Anda di halaman 1dari 9

Pembentukan batuan sedimen

1. PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMENTuesday, August 25th,


2009PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMENBatuan sedimen adalah batuan yang
terjadi karena pengendapan materi hasil erosi atau pelarutan.Jadi asalnya dari batuan
yang sudah ada, baik batuan beku, batuan metamorf yang mengalamipelapukan,
terkikis, tersangkut kemudian diendapkan ditempat lain, sehingga mengalami
prosessementasi dan litifikasi menjadi batuan sedimen yang keras. Sedimen akan
menjadi batuansedimen melalui proses pengerasan atau pembatuan yang melibatkan
:a. Pemampatan (Compaction)b. Penyimenan (Cementation)c. Penghabluran semula
(Recrystallization) terutamanya sedimen karbonat)2.1.1 Pemampatan
(compaction)Pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa
tertimbus. Susunan butiranakan tersusun semula dengan lebih padat. Jika banyak
partikal yang lembut seperti syal, sedimenlebih mudah mengalami pemampatan.
Akibat daripada pemampatan, lapisan menjadi lebih nipis,porositi berkurangan,
terutama dalam sedimen lumpur terrigenus.Pengurangan porositi dan kehilangan air
mencapai 60-80%. Air akan mengalir ke kawasan yangberketelapan tinggi seperti
pasir, dan akan memain perana penting dalam pelarutan danpemendapan kimia dalam
pasir. Setelah tersusun semula, pemampatan yang terterusanmenyebabkan butiran
bersentuhan satu sama lain. Tempat sentuhan mengalami tekanan yangtinggi dan
perubahan fizikal berlaku, seperti proses larutan tekanan (pressure solution).
Silikayang terlarut akan masuk dalam rongga antara butiran dan boleh membentuk
simen.2.1.2 Penyimenan (cementation)Penyimenan merupakan proses dimana mineral
baru yang berasal daripada cairan rongga (porefluids) akan terbentuk/termendap di
permukaan butiran atau berlakunya tumbuh-tambah atautumbuh-lampau atau
pertumbesaran (overgrowths) mineral yang sedia ada. Jenis simen yangutama ialah
kuarza dan kalsit.Simen akan mengikat butiran menyebabkan sedimen menjadi batu.
Penyimenan biasanyaberlaku diperingkat pertengahan diagenesis. Jika berlaku
diperingkat awal, ia bolehmengurangkan kesan pemampatan, yang mana simen yang
keras boleh menahan tekanan.Simen kuarza berasal daripada air liang yang tepu
dengan silika, iaitu hasil daripada pelarutanorganisma bersilika, larutan tekanan
kuarza, diagenesis kimia mineral liat dan lain-lain. Simenkalsit boleh terbentuk
semasa sedimen terendap, iaitu di kawasan sekitaran karbonat.2.1.3 Penghabluran
Semula (recrystallization)Penghabluran semula ialah proses perubahan saiz dan/atau
perubahan bentuk, tanpa adanyaperubahan kimia atau mineralogi. Biasanya saiz akan
bertambah, tetapi pengecilan saiz bolehberlaku. Penghabluran semula penting dalam
batu kapur, yang mana saiz kalsit menjadibertambah besar, tekstur serta strukturnya
mungkin musnah.2.2 JENIS BATUAN SEDIMENSecara umumnya, sedimen atau
batuan sedimen terbentuk dengan dua cara, yaitu :1) terbentuk dalam lembangan
pengendapan atau dengan kata lain ianya tidak mengalami prosespengangkutan.
Sedimen sebegini dikenali sebagai sedimen autochthonous. Antara sedimen
yangtermasuk dalam kumpulan ini ialah evaporit, batu kapur, laterit.
2. 2) mengalami proses angkutan, atau dengan kata lain, puncanya daripada kawasan
luarlembangan, dan proses luluhawa, hakisan dan angkutan membawa sedimen ini ke
lembanganpengendapan yang baru. Sedimen ini dipanggil sedimen allochthonous.
Antara yang termasukdalam kumpulan ini ialah konglomerat, volkanoklastik.Selain
daripada pengelasan di atas, batuan sedimen boleh dikelaskan kepada beberapa
jenis,bergantung kepada cara dan proses pembentukannya. Antara klas batuan
sedimen yang utamaialah;1- Terrigenous (detrital atau berklas / klastik clastic).
Batuan klastik merupakan batuan yangpuncanya berasal daripada suatu tempat lain,
dan telah diendapkan dalam lembangan barusetelah mengalami proses pengangkutan.
Antara nama batuan utama yang terdapat dalamkumpulan ini ialah;Konglomerat atau
breksia, Batu pasir,Batu lodak, & Syal.2- Sedimen endapan kimia / biokimia
(Chemical/biochemical). Batuan endapat kimia merupakanbatuan yang terbentuk hasil
daripada pemendapan kimia daripada larutan, ataupun terdiridaripada endapan
hidupan bercangkang mineral karbonat atau bersilika atau berfosfat dan lain-lain..
Antara batuan yang tergolong dalam kumpulan ini ialah; Evaporit, Batuan
sedimenkarbonat (batu kapur dan dolomit), Batuan sedimen bersilika (rijang), &
Endapan organik (batuarang).3- Batuan volkanoklastik (Volcanoclastic rocks). Batuan
volkanoklastik yang berasal daripadaaktiviti gunung berapi. Debu-debu daripada
aktiviti gunung berapi ini akan terendap sepertisedimen yang lain. Antara batuan yang
ada dalam kumpulan ini ialah; Batu pasir bertuf &Aglomerat.2.3 PENGGOLONGAN
BATUAN SEDIMENBerdasarkan tenaga yang mengangakut hasil pelapukan / erosi,
dapat digolongkan atas :a. Sedimen aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh
tenaga air. Contoh: gosong pasir, floodplain, natural levee, alluvial fan, delta, dan
sebagainya.b. Sedimen aeolis/aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga
angin. Contoh : sand dunes,tanah loss, dan sebagainya.c. Sedimen glasial, yaitu
sedimen yang diangkut oleh tenaga gletser Contoh : morena, drumline.Materi partikel
ada yang kasar dua ada yang halus cara pengangkutan bermacam-macam, adayang
terdorong (trection), terbawa secara melompat-lompat (saltion, terbawa dalam
duspensi,ada pula yang (solution). Berdasarkan terbentuknya (lingkungan
pengendapan ), batuan sedimendibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :a. Sedimen
laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomit, napal,
dansebagainya.b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat,
misalnya : endapan sungai(aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun
(aeolis), dan sebagainya.c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara
darat dan laut, misalnya endapan deltadan endapan rawa-rawa (limnis).Berbagai
penggolongan dan penamaan batuan sedimen telah dikemukakan oleh para ahli,
baikberdarkan genetis maupun diskriptif. Secara genetis disimpulkan dalam dua
golongan (Pettijohn,1975 ddan W. T. Huang, 1962) :a. Batuan Sedimen
KlastikBatuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat
proses pengendapansecara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah ada
sebelumnya. Batuan sedimenklastik banyak mengandung Allogenic Minerals (mineral
yang terbentuk di lingkungan
3. sedimenasi atau pada saat sedimenasi berlangsung). Allogenic mineral mempunyai
daya tahanyang tinggi. Mineral ini berasal dari bataun yang telah ada yang telah
mengalami tahaptransportasi dan kemudian mengendap pada lingkungan sedimenasi.
Beberapa contoh mineralini, antara lain kwarasa, hornblende, biotit, plagioklas,
kaolinite, montmorillonite,hydromuscovite, gypsum, kalsedon, hematit, siderit,
limonit, dan garnet.b. Batuan Sedimen Non-KlastikBatuan sedimen non-klastik
merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses kimia baikdari larutan
ataupun aktivitas organik. Didalam batuan sedimen non-klastik banyak sekalidijumpai
Authigenic mineral (mineral yang terbentuk di daerah cekungan atau
lingkungansedimenasi). Beberapa contoh Authigenic mineral yaitu gypsum,
anhydrite, kalsit, dan halit.Selain tersusun atas mineral-mineral, batuan sedimen juga
tersusun atas fragmen batuan danfosil. Kristal-kristal pada batuan sedimen juga
memiliki andil dalam pengklasifikasian batuansedimen. Pengklasifikasian batuan
sedimen berdasarkan ukuran kristal dilakukan oleh Howelldan Hirschwald.
Pengklasifikasiannya sebagai berikut : Makrokristalin, batuan de ngan mineral yang
kristal penyusunnya berukuran lebih dari0,75mm. Mesokristalin, batuan dengan
mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,2mm hingga0,75mm. Mikrokristalin,
batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,01mm hingga0,2 mm.
Kriptokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebihkecil
dari0,01 mm2.4 TEKSTUR BATUAN SEDIMENTekstur batuan sedimen adalah
segala kenampakan yang berkaitan dengan butir sedimen, mulaidari ukuran butir,
bentuk butir, hingga orientasi. Proses pembentukan batuan sedimen dapat kitalihat
pada strukturnya. Dari tekstur, kita juga dapat mengintepretasikan lingkungan
sedimenasisuatu batuan sedimen.2.4.1 Tekstur Batuan Sedimen KlastikUnsur-unsur
tekstur batuan sedimen klastik, adalah sebagai berikut : Fragmen, butiran yang
berukuran lebih besar daripada pasir. Matrik, butiran yang ukurannya lebih kecil
daripada fragmen, dan mengisi sela- sela diantarafragmen, serta diendapkan bersama
fragmen. Semen, material halus yang berperan sebagai pengikat. Semen diendapkan
setelah fragmendan matrik. Semen umumnya berupa silika, kalsit, sulfat, atau oksida
besi.Untuk mengukur ukuran butir pada batuan sedimen klastik digunakan skala
Wentworth (1922).Ukuran Butir (mm) Nama Butir>256 Bongkah64-256 Brangkal4-
64 Kerakal2-4 Kerikil1-2 Pasir Sangat Kasar-1 Pasir Kasar- Pasir Sedang1/8-1/4
Pasir Halus
4. 1/16-1/8 Pasir Sangat Halus1/16-1/256 LanauLempungSkala WentworthAda
beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran butir. Faktor-faktor tersebut adalah
sebagaiberikut :a. Jenis Pelapukanb. Jenis Transportasic. Waktu / jarak Transportd.
ResistansiBentuk ButirBentuk butir batuan sedimen yang utama terdiri atas dua
macam. Pertama, membulat(konglomerat). Dan kedua adalah meruncing (Breksi).
Tingkat kebundaran butir batuan sedimenklastik dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor- faktor tersebut adalah sebagai berikut :- Komposisi butir- Ukuran butir- Jenis
proses transprtasi- Jarak transportButiran dari mineral yang resisten akan berbentuk
kurang bundar dibandingkan batuan yangkurang resisten. Butiran yang ukurannya
diatas 64 mm akan lebih bundar dibandingkan yangberukuran lebih kecil. Jarak
transport berpengaruh pada tingkat kebundaran. Semakin jauh jaraktransport, maka
akan semakin bundar.Pemilahan atau SortasiTerdiri atas sortasi baik dan sortasi
buruk.- Sortasi baik, jika ukuran butir merata atau sama besar.- Sortasi buruk, jika
ukuran butir tidak merata, terdapat fragmen dan matrik.KemasKemas pada batuan
sedimen klastik terdiri atas :- Kemas terbuka, biila butiran tidak saling bersentuhan.-
Kemas tertutup, jika butiran saling bersentuhan.2.4.2 Tekstur Batuan Sedimen Non-
KlastikPada umumnya batuan sedimen non-klastik terdiri atas satu jenis mineral atau
yang biasa disebutmonomineralik. Pembagian jenis-jenis tekstur pada batuan sedimen
non-klastik biasanya denganmemperhatikan kenampakan kristal penyusunnya.
Macam-macam tekstur batuan sedimen non-klastik adalah sebagai berikut : Amorf,
partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau berupa koloid, non-kristalin
Oolitik, tersusun atas kristal-kristal yang berbentuk bulat atau elipsoid. Berkoloni
atauberkumpul, ukuran butirnya berkisar 0,25 mm 2mm Pisolitik, memiliki
karakteristik seperti oolitik, namun memiliki ukuran butir yang lebih besar,lebih dari
2mm Sakaroidal, terdiri atas butir-butir yang berukuran sangat halus dengan ukuran
yang samabesar Kristalin, tersusun atas kristal-kristal yang berukuran besarUkuran
butir kristal batuan sedimen non-klastik dibedakan atas :- Berbutir kasar, dengan
ukuran >5mm
5. - Berbutir sedang, dengan ukuran 1-5mm- Berbutir halus, dengan ukuran <1mm2.5
STRUKTUR BATUAN SEDIMENSecara umum, struktur batuan sedimen terbagi
atas 2 macam Struktur Syngenetik, struktur ini terbentuk bersamaan dengan
terbentuknya batuan sedimen,kerap kali disebut sebagai struktur primer batuan.
Struktur Epiginetik, struktur ini terbentuk setelah terbentuknya kekar, sesar, dan
lipatan.Struktur Sygenetik batuan sedimen terklasifikasikan atas dua bagian, karena
proses fisik dankarena proses biologi.Karena Proses Fisik1. Struktur Eksternal,
kenampakan struktur batuan sedimen yang terlihat secara keseluruhan dilapangan.
Contoh struktur eksternal, antara lain sheet, lensa, wedge, dan prisma tabular.2.
Struktur Internal, kenampakan struktur ini terdapat pada bagian dalam batuan
sedimen.Macam-macam struktur internal adalah sebagai berikut : Perlapisan dan
LaminasiPerlapisan dan laminasi terbentuk karena terjadi perubahan fisik, kimia, dan
biologi. Jikatebalnya lebih dari 1 cm, maka disebut perlapisan. Jika tebalnya kurang
dari 1 cm, maka disebutlaminasi. Macam-macam laminasi dan perlapisan:a.
Perlapisan / laminasi sejajar, lapisan / laminasi tersusun secara horisontal dan saling
sejajarsatu dengan yang lainnya.b. Perlapisan / laminasi silang siur, lapisan / laminasi
saling memotong satu dengan yanglainnya.c. Gradaed Bedding, dimana butiran-
butiran berubah secara gradual. Masif, Bila di dalam struktur sedimen tidak ada
kenampakan mengenai struktur sedimen.3. Kenampakan Pada Permukaan Lapisan-
Ripple Mark, bentuk permukaan bergelombang, karena adanya arus.- Flute Cast,
bentuk gerusan pada permukaan lapisan akibat aktivitas arus.- Mud Cracks, bentuk
retakan pada lapisan lumur, pada umumnya memiliki bentuk poligonal.- Rain Marks,
kenampakan pada permukaan sedimen akibat tetesan air hujan.4. Struktur Yang
Terjadi Karena Deformasi- Load Cast, lekukan yang timbul pada permukaan lapisan
akibat beban yang ada diatasnya.- Convolute Structure, liukan pada batuan sedimen
akibat proses deformasi.- Sandstone Dike and Siil, timbul karena pasir dapat terinjeksi
pada lapisan sedimen yang diatasnya.Karena Proses Biologi- Jejak (Track and
Trail)Track, merupakan jejak yang berupa tapak organisme. Sedangkan Trail adalah
jejak yang berupaseretan bagian tubuh organisme.- Galian (Burrow)Merupakan
lubang akibat dari akitivitas organisme.- Cetakan (Cast and Mold)Mold merupakan
cetakan bagian tubuh organisme. Sedangkan Cast adalah cetakan dari Mold.
6. 2.6 STRUKTUR SEDIMENStudi struktur Sedimen paling baik dilakukan di
lapangan ( Pettijohn, 1975 ), dapatdikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu
:1. Struktur Sedimen PrimerStruktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk
karena proses sedimenasi dapatmerefleksikan mekanisasi pengendapannya.
Contohnya seperti perlapisan, gelembur gelombang,perlapisan silang siur, konvolut,
perlapisan bersusun, dan lain-lain. (Suhartono, 1996 : 47)Struktur primer adalah
struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan ketika batuanbeku mengalir
atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur primer ini
pentingsebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang tersingkap,
terutama dalambatuan sedimen.Struktur yang terbentuk sewaktu proses pengendapan
sedang berlangsung termasuk lapisanmendatar (flat bedding), lapisan silang, laminasi,
dan laminasi silang yang mikro (micro-crosslamination), yaitu adanya kesan riak.
(Mohamed, 2007).2. Struktur Sedimen SekunderStruktur yang terbentuk sesudah
proses sedimenasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Jugamerefleksikan keadaan
lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan lingkunganorganisnya.
Antara lain : beban, rekah kerut, jejak binatang.3. Struktur Sedimen OrganikStruktur
yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau binatang
lainnya.Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan.2.7 PETUNJUK BATUAN
SEDIMEN1- Kehadiran perlapisan atau stratification2- Adanya struktur sedimen di
atas satah atau di dalam perlapisan3- Terjumpanya fosil4- Kehadiran butiran yang
telah mengalami proses angkutan (klas)5- Kehadiran mineral yang asalan sedimen
(glaukonit, chamosite)
CONTOH BATUAN BEKU:

Beberapa jenis batuan beku penting yang banyak terdapat di alam adalah sebagai berikut.
a) Granit
Granit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang,
mempunyai banyak warna umumna putih, kelabu, merah jambu atau merah. Warna ini disebabkan
oleh variasi warna dari mineral feldspar. Granit terbentuk jauh di dalam bumi dan tersingkap di
permukaan bumi karena adanya erosi dan tektonik. Granit merupakan batuan yang banyak terdapat di
alam.Di Indonesia, granit terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya (Papua), dan lain-
lain. Granit dapat digunakan sebagai bahan pengeras jalan, pondasi, galangan kapal, dan bahan
pemoles lantai, serta pelapis dinding.

b) Granodiorit
Granodiorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang,
menyerupai granit. Granodiorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.
Granodiorit banyak terdapat di alam dalam bentuk batolit, stock, sill dan retas yang tersebar di Bukit
Barisan, Sumatera.



c) Diorit
Diorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap.
Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam. Di Jawa Tengah banyak terdapat di kota
Pemalang dan Banjarnegara. Diorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.

d) Andesit
Andesit adalah batuan leleran dari diorit, mineralnya berbutir halus, komposisi mineralnya sama
dengan diorit, warnanya kelabu. Gunung api di Indonesia umumnya menghasilkan batuan andesit
dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan andesit yang banyak mengandung hornblenda disebut
andesit hornblenda, sedangkan yang banyak mengandung piroksin disebut andesit piroksin. Batuan ini
banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Adapun
yang berstruktur lembaran banyak digunakan sebagai batu tempel.
e) Gabro
Gabro adalah batuan beku dalam yang umumnya berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar hingga
sedang. Dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan yang dipoles sangat disukai karena
warnanya hitam, sehingga baik untuk lantai atau pelapis dinding. Di Pulau Jawa, batuan ini terdapat di
Selatan Ciletuh, Pegunungan Jiwo, Serayu, dan Pemalang.
f) Basal
Basal adalah batuan leleran dari gabro, mineralnya berbutir halus, berwarna hitam. Gunungapi di
Indonesia umumnya menghasilkan batuan basal dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan ini
banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Basal
yang berstruktur lembaran banyak digunakan sebagai batu tempel. Basal umumnya berlubang-lubang
akibat bekas gas, terutama pada bagian permukaannya.
g) Batukaca (obsidian)
Batukaca adalah batuan yang tidak mempunyai susunan dan bangun kristal (metamorf). Batukaca
terbentuk dari lava yang membeku tiba-tiba, dan banyak terdapat di sekitar gunungapi. Pada
umumnya berwarna coklat, kelabu, kehitaman atau tidak berwarna (putih seperti kaca). Batukaca yang
dihancurkan dengan ukuran kecil dan dicampur dengan semen, dapat dibuat granit buatan. Di zaman
purba, batuan ini banyak digunakan untuk membuat mata lembing, mata panah, dan lain-lain.
h) Batuapung
Batuapung dibentuk dari cairan lava yang banyak mengandung gas. Dengan keluarnya gas dari cairan
lava akan menimbulkan lubang-lubang atau gelembung-gelembung pada lava yang telah membeku.
Lubang-lubang ini berbentuk bola, ellips, silinder atau tak teratur bentuknya. Dengan adanya lubang-
lubang ini membuat batuapung jadi ringan. Di Indonesia batuapung yang terkenal dihasilkan oleh
Gunung Krakatau. Demikian juga batuapung dapat dibuat dengan cara memanaskan batuan obsidian
hingga gasnya keluar.



