10.36.6.35 PST PDF 121 121 1102001 36000006705 2013 501 1 PROVINSI-BANTEN-DALAM-ANGKA-2013 PDF

B A N T E N
DALAM ANGKA
Banten in Figures
2 0 1 3

BANTEN DALAM ANGKA 2013
BANTEN IN FIGURES 2013

ISSN : 2088-4958

Nomor Publikasi
Publication Number
: 36000.1312

Katalog BPS
BPS Catalogue
: 1102001.36

Ukuran buku
Book size
: 15 cm x 21 cm

Jumlah halaman
Number of pages:
: lxxxviii + 566

Naskah
Manuscript
: BPS Provinsi Banten
BPS - Statistics of Banten Province

Penyunting
Editor
: Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Integration of Data Processing and Statistical
Dissemination Division

Gambar Kulit
Cover Design
: Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Integration of Data Processing and Statistical
Dissemination Division

Diterbitkan oleh
Published by
: BPS Provinsi Banten
BPS - Statistics of Banten Province

Dicetak oleh
Printed by
: CV. Nasional Indah

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
May be cited with reference to the source

P
e
t
a

A
d
m
i
n
i
s
t
r
a
t
i
f

P
r
o
v
i
n
s
i

B
a
n
t
e
n

A
d
m
i
n
i
s
t
r
a
t
i
v
e

M
a
p

o
f

B
a
n
t
e
n

P
r
o
v
i
n
c
e

xx Banten in Figures 2010

Lambang Provinsi Banten
Symbol of Banten Province

BENTUK, UKURAN DAN ARTI LAMBANG
PROVINSI BANTEN

Lambang daerah berbentuk perisai dengan warna dasar hijau, didalamnya
terdapat gambar unsur-unsur lambang dan tulisan BANTEN, serta didesain
pita berwarna kuning dengan tulisan IMAN TAQWA .
Lambang daerah terdiri dari 2 (dua) bagian perincian sebagai berikut :
a. Bentuk Gambar terdiri dari :
1. Kubah Mesjid, melambangkan kultur masyarakat Banten yang agamis.
2. Bintang Ilahi, Pengejawantahan Pancaran Semangat Keyakinan yang
menyinari seluruh jiwa masyarakat Banten.
3. Menara Mesjid Agung Banten bertingkat dua berwarna putih dengan
Memolo berwarna merah, menjulang tinggi ke angkasa, melambangkan
masyarakat Banten mempunyai semangat yang tinggi untuk
mewujudkan masyarakat madani, serta adanya tujuan mulia yang
senantiasa berpedoman pada petunjuk Allah Swt, Menara Mesjid Agung
juga melambangkan Budaya dan Historis Banten yang kokoh pada
pendirian zaman kesultanan.
4. Gapura kaibon berwarna putih, melambangkan daerah Provinsi Banten
sebagai pintu gerbang peradaban dunia dan pintu gerbang perekonomian
dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi.
5. Padi berwarna kuning berjumlah 17 (tujuh belas) dan kapas berwarna
putih berjumlah 8 (delapan) tangkai, 4 (empat) kelopak berwarna coklat,
5 (lima) kuntum bunga melambangkan Provinsi Banten merupakan
daerah agraris yang cukup sandang, pangan, jumlah padi dan kapas
menunjukkan hasil Proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
6. Gunung berwarna hitam, melambangkan kekayaan sumber daya alam
dan tekstur tanah yang agak bergelombang tidak merata terdiri dari
dataran rendah dan pegunungan.

7. Badak Bercula Satu berwarna hitam, adalah satwa langka satu-satunya
yang dilindungi dunia, melambangkan masyarakat yang pantang
menyerah dalam menegakan kebenaran dan dilindungi oleh hukum.
8. Laut berwarna biru dengan gelombangnya yang berwarna putih
berjumlah 17 (tujuh belas) melambangkan daerah maritim yang kaya
dengan potensi lautnya, mencerminkan historis dan peluang ke depan
Banten sebagai Bandar Samudera Perdagangan Internasional serta
mengandung makna kedalaman jiwa, keluasan wawasan dan
pandangan, muara tempat berlindungnya masyarakat Banten.
9. Roda gerigi berwarna abu-abu berjumlah 10 (sepuluh), melambangkan
orientasi semangat kerja pembangunan serta menunjukkan sektor
industri.
10. Dua garis Marka, Landasan Pacu Bandara Soekarno Hatta berwarna
putih dan 3 (tiga) Lampu Pemandu (Beacon Light) berbentuk bulatan
berwarna kuning melambangkan pemacu semangat untuk mencapai
cita-cita. Makna yang terkandung dalam angka 8 (delapan), 9
(sembilan) dan 10 (sepuluh) mempunyai arti lahirnya Propinsi Banten
yang ditetapkan dan diundangkannya Undang-undang Nomor 23 tahun
2000, tentang pembentukan Propinsi Banten, pada tanggal 17 Oktober
2000.
11. Pita berwarna kuning sebagai pengikat, melambangkan betapa indah
dan kuatnya ikatan persatuan dan kesatuan dalam integritas dan
heteroginitas masyarakat Banten.
12. Semboyan Lambang daerah IMAN TAQWA sebagai landasan
pembangunan menuju Banten Mandiri, maju dan sejahtera
(Darussalam).

b. Makna Warna Lambang :
1. Warna merah, melambangkan keberanian yang didasari kebenaran.
2. Warna putih, melambangkan kesucian, kebijaksanaan dan kearifan.
3. Warna Kuning, melambangkan Kemuliaan, warna jiwa, lambang cahaya
dan kebahagiaan, lambang kejayaan dan keluhuran budi.
4. Warna hitam, melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati.
5. Warna abu-abu, melambangkan ketabahan.
6. Warna biru, melambangkan kejernihan, warna laut melambangkan
kedamaian, ketenangan.
7. Warna hijau, melambangkan kesuburan.
8. Warna coklat, melambangkan kemakmuran.

SHAPE, SI ZE, AND THE MEANI NG OF
BANTEN PROVI NCE SYMBOLS

Regional symbols has shape a shield with intrinsic green, inside the
symbols has picture of element and autograph BANTEN and at the yellow
tape has autograph IMAN TAQWA.
Regional Symbols have 2 (two) part:
a. Shape of picture :
1. Dome of Mosque; typify of Banten people that religious.
2. Star of God, express the spirit that shining the soul of Banten people..
3. Great tower of Mosque of Banten with two terrace, express Banten
people have highest spirit to realize madani people, and objective
which always constantly with percept Allah Swt. The tower of mosque
also typify culture and history of Banten that staple at opinion of
kingdom era (kesultanan).
4. White Kaibon Stone, typify of Banten Province area is the first port of
world culture and economic, and international traffic to global era.
5. 17 yellow paddys and 8 white cottons, typify Banten Province is an
agriculture area that adequate, cloths, food, amount of paddys and
cottons evince outcome declaration of Republic of Indonesia, August
17, 1945.
6. Black grey mountain, typify the natural resources and texture of land
that quite surge legible prevail.
7. One-horned rhinoceros is the one of wild animal whose protected in the
world, typifies the people never surrender in justice the trough and
protected by the law
8. Blue ocean with 17 white long wave, typify marine area that affluent of
ocean resources reflects the history and advantage in the future of
Banten as a port of international trade.

9. 10 grey of gear, typify orientation of working spirit and evince
industries sectors
10. 2 line mark, runways of Soekarno Hatta airport with colored white,
and 3 Beacon light with colored yellow, typify basic spirit for gain
aspire. The number of 8, 9, and 10 have meaning of institution of
Banten Province has ever born at October 17, 2000 that legitimated
with Act Number 23 year 2000.
11. Yellow tape as a union, typify as mansion as beauty and tightly of unity
of integrate and heterogeneous of Banten people.
12. Word of symbols IMAN TAQWA as anvil foundation to gain Banten,
onward and welfare (Darussalam).

b. The meaning of symbol colors :
1. Red, typify courage base on by the truth.
2. White, typify the purification, wise and tactful.
3. Yellow, typify distinction, symbol of shine and happiness, glory and
intelligent
4. Black, typify strengthen, strongly and resoluteness
5. Grey, typify firmness
6. Blue, typify clarity, ocean color are symbol of reconcilement and calm
7. Green, typify fertile
8. Brown, typify prosperity

KATA SAMBUTAN
GUBERNUR BANTEN

Assalaamualaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.
Provinsi Banten terbentuk pada bulan Oktober 2000 merupakan
provinsi yang tergolong muda di Indonesia. Untuk itu penerbitan publikasi
Banten Dalam Angka 2013 menjadi sangat penting dan bermanfaat dalam
melihat potensi yang dimiliki serta kemajuan yang telah dicapai. Oleh karena itu
penerbitan buku ini harus mendapat dukungan semua pihak.
Publikasi ini bukan saja bermanfaat bagi perencanaan pembangunan,
namun juga bagi para peneliti, investor dan pengguna lainnya. Mengingat
kesinambungan penyajian buku ini dari tahun ke tahun perlu dijaga, maka saya
menghimbau kepada semua pihak untuk menggunakan data pada Banten Dalam
Angka 2013 ini sebagai acuan pengambilan kebijakan. Buku ini agar digunakan
sebagai rujukan, karena data bersumber dari berbagai instansi dan lembaga di
Banten.
Akhirnya, saya mengharapkan agar kegiatan pengumpulan data di setiap
aspek pembangunan lebih ditingkatkan lagi. Pemerintah senantiasa
berkepentingan memiliki data yang benar untuk diinformasikan kepada
masyarakat dan instansi yang memerlukannya. Terima kasih saya ucapkan
kepada BPS Provinsi Banten yang telah mewujudkan terbitan ini.
Sekian dan terima kasih.
Wassalaamualaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.

Serang, Agustus 2013
Gubernur Banten,

Hj. Ratu Atut Chosiyah

GOVERNOR OF BANTEN
FOREWORD

The province of Banten has been formed at October 2000. We have
many challenges to be faced for making of Banten peoples welfare becoming
much better. Therefore, the publication of Banten in Figures 2013 is very
important and useful to find out the potential that Banten has, and evaluating the
progress that has been achieved. Because of that, everybody has to support this
publication.
This book is not only useful for the planner in the government
institutions, but also useful for anyone who needs, it such as researchers,
investors and other users. We need to keep this book published sustainable for
the year as a serial publication. I strongly recommended to any institutions to
use this publication as one of the matter for decision-making. The data in this
book has been collected from any institutions and parties that can be used as a
reference.
I do hope that data collection activity in all aspects should be done
continuously, so the government always has the reliable data that can be
informed and shared to people and institutions. Finally, I would like to thanks to
BPS-Statistics of Banten Province who have done in the making of this book.

Serang, August 2013
Governor of Banten,

Hj. Ratu Atut Chosiyah

PENGANTAR

Banten Dalam Angka adalah publikasi tahunan Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Banten yang komprehensif. Publikasi ini menyajikan beraneka
jenis data dari berbagai bidang. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan
gambaran umum tentang keadaan geografis dan iklim di Provinsi Banten, ciri
dan keadaan sosial ekonomi penduduk, serta kondisi sosial dan perekonomian
Provinsi Banten.
Publikasi ini disempurnakan secara bertahap baik kualitas maupun
kuantitas datanya. Namun demikian kualitas data sangat berkaitan dengan
ketersediaan data di masing-masing dinas dan instansi sebagai nara sumber.
Kami sadari bahwa publikasi ini masih jauh dari sempurna, sehingga
saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Atas perhatian Pemerintah Provinsi Banten serta respon dinas dan
instansi sehingga publikasi ini dapat diterbitkan, kami menyampaikan terima
kasih. Kami berharap publikasi ini dapat dimanfaatkan terutama bagi
kesejahteraan masyarakat Banten.

Serang, Agustus 2013

Badan Pusat Statistik Provinsi Banten
Kepala,

Dr. Syech Suhaimi

PREFACE

Banten in Figure is a comprehensive publication, published by BPS
Statistics of Banten Province. This publication presents collection of data from
various fields. This book is aimed at providing general picture of geographic and
climate, socio-economic characteristics of the population, as well as social and
economic conditions of Banten Province.
This publication gradually improved both in quality and quantity of
data. Nevertheless quality of data depend on scarcity data in each agency and
institution. Comments and suggestions to improve the contents of this book are
always welcome.
Taking of this opportunity, I would like to express my deepest gratitude
to Government of Banten Province for special attention and all agencies/
institutions in Banten have already given responsiveness so this publication can
be published. I hope this publication will beneficial primarily for welfare of
Banten society in the future.

Serang, August 2013

BPS Statistics of Banten Province
Chief,

Dr. Syech Suhaimi

Banten Dalam Angka 2013 xix

DAFTAR ISI / CONTENTS

Halaman
Page

Peta Administrasi Provinsi Banten / Administrative Map of Banten Province ............................... iii
Lambang Daerah / Regional Symbol ............................................................................................... v
Foto Gubernur / Photograph of the Governor ................................................................................ xi
Foto Wakil Gubernur / Photograph of the Vice Governor ............................................................. xiii
Kata Sambutan / Foreword ............................................................................................................ xv
Kata Pengantar / Preface ................................................................................................................ xvii
Daftar Isi / Contents ........................................................................................................................ xix
Daftar Tabel / List of Tables ........................................................................................................... xx
Sejarah Singkat Banten / Brief History of Banten Province ........................................................... liii
Undang-Undang No.16 Tahun 1997 Tentang Statistik /
Republic of Indonesia Law of No.16 of 1997 on Statistics .............................................................. lvii

Penjelasan Umum / Explanatory Notes .......................................................................................... lxxxvii

Indikator Kunci / Key Indicators ..................................................................................................... 1
1. Geografi dan Iklim / Geography and Climate ......................................................................... 3
2. Pemerintahan / Government .................................................................................................... 31
3. Penduduk dan Tenaga Kerja / Population and Employment .................................................. 63
4. Sosial / Social .......................................................................................................................... 101
5. Pertanian / Agriculture ............................................................................................................ 197
6. Listrik, Gas dan Air Minum / Electricity, Gas, and Water Supply .......................................... 261
7. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry ........................................................................ 275
8. Konstruksi / Construction ....................................................................................................... 301
9. Hotel dan Pariwisata / Hotel and Tourism .............................................................................. 317
10. Transportasi dan Komunikasi / Transportation and Communication ..................................... 333
11. Perbankan, Investasi dan Koperasi / Banking, Investment, and Cooperative ......................... 367
12. Harga-harga / Prices ............................................................................................................... 399
13. Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk / Population Expenditure and Consumption .. 449
14. Perdagangan Luar Negeri / Foreign Trade .............................................................................. 471
15. Pendapatan Regional / Regional Income ............................................................................... 505
16. Perbandingan Regional / Regional Comparison .................................................................... 543
Indeks / Index ................................................................................................................................. 561

xx Banten in Figures 2013

DAFTAR TABEL / LI ST OF TABLES

Halaman
Page

1. GEOGRAFIS DAN IKLIM / GEOGRAPHY AND CONDI TI ON

1.1 KONDISI GEOGRAFIS / GEOGRAPHI CAL CONDI TI ON

1.1.1 Luas Daerah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
Total Area by Regency/Municipality in Banten Province ...........................................

9

1.1.2 Jarak Antar Kota di Provinsi Banten dan Sekitarnya (km)
Distance among Selected Cities in Banten Province and Nearby (km) .......................

10

1.1.3 Letak Astronomis Wilayah Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota
Astronomical Position of Banten Province by Regency/Municipality .........................

11

1.1.4 Pulau-pulau yang Berpotensi bagi Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota
Potential Islands for Banten Province by Regency/Municipality ................................

12

1.1.5 Nama-nama Sungai di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota
Name of Rivers in Banten Province by Regency/Municipality ....................................

15

1.1.6 Nama-nama Danau/Waduk/Rawa di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota
Name of Lakes/Reservoirs/Swamps in Banten Province by Regency/Municipality ....

20

1.2 KONDISI IKLIM / CLI MATE CONDI TI ON

1.2.1 Keadaan Musim Kemarau di Provinsi Banten, 2012
Condition of Dry Season in Banten Province, 2012 ...................................................

25

1.2.2 Keadaan Musim Hujan di Provinsi Banten, 2011/2012
Condition of Rainy Season in Banten Province, 2011/2012 ........................................

26

1.2.3 Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum di Provinsi Banten, 2012
Maximum, Average, and Minimum Temperature in Banten Province, 2012 .............

27

1.2.4 Curah Hujan, Hari Hujan dan Kelembaban Relatif di Provinsi Banten, 2012
Rainfall, Rainy Days, and Relative Humidity by Month in Banten Province, 2012 ....

28

1.2.5 Arah dan Kecepatan Angin Menurut Bulan di Provinsi Banten, 2012
Velocity and Direction of Wind by Month in Banten Province, 2012 .................

29

1.2.6 Rata-rata Kualitas Udara Menurut Kawasan di Provinsi Banten, 2010
Quality of Air by Region in Banten Province, 2010 ........................

30

2. PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

2.1 WILAYAH ADMINISTRASI / ADMI NI STRATI VE AREA

2.1.1 Jumlah Kecamatan Menurut Kabupaten/kota di Provinsi Banten, 2008-2012
Number of District by Regency/Municipality in Banten Province, 2008-2012 ...........

35

2.1.2 Jumlah Desa Menurut Kabupaten/kota di Provinsi Banten, 2008-2012
Number of Villages by Regency/Municipality in Banten Province, 2008-2012 ..........

36

2.1.3 Jumlah Kelurahan Menurut Kabupaten/kota di Provinsi Banten, 2008-2012
Number of Special Villages by Regency/Municipality in Banten Province,
2008-2012 ...................................................................................................................

37

Banten Dalam Angka 2013 xxi

2.2 SUMBER DAYA MANUSIA / HUMAN RESOURCES

2.2.1

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintahan
Provinsi Banten Menurut Unit Organisasi dan Jenis Kelamin, 2011
Number of Civil Servants of Banten Province Government
by Unit of Organization and Sex, 2011 .....................................................................

38

2.2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintahan
Provinsi Banten Menurut Golongan/Ruang dan Jenis Kelamin, 2011 - 2012
by Grade/Rank and Sex, 2011 - 2012 ..........................................................................

40

2.2.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten
Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin, 2011 - 2012
by Educational Level and Sex, 2011 - 2012 ................................................................

41

2.2.4 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pusat di Provinsi Banten
Menurut Golongan/Ruang dan Jenis Kelamin, 2011-2012
Number of Indonesian Government Civil Servants in Banten Province
by Grade/Rank and Sex, 2011-2012 ............................................................................

42

Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin, 2011-2012
by Educational Level and Sex, 2011-2012 ..................................................................

43

Menurut Eselon dan Jenis Kelamin, 2011-2012
by Echelon and Sex, 2011-2012 ...................................................................................

44

Menurut Tempat Bertugas (Kabupaten/Kota) dan Jenis Kelamin, 2010-2012
by Place of Duty (Regency/Municipality) and Sex, 2011-2012 ...................................

45

Menurut Jabatan Fungsional Tertentu, 2010-2012
by Spesific Functional Position, 2010-2012 ................................................................

46

2.3 HASIL PEMILIHAN UMUM / GENERAL ELECTI ON RESULTS

2.3.1 Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Partai dan Jenis Kelamin, 2012
Number of Parliament Members of Banten Province by Party and Sex, 2012 ...........

47

2.3.2 Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin, 2012
Number of Parliament Members of Banten Province by Faction and Sex, 2012 ........

48

2.3.3 Jumlah Keputusan DPRD Provinsi Banten, 2009-2011
Number of Parliament Decrees of Banten Province, 2009-2011 ................................

49

2.3.4 Jumlah Anggota DPRD Kabupaten/Kota Menurut Jenis Kelamin
di Provinsi Banten, 2012
Number of Parliament Members Regency/Municipality in Banten Province
by Sex, 2012 .................................................................................................................

50

2.3.5 Jumlah Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Banten
Menurut Partai dan Jenis Kelamin, 2012
Number of Indonesian Parliament Members from the Constituency
of Banten Province by Party and Sex, 2012 ................................................................

51
xxii Banten in Figures 2013

2.4 KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH /
FI NANCE OF LOCAL GOVERNMENT

2.4.1 Rekapitulasi Realisasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi Banten
(juta rupiah), 2011-2013
Recapitulation of Actual Receipts and Government Expenditures of
Banten Province (million rupiahs), 2011-2013 ...........................................................

52

2.4.2 Realisasi Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi Banten (juta rupiah), 2011-2013
Actual Local Government Receipts of Banten Province (million rupiahs),
2011-2013 ...................................................................................................................

53

2.4.3 Realisasi Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Banten (juta rupiah), 2011-2013
Actual Local Government Expenditures of Banten Province (million rupiahs), 2011-
2013 ....................................................................................................................

54

2.4.4 Realisasi Pembiayaan Daerah Pemerintah Provinsi Banten (juta rupiah), 2011-2012
Actual Local Government Financing of Banten Province (million rupiahs),
2011-2012 ....................................................................................................................

55

2.4.5 Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (juta rupiah), 2011-2012
Recapitulation of Actual Receipts and Regencies/Municipalities Government
Expenditures in Banten Province (million rupiahs), 2011-2012 .................................

56

2.5 PENERIMAAN PAJAK / TAX REVENUE

2.5.1 Realisasi Penerimaan Pajak di Provinsi Banten Menurut Jenis Pajak
Realization of Tax Receipts in Banten Province by Type of Taxes
(million rupiahs), 2011-2013 .......................................................................................

57

2.5.2 Realisasi Penerimaan Pajak di Provinsi Banten Menurut Kantor Pelayanan
dan Jenis Pajak (juta rupiah), 2012
Realization of Tax Receipts in Banten Province by Office and Type of Taxes (million
rupiahs), 2012 ................................................

58

2.5.3 Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (juta rupiah), 2012
Revenue Realization of Land and Housing Tax (LHT)
by Sector and Regency/Municipality in Banten Province (million rupiahs), 2012 .....

61

3. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
POPULATI ON AND EMPLOYMENT

3.1 PENDUDUK / POPULATI ON

3.1.1 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,
2011-2012
Population by Sex and Regency/Municipality in Banten Province, 2011-2012 .......... 70

3.1.2 Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Provinsi Banten,
2011-2012
Number of Population by Age Group and Sex in Banten Province, 2011-2012 ......... 71

3.1.3 Distribusi Persentase Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten, 2011-2012
Percentage Distribution of Population and Population Density
by Regency/Municipality in Banten Province, 2011-2012 .......................................... 72

Banten Dalam Angka 2013 xxiii

3.1.4 Jumlah Rumahtangga dan Rata-rata Banyaknya Anggota Rumahtangga
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2011-2012
Number of Household and Average Household Size by Regency/Municipality
in Banten Province, 2010-2011 ...................................................................................

73
3.1.5 Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 1961-2012
Population by Regency/Municipality in Banten Province, 1961-2012 .......................

74
3.1.6 Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
(persen), 1961-2012
Population Growth Rate by Regency/Municipality in Banten Province
(percent), 1961-2012 ...................................................................................................

75

3.2 KETENAGAKERJAAN / EMPLOYMENT

3.2.1

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Banten, 2012-2013
Employment Indicators of Banten Province, 2012-2013 ...

76

3.2.2

Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas di Provinsi Banten Menurut Golongan Umur dan
Jenis Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu, 2012
Population 15 Years of Age and Over in Banten Province by Age Group
and Type of Activity During The Previous Week, 2012 ...

77

3.2.3 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas di Provinsi Banten Menurut Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu, 2012
Population 15 Years of Age and Over in Banten Province by Educational Attainment
and Type of Activity During The Previous Week, 2012 ...........................

78

3.2.4 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota
dan Jenis Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu, 2012
Population 15 Years of Age in Banten Province by Regency/Municipality
and Type of Activity During The Previous Week, 2012 ..............................................

79

3.2.5 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Golongan Umur
dan Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Banten, 2012
Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Age Group
and Main Industry in Banten Province, 2012 .............................................................

80

3.2.6 Penduduk Berusia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan dan Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Banten, 2012
Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Educational Attainment

81

3.2.7 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota
dan Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Banten, 2012
Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Regency/Municipality

82

3.2.8 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Golongan Umur
dan Status Pekerjaan Utama di Provinsi Banten, 2012
Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Age Group
and Main Employment Status in Banten Province, 2012 ............................................

83

3.2.9 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan dan Status Pekerjaan Utama di Provinsi Banten, 2012
and Main Employment Status in Banten Province, 2012 ............................................

85

3.2.10 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota
dan Status Pekerjaan Utama di Provinsi Banten, 2012
Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Recency/Municipality
and Main Employment Status in Banten Province, 2012 ...........................................

87
xxiv Banten in Figures 2013

3.2.11 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Golongan Umur
dan Jumlah Jam Kerja Seluruhnya dalam Seminggu di Provinsi Banten, 2012
Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Age Group and
Total Working Hours During The Previous Week in Banten Province, 2012 ...........

89

3.2.12 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Terakhir yang
Ditamatkan dan Jumlah Jam Kerja Seluruhnya dalam Seminggu
and Total Working Hours During The Previous Week in Banten Province, 2012 .

90

3.2.13 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Menurut Golongan Umur di Provinsi Banten, 2010-2012
Open Unemployment Rate (OURs) and Labor Force Participation Rate (LFPRs)
by Age Group in Banten Province, 2010-2012 ............................................................

91

3.2.14

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
by Educational Attainment in Banten Province, 2010-2012 .......................................

92

3.2.15

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
by Regency/Municipality in Banten Province, 2010-2012 ..

93

3.2.16 Ikhtisar Statistik Pencari Kerja di Provinsi Banten, 2010-2012
Brief Statistics of Job Applicants in Banten Province, 2010-2012 ......

94

3.2.17 Informasi Pencari Kerja Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan
Information on Job Applicants by Educational Attainment in Banten Province, 2012

95

3.2.18 Informasi Pencari Kerja Dirinci Menurut Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota
Information on Job Applicants by Regional Office of Man Power
in Banten Province, 2012 ....

96

3.2.19 Ikhtisar Statistik Lowongan Kerja di Provinsi Banten, 2010-2012
Brief Statistic on Job Vacancies in Banten Province, 2010-2012 ..

97

3.2.20 Informasi Lowongan Kerja Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan
Information on Job Vacancies by Educational Attainment in Banten Province, 2012

98

3.2.21 Informasi Lowongan Kerja Dirinci Menurut Sektor Ekonomi
Information on Job Vacancies by Economic Sectors in Banten Province, 2012 .........

99

3.2.22 Upah Minimum Kabupaten/Kota per Bulan di Provinsi Banten (rupiah), 2008-2013
Minimum Wage per Month by Regency/Municipality in Banten Province
(rupiahs), 2008-2013 ...................................................................................................

100

Banten Dalam Angka 2013 xxv

4. SOSIAL / SOCI AL

4.1 PENDIDIKAN / EDUCATI ON

4.1.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
School Enrollment Ratio by Sex and Age Group in Banten Province, 2008-2012 ...... 113
4.1.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Kabupaten/Kota dan Kelompok Umur
School Enrollment Ratio by Regency/Municipality and Age Group
in Banten Province, 2008-2012 ................................................................................... 114

4.1.3 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Taman Kanak-kanak (TK)
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2012/2012
Number of Schools, Students, and Teachers in Kindergarten
by Regency/Municipality in Banten Province, 2012/2012 ..........................................

115

4.1.4 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar (SD)
Number of Schools, Students, and Teachers in Primary Schools
by Regency/Municipality in Banten Province, 2012/2012 .........................................

116

4.1.5 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Number of Schools, Students, and Teachers in Junior High Schools

117

4.1.6 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas (SMA)
Number of Schools, Students, and Teachers in Senior High Schools

118

4.1.7

Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Number of Schools, Students, and Teachers in Senior Vocational High Schools

119

4.1.8 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Raudhatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA)
Number of Schools, Students, and Teachers in Islamic Kindergarten

120

4.1.9. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Number of Schools, Students, and Teachers in Islamic Primary Schools

121

4.1.10. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Number of Schools, Students, and Teachers in Islamic Junior High Schools

122

4.1.11. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Aliyah (MA)
Number of Schools, Students, and Teachers in Islamic Senior High Schools

123

4.1.12. Jumlah Lembaga, Santri dan Guru Pondok Pesantren
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2011
Number of Institutions, Students, and Teachers in Islamic Boarding Schools
by Regency/Municipality in Banten Province, 2011 ....................................................

