Anda di halaman 1dari 24

A.

JUDUL PERCOBAAN
Natrium dan Kalium

B. TANGGAL PERCOBAAN
09 April 2013, Pukul 13.00-15.30 WIB

C. TUJUAN :
Mengetahui sifat sifat natrium, kalium, dan senyawanya
Mengidentifikasi senyawa kalium dan natrium

D. DASAR TEORI :
Natrium dan Kalium. terdapat dalam mineral seperti albite (NaAlSi
3
O
8
) dan
ortoklas (KAlSi
3
O
8
),halite (NaCl), Chile saltpeter (NaNO
3
), dan silvit (KCl). Logam
Kalium tidak dapat diperoleh melalui metode elektrolisis lelehan KCl. Logam Kalium
hanya dapat diperoleh melalui reaksi antara lelehan KCl dengan uap logan Natrium pada
suhu 892C. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Na
(g)
+ KCl
(l)
<> NaCl
(l)
+ K
(g)

Sedangkan Logam Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl (proses
Down). Titik leleh senyawa NaCl cukup tinggi (801C), sehingga diperlukan jumlah
energi yang besar untuk melelehkan padatan NaCl. Dengan menambahkan zat aditif
CaCl
2
, titik leleh dapat diturunkan menjadi sekitar 600C, sehingga proses elektrolisis
dapat berlangsung lebih efektif tanpa pemborosan energi.
Natrium dan Kalium adalah unsur logam yang sangat reaktif. Logam Kalium lebih
reaktif dibandingkan logam Natrium. Kedua logam tersebut dapat berekasi dengan air
membentuk hidroksida. Saat direaksikan dengan oksigen dalam jumlah terbatas, logam
Kalium dapat membentuk peroksida saat bereaksi dengan oksigen berlebih. Selain itu,
logam Kalium juga membentuk superoksida saat dibakar di udara. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :
K
(s)
+ O
2(g)
> KO
2(s)

Saat Kalium Superoksida dilarutkan dalam air, akan dibentuk gas oksigen. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut :
2 KO
2(s)
+ 2 H
2
O
(l)
> 2 KOH
(aq)
+ O
2(g)
+ H
2
O
2(aq)

Natrium dapat membentuk oksidanya (Na
2
O). Namun, dalam jumlah oksigen
berlebih, Natrium dapat membentuk senyawa peroksida (Na
2
O
2
).
2 Na
(s)
+ O
2(g)
> Na
2
O
2(s)

Natrium peroksida bereaksi dengan air menghasilkan larutan hidroksida dan
hidrogen peroksida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Na
2
O
2(s)
+ 2 H
2
O
(l)
> 2 NaOH
(aq)
+ H
2
O
2(aq)

Unsur Natrium dan Kalium berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan
dalam tubuh. Ion Natrium dan ion Kalium terdapat dalam cairan intraseluler dan
ekstraseluler. Keduanya berperan penting dalam menjaga tekanan osmosis cairan tubuh
serta mempertahankan fungsi enzim dalam mengkatalisis reaksi biokimia dalam tubuh.
Natrium Karbonat (soda abu) digunakan dalam industri pengolahan air dan industri
pembuatan sabun, detergen, obat-obatan, dan zat aditif makanan. Selain itu, Natrium
Karbonat digunakan juga pada industri gelas. Senyawa ini dibentuk melalui proses
Solvay. Reaksi yang terjadi pada proses Solvay adalah sebagai berikut :
NH
3(aq)
+ NaCl
(aq)
+ H
2
CO
3(aq)
> NaHCO
3(s)
+ NH
4
Cl
(aq)

2 NaHCO
3(s)
> Na
2
CO
3(s)
+ CO
2(g)
+ H
2
O
(g)

Natrium Hidroksida dan Kalium Hidroksida masing-masing diperoleh melalui
elektrolisis larutan NaCl dan KCl. Kedua hidroksida ini merupakan basa kuat dan mudah
larut dalam air. Larutan NaOH digunakan dalam pembuatan sabun . Sementara itu,
larutan KOH digunakan sebagai larutan elektrolit pada beberapa baterai (terutama baterai
merkuri).
E. ALAT DAN BAHAN
Alat
Tabung reaksi (3) Penjepit kayu (1)
Cawan dan sendok porselin (1,1) Spatula (1)
Pipet tetes secukupnya Kawat platina (1)
Pembakar spiritus (1) Kaki tiga & kasa (1)
Kaca arloji (1)
Gelas kimia 250 mL (1)

Bahan
H
2
SO
4

(aq)
0,1 M HCl
(aq)
pekat dan 0,1 M
Kristal NaOH, KOH KCl
(aq)
1 M ; 0,1 M
KI
(aq)
0,1 M NaCl
(aq)
1 M
Natrium Peroksida
(aq)
Larutan amilum
Logam Natrium Indikator PP
Garam Glauber, Na
2
SO
4
. 10H
2
O Benang wol, abu kayu
F. ALUR KERJA
Percobaan 1



Percobaan 2








NaOH
(s)


Hasil
- Diletakkan pada cawan porselin
- Diamati dan catat perubahan yang terjadi
- Ditambahkan H
2
O
(l)
secukupnya
- Dituangkan sebagian NaOH (aq) pada tabung reaksi
- Ditambahkan HCl pekat setetes demi tetes
- Diamati dan catat perubahan perubahan yang terjadi
- Diidentifikasi gas yang terbentuk
Na
(s)
- Diletakkan pada kertas saring di atas permukaan air
- Diletakkan mengapung di atas permukaan air dalam gelas
kimia
- Ditutup gelas kimia secara cepat menggunakan kaca arloji
- Diamati dan catat perubahan atau reaksi yang terjadi
- Diuji pH larutan dengan indikator PP
- Diamati dan catat perubahan perubahan yang terjadi
Hasil
Percobaan 3


Percobaan 4

Percobaan 5


Garam NaCl
Hasil
- Diuji warna nyala menggunakan kawat platina/kawat
nikrom
- Bila perlu kawat platina dicelupkan ke dalam HCl pekat
- Dipijarkan lagi sampai nyala tak berwarna
- Dicelupkan kembali kawat ke dalam larutan NaCl
- Dipijarkan kembali dan catat perubahan yang terjadi
Hasil
- Dimasukkan dalam tabung reaksi
- Dipanaskan di atas nyala kecil
- Diamati dan catat perubahan yang terjadi
garam glauber
(Na
2
CO
3
. 10H
2
O)
Na
2
O
3 (s)
Hasil
Reaksi
- Dimasukkan ke dalam cawan porselin
- Ditambahkan H
2
SO
4
encer
- Ditambahkan beberapa tetes KI
(aq)
+ larutan amilum
- Diamati dan catat perubahan yang terjadi
- Diidentifikasi reaksi yang terjadi
Percobaan 6



Percobaan 7



Tabung II
sisa KOH
(aq) pekat
Hasil
- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Ditambahkan sehelai benang wol
- Dipanaskan diatas nyala api kecil
- Diamati dan catat perubahan yang terjadi
Tabung I
1-2ml KOH
(aq) pekat
Hasil
- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Ditambahkan beberapa ml H
2
O
(l)
(hingga larut) + Br
2 (aq)

- Diamati dan catat perubahan yang terjadi
- Ditambahkan H
2
SO
4

(aq)
/ HCl
(aq)

- Diamati dan cata perubahan yang terjadiDimasukkan ke
KOH
(s)
Hasil
dalam tabung reaksi
- Ditambahkan beberapa ml H
2
O
(l)
(hingga larut)
- Diamati dan catat perubahan yang terjadi
- Digosokkan KOH
(aq)
pada ujung jari tangan
- Diamati dan cata perubahan yang terjadi
KOH
(s)

