Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INTERNAL AUDIT

CHAPTER 13
Tri Septian Rizki Aditya
040710736
INTERNAL AUDIT KEY COMPETENCIES
13.1 Pentingnya Kunci Kometen!i Inte"na# Au$it
Seorang auditor internal harus memiliki banyak keahlian untuk menjadi
auditor internal yang sukses. Salah satu syaratnya yaitu harus mengenyam
pendidikan selama empat tahun, sehingga dapat memberikan pemahaman
tentang bagaimana mengobservasi area operasional dan menggambarkan hal
tersebut dalam bentuk kata-kata maupun tulisan. Namun, yang lebih penting lagi
dan mendasar, seorang auditor internal harus memiliki etika personal yang kuat
dan memiliki komitmen kerja yang tinggi. Moeller merekomendasikan
kompetensi utama yang harus dimiliki oleh seorang auditor internal, yaitu :
Interview skills : auditor internal mampu mewawancarai manajer
unit atau karyawan pada tingkat produksi, memberikan pertanyaan
yang layak, sehingga bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Analytical skills : auditor internal harus harus memiliki kemampuan
untuk melihat kejadian-kejadian yang tidak berhubungan dengan
data-data yang ada, sehingga dapat memberikan gambaran kepada
auditor mengenai suatu hal yang dianggap tidak biasa dan material.
Testing and analysis skills : berhubungan dengan analytical skills,
seorang auditor harus mampu mereview data-data kejadian atau
populasi untuk menguji kinerja, sehingga dapat menentukan
apakah sudah efektif atau belum.
Documentation skills : mampu mengambil hasil dari observasi audit,
pengujian data dan dokumen, baik secara verbal maupun gras,
dalam menggambarkan lingkungan yang sudah diobservasi.
Recommending results and corrective actions : berdasarkan
pendokumentasian, auditor harus mampu memberikan dan
mengembangkan rekomendasi yang efektif sebagai tindakan
korektif.
Communication skills : auditor internal harus mampu
mengkomunikasikan hasil kerja audit sesuai dengan
rekomendasinya kepada karyawan dan senior manajemen.
Negotiating skills : karena sering terjadi perbedaan pendapat antara
penemuan dan rekomendasi, auditor harus mampu menegosiasikan
hasil observasinya secara sukses.
Commitments to learning : auditor harus memiliki keinginan untuk
belajar dan menjalani pendidikan berkelanjutan.
13.% Kemamuan Inte"&ie' Au$ito" Inte"na#
!awancara merupakan langkah awal dalam proses audit internal. "ungsi
dari perencanaan internal audit harus menampilkan review beberapa area,
penilaian dari pengendalian internal, reviwe dari proses operasional termasuk
mengidentikasi tujuan audit, waktu, dan sumber daya yang digunakan untuk
melakukan audit. #uditor harus fokus pada persiapan wawancara. $erikut adalah
tahapan interview :
a% Setelah mengenal lingkungan, auditor membuat kerangka waktu dan
tujuan dari perencanaan internal audit.
b% Mengenalkan internal auditor yang akan melakukan reviewaktual sebaik
yang diperkirakan oleh partisipan auditee.
c% &ika ini adalah perencanaan audit pertama dari area ini atau jika terdapat
perbedaan signikan sejak review terakhir, mendaftar area operasi mana
yang bisa direview.
d% &ika ada internal audit terakhir sebelumnya di area ini, cek status yang
ditemukan terakhir dan rekomendasinya sebaik perubahan sistem yang
terjadi sebelumnya.
e% 'erangka perencanaan waktu tentang langkah audit review.
f% (ermintaan untuk audit material, termasuk akses yang benar untuk fles
dan sumber daya sistem )*, kata kunci temporer, akses ke le kunci, dan
perpustakaan sik, koneksi telekomunikasi, dan fasilitas lainnya.
g% +ntuk tambahan periode waktu review, jadwal status pertemuan secara
periodik.
h% &adwal tentative atas audit kepatuhan sebaik pertemuan wrapup awal.
i% Membuat pengaturan untuk ketersediaan sumber daya untuk menjawab
pertanyaan atau masalah yang terjadi selama review berlangsung.
j% Menjelaskan perkiraan proses internal audit, termasuk laporan
perencanaan sementara, memperkirakan respons time untuk rekomendasi
audit, dan mengantarkan laporan akhir.
k% Melalui interview dan kepastian yang ada, memberikan waktu yang cukup
untuk pertanyaan.
l% !ollowup wawancara dengan detail ringkasan memo kerangka waktu
potensial audit dan banyak permasalahan lain yang belum terjawab.
13. 3 Ana#ytica# S(i##!
Mengadopsi denisi dari sumber web !ikipedia, analytical skills menunjuk
pada kemampuan untuk visuali,e, kepandaian berbicara, dan mengatasi
masalah kompleks dan konsepnya dan untuk membuat keputusan yang dibuat
dengan memahami dasar dari informasi yanhg tersedia. 'eahliannya mencakup
kemampuan internal auditor ditunjukkan dalam memakai cara berpikir logika
untuk pertemuan dan menganalisis informasi, mendesain dan menguji solusi
untuk masalah, dan perumusan rencana. )es untuk keahlian analytical, internal
auditor secara kuat dapat mempertanyakan laporan produksi yang tidak
konsisten , untuk menaruh rangkaian even dalam urutan yang tepat, atau untuk
membaca laporan status proyek dan mengidentikasi kesalahan potensial.
-eview analytical biasanya memerlukan internal auditor untuk mereview
beberapa bukti audit material lalu menggunakan logika untuk mengambil bagian
dari masalah dan datang dengan sebuah keputusan.
+ntuk menjadi analytical, internal auditor perlu untuk berpikir tentang
segala factor yang meliputi dalam situasi lalu mengevaluasi plus dan minusnya
dalam mengembangkan solusi yang dianjurkan.
'eputusan internal audit harus dibuat secara konsisten, dan cara organisasi
*nternal auditor harus menggunakan pendekatan analytical untuk
menggambarkan kegunaan dari well-documented, proses well-reasoned untuk
sampai pada keputusan dalam aktivitas audit internal.
13. ) Te!ting an$ Ana#y!i! S(i##!
Saat internal auditor harus mengembangkan keputusan awal
menggunakan pendekatan analytical, tantangan berikutnya adalah mempunyai
kemampuan untuk menguji, review, dan assess the materials. .ontohnya,
e/hibit 01.2 menggambarkan alternative pendekatan pengujian audit. )es
pertama, physical observation, sering tidak berkir dalam konteks pengujian.
)etapi jika pendekatan analytical, dengan menetapkan review dan menerima
criteria, yang digunakan untuk pengorganisasian proses pengujian dasar-
observasi, physical observation dapat dilihat sebagai proses pengujian valid yang
baik.
Syarat untuk kompetensi internal audit adalah analisis dari hasil test.
*nternal auditor memilih sampel dan menyelenggarakan pengujian internal
audit, lalu hasilnya dianalisis. 3alam penyelenggaraan tiap sampel ditetapkan
audit objektif, internal auditor harus mereview hasil dari kesalahan-kesalahan
yang mungkin dideteksi dalam sampel untuk menentukan apakah itu sebenarnya
kesalahan, jika tepat, sifat dan penyebab kesalahan.
13. * Inte"na# Au$ito" Documentation S(i##!
#uditor internal memiliki beberapa tantangan dalam mempersiapkan
sebuah dokumentasi memadai yang mencakup seluruh pekerjaannya. 3i dalam
memenuhi kebutuhan tersebut seorang auditor internal butuh untuk
mengembangkan suatu audit work documentation skills. Sebuah fungsi audit
internal seharusnya terdiri dari beberapa standar praktek terbaik guna
memenuhi kebutuhan pendokumentasian secara elektronik.
$eberapa praktik audit internal terbaik yang seharusnya dilakukan ketika
mengimplementasikan sebuah e4ective internal audit e-o5ce ialah sebagai
berikut:
Membuat standar hardware dan software
Meskipun audit internal dilakukan di berbagai macam wilayah akan tetapi
harus tetap menggunakan standar hardware dan software yang sama.
Menggunakan password berdasar peraturan keamanan dengan
pembaharuan reguler
'arena informasi yang diaudit bersifat sensitif maka perlu digunakan suatu
password didalam melindungi seluruh sistem.
Membangun sebuah security awareness
Seluruh anggota dalam tim audit seharusnya telah diinstruksikan pada
suatu sumber dokumen audit yang sensitif.
$ackup, backup and backup
Suatu prosedur yang kuat harus memiliki 0667 backup le harian dalam
folder le audit internal.
Membuat prosedur pengendalian revisi le
$erdasar penggunaan nama le konvensional atau sistem pengendalian
software, konvensional seharusnya dibuat untuk mengidentikasi seluruh
dokumen dengan sebuah tanggal yang dibuat dan angka yang direvisi.
Membangun templates dan membuat style protocols
Sekuruh memo, audit program, rencana audit, dan dokumen kunci lain
dari audit internal seharusnya digunakan dengan format yang sama.
Membuat e-mail style rules
#da begitu banyaknya persyaratan dan kebutuhan untuk email messages,
maka sebuah peraturan mengenai e-mail style perlu dibentuk.
