Anda di halaman 1dari 14

BAB I

LATAR BELAKANG
I.1 Latar Belakang
Biasanya, factor umum penyebab gatal di kulit kepala adalah ketombe. Ketombe inilah
yang membuat kepala terasa gatal dan mengganggu. Dengan adanya ketombe pada kulit
kepala seseorang, hal itu menunjukkan bahwa adanya aktivitas jamur pada kepala orang
tersebut tergolong tinggi. Selain menyebabkan rasa gatal yang tidak nyaman, ketombe juga
dapat membuat rambut menjadi mudah rontok. Adanya ketombe mengakibatkan kondisi
rambut rapuh dan tidak sehat.
Aktivitas diluar ruangan yang berdebu dan panas membuat rambut kotor dan
menghasilkan minyak yang berlebihan. Rambut yang berminyak akan memudahkan jamur
penyebab ketombe tumbuh pada kulit kepala.
Dalam jumlah yang sedikit, jamur pada kulit kepala tidak menyebabkan kerugian yang
berarti. Namun, dengan adanya perubahan cuaca, hormon, dan stress, kulit kepala kita akan
menghasilkan lebih banyak minyak, sehingga menyebabkan jamur jamur berkembang biak.
Dengan berkembangbiaknya jamur tersebut, akan menyebabkan gatal pada kulit kepala dan
mempercepat kerontokan sel kulit yang lama sehingga muncullah ketombe. Walaupun
infeksi bakteri ini merupakan risiko terbesar dari ketombe, kebanyakan orang akan
menemukan bahwa ketombe dapat menyebabkan isu sosial hilangnya kepercayaan diri bagi
penderitanya.
Dengan alasan tersebut kini banyak sediaan kosmetik atau bahan bahan alami yang tepat
yang diperuntukan untuk menghilangkan ketombe pada kulit kepala, yang biasa disebut
dengan antidandruff. Sediaan untuk membasmi ketombe yang paling sering ditemukan
dipasaran adalah shampoo dan krim antiketombe, namun perlu diketahui bahwa ada bentuk
sediaan lain yang dapat pula membantu menghilangkan ketombe yaitu lotion antiketombe.

I.2 Tujuan
Mempelajari, mengetahui dan memahami pembuatan sediaan lotion anti ketombe (
antidandruff ) yang baik dan benar.

I.3 Hipotesis
Sediaan lotion anti ketombe (antidandruff) yang dibuat memiliki organoleptik yang
menarik dan memenuhi syarat kosmetika yang baik.















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Rambut dan kulit Kepala
A. Anatomi Rambut
Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit dan kulit kepala, rambut tidak
mempunyai syaraf perasa, sehingga rambut tidak terasa sakit kalau dipangkas. Dengan
adanya rambut, selain berfungsi sebagai MAHKOTA, juga berfungsi sebagai pelindung
kepala dari panas terik matahari, cuaca dingin. Rambut membutuhkan penataan dan
perawatan secara teratur supaya rambut tetap sehat, indah, dan berkilau.
Rambut terbentuk dari sel-sel yang terletak di tepi kandung akar.
1) Akar rambut

Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang membesar yang berguna untuk
melindungi papil.
Papil adalah tempat membuat sel-sel tunas rambut dan tempat membuat
sel-sel melanin (zat warna pada rambut).
Folicle rambut adalah suatu salurn yang menyerupai kantong dan
melindungi tunas rambut serta tertanam dalam dermis.
Otot penegak yang menyebabkan rambut halus tegak saat kita merinding.
Matrik adalah bagian bawah folikel / kantong rambut yang punya mulut
seperti corong memanjang keatas dari lapisan dermis dan berakhir pada
lapisan epidermis. Gunanya untuk menghisap / menyerap udara serta
penimbunan kotoran dan sebum.

2) Lapisan Batang Rambut
Cuticula adalah lapisan lapisan luar, terdiri dari sel-sel tanduk yang
pipih/gepeng dan bening (tembus cahaya) dan tersusun, bagian bawah
menutupi bagian diatasnya. Karena cuticula bening dan tembus cahaya
maka terlihatlah warna dari rambut tersebut.
cortex adalah bagian rambut di bawah cuticula yang berfungsi sebagai
lapisan yang menentukan warna pigmen.
Medulla adalah berupa bagian tengah rambut yang dibentuk oleh Zat
tanduk yang berwujud anyaman dengan rongga-rongga yang berisikan
Udara.


