Anda di halaman 1dari 14

Page | 1

I. Judul Percobaan
Tubuh Sebagai Satu Kesatuan

II. Tujuan Percobaan
1. Menunjukan letak organ-organ tubuh
2. Menjelaskan sistem transport dalam tubuh

III. Teori Dasar
Ilmu yang mempelajari tentang anatomi dan tubuh manusia dikenal dengan nama
antropotomi. antropotomi adalah sebuah bidang khusus dalam anatomi yang mempelajari
struktur tubuh manusia, sedangkan jaringan dipelajari di histologi dan sel di sitologi.
Penyusun tubuh manusia shampir sama seperti penyusun tubuh pada hewan yang terdiri atas
beberapa sistem organ, yang setiap sistem organnya terdiri atas beberapa organ-organ
penyusun, yang setiap organ terdiri atas beberapa kumpulan jaringan, yang setiap jaringan
tersusun atas sel sehingga menjadi satu kesatuan yang disebut organism.

Pengertian Anatomi Fisiologi (Martini, 2001)
Kata anatomy berasal dari bahasa yunani (Greek) yang secara literatur diartikan
sebagai membuka suatu potongan. Antomi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagian
dalam (internal) dan luar (external) dari struktur tubuh manusia dan hubungan fisiknya
dengan bagian tubuh yang lainnya. Contoh: mempelajari organ jantung dan posisinya dalam
tubuh.
Kata physiology juga juga berasal dari bahasa yunani (Greek) yaitu ilmu yang mempelajari
bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya. Contoh: seseorang yang ingin
mempelajari fisiologi tentang bagaimana jantung bisa memompa darah.
Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan yang lainnya baik secara
teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu konsep: semua fungsi yang
spesifik dibentuk dari struktur yang spesifik.

Klasifikasi Anatomi
Anatomi terbagi atas: (1) anatomi mikroskopik dan (2) anatomi makroskopik.
Anatomi mikroskopik adalah mempelajari suatu struktur yang tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang. Bentuk pemeriksaan mikroskopis adalah pemeriksaan sitology dan
histologi. Sitology mempelajari suatu sel secara undividual sedangkan histologi
memperlajari suatu jaringan.

Klasifikasi Fisiologi
Fisiologi manusia adalah ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi) dari tubuh
manusia. Adapun spesifikasi fisiologi dari anatomi antara lain: fisiologi sel (mempelajari
fungsi sel dan bagian-bagiannya), Fisiologi spesifik (mempelajari suatu organ), fisiologi
sitemik (mempelajari fungsi organ secara sistemik), fisiologi patologikal (mempelajari efek
penyakit terhadap suatu organ)

Istilah dan Posisi Anatomi
Posisi anatomi adalah ketika seorang menghadap ke depan, dengan kepala tegak
lurus, kedua tangan berada di samping dengan ibu jari berada di samping/luar.


Page | 2

Istilah anatomi berdasrkan posisi anatomi antara lain:
Anterior : depan
Medial : tengah
Superior : atas
Dextra : kanan
Ventra : bagian depan
Interna : dalam
Proximal : pangkal
Central : pusat
Parietal : lapisan luar
Superfisial : dangkal
Horizontal : bidang datar
Transversal : potingan melintang
Posterior : belakang
Lateral : samping
Inferior : bawah
Sinistra : kiri
Dorsal : bagian belakang
Externa : luar
Distal : ujung
Perifer : pinggir (tepi)
Visceral : lapisan dalam
Profunda : dalam
Vertical : bidang tegak
Longitudinal : potongan memanjang

Rongga-rongga dalam Tubuh Manusia
1. Rongga yang terdapat dalam kepala:
Rongga tengkorak ( cavum Cranialis), isinya: otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum), dan batang otak (brain stem)
Rongga mata (cavum orbital), isinya: bola mata (orbita)
Rongga hidung (cavum nasi), isinya: tempat lewatnya udara pernafasan.
Rongga mulut (cavum oris), isinya lidah dan gigi.
Rongga telinga tengah (cavum tympani), isinya: tulang-tulang pendengaran (maleus,
incus, stapes)
2. Rongga yang terdapat pada badan:
- Rongga dada (cavum thoracis), isinya: paru-paru (pulmo), jantung (cardio),
pembuluh darah aorta, pembuluh darah vena cava, arteri dan vena pulmonalis,
trachea, bronchus, dan eosophagus.
- Rongga perut (cavum abdomen), isinya: lambung (gaster), usus halus (intestinum,
duodenum, jejunum), usus besar (colon), kelenjar pangkreas, limpa (lien), hati
(hepar), dan ginjal (renal)
- Rongga pangul (cavum pelvis), isinya: kandung kkemih (vesika urinaria), rectum,
pada laki-laki kelenjar prostat, perempuan terdapat Rahim (uterus) dan indung telur
(ovarium)

Tingkatan Organisasi dalam Tubuh Manusia
Tingkatan organisasi pada tubuh manusia berdasarkan kajian mikroskopik ke
makroskopik anatomi adalah:

1. Tingkat kimia atau molekul, dibentuk oleh atom yang merupakan unit sangat terkecil
membentuk molekumolekul dengan ukuran sangat kompleks. Contoh: molekul
kompleks protein.

