Anda di halaman 1dari 3

ANCYLOSTOMA DUODENALE

Cacing tambang diberi nama cacing tambang karena pada zaman dahulu cacing ini
ditemukan di Eropa pada pekerja pertambangan, yang belum mempunyai fasilitas
sanitasi yang memadai. (Parasitologi kedokteran, 1998)
A. duodenale lebih banyak di Timur Tengah, Afrika Utara, India, dan Eropa bagian
selatan. Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang. Infeksi
paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat
kebersihan yang buruk. bentuk infektif dari cacing tersebut adalah bentuk filariform.
Setelah cacing tersebut menetas dari telurnya, munculah larva rhabditiform yang
kemudian akan berkembang menjadi larva filariform.
Taksonomi dari cacing tambang
Phylum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Sub kelas : Secernantea
Ordo : Strongylida
Famili : Ancylostomatidae
Genus : Ancylostoma dan Necator
Spesies : Ancylostoma duodenale (Afrika)
Necator americanus (Amerika)
Epidemiologi
Kejadian penyakit ini di Indonesiasering ditemukan terutama di daerah pedesaan,
khususnya di perkebunan atau pertambangan. Cacing ini menghisap darah hanya sedikit namun
luka-luka gigitan yang berdarah akan berlangsung lama, setelah gigitan dilepaskan dapat
menyebabkan anemia yang lebih berat. Kebiasaan buang air besar di tanah dan pemakaian tinja
sebagai pupuk kebun sangat berperan dalam penyebaran infeksi penyakit ini (Gandahusada,
1998). Tanah yang baik untuk pertumbuhan larva adalah tanah gembur (pasir, humus) dengan
suhu optimum 32
o
C 38
o
C. Untuk menghindari infeksi dapat dicegah dengan memakai sandal
atau sepatu bila keluar rumah .



Siklus Hidup Cacing Tambang
Telur - larva rabditiform -larva filariform - menembus kulit - kapiler darah- jantung
kanan -paru -bronkus- trakea- laring- esopghagus- usus halus.
Telur keluar bersama tinja, dalam waktu 1 2 hari telur akan berubah menjadi
larva rabditiform (menetas ditanah yang basah dengan temperatur yang optimal
untuk tumbuhnya telur adalah 23 30
0
C. Larva rabditiform makan zat organisme
dalam tanah dalam waktu 5 8 hari membesar sampai dua kali lipat menjadi larva
filariform, dapat tahan diluar sampai dua minggu, bila dalam waktu tersebut tidak
segera menemukan host, maka larva akan mati. larva filariform masuk kedalam
tubuh host melalui pembuluh darah balik atau pembuluh darah limfa, maka larva
akan sampai ke jantung kanan. Dari jantung kanan menuju ke paru paru, kemudian
alveoli ke broncus, ke trakea dan apabila manusia tersedak maka larva akan masuk
ke oesophagus lalu ke usus halus (siklus ini berlangsung kurang lebih dalam waktu
dua minggu).

Patologi dan Gejala Klinis
1. Stadium larva
Bila banyak filariform sekaligus menembus kulit, maka terjadi perubahan kulit yang
disebut ground itch, dan kelainan pada paru biasanya ringan.

2. Stadium dewasa
Gejala tergantung pada:
a. Spesies dan jumlah cacing
b. Keadaan gizi penderita
Gejala klinik yang timbul bervariasi bergantung pada beratnya infeksi, gejala yang sering
muncul adalah lemah, lesu, pucat, sesak bila bekerja berat, tidak enak perut, perut buncit,
anemia, dan malnutrisi.
Tiap cacing Necator americanus menyebabkan kehilangan darah sebanyak 0,005 0,1 cc
sehari, sedangkan A. duodenale 0,08 0,34 cc. biasanya terjadi anemia hipokrom mikrositer.
Disamping itu juga terdapat eosinofilia.
Anemia karena Ancylostoma duodenale dan Necator americanus biasanya berat.
Hemoglobin biasanya dibawah 10 (sepuluh) gram per 100 (seratus) cc darah jumlah erythrocyte
dibawah 1.000.000 (satu juta)/mm
3
. Jenis anemianya adalah anemia hypochromic microcyic.
Bukti adanya toksin yang menyebabkan anemia belum ada biasanya tidak menyebabkan
kematian, tetapi daya tahan berkurang dan prestasi kerja menurun.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara Sanitasi lingkungan, diantaranya:
1. Hindari berjalan keluar rumah tanpa memakai alas kaki
Kebiasaan tidak memakai alas kaki merupakan faktor resiko yang kuat untuk terjadinya infeksi
cacing tambang.
2. Cuci tangan sebelum makan
cuci tangan, pekerjaan ini adalah Awal yang terpokok jika anda ingin tetap sehat. Dimanapun
dan kapanpun selalau ada bakteri atau mikroorganisme yang siap masuk melawan tubuh kita 70
% perantara yang tepat adalah dari tangan, untuk itu cuci tangan adalah salah satu tindakan
preventif yang sangat tepat.

3. Hindari pemakaian feces manusia sebagai pupuk pada sayuran
Jika sayuran yang dimakan tidak bersih maka larva cacing akan ikut termakan karena sayuran
dipupuk menggunakan feces manusia yang telah terinfeksi.
4. Jika anda Ibu, awasi dan jaga anak anda main di Tanah
Dari sifat hidupnya, cacing tambang hidup pada tanah, sangat cepat menular melalui kulit,
melewati epidermis kulit teratas hingga terakhir, anak anak tentulah sangat mudah untuk
dijadikan media untuk hidup si cacing tambang. Untuk itu perlu awasi anak anda saat bermain di
tanah atau di halaman rumah yang memungkinkan adanya cacing tambang. Jika terlanjur
memanjakan anak anda, lakukan kegiatan prefentif yaitu bersihkan seluruh badan anak dari tanah
sehabis main.
5. Bersih Pakaian dan tempat
Mikroba penyebab infeksi ada dimana mana, bahkan tempat maupun pakaian kita yang terlihat
bersihpun bisa saja terdapat kuman kuman yang membahayakan kesehatan. Dengan demikian
Kebersihan atau sanitasi dan higienis tempat anda sangat diperlukan untuk mempertahankan
kesehatan anda dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai