Anda di halaman 1dari 2

Review Economic Theories of Regional Integration

Brigid Garvin and Philippe De Lombaerde



Claudia Rahmania Yusron
135120407121023

New World Order telah membuat pergeseran peradaban dunia yang salah satunya ditandai
dengan lahirnya teori Regionalisme. Berbicara tentang regionalisme, kita tidak akan bisa
menghindari keeksistensian Integrasi ekonomi. Integrasi ekonomi serta regionalisme tidak
dapat dipisahkan karena mereka saling berkesinambungan. Kemunculan regionalisme juga
diawali dengan adanya integrasi ekonomi antar negara dalam region dan sebaliknya.
Integrasi perdagangan dan moneter seperti free trade area (FTA), custom union (CU), dan
common market (CM) merupakan teori-teori yang telah membangun integrasi regional. FTA
merupakan bentuk yang paling sederhana dari suatu integrasi ekonomi negera-negaranya
sepakat untuk meliberalisasi perdagangan internal namun masih memiliki otonomi di level
ekstternal. CU adalah bentuk integrasi yang lebih kompleks dibanding FTA dimana tidak
hanya tercipta perdagangan bebas di level internal tapi juga terdapat tarif eksternal yang
sama. Sedangkan CM bisa disebut sebagai deep integration sebagai wadah terjadi
mobilisasi bebas faktor-faktor produksi baik modal maupun buruh. Integrasi regional
menyebabkan adanya economies of scale, intra-industry trade, economic geography,
harmonization of standards.
Ada dua analisis yang digunakan untuk menganalisa integrasi regional, yaitu analisis statis
dan analisis dinamis. Analisis statis ala Viner menitik beratkan pada integrasi muncul dari
sudut pandang penawaran. Perdagangan terwujud (trade creation) terjadi ketika penghapusan
tarif dalam region mengakibatkan pergeseran permintaan dari produksi domestik yang kurang
efisien menuju partner produksi (efisiensi produksi). Jika yang terjadi adalah sebaliknya,
maka perdagangan tidak akan terwujud (trade diversion). Pendeknya, perdagangan impor
dan ekspor yang muncul merupakan hasil dari penurunan harga yang disebabkan oleh
peningkatan kuota atau pengurangan bea impor. Tapi, karena Viner hanya menitikberatkan
pada mempertimbangkan variabel penawaran dan harga tanpa melihat pengaruh permintaan
terhadap perdagangan itu sendiri, maka model ini hanya dapat menganalisis efek jangka
pendek dan tidak dapat menangkap efek dinamis dari restrukturisasi industri.
Review Economic Theories of Regional Integration
Brigid Garvin and Philippe De Lombaerde

Ketidaksempurnaan model statis oleh Viner ini disempurnakan oleh analisis dinamis, atau
yang sering disebut sebagai teori integrasi ekonomi kontemporer, dengan menitikberatkan
pada efek dinamis dari integrasi ekonomi, yakni interaksi antara perdagangan dan investasi
serta peranan pengaturan institusional sebagai insentif untuk integrasi regional dengan
analisis terhadap economies of scale, kompetisi dan investasi. Dalam economis of scale,
pengurangan tariff tidak hanya menyebabkan penurunan harga, namun bisa ditempuh dari
resionalisasi produksi seperti meningkatkan teknologi, manajemen dan jumlah produksi.
Melalui rasionalisasi produksi yang meningkatkan jumlah produksi maka pertumbuhan
dinamis dimana laba yang diperoleh akan diinvestasikan kembali untuk pertumbuhan internal
akan terjadi. Kebijakan proteksi kepada produksi dalam negeri juga harus dilakukan dengan
cara memberikan regulasi tentang standar komoditas impor.
Implikasi dari integrasi moneter dapat berupa seperti adopsi mata yang yang sama
kesepakatan kebijakan moneter yang sama, dan pembentukan otoritas moneter regional.
Integrasi moneter regional lebih beraspek politik daripada ekonomi. Segala sesuatunya
diputuskan berdasarkan pertimbangan cost and benefit yang dianalisis menggunakan
framework teori OCA.
Teori OCA mencakup masalah relevansi dan pilihan kebijakan untuk kebijakan moneter dan
memberikan beberapa kriteria baik untuk mikroekonomi atau makroekonomi dengan tujuan
mengukur optimal tidaknya suatu Curency Areas. Teori OCA menawarkan elemen-elemen
yang dibutuhkan untuk mengevaluasi pilihan kebijakan secara terstruktur yang dihubungkan
dengan kerjasama dan integrasi moneter regional.
Teori ekonomi integrasi regional memprediksi bahwa macro-regions akan memiliki peran
yang lebih penting dalam pemerintahan global di masa mendatang atau memerikan
keuntungan atas greater regional integration. Alasannya adalah semakin banyak terjadi
pertukaran barang dan jasa, pertukaran modal internasional, dan laju migrasi, maka akan
semakin meningkat pula kebutuhan akan kebijakan regional.

Anda mungkin juga menyukai