Anda di halaman 1dari 14

DISTRIBUSI LEMAK PADA MAHASISWA ANTROPOLOGI UNIVERSITAS

AIRLANGGA ANTARA LAKI-LAKIDANPEREMPUAN (PRELIMINARY STUDY)



Suryo Wicaksono, A.A Putu Santiasa Putra, Luthfi Hakim
Departemen Antropologi, Universitas Airlangga, Surabaya Indonesia
Kontak :Toetik Koesbardiati
Tok_Unair@yahoo.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Lemak merupakan sumber nutrisi yang disimpan dari tubuh dan berasal dari
makanan yang dikonsumsi. Pada tubuh manusia terdapat perbedaan pendistribusian lemak antara
laki-laki dan perempuan, hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor hormonal.

Bahan dan Metode: Sampel penelitian ini dipilih secara random dari mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. Sampel dibedakan antar jenis kelamin.
Antropometri dilakukan dalam pengukuran ketebalan lemak. Lemak yang diukur yakni pada
bagian tubuh yang dianggap memiliki timbunan lemak, diantaranya: lemak Biseps, lemak
Triseps, lemak Subscapula, lemak Abdomen, dan lemak Suprailiaca. Pada pengukuran ketebalan
lemak dilakukan dengan menggunakan alat skinfold caliper, untuk menunjukkan tingkat
ketebalan lemak pada individu .

Hasil dan Diskusi: Kecendrungan yang terjadi pada saat ini, pola pendistribusian dan kumpulan
lemak lebih meningkat. Pada lemak Biceps perempuan cenderung lebih besar daripada laki-laki,
pada lemak triceps perempuan cenderung lebih besar dari laki-laki, pada lemak subscapula laki-
laki, lebih besar dari perempuan, sedangkan pada lemak abdomen dan lemak suprailiaca
cenderung sama, akan tetapi pada rata-rata keduanya lebih besar pada perempuan. Pada era
modernisasi ini, semua pekerjaan lebih tertolong oleh adanya alat elektronik, dan hal itu yang
menyebabkan sedikitnya energi yang dikeluarkan oleh tubuh dan ditimbun didalam tubuh
menjadi lemak. Perubahan pola makan dan perubahan aktivitas yang dipengaruhi
berkembangnya teknologi yang mempermudah pekerjaan manusia, maka kerja tubuh berkurang
dan asupan makanan tetap, yang dalam hal ini menyebabkan munculnya kecendrungan baru
mengenai persebaran lemak dalam tubuh.

Kata Kunci: persebaran lemak, antropometri, jenis kelamin



FAT DISTRIBUTION AMONG STUDENT IN ANTHROPOLOGY
DEPARTMENT OF AIRLANGGA UNVERSITY BETWEEN THE MALE AND
FEMALE STUDENT

Suryo Wicaksono, A.A Putu Santiasa Putra, Luthfi Hakim
Departemen Antropologi, Universitas Airlangga, Surabaya Indonesia
Kontak :Toetik Koesbardiati
Tok_Unair@yahoo.com


ABSTRACT

Background Information : Fat is a source nutrient that are kept in the body and originates from
the food consumed. There are some differences in fat distribution between in male and females
body, it caused by the environmental factors and also the hormonal factors.

Material and Methods : The selection of respondents (sample) are using the design of simple
random sampling (SRS). In this research, the measurement is conducted by the skin-fold
thickness distribution among students in Anthropology Department of Airlangga University.
Anthropometric are used to measure the skin fold thickness. Some of these points have the most
heap of fat in the body, and which will be measured are Biceps, Triceps, Subscapular, Abdomen,
and Suprailiac. And the tool to measure the skin fold thickness in the body is called slim guide
skin fold caliper, which will show us the levels of fat thickness from the body who got measured.

Result and Discussion : With the trends that happened in the moment, the distribution pattern
and fat thickness were increased. Such as, the biceps on females are bigger than the biceps on
males. Also, the triceps on female students are bigger than the triceps on males. The subscapular
on male are bigger than the subscapular on females. Meanwhile, for the abdomen and the
suprailiac on males and females are usually have the same size. Except for the average between
those two area, females have bigger result. As we can see, on this era of modernization, almost
every job are much easier to do because of the help from the technological advances that helps
human decreasing their body works. While the less energy released, the food supply keeps
increasing, and there are tendencies that caused body to not reduce even excessive and unhealthy
condition. Thus the energy generated by the food will accumulate in the body and it deposited as
fat reserves.

Keywords: fat distributions, anthropometric, sex

Pendahuluan
Pada era globalisasi, telah banyak perubahan yang terjadi terhadap kehidupan
masyarakat, hal ini secara tidak langsung berakibat terhadap perubahan gaya hidup. Dalam
perkembangannya gaya hidup merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap tubuh manusia.
Masalah bentuk atau berat badan kadang menjadi masalah yang benar-benar penting bagi
sebagian besar masyarakat, yang dimulai dari masalah kesehatan sampai kepada penampilan.
Permasalahan ini dimulai dari (a) Perubahan pola makan, yang dimana seseorang pada dewasa
ini lebih menginginkan makanan yang instan ataupun makanan kaleng, yang dimana makanan
semacam itu apabila dikonsumsi terus menerus dapat berpengaruh buruk bagi tubuh. (b)
Perubahan tingkat aktivitas. Perubahan ini disebabkan oleh adanya kemajuan teknologi yang
memudahkan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan, sehingga kerja tubuh semakin berkurang. Hal
semacam ini menyebabkan tingkat kebugaran seseorang akan semakin menurun, dan berat badan
akan semakin meningkat karena energi dari makanan yang dikonsumsi akan ditimbun sebagai
lemak.
Distribusi lemak pada tubuh manusia mempengaruhi perubahan bentuk tubuh manusia.
Terdapat perbedaan antara distribusi lemak yang ada pada laki-laki dan distribusi lemak pada
perempuan, hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor hormonal pada setiap individu
tersebut. Distribusi lemak pada tubuh manusia yakni lemak pada Biseps, Lemak Triseps, Lemak
Subscapula, Lemak Abdomen, dan Lemak Suprailiaca. Dengan melihat perbandingan distribusi
lemak, kita dapat melihat pola pendistribusian lemak pada laki-laki dan perempuan.

Bahan dan metodologi penelitian
Antropometri merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tubuh manusia
berdasarkan indeks yang sudah ditentukan. Indeks adalah cara perhitungan yang dikembangkan
untuk mendeskripsikan bentuk (shape) melalui keterkaitan antara titik pengukuran (Glinka, et al.
2008). Metode antropometri ini dapat diterapkan dalam pembuatan pakaian, peralatan rumah
tangga bahan alat perkakas rumah. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk mengukur
ketebalan lemak pada tubuh. Alat-alat yang digunakan untuk pengukuran titik-titik antropometri
adalah antropometer, kaliper geser ( sliding caliper ), kaliper lengkung besar dan kecil dan alat
untuk mengukur ketebalan lemak adalah skin fold caliper. Dalam penelitian ini dilakukan
pengukuran terhadap distribusi ketebalan lemak pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Airlangga, kemudian dibandingkan distribusi ketebalan lemak berdasarkan
jenis kelamin
Pemilihan responden (sampel) menggunakan rancangan simple random sampling (SRS).
Jumlah responden yang dianalisis sebanyak 101 orang (laki-laki = 54 orang, perempuan = 47
orang). Bagian yang diukur adalah Lemak Biseps, lemak Triseps, lemak Subscapula, lemak
Abdomen, dan lemak Suprailiaca.
Lipatan kulit pada Bisep terletak di lengan atas bagian depan antara bahu dan siku.
Ketebalan lemak pada bicep diukur dengan mengukur lipatan kulit secara vertikal di lengan
bagian depan dan sedikit di atas otot perut biceps dengan skin fold caliper. Subjek yang diukur
berdiri tegak menghadap pengukur dengan tangan lurus dan rileks. Lalu kulit ditakar dengan ibu
jari dan telunjuk dan rahang kaliper dijepitkan pada bagian tersebut, maka lingkaran indikator
akan menunjukkan ketebalan lapisan lemak pada subjek. Triceps terletak pada punggung lengan
atas. Ketebalan lemak pada triceps diukur pada bagian tengah dari punggung lengan tepat diotot
triceps, pada titik tengah proyeksi antara sisi dari proses akronim skapula dengan bagian tepi
yang lebih rendah dari olecranon ulna. Lalu untuk cara pengukuran dan subjek yang diukur sama
seperti biceps. Subscapula terletak pada bagian punggung pada angulus inferior scapulae.
Ketebalan lemak pada bagian scapula diukur dengan cara mencubit tepat pada bagian angulus
inferior scapulae, arah cubitan miring ke lateral bawah membentuk sudut 45 terhadap garis
horizontal. Abdomen adalah bagian perut bagian depan. Ketebalan lemak diukur dengan cara
mencubit bagian abdomen secara vertikal kira-kira 3 cm dari imbilicus (pusar). Suprailiaca
adalah bagian perut samping. Ketebalan lemak pada suprailiaca dapat diukur dengan mencubit
pada titik perpotongan antara garis spina iliaca dengan anterior axilla dan garis horizontal yang
melalui crista iliaca. Arah cubitan 45
0
dari arah horizontal. (Lohman, et al. 1988).

