Uji Ketengikan dan Kolesterol pada Margarin, Minyak Goreng Baru, Minyak Goreng Bekas dan Lemak Hewan Oleh: Ruth Happy Kurniawati 412013007
ABSTRAK Lemak adalah senyawa yang tidak dapat larut dalam air. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak. Sedangkan ketengikan adalah aroma yang timbul akibat rusaknya lemak atau minyak. Pada praktikum ini dilakukan pengujian ketengikan dan kolesterol pada sampel margarin, minyak goreng baru, minyak goreng bekas dan lemak hewan. Pengujian ketengikan dilakukan dengan sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer, ditambah larutan HCl, serbuk CaCO 3 . Kertas saring yang telah ditetesi larutan floroglusenol digantungkan di dalam erlenmeyer kemudian dipanaskan sampai kertas saring berubah warna menjadi merah muda yang menandakan bahwa sampel positif tengik. Sedangkan pengujian kolesterol dilakukan dengan sampel diberi larutan kloroform, larutan asam asetat anhidrat dan larutan H 2 SO 4 pekat untuk kemudian dikocok sampai berubah warna menjadi hijau yang menandakan positif mengandung kolesterol. Hasil yang didapat untuk uji ketengikan pada sampel margarin adalah tidak berwarna, minyak goreng baru berwarna merah muda, minyak goreng bekas berwarna merah muda dan lemak hewan berwarna merah muda pekat. Sedangkan hasil pada uji kolesterol untuk margarin, minyak goreng baru, minyak goreng bekas dan lemak hewan adalah tidak berwarna, berwarna hijau muda, berwarna hijau dan berwarna hijau pekat. Disimpulkan bahwa sampel yang paling tengik pada lemak hewan dan yang kolesterol paling tinggi pada lemak hewan. Kata Kunci: Lemak, Kolesterol, Kertas Saring PENDAHULUAN Lipid adalah senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, benzena, alkohol panas dan aseton panas. Berdasarkan struktur biomolekul lipid dibedakan menjadi lipid sederhana dan lipid gabungan. Lipid sederhana adalah senyawa ester asam lemak dengan berbagai alkohol. Contonhya seperti lemak, minyak dan lilin. Sedangkan, lipid gabungan adalah senyawa ester asam lemak yang mengikat biomolekul lain, contohnya lipoprotein dan fosfolipid ( Siska, 2012 ). Lipid berfungsi sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin yang larut dalam lemak, menghemat protein, sebagai pelumas dan memelihara suhu tubuh ( Anonim 1 , - ). Kolesterol adalah salah satu komponen penyusun lemak selain asam lemak bebas, trigliserida dan fosfolipid yang diproduksi oleh hati. Kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk memperkuat membran sel dan membuat hormon serta vitamin D. Ada 2 macam kolesterol yaitu HDL ( High Density Lipoprotein ) yamg merupakan kolesterol baik yang berfungsi untuk membersihkan pembuluh darah arteri dan melarutkan kandungan lemak jenuh dan LDL ( Low Density Lipoprotein ) merupakan kolesterol jahat atau biasa dikenal juga sebagai lemak jenuh yang dapat menyebabkan pembuluh darah arteri tersumbat oleh endapan ( Anonim 2 , 2013 ). Ketengikan merupakan proses dimana lemak dan minyak yang tak jenuh mengalami kerusakan oksidatif sehingga cita rasa dan bau mudah menguap yang menimbulkan ketengikan. Suhu panas, udara dan cahaya dapat menyebabkan minyak menjadi tengik. Pustaka menyatakan ada 3 penyebab ketengikan pada minyak yaitu ketengikan oleh oksidasi yang terjadi karena proses oksidasi oleh oksigen udara terhadap asam lemak 2
tidak jenuh dalam minyak, ketengikan oleh enzim disebabkan oleh aktivitas organisme yang menghasilkan enzim tertentu yang dapat menguraikan trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Dan, ketengikan oleh hidrolisis disebabkan oleh hasil hidrolisis minyak yang mengandung asam lemak jenuh berantai pendek ( Neur, 2013 ). Margarin terbuat dari minyak nabati yang berasal dari kelapa sawit. Margarin mengandung sedikit atau sama sekali tidak ada kolesterol, akan tetapi banyak mengandung lemak tidak jenuh ( lemak trans ) yang kaya akan omega-3 dan omega-6 ( Sushanty, 2012 ). Minyak goreng mengandung asam lemak yang terdiri dari asam lemak jenuh seperti asam plamitat dan asam stearat, serta mengandung asam lemak tidak jenuh seperti asam oleat ( omega-9 ) dan asam linoleat ( omega-6 ). Penyebab perubahan dan kerusakan minyak yaitu karena proses oksidasi, adanya peningkatan suhu yang tinggi, dan penggunaan minyak goreng secara berulang ulang kali ( Anonim 3 , 2013 ). Minyak goreng bekas adalah sisa sisa dari minyak goreng yang setelah digunakan beberapa kali. Minyak ini telah mengalami penguraian molekul molekul sehingga titik asapnya turun drastis dan bila disimpan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan minyak berbau tengik ( Aprilio, 2010 ). Lemak hewani mengandung kolesterol dan kadar asam lemak tidak jenuh dalam lemak hewani lebih kecil dibandingkan dengan lemak nabati (Anonim 4 , - ). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk untuk melakukan pengujian lemak dan kolesterol pada sampel margarin, minyak goreng baru, minyak goreng bekas serta lemak hewan. Dan untuk dapat membandingkan kandungan lemak dan kolesterol berdasarkan hasil uji pada berbagai sampel.
BAHAN DAN METODE Praktikum dilaksanakan pada tanggal 04 April 2014 pukul 09.00 sampai 11.00 WIB di Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, sumbat karet, pipet tetes, pipet ukur, spatula, benang kasur, tabung reaksi dan kertas saring. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain margarin, minyak goreng baru, minyak goreng bekas, lemak hewan, larutan HCl pekat, serbuk CaCO 3 , larutan floroglusenol, larutan kloroform, larutan asam asetat anhidrat dan larutan H 2 SO 4 pekat. Untuk uji ketengikan dilakukan dengan sampel dan 3 pipet tetes HCl pekat dimasukkan ke dalam erlenmeyer, juga serbuk CaCO 3 dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Kertas saring yang sudah ditetesi dengan larutan floroglusenol diikatkan pada sumbat karet dan digantungkan ( namun jangan sampai kertas saring terkena dengan larutan sampel ). Kemudian dipanaskan hingga mendidih dan kertas saring mengalami perubahan menjadi merah muda, yang menandakan bahwa sampel tersebut tengik. Untuk uji kolesterol dilakukan dengan 1 ml larutan sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambah 1 ml larutan kloroform. Kemudian ditambahkan juga 10 tetes larutan asam asetat anhidrat dan 10 tetes larutan H 2 SO 4 pekat. Campuran sampel dan larutan tersebut dikocok dan ditunggu beberapa saat sampai mengalami perubahan warna. Apabila sampel mengandung kolesterol, warna akan berubah menjadi hijau.
HASIL Dari hasil praktikum uji ketengikan dan kandungan kolesterol di dalam beberapa sampel didapatkan data seperti pada tabel 1 dan tabel 2. Tabel 1 menunjukkan ketengikan pada margarin dengan hasil tidak terjadi perubahan warna ( tidak tengik ), pada minyak 3
goreng baru dan minyak goreng bekas berwarna merah muda ( agak tengik )dan pada lemak hewan berubah warna menjadi merah muda pekat ( sangat tengik ). Untuk tabel 2 menunjukkan tingkat kolesterol pada sampel margarin, minyak goreng baru, minyak goreng bekas dan lemak hewan dengan perubahan warna sebagai berikut tidak berwarna ( tidak ada kolesterol ), berwarna hijau muda ( kolesterol rendah ), berwarna hijau ( kolesterol sedang )dan berwarna hijau pekat ( kolesterol tinggi ). Tabel 1. Hasil Praktikum Uji Ketengikan pada Berbagai Sampel No. Sampel Perubahan Warna 1. Margarin - 2. Minyak goreng baru ++ 3. Minyak goreng bekas ++ 4. Lemak hewan +++ Keterangan : - : tidak berwarna ( tidak tengik ) ++ : merah muda ( agak tengik ) +++ : merah muda pekat ( sangat tengik )
Tabel 2. Hasil Praktikum Uji Kolesterol pada Berbagai Sampel No. Sampel Perubahan Warna 1. Margarin - 2. Minyak goreng baru + 3. Minyak goreng bekas ++ 4. Lemak hewan +++ Keterangan : - : tidak berwarna ( tidak ada kolesterol ) + : hijau muda ( kolesterol rendah ) ++ : hijau ( kolesterol sedang ) +++ : hijau pekat ( kolesterol tinggi )
PEMBAHASAN Uji ketengikan menggunakan sampel berupa margarin, minyak goreng baru, minyak goreng bekas dan lemak hewan. Sampel tersebut diberi larutan CaCO3 yang berfungsi untuk membentuk uap sehingga dapat dideteksi oleh kertas saring. Dan penambahan larutan floroglisenol berfungsi untuk memberikan warna pada kertas saring. Ketengikan dapat terjadi apabila trigliserida teroksidasi oleh oksigen dalam udara bebas dan ketengikan juga dapat terjadi apabila sampel memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh yang lebih banyak dibanding dengan asam lemak jenuhnya maka akan lebih mudah dioksidasi oleh oksigen sehingga menghasilkan bau yang tengik ( Whyranti, 2013 ). Dari hasil uji didapatkan bahwa kertas saring akan berubah warna menjadi merah muda apabila sampel positif tengik. Warna merah muda terbentuk dari reaksi antara larutan floroglisenol dengan molekul oksigen yang mengoksidasi lemak atau minyak tersebut ( Anonim 5 , 2009 ). Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa minyak goreng baru, minyak goreng bekas dan lemak hewan positif tengik. Hal ini disebabkan minyak goreng bekas merupakan minyak yang telah digunakan berulang ulang sehingga kandungan asam lemak di dalamnya rusak dan minyak ini biasanya disimpan dalam jangka waktu yang lama. Pada minyak goreng baru dapat disebabkan wadah tempat minyak 4
goreng baru tidak tertutup rapat sehingga minyak tersebut berinteraksi dengan udara bebas yang menyebabkan tengik ( Anonim 5 , 2009 ). Margarin tidak tengik disebabkan proses penyimpanan yang tertutup rapat sehingga tidak terjadi interaksi dengan udara luar. Sedangkan uji ketengikan pada lemak hewan didapatkan warna kertas saring yamg merah muda pekat, yang menandakan ketengikan sanat tinggi. Hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan pustaka bahwa tingkat ketengikan sangat rendah apabila sampel tersebut kandungan lemak tidak jenuhnya sedikit ( Whyranti, 2013 ). Dan lemak hewan kandungan lemak tidak jenuhnya sedikit, kesalahan ini mungkin terjadi akibat lemak hewan terlalu lama berinteraksi dengan udara luar. Sehingga menyebabkan ketengikan. Penambahan larutan asam sulfat pada uji kolesterol berfungsi sebagai pemutus ikatan ester lipid, sehingga molekul air akan berpindah dari gugus C-3 kolesterol, kolesterol kemudian teroksidasi membentuk bikolestadienil. Produk ini dikonversi menjadi polimer yang mengandung kromofor yang menghasilkan warna hijau. Sedangkan penambahan asam aseta anhidrat berfungsi untuk mencairkan asam sulfat ( Whyranti, 2013 ). Hasil yang diperoleh dari percobaan ini menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung kolesterol dikarenakan margarin hanya mengandung lemak trans ( Sushanty, 2012 ). Sedangkan pada minyak goreng baru didapatkan warna hijau muda yang menandakan hanya terkandung sedikit kolesterol di dalamnya. Pada minyak goreng bekas warna yang terbentuk yaitu hijau yang menandakan kadar kolesterol sedang. Dan pada lemak hewan menunjukkan bahwa kolesterol sangat tinggi dengan hasil warna yang terbentuk hijau pekat.
KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa uji ketengikan yang sangat tinggi dihasilkan oleh lemak hewan dengan warna merah muda yang sangat pekat pada kertas saring. Namun, hasil yang diperoleh tidak sam dengan teori yang menyatakan bahwa lemak hewan yang kandungan asam lemak tidak jenuhnya rendah, seharusnya bereaksi negatif atau hanya sedikit ketengikan. Sehingga dapat disimpulkan lemak hewan yang ketengikan sangat tinggi dapat disebabkanoleh faktor penyimpanan sampel yang tidak tertutup rapat sehingga dapat berinteraksi dengan udara luar. Sedangkan untuk uji kolesterol, perubahan warna yang terjadi adalah menjadi warna hijau yang ditunjukkan pada sampel lemak hewan, yang menandakan kandungan kolesterolnya sangat tinggi. Semakin pekat warna hijau yang terbentuk maka semakin tinggi pula kandungan kolesterol dalam sampel.
DAFTAR PUSTAKA Aprilio. 2010. Minyak Goreng. ( http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20973/4/Chapter%20II.pdf ). Diakses tanggal 05 April 2014. Anonim 1 . - . Lipid. ( http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-pragunawib-5299-2-bab2.pdf ). Diakses tanggal 05 April 2014. Anonim 2 . 2013. Pengertian Kolesterol. ( http://staminaherbal.com/pengertian-kolesterol/ ). Diakses tanggal 05 April 2014. Anonim 3 . 2013. Catatan Kecil tentang Minyak Goreng. 5
( http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2013/05/03/catatan-kecil-tentang-minyak- goreng-556676.html ). Diakses tanggal 05 April 2014. Anonim 4 . - . Pengenalan Minyak dan Lemak. ( http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/139/jtptunimus-gdl-jokoariant-6909-3-babii.pdf ). Diakses tanggal 06 April 2014. Anonim 5 . 2009 . Uji Lipid. ( http://www.rismaka.net/2009/06/uji-lipid.html ). Diakses tanggal 05 April 2014. Neur, Zara. 2013. Ketengikan. ( http://www.slideshare.net/UeeNyan/ketengikan ). Diakses tanggal 05 April 2014. Siska. 2012. Pengertian Lipid. ( http://matakristal.com/tag/pengertian-lipid/ ). Diakses tanggal 04 April 2014. Sushanty, Dyah. 2012. Mentega dan Margarin. ( http://shanty.staff.ub.ac.id/2012/11/26/mentega-margarin/ ). Diakses tanggal 05 April 2014. Whyranti, Ran. 2013. Uji Lipid. ( http://www.academia.edu/6162145/uji_lipid ). Diakses tanggal 10 April 2014.
6
Lampiran
Gambar 1. Margarin Uji Ketengikan Gambar 2. Minyak Goreng Baru Uji Ketengikan
Gambar 3. Minyak Goreng Bekas Uji Ketengikan Gambar 4. Lemak Hewan Uji Ketengikan
7
Gambar 5. Margarin Uji Kolesterol Gambar 6. Minyak Goreng Baru Uji Kolesterol
Gambar 7. Minyak Goreng Bekas Uji Kolesterol Gambar 8. Lemak Hewan Uji Kolesterol