Anda di halaman 1dari 8

1

KARBOHIDRAT

A. Definisi
Karbohidrat adalah senyawa organik dengan
rumus umum
C''m''(H 2
O)
n'''',
yaitu, hanya terdiri dari
karbon, hidrogen dan oksigen, dua terakhir dalam
rasio atom 2:1. Karbohidrat dapat dilihat sebagai
hidrat karbon, maka nama mereka.
Istilah ini paling sering digunakan dalam
biokimia, di mana pada dasarnya adalah sebuah
sinonim dari sakarida, keluarga besar karbohidrat
alami yang mengisi peran banyak pada makhluk
hidup, seperti penyimpanan dan transportasi energi (misalnya, pati, glikogen) dan komponen
struktural (misalnya, selulosa dan kitin pada tanaman di arthropoda). Kata ini berasal dari
bahasa Yunani''''(''skcharon''), yang berarti "gula". Sakarida dan turunannya
termasuk biomolekul penting lainnya banyak yang memainkan peran kunci dalam sistem
kekebalan tubuh, pemupukan, patogenesis, pembekuan darah, dan pembangunan.
Dalam ilmu makanan dan dalam konteks informal, karbohidrat istilah yang sering
berarti setiap makanan yang sangat kaya di pati (seperti sereal, roti dan pasta) atau gula
(seperti permen, selai dan makanan penutup).
Sedangkan nomenklatur ilmiah karbohidrat kompleks, karbohidrat nama yang sangat
sering berakhir di akhiran-ose.

B. Klasifikasi
Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan:
Available Carbohydrate(Karbohidrat yang tersedia), yaitu karbohidrat yang dapat
dicerna, diserap serta dimetabolisme sebagai karbohidrat.
Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia)Yaitu karbohidrat yang
tidak dapat dihidrolisa oleh enzim-enzim pencernaan manusia, sehingga tidak dapat
diabsorpsi.

Penggolongan karbohidrat yang paling sering dipakai dalam ilmu gizi berdasarkan jumlah
molekulnya.
1. Monosakarida
Terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam
dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Tidak dapat dihidrolisis ke
2

bentuk yang lebih sederhana. Berikut macam-macam monosakarida : dengan ciri
utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda : triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa
(C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa
Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi
dihidrolisa. Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis,sehingga secara umum
disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu Gizi hanya
ada tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.

Glukosa
Terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak
dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan
tetes tebu. Didalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum,
sukrosa, maltosa dan laktosa.Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar
Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia enersi bagi seluruh sel-sel dan jaringan
tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula
darah dapat meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia,keadaanini dijumpai
pada penderita Diabetes Mellitus

Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling
manis, banyak dijumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu.
Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.

Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh
merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.


2. Disakarida
Senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida
dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul
monosakarida.
Hidrolisis : terdiri dari 2 monosakatida
Sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)
Maltosa : 2 glukosa (C 1-4)
Trehalosa ; 2 glukosa (C1-1)
Laktosa ; glukosa + galaktosa (C1-4)

3. Oligosakarida
3

Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak gabungan
dari 3 6 monosakarida
dihidrolisis : gabungan dari 3 6 monosakarida misalnya maltotriosa

4. Polisakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida
yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul
monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6
monosakarida dengan rantai lurus/cabang.



C. METABOLISME KARBOHIDRAT

Terdiri 3 fase:
1. Glikolisis
2. Siklus Kreb
3. Fosforilasi Oksidatif



GLIKOLISIS
Proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asetil coenzim-A
Glikolisis terjadi di sitoplasma
4


Glukose tidak dapat langsung diffusi ke sel
Glukose harus berikatan dulu dengan carrier: G + C GC GC dapat berdiffusi
kedalam sel
Didalam sel GC G + C
C keluar sel lagi untuk mengikat G yang lain sampai semua G masuk sel
Proses ini dipercepat oleh H. Insulin, jika H. Insulin kurang proses masuknya G
kedalam sel lambat G menumpuk didalam darah DM
G di sitoplasma mengalami fosforilasi glukose 6-PO4 (enzim glukokinase)
Fruktokinase fruktose fruktose 6-PO4
Galaktokinase galaktose galaktose 6-PO4


Glikolisis: proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asam laktat
Glikolisis terdiri 2 lintasan:
Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui triose (dihidroksi aseton fosfat atau
gliseraldehid 3-PO4) disebut lintasan Embden Meyerhof
Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui 6-fosfoglukonat disebut lintasan oksidatif
langsung (pintas heksosmonofosfat)
5





SIKLUS KREBS
Proses perubahan asetil co-A H
Proses ini terjadi didalam mitokondria
Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat proses
pengambilan ini terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis
Jika dalam asupan nutrisi kekurangan KH akan kekurangan oxaloasetat


Kekurangan oxaloasetat pengambilan asetil co-A di sitoplasma terhambat asetil
co-A menumpuk di sitoplasma
Penumpukan asetil co-A berikatan sesama asetil co-A asam aseto asetat
Asam aseto asetat senyawa tidak setabil mudah mengurai: aseton + asam
hidroksi butirat
6



Ketiga senyawa: asam aseto asetat, aseton dan asam hidroksi butirat disebut
Badan Keton
Meningkatnya badan keton didalam darah ketosis
Badan keton bersifat racun bagi otak koma, karena biasanya terdapat pada
penderita DM koma diabeticum

FOSFORILASI OKSIDATIF
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi energi tsb ditangkap
oleh senyawa yang disebut ATP
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi
dalam proses rantai respirasi


Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP ATP dengan cara mengambil energi
yang dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 H2O)
7



D. Peran dan Fungsi
1) Fungsi Karbohidrat Sebagai Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh.Karbohidrat
merupakan sumber energi utama bagi seluruh penduduk dunia karena relatif
terjangkau dan mudah didapatkan.Setiap gram karbohidrat menghasilkan 4
kkalori.Keberadaan karbohidrat di dalam tubuh, sebagian ada pada sirkulasi darah
sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian terdapat pada hati dan jaringan otot
sebagai glikogen, dan sebagian lagi sisanya diubah menjadi lemak untuk kemudian
disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.Kegemukan adalah salah
satu akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat.

2) Fungsi Karbohidrat Sebagai Pemberi Rasa Manis Pada Makanan
Fungsi karbohidrat berikutnya adalah memberi rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama, dan
Fruktosa adalah jenisgula yang paling manis.

3) Fungsi Karbohidrat Sebagai Penghemat Protein
Bila kebutuhan karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan
sebagai cadangan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan mengalahkan
fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Hal ini berlaku sebaliknya, jika kebutuhan
karbohidrat tercukupi, maka protein hanya akan menjalankan fungsi utamanya
sebagai zat pembangun.

4) Fungsi Karbohidrat Sebagai Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.

8

5) Fungsi Karbohidrat Untuk Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat dapat membantu proses pengeluaran feses dengan cara mengatur
peristaltik usus, hal ini dapat didapat dari selulosa dalam serat makanan yang
berfungsi mengatur peristaltik usus. Serat pada makanan dapat membantu mencegah
kegemukan, kanker usus besar, diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan
dengan kolesterol tinggi. Laktosa yang terdapat pada susu dapat membantu
penyerapan kalsium. Keberadaannya yang tinggal lebih lama dalam saluran cerna
memberikan keuntungan karena menyebabkan pertumbuhan bakteri baik.

Anda mungkin juga menyukai