Anda di halaman 1dari 21

Pertemuan Ke-1

MIKROPALEONTOLOGI
(111151432)
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 1
Pertemuan Ke-1
Bab 1. Pendahuluan
Deskripsi
Mahasiswa dapat
menjelaskan kompetensi
mata kuliah, tujuan, materi,
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 2
mata kuliah, tujuan, materi,
manfaat dan referensi.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Mahasiswa dapat :
Memahami tujuan, materi, manfaat
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 3
Mengetahui cara penamaan fosil
Mengetahui sejarah perkembangan.
Mengetahui sistematika mikropaleontologi
1. PENGERTIAN
2. SEJARAH MIKROPALEONTOLOGI
3. KEGUNAAN PALEONTOLOGI
Isi
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 4
4. KLASIFIKASI
PHYLLUM PROTOZOA
CIRI/SIFAT KHAS PHYLLUM PROTOZOA
1. PENGERTIAN 1. PENGERTIAN
Mikropaleontologi : cabang paleontologi
(paleobotani atau paleozoologi) yang
khusus membahas semua sisa-sisa
organisme yg berukuran kecil
(mikroskopik) shg pengamatannya harus
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 5
(mikroskopik) shg pengamatannya harus
mempergunakan alat bantu mikroskop.
Mikrofosil : setiap fosil (kecil) yg untuk
mempelajari sifat2 dan strukturnya, paling
baik dilakukan dg mikroskop (Jones,
1936).
Mikrofosil ini bisa berupa :
Sisa-sisa organisme uniseluler/multiseluler
Fragmen-fragmen dari kegiatan mikroorganisme
tersebut.
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 6
Contoh yg termasuk mikrofosil :
Gol. Binatang : Skelet radiolaria, foraminifera,
ostracoda, conodonta,bryozoa,
coccolith/nannofosil dsb.
Gol. Tumbuhan : test diatomea, flagellata,
pollen, dinoflagellata dsb.
2. SEJARAH MIKROPALEONTOLOGI 2. SEJARAH MIKROPALEONTOLOGI
1. Herodotus 500 BC (cendekiawan Yunani), menulis adanya benda
aneh sebesar butir padi yang ditemukannya berserakan di lembah
Gizeh, Mesir.
2. Strabon (-58 s/d 25 AD) memperkirakan bahwa benda tsb sbg
sisa-sisa makanan yg ditinggalkan orang Mesir kuno ketika
membuat pyramid, tetapi ternyata fosil tsb yg sekarang dikenal sbg
Nummulites.
3. Agricola (1546) Gesner (1565), Scheuchzer (1702) menulis
panjang lebar mengenai benda-benda aneh yg ditemukan
Heredotus tsb.
Orang Ix menuliskan foram kecil : a). Agricola b). R. Hooke c).
Strabon
Penemu mikroskop: a). R.Hooke b). Agricola b). c). Antoni van
Leeweenhoek
Beccarius (1731), dg mikroskop tsb, kemudian menggambar &
menuliskan adanya cangkang
2
keong kecil pd batupasir Pliosen
dekat kota Bologna, Italia.
4. Lamarck (1912) ahli zoologi Prancis memasukkan foraminifera
kedalam koral ataupun cepholopoda.
5. Alcide dOrbigny (1802-1857) mengusulkan suatu klasifikasi
foraminifera dalam bukunya Tableau methodique de la Class des
Cephalopodes. Dilaha orang pertama yg memberi nama
foraminifera dan membuat klasifikasinya secara sistematis dan
memisahkan sebagai golongan yg berdiri sendiri. Karyanya
menemukan 1500 genus dengan 18000 spesies, sehingga dianggap
Bapak mikropaleontologi modern.
6. Felix Dujardin (1835) mengklasifikasikan gol.foraminifera 6. Felix Dujardin (1835) mengklasifikasikan gol.foraminifera
kedalam Protozoa bdsrkan susunan kamar, struktur dan sifat
physiologinya.
7. HC. Sorby 1849, mulai dmerlakukan pengamatan pada
batuan keras dengan sayatan tipis.
8. C.G. Ehrenberg (1854) di Jerman, meneliti tentang ostracoda dan
nannofosil dan dipublikasikan dalam Mikrogeologie.
9. HC. Sorby 1849, mulai dmerlakukan pengamatan pada
batuan keras dengan sayatan tipis.
10. C.G. Ehrenberg (1854) di Jerman, meneliti tentang ostracoda
dan nannofosil dan dipublikasikan dalam Mikrogeologie.
11. A.E. Reuss 1861 : mengkalsifikasikan foraminifera berdasarkan 11. A.E. Reuss 1861 : mengkalsifikasikan foraminifera berdasarkan
struktur dindingnya dan menyatakan bahwa foraminifera dapat
dipakai untuk menentukan umur suatau lapisan batuan.
12. W. Dames dan L.G. Bornemann (1874), pertama kali
menggunakan foraminifera dalam interpretaasi stratigrafi dari
sumur pemboran di kota Greiswald (R.D.A).
13. Brady 1884, meneliti foraminifera dalam ekspedisi Challenger.
Sejak awal abad 20, perkembang mikropaleontologi
menjadi semakin pesat :
1. 1911 (Prof. JA. Udden) : Menentukan umur lapisan dan korelasi
sumur
2
pemboran di Illionis dg mikrostratigrafi & mikrofosil.
2. 1916, Awal dari pengajaran mikropaleontologi sbg bidang
spesialisasi khusus pd universitas
2
di Amerika.
3. 1919, Pembentukan lab.Mikropal Ix di Humble & Rio Bravo Oil
Company.
4. 1923, J.A. Cushman (1881-1949) mendirikan Laboratory for
Foraminiferal Research di Massachusetts, USA, yg kemudian
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 10
Foraminiferal Research di Massachusetts, USA, yg kemudian
berkembang menjadi Pusat Penelitian Mikropaleontologi.
5. 1925, Awal terbitnya publikasi periodik tentang mikrofosil.
6. Sejak 1945 didorong akan kebutuhan minyak bumi,
perkembangan mikropaleontologi semakin cepat hingga sekarang
mikropaleontologi merupakan ilmu pengetahuan yg praktis
diajarkan hampir di seluruh dunia.
Sekarang ini, dengan puluhan ribu peneliti, publikasi yang
melimpah dan kontinyu, mikropaleontologi merupakan ilmu yang
sangat dinamik, penuh tantangan untuk dipelajari lebih lanjut.
1. Menerangkan segala sesuatu tentang bumi kita pd
masa lampau mengenai : iklim, geografi, geologi, evolusi
bahkan kapan, dimana dan bagaimana suatu
pengendapan terjadi.
2. Dalam dunia perminyakan dipakai untuk korelasi antar
3. KEGUNAAN MIKROPALEONTOLOGI 3. KEGUNAAN MIKROPALEONTOLOGI
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 11
2. Dalam dunia perminyakan dipakai untuk korelasi antar
lapisan batuan untuk menentukan akumulasi minyak
bumi (posisi stratigrafi, membantu dlm pemboran).
3. Memecahkan problem-problem struktur geologi (lipatan
rebah, sesar).
4. Studi fasies, biostratigrafi, penentuan umur dan
lingkungan pengendapan.
Essensi pengelompokan jenis organisme &
dikelaskan sesuai kategori utamanya.
TAKSONOMI : Upaya penyusunan
4. KLASIFIKASI 4. KLASIFIKASI
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 12
TAKSONOMI : Upaya penyusunan
klasifikasi suatu organisme secara
berurutan dr kelompok terbesar - terkecil.
1. Dasar Klasifikasi / pengelompokan
2. Penggolongan organisme di Dunia : 3
3. Aturan dalam taksonomi
4. Pemberian nama / istilah dalam
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 13
4. Pemberian nama / istilah dalam
tingkatan spesies mengandung 5 mcm
arti
5. Penulisan yang benar di dalam taksonomi
(15 sudah dijelaskan dlm Paleontologi smt sebelumnya)
Pembagian organisme menjadi 2 kelompok besar
Kingdom (Kerajaan):
1. Animal Kingdom
2. Plant Kingdom
3. Protista
Animal Kingdom 21 Phyllum
1. Protozoa
2. Porifera 12. Chaetognatha
3. Coelenterata 13. Bryozoa
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 14
3. Coelenterata 13. Bryozoa
4. Ctenophora 14. Phorodina
5. Platyhelminthes 15. Brachiopoda
6. Nemertea 16. Mollusca
7. Nematelminthes 17. Annelida
8. Gordiacea 18. Onychophora
9. Acanthosephala 19. Arthropoda
10. Kinorhyncha 20. Echinoderma
11. Throchelminthes 21. Chordata
FILUM PROTOZOA FILUM PROTOZOA
Organisme ber sel satu, bentuk sel (cairan pekat protoplasma yang
mempunyai 1/>1 inti nucleous
Hal ini berlaku juga untuk jenis tumbuhan sebagai Chloroplasma
mempunyai sifat photosyntesa yg merubah sinar matahari menjadi
energi.
CIRI/SIFAT KHAS CIRI/SIFAT KHAS
15
1. Unicelular.
2. Tidak ada pembagian sistem organik.
3. Hidup di segala habitat.
4. Jumlah individu jauh lebih banyak dibanding phyllum lainnya.
5. Ukurannya dari 1 2mm /lebih kecil, tetapi ada 75 mm (F.B.)
6. Ada pergantian generasi dalam perkembangbiakannya.
7. Golongan tumbuhan /binatang.
8. Hidup secara soliter dan beberapa secara koloni.
CIRI/SIFAT KHAS CIRI/SIFAT KHAS
Protozoa bdsr pergerakannya:
4 class /sub-Phyllum
1. Mastigophora flagel
2. Infusudia cillia
3. Sporozoa tdk punya alat gerak
4. Sarcodina pseudopodia
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 16
Sangat penting banyak membentuk fosil pada batuan sedimen.
Karena golongan ini mempunyai daya untuk membentuk rangka/test
sehingga bisa terawetkan dgn baik dalam jumlah yang banyak.
Di Indonesia didapatkan pada batuan Tersier dan sedikit pada
PraTersier. Merupakan binatang aquatik.
1. Proteomyxa
2. Mycetozoa
3. Amoebina
4. Testacea
Sarcodina : 7 Ordo
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 17
4. Testacea
5. Heliozoa
6. Radiolaria
7. Foraminifera
Berdasarkan komposisi dinding test Ordo Foraminifera :
1. Sub.Ordo Textuliriina Test Aglutin
1.Superfamili : Ammodiscacea
Famili : Saccamminidae, Ammodiscidae, Astrorhizidae
2.Superfamili : Lituocea
Famili : Lituolidae, Hormosinidae, Trochammminidae, Orbitolinidae, Dicyclinidae
2. Sub.Ordo Miliolina Test Porcellaneous
1.Superfamili : Miliolacea
Famili : Fisoherrinidae, Nubecularinidae
- Miliolidae, Soritidae, Alveolinidae
3. Sub.Ordo Rotaliina Test Hyaline 3. Sub.Ordo Rotaliina Test Hyaline
1.Superfamili : Nodosoreacea
Famili : Nodosaridae
- Glandulinidae.
2.Superfamili : Buliminacea
Famili : Turrilinidae
- Buliminidae, Euvigerinidae, Discorbinidae
3.Superfamili : Spirillinacea
Famili : Spirillinidae
4.Superfamili : Rotaliacea
Famili : Rotalidae
4. Sub.Ordo Fusulina Test Microgranular
5. Sub.Ordo Allogromina Test Pseudochitineous.
1. Apakah tujuan mempelajari mikropaleontologi?
2. Bagaimanakah definisi mikropaleontologi?
3. Apa yg dimaksud dengan mikrofosil ?
4. Sebutkan jenis-jenis mikrofosil dan tempat keberadaannya
dalam batuan sedimen.
5. Bagaiman sejarah perkembangan mikrofosil khususnya
tentang sejarah yang berhubungan dengan perkembangan
SOAL LATIHAN
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 19
tentang sejarah yang berhubungan dengan perkembangan
penelitian foraminifera.
6. Berikan sedikit penjelasan ttg sejarah mikropaleontologi
(foraminifera).
7. Apakah kegunaan paleontologi secara umum ?
8. Bagaimana tata cara di dalam memberikan penamaan suatu
fosil ?
9. Jelaskan apakah dasar-dasar di dalam penentuan suatu
klasifikasi atau taksonomi ?
10. Bagaimana aturan di dalam taksonomi ?
1. Bagaimana aturan di dalam taksonomi ?
2. Berikan beberapa contoh penulisan di dalam sisitimatika ?
3. Sebutkan ciri-ciri protozoa.
4. Berdasarkan pergerakannya Protozoa dibagi 4: Sebutkan dan
jelaskan alat pergerakannya.
SOAL TUGAS /PR
TEKNIK GEOLOGI- UPN[V]Yk 20
jelaskan alat pergerakannya.
5. Sebutkan dan berikan penjelasan, klasifikasi ordo Foraminifera
berdasarkan dinding test.
6. Foraminifera merupakan salah satu mikrofosil yg dianggap
penting dalam studi mikropaleontologi. Apa sebabnya?
7. Berikan beberapa contoh mikrofosil yang saudara ketahui.
Referensi
A. Textbook :
Hayes, J.R., 1981. Foraminifera. Macmillan publishers, LTD., 433 h.
21
B. Acuan / Referensi :
Kennett, J.P., & Srinivasan, M.S., 1983. Neogene Planktonic
Foraminifera, A Phylogenetic Atlas. University of Rhode Island,
Hutchinson Ross Publishing Company, Stroudsburg,
Pennsylvania, 263 h.

Anda mungkin juga menyukai