Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Negara-negara modern dewasa ini menggolongkan diri mereka ke dalam demokrasi, yaitu
negara yang pemerintahanya dijalankan oleh rakyat dan untuk rakyat,sekalipun dalam
mekanisme pemerintahanya baik yang menyangkut infrastruktur politik maupun supra
struktur politik, berbeda satu dengan yang lain. Inggris misalnya, suatu kerajaan dengan
system pemerintahan parlementer dan pengorganisasian kekuatan social politiknya yang
sederhana tetapi mantap, yaitu terdiri dari dua partai besar yang secara menentukan jalanya
pemerintahan, adalah negara demokrasi.
Amerika suatu republik, dengan sistem pemerintahan presidensial, dimana kekuasaan
pemerintah dibagi menjadi tiga dan diserahkan masing-masing kepada tiga lembaga tinggi
konstitusional, legislatif kepada Congress, eksekutif kepada presiden, judikatif kepada
supreme Court, dan pengorganisasian kekuatan sosial politik yang longgar kedalam dua
partai besar, juga merupakan negara demokrasi.
Tidak ada demokrasi tanpa democrat. Pengalaman pahit Jerman dimasa lalu telah
membuktikan kebenaran itu:Demokrasi pertama jerman pada masa republic Weimar (1919
1933) akhirnya runtuh dan berakhir dengan malapetaka terror kediktatoran rezim Nazi.
Friedrich Ebert, presiden pertama Jerman yang terpilih secara demokratis berjuang dengan
susah payah untuk membawa demokrasi kesetiap kehidupan masyarakat dimana ketika itu
mayoritas penduduk tidak berpikiran demokratis.
Negara Indonesia juga merupakan Negara demokrasi, seperti nampak pada Alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 yang antara lain berbunyi dalam susunan Negara indonsia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh
rakyat Indonesia. Bahwa Negara Indonesia adalah Negara demokrasi juga nampak dalam
pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat., tetapi bukan demokrasi liberal dan
juga bukan demokrasi Rakyat, melainkan demokrasi Pancasila.
Demokrasi adalah tugas yang tiada akhir. Oleh sebab itu gagasan ini harus ditanamkan
kesetiap lapisan masyarakat dalam suatu Negara, melalui media, disekolah-sekolah dan
universitas-universitas serta pusat-pusat kebudayaan. Demokrasi tidak hanya terjadi pada saat
pemilu saja tetapi juga harus diterapkan pada hidup sehari-hari. Demokrasi yang hidup
mengharuskan partisipasi aktif masyarakat dalam partai politik yang demokratis, kelompok
masyarakat sipil dan masyarakat pada umumnya.



1.2 Rumusan masalah
1. Pengertian demokrasi.
2. Jenis-jenis demokrasi.
3. Keunggulan demokrasi
4. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia
5. Tujuan demokrasi
6. Pendidikan Demokrasi
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian demokrasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis demokrasi
3. Untuk mengetahui dan memahami keunggulan demokrasi
4. Untuk mengetahui pelaksanaan demokrasi yang ada di Indonesia
5. Untuk memahami tujuan demokrasi.
6. Untuk mengetahui macam-macam pendidikan demokrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arti dan Makna Demokrasi
Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, kratos berarti
pemerintahan. Jadi, demokrasi, artinya pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang
rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan.
Konsep demokrasi lahir dari yunani kuno yang dipraktikan dalam hidup bernegara antara
abad ke-4 SM sampai abad ke-6 M. Demokrasi yang dipraktikan pada waktu itu adalah
demokrasi langsung (direct democracy), artinya hak rakyat untuk membuat keputusan-
keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh rakyat atau warga Negara. Hal ini
dapat dilakukan karena yunani pada waktu itu berupa Negara kota (polis) yang penduduknya
terbatas pada sebuah kota dan daerah sekitarnya, yang berpenduduk sekitar 300.000 orang.
Meskipun ada keterlibatan seluruh warga, namun masih ada pembatasan, misalnya para anak,
wanita, dan budak tidak berhak berpartisipasi dalam pemerintahan.
