Anda di halaman 1dari 122

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA

DIKTAT
PENDIDIKAN DASAR
ASTACALA
ASTACALA
PERHIMPUNAN MAHASISWA PECINTA ALAM
STT TELKOM
BANDUNG

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
KODE ETIK PECINTA ALAM
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah (sebagian) bagian dari masyarakat
Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa, dan
Tanah Air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam adalah sebagian
dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Yang Maha Kuasa
Sesuai dengan hakekat diatas, kami dengan kesadaran
menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam
sesuai dengan kebutuhannya
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah air
4. Menghormati Tata Kehidupan yang berlaku pada masyarakat
sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pecinta Alam
sesuai dengan Azas Pecinta Alam
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan
pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air
7. Selesai
Disyahkan bersama dalam
Gladian Nasional ke-4
Ujung Pandang, 1974
"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
IKRAR ASTACALA
1. Percaya dan taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengabdi pada Bangsa dan Tanah Air
3. Menjunjung tinggi nama baik ASTACALA dan institusi
4. Memelihara alam beserta isinya
Disyahkan di Bandung
Januari 1995
#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rakhmat-Nya diktat Pendidikan Dasar Astacala 2002 ini bisa
kami selesaikan.
Diktat Pendidikan Dasar Astacala ini kami susun dari berbagai sumber,
baik yang berupa buku, ataupun pengalaman-pengalaman yang
diperoleh oleh anggota Astacala selama melaksanakan perjalanan.
Dari segi isi materi, diktat ini mengalami beberapa penambahan dan
pengurangan. Adapun tujuan dari perubahan ini yaitu mempermudah
siswa Pendidikan Dasar dan orang yang membaca diktat ini memahami
isi dari tiap materi yang diberikan sehingga bisa mengurangi kesalahan
penafsiran yang mungkin terjadi.
Diktat ini tidak bisa memberikan pengetahuan yang cukup dan memadai
bagi siswa Pendidikan Dasar Astacala guna berpetualang di alam
bebas. Hanya dengan latihan yang kontinyu buku ini dapat terasa
manfaatnya.
Terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil hingga
selesainya penyusunan diktat ini.
Terakhir kalinya, kami sampaikan kepada para siswa Pendidikan Dasar
Astacala , semoga dapat menyelesaikan dengan baik semua tahapan
yang harus dijalani selama mengikuti Pendidikan Dasar Astacala, dan
tetap berpegang teguh pada tujuan anda bergabung dengan kami.
Badan Diklat Astacala
$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
DAFTAR ISI
Kode Etik Pecinta Alam Se-Indonesia ....................... 3
Ikrar ASTACALA ................................................... 4
Kata Pengantar ................................................... 5
Daftar isi ............................................................ 6
Perencanaan Perjalanan ........................................ 7
Peralatan dan Perlengkapan Perjalanan .................... 10
Iklim Medan ....................................................... 18
Navigasi Darat ..................................................... 24
Kesehatan perjalanan ........................................... 33
Ilmu Penaksiran ................................................... 42
Botani dan Zoologi praktis ..................................... 48
Komunikasi Lapangan ............................................ 53
Survival ............................................................. 56
Search and Rescue .............................................. 64
Teknik Pemanjatan ............................................... 71
Caving ............................................................... 77
Olah Raga Arus deras ........................................... 82
Teknik Penyeberangan .......................................... 95
Fotografi ........................................................... 99
Jurnalistik Alam bebas .......................................... 106
Laporan Perjalanan .............................................. 110
Lingkunganm hidup .............................................. 112
Analisa vegetasi .................................................. 116
Lampiran
%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Hasrat untuk berpetualang di alam terbuka menyebabkan
para penggiatnya melakukan berbagai kegiatan petualangan
dan perjalanan, mulai dari pendakian gunung, penyusuran
pantai, pengarungan sungai berarus deras, sampai dengan
perjalanan `besar yang sering disebut ekspedisi. Berbagai tujuan
melandasi perjalanan tersebut, mulai perjalanan eksplorasi, survei,
maupun hanya sekedar jalan-jalan.
Semua jenis perjalanan tersebut memerlukan persiapan yang baik,
mengingat kondisi alam yang apabila tidak dapat kita atasi dengan
baik akan membawa kita pada keadaan yang membahayakan jiwa.
Namun sebaliknya, jika bermacam rintangan dapat kita atasi, maka
akan memberikan semacam kenikmatan dan kepuasan berpetualang.
Dalam upaya mengatasi kondisi alam yang selalu berubah itu, sebelum
melakukan suatu perjalanan kita wajib melakukan perencanaan yang
matang. Bagaimana kira-kira medan yang akan kita hadapi, bagaimana
cuacanya, bagaimana cara mengatasinya, apa yang akan kita makan
disana, segalanya harus dipikirkan masak-masak. Perencanaan
perjalanan yang matang akan membantu kita mengatasi segala macam
hambatan yang mungkin timbul.
KEMAMPUAN BAGI PENGGIAT ALAM TERBUKA
Banyak kecelakaan yang terjadi dalam kegiatan alam terbuka (KAT)
yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan ketrampilan yang
dimiliki oleh penggiatnya. Sesungguhnya hal ini dapat dihindari dengan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkegiatan dialam
terbuka sehingga mempunyai kemampuan yang memadai.
Collin mortlock, seorang pakar pendidikan alam terbuka
mengkategorikan kemampuan yang diperlukan oleh para penggiat di
alam terbuka sbb:
1. Kemampuan teknis, yang berhubungan dengan ritme dan
keseimbangan gerakan serta efisiensi penggunaan perlengkapan.
2. Kemampuan kebugaran, mencakup kebugaran spesifik yang
dibutuhkan untuk kegiatan tertentu, kebugaran jantung dan
sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian tubuh terhadap
tekanan lingkungan alam.
3. Kemampuan kemanusiawian, yaitu pengembangan sikap positif
kesegala aspek untuk meningkatkan kemampuan. Hal ini mencakup
determinasi, percaya diri, kesabaran, konsentrasi, analisis diri,
kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.
4. Kemampuan pemahaman lingkungan, yaitu pengembangan
PERENCANAAN PERJALANAN
&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan yang spesifik.
Keempat kemampuan tersebut tidak mudah untuk dikuasai dengan
baik. Namun perlu diingat bahwa penguasaan kemampuan tersebut
sangat diperlukan dalam berkegiatan dialam terbuka.
Konsep keempat kemampuan itu mungkin lebih sederhana kalau kita
kaitkan langsung dengan kegiatan kita mempersiapkan diri untuk
melakukan kegiatan di alam terbuka seperti perjalanan pendakian
gunung.
TAHAPAN PERENCANAAN PERJALANAN
Adapun tahap - tahap perencanaan perjalanan adalah sebagai
berikut :
1. Pembekalan kemampuan memilih, mengatur, serta menggunakan
peralatan, perlengkapan dan perbekalan selama perjalanan seperti
kemampuan teknis menggunakan peta dan kompas, kemampuan
ber bivak, membuat api, dsb.
2. Pembekalan kemampuan fisik yang prima. Untuk itu diperlukan
latihan fisik yang bisa menjaga dan meningkatkan kebugaran.
3. Pembekalan mental sehingga siap untuk menghadapi tantangan
dan kegiatan berat dialam. Kekuatan mental ini hanya dapat
ditumbuhkan dari dalam diri sendiri.
4. Pembekalan pemahaman yang baik terhadap kondisi alam yang
akan dihadapi. Mencakup bagaimana memilih waktu berkegiatan
yang tepat disesuaikan dengan kondisi alam dan lingkungan.
FAKTOR PERENCANAAN PERJALANAN
1 Faktor Alam
Mencakup pemahaman mengenai lokasi tujuan, medan yang akan
ditempuh, iklim di daerah yang akan dituju, dan hal lain yang
berkaitan dengan lingkungan. Pengantisipasian hal ini adalah
dengan melakukan studi literatur yang baik, analisis peta,
pengumpulan informasi dari pemerintah setempat.
2 Faktor Peserta
Merupakan hal yang berhubungan dengan personil peserta
perjalanan, mencakup pemilihan personil, leader, hierarki, diskripsi
kerja dan tanggung jawab masing-masing, serta kemampuan
setiap peserta perjalanan.
3 Faktor Penyelenggaraan
Mencakup faktor teknis, non teknis, serta semi teknis.
Faktor teknis
Berhubungan langsung dengan tingkat kesulitan medan. Beberapa
hal yang termasuk didalamnya yaitu penyiapan kemampuan
personil, skenario dan sistem operasi, sistem pendokumentasian,
'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
serta hal yang berkaitan dengan masalah safety.
Faktor non teknis
Daya dukung operasi yang tidak berhubungan dengan tingkat
kesulitan medan. Mencakup masalah administrasi organisasi dan
pendukung operasi global.
Faktor semi teknis
Faktor ini hanya terdapat dalam ekspedisi-ekspedisi besar dan
kompleks. Berhubungan langsung dengan tingkat kesulitan medan
tapi bersifat non teknis. Misalnya masalah komunikasi, base camp
team, advance-team, take in & out team, rescue team, dsb.
PERENCANAAN KEGIATAN
Kegiatan akan dapat berjalan dengan baik apabila mulai dari awal
suatu kegiatan telah direncanakan baik yang bersifat teknis maupun
non teknis.
Suatu rencana yang baik akan membagi kegiatan tersebut menjadi
sejumlah tahapan yang mengacu pada waktu yang tersedia dan
cakupan pekerjaan. Keterlambatan dapat terjadi karena harus
menunggu selesainya tahapan dan ketidak tahuan kapan pekerjaan
lain dapat dimulai.
Rencana kegiatan tersebut dapat bervareasi tergantung bentuk
kegiatan yang akan dilakukan. Gambaran diatas tidak menunjukkan
waktu, karena hanya menekankan pada gambaran kerjanya. Setelah
rencana kerja tersebut dibuat baru kemudian dapat dibuat skedul
waktu (time skedul) untuk kegiatan tersebut.
Untuk suatu perjalanan yag telah sering kita dan tidak terlalu rumit
lakukan, tahapan-tahapan diatas secara otomatis kita lakukan.

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


Selain ketrampilan dan pengetahuan tentang hidup di alam bebas
yang baik, untuk menjamin kenyamanan dan keamanan kita dalam
melakukan kegiatan di alam bebas diperlukan pula peralatan dan
perbekalan yang baik. Karena tujuan dari setiap perjalanan adalah
dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat wal afiat maka kita
tidak boleh membiarkan ada peluang sedikitpun bagi bahaya yang
akan timbul.
Bila kita akan menuju suatu tempat, maka kita harus mengetahui
dengan baik tentang cara mencapai tempat tersebut, bagaimana
keadaan lingkungan/alam yang akan kita hadapi serta kebiasaan yang
berlaku di daerah tersebut. Pengetahuan tentang kebiasaan penduduk
daerah tersebut sangat perlu agar kita memperoleh penerimaan yang
baik dari penduduk setempat. Hal ini akan kita perlukan karena orang
terdekat yang bisa memberikan pertolongan nilai kita mendapat
kesulitan adalah penduduk setempat. Informasi tentang hal-hal
tersebut dapat kita peroleh dari orang-orang yang pernah mengunjungi
daerah tersebut atau dari literatur-literatur yang ada.
PERALATAN
Peralatan yang baik akan sangat membantu kita dalam melakukan
kegiatan alam terbuka dan kita akan dapat selalu dalam keadaan
sehat untuk melakukan aktivitas karena kita melakukan kegiatan di
alam bebas bukan untuk menyiksa diri. Prinsip dalam pemilihan
peralatan yang akan kita bawa adalah sebagai berikut : semua barang
yang kita butuhkan ada dalam tas kita dan tidak ada peralatan yang
tidak kita butuhkan dalam tas kita.
Secara umum peralatan dapat kita bagi menjadi :
Peralatan dasar, yaitu peralatan yang selalu kita perlukan setiap
saat seperti pakaian, peralatan memasak dan makan/minum
peralatan MCK dan perlengkapan pribadi.
Peralatan khusus, yaitu peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan
medan perjalanan atau tujuan perjalanan apakah untuk penelitian,
dokumentasi, pemanjatan tebing dan sebagainya.
Peralatan tambahan, yang bisa dibawa atau tidak dan lebih
kepada hal-hal kenyamanan.
PERALATAN DAN PERBEKALAN
PERJALANAN

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


PERALATAN DASAR
Yang akan dibahas disini adalah peralatan untuk medan gunung hutan.
SEPATU
Sepatu yang baik mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
Terbuat dari bahan yang kuat (misal : kulit) namun
tidak menyakiti kaki pemakainya
Melindungi kaki sampai mata kaki untuk mencegah
bahaya terkilir
Nyaman dipakai, karena itu pakailah sepatu yang
telah dikenal oleh kaki anda/bukan pinjaman
Bentuk sol bawah dapat menggigit ke segala arah agar pemakainya
tidak mudah tergelincir
Sepatu lapangan ABRI cukup baik dengan beberapa modifikasi
seperti memberi lubang dibagian sampingnya untuk ventilasi udara
dan mengeluarkan air yang terperangkap didalamnya dan diberi
alas tambahan sehngga lebih lunak.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kaki dan sepatu
adalah :
Untuk mencegah lecet, mungkin kita perlu memberi plester pada
bagian-bagian kaki yang bergesekan dengan sepatu.
Jagalah kebersihan kaki dan kaus kaki dengan mengusahakan
agar kita selalu memakai kaus kaki yang kering.
Jangan mengeringkan sepatu pada panas yang ekstrim karena
akan mengakibatkan sepatu menjadi kaku dan kulit sepatu pecah-
pecah.
Rajin-rajinlah menyemir sepatu agar kulit sepatu anda selalu dalam
keadaan lembut sehingga nyaman dipakai.
Gunakanlah sepatu yang tidak terlalu sempit atau lebih longgar
(dengan memperhatikan kaos kaki yang digunakan).
KAUS KAKI
Kaus kaki berguna untuk melindungi kulit kaki dari gesekan langsung
dengan sepatu dan menjaga agar kaki selalu dalam keadaan hangat.
Kaus kaki yang baik akan dapat menjaga kaki kita dapat bernafas.
Kaus kaki yang terbuat dari katun atau wool akan sangat baik untuk
memenuhi syarat-syarat di atas. Ketebalan kaus kaki yang akan kita
gunakan tentunya disesuaikan dengan medan yang akan dilalui,
demikian pula panjangnya kaus kaki. Akan sangat berguna bila kita
membawa lebih dari satu pasang kaus kaki karena bila melakukan

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


perjalanan dengan kaus kaki yang basah maka kaki akan mudah
lecet. Untuk lebih nyaman, gunakan dua lapis kaus kaki. Bagian dalam
kita gunakan kaus kaki yang terbuat dari bahan katun yang lembut
dan bagian luarnya kaus kaki yang lebih tebal.
CELANA LAPANGAN
Karena kegiatan berjalan adalah kegiatan utama dalam
melakukan perjalanan di medan gunung hutan maka celana
lapangan yang baik harus dapat menjamin bahwa gerakan
yang dilakukan tidak menyiksa diri kita.
Celana lapangan yang baik mempunyai syarat sbb :
Terbuat dari bahan katun yang lembut namun kuat.
Celana yang terbuat dari bahan jeans sangat tidak
dianjurkan karena bila basah akan menjadi sangat berat
dan tidak mudah kering. Sedangkan celana yang terbuat
dari katun selain menyerap keringat juga mudah kering.
Desain celana memberikan ruang gerak yang leluasa bagi
kaki kita. Hal ini dapat diperoleh dengan memberi lipatan pada
bagian lutut dan ukuran pipa celana yang tidak terlalu sempit.
bAgian pantat celana terdiri dari dua lapis karena bagian ini pal-
ing mudah sobek. Jahitan celana juga harus kuat.
Celana yang baik mempunyai saku yang cukup. Bila tidak ada
sakunya maka tidak akan berguna namun bila terlalu banyak saku
akan sangat mengganggu. Saku celana sebaiknya mempunyai
penutup agar isi di dalamnya tidak mudah keluar.
BAJU LAPANGAN
Prinsip baju lapangan sama dengan celana lapangan yaitu terbuat
dari bahan yang nyaman dipakai, menyerap keringat,
mudah kering namun cukup kuat. Sebaiknya baju
lapangan yang digunakan berlengan panjang karena
akan berguna untuk melindungi dari sengatan
matahari, duri tanaman, atau udara dingin.
Jumlah pakaian (baju dan celana) yang dibawa
dalam perjalanan disesuaikan dengan medan yang
dilalui dan lamanya perjalanan. Jangan pernah
membiarkan diri anda memakai pakaian basah karena hal ini akan
sangat membahayakan. Bawalah pakaian ganti/cadangan yang cukup.
TOPI LAPANGAN
Topi lapangan berguna untuk melindungi kepala dari kemungkinan
cedera akibat ranting/duri tumbuhan, melindungi dari curahan hujan
ataupun panas matahari terutama kepala bagian belakang. Topi yang
digunakan terbuat dari bahan yang kuat, biasanya katun, dan akan
!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
sangat baik bila diberi lubang ventilasi udara.
Ada beberapa topi lapangan yang bisa digunakan sesuai medan dan
keperluannya. Untuk medan gunung hutan sebaiknya menggunakan
topi rimba. Sedangkan untuk medan padang rumput atau pantai kita
dapat menggunakan topi yang lebih lebar seperti topi cowboy. Bila
memakai topi yang terlalu lebar pada perjalanan gunung hutan hanya
akan mengganggu pergerakan.
SARUNG TANGAN
Kegunaan sarung tangan disini adalah untuk melindungi tangan
saat menyibak semak duri atau saat menggunakan golok tebas.
Karena itu sarung tangan sebaiknya terbuat dari kulit yang pas
dengan ukuran tangan namun tidak terlalu kaku agar tidak
mengganggu gerakan tangan kita.
IKAT PINGGANG
Kegunaan ikat pinggang selain agar celana tidak melorot juga untuk
menaruh benda-benda yang kita butuhkan dengan cepat seperti
pisau pinggang, golok tebas air minum atau peralatan P3K.
Dengan demikian ikat pinggang yang kita gunakan harus terbuat dari
bahan yang kuat seperti kulit atau bahan lain yang kuat. Perhatikan
bagian kepala ikat pinggang terutama jahitan antara ikat pinggang
dengan tali ikat pinggang, bagian ini biasanya yang paling rentan
terhadap kelapukan.
Tali ikat pinggang yang terlalu kecil atau terlalu besar akan sangat
mengganggu.
RANSEL
Ransel berguna untuk membawa segala peralatan yang kita
butuhkan, karena itu kita harus menghindari ransel sebagai beban
tambahan. Dengan kata lain kita harus memilih ransel yang kuat
namun ringan. Selain itu ransel juga harus terbuat dari bahan
water proof. Perhatian lebih sebaiknya diberikan pada bagian
jahitan ransel tersebut apakah kuat atau tidak.
Ada beberapa jenis ransel yaitu ransel dengan rangka
dalam dan ransel dengan rangka luar. Ransel dengan
rangka luar lebih cocok untuk medan terbuka seperti
padang rumput atau pantai. Untuk medan gunung
hutan, rangka dalam akan lebih cocok karena bila
menggunakan rangka luar akan mengganggu
pergerakan bila menyangkut pada ranting pohon.
Rangka ransel ini akan berguna untuk membagi beban
agar merata keseluruh tubuh.
"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Kapasitas ransel yang dipilih disesuaikan dengan jumlah barang
yang akan dibawa. Kantung-kantung tambahan yang ada pada
ransel lebih bersifat praktis dan selera pribadi masing-masing.
Ransel yang baik adalah yang nyaman dipakai walaupun membawa
beban berat. Kenyamanan ransel dapat diberikan dengan
pemberian bahan yang cukup lunak dan lembut dibagian yang
bersentuhan dengan punggung, sabuk ransel dan tali penyandang
yang dapat diatur. Carilah kombinasi penyetelan yang paling
nyaman untuk anda agar beban yang berat tidak terasa terlalu
berat.
Saat ini dipasaran banyak beredar bermacam-macam jenis dan merek
ransel. Jangan terlalu terpaku dengan harga yang mahal karena belum
tentu ransel yang lebih murah lebih buruk dari ransel yang mahal.
Untuk memilih ransel yang paling sesuai dengan kebutuhan harus
teliti memilihnya. Untuk perjalanan-perjalanan tertentu mungkin kita
perlu membawa daypack bila kita melakukan perpindahan-perpindahan
singkat (misal: penelitian, dokumentasi).
PERALATAN NAVIGASI
Peralatan navigasi bisa diibaratkan sebagai mata kita untuk
mengetahui lokasi tempat kita berada. Alat navigasi terdiri dari:
kompas,peta, busur derajat/protaktor, pinsil/bolpoin dan sebagainya.
Penjelasan lebih lanjut lihat materi navigasi darat.
PERALATAN MASAK
Peralatan masak terdiri dari :
Kompor lapangan
Bahan bakar
Tempat memasak
Wadah air
Pematik/pembuat api
Sendok garpu
Ada bermacam-macam kompor lapangan yang tersedia dipasaran.
Yang paling umum saat ini adalah kompor parafin dan kompor gas.
Sedangkan yang relatif baru adalah kompor dengan bahan bakar
spirtus. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan
tersendiri.
Kompor dengan bahan bakar parafin ringkas bentuknya. Namun tidak
tahan pada badai angin kencang. Kompor gas menghasilkan panas
yang lebih baik dibanding kompor parafin namun sangat riskan. Sering
terjadi tabung gas meledak karena selang tersumbat. Kompor dengan
bahan bakar spirtus tidak terpengaruh oleh angin dan panas yang
dihasilkan lebih baik dibanding parafin dan gas. Namun bahan bakar
gb. kompor parafin
#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
yang diperlukan mempunyai volume yang lebih besar dari parafin.
Tempat masak yang biasa digunakan adalah misting yag bias dipakai
oleh kalangan ABRI/ militer. Ada dua macam bentuk misting yaitu
kotak dan bulat sesuai selera anda.
Ada bermacam-macam wadah air, bool air mineral, vedples, maupun
jerigen.
Yang harus diperhatikan adalah, wadah air sesuai dengan kapasitas
yang dibutuhkan dan mempunyai penutup yang rapat.
Pemantik api atau korek api banyak macamnya, ada yang berbentuk
batang, dengan bahan bakar gas ataupun minyak. Kita harus selalu
menjaga agar korek api kita dalam keadaan kering. Caranya, untuk
korek api dengan bahan bakar minyak atau gas kita bungkus dengan
kantung plastik agar batu pemantik tidak terkena air. Sedangkan
untuk korek api batang, kita dapat memindahkan / menukar wadah
korek dengan tabung film yang kedap air.
LAMPU SENTER
Lampu senter harus disertakan dan baterai cadangan. Gnakan lampu
senter dungan kualitas cahaya yang baik, bentuknya ringkas dan
tidak boros. Bila sedang tidak digunakan, untuk mencegah agar senter
tidak menyala secara tidak sengaja, kita dapat mensiasati dengan
membalik salah satu baterai atau memberi isolasi pada salah satu
kutub baterai.
Untuk penerangan malam hari dalam waktu yang lama kita dapat
menggunakan lilin.
PISAU
Pisau berguna untuk membantu dalam memasak dan membuat api
unggun.
Beberapa jenis pisau yang dapat kita bawa adalah :
Golok tebas
Pisau pinggang
Pisau saku multiguna
Pisau harus terbuat dari bahan yang baik seperti baja, ukurannya
sesuai dan mempunyai sarung pelindung. Ada beberapa jenis pisau
seperti pi sau bowi e, pi sau l empar, pi sau
skinner(pengulit) dan sebagainya. Pisau yang baik
biasanya berasal dari swiss.
$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
PERALATAN TIDUR
Peralatan tidur yang disarankan :
Sepasang pakaian tidur
Kauskaki tebal
Matras
Sleeping bag
Sarung tangan
Kupluk/balaklava
Ponco
PELUIT
Peluit yang baik adalah peluit whistle/ pramuka karena bunyinya
stabil tidak tergantung kekuatan meniup.
PERALATAN KHUSUS
Peralatan kusus berkaitan dengan medan dan tujuan perjalanan. Bila
akan mengadakan kegiatan pendakian tebing harus membawa tali
static dan dinamic, harnes, dsb.
Bila akan mengadakan arung sungai kita harus membawa peralatan
pengarungan. Untuk kegiatan dokumentasi kita harus menyiapkan
peralatan dokumentasi.
PERALATAN TAMBAHAN
Peralatan ini tiadak harus dibawa namun untuk kenyamanan ada
baiknya disertakan :
Putis, Pembalut betis agar otot-ototnya tetap fit
Gaiter, Melindungi kaki dari pacet, duri, dan mencegah sepatu
kemasukan pasir
Kelambu, Melindungi dari nyamuk dan lebah
Semir sepatu
SURVIVAL KIT
Adalah peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat/kondisi sur-
vival. Isinya antara lain :
Alat menjahit
Alat sol
Tali sepatu cadangan
Korek api
Gunting kecil
Perlengkapan P3K
Alat pancing
%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Alat jerat
Dsb
PACKING
Kenyamanan dalam membawa beban
selain ditentukan oleh struktur ransel
yang bai k juga di pengaruhi
penyusunan barang saat
mengemasnya.
Yang perlu diperhatikan antara lain :
Kelompokkan barang-barang
sesuai dengan kebutuhan dan
bungkus dengan kantong plastik
yang baik terutama pakaian ganti,
peralatan navigasi, dsb.
Tempatkan barang-barang yang
lebih berat setinggi dan sedekat
mungkin dengan punggung.
Barang yang seti ap saat
diperlukan ditempatkan di atas.
PERBEKALAN
Harus mempunyai kandungan gizi, itamin, dan kalori sesuai
kebutuhan tubuh.
Tidak asing bagi tubuh atau mulut
Mudah memasaknya
Tahan lama
Jenis dan rasa yang vareatif
Susunan menu yang baik
&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
IKLIM MEDAN
IKLIM DAN CUACA
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata suatu wilayah dalam
jangka waktu tertentu. Cuaca adalah keadaan suhu atau
udara di suatu tempat pada saat tertentu dalam waktu
yang singkat. Jadi cuaca dapat berubah-ubah dan iklim
relatif tetap untuk jangka waktu enam bulan sekali (untuk wilayah
tropis).
IKLIM LAUT
1.Daerah tropis dan Sub-tropis, sampai lintang bumi 40 (LU dan LS),
dengan sifat-sifat :
Rata-rata suhu tahunan tidak terlalu tinggi
Amplitudo suhu harian kecil
Terdapat banyak hujan lebat dan awan
2.Daerah Sedang
Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil
Banyak awan dan hujan terutama pada musim dingin, hujan
berupa hujan rintik-rintik
Pergantian musim tidak terjadi seketika
IKLIM DARAT (KONTINENTAL)
1.Daerah tropis atau Sub-tropis
Amplitudo harian sangat besar
Amplitudo tahunan kecil
Sedikit hujan dan disertai angin taufan
2.Daerah Sedang
Rata-rata suhu pada musim panas tinggi
Rata-rata suhu pada musim dingin rendah
Amplitudo suhu tahunan besar
Amplitudo suhu harian besar, pada siang hari terik dan malam
hari sangat dingin
Jarang terjadi hujan, terutama pada musim panas
IKLIM DIDAERAH TINGGI
Sifat dari iklim tergantung dari bentuk dataran di daerah masing-
masing.
1.Iklim Tanah Tinggi
'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Terdapat didaerah dataran tinggi
Amplitudo harian dan tahunan besar
Udara kering dan kelembapan udara sangat rendah
Jarang terjadi hujan
2.Iklim Gunung
Terdapat pada puncak gunung
Amplitudo suhu harian dan tahunan lebih kecil dibandingkan
pada daerah dengan iklim Tanah Tinggi
Sering terjadi hujan, terutama pada daerah gunung terpaan
angin, terkadang terdapat salju.
IKLIM MUSON (MUSIM)
Angin berganti arah tiap setengah tahun sekali, dan hujan jatuh
pada musim panas. Permukaan bumi dapat pula dibagi menjadi
beberapa daerah iklim menurut meteorologis di daerah tersebut
(menurut temperatur, tekanan udara, angin dan turunnya
hujan).Karakter daerah iklim tersebut mudah dikenali dari tumbuhan
yang ada.
DAERAH IKLIM
Daerah ini dibagi menjadi:
a. Daerah iklim Hujan Tropika dengan hutan Tropika
Pada daerah ini sebenarnya tidak terdapat musim tertentu karena
hampir setiap saat selalu turun hujan (minimal 6 cm pada bulan
terkering). Sifat iklim ini basah dan memiliki karakter seperti ilkim
laut yang memiliki amplitudo temperatur yang kecil.
b. Daerah Iklim Sabana
Mempunyai musim kemarau yang nyata karena pengaruh angin
musim.
c. Daerah Iklim Sedang
Mempunyai pergantian musim yang teratur dalam setahun. Bertiup
angin barat dan kadang-kadang disertai angin ribut.
d. Daerah Angin Kutub
Daerah ini terbagi menjadi atas:
Iklim tundra - memiliki suhu rata-rata 10 derajat C pada
musim terpanas.
Iklim Salju - rata-rata 0 derajat C, iklim ini terdapat pada
pegunungan yang sangat tinggi. Garis batas salju di daerah
ilkim kutub tertentu terdapat di permukaan laut.
e. Daerah Iklim Sub Tropika
Terdapat didaerah tropika dan iklim sedang tetapi batasanya

