Anda di halaman 1dari 11

1.

Tsunami


Bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh merupakan salah satu bencana alamdahsyat di
Indonesia bahkan di dunia untuk kurun waktu 40 tahun terahir. Menurut PBB,sebanyak
229.826 korban gempa dan tsunami hilang dan 186.983 lainnya tewas. TsunamiSamudra
Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir. Gempa berkekuatan9.3 SR
(menurut Pacific Tsunami Warning Center) ini telah meluluh lantahkan aceh bagianutara,
Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India,
SriLanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Bencana ini merupakan kematian
terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara
dengan jumlah kematian terbesar.Di Indonesia sebanyak 126 ribu jiwa melayang akibat
bencana tersebut, dan lebih dari30 ribu lainya dinyatakan hilang. Wilayah yang paling parah
terkena dampak bencana gempa bumi dan tsunami adalah meulaboh dan Banda aceh.
Hampir 50 % bangunan di wilayahtersebut hancur tekena dampak gempa bumi yang diikuti
oleh gelombang tsunami yangketinggiannya mencapai 9 meter.













2. Erupsi Gunung Merapi



Gunung merapi merupakan salah satu gunung teraktif di dunia yang memiliki siklus puncak
erupsi setiap dua hinga lima tahun . Dalam kurun waktu 10 tahun terahir, tercatat 2letusan
besar yang terjadi. Letusan besar pertama terjadi pada tahun 2006, tepatnya pada Juni2006
dan yang kedua yaitu erupsi yang terjadi pada 5 November 2010.Erupsi Gunung Merapi
yang terjadi pada Jumat dini hari 5 November 2010merupakan erupsi terbesar sejak tahun
1872. Luncuran awan panas mencapai yang 15 kmmerupakan luncuran awan panas
terpanjang sejak 1872 silam yang mencapai 11- 12 km.Letusan pada 5 November
menewaskan lebih dari 200 korban. Wilayah yang terkenadampak dari letusan gunung
merapi merupakan wilayah yang berjarak sekitar 16 sampai 18kilometer dari puncak
Merapi. Letusan itu bahkan menghempaskan kubah Merapi yang baruterbentuk.Jika
dibandingkan dengan letusan yang terjadi pada tahun 2006, letusan gunungMerapi pada
november 2010 ini mengeluarkan energi yang jauh lebih besar. Jika sebelumnyaguguran
lava hanya menjangkau 3- 4 km dari puncak, pada tahun 2010 jarak guguran lavamencapai
lebih dari 10 km. Tanda tanda terjadinya erupsi pun juga terdapat perbedaan, jika pada tahun
2006 terdapat kubah lava yang terbentuk terlebih dahulu sehingga ketika kubahlava tersebut
tidak stabil dan kemudian gugur, saat itulah terjadi awan panas. Akan tetapi pada erupsi
tahun 2010 hal tersebut tidak terjadi, justru yang terjadi adalah erupsi yang berupa letusan(
eksplosif) sehingga resikonya lebih besar. Selain hal- hal yang telahdisebutkan sebelumnya,
jika ditilik dari jumlah korban erupsi merapi pada tahun 2010 jauh lebuh banyak yaitu
mencapai 275 korban ( menurut BNPB) yang mencakup warga DIY dan jawa Tengah.
Sedangkan erupsi pada tahun 2006 menelan 2 korban jiwa.
3. Gempa bumi


Gempa bumi terjadi dengan kekuatan 7,6Skala Richter di lepas pantaiSumatera Barat pada
pukul 17:16:10WIBtanggal30 September 2009.[3]
Gempaini terjadi di lepas pantaiSumatera,sekitar 50 km barat lautKota Padang. [3]
Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat
seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota
Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten
Agam, Kota Solok,dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, setidaknya
6.234 orangtewasakibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat
,korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang,korban hilang 1 orang.
Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumahrusak sedang, & 78.604 rumah rusak
ringan. Menurut catatan ahli gempa wilayahSumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan
gempa besar yang pada awal abadke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus.Akibat
yang di timbulkan oleh gempa bumi ini adalah putusnya jaringantelekomunikasi, serta
terjadinya kebakaran di sejumlah titik disamping korban jiwa dan kerusakan bangunan.











4. Banjir Wasior . 4 Oktober 2010



Banjir bandang yang terjadi tepatnya di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat
inidisebabkan karena kerusakan yang terjadi di hutan wasior sehingga ketika hujan secara
terusmenerus mengguyur kota tersebut mengakibatkan terjadinya luapan pada sungai batang
Salai.Walhi memperkirakan sekitar 30 40% hutan di kawasan tersebut mengalami alih
fungsisehingga memicu terjadinya luapan pada sungai- sungai akibat tidak terserapnya
dengan baik air hujan ke dalam tanah. Aktivitas penebangan pohon sejak tahun 1990- an
dinilai menjadi penyebab utama kerusakan hutan yang berakibat pada terjadinya banjir
bandang.Banjir yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur
termasuk lapangan udara di Wasior, sementara kerusakan juga menimpa rumah warga,
rumah sakit, jembatan dan juga beberapa gereja.Kerusakan yang terjadi disebabkan banjir
yang terjadimembawa serta batu-batuan besar, batang-batang pohon, lumpur.

Bencana banjir bandangyang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan
listrik terputus dan aktifitasmasyarakat lumpuh.Banjir bandang juga menyebabkan 158
orang tewas dan 145 orang masih dinyatakanhilang Sementara sebagian besar korban luka-
luka dibawa keManokwaridan Nabire. Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga
yang selamat ditampung di tempat-tempat pengungsian. Akibat banjir yang terjadi yang
merusak rumah warga dan infrastruktur banyak warga yang selamat memutuskan
mengungsi ke Manokwari dengan menggunakankapal laut.


