Anda di halaman 1dari 11

II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Definisi Pasar
Pasar (dalam arti luas) merupakan tempat perjumpaan antara pembeli
dan penjual, di mana barang/jasa atau produk dipertukarkan antara pembeli dan
penjual. Ukuran kerelaan dalam pertukaran tersebut biasanya akan muncul suatu
tingkat harga atas barang dan jasa yang dipertukarkan tersebut (Ehrenberg dan
Smith, 2003). Pasar terbentuk dari proses pertemuan sampai terjadinya
kesepakatan. Pasar tersebut tidak memperdulikan tempat dan jenis barang. Jadi
pasar tidak terbatas pada suatu lokasi saja (Rasyaf, 1996).
Pasar dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu pasar konkrit dan
pasar abstrak. Pasar konkrit merupakan tempat dimana para peminta dan
penawar barang berkumpul dan bertemu. Ciri pasar konkrit yaitu peserta pasar
(penjual dan pembeli) dan barang yang diperdagangkan terdapat pada pasar
tersebut (Hanafiah, 1983).
Pada pasar konkrit barang-barang yang diperdagangkan meliputi barang
konsumsi dan benda-benda modal, seperti pasar hewan yaitu pasar yang
menyediakan berbagai jenis ternak ruminansia (besar maupun kecil) yang masih
hidup, disini para pembeli memilih hewan yang diinginkan (Rahardi, 1996).
Kegagalan pasar dapat terjadi disebabkan oleh (Ehrenberg dan Smith,
2003):
1. Pelaku transaksi mengabaikan fakta yang ada dan melakukan
transaksi tanpa keinginan mereka.
2. Transaksi dibatasi oleh undang-undang (transaction barriers).


8

3. Distorsi harga.
4. Nonexistence of market. Pembeli dan penjual tidak dapat memastikan
sumber daya atau produk yang akan ditransaksikan.

Keberadaan pasar mempunyai fungsi yang sangat penting. Bagi
konsumen, adanya pasar akan mempermudah memperoleh barang dan jasa
kebutuhan sehari-hari. Adapun bagi produsen, pasar menjadi tempat untuk
mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi. Secara umum, pasar
mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan
harga, dan sebagai tempat promosi.

2.1.1 Pasar sebagai Sarana Distribusi
Pasar sebagai sarana distribusi, berfungsi memperlancar proses
penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Saluran Distribusi
terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) yang
digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke
konsumen (Djaslim,1996). Untuk menempatkan suatu barang dan jasa pada
tempat yang tepat, kualitas yang tepat jumlah yang tepat, harga yang tepat dan
waktu yang tepat dibutuhkan saluran distribusi yang tepat pula (Nurbaity,2004).
Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah
dapat dikonsumsi. Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi barang
dan jasa dari produsen ke konsumen berjalan lancar. Sebaliknya, pasar
dikatakan tidak berfungsi baik jika kegiatan distribusi seringkali macet.
Pasar hewan sebagai salah satu bentuk pasar dimana terdapat kegiatan
jual beli barang hidup dituntut untuk memiliki sarana distribusi yang mendukung,


9

jasa pengangkutan yang tersedia dan pelayanan pengantaran ternak yang
memadai, hal tersebut menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan
sebuah fungsi distribusi di pasar hewan agar ternak sampai ke wilayah
konsumen dalam keadaan selamat.
Menurut Dinas Kementrian Umum yang dimaksud fungsi distribusi pokok
adalah tugas tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan. berjalannya sebuah
fungsi distribusi akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran sebuah
perpindahan barang dari produsen menuju konsumen. Fungsi pokok distribusi
antara lain:
(1) Pengangkutan (Transportasi), Keberadaan tempat kegiatan
produksi yang berbeda dengan tempat tinggal konsumen harus
diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Pengangkutan meliputi
kegiatan untuk menggerakan barang-barang dari tempat-tempat
produksi ke tempat barang itu dibutuhkan, didalamnya mencakup
pemilihan alat angkut, perencanaan dan pembiayaan yang
diperlukan untuk proses pengangkutan suatu barang (Nasution,
1983).
(2) Penjualan (Selling), Di dalam pemasaran barang, selalu ada
kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak
dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan
penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat
menggunakan barang tersebut.
(3) Pembelian (Buying), Setiap ada penjualan berarti ada pula
kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh
produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang


10

membutuhkan barang tersebut. Kegiatan pembelian merupakan
kegiatan pemindahan kepemilikan suatu barang (Kartasapoetro,
1992).
(4) Penyimpanan (Stooring) Sebelum barang-barang disalurkan pada
konsumen biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin
kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barangbarang, perlu
adanya penyimpanan (pergudangan).
(5) Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli
selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran
barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya
pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang
yang akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan (standardisasi)
barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau
disalurkan sesuai dengan harapan.