Hasil dan diskusi
Lemak Biceps
Lemak Biceps berada pada lengan atas diantara bahu dan siku. Biceps berfungsi untuk
supinate lengan bawah dan melenturkan siku.

Picture 1. Graph of Biceps
Persebaran lemak Biceps antara laki-laki dan perempuan tidak ada perubahan yang
signifikan, akan tetapi apabila dirata-rata maka female biceps lebih besar daripada male biceps,
dengan rata-rata untuk male biceps 76,98 mm sedangkan pada female biceps 84,04 mm

Lemak Triceps
Lemak Triceps atau yang disebut juga dengan otot berkepala tiga karena pada triceps
terdapat tiga bagian otot yang berbeda dan menjadi satu disiku. Triceps ini merupakan titik pada
bagian belakang ekstremitas atas. Otot ini bertugas sebagai ekstensi sendi siku atau penegakan
siku.

Picture 2. Graph of Triceps
Dari persebaran lemak yang ada pada Triceps, persebaranya lebih merata, akan tetapi
mean female triceps lebih besar, yakni 152,34 mm, sedangkan mean male triceps yakni
115,67mm.


Lemak Subscapula
Lemak Subscapula berada pada sudut bawah tulang belikat (titik bawah tulang belikat).

Picture 3. Graph of Subscapula
Persebaran lemak subscapula terdapat kecenderungan berada pada range 100-250, untuk
mean pada subscapula, lebih besar mean male subscapula, yakni 165,37mm, sedangkan female
157,45mm.










Lemak Abdomen
Lemak Abdomen pada perut. Dimana pada vertebrata seperti mamalia terletak antara
thorax (dada) dan panggul. Secara anatomis, perut membentang dari diafragma ke panggul
tepatnya pinggir panggul. Secara fungsional, perut manusia adalah tempat sebagian besar saluran
pencernaan ditempatkan sehingga sebagian besar penyerapan dan pencernaan makanan terjadi di
sini. Selain organ pencernaan organ vital lain yang terdapat pada perut adalah hati, ginjal,
pankreas dan limpa.

Picture 4. Graph of Abdomen
Pada persebaran lemak Abdomen antara laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan
yang signifikan, akan tetapi pada titik maksimum abdomen cenderung didominasi laki-laki. pada
pria tidak terdapat pola yang khas setelah pubertas dan biasanya hanya terjadi penimbunan di
dinding depan abdomen (Bannister et al., 1995: 78).


Lemak Suprailiaca
Lemak Suprailiaca merupakan bagian dari perut. Lebih tepatnya suprailiaca adalah otot
perut bagian samping.

Picture 5. Graph of Suprailiaca
Pada persebaran lemak yang terdapat pada Suprailiaca tidak terjadi perbedaan yang
signifikan antara laki-laki dan perempuan. Distribusi lemak pada titik suprailiaca lebih terfokus
pada range 100-250.

Picture 6. Graph Distribution of Fat
Mean
Sex Bisep Trisep Subscapula Abdomen Suprailiaca
Male 76,98 115,76 165,37 236,67 164,44
Female 84,04 152,34 157,45 237,66 155,11
Picture 7. Table mean

Terdapat perbedaan pola penyebaran lemak badan antara pria dan wanita yang terutama
disebabkan karena faktor hormonal. Wanita mempunyai lemak spesifik yang mulai timbul sejak
masa pubertas dan biasanya tersebar di daerah payudara, perut bagian bawah, paha dan sekitar
alat genital (Sudibjo, Prijo). Pada pria tidak terjadi pola distribusi lemak yang khas, akan tetapi
lemak itu kecenderungan berkumpul pada abdomen.
Picture 8. Women and Man Fat
Jika mengacu terhadap asumsi diatas dan dibandingkan dengan keadaan sekarang maka
kita bisa melihat pola dari data dan grafik mengenai persebaran lemak antara laki-laki dan
perempuan pada lemak Biseps, lemak Triseps, lemak Subscapula, lemak Abdomen, dan lemak
Suprailiaca, secara umum tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan,
akan tetapi dalam kecendrungan yang terjadi pada saat ini, kita bisa melihat terdapat beberapa
individu yang terlihat menyimpang dari normal, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya yakni terjadi human error, faktor lain yakni terdapat suatu bentuk kecendrungan
mengenai persebaran lemak pada saat ini, dimana pada data yang disajikan diatas dalam indeks
roher terdapat Leptosomatic 32.65% Athletic 44.90% dan Pyknic 22.45%. dari prosentase
tersebut dapat dilihat bahwa golongan yang disebut normal yakni golongan Athletic, karena data
terbanyak terlihat pada golongan Athletic. Indeks rohrer merupakan hitungan yang
menggabungkan berat dan tinggi badan yang akan menghasilkan indeks tunggal, yang nantinya
menghasilkan indeks tunggal. Indeks rohrer ini dihitung melalui rumus :

Berat badan (g) x 100
Tinggi (cm)
3


Dari data diatas dapat terlihat bahwa fat Biceps female cenderung lebih besar dari pada
male, pada fat triceps female cenderung lebih besar, pada fat subscapula male, lebih besar dari
female, sedangkan pada abdomen dan suprailiaca cenderung sama, akan tetapi pada mean
keduanya lebih besar female. Data ini berbeda dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
yang ada pada tabel di bawah ini :
variabel
Perempuan Laki-laki
Perbedaan
signifikansi
atas
probabilitas
antara test-1
dan test ke-2
Test ke-1 Test ke-2 Test ke-1 Test ke-2
Lemak Tricep 17.1 mm 17.2 mm 10.0 mm 10.1 mm 0.97
Lemak
Subscapula
11.8 mm 11.9 mm 11.3 mm 11.4 mm 0.94
Lemak Supra
iliaca

