Anda di halaman 1dari 14

Proses Produksi Semen

Posted on 24/01/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tak henti kami panjatkan kepada Allah SWT atas apa yang telah di berikan kepada kami
hambanya yang tak berdaya ini dan tak lupa salawat beriring salam kepada nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kebodohan kepada alam yang penuh ilmu pengetahuan .
Sebelum memulai membahas sedikit ilmu yang kami ketahui tentang SEMEN ,hasil diskusi dan kerja kelompok
kami ingin berterima kasih kepada dosen yang kami hormati dan para teman sekalian atas kesempatan yang telah
diberikan.
Tujuan kami membahas tentang SEMEN ini adalah tak lain dan tak bukan adalah tugas kelompok yang di
tugaskan oleh dosen kami yang kami hormati. Dengan harapan dapat menambah pengetahuan pada salah satu
proses produksi semen.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan pembahasan tentang semen ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, sangat diharapkan kritik, saran dan masukan-masukan yang dapat membangun demi kesmpurnaan
pembahasan ini.
Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak khususnya kami dan teman-teman. Amin. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
All About Chemical
Engineering USK 2009
Buku, Cinta & Pesta
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
1 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
jumlah tertentu akan mengikat bahan-bahan lain menjadi satu kesatuan masa yang dapat memadat dan mengeras.
Secara umum semen dapat didefinisikan sebagai bahan perekat yang dapat merekatkan bagian-bagian benda
padat menjadi bentuk kuat, kompak dan keras.
1.2 Sejarah dan perkembangan semen
Semen pada awalnya dikenal di mesir tahun 500 SM pada pembuatan piramida, yaitu sebagai pengisi ruang
kosong diantara celah-celah tumpukan batu. Semen yang dibuat bangsa Mesir merupakan kalsinasi gypsum yang
tidak murni, sedangkan kalsinasi batu kapur mulai digunakan pada zaman romawi. Kemudian bangsa yunani
membuat semen dengan cara mengambil tanah vulkanik ( vulkanik tuff ) yang berasal dari pulau santoris yang
kemudian dikenal dengan santoris cement. Bangsa Romawi menggunakan semen yang diambil dari material
vulkanik yang ada di pegunungan Vesuvius dilembah naples yang kemudian dikenal dengan nama pozzulan
cement, yang diambil dari sebuah nama kota italia yaitu pozzuola.
Penemuan bangsa Yunani dan Romawi ini mengalami perkembangan lebih lanjut mengenai komposisi bahan dan
cara pencampuarannya sehingga diperoleh moltar yang baik. Pada tahun 1756 J hon smeaton seorang sarjan
inggris berhasil melakukan penyelidikan terhadap batu kapur dengan pengujian ketahanan air dari hasil
percobaanya disimpulkan bahwa batu kapur lemak yang tidak murni dan mengandung tanah liat merupakan bahan
pembuat semen hidrolis yang baik.
1.3 Pabrik-pabrik sejenis di Indonesia.
PT.Indocement Tunggal Prakarsa (Semen Tigaroda)
PT.Semen Baturaja Persero (Semen Baturaja)
PT.Semen Padang (Semen Padang)
PT.Semen Gresik (Semen Gresik)
PT.Semen Bosowa (Semen Bosowa)
PT.Semen Andalas (Semen Andalas)
PT.Holcim Indonesia
PT.Semen Tonasa (Semen Tonasa)
PT.Semen Kupang (Semen Kupang)
BAB II
PEMILIHAN PROSES
2.1 Jenis-jenis Proses
2.1.1 Proses Basah
Pada proses ini, bahan baku dipecah kemudian dengan menambahkan air dalam jumlah tertentu serta
dicampurkan dengan luluhan tanah liat. Bubur halus dengan kadar air 25-40% (slurry) dikalsinasi dalam tungku
panjang (long rotary kiln).
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
2 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
2.1.2 Proses Kering
Pada proses ini bahan baku diolah (dihancurkan) di dalam Raw Mill dalam keadaan kering dan halus, dan
hasil penggilingan (tepung baku) dengan kadar air 0,5-1% dikalsinasi dalam rotari kiln. Proses ini menggunakan
panas sekitar 1500-1900 Kcal /Kg kilnker.
2.2 Perbandingan Proses
Nama proses Perbandingan proses
Keuntungan Kerugian
Proses basah Keuntungan yang didapat pada
proses ini diantaranya adalah umpan
yang didapat lebih homogen,
sehingga semen yang dihasilkan juga
lebih baik, tidak dipengaruhi oleh
fluktuasi kadar air, serta debu yang
dihasilkan relatif sedikit.
Kerugian yang didapat pada proses
ini diantaranya adalah penggunaan
bahan bakar yang lebih banyak dan
membutuhkan air yang cukup
banyak, tanur yang digunakan
terlalu panjang karena memerlukan
zone dehidrasi yang lebih panjang
untuk mengendalikan kadar air,
serta biaya produksi yang lebih
mahal.
Proses kering Keuntungan yang didapat pada
proses ini diantaranya ialah tanur
yang digunakan terlalu pendek,
pemakaian bahan bakar yang relatif
lebih sedikit dan efisien dan
membutuhkan air yang relatif lebih
sedikit pula, serta kapasitas
produksi yang lebih besar.
Kerugian yang terdapat pada
proses ini diantaranya adalah
campuran umpan kurang homogen
dibandingkan dengan pada proses
basah sehingga mutu semen yang
dihasilkan kurang baik,serta banyak
menimbulkan debu yang dihasilkan
sehingga dibutuhkan alat
penangkap debu.
2. 3 Pemilihan Proses
2.3.1 Proses Basah
Proses Basah Proses ini dimulai dengan mencampur semua bahan baku dengan air. Setelah itu dihancurkan.
Kemudian bahan yang sudah dihancukan tadi dibakar menggunakan bahan bakar minyak. Karena membutuhkan
banyak BBM, proses ini sudah jarang dilakukan oleh produsen semen.
2.3.2 Proses kering
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
3 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
Proses ini memakai proses penggilingan yang dilanjutkan dengan proses pembakaran. Ada lima tahapan dalam
proses ini, seperti proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotary dryer dan roller meal, proses
pencampuran untuk mendapatkan campuran yang homogen, proses pembakaran bahan baku untuk menghasilkan
terak, proses pendinginan terak, dan terakhir proses penggilingan clinker dan gypsum.
BAB III
BAHAN BAKU DAN PRODUK
Bahan baku pembuatan semen terdiri dari 2 komponen yaitu bahan baku utama dan bahan tambahan. Bahan baku
utama yang digunakan adalah batu kapur (CaCO ) kemurnian 55%-60% dan tanah liat (Al O ) kemurnian
65%-70%. Sedangkan bahan penolong yaitu: pasir silica (SiO ), pasir besi (Fe O ) dan gypsum (CaSO .2H O).
3.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan
3.1.1 Bahan Baku
Bahan baku adalah suatu material dasar yang digunakan dalam menciptakan suatu produk.
3.1.1.1 Batu Kapur/Limestone (CaCO )
Berdasarkan kandungan CaCO -nya Batu Kapur dapat dibagi 3 kelompok, yaitu :
Batu Kapur Kadar Tinggi (High Grade). Kandungan CaCO nya tinggi, lebih dari 93%, MgO maksimal 2%,
bersifat rapuh, H O maksimal 5%.
1.
Batu Kapur Menengah (Middle Grade). Kandungan CaCO 88% 92%, bersifat kurang keras. 2.
Batu Kapur Kadar Rendah (Low Grade). Kandungan CaCO 85%-87%, bersifat keras. 3.
Batu kapur yang digunakan adalah batu dengan kadar tinggi dan menengah (CaCO > 88%). Adapun
komposisi batu kapur secara umum ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1 Komposisi Batu Kapur pada Pembuatan Semen Portland
% CaO %SiO %Al O %Fe O %MgO %SO
49 56 1,5 5 0,6 1,2 0,2 0,5 1,58 2 0,5
Sifat fisik batu kapur:
- Fase : Padat
- Warna : Putih
3 2 3
2 2 3 4 2
3
3
3
2
3
3
3
2 2 3 2 3 3
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
4 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
- Kadar air : 7-10%
- Bulk density : 1,3 ton/m
- Spesifik Gravity : 2,49
- Kandungan CaO : 47-56%
- Kuat tekan : 31,6 N/mm
- Silika ratio : 2,6
- Alumina ratio : 2,57

3.1.1.2 Tanah Liat/Clay (Al SiO xH O)
Semua jenis tanah liat adalah hasil pelapukan kimia yang disebabkan adanya pengaruh air dan gas CO dari
batuan adesit, granit dan treakti. Batu-batuan ini menjadi bagian yang halus, tidak larut dalam air dan mengendap
berlapis-lapis, lapisan ini tertimbun tidak beraturan. Tanah liat bercampur dengan material lain antara lain Besi
Oksida, Kalium Oksida, Natrium Oksida, Phosphor Oksida dan bahan Organik. Sifat dari tanah liat bila dipanaskan
atau dibakar akan memampat dan menjadi keras.
