1. PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMENTuesday, August 25th,
2009PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMENBatuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi atau pelarutan.Jadi asalnya dari batuan yang sudah ada, baik batuan beku, batuan metamorf yang mengalamipelapukan, terkikis, tersangkut kemudian diendapkan ditempat lain, sehingga mengalami prosessementasi dan litifikasi menjadi batuan sedimen yang keras. Sedimen akan menjadi batuansedimen melalui proses pengerasan atau pembatuan yang melibatkan :a. Pemampatan (Compaction)b. Penyimenan (Cementation)c. Penghabluran semula (Recrystallization) terutamanya sedimen karbonat)2.1.1 Pemampatan (compaction)Pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbus. Susunan butiranakan tersusun semula dengan lebih padat. Jika banyak partikal yang lembut seperti syal, sedimenlebih mudah mengalami pemampatan. Akibat daripada pemampatan, lapisan menjadi lebih nipis,porositi berkurangan, terutama dalam sedimen lumpur terrigenus.Pengurangan porositi dan kehilangan air mencapai 60-80%. Air akan mengalir ke kawasan yangberketelapan tinggi seperti pasir, dan akan memain perana penting dalam pelarutan danpemendapan kimia dalam pasir. Setelah tersusun semula, pemampatan yang terterusanmenyebabkan butiran bersentuhan satu sama lain. Tempat sentuhan mengalami tekanan yangtinggi dan perubahan fizikal berlaku, seperti proses larutan tekanan (pressure solution). Silikayang terlarut akan masuk dalam rongga antara butiran dan boleh membentuk simen.2.1.2 Penyimenan (cementation)Penyimenan merupakan proses dimana mineral baru yang berasal daripada cairan rongga (porefluids) akan terbentuk/termendap di permukaan butiran atau berlakunya tumbuh-tambah atautumbuh-lampau atau pertumbesaran (overgrowths) mineral yang sedia ada. Jenis simen yangutama ialah kuarza dan kalsit.Simen akan mengikat butiran menyebabkan sedimen menjadi batu. Penyimenan biasanyaberlaku diperingkat pertengahan diagenesis. Jika berlaku diperingkat awal, ia bolehmengurangkan kesan pemampatan, yang mana simen yang keras boleh menahan tekanan.Simen kuarza berasal daripada air liang yang tepu dengan silika, iaitu hasil daripada pelarutanorganisma bersilika, larutan tekanan kuarza, diagenesis kimia mineral liat dan lain-lain. Simenkalsit boleh terbentuk semasa sedimen terendap, iaitu di kawasan sekitaran karbonat.2.1.3 Penghabluran Semula (recrystallization)Penghabluran semula ialah proses perubahan saiz dan/atau perubahan bentuk, tanpa adanyaperubahan kimia atau mineralogi. Biasanya saiz akan bertambah, tetapi pengecilan saiz bolehberlaku. Penghabluran semula penting dalam batu kapur, yang mana saiz kalsit menjadibertambah besar, tekstur serta strukturnya mungkin musnah.2.2 JENIS BATUAN SEDIMENSecara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara, yaitu :1) terbentuk dalam lembangan pengendapan atau dengan kata lain ianya tidak mengalami prosespengangkutan. Sedimen sebegini dikenali sebagai sedimen autochthonous. Antara sedimen yangtermasuk dalam kumpulan ini ialah evaporit, batu kapur, laterit. 2. 2) mengalami proses angkutan, atau dengan kata lain, puncanya daripada kawasan luarlembangan, dan proses luluhawa, hakisan dan angkutan membawa sedimen ini ke lembanganpengendapan yang baru. Sedimen ini dipanggil sedimen allochthonous. Antara yang termasukdalam kumpulan ini ialah konglomerat, volkanoklastik.Selain daripada pengelasan di atas, batuan sedimen boleh dikelaskan kepada beberapa jenis,bergantung kepada cara dan proses pembentukannya. Antara klas batuan sedimen yang utamaialah;1- Terrigenous (detrital atau berklas / klastik clastic). Batuan klastik merupakan batuan yangpuncanya berasal daripada suatu tempat lain, dan telah diendapkan dalam lembangan barusetelah mengalami proses pengangkutan. Antara nama batuan utama yang terdapat dalamkumpulan ini ialah;Konglomerat atau breksia, Batu pasir,Batu lodak, & Syal.2- Sedimen endapan kimia / biokimia (Chemical/biochemical). Batuan endapat kimia merupakanbatuan yang terbentuk hasil daripada pemendapan kimia daripada larutan, ataupun terdiridaripada endapan hidupan bercangkang mineral karbonat atau bersilika atau berfosfat dan lain-lain.. Antara batuan yang tergolong dalam kumpulan ini ialah; Evaporit, Batuan sedimenkarbonat (batu kapur dan dolomit), Batuan sedimen bersilika (rijang), & Endapan organik (batuarang).3- Batuan volkanoklastik (Volcanoclastic rocks). Batuan volkanoklastik yang berasal daripadaaktiviti gunung berapi. Debu-debu daripada aktiviti gunung berapi ini akan terendap sepertisedimen yang lain. Antara batuan yang ada dalam kumpulan ini ialah; Batu pasir bertuf &Aglomerat.2.3 PENGGOLONGAN BATUAN SEDIMENBerdasarkan tenaga yang mengangakut hasil pelapukan / erosi, dapat digolongkan atas :a. Sedimen aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contoh: gosong pasir, floodplain, natural levee, alluvial fan, delta, dan sebagainya.b. Sedimen aeolis/aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contoh : sand dunes,tanah loss, dan sebagainya.c. Sedimen glasial, yaitu sedimen yang diangkut oleh tenaga gletser Contoh : morena, drumline.Materi partikel ada yang kasar dua ada yang halus cara pengangkutan bermacam-macam, adayang terdorong (trection), terbawa secara melompat-lompat (saltion, terbawa dalam duspensi,ada pula yang (solution). Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimendibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomit, napal, dansebagainya.b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya : endapan sungai(aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun (aeolis), dan sebagainya.c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut, misalnya endapan deltadan endapan rawa-rawa (limnis).Berbagai penggolongan dan penamaan batuan sedimen telah dikemukakan oleh para ahli, baikberdarkan genetis maupun diskriptif. Secara genetis disimpulkan dalam dua golongan (Pettijohn,1975 ddan W. T. Huang, 1962) :a. Batuan Sedimen KlastikBatuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses pengendapansecara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah ada sebelumnya. Batuan sedimenklastik banyak mengandung Allogenic Minerals (mineral yang terbentuk di lingkungan 3. sedimenasi atau pada saat sedimenasi berlangsung). Allogenic mineral mempunyai daya tahanyang tinggi. Mineral ini berasal dari bataun yang telah ada yang telah mengalami tahaptransportasi dan kemudian mengendap pada lingkungan sedimenasi. Beberapa contoh mineralini, antara lain kwarasa, hornblende, biotit, plagioklas, kaolinite, montmorillonite,hydromuscovite, gypsum, kalsedon, hematit, siderit, limonit, dan garnet.b. Batuan Sedimen Non-KlastikBatuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses kimia baikdari larutan ataupun aktivitas organik. Didalam batuan sedimen non-klastik banyak sekalidijumpai Authigenic mineral (mineral yang terbentuk di daerah cekungan atau lingkungansedimenasi). Beberapa contoh Authigenic mineral yaitu gypsum, anhydrite, kalsit, dan halit.Selain tersusun atas mineral-mineral, batuan sedimen juga tersusun atas fragmen batuan danfosil. Kristal-kristal pada batuan sedimen juga memiliki andil dalam pengklasifikasian batuansedimen. Pengklasifikasian batuan sedimen berdasarkan ukuran kristal dilakukan oleh Howelldan Hirschwald. Pengklasifikasiannya sebagai berikut : Makrokristalin, batuan de ngan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebih dari0,75mm. Mesokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,2mm hingga0,75mm. Mikrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,01mm hingga0,2 mm. Kriptokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebihkecil dari0,01 mm2.4 TEKSTUR BATUAN SEDIMENTekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang berkaitan dengan butir sedimen, mulaidari ukuran butir, bentuk butir, hingga orientasi. Proses pembentukan batuan sedimen dapat kitalihat pada strukturnya. Dari tekstur, kita juga dapat mengintepretasikan lingkungan sedimenasisuatu batuan sedimen.2.4.1 Tekstur Batuan Sedimen KlastikUnsur-unsur tekstur batuan sedimen klastik, adalah sebagai berikut : Fragmen, butiran yang berukuran lebih besar daripada pasir. Matrik, butiran yang ukurannya lebih kecil daripada fragmen, dan mengisi sela- sela diantarafragmen, serta diendapkan bersama fragmen. Semen, material halus yang berperan sebagai pengikat. Semen diendapkan setelah fragmendan matrik. Semen umumnya berupa silika, kalsit, sulfat, atau oksida besi.Untuk mengukur ukuran butir pada batuan sedimen klastik digunakan skala Wentworth (1922).Ukuran Butir (mm) Nama Butir>256 Bongkah64-256 Brangkal4- 64 Kerakal2-4 Kerikil1-2 Pasir Sangat Kasar-1 Pasir Kasar- Pasir Sedang1/8-1/4 Pasir Halus 4. 