Pasar hewan yang cenderung tergolong pasar oligopili dimana penjual
lebih banyak dibanding dengan pembeli sangat beresiko akan ternak yang
diperdagangkan tidak laku terjual, hal tersebut mengharuskan penjual untuk
menyimpan dan menjaga kondisi ternak tetap dalam keadaan sehat agar bisa
didagangkan kembali di hari pasar selanjutnya. Selain itu kondisi kesehatan dan
keselamatan ternak menjadi salah satu faktor penting dalam sebuah proses
distribusi. Wilayah konsumen yang berbeda dengan pasar hewan menuntut
sebuah sistem distribusi harus tertata dengan baik, hal ini menjadi satu prioritas
bagi konsumen agar ternak yang dibelinya di pasar hewan dalam keadaan
selamat sampai dikandang.


11

2.1.2 Pasar sebagai Pembentuk Harga
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di
pasar tersebut penjual menawarkan barang-barang atau jasa kepada pembeli.
Pembeli yang membutuhkan barang atau jasa akan berusaha menawar harga
dari barang atau jasa tersebut, sehingga terjadilah tawar-menawar antara kedua
belah pihak. Setelah terjadi kesepakatan, terbentuklah harga. Dengan demikian,
pasar berfungsi sebagai pembentuk harga. Harga yang telah menjadi
kesepakatan tersebut, tentunya telah diperhitungkan oleh penjual dan pembeli
dimana penjual memperhitungkan laba yang diinginkannya dan pembeli
memperhitungkan manfaat barang atau jasa serta keadaan keuangannya.
Adapun tujuan pembentukan harga menurut Merrius (1999) adalah
sebagai berikut:
(1) Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, dengan menetapkan
harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung
yang optimal.
(2) Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau
pengembalian pada penjualan bersih.
(3) Mencegah atau mengurangi persaingan, Menguasai Pangsa
Pasar, Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk
pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk
kompetitor yang ada di pasaran.





12

Harga yang terbentuk untuk suatu komoditas merupakan hasil interaksi
antara penjual dan pembeli. Harga yang terjadi sangat dipengaruhi oleh kuantitas
barang yang ditransaksikan (Afifudin, 2012). Faktor terpenting dalam
pembentukan harga adalah kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan
dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada harga pasar jika jumlah
yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai rancangan dan
variasi, dalam pembentukan harga menurut Marras (1999), harga dapat
ditentukan atau dihitung :
(1) Harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan
(cost plus pricing method). Metode penetapan harga ini adalah
metode yang paling sederhana di mana penjualan atau produsen
menetapkan harga jual untuk satu barang yang besarnya sama
dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk
laba yang diinginkan (margin) pada tiap-tiap unit tersebut
sehingga formula menjadi: Cost plus pricing method = Biaya total
+ laba = Harga jual Metode ini mempertimbangkan bahwa ada
bermacammacam jenis biaya dan biaya ini dipengaruhi secara
berbeda oleh kenaikan atau penurunan keluaran (output) = hasil
nyata.
(2) Harga yang berdasarkan pada keseimbangan antara permintaan
dan suplai. Metode penetapan harga yang lain adalah metode
menentukan harga terbaik demi tercapainya laba yang optimal
melalui keseimbangan antara biaya dengan permintaan pasar.


13

(3) Harga yang berdasarkan keseimbangan antara suplai dan
permintaan. Metode ini memang paling cocok bagi perusahaan
yang tujuan penetapan harga-harganya memaksimalkan laba.

Sistem jual beli ternak yang masih tradisional yaitu dengan sistem
penaksiran mengharuskan pembeli untuk bisa membedakan dan menghitung
harga yang akan ditawarkan terhadap ternak yang akan dibeli. Kecenderungan
akan kerugian pada saat membeli ternak sangat besar apabila taksiran dan
harga yang ditawarkan terlalu mahal atau tidak sesuai dengan jenis, bentuk fisik
dan bobot ternak tersebut. Hal ini pula yang menjadi salah satu kelemahan di
pasar hewan dimana pembentukan harga berbeda pada sapi dengan bobot serta
jenis yang sama.

2.1.3 Pasar sebagai Sarana Promosi
Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat
memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat,
keunggulan, dan kekhasannya pada konsumen. Promosi dilakukan untuk
menarik minat pembeli terhadap barang atau jasa yang diperkenalkan. Promosi
dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain, memasang spanduk,
menyebarkan brosur, pameran, dan sebagainya. Banyaknya cara promosi yang
dilakukan oleh produsen, membuat konsumen lebih selektif dalam memilih
barang yang akan dibeli. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan
harga murah dan kualitasnya bagus akan menjadi pilihan konsumen.



14

Menurut Shimp (2000) Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting
bagi suatu perusahaan/lembaga. Diantaranya adalah:
(1) Informing (Memberikan informasi)
(2). Persuading (Membujuk)
(3). Reminding (Mengingatkan)
(4). Adding value (Menambah nilai)
(5). Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan).

Fungsi promosi di pasar hewan yang biasanya dilakukan oleh calo atau
makelar sangat membantu penjual dalam memperdagangkan ternaknya.
Seorang calo biasanya membujuk calon pembeli agar membeli ternak yang
ditawarkannya. Selain itu keberadaan calo atau makelar juga sangat membantu
penjual dalam memberikan informasi akan harga ataupun kelebihan pada ternak
yang diperdagangkan. Hal lain yang menjadi satu faktor pentingnya fungsi
promosi dilakukan di pasar hewan adalah banyaknya penjual dan sedikitnya
pembeli yang ada di pasar hewan mengharuskan para pelaku penjual ternak
berkompetisi untuk saling menawarkan ternaknya kepada pembeli.

2.2 Pengertian Pemasaran
Definisi Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa
yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial. Pemasaran mempunyai fungsi dan peranan supaya konsumen
memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu, bentuk dan harga yang


15

tepat. Pemasaran (marketing) adalah kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada
konsumen saat ini maupun konsumen potensial (Stanton,1996).
Kegiatan pemasaran dibangun berdasarkan arus barang. Arus barang
meliputi proses pengumpulan (konsentrasi), proses pengimbangan (equalisasi),
dan proses penyebaran (dispersi) (Hanafiah dan Saefudin, 1983 serta Hamid,
1972).
Strategi pemasaran menurut Kotler (1997) adalah sejumlah tindakan
terintegrasi yang diarahkan untuk mencapai keuntungan kompetitif yang
berkelanjutan. Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok,
yaitu segmentasi, penentuan pasar sasaran, dan penetapan posisi. Ketiga
langkah ini sering disebut STP (segmenting, targetting, positioning) (Kotler dan
Amstrong, 2004). Langkah pertama adalah segmentasi pasar, yakni
mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang
membutuhkan produk dan/atau bauran pemasaran tersendiri. Langkah kedua
adalah penentuan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen
pasar untuk dimasuki maupun dilayani. Langkah ketiga adalah penetapan posisi,
yaitu tindakan membangun dan mengomunikasikan manfaat produk yang
istimewa dari produk di dalam pasar.

2.3 Definisi Sistem
Sistem adalah kumpulan, group, komponen apapun baik fisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan tertentu dengan menerima input (masukan) dan menghasilkan output


16

(keluaran) dalam proses perpindahan yang telah diatur (OBrien, 2005). Terdapat
dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan system, yaitu yang
menenkankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya.
Analisis sistem (system analyst) adalah orang yang menganalisis sistem
(mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menetukan kebutuhan-
kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang
beralasan. Analisis sistem juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang
sedang berjalan, masalah, serta rekomendasi umum untuk perbaikan,
peningkatan, atau usulan untuk mengganti sistem yang sedang berjalan (Al
Fatta, 2007).
Sistem pasar adalah komponen yang ada didalam kegiatan suatu pasar
yang saling berhubungan satu sama lain dalam menjalankan suatu kegiatan jual
beli untuk mencapai suatu tujuan transaksi. Didalam suatu pasar terdapat pelaku
pelaku pasar yang memiliki fungsi dan peran yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lain.

2.3.1 Sistem Pemasaran
Dalam sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling
tergantung dan saling berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor tersebut adalah :
Organisasi yang melakukan tugas-tugas pemasaran
Sesuatu (barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan
Pasar yang dituju
Para perantara yang membantu dalam pertukaran (arus) antara
organisasi pemasaran dan pasarnya.


17

Antara lain pengecer, pedagang besar, agen pengangkutan, dan lain-lain
Faktor-faktor lingkungan seperti faktor demografi, kondisi perekonomian,
faktor sosial dan kebudayaan, teknologi dan persaingan.
Dari kelima faktor tersebut maka Sistem Pemasaran dapat didefinisikan
sebagai Kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran,
barang, jasa, ide, orang dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan
pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan
pasarnya.

2.3.2 Peranan Pemasaran
Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial sehingga konsumen
dapat memperoleh kebutuhan / keinginan mereka melalui permintaan,
penawaran, dan penukaran nilai suatu produk antara penjual dan pembeli.
Kebutuhan : segala kebutuhan dasar manusia baik intuk minum, makan,
pakaian, pendidikan dan lainnya
Keinginan : Merupakan kondisi lebih khusus dari kebutuhan, misalnya
minuman ringan, makanan bergizi, pendidikan tinggi, atau lainnya
Permintaan : akumulasi kebutuhan/keinginan yang potensial untuk
digarap, misalnya, makanan, perumahan, pendidikan dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai