k
m
=
14.87 x 1u
3
1SS.2
= 1u.S roJscc
d. Critical damping
c
c
= 2m
st
=
mg
k
=
1SS.2 x 9.8
1487u
= u.u89 m ~ 8.9 cm
g. Gaya yang bekerja pada pegas jika pada test platform menggunakan gundukan dengan
tinggi o
0
= 2 cm dan
Jimono
d
({rccucncy o{ JompcJ :ibrotion) = 1
2
= 1u.16
roJ
scc
Maka,
26
0
= (ko
0
)
2
+(co
0
d
)
2
= (1487u x u.u2)
2
+(7u9.8 x u.u2 x 1u.16)
2
= 88446.76 +2u8u2.68S
= SSu.SS
h. Amplitude (relative motion) antara pegas dengan body
x
0
=
0
c
0
=
SSu.SS
7u9.8 x 1u.16
= u.u46 m ~ 4.6 cm
i. Perpindahan dari massa akan mencapai nilai maksimum sebesar t
1
yang diberikan oleh
persamaan :
sin
d
t
1
= 1
2
Jimono
d
({rccucncy o{ JompcJ :ibrotion) = 1
2
= 1u.16
roJ
scc
Sehingga,
sin( x t
1
) = 1
2
x t
1
= sin
1
(1 u.2S
2
)
t
1
= 7S.S
t
1
=
7S.S
= u.42 scc
27
j. Factor kenyamanan
{oktor kcnyomonon =
1 [
2
1
d
2
(
)
2
d
3
o
0
cos
d
t
1
= u.u6S7 x 2u.98 x u.99 = 1.SS
Jadi factor kenyamana yang diperoleh sebesar 1.33 Niai ini memunjukkan bahwa
karakter dari shock absorber adalah lunak (soft) karena nilainya di atas 1 berdasarkan
grafik diagram resonansi (resonance diagram). Diagram ini diambil dari Buku
Mechanical Vibrations, J.P Den Hartog hal.46 dan 113(1984). J.P Den Hartog
menjelaskan bahwa pada posisi A frekuensi mendekati 0; bagian atas spring bergerak
naik dan turun dalam rate yang rendah; masa mengikuti gerakan ini dan spring tidak
mengalami perpanjangan (extend) : y
0
= u. Pada posisi B gerakan bagian atas spring
sangat cepat, sehingga masa tidak dapat mengikuti dan tetap pada tempatnya.
1.33
k. Energi yang hilang pada shock absorber
= c
d
x
0
2
Gambar 3.1 Diagram resonance
Sumber : Mechanical Vibrations, J.P Den Hartog hal.46
28
= S.14 x 7u9.8 x 1u.16 x u.u46
2
= 47.92 ]oulc
l. Spesfific damping capacity dan loss coffcient
Specific damping capacity dan loss coffcient digunakan untuk membandingkan kapasitas
peredaman dari material teknik yang akan digunakan.
a. Specific damping capacity
=
c
d
x
0
2
12m
d
2
x
0
2
=
47.92
14.77
= S.24
b. Loss coffcient
loss co{{cicnt =
1
2
= u.S2
29
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan didapat factor kenyamanan dari monoshock seber 1.33 yang
artinya shock bersifat lunak (soft). Karekter shock seperti ini cocok jika dipakai pada
motorcross endure yang melewati jalanan kasar dan relative bergelombang. dimana
shock akan memiliki kareakter soft yang mana akan cepat beraksi atau rebound ketika
mengenai kontor jalan yang tidak rata. Salah satu nilai yang mungkin diubah jiak ingin
membuat shock berkarakter soft atau hard ataupun medium adalah dengan merubah
nilai ks dari spring yaitu dengan memilih jenis bahan yang memiliki modulus geser
lebih tinggi dan atau meninggikan nilai cs dengan memilih ratio dambing yang lebih
redah dimana didalam buku An Introduction To Mechanical Vibrations, (Robert
F.Steidel.Jr), Ratio damping untuk automobile shock absorber berkisar 0.1~0.5
sehingga diperoleh nilai viskositas fuida damping yang lebih encer atau ebih kental.
Static deflection yang diperoleh sebesar 8.9 cm dimana ini artinya jarak bebas antara
bagian atas ban dengan bagian langit langit spatbor belakang. Kemudian relative
motion atau amplitude yang diperkirakan terjadi antara body kendaraan dengan swing
arm yang dihubingkan oleh shock adalah sebesar 6.1 cm. sedangakn energy yang hilang
akibat peredaman pada shock sebasar 47.92 Joule. Sedangkan untuk material spring
dengan mempertimbangkan nilai specific capacity damping sebesar 3.24 dan loss
coefficient sebesar 0.52.
System shock absorber pada sepeda motor yang banyak ditemui adalah
underdamping dimana harga dari c
2
<4mk. Spring akan mengalami getaran sepanjang t
detik dengan amplitude yang mengalami penurunan ketinggian sebesar dengan nilai c
dari viskositas fluida yang digunakan sebagi peredam. Pada under damping spring tidak
akan langsung berhenti ketika bergetar tetapi akan berhenti secara perlahan lahan
sesuai dengan penurunan amplitude dan akhirnya berhenti.
DAFTAR PUSTAKA
Benny Kresno Sunarko. Analisa Getaran Pada Mesin Sepeda Motor Berbasis Labview. Tesis,
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Magister Fisika Kekhususan
Fisika Instrumentasi. Juli 2010.
Dixon, C.John. 2007. The Shock Absorber Handbook, Second Edition. Jhon Willey & Sons Ltd
:England.
Hartog, J.P Den.1985.Mechanical Vibraions. Dover Publications.Inc: New York
Monroe shocks & struts. Technical Training Shock Absorber diakses dari
http://www.monroe.com/en-US/support/Technical-Training/Shock-Absorbers/ pada
tanggal 23 September 2014.
Motorplus. Yuk Mengenal Komponen Shock Absorber Dan Fungsinya!. Diakses dari
http://news.motorplus-online.com/read/V7rRayASjkHQuP-P-edFU-
lveYXCwodDcQNsxl366QQ/22/353/Yuk-Mengenal-Komponen-Sokbraker-dan-
Fungsinya pada tanggal 23 September 2014.
Properties of Common Material yang didownload dari http://www.tribology-
abc.com/calculators/properties_of_common_spring_materials.pdf pada tanggal 26
September 2014.
Prof. D. K. Chavan, Sachin V Margaje, Priyanka A.Chinchorkar. Suspension In Bikes
Considering Preload, Dampingparameters And Employment Of Mono Suspension In
Recent Bike. International Journal Of Engineering Trends And Technology-
Volume4issue2-2013.
Rao, Singiresu S. 2011. Mechanical Vibrations, Fifth Edition. Pearson Education, Inc : New
York.
Rao, Singiresu S. 1975. Mechanical Vibrations, Second Edition. Addison-Wesley Publishing
Company : New York.
Steidel, Robert F.1979. An Introduction To Mechanical Vibrations. Jhon Willey and Sons.Inc.
USA.
Tein shockabsorber. Twin-Tube Shck Absorber And Mono Tube Shock Absorber Which Is
Reall Better? Diakses dari https://www.tein.co.jp/e/special/ni_toryu/ pada tanggal 23
september 2014.