Anda di halaman 1dari 17

RESUME

Anatomi Fisiologi Reproduksi


Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Basic Science in Nursing 3










Disusun Oleh :
Iriani Dewi Setiawan
220110130066












Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
2014
1

ANATOMI FISIOLOGI REPRODUKSI
Organ reproduksi wanita
Sistem reprosuksi wanita terbagi menjadi dua yaoitu genital luar yang beraada di
parineum dan genital dalam yang berada di dalam rongga pelvis.
GENITAL LUAR

1. Mons veneris/ mons pubis
Bagian yang menonjol di bagian depan simfisisi terdiri dari jaringan lemak dan sedikit
jaringan ikat, area ini mulai di tumbuhi bulu pada masa pubertas. Mons pubis ini
mengandung kelenjar sabasea yang fungsinya sebagai bantal pada waktu melakukan
hubungan seks.
2. Labia mayora (bibir besar)
Merupakan dua lipatan besar yang membentuk batas vulva. Libia mayora ini terdiri
dari kulit, jaringan fibrosa, dan lemak, dan juga mengandung banyak kelenjar sabasea.
Panjang libia mayora 7-8 cm, dan lebar 2-3 cm serta agak meruncing di bagian ujung
bawah. Di anterior,ipatannya menyatu di depan simfisis pubis, sedangkan di posterior,
lipatan ini bersatu dengan kulit perineum. Permukaannya terdiri dari:
1) Bagian luar
Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut di mons veneris.
2) Bagian dalam
2

Tenpa rambut, bagian ini merupakan selaput yang mengandung kelenjar sabasea
atau kelenjar keringat.
3. Labia Minora (bibir kecil)
Libia minora merupakan lipatan kecil kulit yang panjang, sempit dan berada di dalam
libia mayora dan mengandung banyak kelenjar sebasea.
4. Klitois
Klitoris ini mirip dengan penis pada pria dan mengandung ujung saraf sensori dan
jaringan erektil, tetapi tidak memiliki dungsi reproduksi yang penting. Fungsi
utamanya adalah menstimulsi dan meningkatkan ketegangan seksual.
5. Vestibulum
Merupakan rongga yang berasa diantara bibir kecil (libia minora), dalam vestibulum
ini terdapat muara-muara dari:
a. Liang senggama (introitus vagina)
b. Uretra
c. Kelenjar bartolin merupakan kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang
sifanya rapuh dan mudah sobek. Di saat hubungan seks pengeluaran lendir
meningkat
d. Kelenjar skene kiri dan kanan
6. Himen (selaput dara)
Merupakan lapisan tipis membran mukosa yang menutupi lupbang vagina sifatnya
rapuh dan mudah robek, ditengahnya berlubang agar darah saat menstruasi dapat
mengalir ke luar.
7. Parineum
Merupakan area yang memanjang dari dasar libia minor ke saluran anus. Bentuknya
menyerupai segitiga dan terdiri atas jaringan ikat, otot, dan lemak. Perineum ini
menyebabkan genital eksternal melekat pada otot dasar pelvis.

3

GENITAL DALAM


Organ internal reproduksi wanita terletak di rongga pelvis dan terdiri dari vagina,
uterus, tuba fallopii dan 2 ovarium
1. Vagina
Merupakan lapisan fibromuskular yang dilapisi epitelum skuamosa berlapis
dan menghubungkan reproduksi eksternal dan internal. Vagina ini terletak di
bagian posterior uretra dan anterior rektum. Panjang dinding pada anterior sekitar
7,5 cm dan panjang dinding posterior 9 cm. Ada perbebdaan karena ada sudut
insersi servis di dinding posterior. Vagina mempunyai 3 lapisan, bagian luarnya di
lapisi jaringan ikat longgar, bagian tengah di lapisi otot polos dan bagian dalam
4