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


tidak dapat ditentukn dengan jelas.
Daerah ini terbagi menjadi:
Daerah Gurun Pasir - merupakan daerah yang jarang terjadi hujan
Daerah Iklim Steppa - merupakan daerah yang jarang terjadi
hujan tetapi masih terdapat tumbuhan
Daerah sub-tropika terdapat pada 20 - 40 derajat garis Lintang
(LU dan LS). Daerah ini juga dapat dianggap sebagai daerah dengan
iklim sedang, dengan pembagian daerah sebagai berikut:
Iklim daerah Boreal - Iklim sedang dan temperatur rata-rata
terdingin -3 derajat C.
Iklim Sedang yang Basah - Menerima hujan sepanjang tahun
Iklim Sub - Tropis - Musim panas kering atau Iklim laut tengah
Iklim sub-Tropika - Musim dingin kering atau Iklim Tiongkok
CIRI KHAS MEDAN
Hutan Primer
Jarak pandang tergantung dari kerapatan tumbuhan yang ada,
berkisar antara 5 sampai dengan 70 meter.Hutan Primer memiliki pohon
dewasa yang berumur sekitar 100 tahun dan tumbuh di daerah hutan
yang masih asli dan belum dijelajahi oleh manusia.Pucuk-pucuk pohon
tersebut membentuk tajuk (kanopi) yang rapat dan tingginya lebih
dari 30 meter. Hal tersebut menyebabkan sedikitnya cahaya pada
bagian bawahnya dan terdapat semak belukar yang rapat.
Hutan Sekunder
Merupaka bekas hutan pimer yang sudah dieksploitasi dan telah
dibiarkan menjadi hutan kembali. Terdapat banyak belukar yang sulit
ditembus karena kurangnya gambaran medan, tetapi dapat ditembus
dengan bantuan kompas.
Fauna yang tinggal didaerah ini bervariasi, didasarnya terdapat reptil,
diatas perdu terdapat burung ang beraneka ragam dan diatas pohon
sering terdapat kera.
Hutan Homogen
Merupakan hutan yang hanya terdiri dari satu jenis tanaman saja.
Hutan heterogen
Merupakan hutan yang terdiri dari bermacam-macam tanaman.
Savana
Merupakan padang rumput yang diselingi oleh perdu, daerah ini

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


merupakan daerah peralihan dari stepa ke hutan. Dan stepa itu
merupakan padang rumput di daerah sedang yang akan hijau pada
musim penghujan dan renggas pada musim kemarau.
Sungai
Bagian melintang dari profil sungai disebut profil melintang sungai
dan searah sungai disebut profil memanjang. Banyak air yang melewati
profil yang memanjang disebut kapasitas sungai.Pada tempat yang
lurus air pada bagian tengah permukaan sungai alirannya tercepat,
disebut benang arus atau garis arus.
Profil memanjang sungai dapat dibagi menjadi :
Bagian Hulu
Kemiringan sungai besar, arus air kencang dan tenaga erosi kuat.
Bagian Tengah Sungai
Kemiringan sungai semakin kurang sehingga tenaga erosi dan
transportasi juga berkurang.Lereng sungai berubah kearah kotak.
Erosi mulai kearah samping.
Bagian Hilir
Kemiringan sungai mendekati nol. Arus air sabgat kecil, erosi
hampir tidak ada, banyak terdapat sedimen, air keruh, kadang-
kadang terdapat beting atau pulau ditengah sungai. Arah berkelok-
kelok kadang-kadang berganti aliran pada waktu banjir sehingga
mempunyaai muara baru.
Pantai dan Laut
Garis pantai merupakan garis yang menujkukkan tinggi air pasang
rata-rata antara laut dan darat. Pantai merupakan bagian darat
yang terdekat dengan laut. Pesisir adalah daerah yang tergenang
air laut pada saat pasang dan kering ketika pasang surut.
Sebagian besar lautan umumnya kedalamannya kurang dari 200 meter.
Nama bagian ini adalah laut dangkal. Bagian ini menjadi batasan
antara daratan dan lautan dan disebut paparan (shelf). Paparan
sebenarnya termasuk Kontinental. Lebar paparan tidak akan sama di
suatu tempat..
Lautan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
Laut Ingresi
Terjadi karena gerakan-gerakan tektonik, terlebih-lebih gerakan
vertikal yang menyebabkan terdapatnya daerah yang turun.
Umumnya laut ingresi merupakan laut dalam.
Laut Transgresi
Terjadi karena terdapatnya daratan yang turun sehinggan daerah
ini digenagi air laut atau air laut sendiri yang naik.

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


Rawa
Rawa dapat dibagi menurut asal kejadiannya / tempatnya yaitu;
rawa pantai, rawa pegunungan, rawa dataran rendah / sungai.
Terjadinya rawa disebabkan oleh:
Genangan air yang tidak terbuang karena kedaan alam sekitarnya
Hutan primer yang dibuka yang menyebabkan air tidak tertahan
lagi oleh pepohonan yang dapat menyebabkan erosi dan banjir.
Pertemuan air laut dan air sungai
Pendangkalan yang disebabkan oleh peristiwa alam, selanjutnya
terisi air.
GEOLOGI UMUM
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi, pegunungan, daratan
serta sejarah kehidupan dan urutan dimasa lampau, kini, dan masa
yang akan datang.
Beberapa istilah umum yang sering digunakan dalam geologi :
Atmosfera : selubung udara yang menylimuti hidrosfera dan
litosfera
Hidrosfera : Selaput air yang menutupi dan meresap ke dalam
litosfera
Litosfera : Selaput pagar yang terdiri dari bebatuan
Beberapa jenis bebatuan :
Batuan Beku
Berasal dari lelehan pijar bersuhu tinggi yang berasal dari perut
bumi (magma) mempunyai sifat yang keras, kompak dan berbentuk
kristal
Batuan Sedimen
Berasal dari endapan bahan rombakan atau lautan dari batuan
terdahulu. Pemanasan menyebabkan endapan menjadi keras dan
kompak
Batuan Metamorf
Berasal dari perubahan batuan lain akibat temperatur dan tekanan.
Bentuk batuan ini berlapis-lapis dan banyak rekahan serta pori-
pori.
Gunung Api
Lava : bahan yang keluar dari bumi berupa lelehan pijar
dari batuan yang panas.
Lahar Panas :lava yang keluar pada saat tejadi letusan gunung
berapi
!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Lahar Dingin :Terjadi bila setelah letusan terjadi hujan dan hasil
letusan terbawa dalam jumlah yang besar.
Exhalasi :Gas dan uap saat letusan gunung berapi (fumarol-
Hcl, Solfatar-SO2, H2S, Mofet-C02, Nitrogen, dan lain-lain)
Awan Panas dan Debu Vulkanik: berupa awan panas yang keluar
akibat letusan gunung berapi yang terdiri dari debu-debu vulkanik
Tsunami : gelombang panas yang besar akibat letusan gunung
berapi atau gempa bumi di dalam laut
Bahaya pada pendakian gunung yang masih aktif antara lain ;
Batuan mudah longsor pada daerah sekitar puncak
Terdapat gas-gas beracun pada daerah-daerah tertentu
Bila tiba-tiba aktif, kemungkinan ancaman lava, lahar dan awan
panas.
Hidrologi
Air dari kedudukannya dapat dibagi menjadi:
air meteorit (hujan)
air permukaan (sungai, danau, laut dan rawa)
air dalam tanah (air terjepit, air bebas, sungai dalam tanah pada
daerah gamping)
Pada air tanah perbandingan air yang masuk ke dalam tanah untuk
daerah lembab sekitar 50 % dan pada daerah kering 100%, sehinggan
di daerah lembab akan lebih banyak terdapat air.
Didalam tanah, air terdapat didalam rongga-rongga batuan, pori-
pori batuan, dan tanah.
Air cenderung terdapat didaerah rendah, mengalir mengikuti topografi
dan bergabung dengan mata air lain dan membentuk sungai. Bila
aliran tersebut didaerah dataran atau cekungan yang khas maka
akan membentuk rawa.
"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
NAVIGASI DARAT
Navigasi darat merupakan teknik menentukan posisi dan
arah lintasan di peta maupun pada medan sebenarnya
(khususnya di daratan). Keahlian ini sangat mutlak dimiliki
oleh penggemar kegiatan alam terbuka karena akan
memudahkan perjalanan kita ke daerah yang khususnya
belum kita kenal sama sekali Disamping itu, keahlian ini sangat berguna
dalam usaha pencarian korban kecelakaan tersesat atau bencana
alam Untuk itu dibutuhkan pemahaman kompas dan peta serta teknik
penggunaannya
PETA DARAT
Hakekat Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi diatas bidang datar dalam
ukuran diperkecil yang kebenaranya dapat dipertanggung jawabkan
secara visual atau matematis yang menyajikan informasi tentang
bumi
Macam Peta
Secara menyeluruh peta dapat digolongkan berdasarkan skala/kedar
tujuan penggunaan cakupan daerah proyeksi gambar tanda dan simbol
peta kecocokan informasi tingkat ketelitian survei proses terjadinya
dan isi/ informasinya
Dari sudut pandang isi/informasi yang dimuat suatu peta terdapat 2
jenis peta berdasar golongan ini, yakni :
Peta topografi
Peta tematik
Peta topografi inilah yang kita gunakan dalam kegiatan navigasi darat.
PETA TOPOGRAFI
UMUM
Topografi merupakan gabungan kata topos
yang berarti tempat dan graphi yangg
berarti menggambar yang berasal dari
bahasa yunani kuno Jadi peta topografi
berarti peta yang menggambarkan posisi
mendatar dan posisi tegak dari semua benda
yang membentuk atau berada di permukaan
#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
bumi. Isinya terdiri dari 4 ciri, yakni : relief (ketinggian), perairan
(seperti Sungai danau), Tumbuhan ( Hutan ,semak, kelapa) dan hasil
budaya manusia (jalan raya, bangunan, jembatan). Peta ini biasa di
sebut peta umum karena isinya yang lebih lengkap.
Adalah gambaran pengganti yang mewakili bagian medan, benda
medan atau tanda medan sehingga dapat dibayangkan keadaan
medan sesungguhnya secara tepat dan jelas.
Berdasar warnanya, tanda peta mempunyai arti sebagai berikut :
Hitam berarti Benda-benda buatan manusia
Biru berarti medan yang berhubungan dengan air
Merah berarti benda buatan manusia yang dibuat dari bahan
batu
Coklat berarti begian bentuk medan (ketinggian)
Hijau berarti perumahan, tumbuhan, perkampungan, dan
sebagainya.
Menurut bentuknya tanda peta terdiri atas:
Titik, yang menyatakan lokasi atau tempat seperti letak kota,
letak titik ketinggian.
Garis, yang menyatakan bentuk-bentuk yang berwujud garis,
seperti garis pantai, batas hutan, jalan, dan lain-lain.
Gambar , yang menyatkan bentuk garis berpola yang menyatakan
tumbuhan misal.
Luas, yang menyatakan begian medan atau benda medan yang
berbentuk daerah.
Huruf, yang bisa berupa singkatan huruf depan
Keterangan tepi peta
Judul peta pada margin atas tengah, yang di ambil dari salah
satu nama Geografi atau tempat yeng terbesar/terkenal dari
daerah pada peta tersebut.
Nama daerah yang dipetakan pada margin atas kiri , yang diambil
dari nama daerah tingkat I (tergantung pada versi peta)
Nomor helai peta pada margin atas kanan.
Petujuk letak peta pada margin bawah kiri, yang menunjukan
letak peta tersebut dari peta keseluruhan
Pembagian daerah pada mergin bawah kanan yang menjelaskan
pembagian daerah dari propinsi hingga kecamatan.
Utara pada margin bawah kiri , yang menunjukan utara peta,
utara megnetis, serta utara sebenarnya.
Legenda pada margin bawah tengah yang menyajikan
keterangan/penjeklasan arti simbol yang ada.
$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
ARAH PETA
Untuk mengetahui arah peta yang perlu diperhatikan adalah arah
utara peta dengan cara memperhatikan arah huruf-huruf tulisan pada
peta yang juga berarti arah utara peta. Pada tanda-tanda peta juga
terdapat penunjuk arah utara peta, utara sebenarnya serta utara
magnetis
Utara sebenarnya (US) adalah arah ke kutub utara bumi yang
dilalui oleh garis bujur/meridian.
Utara magnetis (UM) adalah arah kekutub utara megnet yang
ditunjukan oleh jarum kompas
Utara Grid (UG/UP) adalah garis utara yang ditunjukan oleh garis
vertikal pada peta yang juga disebut Utara Peta.
Karena pengaruh rotasi bumi, letak kutub megnetis bergeser dari
tahun ke tahun yang menyebabkan terjadinya variasi magnetis. Untuk
tujuan praktis variasi magnetis dan iktilaf (Penyimpangan arah utara)
dapat kita abaikan. Tetapi untuk kepentingan yang membutuhkan
ketelitian yang tinggi, kondisi diatas harus ikut kita perhitungkan
juga
Iktilaf Peta adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan
utara peta, yang terjadi karena perataan jarak paralel geris bujur
peta bumi menjadi garis koordinat vertikal yang di gambarkan
pada peta, atau sudut antara US dan UP.
Iktilaf Magnetis adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan
utara megnetis. IM kebarat apabila ujung jarum kompas ada di
sebelah barat US Sebaliknya IM ketimur apabila ujung jarum kompas
ada di sebelah timur US
Iktilaf Peta-Magnetis, adalah beda sudut utara peta dengan utara
magnetis
Variasi Magnetis, adalah perubahan/ pergeseran sudut utara
megnetis dari waktu ke waktu. Pergeseran positif menunjukan
pergeseran kearah timur sedang negatif berarti pergeseran kearah
barat.
SKALA
Skala atau kedar adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak
mendatar di medan. Terdapat 2 jenis skala pada peta, yakni skala
angka dan skala garis. Untuk skala angka, perbandinagan langsung
ditunjukan dalam satuan yang sama (cm) sedang pada skala garis
terdapat beberapa ruas garis yang masing-masing menunjukan
jarak tertentu (km).
Kontur
Adalah garis khayal diatas permukaan bumi yang menghubungkan
titik-titik yang tingginya sama. Sifat dari kontur adalah :
%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Pebedaan tinggi antara 2 kontur adalah setengah dari angka
ribuan pada skala yang dinyatakan dalam satuan meter.
Kontur yang rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih tinggi,
kecuali pada kawah/depresi
Antar kontur tidak akan saling berpotongan
Kontur yang menjorok kedalam merupakan lembahan dan bisa
terdapat sungai
Kontur yang menjorok keluar merupakan punggungan.
Kontur terputus-putus menyatakan ketinggian setengah atau lebih
dari perbedaan tinggi antara 2 buah kontur berurut.
Makin rapat kontur menunjukan daerah yang makin terjal/curam.
Mengenal Tanda Medan
Disamping legenda sebagai pengenal tanda medan, bentukan-
bentukan alam yang cukup mencolok dan mudah dikenali dapat kita
pergunakan juga sebagai tanda medan. Tanda medan harus kita
ketahui dan kita cocokan pada peta sebelum kita memulai
pengembaraan.
Tanda Medan yang cukup mudah untuh di amati dapat berupa :
Puncakan gunung atau bukit dan bentukan-bentukan tonjolan
lain yang cukup ekstrim,
Punggungan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf
U menjorok menjauhi puncak
lembahan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf V
menjorok mendekati puncak.
Saddle, daerah pertemuan 2 ketinggian
Belokan kujalan sungai jembatan ujung jalan
Garis batas pantai muara sungai, tanjung, dan teluk yang mudah
kita kenali
Masih banyak tanda medan yang dapat kita kenali dan kita cocokan
dengan keadaan di alamnya. Jam terbang akan sangat menambah
pengetahuan tentang tanda medan ini.
Selain peta, peralatan Navigasi darat lainya antara lain :
KOMPAS
Adalah alat penunjuk arah, yakni arah utara maknetis bumi yang di
sebabkan oleh sifat kemagnetisannya karena sifat ini maka jauhkan
kompas terutama pada saat mempergunakannya dari pengaruh
benda=benda yang terbuat dari baja atau besi, karena akan
menyebabkan penunjuk yang salah pada jarumnya
Bagian-bagian Kompas
Secara garis besar, kompas terdiri dari :
Badan, tempat komponen lain berada dan terlindungi
Jarum, yang selalu menunjukan arah utara magnetis bumi
Skala penunjuk, Menunjukan Pembagian derajat/mil sebagai sistem
&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
satuan arah mata angin.
Jenis Kompas
Terdapat banyak jenis kompas yang ada yang dapat kita pergunakan
dalam perjalanan secara garis besarnya dapat kita bedakan sebagai
berikut :
Kompas orienterring untuk tujuan praktis tetapi mempunyai akurasi
yang kurang baik. Sering disebut sebagai kompas Silva (nama
merk)
Kompas bidik membutuhkan peralatan navigasi lain untuk
kelengkapanya, tetapi akurasinya sangat tinggi. Kompas bidik ini
dapat kita bedakan berdasar kaca pembacanya : kompas lensa,
kompas Prismatik, kompas Optik
kompas orienteering
Cara Pemakain Kompas
Dalam pemakainya, usahakan dalam keadaan Horisontal dengan arah
garis utara megnetis bumi. Hindarkan bende-benda yang terbuat
dari besi/baja agar tidak terjadi penyimpangan dalam penunjukan
jarum kompas.
Busur derajat atau Protaktor
Busur derajat atau protaktor terdapat beberapa bentuk derajat yang
dapat kita gunakan yakni lingkaran setengah lingkaran segi empat
dari bujur sangkar, tetapi untuk kepraktisan dan kelengkapannya,
protaktor lebih menjanjikan, karena disamping pembagian arah mata
angin dalam derajat dan mil juga tersedia skala pengukuran panjang
dan tali pusat untuk memperpanjang pengikiran dan pempermudah
perhitungan azimuth dan back azimuth.
Peralatan-peralatan pendukung lainnya seperti penggaris altimeter
untuk membentu menentukan ketinggian dan peralatan tercanggih
untuk menentukan posisi secara langsung dengan menggunakan
'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
bantuan satelit yakni GPS (Global Positioning System)
Menentukan Koordinat
Koordinat adalah kedudukan sesuatu pada peta, yang merupakan
pertemuan garis tegak dan mendatar dari suatu lembaran peta
topografi. Sistem koordinat yang resmi ada dua macam :
Koordinat Geografis, sering disebut sistem Garis Bujur dan Lintang.
Sumbu yang digunakan adalah garis Bujur ( Bujur barat dan Timur)
yang tegak lurus terhadap Khatulistiwa dan garis lintang (lintang
Utara dan Selatan) yang sejajar dengan khatulistiwa. Koordinat
ini dinyatakan dalam satuan menit, derajat, dan detik
Koordinat Grid, dalam sistem ini kedudukan suatu titik dinyatakan
dalam ukuran jarak terhadap titik acuan (Grid). Untuk wilayah
Indonesia titik acuan nol terdapat di sebelah barat Jakarta pada
60 derajat LU dan 98 derajat BT (tergantung versi peta) . Cara
pembacaanya selalu dari barat ke timur (kiri ke kanan) kemudian
dari Selatan ke Utara ( bawah ke atas). Sistem ini dapat di bagi
beberapa cara pembacaan yaitu 4 angka, 6 angka, 8 angka, dst.
AZIMUTH DAN BACK AZIMUTH
Azimut didefinisikan sebagai sudut horisontal yang diukur searah jarum
jam dari garis dasar atau secara ringkasnya sudut dari suatu titik
terhadap arah utara pengamat. Karena ada tiga jenis arah utara
(UP, UM, US) maka azimut juga terdapat 3 jenis berdasarkan ketiga
arah utara tersebut, yaitu Azimut Peta azimut Magnetis, dan azimut
sebenarnya,
Untuk membuat lintasan tetap berada pada satu garis lurus, kita
dapat berjalan dari suatu titik ke titik lain dengan sudut kompas
tetap(potong kompas), dapat menggunakan teknik back azimut. Back
azimut adalah sudut arah dari suatu garis dilihat menurut arah
kebalikannya.
Langkah-langkah potong kompas :
Tentukan titik awal dan akhir perjalanan, plot di peta, tarik garis
!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
lurus dan hitung sudut kompasnya serta sudut back azimutnya.
Bidikkan kompas sesuai sudut antara titik awal dan titik akhir
Bila memakai kompas orienteering, putar gelang sampai tanda (huruf
N) pada kompas sebidang dengan jarum berwarna merah. Pada
kompas bidik prinsipnya sama.
Bidikan kompas kembali kebelakang sesuai sudut back azimut dari
tanda medan tersebut untuk mengecek apakah kita masih berada
pada lintasan yang diingikan.
ORIENTASI PETA
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan
sebenarnya. Untuk keperluan ini kita perlu mengetahui tanda-tanda
medan yang ada di lokasi dan mencocokanya dengan kontur yang
ada di peta. Untuk keperluan praktis utara kompas (magnetis) dapat
kita anggap sejajar dengan utara sebenarnya tanpa memperhitungkan
deklinasinya.
Langkah-langkah orientasi pada peta :
Cari tempat yang terbuka untuk melihat tanda-tanda medan yang
mencolok (dapat dikenali)
Letakan peta pada bidang datar
Samakan utara peta dengan utara kompas, sehingga peta sesuai
dengan bentang alam yang ada.
Cari tanda-tanda medan dilokasi dan himpitkan dengan tanda
medan yang ada di peta ( seperti jalan raya, sungai,dll)
Tanpa memperhitungkan deklinasinya, letakan kompas sedemikian
rupa sehingga sumbu pokok kompas terletak diatas garis batas
lembar kiri atau kanan peta dan kita putar peta beserta kompasnya
sampai jarum kompas terletek satu garis dengan garis peta
tersebut.
RESECTION
Digunakan untuk mengetahui posisi kita dipeta dengan menggunakan
dua atau lebih tanda medan yang kita kenal. Tidak semua tanda
medan harus kita bidik, seperti ketika kita sedang berada di tepi
!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
sungai lainnya yang di bidik.
Langkah-langkah resection :
Lakukan orientasi peta
Tentukan minimal dua tanda medan dilapangan dan kita ukur azimut
dan back azimutnya. Sudut antara tempat kita dengan dua tanda
medan tersebut minimal 30 derajat maksimal 150 derajat
Tarik garis back azimut dari kedua titik medan itu sehingga terjadi
perpotongan antara keduanya.
Perpotongan tersebut adalah kedudukan kita di peta.
IINTERSECTION
Cara ini digunakan untuk mengetahui atau untuk menentukan posisi
suatu titik atau benda di medan pada peta dengan menggunakan
posi si B
sudah di cari t erl ebi h dahul u
posi si A
sudah di cari t erl ebi h dahul u
poi nt yang di cari
!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
dua atau lebih tanda medan.
Langkah-langkahnya :
Lakukan orientasi peta dan resection untuk menentukan posisi
kita dititik A.
Bidik obyek dari titk A tersebut, catat azimut dan back azimutnya
Bergerak ke posisi lain dan melakukan orientasi serta resection
untuk menentukan posisi kita di B.
Bidik obyek dari titk B tersebut, catat azimut dan back azimutnya
Perpotongan azimut dari titik A dan B tersebut adalah letak obyek
yang kita inginkan di peta.
MENTUKAN ARAH TANPA KOMPAS
Dengan tanda-tanda alam misalnya :
Kuburan Islam selalu menghadap ke utara
Masjid selalu menghadap ke kiblat
Bagian tumbuhan yang berlumut tebal menunjukan arah timur
karena sinar matahari belum terik pada pagi hari
Dengan menggunakan jam tangan
Hanya dapat digunakan untuk daerah yang jauh dari khatulistiwa
(minimal 23 derajat LU atau LS).
Daerah sebelah utara khatulistiwa : Jarum pendek diarahkan ke
matahari, arah antara jarum pendek dan angka 12 menunjukan
arah selatan.
Daerah sebelah selatan Khatulistiwa : arahkan angka 12 ke
matahari. Arah antara angka 12 dan jarum pendek menunjukan
arah utara.
Dengan menggunakan Bintang
Bintang selatan (Zuider Kruis), bila kita menghubungkan bintang-
bintang yang terjauh satu sama lain lalu kita tarik garis khayal
sampai memotong tepi langit,maka titik pertemuan itu adalah
pertemuan itu adalah selatan.
Bintang Biduk, apabila dihubungkan bintang-bintang ini akan
membentuk gambar biduk. Garis yang ditarik dari bintang yang
letaknya segaris akan menunjukan arah utara.
Rasi bintang Crux (bitang salib/Gubuk Penceng), perpanjangan
garis diagonal yang memotong horison dari tempat kita adalah
arah selatan.
Arah bulan, bintang, dan Matahari yang terbit di timur dan
tenggelam di barat.
!!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
KESEHATAN PERJALANAN
Dalam perjalanan, kesehatan merupakan komponen utama
yang harus kita perhatikan baik secara individu maupun
secara kelompok. Kesehatan ini tidak hanya pada saat
perjalanan saja tetapi harus kita nikmati pula setelah
perjalanan. Untuk tujuan itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan perjalanan kita yakni :
1. Persiapan fisik
Diluar peralatan dan perlengkapan, fisik dan kesegaran jasmani
membutuhkan persiapan yang tak kalah pentingnya. Fisik yang
baik tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat tetapi harus
dengan latihan yang teratur dan kontinyu. Dasar yang paling
penting bagi pendaki gunung adalah tenaga aerobik, sebab
kegiatannya sangat dipengaruhi oleh suplai oksigen melalui
peredaran darah ke otot-otot badan. Oleh karena itu harus
dilakukan latihan-latihan aerobik secara teratur seperti lari atau
bersepeda.
Selain aerobik, kekuatan dan ketahanan otot juga perlu dilatih.
Otot-otot itu adalah otot bahu, punggung, pinggang, dan kaki.
Hal ini dapat dilatih dengan menggunakan beban seperti
mengangkat barbel dan sejenisnya.
2. Persiapan Mental
Meskipun mental seseorang akan terbentuk dengan sendirinya
dan sudah bawaan lahir, tetapi pengembangannya dapat dilakukan
secara perlahan-lahan dalam waktu yang panjang, yang salah
satunya dengan meningkatkan latihan fisik. Keseimbangan antara
faktor fisik dan mental harus selalu kita usahakan baik dalam
perjalanan maupun kehidupan sehari-hari. Khusus untuk alam
bebas kita harus percaya pada kemampuan kita untuk menangani
segala hal.
Motivasi yang baik dapat juga meningkatkan mental. Mendorong
motivasi seseorang merupakan hal yang cukup susah, karena
kita harus tahu segala hal mengenai pribadi, pembawaan, sifat
dan kegemaran orang tersebut. Hal ini harus kita lakukan secara
hati-hati dan perlahan-lahan sehingga tidak menyinggung
perasaan yang menimbulkan antipati dan mematikan motivasi.
3. Daya Tahan Tubuh
Daya tahan tubuh ini sangat dipengaruhi beberapa faktor antara
!"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
lain :
a. Kebutuhan oksigen
Oksigen merupakan komponen yang sangat penting bagi proses
penyediaan energi dalam tubuh yang diolah dari makanan. Seringkali
harus kita lakukan aklimatisasi untuk menyesuaikan kemampuan
tubuh dengan kadar oksigen disuatu tempat.
b. Kebutuhan cairan
Dalam kondisi normal manusia tidak dapat hidup tanpa air. Manusia
dapat hidup 3 hari tanpa air, tetapi dapat pula mencapai 8 hari
dalam suhu 20 sampai 30 derajat.
c. Makanan
Untuk aktifitas alam terbuka jumlah kalori yang diperlukan seseorang
adalah 2500 s/d 3500 kalori per hari. Sumber makanan yang dapat
kita peroleh untuk kondisi di atas adalah karbohidrat, lemak, dan
protein; dengan komposisi 75% karbohidrat dan 25% lemak.
d. Suhu lingkungan
Suhu lingkungan sangat mempengaruhi daya taha tubuh, karena
akan berpengaruh langsung pada kondisi tubuh yang akan dapat
menyebabkan kematian pada suhu dingin dan kejang-panas atau
kematian pada suhu panas. Suhu tubuh manusia lebih mudah
menyesuaikan pada suhu panas daripada suhu dingin, karena suhu
lingkungan yang rendah mengakibatkan kalori yang diperlukan oleh
tubuh lebih besar untuk mempertahankan suhu tubuh tetap nor-
mal.
POKOK-POKOK P3K
a. Jangan panik bukan berarti lamban dalam bertindak, tetapi tetap
tenang sehingga dapat bekerja secara efektif.
b. Perhatikan pernafasan korban, langkah-langkah yang harus
dilakukan :
bebaskan jalan pernafasan
berikan nafas buatan bila korban tidak bernafas
lakukan resusi jantung dan paru-paru jika denyut nadi tidak
ada
c. Hentikan perdarahan yang terjadi dengan jalan tekan kuat-kuat
tempat perdarahan dengan kasa dan sapu tangan lalu ikat.
Letakkan bagian yang mengalami pendarahan lebih tinggi dari
bagian yang lain. Bila perlu ikat dengan torniquet.
d. Perhatikan tanda-tanda shock dan patah tulang.
e. Jangan berikan makanan dan minuman pada korban yang tak
sadar.
f. Jangan terburu-buru memindahkan korban kecuali bila keadaan
korban tidak memungkinkan ( korban kebakaran ).
!#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Obat dan Peralatan
a. Obat-obatan
Obat penghilang rasa sakit dan demam seperti aspirin,
paracetamol, dll
Obat sakit perut seperti new diatab, oralit, trisulfa, dll
Obat keracunan seperti Norit
Obat anti alergi seperti CTM
Obat anti malaria seperti pil kina
Obat flu dan batuk
Obat tetes mata
Alkohol
Salep luka bakar
Obat gosok seperti balsam, minyak kayu putih
Krim pelindung kulit seperti Pabanox, Sunscream
Krim anti memar seperti trombophop
Chlor ethyl spray
Obat luka baru seperti Bethadine
Dll
b. Peralatan
Buku petunjuk P3K
Mitella (pembalut segitiga)
Plester
Kasa steril dan kapas
Perban
Gunting, pinset, pisau kecil
Cotton bud, jarum kecil dan peniti
Lampu senter
Dll
MENGATASI HENTI NAPAS DAN HENTI JANTUNG
Ada beberapa kemungkinan mengapa orang tidak bernafas:
Jalan nafas tersumbat misal karena muntah dan pendarahan
Jalan napas membengkak misal karena keracunan gas
Kelumpuhan alat pernapasan msal karena terkena aliran listrik
atau keracunan
Cara mengatasinya adalah :
Bebaskan jalan napas. Baringkan korban telentang, kepala
dimiringkan, buka mulut dan ambil sumbatan yang ada didalamnya
dengan 2 jari.
Buka jalan napas yang selebar-lebarnya dengan cara mendorong
dahi ke belakang sehingga posisi leher menjadi lurus atau dengan
memberi bantalan di bawah bahu tetapi jangan dibawah kepala
karena leher akan tertekuk.
Berikan napas buatan dari mulut ke mulut. Buka mulut kita lebar-
!$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
lebar dan tempelkan pada mulut korban, pijit hidung korban dan
hembuskan napas ke dalam saluran napas penderita bila dada
korban mengembang berarti udara telah mencapai rongga paru-
paru, lepaskan bibir anda supaya terjadi pelepasan udara secara
pasif dari paru-paru. Lakukan hal serupa sampai 12 kali untuk
orang dewasa dan 20 kali untuk anak-anak.
Cara resusi jantung dan paru-paru :
Baringkan korban telentang dengan alas datar dan cukup keras,
dorong dahi ke atas sehingga leher menjadi lurus.
Cari ujung dada iga bagian depan (2 jari diatas ujung dada) lakukan
pijat jantung.
Letakkan pangkal telapak tangan di daerah tersebut dan telapak
tangan yang lain menumpang pada tangan utama tetapi siku dalam
kondisi lurus, tekan secara menghentak dan kendurkan secara
perlahan-lahan.
Ulangi cara tersebut sampai korban bernapas.
Hal itu harus kita kombinaikan dengan pernapasan buatan dengan
komposisi 2 kali napas buatan kemudian 15 kali pijat jantung.
GANGGUAN UMUM
Adalah terganggunya fungsi seluruh tubuh akibat suatu kecelakaan.
Macam gangguan umum :
1. Lena
Penyebab berkurangnya peredaran darah ke otak yang disebabkan
oleh emosi yang hebat, rasa nyeri, keadaan lemah setelah sakit,
terlampau banyak mengeluarkan tenaga dalam kondisi perut
kosong,
Gejala yang timbul pada korban seperti :
Pusing, telinga berdenging, mual, mata berkunang-kunang, keluar
keringat dingin, dan denyut nadi lemah.
Pertolongan :
Tidurkan telentang korban dan kepala agak rendah, longgarkan
pakaian dan usahakan korban menghirup udara segar. Kemudian
beri selimut agar badan segar kembali. Setelah korban sadar dan
dapat minum beri kopi hangat atau sedikit anggur.
2. Gugat ( Shock)
Disebabkan karena jumlah darah yang beredar dalam pembuluh
darah sangat kurang dan merupakan kelanjutan dari lena.
Gejala yang timbul pada korban :
Seperti gejala pada lena, yang banyak disebabkan oleh
pendarahan (ke luar maupun ke dalam) dan luka bakar yang
cukup luas sehingga korban pingsan.
Pertolongan :
Baringkan korban di tempat yang segar udaranya dengan kepala
!%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
lebih rendah dari kaki (kecuali jika ada luka di kepala), tenangkan
korban dan hentikan pendarahan yang terjadi dan secepatnya
dibawa ke Rumah sakit.
3. Pingsan
Kondisi dimana fungsi otak terganggu sedemikian rupa sehingga
korban tidak sadarkan diri.
Gejala yang timbul :
Tidak menyahut jika dipanggil, tidak bereaksi saat diberi
rangsangan, biasanya korban terbaring tidak bergerak tetapi
pernapasan dan denyut nadi ada.
Pertolongan :
Baringkan korban di tempat teduh dan segar, miringkan kepala
korban supaya korban muntah, longgarkan pakaiannya dan selimuti
agar tidak kedinginan, dan scepatnya bawa korban ke RS untuk
mendapat pertolongan lebih lanjut.
4. Mati Suri
Adalah keadaan lanjut dari pingsan dimana pernapasan tidak
nampak, denyut nadi hilang, biji mata melebar dan tidak bereaksi
terhadap penyinaran, muka pucat agak kebiruan.
Pertolongan :
Baringkan korban telentang, dan longgarkan pakaian korban;
hilangkan segala barang yang dapat menyumbat pernapasan
kemudian lakukan pernapasan buatan atau kalau perlu pijat
jantung. Segera hubungi dokter untuk penanggulangan lebih
lanjut.
5. Penyakit Pegunungan
Sering disebut Mountain Sickness yang diakibatkan makin
berkurangnya kadar oksigen pada daerah yang tinggi yang akan
mempengaruhi aktivitas pendaki karena kekurangan suplai oksigen
atau hipoksia.
Gejala :
Korban pusing, letih, rasa kantuk yang hebat, mual, pucat, sesak
napas, kemudian tubuh menjadi panas, perasaan gelisah, telinga
berdenging, dan sukar tidur.
Pertolongan :
Beri istirahat yang cukup sehari atau dua hari, bila tidak ada
perubahan bawa korban ke tempat yang lebih rendah.
6. Gangguan Setempat
Adalah kecelakaan yang terasa sakit pada bagian tubuh yang
terkena.
Macam gangguan setempat :
1. Luka
Dapat terjadi dimana saja dan disebabkan oleh benda tumpul
atau tajam.
!&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Macam-macam luka :
Luka iris
Luka tusuk
Luka memar
Luka robek
Pertolongan yang harus diberikan dengan menghentikan
perdarahan mencegah infeksi dan kerusakan lebih lanjut dengan
cara-cara yang mudah dan cepat.
2. Luka gigitan ular
Untuk jenis ulat Colubridae (ular belang, sendok/kobra), tanda-
tanda gigitannya tidak begitu jelas tetapi langsung mempengaruhi
susunan saraf. Biasanya disertai sesak napas dan luka gigitan
tudak terasa tetapi sangat mematikan.
Untuk jenis ular Viperidae (ular puspa, ular tanah), tanda-tandanya
gigitannya akan menimbulkan bercak darah diseluruh tubuh disertai
batuk dan kencing darah karena mempengaruhi sistemperedaran
darah. Luka gigitannnya terasa nyeri dan bengkak.
Berdasarkan tipe gigi bisa, ular dikelompokkan menjadi 4 bagian,
yaitu :
Aglypha : tidak mempunyai gigi bisa, seperti sanca
Phistoglypha : mempunyai gigi bisa dibelakang, misalnya ular
cincin emas
Proteroglypha : mempunyai gigi bisa didepan yang efektif untuk
menyalurkan bisa
Solenoglipha : mempunyai gigi bisa di depan dan dapat dilipat.
Umumnya gigi bisa dapat dilipat.
Macam-macam bisa :
Neurotoksin : menyerang saraf dan bersifat bertentangan
dengan transmisi jaringan syarag. Menybabkan kelumpuhan
pada alat pernafasan dan rusaknya jeringan otak.
Hemotoksin : menyerang darah dan sistem peredarannya,
menguraikan protein, menyebabkan sel darah rusak.
Kardiotoksin : menyerang otot jantung
Miktotoksin : menyerang cairan tubuh
Pertolongan :
Baringkan korban, letakkan bagian yang digigit lebih rendah dari
jantung, kurangi aktivitas korban untuk mencegah penyebaran
bisa. Kenakan torniquet di atas luka gigitan dan kendurkan 15
sampai 30 detik, perbesar luka gigitan dengan pisau steril dan
isap luka untuk mengeluarkan bisa dari darah (mulut penolong
tidak boleh ada luka). Tutup luka dengan kasa steril dan beri
betadine kemudian dibalut. Bawa ke RS terdekat.
Khusus luka gigitan serangga (kalajengking, kelabang, laba-laba,
dll) pertolongan yang dilakukan adalah :
Olesi luka dengan amonia atau kapur sirih, kompres dengan es
!'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
atau soda kue (untuk gigitan kalajengking) dan cuci dengan anti
septik. Oleskan balsam/obat gosok untuk mengurangi rasa sakit
dan segera dibawa ke RS.
3. Sengatan Binatang
Pertolongan :
Ambil sengat yang tertinggal, cuci bekas sengatan dengan air
garam kemudian air hangat beberapa kali. Untuk ubur-ubur dengan
alkohol, amoniak atau dengan aseton. Oleskan obat gosok untuk
mengurangi rasa sakit.
4. Patah tulang
Macam patah tulang : terbuka (tulang menonjol keluar dan
berhubungan langsung dengan udara luar) dan tertutup.
Tanda-tanda patah tulang : sakit pada bagian yang patah bila
tersentuh atau digerakkan, tidak bisa digerakkan, sekitar luka
bengkak dan kebiruan atau tulang mencuat keluar.
Pertolongan :
Pada luka tertutup tidak perlu membuka pakaian yang menutupi
seperti pada patah tulang terbuka. Bila terjadi perdarahan lakukan
perawatan, lakukan pembidaian yang ditentukan, dan segera bawa
ke RS.
Syarat pembidaian :
Panjang bidai cukup untuk luka
Bidai harus pipih, lembut, dan empuk
Ikatan cukup jumlahnya dan tidak terlalu ketat atau longgar
Ikatan dilakukan pada atas dan bawah luka
5. Pendarahan
Cara menghentikan pendarahan :
Tekan ditempat pendarahan dengan setumpuk kasa steril atau
kain bersih dilipat tebal, tutup daerah luka dan tekan, segera
bawa ke RS. Selama itu angkat bagian yang terluka lebih
tinggi dari letak jantung.
Tekan pada tempat-tempat tertentu, seperti pangkal pembuluh
nadi yang terluka.
Tekan dengan torniquet
Torniquet adalah balutan yang menjepit sehingga aliran darah
dibawahnya terhenti. Caranya :
Buat ikatan pada anggota tubuh yang cidera
Selipkan batang kayu dibawah ikatan tersebut
Kencangkan dengan memutar kayu tersebut
Agar kedudukan kayu tidak berubah, ikat ujung satunya
Torniquet hanya dilakukan pada luka pendarahan hebat,
kendurkan selama 30 detiktiap 10 menit.
6. Terkilir
Disebabkan adanya hentakan yang keras terhadap sebuah sendi
dengan arah yang salah sehingga jaringan pengikat antara tulang
"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
rusak dan menimbulkan pendarahan yang menggumpal dibawah
kulit, menyebabkan pembengkakan.
Pertolongan :
Kompres bagian yang terluka dengan es selama 30 menit dan
balut dengan pembalut elastis atau mitella.
7. Keracunan
a. Racun yang ditelan
Makanan. Tindakan utama adalah dengan mengusahakan
makanan yang ditelan keluar dengan menekan langit-langit
tenggorokannya dengan jari. Kemudian beri norit atau arang
yang telah ditumbuk dan dilarutkan ke air.
Alkohol. Usahakan agar muntah dan bilas lambung dengan
soda kue (1 sendok teh dalam segelas air) tiap jam. Dapat
pula diberikan kopi pekat.
Obat. Usahakan korban muntah dan beri kopi pekat. Bilas
lambung dengan usu atau soda kue, rangsang supaya korban
muntah. Bila racun termakan lebih dari 3 jam pembilasan
lambung tidak boleh dilakukan apabila racunnya bersifat
korosif seperti korosif sepert asam, basa keras, bensin dan
minyak tanah.
b. Racun yang terisap
Pertolongannya : singkirkan korban dari tempat keracunan ke
tempat berudara segar dan berikan pernapasan buatan.
c. Racun melalui kulit
Pertolongannya : lepas pakaian yang terkena racun dan bilas
kulit dengan air mengalir.
Teknik membalut dan evakuasi
1. Teknik membalut
a. Membalut dengan mitella
Mitella terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki
dengan panjang 90 cm.
Cara-cara membalut dengan mitella lihat gambar (lampiran)
b. Membalut dengan Pembalut Pita
Cara-cara membalut dengan Pembalut Pita lihat gambar
(lampiran)
2. Teknik Evakuasi
a. Jarak dekat
Apabila korban tidak menunjukkan tanda-tanda patah tulang
leher, tulang belakang, tulang tengkorak, dan gegar otak;
maka korban dapat ditarik.
b. Melalui lorong sempit
Apabila korban pingsan dan harus kita bawa keluar dari
terowong atau lorong, ikat tangan korban dan gantungkan
pada leher penolong, penolong merangkak.
"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
c. Dengan selimut :
Digunakan untuk mengusung korban yang pingsan sebagai
ganti tandu.
d. Korban yang sadar tetapi tidak bisa jalan sendiri dapat kita
usung.
e. Korban yang memerlukan sedikit bantuan karena korban mampu
berjalan sendiri sehingga tidak memerlukan bantuan.
"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
ILMU PENAKSIRAN
Dalam suatu perjalanan terkadang kita dihadapkan pada
suatu keadan yang mengharuskan kita menaksir atau
memperkirakan terlebih dahulu kondisi medan yang akan
dihadapi. Maksudnya agar ketika melewati medan tersebut
kita lebih siap dan tidak terjebak dalam kesulitan. Misalnya
sebelum menyeberangi sungai, harus ditaksir lebar, kedalaman, serta
kecepatan arus sungai tersebut. Atau sebelum mendaki tebing harus
ditaksir tingginya agar dapat dipersiapkan dan diperkirakan panjang
tali ataupun peralatan lain yang dibutuhkan.
Hasil penaksiran yang didapat tidak tepat benar. Semakin cermat
dalam proses penksiran akan semakin teliti hasil penaksirannya. Untuk
mempermudah penaksiran sebaiknya kita mengetahui sebanyak
mungkin segala sesuatu yang dapat dijadikan standar pengukuran,
seperti :
a. Bagian-bagian tubuh sendiri :
Panjang rentang tangan
Panjang jengkal jari
Lebar langkah kaki
Panjang telapak kaki
Tinggi badan (jongkok, berdiri)
Kecepatan jalan, setengah berlari, dan berlari
Berat badan
Dan lain-lain
b. Benda-benda yang dibawa dalam perjalanan
ukuran syal
Sabuk
Dan lain-lain
c. Hal-hal lainnya yang dijadian standar
Jarak tiang listrik
Jarak tiang telepon
Jarak tanaman karet
Jarak tanaman khas yang ditanam penduduk
Dan lain-lain
Yang lebih baik adalah selalu membawa alat ukurstandar. Jika ini
terlupa atau tak dapat disediakan bisa juga digunakan bagian-bagiab
tubuh, karena selalu terbawa dan sudah dihapal.
TEKNIK PENAKSIRAN
Menaksir Lebar Sungai
a. Lebar Sungai Tenang atau Danau
"!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Jatuhkan benda berat (misal batu) ke air di tepi sungai, tandai
dengan titik A
Tentukan titik C di seberang dan titik B yan sudah ditentukan
bila riak pertama sudah sampai di C. Pada saat pertama riak
menyentuh C (ke arah depan/seberang sungai) pada saat itu
pula (dalam arah samping dari gerak riak pertama tadi) titik B
terletak
Ukur jarak A ke B
Lebar sungai sama denga jarak AB
b. Lebar Sungai Berarus
Dapat diukur dengan cara di atas
Dapat pula diukur dengan bantuan topi, yaitu :
Atur posisi topi sehingga dapat melihat titik di seberang sungai
tepat di ujung topi (titik D)
Putar kepala tanpa merubah kemiringan kepala dan topi
sehingga titik D pada topi seolah-olah berhimpit dengan satu
titik di tepi sungai (titik B)
Ukur jarak A (tempat kita berdiri) ke titik B
Jarak AB sama dengan lebar sungai
A
C
B
D
l
l
A
B
""
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
c. Lebar Sungai dengan Bantuan Kacu Segitiga
Tentukan titik A (tempat kita berada) dan titik X (di seberang
sungai)
Buat sudut kacu sama dengan 45 derajat dengan cara membagi
sudut menjadi dua
Jalan dari A ke titik yang lokasinya dapat melihat X dengan
sudut 45 derajat\ukur jarak A-B
Jarak AB sama dengan lebar sungai
d. Lebar Sungai dengan Ilmu Ukur Segitiga
Tentukan titi A
Tentukan titik X
Berjalan sepanjang pinggir sungai (lurus) sejauh AB (bebas
jauhnya) dan tandai titik B
Berjala lagi sejauh BC, jarak BC = AB dan segaris lurus
Berjalan tegak lurus terhadap sungai dari titik C dimana titik
tersebut segaris terhadap B dan X
Ukur panjang CD
Lebar sungai sama dengan CD
e. Menaksir Dalam Sungai
Di daerah hulu penampang dasar sungai cenderung berbentuk
huruf V. cara mengukur kedalamannya adalah :
Ambil galah yan cukup panjang
Masukkan galah tersebut ke dalam sungai
A B
X
45
A
X
B
C
D
"#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Usahakan galah tegak lurus terhadap permukaan sungai
Usahakan pengukuran pada bagian tengah sungai
Lakukan pengukuran di beberapa tempat
Karena pada hulu sungai penampang dasar sungai cenderung
berbentuk huruf V, maka kedalaman di beberapa tempat dalam
arah melebar adalah tidak sama. Selainitu di bagian tengah sungai
yang dalam akan menyulitkan pengukuran.
Sungai di daerah hilir atau muara cenderung berbentuk huruf U,
maka cara mengukurnya sama seperti di atas tetapi cukup pada
satu titik saja.
Secara praktis kedalaman sungai dapat ditaksir dari keadaan
permukaan sungai. Bila permukaan sungai beriak-riak pada sungai
yang cukup lebar diperkirakan kedalaman sungai tersebut sekitar
satu meter. Sebaliknya bila permukaan tersebut tenang,
diperkirakan kedalamannya lebih dari dua meter.
f. Menaksir Kecepatan Arus Sungai
Cara I :
Letakkan benda terapung di sungai (sembarang tempat)
Sekitar 15 meter dari titik
peletakan, tandai tempat
tersebut (titik A)
Mulailah berjalan mengikuti
benda tadi sambi l
menghitung waktu yang
diperlukan untuk sampai di
suatu tempat yang dirasakan
cukup (tandai dengan titik B)
Ukur jarak AB
Arus sungai sama dengan
jarak AB dibagi waktu
Cara II :
Letakkan benda terapung di sungai (sembarang tempat), tandai
Sekitar 15 meter dari titik peletakan, tandai tempat tersebut
Mulailah berjalan mengikuti benda tadi dengan kecepatan yang
A B
"$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
dapat diperkirakan sambil menghitung waktu yang diperlukan
untuk sampai di suatu tempat yang dirasakan cukup (sekitar
lima puluh langkah). Tandai tempat berhenti sebagai titik B
Tandai letak benda di sungai sebagai titik X
Ukur jarak AB dan AX
Arus sungai sama dengan jarak (AB/AX) x kecepatan langkah.
Catatan :
Benda terapung yang dihanyutkan sebisa mungkin mendekati
bagian tengah sungai.
Kecepatan terbesar pada sungai lurus adalah bagian tengahnya
dan terkecil adalah pada bagian tepi
g. Menaksir Tinggi
Menaksir tinggi pohon dengan bayangan :
Kita berdiri disamping pohon yang akan diukur (tandai dengan
titik A)
Perhatikan ujung bayangan badan kita (tandai dengan titik B)
dan ujung bayangan pohon (tandai dengan titik C)
Ukur AB dan AC
Tinggi pohon = (AC/AB) x tinggi badan
Menaksir tinggi pohon atau tebing dengan dua orang
Pengamatan pertama dalam posisi jongkok menghadapi pohon
atau tebing
Pengamat kedua berdiri antara tebing dan pengamat pertama
(tandai dengan titik B)
Pengamat pertama menyesuaikana posisinya hingga puncak
tebing/pohon dengan kepala pengamat ke dua berada dalam
satu garis lurus (tandai dengan titik A)
Tandai titik yang segaris dengan titik A dan B pada dasar tebing
dengan titik C
Ukur jarak AC dan AB
Tinggi tebing = (AC/AB) x (tinggi pengamat kedua - tinggi
pengamat pertama) + tinggi pengamat pertama)
t
T
A
B
C
"%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
h. Menaksir Waktu
Dapat menggunakan Naismiths Rule yangmerupakan cara klasik
dalam memperkirakan waktu tempuh. Menurut aturan ini,
kecepatan rata-rata orang berjalan di medan datar adalah 5 km/
jam dan setiap kenaikan 300 meter ditambah 0,5 jam. Sedangkan
kecepatan turun untuk setiap 300 meter dengan waktu tempuh 5
km/jam + 10 menit
i. Menaksir Jarak
Dalam operasi SAR seringkai harus memperkirakan jarak benda
yang terlihat, misalnya benda milik survivor. Untuk memperkirakan
jarak tersebut bisa dipergunakan tabel berikut :
Cermin survival : 1,6 - 3,2 km
Asap putih : 19,2 km
Cahaya senter dua baterai malam hari : 3,2 km
Catatan :
Objek tampak dari ketinggian 150 meter.
j. Menaksir Cuaca
Tanda-tanda cuaca untuk melakukan penaksiran :
Merah pada malam hari pertanda cuaca baik
Merah pad pagi hari pertanda akan turun hujan
Kuning pada saat matahari tenggelam pertanda angin
Kuning pucat pada saat matahari tenggelam pertanda akan
turun hujan
Embun dan kabut pada pagi-pagi benar pertandaa cuaca akan
baik
Awan halus pertanda cuaca bagus
Awan terbatas pertanda angin
t1
A B
C
t2
"&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
BOTANI DAN ZOOLOGI
BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS
Mempelajari botani dan zoologi praktis dianggap penting
untuk mengenal jenis tumbuhan dan hewan yang dapat
dimanfaatkan sebagai makanan darurat (survival foot) atau
obat-obatan. Selain itu kita dapat mengenal jenis
tumbuhtumbuhan dan hewan yang harus dijauhi karena beracun,
berbisa atau dapat mengancam keselamatan jiwa.
BOTANI
Cara menguji makanan yang belum dikenal :
1 Periksa secara teliti. PAstikan bahwa tanaman tersebut tidak kotor/
berlumpur atau dimakan cacing. Bebrapa tanaman ketika tua
berubah menjadi racun karena adanya zat kimia
2 Cium. Remas/hancurkan sebagian kecil dari tanaman tersebut.
Jika baunya seperti almond yang pahit atau buah persik (bau
busuk), maka buang.
3 Iritasi kulit. gosokkan sedikit atau tekan beberapa air/getah
tanaman tersebut ke bagian tubuh yang lembut atau lunak (seperti
lengan antara ketiak dan siku). Jika ada iritasi, buang.
4 Bibir, mulut, lidah. Jika tidak ada reaksi pada langkah 3, lanjutkan
dengan langkah berikut :
letakkan sedikit sample tanaman pada bibir
letakkan sedikit sample tanaman pada sudut mulut
letakkan sedikit sample tanaman pada bagian atas lidah
letakkan sedikit sample tanaman pada bagian bawah lidah
kunyah sedikit sample
Tunggu hingga 5 menit untuk setiap langkah no 4 diatas. Jika ada
iritasi/ketidaknyamannan, BUANG !
5 Makan dalam jumlah yang sedikit, dan tunggu sekitar 5 jam. Selama
masa 5 jam ini, jangan makan atau minum makanan yang lain.
Tumbuhan yang dapat dimakan
Bagian yang dapat dimakan yang dapat meberikan energi yang cukup
adalah umbi (umbi akar atau umbi batang), buah, biji dan daun.
Ciri tumbuhan yang dapat dimakan :
Bagian tumbuhan yang masih muda
Tumbuhan yang tidak mengandung getah
Tumbuhan yang tidak berbulu
Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
"'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Tumbuhan yang dimakan oleh mamalia
Catatan : beberapa ciri tumbuhan yang dapat dimakan diatas,
semuanya tidak pasri benar
Langkah-langkah yang perlu dilakukan bila akan memakan tumbuhan
Makan tumbuhan yang sudah dikenal
Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan
Sebaiknya jangan makan buahnya yang berwarna mencolok, karena
menngandung racun alkaloid
Cara memakan pertama dengan mengoleskan sedikit ke bibir dan
di tunggu reaksinya.Bila tidak terasa aneh (panas, pahit, gatal)
berarti cukup aman.
Yang paling baik adalah dengan terlebih dahulu memasak bagian
tumbuhan yang akan dimakan.
Contoh tumbuhan yang dapat di makan :
Umbi di dalam tanah : talas, kentang, bengkoang, paku tanah
Bagian batangnya : umbut muda pisang, sagu, begonia
Buah : kelapa, arbei, konyal, buah rotan
Biji : padi, jagung, rumput teki
Bunga : turi, pisang
Daun : rasa mala, melinjo, babadotan, pohpohan,
pakis
Tumbuhan obat
Dapat dikelompokkan menjadi dua:
1. Dimakan atau di minum
contoh :
Bratawali (Anamitra Coccullus) tumbuhan merayap. Terdapat
dihutan, kampung. Batangnya di rebus, rasanya pahit.
Kegunaan : untuk anti demam, malaria, pembersih luka,
penambah nafsu makan.
Kejibeling/ngokilo (Strobillatesses) tumbuhan semak dihutan.
Daunnya dimasak untuk obat pinggang dan infeksi/keracunan
pada pencernaan.
Sembung/sembung manis (Blumen alsmifira). Jenis rumputan,
terdapat pada padang rumput yang banyak angin. Daunnya
diseduh dengan air panas dapat digunakan untuk sakit panas
dan sakit perut.
2. Tumbuhan obat luar untuk luka
Getah pohon kamboja untuk menghilangkan bengkak. Gosok
getah pada bagian yang bengkak, biarkan 24 jam, bersihkan
dengan minyak kelapa kemudian air hangat.
Air rebus bratawali untuk mencuci luka, juga air batang pohon
randu.
Daun Sambiloto atau daun Ploso di tumbuk halus untuk anti
#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
sengatan
kalajengking.
Tumbuhan berguna lainnya
a. Tumbuhan penyimpan air seperti : tumbuhan beruas (bambu,
rotan), tumbuhan merambat, kantong semar, kaktus, batang
pisang, dll.
b. Tumbuhan pembuat atap/pelindung : daun nipah, aren, sagu,
daun pisang, dll.
c. Tumbuhan pengusir ular dan serangga lainnya : lemo.
d. Indikator air bersih : tespong, selada air.
Tumbuhan beracun
Getah pohon paku putih dapat menyebabkan kebutaan
Getah pohon rengas, ingas/semplop, sangat berbahaya sebab
merusak jaringan
Getah jambu monyet menyebabkan gatal-gatal
Buah aren mentah menyebabkan gatal-gatal
Kecubung
Rarawean dapat menyebabkan gatal dan pedih
Daun fulus menyebabkan gatal dan panas
Si cantik beracun (Poisson Ivy) menyebabkan gatal-gatal
Bila kita menemukan jamur di hutan, sebaiknya jangan di makan
karena sulit membedakan yang dapat dimakan atau tidak. Selain itu
kadar kalori jamur sangat rendah karena tubuh jamur banyak
mengandung air.
Pedoman umum yang dapat digunakan untuk menentukan jamur yang
dapat dimakan :
tidak berwarna mencolok
tidak bercahaya
tidak memiliki gelang pada tangkainya
tidak berbau
tidak memberi efek hitam jika disentuh benda-benda perak
Pedoman seperti itu sebenarnya kadang sangat berbahaya. Banyak
jamur yang memiliki ciri-ciri diatas justru mengandung racun. Contoh
: Amanita Phalloder, Amanita Verna, Amanita Virosayang berwarna
putih bersih memiliki racun mematikan. Ketiga jamur tersebut jika
dimakan setelah 30 menit kemudian akan mengakibatkan perut sakit
sekali. Bila tidak segera diatasi, 6-8 jam kemudian akan menemui
ajal.
#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
"jangan makan dalam jumlah yang banyak satu jenis
tanaman pada satu waktu, dan jika ingin memakannya,
maka mulailah dari bagian yang segar dan ambil beberapa
lagi untuk dimasak, kemudian makan sedikit demi sedikit"
"jangan berasumsi bahwa karena burung, hewan mamlia
atau serangga memakan beberapa jenis tanaman, hal ini
berarti tanaman tersebut dapat dimakan oleh manusia. Kera
adalah salah satu contoh , tetapi tidak menjamin bahwa
tanaman yang dimakan oleh kera dapat dimakan oleh
manusia"
ZOOLOGI
Sebagian besar hewan, pada prinsipnya adapat dimakan. Kesulitannya
adalah bagaimana cara mendapatkannya. Untuk itu diperlukan
pengetahuan tentang habitat dan tingkah laku hewan tersebut. Untuk
menangkap hewan diperlukan suatu keberanian dalam mengambil
keputusan. Misalnya hewan selalu mencari air untuk keperluannya
sehari-hari. Bila kita ingin mendapatkan berbagai macam hewan, harus
menuju sumber air. Dalam hal ini kita akan dihadapkan pada suatu
masalah. Bila didekat sumber air banyak hewan, berarti banyak hewan
berbahaya pula bagi kita.
1. Habitat hewan
Habitat bisa diartikan sebagai tempat mahluk hidup tinggal. Misalnya
ikan banyak dijumpai di air. Habitat yan paling banyak hewannya
adalah laut dangkal dan pantai. Semakin tinggi permukaan tanah,
jenis hewan akan semakin sedukit. Jika kita tersesat di gunung
dan ingin mencari makanan (hewan), jangan terus naik ke puncak,
lebih baik turun, kemungkinan besar akan menemukan berbagai
jenis hewan.
2. Perilaku hewan
Perilaku jenis hewan adalah khas. Kapan kita mudah menangkap
suatu hewan, kapan kita harus menghindarinya. Pada musim
kawin,hewan-hewan biasanya kurang peka terhadap sekelilingnya.
Saat seperti itu yang baik untuk menangkapnya. Burung-burung
pindah dari daerah dingin ke daerah panas, ikan salem berpindah
tempat dari laut ke sungai untuk bertelur. Ular yang menjaga telur
atau anaknya bertambah ganas.
3. Binatang Berbahaya
Antara lain :
Nyamuk Malaria
Lalat Dayak/Lalat kerbau (besarnya dua kali lalat biasa).
#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Terdapat dihutanKalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Bekas
gigitannya bengkak dan bisa infeksi
Lebah berbahaya jika tersengat, dalam jumlah yang besar dapat
dimatikan.
Kelabang, Kalajengking. Bekas gigitannya bengkak, oleskan
tembakau,
Daun samilito, amonia.
Pacet, Lintah. Untuk melepaskannya siram dengan air tembakau.
Berbagai jenis ular. Umumnya berbagai jenis ular berbisa dapat
diketahui fisiknya yakni : Bentuk kepala segitiga, leher relatif
kecil, terdapat lekukan mata dan lubang hidung dan mempunyai
gigi yang berbisa.
Serpentes (Ophidia)
Di Indonesia diperkirakan terdapat 400 jenis ular. 110 diantaranya
termasuk jenis yang berbisa. Ular berbisa tersebut kebanyakan
hidup
dipantai atau di laut, bersifat pasif dan jarang mengigit. Sedang
yang hidup di darat sekitar 35 jenis. Populasi ular berbisa ini sangat
lambat, sehingga ular tersebut banyak dikategorikan langka (jarang
ditemukan), meskipun mempnyai kemampuan berkembang biak
sangat besar. Ada yang dapat bertelur sampai puluhan butir, tetapi
setelah mengalami beberapa tahap yang bertahan sedikit sekali.
4. Binatang yang Berguna
Hampir semua binatang mamalia dan burung dapat dimakan
dagingnya. Ular, Kadal, Kura-kura dapat dimakan. Lebah dapat
diambil larva dan madunya. Cacing dan siput hutan dapat dimakan.
Jika kita mendengar ada orang yang mati di gigit ular, jangan
langsung
menuduh si ular penyebabnya. Karena kita tahu ular menggigit
hanya
untuk membela diri. Banyak kasus yang terjadi justru karena rasa
takut yang berlebihan dari korban ketika melihat ular didekatnya.
Rasa takut inilah yang biasanya menyebabkan kematian karena
fungsi jantung yang tidak bekerja.
Data dari Yoshokara Kawamura (1972) menunjukkan jumlah kasus
gigitan ular sangat rendah.Ular banyak menggigit pada bulan Mei,
paling sedikit bulan Oktober
#!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain sangat vital
untuk dikuasai dalam berkegiatan di alam terbuka. Hal ini
akan sangat terasa apabila kita berada dalam kondisi sur-
vival dimana kita harus mampu memberikan isyarat untuk
memberitahukan atau meminta pertolongan pada seorang yang
mungkin dapat memberikan pertolongan pada kita. Dalam materi ini
akan diterangkan beberapa cara berkomunikasi yang praktis yang
akan berguna langsung dalam berkegiatan alam terbuka, yaitu :
Semaphore
Morse
Komunikasi Radio
Cara lain dalam keadaan darurat
SEMAPHORE
Semaphore adalah suatu isyarat untuk menyampaikan berita dengan
menggunakan sepasang bendera. Jarak terjauh yang masih dapat
dijangkau sepanjang mata memandang. Untuk bendera semaphore
menggunakan warna yang mencolok mata sehingga akan mudah
dibedakan dengan benda lain. Tetapi pada masa sekarang hal ini
sudah jarang bahkan hampir tidak pernah dipergunakan walaupun
kadang-kadang berguna untuk keadaan darurat. ( Keterangan kode
semaphore terlampir )
MORSE
Morse adalah salah satu bentuk komunikasi yang berupa kode
kombinasi suatu bentuk panjang dan pendek yang mewakili semua
huruf, angka, dan tanda baca. Alat yang dipergunakan untuk mengirim
morse :
Peluit
Peluit yang dipergunakan adalah peluit whistle/peluit pramuka
karena peluit jenis ini menghasilkan bunyi yang tidak dipengaruhi
oleh tekanan udara. Isyarat tanda titik dengan tiupan peluit pendek
dan tanda strip dengan tiupan peluit panjang.
Cahaya
Cahaya yang terbaik adalah cahaya lampu senter yan ditutup
dengan kain merah atau jingga karena intensitas warnanya paling
bisa dilihat dan tidak menyilaukan mata. Tanda titik dinyatakan
dengan penyinaran sekejap dan tanda strip dengan tiupan peluit
panjang.
KOMUNIKASI LAPANGAN
#"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Asap
Asap sangat sulit digunakan karena harus dijaga intensitasnya
agar jelas bisa terbaca. Biasa digunakan oleh suku bangsa Indian.
Peralatan Elektronik
Telah digunakan secara luas pada waktu alat telegraf masih dipakai.
Sistem pernyataan tanda sama seperti pada peluit.
PROSEDUR KOMUNIKASI
( Keterangan : kode morse terlampir )
KOMUNIKASI RADIO
Komunikasi radio saat ini memegang peranan sangat penting, yang
dimaksud dengan menggunakan peralatan elektronik adalah seperti :
Handy Talky (HT) untuk jarak pendek
Citizen Band (CB) untuk jarak pendek
Pesawat Single Side Band (SSB) untuk jarak jauh
Pesawat pengirim-penerima Frequency Modulation (FM) untuk jarak
menengah
Keunggulan komunikasi radio dengan komunikasi lainnya adalah :
daya jangkau yang lebih jauh serta penggunaan yang secara sekaligus
oleh beberapa pihak secara bersama-sama.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi radio agar dapat
memberikan manfaat yang optimal adalah :
Mengetahui beberapa gelombang emergency didaerah sekitar
(Polisi, SAR, Ambulance, dan lain sebagainya)
Pengirim Penerima
Pemberitahuan kirim berita (NK) Siap menerima (K)
Belum siap menerima (Q)
Ulangi lagi tanda (NK) tiga kali.
Tunggu sejenak.
Kirim berita huruf perhuruf.
Bila selesai satu kata,
kirim tanda pemisah kata.
Kirim tanda (E) bila kata
dimengerti
Kirim tanda (IMI) bila kata
minta diulang
Mulai kata baru dan seterusnya
Berita selesai kirim tanda (AR)
Bila dimengerti kirim tanda
(R)
Kirim tanda (AR) tiga kali
SELESAI
##
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Hindarkan peralatan komunikasi dari benda-benda yang mungkin
dapat merusak peralatan tersebut
Sediakan baterai cadangan dan sesuaikan dengan rencana lamanya
perjalanan
Selalu melakukan komunikasi ke Base Camp atau pihak lain dan
memberikan laporan posisi dan keadaan kita.
KOMUNIKASI KEADAAN DARURAT
a. Tanda dengan Asap atau Api
Adalah cara yang paling sederhana untuk memberitahukan
kedudukan dengan api yang besar dan terang sehingga mudah
terlihat pada malam hari atau asap yang tebal dan menggumpal
pada siang hari. Tetapi hindarkan jangan sampai membakar hutan.
b. Cermin Survival
Cermin survival adalah sebuah cermin dua sisi yang berbentuk
empat persegi panjang yang terbuat dari logam yang mempunyai
dua lubang, satu ditengah dan satu dipinggir.
Cara penggunaan :
1. Pegang cermin kira-kira 10 cm didepan wajah
2. Intip objek yang dituju melewati lubang tengah cermin sehingga
sinar yang melewati lubang cermin jatuh diwajah
3. Usahakan kondisi ini terus berlangsung dengan tetap mengntip
objek yang dituju. Misalkan pesawat terbang atau kapal laut.
4. Pada saat itu objek akan menerima kilatan/pantulan sinar cermin
tesebut
Pada cuaca terang tanda ini dapat terlihat hingga jarak 15 kilo-
meter. Apabila cermin yang dimaksud tidak ada dapat digunakan
potongan kaleng bekas makanan seperti sarden atau kornet.
c. Kain
Digunakan untuk memberikan isyarat dari darat ke udara, dapat
dibuat dari kain putih, oranye, atau warna lain yang mencolok,
mudah terlihat dan dibentuk sedemikian rupa sehingga memiliki
arti yang telah disepakati bersama.
d. Isyarat Tubuh
Merupakan teknik lain komunikasi dari darat keudara dengan
gerakan-gerakan tubuh yang mempunyai arti tertentu.
e. Flare
Digunakan khusus untuk operasi penyelamatan di gunung
JENIS KODE KEADAAN DARURAT
SOS (diulang-ulang)
SOS merupakan singkatan Save Our Soul (Selamatkan jiwa kami),
digunakan untuk memberitahukan suatu keadaan darurat
#$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
MAY DAY
Biasanya istilah ini dipergunakan pada penerbangan, untuk
memberitahukan suatu keadaan darurat/kecelakaan di udara atau
di darat (setelah mendarat) dan segera membutuhkan pertolongan
SECURITY
Kode ini berarti akan dilanjutkan pesan/berita mengenai keamanan,
cuaca, atau bencana alam
PAN
Kode ini berarti akan dilanjutkan pesan/berita mengenai keadaan-
keadaan darurat
#%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
SURVIVAL
Survival adalah suatu usaha untuk mempertahankan hidup
pada keadaan yang tidak memungkinkan.Tentu saja keadaan
survival ini adalah suatu keadaan yang tidak kita
inginkan.Jadi survival sifatnya adalah dalam keadaan
terpaksa.
Sebab-sebab terjadinya survival:
1. Keadaan alam (cuaca,keadaan medan)
2. Keadaan makhluk lain disekitar kita(binatang,tumbuhan)
3. Keadaan diri sendir (mental,fisik,kesehatan)
Menurut versinya survival dibagi dalam tiga bagian:
a. Versi militer
Dalam Versi ini dikenal adanya SERE (survive,evasion, Resistance
and escape)
b. Versi petugas khusus
Misalnya : Pilot, nahkoda kapal dan petugas jagawana
c. Versi avounturir
Misalnya : pendaki gunung, penempuh rimba, pemburu dan lain-
lain
Berdasarkan jenis medannya, survival dibagi atas :
1. Survival darat, meliputi :
a. Survival dipadang pasir (Desert survival)
b. Survival digunung dan dihutan (jungle survival)
c. Survival disalju (Artick/antartick survival)
2. Survival perarian, meliputi :
a. Survival dilaut (Sea survival)
b. Survival disungai atau rawa (Swamp/river survival )
Dalam melaksanakan survival ini ada beberapa hal yang dibutuhkan :
a. Sikap mental,(mental yang mendukung survival)
Seorang survival harus mempunyai sbb:
Berdoa demi keselamatan
Semangat untuk tetap hidup
Kepercayaan diri
Mengguakan akal sehat atau dapat berfikir sehat
Disiplin dan perecanaan yang matang
Kemampuan belajar dari penglaman
Pengetahuan tentang alam yang akan dijadikan sebagai tempat
kegiatan alam bebas.
#&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
b. Pengetahuan
Seorang survivor harus mempunyai pengetahuan yang
cukupterutama pengetahuan yang berhubungan erat dengan teknik
survival seperti:
Pengetahuan membuat trap maupun alat perlindungan
Pengetahuan mendapatkan air
Pengetahuan cara mendapatkan dan membuat api
Pengetahuan orientasi medan
Pengetahuan cara mengatasdi gangguan binatang
Pengetahuan cara mencari pertolongan
c. Pengalaman da latihan
d. peralatan
Langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam melaksanakan survival
adalah :
1. mengkoordinasikan anggota jika berkelompok)
2. melakukan pertolongan pertama
3. melihat kemampuan dan keadaan anggota
4. mengadakan orientasi medan
mengetahui posisi secara tepat atau perkiraan
mengetahui kemungkinan pemukiman penduduk
mengetahui jalan keluar secara tepat atau perkiraan
5. mengadakan penjatahan makanan
6. membuat rencana penjatahan makanan
7. berusaha menyambung komuikasi denga luar
8. membuat jejak dan mencari perhatian
9. mendapatkan / mencari pertolongan
Keadan-keadan yang membahayakan dalam survival :
1. ketegangan dan panik
2. karena sengatan sinar matahari :
kelelahan panas (heast exaustion)
kejang panas
sangat panas
karena sengatan penyakit (demam disentri)
3. kemerosotan mental
4. bahaya binatang buas
5. keracunan, gejalanya :
pusing dan muntah
perasaan nyeri dan kejang-kejang perut
kadang-kadang mencret
jika keracunan sudah berat akan pingsan
6. keletihan yang amat sangat
7. kelaparan
8. kedinginan yang bisa menyebabkan hypothermia
#'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Tanda-tanda hypothermia :
Karena merasa dingin dan badan menggigil, reaksi posisi tubuh
mendekat kan tangan dan kaki kedada atau melipat tubuh
Nampak bibir dan ujung jari serta telinga dingin dan membiru
Bagi yang telahparah, gejalanya yaitu saat ia bicara tidak tentu
atau ngelantur
Cara terbaik mengatasi hypothermia :
Mengganti energi melalui metabolisme tubuh,yaitu dengan menjaga
agar tetap makan
Membuat perlindungan (shelter)
Membuat api unggun yang berguna untuk menghangatkan
badan,penerangan, pengusir binatang buas dan isyarat
1. Membuat tempat perlindungan (shelter)
Maksud membuat bivak adalah untuk melindungi diri dari
pengaruh alam,seperti panas dingin,angin dan hujan.Perlindungan ini
bisa dibuat dari bahan yang dibawa (misal ponco) atau dari alam
langsung (misal dedaunan,ranting dsb).
Beberapa syarat yang harus diperhatikan apabila membuat bivak,
yaitu :
1. jangan membuat bivak ditempat yang merupakan jalannya air
atau mungkin akan banjir pada waktu hujan
2. diatas bivak hendaknya tidak ada pohon atau cabang yan mati
sehingga akan membahayakan kalau ranting atau cabang pohon
yang mati menipa bivak
3. jangan membuatnya disekitar semak-semak yang mungkin
erupakan sarang binatang,
4. jangan ditempat yang terkena gangguan alam secara langsung,
misal ditempat berhembusnya angin secara langsung
Pembuatan bivak dari bahan yang dibawa, misalnya dapat dari ponco
atau plastik. Kegunaan ponco sangat banyak selain untuk jas hujan
juga dapat digunakan untuk membuat bivak begitupun dengan plastik
selain buat alas tidur juga dapat digunakan buat menampung air,
ukuran plastik yang layak adalah 2 x 2 meter atau 2 x 1,5 meter.
Membuat bivak dari alam langsung bisa dibuat dari ranting dedaunan,
ijuk, rumbia daun palm daun pisang dsb. Yang penting bahan tersbut
cukup kuat untuk menahan hujan, dingin atau panas.
Bentuk lain yang bisa dimanfaat kan dari alam adalah gua, lekukan
tebing atau batu yang cukup dalam, lubang dari tanah dan sebagainya.
Jika memilih gua harus diperhatikan hal-hal dibawah ini :
gua tersebut bukan tempat sarang binatang buas
gua tersebut tidak mengandung racun, cara mengetahuinya adalah
dengan memakai obor jika obor tetap menyala maka gua tida
mengandung racun.
$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Membuat perangkap (trap)
Membuat perangkap merupakan ketrampila yang sangat diperlukan
bagi mereka yang gemar berolah raga dialam bebas. Pembuatan trap
ini sangat penting sekali bagi survivor, apabila sudah kehabisan bahan
makanan. Walaupun mudah pembuatan trap juga harus dilatih setiap
saat.
Macam-macam perangkap :
perangkap model menggantung (hanging snare)
perangkap tali sederhana
perangkap lubang penjerat
perangkap menimpa
kombinasi perangkap lubang dan menimpa
alat-alat yang dibutuhkan :
pisau
tali/kawat
kayu, dll
Pada pembuatan trap ini perlu mempelajari dan membaca tanda jejak.
Gunanya :
mengetahui binatang dan kehidupan disuatu daerah
mengetahui apakah suatu daerah dilalui manusia atau binatang
tertentu.
Untuk mencari jalan keluar apabila tersesat dalam perjalanan.
Dari tanda-tanda alam dapat diketahui apakah manusia atau hewan
melalui daerah tersebut atau tidak. Hal ini dapat diketahui dari :
Kotoran yang tersisa
Pohon kecil atau ranting patah atau terinjak atau putus
Lumpur atau tanah yang tercecer diatas rerumputan
Sisa makanan yang ditinggalkan oleh hewan dan manusia seperti
tulang belulang,biji-bijian, kertas dan plastik dll.
Binatang yang berkelompok jadi kacau, tidak beraturan dan ribut.
Membaca jejak alami dapat dialkukan dari bekas injakan
kaki,tebasan,bunyi-bunyian dan keadaan sekeliling yang mendukung.
Pemanfaatan dan pencarian air
Air merupakan kebutuhan yang sangat esensial bagi manusia.Apalagi
bagi orang yang mengadakan gerak yang lama da berat, seperti
para pendaki gunung. Kebutuhan air secara normal bagi manusia
adalah sebanyak dua liter. Sedangkan paling minimum ialah sebanyak
0,25 liter. Tanpa air biasanya orang bisa bertahan hidup dua atau
tiga hari.
$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Dilihat dari keadaannya air dibagi menjadi :
1. Air yang harus dibersihkan terlebih dahulu
2. Air yang tak perlu dibersihkan
Contoh air yang tak perlu dibersihkan terlebih dahulu :
Lubang air (biasanya bercampur dengan lumpur, daun, ranting-
ranting dsb). Pembersihannya dengan cara diendapkan.
Air yang menggenang, pembersihannya dengan menyaring,misalnya
menggunakan syal,kaos dll.
Menggali air dipantai dengan kedalaman 7 meter diatas air pasang.
Biasanya air bersih berada diatas air yang asin.
Contoh air yang tak perlu dimurnikan lagi :
Air hujan
Tanaman rambat dan rotan
Air sungai dan mata air yang bersih
Tanaman penampung air,misal kantong semar
Air kelapa
Pada dasar batang bambu
Akar gantung
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan air bagi
survivor adalah :
1. Apabila melakukan survival dilaut dan terapung, usahakan tidak
mabuk laut, karena akan menyebabkan dehidrasi
2. Melakukan survival dipantai atau dilaut bila kekurangan air lalu
memanfaatkan air laut untuk diminum sangat berbahaya, karena
air laut akan meningkatkan dehidrasi dan penguapan air dari tubuh.
3. Kebiasaan merokok bagi survivor akan menyebabkan kehausan
dan kekeringan tengorokan.
4. Meminum air seni sangat berbahaya, kecuali sangat terpaksa
sekali
5. Kebiasaan minum alkohol akan menyebabkan mual dan haus bagi
survivor,juga akan menghilangkan akal sehat dan rasional
6. Dalam mengatur makanan harus diseimbangkan dengan persediaan
air
7. Untuk mengatasi rasa haus usahakan agar mulut tetap basah
dan lembab dengan cara menelan air liur ataupun mengulum air
liur.atau pun mengulum kancing baju
8. Untuk mengatur dan mengirit air minum,sebelumnya rongga mulut
dan tenggorokan dibasahi air secara perlahan, kemudian air dapat
diminum langsung
9. Disiplin dan ketat dalam penggunaan air
$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Berikut ini ditunjukan cara membuat tempat dan penampungan air
serta memperolehnya dari penguapan tanah.
Pemanfaatan dan pencarian makanan
Survivor dapat bertahan tanpa makanan maksimal dua minggu. Hal
ini dibandingkan dengan tanpaair sama sekali.untuk selalu mengganjal
perut hendaknya survivor selalu memakan apa saja walaupun sedikit,
karena energi dari makanan ini digunakan untuk menggerakan badan
Menurut sumbernya makanan dapat diperoleh dari :
1. Makanan berasal dari hewan
2. Makanan berasal dari tumbuhan
Beberapa bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan
makanan, antara lain :
Batangnya, misal : pohon pisang, pakis, palm, sagu.
Daunnya,misal : selada air, daun singkong, melinjo dll
Akar/umbinya misal : ubi jalar,talas dll
Buahnya, misal : arbei, markisa hutan, dll
Dapat dimakan seluruh bagiannya misal : jamur merang
Patokan umum dalam memakan tumbuhan dari alam :
1. Perhatikan apakah hewan sekiar memakan tumbuhan tersebut,
misal apa yang dimakan kera bisa dimakan oleh mausia
2. Hindari dan berhati-hati dengan tumbuhan yang warnanya
mencolok, juga buah yang berwarna mencolok
3. Hindari tanaman yang mengeluarkan getah berwarna putih atau
$!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
seperti sabun, kecuali sudah yakin tidak beracun, seperti sawo,
lengkeng, buah pepaya.
4. Tanaman yang akan dimakan dicoba dulu dengan mengoleskan
pada kulit tangan atau dicicipi sedikit. Bila terasa gatal atau
menyengat sebaiknya jangan dimakan
5. Hindari akanan yang rasanya tidak enak yang juga terasa pahit
atau masam
6. Perlu juga memakan makanan yang beraneka jenis. Tujuannya
satu jenis racun tidak terakumulasi dan dengan berbagai macam
jenis, racunnya akan saling menetralkan.
Memasak dan cara membuat api
Tujuan memasak bagi survivor adalah :
1. Mengadakan netralisasi bahan makanan dari kemungkinan penyakit
atau keracunan
2. Membuat makanan mudah dicerna dan di kunyah
3. Untuk memanfaatkan air dari daun atau akar suatu tanaman
(misalnya untuk ramuan obat)
4. Untuk dilakuka sekedarnya aja misalnya menghangatkan
Cara memasak sederhana :
1. Membuat kompor sederhana
Kaleng diisi dengan pasir yang bercampur garam dapur
Tambahkan minyak tanah sampai kepermukaan kaleng
2. Memasak nasi dalam kelapa
3. Memasak nasi atau air dalam bambu
Teknik membuat api
1. Cara memantik, yaitu dengan menggesekan atau membenturkan
2. Gergaji api (fire saw)
3. Fire thong ( tali kulit untuk api)
4. Busur dan anak panah
Membuat alat bantu survival
Berbagai alat bantu survival adalah:
1. Membuat tali dari sabut atau kulit kelapa
2. Membuat alat memancing dengan peniti, kawat logam
3. Pembuatan bambu sebagai :
Kentongan untuk tanda/isyarat
rakit
$"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
SEARCH AND RESCUE
Kegiatan SAR bertujuan untuk mencari dan menolong, secara
efektif dan efisien, jiwa manusia dan sesuatu yang berharga
yang berada dalam keadaan mengkhawatirkan (distress).
dalam kegiatannya, pelaksanaan SAR, berpegang pada prinsip
cepat, cermat, dan cekatan (3C). Hal ini berarti
1. Anggota unit SAR harus dapat berpikir dan bertindak cepat sesaat
setelah mendengar berita kecelakaan atau kehilangan
2. Anggota unit SAR harus dapat membuat strategi dengan cermat,
dengan persiapan dan perhitungan yang matang dan terkoordinasi
3. Anggota unit SAR harus dapat melaksanakan strategi yang telah
dibuat dengan cekatan dengan teknik yang terlatih dan berdisiplin
tinggi
ORGANISASI SAR YANG ADA DI INDONESIA
BASARI (Badan SAR Indonesia)
BASARI terdiri dari enam orang menteri, yaitu :
1. Menteri Keuangan
2. Menteri Pertahanan dan keamanan
3. Menteri Dalam Negeri
4. Menteri Luar Negeri
5. Menteri Sosial
6. Menteri Perhubungan
BASARI akan berperan dalam operasi SAR dengan skala yang sangat
besar
BASARNAS (Badan SAR Nasional)
Basarnas terkoordinasi dibawah menteri perhubungan. Basarnas selaku
lembaga pelaksana tingkat pusat yang mempunyai tugas pokok
membina dan mengkoordinasikan semua usaha dan kegiatan SAR
sesuai dengan peraturan SAR nasional maupun internasional.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Basarnas mempunyai fungsi
menyusun kebijaksanaan teknis, membina, dan mengkoordinasikan
pengendalian operasi, menilai dan evaluasi, menyusun rencana dan
program serta melakukan hubungan kerja sama.
Kantor Koordinasi Rescue (KKR)
KKR bertugas menyelengarakan suatu aparat koordinasi guna
mengkoordinasikan semua unsur SAR dan fasilitas SAR serta kegiatan
lanjutan di dalam wilayah tanggung jawabnya. Untuk wilayah
$#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
tanggungjawab SAR Indonesia dibagi menjadi empat wilayah KKR,
yaitu:
1. KKR Wil. I di Jakarta
2. KKR Wil. II di surabaya
3. KKR Wil. III di Ujung Pandang
4. KKR Wil. IV di Biak
Sub Koordinasi Rescue (SKR)
SKR bertugas untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan penggunaan
fasilitas Sar, sarana/material dan personil di daerah tanggung
jawabnya.
ORGANISASI MISI SAR
Organisasi Misi SAR berdir sendiri yang dibentuk untuk menanggulangi
suatu operasi SAR. Dibawah ini menjelaskan organisasi misi SAR sesuai
dengan tingkatannya.
1. SAR Coordinator (SC)
SC biasanya dijabat oleh orang yang berpengaruh dan memiliki
jabatan yang tinggi di pemerintah daerah, tempat berlangsungnya
operasi SAR.
Bagi daerah yang terdapat kantor KKR/SKR, Sc dijabat oleh
Kabasarnas, sedangkan bagi yang tidak terdapat kantor KKR/SKR.
Kabasranas mendelegasikan kepada gubernur Kepala Daerah Tk. I
2. SAR Mission Coordinator (SMC)
SMC dijabat oleh orang yang mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang tinggi serta pengalaman tertentu dan telah
mendapat persetujuan Kabasarnas.
3. On Scene Commander (OSC)
Di tiap lokasi musibah, Satuan Tugas SAR dipimpin oleh OSC,
beberapa OSC dibawah kendali seorang SMC. OSC sering diterapkan
pada lokasi atau daerah yang memiliki dua buah gunung dalam
satu area.
4. SAR Rescue Unit (SRU)
SRU merupakan Satgas SAR yang terdiri ats Tim Sar, pesawat,
dan Kapal.
Definisi-definisi
Initial Location (lokasi antara), yaitu :
a. aerospace position
b. parachute opening position
c. Surface Position
d. Underwater Position
e. Datum dan Drift datum
Datum
Adalah kemungkinan lokasi dari search object melalui koreksi dari
$$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
drift pada banyak arah gerakan yang penting selama misi
berlangsung. Drift adalah gerakan terarah dari search object yang
disebabkan oleh faktor alam seperti angin, aliram sungai dll.
1. Datum Point adalah titik yang dinyatakan bila posisi antara search
object yang diketahui
2. Datum Line adalah garis yang menghubungkan dua atau lebih
datum
3. Datum Areal adalah lokasi search object diperkirakan. Ini paling
dibutuhkan bila posisi antara dan jalur lintasan tak dapat diketahui
4. Sistem SAR
Sistem SAR terdiri dari lima tahapan SAR dan didukung oleh lima
komponen pendukung.. Sistem SAR diaktifkan bila diterima informasi
munculnya keadaan darurat atau ketika tidak lagi diharapkan
pertolongan.
TAHAPAN SAR
1. Tahap Kekhawatiran (Awarness Stage)
Adalah tahapan dimana suatu keadaan darurat di duga kan muncul
termasuk penerimaan informasi keadaan darurat
2. Tahap Kesiagaan (Initial Action Stage)
Adalah persiapan untul menyiagakan fasilitas SAR dan untuk
mendapatkan informasi yang lebih jelas, antara lain :
Mengevaluasi dan mengklasifikasikan informasi yang didapat
Menyiapkan fasilitas SAR
Pencarian awal dengan komunikasi (Precom)
Perluasan pencarian dengan komunikasi (Excom)
3. Tahap Perencanaan (Planning Stage)
Pada tahap perencanaan ini, dituntut suatu perencanaan yang
efektif. Pelaksanaannya adalah daerah gerak yang merupakan
daerah pencarian
Tahap perencanaan pencarian (Search Planning Event)
Ada empat tahap pencarian yang berurutan, yaitu :
1 Menghitung / memperkirakan Datum atau Most Probable Position
2 menentukan luas area pencarian (Search Are)
3 Menentukan pencakupan daerah yang diinginkan (Area Cover-
age)
4 Mengembangkan perencanaan pencarian yang mungkin
dilaksanakan dengan menggunakan unit pencari (SRU)
Urutan perencanaan pencarian (Search Planning Sequence)
Secara umum urutan pencarian adalah sebagai berikut :
Menentukan posisi kejadian darurat dan mempertimbangkan
pengaruh angin, arus air, dan hal-hal lain yang mungkin
$%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
berpengaruh terhadap gerakan korban sejak waktu kecelakaan
terjadi, sampai tibanya unit pencari di tempat kejadian
Menentukan luas area pencarian untuk kemungkinan kesalahan
perhitungan dari faktor-faktor yang terpengaruh pada survivor
Memilih pola pencarian terbaik yang akan digunakan. Dalam hal ini
yang sesuai dengan situasi dan kondisi saat kejadian kecelakaan
tersebut
Tipe dari search target yang dicari, dipertimbangkan jarak target
minimum untuk dapat dideteksi oleh alat sensor unit pencari. Lebar
penyapuan dan jarak alur (search track) harus diperhitungkan
dan ditentukan untuk perkiraan kemampuan pendeteksian (prob-
ability of detection)
Jumlah SRU yang tersedia dan keterbatasan pada faktor-faktor
lain juga diperhitungkan bila dianggap perlu untukmengembangkan
perencanaan pencarian agar dapat melengkapi atau mengatasi
suatu keadaan tertentu yang mungkin muncul.
Tingkatan perencanaan pencarian (Degree of Search Planning)
Secara umum tingkatan ini membutuhkan pertimbanangan :
1. Keadaan lingkungan dan ketetapan laporan posisi insiden
2. Bisa tidaknya unit SAR yang terlatih/tersedia terpakai
3. Waktu yang terlewat sejak terjadinya kecelakaan
Perhitungan Perencanaan Pencarian (Search Planning Compu-
tation)
Lokasi Insiden SAR (SAR Incident Location)
tiga situasi yang mungkin timbul dan perlu diperhitungkan untuk
menentukan lokasi dari insiden, yaitu :
1. posisi diketahui
2. jalan lintasan diketahui
3. area diketahui
Langkah-langkah perhitungan perencanaan pencarian
Langkah dimulai dengan menentukan datum berdasarkan laporansuatu
insien SAR, bisa berupa posisi, jalur lintasan, atau daerah. Langkah
berikutnya adalah koreksi draft.
Tahap Operasi (Operation Search)
Yang termasuk tahapan ini adalah :
Fasilitas SAR bergerak ke lokasi kejadian
Melakukan tanda-tanda yang ditemui dan diperkirakan ditinggalkan
oleh survivor (Detection Mode)
Mengikuti jejak atau tanda-tanda yang ditinggalkan survivor
(Tracking Mode)
$&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Menolong, menyelamatkan dan mengevakuasi korban (Evacua-
tion Mode)
Mengadakan briefing kepada SRU
Mengirim/menberangkatkan fasilitas SAR
Adapun Operasi SAR dapat berupa :
1. Operasi pencari tanpa operasi pertolongan. Hal ini karena korban
tidak dapat ditemukan
2. Operasi pertolongan tanpa pencarian karena posisi diketahui
3. Operasi pencarian dan pertolongan
Pada pelaksanaan operasi SAR, ada tahapan kegiatan yang harus
dilakukan.
Untuk operasi pencarian dikenal delapan tahap, yaitu :
1. briefing pencarian
2. pemberangkatan SRU
3. Perjalanan SRU menuju area pencarian
4. pelaksanaan pencarian
5. bila saat menemukan sasaran
6. kapan saat yang perlu untuk mengganti SRU
7. penarikan SRU ke pangkalan
8. briefing ulang SRU
Tahap Akhir Misi (Mission Conclussion stage)
Yang termasuk tahapan ini adalah
Evaluasi kejadian
Pengembangan unsur-unsur kepada satuannya masing-masing
Penyiagaan kembali
POLA-POLA PENCARIAN
Setelah lokasi dan luas search area ditentukan, suatu pencarian
yang sistematis terhadap target haruslah direncanakan. Pemilihan
pola-pola pencarian bergantung pada beberapa faktor antara lain :
ketepatan datum, luas area, SRU yang tersedia dan fasilitas SRU,
kondisi dan cuaca medan search area, besar /ukuran search object
1. Confinement Mode
Adalah suatu cara pencarian dengan cara menetapkan garis batas
pencarian untuk mengurung orang yang hilang agar berada dalam
lokasi pencarian. Dalam praktek, cara ini sulit diterapkan dari segi
teknisnya sehingga pemecahannya dilakukan dengan metode :
a. Trail Block. Tim kecil ini dikirim untuk memblokir jalan setapak
yang keluar masuk search area
b. Road Block. Sama seperti Trail Block, hanay saja yang diblokir
adalah jalan yang cukup besar
c. Look Out. Satu orang atau satu tim ditempatkan di lokasi strategis
$'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
dan memungkinkan untuk melihat bebas ke arah pencarian.
Ditempatkan di perbatasan search area
d. Camp In Ini sama saja denggan look out, hanya saja ditempatkan
didalam search area, bukan diperbatasan. Biasanya mudah
dijangkau oleh tim pencari
e. String Line. cara ini memakan waktu yang lama, tetapi sangat
efektif yaitu membuat pagar dar tali dengan keterangan pada tali
tentang lokasi base camp atau camp in
2. Detection Mode
Pemeriksaan daerah yang dicurigai oleh SRU dengan cara menyapu
a. Tipe I search. Tujuan tipe ini adalah memeriksa dengan segera
area spesifik yang sangat memungkinkan. Biasanya dilakukan hanay
pada tahap awal pencarian dan dilakukan oleh tim yang mampu
bergerak cepat
b. Tipe II search. Sasaran tipe ini adalah mencari dengan cepat
pada seluruh area. Dilakukan ditahap awal pencarian dan jika
diduga waktu bertahan hidup survivor sangat sempit
c. Tipe III search. Tipe pencarian ini adalah pencarian dengan tingkat
kecermatan tinggi. Dilakukan bila tipe II gagal dan sudah diperoleh
bukti yang lebih pasti tentang lokasi hilangnya survivor.
3 regu dalam penyapuan sejajar menggunakan kompas
sebagai pengontol gerak
search base
cont oh marker unt uk st ri ng
l i ne
Team 1
Team 2
Team 3
Met ode Ti pe I I
%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Komponen Pendukung SAR
Organisasi : Merupakan struktur organisasi SAR meliputi aspek
pengertian unsur koordinasi, komando dan pengendalian,
kewenangan, lingkup penegasan dan tanggung jawab
Fasilitas : Adalah komponen berupa unsur, peralatan,
perlengkapan, serta fasilitas pendukung lainnya yang dapat
digunakan dalam operasi misi SAR.
Komunikasi : Dalam kegiatan SAR komunikasi merupakan sarana
untuk melakukan fungsi deteksi terjadinya suatu musibah, fungsi
komando dan pengendalian operasi.
Perawatan Gawat Darurat (Emergency Care) : Berupa
penyediaan fasilitas perawatan yang bersifat sementara termasuk
memberi dukungan terhadap korban di tempat kejadian
Dokumentasi : Berupa pendataan laporan dari kegiatan, analisis
serta data-data yang akan menunjang operasi SAR dan sebagai
pengembangan untuk operasi berikutnya.
Sikap Mental Selama Pencarian
Sangatlah perlu untuk mengingat bahwa dalam pencarian, kita mencari
orang yang hilang dan membutuhkan pertolongan. Karenanya harus
selalu dikembangkan sikap cermat pada daerah yag disapu dan juga
memperhatikan tempat yang mungkin dijadikan survivor untuk tempat
berlindung, seperti dibalik batang-batang pohon, atau batu-batu
besar. Hal ini tentu saja mendatangkan kebosanan. Karena itu sikap
sabar juga harus selalu dipegang teguh.
%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
TEKNIK PEMANJATAN
Pendahuluan
Pada dasarnya climbing adalah suatu teknik memanjat tebing
batu atau es dengan memanfaatkan cacat batuan dan es
pada tebing tersebut. Secara garis besar ada dua macam jenis climbing
yakni :
1. Rock climbing : pemanjatan pada tebing batu atau
karang.
2. Snow and ice climbing : pemanjatan pada tebing es dan salju
dimana diperlukan peralatan khusus seperti ice axe, ice screw,
crampon, dll.
Dalam uraian ini hanya rock climbing yang akan dibicarakan lebih
lanjut.
PERALATAN PEMANJATAN
1. Tali (Rope)
Fungsi utama tali adalah sebagai pengaman apabila pemanjat
terjatuh. Panjang standar tali yang biasa digunakan adalah 50 m,
yang memungkinkan leader (pemanjat pertama) dan belayer
(pengaman) masih dapat saling berkomunikasi. Tali yang digunakan
dalam rock climbing terdiri dari dua macam, yakni : Hawserlaid dan
kernmantel. Hawserlaid terdiri dari serat - serat sintetis halus yang
dipilin menjadi tiga bagian dengan daya lentur mencapai 40 % sedang
kermantel terdiri dari dua bagian inti dan jaket dengan kelenturan
sampai 20 %. Berdasarkan kemampuan lenturnya, ada dua macam
kernmantel, yakni :
Statik rope, kelenturan 2 - 5 % pada berat maksimum yang
diberikan. Sifatnya kaku, umumnya berwarna putih atau hijau
digunakan untuk rappelling.
Dynamic rope, kelenturan 5 - 20 % pada berat maksimum yang
diberikan. Sifatnya lentur dan berwarna mencolok.
Yang berhubungan erat dengan tali pada pendakian adalah
penggunaan simpul. Simpul yang digunakan harus mudah dibuat,
cepat untuk dikuasai, aman, kuat, dan mudah dibuka kembali.
2. Carabiner
Yang baik adalah yang terbuat dari alumunium alloy yang ringan
tapi mempunyai kekuatan tinggi. UIAA (Union Internationale des
Assosiations dalpinime) memberikan ketentuan untuk carabiner yang
%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
aman harus mampu menahan beban 2200 kg
pada saat pintu tertutup dan 1200 kg pada
saat pintu terbuka pada posisi poros yang
panjang. Sedangkan pada posisi poros pendek
mampu menahan beban 600 kg. Ada dua jenis
carabiner, yakni screw gate (kunci berulir)
dan non screw gate.
3. Slink
Terbuat dari tabular webbing atau dari prusik yang berfungsi
sebagai penghubung, pengaman pada anchor, mengurangi gaya
gesek dengan memperpanjang point, dan mengurangi gerakan yang
akan menambah beban.
4. Runner
Sling yang pada kedua ujungnya telah
diberi tambahan carabiner.
5. Ascender
Bekerja dengan sistem menjepit tali ketika mendapatkan beban
dan membuka apabila dinaikkan, digunakan untuk menaiki tebing melalui
seutas tali. Beberapa merk ascender a.l : Clog, Jumar dan Petzl.
6. Harness
Alat pengaman yang terikat pada pinggang pemanjat.
Berfungsi menahan beban tubuh pemanjat ketika
terjatuh supaya beban terdistribusi ke tali dan tidak
mematahkan pinggang. Terdapat dua jenis harness :
seat harness dan full body harness.
7. Sepatu
Sebagai pengaman kaki pada saat pemanjatan. Ada dua
jenis sepatu yang digunakan, yaitu : sepatu yang lentur
untuk pijakan di celah - celah dan sepatu yang "kejur
yang digunakan pada tebing yang mempunyai banyak
tonjolan atau tangga-tangga kecil.
8. Anchor
Poin yang dipakai sebagai penahan beban.
Ada dua macam anchor :
1. Natural anchor, dapat berupa pohon besar, tonjolan batu,
lubang-lubang di tebing dan lain-lain.
2. Artificial anchor, yakni anchor buatan yang ditempatkan atau
dipasang pada tebing seperti chock, piton, bolt, friend, dll.
%!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
9. Palu
Bagian ekornya berbentuk baji atau runcing untuk
membersihkan dinding dan mencokel atau melepas piton.
Fungsi utama palu adalah untuk memasang anchor.
Peralatan pendukung yang lain adalah helm, bor, sarung
tangan, tangga gantung, serbuk magnesium, friend,
heksentrik, bor dll.
TEKNIK PEMANJATAN
Pada dasarnya merupakan cara menempatkan tubuh sedemikian rupa
sehingga cukup stabil, memberikan peluang bergerak, dan bertahan
lama. Teknik-teknik pemanjatan ada beberapa macam, antara lain :
1. Face climbing, yaitu memanjat pada permukaan tebing dimana
masih ada tonjolan atau rongga yang memadai untuk pijakan kaki
dan pegangan tangan.
2. Friction / slab climbing, teknik yang mengandalkan gaya gesek
sebagai gaya penumpu yang biasa dilakukan pada tebing yang
tidak terlalu vertikal.
3. Fissure climbing, teknik yang memanfaatkan celah batuan dengan
mempergunakan anggota badan sebagai pasak. Teknik-teknik yang
dikenal adalah :
Jamming, untuk celah yang tidak terlalu lebar, jari-jari tangan
dan kaki dapat kita masukkan atau kita selipkan pada celah
tersebut.
Chimneying, teknik memanjat pada celah vertikal yang cukup
lebar sehingga badan dapat masuk diantaranya dan punggung
di salah stu sisi tebing, kaki menempel pada sisi tebing depan
dan belakang, kedua tangan demikian pula. Bersamaan kedua
tangan dan kaki mendorong ke atas dan menahan berat badan.
Bridging, teknik pemanjatan pada celah vertikal yang lebih lebar
dengan posisi badan mengangkang, kaki sebagai tumpuan
dibantu tangan yang berfungsi sebagai penjaga keseimbangan.
Lay back, teknik memanjat pada celah vertikal, jari tangan
mengait pada tepi celah dengan punggung miring sedemikian
rupa menempatkan kedua kaki pada tepi celah yang berlawanan.
Tangan menarik kebelakang dan kaki mendorong kebelakang
kemudan bergerak naik silih berganti.
Hand traverse, teknik memanjat pada tebing dengan gerak
menyamping. Hal ini dilakukan bila tempat pegangan yang ideal
sangat minim dan pemanjatan vertikal sudah tidak memungkinkan
lagi.
Mantelselv, teknik memanjat tonjolan-tonjolan keras (teras-
teras kecil) yang letaknya agak tinggi namun dapat diandalkan
%"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
untuk tempat berdiri dan kedua tangan dipergunakan untuk
menarik berat badan dibantu dengan pergerakan kaki.
Klasifikasi Panjat Tebing
1. Free Climbing
Teknik memanjat tebing dengan menggunakan alat-alat hanya
untuk pengaman saja, tidak langsung mempengaruhi geakan
pemanjat, yang sebaiknya dilakukan oleh dua orang. Pemanjat
naik secara bergiliran leader (membuat jalur) dan belayer
(pengaman).
2. Free Soloing
Merupakan bagian dari free climbing, tetapi pendaki menghadapi
segala resiko seorang diri yang dalam pergerakannya tidak
memerlukan bantuan peralatan pengaman. Untuk melakukan hal
ini seorang pemanjat harus benar-benar mengetahui segala bentuk
rintangan atau bentuk pergerakan yang akan dilakukan pada rute
yang akan dilaluinya. Bahkan kadang-kadang harus dihafalkan
dahulu segala gerakan baik tumpuan atau pegangan, sehingga
hal ini biasanya dilakukan pada rute yang pernah dilalui.
3. Artifical Climbing
Adalah pemanjatan tebing dengan bantuan peralatan tambahan,
karena sering sekali dihadapi medan yang kurang atau tidak sama
sekali memberikan tumpuan atau peluang gerak yang memadai
misalnya ada medan yang blank. Biasanya pendakian ini dilakukan
secara berkelompok dengan pembagian tugas yang jelas antara
leader dan belayer.
SISTEM PENDAKIAN
Ada dua macam sistem pendakian, yaitu :
1. Himalayan Style
Sistem pendakian yang biasanya dengan rute yang panjang
sehingga untuk mencapai sasaran (puncak) diperlukan waktu yang
lama. Pendakian tipe ini biasanya terdiri atas beberapa kelompok
dan tempat-tempat peristirahatan. Sehingga dengan berhasilnya
satu orang dari seluruh tim, berarti pendakian ini sudah berhasil
untuk seluruh tim.
2. Alpine Style
Sistem ini banyak dikembangkan di pegunungan-pegnungan Eropa
dan memakan waktu yang lebih pendek. Tujuannya semua pendaki
harus mencapai puncak dan baru dianggap berhasil.
%#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
TEKNIK TURUN / RAPPELING
Prinsip rappeling adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan tali rappel sebagai jalur lintasan dan tempat
bergantung.
2. Menggunakan gaya berat badan dan gaya tolak kaki pada tebing
sebagai pendorong gerak turun.
3. Menggunakan salah satu tangan untuk keseimbangan dan tangan
lainnya untuk mengatur kecepatan turun.
Macam-macam dan variasi teknik rappeling adalah sbb :
Body rappel
Menggunakan peralatan tali saja, yang dibelitkan sedemikian rupa
pada badan.
Brakebar rappel
Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, tali dan brakebar.
Modifikasi lain dari brakebar adalah descender.
Sling rappel
Menggunakan sling, carabiner dan tali dengan jenis simpul Italian
hitch. Cara ini paling banyak digunakan.
Arm rappel / Hesti
Menggunakan tali yang dibelitkan pada kedua tangan melewati
bagian belakang badan. Dipergunakan untuk tebing yang tidak
terlalu curam. Dalam rappeling usahakan posisi badan harus tegak
lurus pada tebing dan jangan terlalu cepat turun.
Sebelum mulai turun sebaiknya dilakukan :
1. Periksa dulu Anchornya.
2. Pastikan tidak ada simpul pada sepanjang tali yang akan dgunakan.
3. Sebelum sampai ketepi tebing hendaknya tali sudah terpasang
dan pastikan tali sampai ke bawah.
4. Pastikan pakaian tidak tersangkut carabiner atau peralatan
lainnya.
CLIMBING CALL (Aba-aba pendakian)
climbing when youre ready (belayer kepada leader bahwa belayer
telah siap).
Climbing (leader kepada belayer bahwa pemanjatan telah dimulai).
OK (jawaban belayer).
Take in (leader kepada belayer, tali terlalu kendur minta
dikencangkan).
Slack (leader kepada belayer, tali terlalu kencang minta
dikendurkan).
Rock (leader kepada belayer, peringatan ada batu jatuh).
Fall (leader kepada belayer, leader akan jatuh).
%$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
PROSEDUR PENDAKIAN
Tahapan-tahapan suatu pendakian hendaknya dimulai dengan
langkah-langkah sbb :
1 Mengamati lintasan dan memikirkan teknik yang akan dipakai.
2 Menyelipkan perlengkapan yang diperlukan
3 a.Untuk leader, perlengkapan teknis diatur sedemikian rupa agar
mudah untuk diambil dan tidak mengganggu pergerakan.
b. Untuk belayer, memasang anchor dan merapikan alat-alat serta
mengamankan leader bila terjatuh.
4 Bila belayer dan leader sudah siap memulai pendakian, segera
memberi aba-aba pendakian.
5 Bila leader telah sampai pada satu pitch (tali habis), ia harus
memasang anchor.
6 Leader yang sudah memasag anchor di atas selanjutnya berfungsi
sebagai belayer, untuk mengamankan pendaki berikutnya.
%%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
CAVING
Speleologi berasal dari kata Yunani, Spalion (gua) dan Logos
(ilmu).Sehingga dapat diartikan speleologi adalah ilmu yang
mempelajari gua beserta ilmu dan lingkungannya. Menurut
IUS (Interna-ti onal Uni on Of Spel eol ogy), yang
berkedudukan di Wina Austria :
" Gua adalah setiap ruangan bawah tanah yang dapat dimasuki or-
ang
Gua memiliki sifat yang khas dalam mengatur suhu udara di dalamnya,
yaitu sangat stabilnya suhu udara yang ada. Menurut catatan yang
ada, penelusuran gua dimulai oleh John Beaumont, ahli bedah dari
Somerset, England (1674). Ia adalah seorang ahli tambang dan
geologi amatir. Orang yang paling berjasa mendeskripsikan gua adalah
Baron Johan Valsavor dari Slovenia. Ia mengunjungi 70 gua, membuat
peta, sketsa dan melahirkan empat buku setebal 2800 halaman.
Untuk wisata gua pertama kali tercatat tahun 1818, ketika Kaisar
Habsbrug Prancis I dari Austria meninjau gua Adelsberg (sekarang
bernama gua Postojna) terletak di Yugoslavia. Sedangkan di Indo-
nesia, faktor mistik dan magis masih melekat erat di gua-gua. baik
sebagai tempat pemujaan, sesaji maupun bertapa. Bahkan sering
dianggap sebagai tempat tinggal makhluk !!
Dalam penelusuran gua sangat ditekankan suatu etika yang harus
dipegang teguh oleh para penelusur dan hal ini sudah menjadi motto
NSS (National Speleological Society). Etika tersebut yaitu :
Take Nothing But Picture (Tidak mengambil sesuatu kecuali foto)
Leave Nothing But Footprints (Tidak meninggalkan sesuatu kecuali
jejak kaki)
Kill Nothing But Time (Tidak membunuh sesuatu kecuali waktu)
ILMU YANG BERKAITAN DENGAN SPELEOLOGI
1. Geomorfologi
Adalah keadaan permukaan daerah kawasan gua merupakan suatu
bentang alam yang khas. Khususnya di daerah karst, adanya
bukit karst yang berbentuk cone karst, tower karst maupun bentuk
morfologi lain seperti dolina, ovala, cockpit, sungai, maupun bentuk
-bentuk lain yang merupakan ciri kawasan karst yang mengalami
proses pelarutan.
2. Klimatologi
Keadaan iklim suatu daerah mempunyai pengaruh terhadap
lingkungan gua, baik itu flora dan fauna, maupun bentuk fisik gua.
Hal ini terjadi karena adanya perbedaan suhu, tekanan, curah
hujan yang ada di daerah tersebut.
%&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
3. Hidrologi
Merupakan cabang ilmu yang berkaitan dengan mempelajari proses
terbentuknya lorong gua yang disebabkan oleh aliran air baik secara
fisik maupun kimiawi. Selain itu, proses terbentuknya ornamen
gua seperti stalaktit, stalakmit, canopy, gourdam, dll, endapan
dalam gua,sungai bawah tanah, yang kesemuanya itu merupakan
bagian dari proses terbentuknya gua.
4. Geologi
Bagi ahli geologi, gua sangat menarik. Mempelajari bagaimana
terbentuknya batuan karbonat atau gamping, batuan vulkanik,
dan metamorfosa. Juga mempelajari tentang Tektonik, seperti
pelipatan, pengangkatan dan pergeseran.
5. Biologi
Ekosistem yang berada di dalam sebuah gua sangatlah unik.
Keunikan ini terjadi karena tidak pernahnya cahaya yang masuk
ke gua, perubahan suhu yang sangat kecil, dan masih banyak
faktor yang lain. Hal ini sangat berbeda dengan kondisi di
permukaan yang boleh dibilang selalu mendapat cahaya.
6. Arkeologi dan Paleomologi
Nilai arkeologi dari suatu gua bisa terlihat karena adanya suatu
peninggalan jaman purba yang masih bisa kita saksikan di dalam
gua tersebut seperti lukisan di dinding dan peninggalan lainnya
seperti kapak batu, patung, dan barang pecah belah. Gua yang
memiliki nilai arkeologi contohnya ada di :
Maros, Leang-leang, Sumpang Bita, di Sulawesi Selatan.
Fak-fak Irian Jaya
Kalimantan Tengah, dan
Flores
Selain ke-6 ilmu id atas, masih banyak cabang ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan penelusuran gua seperti antropologi,
PERALATAN
Peralatan Pribadi
1. Helm
Helm untuk kegiatan caving berbeda dengan helm untuk rafting,
climbing, atau olah raga lainnya. Tapi prinsipnya sama
yaitu untuk melindungi kepala dari benturan benda
