YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM STUDI PROFESI NERS MATARAM 2014 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan funsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antara perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang ditingkatkan keefektivitasannya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima pasien. Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh PA1 dan PA2 secara tulisan dan lisan. Berdasarkan observasi tanggal 28 April-17 Mei 2014, timbang terima di ruang kelas I baru dilakukan setiap pergantian shift yang diikuti oleh semua perawat yang bertugas di masing-masing shift. Beberapa kelemahan pelaksanaan timbang terima di ruang kelas I baru adalah perawat tidak menyampaikan fokus masalah keperawatan yang sudah ataupun belum teratasi pada seorang pasien dan intervensi keperawatan yang sudah ataupun belum dilaksanakan, perawat juga masih ada yang tidak mengikuti kegiatan timbang terima pada beberapa kesempatan khususnya pada pergantian shif siang ke malam, oleh karena itu pada kesempatan praktek manajemen keperawatan ini kami mahasiswi Program Studi Profesi Ners Stikes Yarsi Mataram, mencoba mengaplikasikan/melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan konsep manajemen keperawatan di Ruang Kelas I Baru RSI SITI HAJAR Mataram.
1.2 Tujuan 1. Tujuan Umum Menyampaikan segala informasi yang berkaitan dengan kondisi klien. 2. Tujuan Khusus a. Menyamapaikan kondisi atau keadaan klien (Data Fokus). b. Menyampaikan diagnosis keperawatan klien. c. Menyampaikan tindakan keperawatan dan tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan kepada klien. d. Menyampaikan tindakan keperawatan dan tindakan kolaboratif yang belum dilakukan kepada klien. e. Menyamapaikan hal penting yang harus di tindak lanjuti oleh dinas shift berikutnya. f. Menyusun rencana kerja untuk dinas shift berikutnya. g. Mendokumentasikan timbang terima. 1.3 Manfaat 1. Bagi Perawat a. Meningkatkan kualitas pelaksanaan askep terhadap penderita yang berkesinambungan. b. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar perawat. c. Menjalin hubungan yang bertanggung jawab antar perawat. 2. Bagi Klien Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung pada saat perawat melakukan validasi data. 3. Bagi Rumah Sakit Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif. 1.4 Perorganisasian Kepala Ruangan : Lalu Joni Farmarontika
Katim : Kurnia Sangaji P. Pelaksana 1 : Khaeratunniswati P. Pelaksana 2 : Muhammad Idris
Katim : I Wayan Soma Budiyasa P. Pelaksana (Sore) : I Ketut Rai Anom Hardiana P. Pelaksana (Sore) : Lalu Anggi Arif Pratama Pasien : Pasien Kamar Ruang Kelas I Baru Rsi Siti Hajar Mataram Pembimbing : 1. Nurul Aini, AMd.Kep. 2. Ns. Sri Tuti, S.Kep
1.5 Pelaksanaan Timbang Terima Hari/ Tanggal : Sabtu, 10 Mei 2014 Pukul : 13.45 WITA Pelaksana : Dari PP pagi ke PP sore, diikuti oleh Karu, Katim dan Perawat Asosiert. Tempat : Ruang Nurse Station dilanjutkan ke kamar pasien Sasaran : Semua klien kelolaan mahasiswa Metode : Pelaporan dan Tanya jawab Media : a. Status Klien b. Lembar Timbang Terima c. Lembar Observasi d. Bolpoin dan buku catatan
1.6 Mekanisme Kegiatan TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA Persiapan Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di Nurse Station Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan (Work Sheet), Perawat pelaksana yang akan mengoperkan 5 menit Nurse Station Karu, PP dan PA menyiapkan lembar timbang terima Kepala ruangan membuka acara timbang terima dilanjutkan dengan doa bersama. Pelaksanaan Perawat pelaksana dinas pagi melakukan timbang terima pada PP tim 1 dan PP tim 2 yang dinas sore, hal-hal yang perlu disampaikan saat timbang terima : a. Identitas klien dan diagnosis medis b. Masalah keperawata n yang muncul. c. Data focus (keluhan subyektif dan obyektif). d. Rencana keperawata n yang sudah/belu m dilaksanaka n. e. Tindakan kolaboratif. f. Persiapan rencana umum yang perlu dilakukan 30 menit Nurse Station
Karu, PP dan PA
(pemeriksaa n penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu), perlu disampaika n untuk ditindak lanjuti.
Masing-masing PP yang akan bertugas melakukan klarifikasi terhadap data yang disampaikan. Mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat. Lama timbang terima setiap pasien kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci. Karu diikuti semua perawat keliling ke tiap klien. Katim melakukan validasi data.
Bed Klien
Karu, PP dan PA Penutup Perawat kembali ke Nurse Station. Diskusi tentang hasil validasi. Setelah proses timbang terima 5 menit Nurse Station Karu, PP dan PA
selesai dilakukan maka kedua kelompok dinas menandatangan i laporan timbang terima diketahui oleh karu. Karu menutup timbang terima, karu memberikan reward kepada PP dan Katim dinas pagi dan mengucapkan selamat bekerja kepada PP Tim 1 dan PP Tim 2
Karu
1.7 Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Dilaksanakan tepat waktu, setiap pergantian shift. 2. Dipimpin oleh karu atau penanggung jawab pasien (PP) 3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas 4. Adanya unsur bimbingan, pengarahan serta tanggung jawab. 5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan menggambarkan kondisi klien saat ini serta menjaga kerahasiaan klien. 6. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan klien. 7. Saat timbang terima dikamar klien, menggunakan volume suara yang cukup sehingga klien disebelahnya tidak mendengar sesuatu yang privacy bagi klien. Semua yang dianggap rahasia sebaiknya tiak dibicarakan secara langsung didepan pasen. 8. Sesuatu yang mungkin membuat klie terkejut sebaiknya dibicarakan di nurse station
1.8 Alur Timbang Terima
DIAGNOSIS MEDIS DAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN MASALAH KOLABORATIF
YANG TELAH DILAKUKAN YANG AKAN DILAKUKAN
PERKEMBANGAN KEADAAN PASIEN
MASALAH Teratasi, Belum teratasi Teratasi sebagian Muncul masalah baru 1.9 Evaluasi 1. Evaluasi Struktur Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer. 2. Evaluasi Proses Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan PASIEN INTERVENSI mengganti shift. Perawat primer malam menyerahkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien. 3. Evaluasi Hasil Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik
BAB 2 TINJAUAN KASUS 2.1 Pengertian Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan. 2.2 Tujuan a. Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum. b. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya. c. Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya. 2.3 Langkah-langkah a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap b. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan disampaikan. c. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shift selanjutnya meliputi : 1) Kondisi atau keadaan klien secara umum. 2) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan. 3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan. d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru. e. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan klien.
2.4 Prosedur Timbang Terima Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi : a. Persiapan 1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap. 2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan. b. Pelaksanaan Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang mengganti jaga pada shift berikutnya : 1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift. 2) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan. 3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya. 4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah : a. Identitas klien dan diagnosa medis. b. Masalah keperawatan yang masih ada. c. Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif). d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan . e. Intervensi kolaboratif dan dependensi. f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya. 5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya jawab terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas. 6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat. 7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci. 8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan validasi data. 9) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan oleh perawat primer. 2.5 Alur Timbang Terima
DIAGNOSIS MEDIS DAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN MASALAH KOLABORATIF
YANG TELAH DILAKUKAN YANG AKAN DILAKUKAN
PERKEMBANGAN KEADAAN PASIEN
MASALAH Teratasi, Belum teratasi Teratasi sebagian Muncul masalah baru
PASIEN INTERVENSI BAB 3 RENCANA STRATEGIS
3.1 RENCANA STRATEGI TIMBANG TERIMA 1. Pelaksanaan Timbang Terima Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Mei 2014 Pukul : 13.45 WITA Topik : Operan Timbang Terima Tempat : Ruang Kelas I Baru RSI SITI HAJAR Mataram 2. Metode a. Karu memimpin b. Diskusi c. Tanya Jawab 3. Media a. Status Klien b. Buku Laporan PP dan PA c. Alat Tulis d. Sarana dan prasarana 4. Pengorganisasian Kepala Ruangan : Lalu Joni Farmarontika
Katim : Kurnia Sangaji P. Pelaksana 1 : Khaeratunniswati P. Pelaksana 2 : Muhammad Idris
Katim : I Wayan Soma Budiyasa P. Pelaksana (Sore) : I Ketut Rai Anom Hardiana P. Pelaksana (Sore) : Lalu Anggi Arif Pratama Pasien : Pasien Kamar Ruang Kelas I Baru Rsi Siti Hajar Mataram
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan. Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi mengenai keadaan klien secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang optimal. Pelaksanaan timbang terima pada hari Kamis, 01 Mei 2014 terhadap seluruh klien kelolaan di kelas I RSI Mataram sebanyak klien. Pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai perencanaan dan semua personal dapat melaksanakan kegiatan sesuai peran masing-masing. 4.2 Saran 1. Pembagian peran PP dan PA hendaknya lebih jelas baik saat di nurse stasion atau saat di pasien 2. Pada laporan timbang terima hendaknya dilengkapi dengan tanda tangan PP pagi dan PP sore sebagai dokumentasi keperawatan
DAFTAR PUSTAKA Nursalam, (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta. Gillies, (1989). Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta. PSIK, (2003). Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners. Surabaya. ______ (2003). Kumpulan Materi Kuliah Manajemen Keperawatan: Disampaikan Pada Perkuliahan PSIK FK Unair (tidak dipublikasikan).