i) Konglomerat
Konglomerat adalah batuan sedimen yang tersusun dari bahan-bahan dengan ukuran berbeda dan
bentuk membulat yang direkat menjadi batuan padat. Bentuk fragmen yang membulat akibat adanya
aktivitas air, umumnya terdiri atas mineral atau batuan yang mempunyai ketahanan dan diangkut jauh
dari sumbernya. Di antara fragmen- fragmen konglomerat diisi oleh sedimen-sedimen halus sebagai
perekat yang umumnya terdiri atas Oksida Besi, Silika, dan Kalsit. Fragmen-fragmen konglomerat
dapat terdiri atas satu jenis mineral atau batuan atau beraneka macam campuran. Seperti halnya
breksi, sifatnya yang heterogen menjadikan berwarna-warni. Konglomerat umumnya diendapkan pada
air dangkal.
BATUAN SEDIMEN

Batuan sedimen/endapan terbentuk oleh batuan beku yang terkikis, kemudian
mengalami proses pengangkutan lalu diendapkan di tempat lain. Batuan sedimen dibedakan
oleh jenis zat pengangkutnya, yaitu :
1. Batu sedimen aeolis : batuan hasil proses pengangkutan oleh angin
2. Batu sedimen aluvial : batuan hasil proses pengangkutan dan pembentukan oleh air
yang mengalir. Contoh : delta di muara sungai
3. Batu sedimen marin : batuan hasil proses pengangkutan dan dibentuk oleh air laut.
Contoh : sand-dune di pantai
4. Batu sedimen glasial : batuan hasil proses pengangkutan dan pembentukan oleh
gletser atau es yang mengalir
Jenis-jenis batuan endapan diantaranya:
a. Konglomerat
Konlomerat adalah jenis batuan beku yang butiran penyusunnya membulat.

Konglomerat


b. Breksi

Batu breksi tersusun atas batuan yang kristalnya tajam

c. Batu Pasir

Batu Pasir

Sandstone atau batu pasir terbentuk dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran
sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terkumpul pada suatu tempat.

d. Batu kapur/batu gamping
Breksi


Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, yakni berasal dari
pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal
dari kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu
tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. Penggunaan batu
kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan campuran bangunan, industri karet dan ban,
kertas, dan lain-lain.

e. Gipsum

Gipsum umumnya berwarna putih, kelabu, cokelat, kuning, dan transparan. Endapan gipsum
biasanya terdapat di danau, laut, mata air panas, dan jalur endapan belerang yang berasal dari
gunung api.Gipsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang.
Beberapa kegunaan gipsum yaitu:
Bahan perekat.
Penyaring dan sebagai pupuk tanah
Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan
Untuk bahan baku kapur tulis




f. Coal/Batu bara

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil, merupakan batuan sedimen yang dapat
terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk
melalui proses pembatubaraan.Batu bara umumnya dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Namun dewasa ini penggunaan batu bara semakin dikurangi, di samping merupakan sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui, penggunaan batu bara juga menimbulkan
pencemaran.

Anda mungkin juga menyukai