Membuat e-mail attachment rules
*mplementasi secara aktif dan memonitor antivirus dan rewall tools
Software yang efektif harus sudah diinstall, diupdate secara berkala dan
dimonitor.
Membatasi pengguna
Seorang pengguna sumber e-o5ce haruslah dibatasi 8terutama apabila
laptop sering dibawa pulang ke rumah%
Membuat kunci dan peraturan keamanan untuk mesin portabel
Seluruh mesin laptop auditor harus telah dikongurasi dengan kunci yang
memadai.
Monitor compliance
Seorang anggota dari tim audit internal harus secara periodik mereview
dan memonitor kepatuhan terhadap prosedur e-o5ce auditor.
Selain itu terdapat suatu praktik terbaik dalam dokumentasi audit internal
diantaranya:
Menulis naratif dan deskripsi
Mendeskripsikan seluruh pekerjaan dalam suatu narasi agar pihak
luar dapat memahami ketika mereview dokumen audit
3okumen konsep audit diobservasi tetapi tidak mendeskripsikan
asumsi atau ide spekulatif.
Mengeneralisasi sistem dokumen yang berhubungan dengan
menggunakan hyperlinks
Simplikasi
&aga agar dokumentasinya cukup simple tetapi tidak terlalu simple
)ulis dokumentasi terkecil dengan least overlap
9etakkan informasi pada tempat yang paling diapropriasi
Memperlihatkan informasi kunci pada publik dengan menyertakan
summary dan brief description
Menggunakan whiteboard, corkboard, atau internal web site
Menjelaskan apa kepada dokumen
3okumen dengan sebuah tujuan
"okus pada kebutuhan pengguna aktual
Menjelaskan kapan pada dokumen
*terate, iterate, iterate. Melakukan suatu pendekatan evolusionary
untuk memperoleh feedback pada material
Mencari jalan terbaik untuk mengkomunikasikan, menyetujui suatu
transfer dukungan dokumentasi
Melindungi dokumen saat ini
Mengupdate dokumentasi secara reguler tetapi hanya ketika terjadi
suatu kesalahan
:eneral
Selalu dipastikan bahwa dokumentasi itu memenuhi persyaratan
Memberi kesempatan kepada para pengguna untuk menjustikasi
dokumentasi
Membangun suatu pengesahan agar suatu dokumentasi menjadi
lebih kuat
Menyediakan persiapan latihan pendokumentasian pada seluruh
anggota tim audit internal.
13.+ Re(omen$a!i ,a!i# $an Tin$a(an Ko"e(!i
Melaporkan hasil dari kerja audit nya dan mengembangkan rekomendasi
yang kuat untuk tindakan koreksi. #uditor internal harus mempunyai
kemampuan kunci untuk merangkum hasil dari kerja audit, untuk mendiskusikan
apa yang salah, serta untuk mengembangkan rekomendasi dalam tindakan
koreksi yang efektif. Setiap auditor internal seharusnya memkirkan kerja audit
mereka dalam hal: )ujuan audit, #pa yang ditemukan, Mengapa ditemukan
kesalahan atau ketidakpatuhan, lalu #pa dapat mengkoreksi kesalahan tersebut,
serta apa rekomendasi dari auditor internal untuk tindakan koreksi. #uditor
internal pada semua level sebaiknya mengembangkan kompetensi berkir
tentang hal-hal tersebut. Mengkaji ulang bukti dan membuat ketepatan
rekomendasi audit dapat menjadi sulit jika audit menemukan pembatas yang
kompleks atau area yang sangat tidak jelas.
13.- Kemamuan Komuni(a!i Au$ito" Inte"na#
#uditor internal pada semua level sebaiknya mengembangkan
kemampuan untuk berdiskusi dan mempresentasikan temuan audit dan
rekomendasi audit internal yang terkait. Mereka juga harus mampu
berkomunikasi dengan yang lainnya dalam perusahaan tentang kerja mereka
secara tepat dan untuk membantu yang lainnya dalam memahami nilai dari
auditor internal.
13.. Kemamuan /e"nego!ia!i Au$ito" Inte"na#
'etika berfokus pada rekomendasi yang dikembangkan di dalam laporan
atau selama me-review bukti audit di lapangan, auditor internal akan
mendiskusikan banyak area dimana manajemen dan yang lainnya tidak setuju
dengan asumsi auditor internal dan penemuan-penemuan potensialnya.
*nternal auditor harus berkomunikasi dalam rangka negosiasi mengenai
isu atau pendapat, baik itu berhadapan secara langsung, melalui telepon,
ataupun tulisan. $erikut adalah beberapa elemen kunci dari proses negosiasi.
Ta0a I 1 Memu#ai Nego!ia!i 2 Pena'a"an A'a#
1. In3o"mation
$elajar sebanyak mungkin mengenai isu audit atau masalah yang
didiskusikan
%. Le&e"age E&a#uation
Sebagai permulaan, evaluasi pemicu atau kekuatan relatif negosiasi kita
dan pemicu dari pihak lain.
3. Ana#y!i!
#pa saja isu yang berkembang, hal ini penting ketika memulai review
mengenai laporan audit yang bermasalah.
). Rao"t
$angun hubungan dengan auditee dan dengan pihak lawan. #udit internal
harus menentukan terlebih dahulu apakah pihak lawan akan kooperatif ;
apabila tidak, maka pertimbangkan untuk memperkerjakan manajemen
senior sebagai mediator praktikal.
*. 4oa#! an$ E5ectation!
)ujuan berbeda dengan ekspektasi, apa yang menjadi ekspektasi dari
internal audit ketika sesi ini selesai.
+. Tye o3 Negotiation
$agaimana jenis negosiasinya, apakah kompetitif, kooperatif, atau tidak
biasa, apakah berhadapan langsung, melalui fa/, menggunakan mediator,
atau dengan cara lain.
-. /u$get
Setiap negosiasi mengeluarkan biaya. #udit internal akan menghabiskan
waktu sta4 dan manajemen untuk bertemu dan bernegosiasi, yang
mungkin dapat digunakan untuk mengerjakan pekerjaan audit lainnya .
.. P#an
'embangkan rencana negosiasi sementara.
Ta0a II 1 Ta0a Pena'a"an
1. Logi!tic!
)entukan tempat, waktu, dan cara negosiasi. <al ini penting apabila
melibatkan beberapa unit atau lokasi di dalam prosesnya.
%. Oening O6e"!
(enawaran terbaik apa yang kita punya, apakah akan memodikasi
rekomendasi atau tidak.
3. Su7!e8uent O6e"!
$agaimana kita menyesuaikan rencana negosiasi untuk merespon
pergerakan lawan yang tidak bisa diantisipasi.
). Tactic!
)entukan taktik yang akan kita gunakan, dan perkirakan taktik apa yang
digunakan oleh lawan.
*. Conce!!ion!
)entukan konsesi apa yang akan dibuat, dan bagaimana membuatnya.
+. Re!o#ution
)emukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. )emukan solusi yang
dapat dirundingkan dan kreatif.
Ta0a III 1 Ta0a Penutu
1. Logi!tic!
)entukan cara dan waktu yang tepat untuk menutup pertemuan negosiasi.
#pakah pada saat pertemuan tersebut atau nanti setelah auditor internal
menyajikan revisi mereka.
%. Documentation
Siapkan dokumen terperinci yang menggambarkan jalannya pertemuan,
dengan penekanan pada perubahan rencana dan persetujuan kedua belah
pihak.
3. Emotiona# C#o!u"e
3alam menutup pertemuan, penting untuk mengidentikasi kepentingan
dan perubahan dari tiap pihak. #pabila kita mengabaikan surat tersebut,
maka persetujuan tersebut kemungkinan bukan yang terakhir.
). Im#ementation
Meskipun audit internal setuju untuk membuat perubahan pada laporan
audit mereka dan auditee setuju untuk merubah beberapa prakteknya,
perjanjian negosiasi akan menjadi kurang berguna kecuali
diimplementasikan dengan tepat.
13. 9 Komitmen untu( /e#a:a" Au$ito" Inte"na#
Semua auditor internal harus menanamkan komitmen untuk belajar
secara konstan dan berkelanjutan sebagai bentuk kompetensi yang paling
utama. .ontohnya, di tahun 266=, S>. mengkonversikan aturan-aturan
akuntansi dari :##( menjadi *"-S "international fnancial reporting standards#.
!alaupun auditor internal tidak perlu memahami secara mendalam atas
perubahan aturan akuntansi ini, namun mereka harus mengetahui dampak-
dampak yang mungkin terjadi atas perubahan tersebut.
13.1; Pentingnya Core Competencies Au$ito" Inte"na#
'ompetensi-kompetensi yang tersaji pada bab ini sangat penting bagi
semua auditor internal. 'etika topiknya adalah kemampuan berkomunikasi yang
bagus atau kemampuan untuk belajar pada daerah yang kurang dikuasai, hal
tersbut bagus untuk dipraktekkan, keakraban yang kuat dan penggunaan kunci
kompetensi audit internal yang didiskusikan disini merupakan elemen yang
dibutuhkan bagi setiap .$?' auditor internal.

Anda mungkin juga menyukai