Anda di halaman 1dari 3

RENCANA PROGRAM KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA
(PRA-RK3K)


Pembangunan yang sedang giat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka
Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan proses peningkatan sarana dan
prasarana pendukung bagi kelancaran kegiatan dan kemajuan daerah. Namun di dalam suatu
proses produksi pada kegiatan pembangunan,peristiwa terjadinya kecelakaan kerja merupakan
salah satu peristiwa yang melekat dengan proses produksi itu sendiri. Pelaku-pelaku proses
produksi dihadapkan pada resiko kecelakaan kerja yang mengancam seluruh sumber daya
yang di miliki oleh organisasi perusahaaan tersebut berupa pekerja,Perlatan kerja,bahan baku
produksi. Kecelakaan kerja juga mengancam pengunjung yang secara kebetulan berada di
lingkungan lokasi kegiatan produksi dan masyarakat yang berada disekitar lokasi kegiatan
proses produksi.
Oleh karena itu K3 merupakan kebutuhan dasar manusia yang dimana secara
naluriah,manusia akan selalu berusaha untuk dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja,sehingga dalam bekerja,orang tersebut akan mendapatkan tingkat produktifitas yang
memadai yang pada akhirnya berdampak baik terhadap hasil produksi itu sendiri.

Pelaksanaan K3 mengacu kepada peraturan sebagai berikut :

1. UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
3. PP Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
4. PP No.29 Tahun 2000 tentang penyelenggaran Jasa Konstruksi
5. PERMENAKER No.PER.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan kesehatan kerja pada
konstruksi bangunan
6. SKN Menaker dan Men PU 174/MEN/1980 dan 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan
dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi
Dalam Pekerjaan Diutamakan terlebih dahulu pengamanan Individu (perorangan)yang berupa
antara lain :

1. Baju Kerja (awal dari pelaksanaan biasanya dipakai untuk pekerjaaan yang menggunakan
keahlian Khusus misalnya di pekerjaan Instalasi, Pengelasan )
2. Pengamanan Kepala ( Helm kerja ) dipakai pelindung di setiap pekerjaan baik di dalam
ruangan ataupun areal pekerjaan luar.
3. Kaca mata pelindung ( Glassis eyes ) biasanya dipakai untuk bagian pengelasan atau
bagian pengelasan atau bagian listrik untuk melindungi mata dari Percikan api yang bisa
menimbulkan insiden kecelakaan bagian mata.
4. Sepatu Kerja ( Boot ) dipakai apabila di areal lapangan terbuka untuk menghindari
kecelakaan yang berupa benturan bagian bawah atau bahaya lain dari kaki.
Office : Jl.Komp Perumahan P.U RT.15/048
Perawas Tanjung Pandan
Belitung- 33413 Telp.0719-7006227
5. Talling baja ( Seling Pengikat Badan ) biasanya digunakan pekerja dalam keadaan diatas
bagunan yang tinggi untuk pengikat diri supaya lebih ekstra dalam pengamanan.
6. Sarung tangan biasanya digunakan pada bagian pengelasan atau bagian pekerjaan yang
meminta perlindungan ekstra pada tangan minsalnya pekerjaan besi, pengelasan, dan
lain-lain.
Dan Lingkup Pekerjaan harus ada penyelamatan pertolongan pertama pada kecelakaan
misalnya ada Kotak obat-obatan atau Kotak P3K, yang berisi obat-obatan yang bersifat umum,
kain kassa, obat merah, lem kassa, kapas, dll.
Penyelamatan secara umum yang praktisi lapangan harus cepat minimal disediakan Tabung
Penyelamatan Api, Alat Pemadam Api Ringan ( Apar ) atau sediakan Hidran air pemadam
kebakaran.


Adapun rencana program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) antara lain :

1. Kebijakan Mutu dan K3 perusahaan yaitu dengan membagun menegemen perusahaan
dan pada system managemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) meningkatkan
secara berkesinambungan kinerja perusahaan berdasarkan analisa pengalaman dan
perkembangan teknologi menurunkan tingkat kecelakaan kerja maupun penyakit akibat
kerja, taat pada aturan perundang-undangan dan ketentuan yang ditetapkan oleh
lembaga yang berkompeten dan selalu mengkomunikasikan system yang dibangun pada
seluruh jajaran kerja.
2. Sasaran K3 proyek selama pelaksanaan pekerjaan : Insiden. Kecelakaan ringan,
kecelakaan berat, meninggal dunia, kecelakaan kendaraan baik ringan, sedang maupun
berat harus diminimalisir jumlahnya.
3. Program kerja K3 berupa penyusunan RK3K, Organisasi Proyek, penyusunan Prosedur
Kerja dan Intruksi kerja, pengadaan rambu-rambu kerja, pengadaan APD, pelatihan ,
simulasi Kesiagaan dan Tanggap Darurat, intraksi dengan instansi terkait.
4. Organisasi Proyek dan pembagian tugas dalam Proyek.
5. Pelatihan dan Kepedulian dan Kompetensi berupa awareness, SMK3, pembuatan dan
Pengendalian RK3K, rambu-rambu, APD dan P3K.
6. Komunikasi dan Promosi berupa rapat harian, mingguan, bulanan dan daftar hadir aparat
dan promise ( Papan pengumuman, spanduk / rambu-rambu kerja)
7. Dokumentasi
8. Dokumen control berupa Instruksi kerja dan kesiagaan dan tanggap darurat
9. Pengendalian Operasi berupa Prosedur Kerja
10. Kesiagaan dan tanggap darurat setiap pekerjaan
11. Inspeksi dilakukan pada bengkel kerja, gudang, kantor proyek dan areal proyek
12. Insiden dan kecelakaan berupa pelaporan, analisa terhadap peristiwa, kecelakaan dan
bagian alir penganaan kecelakaan kerja
13. Rekaman dilakukan untuk mengetahui selama produksi berjalan telah terjadi berapa
banyak kecelakaan kerja sehingga untuk selanjutnya kecelakaan kerja tersebut dapat
diminimalisasi.








































Seluruh Pekerja dari perusahaan baik dilapangan ataupun di bagian Administrasi sudah
didaftarkan dalam Program Asuransi Jamsostek.


Muntok, 04 Mei 2012

CV. GARDA MENDIM BEJAYA





FENNIL BUANA MENDIM
Direktur

Kecelakaan Kerja
Ringan
Korban
Korban dibawa
ke Puskesmas
Oleh
Safetyman
Korban dirawat
dirumah sampai
sehat
Korban
kembali
bekerja
Korban dirawat
dirumah sampai
sehat
Safetyman membuat
laporan diserahkan
Manager lapangan
Kecelakaan Kerja Sedang /
Berat
Korban dibawa
ke RS Oleh
Safetyman dan
memproses
asuransi
Safetyman membuat
laporan diserahkan
Manager lapangan
Korban
kembali
bekerja

Kecelakaan Kerja Meninggal
Dunia
Korban dibawa ke RS
Oleh Safetyman dan
memproses asuransi
serta memproses ke
polisi
RS dilakukan
Pemerikasaan
Pemakaman
Korban
Korban

Anda mungkin juga menyukai