0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
640 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas interaksi obat kontrasepsi oral dengan berbagai jenis obat. Kontrasepsi oral dapat berinteraksi dengan barbiturat, benzodiazepin, antikonvulsan, kortikosteroid, antidiabetes, hormon tiroid, antibiotik, dan merokok yang dapat mengurangi efek kontrasepsi atau meningkatkan efek samping dari obat lainnya. Interaksi ini disebabkan karena kontrasepsi oral sebagian besar dimetabolisme oleh enzim sitok
Dokumen ini membahas interaksi obat kontrasepsi oral dengan berbagai jenis obat. Kontrasepsi oral dapat berinteraksi dengan barbiturat, benzodiazepin, antikonvulsan, kortikosteroid, antidiabetes, hormon tiroid, antibiotik, dan merokok yang dapat mengurangi efek kontrasepsi atau meningkatkan efek samping dari obat lainnya. Interaksi ini disebabkan karena kontrasepsi oral sebagian besar dimetabolisme oleh enzim sitok
Dokumen ini membahas interaksi obat kontrasepsi oral dengan berbagai jenis obat. Kontrasepsi oral dapat berinteraksi dengan barbiturat, benzodiazepin, antikonvulsan, kortikosteroid, antidiabetes, hormon tiroid, antibiotik, dan merokok yang dapat mengurangi efek kontrasepsi atau meningkatkan efek samping dari obat lainnya. Interaksi ini disebabkan karena kontrasepsi oral sebagian besar dimetabolisme oleh enzim sitok
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012
Interaksi obat kontrasepsi oral 1. Dengan Barbiturate Efek pil KB berkurang, akibatnya resiko hamil meningkat sampai 25kal, perdarahan menunjukkan kemungkinan adanya interaksi. Pil KB sebagian dimetabolisme oleh isozim CYP3A4, penggunaan dengan barbiturate secara bersamaan dapat meningkatkan isozim tersebut sehingga dapat mempercepat metabolisme sehingga menurunkan efek terapinya atau mempengaruhi profil haid yang normal.
2. Dengan Benzodiazepine Akibatnya pil KB/ benzoduazepin dapat berkurang dan meningkat. Benzodiazepin dan pil KB dimetabolisme secara ekstensi oleh kelompok enzim sitokrom P450 di hati terutama CYP2C19 . Hal dapat ini mengakibatkan metabolisme kedua obat tersebut meningkat atau menurunkan.
3. Dengan Antikonvulsan Efek antikoagulan dapat berkurang, akibatnya darah akan membeku walaupun pasien menggunakan antikoagulan.
4. Dengan Kortikosteroid Efek kortikosteroid dapat meningkat akibatnya terjadi efek samping merugikan akibatnya terlalu banyak kortikosteroid . Gejala yang dilaporkan antara lain berat badan meningkat, bengkak, haus dan kencing berlebihan, nyeri dalam, turunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi dan tak bertenaga.
5. Dengan Antidiabetes Meningkatkan efek antidiabetes, akibatnya kadar gula turun terlalu rendah. Gejala hipoglikemia yang dlaporkan : gelisah, pingsan, lesu, berkeringat, bingung, aritmia jantung, takikardia dan gangguan penglihatan.
6. Dengan Hormon Tiroid
Oleh pengaruh estrogen dalam pil kontrasepsi akan terlihat kenaikan thyroksin binding globulin dan protein bound iodine.mengakibatkan hipertiroidisme yang menyebabkan aktivitas berlebih, cemas tremor pada tangan, kehilangan bobot badan dan kadang-kadang mata menonjol.
7. Dengan Antibiotik (ampisilin, rifmpisin, tetrasiklin) Efek pil KB dapat berkurang. Antibiotik. Hal ini di sebabkan antibiotik mengurangi penyerapan hormon yang terkandung dalam pil KB, sebagian lagi menyebabkan tubuh lebih cepat menghilangkan zat tersebut karena Pil KB sebagian dimetabolisme oleh isozim CYP3A4, penggunaan dengan antibiotik secara bersamaan dapat meningkatkan isozim tersebut sehingga dapat mempercepat metabolisme sehingga menurunkan efek terapinya atau mempengaruhi profil haid yang normal.
8. Dengan Merokok Dapat meningkatkan resiko gangguan kardio seperti tromboemboli, infark, dan stroke.