keras. Untuk caving, helm ini pada bagian depannya
dilengkapi dengan lampu penerangan.
2. Alat penerangan
Alat ini sangat vital untuk digunakan mengingat
kondisi di dalam gua selalu gelap.Dianjurkan untuk
membawa minimal tiga buah alat penerangan yang
%'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
berbeda cara penggunaanya. Contoh alat penerangan yang biasa
dipakai : Boom, senter, dan lilin.
3. Pakaian
Untuk pakaian, sangat dianjurkan memakai pakaian yang menutup
seluruh badan dari kaki sampai leher, dan terbuat dari bahan yang
cepat kering jika basah. Hal ini mengingat kebanyakan kondisi
gua yang selalu dalam keadaan basah.
4. Sepatu
Sepatu sangat dianjurkan dipakai dalam caving. Diutamakan yang
tidak menyerap air (sepatu dari bahan karet), dan memiliki sol
yang kuat. Sepatu sangat penting mengingat kondisi dasar gua
yang kebanyakan berupa batuan yang runcing dan tajam
5. Pelampung
Banyak digunakan pada penelusuran gua yang berupa sungai
bawah tanah.
6. Sarung Tangan
Digunakan untuk melindungi tangan dari gesekan dengan tali dan
dinding gua /batu yang tajam dan kasar.
7. SRT (Single Rope Technic)
Terdiri dari :
a Seat harness
b Ascender
c Descender
d Millon Rapide
e Chest harness
f Cows tail
g Foot lopp
Peralatan Kelompok
1. Tali
Tali yang digunakan sama dengan yang digunakan pada tebing,
tapi lebih baik menggunakan jenis static rope.
2. Ladders
Ladder atau tangga tali, biasanya terbuat dari kawat baja, atau
dari tali . Digunakan pada pitch pendek dengan bentuk lintasan
overhang.
3. Padding
Digunakan untuk melindungi tali dari gesekan. Terbuat dari bahan
terpal yang kuat terhadap gesekan.
4. Peralatan lain
Webbing
Carabiner
Pengaman untuk tambatan
Hammer
&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Pulley
PEMETAAN
Pemetaan gua sangat penting untuk dilaksanakan. Gua yang sudah
terpetakan akan memudahkan para penelusur selanjutnya untuk
menyusuri gua tersebut.
Misal untuk peenlitian, SAR, maupun untuk sekedar penyusuran biasa.
Peralatan
Pita ukur / meteran
Gunakan meteran yang terbuat dari karet/plastik, ketelitian sampai
Centimeter, dan panjang sejauh mungkin ( 30 m).
Kompas
Gunakan kompas yang simpel seperti kompas orienteering. Kalau
mau lebih teliti gunakan kompas bidik.
Clinometer
Digunakan untuk mengukur sudut kemiringan terhadap bidang datar
Lembar catatan / Buku
Digunakan untuk mencatat data yang diambil selama pemetaan.
Gunakan kertas yang tahan air, seperti kertas minyak.
Pensil
Penghapus
Kelengkapan Peta
Hal - hal yang harus diperhatikan dan dicatat selama pemetaan
diantaranya :
Nama gua. Usahakan sesuai dengan nama yang diberikan oleh
penduduk setempat.
Grade peta. Digunakan untuk menunjukkan ketelitian daripada
pemetaan.
Lokasi Gua.
Arah utara peta.
Skala peta
Cross section. Menggambarkan penampang melintang lorong gua
sesuai skala.
Simbol -simbol. Digunakan untuk menggambarkan keadaan /
bentukan dari gua yang spesifik seperti runtuhan, sungai, dan
danau.
BAHAYA
Bahaya yang kemungkinan datang di dalam gua sangat banyak.
Sebagian besar merupakan faktor dari alam. Diantaranya :
1. terpeleset atau jatuh
&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
2. tenggelam
3. tersesat
4. kedinginan
5. runtuhan atap atau dinding gua
6. hewan buas seperti hariamau, ular, kalajengking
7. keracunan gas seperti CO2
8. bahaya teknis yang disebabkan human error seperti kemampuan
personil yang kurang, peralatan tidak bekerja baik ataupun rusak.
&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
OLAH RAGA ARUS DERAS
ORAD atau yang kita kenal dengan arung jeram merupakan
suatu aktivitas pengarungan sungai berjeram/riam dengan
menggunakan perahu karet, kayak, atau canoe serta
dayung sebagai pengayuh.
Aktivitas yang akhir-akhir ini semakin menarik minat para
pemkai baik dari kalangan pecinta alam maupun kalangan umum,
sebenarnya mempunyai potensi kecelakaan yang paling tinggi dalam
dunia olahraga. Tapi apabila dikerjakan dengan prosedur, pengetahuan,
dan keahlian memadai akan berubah menjadi kegiatan yang sangat
menarik dan menantang.
Keahlian dan kemampuan mengarungi sungai dengan benar sangat
bergantung kepada frekuensi latihan dan jam terbang mengarungi
sungai itu sendiri. Kalau untuk menjadi pengarung yang handal selain
syarat diatas, juga dibutuhkan pemahaman dan penguasaan keadaan
darurat yang terjadi di sungai dan tindakan penanggulangannya
(safety and rescue).
Selain itu pemahaman tentang sungai baik proses pembentukan,
sifat-sifat, dan bentukan lain yang ada di sepanjang sungai harus
kita kuasai pula untuk meningkatkan kenyamanan pengarungan sungai
yang kita lakukan. Dan yang tak kalah penting harus kita selalu ingat
adalah ketika pengarungan sungai, baik yang berhubungan dengan
alam sekitar sungai, budaya, dan kehidupan sosial masyarakat
sepanjang sungai yang kita arungi.
SUNGAI
Pengetahuan yang lebih mendalam tentang pembentukan sungai tidak
akan kita bahas di sini karena hal itu sangat luas dan dapat siswa
ketahui dalam ilmu geomorfologi lebih lanjut, tetapi hal-hal yang
berkaitan lebih lanjut akan kita uraikan di sini akan bermanfaat dalam
pengarungan sungai.
Debit Sungai
Adalah besarnya aliran sungai per satuan waktu. Besar kecilnya debit
sungai sangat penting kita ketahui, karena hal ini berhubungan
langsung dengan pengarungan sungai yang akan kita lakukan. Besar
kecilnya debit sungai ini dipengaruhi oleh :
1. Volume air
Volume air adalah banyaknya/isi air yang kita hitung dalam tiga
dimensi satuan pengukuran (meter3). Cara praktis dapat kita ketahui
dengan melihat tinggi permukaan air dan disesuaikan dengan lebar
&!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
sungai, atau dengan meminta informasi pada dinas perairan setempat,
sehingga dapat kita pastikan apakah sungai tersebut layak atau
tidak untuk kita arungi dan waktu yang tempat untuk pengarungan
yang aman.
2. Kemiringan Sungai
Kemiringan atau gradient sungai berpengaruh terhadap tingkat
kecepatan aliran sungai, yang menunjukkan nilai rata-rtata penurunan
sungai sepanjang jarak tertentu (m atau km). Sungai dengan
kemiringan sampai dengan 15 m/km mempunyai aliran yang pelan
dan mudah untuk diarungi, sedangkan diatas 40 m/km alirannya cepat
dan berbahaya untuk diarungi.
Arus Sungai
Adalah arah yang dituju aliran air yang disebabkan perbedaan tinggi.
Kecepatan aliran tergantung pada gradient dan ukuran sungai.
Dengan volume yang sama, ukuran sungai yang lebih sempit atau
gradient yang lebih besar akan mempunyai kecepatan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan sungai yang memiliki ukuran yang lebih
lebar atau gradient yang lebih kecil.
Selain air, sungai juga dipenuhi oleh materi air, misal batuan yang
memiliki komposisi terbesar. Keberadaan batu ini sangat mempengaruhi
aliran air yang ada dan menyebabkan air terbelah dan membentuk
suatu alur menyerupai huruf V.
Sedangkan macam-macam arus yang ada adalah :
1. Arus utama (mainstream)
Merupakan arus yang paling besar jika semua arus dibagi menjadi
beberapa aliran dan merupakan bagian yang palingmudah dikenali.
Dengan kondisi ini arus utama memiliki kekuatan yang paling besar
dan terlihat berupa lidah yang paling besar.
Pada sungai yang lurus, arus utama biasanya terletak di bagian
tengah dan pada belokan sungai arus ini berada pada sisi luar sungai
&"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
yang disebabkan adanya gaya sentrifugal. Dalam pengarungan sungai,
arus utama ini biasanya dipilih sebagai jalur utama karena arusnya
yang paling cepat dan besar yang akan mempercepat lagi perahu.
2. Gelombang berdiri (Standing Wave)
Biasa terda[pat pada akhir lidah air. Gelombang ini terjadi karena
benturan arus kuat di permukaan dengan artus lambat yang mengalir
datar di bawahnya yang menyebabkan air naik membentuk gelombang
ke atas secara tetap. Bentukan ini berangkai dari yang terbesar
sampai yang terkecil. Gelombang dengan tinggi 3 meter disebut hay-
stack.
Gelombang dengan puncak yang curam dan terpecah dibagian
puncaknya memiliki daya balik yang tinggi dan sangat berbahaya,
sedangkan yang meimiliki puncak yang relatif datar/tumpul merupakan
jalur yang aman.
3. Arus balik(Reversal)
reversal
hydroulic
&#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Adanya perubahan bidang jatuh yang cukup drastis menyebabkan
arus berputar ke atas yang biasa kita sebut hole. Bidang jatuh yang
cukup vertikal akan menyebabkan arus putar dari bawah dengan
daya putar yang lebih kuat dari yang biasa yang disebut Hydrolic.
Pada dasar sungai yang cukup terjal tetapi dasarnya ynag tiba-tiba
landai menyebabkan arus kuat tertahan dan berbalik membentuk
putaran di atasnya yang disebut Back Curling.
Semua arus jenis ini menyebabkan perahu terhenti bahkan jika cukup
besar akan menyebabkan perahu terbaik atau tersedot ke dalam.
Lebih baik menghindari arus ini, tetapi jika sudah terlanjur usahakan
perahu dalam kondisi lurus dan dayung maju dalamdalam agar mencapai
arus maju di dalam sungai sehingga dapat segera keluar dari arus
balik tersebut.
4. Arus Eddy's
Biasa terbentuk dibalik batu atau tikungan dimana air berhenti
dan berbalik arah ke hulu membentuk suatu pusaran.putaran yang
cukup kuat akan menjadi putaran turbulensi yang berbahaya karena
back curling
&$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
dapat menyebabkan perahu berputar-putar dan terbalik, tapi untuk
arus yang tidak kuat, arus ini sangat bermanfaat untuk tempat
istirahat, tempat penyelamatan, dan tempat untuk mengamati jalur
di depan sebelum menentukan manuver berikutnya.
Bentukan-Bentukan Lain
Adalah material lain selain air yang terdapat di sepanjang sungai,
yakni :
1. Batuan (rock, boulder)
Letak batuan yang tidak teratur menimbulkan variasi aliran pada
sungai yang membutuhkan kemampuan manuver untuk melaluinya.
Batu yang cukup besar dan menyembul keluar permukaan dapat
menyebabkan perahu tersangkut (Wrapped).
2. Undercut
Terdapat di tikungan sungai karena terkikisnya dinding sungai
hingga membentuk suatu rongga. Dalam rongga yang cukup besar
akan menyebabkan arus berpusar yang menyebabkan benda yang
masuk ke dalamnya sulit untuk muncul lagi.
3. Hambatan (Strainer)
Adalah rintangan yang berupa pohon tumbang di atas aliran sungai
yang akan menyebabkan perahu tersangkut.
4. Penyempitan Sungai (Contriction, bottleneck)
Arus akan mengalir cepat pada daerah ini, sehingga laju perahu
menjadi bertambah cepat dari yang kita kehendaki dan akan
menyulitkan pengarungan.
5. Pendangkalan Sungai (Shallows)
Sungai yang dangkal biasa terjadi karena pelebaran sungai
sehingga perahu tidak bisa lewat karena perahu akan tersangkut
dasar sungai.
6. Reruntuhan batu /tebing
JERAM
Jeram Adalah bagian aliran sungai yang beraliran cepat diantara
batuan atau hambatan yang membentuk turbulensi atau arus balik,
merupakan bagian yang sulit untuk dilewati tetapi disinilah letak
tantangan dalam pengarungan sungai. Jeram terbentuk dari
perubahan kecepatan dan arah aliran, perbedaan gradient, serta
bentukan dasar sungai, perubahan lebar sungai, dan perubahan vol-
ume air. Variasi dari kompionen-komponen di atas menyebabkan
terbentuknya skala/tingkat kesulitan (grade) jeram.
Ada dua sistem yang dipakai dalam arung jeram ini, yakni skala western
dari 1 -10 yang diperkenalkan oleh Doc Marston penguasa Grand
Canyon dan skala internasional dari I - IV seperti tabel (lampiran).
&%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Perlengkapan Pribadi
1. Pelampung
Selain daya apung yang sesuai dengan tubuh kita,
kenyamanan saat dipergunakan merupakan syarat
&&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
pelampung yang dapat kita ergunakan. Komposisi pelampung yang
baik adalah yang berisi gabus tebal dan bagian belakang pelampung
yang lebih tipis dari bagian depan sehingga jika kita terjatuh di air
dan pingsan, akan berada dalam kondisi terlentang. Di samping itu
terdapat pelindung kepala bagian belakang yakni kerah pada bagian
belakang atas pelampung.
2. Pakaian
Pakaian yang tidak berat saat basah dan memberikan ruang gerak
yang leluasa sangat cocok untuk dipergunakan. Usahakan yang
berlengan panjang untuk melindingi kulit untuk melindungi kulit dari
sengatan sinar matahari.
3. Alas kaki
Melindungi telapak kaki dari kemungkinan lecet atau terluka. Sepatu
kanvas atau parasit yang tidak mengganggu saat kita berenang
dapat dipergunakan.
4. Helm
Melindungi kepala dari benturan dengan benda keras
terutama saat terlempar dari perahu. Pilih yang ringan,
tahan pecah, dan tidak mengganggu pandangan mata
dan pendengaran serta pas ukurannya.
5. Survival Kit
Terdiri dari korek api, pisau lipat, dan perlengkapan survival lainnya.
Lebih baik jika kita kemas dalam tas pinggang sehingga mudah kita
sandang. Untuk seorang kapten/leader bisa ditambah dengan pull-
ing/katrol, carabiner, peluit, tali prusik, dan anchor artificial.
6. karabiner
7. prusik
8. pisau
Peralatan Kelompok
1. Perahu
Secara garis besar dibagi menjadi tiga jenis :
Perahu Karet ( Raft)
Terbentuk dari tabung udara yang terbuat dari karet yang bersekat
yang membentuk sel/ruang terpisah yang apabila terkadi bocor pada
satu sel; tidak berpengaruh ke sel yang lain. Jenis yang ada seperti
:
- Riverboat yang dibuat khusus untuk mengarungi sungai
- Cataraft yangh berbentuk seperti potlot
- LCR (Landing Craft Rubber) yang berbentuk seperti tapal kuda
dengan tempat dudukan mesin yang biasa digunakan marinir dalam
misi pendaratan
&'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Canoe
Berbentuk lancip, terbuka, dan ukurannya lebih besar dari kayak
yang dikendalikan oleh satu atau dua orang dengan kaki melipat ke
bawah tempat duduk.
Kayak (Decked Boat)
Berbentuk lancip pada bagian depan dan belakangnya, tertutup
digunakan oleh satu
orang dengan dayung dua bilah atau dua orang dengan dayung satu
bilah.
2. Dayung
Sebagai al at
pengayuh terbuat dari
bahan yang kuat tetapi
ringan dan usahakan
berwarna mencolok dan lentur. Bahan yang cukup baik adalah plastik,
selain itu dapat juga kayu, fiberglass, serta kombinasi kayu dengan
aluminium atau fiberglass. Untuk pengarungan sungai dengan perahu
karet terdapat dua jenis dayung yakni :
- Paddle
- Oar
3. Pompa
Bahan yang bagus terbuat dari plastik
karena ringan. Ada pompa injak dan
pompa tangan. Pompa ini harus selalu
ada dalam setiap pengarungan.
4. Tali
Disamping sebagai penambat perahu dan pembalik
perahu (flip line) juga sangat berfungsi sebagai alat penyelamatan.
Untuk tali penyelamatan (throwing bag) ini, biasanya terbuat dari
kernmantel statis yang dikemas dalam sebuah kantong sepanjang
'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
tiga puluh sampai empat puluh meter.
5. Ember
Untuk perahu yang belum mempergunakan sitem self-bailing, ember
sangat vital untuk membuang air yang masuk ke dalam perahu. Bahan
dari plastik atau karet dan berwarna mencolok sangat cocok untuk
kegiatan ini.
6. Alat Reparasi
Digunakan untuk penanggulangan kebocoran pada perahu atau
pompa. Alat perekat/lem, alat jahit, karet bekas, serta beberapa
kunci pas dapat kita pergunakan untuk keperluan reparasi.
7. Dry Pack
Seperti carrier yang terbuat dari bahan anti air dengan kapasitas
yang diselesaikan lama perjalanan yang melindungi makanan dan
pakaian serta peralatan lain yang tidak boleh basah.
8. Peta
Digunakan terutama pada sungai yang baru pertama kali kita arungi,
untuk mengetahui kondisi sungai sehingga kita menyusun rencana
manuver dan perjalanan yang aman.
9. Perlengkapan P3K
Disesuaikan dengan jumlah awak, lama pengarungan, dan hal-hal
yang mungkin terjadi sepanjang sungai.
10. Perlengkapan Tambahan
Untuk pengarungan yang memakan jangka waktu yang cukup
lama dapat ditambahkan peralatan komunikasi, peralatan camping,
dan yang sesuai dengan kebutuhan tambahan.
TEKNIK DASAR PENGARUNGAN SUNGAI
Keterampilan mengarungi sungai tidak hanya memerlukan waktu yang
panjang, tetapi juga dibutuhkan kemampuan pemahaman segala teknik
pengarungan sungai serta kemampuan penyelamatan dan pertolongan
(safety and rescue). Jadi pada dasarnya kombinasi pengetahuan
teoritis dan jam terbang.
Scouting
Adalah pengamatan awal terhadap jeram yang belum dikenal sebelum
mengarunginya bisa
dilakukan di atas perahu atau dari tepian sungai, yang meliputi :
'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
1 Pengamatan suatu jeram dari beberapa sudut pandang
1 Analisis tingkat kesulitan jeram, mencariu jalur teraman, dan
kemungkinan terjadi trouble
1 Memformulasikan rencana yang direncanakan termasuk jalur yang
disepakati, jalur cadangan, manuver yang akan digunakan, dan
persiapan tim rescue apabila dibutuhkan
1 Pelaksanaan
Untuk tingkat pemula, scouting ini sangat bijaksana untuk selalu
dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tidak ada
kata `haram untuk melakukan lining atau portadging apabila jeram
tersebut memang tidak bisa dilewati.
Lining adalah menuntun perahu lewat tepi sungai, sedangkan
portadging adalah mengangkat perahu lewat darat.
Teknik Mendayung
1. Teknik Oar
Karena telah dilengkapi dengan rangka untuk tempat duduk dan
pegangan dayung di tengah, maka cara duduknya sesuai kondisi di
perahu. Sedangkan teknik mendayungnya hanya maju (forward
stroke) dan mundur (backstroke). Untuk membelokkan perahu dapat
dengan kombinasi dayung kanan maju dan kiri mundur atau sebaliknya.
2. Teknik Paddle
Ada dua macam cara duduk dalam tekni ini yaitu teknik cowboy
style, yakni posisi menunggang kuda, kaki pendayung menjepit tabung
perahu sehingga salah satu kaki berada di luar perahu, tetapi rawan
terhadap benturan dengan batu/dinding sungai. Cara lain adalah
seperti perempuan membonceng sepeda motor, kedua kaki ke dalam
bagian dalam perahu.
Untuk cara mendayung, disamping cara dayung maju dan mundur,
ada juga dayung tarik (draw stroke) dengan menancapkan dayung
jauh dan ditarik ke arah perahu, dayung tolak (pry srtoke) kebalikan
datung tarik, serta dayung pancung (crossbow draw) oleh pendayung
depan dengan dayung tarik dari sisi depan memotong moncong perahu.
Aba-Aba
Dibutuhkan salah seorang yang bertindak sebagai kapten/pimpinan
yang mempunyai otoritas untuk mengambil keputusan, menyatukan
tindakan seluruh awak, serta memberi aba-aba.
Kapten tidak mensyaratkan status tertentu, dia merupakan awak
perahu yang untuk sementara bertanggungjawab mengendalikan
perahu melalui instruksi maupun tidak.
Untuk keseragaman seluruh awak, harus ada komando yang jelas
dan singkat. Yang sering kita pergunakan adalah :
'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
1 Maju, yang berarti semua dayung maju
1 Mundur, berati semua dayung mundur
1 Belok kanan, yang berarti pendayung sebelah kiri dayung maju,
sedangkan sebelah kanan dayung mundur
1 Belok Kiri, yang berarti pendayung kanan dayung maju, sedangkan
sebelah kiri dayung mundur
1 Tarik Kanan, yang berarti pendayung kanan dayung tarik,
pendayung kiri dayung tolak
1 Tarik Kiri, yang berarti pendayung kiri dayung tarik, pendayung
kanan dayung tolak
1 Pindah Kanan, pendayung sebelah kiri berpindah ke kanan
1 Pindah Kiri, pendayung sebelah kanan berpindah ke kiri
1 Stop, semua pendayung berhenti mendayung
Manuver Perahu
1. Ferry
Merupakan manuver dasar dalam melewati arus dengan
menghadapkan perahu dalam posisi 450 terhadap arus utama
2. Pivot dan Back Pivot
Teknik memutar perahu dengan cepat saat memasuki riam dengan
haluan menghadap ke hilir (pivot) atau haluan menghadap ke hulu
(back pivot)
3. Portegee
Merupakan manuver yang dipergunakan para pelaut portugis
dengan mengarahkan perahu langsung ke sasaran yang dituju. Ini
membutuhkan kekuatan merengkuh dayung yang sangat kuat.
4. Keluar dan Masuk ke Eddies
Yang harus diperhatikan adalah kecepatan dan sudut masuk perahu.
Besar sudut dan kecepatan perahu harus disesuaikan dengan besar
kecilnya eddies dan kecepatan arus.
Safety/Keselamatan
Untuk menjaga keselamatan seluruh awak, maka safety prosedur
yang ada harus kita upayakan sedini mungkin, yang meliputi :
1. Penggunaan peralatan stand ar
2. Penguasaan dan pemahaman teknik-teknik dan pengetahuan
tentang ORAD
3. Persiapan fisik dan mental
4. Mengetahui batas kemampuan
Tetapi meskipun kita telah mengupayakan hal tersebut secara
maksimal, kita tetap harus mempersiapkan diri menghadapi keadaan
darurat, seperti :
'!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
1. Terlempat dari Perahu
Jika terjadi usahakan berteriak agar diketahui oleh awak lainnya
sehingga dapatdiusahakan pertolongan secepatnya dan apabila
mungkin diusahakan jangan melepas dayung agar dapat
memperpanjang jangkauan dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu
renang. Apabila ternyata jauh dari jangkauan usahakan jangan panik
dan melihat situasi serta berenang ke arah tepi sungai atau perahu.
Cara berenang yang benar yakni dengan posisi terlentang dan kaki
berada di depan kita seolah-olah kita dapat melihat ujung kaki kita.
Apabilka masuk ke dalam sebuah hole, usahakan berenang ke arah
samping atau masuk ke dasar sungai dan sekalian mengikuti arus
bawah ke depan.
2. Menabrak Batu (Boom)
Jika tidak dapat dihindarkan, biarkan perahu moncongnya tetap
mengarah ke batu sehingga perahu akan terhenti sesaat dan berputar
mengikuti arus di sekitar batu dan usahakan awak tetap dalam kondisi
mendayung serta penumpang bagian belakang pindah ke tengah agar
tidak terpental dan perahu tidak terbalik atau tersangkut pada batu
tersebut.
3. Perahu Terbalik
Usahakan segera menjangkau ke arah perahu dan naik lewat buritan
dan membalikkannya sebelum bahaya lain menunggu di depan. Apabila
terjebak dalam perahu usahakan segera keluar untuk menghindari
benturan batu. Apabila tidak memungkinkan untuk membalik, maka
kendalikan perahu dalam kondisi terbalik dan tunggu sampai kita
dapati daerah yang tenag dan memungkinkan untuk membalikkan
perahu.
4. Menempel Batu (Wrapped)
Saat perahu bagian tengah menabrak perahu usahakan secepatnya
seluruh awak berpindah ke tempat dimana paling dekat dengan batu
untuk menghindari terjadinya wrapped. Apabila terjadi wrapped
usahakan segera naik ke atas batu dan berenang ke pinggir untuk
'"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
melepas perahu yang melekat di batu tersebut.
Teknik terbaru adalah `z-drag, yakni teknik melepaskan perahu dengan
membuat bentuk tali menyerupai huruf z dengan bantuan carabiner
dan pulley.
Penyelamatan
Ditujukan untuk penyelamatan diri sendiri atau teman kita. Disamping
itu bisa ditujukan ke perahu atau awak perahu.
1. Penyelamatan dengan tali
Digunakan jika ada awak perahu yang terlempar dari perahu dan
hanyut terbawa arus, yan dilakukan dari darat dengan cara meempar
tali (throwing bag). Sebelum melempar tali usahakan agar korban
mengetahui tali itu dilempar untuk penyelamatannya, dengan posisi
pelempar pada 45 derajat dari korban sehingga dengan dorongan
arus posisi korban berada di depan pelempar. Untuk posisi korban
dalam memegang tali rescue seperti gambar berikut.
2. Penyelamatan perahu
Apabila terjadi wrapped maka teknik `z-drag seperti di atas dapat
kita pakai, tetapi apabila ada awak yang terjepit perahu, maka
penanggulangan secepat mungkin dibutuhkan untuk penyelamatan
nyawa awak, yakni dengan mengurangi tekanan udara
perahu dengan cara merobek perahu sehingga awak perahu yang
terjepit dapat segera keluar dari himpitan.
'#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Kemampuan untuk menyebrang, khususnya dalam penyeberangan
sungai harus dimiliki oleh seong yang gemar dalam melakukan kegiatan
alam terbuka, seperti perjalanan menelusuri sungai, pantai atau
menjelajahi hutan rawa. Suatu saat kita akan dihadapkan pada
keadaan yang mengharuskan kita untuk menyeberangi sungai.
Teknik penyeberangan sungai dapat dibagi menjadi beberapa
bagian :
TEKNIK PENYEBERANGAN SUNGAI TANPA ALAT
Di daerah pegunungan dapat terjadi perubahan keadaan air sungai
yang sangat cepat. Hujan dapat mengakibatkan sungai kecil sekalipun
seketika menjadi sungai yang mempunyai arus deras dan tingkat
yang berbahaya.
Dalam penyeberangan ini terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan :
Awasi keadaan temp[at penyeberangan sebanyak mungkin
sebelum memilih tempat penyeberangan.
Pada sungai yang bermuara ke danau, lebih mudah menyeberang
TEKNIK PENYEBERANGAN
Tekni k Penyeber angan Sungai
Penyeberangan Basah Penyeberangan Keri ng
Dengan Al at Tanpa Al at
Menyeberang Bi asa
Renang survi val
Berenang dengan t al i
Dengan rent angan t al i
Dengan raki t / perahu
Dengan Rent angan t al i
'$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
dekat dengan muara.
Jangan mencoba kuatnya arus tanpa pengamanan dari tepi sungai.
Jangan membelaki sungai karena arus dapat menyebabkan
hilangnya keseimbangan.
Pastikan satu kaki telah menempati posisi yang baik sebelum
melangkahkan kaki yang lain, dan jangan berjalan dengan
menyilangkan kaki.
pada sungai yang berarus deras dan dalam, hendaknya berjalan
serong mengikuti arus sungai.
jangan menyeberang dengan cara melompat dari satu batu ke
batu yang lain. Hal ini dapat menyebabkan tergelincir tang beakibat
kecelakaan fatal.
Ransel ditempatkan setinggi-tingginya di punggung. Hal ini untuk
menjaga keseimbangan.
Jangan melepaskan sepatu dalam menyeberang, walaupun pada
sungai kecil.
Hati-hati dalam penyeberangan, apabila terdapat anggota
kelomkpok yang tidak bisa berenang.
Salah satu cara yang aman dalam menyeberang sungai adalah sebagai
berikut :
Orang pertama melangkah ke air dibantu orang kedua.
Orang kedua berada di belakang orang peartama dibantu orang
ketiga dan seterusnya.
Orang pertama melangkah, orutan kejadian (1) diulang lagi.
Untuk arus deras, kelompok lebih baik bergerak sebagai satu
kesatuan.
TEKNIK PENYEBERANGAN SUNGAI TANPA ALAT
Dipergunakan bila melibatkan banyak orang dalam kelompok yang
melakukan perjalanan, dan telah direncanakan dulu sebelum
melakukan perjalanan.
1. Penyeberangan Basah
Disebut penyeberangan basah jika sebagian atau seluruh tubuh
penyeberang masuk ke dalam air.
Renang Survival
Dasar dari renang ini adalah kemampuan dan kelincahan kita bermain
di air. Kita dapat mempergunakan peralatan yang kita bawa misalnya
tas carrier, ponco, atau tempat air sebagi pelampung.
'%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Berenang dengan menggunakan tali
Cara yang umum dopakai adalah :
B yang mula-mula menyeberang. B mengikatkan diri ke tali,
kemudian menyeberang serong ke arah arus yang menghadap ke
hulu. B menyeberang dibantu tali yang menghubung A dan C. Jika
B kehilangan keseimbangan, B ditarik ke tepi oleh C dan A.
Sesampainya B di seberang, B melepaskan ikatan tali dari tubuh
kemudian C mengikatkan tali ke tubuhnya dan menyeberang dengan
bantuan tali yang dihubungkan antara B dan A. Bila C kehilangan
keseimbangan, dia akan ditarik oleh B yang berada lebih hilir.
Demikian seterusnya sampai orang terakhir menyeberang dengan
cara yang sama.
Menyeberang dengan Rentangan Tali
Memakai Rentangan tali sebagi alat bantu pada penyeberangan basah
biasanya sudah dipersiapkan terlebih dahulu. cara yang dipakai
adalah :
Cari sebuah ancor yang tidak bergerak.
Seberangkan tali dengan mengikatkan tali pada orang pertama
dan tali dipergunakan sebagai belay.
Pada seberang sungai, tali dikatkan dengan menggunakan simpul
kambing pada satu sisi lainnya menggunakan simpul pangkal. Untuk
meregangkan tali gunakan prusik.
Bentangan tali harus miring searah aliran sungai.
Penyeberangan dapat dimuali dengan menggeserkan badan dan
berpegangan pada rentangan tali. badan yang dikatkan pada tali
dengan menggunakan cincin kait (carabiner) sebagai alat pengaman
pada penyeberangan.
Kesulitan yang timbul pada penyeberangan basah relatif sedikit, dan
pada umumnya jika menggunakan tali sebagai sarana penyeberangan
basah adalah begaimana cara membawa ujung tali ke seberang sungai,
namun yang teropenting adalah melaksanakan dengan tenang.
A C
hul u
hilir
B
A
C
hul u
hi l i r
B
'&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
2. Penyeberangan kering
Disebut penyeberangan kering jika seluruh bagian tubuh
penyeberang berada di atas permukaan sungai.
Menggunakan Rakit / perahu.
jika sungai yang akan diseberangi terlalu lebar dan dalam yang pal-
ing aman adalah dengan menggunakan rakit. Sungai-sungai di pulau
Jawa cenderung mudah diperoleh rakit atau perahu.
Menggunakan rentangan tali
Digunakan bila sungai yang diseberangi terdapat celah sempit dan
dalam. tetapi cara ini jarang digunakandalam suatu perjalanan.
Beberapa contoh penyeberangan dengan menggunakan tali adalah
sebagai berikut :
Dengan menggunakan rentangan tali
Prinsip pemasangan dan simpul yang dipakai sama dengan
penyeberangan basah dengan mengunakan tali. Cara yang ditempuh
adalah m,erayap pada tali diatas tali atau menggantung pada tali.
Tali tubuh dikaitkan pada tali untuk menjaga penyeberang jika jatuh.
Dengan dua rentangan tali
Dengan menggunakan dua rentangan tali lebih mudah bergerak. Tli
yang satu untuk injakan dan tali yang kedua untuk pegangan tangan
dan ikatan
Dengan tiga rentangan tali
Sama dengan membuat jembatan darurat,bersifat permanen dan
sering digunakan secara terus-menerus. Ketiga tali tersebut
dihubungkan dengan menggunakan tali ayng lebih kecil yang dianyam
dengan posisi tali rentangan aalah satu tali sebagai injakan dan dua
tali sebagai pegangan yang tingginya sejajar dan berada di atas tali
pertama. Anyaman dibuat antara tali terbawah dengan masing-masing
tali diatas.
''
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
FOTOGRAFI
Fotografi secara harfiah merupakan gabungan kata foto
dan grafi yang masing-masing bermakna cahaya dan
menulis , jadi fotografi dapat diartikan sebagai menulis
atau melukis dengan menggunakan cahaya. Cahaya
merupakan komponen utama dalam fotografi, tanpa
cahaya mustahil fotografi dapat berlangsung Dalam fotografi tercakup
serangkaian kegiatan yakni memotret, mencuci film, mencetak foto ,
dan membesarkannya. Seluruh kegiatan diatas dapat dikerjakan
secara individual dan manual, namun juga dapat juga hanya sebagian
saja yang harus dikerjakan secara individual dan manual, karena
sebagian telah dikerjakan secara profesional oleh perusahaan
`perfilman.
Memotret
Disamping kamera , film dan peralatan pendukung lainnya kegiatan
memotret membutuhkan satu bakat / talenta seni tersendiri dan /
atau pengalaman / jam terbang yang tinggi untuk mendapatkan
sesuatu yang bisa dinikmati.
Talenta seni tidak bisa dikesampingkan karena kegiatan memotret
tidak jauh beda dengan kegiatan-kegiatan bernafas seni lainnnya,
terutama melukis, hanya saja bahan baku yang digunakan disini adalah
cahaya. Jadi talenta dapat disebut suatu kemutlakan dalam kegiatan
ini. Penguasaan kamera, membaca momen, pencahayaan , pengaturan
komposisi tidak bisa diperoleh dari talenta saja. Pengetahuan fotografi
dan pengalaman/jam terbang memotret merupakan unsur utama
terciptanya karya-karya agung dalam fotografi . Jadi talenta harus
berjalan seiring dengan pengetahuan dan pengalaman / jam terbang
memotret.
Mencuci Film
Setelah film melewati proses pemotretan yang menyinari film dengan
pantulan cahaya dari objek yang diharapkan, pada film akan terbentuk
suatu bayangan objek tersebut. Bayangan itu ada tetapi tidak tampak
(laten) sebelum melewati proses pencucian dengan menggunkan
cairan khusus pencuci film. Setelah itu film yang dicuci akan menjadi
klise, yang pada film negatif hitam putih akan muncul warna yang
terbalik dari warna objek sebenarnya, pada film negatif berwarna
akan muncul warna komplemen dari warna yang ada pada objeknya
dimana warna langit menjadi kuning dan rumput menjadi merah.dan
pada film positif warna akan sama seperti warna objeknya.

