Proposal Seminar Zaenal
Proposal Seminar Zaenal
N/mm
3
54
Elongasi % 1,6
Sumber: PT. Justus Kimia Raya, 2007
Pada umumnya material ini digunakan dalam proses penuangan, perbaikan badan
kendaraan bermotor, pengisi kayu, dan sebagai material perekat. Material ini memiliki
sifat perekat dan aus yang baik, dan dapat digunakan untuk memperbaiki dan mengikat
secara bersama beberapa jenis material yang berbeda. Material ini memiliki umur pakai
yang panjang, kestabilan ketahan terhadap sinar UV, dan daya tahan yang baik terhadap
air. Tetapi material ini tidak diproduksi dalam jenis yang sama, karena untuk keperluan
tertentu material ini akan memiliki formulasi yang berbeda.
Kekuatan material ini diperoleh ketika dicetak dalam bentuk komposit, dimana
hadirnya material-material penguat, seperti serat kaca, karbon, dan lain0lain, akan
meningkatkan sifat mekanik material tersebut. Sementara ketika dalam keadaan tunggal,
maka material ini akan bersifat kaku dan rapuh.
C. Serat Daun Nanas (Ananas comosus)
Serat daun nanas (pineapple-leaf fibres) adalah salah satu jenis serat yang berasal
tumbuhan (vegetable fibre) yang diperoleh dari daun-daun tanaman nanas. Tanaman
nanas yang juga mempunyai nama lain, yaitu Ananas cosmosus, termasuk dalam family
Bromeliaceae, pada umumnya termasuk jenis tanaman semusim. Menurut sejarah
tanaman ini berasal dari Brazil dan dibawa ke Indonesia oleh para pelaut Spanyol dan
Portugis sekitar tahun 1599.
Di Indonesia tanaman tersebut sudah banyak dibudidayakan, terutama di pulau Jawa
dan Sumatera yang antara lain terdapat di daerah Subang, Majalengka, Purwakarta,
Purbalingga, Bengkulu, Lampung, dan Palembang, yang merupakan salah satu sumber
daya alam yang cukup berpotensi (Anonim, 2006). Tanaman nanas akan dibongkar
setelah dua atau tiga kali panen untuk diganti tanaman baru, oleh karena itu limbah daun
nanas terus berkesinambungan sehingga cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai
bahan alternatif pembuatan peralatan kehidupan sehari-hari yang dapat memberikan nilai
tambah.
Bentuk daun nanas menyerupai pedang yang meruncing diujungnya dengan warna
hijau kehitaman dan pada tepi daun terdapat duri yang tajam. Tergantung dari species
atau varietas tanaman, panjang daun nanas berkisar antara 55 sampai 75 cm dengan lebar
3,1 sampai 5,3 cm dengan tebal daun antara 0,18 sampai 0,27. Intensitas sinar matahari
yang tidak terlalu banyak (sebagian terlindung) pada umumnya akan menghasilkan serat
yang kuat, halus dan mirip sutera (kirby, 1963)
Daun nanas mempunyai mempunyai lapisan luar yang terdiri dari atas dan bawah.
Diantara lapisan tersebut terdapat banyak ikatan atau helai-helai serat (buncles of fibre)
yang terikat satu dengan yang lain oleh sejenis zat perekat yang terdapat dalam daun.
Karena daun nanas tidak mempunyai tulang daun, adanya serat-serat dalam daun tersebut
akan memperkuat daun nanas saat pertumbuhannya. Dari berat daun nanas hujau yang
masih segar akan dihasilkan kurang lebih sebanayak 2,5 sampai 3,5% serat serat daun
nanas.
Pengambilan serat daun nanas pada umumnya dilakukan paa usia tanaman berkisar 1
sampai 1,5 tahun. Serat yang berasal dari daun nanas yang masih muda pada umumnya
tidak panjang dan kurang kuat. Sedangkan serat yang dihasilkan dari tanaman nanas yang
terlalu tua, terutama tanaman yang pertumbuhannya di alam terbuka dengan intensitas
matahari cukup tinggi tanpa pelindung akan menghasilkan serat pendek, kasar dan getas
atau rapuh. Oleh sebab itu untuk mendapatkan serat yang kuat, halus dan lembut perlu
dilakukan pemilihan pada daun-daun nanas yang cukup dewasa yang pertumbuhannya
sebagian terlindung dari sinar matahari.
Berikut adalah properties dari serat daun nanas:
Sifat Nilai
Kerapatan (g/cm
3
) 1.526
Titik Lebur ( 104
Kekuatan Tarik (MPa) 170
Modulus Elastisitas (MPa) 6260
Modulus Spesifik (MPa) 4070
Perpanjangan saat Putus (%) 3
Pemulihan Kelembaban (%) 12
D. Pengujian Tarik
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Pratikno. (2008). Teknologi Pemanfaatan Serat Daun Nanas Sebagai
Alternatif Bahan Baku Tekstil. Teknoin vol. 13 Nomor 2, Desember 2008, 31-35.
Sofyan, Bondan T. (2010). Pengantar Material Teknik. Jakarta: Penerbit Salemba
Teknika.
Van Vlack, Lawrence. (2001). Elemen-elemen Ilmu dan Rekayasa Material. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Vinod B, Sudev L J, Dr. (2013) Effect of Fiber length on the Tensile Properties of
PALF Reinforced Bisphenil Composites. International Journal of Enginering,
Bussines and Enterprise Applications (IJEBEA) 158-162