PERSALINAN
Oleh :
kelompok I
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2011
Daftar Nama Anggota kelompok 1 :
1. Afniari Maharani
2.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Halaman Judul................................................................................................................ i
Kata Pengantar................................................................................................................ ii
Daftar Isi......................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
I.1 latar Belakang....................................................................................................... 1
I.2 tujuan.................................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
II.1 Definisi Kala I Persalinan................................................................................... 3
II.2 Fase Fase dalam Kala I Persalinan................................................................... 3
BAB III Penutup
III.1 Kesimpulan....................................................................................................... 10
III. 2 Saran................................................................................................................ 10
Daftar Pustaka............................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Survey Demografi dan Kesehatn Indonesia (SDKI) tahun 2003 menunjjukkan Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia Adalah 307/100.000 kelahiran hidup. Bila mengacu pada
ekstrapolasi Biro Pusat Statistik maka kecenderungan penurunan AKI telah mengarah jalur
yang diinginkan yaitu 265 dan 248/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2006 dan 2007
walaupun interpretasi secara global menyebutkan bahwa perjalanan menuju MDG 2015
masih di luar jalurnya, hal ini menandakan bahwa upaya untuk menurunkan AKI harus lebih
keras lagi.
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu dibanyak negara berkembang, terutama
disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, eklampsi, sepsis, dan komplikasi keguguran.
Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat
dicegah oleh tenaga kesehatan yang terampil dan melalui upaya pertolongan tepat waktu dan
adekuat.
Adanya perubahan paradigma menunggu terjadinya dan menangani komplikasi
menjadi pencegahan terjadinya komplikasi yang mana fokus asuhan persalinan normal
adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah terjadi komplikasi, diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Persalinan (partus) adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (bayi, plasenta, selaput
ketuban) dari dalam uterus. Persalinan dibagi menjadi empat kala, kala satu sampai kala
empat, dimulai dari adanya kontraksi sampai dua jam setelah lahirnya plasenta. Secara
normal Kala satu merupakan kala terpanjang dan masa yang penting untuk mengenali secara
dini masalah dan penyulit persalinan.
Untuk tujuan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan demikian juga mahasiswa kebidanan yang
nantinya tidak akan terlepas dengan hal tersebut. Mahasiswa kebidanan yang nantinya akan
menjadi bidan mutlak harus tahu definisi dan fase-fase dalam kala satu persalinan.
Berdasarkan penjelasan diatas kami menulis makalah ini yang berjudul Definisi dan
Fase-fase dalam Kala Satu Persalinan.
I.2 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi dari Kala I dalam Persalinan
2. Untuk mengetahui tentang fase fase dalam Kala I Persalinan
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 Definisi Kala I Persalinan
Kala satu persalinan biasnya disebut kala pembukaan dimulai dari adanya
kontraksi yang teratur dan meningkat (frekuensi, durasi, kekuatannya) hingga serviks
membuka lengkap (10 cm).
1,2
Persalinan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol
sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kla pembukaan berlangsung tidak
begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk
primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan
kurve Friedmen, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan
multigravida 2 cm/jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap
dapat diperkirakan (Manuaba, 1998).
Persalinan kala I disebut juga fase pematangan / pembukaan serviks dimulai pada
waktu serviks membuka karena his (kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin
kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih
banyak daripada darah haid). Fase ini berakhir pada waktu pembukaan serviks telah
lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi).
II. 2 Fase fase dalam Kala I Persalinan
Kala I Persalinan dimulai pada waktu serviks membuka karena his yaitu kontraksi
uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai
pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid. Berakhir pada
waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak
dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I
Kala satu persalinan terbagi atas dua fase:
1. Fase laten
Fase Laten dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap, berlangsung hingga serviks membuka 3 cm,
dengan lamanya waktu biasanya sekitar 7-8 jam.
2. Fase aktif
Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap
adekuat / memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih). Servik membuka dari 4 ke 10 cm biasanya
dengan kecepatan 1 cm atau lebih per jam hingga pembukaan lengkap (10 cm).
Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
Fase Aktif terbagi atas :
a. Fase akselarasi : yaitu pembukaan yang terjadi sekitar 2 jam, mulai pembukaan
3 cm menjadi pembukaan 4 cm.
b. Fase dilatasi maksimal : yaitu pembukaan yang berlangsung 2 jam, pembukaan
pada fase ini berlangsung sangat cepat, yaitu dari pembukaan 4 cm menjadi
pembukaan 9 cm.
c. Fase deselerasi : yaitu pembukaan yang berlangsung 2 jam, dimulai dari
pembukaan 9 cm menjadi lengkap.
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multigravida, biasanya
mengalami perbedaan pada fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi yang lebih pendek.
Pada primigravida kala 1 berlangsung sekitar 13 jam, sedangkang pada multigravida
berlangsung sekitar 7 jam.
Secara klinis dimulainya kala satu persalinan, ditandai dengan adanya his serta
pengeluaran darah yang bercampur dengan lendir (bloody show). Lendir yersebut berasal
dari lendir kanalis servikalis karena serviks membuka dan mendatar. Sedangkan darah
berasal dari pembuluh kapiler yang berada disekitar kanalis servikalis yang pecah karena
pergeseran-pergeseran karena serviks membuka.
Mekanisme membukanya serviks berbeda atara primigravida dan multigravida.
Pada primigravida OUI akan membuka terlebih dahulu sehingga serviks menipis dan
mendatar, kemudian OUE membuka. Pada multigravida OUI sudah sedikit membuka,
pembukaan OUI dan OUE serta pembukaan dan pendataran serviks terjadi dalam saat
yang sama.
1,2
Perbedaan proses pematangan dan pembukaan serviks (cervical effacement) pada
primigravida dan multipara :
1. Pada primigravida terjadi penipisan serviks lebih terlebih dahulu sebelum terjadi
pembukaan, sedangkan pada multipara serviks telah lunak akibat persalinan
sebelumnya, sehingga langsung terjadi proses penipisan dan pembukaan.
2. Pada primigravida, ostium internum membuka terlebih dahulu daripada ostium
eksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di tengah),
sedangkan pada multipara, ostium internum dan eksternum membuka bersamaan
(inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis lebar)
3. Periode Kala 1 pada primigravida lebih lama (+ 20 jam) dibandingkan multipara (+14
jam) karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase laten pasien primigravida
memerlukan waktu lebih lama.
Tanda-tanda persalinan kala I menurut Mochtar (2002) adalah
1. Rasa sakit adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada
servik.
3. Terkadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4. Servik mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement)
Peristiwa penting pada persalinan kala 1
1. Keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous
plug) yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya
vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan
dinding dalam uterus.
2. Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan
mendatar.
3. Selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan menyebutkan ketuban pecah
dini jika terjadi pengeluaran cairan ketuban sebelum pembukaan 5 cm).
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Kala I persalinan adalah proses Kala satu persalinan biasanya disebut kala pembukaan
dimulai dari adanya kontraksi yang teratur dan meningkat (frekuensi, durasi, kekuatannya)
hingga serviks membuka lengkap (10 cm). Dalam Kala I persalinan terdapat 2 fase yaitu fase
laten dan fase aktif. Fasi aktif debedakan lagi menjadi 3 fase yaitu fase akselerasi, dilatasi
maksimal dan deselerasi. Ada beberapa perbedaan antara Kala I persalinan pada primigravida
dan multigravida.
Peristiwa penting selama kala I persalinan adalah terjadinya HIS, keluarnya bloody
show dan pecahnya air ketuban
III.2 Saran
Masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat baik bagi
penyusun maupun pembaca
Daftar Pustaka
1. Asuhan Persalinan Normal (Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera
Komplikasi Persalinan dan bayi baru lahir), JNPK-KR DepKes RI, 2008.
2. Video Pembelajaran Interaktif, Asuhan Kebidanan II, PERSALINAN, Softchip
Computama Indonesia, 2010.