Adapun komposisi tanah liat yang digunakan secara umum ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.2 Komposisi Tanah Liat pada Pembuatan Semen Portland
% SiO % Al O % Fe O % MgO
60-65 17-20 5-10 1
Sifat fisik tanah liat:
- Fase : Padat
- Warna : Coklat Kekuningan
- Kadar air : 8-25%
- Bulk density : 1.7 ton/m
3
2
(Daya tahan terhadap gaya tekan)
2 7. 2
2
2 2 3 2 3
3
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
5 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
- Spesifik Grafity : 2,36
- Silika ratio : 2.9
- Alumina ratio : 2,7
3.1.2 Bahan Penolong
Bahan tambahan yang digunakan adalah pasir besi atau copper slag, pasir silika dan Gips atau Gypsum.
3.1.2.1 Pasir silika (SiO )
Pasir silika berfungsi sebagai pembawa oksida silica (SiO ) dengan kadar yang cukup tinggi yaitu sekitar 90-95
%. Depositnya berbentuk gunung-gunung pasir silika dan berkadar SiO sekitar 90 %. Semakin murni pasir silika
akan semakin putih warnanya dan biasa disebut pasir kuarsa yang berkadar SiO mencapai 98,5 98 %. Warna
pasir silika dipengaruhi oleh adanya kotoran seperti Oksida Logam dan bahan Organik. Pasir silika ini digunakan
sebagai bahan tambahan pada pembuatan semen jika kadar SiO -nya masih rendah.
Spesifikasi pasir silika :
- Fase : padat
- Warna : coklat kemerahan
- Kadar air : 6 %
- Bulk density : 1,45 ton/m
- Spesifik grafity : 2,37
- Silika ratio : 5,29
- Alumina ratio : 2,37
3.1.2.2 Gips/Gypsum (CaSO 2H O)
Gypsum ini yang pada umumnya terdapat di gunung-gunung disekitar gunung gamping (kapur) adalah bahan
sediment CaSO yang mengandung 2 molekul hidrat. Bahan ini ditambah setelah campuran bahan mentah dibakar
menjadi terak. Penambahan gypsum dilakukan pada penggilingan akhir dengan perbandingan 96 : 4. Untuk
pembuatan semen gypsum yang diijinkan mempunyai kandungan CaSO 5060 % dan air bebas 2,8 %.
Spesifikasi gypsum :
2
2
2
2
2
3
4. 2
4
4
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
6 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
- Warna : Putih
- Kadar air : 10%
- Bulk density : 1,7 ton / m
3.1.2.3 Copper slag
Copper slag merupakan produk samping pada proses peleburan dan pemurnian tembaga dari bahan baku
konsentrat tembaga. Copper slag dihasilkan dari proses peleburan tembaga disemelter dari hasil pengikatan besi
dengan pasir silika dan batu gamping yang ditambahkan sebagai fluks untuk membentuk senyawa stabil dari
CaO-FeO-SiO
Komponen utama copper slag adalah Oksida Besi (FeO), Dioksida Silikon (SiO ), Oksida Kalsium (CaO) dan
Oksida Alumminium(AL O ). Copper slag mempunyai sifat fisik dan kimiawi sangat stabil.
Tabel 3.3 Komposisi Copper Slag pada Pembuatan Semen Portland
% FeO % SiO % CaO % Al O Specific gravity
True Apparent
45-55 30-38 3-7 1-5 3,5-3,7 1,0-2,1
Spesifikasi Kopper Slag :
- Fase : Padat
- Warna : Hitam
- Bulk density : 1,8 ton/m
Kandungan besi yang tinggi pada copper slag menyebabkan material ini mempunyai densitas yang tinggi
dan juga berat jenis yang lebih tinggi dibandingkan pasir alam. Sebagai pengganti pasir besi alam, copper slag
mempunyai keunggulan-keunggulan di bandingkan pasir besi alam, yaitu:
Tidak terpengaruh cuaca 1.
