Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SATUAN PROSES II
ISOLASI MINYAK ATSIRI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 :
KELAS 4 KA
ANGGUN ASTRIAN FRATIWI
( 061230400289 )
( 061230400291s )
( 061230400294 )
( 061230400298 )
MELDA DWITASARI
( 061230400301 )
( 061230400307 )
YUSERLI
( 061230400311 )
TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK
2014
A. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu mengetahui proses ekstraksi suatu zat dari bahan yang
terdapat dialam.
B. DASAR TEORI
Minyak atsiri merupakan minyak wangi khas yang dihasilkan dari tanaman
atau hewan, terdiri dari campuran berbagai senyawa kimia yang termasuk golongan
hidrokarbon dan hidrokarbon- O. Sifat fisika kimia dan mutu bau dari masing-masing
jenis minyak tersebut merupakan resultan dari campuran senyawa penyusunnya.
minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai macam
komponen yang secara garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propana.
Minyak atsiri yang didominasi oleh senyawa monoterpara dan fenol sederhana
lainnya dapat memberikan hasil yang memuaskan jika suhu kolom diprogram mulai
dari 40/50 C (Agusta, 2000). Suatu cairan dapat diupakan dengan berbagai cara. Yang
paling mudah memang mendidihkannya sampai semua menguap dan komposisi
akhirnya sama dengan cairan asalnya. Dalam kolom distilasi, suhu menurun dengan
ketinggian kolom. Komponen yang kurang atsiri mengembun dan jatuh kembali
dalam labu, tetapi yang lebih atsiri terus naik ke puncak kolom masuk ke dalam
kondensor air dingin, mengembun dan dikumpulkan dalam wadah penampung
(Oxtoby,2001). Bila suatu campuran dua cairan yang dapat campur didihkan,uap yang
lepas dari dalam cairan biasanya mempunyai susunan yang lebih daripada susunan
cairan yang mendidih. Perilaku yang lazim adalah bahwa uap lebih kaya dengan
komponen yang lebih atsiri.
Melalui asal usul biosinterik, minyak atsiri dapat dibedakan menjadi :
- turunan terpenoid yg terbentuk melalui jalur biosinteris asam asetat mevalonat dan
- turunan fenil propanoid yang merupakan senyawa aromatik, terbentuk melalui
jalur biosintesis asam sikimat.Terpenoid berasal dari suatu unit senyawa sederhana
yang disebut sebagai isoprena.Sementara fenil profana terdiri dari gabungan inti
benzena (fenil) dan propana.
Adapun sifat-sifat minyak atsiri sbb:
- Memiliki bau khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya
- Memiliki rasa getir, berasa tajam, menggigit, memberi rasa hangat sampai panas
atau justru dingin ketika dikulit, tergantung dari jenis komponen penyusunnya.
Bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak berubah menjadi bau
panas
yangdibutuhkan
pada
cara
ini.
Prosesnya
adalah
ke dalam
air.
100oC. Biasanya dilakukan bila bahan atau minyak atsiri rentan terhadap
suhu. Contoh : neroli.
b. Penyulingan/Destilasi Uap dan Air (Pengukusan)
Bahan tanaman yang akan diproses ditempatkan dalam wadah yang
kontruksinya hampir sama dengan dandang pegukus, sehingga metode ini
disebut juga pengukusan. Air dididihkan pada bagian bawah alat . Minyak
atsiri akan ikur bersama aliran uap yang kemudian dialirkan kekondensor.
Alat yang digunakan dalam metode ini disebut alat suling pengukus.
Temperatur steamharus dikontrol agar hanya cukup untuk memaksa bahan
melepas minyak atsirinya dan tidak membakar bahan. Uap yang dipakai
bertekanan > 1 atm dan bersuhu > 100oC, sehingga waktudistilasi bisa
lebih cepat mengurangi kemungkinan rusaknya minyak atsiri. Cara ini
menghasilkan minyak atsiri dengan mutu yang tinggi.
c. Penyulingan/Destilasi Uap Langsung
Bahan dialiri dengan uap yang berasal dari suatu pembangkit uap. Uap
yang dihasilkan lazimnya memiliki tekanan yang lebih besar daripada
tekanan atmosfer. Uap yang dihasilkan kemudian dialirkan kedalam alat
penyulingan sehingga minyak atsiri akan menguap terbawa oleh aliran uap
air yang dialirkan ke kondensor untuk dikondensasi. Alat yang digunakan
dalam metode ini disebut alat suling uap langsung. Pada dasarnya tidak
ada perbedaan mencolok pada ketiga alat penyulingan tersebut. Namun
pemilihan tergantung pada metode yang digunakan, karena reaksi tertentu
dapat terjadi selama penyulingan.
Untuk fraksinasi :
a. Kohobasi
Sistem kohobasi adalah proses penyulingan yang diulang kembali, artinya air
keluaran sisa ini dimasukkan ke ketel lagi untuk diproses ulang menjadi kukus,
kemudian kukus dilewatkan pipa ketabung destilasi. Dalam tabung destilasi kontak
dengan bahan baku menghasilkan kukus air danminyak atsiri, kemudian dipisahkan
oleh separator menghasilkan minyak atsiri dan air limbah(sisa).Bila rose oil dipungut
dengan cara water distillation, maka phenyl ethyl alcohol yang dikandungnya akan
larut dalam air. Senyawa ini tidak ikut bersama minyak atsiri. Bau minyak atsiri
menjadi berbeda disebut incomplete oil . Untuk mendapatkan minyak atsiri yang
lengkap(complete oil), phenyl ethyl alcohol dipisahkan dari air dengan cara distilasi
bahan
atsiri.
Zat
solven
yang
bercampur
dengan
minyak
atsiri
Borneol,
Champhene,
Citral,
Garanial,
Galanolactone,
Kalau diperhatikan banyak obat-obat OTC (obat bebas) yang beredar baik di
Indonesia maupun di Eropa mengandung ekstrak Jahe. Mengunyah jahe dapat
merangsang pengeluaran air liur dan cairan pencernaan, juga mengurangi mual dan
muntah. Tradisi ngemut jahe ini tetap dilakukan sampai sekarang pada beberapa
tukang masak profesional Cina yang selalu mengunyah jahe untuk mencegah
terjadinya mual karena terpapar dalam waktu lama dengan bau masakan yang kuat.
Jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk teh untuk memperbaiki pencernaan,
menghilangkan gas dalam saluran pencernaan, dan merangsang nafsu makan.
1. Klasifikasi tanaman jahe (Zingiber officinale)
a. Sistematika tumbuhan
Divisi : Pteridophyta
Sub divisi : Angiosperma
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Scitamineae
Suku : Zingiberaceae
Marga : Zingeber
Jenis : Zingiber officinale
2. Karakteristik tanaman
3. Morfologi
Daun dan Bunga
jelas
Pertumbuhan daunnya menyirip berseling
Bunga keluar dari permukaan tanah, muncul dari rimpang samping bila
Rimpang
Berdasarkan aroma, bentuk dan besarnya rimpang dikenal tiga jenis jahe :
4. Nama Daerah
Begitu akrabnya kita, sehingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan
sendiri-sendiri bagi jahe. Nama-nama daerah bagi jahe tersebut antara lain halia
(Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatera Barat), Jahi
(Lampung), jae (Jawa), Jahe (sunda), jhai (Madura), pese (Bugis), lali (Irian), dan
sipados (Kutai).
