I. JUDUL PENELITIAN
STUDI TEKNIS SISTEM PENIRISAN DALAM USAHA PENGENDALIAN
AIR ASAM TAMBANG PADA AREA PENIMBUNAN LAPISAN TANAH
PENUTUP DI LEMBAH WANAGON PADA TAMBANG EMAS PT.FREEPORT
INDONESIA
II. LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu dampak negatif dari proses penambangan bahan galian adalah
timbulnya air asam tambang. Timbulnya air asam tambang ini tentu tidak bisa
diabaikan begitu saja karena dampaknya yang besar bagi kelestarian lingkungan
serta bagi masyarakat sekitar baik secara langsung maupun tidak langsung, dan ini
merupakan tantangan yang besar bagi perusahaan pertambangan yang berwawasan
lingkungan.
Air asam tambang terbentuk dari proses tersingkapnya batuan sulphida yang kaya
akan pyrite dan mineral sulphida lainnya yang bereaksi dengan air dan udara. Air
asam tambang dapat terbentuk secara alamiah dimanapun pada setiap kondisi yang
cocok, hanya jika air asam tambang ini terjadi di daerah pertambangan,
pengendaliannya dapat menjadi sangat sulit dan mahal.
Penambangan adalah suatu usaha pembongkaran mineral dari batuan induk untuk
kemudian
diangkut,
diolah
dan
dimanfaatkan.
Sehingga
dalam
proses
2. Intensitas curah hujan (mm/jam) untuk durasi yang sama pada waktu
konsentrasi dengan periode ulang tahunan.
Besarnya intensitas curah hujan menurut
Rumus Talbot :
a
I = t b
Rumus Sherman :
I=
a
t
Rumus Isniguro :
a
t b
I=
R
t
1 2/3 1/2
R L A
n
Dimana :
Q = besarnya debit air (ditentukan dengan rumus rasional)
R = Jari-jari hidrolis
A = Luas penampang saluran ( m2)
L = Jarak terjauh, sampai titik pengaliran (meter)
Untuk penampang saluran berbentuk trapesium maka hubungan antara
Kedalaman (d)
V. KERANGKA PEMIKIRAN
Salah satu faktor timbulnya air asam tambang adalah adanya sumber
air .Sumber-sumber air yang menimbulkan air asam tambang adalah dari
air hujan,air permukaan,maupun air bawah tanah . Batuan lapisan tanah
penutup yang kaya sulphida ditempatkan pada lembah Wanagon yang
kondisi topografisnya merupakan daerah yang lebih rendah dibandingkan
daerah disekitarnya,sehingga kemungkinan besar banyak aliran tanah dan
air permukaan mengalir kelokasi penimbunan lapisan tanah penutup.Dan
debit air yang mengalir akan semakin besar pada musim penghujan
dengan curah hujan yang tinggi,sehingga kemungkinan terbentuknya air
asam tambang semakin besar maka akan menimbulkan permasalahan
besar. Untuk itu diperlukan suatu usaha pencegahan terhadap masuknya
air ke areal penimbunan lapisan tanah penutup seminimum mungkin.
VI. HIPOTESIS
Dengan sistem main drainage yang baik akan dapat mengurangi debit
air yang masuk kedalam lokasi penimbunan sehingga akan meminimalkan
terbentuknya air asam tambang.Usaha pencegahan masuknya air kedalam
areal penimbunan tanah penutup dapat dilakukan dengan pembuatan
paritanyaang melintang / memotong arah aliraan air permukaan yang
mengalir menuju ke areal penimbunan,selain untuk memotong aliraan air
tanah. Kemudian air ini dialirkan menuju kolam penampungan dan bisa
langsung dibuang ke aliran sungai.
A. METODE PENELITIAN
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggabungkan antara
teori dengan data-data lapangan, sehingga dari keduanya dapat diambil
suatu pendekatan penyelesaian masalah. Adapun urutan pekerjaan
penelitian yaitu :
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang,
yang diperoleh dari :
kuantitatif
guna
memperoleh
kesimpulan
sementara.
Oleh :
SUGIANTO
96.046/TA
Oleh :
SUGIANTO
96.046/TA
Menyetujui,
Menyetujui,
Dosen Wali
Pembimbing I
(.)