Anda di halaman 1dari 9

PERANCANGAN PROSES

AMONIUM SULFAT



Disusun Oleh :
Dhea Arini Zaritra 1109065030
Gendhis Sekar Melati 1209065042

UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
SAMARINDA-KALIMANTAN TIMUR
2014





BAB 1
PENDAHULUAN

Amonium Sulfat [(NH
4
)
2
SO
4
] adalah senyawa kimia yang berwujud padat, berwarna
putih, berbentuk kristal (pada T > 513
o
C), larut dalam air, tidak larut dalam alkohol dan
memiliki titik leleh 235-280
o
C pada tekanan 1 atm. Ammonium Sulfat banyak dimanfaatkan
sebagai pupuk nitrogen dan biasa disebut pupuk ZA (Zwuafel Ammonium), terutama pada
tanaman industri dan perkebunan diantaranya tebu, tembakau, cengkeh, kopi, lada, kelapa
sawit, dan teh. Selain sebagai pupuk, senyawa Amonium Sulfat juga digunakan dalam bidang
industri seperti untuk pengolahan air, fermentasi, bahan tahan api dan penyamakan.
Pupuk ZA adalah pupuk yang sekaligus mengandung 2 (dua) unsur hara yaitu
Nitrogen (N2) dan unsur hara Sulfur (S). Nitrogen pada tanaman diperlukan untuk
pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar.
Unsur hara belerang (S) memiliki manfaat yang besar untuk pertumbuhan tanaman. Adapun
manfaat dari unsur hara belerang (S) yaitu untuk membantu pembentukan butir hijau
sehingga daun lebih hijau, menambah kandungan protein dan vitamin tanaman, berperan
dalam sintesis minyak yang berguna pada proses pembuatan gula, dan memacu pertumbuhan
anakan produktif. Pupuk ZA mengandung belerang 24% dan nitrogen 21%. Kandungan
nitrogennya hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai
sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur hara ini.
Selain sebagai pupuk, senyawa amonium sulfat juga digunakan dalam bidang
industri antara lain:
1. Dalam industri penyamakan digunakan untuk proses deliming ataupun menghilangkan zat
kapur dari kulit.
2. Dalam industri makanan digunakan dalam bumbu, penyedap rasa, isolasi protein, makanan
ringan, selai, jeli, dan minuman non-alkohol.
3. Dalam industri tekstil digunakan sebagai aditif pada proses.
4. Dalam bidang mikrobiologi digunakan sebagai nutrisi pada kultur bakteri dan
mikroorganisme penghasil enzim.




BAB 2
PEMBAHASAN

Proses produksi amonium sulfat terdiri dari berbagai proses yaitu, proses netralisasi
langsung, proses gypsum (merseburg process) dan proses absobrsi sulfur.
1. Proses Netralisasi Langsung
Proses produksi amonium sulfat dari reaksi amonia dan asam sulfat disebut dengan
proses netralisasi langsung. Panas dari reaksi mampu menguapkan seluruh air jika
konsentrasi asam sulfat 70% atau lebih. Amonium sulfat dibuat dalam suatu unit
netralizer dengan mereaksikan gas amonia dengan asam sulfat dibawah tekanan vakum
yaitu sekitar 5558 mmHg dengan suhu 105C dengan reaksi sebagai berikut :
2NH
3
(g) + H
2
SO
4
(aq) > (NH
4
)
2
SO
4
(s)
H = -274 kJ/mol (-65,5 kcal/mol)

2. Proses Merseburg
Proses produksi amonium sulfat dengan proses Merseburg pertama sekali dilakukan di
Inggris pada tahun 1951 dan di India pada tahun 1967. Proses ini merupakan reaksi
antara amonium karbonat dengan gypsum. Proses ini masih digunakan di berbagai
negara dimana suplay gypsum tersedia dalam jumlah besar seperti Inggris, Prancis,
Jerman dan India. Reaksi yang terjadi ad alah sebagai berikut :
2NH
3
+ CO
2
+ H
2
O <-> (NH
4
)
2
CO
3

(NH
4
)
2
CO
3
+ CaSO
4
.2H
2
O > (NH
4
)
2
SO
4
+ CaCO
3
+ 2H
2
O
Larutan amonium karbonat jenuh digunakan dalam proses yang dibuat dengan cara
melarutkan karbondioksida dalam larutan amonium hidroksida. Karbondioksida tersedia
sebagai hasil samping pembakaran hidrokarbon. Konversi pada reaksi kira-kira 95%
sesudah lima jam, jika gypsum bereaksi sempurna dan suhu reaksi dijaga pada 70
o
C.
Campuran reaksi difilter untuk memisahkan kalsium karbonat yang terbentuk dari larutan
amonium sulfat.

3. Proses Absorbsi Sulfur
Amonium sulfat dapat dibuat dengan mengabsorbsi gas sulfur pada pelarut organik dan
menghasilkan sulfit atau kaya liquor dengan udara untuk memproduksi sulfat. Kemudian
ditambahkan amonia untuk menghasilkan amonium sulfat. Setelah itu dipisahkan dari
solventnya, di centrifugasi dan dikeringkan kemudian di bagging. Solvent yang
digunakan biasanya adalah xylidine atau monomethyanilin. Banyak cara diperkenalkan
selama beberapa tahun untuk proses pembuangan gas sulfur ke udara untuk
dimanfaatkan dalam pembuatan amonium sulfat. Proses ini akan menjadi lebih ekonomis
di masa depan karena akan membantu mengurangi tingkat emisi polusi. Pada proses ini
ditemukan teknik pengurangan kadar sulfur dengan biaya yang rendah untuk unit yang
kecil. Proses ini meliputi reaksi larutan amonia dengan sulfur dioxide dalam reaktor
kristalizer untuk membentuk kristal amonium sulfit. Gas yang tidak bereaksi dibuang
keudara. Tahapan reaksinya adalah sebagai berikut :
2NH
3
+ SO
2
+ HO > (NH
4
)
2
SO
3

(NH
4
)
2
O
3
+ O >2(NH
4
)
2
SO
4

Reaksi yang terjadi berada pada tekanan 0,15 atm dan suhu 200450
0
C menggunakan
katalis V2O5. Amonium Sulfit kristal dicentrifuge dari kristaliser dan dioksidasi menjadi
amonium sulfat dalam rotary dryer.

Spesifikasi sifat fisik dan kimia bahan baku serta produk (amonium sulfat) :
Sifat Fisik
Bahan Baku Produk
NH
3
H
2
SO
4
CaSO
4
2H
2
O (NH
4
)
2
CO
3
CaCO
3
SO
2
CO
2
H
2
O (NH
4
)
2
SO
4

Massa
Molar
(g/mol)
17.03 98.079 136.14 96.09 100.09 64.06 44 18 132.14
Titik lebur
(
o
C)
-77.7 10 163 -58 825 -72 -78 0 235-280
Titik Didih
(
o
C)
-33.4 337 128 terurai Terurai -10 -57 100 -33.35
Densitas
(g/cm
3
)
0.817 1.84 2.96 1.50 2.711 2.63 1.98 0.98 1.769

Bahan
Baku
Sifat Kimia
NH
3

Amonia sangat dibutuhkan dalam system netralisasi, terutama
dalam produksi pupuk seperti amonium sulfat, amonium nitrat
dan amonium posfat.
Larut dalam air membentuk basa NH4OH
Bersifat menyerap air (higroskopis)
Bereaksi substitusi dengan asam anorganik dan organik.
H
2
SO
4

Kelarutan tak terhingga pada air dingin dan air panas
Terdekomposisi dalam etil alkohol 95%
Bersifat korosif
Cairan tidak berwarna pada suhu kamar .
CaSO
4.
2H
2
O
Gypsum sintetik harus dihindarkan dari senyawa asam,
diazometana, posfor, logam aluminium dan agen pengoksidasi
kuat.
Gypsum sintetik dan air menghasilkan sedikit panas.
(NH
4
)
2
CO
3

Garam ini mudah larut dalam air
mudah terhidrolisis menjadi amoniak dan asam karbonat.
Di udara basah, hablur amonium karbonat akan terus terurai
dan meninggalkan NH
4
HCO
3
padat.
CaCO
3

Kalsium karbonat bila dipanaskan akan pecah dan menjadi
serbuk remah yang lunak yang dinamakan calsium oksida
(CaO).
Tidak mudah terbakar diudara,
SO
2

Tidak mudah terbakar diudara.
Gas ini sangat mudah larut dalam air,
CO
2

Karbon dioksida tidak reaktif pada suhu kamar
Karbon dioksida dan air membentuk asam karbonat
Karbon dioksida membentuk karbon monoksida pada suhu
1700
o
C
Larut dalam air membentuk asam lemah H2CO3, HCO3-
Bereaksi dengan air membentuk metana, gas hidrogen, karbon
monoksida pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan
katalis
Bereaksi dengan basa membentuk karbonat
H
2
O
Bereaksi dengan karbon menghasilkan metana, hidrogen,
karbon dioksida, monoksida membentuk gas sintetik (dalam
proses gasifikasi batubara)
Bereaksi dengan kalsium, magnesium, natrium dan logam-
logam reaktif lain membebaskan H2
Air bersifat amfoter
Bereaksi dengan kalium oksida, sulfur oksida membentuk
basa kalium dan asam sulfat.
Dengan anhidrid asam karboksilat membentuk asam
karboksilat.
Produk (NH
4
)
2
SO
4

Pada sistem terbuka mulai terdekomposisi pada suhu 100
o
C
menghasilkan NH3 dan amonium bisulfat (NH4HSO4).
Diatas 300
o
C terdekomposisi membentuk SO2, SO3, H2O,
N2.

Perhitungan MKK tiap-tiap proses pembuatan Amonium Sulfat (NH
4
)
2
SO
4

a. Proses Netralisasi Langsung
2NH
3
(g) + H
2
SO
4
(aq) > (NH
4
)
2
SO
4
(s)
Reaksi
Komponen
NH
3
H
2
SO
4
(NH
4
)
2
SO
4

-2 -1 1

Komponen BM $/Kg $/Kmol
NH
3
17 0.0105 0.1785
H
2
SO
4
98 0.22 19.6
(NH
4
)
2
SO
4
132 0.26 34.2

MKK = Produk Reaktan
= $(34.2) $((2 x 0.1785) + 19.6)
= $14.243


b. Proses Merseburg
2NH
3
+ CO
2
+ H
2
O <-> (NH
4
)
2
CO
3

(NH
4
)
2
CO
3
+ CaSO
4
.2H
2
O > (NH
4
)
2
SO
4
+ CaCO
3
+ 2H
2
O
Reaksi
Komponen
NH
3
CO
2
H
2
O (NH
4
)
2
CO
3
CaSO
4
.2H
2
O (NH
4
)
2
SO
4
CaCO
3

1 -2 -1 -1 1
2 +2 -1 -1 1 1
Total -2 -1 1 0 -1 1 1

Reaksi Total :
2NH
3
+ CO
2
+ CaSO
4
.2H
2
O > (NH
4
)
2
SO
4
+ CaCO
3
+ H
2
O

Komponen BM $/Kg $/Kmol
NH
3
17 0.0105 0.1785
CaSO
4
.2H
2
O 156 0.1 15.6
(NH
4
)
2
SO
4
132 0.26 34.2
CaCO
3
100 0.07 7

MKK = Produk Reaktan
= $(34.2 + 7) $((2 x 0.1785) + 15.6)
= $ 25.243

c. Proses adsorbsi sulfur
2NH
3
+ SO
2
+ OH > (NH
4
)
2
SO
3

(NH
4
)
2
SO
3
+ O >(NH
4
)
2
SO
4

Reaksi
Komponen
NH
3
SO
2
OH (NH
4
)
2
SO
3
(NH
4
)
2
SO
4
O
1 -2 -1 -1 1
2 -1 1 -
Total -2 -1 -1 0 1 -

Reaksi Total :
2NH
3
+ SO
2
+ OH + O > (NH
4
)
2
SO
4


Komponen BM $/Kg $/Kmol
NH
3
17 0.0105 0.1785
SO
2
64 0.295 18.88
OH 17 0.7 11.9
(NH
4
)
2
SO
4
132 0.26 34.2

MKK = Produk Reaktan
= $ 34.2 $((2 x 0.1785) + 18.8 + 11.9)
= $ 3.063

Dari ketiga proses ini dapat kita simpulkan bahwa untuk proses merseburg adalah
proses yang analisa Margin Keuntungan Kotor (MKK) yang paling tertinggi dari proses
lainnya yaitu sebesar $25.243. Jika dibandingkan proses merseburg, proses absorbsi sulfur
dan proses netralisasi langsung, proses netralisasi jauh lebih efisien dari segi operasinya
karena terjadi dalam 1 reaktor/saturator yang berfungsi ganda yaitu sebagai penetral dan
pembentukan kristal. Tak hanya itu proses netralisasi langsung juga lebih ekonomis karena
prosesnya yang sederhana, bahan baku mudah didapat serta tanpa menggunakan katalis
seperti proses absorbsi sulfur.




Perhitungan laju reaksi
Asumsi laju pembentukan (NH
4
)
2
SO
4
= 1000 ton/hari
2NH
3
(g) + H
2
SO
4
(aq) > (NH
4
)
2
SO
4
(s)
NH3 = (1000 ton/hari) x ( 2 mol NH
3
/ 1 mol (NH
4
)
2
SO
4
)
= 2000 ton/hari
H
2
SO
4
= (1000 ton/hari) x ( 2 mol H
2
SO
4
/ 1 mol (NH
4
)
2
SO
4
)
= 1000 ton/hari
Dapat disimpulkan dari perhitungan ini adalah reaksi orde 1. Dengan begitu pemilihan
reaktornya adalah batch reactor.

Proses flow sederhana netralisasi langsung



Reaksi yang terjadi di saturator :
2NH
3
(g) + H
2
SO
4
(aq) > (NH
4
)
2
SO
4
(s)
Reaksinya adalah eksotermis (65,5 kcal/gmol). Panas yang timbul ini dikendalikan dengan
pendinginan menggunakan air pada reaktor. Temperatur reaktor dijaga pada temperatur
105
o
C. Berdasarkan stoikhiometri, gas ammonia dan asam sulfat cair masuk ke dalam reaktor
kristaliser dengan perbandingan mol 2:1. Gas ammonia dan asam sulfat cair bereaksi secara
stoikhiometri membentuk ammonium sulfat dengan konversi reaksi over all sebesar 98%.
Pemilihan kondisi operasi pada suhu 105-110
o
C dan tekanan 1 atm dengan
pertimbangan bahwa pada suhu yang terlalu tinggi ammonium sulfat akan terdekomposisi
menjadi ammonium bisulfat [(NH
4
)HSO
4
]. Hal ini karena, pada suhu yang terlalu tinggi
maka asam sulfat (asam kuat) akan membentuk aerosol sehingga bereaksi dengan gas
ammonia menjadi ammonium bisulfate [(NH
4
)HSO
4
]. Senyawa ammonium bisulfate ini
berupa kristal putih yang bersifat korosif dan berbahaya, seperti menyebabkan iritasi pada
kulit. Apabila temperatur reaksi jauh lebih dari 100
o
C dan melebihi temperatur leleh
ammonium sulfat (235-280
o
C)maka akan terbentuknya ammonium bisulfat. Akan tetapi
apabila temperatur reaksi terlalu rendah dapat menyebabkan konversi reaksi menjadi kecil
(kurang maksimal). Larutan ammonium sulfat harus dijaga dalam keadaan asam dengan
menjaga kadar asam sulfat dalam larutan antara 0,2 0,4 %. Hal ini untuk memastikan semua
ammonia dapat bereaksi dengan asam sulfat.
H
2
SO
4

Vavorizer
NH
3
Uap NH
3

Saturator (NH
4
)
2
SO
4

BAB 3
PENUTUP

Amonium Sulfat [(NH
4
)
2
SO
4
] adalah senyawa kimia yang berwujud padat, berwarna
putih, berbentuk kristal (pada T > 513
o
C), larut dalam air, tidak larut dalam alkohol
dan memiliki titik leleh 235-280
o
C pada tekanan 1 atm. Ammonium Sulfat banyak
dimanfaatkan sebagai pupuk nitrogen dan biasa disebut pupuk ZA (Zwuafel
Ammonium), terutama pada tanaman industri dan perkebunan diantaranya tebu,
tembakau, cengkeh, kopi, lada, kelapa sawit, dan teh.
Proses produksi amonium sulfat terdiri dari berbagai proses yaitu, proses netralisasi
langsung, proses gypsum (merseburg process) dan proses absobrsi sulfur.
Dari ketiga proses ini dapat kita simpulkan bahwa untuk proses merseburg adalah
proses yang analisa Margin Keuntungan Kotor (MKK) yang paling tertinggi dari
proses lainnya yaitu sebesar $25.243.
Dibandingkan dari beberapa proses, proses netralisasi langsung, jauh lebih efisien dari
segi operasinya karena terjadi dalam 1 reaktor/saturator yang berfungsi ganda yaitu
sebagai penetral dan pembentukan kristal. Tak hanya itu proses netralisasi langsung
juga lebih ekonomis karena prosesnya yang sederhana, bahan baku mudah didapat
serta tanpa menggunakan katalis seperti proses absorbsi sulfur.

Anda mungkin juga menyukai