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


KAMERA
Kamera merupakan peralatan utama dalam fotografi, khususnya
memotret atau mengambil gambar objek yang diinginkan . Tidak sedikit
jenis kamera yang ada dan kini era baru kamera digital sudah populer
dan sangat mempermudah dan memungkinkan penangkapan lebih
banyak momen yang sebelumnya tidak mungkin tertangkap oleh
kamera era sebelumnya. Demikian juga penggunaan media
penyimpanan gambar dalam bentuk disc dan proses pencetakan film
menggunakan komputer dan komponen canggih saat ini.
Berdasarkan ukuran film yang digunakan kamera dapat digolongkan
dalam beberapa jenis yaitu :
1. Kamera Format Kecil (Small format) , termasuk didalamnya :
Kamera 110 , menggunakan film dengan ukuran 13 x 17 mm,
yang sudah terpacking dalam sebuah cartridge yang sudah
disesuaikan dengan ukuran kameranya
Kamera 126, menggunakan film dengan ukuran 26 x 26 , yang
juga sudah terpacking dalam cartidge.
Kamera 35 mm (120), atau kamera standar yang paling populer
digunakan baik di kalangan amatir maupun profesional. Kamera
ini mempergunakan film dengan ukuran 24 x 36 mm
2. Kamera format sedang (medium format), sering disebut kamera
120 dengan ukuran film berkisar antara 6 x 6 cm, 6 x 7 cm,
dengan diagonalnya 84 mm dan sebuah ukuran diantaranya. For-
mat kamera dan film ini sering digunakan para profesional dalam
berbagai kepentingan pemotretan periklanan.
3. Kamera format besar (large format), menggunakan film ukuran 4 x
5 inchi dengan diagonalnya 162,5 mm
Berdasar teknologi yang dipergunakan , kamera dapat dikategorikan
dalam tiap kategori besar yaitu :
1. Kamera Manual, masih menggunakan teknologi mekanis dimana
segala sesuatunya belum tergantung pada batery sebagaii daya
penggerak kopmponenkomponennya. Didalamnya termasuk kamera
semi otomatis yang merupakan gabungan teknologi mekanik dan
elektronik.
2. Kamera Otomatis , menggunakan batere sebagai penggerak seluruh
komponennya/
3. Kamera Digital , mengunakan teknologi digital dalam proses
penyimpanan gambar dan media penyimpanan yang telah
menggunakan disc.
Berdasarkan jumlah reflektor yang dipergunakan , kamera dapat
digolongkan menjadi :
1. Kamera range finder , diantaranya adalah kamera yang populer
dengan sebutan pocket camera .Disamping view finder yang

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


terpisah dengan lensanya , kamera pocket ini hanya digunakan
untuk kebutuhan pembuatan foto yang cepat dan sederhana,
sesederhana fasilitas yang disediakan.
2. Kamera Releks Lensa Tunggal (Single Lens Reflektor - SLR),
menggunakan satu lensa dimana bayangan dari objek yang hendak
diambil gambarnya jatuh pada satu cermin yang merefleksikan ke
view finder . Agar bayangan objek tidak terlihat terbalik , digunakan
suatu pentaprisma sebagai pembalik bayangan sebelum mencapai
view finder.
3. Kamera Refleks Lensa Kembar (Double Lens Reflektor - DLR),
menggunakan dua buah lensa tersusun dimana antara fungsi
pengambil cahaya pantulan objek yang akan menimbulkan
bayangan pada klise terpisah dengan fungsi pengamat objek (view
finder). Disini akan muncul efek paralaks yakni perbedaaan
pengamatan objek dengan hasil bayangan objek yang terjadi pada
klise, terutama pada pemotretan jarak dekat (close-up)
Namun apapun jenis dan merk kamera, inti dasar fungsi dari
komponennya tidka jauh berbeda .Dan untuk mengetahui komponen-
komponen dalam kamera beserta fungsinya akan dicontohkan pada
kamera SLR yang pada umumnya memiliki komponen dasar sebagai
berikut :
1. Lensa, mempunyai fungsi utama sebagai pintu msuk cahaya dari
pantulan sinar objek yang hendak diambil gambarnya
2. Speed shuter , bertugas mengatur dan mengontrol jumlah serta
lamanya cahaya yang masuk ke film
3. Focal Plane (tabir film), menentukan kecepatan penyinaran film
4. Diafragma , bertugas mengatur ukuran lubang yang menentukan
jumlah cahaya yang akan masuk.
5. Speed shuter release , tombol pelepas speed shuter / rana.
6. Depth of Field (Skala ruang tajam ) , skala penunjuk batas-batas
ketajaman objek yang diinginkan.
7. View Finder (Jendela Pengamat), pada intinya lubang / jendela
untuk mengamati objek yang akan diambil
8. Film Advance Lever ( Tuas pengokang film )
9. Film Speed Dial gelang pengatur kecepatan film (ASA/ISO/BS/
DIN) yang akan dipergunakan.
10. Self Timer, komponen penangguh waktu pelepasan rana.
11. Film Rewind Crank , tuas penggulung balik film yang sudah terpakai
12. Hot Shoe, sepatu tempat dudukan lampu kilat
13. Light Meter Switch, tombol pengatu banyaknya cahaya yang
dibutuhkan
14. Flash Contacts, terminal sinkronisasi lampu klilat
15. Lens Auto-manual Switch , kunci pelepas rana

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


FILM
Film merupakan media perekam dan penyimpan objek yang kita
potret.Setelah cahaya melalui lensa yang telah diatur jumlah dan
lamanya sesuai yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan oleh light
meter , cahaya yang berasal dari pantulan objek akan memberikan
bayangan `laten pada film . Apabila cahaya yang msauk berlebih ,
film akan mengalami over exposure atau bahan terbakar, dan saat
cahaya yang masuk kurang dari yang sebenarnya, film akan menjadi
under exposure.
Film terbuat dari bahan kimia (perak halida atau perak bromida )
yang sangat peka terhadap cahaya, ditunjukkan dalam skala ISO/
ASA/BS atau DIN,yang mampu merekam objek dalam bentuk bayangan
`laten. Bayangan ini baru terlihat setelah film mengalami proses
pencucian terlebih dahulu.
Film dapat dikategorikan dalam berapa jenis seperti spesifikasi dibawah
ini :
Berdaasr klise yang disediakan, film terdiri dari film positif dan
negatif baik berwarna maupun hitam putih Berdasar ukurannya,
film terdiri dari format kecil (small format), medium dan besar
(large)
Berdasar tingkat kepekaannya, film terdiri dari film kepekaan rendah
(ASA/ISO/BS dibawah 64), kepekaan sedang (ASA/ISO/BS 160 -
800) dan kepekaan sangat tinggi (ASA/ISO/BS diatas 800)
Khusus untuk film berwarna, berdasar cahaya yang akan digunakan
untuk menyinari objek , film berwarna terdiri dari daylight film(untuk
cahaya matahari) dan tungsten light film (untuk cahaya lampu ) .
Pada film tungsten sendiri masih dapat dikategorikan dalam dua
kelompok yakni cahaya lampu tipe A (3400 - 3500 K) dan cahaya
lampu tipe B (3200 K)
Selain film yang telah disebutkan diatas media penyimpan gambar
objek yang dipakai dalam dunia fotografi digital ialah disc (floopy
disc / disket , hard disc dan CD).
Peralatan Pendukung
Disamping kamera dan film . peralatan pendukung lainnya yang akan
membantu mempermudah proses fotografi antara lain :
1. Lensa , meskipun merupakan salah satu bagian dari kamera ,
lensa dapat dikategorikan sebagai peralatan pendukung fotografi.
Lensa sangat berpengaruh terhadap hasil foto yang akan kita dpatkan
, terutama pengaruh depth of field yang secara teknis terjadi dengan
pemakaian suatu kamera. Skala ruang tajam akan semakin besar
dengan semakin kecilnya diafragma dan semakin panjangnya titik api
suatu lensa.
!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Menurut jenisnya, lensa dapat dibagi menjadi :
Lensa normal , adalah lensa standar kamera yang umumnya
mempunyai panjang titik api 50 mm.
Lensa Wide Angle atau sudut lebar, mempunyai sudut pandang
yang sangat lebar dengan ukuran panjang titik api yang biasanya
dibawah 35 mm. Digunakan pada pemandangan, interior ruangan
dan kebutuhan sudut pandang lebar lainnya.
Lensa Tele, mempunyai panjang titik api yang besar (diatas 70
mm) dan mempunyai sudut pandang sempit. Lensa tele ini mampu
mendekatkan objek yang sangat jauh dan sangat bagus untuk
foto close-up dan kegiatan para paparazi.
Lensa Zoom, memiliki lebih dari satu titik api sehingga kita tidak
perlu repot mengganti-ganti lensa pada satu kamera pada
kegunaan yang berbeda. Lensa Makro / Mikro mempunyai
kemampuan pembesaran objek yang akan dipotret. Biasa digunakan
untuk pemotretan close-up objek kecil seperti serangga , bunga
dsb.
Lensa Fish Eye atau mata ikan , memiliki karakteristik yang sama
dengan mata ikan sehingga sudut pandangnya bisa sangat lebar
(mendekati 360 derajat), membuat foto yang dihasilkan
melengkung.
Pada sebuah lensa bisa diperoleh banyak informasi tentang lensa
yang bersangkutan , seperti :
a Identitas lensa, berisi informasi merk/jenis/nama perusahaan
pembuat / negara pembuat
b Kekuatan lensa, ditentukan oleh perbandingan garis tengah lensa
dengan panjang titik api. Biasanya ditunjukkan dengan angka
perbandingan.
c Panjang titik api , menyatakan panjang titik api yang dimiliki lensa
dalam satuan milimeter
d Diameter lensa, ditunjukkan untuk kepentingan aksesoris lensa
seperti filter
e Nomor Lensa, menunjukkan nomor seri suatu lensa
f Lampu Kilat
g Filter
h Tripod atau kaki tiga
i Cable Release
j Peralatan pembersih kamera dan lensa , seperti tissue khusus
pembersih lensa dan sikat bulu unta
k Tas kamera
"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Teknik Dasar Fotografi
Tidak sedikit teknik yang telah dikembangkan dalam dunia fotografi
sejalan dengan perkembangan ilmu penngetahuan dan teknologi
sekarang ini. Namun dasar yang harus dimiliki sebelum terjun ke
dunia ini, adalah :
1. pengetahuan kamera, mengenal kamera secara mendalam baik
dari segi teknis maupun fungsional
2. penguasaan sifat lensa, sehubungan dengan jenis lensa yang
bervariasi dan mempunyai karakteristik dan sifat masing-masing,
penguasaan lensa sanagt menentukan hasil akan kita dapat. Kita
harus tahu betul kapan menggunakan lensa normal, lensa tele,
lensa sudut lebar dan sebagainya sesuai dengan objek yang akan
klita abadika gambarnya.
3. penguasaan sifat cahaya dan pencahayaan, khususnyacahaya
matahari yang selalu berubah dari waktu kewaktu baik intensitas,
warna dan arahnya. Karena sifat mata manusia yang sangat
adaptif, sehingga perubahan tersebut kurang kasat mataaa,
namun kamera akan melihat hal lain dengan apa yang nampak
pada mata kita. Untuk itu sifat cahaya harus dikuasai dari waktu
ke waktu dengan banyak pengambilan gambar pada semua waktu.
4. momen dan komposisi, kesempatan hanya dating satu kali untuk
itulah insting seorang fotografer diuji untuk mengambik keputusan
secara cepaat dan tepat apakaah suatu objek layak unutk diambil
atau tidak. Berlatih dan memperbanyakjam terbang akan sangat
membantu meningkatkan kemampuan membaca momen seorang
fotografer.
Demikian juga dengan komposisi gambar yang kita inginkan dengan
pemngambilan sudut pandannnng tertentu pada pencahayaan
tertentu suatu susnan yang kacau akan berubah menjadi suatu yang
harmonis yang tepat. Keduanya berhubungan dengan kemampuan
dan bakat yang harus terus menerus dilatih. Beberapa hal yang
menjadi pertimbangan dalam penentuan komposisi gambar adalah :
subjek yang kita harapkan, jarak yang sesuai format vertical-hori-
zontal ayau tang lain, laytar baik depan maupun belakang yang kita
inginklan, apakah semuanya sudah proposional dan menghidupkan
gambar yang akan diabadikan.
Teknik lain dalam memotret maupun dalam proses pencetakkannya
sudah merambah ke system digitalisasi dengan menggunakan
seperangkat computer dan softwarenya yang kini semakin
mempermudah rekayasa gambar yang diinginkan. Teknik lain yang
dapat dipelajari antara lain :
#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
1. planning, teknik memotret untuk menghentikan objek yang
bergerak dengan mengikutkan arah gerak kamera searah gerak
dan kecepatan objek
2. bracheting, teknik pemotretan ulang satu objek dengan besar
pencahayaan yang berbeda.
3. kroping, proses pembuangan bagian foto yang tidak diharapkan
4. sandwich, teknik penggabungan 2 foto (biasanya slide) dengan
bagian emulsi saling berhadapan dan salah satunya dalam kondisi
overe-exposure
5. tusir, teknik melukis foto
6. multipoint, teknik penggabungan lebih dari 2 negatif menjadi
sebuah foto yang saling melengkapi
7. solarisasi,penyinaran kembali foto setelah diproses dalam larutan
pengembang (development)
8. dodging, penyinaran foto paa suatu lokasi sdemikioan sehingga
lokasi lain akan terekam putih.
9. double tape
10. hard coloring
11. proyeksi slide ke kanvas
12. membakar slide
13. kolase
14. menggores kertas foto
15. dan lain-lain
$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
JURNALISTIK ALAM BEBAS
Jurnalistik alam bebas belum begitu berkembang di Indonesia. Ini
ditandai dengan kurangnya media yang membahas dunia alam bebas
dengan terinci. Baru kira-kira awal tahun 90-an atau akhir tahun 80-
an. Dimana saat itu banyak klub pecinta alam yang merasa perlu
hadirnya media tulis untuk mengabarkan kegiatan alam bebas. Maka
saat itu muncullah berbagai media/majalah yang berbau kegiatan
alam bebas. Salah satunya adalah Trans yang merupakan majalah
FPTI yang bayak menyoroti kegiatan panjat tebing.
Astacala mencoba membuat media sejenis yang menulis tentang
alam bebas terutama kegiatan Astacala. Dengan tujuan untuk
menuliskan kegiatan alam bebas secara jujur dan forum diskusi sesama
anggota atau sebagai media komunikasi antar anggota, media ini
terbit setiap builannya dengan nama BIVAK. Menyadari kekuatan
yang ada dibalik kegiatan jurnalistik ini, Badan DIKLAT Astacala
mencoba untuk mengembangkan hal ini. Dan diharapkan jurnalistik
alama bebasa ini dapat berkembang secara berkesinambungan dan
menjadi bibit untuk pembentukan media jurnalistik alam bebas di
Astacala secara permanen.
Banyak aspek yang terkait dengan dunia jurnalistik alam bebas seperti
teknik meliput berita, cara menulis laporan, desain media cetak,
sirkulasi dan lainnya. Tapi pada kesempatan ii akan dijelaskan hanya
pada teknik meliput berita dan cara menulis laporan.
Pada diktat ini akan dicoba menerangkan mengenai klasifikasi tulisan
kegiatan alam bebas, kaidah penulisan, kaidah penulisan berita/
reportase. Essay/feature dan laporan perjalanan serta tip praktis
tentang menulis itu sendiri.
Pada umumnya tulisan kegiatan alam bebas sama dengan jenis tulisan
yang lain. Yang membedakan hanyalah isi tulisannya. Jenis tulisan
jurnalistik alam bebas dapat dibagi menjadi 3 garais besar, yaitu :
Berita / reportase
Feature / essay
Laporan perjalanan
Pembagian ini tentu saja bukan hal yang mutlak karena sangat susah
memilah-milah jenis tulisan yang belakangan menjadi tidak mempunyai
ciri yang pasti.
Berita / Reportase
Cirri utama jenis tulisa ini adalah fakta, karena memang bereisi tulisan
tentang suatu kejaadian yang lengkap. Maksudnya, bila seorang
%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
terlibat dalam sebuah kejadian maka apa yang ia ketahui kebanyakan
dilihat dari sudut pandang diri sendiri. Dengan kata lain ia tidak
mengetahui kejadian secara proporsional, karena berita yang ia baca
telah dilengkapi baik dari segi narasumber, latar belakanga maupun
data. Sehingga pengetauan akan suatu kejadian atau peristiwa
tersebutmenjadi lebih lengkap.
Tentang pentingnya kelengkapan fakta atau sumber lain ada contoh
klasik,y aitu legenda gunung tangkuban perahu. Gunung ini katanya
berasal dari perahu yang dibalikkan oleh Sangkuriang, bisa jadi cerita
ini dikarang oleh penduduk Bandung tempo dulu, karena gunung itu
hanya akan terlihat seperti perahu yang terbalik jika dilihat dari
bandung setelah gunung iut meletus, sebelumnya berbentuk kerucut.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa secara iseng, pengarang cerita asal
usul gunung tersebut tidal melakukan observasi yang menyeluruh
sebelum memuat ceritanya.
Ada beberapa point yang harus diperhatikan dalam membuat tulisan
yaitu :
1. kadar berita
ada jenis berita yang sifatnya harian, mingguan atau bulanan.
Masing-masing berita ini memiliki ciri tersendiri. Berita harian
biasanya akan basi jika dibaca keesokan harinya, Karena berita
yang ada selalu diperbaharui. Unsur yang menonjol adalah
kesegaran dalam menyampaikan berita sehingga mungkin analisa
yang ada kurang dalam. Berita mingguan merupakan berita harian
yang sudah diperdalam sehingga isinya kaya akan analisis dan
lenglap. Berita bulanan dapat disebut sebagai berita abadi karena
berisi berita yang bersifat universal. Beberapa jenis ini hampir
tidak mengenal kata basi karena dapat dinikmati kapan pun. Yang
banyak menggunakan format ini adalah majalah hobi, profesi,
dan hal-hal khusus. Jurnalistik alam bebas tampaknya cocok
dengan format bulanan.
2. mendapatkan berita
mendapatkan berita yang berdasarkan fakta membutuhkan
ketrampilan tersendiri. Karena itu sebelum memulai berburu berita
haruslah diperiksa segala sesuatunya. Seperti buku catatan, alat
tulis, tape recorder, dan tak kalah penting adalah kartu identitas
yang menunjukkan sikap bertanggung jawab pencari berita. Ada
beberap teknik mencari berita, yaitu :
wawancara dengan pelaku atau orang yang berkepentingan
dan ahli dalam masalah tersebut. Hal yan dapat dilakukan dengan
cegat langsung ataupun melalui janji terlebih dahulu
observasi dan investigasi adalah cara mancari fakta yang
dilakukan seperti permainan detektif. Ini biasa dilakukan karena
&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
sumber berita yang ada tidak mau buka mulut. Bisa saja pencari
berita berpurapura dan menyamar untuk mendapat kasak-kusuk
mencari berita.
Riset kepustakaan, sanagt diperlukan untuk menambah wawasa
agar tulisan menjadi tajam. Hal ini juga harus dilakuakn sesbelum
wawancara, agar pencari berita tidak tampak kurang pergaulan
di hadapan sumber berita karena memang tidak mungkin bagi
sumber berita untuk menceritakan semua istilah yang
dipakainya secara khusus.
3. menulis laporan
setelah sumber diwawancarai dan data-data dikumpulkan,
pekerjaan akhir adalah menulisnya. Tulisan dalam laporan ini akan
menunjukkan pemahamnan penulis terhadap suatu masalah.
Karena pada tulisan inilah logika dan persepsi dipaparkan.
Umumnya senuah laporan berita harus memenuhi beberaepa criteria
seperti : pendeskripsian masalah denga baik, laporan harus dapat
menjawab 5 W dan 1 H (what, when, who, where, whay dan how),
janhgan lupa pada akurasi terutama jika laporan menunjuka pada
angka (umur, ketinggian , jumlah dan lain-lain) kemudian lakukan
check dan recheck. Demikian juga sudut pandang harus jelas dan
konsisten. Secara umum seorang penulis berita dituntut untuk mampu
menggambarkan sebuah berita secara makro, cermat detil dan padat
dalam penulisan laporannya.
Feature / Essay
Pada dasarnya feature adalah berita juga, hanya ia merupakan gaya
penulisan yang khas, menyentuh, pemakain bahasa yang elastis
dengan pendekatan interest, menggunakan naluri. Tulisan feature
biasanya ditemui lebih mendalam. Karena dilatar belakangi dengan
pencarian berita yang lengkap. Hal ini banyak dijumpai dalam majalah
mingguan seperti Tempo.
Feature biasanya juga disebut sebagai sebuah gaya menulis dengan
menganggap bahwa feature adalah cara atau taktik untuk
menyampaikan informasi kepada pembaca maka kita akan
mamemperoleh banyak keuntungan. Karena feature yang seperti ini
akan memiliki berbagai kemungkinan yakni bisa bernilai berita, memiliki
informasi yang kaya dan lebih enak dibaca.
Dengan memahami bahwa feature adalah gaya penilisan, selanjutnya
akan memudahkan kita untuk menghasilkan feature sebagai sebuah
produk. Artinya laporan yang berbentuk feature yang nilai beritanya
tidak ada tetapi sangat berharga karena memiliki informasi yang
'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
berguna bagi orang banyak.
Yang harus dilakukan adalah mulai menulisnya. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan :
1. tulisan harus dilandasi dengan niat baik untuk berkomunikasi
dengan permbaca. Jika kemudian penulis menggunakan istilah-
istilah asing yang rumit, ia sebaiknya mengakui dirinya termasuk
golongan orang-orang minder.
2. sebelum memulai menulis sebaiknya penulis mengetahui benar
tentang masalah yang akan ditulisnya, jangan kemudian menulis
tentang asyiknya panjat tebing, istilah runner saja diartikan
sebagai pel;ari. Pemahaman tentang masalah yang akan ditulis
dapat diperoleh dari riset kepustakaan atau bertanya kepada
orang yang ahli.
3. memilih angle (sudut poandang) dan lead (unsure pemikat). Dari
masalah yang akan ditulis, tidak perlu seluruh informasi yang ada
ditulis semuanya karena pembaca justru akan pusing karena tidak
pernah bisa mengerti apa yang ingin kita sampaikan. Mungkin
hanya 50 % saja yang akan diterjemahkan menjadi tulisan dan
disampaikan kepada pembaca. Untuk mewnyelamatkan diri dari
kekonyolan tersebut ada baiknya dipilih angle dari tulisan. Seperti
seorang fotografer, penulis pun perlu memiliki kepandaian mengatur
sudut pandang atas suatu masalah. Angle akan membuat penulis
konsisten dengan niat awal bahwa ingin berkomunikasi dengan
baik. Angle diterapkan melalui outline atau kerangka tulisan yang
membuat tulisan menjadi runtut baik secara isi maupun logika.
Sedangkan lead, unsur pemikat akan membuat pembaca akan
tersirap lalu masuk ke dalam cerita atau tulisan. Untuk menentukan
lead ini perlu kepekaan dan kecerdasan prima.

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


LAPORAN PERJALANAN
Laporan perjalanan disini bukanlah laporan perjalanan yang ada di
dalam majalah. Laporan perjalanan disini cenderung bersifat ilmiah
sehingga isinya lebih teknis dan detail. Laporan perjalanan ini harus
dapat dipertanggungkjawabkan didepan anggota siding kalau perlu.
Untuk dapat membuat laporan perjalanan yang baik dan komunikatif
diperlukan kemampuan dasar menulis dan juga pelaksanaan perjalanan
yang rapi. Selanjutnya rencana perjalanan yang matang, kerjasama
yang kompak dan tujuan perjalanan yang jelas merupakan unsur-
unsur yang penting dalam sebuah perjalanan.
Untuk dapat merekam kejadian dalam sebuah perjalanan dibutuhkan
alat perekam seperti buku perjalanan, tape recorder dan kamera
video. Mungkin awalnya akan sangat membosankan jika harus terus
menerus dalam melakukan peerjalanan apalagi perjalanan panjang.
Tapi manfaat tulisan sealama perjalanan terasa dalam menyusun
laporan. Dan dengan sendirinya laporan akan berguna bagi orang
yang akan pergi ke tempat yang dimaksud.
Berikut ini contoh format laporan perjalan yang biasa diterapkan
oleh Astacala :
A. Bagian depan
Halaman judul
Kata paeangantar yang berisi :
1. maksud dan penulisan laporan
2. ucapan terimaa kasih
3. lain-lain yang sekiranya perlu
Daftar isi
B. Pendahuluan
Pendahuluan perisi :
Umum atau latar belakang berisi proses kegiatan secara umum
Maksud dan tujuan berisi maksud dari kegiatan tersebut dan
tujuan kegiatan secara detail
Waktu dan tempat kegiatan dan dipaparkan secara detail
mengenai lokasi berlangsungnya kegiatan tersebut.
Batasan masalah dan perumusan masalah
C. Inti laporan
Inti laporan berisi :
Kronologis perjalanan, disini dijelaskan mengenai jalannya
kegiatan mulai dari pra kegiatan sampai pasca kegitan (detail
tanggal dan waktunya)

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


Hambatan di perjalanan, berisi penjelasan menhgenai kesulitan-
kesulitan yang dihadapi saat perjalanan dan hal-hal yang
menyebabkan perjalanan tidak sesuai dengan scenario operasi.
Hal penting lainnya, berisi penjelasan mengenai hal-hal penting
yang perlu diperhatikan
D. Penutup
Penutup berisi kesimpulan dan saran.
Kesimpulan berisi point-point oenting yang didapat dari perjalanan
tersebut
Sarana berisi masukan untuk perbaikan kegiatan serupa yang
akan dilajutkan berikutnya.
E. Lampiran
Lampiran berisi
Jalur transportasi
Sekilas medan operasi
skenario operasi
Logistik dan peralatan
Jalur perjalanan
Anggaran belanja dan pendapatan
Susunan panitia dan peserta
Bahasa Laporan Perjalanan
1. menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam arti tata bahasa,
gaya bahasa dan ejaan bahasa Indoneia yang baik dan benar
sesuai dengan aturan yang berlaku
2. menggunakan kalimat yang cermat, tepata, ringkas dan manusiawi
Cermat artinya :
setiap bagian kalimat mempunyai kaitan yang benar dengan
bagian lainnya
menempatkan bagian-bagian yang dihubungkan secara
bersama-sama
memberikan penjelasan pada kata-kata yang mengandung
ambiguitas (interpretasi lebih dari satu)
Tepat artinya isi kalimat tidak menyimpang ari materi laporan.
Ringkas artinya tidak bertele-tele dalam mengungkapkan isi kalimat
Manusiawi artinya menggunakan kalimat yang mudah dibaca,
kalimat yang panjang hanya digunakan jika kalimat pendek tidak
dapat mewakili.
3. sedapat mungkin menggunakan bahasa Indonesia, istilah asing
digunakan dengan memakai tanda kutip, digaris bawah atau cetak
miring

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


LINGKUNGAN HIDUP
Pengertian Lingkungan Hidup
Dalam pengertian formalnya, ruang yang ditempati suatu mahluk
hidup dengan benda hidup dan benda tak hidup di dalamnya disebut
sebagai lingkungan hidup. Benda hidup didalamnya dikenal mahluk
hidup biotik seperti manusia, tumbuhan, binatang atau jasad renik
lainnya. Sedangkan mahluk tak hidup dikenal sebagai mahluk abiotik.
Sehingga timbul pengertian lainnya dari lingkungan hidup yaitu totalitas
faktor-faktor, faktor biotik dan faktor abiotik, yang diantaranya
mereka berada dalam keadaan hubungan timbal balik.
Sedangkan dalam bahasa hukum di Indonesia, lingkungan hidup
didefinisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan mahluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya, mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Sedangkan ilmu tentang hubungan timbal balik mahluk hidup dengan
lingkungan hidupnya atau hubungan antara faktor-faktor biotik dan
abiotik dikenal sebagi ekologi. Kata ekologi ini berasal dari bahasa
Yunani yaitu "oikos yang berarti rumah dan "logos yang berarti
ilmu/pembahasan/pengkajian. Sehingga oleh seorang pakar ilmu
hayat, Ernest Haekel (1860) diartikan secara harfiah sebagai ilmu
tentang mahluk hidup di rumahnya atau ilmu tentang rumah tangga
mahluk hidup atau pengkajian organisme di "rumah, dan lingkungan
aslinya.
Ada lagi suatu terminologi yang dikenal dengan ekosistem, sebagai
konsep sentral dalam ekologi. Ekosistem ini dapat diartikan sebagai
sistem ekologi yang didalamnya terjadi hubungan timbal balik antara
mahluk hidup dengan lingkungannya seperti manusia dengan
sesamanya dan antara faktor-faktor lingkungan itu sendiri yang tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu tertentu.
Dan apabila hubungan timbal balik tadi dilihat dari sudut dan
kepentingan manusia, dikenal dengan istilah Antroposentris untuk
mewakilinya.
Masalah Lingkungan
Bila kita berbicara mengenai masalah lingkungan maka yang kita hadapi
adalah permasalahan dari dasar laut hingga puncak gunung, dari
mulai daerah kutub hingga daerah tropis. Namun dalam tukisan ini
akan dijelaskan secara sekilas mengenai permasalahan lingkungan di
sekitar kita.
!
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Ada baiknya penjelasan ini kita awali dari laut yang katanya 70 %
bumi ini merupakan laut. Di laut ini salah satu permasalahan yang
kita dengar adalah rusaknya terumbu karang di dasar laut atau
pengunaan bahan peledak untuk menangkap ikan. Ada sebuah cerita
yang cukup menarik yang terjadi di kepulauan Derawan Kalimantan
Timur. Di daerah itu banyak kapal-kapal asing yang datang untuk
menerima penjualan ikan krapu. Awalnya penduduk yang bermata
pencaharian nelayan mulai mengarahkan mata pencahariannya pada
penangkapan ikan krapu karena nilai ekonomisnya. Memang mata
pencaharian ikan krapu ini dapat meningkatkan tingkat kehidupan
nelayan tadi, namun ada masalah yang timbul akibat kegiatan ini.
Dalam menangkap ikan krapu dipergunakan sebuah bumbung (sejenis
perangkap) di dasar laut. Permasalahannya untuk membuat perangkap
ini nelayan menyelam ke dasar laut dengan membawa linggis. Dengan
linggis ini nelayan memecahkan karang untuk dijadikan pemberat
perangkap. Sebuah bentuk perusakan lingkungan telah terjadi.
Dipantai pun telah terjadi kerusakan lingkungan seperti penurunan
jumlah kawasan hutan bakau atau mangrove. Mungkin bagi orang
awam kerusakan hutan bakau in kurang berarti namun sesungguhnya
banyak fungsi perlindungan seperti perlindunganpnatai terhadap erosi
pantaiakibat air laut atau abrasi pantai,mencegah intrusi air laut,
penahan angin, tempat habitat burung, kepiting, udang ikan yang
berarti sumber pencarian nelayan dan banyak lagi. Penyebab
kerusakan hutan mangrove ini akibat penggunaan kayu bakar yang
berlebihan, sebagai tambak udang, pencemaran minyak seperti di
pulau Rambutan.
Setelah kita mengamati bagian pantai mari kita lihat sejenak keadaan
sekeliling kota dimana kita tinggal yang sudah sedemikian saratnya
dengan permasalahan lingkingan. Ada masalah polusi udara karena
asap kendaraan dan pabrik, ada pencemaran limbah industri dari
rumah tangga dan banyak sekali permasalahan lainnya yang
memerlukan pencegahan dan penanganan yang serius.
Setelah kita mengamati sekeliling kita mari kita tinjau alam bebas
seperti gunung dan hutan. Permasalahan yang sering kita alami adalah
penebangan liar, kebakaran hutan, tanah longsor, sampah yang
menumpuk disepanjang jalur pendakian dan menyusutnya flora dan
fauna karena perburuan.
Mungkin yang diungkapkan masih sangat sedikit bila dibandingkan
dengan permasalahan sesungguhnya, namun permasahan ini dapat
kita simpulkan bahwa perlu dialakukan suatu bentuk pencegahan
dan penanganan msalah lingkungan yang ada agar alam tetap dapat
terjaga lestari.
"
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Peran serta Pecinta Alam dalam Pelestarian Lingkungan
Menurut hukum perundangan yang berlaku di Indonesia (UULH pasal
19), keberadaan pecinta alam dapat diakui sebagai bentuk Lembaga
Swadaya masyarakat yang bersifat hobi.
Namun bila kita pandang muali dari diri kita sendiri, mungkin akan
terjadi bentuk dialog seperti berikut ini.: bila seorang yang mengaku
pecinta alam ditanyakan apa saja pengalamannya selam ini,
kemungkinan orang tersebut akan menceritakanbahgaimana ia berada
dalam suatu keadaan dalam sebuah perjalanan, sukanya, dukanya,
keadaan daerahnya. Mungkin pula ia akan menjelaskan masyarakatnya,
kebudayaannya, permasalahan yang dihadapi daerah tersebut dan
banyak lagi lainnya. Semua hal itu dapat diamati dan ditangkap sema
perjalanan.
Dari hal inilah kita dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan
lebih lanjut mengenai keadaan suatu daerah misalnya masalah daerah
tersebut atau sikap dan pandangan dari seseorang yang
menceritakan permasalahan tersebut.
Sebenarnya bila kita renungi lebih jauh, maka kita dapat melihat
suatu bentuk kepedulian, entah itu sedikit atau banyak mengenai
lingkungan dimana pecinta alam ini melakukan kegiatannya. Dan akan
lebih baik lagi apabila setelah dilakukan sebuah perjalanan, timbul
suatu bentuk kegiatan yang berorientasikan lingkungan hidup. Namun
bgi yang belum mampu melakukan paling tidak didalam hatinya akan
timbul rasa cinta dan peduli pada lingkungan, kapanpun dan dimanapun
ia melakukan kegiatan di alam bebas.
Kegiatan Yang Berorientasi Lingkungan Hidup
Dalam kegiatan sehari-hari mungkinpertanyaan yang timbul adalah :
"saya ingin ikut kegiatan yang berorientasi lingkungan, tapi seperti
apa bentuknya ?. Sebenarnya banyak kegiatan berorientasi
lingkungan yang dapat kta lakukan.
Misalnya saja pengamatan burung. Kegiatan ini dikuti oleh banyak
kalangan yang berbeda mulai dari pelajar sampai pekerja. Bentuk
pengamatan burung ini mungkin akan terasa sepele bagi sebagian
orang karena ada unsure rekreasinya, namun dibalik semua kegiatan
ini merupakan suatu bentuk kepedlian masyarakat pada fauna burung.
Dengan bentuk pendataan yang baik tentang fauna burung ini, akan
memudahkan pemantauan burung-burung ini.
Bagi pecinta alam yang menyenangi kegiatan menyalam, bentuk
kegiatan yang dapat dilakukan antara lain adalah mengamati terumbu
karang dengan suatu metoda tertentu. Bentuk kegiatan ini dilakukan
misalnya sebagai pertimbangan untuk kebijakan pengembangan suatu
daerah tersebut.
#
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Atau bagi rekan-rekan yang suka keluar masuk hutan dapat melakukan
pendataan tentang vegetasi flora dan fauna yang ada di daerah
yang dikunjungi selain melakukan ekspedisi.
Bentuk kegiatan yang lain misalnya bersih pantai, penyebaran tentang
kebersihan lingkungan, atau penyuluhan atau demo sehari tentang
lingkungan, misalnya sati jam tanpa kendaraan bermotor.
Perlu diingat bahwa dalam mengadakan suatu bentuk kegiatan
hendaknya kegiatan ini merupakan suatu rangkaian jangka panjang
yang di rancang dengan bai k dan di l aksanakan secara
berkesinambungan dan terasa langsung bagi lingkungan yang dituju
serta melibatkan masyarakat di daerah dimana dilakukan kegiatan
tersebut agar timbul rasa memiliki atas hasil kegiatan.
$
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
ANALISA VEGETASI
Alam beserta isinya merupakan ciptaan Tuhan yang besar, sebagai
manusia kita tidak dapat menciptakannya, tetapi hanya
memanfaatkannya. Tetapi pemanfaatan itu harus seimbang dengan
pertumbuhan alam pada umumnya dan sumber daya hayati pada
khususnya.
Analisis vegetasi merupakan cara mempelajari susunan (komposisi
jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-
tumbuhan. Metoda analisis vegetasi banyak ragamnya, antara lain :
1. Cara petak tunggal
2. Cara petak berganda
3. Cara jalur (transek)
4. Cara garis berpetak
5. Cara tanpa berpetak
6. Cara Bitterlich
7. Cara kuadran (Point Quarter Methode)
8. Cara berpasangan (Random Pair Methode)
Pada diktat ini akan dibicarakan cara kuadran (Point Quarter Methode)
karena cara ini merupakan cara paling sederhana serta cara Garis
berpetak yang lebih inovatif.
KRITERIA TUMBUHAN
Untuk analisis vegetasi, tumbuhan dibagi menjadi beberapa kriteria
yang berdasarkan akan tinggi pohon maupun diameter tumbuhan,
yaitu :
1. Seeding : tinggi < 0,5 meter
2. Sampling : tinggi 0,5 - 2 meter
3. Poles : tinggi > 2 meter dan diameter < 0,15
meter
4. Pohon/dominan : tinggi . 2 meter dan diameter > 0,15 meter
Penyebaran tumbuhan ada tiga mmacam yaitu :
Penyebaran secara acak
Penyebaran secara sistematis
Penyebaran secara semisistematis
Dan karena adanya pebedaan penyebaran tersebut makadalam
mengambil
sampling untuk analisa vegetasi juga ada tiga macam yaitu :
%
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Pengambilan sampling secara acak
Pengambilan sampling secara sistematik
Pengambilan sampling secara semi sistematik
Cara sampling yang digunakan dalam analisis vegetasi hutan adalah
sistematik sampling, bahkan proporsive samplingpun boleh digunakan
pada keadaan tertentu, karena random sampling secara floristic
ekologis hanya mungkin digunakan apabila lapangan dan vegetasinya
homogen, sedangkan hutan hujan tropis adalah heterogen dengan
jumlah jenis vegetasi sampai 300.
sebelum melakukan analisa vegetasi, kita harus menghitung luas
minimun daerah yang kita ambil samplenya. Luas minimum ini adalah
luas daerah dimana kita akan melakukan analisa vegetasi. Dan luas
minimum inilah yang dapatmewakili luasan daerah/wilayah yang ingin
kita ketahui vegetasinya. Untuk mencari luas minmum, pertama kali
pada suatu wilayah yang akan kita teliti, kita mebuat petak yang
tidak perlu terlalu besar dan kita mencatat semua tumbuhan yang
ada, setelah itu kita membuat petak lagi yang luasnya 2 kalinya
(petak yang tadi masuk didalamnya), jika masih ada penembahan
jenis tumbuhan maka lakukan membuat petak yang 2 kalinya lagi
sampai tidak ada penambahan jenis tumbuhan.
&
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Setelah didapat datanya, lalu kita membuat grafiknya. Misalkan saja
luas wilayahnya 400m2, maka yang digambar adalah 10 % dari 400
yaitu 4, dan untuk sumbu y nya misalkan saja didapat 10 jenis
tumbuhan (pada petak terakhir tang dibuat sudah tidak ada
penambahan jenis tumbuhan lagi ), maka yang digambar di grafik
adalah 10 % dari 20 yaitu 2 maka titik A ada pada titik (4,2), lalu
dibuat garis R dari (0,0) yang melalui titik A (4,2), setelah itu buat
garis yang sejajar garis R yang menyinggung kurva P (kurva dari
data jenis tumbuhan yang didapat dan luas nya). Titik singgung
antara kurva p dan garis yang sejajar dengan garis R itulah yang
menjadi luas minimum.
Sumbu X menyatakan 10 % dari luas daerah/ petak
Sumbu Y menyatakan 10 % dari jenis tanaman yang didapat
L merupakan luas minimum
Tapi jika metode ini digunakan pada luasan daerah yang cukup luas
dan memiliki jenis tumbuhan yang sangat banyak, hal ini akan cukup
menyulitkan, jadi unruk mencari luas minimumnya biasanya langsung
diambil 10 % dari luas wilayah yang akan kita teliti.
CARA KUADRAN
Cara pengambilan Data
1. Buat garis kompas
2. Tentukan titik pengamatan (plot)
3. Buat garis silang yang tegak lurus sehingga terbentuk empat daerah
(kuadran)
4. Pilih pohon terdekat dari plot untuk masing-masing kuadran sesuai
dengan criteria tumbuhan (pohon/dominan, poles, dan sampling).
5. Ukur diameternya
6. Ukur jaraknya dari plot
'
Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA
Cara ini untuk tumbuhan jenis pohon/dominan dan poles
CARA GARIS BERPETAK
Cara ini merupakan modifikasi dari cara petak ganda atau transek.
Cara pengambilan data :
1. Buat garis kompas
2. Buat petak ukuran
Untuk Seedling 2 x 2 meter
Untuk Sampling 5 x 5 meter
Untuk Poles 10 x 10 meter
Untuk dominan 20 x 20 meter
3. Catat nama tumbuhan dan diameternya sesuai dengan diameter
(khusus untuk dominan dan poles)
4. Catat tempatnya (ordinatnya) terhadap plot
PARAMETER
Setelah data-data terkumpul dapat dihitung parameter-parameter
sebagai berikut :
1. KERAPATAN ( DENSITY)
Banyaknya individu dari suatu jenis pohon dan tumbuhan lain yang
besarnya dapat dihitung. Secara kualitatif dibedakan menjadi :
jarang tedapat, kadang-kadang terdapat, seringkali terdapat, dan
banyak sekalim terdapat.
Jumlah individu yang dinyatakan dalam satuan ruang disebut
kerapatan, yang umumnya dinyatakan sebagai jumlah individu atau
biomas populasi persatuan areal atau volume.
I IV
II
III
Gb 1. Pengamatan cara kuadran
Plot Kuadran jenis/Nama pohon Jarak (m) Diameter (cm)
Tabel hasil pengamatan cara kuadran

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


2. DOMINASI (DOMINANCE)
Dominasi dapat diartikan sebagai penguasaan dari suatu jenis
terdapat jenis lain, sehingga dapat dinyatakan dalam besaran :
Banyaknya individu dan kerapatan
Persen penutupan dan luas bidang dasar (LBD/ Basal Area-BA)
Biomas
Indeks nilai penting (Important Value Index-IVI)
Pertimbangan menggunakan LBD merupakan hal termudah dan
cepat, yaitu dengan melakukan pengukuran diameter pohon pada
ketinggian setinggi dada.
3. FREKUENSI
Frekuensi merupakan ukuran dari uniformalitas atau regulitas
terdapatnya suatu jenis. Frekuensi memberikan gambaran
bagaimana pola penyebaran suatu jenis. Hal ini menunjukan daya
penyebaran dan adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.
Menurut Raunkiser dalam Shukla dan Chandel (1977) frekuensi
dibagi menjadi lima kelas berdasarkan prosentasenya, yaitu :
Kelas A dengan frekuensi 1 - 20 %
Kelas B dengan frekuensi 21 - 40 %
Kelas C dengan frekuensi 41 - 60 %
Kelas D dengan frekuensi 61 - 80 %
Kelas E dengan frekuensi 81 - 100 %
4. INDEKS NILAI PENTING
Merupakan gambaran lengkap mengenai karakter sosiologi suatu
spesies dalm komunitas. Nilai diperoleh dari menjumlahkan nilai
kerapatan relatif, dominasi relatif, dan frekuensi relatif, sehinggha
jumlah maksimalnya 300 %
5. LUAS CONTOH MINIMAL DAN CARA SAMPLING
Pelaksanaan analisis vegetasi untuk kawasan yang luas tidaklah
mungkin untuk dilaksanakan pengamatan secara menyeluruh
dengan alasan efisiensi, sehingga diusahakan melakukan
pengamatan dengan luasan sesempit mungkin, namun dapat
mewakili kawasan.
PENUTUP
Praktek analisis vegetasi sangat ditunjang oleh kemampuan mengenal
jenis tumbuhan (nama). Kelemahan ini dapat diperkecil dengan
mengajak pengenal pohon atau dengan membuat herbarium maupun
foto yang nantinya dapat dirunut dengan buku pedoman atau
ditanyakan ke ahli/pengenal pohon setempat ataupun langsung
berhubungan dengan Lembaga Biologi Nasional Bogor.
Analisis vegetasi dapat dilanjutkan untuk menentukan indeks
keragaman, indeks kesamaan, indeks asosiasi, kesetiaan dan lain-

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


lain. Yang dapat memberikan banyak informasi dalam pengolahan
suatu kawasan/penilaian suatu kawasan.
Data penunjang seperti tinggi tempat, pH tanah, struktur dan tekstur,
warna tanah dan lain-lain, diperlukan untuk membantu dalam
menginterprestasikan hasil analisa.

Diktat Pendidikan Dasar ASTACALA


ASTACALA
PERHIMPUNAN MAHASISWA PECINTA ALAM
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM
Sekretariat : Gedung Student Centre
Kampus STT Telkom
Jl.Telekomunikasi, Dayeuh Kolot, Bandung 40257
Ie|p. 022-754108 Fe:cwcI 218

Anda mungkin juga menyukai