hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu
populer dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman
tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi
Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita
mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif,
meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga
dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam
keduanya. Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan
bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk
pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa
diformalkan hingga kadar tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap
yang terlibat. Peraturan misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau di
pakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur tersebut tidak dapat di ubah
selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak yang terlibat. Di atas
semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan
1
olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah
menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi
olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena
Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun
dari olahraga, tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu
jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan
Jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan penjas dilaksanakan untuk mendidik. Hal
itu tidak bisa berlaku bagi bermain dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan
bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks
rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis
tanpa ada tujuan kependidikan. Misalnya, olahraga profesional (di Amerika umumnya
disebut athletics) dianggap tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi tetap disebut
sebagai olahraga. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk
Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif, keduanya dapat dan
2
Kemarin, 21 April 2007 Hari Kartini. Apa hubungan emansipasi wanita dengan
olahraga? Ada seorang perempuan yang mengatakan bahwa olahragalah yang membuat
dirinya tidak memandang tubuh sebagai benda erotis. Olahraga membebaskan dari
lingkupan cara pandang yang menganggap tubuh adalah objek seks. Cara pandang inilah
yang membuat para lelaki terpesona melihat paha yang tidak berbulu, atau perempuan
menghirup napas dalam-dalam mencari aroma/bau dari dada berbulu yang tampak di
depan mata. Dari pernyataan itu saya menganggap cara pandang ini, meskipun sensual,
bersifat mengungkung, sebab ia membuat kita atau setidaknya saya ketika itu tidak bisa
bersikap wajar dengan tubuh. Wajar yang saya maksud adalah melihat tubuh tanpa
dikuasai syahwat.
Olahraga itu membebaskan, dengan pernyataan itu saya ingin menambah daftar
manfaat olahraga, seperti yang ditulis cerita Exercise is a state of mind secara harafiah
adalah judul tulisan Michael Craig Miller dari Harvard Medical School. Olahraga sama
dengan pikiran , Mens sana in corpore sano, jiwa yang sehat terdapat dalam tubuh yang
sehat. 1Dengan olahraga, terjadi beberapa perubahan biologis yang membuat sel saraf
menguat. Pasokan darah dan energi kepada otak meningkat. Gen dalam sel saraf memberi
perintah untuk produksi substansi protein yang mendorong sel-sel saraf untuk membesar,
bercabang, dan membangun jaringan satu sama lain. Pertumbuhan jaringan ini disebut
pengadaan sel baru ini dinamakan neurogenesis. Proses biologis tadi menyerupai obat
ajaib, penting untuk adaptasi dan pembelajaran, berguna untuk memperlambat penuaan,
1
Manfaat olahraga diambil dari www.seputar-indonesia.com
3
Kelenjar hippokampus, yang bertanggung jawab mengatur suasana hati dan
dan terapi anti depresi bekerja dengan merangsang pertumbuhan saraf di area ini. Dengan
begitu, olahraga menyembuhkan depresi dengan cara yang sama. Olahraga juga
meningkatkan kecerdasan dan suasana hati yang positif. Dan bagi saya olahraga itu
membebaskan, setelah beberapa bulan ”mendisiplinkan” tubuh saya lewat olahraga, saya
melalui proses bergaul dan bergerak dengan tubuh yang sama sekali bukan seksual.
Seluruh pakaian olahraga dirancang agar atlet merasa seringan telanjang di suhu tubuh.
Maka, tubuh dibiarkan seterbuka mungkin, namun tanpa maksud erotis sama sekali.
2
Demikian juga pada olimpiade di masa Yunani kuno mengharuskan para atletnya
telanjang. Di sinilah, telanjang tidak berarti syahwat. Kalau pemain tenis menggoyang-
goyangkan pantat, jangan kagum, mengira dia sedang merangsang anda. Biasa
berolahraga membuat kita terbebas dari penjara syahwat visual. Tubuh perempuan
selama ini cenderung dianggap objek seks, baik menurut kapital maupun agama. Dengan
pandangan dasar ini, kaum kapitalis mengeksploitasi tubuh perempuan, dan kaum
perempuan adalah objek seks. Saya sendiri bukannya tidak di besarkan dengan
2
Harian sindo bulan april 2007