Percobaan 8

Percobaan 9


Percobaan 10


KCl
(aq)
0,1 M
Hasil
Dimassukkan ke dalam tabung reaksi
Tambahkan larutan asam tartrat pekat 2 M ; 1 M
Diamati dan cata perubahan yang terjadi
Abu di atas
Hasil
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambahkan beberapa tetes HCl
(aq)
Diamati, dicatat, dan diidentifikasi penyebab perubahannya
Sedikit abu kayu
Perubahan pada Filtrat
- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Ditambahkan sedikit H
2
O
(l)

- Dikocok selama beberapa menit dan disaring menggunakan kertas saring
Residu Filtrat
- Diperiksa tingkat pHnya menggunakan larutan PP
- Diamati dan cata perubahan yang terjadi
- Diidentifikasi penyebab perubahan dari perubahan yang terjadi
G. DATA PENGAMATAN
NO ALUR KERJA
HASIL PENGAMATAN
DUGAAN/
REKASI
KESIMPULAN
SEBELUM SESUDAH
1. Logam Na +
H
2
O
Logam Na =
padatan putih
agak kuning
Pp = larutan
tidak berwarna

Menghasilkan
percikan api dan
timbul gas
putih.
+ PP = larutan
pink
2Na (s ) + 2H
2
O
(l) 2NaOH
(aq) + H
2

Logam Na reaktif
dengan H2O,
menghasilkan gas
H2 dan NaOH.
2. NaOH + H
2
O
+HCl pekat
NaOH =
padatan
berwarna putih.
H2O = larutan
tidak berwarna.
HCl = larutan
tidak berawarna.
\
NaOH = lama
kelamaan
meleleh.
+ H2O = larutan
tidak berwarna.
+ HCl = putih
keruh
menghasilkan
panas.

NaOH + CO
2

Na
2
CO
3



Na
2
CO
3
+2HCl
2NaCl +H
2
O
+CO
2

Menghasilkan
NaCl dan gas
CO
2
, reaksi
eksoterem.
3. Na
2
O
2
+
H
2
SO
4
+ KI +
amilum

Na
2
O
2
= serbuk
putih
H
2
SO
4
= larutan
tidak berwarna.
KI = kuning
Amilum =
larutan keruh.
Na
2
O
2
+ H
2
SO
4

= jernih tidak
berwarna.
+ KI = coklat
(+++)
+ amilum =
ungu-
kehitaman.
Menghasilkan
panas.
Na
2
O
2
+ H
2
SO
4

Na
2
SO
4
+
H
2
O

Na
2
SO
4
+ H
2
O +
2KI + amilum
K
2
SO
4

+2NaOH + I
2

Warna ungu
kehitaman
menunjukkan
adanya iod, reaksi
eksoterm.
4. Na
2
SO
4
. Na
2
SO
4
. 10H
2
O Dipanaskan = Na
2
SO
4
. 10H
2
O Garam Na
2
SO
4
.
10H
2
O = serbuk putih kering terdapat
serbuk putih.

Na
2
SO
4
+
10H
2
O
10H
2
O melepas
H
2
O
5. NaCl + HCl
pekat
NaCl = larutan
tidak berwarna
HCl = larutan
tidak berwarna
Nyala = kuning
terang, larutan
jernih tidak
berwarna.
NaCl Na
+
+
Cl
-

Warna Na (uji
nyala) kuning
terang.
6. KOH + H
2
O KOH = larutan
tidak berwarna
H
2
O = larutan
tidak berwarna

Menghasilkan
panas
Larutan tidak
berwarna.
Ujung jari terasa
licin.

KOH + H
2
O
KOH (aq)
Jari terasa licin
seperti sabun
Menghasilkan
KOH dan reaksi
eksoterm
7. KOH + air
brom + H
2
SO
4

KOH + H
2
O +
bening wol
KOH = larutan
tidak berwarna
Air brom =
larutan
berwarna
kuning.
H
2
SO
4
= larutan
tidak berwarna.
Benang wol
berwarna putih

KOH + air brom
= larutan jernih
tidak berwarna.
+ H
2
SO
4
=
kuning kembali
Tabung panas
Terdapat
gelembung
Benang wol
memudar saat
dipanasakan
timbul
gelembung.
2KOH + Br
2

KBr + KOBr +
H
2
O

KBr + KOBr +
H
2
SO
4
K
2
SO
4

+ H
2
O + Br
Penambahan
asam akan
menghasilkan Br
2

kembali
8. Abu kayu +
H
2
O + PP
H
2
O = larutan
tidak berwarna.
Abu kayu =
Larutan = keruh
dan sedikit
baerwarna hitam
K
2
CO
3
+ 2HCl
2KCl +
H
2
CO
3

Menghasilkan
KOH dengan
sifatnya yaitu
abu-abu
kehitaman
PP = larutan
tidak berwarna
Sebagian larut
Filtrat = jernih
+ PP = merah
muda
basa
9. Abu kayu +
HCl
Abu kayu = abu
abu kehitaman.
HCl = larutan
tidak berwarna
Hitam keruh
Memebentuk 2
fasa
Sebagian larut
Abu menjadi
halus
K
2
SO
3
+ 2HCl
2KCl +
H
2
CO
3

Menghasilkan
KCl dan H
2
CO
3
,
serta karbon yang
tersisa.
10. KCl + asam
tatrat pekat
KCl = larutan
tidak berwarna
Asam tartarat
pekat = tidak
berwarna
Menghasilkan
endapan poutih
yang melayang-
layang
Larutan tidak
berwarna
KCl + H
2
C
4
H
6

KHC
4
H
4
O
6
+
HCl
Menghasilkan
KHC
4
H
4
O
6

11. KCl KCl = larutan
tidak berwarna
Nyala api =
ungu
Larutan jernih
tidak berwarna
KCl K
+
+ Cl
-
Nyala warna
adalah ungu

H. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Percobaan pertama. Dengan tujuan yaitu untuk mengetahui sifat dari logam
Natrium dan senyawaannya. Langkah yang dilakukan yaitu dengan meletakkan logam
Natrium diletakkan pada kertas saring pada permukaan air, dan diletakkan mengapung
pada gelas kimia, kemudian ditutup dengan menggunakan kaca arloji. Reaksi yang terjadi
adalah
2Na
(s)
+ 2H
2
O
(l)
2NaOH
(aq)
+ H
2(g)

Hasil yang diperoleh yaitu setelah beberapa saat didapatkan percikan api yang
keluar yang menunjukan terbentuknya gas yaitu gas H
2
sesuai dengan reaksi diatas.
Dimana sifat dari gas tersebut yang memang reaktif dengan udara. Kemudian larutan di
uji dengan PP dan dihasilkan larutan berwarna merah muda yang menunjukan larutan
bersifat basa yaitu mengandung NaOH sesuai dengan reaksi diatas.


Percobaan kedua. Dengan tujuan utuk mengetahui sifat dari logam Kalium dan
senyawaannya. Langkah percobaan yang dilakukan adalah dengan meletakkan sepotong
kecil NaOH pada cawan porselin dan dibiarkan di udara terbuka. Reaksi yag terjadi
adalah
NaOH
(s)
+ CO
2(s)
Na
2
CO
3
Hasil yang diperoleh adalah NaOH bereaksi dengan udara dan lama kelamaan
meleleh dan membentuk senyawa Na
2
CO
3
, sesuai dengan reaksi diatas. Kemudian
dilarutkan dengan air lalu ditambahkan dengan HCl pekat setetes demi setetes, reaksi
yang terjadi adalah
Na
2
CO
3
+ 2 HCl 2 NaCl + H
2
O + CO
2

Hasil yang diperroleh adalah adanya gelembung gelembung kecil yang muncul,
hal tersebut mengindikasikan adanya gas yaitu gas CO
2
sesuai dengan reaksi diatas.
Percobaan ketiga. Dengan tujuan untuk membuktikan sifak oksidator dari
senyawaan pada logam natrium. Langkah yang dilakukan adalah dengan menambahkan
asam sulfat encer ke dalam cawan yang berisi seujung sendok kecil Na
2
O
2
, reaksi yang
terjadi adalah
Na
2
O
2(s)
+ H
2
SO
4
Na
2
SO
4
+ H
2
O
Na
2
SO
4(aq)
+ H
2
O
2(aq)
+ 2KI + amilum K
2
SO
4(aq)
+ 2NaOH
(aq)
+ I
2
Hasil yang diperoeh adalah larutan yang jernih tak berwarna. Langkah selanjutnya
dilakukan penambahkan beberapa tetes KI dan amilum lalu larutan berubah menjadi
berwarna ungu kehitaman, ini berarti pada reaksi telah terjadi pelepasan Iod yang ditandai
dengan larutan berwarna ungu sesuai dengan reaksi diatas. KI telah dioksidasi oleh
Na
2
SO
4
, sehingga senyawaan natrium dapat disimpulkan mempunyai sifat sebagai
oksidator. Dan reaksi juga berlangsung secara eksoterm karena dihasilkan panas pada
dinding tabung pada saaat akhir reaksi.
Percobaan keempat. Dengan tujuan yaitu untuk mengidentifikasi sifat dari garam
natrium. Langkah percobaan yang dilakukan adalaj dengan memanaskan garam glauber
dengan rumus Na
2
SO
4.
10H
2
O yang merupakan serbuk kristal putih, reaksi yang terjadi
adalah
Na
2
SO
4
.10H
2
O
(s)
Na
2
SO
4(s)
+ 10H
2
O
(aq)
Hasila yang diperoleh setelah beberapa saat adalah garam glauber terlihat semakin
kering dan terdapat uap air yang timbul dan menempel pada dinding tabung, hal ini
menandakan bahwa garam glauber yang mengikat H
2
O. Saat dipanaskan H
2
O tersebut
menguap dan secara perlahan akan habis, sehingga garam glauber akan menjadi kering
karena sudah tidak mengikat H
2
O lagi, sesuai dengan reaksi diatas.

Percobaan kelima. Dengan tujuan untuk mengidentifikasi warna nyala dari logam
natrium dan senyawaannya. Langkah yang dilakukan adalah terlebih dahulu kawat platina
dicelupkan pada NaCl untuk menghilangkan pengotor lalu dipijarkan hingga tidak
berwarna yang menandakan pengotor sudah hilang. Setelah itu baru kawat platina
dicelupkan pada NaCl lalu dipijarkan dan terdapat nyala berwarna kuning terang yang itu
merupakan nyala dari Na saat dipanaskan. Dengan reaksi saat dipanaskan :
NaCl
(aq)
Na
+
+ Cl
-


Percobaan keenam. Dengan tujuan untk mengidentifikasi sifat dari kalium dan
senyawaannya. Langkah percobaan yang dilakukan yaitu dengan melarutkan sepotong
kecil KOH dengan beberapa mL air sampai larut, setelah beberapa saat terdapat rasa
panas yang timbul yang menandakan reaksi berlangsung secara eksoterm. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut
KOH
(s)
+ H
2
O
(l)
KOH
(aq)

Lalu larutan tersebut diteteskan pada jari, dan ternyata pada jari terasa licin, hal ini
dikarenakan pada reaksi dihasilkan senyawa yang bersifat basa kuat yaitu KOH
(aq)
sesuai
dengan reaksi diatas.

Percobaan ketujuh. Dengan tujuan yaitu untuk mengidentifikasi sifat senyawaan
dari kalium. Dalam percobaan ini langkah awal percobaan yang dilakukan adalah dengan
mengencerkan padatan KOH terlebih dahulu, yaitu hasil dari percobaan ke 6 dan
membaginya menjadi dua bagian yang sama.
- Pada tabung 1. Dilakukan pengenceran 1-2 ml larutan KOH dari percobaan
enam dengan aquades, kemudian ditambahkan air brom yang jernih tidak berwarna di
ruang asam. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2KOH
(aq)
+ Br
2(aq)
KBr
(aq)
+ KOBr
(aq)
+ H
2
O
(aq)
Pada saat ditambahkan air brom tidak terjadi perubahan warna tetapi terdapat
seperti minyak yang melayang pada larutan, kemudian larutan tersebut di asamkan
dengan larutan H
2
SO
4
pekat sehingga menyebabkan minyak yang melayang di larutan
menghilang. Hal tersebut bisa terjadi karena dalam suasana asam Br
2
terbentuk kembali
sesuai dengan reaksi berikut :
KBr
(aq)
+ KOBr
(aq)
+ H
2
O
(l)
2KOH
(aq)
+ Br
2(g)

- Pada tabung 2. Dimasukkan larutan KOH sisa dari percobaan ke enam.
Kemudian ditambahkan beberapa helai benang wol dan dipanaskan secara hati - hati.
Terbentuk gelembung gas yang semakin lama semakin banyak yang disertai dengan
letupan. Selain itu serat dari benang wol semakin pudar daripada serat awal, hal ini
dikarenakan zat pengelantang yaitu KOH yang dapat memudarkan serat dari benang wol
tersebut.

Percobaan kedelapan. Dengan tujuan untuk mengetahui sifat senyawaan dari
kalium. Langkah yang dikakukan adalah dengan memasukkan abu kayu (K
2
CO
3
)
kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan air dan dikocok beberapa saat, reaksi yang
terjadi adalah
K
2
CO
3(s)
+ 2 H
2
O
(l)
2 KOH
(aq)
+ H
2
CO
3(aq)

Hasil yang diperoleh adalah larutan yang berwarna hitam keruh. Kemudian larutan
tersebut disaring dengan menggunakan kertas saring, filtrate yang dihasilkan jernih tidak
berwarna, dan ketikan diuji dengan PP dihasilkan larutan menjadi berwarna merah muda
hal ini menandakan bahwa larutan tersebut bersifat basa yaitu senyawa KOH, sesuai
dengan reaksi diatas.

Percobaan kesembilan. Dengan tujuan yaitu megidentifikasi senyawaan Kalium.
Langkah percobaannya yaitu dengan memasukkan abu kayu sisa dari percobaan
sebelumnya kedalam tabung reaksi dan ditambahkan HCl. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut
K
2
CO
3(s)
+ 2 HCl
(aq)
2 KCl
(aq)
+ H
2
CO
3(aq)

Hasil yang diperoleh yaitu larutan menjadi 2 fasa yang satu berwarna agak jernih
dan yang satu keruh, hal ini dikarenakan terdapat sisa abu kayu yang tidak larut, dan
sebagian lagi menghasilkan senyawa KCl yang memang tidak berwarna, sesuai dengan
reaksi diatas.

Percobaan kesepuluh. Yaitu dengan tujuan mengidentifikasi reaksi yang terjadi
pada senyawaan kalium. Langkah percobaan yang dilakukan adalah dengan memasukkan
ke dalam tabung reaksi larutan KCl 0,1 M kemudian ditambahkan asam tartrat pekat 2M,
dan didapatkan hasil gumpalan minyak yang melayang yang merupakan senyawa Kalium
Hidrogen Tartrat, sesuai dengan reaksi berikut :
KCl
(aq)
+ H
2
C
4
H
4
O
6(aq)
KHC
4
H
4
O
6(s)
+ HCl
(aq)


Percobaan kesebelas. Dengan tujuan untuk menguji nyala Kalium. Langkah yang
dilakukan sama dengan percobaan kelima, hanya saja pada percobaan ini menggunakan
KCl, setelah kawat platina dibersihkan, kawat platina dicelupkan pada larutan KCl
kemudian dipijarkan dan didapatkan warna myala api yaitu ungu, yang merupakan warna
nyala K saat dipijarkan. Sesuai dengan reaksi berikut :
KCl
(aq)
K
+
+ Cl
-

I. SIMPULAN
Logam Na sangat reaktif terhadap H
2
O hal ini akan ditandai dengan adanya letupan
api saat direaksikan
Logam Na dapat diidentifikasi, yaitu akan menimbulkan warna nyala kuning terang
saat di uji nyala dengan api
Sifat-sfat kalium dan senyawanya yaitu KOH, mudah larut dalam air , bersifat basa
dan licin seperti sabun. Jika direaksikan dengan Br2 yang terurai akan terbentuk lagi
pada suasana asam
Dapat dilakukan identifikasi senyawa K dengan pelarutan abu kayu yang
menghasilkan KOH yang bersifat basa.
Logam K dapat diidentifikasi dengan uji nyala, yaitu akan memberikan warna ungu.

J. JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan sifat natrium peroksida!
Jawab :
Sifat natrium peroksida :
oksidator yang kuat
Mudah mengurai membentuk air dan gas oksigen.
2. Terangkan sifat, pembuatan dan kegunaan natrium!
Jawab :
Unsur Natrium (Na)
Sifat fisika unsur Natrium:
Berwujud padatan yang berwarna abu-abu mengkilap.
Mempunyai titik leleh 97,81
o
C dan titik didih 903,8
o
C.
Besarnya diameter atom natrium adalah 2,23 A dan kerapatan atom natrium
adalah 0,971 g/cm
3

Dapat diiris dengan mudah.
Sifat kimia unsur Natrium:
Sangat reaktif dengan air sehingga reaksinya dapat menimbulkan ledakandan
nyala api.
Jika dibakar, warnanya kuning kemerah-merahan.
Pembuatan :
Logam Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl (proses Down) Titik
leleh senyawa NaCl cukup tinggi (801C), sehingga diperlukan jumlah energi yang
besar untuk melelehkan padatan NaCl. Denganmenambahkan zat aditif CaCl
2
, titik
leleh dapat diturunkan menjadi sekitar 600C, sehingga proses elektrolisis dapat
berlangsung lebih efektif tanpa pemborosan energi.
Kegunaan :
Untuk garam dapur.
Sebagai bahan deterjen
Sebagai bahan baking soda (NaHCO
3
)
Untuk memperbaiki struktur beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan
logam cair

K. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Pembuatan Kalium Nitrat dan Natrium Klorida. laporan-
kita.blogspot.com, diakses pada tanggal 16 April 2013 pukul 5.47 WIB
Anonim. 2012. Beberapa Oksidator dalam Laboratorium (Ion Permangananat, Ion
Kromat dan Ion Kromat) wanibesak.wordpress.com, diakses pada tanggal 16 April
2013 pukul 5.45 WIB
Lee,J.D..1991.Concise Inorganik Chemistry Fourth edition.London:Chapman & Hall
Muchlis, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II. Surabaya : Jurusan Kimia
Unesa.
Vogel, A.I. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta
: PT. Kalman Media Pusaka.


L. LAMPIRAN

Percobaan 1




Padatan Na

Aquades

Aquades + Padatan Na

Larutan NaOH






Percobaan 2

Larutan NaOH + Indikator
PP

Padatan NaOH

Padatan NaOH setelah
dibaiarkan beberapa saat






Percobaan 3


Padatan NaOH + Aquades

Larutan NaOH + HCl

Serbuk Na
2
O
2


Serbuk Na
2
O
2
setelah
ditambahkan larutan KI








Percobaan 4





Serbuk Na
2
O
2
setelah
ditambah larutan amilum

Garam glauber saat
dipanaskan

Garam glauber setelah
dipanaskan



Percobaan 5







Percobaan 6

Padatan NaCl

Uji nyala padatan NaCl

Padatan KOH

Padatan KOH + Aquades

Percobaan 7











Larutan KOH

Larutan KOH + Air brom

Larutan KOH sisa + benang
wol

Larutan KOH sisa + benang
wol saat dipanaskan

Percobaan 8



Percobaan 9







Abu kayu + Aquades

Filtrat abu kayu + indikator
PP

Abu kayu + Larutan HCl


Percobaan 10 Percobaan 11

Larutan KCl + Larutan
asam tartrat pekat

Uji nyala Larutan KCl

Uji nyala Larutan KCl

Anda mungkin juga menyukai