dilapisi epitelium skuamosa berlapis yang membentuk ruage (berlipat-lipat).
Permukaan yang tetap lembab karena sekresi serviks, vagina tidak memiliki
kelenjar sekresi. Pada kondisi normal mulai pubertas sampai menopause, terdapat
bakteri Lactobacillu acidophilus yg menyekresikan asam laktat dan
mempertahankan PH 3,5-4,9.
Fungsi dari vagina ini sebagi lubang masuknya penis saat koitus, sebagi jalan
keluar cairan darah menstruasi, dan sebagi jalan lahir pada akhir kehamilan.
2. Uterus
Merupakan organ muskular yang tebal, bentuknya seperti buah pir terbalik
panjangnya 7,5cm dan lebarnya 5cm beratnya 50kg. Uterus terletak dididalam
pelvis antara rektum dan uterus. Pada rahim wanita dewasa yang belum
melahirkan bpanjang uterusnya 5-8 cm dan beratnya 30-60kg. Uterus terdiri dari
bagian-bagian seperti berikut :
1. Fundus, uterus berbentuk kubah dan berada diatas lubang tuba falopii
2. Korpus uteri, bagian utama bagian ini berfungsi sebagai tempat janin
berkembang.
3. Serviks (leher uterus) merupakan bagian yang menonjol dari dinding anterior
vagina yang terhubung dengan ostium eksternal, ujung serviks yang meuju
puncak dari vagina disebut porsio.
Uterus terdiri atas 3 lapisan jaringan:
1. Perimentrum, peritoneum yang tersebar di berbagi permukaan uterus.
2. Miometrium (lapisan otot polos) lapisan yang paling tebal di uterus,
tersusun dari massa serat otot polos yang menyatu dengan jaringan ikat
longgar, pembuluh darah dan saraf. Sehingga dapat mendorong isinya
keluar diwaktu persalinan. Sesudah plasenta lahir akan mengalami
pengecilan sampai ke ukuran normal.
3. Endometrium ( epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh darah) lapisan
dalam uterus. Secara fungsional endometrium terbagi menjadi 2 lapisan.
a. Lapisan fungsional, lapisan atas dan bisa menebal dan menjadi kaya
pembuluh darah pada saat pertama siklus menstruasi, apabila tidak di
fertilisasi dan tidak terimplantasi, lapisan ini dihancurkan saat
menstruasi.
5

b. Lapisan basal ada setelah lapisan miometrium dan tidak hilang saat
menstruasi. Lapisan tempat lapisan fungsional yang baru beregenerasi
tiap siklus menstruasi.
Uterus memiliki beberapa struktur penunjang yang menahan agar uterus tetap
berada di dinding pelvis yaitu:
1. Ligamentum kardinale kiri dan kanan, ligamen ini mencegah supaya uterus
tidak turun.
2. Ligamentum sakrouterium kiri dan kanan, menahan uterus agar tidak banyak
bergerak
3. Ligamentum rotundum kiri dan kanan, menahan uterus supaya tetap dalam
keadaan antefleksi.
4. Ligamentum latum : ligamen ini menggantung tuba fallopi ke bawah dan di
ujung lateral. Melapisi tuba .
5. Ligamentum infundibulo pelvikum, ligamen yang menahan tuba fallopi.
Fungsi dari uterus adalahuntuk menahan ovum yang telah dibuahi selama
perkembangan,.
3, Tuba Fallopi
Tuba fallopii ini ada dua yang masing-masing panjangnya sekitar 10 cm. Ujung
lateralnya bersambungan dengan ovarium, sedangkan ujung medialnya mengarah ke
uterus, pada ujung tuba yang menghadap ovarium ada fimbriae, yaitu rumbaian seperti
rambut yang menciptakan gelombang dalam cairan yang menyeliputi ovarium untuk
mendorong ovum masuk ke tuba fallopi.
6


Tuba fallopi ini terdiri atas :
1) Pars interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim mulai dari osteum
internum tuba.
2) Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan bagian
yang paling sempit.
3) Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk s.
4) Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yang
disebut fimbriae tubae.
Fungsi tuba fallopi :
1) Sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai kavum uteri oleh gerakan
peristaltis dan siliari
2) Untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi.
3) Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi.
4) Tempat terjadinya konsepsi.
5) Tempat pertumbuahn dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk
blastula yang siap mengadakan implantasi.
4. Ovarium
7


Kelenjar yang berbentuk seperti buah kenari terletak kiri dan kanan uters di bawah
tuba uterina dan terikat dibelakang oleh ligamentum latum uterus. Ovarium
merupakan kelenjar yang menghasilkan hormon seksual dan ovum pada wanita.
Ligamentum yang membantu menjaga ovarium supaya tetap ditempatnya adalah
ligamentum ovarii yang menghubungkan sisi medial ovarium dengan dinding uterus
dan ligamentum latum yang merupakan lipatan peritoneum yang menutupi ovarium.
Ovarium mempunyai 2 lapisan jaringan yaitu:
1. Medula : medula ada di bagian puast / tengah yang terdiri dari atas jaringan
fibrosa, pembuluh darah, dan saraf.
2. Korteks : kortek ini mengelilingi medula. Korteks mengandung folikel
primordial (imatur), pada masa subur satu folikel ovarium menjadi matang
(folikel de graaf) ruptur dan melepaskan ovum ke rongga pariotoneum. Peristiwa
ini disebut ovulasidan terjadi diantara periode menstruasi.
Fungsi ovarium :
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormon estrogen
c. Memproduksi progesteron

Siklus Menstruasi
Menstruasi terjadi secara teratur pada wanita setiap 26-30 hari selama usia subur. Siklus ini
terdiri atas serangkaian perubahan yang berlangsung bersamaan di ovarium dan dinding
uterus, di stimulasi oleh perubahan konsentrasi hormon darah. Hormon disekresi saat siklus
diatur oleh mekanisme umpan balik negatif.
8

Hipotalamus menyekresi luteinsing hormone releasing hormone (LHRH) yang menstimulsi
hipofisis anterior menyekresi hormon FSH, meningkatkan maturasi folikel ovarium dan
sekresi estrogen yang menyebabkan ovulasi dan menyekresi hormon LH, yang memicu
ovulasi, menstimulsi perkembangan korpus luteum dan sekresi progesteron.

9


Monopause
Menopause (klimakterium) biasanya terjadi pada usia 45-55, dan menandai akhir usia subur.
Hal ini disebabkan oleh perubahan kadar homo seksual. Ovarium dengan bertahap menjadi
kurang bersepon terhadap FSH dan LH, selain itu ovulasi serta siklus menstruasi menjadi
10

tidak teratur yang akhirnya berhaenti sama sekali. Beberapa fenomena lain yang dapat terjadi
ketika menopause :
1. Penyusutan payudara
2. Rambut aksila dan pubis menjadi menipis
3. Atrofi organ seksual
4. Penipisan kulit bertahap
5. Penurunan massa tulang
6. Peningkatan lambat kadar kolesterol darah
Payudara
Payudara atau kelenjar mamae adalah kelenjar aksesori sistem reproduksi wanita. Payudara
taerdiri dari jaringan kelenjar, jaringan fiobrosa, dan jaringan lemak.masing-masing payudara
terdiri atas 20 lobus jaringan glandula. Lobus terdiri dari alveoli yang terhubung dengan
duktus-duktus, lalu duktus-duktus tersebut bersatu menjadi duktus eksresi yang besar yang
disebut duktus laktiferus. Duktus ini bercabang menjadi sinus laktiferus yaitu suatu duktus
yang sempit yang terhubung dengan puting.
Fungsi payudara, payudara hanya aktif ketika kehamilan dan setelah melahirkan, yaitu saat
memproduksi air susu ( laktasi) yang distimulasi oleh hormone prolaktin.
HORMON PADA WANITA
Hormon Disekresi oleh Fungsi
FSH Hipofisis anterior Menginisiasi perkembangan
ovarium
Merangsang sekresi estrogen
oleh sel-sel folikel
LH Hipofisis anterior Menyebabkan ovulasi
Mengubah folikel ovarium
yang ruptur menjadi korpus
luteum
Merangsang sekresi
progesteron oleh korpus
lueteum
11

Estrogen Ovarium (folikel) Memicu kematangan folikel
ovarium
Memicu pertumbuhan darah
pada endometrium
Menginisisi perkembangn
kelamin sekunder
Progesteron Ovarium (korpus luteum) Memicu lebih lanjut
pertumbuhan pembuluh
darah diendometrium dan
penyimpanan zat makanan
Menghambat kontraksi
miometrium
Inhibin Ovarium (korpus luteum) Menghambat sekresi FSH


SISTEM REPRODUKSI PRIA

Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
Penis
merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk
memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput
tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
a. Skrotum
12

Krotum adalah kantong kulit berpigmen yang dilapisi jaringan ikat dan fibrosa serta
otot polos. Skrotum berada dibawah simfisis pubis, dan didepan bagian paha atas,
serta di belakang penis. Skrotum juga merupakan selaput pembungkus testis yang
merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :

a. Testis
merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel
sperma serta hormon testosteron. Pada tiap testis, terdapat 200-300 lobus, di setiap
lobus berisi tubulus seminiferus yaitu tempat spermatogensis berlangsung.Testis
berfungsi sebagai tempat pembentukan sel sperma dan hormon kelamin (testosteron).
Testis dikelilingi oleh tiga lapisan jaringan
1. Tunika vaginalis
Merupakan membran ganda yang membentuk lapisan luar testis
2. Tunika albuginea
Merupakan jaringan fibrosa yang berada dibawah tunika vaginalis yang
mengelilingi testis
3. Tunika vaskulosa
Terdiri dari jaringan kapiler yang ditunjang oleh
Fungsi testis
a. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan oleh tubulus
seminiferus
b. Menghasilkan hormone testosteron, dilakukan oleh sel interstinal.

13

b. Epididimis merupakan saluran halus yang panjang sekitar 6cm terletak disepanjang
atas tepi dan belakang dari testis, yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi
untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
1. Kaput epididimis
Merupakan bagian terbesar dibagian proksimal dan terletak dibagian superior
testis dan menggantung. Duktus aferen yang mulanya memiliki jalan yang
mulu ketika sudah sampai di kaput epididimis menjadi berbelok-belok.
2. Korpus epididimis
Melekat pada fascies posterior testis, terpisah dari testis oleh suatu rongga
yang di sebut sinus epididimis celaih ini di batasi oleh tunika vaginalis.
3. Kauda epididimis
Merupakan bagian paling distal dan terkecil.
c. Vas deferens (saluran sperma)
merupakan saluran panjang sekitar 45cm dan lurus yang mengarah ke atas dan
berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula
seminalis.
d. Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang panjangnya 5-10 cm, dua kantong
fibromuskular yang berukuran kecil yang dilapisi epitelium kolumnar dan berada di
bagian posterior kandung kemih yang menghasilkan cairan seminalis yaitu getah
berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali.
Saat ejakulasi. Vesikula seminalis berkontraksi dan mendorong cairan seminalis.
cairan seminalis membentuk 60% massa cairan yang siejakulasi saat orgasme pria,
mengandung nutrien yang berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran
reproduksi wanita.
e. Duktus ejakulatorius (saluran ejakulasi)
Merupakan dua saluran yang panjangnya sekitar 2 cm. Tiap saluran dibentuk oleh
duktus dari vas deferens dan vesikula seminalis yang menyatu. Fungsi dari duktus ini
adalah membawa cairan seminalis dan spermatozoa ke uretra.
f. Kelenjar Prostat (Glandula Prostata)
Kelenjar prostat berada di rongga pelvis di depan rektum dan di belakang simfisis
pubis, mengelilingi bagian pertama uretra. Kelenjar prostat kira-kira sebesar buah
kenari. Prostat mengeluarkan sekret cairan yang bercampur sekret dari testis.
Perbesaran prostat akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urine.
14

Fungsi dari kelenjar prostat adalah menambah cairan alkalis pada cairan seminalis
berguna untuk melindungi spermatoza terhadap tekanan yang terdapat pada uretra dan
vagma
g. Glandula bulbouretralis (cowperi)

h. Uretra
Merupakan saluran kemih pada pria yang sekaligus saluran ejakulasi. Panjangnya
sekitar 19-20cm. Pengeluaran urine tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur
oleh kegiatan kontraksi prostat.
Hormon pada pria
Hormon Disekresi oleh Fungsi
FSH Hipofisis anterior Memulai produksi sperma
dalam testis
LH (ICSH) Hipofisis anterior Merangsang sekresi
testosteron oleh testis
Testosteron Testis (sel intertisial) Meningkatkan kematangan
sperma
Memulai perkembangan
karakteristik kelamin
sekunder
- Perkembangan organ
reproduksi
- Perkembangan laring
- Pertumbuhan rambut
pada wajah dan tubuh
- Meningkatkan sintesis
protein, terutama
pada otot rangka
Inhibin Testis (sel sustentakular) Mengurangi sekresi FSH
untuk mempertahankan
spermatogenesis

Stadium- stadium tindakan seksual pria
1. Ereksi
Ereksi merupakan efek pertama perangsangan seksual pri, dan derajat ereksi
sebanding dengan derajat perangsangan, baik oleh psikis atau fisik. Ereksi ini
disebabkan oleh impuls parasimpatikn yang berjalan yanberjalan dari bagian sakral
medula spinalis ke penis. Akibatnya melebarkan arteri penis dan memungkinkan
15

serentak terjadinya kontraksi vena-vena, sehingga memungkinkan darah arteri
mengalir dengan tekanan tinggi masuk ke jaringan erektil penis,tekanan tinggi dalam
siusoid menyebabkan pengembangan jaringan erektil sehingga penis menjadi
memanjang dan keras.
2. Pelumasan
Selama perangsangan seksual, impuls parasimpatis, selain meningkatkan ereksi,
meyebabkan kelenjar littre dan kelenjar bulbouretralis menyekresikan mukus. Mukus
mengalir melalui uretra waktu hubungan seks untuk membantu melumasi koitus. Tapi
peelumasan basanya dilakukan organ reproduksi wanita bukan organ seksual pria.
3. Emisi dan Ejakulasi
Emisi dan ejakulasi merupakan puncak tindakan seksual pria. Bila rangsangan seksual
menjadi sangat kuat, pusat-pusat refleks medula spinalis mulai memancarkan impuls
saraf simpatis yang meninggalkan medula spinalis L1 dan L2 dan menuju ke organ
genitalia untuk memulai emisi yang merupakan pendahulu ejakulasi. Proses emisi
dimulai dengan kontraksi epididimis, vas deferen, dan ampula untuk pendorongan
sperma masuk uretra interna. Pengeluaran cairan siminalis dan cairan prostat
mendorong sperma ke depan lalu semua cairan tersebut bercampur dengan mukus
yang di keluarkan kelenjar bulbouretralis yang membentuk semen.
Lalu timbulah isyarat yang dihantarkan ke medula spinalis. Lalu impuls saraf
berirama dikirimkan dari medula spinalis ke otot-otot rangka yang meliputi jaringan
erektil, menyebabkan peningkatan tekanan berirama yang seperti gelombang pada
jaringan yang mengejakulasikan semen dari uretra ke luar, ini lah proses ejakulasi.

16

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C. 1990. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Jakarta: EGC
Mashudi, Sugeng. (2011). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar. Jakarta: Salemba Medika.
Ross dan Wilson.2011. Dasar-DasarAnatomi dan Fisiologi. Jakarta: Selemba Medika
Scanlon, Valarie C. 2007. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC.
Syaifuddin, H., 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai