PT. Setia Kawan yang berlokasi di Jl. Jayeng Kusuma VII/12 Tulungagung, merupakan salah satu perusahan manufaktur penghasil kertas pembungkus yang melakukan kegiatan operasionalnya yaitu menjual kertas hasil produksinya dengan sistem kredit kepada distributor atau langsung ke perusahaan yang membutuhkan. Hal yang sangat penting dalam penjulan kredit, yaitu bagaimana perusahaan menerapkan pengendalian yang baik atas penjualan tersebut agar risiko-risiko yang timbul atas penjualan kredit dapat diminimalisir, seperti terjadinya piutang yang tidak tertagih. 1.1 Bagian yang Terkait dengan Siklus Pendapatan a. Direktur
Mengotorisasi semua formulir yang terkait dengan siklus pendapatan b. Bagian Administrasi Penjualan Bagian ini bertugas menerima pesanan dari pembeli, kemudian menentukan tanggal pengiriman, dan membuat catatan pesanan. c. Bagian Gudang Barang Jadi
Bagian ini bertugas menyiapkan barang yang tercantum dalam surat jalan, kemudian menyerahkannya ke bagian timbang. d. Bagian Timbang Bagian ini bertugas menimbang barang yang akan dikirimkan ke pelanggan sebelum diserahkan ke bagian pengiriman. e. Bagian Pengiriman
Bagian ini bertugas mengirimkan barang pada pembeli dan membawanya kembali ke perusahaan apabila keadaannya tidak sesuai dengan yang di pesan. Dan bertanggung jawab apabila pesanan rusak saat pengiriman.
f. Bagian Hutang Piutang
Bagian ini bertugas membuat faktur penjualan serta mencatat piutang ke dalam kartu piutang 2
g. Bagian Buku Besar dan Tambahan
Bagian ini bertugas mencatat transaksi penjualan kredit dalam jurnal penjualan dan setiap periode mempostingnya ke buku besar. h. Kasir
Bagian ini menerima kas masuk saat terjadi pembayaran piutang oleh pelanggan. Kemudian memberikannya kepada bagian keuangan setelah akhir hari.
i. Bagian Keuangan
Bagian ini bertugas untuk menyimpan kas, mebuat laporan penerimaan kas dan menyetorkannya ke Bank
1.2 Dokumen yang Terkait dengan Siklus Pendapatan
1. Catatan Pesanan. Catatan pesanan dibuat untuk mencatat pesanan pelanggan agar barang yang dikirim diharapkan dapat sesuai dengan keinginan pelanggan. 2. Surat Jalan Surat jalan dibuat berdasarkan catatan pesanan pelanggan sebagai bukti pertanggungjawaban atas barang yang dikirim kepada pelanggan oleh bagian pengiriman. 3. Nota Timbang Nota timbang dibuat berdasarkan hasil timbang dari barang jadi yang dikeluarkan dari gudang barang jadi sebelum dikirim ke pelanggan. 4. Faktur Penjualan Faktur penjualan merupakan bukti atas kredit yang dilakukan pelanggan kepada perusahaan. 5. Kartu Piutang Kartu piutang dibuat untuk merekap piutang yang terjadi. Satu kartu piutang untuk satu pelanggan. 6. Jurnal Penjualan dan Penerimaan Kas Jurnal digunakan mencatat transaksi penjualan perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus didebit dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. 7. Buku Besar 3
Buku besar merupakan postingan yang dilakukan berdasarkan jurnal. 8. Bukti Kas Masuk Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai. 9. Laporan Penerimaan Kas Harian Laporan penerimaan kas adalah rekapitulasi penerimaan kas yang diterima setiap hari.
1.3 Kebijakan Manajemen dalam Siklus Pendapatan
Berikut ini merupakan kebijakan manajemen yang berkaitan dengan siklus pendapatan yang diterapkan oleh PT. Setia Kawan berdasarkan hasil dari wawancara:
1. Apakah pemesan merupakan pelanggan baru atau lama.
2. Pelanggan Baru diberikan jangka waktu penundaan pembayaran 1 bulan apabila pelanggan tersebut belum sanggup melakukan pembayaran pada tanggal jatuh tempo.
3. Pelanggan lama diberi waktu 3 kali nota, di sini yang dimaksud dengan 3 kali nota adalah pelanggan lama masih bisa memesan barang secara kredit maksimal 3 kali penundaan pembayaran. Dan untuk penjualan berikutnya harus dilakukan secara tunai dan permintaan pembelian dikurangi. 4. Untuk pembayaran pembelian yang menggunakan cek mundur masih dapat ditoleransi 5. Pembayaran yang dilakukan lebih awal mendapatkan potongan penjualan sesuai kebijakan perusahaan. 6. Pembayaran pelunasan dapat dilakukan menggunakan cek/giro atau membayar langsung ke kasir perusahaan. 7. Barang dagangan yang dapat diretur apabila tidak sesuai dengan pesanan.
8. Barang dagangan yang rusak di perjalanan maka merupakan tanggung jawab jasa pengangkutan.
1.4 Prosedur Penjualan Kredit
1. Pelanggan memesan barang kepada bagian administrasi penjualan.
2. Bagian administrasi penjualan mencatat pesanan pelanggan pada catatan pesanan. 3. Bagian administrasi penjualan membuat dan menandatangani Surat Jalan rangkap 3. Rangkap 2 untuk bagian gudang barang jadi, rangkap 3 untuk pelanggan dan rangkap 1 4
untuk diarsip.
4. Bagian gudang barang jadi menerima Surat Jalan rangkap 2 dan 3 yang telah ditanda tangani kemudian menyiapkan barang sesuai dengan pesanan dan memberikannya kepada bagian timbang.
5. Bagian timbang menerima barang dari bagian gudang dan membuat Nota Timbang 2 rangkap. Kemudian meyerahkannya kepada admnistrasi penjulan untuk ditanda tangani. Setelah itu Nota Timbang rangkap 2 diberikan kepada bagian pengiriman dan rangkap 1 diarsip bagian administrasi penjualan.
6. Surat Jalan rangkap 3 diserahkan kepada bagian pengiriman bersama dengan barang pesanan dan Nota Timbang rangkap 2. 7. Surat Jalan rangkap 2 diberikan pada bagian hutang piutang untuk dibuatkan Faktur Penjualan 3 rangkap. 8. Bagian hutang piutang mencatat piutang yang terjadi berdasarkan Faktur Penjualan ke dalam kartu piutang. 9. Kemudian Faktur Penjualan rangkap 1 diberikan kepada bagian Buku Besar, rangkap 2 untuk diarsip bersama dengan Surat Jalan rangkap 2, dan Faktur Penjualan rangkap 3 diberikan kepada bagian pengiriman barang untuk diserahkan kepada pelanggan bersamaan dengan barang pesanan Surat Jalan rangkap 3 dicocokkan dengan Faktur Penjualan dan barang sebelum dikirimkan. 10. Bagian buku besar dan tambahan membuat jurnal penjualan berdasarkan Faktur Penjualan rangkap 1 dan memposting ke buku besar.
1.5 Prosedur Pelunasan Piutang
1. Saat jatuh tempo pelanggan melakukan pelunasan dengan membawa Faktur Penjualan kepada kasir, kemudian kasir menerima uang dari pelanggan dan membuat Bukti Kas Masuk (BKM) 3 rangkap. Kasir menandatangani BKM. Kemudian diberikan kepada bagian administrasi penjualan untuk ditanda tangani.
2. Bagian administrasi penjualan memberikan pada bagian keuangan untuk menandatangani BKM. Setelah itu diberikan kepada direktur untuk ditanda tangani.
3. BKM rangkap 1 diberikan kepada bagian hutang piutang untuk dicatat ke dalam kartu 5
piutang. Kemudian BKM rangkap 2 diberikan kepada bagian buku besar untuk dibuat jurnal penerimaan kas. Dan BKM rangkap 3 diarsip oleh bagian keuangan. 4. Bagian keuangan menyetorkan uang ke bank secara berkala dan membuat Laporan Penerimaan Kas. 1.6 Kebijakan Akuntansi
1 Metode pengakuan pendapatan adalah Metode Akrual 2 Metode pencatatan persediaan adalah Metode Perpetual
1.7 Kesimpulan 1. Perusahaan sudah melaksanakan prosedur pada siklus pendapatan yang meliputi prosedur penjualan kredit dan prosedur pelunasan piutang. Namun, perusahaan tidak memiliki prosedur tertulis mengenai retur. 2. Beberapa bentuk pengendalian atas kegiatan operasional perusahaan, terutama pada siklus pendapatan yang dibuat dan dijalankan perusahaan masih terdapat beberapa kelemahan dan kemungkinan timbulnya kecurangan. Hal ini terlihat pada : a. Pada struktur organisasi menunjukkan bahwa perusahaan belum memiliki komite audit untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja dan evaluasi terhadap tugas dan fungsinya serta sistem dan prosedur.
b. Job deskripsi tidak mencakup tanggung jawab masing-masing bagian secara menyeluruh. c. Pada prosedur penjualan kredit dan penerimaan masih perlu dilakukan pembenahan. d. Penagihan hutang yang dilakukan peusahaan sangat lemah dan bagian yang terkait dengan ini tidak berfungsi. e. Otorisasi atas transaksi masih lemah pada dokumen yang terkait dengan siklus penjualan. f. Perusahaan tidak memiliki beberapa dokumen yang seharusnya diperlukan dalam siklus pendapatan. g. Banyak kekurangan yang terdapat pada dokumen, diantaranya kurangnya dokumen rangkap, tidak ada nama perusahaan atau kop, tidak dicetak pre numbered dan beberapa keterangan penting yang seharusnya ditunjukkan pada dokumen . h. Perusahaan belum memiliki software khusus yang mendukung kegiatan 6
operasioanalnya. Hal ini dikhawatirkan banyaknya kesalahan dan ketidakakuratan yang terjadi karena banyaknya transaksi. i. Kebijakan manajemen dan kebijakan akuntansi yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan siklus pendapatan tidak tertulis secara jelas. Kebijakan manajemen dan akuntansi yang dibentuk tersebut pun masih belum kuat, sehingga memerlukan perbaikan.
Referensi : Putri, Nory Fitriana Eka. 2013. Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Siklus Pendapatan (Studi Kasus pada PT. Setia Kawan). (Jurnal Ilmiah) [diakses pada tanggal 2 Oktober 2014]
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan Dan Penerimaan Kas Sistem Informasi Siklus Pendapatan, Universitas Mercu Buana, 2018