13.5 mm 13.8 mm 21.3 mm 21.9 mm 0.92
Lemak
Abdominal
11.7 mm 11.8 mm 17.5 mm 16.6 mm 0.91
(based on unpublished data of Forsyth, Plyley, and Shephard)
Pada tabel diatas menunjukkan persamaan data bagian lemak tricep , dimana perempuan
memiliki ketebalan lemak lebih besar dibanding dengan laki-laki. Sedangkan pada bagian lain
memiliki perbedaan data. Pada tabel ini menunjukkan bagian subscapula perempuan lebih besar,
pada suprailiaca laki-laki lebih besar dan pada abdominal laki-laki lebih besar dari pada
perempuan. Dari kedua data sangat terlihat perbedaan data yang sangat signifikan, dimana
sekarang ketebalan lemak jauh lebih tinggi bila dibanding dengan dulu. Peningkatan ketebalan
lemak ini di sebabkan oleh :
Perubahan pola makan. Di era globalisasi ini most people lebih menginginkan makanan
yang instan ataupun makanan kaleng, dimana makanan semacam itu apabila dikonsumsi
secara terus menerus dapat berpengaruh buruk bagi tubuh, dan apabila hal semacam itu
terjadi, maka akan megakibatkan perubahan metabolism dalam tubuh. Perubahan
metabolisme memberikan dapt memberikan gambaran tentang pemeriksaan penyakit
yang berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak tubuh.
Perubahan tingkat aktivitas. Perubahan ini disebabkan oleh adanya kemajuan teknologi
yang memudahkan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh manusia pada saat ini,
sehingga kerja tubuh semakin berkurang. Dengan berkurangnya kerja tubuh maka energy
yang dikeluarkan akan semakin sedikit sedangkan makanan yang dimakan tidak
berkurang bahkan terdapat kecenderungan berlebih, dan tidak sehat. Dengan demikian
energy yang dihasilkan oleh makanan akan terakumulasi dan ditimbun menjadi lemak
cadangan.
Dengan adanya hipotesis mengenai suatu bentuk trend baru pada pola persebaran lemak, yang
sedikit banyak terpengaruh oleh adanya globalisasi, maka diperlakukan penelitan selanjutnya
mengenai pola persebaran lemak
Kesimpulan
Dalam penelitian mengenai distribusi lemak tubuh pada mahasiswa laki-laki dan
perempuan Antropologi Universitas Airlangga, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
terlalu menonjol pada distribusi lemak tubuh antara mahasiswa laki-laki dan perempuan.
Meskipun demikian distribusi lemak pada mahasiswa laki-laki untuk bagian abdomen,
suprailiaca dan sub scapula lebih besar bila dibandingkan dengan mahasiswa perempuan. Tetapi
untuk biceps dan triceps ternyata distribusi lemak mahasiswa perempuan lebih besar dari pada
laki-laki. Dari grafik juga terlihat mulai banyak individu yang menyimpang dari normal. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya suatu trend baru mengenai persebaran lemak pada saat ini. Trend ini
bisa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
Perubahan pola makan, hal ini terjadi akibat individu sekarang lebih menyukai makanan cepat
saji ataupun makanan kaleng, dimana bila dikonsumsi terus menerus dapat berpengaruh buruk
terhadap tubuh dan dapat merubah metabolisme tubuh.
Perubahan aktivitas, hal ini dikarenakan kemajuan teknologi yang begitu pesat. Dimana
manusia akan dimanjakan dengan teknologi yang membantu atau memudahkan pekerjaan
manusia saat ini. Dengan semakin dipermudahnya pekerjaan manusia, maka kerja tubuh akan
berkurang tetapi asupan makan tetap. Hal ini akan berujung pada kegemukan atau obesitas.
Jadi, globalisasi yang terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap munculnya trend baru
mengenai persebaran lemak dalam tubuh.

Referensi
Shephard, Roy.J (1991). Body Composition in Biologycal Anthropology. Cambridge
University Press.
Taylor, Mascie .C.G.N., Bogin ,Barry (1995). Human Variability and Plasticity. United
States of America : Cambridge University Press.
Lohman, G.Timothy., Roche, F.Alex., Reynaldo, Martorell. (1988). Anthropometric
Standardization Reference Manual. United States of America : Braun-Brumfield Inc.
Glinka, Josef., Artaria, Dyah.Myrtati ., Koesbardiati, Toetik., (2008). Metode
Pengukuran Manusia. Surabaya : Airlangga University Press
Sudibjo, Prijo. Penilaian Presentase Lemak Badan Pada Populasi Indonesia Dengan
Metode Anthropometris. From: http://staff.uny.ac.id, 26 mei 2012.

Anda mungkin juga menyukai