B. Anatomi Kulit Kepala
Lapisan Kulit Kepala :
1. Kulit yang ditumbuhi oleh rambut
2. Jaringan subkutaneus
3. Aponeuritik dan otot-ototnya
Kulit kepala walaupun jaringan lunak tapi mempunyai daya lindung yang besar .
dikatakan bila tengkorak tidak terlindung oleh kulit ia hanya mampu menahan pukulan
sampai 40 pound/inch
2
tapi bila dilindungi kulit ia dapat menahan pukulan sampai 495-
900 pound/inch
2
. Terdapat suatu daerah yang rawan (locus minoris resistensi) diantara
kulit dan tengkorak yang merupakan tempat berkumpulnya darah atau cairan bila kepala
mengalami kekerasan dan memudahkan terjadinya infeksi.
C. Kelainan pada rambut dan kulit kepala
Banyak masalah rambut yang dialami oleh manusia pada masa kini, mungkin
karena perkembangan zaman yang semakin maju dan terdapat banyaknya alat-alat
canggih ataupun bahan-bahan/obat-obatan yang dipergunakan oleh manusia itu sendiri.
Sehingga begitu banyak ditemukan permasalahan mengenai rambut yang mungkin hal ini
tidak ditemui oleh nenek moyang kita pada masa lalu.
Setiap orang mengalami berbagai masalah rambut dan kulit kepala, yang sering
diistilahkan dengan Patalogi Rambut. Dengan demikian patalogi rambut itu adalah
suatu ilmu yang mempelajari dan mengetahui keadaan rambut yang tidak sehat.
Maksudnya apakah pada pertumbuhan rambut terdapat gangguan yang berupa kelainan-
kelainan baik pada kulit kepala ataupun pada rambut itu sendiri. Hal ini tentu akan
memudahkan kita dalam memilih bahan-bahan/obat-obatan yang dibutuhkan rambut,
alat-alat yang mendukung, serta cara pemakaiannya dengan tepat dan benar.

Kelainan-kelainan Kulit Kepala
Kelainan kulit kepala dapat ditinjau dari penyebabnya. Kelainan kulit kepala dan folicle
rambut secara garis besar dapat dikelompokan sesuai dengan faktor penyebabnya, yakni
sebagai berikut:
Bakteri atau mikroba
Bakteri atau mikroba dapat menimbulkan peradangan kulit kepala. Kelainan-
kelainan yang ditimbulkannya adalah berupa; Bisul (furunkulosis).

Dermatitis papilaris capillitii
Kelainan ini merupakan peradangan foliclerambut, disertai dengan penanahan
(supurasi) kulit dibagian belakang kepala. Bila dilihat secara gambaran klinis ia
berupa pita melintang dibelakang kepala. Pita itu terdiri atas follicel meradang
dengan bagian tepi-tepi yang kasar dan keras, karena pembentukan jaringan parut
berlebihan (keloid). Keadaan ini adalah sangat menahun (kronis) dan disebabkan
oleh stafilokokus.

Kelainan-kelainan Pada Rambut
Kelainan-kelainan pada rambut dapat terjadi pada batang rambut atau akar rambut,
dimana penyebabnya dapat saja berasal dari luar maupun dari dalam badan. Gangguan
pada akar rambut secara otomatis akan menyebabkan gangguan pada batang rambut,
sedangkan gangguan pada batang rambut belum tentu sampai menyebabkan gangguan
pada akar rambut.
Kelainan-kelainan pada akar rambut kebanyakan disebabkan oleh faktor-faktor yang
datang dari dalam badan antara lain:
Karena demam. Hal ini akan menyebabkan kentalnya darah, disamping itu
penguapan air sel, yang disebut juga dengan dedikasi, sehingga menyebabkan
akar rambut rontok dan kusam.
Gangguan keseimbangan hormon. Bila hormon tidak seimbang atau mengalami
gangguan, maka hal ini akan menampakkan kelainan pada akar rambut dan kulit
kepala.
Ketidakseimbangan makanan. Makanan sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan
rambut. Orang yang menu makanannya tidak seimbang atau menyukai makanan-
makanan yang disenangi saja atau kekurangan protein maupun kelebihan vitamin
A, jelas akan membuat kelainan-kelainan pada rambut.
Keracunan makanan atau obat. Misalnya banyak menelan obat-obat kanker. Hal
ini akan menyebabkan kerontokan rambut. Sehubungan dengan beberapa
kelainan yang sering ditemukan pada rambut manusia, apakah kelainan itu datang
dari dalam maupun yang datang dari luar seperti yang telah dijelaskan, maka
apabila kelainan-kelainan tersebut kurang diperhatikan tentu akan berubah
menjadi penyakit, baik itu penyakit rambut atau bahkan meluas menjadi penyakit
kulit kepala.
Berkaitan dengan penjelasan di atas tentang kelainan-kelainan yang ditemukan pada
kulit kepala dan rambut, maka bila kita kurang memperhatikan tentu akan berakibat lebih
fatal terhadap kondisi rambut. Kelainan-kelainan pada rambut haruslah mendapat
perhatian khusus, bila kita menginginkan rambut sehat dan subur.

II.2 Ketombe
Ketombe (juga disebut sindap dan kelemumur; dengan nama ilmiah Pityriasis capitis)
adalah pengelupasan kulit mati berlebihan di kulit kepala. Sel-sel kulit yang mati dan
terkelupas merupakan kejadian alami yang normal bila pengelupasan itu jumlahnya sedikit.
Namun, ada orang yang mengalami secara terus menerus (kronis ataupun sekali-sekali,
pengelupasan dalam jumlah yang besar yang diikuti dengan pemerahan dan iritasi.
Ketombe dapat juga merupakan gejala seborrhoeic dermatitis, psoriasis, infeksi jamur
atau kutu rambut. Bila mengalami ketombe, menggaruk kepala secara berlebihan harus
dihindari. Menggaruk bagian tersebut dapat menyebabkan kerusakan kulit, yang selanjutnya
dapat meningkatkan risiko infeksi, terutama sekali dari bakteri staphylococcus aureus dan
streptococcus.
Sejalan dengan bertumbuhnya kulit, sel-sel epidermal akan terdorong keluar, di mana
mereka pada akhirnya mati dan terkelupas dari kepala. Pada umumnya, pengelupasan ini
terlalu kecil untuk dapat terlihat mata. Namun, kondisi tertentu menyebabkan
pergantian/pertumbuhan sel menjadi terlalu cepat, khususya umum terjadi di kulit kepala.
Pada orang berketombe, sel-sel kulit mungkin mati dan digantikan setiap kira-kira dua
minggu sekali, sedangkan pada orang tanpa ketombe, siklus ini berlangsung satu bulan
sekali. Hasilnya, sel-sel kulit mati akan terlepas dan menumpuk dalam jumlah yang besar,
yang tampak sebagai serpihan-serpihan kecil berwarna putih atau kelabu di kulit kepala.

Gejala-gejala ketombe :
1. Adanya serpihan
Inilah tanda yang paling mudah dilihat dan paling memalukan. serpihan tersebut adalah
tanda bahwa kulit di kepala anda rontok dan waktu pergantian sel-sel pada kulit kepala
menjadi lebih cepat. Serpihan-serpihan/sisik berwarna putih dengan berbagai ukuran dan
bentuk yang terdapat di kulit kepala, rambut, dapat juga melekat pada baju berwarna
hitam favorit anda. Pergantian sel kulit kepala biasanya tidak terdeteksi oleh mata.
Namun dengan dipercepatnye proses pergantian ini, menyebabkan timbul ketombe. Jadi,
setiap butir serpihan/sisik yang anda lihat sebetulnya adalah kumpulan dari sejumlah sel
sel kulit kepala yang mati.
2. Gatal
Satu tanda lagi bahwa anda ber ketombe adalah gatal pada kulit kepala. Gatal tersebut
terjadi karena timbul peradangan pada kulit kepala yang disebabkan oleh jamur P.Ovale.
Jamur inilah yang menyebabkan timbulnya ketombe dan gatal pada kulit kepala.kepala
yang terdapat ketombe terasa gatal.
3. Kemerahan
Tanda ketiga dari ketombe dikenal dengan seborrhea. PAda kondisi ini, terdapat
kemerahan di sekitar kulit kepala. Bisa juga terlihat di sekitar alis mata, pipi, belakang
telinga atau bagian dada.

