a. Identitas Klien Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, nomor rekam medis, tanggal masuk rumah sakit b. Keluhan utama Biasanya ditemukan kelemahan pada ekstremitas, bicara pelo dan tidak dapat berkomunikasi. c. Riwayat Penyakit Sekarang Serangan stroke seringkali mendadak, pada saat klien melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, disamping gejala kelumpuhan separoh badan atau gangguan fungsi otak lain (Siti Rochani, 2000) d. Riwayat Penyakit Dahulu Adanya riwayat hipertensi, diabetes melitus, penyakit jatung, anemia, riwayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat-obat anti koagulan (Donna D. Ignativicius 1995) e. Riwayat Penyakit Keluarga Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes melitus (Hendro Susilo 2000)
2. Pengkajian 11 Fungsional Gordon a. Pola Persepsi dan Penanganan kesehatan Kaji bagaimana persepsi klien mengenai kondisi kesehatannya, hal apa yang dilakukan oleh klien ketika sakit, apakah berobat ke RS atau hanya mengkonsumsi obat warung, dan bagaimana klien mempersepsikan sakitnya. b. Pola nutrisi dan metabolism Kaji bagaimana pola konsumsi makanan klien, apakah klien sering mengkonsumsi makanan berkolesterol atau tidak. Ketika sakit biasanya ada kesulitan menelan, nafsu makan menurun, mual muntah pada fase akut c. Pola Eliminasi Biasanya terjadi inkontinensia urine dan pada pola defekasi biasanya terjadi konstipasi akibat penurunan peristaltik usus. d. Pola aktivitas dan latihan Kaji bagaimana aktivitas klien sebelum sakit, apakah ada melakukan olahraga atau tidak. Saat mengalami sakit biasanya ada kesukaran melakukan aktivitas karena mengalami kelemahan pada ekstremitas e. Pola tidur dan istirahat Biasanya klien mengalami kesulitan untuk beristirahat. Klien juga biasanya gelisah. f. Pola hubungan dan peran Adanya perubahan hubungan dan peran karena klien mungkin dapat mengalami kesukaran untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara g. Pola persepsi dan konsep diri Klien dapat merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, tidak kooperatif h. Pola sensori dan kognitif Pada pola sensori, rabaan/sentuhan menurun pada daerah ekstremitas yang sakit. Pada pola kognitif biasanya terjadi penurunan memori dan proses berpikir. Terjadi penurunan kesadaran. i. Pola reproduksi Biasanya terjadi penurunan gairah seksual j. Pola penanggulangan stress Biasanya klien mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah karena gangguan proses berpikir. k. Pola nilai dan kepercayaan Klien biasanya tidak mampu melakukan ibadah dikarenakan kelumpuhan pada ekstremitas
Diagnosa yang mungkin muncul untuk kasus stroke antara lain : 1. Perubahan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan perdarahan intraserebri, oklusi otak, vasospasme, dan edema otak. 2. Hambatan Mobilitas fisik b.d hemiperase/hemipelgia dan kelemahan pada ekstremitas 3. Resiko Cedera 4. Gangguan Integritas Kulit b.d tirah baring yang lama
DIAGNOSA NANDA NOC NIC No Diagnosa (NANDA) Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC) 1 Perubahan Perfusi Jaringan Serebral b.d perdarahan intraserebri Perfusi jaringan serebral Definisi : aliran darah yang adekuat melalui pembuluh darah serebral untuk mempertahankan fungsi otak Tekanan intra kranial diharapkan normal Tekanan darah sistolik diharapkan normal Tekanan darah diastolik diharapkan normal Sakit kepala diharap[kan hilang Mual muntah diharapkan hilang Tingkat kesadaran diharapkan normal
Status neurologi Pemantauan tekanan intrakranial Definisi : Pengukuran dan interpretasi data-data pasien untuk mengatur TIK. Membantu pemasangan alat monitoring TIK Berikan informasi kepada keluarga dan orang penting lainnya. Tentukan skala dan level transducer. Irigasi sistem aliran. Atur pengingat waktu. Ambil sampel cairan serebrospinal Rekam gambaran TIK dan analisa bentuk Definisi : Kemampuan dari sistem saraf perifer dan pusat untuk menerima proses dan respon terhadap rangsangan internal dan eksternal Indikator : Kesadaran diharapkan normal Pusat kontrol motorik Sensorik kranial dan fungsi motorik diharapkan normal Tekanan intrakrania diharapkan normal l Ukuran pupil diharapkan normal Reaktivitas pupil diharapkan normal Pola nafas diharapkan normal Tekanan darah diharapkan normal Denyut nadi diharapkan normal
Kemampuan Kognitif Komunikasi lancar dan bebas Komuniksi kontrol pad situsi dan kondisi tertentu Perhatian gelombangnya. Monitor tekanan perfusi serebral. Catat perubahan respon pasien terhadap stimulus. Monitor TIK pasien dan respon neurologis untuk aktivitas perawatan
Pemantauan neurologis Defenisi: Pengumpulan dan analisis data pasien untuk mencegah atau meminimalisasi komplikasi neurologis. Monitor ukuran, bentuk, kesimetrisan, dan reaktivitas pupil. Monitor tingkat kesadaran. Monitor tingkat orientasi. Monitor GCS. Monitor memori sekarang, rentang perhatian, memori masa lampau, mood, emosi, dan prilaku. Monitor TTV: suhu, takanan darah, nadi, dan pernafasan. Monitor status pernafasan: level ABG, kedalaman, pola, frekuensi, dan Konsentrasi Orientasi Menunjukkan memori cepat Menunjukkan memori baru Menunjukkan memori lama Proses informasi Mempertimbngkn alternatif saat membuat keputusan Membuat keputusan sendiri lainnya
kekuatan nafas. Jika diindikasikan, monitor parameter hemodinamik invasif. Monitor tekanan intrakranial dan tekanan kardiopulmonal
Terapi Oksigen Bersihkan mulut,hidung dansekresi trakea,jika diperlukan Hindari merokok Mengatur alat-alat oksigen Berikan suplemen oksigen,jika perlu Pantau oksigen yang mengalir perliternya Pentau perubahan posisi pengantaran oksigen Memeriksa alat pergantian oksigen untuk menjamin konsentrasi
Promosi Perfusi Otak Mengkonsultasikan dengan dokter untuk membatasi parameter hemodinamik dan mempertahankan paremeter hemodinamik tetap pada batasnya Mempertahankan paramete hemodinamik dan mempertahankan tekanan perfusiotak (CPP) Mengkonsultasikan dengan dokter untuk membatasi penempatan kepala ditempat tidur secara opteima,dan memantau posisi pasien terhadap posisi kepala Memelihara tingkat PCO2pada25mmHG atau lebih Memberikan obat nyeri yang sesuai Memberikan obat nyeri yang sesuai Memberikan obat vasoaktif sesuai dengan yang diresepkan untuk mempertahankan parameter hemodinamik memberikan agen untuk memperluas volume intravaskuler yang sesuai(mis koloid,produksi darah,dan kristoloid)
Pengaturan Asam Basa Mermelihara jalan nafas yang baik Amati status hemodinamika termasuk CUP,MAP,PAP,PCWP,jika bisa. Posisikan fasilitas pernafasan adekuat (jalan nafas terbuka dan pengangkatan/meninggikan posisi kepala saat tidur) Perlihatkan contoh analisis labor tentang keseimbangan asam basa (mis,ABG,urin,dan tingkat serum) Konsumsi resep pengobatan (mis. Sodium karbohidrat)berdasarkan hasil ABG) Jaga kebersihan mulut Ajarkan pasien/keluarga cara mengatasi ketidak seimbangan asam basa
Manajemen Shock Pantau getaran tekanan darah dan parameter himodinamik Amati warna ekstemitas,panas,pembengk akan,getaran,tekstur,edema dan nanah. Menyediakan terapi oksigen atau ventilasi mekanik Memasukkan sedotan tuba nasogastrikdan mementau sekresi Mempertahankan jalan masuk IV Evaluasi akibat dari terapi cairan Melindungi dari trauma memberikan tekanan darah untuk mempertahankan cairan dan pemasukan jantung
2 Gangguan Mobilitas Fisik Definisi : keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah Batasan Ambulasi: berjalan Berjalan dengan lambat Berjalan dengan kecepatan sedang Berjalan dengan kecepatan tinggi Berjalan dengan jarak jauh(5 blok atau lebih dari ) Berjalan denga jaraj yang sedang(lebih dari 1 blok atau Latihan Terapi : Ambulasi Bantu pasien untuk menggunakan fasilitas alat bantu jalan dan cegah kecelakaan atau jatuh Tempatkan tempat tidur pada posisi yang mudah dijangkau/diraih pasien. Konsultasikan dengan fisioterapi tentang rencana Karakteristik : Postur tubuh tidak stabil Keterbatasan kemampuan untuk melakukan keterampilan motorik kasar Keterbatasan kemampuan untuk melakukan keterampilan motorik halus Tidak ada koordinasi gerakan Keterbatasan ROM Kesulitan berbalik Perubahan gaya berjalan
kurang dari 5 )
Tingkat Mobilisasi Keseimbangan penampilan Memposisikan tubuh Gerakan otot Gerakan sendi Ambulansi jalan Ambulansi kursi roda
ambulansi sesuai kebutuhan Monitor pasien dalam menggunakan alatbantujalan yang lain Instruksikan pasien/pemberi pelayanan ambulansi tentang teknik ambulansi.
Exercise Therapy : Joint Movement Tentukana batasan gerakan Kolaborasi dengan fisioterapi dalam mengembangkan dan menentukan program latihan Tentukan level gerakan klien Jelaskan kepada keluarag/klien tujuan dan rencana latihan Monitor lokasi ketidaknyaman atau nyeri selama gerakan atau aktivitas Lindungi pasien dari trauma selama latihan Bantu klien mengoptimalkan posisi tubuh untuk gerakan pasif atau aktif Dorong ROM aktif Instrksikan pada klien atau keluarga tentang ROM pasif dan aktif Dorong klien untuk menunjukan gerakan tubuh sebelum latihan
Latihan : gerakan sendi (ROM) Kaji kemampuan klien dalam melakukan mobilitas fisik Jelaskan kepada klien dan keluarga manfaat latihan Kolaborasi dg fisioterapi utk program latihan Kaji lokasi nyeri/ ketidaknyamanan selama latihan Jaga keamanan klien Bantu klien utk mengoptimalkan gerak sendi pasif manpun aktif. Beri reinforcement ppositif setipa kemajuan
Selfcare Assistance Monitor kemampuan klien untik perawatan diri yang mandiri Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan selfcare Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari- hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki Dorong untuk melakukan secara mandiri tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya Ajarkan klien/keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu melakukannya Berikan aktivitas rutin sehari- haru sesuai dengan kemampuannya Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari 3 Resiko Cedera Definisi : Dalam resiko cedera sebagai hasil dari interaksi kondisi lingkungan dengan respon adaptif individu dan sumber Kontrol Resiko Pengetahuan tentang resiko ,meningkat Memonitor resiko dari lingkungan Memodifikasi gaya hidup Menghindari papara yang bisa mengancam kesehatan Pencegahan jatuh Pantau tingkat kesadaran dan kegelisahan klien Beri pengaman pada daerah yang sehat, beri bantalan lunak Hindari restrain kecuali terpaksa pertahanan
Faktor Resiko Eksternal : Mode transpor atau cara perpindahan Manusia atau penyedia layanan Fisik Nutrisi Biological Kimia Internal : Psikologis Malnutrisi Bentuk darah abnormal Tidak berfungsinya sensori Hipoksia jaringan Perkembangan usia Fisik (kerusakan kulit/tidak utuh, berhubungan dengan mobilitas Pertahankan bedrest selama fase akut Beri pengaman di samping tempat tidur Libatkan keluarga dalam perawatan Monitor keseimbangan dan tingkat kelelahan Lakukan tindakan untuk mengurangi bahaya lingkungan Anjurkan keluarga untuk memaksimalkan keamanan dirumah Lakukan tindakan untuk mengurangi resiko yang berkenaan dengan penggunaan alat bantu. Mengajarkan pada klien apa yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko cidera.
Manajemen Lingkungan : Kenyamanan Identifikasi bahaya kenyamanan dilingkungan Memindahkan resiko bahaya dari lingkungan Memodofikasi lingkungan untuk memperkecil bahaya dan resiko Monitor perubahan lingkungan agar menjadi status yang aman Kolaborasi dengan agen lain untuk meningkatkan kenyamanan lingkungan
4 Gangguan Komunikasi Verbal Kemampuan komunikasi: Penggunaan isyarat nonverbal Penggunaan bahasa tulisan, Peningkatan bahasa lisan
Komunikasi : kemampuan penerimaan. Kemampuan interprestasi meningkat
Mendengar aktif: Kaji kemampuan berkomunikasi Jelaskan tujuan interaksi Perhatikan tanda nonverbal klien Klarifikasi pesan bertanya dan feedback. Hindari barrier/ halangan komunikasi
Peningkatan komunikasi: Defisit bicara Libatkan keluarga utk memahami pesan klien Sediakan petunjuk sederhana Perhatikan bicara klien dg cermat Gunakan kata sederhana dan pendek Berdiri di depan klien saat bicara, gunakan isyarat tangan. Beri reinforcement positif Dorong keluarga utk selalu mengajak komunikasi denga klien
Pengelolaan Lingkungan
Membantu keluarga dalam memahami pembicaraan Berbicara kepada klien dengan suara yang jelas Menggunakan kata dan kalimat yang singkat Instruksikan klien dan keluarga untuk menggunakan bantuan berbicara Anjurkan klien untuk mengulangi pembicaraannya jika belum jelas Beri pujian positif ketika klien bisa bicara
Tingkatan keterlibatan keluarga (Family Involvement Promotion)
Kaji perepsi keluarga terhadap kejadian dan situasi yang menjadi factor pencetus. Kaji pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien Beri informasi tentang kondisi klien kepada keluarganya. Jelaskan pentingnya keterlibatan keluarga dalam perawatan klien. Jelaskan strategi/cara merawat dan berkomunikasi Dorong klien untuk mengungkapkan keinginan dan harapannya dari dukungan keluarga Fasilitasi pertemuan klien dan keluarga secara periodik/teratur.