2. Tingkat seluler, interaksi dari molekul-mlekul yang membentuk organelle tertentu
yang akan membentuk sebuah sel.

3. Tingkat jaringan, kumpulan dari sel-sel tersebut akan membentuk suatu jaringan.
Contoh: jaringan otot.
Page | 3


4. Tingkat organ, merupakan kumpulan dari beberapa jaringan yang menyusun suatu
organ. Contoh: jantung.

5. Tingkat sistem organ, merupakan interaksi dari satu organ dengan organ yang
lainnya sehingga menyusun sistem organ. Contoh: sistem pencernaan.

6. Tingkat organisme, merupakan kesatuan seluruh sistem organ pada manusia yang
akan mempertahankan kehidupan dan kesehatan.

Sistem Organ dalam Tubuh Manusia
Adapun beberapa sistem organ yang dimiliki oleh manusia antara lain :

1. Sistem Pencernaan Makanan.
Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa molekul organik kompleks
menjadi molekul yang lebih sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap tubuh.
Organ yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi, dan
lidah), esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
2. Sistem Pernapasan.
Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang
berbentuk CO
2
. Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ, di antaranya saluran-
saluran pernapasan yang meliputi faring, laring, dan trakea serta paru-paru yang meliputi
sistem bronkus dan alveolus.

Gambar 3.10 Sistem pernapasan yang terdapat pada manusia.

3. Sistem Sirkulasi
Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan
berupa molekul-molekul organik seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut
hasil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri atas organ-organ,
seperti jantung, arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
4. Sistem Ekskresi
Page | 4

Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, selain CO2 atau cairan. Hal
tersebut dilakukan untuk menjaga titik keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi
tersusun atas beberapa organ, seperti ginjal, kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan
uretra.
5. Sistem Endokrin
Sistem ini mengatur aktivitas tubuh, seperti pertumbuhan dan homeostasis. Sistem ini
tersusun oleh berbagai macam kelenjar, seperti kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak
ginjal, dan kelenjar gondok.
6. Sistem Saraf
Sistem saraf berperan dalam menyampaikan rangsang yang diperoleh dari lingkungan,
mempersepsikan rangsang, untuk kemudian merespons rangsang tersebut. Apakah organ
yang terlibat dalam sistem saraf?

Sistem saraf
7. Sistem Rangka
Sistem ini berfungsi menopang dan memberi bentuk pada tubuh. Sistem rangka berfungsi
juga melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak atau rentan, seperti tengkorak yang
Page | 5

berfungsi melindungi otak. Selain itu, sistem ini juga berfungsi sebagai tempat melekatnya
otot rangka yang sangat dibutuhkan dalam gerak aktif. Jaringan darah juga dibentuk di
dalam sumsum tulang.
8. Sistem Otot
Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam otot, disimpan
glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh otot untuk
berkontraksi. Organ yang berada dalam sistem otot ini adalah otot rangka (otot lurik), otot
polos, dan otot jantung.

(a) Sistem rangka dan
(b) sistem otot.
9. Sistem Reproduksi
Sistem ini berkaitan dengan perbanyakan diri (perkembangbiakan). Organ-organ penyusun
sistem reproduksi pria dan wanita berbeda.
10. Sistem Kekebalan dan Limfatik
Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri atas
sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.

Page | 6

IV. Alat dan Bahan
1.Gelas piala 50 ml dan 100 ml NaCl 0,9 %
2. Kantong selofan Larutan glukosa 5%
3. Tali, Putih telur
4. Penangas air, Agar
5. Lampu spirtus, AgNO3 1%
6. Cawan petri, Kristal KmnO4
7. Tabung reaksi dan raknya Kristal Metil jingga
8. Pipet tetes Larutan Benedict
9. Batang pengaduk Larutan sukrosa 20%
10. Alat pelubang Larutan sukrosa 40%
11. Penjepit tabung Larutan sukrosa 60%
12. Stopwatch Air suling hangat
13. Gelas ukur 10 ml Larutan agar
14. Neraca analitik HNO3

V. Prosedur Percobaan

Difusi sederhana
Dimasukkan beberapa butir kristal KMnO4 ke dalam gelas kimia



Diisi setengahnya dengan air
Dilakukan pengamatan selama 1jam

ulangi percobaan menggunakan air hangat


amati perbedaannya (kecepatan difusi pada suhu yang berbeda)


Page | 7

Difusi agar

Dibuat larutan agar 2% dalam air suling pada gelas piala

Dididihkan agar ad diperoleh larutan bening

Larutan agar 5ml dituangkan ke cawan Petri da n dibiarkan memadat

Buat lubang 2 dengan jarak 3 cm
Diletakkan kristal KMnO4 pada salah satu lubang dan kristal metal jingga pada
lubang yang lain

catat jarak difusi KMnO4 dan metal jingga sebagai fungsi waktu

Difusi melalui membran
buat larutan koloidal yang terdiri dari putih telur, natrium klorida 0,9% dan glukosa5%


masukkan larutan koloidal ke dalam kantong selofan penuh
ikat kantong selofan dengan rapat


gantungkan kantong selofan pada batang pengaduk dengan tali


celupkan ke dalam gelas piala berisi air suling dalam posisi melayang

Didiamkan selama 1 jam

uji air suling dengan gelas piala terhadap adanya NaCl, albumin dan glukosa setelah 1 jam

Page | 8


uji difusi melalui membran ini, siapkan 9 buah tabung reaksi, beri nomor 1 sampai 9

Uji terhadap NaCl

Tabung reaksi 1 dimasukkan 3 ml cairan yang berasal dari gelas piala di atas


Tabung reaksi 2 dimasukkan 3 ml air suling


Tabung reaksi 3 dimasukkan 3 ml larutan NaCl 0,9 %


Diamati perbedaan yang terjadi pada ketiga tabung
Uji terhadap glukosa

Tabung reaksi 4 dimasukkan 3 ml cairan yang berasal dari gelas piala di atas



Tabung reaksi 5 dimasukkan 3 ml air suling



Tabung reaksi 6 dimasukkan 3 ml larutan glukosa



Tabung reaksi 4, 5, dan 6 ditambahkan 3 ml larutan Benedict


Dididihkan tabung 4, 5, dan 6 selama beberapa menit, kemudian didinginkan

Page | 9

Diamati perbedaan yang terjadi pada ketiga tabung

Uji terhadap albumin

tabung reaksi 7 dimasukkan 3 ml cairan yang berasal dari gelas piala di atas


tabung reaksi 8 dimasukkan 3 ml air suling


tabung reaksi 9 dimasukkan 3 ml putih telur


tabung 7, 8, dan 9 ditambahkan beberapa tetes HNO3


diamati perbedaan yang terjadi pada ketiga tabung
Percobaan Osmosis

Disiapkan 5 kantung selofan berukuran sama


Diisikan masing-masing :
kantong 1 : air hangat 10 ml
kantong 2 : larutan sukrosa 20% 10 ml
kantong 3 : larutan sukrosa 40% 10 ml
kantong 4 : larutan sukrosa 60% 10 ml
kantong 5 : air suling hangat 10 ml


Ditutup dan diikat dengan tali sehingga tidak terdapat udara dalam kantong
Ditimbang bobot tiap kantung
Page | 10


Dicelupkan ke dalam gelas piala berisi air hangat pada kantong 1 sampai 4


Dicelupkan ke dalam gelas piala berisi larutan sukrosa 60% pada kantong 5


Setelah 15 menit, diangkat kantong-kantong dan dikeringkan bagian luarnya
Ditimbang bobot tiap kantong

Dicelupkan kembali kantong-kantong ke dalam gelas piala masing-masing


Diulangi pada menit ke-30, 45,60 dan 75




















Page | 11



VI. Data Pengamatan































Page | 12




VII. Pembahasan






























Page | 13



VIII. Kesimpulan































Page | 14



Daftar Pustaka


o Martini, FH. 2001. Fundamental of Anatomy and Physiologi. Published by Prentic-Hall
Inc. Upper Saddle River: New Jerseyy, pp. 1-11
o Guyton, AC & Hall, JE. 2006. Textbook of Medical Physiologi, 12nd edition, W.B.
Saunders Company, Philadelphia
o Aulia 1989, Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia, akademi perawat Padang, pp. 1-3,
tidak dipublikasikan
o Sanders, T & Scanlon, VC 2007. Essential of Anatomy and Physiology. by F.A. Davis
Company

Anda mungkin juga menyukai