5. Kandungan Kimia
Rimpang jahe memiliki kandungan banyak zat aktif, seperti:
-
monoterpen teroksidasi
Komponen non volatile jahe yaitu oleoresin
Oleoresin adalah senyawa fenol dengan rantai karbon samping yang terdiri
dari tujuh atau lebih atom karbon seperti Gingerol, Gingerdiones,
Dihidrogengerdiones, dan Shogaol
6. indeks bias
D. LANGKAH KERJA
- Menimbang 10 gram potongan jahe dengan mengiris dan menghaluskan kemudian
-
terbentuk
Menimbang labu bundar kosong untuk mendapatkan gram minyak yang terbentuk
Menganalisa sifat fisik minyak
E. DATA PENGAMATAN
No Perlakuan
Pengamatan
1. Persiapan bahan (membersihkan Jahe tercincang dadu dan permukaan
jahe, mencincang halus jahe dan plastic sebagai alat pencincangan jahe
menimbang jahe)
2.
Persiapan pelarut
3.
sebanyak 200 ml
Proses ekstraksi dengan metode Ekstraksi dilakukan selama kurang lebih
soxhlet
melarutkan
senyawa
dalam
dalamlabu
bundar
yaitu
wangi jahe.
Mendestilasi ekstrak pada suhu Etanol menguap dan keluar tertampung
110oC
5.
173,6
gram
dengan
berat
minyak
Waktu (menit)
30,54
15,54
10,23
18,20
07,21
25,15
10,35
F. PERHITUNGAN
o Perhitungan berat sampel
- Berat thimble
= 4,1 gr
- Berat thimble + jahe = 29,7 gr
- Berat sampel jahe
= (berat thimble + jahe) (berat thimble)
= 29,7 gr 4,1 gr
= 25,6 gr
o Perhitungan berat minyak atsiri jahe
- Berat labu bundar kosong
- Berat labu bundar kosong + residu
- Berat minyak atsiri jahe
= 173,6 gr
= 187,6 gr
= 187,6 gr 173, 6 gr
= 14 gr
=
= 54,68 %
G. ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan isolasi minyak jahe dilakukan dengan metode ekstraksi pelarut
yang prinsip dasarnya adalah untuk memisahkan komponen minyak jahe dari
campurannya dengan pelarut yang mudah menguap. Ekstraksi soxhlet digunakan
karena sampel berupa padatan. Dan ekstraksi soxhet ini lebih mudah serta lebih
efisen.
Satu set alat exstraksi soxhlet terdiri atas pembakar, labu dasar bulat, soxlet,
serta pendingin. Pembakar digunakan dlam pemanasan. Pemanasan berfungsi agar
pelarut lebih reaktif (mengubah pelarut yang berupa cairan menjadi uap). Pelarut yang
menguap kemudian mencair lagi dan jatuh berupa tetesan. Pelarut yang baru ini lebih
reaktif sehingga mempercepat proses ekstraksi. Labu dasar bulat berisi pelarut yang
dipanaskan. Soxhlet berisi sampel. Pendingin berfungsi untuk mendinginkan uap yang
panas. Aliran air dalam pendingin dialirkan dari bawah agar alirannya lebih lama
sehingga pendinginannya lebih optimal. Lubang pada soxhlet maupun pendingin tidak
boleh ditutup agar tidak terjadi penyumbatan sehingga ekstraksi bisa berjalan dengan
baik.
Pertama, serbuk jahe kering dimasukkan alat ekstraksi soxhlet sebanyak 10
gram. Jahe yang digunakan berbentuk serbuk karena serbuk jahe memiliki luas
permukaan yang besar sehingga pelarut lebih cepat untuk melarutkan komponen jahe.
Fungsi pengeringan serbuk jahe adalah untuk mengurangi kadar air agar senyawa
yang diisolasi maksimum. Sampel jahe yang dimasukkan dalam soxhlet tidak boleh
berlebihan. Hal ini sesuai dengan prinsip kapilaritas, agar sampel terendam dalm
pelarut namun tidak menyebabkan penyumbatan.
Sementara itu dalam labu dasar bulat dimasukkan 200 ml etanol. Penggunaan
etanol dikarenakan Etanol mempunyai titik didih 78,370C, mempunyai sifat stabil dan
mudah menguap, sehingga sesuai untuk ekstraksi. Etanol juga menguntungkan karena
bersifat selektif dalam melarutkan zat.
