Anda di halaman 1dari 6

Proposal Pengajuan Pengadaan

Kelengkapan Sarana Cuci Tangan


dan Tempat Sampah Injak
PPI RS TMC TASIKMALAYA




1. Latar belakang
Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks untuk menyediakan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Semakin luas pelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit
tersebut, maka akan semakin komplek peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kerumitan
tersebut menyebabkan rumah sakit mempunyai potensi bahaya yang sangat besar, tidak hanya
bagi pasien dan tenaga medis, tetapi juga pengunjung rumah sakit. Rumah sakit memilki
tanggung jawab dalam pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, sementara sarana dan
prasarana yang disediakan tentunya juga harus sesuai dengan standar agar potensi bahaya yang
mengancam rumah sakit tidak terjadi.
Salah satu bahaya yang dapat timbul di rumah sakit adalah bahaya infeksi nosokomial,
Menurut WHO, dari 35 juta petugas kesehatan, ternyata 3 juta diantaranya terpajan oleh
bloodborne pathogen, dengan 2 juta diantaranya tertular virus hepatitis B, dan 170.000
diantaranya tertular virus HIV/AIDS. Menurut NIOSH, untuk kasus-kasus yang non-fatal baik
injury maupun penyakit akibat kerja, sarana kesehatan sekarang semakin meningkat, berbanding
terbalik dengan sektor konstruksi dan agriculture yang dulu paling tinggi, sekarang sudah sangat
menurun.
Beberapa upaya untuk mencegah Infeksi diantaranya adalah dengan mencuci tangan dan
melalui upaya pengendalian lingkungan di sekitar rumah sakit. Mencuci tangan tentunya juga
harus dilakukan secara benar. Salah satu poin dari mencuci tangan adalah mengeringkan tangan.
Setelah mencuci tangan, tangan harus dikeringkan agar tidak lembab dan basah. Karena kondisi
lembab justru bisa menjadi media bagi pertumbuhan kuman. Secara ideal, mengeringkan tangan
bisa dilakukan dengan menggunakan tissue/ handuk kertas sekali pakai. Tissue yang dipakai
harus yang tidak mudah rusak, memiliki daya serap yang tinggi dan ramah lingkungan.
Sementara itu hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi nosokomial adalah melalui
pengendalian lingkungan, pengendalian lingkungan disini yang dimaksud adalah pengendalian
limbah medis/non medis rumah sakit. Limbah harus dipisahkan antara medis dan non medis,
limbah tidak diperbolehkan menumpuk sampai penuh, tempat sampah yang digunakan sebaiknya
tempat sampah model injak agar kontak limbah bisa diminimalisir.
Dari hasil kajian dan audit yang telah dilaksanakan oleh PPI didapatkan kondisi bahwa
fasilitas cuci tangan yang masih kurang adalah penyediaan tissue kertas sekali pakai yang
digunakan untuk mengeringkan tangan dan kondisi bahwa tempat sampah yang dipakai belum
menggunakan tempat sampah injak.

2. Tujuan
Menyediakan sarana/ fasilitas rumah sakit yang menunjang program pencegahan dan
pengendalian infeksi.

3. Landasan
1. Kepmenkes RI Nomor : 270/MENKES/SK/III/2007 tentang Pedoman Manajerial
Pendegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya Tahun 2007.
2. Pedoman Manajerial Pendegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya tahun 2008.



















4. Bagan perbandingan risiko penggunaan tempat sampah dan tissue

Pada tempat sampah dengan jenis ini,
tangan petugas beresiko untuk
terkontaminasi dengan limbah yang
masuk ke tempat sampah

Dengan tempat sampah model pijakan
(pedal) seperti ini, dapat meminimalisir
resiko kontaminasi antara tangan
petugas dan limbah medis

Fasilitas cuci tangan belum dilengkapi
dengan pengering tangan sekali pakai,
yang dipakai hanya handuk tangan
yang dipakai berulang-ulang setelah
pelaksanaan cuci tangan.

Fasilitas cuci tangan sudah dilengkapi
dengan pengering tangan berupa tissue
kertas sekali pakai yang disimpan di
dalam dispenser tissue kertas.

Referensi :
Tissue kertas sekali pakai
Harga :
1 pak Rp. 7000
1 dus isi 20 pak harga Rp. 130.000

















6. Penutup
Demikian proposal ini dibuat, mohon dikoreksi dan dipertimbangkan.Terimakasih.

Tasikmalaya, 08 Oktober 2014

Pemohon,
PPI RS TMC


Tati Yulianti, S.Kep.,Ners

Menyetujui,

Wadir Medis



dr. Lanny Maryatie, M. Kes
Wadir Umum dan SDM



Herlina Kosim Wijaya, SE.

Anda mungkin juga menyukai