tentan" sesuatu lalu
membenarkannya, maka tidak diterima shalatnya '@ malam. %H2. uslim dari
seba"ian istri $abi Shallallahu 6Alaihi Wa Sallam)
0ada kesempatan lain, -abi Shallallahu 7Alaihi *a Sallam !uga mengancam mereka
tergolong orang#orang yang ingkar (ku&ur) dengan apa yang dibawa beliau Shallallahu
7Alaihi *a Sallam :
Baran"siapa yan" mendatan"i dukun %peramal) dan membenarkan apa yan"
dikatakannya, sun""uh ia telah in"kar %ku8ur) den"an apa yan" dibawa $abi
Shallallahu 6Alaihi Wa Sallam. %H2. Abu Dawud)
Ancaman dalam hadits di atas berlaku untuk yang mendatangi dan menanyakan, baik
membenarkan atau tidak. (Syaikh Abdurrahman Alu Syaikh +>?>)
,adaanallahu *a 1yyakum A!maCin, *allahu AClam ish#shawab,
*assalamu CAlaikum *arahmatullahi *a arakatuh.
http:BBwww.mail#archi/e.comBdaarut#tauhiidXyahoogroups.comBmsg::<5+.html
9daarut#tauhiid; 2iya en/elma Syirik
sho&y na&sany
%hu, :9 Apr 3::9 35:53:+8 #:?::
&yi.... mudah3an berman&aat.
buat yang mo weekend.... ,a/e a nice holiday.
2iya en/elma Syirik
Riya adalah si&at tercela, ia sangat membahayakan per!alanan seorang salik (pe!alan
menu!u Allah), karena bisa memberangus nilai ibadahnya. ahkan riya dikatagorikan
syirik kha&i (tersembunyi).
,asrat mendapatkan sesuatu dari makhluk, sebagai wu!ud riya yang dapat mengotori
niat ibadah seseorang. Riya !uga dapat membuat seseorang !adi muna&ik bahkan
men!adi musyrik. Karena itu berhati#hatilah dengan si&at riya yang sangat
membahayakan.
Y$ereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka
menyebut Allah kecuali sedikit sekaliE (An -isaa7: +;3)
Bahaya riya
Setiap manusia mempunyai kecenderungan ingin dipu!i, dan keinginan itu merupakan
proses pembentukan riya dalam diri seseorang. Si&at riya sangat lembut dan halus,
bagaikan gumpalan asap yang memenuhi !iwa dan mengalir kesegenap pembuluh
darah, dampaknya dapat menutup pandangan akal dan iman seseorang. ila si&at itu
dibiarkan berkembang mewarnai hidupnya, maka sudah dapat dipastikan, tidak mampu
membendung riya men!elma !adi syirik. Sabda -abi saw. yang diriwayatkan oleh Ad"
D"ahabi.
Y$aka takutlah kamu sekalian akan riya, karena sessungguhnya riya itu adalah
menyekutukan (syirik) kepada AllahE
Si&at riya sangat berbahaya bagi orang yang men!alankan ibadah, karena menelusup
ke sela#sela niat. 0adahal niat merupakan pangkal dari murni tidaknya suatu ibadah.
ila amal ibadah seseorang tidak mencerminkan kemurnian (keikhlasan), akan sia#sia.
Sebab, Allah tidak pernah menyuruh hamba#hamba#-ya untuk berbuat ibadah, kecuali
yang dilandasi niatan ikhlas (murni). Sesungguhnya setiap amal ibadah seorang hamba,
tidak dilihat dari sisi lahiriahnya, melainkan apa yang terlintas dalam hatinya, yaitu
niatan ikhlas.
arangsiapa mencampur adukkan niat ibadah dengan keinginan na&sunya, sekalipun
surga yang diinginkannya, niscaya gugurlah segala amal ibadahnya. 0ahala dan surga
adalah makhluk Allah. $engapa masih mengharap sesuatu selain Allah.
Y$aka perumpamaan orang (yang beramal serta riya) itu seperti batu licin yang
diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hu!an lebat, Allah men!adikan dia
bersih (tidak bertanah) (Al a2arah : 39; )
$engapa harus mencari pu!ian dan san!ungan dari makhluk. ukankah setiap
perbuatan yang bersi&at baik dan terpu!i, dengan sendirinya pasti terpu!i dan
tersan!ung. egitu pula sebaliknya, setiap perbuatan yang tercela, walau berusaha
mencari pu!ian dan san!ungan, tetap sa!a tercela. .ang sudah pasti, Allah tidak
menerima amal ibadah yang disertai pamrih. Karena Allah D"at .ang Suci. Seseorang
yang mengharap per!umpaan dengan#-ya, hendaklah memakai busana yang suci lahir
dan batin.
Karena itu, barangsiapa beribadah mencari selain Allah, seperti popularitas,
mengharap pu!i dan san!ung, Allah akan meninggalkan dan tidak peduli pada amal
ibadahnya orang#orang yang bersi&at riya.
0erlu digaris bawahi, Allah tidak mau YdimaduE(didua#kan). Allah adalah D"at yang
Esa. 1a tidak butuh amal ibadah seorang hamba yang menduakan#-ya. Siapa pun
menger!akan ibadah yang disertai riya, berarti telah menyekutukan Allah alias syirik.
2iya dalam Shalat
%umbuh riya pada !iwa orang yang shalatnya diawali moti/asi mengharap sesuatu
dari manusia, $isalnya melakukan shalat, dengan harapan dikenal sebagai orang yang
shaleh dan ahli ibadah. Atau mendirikan shalat karena ingin dikenang sebagai orang
yang mendekatkan diri kepada Allah (ta2arrub).
Seseorang tidak akan mengetahui riya yang tumbuh pada !iwa orang lain, karena
si&at riya sangat halus dan lembut. 1a menelusup dalam diri setiap manusia. %idak ada
yang mengetahui riya, kecuali diri orang yang bersi&at riya.
Si&at riya pada orang yang melakukan shalat dapat muncul dari awal persiapan
sampai akhir shalat. Shalatnya men!adi tidak khusyu7 dan tidak bernilai, sebab
shalatnya tidak dilakukan dengan tulus dan murni karena panggilan Allah.
Sungguh sangat tercela, shalat orang yang dilandasi dengan riya. etapa nista orang
yang dapat dikelabui oleh setan, dengan pandangan dan bayangan kemuliaan. Sungguh
celaka orang yang mengotori niat shalatnya dan melalaikan seruan Rasulullah saw.
ZSesungguhnya orang#orang muna&ik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas
tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk bershalat, mereka berdiri dengan
malas. $ereka bermaksud riya (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah
mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali (An -isaa7: +;3).
Rasulullah saw. bersabda :
Yarangsiapa yang menyempurnakan shalatnya ketika dilihat manusia dan
menguranginya diwaktu sendirian. $aka itulah penghinaan terhadap %uhannya (Allah)E
(,R. At %habrani dan Al aiha2i)
2iya saat Dakat
Si&at riya !uga tumbuh pada !iwa orang yang memiliki harta, si&at tersebut dapat
merubah seseorang men!adi kikir. 4akat dan sedekah yang ditunaikan acap kali
diwarnai si&at riya. %idak ada "akat dan sedekah baginya, kecuali hasrat dipu!i dan
disan!ung.
Oiri#ciri orang semacam itu, saat memberi selalu disertai kata#kata yang
menyakitkan hati si penerima. Oara menghitung "akat harta, "akat in&ak, "akat &itrah
dan "akat lainnya, cenderung menyimpang dari ketetapkan syari7at 1slam.
6rang yang mena&kahkan hartanya karena riya, bukan termasuk golongan orang yang
beriman kepada Allah dan hari kemudian. ahkan mereka termasuk golongan orang
yang merugi. Karena mereka telah mengambil setan#setan dari !enis manusia sebagai
temannya. 0adahal setan adalah seburuk#buruk teman bagi manusia.
YDan (!uga) orang#orang yang mena&kahkan harta#harta mereka karena riya kepada
manusia, dan orang#orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian.
arangsiapa yang mengambil setan itu men!adi temannya, maka setan itu adalah
teman yang seburuk#buruknyaE (An -isaa7: 58).
2iya saat ibadah
YDan !anganlah kamu men!adi seperti orang#orang yang keluar dari kampungnya
dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi
(orang) dari !alan AllahE Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka ker!akan. (Al
An&aal: ;?).
Kemurahan Allah tercurah pada setiap orang yang mengamalkan ibadah. Apapun yang
diniatkan dalam melaksanakan ibadah, niscaya akan dapat hasilnya sesuai dengan
niatannya.
Sebagaimana -abi saw bersabda:
Yarangsiapa yang beramal karena ingin didengar (cari popularitas), maka Allah akan
mendengarkannya. Dan barangsiapa yang beramal karena ingin dilihat (mencari pu!i
dan penghormatan), maka Allah akan memperlihatkannya.E (,R. $uslim bersumber
dari 1bnu [Abbas. ra.)
YDan sesungguhnya bagi setiap amal manusia akan mendapatkan apa yang
diniatkan=. (,R. ukhari bersumber dari Amar bin Khaththab ra.)
Riya akan menghanguskan semua amal ibadah yang telah dilakukan dengan susah
payah. Si&at riya !uga dapat tumbuh subur di lingkungan santri, dengan menga!ak
berangan#angan men!adi ulama besar dan terhormat yang disegani masyarakat. ukan
bercita#cita men!adi hamba Allah yang shaleh, tetapi cenderung menginginkan
kemuliaan di dunia dan kemegahan dera!at.
egitu pula di kalangan ahli "ikir, si&at riya tumbuh dengan lintasan !iwa ingin meraih
aura ruhani, sehingga mampu mengelabui di setiap desah "ikirnya. ahkan !iwanya
akan membu!uk hati untuk mempercepat "ikir bahkan menuntut keistimewaan atau
YkaromahE agi ahli "ikir, tak ada hi!ab yang men!elma syirik, kecuali riya7. Karena itu
ikhlaskan niat agar benar#benar bersih dari noda syirik.
YAku tidak butuh sekutu dalam segala#galanya. Karena itu barangsiapa yang
mengamalkan suatu amalan, lalu dia menyekutukan#Ku dalam amalnya itu dengan
selain#Ku, maka Aku tinggalkan amalnya itu padanya dan pada sekutunya. (,adis
Riwayat $uslim. Dari Abu ,urairah ra).
Penawar si8at riya
0enawar si&at riya sesungguhnya ada pada diri orang yang
bersangkutan. .aitu dengan menyingkirkan segala keinginan yang bersi&at duniawi
maupun ruhani, karena semua itu hanyalah hiasan bagi orang yang sedang menu!u
Allah.
Z0adahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepadanya dalam men!alankan agama dengan lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan "akat dan yang demikian itulah agama yang lurus=
(Al ayyinah: <).
$aka satu#satunya !alan menu!u keselamatan hati adalah mawas diri, dan mengikis
habis si&at#si&at tercela terutama riya. %entu dengan cara senantiasa melatih dan
meningkatkan kadar keimanan.
ZDan !anganlah kamu men!adi seperti orang#orang yang keluar dari kampungnya
dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi
(orang) dari !alan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka ker!akan.E(Al
An&aal: ;?).
$erupakan karakter dasar manusia yang selalu ingin dipu!i dan dihormati, sehingga
riya berkembang dalam diri. -amun bagi orang yang memiliki kesadaran diri,
kesadaran spiritual, dan keimanan yang baik yang menyadari bahwa hanya Allah yang
berhak dipu!i dan menerima pu!ian dari setiap makhluk. ,anya Dia#lah D"at yang patut
dipu!i. Apabila hasrat ingin dipu!i muncul di dalam hati dan sulit dikendalikan maka
ingatlah kepada Allah swt. dan tumbuhkan niat ikhlas dalam beribadah kepada#-ya.
arangsiapa yang hendak meraih kemuliaan dan kebesaran %uhannya di dunia
maupun di akhirat, beramallah dengan amalan#amalan yang baik (shaleh) dengan
memurnikan akidahnya dalam beribadah kepada-ya, dan tidak syirik dengan sesuatu
apapun. Allah adalah D"at yang Esa, maka Allah cinta kepada hamba#hamba#-ya yang
mengesakan niatnya dalam melaksanakan amal ibadah yang diserukan#-ya. 1tu sebagai
tanda bersih hatinya dari si&at riya. Hika hati tidak bersih dari si&at tersebut, maka riya
akan men!elma !adi syirik.
=Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki#-ya. arangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.= (An -isaa7:
;8)
Kalam ,ikmah :
+. Setiap manusia mempunyai kecenderungan ingin dipu!i, dan keinginan itu
merupakan proses pembentukan riya dalam diri seseorang.
3. Hika hati tidak bersih dari si&at tersebut, maka riya akan men!elma !adi syirik.
5. $engapa harus mencari pu!ian dan san!ungan dari makhluk. ukankah setiap
perbuatan yang bersi&at baik dan terpu!i, dengan sendirinya pasti terpu!i dan
tersan!ung.
;. Riya akan menghanguskan semua amal ibadah yang telah dilakukan dengan susah
payah.
Dikutip dari $a!alah =KAS.A'=
KAS.A' adalah ma!alah Ka!ian %auhid dan ,akikat yang terbit setiap dua bulan sekali.
Saat ini sedang beredar Edisi < yang mengangkat tema
=,1HRA, $E-NNA0A1 $A[R1'A%AIIA,E
Akan beredar KAS.A' Edisi 9 dengan mengusung %E$A :
=OA,A.A $A,A$$AD SA*E
KAS.A' dapat diperoleh di toko buku atau lapak#lapak koran terdekat atau dapat
langsung menghubungi agian $arketingBSirkulasi (Sdr. Ahmad Ri/ai) %elp
(:3+)8??+::>; atau kun!ungi websitenya : www.akmaliah.com dan DE$A1I 0R6%EO%EDF
http:BBrepublika.co.idBsuplemenBcetakPdetail.asp?
midR<KidR+?>5;5KkatPidR+:<KkatPid+R+;?KkatPid3R39>
Humat, 39 -opember 3::;
H ShiddiE al#!awi
3slam en"har"ai *ehidupan
Euthanasia secara bahasa berasal dari bahasa .unani eu yang berarti =baik= dan
thanatos yang berarti =kematian=. Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah qatlu ar-
rahma atau tafsir al-maut. Sementara menurut istilah kedokteran, euthanasia berarti
tindakan agar kesakitan atau penderitaan yang dialami seseorang yang akan meninggal
diperingan.
Ada dua macam euthanasia, yakni euthanasia akti& dan euthanasia pasi&. Dan menurut
, Shiddi2 al#Hawi dari ,i"but %ahrir 1ndonesia (,%1), syariat 1slam sebenarnya telah
mampu mengatasi segala persoalan, termasuk menyangkut euthanasia ini, baik yang
akti& maupun yang pasi&.
=1slam tidak membenarkan dilakukan tindakan euthanasia akti&. Sedangkan pada
euthanasia pasi& dengan menghentikan perobatan melalui pencabutan alat#alat bantu,
hukumnya boleh dan tidak haram,= kata Shiddi2 ketika ditemui pada seminar
euthanasia, di Hakarta, beberapa waktu lalu. Kendati begitu, euthanasia tetap men!adi
bahan perdebatan di kalangan medis, tokoh agama, dan hak a"asi manusia. $asalah
etika dan moral pun lebih mengemuka. erikut ini petikan wawancara *artawan
'epublika .usu& Assidi2, dengan Shiddi2 al#Hawi mengenai hal itu:
Seperti apa sebenarnya konsep 3slam men"enai kehidupan dan sekali"us /u"a
kematian?
0erlu diketahui terlebih dahulu bagaimana kehidupan itu berawal. Dari berbagai nash
Guran dan &akta yang ada, menun!ukkan bahwa bayi di dalam !anin baru mendapatkan
ruh setelah +3: hari. %api sesungguhnya sebelum +3: hari, Allah S*% sudah
memberikan kehidupan. Kehidupan itu ditandai dengan adanya keperluan terhadap
nutrisi, pergerakan, di&erensiasi sel#sel, dan seterusnya. 1tu adalah tanda#tanda
kehidupan. Hadi dari : sampai +3: hari, sudah ada kehidupan tapi belum ada nyawa.
Dari situ diketahui, antara ruh dan kehidupan bukan sesuatu yang identik. -amun
kemudian ada bukti yang kedua bahwa ruh dan kehidupan !uga punya kaitan. 0ada
surah A"#4umar disebutkan =..Allah#lah yang mewa&atkan !iwa#!iwa manusia dan Allah
pulalah yang memegang !iwa manusia ketika dia tidur.= Dalam buku =mansipasi Adakah
Dalam &slam karya Al#aghdadi, dikatakan ayat ini menun!ukkan ketika manusia tidur,
sebenarnya tidak memiliki nyawa. 0en!elasannya adalah bahwa di saat kita tidur,
kehidupan masih ada, normal, kita pun berna&as. %api menurut nash Guran, manusia
!ustru sedang tidak bernyawa waktu tidur.
ukti ketiga, ketika nyawa manusia dicabut oleh Allah, ternyata masih dimungkinkan
adanya tanda#tanda kehidupan pada sebagian organ. Karena itu bila ada orang yang
mengalami gegar otak atau mati batang otak, organ tubuhnya masih bisa ber&ungsi dan
bisa ditransplantasikan kepada orang lain. $eski sebenarnya sudah tidak bernyawa,
tapi masih ada organ#organnya yang memiliki tanda#tanda kehidupan.
Dari pen!elasan ini diketahui bahwa nyawa dan kehidupan tidaklah identik, akan tetapi
ada hubungannya, bahwa nyawa itu hanya mau bersemayam pada manusia yang
memiliki daya dukung untuk hidup. ila seorang manusia organ tubuhnya sudah hancur,
!elas tidak lagi punya kemampuan untuk hidup. Dan nyawa dengan sendirinya tidak
bisa bersemayam di sana.
enyan"kut euthanasia, ba"aimana 3slam memandan" persoalan ini?
erdasarkan literatur, para ulama membagi euthanasia ke dalam dua kategori, yaitu
euthanasia akti& dan pasi&. $ungkin di sini pende&inisiannya agak berbeda dengan yang
diterapkan pada bidang kedokteran. Euthanasia akti& adalah tindakan dokter untuk
mempercepat kematian pasien misalnya dengan memberikan suntikan mematikan ke
dalam tubuh pasien. Sementara euthanasia pasi&, adalah tindakan dokter untuk
menghentikan pengobatan pasien.
Euthanasia akti& secara !elas diharamkan dalam 1slam. %indakan dokter mempercepat
kematian pasien termasuk kategori pembunuhan secara senga!a yang merupakan
tindak pidana. *alaupun niatnya baik untuk meringankan penderitaan pasien namun
hukumnya tetap haram, tak peduli ada permintaan sendiri dari pasien atau
keluarganya.
Dalil#dalilnya !uga sangat !elas. Seperti pada surat An#-isaa ayat >3 =..dan tidak layak
bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah
(tidak senga!a)..= Selain itu dalam surat Al#An7aam ayat <+ disebutkan =..dan !anganlah
kamu membunuh !iwa yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya) melainkan dengan
sesuatu (sebab) yang benar.=
erdasar dalil#dalil tersebut !elaslah hukumnya bagi dokter melakukan euthanasia
akti&. %indakan itu adalah dosa besar. 6leh sebab itu dokter yang melakukan
euthanasia akti&, misalnya dengan memberikan suntikan mematikan, menurut hukum
pidana 1slam, dapat di!atuhi hukuman qishash (hukuman mati karena membunuh).
Dalih yan" dipakai selama ini saat hendak melakukan euthanasia akti8 adalah "una
men"uran"i penderitaan pasien. Apakah alasan tersebut bisa diterima menurut
3slam?
%idaklah dapat diterima alasan euthanasia akti& yang sering kali dikemukakan yakni
kasihan melihat penderitaan pasien sehingga kemudian dokter memudahkan
kematiannya. Alasan ini hanya melihat aspek lahiriah (empiris), padahal dibalik itu ada
aspek#aspek lainnya yang tidak diketahui dan tidak di!angkau manusia. Dengan
mempercepat kematian pasien dengan euthanasia akti&, pasein tidak mendapatkan
man&aat dari u!ian sakit yang diberikan Allah kepadanya, yaitu pengampunan dosa.
Tidak diterimanya alasan itu /u"a berlaku pada euthanasia pasi8?
Euthanasia pasi& adalah praktek menghentikan pengobatan. %indakan itu dilakukan
berdasarkan keyakinan dokter bahwa pengobatan yang dilakukan tidak ada gunanya
lagi dan tidak memberikan harapan sembuh pada pasien. Karena itu dokter
menghentikan pengobatan pada pasien misalnya dengan cara menghentikan alat
pernapasan buatan dari tubuh pasien.
agaimana hukumnya menurut 1slam? Hawabannya sangat tergantung kepada
pengetahuan kita tentang hukum berobat itu sendiri. .akni apakah berobat itu wa!ib,
mandub, mubah atau makruh. Dalam masalah ini masih ada perbedaan pendapat.
$enurut !umhur ulama, mengobati itu hukumnya sunah. -amun sebagian ulama ada
yang mewa!ibkan berobat.
Dari beberapa hadis nabi, !elas diketahui bahwa pengobatan atau berobat hukumnya
sunah, termasuk dalam hal ini memasang alat bantu bagi pasien. %erkait hal ini, Abdul
Gadim 4allum mengatakan !ika para dokter telah menetapkan si pasien telah mati
organ otaknya, maka dokter berhak menghentikan pengobatan, seperti melepas alat
bantu pernapasan dan sebagainya. Sebab pada dasarnya penggunaan alat#alat bantu
itu termasuk akti/itas pengobatan yang hukumnya sunah, bukan wa!ib.
-amun untuk bebasnya tanggung !awab dokter, disyaratkan adanya i"in dari pasien,
walinya atau washi#nya (orang yang ditun!uk untuk mengawasi dan mengurus pasien).
Hika pasien tidak punya wali dan washi, i"in perlu ada dari pihak penguasa.
53 sudah men"eluarkan 8atwa haram euthanasia. enurut Anda?
$ungkin perlu diteliti lagi. Seperti sudah dikemukakan, ada euthanasia akti& untuk
mempercepat kematian pasien. Kita sepakat itu tidak boleh karena sama sa!a dengan
pembunuhan disenga!a. %api mengenai euthanasia pasi& dalam arti untuk
menghentikan pengobatan, saya kira perlu ditin!au lagi lantaran ada pendapat dari
beberapa ulama yang membolehkan euthanasia setelah matinya batang otak.
( yus )
http:BBmoslemyouthcrew.comBindeQ.phpB3::9B+3B:9Bsyirik#tauhid#aliran#sesatB
embedah *esyirikan
December :9th, 3::9 E Kategori: tauhid
Syirik sebagai sebuah penyakit, selalu ber!angkit di setiap
generasi. $enimpa indi/idu maupun masyarakat. Se!arah
kehidupan mencatat, bahwa kesyirikan dalam le/el
masyarakat berlangsung awal sekali di "aman -abi -uh
Alaihis#Salam. Se!arah manusia sebelumnya adalah lurus,
bersih dan bertauhid kepada Allah. Se!ak -abi Adam generasi insane senantiasa hani&
(lurus) beribadah kepada Allah semata. Sampai syaitan mendatangi manusia,
membisikkan rayuan persekutuan kepada Allah. $emberikan sebuah umpan yang
terbukti !itu mengantar manusia kepada kerendahan adalah pengagungan orang#shalih
lebih dari kapasitasnya, disembah, dimohon, di!adikan perantara dalam berseru
kepada Allah %a[ala. Ampan ini terbukti man!ur diterapkan di setiap generasi, hingga
"aman -abi kita $uhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. erlan!ut pula hingga detik
ini, dan sampai waktu yang Allah sa!a yang mengetahui.
Di le/el indi/idu , tentunya telah berlangsung di sepan!ang se!arah menusia itu sendiri.
'enomena nyata ter!adinya kesyirikan di tingkat indi/idu dan kita temukan banyak di
sekitar kita ter!erumusnya manusia dalam penyembahan terhadap hawa na&sunya.
1barat sebuah penyakit, baik ia menimpa indi/idu maupun masyarakat, kesyirikan tak
boleh sedikitpun dibiarkan, ditumbuhkembangkan, terlebih \diuri#uri[ (dilestarikan).
Ancaman Allah berkaitan dengan akti/itas kesyirikan ini sangatlah mengerikan, dahsyat
dan luar biasa sehingga tak boleh disepelekan. 1a berkaitan dengan masa depan abadi
kehidupan manusia.
YSesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan mengampuni yang selain
syirik kepada yang dikehendakiZ.
(An#-isa ;8)
%iada ampunan Allah bagi pelaku kesyirikan adalah musibah terbesar bagi hidup
manusia. Syirik mensuramkan masa depan manusia di dunia maupun akhirat.
0entingnya hal itu, memberikan konsekuensi bagi seorang muslim untuk mengetahui
dan mengenal hal#hal yang bermuatan kesyirikan untuk bisa men!auhi se!auh#!auhnya.
ila kesyirikan dipilah pilah menurut besarnya, maka dapat dikategorikan men!adi 3
macam, yaitu :
+. syirik %Akbar) besar
3. syirik %Ash"or) keCil
Apa beda keduanya ?
Syirik akbar atau besar secara mudahnya adalah men!adikan tandingan di sisi Allah
dalam hal ibadah, atau memalingkan salah satu bentuk ibadah kepada selain Allah.
Kesyirikan bisa dalam bentuk berdo[a kepada selain Allah, bernad"ar, ber2urban,
tawakal, meminta pertolongan dan ibadah yang lain. 1bnu $as[ud pernah bertanya
kepada Rasulullah YApakah dosa terbesar?Z, !awab Rasulullah :
YEngkau men!adikan sekutu bagi Allah padalah Dia (Allah) telah menciptakan engkauZ.
(,R ukhari dan $uslim)
Kategori syirik (Akbar) inilah yang mengeluarkan seseorang dari keislamannya dan tak
akan diampuni oleh Allah ta[ala. Syirik akbar ini tak hanya semacam sa!a, namun
ternyata ada bermacam#ragam. Diantara model syirik besar :
Syirik dalam doFa %Syirku ad duFa):
yaitu dengan memohon kepada selain Allah, tanpa kecuali. Kepada siapa dan apa pun
selain Allah S*% seseorang berdo[a, maka dia telah mensekutukan Allah ta[ala dan
keluar dari 1slam. *alaupun yang diminta do[a adalah malaikat, para -abi, wali dan
orang shalih, tetaplah perbuatan syirik.
YHanganlah engkau berdo[a kepada selain Allah yang tak dapat memberikan man&aat
dan bahaya, apabila kalian melakukannya niscaya kalian men!adi orang#orang yang
merugiZ
(GS .unus +:9)
Syirik dalam niat %Syirku an niyah):
yaitu beramal kebaikan hanya untuk meraih dunia, materi semata. eramal shalih,
menuntut ilmu, bersedekah dan amalan yang lain tidak diniatkan mencari pahala di sisi
Allah S*% namun ia inginkan kedudukan, prestise, pu!ian, harta, isteriBsuami dan hal#
hal keduniaan. Allah S*% ber&irman :
Yarangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya maka akan kami
sempurnakan amalan#amalan mereka di dunia , dan mereka tidak dirugikan merekalah
yang tiada bagian di akhirat kecuali neraka, dan terhapus apa yang mereka buat dan
batillah apa yang mereka ker!akanZ.
(GS ,ud +<)
Syirik keCintaan %Syirku al mahabbah):
model ini adalah mencintai selain Allah S*% sebagaimana mencintai Allah. $embagi
atau memadu cinta adalah model syirik yang satu ini. Ointa kepada Allah namun cinta
pula kepada selain Allah S*%. Ointa yang dimaksud adalah cinta ibadah, yang berisi
ketundukan, dan perendahdirian. Dengan cinta ini seorang rela untuk tunduk, patuh
taat, mendekatkan diri, su!ud ruku[ meninggalkan perintah Allah S*%, melanggar
aturan Allah S*%. Allah S*% ber&irman tentang hal ini : Ydan diantara manusia ada
yang men!adikan selain Allah sebagai sekutu#sekutu, mereka mencintai tandingan#
tandingan tadi sebagaimana mencintai Allah ta[alaZ.
Syirik ketaatan %syirk ath thoFah)G
syirik model ini adalah syirik dalam menaati ulama, para syaikh, kyai dan ustad" dalam
hal kemaksiatan kepada Allah ta[ala. Di negeri ini, syirik ketaatan sangat luas
menyebar, segala hal yang dikatakan pemuka agamanya (kyai) mesti benar, tak ada
yang salah. %ak heran, bila sihir dikatakan halal dan bagus, maka para pengikut pun
mengangguk dan taat. Iihat &enomena pasukan berani mati beberapa waktu yang lalu.
$ereka dilengkapi dengan kekebalan, tahan peluru, bisa merayap di dinding dan
macam#macam kegan!ilan yang lain, !elas ini adalah syihir. Anehnya lagi sihir yang
beginian diperoleh dari mereka yang dikatakan ulama. Syirik ketaatan seperti yang
di&irmankan Allah :
Y$ereka men!adikan ahli#ahli ilmu dan ahli ibadah mereka sebagai tuhan#tuhan selain
AllahZ
(At %aubah 5+)
Ketaatan ibadah tetapi dikatakan sebagai maksiat adalah dengan mentaati rahib dan
ruhban (kyai atau ulama) dalam menghalalkan apa yang telah diharamkan Allah dan
mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah S*%. 0erbuatan ini telah disinggung
dalam sabda -abi kita yang mulia sholallohu alaihi wasallam :
Y%idak ada ketaatan makhluk dalam memaksiati Al Kholi2Z
(,R Ahmad)
Syirik al hulul:
yaitu keyakinan bahwa Allah bersatu bersama makhluknya. Keyakinan hulul adalah
a2idahnya 1bnu Arabi seorang penganut a!aran su&i yang dikubur di Damsyik. Sampai#
sampai 1bnu Arabi ini melantunkan syair kesyirikannya dengan menyatakan Yukanlah
an!ing dan babi melainkan tuhan kami].dan bukanlah Allah kecuali pendeta di
gere!aZ. Sebuah keyakinan yang sangat ekstrim, menyesatkan a2idah kaum muslim.
Di 1ndonesia, kita mungkin pernah mendengar kisah semisal dengan ungkapan
Ymanunggaling kawula gustiZ (bersatunya tuhan dengan makhluk) yang dipopulerkan
oleh Syaikh Siti !enar dan a!aran ini menyebar dalam keyakinan Ke!awen, ]*allahu
a[lam. $en!adi sebuah hal memprihatinkan dan disayangkan bahwa buku#buku milik
1bnu Arabi ini kini tersebar, di!ual murah di took#toko buku. %entu ini sangat berbahaya
bagi keyakinan dan a2idah kaum muslimin.
Syirik at#tasharru8 :
yaitu keyakinan bahwa sebagian wali#wali memiliki kemampuan untuk mengubah alam,
dan mengatur perkara#perkara alam semesta seperti wali kutub, wali ghauts. Sehingga
dengan keyakinan seperti ini mereka berdo[a dan memohon kepada wali#wali tersebut.
Keyakinan ini benar#benar ada dan bukan hanya isapan !empol belaka. %ak !auh dari
kita berada, di wilayah Hog!akarta, tepatnya di daerah 1mogiri kita akan mendapatkan
keyakinan seperti ini. 6rang#orang disekitar makam punya acara bulanan yang
didalamnya ada do[a Ywali kutubanZ. 6rang di desa tersebut biasa beristigotsah,
berdo[a dan memohon dalam acara tersebut kepada para wali kutub dan al ghauts. Di
daerah lain yang a!aran tasawu& berkembang pesat, akan kita dapati hal yang semisal.
Kesyirikan orang "aman sekarang memang lebih parah bila disbanding orang masa
lampau. $usyrikin di masa lampau bila ditanya :
YSiapakah yang mengatur segala urusan? $aka mereka akan mengatakan AllahZ
(GS .unus 5+)
dengan kondisi yang demikian maka keadaan musyrikin di "aman dulu lebih baik dari
pada pelaku syirik at#tasharru&.
Keseluruhan syirik besar tersebut menghapuskan amalan dan mengeluarkan seseorang
dari agama 1slam. 'irman Allah S*% :
YDan sungguh telah Kami wahyukan kepadamu dan orang#orang sebelummu apabila
engkau berbuat syirik niscaya akan hapus amalan#amalan kamu dan men!adilah engkau
orang yang merugiZ.
(GS A" 4umar 9<)
Alangkah berbahaya syirik akbar ini, yang semestinya menyita perhatian kita agar kita
tidak ter!erumus ke dalamnya.