Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI

Praktikum Electrik Drive


PERCOBAAN II


DOSEN :
Ir. Sutedjo, MT.
Ony A.Q. ST.,MT.

Disusun oleh :
Adhimukti Yusuf (1303121001)
M. Arif Budi Setiawan (1303121002)
Indra Wahyudi (1303121014)

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI
2014/2015
PERCOBAAN II
MENCARI PARAMETER Kv


I. TUJUAN
Mengetahui cara mencari parameter Kv pada motor DC.
Mampu menganalisa dan menyimpulkan tujuan dari praktikum yang dilakukan.

II. TEORI
Pengertian Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor listrik
digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala
disebut kuda kerja nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar
70% beban listrik total di industri.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak
berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada
kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-
ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja
dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif
dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan
jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan
satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
1. Prinsip Dasar
Sebuah motor listrik adalah suatu mesin yang mengubah energi masukan listrik menjadi
energi keluaran mekanik, jadi pada dasarnya sebuah mesin arus searah bisa difungsikan sebagai
motor atau ge-nerator. Bila suatu penghantar yang dialiri arus ditempatkan dalam suatu medan
magnet, maka akan timbul daya yang besarnya F = B . I . L (Nw). Arah gaya F dapat ditentukan
berdasarkan hukum tangan kiri Flemming.


2. Persamaan Tegangan dan Daya
Gaya yang terjadi pada motor arus searah tergantung pada besarnya arus yang melewati
jangkar dan fluks magnit dari medan magnit (penguat). Bila belitan (jangkar) telah berputar,
maka dalam belitan itu akan timbul suatu tegangan yang arahnya berlawanan dengan tegangan
yang disuplai dari luar, dan ini disebut Ggl lawan. Besarnya Ggl Lawan yang dibangkitkan :






Bila persamaan (2) dikalikan dengan la, maka :
V. la = E . Ia + la2 Ra (4)
V.la = Daya yang disuplai ke jangkar motor.
Ia2 Ra = Rugi Tembaga dlm jangkar
E.la = Daya yang digunakan jangkar motor yang mengakibatkan berputarnya jangkar.
E.la tidak semuanya ada pada poros, karena sebagian digunakan untuk mengatasi kerugian
mekanis atau kerugian gesekan dari motor.


Daya Mekanis (Pm)
Pm = E la = V.Ia Ia2. Ra
Differentialkan kedua sisi dengan Ia, maka :
dIa/dPm = V 2Ia . Ra
Daya mekanik yang dibangkitkan akan maksimum bila dIa/dPm sama dengan nol.


Jadi la harus cukup besar supaya E setengah dari V, tetapi ini sulit untuk dicapai karena la akan
terlampau besar yang menyebabkan panas, efisiensi akan dibawah 50%.

3. Torsi
Torsi adalah putaran suatu gaya pada sebuah poros, dan diukur dengan hasil perkalian
gaya dengan jari-jari lingkaran dimana gaya tersebut terjadi(bekerja).
Torsi T = F . r (N-m)
Gaya yang bekerja pada satu putaran penuh akan menimbulkan energi sebesar : F . 2. 3,14 . n
Joule. Daya yang dibangkitkan :
Pm = T . w Watt
= F.r x 2.3,14 . n joule/detik

3.1 Torsi Jangkar
Ta adalah torsi vang dibangkitkan oleh jangkar motor yang berputar dengan kecepatan per detik
(n), maka daya yang dibangkitkan adalah :



3.2 Torsi Poros
Tidak seluruh torsi yang dihasilkan pada jangkar bisa dimanfaatkan oleh beban yang
dihubungkan pada poros, karena sebagian akan hilang karena rugi-rugi besi dan gesekan pada
motor. Torsi yang yang bisa dimanfaatkan ini disehut Torsi Poros (Tsh). Tsh = Torsi Jangkar
(Ta) - Torsi yang hilang karena rugi besi dan gesekan (Tf).



4. Rugi-rugi daya efisiensi
Rugi-rugi daya yang terjadi pada sebuah motor arus searah dapat dibagi kedalam :
Rugi- rugi tembaga atau listrik.
Rugi-rugi besi atau magnet.
Rugi-rugi mekanis.
Rugi-rugi tembaga atau listrik
Daya yang hilang dalam panas lilitan medan dan rangkaian jangkar
Rugi tembaga dari lilitan dibagi atas :



Rugi-rugi Besi atau Magnet






Rugi Mekanis
Rugi mekanis yang terjadi pada motor disebabkan oleh adanya gesekan dan angin, seperti pada
bagian poros motor.

Efisiensi
Efisiensi adalah prosentase perbandingan daya keluar dan daya masuk yang terjadi pada motor.


5. Macam-macam Hubungan Motor Arus Searah
Seperti pada generator arus searah berdasarkan sumber arus kemagnetan untuk kutub magnit,
maka dapat dibedakan atas :
Motor arus searah dengan peguat terpisah, bila arus untuk lilitan kutub magnet berasal
dari sumber arus searah yang terletak di luar motor.
Motor arus searah dengan penguat sendiri, bila arus untuk lilitan kutub magnet berasal
dari motor itu sendiri. Sedangkan berdasarkan hubungan lilitan penguat magnit terhadap
lilitan jangkar untuk motor dengan penguat sendiri dapat dikelompokkan atas :













Karakteristik Motor DC dengan Penguat Terpisah
Jika tegangan suplai yang diberikan pada kumparan medan diatur dalam kondisi konstan
pada suatu harga maksimum dari motor, maka fluks motor () yang dibangkitakan menjadi
besar, sehingga untuk harga Vt bernilai konstan.
Karakteristik tanpa beban dari generator DC dengan penguat terpisah :
E
0
= f (I
f
)
Besarnya tegangan E
0
tersebut dapat ditunjukkan oleh hubungan berikut :
E
0
= c.n.
0

Karena n adalah konstan maka c.n = c
1
, sehingga didapatkan E
0
= c
1
.
0
atau E
0
~
0
,
Jadi E
0
= F (I
f
) dapat ditulis dengan
0
= (I
f
), dari persamaan di atas maka kurvanya akan
berbentuk lengkung magnetisasi.
E
0
= c.n.
0
pada putaran n
E
0
= c.n
1
.
0
pada putaran n
1
E
0
= c.n
2
.
0
pada putaran n
2
E
0
: E
1
= n : n
1
dan E
0
: E
2
= n : n
2















III. PERALATAN
1. DC Power supply 2
2. Motor DC penguat terpisah 1
3. Ammeter DC 1
4. Voltmeter DC 1
5. Kabel penghubung Secukupnya

IV. GAMBAR PERCOBAAN




V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkaianlah peralatan seperti pada gambar diatas
2. Nyalakan kedua sumber (Va dan Vf), naikkan tegangan Vf hingga mencapai 40 V
3. Naikkan secara perlahan Va hingga rpm / kecepatan motor menunjukkan angka 1500
4. Catat Nilai Ia, Va, If, dan Vf
5. Buat analisa dan kesimpulannya

Anda mungkin juga menyukai