KIMIA ORGANIK
ISOLASI EUGENOL
Nama Anggota :
SITI NURUL AFIDAH
(131810401025)
(131810401026)
AIDA MURSYIDAH
(131810401027)
FITRIA MUTIAH
(131810401029)
NOVITA AMALIA
(131810401030)
Judul
: Isolasi Eugenol
Tujuan Percobaan
1!br0ken!!
2!br0ken!!
Latar Belakang
Minyak daun cengkeh merupakan komoditi ekspor Indonesia yang
memegang peranan penting dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat produsen
minyak daun cengkeh. Minyak cengkeh mengandung banyak senyawa organik,
namun yang paling penting adalah eugenol. Eugenol dibutuhkan banyak industri,
diantaranya industri kosmetik,farmasi,dan pestisida nabati karena senyawa ini
menghasilkan aroma yang khas (Sutejdo, 1990)
Eugenol merupakan turunan gualiakol yang mendapatkan tambahan rantai
alil yang memiliki nama IUPAC yaitu 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol. Eugenol
merupakan komponen kimia utama dalam minyak daun cengkeh berkisar 79- 90 %.
Minyak cengkeh dapat diisolasi dari daun (1-4%), batang (5-10%), maupun bunga
(10-20%). Minyak dari cengkeh ini harganya akan mahal bila rendemennya
tinggi,dalam artian eugenol yang ada 80-90%. Kelimpahan komponen-komponen
dalam minyak cengkeh bergantung dari jenis, asal tanaman, metode isolasi, dan
metode analisa yang digunakan. Minyak cengkeh diproses saat keadaan kering
untuk teknik pengawetan setelah panen . Untuk mengisolasi eugenol,digunakan
NaOH 10%. Karena eugenol dan NaOH akan membentuk natrium eugenolat yang
dapat larut dalam air. Bagian non eugenol diekstrak dengan eter dan penambangan
asam anorganik dan menghasilkan natrium eugenol bebas. Eugenol kemudian
dimurnikan dengan penguapan dan penyulingan (Hendrayana, 1994).
Prinsip Kerja
Prinsip yang digunakan pada percobaan isolasi eugenol adalah prinsip
ektraksi cair-cair. Ekstraksi dilakukan dengan corong pemisah. Alat ini bekerja
dengan prinsip perbedaan kepolaran. Proses fisik yang mendasari ekstraksi cair-cair
adalah partisi pelarut-pelarut atau distribusi solute di antara pelarut-pelarut.
Alat
Corong pisah
Timbangan analitis
Beaker glass
Erlenmeyer
Batang pengaduk
Penangas
Corong pisah
Kertas lakmus
Pipet tetes
Gelas ukur
Bahan
Minyak cengkeh
Larutan NaOH 10%
HCl 25%
Petroleum eter
Kristal MgSO4
Larutan FeCl3
Cara Kerja
-
Skema Kerja
Minyak cengkeh
Prosedur Kerja
1!br0ken!!
Ditimbang 25 ml minyak cengkeh ke dalam beaker glass kemudian
ditambahkan 25 ml larutan NaOH 10 % dan diaduk sampai homogen.
2!br0ken!!
Di dituang ke dalam corong pisah, ditambahkan 10 ml Petroleum
eter kemudian, dikocok kuat-kuat dan didiamkan selama 10 menit hingga
terbentuk dua lapisan. Fasa polar (anorganik) yang berada dilapisan bawah,
dipisahkan dan ditampung dalam beaker glass
-
: 25 ml
: 30 ml
HCl
: 200 tetes
: 25 gram
: 25,34 gram
: 18,52 gram
Warna
: Ungu
Bau
: Menyengat
Bentuk
: Cair
Rendemen=
80
25 gram=20 gram
100
Rendemen=
18,52
100
20
Rendemen=92,6
Hasil
Zat atau bahan
Minyak cengkeh
Perlakuan
Hasil
Ditambah NaOH dan diadukNa-eugenolat berwarna coklat
Na-eugenolat
sampai homogen
Diekstrak dengan
30
lapisan
bawah
(fase
Fase anorganik
Gumpalan-gumpalan
10 menit
anorganik)
Ditambah 200 tetes HCl 25% Gumpalan-gumpalan coklat
Diekstrak dengan 10 mlTerbentuk 2 fase yaitu fase
coklat
fase
berwarna
keruh (bawah)
Fase berwarna merahDipanaskan untuk menguapkanResidu yang
kecoklatan (atas)
MgSO4 Residu
FeCl3 Larutan
berwarna
putih
mengandung
PE
eugenol
berwarna
merah
Ditambahkan kristal
kecoklatan
Larutan berwarna
orange
Ditambah
kecoklatan
Larutan eugenol
orange
kecoklatan
Pembahasan Hasil
Percobaan isolasi eugenol ini menggunakan sampel minyak cengkeh.
Eugenol adalah suatu senyawa yang bersifat asam. Langkah awal yang dilakukan
yaitu menimbang 25 gram sampel minyak cengkeh. Kemudian ditambah 25 ml
tekanan dalam corong pisah yang dapat merusak corong pisah tersebut. PE ini
berfungsi untuk mengikat non-eugenol pada sampel minyak cengkeh. Hasil yang
diperoleh didiamkan selama 10 menit sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan atas
merupakan fase organik (nonpolar) sedangkan lapisan bawah fase anorganik
(polar). Fase anorganik yang diperoleh ditampung dalam gelas beker. Sedangkan
lapisan atas ditambah NaOH lagi sebanyak 10 ml. Kemudian dikocok kuat dan
didiamkan lagi sampai terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas yang merupakan
fase organik (nonpolar) sedangkan lapisan bawah fase anorganik (polar). Fase
anorganik yang diperoleh digabung dengan fase anorganik yang diperoleh
sebelumnya.
Gabungan fase anorganik tersebut ditambah HCl sampai pHnya mencapai
3 (pH asam). Untuk menguji pHnya tersebut digunakan kertas lakmus biru. HCl
yang ditambahkan pada isolasi eugenol ini sebanyak 200 tetes. Apabila pHnya
telah mencapai pH asam yaitu ketika kertas lakmus yang ditetesi larutan berubah
menjadi merah, maka larutan tersebut selanjutnya ditambah 10 ml PE. Setelah itu
dikocok kuat dalam corong pisah dengan sesekali dibuka krannya. Penambahan PE
ini berfungsi untuk mengikat eugenol pada larutan yang bersifat asam tadi. Eugenol
mempunyai sifat kepolaran yang sama dengan PE yaitu nonpolar sehingga
keduanya dapat berikatan. Hasilnya yaitu sebesar 25 gram ekstrak yang kemudian
didiamkan selama 10 menit sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan atas berwarna
merah kecoklatan yang merupakan fase organik (larutan yang masih mengandung
PE dan eugenol). Sedangkan lapisan bawah berwarna putih keruh yang berupa fase
anorganik. Fase organik ditampung dalam gelas beker, kemudian dipanaskan di atas
penangas air dengan suhu 500C. Pemanasan ini bertujuan untuk menguapkan PE
yang masih bercampur dengan eugenol. Setelah itu, hasilnya (larutan merah
kecoklatan) ditambah dengan
pada larutan tersebut. Hasilnya adalah larutan berwarna orange kecoklatan yang
diduga merupakan larutan eugenol. Lalu didekantasi untuk memisahkan endapan
MgSO4 . Larutan berwarna orange kecoklatan tadi ditambah
FeCl3 untuk
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
Saran
Sebaiknya pada saat pengocokan dalam corong pisah sesering mungkin
untuk membuka kran corong pisahnya agar tidak terjadi tekanan dalam corong
pisah yang dapat merusak corong pisah tersebut.
Daftar Pustaka
Hendrayana S. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Semarang: IKIP Press.
Humas-BPPT/ANY. 2001. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol.3, No.9.
Sri. 2004. Meningkatkan Kualitas Minyak Cengkeh Rakyat dengan Larutan NaOH.
Yogyakarta : Jurusan Teknik Kimia UPN Veteran.
Sutedjo, M. 1990. Pengembangan Kultur Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta:
Penerbit Rineke Cipta.
Vogel, A. 1989 .Text Book of Practical Organic Chemestry. London : Longman
Book CO.