II.3 Lotion
Lotion menurut FI III adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan
sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk sebuk halus dengan
bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air (o/w atau m/a) dengan
surfaktan yang cocok.
Lotion menurut The British Pharmaceutical Codex adalah persiapan cair ditujukan untuk
aplikasi ke kulit, atau menggunakan bulu sebagai mencuci untuk irigasi aural, hidung, mata,
lisan, atau uretra. Mereka biasanya mengandung zat kimia tertentu dalam suspensi atau
larutan di dalam kendaraan (pembawa) air.

II.4 Asam Salisilat
Asam salisilat telah digunakan secara luas dalam terapi topikal sebagai bahan keratolitik.
Zat ini merupakan bahan keratolitik tertua yang digunakan sejak 1874.Berbagai penelitian
menyimpulkan terdapat tiga faktor yang berperan penting pada mekanisme keratolitik asam
salisilat, yaitu menurunkan ikatan korneosit, melarutkan semen interselular, dan
melonggarkan serta mendisintegrasi korneosit.
Asam salisilat bekerja sebagai pelarut organik dan menghilangkan ikatan kovalen lipid
interselular yang berikatan dengan cornified envelope di sekitar keratinosit. Mekanisme kerja
zat ini adalah pemecahan struktur desmosom yang menyebabkan disintegrasi ikatan antar sel
korneosit. Terminologi desmolitik lebih menggambarkan mekanisme kerja asam salisilat
topical.














BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
Beaker glass Asam borat
Batang pengaduk Alkohol
Corong glass Asam salisilat
kaca arloji Asam salisilat
Kertas saring Aquadest
Kertas pH Boraks
Spatel
oil
Pewarna ungu dan orange

III.2 Formula
Asam borat 3 gr
Boraks 3,25 gr
......oil 0,25 ml
Alkohol 95% 10 ml
Aquadest 120 ml
Asam salisilat 2 gr
Pewarna (orange+ungu) disesuaikan


III.3 Prosedur Kerja
1. Kedalam beaker glass dimasukkan air suling yang ada di formula. Ditambahkan sedikit
demi sedikit sambil terus diaduk : asam borat dan boraks yang telah ditimbang sesuiai
dengan formula. Disisihkan ( Campuran A )
2. Kedalam wadah yang lain dimasukkan alcohol 95% sebanyak 10 ml. dilarutkan
kedalamnya : asam salisilat dan OIL ? sambil terus diaduk hingga larut sempurna.
Disisihkan ( Campuran B )
3. Dicampurkan campuran A dan campuran B, sambil dilakukan pengadukan.
4. Dilakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring.
5. Diberikan pewarna orange dan ungu (bahan pewarna dilarutkan terlebih dahulu dalam
sedikit aquadest).
6. Dilakukan pengujian sebagai berikut :
a) Uji kelarutan/kejernihan lotion yang telah dibuat
Dilihat adakah partikel yang masih melayang-layang/tidak larut.

b) Uji organoleptik : warna dan aroma
Diamati warna dan dibaui aromanya

c) Pengujian pH
Uji pH dilakukan dengan kertas pH, dicelupkan kertas pH kedalam sediaan
kemudian dbandingkan dengan indicator pH yang telah tersedia.






BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pengujian
Pengujian Hasil
Uji kelarutan / kejernihan Larut, jernih
Uji organoleptik Warna : coklat (orange+ungu)
Aroma : khas seperti bahan sintetis
Uji pH pH : 8


IV.2 Gambar


Gambar 1. Sediaan Lotion Antiketombe

Gambar 2. Pengujian pH sediaan

IV.3 Pembahasan














BAB V
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
Susilo, Haryanto.2014.Kosmetologi.Bogor:Universitas Pakuan
http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/Buletin%20Naturalkos/0209.pdf diakses pada
Selasa, 16 September 2014 pukul 19.20 WIB
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.1979. Farmakope Indonesia III. DepKes RI.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai