Adanya krisis penentuan standar mendorong munculnya kebijakan regulasi akuntansi.
Oleh karena itu permintaan terhadap kebijakan atau standar semacam itu didorong oleh krisis yang muncul, pihak penentu standar menanggapi dengan cara menyediakan kebijakan tersebut. Hubungan antara permintaan dan penawaran mengarah pada suatu keseimbangan. Dalam proses regulasi yang dinamis, terdapat proses penyesuaian yang berlangsung terus menerus terhadap standar sesuai permintaan dan penawaran. Belkaoui (1985:48) mengatakan bahwa regulasi umumnya diasumsikan untuk dirancang dan dioperasikan demi kepentingan industri yang ada. Ada dua teori regulasi dalam industri, yaitu: (1) teori kepentingan publik (public interest theory) dan (2) teori kepentingan kelompok (interest group theory). 1. Teori-Teori Kepentingan Umum / Publik (menyajikan bahwa regulasi disajikan untuk menanggapi permintaan public akan koreksi terhadap ketidak efisien atau ketidak layakan harga pasar. Teori ini tujuan utamanya adalah melindungi dan menjamin kepentingan umum). 2. Teori-Teori Kepentingan Kelompok atau Teori Perebutan (regulasi disajikan untuk menanggapi permintaan kelompok tertentu, dengan tujuan untuk memaksimalkan income anggotanya. Versi utama teori ini adalah : - The political ruling-elite theory of regulation (menekankan penggunaan kekuatan politik untuk mendapatkan pengendalian regulator) - The economic theory of regulation (menekankan pada kekuatan ekonomi)
Haruskah Kita Meregulasi Akuntansi. Pihak yang tidak menginginkan regulasi menggunakan teori agensi : Mengapa harus ada insentif untuk pembuatan laporan yang andal dan sukarela bagi pemilik. Laporan keuangan digunakan untuk memonitor hubungan kerja, untuk menilai dan menentukan kompensasi manajer. Perusahaan dituntut untuk menyajikan laporan secara sukarela dan kegagalan untuk menyajikan laporan dapat diinterprestasikan sebagai kabar buruk bagi pasar. Apabila perusahaan tidak menyajikan laporan secara sukarela, pengguna informasi dapat memaksa pihak-pihak terkait dalam menyajikan informasi tersebut.
Siapa yang mengatur Beberapa pendapat mengenai siapa yang harus menentukan standar akuntansi: Regulasi Standar Akuntansi oleh Sektor Swasta Pendekatan sektor swasta dalam regulasi standar akuntansi menggunakan asumsi dasar bahwa kepentingan publik terhadap akuntansi akan terlayani dengan baik apabila penyusunan standar diserahkan kepada sektor swasta (Commite on Accounting Procedure (1939 -1959)), FASB (Financial Accounting Standard Board (1973 Sekarang)) Argumen Pendukung Regulasi Sektor Swasta : 1. Regulasi sektor swasta berkaitan dengan profesi akuntasi. 2. Suatu badan yang dibentuk oleh sektor swasta memiliki prestis tersendiri dan dapat diterima oleh masyarakat bisnis. 3. Oleh karena badan pemerintah beranggotakan birokrat, ada kecenderungan efektivitas persyaratan pengungkapan tambahan menjadi tidak sensitif. 4. Ada kecenderungan bahwa pemerintah yang terlibat dalam badan tersebut bertindak untuk melindungi kepentingan publik atau melakukan tindakan yang merugikan kepentingan profesi akuntansi. 5. Proses legislatif dan otoritas pemerintah mudah dipengaruhi oleh lobi dan tekanan politik dari pihak tertentu. 6. Standar yang dihasilkan pemerintah kemungkinan saling tumpang tindih dalam hal paksaan dan dapat menimbulkan judgement yang beragam dari user.
Argumen Penentang Pendekatan Sektor Swasta : 1. FASB tidak memiliki kewenangan statori dan kekuatan untuk memaksakan aturan yang dibuatnya. 2. FASB sering dituduh tidak independen dari konstituennyayang besar (kantor akuntan, korporasi) 3. FASB sering dituduh lamban dalam menanggapi isu-isu utama yang krusial bagi sejumlah konstituennya.
Regulasi Standar Akuntansi Oleh Sektor Publik Argumen Pendukung Regulasi Sektor Publik : 1. Badan regulasi sektor publik memiliki legitimasi yang lebih kuat dan memiliki kekuatan yang lebih kuat dalam hal pemaksaan standar. 2. Badan pemerintah cenderung lebih susah untuk dipengaruhi oleh manajemen perusahaan dan KAP besar sehingga dapat bekerja menghasilkan pengungkapan yang lebih baik bagi konsumen. 3. Badan pemerintah dapat menjadi katalisator bagi perubahan. 4. Regulasi sektor publik muncul karena adanya motivasi untuk melindungi kepentingan publik. 5. Sektor swasta harus selalu diawasi dan dikendalikan karena tujuannya seringkali bertentangan dengan kepentingan publik. 6. Standar akuntansi memiliki pengaruh hukum dan melibatkan konflik kepentingan dari berbagai pihak sehingga harus ditetapkan sesuai dengan aturan dan prosedur umum.
Argumen Penentang Regulasi Standar Akuntansi oleh Sektor Publik : 1. Diperlukan biaya yang besar untuk memenuhi ketentuan pemerintah dalam penyajian informasi. 2. Cenderung memaksimalkan kesejahteraannya tanpa pertimbangan terhadap biaya dan manfaat tambahan laporan. 3. Akan timbul kondisi yang berbahaya apabila penyusunan standar semakin bersifat politis. 4. Perlunya system pemerintahan yang didukung kekuatan kepolisian.
Overload Standar Akuntansi Perkembangan usaha sangat berpengaruh terhadap standar akuntansi. Semakin kompleks kegiatan usaha menjadikan standar akuntansi yang dikeluarkan menjadi lebih kompleks. Hal ini berakibat timbul keluhan bahwa standar akuntansi mendorong bertambahnya beban dalam penyajian laporan keuangan khususnya bagi perusahaan kecil. Kondisi yang mencerminkan adanya overload diantaranya: 1) Terlalu banyak standar 2) Standar yang terlalu rinci 3) Tidak ada standar yang berjenjang sehingga pilihan sulit dilakukan 4) Standar akuntansi bertujuan umum gagal membedakan kebutuhan penyusun standar, user dan akuntan publik. 5) Standar akuntansi berterima umum gagal membedakan: a. Entitas publik dan non publik b. Laporan keuangan tahunan dan intern c. Perusahaan besar dan kecil d. Laporan keuangan auditan dan non auditan 6) Pengungkapan perbedaan yang berlebihan, pengukuran yang rumit atau keduanya
Penyebab muncul overload adalah: 1) Munculnya berbagai pertanyaan tentang apa yang harus diungkapkan dan tidak perlu diungkapkan. 2) Alasan untuk melindungi kepentingan publik dan membantu investor menghasilkan berbagai regulasi dan pengungkapan pofesional dan pemerintahan. 3) Keinginan untuk memuaskan kebutuhan berbagai user yang memerlukan standar lebih rinci.
Pengaruh Accounting Standard Overload Standar akuntansi yang jumlahnya banyak, terlalu sempit, dan kaku dapat berpengaru h serius terhadap kinerja akuntan, nilai informasi yang disajikan bagi para pengguna, dan kep utusan yang dibuat para manajer. Salah satu jalan keluar bagi para praktisi dalam menghadapi penyimpangan dari PAB U (Prisip Akuntansi Berterima Umum) adalah dengan memberikan opini yang dimodifikasi. Catatan hanya dapat dipahami oleh orang yang berpengalaman dan akrab dengan jargon dan pengetahuan akuntansi.
Solusi Terhadap Accounting Standard Overload Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah Accounting Standard Overload : 1. Tidak ada perubahan, mempertahankan apa yang sudah ada 2. Perubahan dari konsep yang ada 3. Perubahan dalam PABU untuk mempermudah penerapannya dalam setiap usaha bisni s. 4. Menentukan alternative pengungkapan dan pengukuran yang berbeda. 5. Perubahan dalam standar pelaporan CPA atas laporan keuangan 6. Alternatif terhadap PABU sebagai dasar yang sifatnya pilihan dalam penyajian lapora n keuangan. Pendekatan yang digunakan pada alternative PABU 1. Sebuah metode akuntansi dengan basis baru (a new basis accounting method, BAM) 2. Berdasar kas atau kas yang dimodifikasi 3. Berdasar pajak penghasilan BAM dikeluarkan dari pembahasan karena kos yang diperlukan lebih tinggi dari manf aatnya. Factor lainnya : BAM akan mengandung factor-faktor PABU yang bersifat pokok dan memungkinkan untuk meninggalkan prinsip-prinsip pengukuran PABU dengan jumlah yang signifika n. BAM lebih cenderung meningkatkan masalah standar overload daripada mengurangin ya. BAM akan memiliki posisi dalam setiap isu PABU, yang akan membutuhkan biaya d an waktu BAM perlu disiapkan oleh dewan penyusun standar yang baru BAM akan dianggap bukan bagian dari PABU, tetapi sebagai bagian dari PABU untu k entitas tertentu.
Penyusunan dan pelaksanaan standar akuntansi muncul sebagai suatu masalah yang k ompleks: 1) Tidak terlihat bahwa standar didasarkan pada prinsip-prinsip debatan yang luas dan pe rbandingan antara pendukung dan penentang teori-teori yang relevan, dan kemudian dipilih atas dasar tersebut oleh badan penyusun standar. 2) Terdapat pertentangan yang jelas dalam kepentingan dan kebutuhan di antara entitas-e ntitas yang terkait dengan prinsip akuntansi. 3) Pengembangan prinsip-prinsip akuntansi merupakan sebuah proses yang semrawut (p ertama didominasi oleh manajemen, kemudian diregulasi oleh profesi, dan akhirnya m enjadi suatu proses yang benar-benar bersifat praktis) 4) Setiap bentuk penyusunan standar dalam dalam pasar bebas, sektor swasta, atau sekto r publik lainnya, memiliki keunggulan dan keterbatasan masing-masing, tidak ada kon sep atau praktis yang dapat dijadikan ukuran. 5) Masalah accounting standard overload memerlukan solusi perbaikan