Suplai yang stabil 2.
Kwalitas yang stabil 3.
Mengurangi kebutuhan energy 4.
3
2.
2
2 3
2 2 3
3
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
7 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
3.2 Spesifikasi Produk
3.2.1 Sement Portland
Semen portland diklasifikasikan dalam lima tipe yaitu :
1. Tipe I (Ordinary Portland Cement)
Semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratn khusus seperti yang
dipersyaratkan pada tipe-tipe lain. Tipe semen ini paling banyak diproduksi dan banyak dipasaran
2. Tipe II (Moderate sulfat resistance)
Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sul fat atau panas hi drasi
sedang. Tipe II ini mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah dibanding semen Portland Tipe I. Pada daerah
daerah tertentu dimana suhu agak tinggi, maka untuk mengurangi penggunaan air selama pengeringan agar tidak
terjadiSrinkege (penyusutan) yang besar perlu ditambahkan sifat moderatHeat of hydration. Semen Portland tipe
II ini disarankan untuk dipakai pada bangunan seperti bendungan, dermaga dan landasan berat yang ditandai
adanya kolom-kolom dan dimana proses hidrasi rendah juga merupakan pertimbangan utama.
3. Tipe III (High Early Strength)
Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan yang ti nggi pada tahap permulaan setel ah
pengi katan terjadi.Semen tipe III ini dibuat dengan kehalusan yang tinggi blaine biasa mencapai 5000 cm/gr
dengan nilai C3S nya juga tinggi. Beton yang dibuat dengan menggunakan semen Portland tipe III ini dalam waktu
24 jam dapat mencapai kekuatan yang sama dengan kekuatan yang dicapai semen Portland tipe I pada umur 3
hari, dan dalam umur 7 hari semen Portland tipe III ini kekuatannya menyamai beton dengan menggunakan semen
portlan tipe I pada umur 28 hari
4. Tipe IV (Low Heat Of Hydration)
Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hi drasi rendah. Penggunaan semen ini banyak
ditujukan untuk struktur Concrette (beton) yang massive dan dengan volume yang besar, seprti bendungan, dam,
lapangan udara. Dimana kenaikan temperatur dari panas yang dihasilkan selama periode pengerasan diusahakan
seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pengembangan volume beton yang bisa menimbulkan cracking (retak).
Pengembangan kuat tekan (strength) dari semen jenis ini juga sangat lambat jika dibanding semen portland tipe I.
5 Tipe V (Sulfat Resistance Cement)
Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan tinggi terhadap sul fat. Semen jenis ini
cocok digunakan untuk pembuatan beton pada daerah yang tanah dan airnya mempunyai kandungan garam sulfat
tinggi seperti : air laut, daerah tambang, air payau dsb.
2
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
8 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
Water proofed cement adalah campuran yang homogen antara semen Portland dengan Water proofing agent,
dalam jumlah yang kecil seperti : Calcium, Aluminium, atau logam stearat lainnya.Semen ini banyak dipakai untuk
konstruksi beton yang berfungsi menahan tekanan hidrostatis, misalnya tangki penyimpanan cairan kimia.
3.2.3 White Cement (Semen Putih)
Semen putih dibuat umtuk tujuan dekoratif, bukan untuk tujuan konstruktif. Pembuatan semen ini membutuhkan
persyaratan bahan baku dan proses pembuatan yang khusus, seperti misalnya bahan mentahnya mengandung
oksida besi dan oksida manganese yang sangat rendah (dibawah 1 %).
3.2.4 High Alumina Cement
High Alumina cement dapat menghasilkan beton dengan kecepatan pengersan yang cepat dan tahan terhadap
serangan sulfat, asam akan tetapi tidak tahan terhadap serangan alkali. Semen tahan api juga dibuat dari High
Alumina Cement, semen ini juga mempunyai kecepatan pengerasan awal yang lebih baik dari semen Portland tipe
III. Bahan baku semen ini terbuat dari batu kapur dan bauxite, sedangkan penggunaannya adalah antara lain :
Rafractory Concrette
Heat resistance concrete
Corrosion resistance concrete
3.2.5 Semen Anti Bakteri
Semen anti bakteri adalah campuran yang homogen antara semen Portland dengan anti bacterial
agent seperti germicide. Bahan tersebut ditambahkan pada semen Portland untuk Self Desinfectant beton
terhadap serangan bakteri dan jamur yang tumbuh. Sedangkan sifat-sifat kimia dan fisiknya hampir sama dengan
semen Portland tipe I. Penggunaan semen anti bakteri antara lain :
Kamar mandi
Kolam-kolam
Lantai industri makanan
Keramik
Bangunan dimana terdapat jamur pathogenic dan bakteri
3.2.6 Oil Well Cement
Oil well cement adalah semen Portland semen yang dicampur dengan bahan retarder khusus seperti asam borat,
casein, lignin, gula atau organic hidroxid acid. Fungsi dari retarder disini adalah untuk mengurangi kecepatan
pengerasan semen, sehingga adukan dapat dipompakan kedalam sumur minyak atau gas. Pada kedalaman 1800
sampai dengan 4900 meter tekanan dan suhu didasar sumur minyak atau adalah tinggi. Karena pengentalan dan
pengerasan semen itu dipercepat oleh kenaikan temperature dan tekanan, maka semen yang mengental dan
mengeras secara normal tidak dapat digunakan pada pengeboran sumur yang dalam. Semen ini masih dibedakan
lagi menjadi beberapa kelas sesuai denganAPI Spesification 10 1986, yaitu;
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
9 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
KELAS A Digunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 meter, apabil a
si fat-si fat khusus ti dak dipersyaratkan
KELAS B Digunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 meter, apabil a
kondi si membutuhkan tahan terhadap sulfat sedang
KELAS C Digunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 meter, apabil a
kondi si membutuhkan si fat kekuatan tekan awal yang tinggi
KELAS D Digunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 sampai 3050 meter,
dengan kondi si suhu dan tekanan yang sedang
KELAS E Digunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 3050 sampai 4270 meter,
dengan kondi si suhu dan tekanan yang ti nggi
KELAS F Digunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 3050 sampai 4880 meter,
dengan kondi si suhu dan tekanan yang ti nggi
KELAS G Digunakan untuk cementing mulai surface casing sampai dengan kedalaman
2440 meter, akan tetapi dengan penambahan accel erator atau retarder.
Dapat digunakan untuk semua range pemakaian, mulai dari kelas A sampai
kelas E
3.2.7 BLENDED CEMENT ( SEMEN CAMPUR)
Semen campur dibuat karena dibutuhkannya sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh semen portland. Untuk
mendapatkan sifat khusus tersebut diperlukan material lain sebagai pencampur.J enis semen campur:
1. Semen Portland Pozzolan (SPP)
Semen Portland pozzolan (SPP) atau dikenal juga sebagai Portland Pozzolan Cement (PPC) adalah merupakan
semen hidrolisis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen Portland dengan bahan pozzolan (Trass
atau Fly Ash) halus, yang diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan bahan pozzolan
bersama-sama atau mencampur secara merata semen Portland dan bahan pozzolon atau gabungan antara
menggiling dan mencampur.
2. Portland Blast Furnace Slag Cement
Portland Blast Furnace Slag Cement adalah semen Portland yang dicampur dengan kerak dapur tinggi secara
homogen dengan cara mencampur bubuk halus semen Portland dengan bubuk halus slag atau menggiling
bersama antara klinker porland dengan butiran slag. Activitas slag (Slag Activity) bertambah dengan
bertambahnya ratio CaO + MgO/SiO +Al O dan glass content. Tetapi biasanyan keberadaan ratio oksida dan
glass Content tersebut saling berkebalikan. Beberapa sifat slag semen adalah sabagai berikut :
J ika kehalusannya cukup, mempunyai kekuatan tekan yang sama dengan semen portland. 1.
Betonnya lebih stabil dari pada beton semen portland 2.
2 2 3
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
10 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
Mempunyai permebility yang rendah 3.
3. Semen Masonry
Semen masonry pertama kali diperkenalkan di USA, kemudian berkembang kebeberapa negara.Secara
tradisional plesteran untuk bangunan umumnya menggunakan kapur padam, kemudian meningkat dengan
dipakainya semen portland yang dicampur dengan kapur padam. Namun karena dianggap kurang praktis maka
diperkanalkan Semen Masonry .
4. Portland Composite Cement (Semen Portland Campur)PCC -SPC
Menurut SNI 17064-2004, Semen Portland Campur adalah Bahan pengikat hidrolisis hasil penggilingan bersama
sama terak (clinker) semen portland dan gibs dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran
antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain
terak tanur tinggi (blastfurnace slag), pozzoland, senyawa silika, batu kapur, dengan kadar total bahan
anorganik 6 35 % dari massa semen portland composite. Menurut Standard Eropa EN 197-1 Portland
Composite Cement atau Semen Portland Campur dibagi menjadi 2 Type berdasarkan jumlah Aditive material aktif.
1. Type II/A-M mengandung 6 20 % aditif 1.
2. Type II/B-M mengandung 21 35 % aditif 2.
Kalau pada Portland Pozzolan Cement (Semen Portland Pozzolan) aditif yang digunakan hanya 1 jenis maka pada
Portland Composite Cement ini aditif yang digunakan lebih dari 1 jenis atau 2 jenis maka semen ini dikelompokkan
pada TERNARY CEMENT.
BAB IV
URAIAN PROSES
4.1 Proses Penyiapan Bahan Baku
Semua bahan baku dihancurkan sampai menjadi bubuk halus dan dicampur sebelum memasuki proses
pembakaran. Pengeringan awal bahan baku diperlukan untuk proses penggilingan dengan sistim kering dan
sebelum dilanjutkan pada proses selanjutnya bahan tersebut harus dianalisa terlebih dahulu. Analisa yang
dilakukan meliputi :
1. Analisa Kadar Air Bahan Mentah
2. Analisa kadar CaO, SiO , Al O , Fe O dan MgO
4.2 Proses Pembuatan Produk secara kering
4.2.1 Crusher
2 2 3 2 3
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
11 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
Crusher terdiri atas 2 macam yaitu : Limestone dan Clay cutter. Lemestone Crusher berfungsi untuk
menghancurkan batu kapur menjadi ukuran 10 cm dari ukuran 60 cm. Clay cutter berfungsi untuk memotong
tanah liat menjadi ukuran 10 cm. Kecepatan pemotongan pada masing-masing proses mencapai 1400 ton/jam.
Produk dari Limestone Crusher dan Clay Cutter ini dimasukkan dalam satu alat transportasi berupa Belt
Conveyor, kemudian dimasukkan ke dalam Pile storage. Dalam Satu kali pengisian disiapkan 45000 ton
campuran Limestone dan Clay atau disebut Mix Limestone Clay. Material mix ini dan material koreksi yang terdiri
dari limestone high grade, silika sand dan iron sand dimasukkan dalam satu campuran tertentu. Selanjutnya
campuran tersebut dimasukan ke dalam Raw Mill untuk diproses lebih lanjut sebagai umpan kiln.
4.2.2 Raw Mill
Raw Mill merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk menghaluskan dan mengeringkan material produk
dari Crusher. Peralatan ini memakai sistem grinding table dan aliran udara panas, pengering yang berasal dari
cooler dengan suhu 86C. Raw Mill mempunyai kapasitas 600 ton/jam.
Material Mix produk dari Crusher dihaluskan dan material koreksi yang terdiri dari limestone hight gradt,
Silika sand dan Iron sand dimasukkan dalam satu campuran tertentu kemudian dialirkan melalui Bucket ke Cooler
Mill. Material produk dari Raw Mill mempunyai kehalusan 80% lolos pada saringan 170 Mesh. Produk ini kemudian
disimpan dalam silo-silo penyimpan sebagai umpan kiln, sedangkan material yang masih belum memenuhi standar
kehalusan Raw Mill dialirkan kembali ke Bucket untuk digiling ulang.
4.2.3 Kiln (Pembakaran)
Kiln adalah suatu unit peralatan berbentuk tanur putar yang berfungsi untuk membakar umpan menjadi suatu
material yang disebut Clinker. Kiln menghasilkan Clinker 7500 ton/hari. Produk kiln merupakan bahan setengah jadi
yang berbentuk bulatan dengan diameter 1-8 cm. Clinker ini merupakan senyawa kompleks yang terbentuk dari
lelehan oksida-oksida umpan pada temperatur 650 1400C. Proses pemanasan terjadi bertahap, mulai dari
penguapan kadar air, kalsinasi sampai pada proses Clinkerisasi. Pemanasan pada kiln dimulai dengan
pemanasan awal pada cyclon (preheater) yang terdiri dari 4 stage. Stage 1 dan 2 berfungsi untuk penguapan air,
stage 3 dan 4 berfungsi untuk kalsinasi dengan temperatur 800-880C. Proses Clinkerisasi terjadi pada Kiln Cell
dengan temperatur 1400C. Selanjutnya lelehan yang keluar dari Kiln didinginkan dalam cooler secara mendadak
melalui ayakan sehingga produk yang keluar berbentuk granular. Clinker yang dihasilkan disimpan dalam doom
(Storage Clinker).
4.2.4 Finish Mill
Finish Mill adalah suatu unit peralatan yang berfungsi sebagai penggiling akhir. Mill yang berukuran 13 m
dibagi atas dua kompartemen, yaitu kompartemen pertama sepanjang 2,5 m berisi grinding Ball (Bola-bola Baja)
berdiamete 40 70 mm fungsinya untuk pemecahan bahan material. kemudian material masuk ke kompartemen
kedua sepanjang 10,5 m yang berisi grinding Ball berdiameter 17 20 mm. Clinker bersama-sama dengan Gysum
digiling dalam mill tersebut, sehingga diperoleh semen dengan kehalusan tertentu. Produk Finish Mill disimpan
dalam silo semen dan siap untuk dipacking.
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
12 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
4.3 Analisa Produk
Dalam proses analisa ini bahan yang digunakan adalah produk dari finish mill:
Analisa Kehalusan Semen (Mesh) 1.
Analisa Free Lime Terak dan Semen 2.
Analisa Normal Konsistensi 3.
Analisa Waktu Pengikatan Semen dengan Alat Vicat 4.
Analisa Pemuaian (Ekspansi) 5.
Analisa Kuat Tekan 6.
Analisa Warna dengan Colormeter 7.
Analisa Hilang Pijar dalam Semen ( LOI ) 8.
Analisa Insoluble OPC dan PPC dalam Semen 9.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Semen terbuat dari batu kapur (CaCO ) kemurnian 55%-60% dan tanah liat (Al O ) kemurnian 65%-70%.
Sedangkan bahan penolong yaitu: pasir silica (SiO ), pasir besi (Fe O ) dan gypsum (CaSO .2H O).
1.
Proses pruduksi semen terdiri dari dua proses yaitu proses kering dan proses basah. 2.
Proses yang kami gunakan pada makalah ini adalah proses kering. 3.
Tahapan pembuatan semen melalui proses kering meliputi proses crusher, raw mill, kiln dan finish mill. 4.
Semen terbagi dua yaitu semen Portland dan non Portland. 5.
5.2 Saran
Agar kapasitas produksi semen tidak menurun maka alat produksi harus diperhatikan kinerjanya setiap 5 tahun.
Dan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan maka pengontrolan terhadap alat harus dilakukan setiap jam kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Australian standart , Methods for the Analisis and Testing of Coal and Cake 1994.
Parray E Kurt , Cement Manufacture Hand Book chemical publishing co inc , NewYork , 1979 .
Pwerry Robert H , Perry Chemical Engineer s Hand Book , 6 th edition , Mc Graw-Hill , New York . 1984
Shreve , Chemical proses Industries , 3 rd edition , Mc Graw Hill , New York , 1967
Watson W , Carddock Q . L , Cement Chemist and wowks Manager s Hand Book. 2 nd edition , concrete
Publication Limited , London .
3 2 3
2 2 3 4 2
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
13 dari 14 8/15/2014 3:22 PM
Comments are closed.
0 Suka Suka Tweet 2 0
, Tekhnologi Semen , Pusat pendidikan dan pelatihan PT . Semen Gresik ,1983 .
http://id.shvoong.com/
===>Semoga bermanfaat dan menjadi bahan yang dapat dijadikan referensi<==
===>Kritik dan Saran pasti akan sangat membantu<==
This entry was posted in Bahan by che_eng_09. Bookmark the permalink [http://cheeng09.blog.com/2012/01
/24/proses-produksi-semen/] .
Proses Produksi Semen | All About Chemical Engineering USK 2009 http://cheeng09.blog.com/2012/01/24/proses-produksi-semen/
14 dari 14 8/15/2014 3:22 PM

Anda mungkin juga menyukai