Anda di halaman 1dari 3

Tipe Alterasi Hidrotermal

Propylitic: (Chlorite, Epidote, Actinolite)


Alterasi Propylitic mengubah batuan menjadi hijau, karena mineral baru terbentuk berwarna
hijau. Mineral tersebut adalah chlorite, actinolite and epidote. Mineral tersebut terbentuk dari
dekomposisi Fe-Mg seperti biotite, amphibole or pyroxene, walaupun bisa tergantikan oleh
feldspar. Alterasi Propylitic relatif terjadi padalow temperatures.
Sericitic: (Sericite)
Alterasi Sericitic mengubah batuan menjadi mineral sericite, merupakan mika putih yang sangat
halus. Alterasi ini terbentuk oleh dekomposisi feldspars, sehingga menggantikan feldspar. Di
lapangan, kehadirannya pada batuan dapat dideteksi oleh kelembutan batu, seperti yang
mudah digores. Terasa berminyak ketika mineral ini banyak, dan warna putih, kekuningan,
coklat keemasan atau kehijauan. Alterasi Sericitic menunjukkan kondisilow pH (acidic).
Perubahan terdiri dari kuarsa + sericite disebut phyllic alterasi. Alterasi ini terkait deposit
phophyry tembaga yang mungkin berisi cukup halus, pyrite yang disebarkan secara langsung
terkait dengan peristiwa perubahan.
Potassic: (Biotite, K-feldspar, Adularia)
Alterasi Potassic relatif terjadi pada high temperature yang merupakan hasil pengayaan
Potassium. Bentuk alterasi ini bisa terbentuk sebelum kristalisasi magma selesai, biasanya
berbentuk kusutan dan agak terputus-putus oleh pola vein. Alterasi Potassic bisa terjadi
lingkungan plutonic dalam, dimana orthoclase akan terbentuk, atau daerah dangkal, lingkungan
vulkanik dimana adularia terbentuk.
Albitic: (Albite)
Perubahan Albitic membentuk albite atau sodic plagioclase. Hal ini mengindikasikan
keberadaan pengayaan Na. Tipe alterasi ini juga terjadi pada high temperature. Kadang-
kadang white mica paragonite (Na-rich) bisa terbentuk juga.
Silicification (Silikifikasi): (Quartz)
Silicification merupakan proses penambahan silica (SiO2) sekunder. Silicification salah satu tipe
alterasi yang paling umum terjadi dan dijumpai dalam bentuk yang berbeda-beda. Salah satu
bentuk yang paling sering dijumpai adalah silica flooding, merupakan hasil pergantian batuan
dengan microcrystalline quartz (chalcedony). Porositas besar dari batuan akan memfasilitasi
proses ini. Selain itu bentuk dari silicfication adalah pembentukan rekahan dekat spasi dalam
jaringan atau stockworks yang berisi quartz. Silica flooding dan atau stockworks kadang-kadang
hadir dalam wallrock sepanjang batas quartz vein (urat kuarsa). Silicification dapat terjadi
melalui berbagai temperature.
Silication: (Silicate Minerals +/- Quartz)
Silication terminolig umum untuk penambahan silica dengan bentuk berbagai mineral silika. Hal
ini berasosiasi dengan kuarsa. Seperti pembentukan biotite atau garnet atau
tourmaline. Silication bisa terjadi pada daerah berbagai temperatur. Contoh klasik pergantian
limestone (calcium carbonate) dengan mineral silicate berbentuk sebuah skarn, yang
biasanya terjadi pada kontak intrusi batuan beku. Sebuah subset khusus dari silication dikenal
greisenization. Bentuk dari tipe batuan ini disebut greisen, yang mana batuan terdiri dari
parallel veins dari quartz + muscovite + mineral lain (seringnya tourmaline). Parallel veins
merupakan bentuk pada zona atap dari sebuah plutonik. Dengan veining yang intensif (banyak),
beberapa wallrocks bisa tergantikan sepenuhnya oleh mineral baru yang sama dengan pada
sebuah vein.
Carbonatization (Karbonatisasi): (Carbonate Minerals)
Carbonitization terminologi umum untuk penambahan beberapa mineral karbonat. Umumnya
calcite, ankerite, and dolomite. Carbonatization biasanya juga berasosiasi dengan penambahan
mineral lain seperti talc, chlorite, sericite dan albite. Alterasi Carbonate bisa berbentuk pola
zonal sekeliling deposit ore dengan kaya besi.
Alunitic: (Alunite)
Alterasi Alunitic terkait erat dengan lingkungan sumber mata air panas. Alunite merupakan
sebuah mineral potassium aluminum sulfate yang cederung membentuk ledges di beberapa
daerah. Kehadiran alunite mendukung berisi gas SO4 yang banyak, hal ini terjadi karena
oksidasi mineral sulfida.
Argillic: (Clay Minerals)
Alterasi Argillic memperkenalkan beberapa variasi dari mineral lempung seperti kaolinite,
smectite and illite. Alterasi Argillic umumnya pada low temperature dan sebagian mungkin
terajadi pada kondisi atmospheric. Tanda-tanda awal alterasi argillic adalah bleaching out
(pemutihan) feldspar.
Subkategory spesial dari alterasi argillic adalah advanced argillic. Kategori ini terdiri dari
kaolinite + quartz + hematite + limonite. feldspars tercuci and teralterasi menjadi sericite.
Keberadaan alterasi ini menunjukkan kondisi low pH (highly acidic). Pada higher temperatures,
mineral pyrophyllite (white mica) terbentuk pada dalam kaolinite.
Zeolitic: (Zeolite Minerals)
Alterasi Zeolitic sering berasosiasi dengan lingkungan vulkanik tetapi bisa terjadi pada jarak
yang jauh dari lingkungan ini. Pada lingkunagan vulkanik, mineral zeolite menggantikan matriks
glass (kaca). Mineral Zeolite merupakan mineral low temperature, jadi mineral ini terbentuk
selama tahap redanya aktifitas vulkanik padadaerah dekat permukaan.
Serpentinization and Talc Alteration: (Serpentine, Talc)
Serpentinization membentuk serpentine, yang softness, waxy, kehijauan, dan massive. Tipe
alterasi ini hanya ditemukan ketika batuan asal adalah batuan mafic atau ultramafic. Tipe
batuan ini relatif memiliki kandungan besi dan magnesium yang banyak. Serpentine
merupakan mineral low temperature. Talc hampir sama dengan mineral serpentine, tetapi
penampakanya berbeda sedikit (pale to white). Alterasi Talc mengindikasi sebuah magnesium
konsentrasi magnesium yang tinggi selama proses crystallization terjadi.
Oxidation: (Oxide Minerals)
Oxidation merupakan pembentukan semua mineral oksidal. Yang paling umum dijumpai adalah
hematite and limonite (oksida besi), tetapi banyak jenis bisa terbentuk, tergantung kandungan
metal di dalamnya. Sulfida mineral sering terlapukkan dengan mudah karena rentan dengan
oksidasi dan digantikan oleh oksida besi. Oksida terbentuk dengan mudah pada permukaan
atau dekat permukaan diman oksigen pada atmosfer lebih mudah tersedia. Temperature
oksidasi bervarisi. Ini bisa terjadi pada permukaan atau kondisi atmosferik atau bisa terjadi
pada low to moderate temperature dari fluidanya.
Like
Be the first to like thi

Anda mungkin juga menyukai