) (3rans ,unterus%
1MM!)
). S&ala P!#$%&%'a#
;enurut 3rans ,unterus (1MM!)% dalam ilmu instrumentasi% ada beberapa istilah
untuk menyatakan skala baca% yaitu *
Zero
;enyatakan titik baca terendah dari suatu skala baca&
Span
;enyatakan #arak antara titik baca minimum dan titik baca maksimum&
Range
;enyatakan batas F batas daerah ker#a dari alat ukur&
3. Accuracy
"kurasi (accuracy) adalah besaran yang menyatakan ketepatan suatu alat ukur
dalam memberikan hasil bacaan& 9esaran ini menun#ukkan banyaknya penyimpangan
yang ter#adi pada sebuah alat ukur& Cara menyatakan accuracy ada beberapa macam%
antara lain *
1& Dalam 1ariabel pengukuran
;isalnya suatu termometer dengan range 0
o
3 F 100
o
3 memiliki accuracy 1
o
3%
maka bila hasil pengukuran menun#ukkan harga I0
o
3 berarti harga temperatur yang
sebenarnya sebesar 6M
o
C&
& Dalam persentase SP"2
;isalnya pressure transmitter dengan range 100 F !00 psi memiliki accuracy
0%65 span% maka bila hasil pengukuran menun#ukkan harga 00 psi berarti harga
tekanan yang sebenarnya sebesar (00 N O0%65 P (!00 F 100) psiQ&
H& Dalam persentase terhadap skala maksimum (3S atau full scale)
;isalnya bila sistem pengukuran menun#ukkan harga 15 3S berarti bila meter
diletakkan pada skala baca maksimum 00 Volt% maka keakuratan alat tersebut N
Volt&
!& Dalam persentase pembacaan
;isalnya level transmitter dengan range 0 F 100 inchi dan memiliki accuracy
0%65 output% maka bila hasil pengukuran menun#ukkan harga !0 inchi (!05) berarti
harga le1el yang sebenarnya sebesar !0 N O0%65 P !0 inchiQ atau sebesar HM%K F !0%
inchi& (3rans ,unterus% 1MM!)
*. Li#!a'ita
Suatu elemen dikatakan linier apabila kur1a input 1s& output membentuk garis lurus
(linier)& Tetapi pada kenyataannya% nyaris tidak ditemukan elemen yang memiliki kur1a
input 1s& output yang linier& Penyimpangan (ketidaklurusan) yang masih ada di dalam
batas F batas bisa dianggap lurus inilah yang disebut linearity. (3rans ,unterus% 1MM!)
+. Hysteresis
,e#ala hysteresis pada sebuah instrumen atau sistem pengukuran dapa dilihat /aktu
alat ukur beroperasi secara dua arah& ,e#ala ini ter#adi pada banyak elemen sistem
pengendalian yang mengandung banyak unsur mekanis% khususnya control valve& Bal ini
terlihat ketika sinyal input ke control valve naik dari 0 F 100 5 dan ketika sinyal input ke
control valve turun dari 100 F 05&
Pada /aktu sinyal naik 6 5 maka bukaan control valve masih !5 dan seterusnya
sampai posisi control valve benar sama dengan input setelah sinyal mencapai 1005& Bal
sebaliknya #uga ter#adi ketika sinyal input turun& Pada /aktu sinyal input turun men#adi
J65 maka bukaan control valve masih tertinggal J!5 dan seterusnya hingga posisi
control valve benar sama dengan input setelah sinyal mencapai 05& ,e#ala hysteresis ini
apabila terlalu parah% dapat disebabkan karena kerusakan komponen mekanis di salah satu
elemen% misalnya ada engsel yang kendur atau ter#adi gesekan berlebihan antara dua
komponen mekanis& (3rans ,unterus% 1MM!)&
http*00irbme1onno1embri&blogspot&com001100K0sistem.pengendalian.proses&html
LAPORAN TETAP
PENGENDALIAN PROSES
RInput dan 'utput Pengendalian Proses 1 (PC.10)S
Disusun 'leh *
-elas 6 -C
-elompok 1
"$riani Pratama Saputri 0I0M H0!0 0HI1
<ster Lusria '&S& 0I0M H0!0 0HII
Ika Gtami 0I0M H0!0 0HIM
;arliana "tmi :& 0I0M H0!0 0HJ
;& "bduh 0I0M H0!0 0HJ!
Tri "pri>a :amadhan 0I0M H0!0 0HK
Cindra Saputra 0I0M H0!0 0HKH
I2ST:G-TG: * Ir& Ira/an :usnadi% ;&T&
POLITEKNIK NEGERI SRI,IJAYA
TA-UN AJARAN )010 . )011