Anda di halaman 1dari 17

Aprilia Nugraheni

SKN
LBM 4
[Type the document title]
[Type the document subtitle]


[Pick the date]
[Type the company name]
VAIO


Step 1
1. Advokasi : bentuk komunikasi persuasive untuk mengambil keputusan
2. Bina suasana : upaya menciptakan opini social bagi individu arau kelompok untuk
melakukan suatu kegiatan kesehatan masyarakat
Step 2
1. .bagaimana cara memperdayakan masyarakat setempat pada scenario ini? Dari
langkah langkahnya?
LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Langkah-langkah dalam pemberdayaan masyarakat :
1) Merancang keseluruhan program,termasuk kerangka waktu
kegiatan,ukuran program,serta memberikan perhatian pada kelompok
marginal.
2) Menetapkan tujuan
3) Memilih strategi pemberdayaan
4) Implementasi strategi dan manajemen.
5) Evaluasi program.

Konsep
Sehubungan dengan implementasi konsep pemberdayaan masyarakat,maka konsep
promosi kesehatan berkembang menjadi 2 dimensi,yaitu :
1. Bersifat konvensional
Masih diletakkan/diutamakan pada upaya pencegahan penyakit melalui
pengelolaan gaya hidup atau pengendalian vektor
2. Bersifat radikal
Promosi kesehatan dilakukan melalui upaya pemberdayaan dan
advokasi,sehingga Pendekatan promkes bukan hanya pendekatan dari atas
kebawah,namun dari bawah ke atas ( bottom up ).

2. Apa definisi tujuan dan manfaat dari pemberdayaan masyarakat?
DEFINISI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
salah satu upaya fasilitas yg bersifat tidak memerintah guna meningkatkan
pengetahuan, , sikap dan perilaku dan kemampuan masyarakat
menemukan,merencanakan, dan memecahkan masalah menggunakan sumber
daya atau potensi yg mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan tokoh
masy serta LSM yg ada dan hidup di masy.
DINKES Makassar modul kesehatan 2007

segala upaya fasilitasi yang bersifat pendekatan persuasif dan tidak memerintah
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan
kemampuan masyarakat dalam menemukan, merencanakan, dan memecahkan
masalah mengunakan sumber daya/potensi yang mereka miliki termasuk
partisipasi dan dukungan tokoh-tokoh masyarakat serta LSM yang ada dan hidup
di masyarakat.
Kul BU Siti Thomas, SKM

Tujuan pemberdayaan masyarakat
Tujuan pemberdayaan adalah membantu klien memperoleh kemampuan untuk
mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan yang terkait
dengan diri mereka.
Tujuan pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat ialah upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara,
melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2007).

Batasan pemberdayaan dalam bidang kesehatan meliputi upaya untuk menumbuhkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
sehingga secara bertahap tujuan pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk:

Menumbuhkan kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman akan kesehatan
individu, kelompok, dan masyarakat.
Menimbulkan kemauan yang merupakan kecenderungan untuk melakukan suatu
tindakan atau sikap untuk meningkatkan kesehatan mereka.
Menimbulkan kemampuan masyarakat untuk mendukung terwujudnya tindakan
atau perilaku sehat
Fungsi pemberdayaan masyarakt
Fungsi
Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data berbentuk data base serta
analisa data untuk menyusun program kegiatan;
Perencanaan Strategis pada Badan Pemberdayaan Masyarakat;
Perumusan kebijakan teknis Bidang Pemberdayaan Masyarakat;
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Pemberdayaan Masyarakat;
Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan bidang Pemberdayaan Masyarakat;
Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada Badan Pemberdayaan
Masyarakat;
Pembinaan Penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan
masyarakat;
Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan di lingkungan Badan
Pemberdayaan Masyarakat;
Pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat, lembaga
pemerintah dan lembaga lainnya.

3. Apa saja unsur unsur sasaran dan strategi dari pemberdayaan masyarakat?
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Strategi
Melakukan penguatan lembaga dan organisasi masyarakat guna mendukung
peningkatan posisi tawar dan akses masyarakat untuk memperoleh dan
memanfaatkan input sumber daya yang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi.
Mengembangkan kapasitas masyarakat melalui bantuan peningkatan ketrampilan
dan pengetahuan, penyediaan prasarana dan sarana seperti modal, informasi pasar
dan teknologi, sehingga dapat memperluas kerja dan memberikan pendapatan yang
layak, khususnya bagi keluarga dan kelompok masyarakat miskin.
Mengembangkan sistem perlindunagan sosial, terutama bagi masyarakat yang
terkena musibah bencana alam dan masyarakat yang terkena dampak krisis ekonomi
Mengurangi berbagai bentuk pengaturan yang menghambat untuk membangun
lembaga dan organisasi guna penyaluran pendapat, melakukan interaksi sosial untuk
membangun kesepakatan di antara kelompok masyarakat dan dengan organisasi
sosial politik
Membuka ruang gerak selaus-luasnya bagi masyarakat untuk terlibat dan
berpartisipasi dalam proses pengembalian keputusan publik malalui
pengemabangan forum lintas yang dibangun dan dimiliki masyarakat setempat.
Mengembangkan potensi masyarakat untuk membangun lembaga dan organisasi
keswadayaan masyarakat di tingkat lokal untuk memperkuat solidaritas dan
ketahanan sosial masyarakat dalam memecahkan berbagai masalah kemasyarakatan
dan khususnya untuk membantu masyarakat miskin dan rentan sosial.

Buku Sistem Kesehatan, Wiku adisasmito, Ph. D
Unsure
Upaya pemberdayaan masyarakat perlu memperhatiakn sedikitnya empat unsur pokok,
yaitu :
Aksestabilitas informasi, karena informasi merupakan kekuasaan baru kaitannya
dengan : peluang, layanan, penegakkan hukum, efektivitas negosiasi, dan
akuntabilitas
Keterlibatan dan partisipasi, yang menyangkut siapa yang dilibatkan dan bagaimana
mereka terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan
Akuntabilitas, kaitannya dengan pertanggungjawaban publik atas segala kegiatan
yang dilakukan dengan mengatasnamakan rakyat
Kapasitas organisasi lokal, kaitannya dengan kemampuan bekerja sama,
mengorganisasi warga masyarakat, serta memobilisasi sumber daya untuk
memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi
Buku Sistem Kesehatan, Wiku adisasmito, Ph. D

Syarat-syarat dalam proses pemberdayaan masyarakat
Syarat
Menurut Suyono paling tidak ada 3 syarat dalam proses pemberdayaan
masyarakat,yaitu :
Kesadaran,kejelasan serta pengetahuan tentang apa yang akan dilakukan
Pemahaman yang baik tentang keinginan berbagai pihak tentang hal-hal
apa,dimana,dan siapa yang akan diberdayakan
Adanya kemauan dan ketrampilan kelompok sasaran untuk menempuh proses
pemberdayaan.

4. Peran petugas dalam pemberdayaan masy?
LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Langkah-langkah dalam pemberdayaan masyarakat :
6) Merancang keseluruhan program,termasuk kerangka waktu
kegiatan,ukuran program,serta memberikan perhatian pada kelompok
marginal.
7) Menetapkan tujuan
8) Memilih strategi pemberdayaan
9) Implementasi strategi dan manajemen.
10) Evaluasi program.

Konsep
Sehubungan dengan implementasi konsep pemberdayaan masyarakat,maka konsep
promosi kesehatan berkembang menjadi 2 dimensi,yaitu :
3. Bersifat konvensional
Masih diletakkan/diutamakan pada upaya pencegahan penyakit melalui
pengelolaan gaya hidup atau pengendalian vektor
4. Bersifat radikal
Promosi kesehatan dilakukan melalui upaya pemberdayaan dan
advokasi,sehingga Pendekatan promkes bukan hanya pendekatan dari atas
kebawah,namun dari bawah ke atas ( bottom up ).

5. Apa saja tujuan dan fungsi dari promosi kesehatan?
TUJUAN PROMOSI KESEHTAN
Tujuan
Tujuan utama promosi kesehatan adalah :
Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
Peningkatan perilaku masyarakat
Peningkatan status kesehatan masyarakat.
Menurut Green (1990), tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan, yaitu :
1. Tujuan program
Tujuan program merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam
periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
2. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat
mengatasi masalah kesehatan yang ada.
3. Tujuan perilaku
Tujuan perilaku merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai
(perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan
pengetahuan dan sikap.

Fungsi
1. Perumusan kebijakan teknis promosi kesehatan
2. Penyusunan program promosi kesehatan
3. Pelaksanaan promosi kesehatan
4. Pembinaan kemitraan dan peranserta dalam promosi kesehatan
5. Penyusunan metode, teknologi dan sarana promosi kesehatan
6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan promosi kesehatan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat


6. Apa saja visi dan misi promosi kesehatan?
Definisi
Promosi Kesehatan adalah suatu proses membantu individu dan masyarakat
meningkatkan kemampuan dan ketrampilannya guna mengontrol berbagai faktor yang
berpengaruh pada kesehatan,sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatannya(WHO).

Promosi kesehatan adalah kombinasi dari pendidikan kesehatan dan faktor-faktor
organisasi, ekonomi, dan lingkungan yang seluruhnya mendukung terciptanya perilaku
kesehatan meliputi: perilaku pencegahan, perilaku sakit, dan perilaku peran sakit.

Hubley( 2002 )mengatakan bahwa pemberdayaan kesehatan(health empowerment
),sadar kesehatan ( health literacy ) dan promosi kesehatan ( health promotion )
diletakkan dalam kerangka pendekatan yang komprehensif

Sebutkan visi, misi
Visi dan misi
Misi dari promosi kesehatan adalah advokasi, mediasi, dan pemberdayaan.
advokasi adalah upaya meyakinkan para pengambil kebijakan agar memberikan
dukungan berbentuk kebijakan terhadap suatu program.
Mediasi adalah upaya mengembangkan jejaring atau kemitraan, lintas program,
lintas sektor dan lintas institusi guna menggalang dukungan bagi implementasi
program.
pemberdayaan berarti upaya meningkatkan kemampuan kelompok sasaran
sehingga kelompok sasaran mampu mengambil tindakan tepat atas berbagai
permasalahan yang dialami.

VISI: penunjang program2 kes lain
Visi umum mnrt UU kes No 23/1992, maupun WHO : meningkatnya kemampuan
masy untk memelihara dan meningkatnya kemampuan masy untk memelihara
dan meningkatkan derajat kes, baik fisik, mental dan social.

Misi scr umum :
1. Advokasi (Advocation)
Advokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana yang ditujukan kepada
para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan yang
spesifik. Dalam hal ini kegiatan advokasi merupakan suatu upaya untuk
mempengaruhi para pembuat keputusan (decission maker) agar dapat
mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu
mendapat dukungan melalui kebijakan atau keputusan-keputusan.
2. Menjembatani (Mediate)
Kegiatan pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya suatu
kerjasama dengan program lain di lingkungan kesehatan, maupun lintas sektor
yang terkait. Untuk itu perlu adanya suatu jembatan dan menjalin suatu
kemitraan (partnership) dengan berbagai program dan sektor-sektor yang
memiliki kaitannya dengan kesehatan. Karenanya masalah kesehatan tidak hanya
dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu
peduli terhadap masalah kesehatan tersebut. Oleh karena itu promosi kesehatan
memiliki peran yang penting dalam mewujudkan kerjasama atau kemitraan ini.
3. Kemampuan/Keterampilan (Enable)
Masyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan memelihara
serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Adapun tujuan dari pemberian
keterampilan kepada masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan
pendapatan keluarga sehingga diharapkan dengan peningkatan ekonomi
keluarga, maka kemapuan dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
keluarga akan meningkat.
Pendidikan dan perilaku kesehatan, Soekidjo N.

7. Siapa saja sasaran dari promosi kesehatan?
SASARAN PROMKES
Sasaran
Sasaran primer
Sasaran langsung segala upaya pendidikan atau promosi kes. Sesuai dengan
permasalahan kes, maka sasaran ini dpt dikelompokan mjd, kepala klga
untuk maslh kes umum, ibu hamil dan menyusui untk masalah KIA, ank
sekolh untuk kesehatan remaja ,dsb.
Sasaran sekunder
Para tokoh may, tokh agama, tkh adat,dsb.Disebut sasaran sekunder , karena
dgn memberikan pendidikan kes kpd kel ini diharapkan untk selanjutnya kel
ini akn memberikan pendidikan kes kpd masy disekitarnya.
Sasaran tersier
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik ditingkat pusat,
maupun daerah adalah sasaran tersier pendidikan kes.dgn kebijakan2 /kep
yg dikeluarkan oleh kel ini akan mpyai dampak thdp perilaku para tokoh
masy
Pendidikan dan perilaku kesehatan, Soekidjo N.

RUANG LINGKUP PROMKES

8. Apa strategi ntuk melakukan promosi kesehatan?
Strategi Promosi Kesehatan
Strategi
Strategi global mnrt WHO,1984 :
1. Advokasi
Keg yg ditujukan kpd pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik dibidang
kes maupun sector lain diluar kesehatan, yg mpy pengaruh thd public. Tujuannya
agar para pembuat kepuutsan ini mengeluarkan kebijaakn2. Bentuk keg :
lobbying, pendekatan atau pembiocaraan2 formal atau informal thd para
pembuat keputusan,penyajian isu isu atau masalah masalah kesehatan atau
yg mempengaruhi kes masy setempat, seminar2 masalah kes. Oleh sebab itu
sasaran advokasi adalah para pejabat eksekutif, legislative dan para pemimpin,
pengusaha, serta organisasi politik dan organisasi masy, baik tingkat pusat,
provinsi, kab, kec maupun desa atau kelurahan.
2. Dukungan social
Ditujukan kpd para tokoh masy baik formal (guru, lurah, camat, ptgs kes)
maupun informal (tkh agama) yg mpy pengaruh dimasy. Tujuan program ini agar
keg atau program kes tsb memperoleh dukungan dr para tokoh masy dan tokoh
agama. Selanjutnya toma dan toga ini dapat menjembatani antara pengelola
program kes dgn masy.
3. Pemberdayaan masy (empowermen)
Pemberdayaan ini ditujukan kpd masy langsung, sbg sasaran primer atau utama
promosi kes. Tujuannya agar masy memiliki kemampuan dlm memelihara dan
meningkatkan kesehatannya sendiri.

Strategi berdasar piagam Ottawa ;
1. Kebijakan berwawasan kesehatan (health public policy)
Ditujukan pd pembuat keputusan atau penentu kebijakan. Shg
dikeluarkannya atau dikembangkan kebijakan2 pembangunan yg
berwawasan kes
2. Lingkungan yg mendukung (supportive environment)
Ditujukan kpd para pemimpin organisasi masy serta pengelola tempat2
umum. Keg ini untk mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yg
mendukung. Keg mereka diharapkan memperhatikan dampaknya thd
lingkungan.
3. Reorientasi pelayanan kes (reorient health service)
Kes masy bukan hanya masalah pihak pemberi pelayanan, baik
pemerintah maupun swasta saja melainkan jg masalah masy sendiri. Oleh
sebab itu penyelenggaraan pelayanan kes jg merpkn tg jwb bersama
antara pihak pemberi pelayanan (provider) dan pihak penerima
pelayanan (consumer).
4. Keterampilan individu
Kes masy adalah kes agegrat, yg terdiri dr kel, klga, dan individu. Oleh
sebab itu kes masy terwujud apabila kes kel, kes masg2 klga dan kes
individu terwujud. Oleh sebab itu menigkatnya keterampilan setiap
anggota masy agar mampu memelihara dan meningkatkan kes mereka
sendiri (personal skill) adalah sangat penting.
5. Gerakan masy
Telah disebutkan kes masy adalah perwujudan kes kelompok, keluarga
dan individu. Oleh sebab itu mewujudkan derajat kes masy akan efektif
apabila unsur2 yg ada di masy tsb bergerak bersama-sama.

9. Apa saja macam macam dari kegiatan promosi kesehatan?

Macam-macam
kegiatan promosi (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif),
maupun rehabilitasi. Dalam hal ini, orang-orang yang sehat maupun mereka yang
terkena penyakit, semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi kesehatan.
Kemudian, promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai ruang kehidupan, dalam
keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan tentu saja kantor-kantor
pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, lingkup promosi kesehatan dapat disimpulkan sebagai berikut (Iqi,
2008):
1. Pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya pada
perubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan.
2. Pemasaran sosial (social marketing), yang penekanannya pada pengenalan
produk/jasa melalui kampanye.
3. Upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang tekanannya pada
penyebaran informasi.
4. Upaya peningkatan (promotif) yang penekanannya pada upaya pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan.
5. Upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk memengaruhi lingkungan
atau pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (melalui
upaya legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan suasana, dan lain-lain di berbagai
bidang/sektor, sesuai keadaan).
6. Pengorganisasian masyarakat (community organization), pengembangan masyarakat
(community development), penggerakan masyarakat (social mobilization),
pemberdayaan masyarakat (community empowerment), dll.
Menurut Piagam Ottawa, kegiatan-kegiatan promosi kesehatan berarti:
1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (build healthy public policy)
Promosi kesehatan lebih daripada sekadar perawatan kesehatan. Promosi kesehatan
menempatkan kesehatan pada agenda dari pembuat kebijakan di semua sektor pada
semua level, mengarahkan mereka supaya sadar akan konsekuensi kesehatan dari
keputusan mereka dan agar mereka menerima tanggung jawab mereka atas
kesehatan.
Kebijakan promosi kesehatan mengombinasikan pendekatan yang berbeda namun
dapat saling mengisi termasuk legislasi, perhitungan fiskal, perpajakan, dan perubahan
organisasi. Ini adalah kegiatan yang terkoordinasi yang membawa kepada kesehatan,
pendapatan, dan kebijakan sosial yang menghasilkan kesamaan yang lebih besar.
Kegiatan terpadu memberikan kontribusi untuk memastikan barang dan jasa yang
lebih aman dan lebih sehat, pelayanan jasa publik yang lebih sehat dan lebih bersih,
dan lingkungan yang lebih menyenangkan.
Kebijakan promosi kesehatan memerlukan identifikasi hambatan untuk diadopsi pada
kebijakan publik di luar sektor kesehatan, serta cara menghilangkannya. Hal ini
dimaksudkan agar dapat membuat pilihan yang lebih sehat dan lebih mudah untuk
pembuat keputusan.
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environments)
Masyarakat kita kompleks dan saling berhubungan. Kesehatan tidak dapat dipisahkan
dari tujuan-tujuan lain. Kaitan yang tak terpisahkan antara manusia dan lingkungannya
menjadikan basis untuk sebuah pendekatan sosio-ekologis bagi kesehatan. Prinsip
panduan keseluruhan bagi dunia, bangsa, kawasan, dan komunitas yang serupa, adalah
kebutuhan untuk memberi semangat pemeliharaan yang timbal-balik untuk
memelihara satu sama lain, komunitas, dan lingkungan alam kita. Konservasi sumber
daya alam di seluruh dunia harus ditekankan sebagai tanggung jawab global.
Perubahan pola hidup, pekerjaan, dan waktu luang memiliki dampak yang signifikan
pada kesehatan. Pekerjaan dan waktu luang harus menjadi sumber kesehatan untuk
manusia. Cara masyarakat mengatur kerja harus dapat membantu menciptakan
masyarakat yang sehat. Promosi kesehatan menciptakan kondisi hidup dan kondisi
kerja yang aman, yang menstimulasi, memuaskan, dan menyenangkan.
Penjajakan sistematis dampak kesehatan dari lingkungan yang berubah pesat.
terutama di daerah teknologi, daerah kerja, produksi energi dan urbanisasi- sangat
esensial dan harus diikuti dengan kegiatan untuk memastikan keuntungan yang positif
bagi kesehatan masyarakat. Perlindungan alam dan lingkungan yang dibangun serta
konservasi dari sumber daya alam harus ditujukan untuk promosi kesehatan apa saja.
3. Memerkuat kegiatan-kegiatan komunitas (strengthen community actions)
Promosi kesehatan bekerja melalui kegiatan komunitas yang konkret dan efisien dalam
mengatur prioritas, membuat keputusan, merencanakan strategi dan
melaksanakannya untuk mencapai kesehatan yang lebih baik. Inti dari proses ini
adalah memberdayakan komunitas -kepemilikan mereka dan kontrol akan usaha
dan nasib mereka.
Pengembangan komunitas menekankan pengadaan sumber daya manusia dan
material dalam komunitas untuk mengembangkan kemandirian dan dukungan
sosial, dan untuk mengembangkan sistem yang fleksibel untuk memerkuat
partisipasi publik dalam masalah kesehatan. Hal ini memerlukan akses yang penuh
serta terus menerus akan informasi, memelajari kesempatan untuk kesehatan,
sebagaimana penggalangan dukungan.
4. Mengembangkan keterampilan individu (develop personal skills)
Promosi kesehatan mendukung pengembangan personal dan sosial melalui
penyediaan informasi, pendidikan kesehatan, dan pengembangan keterampilan hidup.
Dengan demikian, hal ini meningkatkan pilihan yang tersedia bagi masyarakat untuk
melatih dalam mengontrol kesehatan dan lingkungan mereka, dan untuk membuat
pilihan yang kondusif bagi kesehatan.
Memungkinkan masyarakat untuk belajar melalui kehidupan dalam menyiapkan diri
mereka untuk semua tingkatannya dan untuk menangani penyakit dan kecelakaan
sangatlah penting. Hal ini harus difasilitasi dalam sekolah, rumah, tempat kerja, dan
semua lingkungan komunitas.
5. Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)
Tanggung jawab untuk promosi kesehatan pada pelayanan kesehatan dibagi di antara
individu, kelompok komunitas, profesional kesehatan, institusi pelayanan kesehatan,
dan pemerintah.
Mereka harus bekerja sama melalui suatu sistem perawatan kesehatan yang
berkontribusi untuk pencapaian kesehatan. Peran sektor kesehatan harus bergerak
meningkat pada arah promosi kesehatan, di samping tanggung jawabnya dalam
menyediakan pelayanan klinis dan pengobatan. Pelayanan kesehatan harus memegang
mandat yang meluas yang merupakan hal sensitif dan ia juga harus menghormati
kebutuhan kultural. Mandat ini harus mendukung kebutuhan individu dan komunitas
untuk kehidupan yang lebih sehat, dan membuka saluran antara sektor kesehatan dan
komponen sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan fisik yang lebih luas.
Reorientasi pelayanan kesehatan juga memerlukan perhatian yang kuat untuk
penelitian kesehatan sebagaimana perubahan pada pelatihan dan pendidikan
profesional. Hal ini harus membawa kepada perubahan sikap dan pengorganisasian
pelayanan kesehatan dengan memfokuskan ulang kepada kebutuhan total dari
individu sebagai manusia seutuhnya.
6. Bergerak ke masa depan (moving into the future)
Kesehatan diciptakan dan dijalani oleh manusia di antara pengaturan dari kehidupan
mereka sehari-hari di mana mereka belajar, bekerja, bermain, dan mencintai.
Kesehatan diciptakan dengan memelihara satu sama lain dengan kemampuan untuk
membuat keputusan dan membuat kontrol terhadap kondisi kehidupan seseorang,
dan dengan memastikan bahwa masyarakat yag didiami seseorang menciptakan
kondisi yang memungkinkan pencapaian kesehatan oleh semua anggotanya.
Pokok-pokok :
a. Pokok Program Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Program Peningkatan Perilaku Sehat
c. Program Anti Tembakau, Alkohol dan Madat
d. Program Pencegahan Kecelakaan dan Rudapaksa
e. Program Pembinaan Kesehatan Jiwa Masyarakat
d. Program Kesehatan Olah Raga dan Kebugaran Jasmani

10. Apa perbedaan promosi keshatan, bina suasana dan advokasi?

Anda mungkin juga menyukai