Istilah demokrasi yang beratri pemerintah rakyat itu sesudah zaman yunani kuno tidak
disebut lagi. Baru setelah meletusnya revolusi Amerika dan Revolusi Prancis, istilah
demokrasi muncul kembali sebagai lawan sistem pemerintahan di dunia Barat sebelumnya.
Demokrasi dalam arti luas, selain mencakup pengertian demokrasi pemerintahan, juga
meliputi demokrasi ekonomi dan sosial. Namun, pengertian demokrasi yang paling banyak
dari dahulu sampai sekarang ialah demokrasi pemerintahan. Landasan pokok atau gagasan
dasar suatu pemerintah demokrasi ialah pengakuan hakikat manusia, yaitu bahwa pada
dasarnya manusia itu mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan antara yang satu
dengan yang lain. Sehingga tercipta dua buah asas pokok sebagai berikut;
a. Pengakuan partisipasi di dalam pemerintahan. Misalnya, pemilihan wakil-wakil
rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara bebas dan rahasia.
b. Pengakuan hakikat dan martabat manusia. Misalnya, tindakan pemerintah untuk
melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
USIS (1995:6) mengemukakan demokrasi adalah sistem yang memiliki 11 pilar, yakni
kedaulatan rakyat, pemerintah berdasarkan persetujuan yang dipilih, kekuasaan mayoritas,
hak-hak minoritas, jaminan HAM, pemilihan yang bebas dan jujur, persamaan hokum, proses
hukum yang wajar, pembatasan pemerintah secara konstutional, pluralism sosial, ekonomi
dan politik, nilai-nilai toleransi, pragmatisme, serta kerjasama dan mufakat.
2.2 Jenis-jenis Demokrasi
Adapun jenis-jenis demokrasi terbagi atas empat, antara lain demokrasi berdasarkan cara
penyampaian pendapat, demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritasnya, demokrasi
berdasarkan prinsip ideologi, dan demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antara
alat kelengkapan negara.
a. Demokrasi berdasarkan cara penyampaian pendapat terbagi ke dalam tiga bagian
penting
1) Demokrasi langsung, dimana rakyat diikutsertakan dalam pengambilan
keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan.
2) Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Dalam demokrasi ini,
pengambilan keputusan dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang
dipilihnya melalui Pemilu. Jadi, aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakil
rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
3) Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat,
merupakan campuran antara demokrasi langsung dan demokrasi tidak
langsung/perwakilan. Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di dalam
lembaga perwakilan rakyat, tetapi wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya
diawasi rakyat melalui referendum dan inisiatif rakyat.

b. Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritasnya, terdiri atas tiga jenis, antara
lain;
1) Demokrasi formal, dimana setiap orang ditempatkan dalam kedudukan yang
sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi. Individu
diberi kebebasan yang luas sehingga demokrasi ini juga disebut demokrasi
liberal.
2) Demokrasi material yakni demeokrasi yang memandang manusia mempunyai
kesamaan dalam bidang sosial-ekonomi sehingga persamaan bidang politik
tidak menjadi prioritas.
3) Demokrasi campuran adalah campuran dari dua jenis demokrasi sebelumnya
untuk menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan
persamaan derajat dan hak setiap orang.

c. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi terbagi atas dua, yakni;
1) Demokrasi liberal, yaitu demokrasi yang memberi kebebasan luas pada
individu. Campur tangan pemerintah diminimalkan. Dan tindakan sewenang-
wenang pemerintah terhadap warganya dihindari, sehingga pemerintah hanya
bertindak atas konstitusi (hukum dasar).
2) Demokrasi rakyat atau demokrasi Proletar yaitu demokrasi yang bertujuan
menyejahterakan rakyat. Tidak ada perbedaan kelas, dan semua warga negara
mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.
d. Demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara,
dibagi menjadi;
1) Demokrasi sistem parlementer, adalah sistem pemerintahan di mana badan
parlemen memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan
dalam negara. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai beikut;
Perdana menteri adalah kepala pemerintahan dan Presiden/Raja adalah
kepala negara.
Eksekutif presiden ditunjuk oleh badan legislatif, sedangkan untuk
presiden/raja diseleksi menurut undang-undang yang berlaku di negara
tersebut.
Perdana menteri memiliki hak prerogratif untuk mengangkat dan
memberhentikan pejabat-pejabat(Menteri) yang memimpin
departement dan non departement.
Pejabat-pejabat(Menteri) hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan
legislatif.
Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.

2) Demokrasi sistem pemisahan/pembagian kekuasaan (Presidensial) atau
disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem
pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih
melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. Dalam sistem
presidensiil, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat
dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik.
Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden
melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan
terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia
diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang
wakil presiden akan menggantikan posisinya.
Adapun ciri-ciri demokrasi presidensiil adalah sebagai berikut;
Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala
pemerintahan sekaligus kepala negara.
Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat
dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan
rakyat.
Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat
dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan
non-departemen.
Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif
bukan kepada kekuasaan legislatif.
Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan
legislatif.
Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.
2.3 Keunggulan Demokrasi
Sebagaimana telah diuraikan, ciri-ciri demokrasi antara lain dapat dilihat secara terbatas
dalam empat hal berikut yaitu:
a. Keputusan diambil berdasarkan suara rakyat atau kehendak rakyat.
b. Kebebasan individu dibatasi oleh kepentingan bersama, kepentingan bersama lebih
penting daripada kepentingan individu atau golongan
c. Kekuasan merupakan amanat rakyat, segala sesuatu yang dijalankan pemerintah
adalah untuk kepentingan rakyat, serta
d. Kedaulatan ada ditangan rakyat, dan lembaga perwakilan rakyat mempunyai
kedudukan penting dalam sistem kekuasaan negara.
Setelah melihat uraian diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa keunggulan demokrasi
yakni, partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan sangat besar sehingga segala
sesuatunya diperuntukkan untuk kepentingan orang banyak, bukannya kepentingan segelintir
orang ataupun kelompok tertentu. Dimana setiap individu dalam mengambil keputusan juga
terikat oleh aturan dan norma-norma yang ada.
2.4 Pelaksanaan demokrasi di Indonesia
Negara demokrasi adalah suatu negara yang menganut sistem pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat sekalipun dalam mekanisme pemerintahanya baik yang menyangkut
infrastruktur politik maupun suprastruktur politik berbeda satu dengan yang lain. Demokrasi
merupakan terminologi yang sarat akan tafsir dan makna. Hal ini dapat dilihat bahwa
pengertiannya berkaitan erat dengan sistem social yang mendukungnya. Oleh karena itu,
disamping mengandung unsur-unsur universal, demokrasi juga memuat unsur-unsur
kontekstual. Sehingga, dalam pelaksanannya, demokrasi memiliki berbagai istilah, seperti
demokrasi liberal, demokrasi konstitusional, demokrasi Pancasila, dan lain-lain.
Berdasarkan Pembukaan UUD 1945, telah dijelaskan bahwa bentuk pemerintahan Indonesia
adalah demokrasi Pancasila dengan sistem pemerintahan presidensiil. Namun, dalam
pelaksanaannya pernah terjadi penyelewengan demokrasi Pancasila dengan mempraktekan:
a. Demokrasi Liberal
Kondisi ini ditunjukkan adanya kabinet parlementer yang dipimpin oleh Perdana
Menteri Syahrir. Selain itu, terjadi penggunaan konstitusi Republik Indonesia Serikat
da UUDS, dimana prinsip yang dipakai adalah suara mayoritas yang berbeda dengan
penekanan musyawarah mufakat yang terdapat dalam demokrasi Pancasila.
b. Demokrasi Terpimpin
Demokrasi terpimpin, lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Indonesia kembali pada
UUD 1945, namun lahir gagasan lahirnya demokrasi terpimpin yang intinya tidak
boleh melakukan pungutan suara, dan jika terjadi perbedaan pendapat yang tidak
mungkin dicari pemecahannya diserahkan kepada presiden. Hal ini menunjukkan
kecenderungan sistem pemerintahan kearah otoriter dimana presidan merupakan
seorang yang memiliki kuasa penuh untuk mengambil keputusan. Adapun tugas dari
demokrasi terpimpin yaitu, Demokrasi Terpimpin harus mengembalikan keadaan
politik negara yang tidak setabil sebagai warisan masa Demokrasi
Parlementer/Liberal menjadi lebih mantap/stabil. Demokrasi Terpimpin merupakan
reaksi terhadap Demokrasi Parlementer/Liberal. Hal ini disebabkan karena : Pada
masa Demokrasi parlementer, kekuasaan presiden hanya terbatas sebagai kepala
negara. Sedangkan kekuasaan Pemerintah dilaksanakan oleh partai. Namun
berdampak penataan kehidupan politik menyimpang dari tujuan awal, yaitu
demokratisasi (menciptakan stabilitas politik yang demokratis) menjadi sentralisasi
(pemusatan kekuasaan di tangan presiden).
c. Demokrasi era Reformasi
Setelah era Reformasi, demokrasi di Indonesia mulai berkembang. Demonstrasi yang
terjadi pada tahun 1998, menginspirasi pemuda untuk terus mengawasi jalannya
pemerintahan di Indonesia. Dengan aktifnya masyarakat melakukan evaluasi terhadap
pemerintahan, hal ini menunjukkan demokrasi Pancasila telah terlaksana dengan baik.
Pesta Demokrasi juga sudah terlaksana dengan adanya pemilihan umum yang
terlaksana telah membuktikan bahwa dalam tubuh pemerintahan saat ini, rakyat
menjadi komponen utama terbentukya sistem. Berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi tersebut, terdapat beberapa perubahan
pelaksanaan demokrasi pada orde reformasi sekarang, yaitu;
1) Pemilihan umum lebih demokratis
2) Partai politik lebih mandiri
3) Pengaturan HAM
4) Lembaga demokrasi lebih berfungsi

2.4 Tujuan Demokrasi
Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan sistem demokrasi dalam sistem
pemerintahannya. Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi yang dalam
pemerintahan telah ditentukan dalam UUD 1945 bahwa Indonesia menggunakan demokrasi
pancasila. Mengenai mekanisme atau pelaksanaan demokrasi pancasila sudah diatur dalam
UUD 1945, baik yang bertalian dengan pelaksanaan demokrasi pancasila pada lembaga-
lembaga konstitusional di tingkat pusat maupun yang bertalian dengan pelaksanaan
demokrasi pancasila pada lembaga-lembaga konstitusional di tingkat daerah.
Mekanisme Pada Lembaga-lembaga Konstitusional Tingkat Pusat
Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada lembaga-lembaga pusat menurut UUD 1945, harus
mengikuti prinsip-prinsip yang termuat dalam UUD 1945. Beberapa prinsip mekanisme
demokrasi Pancasila :
1. Cita-cita Kenegaraan Kekeluargaan
2. Faham Unitarisme atau Kesatuan
3. Faham Negara Hukum
4. Faham konstitusionalisma
5. Supremasi MPR
6. Pemerintah yang Bertanggung Jawab
7. Pemerintah Berdasarkan Perwakilan
8. Sistem Pemerinyahan Presidensial
9. Pengawasan Parlemen terhadap Pemerintah
Mekanisme Pada Lembaga-lembaga Pemerintah Di Daerah
Pelaksanaan demokrasi Pancasila dibidang kehidupan politik menyangkut pula lembaga-
lembaga Pemerintah di daerah.Dengan pengarahan-pengarahan yang diberikan dalam Garis-
garis Besar Haluan Negara, maka ditetapkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok pemerintahan di Daerah :
1. Pengarahan-pengarahan dan prinsip otonomi daerah, sepanjang bersangkutan dengan
daerah otonomadalah bahwa pemberian otonomi itu haruslah sesuai dan serasi dengan
pembinaan dan kesatuan bangsa, dapat menjamin hubungan yang serasi antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan dapat menjamin perkembangan dan
pembangunan daerah.
2. Pembagian wilayah Negara R.I.,Uniteritorial .
3. Lembaga-lembaga Kenegaraan di Daerah.
4. Badan Pertimbangan Daerah.
Mekanisme Pada Kehidupan Politik Rakyat
Adapun pelaksanaan pelaksanaan demokrasi Pancasilan dibidang kehidupan politik rakyat
(infra struktur politik) kita dapat berpegang pada UUD 1945 dan UU Nomor 3 tahun 1975,
tentang partai politik dan golongan karya.
2.5 Tujuan Demokrasi
Demokrasi dewasa ini ternyata memerlukan syarat hidup yaitu warga Negara yang memeliki
dan menegakan nilai-nilai demokrasi. Tersedianya demokrasi ini membutuhkan waktu yang
lama, berat dan sulit. Oleh karena itu, secara substantif berdimensi jangka panjang, guna
mewujudkan masyarkat demokratis, pendidikan demokratis mutlak diperlukan. Karena
pada hakikatnya pendidikan demokrasi adalah sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya bisa
diterima dan dijalankan oleh oleh warga Negara.
Tujuan pendidikan demokrasi adalah mempersiapkan warga masyarakat berperilaku dan
bertindak demokratis melalui aktivitas menanamkan pada generasi muda akan pengetahuan,
kesadaran, dan nilai-nilai demokrasi.
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
Dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan
pula bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
PKN sebagai Pendidikan Demokrasi
Sekarang ini banyak kalangan menghendaki Pendidikan Kewarganegaraan baik sebagai mata
pelajaran di sekolah maupun mata kuliah di perguruan tinggi mengemban misi sebagai
pendidikan nasional.
Tuntutan demikain tidak salah oleh karena secara teoritis, pendidikan kewarganegaraan
adalah salah satu ciri dari pemerintah yang demokratis. International Commission of Jurist
sebagai organisasi ahli hokum internasionaldalam konferensinya di Bangkok 1965
mengemukakan bahwa syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintah yang
demokratis di bawah Rule of Law ialah sebagai berikut :
1. Perlindungan konstitusionil, dalam arti konstitusi, selain menjamin hak-hak individu,
harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak
yang dijamin.
2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak (independent and impartial
tribunals)
3. Pemilihan umum yang bebas
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasidan beroposisi
6. Pendidikan kewarganegaraan (civic education)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan perubahan UUD 1945 pasal 1 ayat 2 kedaulatan berada ditangan rakyat dan
dilaksanakan menurut undang-undang dasar. Hal ini berarti kedaulatan tidak lagi
dilaksanakan oleh sepenuhnya oleh MPR. Selanjutnya Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang
berbunyi Indonesia adalah merupakan negara hukum. Lembaga-lembaga negara
berdasarkan perubahan UUD 1945 adalah MPR, Presiden, DPR, DPD, BPK, MA, Mahkamah
Konstitusi. Dengan semangat era reformasi kita sepakat untuk tidak melakukan amandemen
pembukaan UUD 1945, maka demokrasi yang ditetapkan di Indonesia adalah Demokrasi
Pancasila.
Menurut Abraham Lincoln berpendapat bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (democracy is goverment of the people, by the people,
for the people) yang kemudian kita kenal dengan demokrasi modern. Ada dua asas pokok
tentang demokrasi yaitu pengakuan partisipasi rakyat di dalam pemerintahan dan pengakuan
hakikat dan martabat manusia.
3.2 Saran
Dari pengalaman sejarah kita harus banyak belajar dari keberhasilan kehidupan demokrasi
negara lain, antara lain dalam meningkatkan kedewasaan dalam berpolitik, tanggung jawab
sebagai bangsa dan kesadaran untuk mematuhi aturan main dalam kehidupan demokrasi.
Masalah praktik politik yang mengarah kepada tindakan anarkis, money politic, dan kurang
betanggung jawab harus kita hindarkan. Kita harus terbiasa untuk mengakui keberhasilan
orang lain dan kita siap belajar dari kegagalan untuk meraih sukses dimasa depan.

DAFTAR PUSTAKA
http://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-sistem-
pemerintahan.html#_
http://eeiinak-information.blogspot.com/2011/02/demokrasi-presidensial.html
http://sweeperjamnas.wordpress.com/2012/12/28/pelaksanaan-demokrasi-di-indonesia/
http://gerakanrakyatmarhaen.wordpress.com/berita-marhaenis/pelaksanaan-demokaris-di-
indonesia-sejak-orde-lama-orde-baru-dan-orde-reformasi/

Anda mungkin juga menyukai