1/16-1/8 Pasir Sangat Halus1/16-1/256 LanauLempungSkala WentworthAda beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran butir. Faktor-faktor tersebut adalah sebagaiberikut :a. Jenis Pelapukanb. Jenis Transportasic. Waktu / jarak Transportd. ResistansiBentuk ButirBentuk butir batuan sedimen yang utama terdiri atas dua macam. Pertama, membulat(konglomerat). Dan kedua adalah meruncing (Breksi). Tingkat kebundaran butir batuan sedimenklastik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- faktor tersebut adalah sebagai berikut :- Komposisi butir- Ukuran butir- Jenis proses transprtasi- Jarak transportButiran dari mineral yang resisten akan berbentuk kurang bundar dibandingkan batuan yangkurang resisten. Butiran yang ukurannya diatas 64 mm akan lebih bundar dibandingkan yangberukuran lebih kecil. Jarak transport berpengaruh pada tingkat kebundaran. Semakin jauh jaraktransport, maka akan semakin bundar.Pemilahan atau SortasiTerdiri atas sortasi baik dan sortasi buruk.- Sortasi baik, jika ukuran butir merata atau sama besar.- Sortasi buruk, jika ukuran butir tidak merata, terdapat fragmen dan matrik.KemasKemas pada batuan sedimen klastik terdiri atas :- Kemas terbuka, biila butiran tidak saling bersentuhan.- Kemas tertutup, jika butiran saling bersentuhan.2.4.2 Tekstur Batuan Sedimen Non- KlastikPada umumnya batuan sedimen non-klastik terdiri atas satu jenis mineral atau yang biasa disebutmonomineralik. Pembagian jenis-jenis tekstur pada batuan sedimen non-klastik biasanya denganmemperhatikan kenampakan kristal penyusunnya. Macam-macam tekstur batuan sedimen non-klastik adalah sebagai berikut : Amorf, partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau berupa koloid, non-kristalin Oolitik, tersusun atas kristal-kristal yang berbentuk bulat atau elipsoid. Berkoloni atauberkumpul, ukuran butirnya berkisar 0,25 mm 2mm Pisolitik, memiliki karakteristik seperti oolitik, namun memiliki ukuran butir yang lebih besar,lebih dari 2mm Sakaroidal, terdiri atas butir-butir yang berukuran sangat halus dengan ukuran yang samabesar Kristalin, tersusun atas kristal-kristal yang berukuran besarUkuran butir kristal batuan sedimen non-klastik dibedakan atas :- Berbutir kasar, dengan ukuran >5mm 5. - Berbutir sedang, dengan ukuran 1-5mm- Berbutir halus, dengan ukuran <1mm2.5 STRUKTUR BATUAN SEDIMENSecara umum, struktur batuan sedimen terbagi atas 2 macam Struktur Syngenetik, struktur ini terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan sedimen,kerap kali disebut sebagai struktur primer batuan. Struktur Epiginetik, struktur ini terbentuk setelah terbentuknya kekar, sesar, dan lipatan.Struktur Sygenetik batuan sedimen terklasifikasikan atas dua bagian, karena proses fisik dankarena proses biologi.Karena Proses Fisik1. Struktur Eksternal, kenampakan struktur batuan sedimen yang terlihat secara keseluruhan dilapangan. Contoh struktur eksternal, antara lain sheet, lensa, wedge, dan prisma tabular.2. Struktur Internal, kenampakan struktur ini terdapat pada bagian dalam batuan sedimen.Macam-macam struktur internal adalah sebagai berikut : Perlapisan dan LaminasiPerlapisan dan laminasi terbentuk karena terjadi perubahan fisik, kimia, dan biologi. Jikatebalnya lebih dari 1 cm, maka disebut perlapisan. Jika tebalnya kurang dari 1 cm, maka disebutlaminasi. Macam-macam laminasi dan perlapisan:a. Perlapisan / laminasi sejajar, lapisan / laminasi tersusun secara horisontal dan saling sejajarsatu dengan yang lainnya.b. Perlapisan / laminasi silang siur, lapisan / laminasi saling memotong satu dengan yanglainnya.c. Gradaed Bedding, dimana butiran- butiran berubah secara gradual. Masif, Bila di dalam struktur sedimen tidak ada kenampakan mengenai struktur sedimen.3. Kenampakan Pada Permukaan Lapisan- Ripple Mark, bentuk permukaan bergelombang, karena adanya arus.- Flute Cast, bentuk gerusan pada permukaan lapisan akibat aktivitas arus.- Mud Cracks, bentuk retakan pada lapisan lumur, pada umumnya memiliki bentuk poligonal.- Rain Marks, kenampakan pada permukaan sedimen akibat tetesan air hujan.4. Struktur Yang Terjadi Karena Deformasi- Load Cast, lekukan yang timbul pada permukaan lapisan akibat beban yang ada diatasnya.- Convolute Structure, liukan pada batuan sedimen akibat proses deformasi.- Sandstone Dike and Siil, timbul karena pasir dapat terinjeksi pada lapisan sedimen yang diatasnya.Karena Proses Biologi- Jejak (Track and Trail)Track, merupakan jejak yang berupa tapak organisme. Sedangkan Trail adalah jejak yang berupaseretan bagian tubuh organisme.- Galian (Burrow)Merupakan lubang akibat dari akitivitas organisme.- Cetakan (Cast and Mold)Mold merupakan cetakan bagian tubuh organisme. Sedangkan Cast adalah cetakan dari Mold. 6. 2.6 STRUKTUR SEDIMENStudi struktur Sedimen paling baik dilakukan di lapangan ( Pettijohn, 1975 ), dapatdikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu :1. Struktur Sedimen PrimerStruktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk karena proses sedimenasi dapatmerefleksikan mekanisasi pengendapannya. Contohnya seperti perlapisan, gelembur gelombang,perlapisan silang siur, konvolut, perlapisan bersusun, dan lain-lain. (Suhartono, 1996 : 47)Struktur primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan ketika batuanbeku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur primer ini pentingsebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang tersingkap, terutama dalambatuan sedimen.Struktur yang terbentuk sewaktu proses pengendapan sedang berlangsung termasuk lapisanmendatar (flat bedding), lapisan silang, laminasi, dan laminasi silang yang mikro (micro-crosslamination), yaitu adanya kesan riak. (Mohamed, 2007).2. Struktur Sedimen SekunderStruktur yang terbentuk sesudah proses sedimenasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Jugamerefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan lingkunganorganisnya. Antara lain : beban, rekah kerut, jejak binatang.3. Struktur Sedimen OrganikStruktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau binatang lainnya.Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan.2.7 PETUNJUK BATUAN SEDIMEN1- Kehadiran perlapisan atau stratification2- Adanya struktur sedimen di atas satah atau di dalam perlapisan3- Terjumpanya fosil4- Kehadiran butiran yang telah mengalami proses angkutan (klas)5- Kehadiran mineral yang asalan sedimen (glaukonit, chamosite) CONTOH BATUAN BEKU:
Beberapa jenis batuan beku penting yang banyak terdapat di alam adalah sebagai berikut. a) Granit Granit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang, mempunyai banyak warna umumna putih, kelabu, merah jambu atau merah. Warna ini disebabkan oleh variasi warna dari mineral feldspar. Granit terbentuk jauh di dalam bumi dan tersingkap di permukaan bumi karena adanya erosi dan tektonik. Granit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam.Di Indonesia, granit terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya (Papua), dan lain- lain. Granit dapat digunakan sebagai bahan pengeras jalan, pondasi, galangan kapal, dan bahan pemoles lantai, serta pelapis dinding.
b) Granodiorit Granodiorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang, menyerupai granit. Granodiorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain. Granodiorit banyak terdapat di alam dalam bentuk batolit, stock, sill dan retas yang tersebar di Bukit Barisan, Sumatera.
c) Diorit Diorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap. Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam. Di Jawa Tengah banyak terdapat di kota Pemalang dan Banjarnegara. Diorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.
