Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
285
2
8
3
3
B7
1
156
2
6
3
4
B3
1
123
2
21
3
3
Dari data yang dihasillkan, setiap hasil koloni di tiap cawan harus berbanding 1 : 10 dengan
hasil cawan sebelumnya. Dalam kelompok B8 untuk ketiga cawan yaitu cawan 1,2, dan 3
menghasilkan jumlah koloni yaitu 285, 8, dan 3. Data ketiga data tersebut di lakukan
pengenceran tiap cawan dibagi 1/10 dari data yang dihasilkan. Cawan pertama 285/10 = 28,5
; cawan kedua 8/10 = 0.8 ; cawan ketiga 3/10 = 0,3. Dapat kita lihat perbandingan setiap
cawan tidak sesuai dengan perbandingan 1 : 10.Oleh karena data kelompok B8 tidak didapat
digunakan.
Kemudian pada kelompok B7 untuk ketiga cawan 1,2, dan 3 menghasilkan jumlah koloni
yaitu 156, 6, dan 4. Dari ketiga data tersebut dilakukan pengenceran tiap cawan dibagi 1/10
dari data yang dihasilkan. Cawan pertama 156/10 = 15,6 ; cawan kedua 6/10 = 0,6 ; cawan
ketiga 4/10 = 0,4. Dapat kita lihat perbandingan setiap cawan tidak sesuai dengan
perbandingan 1 : 10. Oleh karena data kelompok B7 tidak didapat digunakan.
Lalu pada kelompok B3 untuk ketiga cawan 1,2, dan 3 menghasilkan jumlah koloni yaitu
123, 21, dan 3. Dari ketiga data tersebut diakukan pengenceran tiap cawan dibagi 1/10 dari
data yang dihasilkan. Cawan pertama 123/10 = 12,3 ; cawan kedua 21/10 = 2,1 dan cawan
ketiga 3/10 = 0,3. Dari ketiga data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga data tersebut
menghasilkan rentang yang jauh. Oleh karena itu data kelompok B2dapat digunakan sebagai
perkembangan mikroba. Pada data kelompok B3 menghasilkan rata-rata sebanya 123 x 10
5
.
Terdapat gambar dari masing-masing cawan untuk membuktikan koloni mikroba yang hidup.
(LAMPIRAN)
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat dilakukan perhitungan untuk koloni mikroba. Data yang
didapat akan diambil nilai yang mendekati rata-rata. Dengan hasil perhitungan data
yang ada dapat disimpulkan bahwa menghitung jumlah bakteri atau mikroorganisme
diperlukan untuk mengetahui kecepatan reproduksi mikroba serta menentukan tingkat
patogenitas maupun pencemaran yang diakibatkan oleh cemaran mikroba dalam
sampel yang dianalisis.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Pelczar, J Michael.1986.Dasar-Dasar Mikrobiologi.Universits Indonesia.Jakarta
LAMPIRAN
Gambar B8 cawan 1
Gambar B8 cawan 2
Gambar B8 cawan 3
Gambar B7 cawan 1
Gambar B7 cawan 2
Gambar B7 cawan 3
Gambar B3 cawan 1
Gambar B3 cawan 2
Gambar B3 cawan 3