Minyak jahe larut dalam Etanol karena senyawa yang terkandung dalam
minyak jahe adalah senyawa non-ionik, senyawa senyawa dengan rantai karbon
lebih dari lima, senyawa-senyawa yang mempunyai gugus fungsional nonpolar dan
tidak mampu membentuk ikatan hidrogen.
Ekstraksi dilakukan sampai hasil ekstraksi jernih. Pada prcobaan kali ini untuk
mendapatkan hasil yang jernih dilakukan enam kali ekstraksi. Banyaknya jumlah
siklus ekstraksi (yaitu 7 kali). Hasil ekstraksi yang sudah jernih menunjukkan bawa
pelarut Etanol sudah menguap dan hasil ekstraksi yang diperoleh adalah minyak jahe.
Setelah itu dilakukan proses destilasi dengan tujuan memisahkan pelarut yang
mengekstraksi jahe. Prinsip destilsi, yaitu memisahkan dua campuran laruta
berdasarkan titik didih. Titik didih pelarut (etanol) yang jauh rendah dari minyak atsiri
jahe, sehingga pelarut yang teruapkan pertama kali. Minyak atsiri jahe akan tertinggal
dalam labu bundar. Dari hasil perhitungan persen minyak atsiri jahe didapatkan
sebesar 54,68%, dari berat minyak atsiri yang didapatkan sebesar 14 gram.
Minyak atsiri memiliki banyak khasiat:
Gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan mengobati
mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang
hamil muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat
otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung.
mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah,
penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga membantu
menurunkan kadar kolesterol.
Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon
adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih
cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu
protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia
yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual.
Termasuk mual akibat mabok perjalanan.
Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu
mengeluarkan angin.
Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak
yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
H. KESIMPULAN
1. Peralatan yang dapat digunakan dalam isolasi jahe adalah satu set alat ekstraksi
soxhlet yang terdiri dari pemanas biasa (farapin), labu bundar bulat yang berisi
pelarut, alat ekstraksi soxhlet sebagai tempat sampel, serta pendingin untuk
meninginkan uap yang panas.
2. Bahan-bahan yang ibutuhkan untuk isolasi minyak jahe adalah serbuk jahe
(dipilih serbuk karena luas permukaan lebih besar) dan sudah kering (untuk
mengurangi kadar air dalam jahe sehigga hasil yang didapat maksimal).
3. Untuk mengisolasi minyak jahe dari rimpang jahe dapat digunakan metode
ekstraksi pelarut yang prinsip dasarnya adalah untuk memisahkan komponen
minyak jahe dari campurannya dengan pelarut yang mudah menguap. Ekstraksi
soxhlet digunakan karena sampel berupa padatan. Dan ekstraksi soxhet ini lebih
mudah serta lebih efisen.
4. Data percobaan yang diperoleh :
- Skilus ektraksi dilakukan sebanyak 7 kali
- Berat sample jahe adalah 25,6 gram
- Persen kadar minyak atsiri jahe adalah 14 gram
- Indeks bias minyak atsiri jahe adalah 1.3742
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet.2012.Penuntun Praktikum Satuan Proses 2 POLSRI : Palembang
http://ebie-bie-bie.blogspot.com/2009/03/ekstrak-jahe.html
http://www.academia.edu/4634336/Ginger_oil_lab
www.scribd.com/doc/129902332/isolasi-minyak-jahe-dari-rimpang-jahe.html
http://mel.rizky.blogspot.com/2011/11/isolasi-minyak-jahe.html
GAMBAR ALAT
Gelas kimia
Bola karet
termometer
Erlenmeyer
neraca analitik
pipet ukur
Kaca arloji
pengaduk
Peralatan ekstraksi
mortar
Peralatan distilasi