d) Andesit Andesit adalah batuan leleran dari diorit, mineralnya berbutir halus, komposisi mineralnya sama dengan diorit, warnanya kelabu. Gunung api di Indonesia umumnya menghasilkan batuan andesit dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan andesit yang banyak mengandung hornblenda disebut andesit hornblenda, sedangkan yang banyak mengandung piroksin disebut andesit piroksin. Batuan ini banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Adapun yang berstruktur lembaran banyak digunakan sebagai batu tempel. e) Gabro Gabro adalah batuan beku dalam yang umumnya berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang. Dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan yang dipoles sangat disukai karena warnanya hitam, sehingga baik untuk lantai atau pelapis dinding. Di Pulau Jawa, batuan ini terdapat di Selatan Ciletuh, Pegunungan Jiwo, Serayu, dan Pemalang. f) Basal Basal adalah batuan leleran dari gabro, mineralnya berbutir halus, berwarna hitam. Gunungapi di Indonesia umumnya menghasilkan batuan basal dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan ini banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Basal yang berstruktur lembaran banyak digunakan sebagai batu tempel. Basal umumnya berlubang-lubang akibat bekas gas, terutama pada bagian permukaannya. g) Batukaca (obsidian) Batukaca adalah batuan yang tidak mempunyai susunan dan bangun kristal (metamorf). Batukaca terbentuk dari lava yang membeku tiba-tiba, dan banyak terdapat di sekitar gunungapi. Pada umumnya berwarna coklat, kelabu, kehitaman atau tidak berwarna (putih seperti kaca). Batukaca yang dihancurkan dengan ukuran kecil dan dicampur dengan semen, dapat dibuat granit buatan. Di zaman purba, batuan ini banyak digunakan untuk membuat mata lembing, mata panah, dan lain-lain. h) Batuapung Batuapung dibentuk dari cairan lava yang banyak mengandung gas. Dengan keluarnya gas dari cairan lava akan menimbulkan lubang-lubang atau gelembung-gelembung pada lava yang telah membeku. Lubang-lubang ini berbentuk bola, ellips, silinder atau tak teratur bentuknya. Dengan adanya lubang- lubang ini membuat batuapung jadi ringan. Di Indonesia batuapung yang terkenal dihasilkan oleh Gunung Krakatau. Demikian juga batuapung dapat dibuat dengan cara memanaskan batuan obsidian hingga gasnya keluar.
i) Konglomerat Konglomerat adalah batuan sedimen yang tersusun dari bahan-bahan dengan ukuran berbeda dan bentuk membulat yang direkat menjadi batuan padat. Bentuk fragmen yang membulat akibat adanya aktivitas air, umumnya terdiri atas mineral atau batuan yang mempunyai ketahanan dan diangkut jauh dari sumbernya. Di antara fragmen- fragmen konglomerat diisi oleh sedimen-sedimen halus sebagai perekat yang umumnya terdiri atas Oksida Besi, Silika, dan Kalsit. Fragmen-fragmen konglomerat dapat terdiri atas satu jenis mineral atau batuan atau beraneka macam campuran. Seperti halnya breksi, sifatnya yang heterogen menjadikan berwarna-warni. Konglomerat umumnya diendapkan pada air dangkal. BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen/endapan terbentuk oleh batuan beku yang terkikis, kemudian mengalami proses pengangkutan lalu diendapkan di tempat lain. Batuan sedimen dibedakan oleh jenis zat pengangkutnya, yaitu : 1. Batu sedimen aeolis : batuan hasil proses pengangkutan oleh angin 2. Batu sedimen aluvial : batuan hasil proses pengangkutan dan pembentukan oleh air yang mengalir. Contoh : delta di muara sungai 3. Batu sedimen marin : batuan hasil proses pengangkutan dan dibentuk oleh air laut. Contoh : sand-dune di pantai 4. Batu sedimen glasial : batuan hasil proses pengangkutan dan pembentukan oleh gletser atau es yang mengalir Jenis-jenis batuan endapan diantaranya: a. Konglomerat Konlomerat adalah jenis batuan beku yang butiran penyusunnya membulat.
Konglomerat
b. Breksi
Batu breksi tersusun atas batuan yang kristalnya tajam
c. Batu Pasir
Batu Pasir
Sandstone atau batu pasir terbentuk dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terkumpul pada suatu tempat.
d. Batu kapur/batu gamping Breksi
Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, yakni berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain.
e. Gipsum
Gipsum umumnya berwarna putih, kelabu, cokelat, kuning, dan transparan. Endapan gipsum biasanya terdapat di danau, laut, mata air panas, dan jalur endapan belerang yang berasal dari gunung api.Gipsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang. Beberapa kegunaan gipsum yaitu: Bahan perekat. Penyaring dan sebagai pupuk tanah Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan Untuk bahan baku kapur tulis
f. Coal/Batu bara
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil, merupakan batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.Batu bara umumnya dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Namun dewasa ini penggunaan batu bara semakin dikurangi, di samping merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, penggunaan batu bara juga menimbulkan pencemaran.