5. Badai



Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai saljusampai badai
pasir dan debu.[1] Badai disebut juga siklon tropis olehmeteorolog, berasal
dari samudera yang hangat.[2] Badai bergerak di ataslaut mengikuti arah angin dengan
kecepatan sekitar 20 km/jam.[2] Badai bukan angin ribut biasa.[3] Kekuatan anginnya dapat
mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap
bangunandengan mudah.[3] Tiga hal yang paling berbahaya dari badai
adalahsambaran petir, banjir bandang, dan angin kencang.[4] Terdapat berbagai macam
badai, seperti badai hujan, badai guntur, dan badai salju.[5] Badai paling merusak adalah
badai topan (hurricane), yang dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera
Hindia atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik.[1]
Penyebab Terjadinya Badai
Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut.[6] Perubahan di
dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai.[7] Badai
tropis iniberpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya
berada di daerah tropis.[6] Pada saat terjadi angin ribut ini,tekanan udara sangat rendah
disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam.[6] Hal ini bisa terjadi
di Indonesia maupun negara-negara lain.[6] Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu
di Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.[6]





6. Tanah longsor


Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor
yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini
adalahgravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor
lainnya yang turut berpengaruh:
erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-
sungaiatau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang
diakibatkan hujan lebat
gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan
bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng
tersebut
gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran
debu-debu
getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju




7. Tornado

Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan
antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasarawan cumulus dengan
permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya
berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi
menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata
jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado
yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu
mil (1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.[1][2][3]
Meskipun tornado telah diamati di tiap benua kecuali Antartika, tornado lebih sering terjadi
di Amerika Serikat.[4] Tornado juga umumnya terjadi di Kanadabagian selatan, selatan-
tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika Latin,Afrika Selatan, barat laut dan
tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.[5]
Tornado multi-pusaran
Tornado multi-pusaran adalah suatu jenis tornado dimana dua atau lebih kolom udara yang
menggumpal berputar mengelilingi pusat. Struktur multi-pusaran dapat terjadi di hampir
setiap sirkulasi, namum sangat sering teramati dalam tornado dahsyat.
Satelit tornado
Satelit tornado adalah suatu istilah untuk tornado lemah yang terbentuk dekat tornado besar
kuat yang terjadi dalam mesosiklon yang sama. Satelit tornado muncul dari "orbit" tornado
besar (sebagai namanya), yang memperlihatkan wujud pusaran yangmulti-pusaran. Namun,
satelit tornado merupakan corong yang berbeda, dan lebih kecil dibandingkan corong
utama.[3]



8. Puting Beliung

Puting Beliung secara resmi digambarkan secara singkat olehNational Weather
Service Amerika Serikat seperti tornado yang melintasi perairan. Namun, para peneliti
umumnya mencirikan puting beliung "cuaca sedang" berasal dari puting beliung tornado.
Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari umumnya dan
memiliki dinamik yang sama dengansetan debu dan landspout.[18] Mereka terbentuk saat
barisan awan cumulus congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis.[18] Angin ini
memiliki angin yang secara relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya melaju
sangat pelan.[18] Angin ini sangat sering terjadi di Florida Keys.[19]
Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk "tornado yang
melintasi perairan". Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti tornado mesosiklon,
atau menjadi tornado darat yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk
dari badai petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih
lama daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini dianggap jauh lebih membahayakan.











9. Kebakaran liar


Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang
terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian
disekitarnya. Penyebab umum termasukpetir, kecerobohan manusia, dan pembakaran.
Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran
hutan besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari
sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan
di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritim
Penyebab
Penyebab Kebakaran hutan, antara lain:
Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokoksembarangan dan lupa
mematikan api di perkemahan.
Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung
berapi.
Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka
lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat
menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.
Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:
1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer. Kebakaran hutan
pada 1997 menimbulkan emisi / penyebaran sebanyak 2,6 miliar ton karbon dioksida ke
atmosfer (sumber majala Nature 2002). Sebagai perbandingan total emisi karbon dioksida di
seluruh dunia pada tahun tersebut adalah 6 miliar ton.
2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak
asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies
endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
3. Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di
saat musim kemarau.
4. Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan
lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
5. Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau yang
mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim kemarau.
6. Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini
dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku
dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
7. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan
kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan
anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.
8. Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan
masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Banyak sekolah yang terpaksa
diliburkan pada saat kabut asap berada di tingkat yang berbahaya. Penduduk dihimbau tidak
bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan
mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana
perhubungan/transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara yang
ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa
berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-
sungai, karena terbatasnya jarak pandang.
9. Musnahnya bangunan, mobil, sarana umum dan harta benda lainnya.







10. Kekeringan


Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang
berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila
suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim
kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis
akibatpenguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia.
Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah
kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian danekosistem yang
ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses
sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian,
suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang
signifikan.[1][2]
PBB memperhitungkan bahwa setiap tahun wilayah lahan subur seluas Ukraina hilang
akibat kekeringan, pembabatan hutan, dan ketidakteraturan iklim.[3]
Akibat yang dapat ditimbulkan oleh kekeringan dalam demografi adalah migrasi massal,
sebagaimana yang terjadi di wilayah Tanduk Afrika danSahel.

Anda mungkin juga menyukai