124

xxvi Banten in Figures 2013

4.1.13. Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta
di Bawah Kementerian Pendidikan Nasional di Provinsi Banten,
2008/2009 - 2010/2011
Number of Universities, Students, and Lecturers under The Ministry of
National Education in Banten Province, 2008/2009 - 2010/2011..........................

126

4.1.14. Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta
di Bawah Kementerian Agama di Provinsi Banten, 2008/2009- 2010/2011
Number of Universities, Students, and Lecturers under The Ministry of
Religious Affairs in Banten Province, 2008/2009 - 2010/2011 ...................................

127

4.1.15. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota
dan Pendidikan Yang Ditamatkan di Provinsi Banten, 2012
Percentage of Population Aged 10 Years and Over by Regency/Municipality
and Educational Attainment in Banten Province, 2012 ..............................................

128

4.1.16. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota dan
Kepandaian Membaca dan Menulis di Provinsi Banten, 2012
Percentage of Population Aged 10 Years and Over by Regency/Municipality and
Reading and Writing Ability in Banten Province, 2012 ..............................................

130

4.2 KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
HEALTH AND FAMI LY PLANNI NG

4.2.1 Jumlah Rumah Sakit dan Tempat Tidur Menurut Kabupaten/Kota dan Status
Kepemilikan di Provinsi Banten, 2012
Number of Hospitals and Beds by Regency/Municipality and Ownership Status
in Banten Province, 2012 ............................................................................................

131

4.2.2 Jumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Menurut Kabupaten/Kota
Number of Community Health Center by Regency/Municipality

132

4.2.3

Jumlah Dokter di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi di Banten, 2012
Number of Medical Doctors at Government and Private Hospitals
by Regency/Municipality in Banten Province, 2012 ....................................................

133

4.2.4 Jumlah Dokter di Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi di Banten, 2012
Number of Medical Doctors at Community Health Center
by Regency/Municipality in Banten Province, 2012 ................................

134

4.2.5

Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter di Rumah Sakit dan Puskesmas
Number of Health Professionals Other Than Doctor at Hospitals and
Community Health Centers by Regency/Municipality in Banten Province, 2012 ......

135

4.2.6 Jumlah Sarana Penyalur Obat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2012
Number of Drug Distribution Facility by Regency/Municipality
in Banten Province, 2012 ........

136

4.2.7 Persentase Balita Menurut Kabupaten/Kota dan Penolong Persalinan Terakhir
Percentage of Children Under Five Years by Regency/Municipality and Last Birth
Attendant in Banten Province, 2012 ................................................................

137

Banten Dalam Angka 2013 xxvii

4.2.8 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Menurut Tempat Rujukan Berobat dan
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2012
Percentage of People Who Sought Treatment Outpatient by Place of Referral For
Treatment and Regency/Municipality in Banten Province, 2012 ................................

138

4.2.9 Jumlah Bayi dan Cakupan Imunisasi Bayi Menurut Kabupaten/Kota
dan Jenis Imunisasi di Provinsi Banten, 2012
Number of Infants and Infant Immunization Coverage by Regency/Municipality
and Type of Immunization in Banten Province, 2012 .............

139
4.2.10 Jumlah Kasus Penyakit Menurut Jenis Penyakit dan Kabupaten/Kota
Number of Disease Cases by Type of Disease and Regency/Municipality

140

4.2.11 Kumulatif Kasus AIDS dan Kasus Meninggal Menurut Kabupaten/Kota
AIDS Cumulative Cases and Death Cases by Regency/Municipality

141

4.2.12 Jumlah Pasangan Usia Subur Menurut Kabupaten/Kota dan Umur Istri
Number of Fertile Age Couples by Regency/Municipality and Wife Age

142

4.2.13 Jumlah Akseptor Keluarga Berencana Menurut Kabupaten/Kota
dan Alat/Cara Kontrasepsi yang Digunakan di Provinsi Banten, 2012
Number of Family Planning Acceptors by Regency/Municipality
and Method of Contraception in Banten Province, 2012

143

4.2.14 Jumlah Keluarga Menurut Kabupaten/Kota dan Tahapan Keluarga Sejahtera
Number of Families by Regency/Municipality and Level of Prosperous Family
in Banten Province, 2012

145

4.3 PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN / HOUSI NG AND ENVI RONMENT

4.3.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Status Penguasaan Bangunan
Tempat Tinggal di Provinsi Banten, 2012
Percentage of Households by Regency/Municipality
and Dwelling Occupancy Status in Banten Province, 2012 ........................................

147

4.3.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Lantai Terluas
Percentage of Households by Regency/Municipality and Widest Floor Type in Banten
Province, 2012 .................................................................................................

148

4.3.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kotadan Luas Lantai Bangunan
Tempat Tinggal di Provinsi Banten, 2012
Percentage of Households by Regency/Municipality and House Floor Area

149

4.3.4 Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Dinding Terluas
Bangunan Tempat Tinggal di Provinsi Banten, 2012
Percentage of Households by Regency/Municipality and Widest Wall Type of House

150

4.3.5 Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Atap Bangunan Tempat
Tinggal di Provinsi Banten, 2012
Percentage of Households by Regency/Municipality and Type of Roof House

151

xxviii Banten in Figures 2013

4.3.6 Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Penerangan Utama
Percentage of Households by Regency/Municipality and Main Source of Lighting

152

4.3.7 Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Utama
Air Minum di Provinsi Banten, 2012
Percentage of Households by Regency/Municipality and Main Source of
Drinking Water in Banten Province, 2012 ..................................................................

153
4.3.8 Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Bahan Bakar Utama Untuk
Memasak di Provinsi Banten, 2012
Percentage of Households by Regency/Municipality and Type of Main Fuel
for Cooking in Banten Province, 2012 ........................................................................

154

4.3.9 Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Penggunaan Fasilitas Buang
Air Besar di Provinsi Banten, 2012
Percentage of Households by Regency/Municipality and Use of Toilet Facilities
in Banten Province, 2012 ........................................................................

155

4.4 KERAWANAN SOSIAL DAN KRIMINALITAS /
SOCI AL I NSECURI TY AND CRI ME

4.4.1 Karakteristik Kerawanan Sosial Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2012
Social Insecurity Characteristics by Regency/Municipality

156

4.4.2 Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Menurut Kabupaten/Kota
Potency and Source Of Social Welfare by Regency/Municipality

158

4.4.3 Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Menurut Jenis dan
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (jiwa), 2012
Number of Social Welfare Problem Bearers by Kind and Regency/Municipality
in Banten Province (people), 2012 ..............................................................................

159

4.4.4 Jumlah Tindak Pidana Menurut Wilayah Kepolisian Resort
Crime Total by Subregional Police Office in Banten Province, 2010-2012 ...............

161

4.4.5

Resiko Penduduk Terjadi Tindak Pidana per 100.000 Penduduk Menurut Wilayah
Kepolisian Resort di Provinsi Banten, 2010-2012
Crime Rate per 100,000 Population by Subregional Police Office
in Banten Province, 2010-2012 ...

162

4.4.6

Selang Waktu Terjadinya Tindak Pidana Menurut Wilayah Kepolisian Resort
Time Interval of Crimes Occurance by Subregional Police Office

163

4.4.7 Persentase Penyelesaian Tindak Pidana Menurut Wilayah Kepolisian Resort
Completion Percentage of Criminal Cases by Subregional Police Office
in Banten Province, 2010-2012 ...

164

4.4.8 Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut Jenis Kejahatan
Number of Crime Happens by Type of Crime in Banten Province, 2012.....................

165

4.4.9 Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Provinsi Banten, 2012
Number of Accidents and Victims in Banten Province, 2012 ......................................

166

Banten Dalam Angka 2013 xxix

4.5 AGAMA / RELI GI ON

4.5.1 Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2012
Number of Religious Worship Places by Regency/Municipality

167

4.5.2 Persentase Penduduk Menurut Agama di Provinsi Banten, 2012
Percentage of Population by Religion in Banten Province, 2012 ...............................

168

4.5.3 Jumlah Calon/Jamaah Haji dan Besarnya Biaya Haji di Provinsi Banten, 2002-2012
Number of Applicants/Pilgrims and Cost to Mecca in Banten Province, 2002-2012..

169

4.5.4 Jumlah Jamaah Haji Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin
Number of Pilgrims by Regency/Municipality and Sex in Banten Province, 2012 .....

170

4.5.5 Jumlah Calon Jamaah Haji Menurut Kabupaten/Kota dan Tingkat Usia di Provinsi
Banten, 2012
Number of Pilgrims by Regency/Municipality and Age Group in Banten Province,
2012 .

171

4.6 SOSIAL LAINNYA / OTHER SOCI AL MATTERS

4.6.1 Jumlah Perkara yang Diputus di Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Banten
Menurut Jenis Perkara, 2012
Number of Cases Decided in Islamic High Court Territory of Banten
by Kind of Cases, 2012 ................................................................................................

172

4.6.2 Jumlah Perkara yang Dimohonkan Banding pada Pengadilan Tinggi Agama
Provinsi Banten, 2012
Number of Cases which Petitioned Appeal in Islamic High Court of Banten, 2012 ...

174

4.6.3 Rekapitulasi Perkara Yang Diterima dan Diputus pada Pengadilan Agama
Recapitulation of Registered and Sentenced Cases in Religious Court

175

4.6.4 Jumlah Tahanan di UPT Lembaga Pemasyarakatan (LP) Menurut Jenis Kejahatan di
Provinsi Banten (jiwa), 2012
Number of Arrest in Prison House Units (LP) by Type of Crimes
in Banten Province (Person), 2012 .............................................................................

176
4.6.5 Jumlah Narapidana di UPT Lembaga Pemasyarakatan (LP) Menurut Jenis Kejahatan
di Provinsi Banten (jiwa), 2012
Number of Prisoners in Prison House Units (LP) by Type of Crimes
in Banten Province (Person), 2012 .............................................................................

178

4.6.6 Rekapitulasi Produksi Sertifikat Tanah oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, Hingga Tahun 2012
Production of Land Certificate by National Land Agency by Regency/Municipality
in Banten Province, Until 2012 ...................................................................................

180

4.6.7 Jumlah Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) dan Penerbitan Akta
Number of Officials Making Land Deed and Certificate Publishing

183

4.6.8

Banyaknya Penerbitan Surat Ijin Mengemudi (SIM) oleh Kepolisian Daerah
Banten, 2012
Number of Driving Licences Issued by Indonesian Police
of Banten Territory,2012 .............................................................................................

185

xxx Banten in Figures 2013

4.6.9 Banyaknya Penerbitan STNK oleh Kepolisian Daerah Banten, 2012
Total of Vehicle Registered Number (URM) Issued
by Indonesian Police of Banten Territory, 2012 .

186

4.7 KEMISKINAN DAN PEMBANGUNAN MANUSIA /
POVERTY AND HUMAN DEVELOPMENT

4.7.1 Garis Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Banten, 2012-2013
Poverty Line and Number of Poor in Banten Province, 2012-2013 ............................

187

4.7.2 Persentase Penduduk Miskin (P
0
), Indeks Kedalaman Kemiskinan (P
1
) dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P
2
) di Provinsi Banten, 2012-2013
Percentage of Poor (P
0
), Poverty Gap Index (P
1
) and Poverty Severity Index (P
2
)
in Banten Province , 2012-2013 .............................................................................

188
4.7.3 Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (rupiah/kapita/bulan),
2009-2011
Poverty Line by Regency/Municipality in Banten Province
(rupiahs/capita/month), 2009-2011 ............................................................................. 189

4.7.4 Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
(orang), 2009-2011
Number of Poor by Regency/Municipality in Banten Province (people), 2009-2011 190

4.7.5 Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,
2009-2011
Percentage of Poor by Regency/Municipality in Banten Province, 2009-2011 ............. 191

4.7.6 Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
(tahun), 2010-2012
Life Expectancy by Regency/Municipality in Banten Province
(years), 2010-2012 ....................................................................................................... 192

4.7.7 Angka Melek Huruf Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
(persen), 2010-2012
Literacy Rates by Regency/Municipality in Banten Province
(percent), 2010-2012 ....................................................................................... 193

4.7.8 Rata-Rata Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
(tahun), 2010 - 2012
Mean Years Schooling by Regency/Municipality in Banten Province
(years), 2010-2012 ....................................................................................................... 194

4.7.9 Pengeluaran per Kapita yang Disesuaikan Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (ribu/tahun), 2010-2012
Expenditure per Capita Adjusted by Regency/Municipality
in Banten Province (thousand/year), 2010-2012 ......................................................... 195

4.7.10 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Reduksi Shortfall Menurut Kabupaten/Kota
Human Development Index (HDI) and Reduction Shortfall by Regency/Municipality

4.7.11 Indeks Pembangunan Gender (IPG) Menurut Kabupaten/Kota
Gender-related Development Index (GDI) by Regency/Municipality

Banten Dalam Angka 2013 xxxi

4.7.12 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Menurut Kabupaten/Kota
Gender Empowerment Measure (GEM) by Regency/Municipality

5. PERTANIAN / AGRI CULTURE

5.1 PERTANIAN TANAMAN PANGAN / FOOD CROPS

5.1.1 Luas Panen Tanaman Pangan di Provinsi Banten (ha), 2010-2012
Harvested Area of Food Crops in Banten Province (ha), 2010-2012 .........................

206

5.1.2

Produktivitas Tanaman Pangan di Provinsi Banten (kuintal/ha), 2010-2012
Productivity of Food Crops in Banten Province (quintal/ha), 2010-2012 ..................

207

5.1.3

Produksi Tanaman Pangan di Provinsi Banten (ton), 2010-2012
Production of Food Crops in Banten Province (ton), 2010-2012 ...............................

208
5.1.4

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Menurut Kabupaten/Kota
Harvested Area, Productivity and Production of Paddy by Regency/Municipality

209

5.1.5

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota
Harvested Area, Productivity and Production of Maize by Regency/Municipality

210

5.1.6 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Menurut Kabupaten/Kota
Harvested Area, Productivity and Production of Soybeans by Regency/Municipality

211

5.1.7 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah Menurut Kabupaten/Kota
Harvested Area, Productivity and Production of Peanuts by Regency/Municipality

212

5.1.8 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau Menurut Kabupaten/Kota
Harvested Area, Productivity and Production of Mungbeans by Regency/Municipality
in Banten Province, 2010-2012 ...............................................

213

5.1.9 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/Kota
Harvested Area, Productivity and Production of Cassava by Regency/Municipality

214

5.1.10 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kabupaten/Kota
Harvested Area, Productivity and Production of Sweet Potatoes
by Regency/Municipality in Banten Province, 2010-2012 ..........................................

215

5.2 HORTIKULTURA / HORTI CULTURE

5.2.1 Luas Panen Sayuran dan Buah-buahan Semusim Menurut Jenis Tanaman
Harvested Area of Seasonal Vegetables and Fruits by Kind of Plant
in Banten Province, 2010-2012 .................................................................................. 216

xxxii Banten in Figures 2013

5.2.2 Produktivitas Sayuran dan Buah-buahan Semusim Menurut Jenis Tanaman
Productivity of Seasonal Vegetables and Fruits by Kind of Plant

5.2.3 Produksi Sayuran dan Buah-buahan Semusim Menurut Jenis Tanaman
Production of Seasonal Vegetables and Fruits by Kind of Plant

5.2.4 Luas Panen Sayuran dan Buah-buahan Tahunan Menurut Jenis Tanaman
Harvested Area of Annual Vegetables and Fruits by Kind of Plant

5.2.5 Produktivitas Sayuran dan Buah-buahan Tahunan Menurut Jenis Tanaman
Productivity of Annual Vegetables and Fruits by Kind of Plant
5.2.6 Produksi Sayuran dan Buah-buahan Tahunan Menurut Jenis Tanaman
Production of Annual Vegetables and Fruits by Kind of Plant

5.2.7 Luas Panen Tanaman Biofarmaka Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten, 2010-
2012
Harvested Area of Medicinal Plants by Kind of Plant in Banten Province,
2010-2012 ................................................................................................................... 222

5.2.8 Produktivitas Tanaman Biofarmaka Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten, 2010-
2012
Productivity of Medicinal Plants by Kind of Plant in Banten Province,
2010-2012 ................................................................................................................... 223

5.2.9 Produksi Tanaman Biofarmaka Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten,
2010-2012
Production of Medicinal Plants by Kind of Plant in Banten Province,
2010-2012 ................................................................................................................... 224

5.2.10 Luas Panen Tanaman Hias Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten, 2010-2012
Harvested Area of Ornamental Plants by Kind of Plant in Banten Province,
2010-2012 ................................................................................................................... 225

5.2.11 Produktivitas Tanaman Hias Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten,
2010-2012
Productivity of Ornamental Plants by Kind of Plant in Banten Province,
2010-2012 ................................................................................................................... 226

5.2.12 Produksi Tanaman Hias Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten, 2010-2012
Production of Ornamental Plants by Kind of Plant in Banten Province,
2010-2012 ................................................................................................................... 227

5.3 TANAMAN PERKEBUNAN / ESTATE CROPS

5.3.1 Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Menurut Jenis Usaha Perkebunan
Area and Production of Rubber Plantation by Type of Estate
in Banten Province, 2012 ............................................................................................ 228

Banten Dalam Angka 2013 xxxiii

5.3.2

Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Dalam Menurut Jenis Usaha Perkebunan
Area and Production of Coconut Plantation by Type of Estate

229

5.3.3 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Jenis Usaha Perkebunan
Area and Production of Cocoa Plantation by Type of Estate

5.3.4 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Sawit Menurut Jenis Usaha Perkebunan
Area and Production of Oil Palm Plantation by Type of Estate

5.3.5 Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan Lainnya di Provinsi Banten, 2012
Area and Production of Other Estate Crops in Banten Province, 2012 ......... 232

5.3.6 Perkembangan Produksi Komoditas Perkebunan Menurut Jenis Tanaman
di Provinsi Banten (ton), 2006-2012
Plantation Crop Production by Type of Plant in Banten Province (tons), 2006-2012 233

5.4 KEHUTANAN / FORESTRY

5.4.1 Luas Kawasan Hutan Negara Menurut Fungsi Kawasan Hutan dan Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (ha), 2012
National Forest Area by Function and Regency/Municipality
in Banten Province (ha), 2012 ..................................................................................... 234

5.4.2 Luas Lahan Kritis Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (ha), 2012
Critical Land by Regency/Municipality in Banten Province (ha), 2012 ..................... 235

5.4.3 Luas Kawasan Hutan Konservasi Menurut Fungsi di Provinsi Banten
(ha), 2010-2012
Convertible Production Forest Area by Function in Banten Province
(ha), 2010-2012 ........................................................................................................... 236

5.4.4 Luas Kawasan Hutan Perum Perhutani KPH Banten Menurut Kabupaten/Kota
Forest Area Managed by Perum Perhutani KPH Banten by Regency/Municipality

5.4.5 Produksi dan Nilai Produksi Kayu Bulat di Provinsi Banten, 2000-2012
Production and Value of Production of Logs in Banten Province, 2000-2012 ...........

238

5.5 PETERNAKAN / ANI MAL HUSBANDRY

5.5.1 Populasi Ternak Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak
di Provinsi Banten (ekor), 2012
Livestock Population by Regency/Municipality and Kind of Livestock
in Banten Province (heads), 2012 ................................................................................ 239

5.5.2 Populasi Unggas Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Unggas
Poultry Population by Regency/Municipality and Kind of Poultries
in Banten Province (heads), 2012 ............................................................................... 240

5.5.3 Jumlah Ternak Yang Dipotong Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak
Livestock Slaughtered by Regency/Municipality and Kind of Livestock
in Banten Province (heads), 2012 ................................................................................ 241

xxxiv Banten in Figures 2013

5.5.4 Jumlah Unggas Yang Dipotong Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Unggas
Poultry Slaughtered by Regency/Municipality and Kind of Poultries
in Banten Province (heads), 2012 ............................................................................... 242

5.5.5

Produksi Daging Ternak Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak
di Provinsi Banten (ton), 2012
Meat Production by Regency/Municipality and Kind of Livestock
in Banten Province (tons), 2012 ...................................................................................

243

5.5.6 Produksi Daging Unggas Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Unggas
Meat Production by Regency/Municipality and Kind of Poultries
in Banten Province (ton), 2012 .................................................................................... 244

5.5.7 Produksi Telur Unggas Menurut Kabupaten/Kota
Production of Poultry Eggs by Regency/Municipality
in Banten Province (ton), 2012 .................................................................................... 245

5.6 PERIKANAN / FI SHERY

5.6.1 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap Menurut Kabupaten/Kota dan Subsektor di
Provinsi Banten, 2012
Number of Fish Capture Household by Regency/Municipality and Fishery Subsector in
Banten Province, 2012 ............................................................................ 246

5.6.2 Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kabupaten/Kota
Production of Fish Capture by Regency/Municipality
in Banten Province (tons), 2012 ................................................................................... 247

5.6.3 Nilai Produksi Ikan Tangkap Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
(ribu rupiah), 2012
Production Value of Fish Capture by Regency/Municipality in Banten Province
(thousand rupiahs), 2012 ............................................................................................. 248

5.6.4 Jumlah Perahu/Kapal Penangkapan Ikan Menurut Kabupaten/Kota
dan Jenis Perahu/Kapal di Provinsi Banten, 2012
Number of Fishing Boats by Regency/Municipality and Type of Boat

5.6.5 Jumlah Unit Alat Penangkapan Ikan Menurut Kabupaten/Kota dan
Jenis Penangkapan di Provinsi Banten, 2012
Number of Units Marine Fishing Equipment by Regency/Municipality and
Type of Equipment in Banten Province, 2012 .............................................................. 250

5.6.6 Jumlah Rumahtangga Perikanan Budidaya Menurut Kabupaten/Kota
dan Jenis Budidaya di Provinsi Banten, 2012
Number of Aqua Culture Households by Regency/Municipality
and Type of Culture in Banten Province, 2012 ........................................................... 253

5.6.7 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Kabupaten/Kota
Production of Aqua Culture by Regency/Municipality
in Banten Province (tons), 2012 ................................................................................... 255

5.6.8 Nilai Produksi Perikanan Budidaya Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (ribu rupiah), 2012
Production Value of Aqua Culture by Regency/Municipality
in Banten Province (thousand rupiahs), 2012 ............................................................. 257

Banten Dalam Angka 2013 xxxv

5.6.9 Luas Areal Budidaya Perikanan Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Budidaya
Aquq Culture Areas by Regency/Municipality and Type of Culture

6. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM
ELECTRI CI TY, GAS, AND WATER SUPPLY

6.1 LISTRIK / ELECTRI CI TY

6.1.1 Jumlah Kapasitas Terpasang dan Tenaga Listrik yang Dibangkitkan
Oleh Pembangkit Listrik di Provinsi Banten, 2006-2011
Number of Installed Capacity and Electricity Generated by Power Plant
in Banten Province, 2006-2011 .................................................................................... 264

6.1.2 Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Energi Terjual
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Menurut Jenis Tarif di Provinsi Banten, 2012
Number of Customers, Connected Power and Sold Electrical Energy
of State Electricity Company by Classification of Tariff in Banten Province, 2012 .... 265

6.1.3 Penyediaan, Penjualan dan Susut Energi Listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN)
di Provinsi Banten (MWh), 2010-2012
Supply, Sold and Lost Electricity of State Electricity Company
in Banten Province (MWh), 2010-2012 ....................................................................... 266

6.1.4 Jumlah Transformator Distribusi Terpasang Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Number of Connected Distribution Transformators of State Electricity Company
in Banten Province, 2010-2012 .................................................................................... 267

6.1.5 Perkembangan PLTD Pulo Panjang, 2010-2012
Trend of Pulo Panjang Electricity Power Plant, 2010-2012 ....................................... 268

6.2 GAS / GAS

6.2.1 Realisasi Penjualan Gas Kota Bulanan di Provinsi Banten, 2008-2012
Actual Monthly Selling of City Gas in Banten Province, 2008-2012 ........................... 269

6.3 AIR MINUM / WATER SUPPLY

6.3.1 Jumlah Perusahaan Air Minum, Kapasitas Produksi, Produksi Air Minum,
dan Sumber Air yang Dipakai di Provinsi Banten, 2010-2012
Number of Water Supply Enterprises, Production Capacity, Water Production,
and Water Resources in Banten Province, 2010-2012 ................................................ 270

6.3.2 Jumlah Pekerja Teknis dan Administrasi PAM
Menurut Pendidikan yang Ditamatkan di Provinsi Banten, 2010-2012
Number of Technical and Administration Workers of Water Supply Enterprise
by Educational Attainment in Banten Province, 2010-2012 ....................................... 271

6.3.3 Jumlah Pelanggan PAM, Volume dan Nilai Penjualan Air Minum
Menurut Jenis Tarif di Provinsi Banten, 2010-2012
Number of Water Supply Enterprise Customers, Volume and
Values of Sold Water Supply by Classification of Tariff in Banten Province,
2010-2012 .................................................................................................................... 272

xxxvi Banten in Figures 2013

7. INDUSTRI PENGOLAHAN / MANUFACTURI NG I NDUSTRY

7.1 Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang Menurut Golongan Industri
Number of Large and Medium Manufacturing Establishments by Industrial Group

7.2 Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Menurut Golongan Industri
Number of Workers Engaged in Large and Medium Manufacturing Establishments by
Industrial Group in Banten Province, 2011-2012 ....................................................... 284

7.3

Nilai Output, Nilai Input dan Nilai Tambah dari Industri Besar dan Sedang
Menurut Golongan Industri di Provinsi Banten (miliar rupiah), 2011
Output, Input, and Value Added of Large and Medium Manufacturing Establisments by
Regency/Municipality in Banten Province
(billion rupiahs), 2011 .....................................................................................

287

7.4 Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang Menurut Kabupaten/Kota
Number of Large and Medium Manufacturing Establishments
by Regency/Municipality in Banten Province, 2009-2012 .......................................... 296
7.5 Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Menurut Kabupaten/Kota
Number of Workers Engaged in Large and Medium Manufacturing Establishment by
Regency/Municipality in Banten Province, 2009-2012 ............................................... 297

7.6 Nilai Output, Nilai Input dan Nilai Tambah dari Industri Besar dan Sedang
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (miliar rupiah), 2011
Output, Input, and Value Added of Large and Medium Manufacturing Establisments by
Regency/Municipality in Banten Province
(billion rupiahs), 2011 ................................................................................................. 298

8. KONSTRUKSI / CONSTRUCTI ON

8.1 Jumlah Perusahaan Konstruksi Menurut Jenis Golongan
Number of Construction Establisments by Type of Group

8.2 Jumlah Pekerja Tetap Perusahaan Konstruksi Menurut Tingkat Pendidikan
Number of Permanent Workers at Construction Establisment by Educational Level

8.3 Jumlah Profesi Tenaga Ahli di Perusahaan Konstruksi Menurut Kualifikasi
Number of Expert Profession Workers at Construction Establisment
by Qualification in Banten Province, 2010-2012 ........................................................ 311

8.4 Jumlah Profesi Tenaga Terampil di Perusahaan Konstruksi Menurut Kualifikasi
Number of Skilled Profession Workers at Construction Establisment
by Qualification in Banten Province, 2010-2012 ........................................................ 312

8.5 Ringkasan Pendapatan Bruto dan Pengeluaran Perusahaan Konstruksi
Summary of Gross output and Expenditure of Construction Establishments
in Banten Province (million rupiahs), 2010-2012 ....................................................... 313

Banten Dalam Angka 2013 xxxvii

8.6 Nilai Konstruksi yang Diselesaikan Menurut Jenis Pekerjaan di Provinsi Banten
Value of Construction Completed by Types of Construction in Banten Province
(million rupiahs), 2008-2012 ....................................................................................... 314

8.7 Nilai Konstruksi yang Diselesaikan Menurut Sumber Dana di Provinsi Banten
Value of Construction Completed by Fund Source in Banten Province
(million rupiahs), 2008-2012 ....................................................................................... 315

9. HOTEL DAN PARIWISATA
HOTEL AND TOURI SM

9.1 HOTEL / HOTEL

9.1.1

Banyaknya Akomodasi, Kamar, Tempat Tidur dan Tingkat Penghunian Kamar (TPK)
Hotel Menurut Kualifikasi Hotel di Provinsi Banten, 2010-2012
Number of Accomodations, Rooms, and Beds Available
in Hotel and Room Occupancy Rate (ROR) of Hotel by Hotel Qualifications

321
9.1.2 Banyaknya Tamu Hotel Menurut Kualifikasi Hotel di Provinsi Banten
(orang), 2010-2012
Number of Hotel Visitors by Hotel Qualifications in Banten Province
(person), 2010-2012 ....................................................................................................

322

9.1.3 Rata-Rata Lama Menginap Tamu Hotel Menurut Kualifikasi Hotel
di Provinsi Banten (hari), 2010-2012
Average Length of Stay in Hotel by Hotel Qualifications \
in Banten Province (days), 2010-2012 ........................................................................ 323

9.2 PARIWISATA / TOURI SM

9.2.1 Jumlah Objek Wisata Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Wisata
Number of Tourism Objects by Regency/Municipality and Type of Tourism

9.2.2 Jumlah Museum, Situs Purbakala, dan Bangunan Bersejarah Lainnya
Number of Museums, Archaeological Sites, and Other Historic Buildings
by Regency/Municipality in Banten Province, 2012 ................................................... 326

9.2.3 Jumlah Perusahaan/Unit Usaha Pendukung Sektor Pariwisata
Menurut Kabupaten/Kota dan Objek Wisata di Provinsi Banten, 2012
Number of Tourism Company / Business Unit Supporting Tourism Sector
by Regency/ Municipality and Tourism Object in Banten Province, 2012 ................. 327

9.2.4 Jumlah Sanggar Seni dan Budaya Pendukung Sektor Pariwisata
Menurut Kabupaten/Kota dan Objek Wisata di Provinsi Banten, 2012
Number of Art and Culture Studios/Galleries Supporting Tourism Sector
by Regency/ Municipality and Tourism Object in Banten Province, 2012 ................ 329

9.2.5 Jumlah Wisatawan Nusantara dan Wisatawan Mancanegara
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (orang), 2012
Number of Domestic and Foreign Tourists by Regency/Municipality
in Banten Province (visitors), 2012 ............................................................................. 331

xxxviii Banten in Figures 2013

10. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
TRANPORTATI ON AND COMMUNI CATI ON

10.1 PERHUBUNGAN DARAT / LAND TRANSPORTATI ON

10.1.1 Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah Yang Berwenang, Jenis Permukaan,
Kondisi Jalan dan Kelas Jalan di Provinsi Banten (km), 2011-2012
Road Lengths by Level of Government Authorised, Surface Type,
Road Condition, and Class in Banten Province (km), 2011-2012 .............................. 337

10.1.2 Data Ruas Jalan Nasional di Provinsi Banten, 2012
Data of National Authority Road in Banten Province, 2012 ....................................... 338

10.1.3 Data Ruas Jalan Provinsi dan Nasional di Provinsi Banten, 2012
Data of National and Provincial Authority Road in Banten Province, 2012 .............. 341

10.1.4 Populasi Kendaraan Umum Menurut Jenis Kendaraan di Provinsi Banten, 2012
Population of Commercial Vehicle by Type of Vehicle in Banten Province, 2012 .... 344

10.1.5 Populasi Kendaraan Bukan Umum Menurut Jenis Kendaraan
Population of Non-commercial Vehicle by Type of Vehicle
10.1.6 Populasi Kendaraan Dinas Milik Pemerintah Menurut Jenis Kendaraan
Population of Government-owned Service Vehicles by Type of Vehicle
in Banten Province, 2012 ........................................................................................... 346

10.1.7 Populasi Kendaraan Menurut Jenis Kendaraan di Provinsi Banten, 2012
Vehicle Population by Type of Vehicle in Banten Province, 2012 .............................. 347

10.1.8 Realisasi Jumlah Penumpang dan Pendapatan Angkutan Kereta Api
Beberapa Stasiun di Provinsi Banten, 2010-2012
Realization of Passengers and Total Income of Rail Transportations
in Some Stations in Banten Province, 2010-2012 ....................................................... 348

10.1.9 Realisasi Jumlah Barang dan Pendapatan Angkutan Kereta Api
Beberapa Stasiun di Provinsi Banten, 2010-2012
Realization of Volume of Goods and Total Income of Rail Transportations
in Some Stations in Banten Province, 2010-2012 ....................................................... 349

10.2 PERHUBUNGAN UDARA / AI R TRANSPORTATI ON

10.2.1 Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Domestik
di Bandara Soekarno-Hatta, 2012
Number of Domestic Flights and Passangers at Soekarno-Hatta Airport, 2012 ........ 350

10.2.2 Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Internasional
Number of International Flights and Passangers
at Soekarno-Hatta Airport, 2012 ................................................................................. 351

10.2.3 Banyaknya Angkutan Pos di Bandara Soekarno-Hatta, 2012
Volume of Postal Packet Transportation at Soekarno-Hatta Airport, 2012 ............... 352

10.2.4 Banyaknya Kargo Domestik dan Internasional di Bandara Soekarno-Hatta, 2012
Volume of Domestic and International Cargoes at Soekarno-Hatta Airport, 2012 353

Banten Dalam Angka 2013 xxxix

10.3 PERHUBUNGAN LAUT / SEA TRANSPORTATI ON

10.3.1 Data Tahunan Angkutan Penyeberangan Merak-Bakahuni
di Pelabuhan Merak, Provinsi Banten, 2009-2011
Annual Data of Merak-Bakahuni Fery Transport At Merak Port, 2009-2011 ............ 354

10.3.2 Jumlah Kapal Yang Melakukan Aktivitas Bongkar Muat Menurut Status
Kepemilikan di Seluruh Pelabuhan di Provinsi Banten (unit), 2010 2012
Number of Ship Conducting the Activity Load and Unload by Status Ownership
at All Ports in Banten Province (units), 2010-2012 .................................................... 355

10.3.3 Jumlah Barang Dari/Tujuan Ke Luar Negeri yang Dibongkar dan Dimuat
di Seluruh Pelabuhan di Provinsi Banten (ton), 2010 - 2012
Number of Goods From Abroad or Overseas Destinations Which are Load and
Unload at All Ports in Banten Province (tons), 2010-2012 ..................................... 356

10.3.4 Volume Perdagangan Barang Antar Provinsi yang Dibongkar dan Dimuat
di Seluruh Pelabuhan di Provinsi Banten (ton), 2010-2012
Volume of Interregional Trade in Goods Which are Load and Unload at All Ports in
Banten Province (tons), 2010-2012 ..................................................................... 357

10.4 KOMUNIKASI / COMMUNI CATI ON

10.4.1 Banyaknya Surat Dalam Negeri Yang Dikirim dan Diterima oleh
PT. Pos Indonesia (Persero) Menurut Jenis Surat di Provinsi Banten
(pucuk), 2010-2012
Number of Domestic Letters Sent and Received by PT. Pos Indonesia (Persero) by
Type of Letters in Banten Province (units), 2010-2012 .............................................. 358

10.4.2 Banyaknya Surat Luar Negeri Yang Dikirim dan Diterima oleh
PT. Pos Indonesia (Persero) Menurut Jenis Surat di Provinsi Banten
(pucuk), 2010-2012
Number of Abroad Letters Sent and Received by PT. Pos Indonesia (Persero)
by Type of Letters in Banten Province (units) , 2010-2012 ..................................... 359

10.4.3

Banyaknya Jasa Titipan Pos Yang Dikirim dan Diterima oleh
PT Pos Indonesia (Persero) di Provinsi Banten, 2010-2012
Number of Postal Package Sent and Received by PT Pos Indonesia (Persero)
in Banten Province , 2010-2012 .............................................................................. 360

10.4.4 Banyaknya Penjualan Materai dan Benda Pos oleh PT Pos Indonesia (Persero)
di Provinsi Banten (buah), 2010-2012
Number of Postal Materials Sold by PT Pos Indonesia (Persero)
in Banten Province (units), 2010-2012 .................................................................... 361

10.4.5 Banyaknya Kantor Pos Yang Dikelola Oleh PT Pos Indonesia (Persero)
Menurut Jenis Kantor Pos di Provinsi Banten (unit), 2010-2012
Number of Post Offices Managed by PT Pos Indonesia (Persero)
by Type of Offices in Banten Province (units), 2010-2012 ...................................... 362

10.4.6 Banyaknya Kantor Pos Yang Dikelola Oleh PT Pos Indonesia (Persero)
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (unit), 2010-2012
Number of Post Offices Managed by PT Pos Indonesia (Persero)
by Regency/Municipality in Banten Province (units), 2010-2012 ........................... 363

10.4.7 Persentase Rumahtangga Yang Memiliki/Menguasai Telepon Tetap Kabel
Percentage of Household Who Have/Controlling Fixed Telephone Cables
by Regency/Municipality in Banten Province, 2010-2012 ........... 364

xl Banten in Figures 2013

10.4.8 Persentase Rumahtangga Yang Memiliki/Menguasai Telepon Seluler
Percentage of Household Who Have/Controlling Mobile Phone

10.4.9 Persentase Penduduk Yang Memiliki/Menguasai Nomor Telepon Seluler Aktif
Percentage of Population Who Have/Controlling Active Mobile Phone Number

11. PERBANKAN, INVESTASI DAN KOPERASI
BANKI NG, I NVESMENT, AND COOPERATI VE

11.1 PERBANKAN / BANKI NG

11.1.1 Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status Kepemilikan
Number of Commercial Bank Offices by Owner Status in Banten Province, 2012 . 370

11.1.2 Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Kabupaten/Kota
Number of Commercial Bank Offices by Regency/Municipality
in Banten Province, 2010-2012 ............................................................................... 371

11.1.3 Jumlah Kantor Bank Syariah Menurut Jenisnya di Provinsi Banten, 2010-2012
Number of Commercial Sharia Bank Offices by Type of Bank
in Banten Province, 2010-2012................................................................................. 372
11.1.4 Posisi Dana Perbankan Menurut Jenisnya di Provinsi Banten, 2010-2012
Outstanding Bank Funds by Type of Funds in Banten Province , 2010-2012 ........ 373

11.1.5 Posisi Dana Perbankan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
Outstanding Bank Funds by Regency/Municipality in Banten Province
(million rupiahs), 2010-2012 .................................................................................. 374

11.1.6 Posisi Jumlah Rekening/Bilyet Perbankan Menurut Kabupaten Kota
di Provinsi Banten (satuan), 2010-2012
Outstanding Bank Accounts by Regency/Municipality
in Banten Province (units), 2010-2012 .................................................................... 375

11.1.7 Posisi Pinjaman Perbankan dalam Rupiah dan Valuta Asing
Menurut Jenis Penggunaan di Provinsi Banten (juta rupiah), 2010-2012
Outstanding of Bank Loans in Rupiah and Foreign Currency by Type of Loans
in Banten Province (million rupiahs), 2010-2012 .................................................. 376

11.1.8 Posisi Pinjaman Perbankan dalam Rupiah dan Valuta Asing
Menurut Sektor Ekonomi di Provinsi Banten (juta rupiah), 2010-2012
Outstanding of Bank Loans in Rupiah and Foreign Currency by Economic Sector
in Banten Province (million rupiahs), 2010-2012 .................................................. 377

11.1.9

Posisi Pinjaman Perbankan dalam Rupiah dan Valuta Asing
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (juta rupiah), 2010-2012
Outstanding of Bank Loans in Rupiah and Foreign Currency
by Regency/Municipality in Banten Province (million rupiahs), 2010-2012 .......... 378

11.1.10 Posisi Kredit Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Rupiah dan Valuta Asing Menurut
Jenis Penggunaan di Provinsi Banten (juta rupiah), 2010-2012
Outstanding of Micro, Small, and Medium Credits in Rupiah and
Foreign Currency by Type of Credits in Banten Province
(million rupiahs), 2010-2012 ............................................................................... 379

Banten Dalam Angka 2013 xli

11.1.11

Posisi Kredit Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Rupiah dan Valuta Asing
Foreign Currency by Economic Sector in Banten Province (million rupiahs),
2010-2012 ...............................................................................................................

380

11.1.12 Posisi Kredit Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Rupiah dan Valuta Asing
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (juta rupiah), 2010-2012
Foreign Currency by Regency/Municipality
in Banten Province (million rupiahs), 2010-2012 ................................................... 381

11.1.13 Posisi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah Menurut Jenis Simpanan
Outstanding of Sharia Bank Funds by Type of Funds
in Banten Province, 2010-2012 ................................................................................ 382

11.1.14 Posisi Pembiayaan Perbankan Syariah

dalam Rupiah dan Valuta Asing
Menurut Jenis Penggunaan di Provinsi Banten (juta rupiah), 2010-2012
Outstanding of Sharia Bank Financing in Rupiah and Foreign Currency
by Type of Loans in Banten Province (million rupiahs), 2010-2012 ....................... 383


Outstanding Sharia Bank Financing

in Rupiah and Foreign Currency
by Economic Sector in Banten Province (million rupiahs), 2010-2012 ................... 384

Menurut Golongan Pembiayaan di Provinsi Banten (juta rupiah), 2010-2011
Outstanding Sharia Bank Financing in Rupiah and Foreign Currency
by Type of Financing in Banten Province (million rupiahs), 2010-2011 ................ 385

11.2 INVESTASI / DI RECT I NVESTMENT

11.2.1 Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) Menurut Kabupaten/Kota
Foreign Direct Investment (FDI) Realization by Regency/Municipality
in Banten Province, 2012 ......................................................................................... 386

11.2.2 Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) Menurut Sektor Ekonomi
Foreign Direct Investment (FDI) Realization by Economic Sector

11.2.3 Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) Menurut Negara Asal Investor
Foreign Direct Investment (FDI) Realization by Investor Countries

11.2.4 Realisasi Perluasan Penanaman Modal Asing (PMA) Menurut Kabupaten/Kota
Recapitulation of Realization of Foreign Direct Investment (FDI) Expansion
by Regency/Municipality in Banten Province, 2012 ................................................. 389

11.2.5 Realisasi Penanaman Dalam Negeri (PMDN) Menurut Kabupaten/Kota
Domestic Direct Investment (DDI) Realization by Regency/Municipality

xlii Banten in Figures 2013

11.2.6 Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Menurut Sektor Ekonomi
Domestic Direct Investment (DDI) Realization by Economic Sector

11.2.7 Realisasi Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Menurut
Realization of Domestic Direct Investment (DDI) Expansion
by Regency/Municipality in Banten Province, 2012 ................................................ 392

11.3 KOPERASI / COOPERATI VE

11.3.1 Kinerja Koperasi di Provinsi Banten Menurut Indikator Produksi, 2010-2012
Performance of Cooperatives in Banten Province
by Indicator of Production, 2011-2012 ................................................................... 393

11.3.2 Jumlah Koperasi Menurut Kabupaten/Kota dan Status Aktivitas
Number of Cooperatives in Banten Province by Regency/Municipality
and Status of Activity, 2011-2012 ........................................................................... 394

11.3.3 Jumlah Anggota, Manajer dan Karyawan Koperasi Menurut Kabupaten/Kota
Number of Members, Managers, and Employees of Cooperative
in Banten Province by Regency/Municipality, 2011-2012 ....................................... 395
11.3.4 Jumlah Modal Koperasi Menurut Kabupaten/Kota dan Status Permodalan
Total Capital of Cooperatives in Banten Province by Regency/Municipality
and Ownership of Capital (million rupiahs), 2011-2012 ......................................... 396

11.3.5 Jumlah Aset, Volume Usaha dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (juta rupah), 2011-2012
Number of Asset, Omzet aand Capital Gain of Cooperatives in Banten Province
by Regency/Municipality (million rupiahs), 2011-2012 ........................................ 397

12. HARGA-HARGA / PRI CES

12.1 Laju Inflasi Menurut Kota di Provinsi Banten (2007=100), 2011 - Juni 2013
Inflation Rate by City in Banten Province (2007=100), 2011 - June 2013 ........ 404

12.2 Laju Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran di Provinsi Banten
(2007=100), 2011 - Juni 2013
Inflation Rate by Group of Expenditures in Banten Province
(2007=100), 2011 - June 2013 ............................................................................. 405

12.3 Indeks Harga Konsumen (IHK) Bulanan Menurut Kelompok Pengeluaran
di Provinsi Banten (2007=100), 2012
Monthly Consumer Price Indices (CPI) by Expenditure Groups
in Banten Province (2007=100), 2012 ................................................................. 406

di Kota Serang (2007=100), 2012
in Serang City (2007=100), 2012 ................................................................. 408

Banten Dalam Angka 2013 xliii

di Kota Tangerang (2007=100), 2012
in Tangerang City (2007=100), 2012 ................................................................. 410

di Kota Cilegon (2007=100), 2012
in Cilegon City (2007=100), 2012 ................................................................. 412

12.7 Laju Inflasi Bulanan Menurut Kelompok Pengeluaran di Provinsi Banten
(2007=100), 2012
Monthly Inflation Rate by Expenditure Groups in Banten Province (2007=100),
2012 ...................................................................................................................... 414

12.8 Laju Inflasi Bulanan Menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Serang
(2007=100), 2012
Monthly Inflation Rate by Expenditure Groups in Serang City (2007=100), 2012 416

12.9 Laju Inflasi Bulanan Menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Tangerang
(2007=100), 2012
Monthly Inflation Rate by Expenditure Groups in Tangerang City
(2007=100), 2012 ................................................................................................ 418

12.10 Laju Inflasi Bulanan Menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Cilegon
(2007=100), 2012
Monthly Inflation Rate by Expenditure Groups in Cilegon City
(2007=100), 2012 ................................................................................................ 420
12.11 Laju Inflasi Tahun Kalender Menurut Kelompok Pengeluaran di Provinsi Banten
(2007=100), 2012
Inflation Rate of Calendar Year by Expenditure Groups in Banten Province
(2007=100), 2012 ................................................................................................ 422

12.12 Laju Inflasi Tahun Kalender Menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Serang
(2007=100), 2012
Inflation Rate of Calendar Year by Expenditure Groups in Serang City
(2007=100), 2012 ................................................................................................ 424

12.13 Laju Inflasi Tahun Kalender Menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Tangerang
(2007=100), 2012
Inflation Rate of Calendar Year by Expenditure Groups in Tangerang City
(2007=100), 2012 ................................................................................................. 426

12.14 Laju Inflasi Tahun Kalender Menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Cilegon
(2007=100), 2012
Inflation Rate of Calendar Year by Expenditure Groups in Cilegon City
(2007=100), 2012 ................................................................................................. 428

12.15 Laju Inflasi dari Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran
Inflation Rate of Year on Year by Expenditure Groups in Banten Province
(2007=100), 2012 ................................................................................................. 430

di Kota Serang (2007=100), 2012
Inflation Rate of Year on Year by Expenditure Groups in Serang City
(2007=100), 2012 ................................................................................................. 432

xliv Banten in Figures 2013

Inflation Rate of Year on Year by Expenditure Groups in Tangerang City
(2007=100), 2012 ................................................................................................. 434

Inflation Rate of Year on Year by Expenditure Groups
in Cilegon City (2007=100), 2012 ........................................................................... 436

12.19 Rata-rata Indeks Harga yang Diterima (It), Indeks Harga yang Dibayar (Ib) dan
Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Subsektor di Provinsi Banten (2007=100),
2011 - 2012
Average Indices of Prices Received by Farmers (It),
Paid by Farmers (Ib), and Farmers Term of Trade (NTP)
by Subsector in Banten Province (2007=100), 2011 - 2012 ................................... 438

12.20 Indeks Harga yang Diterima (It), Indeks Harga yang Dibayar (Ib) dan
Nilai Tukar Petani (NTP) Bulanan di Provinsi Banten (2007=100), 2011-2012
Indices of Prices Received by Farmers (It), Paid by Farmers (Ib), and Farmers
Term of Trade (NTP) by Month in Banten Province (2007=100),
2011-2012 ............................................................................................................... 439

12.21 Nilai Tukar Petani (NTP) Bulanan di Provinsi Banten Menurut Subsektor
(2007=100), 2012
Monthly Farmers Term of Trade (NTP) by Subsector in Banten Province
(2007=100), 2012 .................................................................................................... 440

12.22 Inflasi di Daerah Perdesaan di Provinsi Banten Menurut Kelompok Pengeluaran
(2007=100), 2011 - Juni 2012
Rural Inflation Rate in Banten Province by Expenditure Groups
(2007=100), 2011 - June 2012 ................................................................................. 441

12.23 Inflasi Bulanan di Daerah Perdesaan di Provinsi Banten (2007=100), 2012
Monthly Rural Inflation Rate in Banten Province (2007=100), 2012 ..................... 442

12.24 Inflasi Tahun Kalender di Daerah Perdesaan di Provinsi Banten
(2007=100), 2012
Calender Year Inflation Rate in Rural Areas in Banten Province
(2007=100), 2012 .................................................................................................... 444

12.25 Inflasi Tahun ke Tahun di Daerah Perdesaan di Provinsi Banten
(2007=100), 2012
Year on Year Inflation Rate in Rural Areas in Banten Province (2007=100), 2012 446

12.26 Perkembangan Harga Gabah Kering Panen Menurut Bulan di Provinsi Banten
(rupiah/kg), 2011-2013
Trend of Dry Unhusked Rice Prices by Month in Banten (rupiahs/kg), 2011-2013 448

13. PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK
POPULATI ON EXPENDI TURE AND CONSUMTI ON

13.1 PENGELUARAN PENDUDUK / POPULATI ON EXPENDI TURE

13.1.1 Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang
di Provinsi Banten (rupiah), 2011 dan 2012
Average monthly per Capita Expenditure by Commodity Group
in Banten Province (rupiahs), 2011 and 2012 ......................................................... 453

Banten Dalam Angka 2013 xlv

13.1.2 Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang
di Provinsi Banten (rupiah), 2011 dan 2012
Percentage of Monthly Average per Capita Expenditure by Commodity Group
in Banten Province (rupiahs), 2011 and 2012 ......................................................... 454

13.1.3 Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan di Daerah Perkotaan Menurut
Kelompok Barang dan Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan
di Provinsi Banten (rupiah), 2012
Average Monthly per Capita Expenditure in Urban Areas by Commodity Group
and Monthly per Capita Expenditure Class in Banten Province (rupiahs), 2012 ... 455

13.1.4 Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan di Daerah Perdesaan Menurut
Kelompok Barang dan Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan
Average monthly per Capita Expenditure in Rural Areas by Commodity Group
and Monthly per Capita Expenditure Class in Banten Province (rupiahs), 2012 ... 457

13.1.5 Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan di Daerah Perkotaan dan Perdesaan
Menurut Kelompok Barang dan Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan
Average monthly per Capita Expenditure in Urban and Rural Areas
by Commodity Group and Monthly per Capita Expenditure Class
in Banten Province (rupiahs), 2012 ......................................................................... 459

13.1.6 Distribusi Pembagian Pengeluaran per Kapita dan Indeks Gini
Distribution of per Capita Expenditure and Gini Index in Banten Province,
2005-2012 ................................................................................................................. 461

13.2 KONSUMSI KALORI DAN PROTEIN
CALORY AND PROTEI N CONSUMTI ON

13.2.1 Rata-rata Konsumsi Kalori per Kapita Sehari Menurut Kelompok Makanan
di Provinsi Banten (kkal), 2011-2012
Daily Average per Capita Calory Consumption by Food Group
in Banten Province (kcal), 2011-2012 ..................................................................... 462

13.2.2 Rata-rata Konsumsi Protein per Kapita Sehari Menurut Kelompok Makanan
di Provinsi Banten (gram), 2011-2012
Daily Average per Capita Protein Consumption by Food Group
in Banten Province (gram), 2011-2012 .................................................................... 463

13.2.3 Rata-rata Konsumsi Kalori per Kapita Sehari (kkal) Menurut Kelompok Makanan
dan Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan (rupiah) di Provinsi Banten, 2012
Daily Average per Capita Calory Consumption (kalori) by Commodity Group and
Monthly per Capita Expenditure Class (rupiahs) in Banten Province, 2012 ... 464

13.2.4 Rata-rata Konsumsi Protein per Kapita Sehari (gram) Menurut Kelompok
Makanan dan Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan (rupiah)
Daily Average per Capita Protein Consumption (gram) by Commodity Group and
Monthly per Capita Expenditure Class (rupiahs) in Banten Province, 2012 ... 466

13.3 KETERSEDIAAN MAKANAN / FOOD AVAI LABI LI TY

13.3.1 Perkembangan Persediaan Beras di Provinsi Banten (ton), 2012
Trend of Rice Stock in Provinsi Banten (ton), 2012 ................................................ 468

xlvi Banten in Figures 2013

13.3.2 Laporan Kontrak dan Realisasi Pengadaan Beras di Provinsi Banten (ton),
2011-2012
Report of Actual Procurement and Contract of Rice in Banten Province (ton),
2011-2012 ................................................................................................................ 469

13.3.3 Realisasi Penyaluran Raskin (ton) di Provinsi Banten, 2011-2012
Realization of Distribution of Rice for Poor Community
in Banten Province, 2011-2012 ................................................................................ 470

14. PERDAGANGAN LUAR NEGERI / FOREI GN TRADE

14.1 Neraca Perdagangan Luar Negeri Provinsi Banten (juta US$), 2010-2013
Foreign Trade Balance of Banten Province (million US$), 2010-2013 .................. 476

14.2 Volume Ekspor Provinsi Banten Menurut Bulan
(Berat bersih : ribu ton), 2010-2012
Volume of Exports of Banten Province by Month
(Net weight : thousand tons), 2010-2012 ................................................................. 477

14.3 Nilai Ekspor Provinsi Banten Menurut Bulan
(Nilai FOB : juta US$), 2010-2012
Value of Exports of Banten Province by Month
(FOB value : million US$), 2010-2012 .................................................................... 478

14.4 Volume Ekspor Provinsi Banten Menurut Pelabuhan/Bandara Muat
Volume of Exports of Banten Province by Port

14.5 Nilai Ekspor Provinsi Banten Menurut Pelabuhan/Bandara Muat
Value of Exports of Banten Province by Port

14.6 Volume Ekspor Provinsi Banten Menurut Negara Tujuan
Volume of Non Oil and Gas Export of Banten Province by Country of Destination
(Net Weight : thousand tons), 2010-2012 ................................................................ 481

14.7 Nilai Ekspor Provinsi Banten Menurut Negara Tujuan
Value of Non Oil and Gas Export of Banten Province by Country of Destination

14.8 Volume Ekspor Provinsi Banten Menurut Golongan SITC
Volume of Exports of Banten Province by SITC Group

14.9 Nilai Ekspor Provinsi Banten Menurut Golongan SITC
Volume of Exports of Banten Province by SITC Group

14.10 Volume Ekspor Provinsi Banten Menurut Sepuluh Golongan HS 2 Dijit
Volume of Exports of Banten Province by Ten of 2 Digit HS Group

Banten Dalam Angka 2013 xlvii

14.11 Nilai Ekspor Provinsi Banten Menurut Sepuluh Golongan HS 2 Dijit
Volume of Exports of Banten Province by Ten of 2 Digit HS Group

14.12 Nilai Ekspor Provinsi Banten Menurut Jenis Produk
Volume of Exports of Banten Province by Type of Product

14.13 Volume Impor Provinsi Banten Menurut Bulan
Volume of Imports of Banten Province by Month

14.14 Nilai Impor Provinsi Banten Menurut Bulan
(Nilai CIF : juta US$), 2010-2012
Value of Imports of Banten Province by Month
(CIF Value : million US$), 2010-2012 .................................................................... 493

14.15 Volume Impor Provinsi Banten Menurut Pelabuhan/Bandara Bongkar
Volume of Imports of Banten Province by Port
(Net Weight : thousand tons), 2010-2012 ................................................................

494

14.16 Nilai Impor Provinsi Banten Menurut Pelabuhan / Bandara Bongkar
Value of Imports of Banten Province by Port
(CIF value : million US$), 2010-2012 ..................................................................... 495

14.17 Volume Impor Provinsi Banten Menurut Negara Asal
Volume of Import of Banten Province by Country of Origin
(Net Weight : thousand tons), 2010-2012 ................................................................ 496
14.18 Nilai Impor Provinsi Banten Menurut Negara Asal
Value of Non Oil and Gas Import of Banten Province by Country of Origin
(CIF value : million US$), 2010-2012 ..................................................................... 498

14.19 Volume Impor Provinsi Banten Menurut Golongan SITC
(Berat bersih : ribuan ton), 2010-2012
Volume of Imports of Banten Province by SITC Group

14.20 Nilai Impor Provinsi Banten Menurut Golongan SITC
Volume of Imports of Banten Province by SITC Group
(CIF value : million US$), 2010-2012 .................................................................... 501

14.21 Volume Impor Provinsi Banten Menurut Sepuluh Golongan HS 2 Dijit
Volume of Imports of Banten Province by Ten of 2 Digit HS Group

14.22 Nilai Impor Provinsi Banten Menurut Sepuluh Golongan HS 2 Dijit
Volume of Imports of Banten Province by Ten of 2 Digit HS Group

xlviii Banten in Figures 2013

14.23 Nilai Impor Provinsi Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang
Volume of Imports of Banten Province by Broad Economic Category

15. PENDAPATAN REGIONAL / REGI ONAL I NCOME

15.1 PDRB PROVINSI BANTEN / GRDP OF BANTEN PROVI NCE

15.1.1 Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah), 2010-2012
Gross Regional Domestic Product of Banten Province At Current Market Prices
by Industrial Origin (billion rupiahs), 2010-2012 ................................................. 511

15.1.2 Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Konstan
2000 Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah), 2010-2012
Gross Regional Domestic Product of Banten Province At 2000 Constant Market
Prices by Industrial Origin (billion rupiahs), 2010-2012 ....................................... 514

15.1.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas
Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2010-2012
Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Banten Province
At Current Market Prices by Industrial Origin, 2010-2012 ................................... 517

15.1.4 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (persen), 2010-2012
Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Banten Province
at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin (percent), 2010-2012 ......... 520

Menurut Jenis Pengeluaran (miliar rupiah), 2010-2012
Gross Regional Domestic Product of Banten Province at Current Market Prices
by Type Expenditure (billion rupiahs), 2010-2012 ................................................ 523
2000 Menurut Jenis Pengeluaran (miliar rupiah), 2010-2012
Gross Regional Domestic Product of Banten Province at 2000 Constant Market
Prices by Type Expenditure (billion rupiahs), 2010-2012 ...................................... 524

15.1.7

Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran, 2010-2012
at Current Market Prices by Type of Expenditure, 2010-2012 ................................

525

15.1.8 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Menurut Jenis Pengeluaran (persen), 2010-2012
Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Banten Province at 2000
Constant Market Prices by Type Expenditure (percent), 2010-2012 ..................... 526

15.1.9 Perkembangan Beberapa Agregat PDRB dan PDRB per Kapita
Provinsi Banten, 2010 - 2012
Trend of Several GRDP Agregates and per Capita GRDP
of Banten Province, 2010-2012 ............................................................................... 527

Banten Dalam Angka 2013 xlix

15.2 PDRB PROVINSI BANTEN MENURUT KABUPATEN/KOTA
GRDP OF BANTEN PROVI NCE BY REGENCY/MUNI CI PALI TY

Menurut Kabupaten/Kota (miliar rupiah), 2010-2012
Gross Regional Domestic Product of Banten Province at Current Market Prices
by Regency/Municipality (billion rupiahs), 2010-2012 .......................................... 529

2000 Menurut Kabupaten/Kota (miliar rupiah), 2010-2012
Gross Regional Domestic Product of Banten Province at 2000 Constant Market
Prices by Regency/Municipality (billion rupiahs), 2010-2012 ............................... 530

15.2.3 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten/Kota, 2010-2012
at Current Market Prices by Regency/Municipality, 2010-2012 ............................

531
15.2.4 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto per Kapita Provinsi Banten
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten/Kota (persen), 2010-2012
Growth Rate of per Capita Gross Regional Domestic Product of Banten Province
at Current Market Prices by Regency/Municipality (percent), 2010-2012 ............

534
15.2.5 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Kabupaten/Kota (persen), 2010-2012
at 2000 Constant Market Prices by Regency/Municipality (percent), 2010-2012

532
15.2.6 Produk Domestik Regional Bruto per Kapita Provinsi Banten
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten/Kota (juta rupiah), 2010-2012
Per Capita Gross Regional Domestic Product of Banten Province
at Current Market Prices by Regency/Municipality (million rupiahs), 2010-2012

533

15.3 PDRB TRIWULANAN PROVINSI BANTEN
QUARTERLY GRDP OF BANTEN PROVI NCE

15.3.1 Produk Domestik Regional Bruto Triwulanan Provinsi Banten
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah),
Triwulan I-II 2012 dan Triwulan I-II 2013
Quarterly Gross Regional Domestic Product of Banten Province
at Current Market Prices by Industrial Origin (billion rupiahs),
Quarter I-II 2012 and Quarter I-II 2013 ................................................................. 535

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah),
at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin (billion rupiahs),

15.3.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Triwulanan Provinsi
Banten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha,
Percentage Distribution of Quarterly Gross Regional Domestic Product of Banten
Province at Current Market Prices by Industrial Origin,
Quarter I-II 2012 and Quarter I-II 2013 .................................................................

537

l Banten in Figures 2013

15.3.4 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Triwulanan Provinsi Banten
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (persen),
Q to Q dan Y on Y, Triwulan II 2012 dan 2013
Growth Rate of Quarterly Gross Regional Domestic Product of Banten Province
at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin (percent),
Q to Q and Y on Y, Quarter II 2012 and 2013 ......................................................... 538

Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran (miliar rupiah),
Triwulan I-II 2012dan Triwulan I-II 2013
at Current Market Prices by Type of Expenditures (billion rupiahs),

15.3.6 Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Triwulanan
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Jenis Pengeluaran (miliar rupiah),
at 2000 Constant Market Prices by Type of Expenditures (billion rupiahs),

15.3.7 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten
Triwulanan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran,
Percentage Distribution of Quarterly Gross Regional Domestic Product of Banten
Province at Current Market Prices by Type of Expenditures,

15.3.8 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Jenis Pengeluaran (persen),
Q to Q dan Y on Y, Quarter II 2012 dan 2013
at Current Market Prices by Type of Expenditure (percent),
Q to Q and Y on Y, Quarter II 2012 qnd 2013 ......................................................... 542

16. PERBANDINGAN REGIONAL / REGI ONAL I NCOME

16.1 Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Menurut Provinsi di Jawa, 2000 dan 2010
Population, Population Growth Rate and Population Density
by Province in Java, 2000 and 2010 ........................................................................ 546

16.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB per Kapita
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Provinsi di Jawa, 2011 dan 2012
Gross Regional Domestic Product (GRDP) and Per Capita GRDP
at Current Market Prices by Province in Java, 2011 and 2012 .............................. 547

16.3 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
2000 Menurut Provinsi di Jawa (persen), 2011-2013
Growth Rate of Gross Regional Domestic Bruto at 2000 Constant Market Price
by Province in Java (percent), 2011-2013 ............................................................... 548

16.4 Laju Inflasi 23 Kota di Pulau Jawa, 2011-2013
Inflation Rate in 23 Cities in Java, 2011-2013 ........................................................ 549

Banten Dalam Angka 2013 li

16.5 Jumlah Pengangguran dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Provinsi di Jawa, 2012-2013
Number of Unemployment and Open Unemployment Rate (OURs)
by Province in Java, 2012-2013 ............................................................................... 550

16.6 Upah Minimum Provinsi (UMP) per Bulan Menurut Provinsi
di Jawa (ribu rupiah), 2009-2013
Minimum Wage per Month by Province in Java (thousand rupiahs), 2009-2013 ... 551

16.7 Indeks Harga yang Diterima Petani (It), Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
dan Nilai Tukar Petani Menurut Provinsi di Jawa, 2011-2013
Indices of Prices Received by Farmers (It), Paid by Farmers (Ib),
and Farmers Terms of Trade (NTP) by Province in Java, 2011-2013.................... 552

16.8 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Menurut Provinsi di Jawa, 2012-2013
Consumer Tendency Indices by Province in Java, 2012-2013 ................................ 553

16.9 Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang dan
Provinsi di Jawa (ribuan rupiah), 2011-2012
Average Monthly per Kapita Expenditure by Commodity Group and Province
in Java (thousand rupiahs), 2011-2012 .................................................................. 554

16.10 Garis Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Menurut Provinsi di Jawa, 2012-
2013
Poverty Line and Number of Poor by Province in Java, 2012-2013 ...................... 555

16.11 Persentase Penduduk Miskin (P
0
), Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P
2
) Menurut Provinsi di Jawa, 2012-2013
0
1
) and Poverty Severety Index (P
2
)
by Province in Java, 2012-2013 .............................................................................. 556

16.12 Distribusi Pengeluaran Penduduk per Kapita dan Indeks Gini Menurut Provinsi
di Jawa, 2012 dan 2013
Distribution of per Capita Expenditure and Gini Index by Province in Java,
2012 and 2013 ......................................................................................................... 557

16.13 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Provinsi di Jawa, 2010-2012
Human Development Index (HDI) by Province in Java, 2010-2012 .......................

558

16.14 Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Gender-related Development Index (GDI) and Gender Empowerment Measure
(GEM) by Province in Java, 2009-2011 ..................................................................

559

lii Banten in Figures 2013

SEJARAH SINGKAT BANTEN

Banten Dalam Angka 2013 liii


Banten sebagai nama suatu wilayah sudah dikenal dan diperkenalkan
sejak abad ke 14. Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai
disinggahi kapal dan dikunjungi pedagang dari berbagai wilayah hingga orang
Eropa yang kemudian menjajah bangsa ini. Pada tahun 1330 orang sudah
mengenal sebuah negara yang saat itu disebut Panten, yang kemudian wilayah ini
dikuasai oleh Majapahit di bawah Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam
Wuruk. Pada masa-masa itu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak
merupakan dua kekuatan terbesar di Nusantara. Tahun 1524 1525 para
pedagang Islam berdatangan ke Banten dan saat itulah dimulai penyebaran
agama Islam di Banten. Sekitar dua abad kemudian berdiri Kadipaten Banten di
Surasowan pada 8 Oktober 1526. Pada tahun 1552 1570 Maulana Hasanudin
Panembahan Surosowan menjadi Sultan Banten pertama. Sejak itu dimulailah
pemerintahan kesultanan di Banten yang diakhiri oleh Sultan Muhammad
Rafiuddin (1813 1820) merupakan sultan ke dua puluh setelah sultan dan
rakyat masa sebelumnya berperang melawan penjajah. Namun demikian
perjuangan rakyat Banten terus berlanjut hingga detik terakhir kaki penjajah
berada di bumi Banten.
Setelah memasuki masa kemerdekaan muncul keinginan rakyat Banten
untuk membentuk sebuah provinsi. Niatan tersebut pertama kali mencuat di
tahun 1953 yang kemudian pada 1963 terbentuk Panitia Provinsi Banten di
Pendopo Kabupaten Serang. Dalam pertemuan antara Panitia Provinsi Banten
dengan DPR-GR sepakat untuk memperjuangkan terbentuknya Provinsi Banten.
Pada tanggal 25 Oktober 1970 Sidang Pleno Musyawarah Besar Banten
mengesahkan Presidium Panitia Pusat Provinsi Banten. Namun ternyata
perjuangan untuk membentuk Provinsi Banten dan terpisah dari Jawa Barat
tidaklah mudah dan cepat. Selama masa Orde Baru kenginan tersebut belum
bisa direalisir.
A BRIEF HYSTORY OF BANTEN PROVINCE

liv Banten in Figures 2013

Pada Orde Reformasi perjuangan masyarakat Banten semakin gigih
karena mulai terasa semilirnya angin demokrasi dan isu tentang otonomi daerah.
Pada 18 Juli 1999 diadakan Deklarasi Rakyat Banten di Alun-alun Serang yang
kemudian Badan Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten menyusun Pedoman
Dasar serta Rencana Kerja dan Rekomendasi Komite Pembentukan Provinsi
Banten (PPB). Sejak itu mulai terbentuk Sub-sub Komite PPB di berbagai
wilayah di Banten untuk memperkokoh dukungan terbentuknya Provinsi Banten.
Setelah melalui perjuangan panjang dan melelahkan akhirnya pada 4 Oktober
2000 Rapat Paripurna DPR-RI mengesahkan RUU Provinsi Banten menjadi
Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten.
Kemudian pada tanggal 17 Oktober 2000 Presiden Abdurrahman Wahid
mengesahkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang PPB. Sebulan setelah itu pada 18
Nopember 2000 dilakukan peresmian Provinsi Banten dan pelantikan Pejabat
Gubernur H. Hakamudin Djamal untuk menjalankan pemerintah provinsi
sementara waktu sebelum terpilihnya Gubernur Banten definitif. Pada tahun
2002 DPRD Banten memilih Dr. Ir. H. Djoko Munandar, MEng dan Hj. Atut
Chosiyah, SE. sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama.

Sumber : Buku Sekapur Sirih Perjalanan Panjang dan Kronologis
Terbentuknya Propinsi Banten 1953 2000,
oleh Drs. E. Iwa Tuskana Supandri


Banten Dalam Angka 2013 lv

Brief History of Banten Province

Banten is the name of the area has been known since 14 century. In the
beginning Banten is a port which the ships and trader are coming from any
country, and finally Euro people control this area. In 1330 people have known a
country which as Panten, and then this area controlled by Kingdom of Majapahit
with Gajah Mada and Hayam Wuruk as a leader. At that time, Kingdom of
Majapahit and Kingdom of Demak are two of Kingdom has power in Nusantara
(Indonesia). In 1524 1525 Moslem traders came to Banten and that time; begin
of Islam religious growth in Banten. In about two century later, regency
(Kadipaten) of Banten has been built at Surasowan in October 8, 1526. In 1552 -
1570 Maulana Hasanudin Princes (Panembahan) of Surasowan become the first
leader (Sultan) of Banten. At that time the government of Sultan has begun which
finally Sultan Muhammad Rafiuddin (1813 1820) is the 20
th
Sultan with all the
people of Banten attack for the illegal government. But war of Banten forever
until the illegal government goes out from Banten.
Since the freedom of Indonesia, people of Banten want to build a Banten
province. That hoping had existed since 1953 and in 1963 made committee of
Banten Province at Serang regency. In the meeting between Committee of
Banten Province with legislative (DPR-GR) agree to make a frame of Banten
province. In October 25, 1970 the great meeting of Banten has declared the
Presidium of Committee of Banten Province. But not convenient to build the
province which unravel of West Java. In era Orde Baru struggle of Banten
Province can not release yet.
In reformation order (Orde Reformasi), struggle of Banten people is
very obstinate because free democracy and regency autonomy (self-government)
has issued by central government. In July 18, 1999 there was declaration of
Banten people in Serang, later official of Committee of Banten Province (Badan
Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten) arrange the basic guide and job
A BRIEF HYSTORY OF BANTEN PROVINCE

lvi Banten in Figures 2013

planning recommended Committee of Institution of Banten Province (Komite
Pembentukan Provinsi Banten /PBB). Since that, conformed subs of commission
PBB in some regency in Banten to fasted conformation of Banten Province. After
through martial aborious ultimately at October 4, 2000 tight at great meeting of
legislative (Rapat Paripurna DPR-RI) affirm draft of law (RUU) of Banten
Province become act the law No. 23 Year 2000 about Institution of Banten
Province. Posterior at October 17, 2000 President Abdurrahman Wahid affirms
the law No. 23 Year 2000 about PBB. One month after that at November 18,
2000 there was agreement of Banten Province, and functionary governor H.
Hakamudin Djamal to implement officer transitory province before definitive
governor electing. In 2002 Local legislative (DPRD) of Banten elected Dr. Ir. H.
Djoko Munandar, M.Eng as Governor, and Hj. Atut Chosiyah, SE. as Vice
Governor.

Source : From the book Sekapur Sirih Perjalanan Panjang dan Kronologis
Terbentuknya Propinsi Banten 1953 2000,
by Drs. E. Iwa Tuskana Supandri

.

UU NO.16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK

Banten Dalam Angka 2013 lvii

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 16 TAHUN 1997
TENTANG STATISTIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan
berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila,
untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka
mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;

b. bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan
statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk
mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu
dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang
andal, efektif, dan efisien;

c. bahwa Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang
Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang
Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan
perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan
kebutuhan pembangunan nasional;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, b, c di atas, dipandang perlu membentuk
Undang-undang tentang Statistik yang baru;

Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar
1945;
LAW NO.16 OF 1997 ON STATISTICS

lviii Banten in Figures 2013

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :

1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan,
penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar
unsur dalam penyelenggaraan statistik.

2. Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri
khusus) suatu populasi.

3. Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur
yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam
penyelenggaraan statistik.

4. Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan
penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang
mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional.

5. Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk
keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat,
yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan
penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Badan.

6. Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-
tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi
yang bersangkutan.

7. Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan

Banten Dalam Angka 2013 lix

kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya
dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat
lainnya.
8. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan
semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk
memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.

9. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan
sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.

10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan,
penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang
ada pada pemerintah dan atau masyarakat.

11. Badan adalah Badan Pusat Statistik.

12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik
yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda maupun
objek lainnya.

13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk
memperkirakan karakteristik suatu populasi.

14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik.

15. Penyelenggara kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga,
organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.

16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelenggara kegiatan
statistik untuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara,
pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik.

17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, dan atau
unsur masyarakat lainnya yang ditentukan sebagai objek kegiatan statistik.


lx Banten in Figures 2013

BAB II
ASAS, ARAH, DAN TUJUAN

Pasal 2

Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, undang-undang ini juga
berasaskan :

a. keterpaduan;
b. keakuratan; dan
c. kemutakhiran.

Pasal 3

Kegiatan statistik diarahkan untuk :

a. Mendukung pembangunan nasional;
b. Mengembangkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien;
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan
d. Mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 4

Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik
yang lengkap, akurat dan mutakhir dalam rangka mewujudkan
Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien
guna mendukung pembangunan nasional.


Banten Dalam Angka 2013 lxi

BAB III
JENIS STATISTIK DAN CARA
PENGUMPULAN DATA

Bagian Pertama
Jenis Statistik

Pasal 5

Berdasarkan tujuan pemafaatannya, jenis statistik terdiri atas :

a. statistik dasar;
b. statistik sektoral; dan
c. statistik khusus.

Pasal 6

(1) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatanya untuk umum,
kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan
memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak
seseorang atau lembaga yang dilindungi Undang-undang.

Bagian Kedua
Cara Pengumpulan Data

Pasal 7

Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara :

a. sensus;
b. survei;
c. kompilasi produk administrasi; dan
d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


lxii Banten in Figures 2013

Pasal 8

(1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a diselenggarakan
sekurang-kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang
meliputi:

a. sensus penduduk;
b. sensus pertanian; dan
c. sensus ekonomi.

(2) Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.

Pasal 9

(1) Survei sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b diselenggarakan
secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci.

(2) Survei antarsensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis
untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut.

Pasal 10

(1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk
administrasi.

(2) Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka
pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

(3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan
memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga,
organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap
memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-
undang.


Banten Dalam Angka 2013 lxiii

BAB IV
PENYELENGGARAAN STATISTIK

Bagian Pertama
Statistik Dasar

Pasal 11

(1) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan.

(2) Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara:

a. sensus;
b. survei;
c. kompilasi produk administrasi; dan
d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Bagian Kedua
Statistik Sektoral

Pasal 12

(1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup
tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan.

(2) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, instansi pemerintah
memperoleh data dengan cara:

a. survei;
b. kompilasi produk administrasi; dan
c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

(3) Statistik sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila
statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan
jangkauan populasi berskala nasional.


lxiv Banten in Figures 2013

(4) Hasil statistik sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi
pemerintah wajib diserahkan kepada Badan.
Bagian Ketiga
Statistik Khusus

Pasal 13

(1) Statistik khusus diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga,
organisasi, perorangan maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri
atau bersama dengan Badan.

(2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksusd dalam
ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara:

a. survei;

b. kompilasi produk administrasi; dan

c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Pasal 14

(1) Dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional, masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan
sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakannya kepada
Badan.

(2) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat:
a. judul;
b. wilayah kegiatan statistik;
c. objek populasi;
d. jumlah responden;
e. waktu pelaksanaan;
f. metode statistik;
g. nama dan alamat penyelenggara; dan
h. abstrak.

i. Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos,
jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang
dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.

Banten Dalam Angka 2013 lxv

j. Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan intern.

BAB V
PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN

Pasal 15

(1) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik yang
diselenggarakannya.
(2) Pengumuman hasil statistik dimuat dalam Berita Resmi Statistik.

Pasal 16

Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya.

BAB VI
KOORDINASI DAN KERJA SAMA

Pasal 17

(1) Koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh
Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan
daerah.

(2) Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik
Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat
untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-
ukuran.

(3) Koordinasi dan kerja sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta
menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerja sama
penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan
masyarakat diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.


lxvi Banten in Figures 2013

Pasal 18

(1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga dilakukan oleh Badan,
instansi pemerintah, dan atau masyarakat dengan lembaga internasional,
negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan

(2) Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan,
instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia.

BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN

Bagian Pertama
Penyelenggara Kegiatan Statistik

Pasal 19

Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden
mengenai karakterisrik setiap unit populasi yang menjadi objek.

Pasal 20

Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama
kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari
statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan

Pasal 21

Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan
yang diperoleh dari responden.


Banten Dalam Angka 2013 lxvii

Bagian Kedua
Petugas Statistik

Pasal 22

Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah
ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.

Pasal 23

Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik
sebagaimana adanya.

Pasal 24

Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik.

Pasal 25

Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda
pengenal, serta wajib memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat,
tata krama, dan ketertiban umum.

Bagian Ketiga
Responden

Pasal 26

(1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam
penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.

(2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25.

Pasal 27

Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam
penyelengaraan statistik dasar oleh Badan.


lxviii Banten in Figures 2013

BAB VIII
KELEMBAGAAN

Pasal 28

(1) Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Presiden.

(2) Badan mempunyai perwakilan wilayah di Daerah yang merupakan
instansi vertikal.

(3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja
Badan, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Presiden.

Pasal 29

(1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas
memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan.

(2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan
independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar,
praktisi, dan tokoh masyarakat.

Pasal 30

(1) Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya
untuk melaksanakan statistik sektoral.

(2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja
satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh
instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

(3) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi
dengan Badan untuk menerapkan penggunaan konsep, definisi, klasifikasi,
dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan
Sistem Statistik Nasional.


Banten Dalam Angka 2013 lxix

BAB IX
PEMBINAAN

Pasal 31

Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat
melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat,
agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik,
mengembangkan Sistem Statistik Nasional,
dan mendukung pembangunan Nasional.

Pasal 32

Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31,
Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

a. meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan
statistik;

b. mengembangkan statistik sebagai ilmu;

c. meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat
mendukung penyelenggaraan statistik;

d. mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan
pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam
kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik
lainnya;

e. mengembangkan sistem informasi statistik;

f. meningkatkan penyebarluasan informasi statistik;
g. meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik
untuk mendukung pembangunan nasional; dan

h. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik.

Pasal 33

Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Pemerintah.


lxx Banten in Figures 2013

BAB X
KETENTUAN PIDANA

Pasal 34

Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Pasal 35

Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 36

(1) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan
yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal
20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau
denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

(2) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Pasal 37

Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)
tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas
juta rupiah).

Pasal 38

Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan
denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).


Banten Dalam Angka 2013 lxxi

Pasal 39

Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah mencegah,
menghalang-halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik
yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik
sektoral,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan
denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Pasal 40

(1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 36 ayat (2),
Pasal 37, Pasal 38, dan Pasal 39 adalah kejahatan.
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 ayat
(1) adalah pelanggaran.

BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 41

Semua peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang
Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru
berdasarkan Undang-undang ini.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42

Pada saat mulai berlakunya Undang-undang ini, maka Undang-undang Nomor 6
tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960
tentang Statistik dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 43

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-
undang ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.


lxxii Banten in Figures 2013

Disahkan di Jakarta
Pada tanggal 19 Mei 1997

PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA

(Ttd)

SOEHARTO

Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 19 Mei 1997

MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

(Ttd)

MOERDIONO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1997 NOMOR 39

Salinan sesuai dengan aslinya Salinan sesuai dengan
salinan aslinya

SEKRETARIAT KABINET BIRO PUSAT
STATISTIK
REPUBLIK INDONESIA
Kepala Biro Hukum Kepala Biro
Kepegawaian
dan Perundang-undangan dan Organisasi

(Ttd) (Ttd)

Lambock V. Nahattands Pietojo, MSA


Banten Dalam Angka 2013 lxxiii

LAW OF REPUBLI C OF I NDONESI A

NUMBER 16 OF 1997

ON STATI STI CS

WI TH THE MERCY AND COMPASSI ON OF THE ONE ONLY GOD

THE PRESI DENT OF THE REPUBLI C OF I NDONESI A

Considering : a. That a statistics are important of planning, implementation,
monitoring and evaluation of various activities is every
aspect of the community, nation, state in the context of national
development , as the implementation of Panacea, which aims to
promote public Welfare in an effort to achieve the national goals as
stated in the preambule to the constitution of 1945;

b. That in the above mentioned importance of statistics mean, that steps
must be taken to regulate integrated national statistics in the effort to
create a reliable, effective, and efficient National statistics System;

c. That in the law number 6 of 1960 on Censuses and Law Number 7 of
1960 on Statistics are no longer appropriate in light of subsequent
developments, community demands, and the requirement of national
development;

d. That in light of letter a, b, and c above, a new Law on Statistics is
demand necessary;

In View of : Article 5 Section (1) and Article 20 section (1) of the Constitution of 1945.


lxxiv Banten in Figures 2013

With The Approval Of :

THE PEOPLE REPRESENTATIVE COUNCIL

OF THE INDONESIA DECREES :

To Stipulate : THE LAW ON STATISTICS

CHAPTER I

GENERAL PROVI SI ONS

Article 1

In this law :

1. Statistics are the obtained by collection, preparation, presentation and analysis, and is system
which regulates the connection between elements of statistics collection.

2. Data are information in the form of numbers which concern the special characteristics of
population.

3. The National Statistics System is an institution consisting of parts which are interlinked in an
order manner to form a totality in statistical collections.

4. Statistic activities are measures directed towards providing and disseminating data, advancing
the science of statistics, and eventually developing a national statistics system.

5. Basic statistics are statistics utilized for a broad range of (Both government and community)
Purpose, which have cross-sectoral characteristics, are on a nation and macro scale, and will
be the responsibility of the agency.

6. Sectoral statistics are statistics utilized to satisfy the need of particular institution in on effort to
perform the duties of the administration and to further development, the primary duty of the
institution in question.

7. Special statistics are statistics utilized to fulfill The specific need of business, education,
socioculture, and community interest, undertaken by non government institution, organizations,
individuals, and/or other parts of the community.

8. A census is a data collected by enumerating a census of all population units in the entire
territory of the republic of the Indonesia to determine the characteristic of population at a given
time.

9. A survey is data collection method whereby a simple census is taken in other estimate the
characteristics of a population at a given time.

10. The compilation of administrative products is collecting, preparing, presenting and analyzing
data from administrative records available from the government and/or community.

11. The agency is the BPS Statistics Indonesia.


Banten Dalam Angka 2013 lxxv

12. Population is the unit or object of statistical activities, and includes government institutions,
non government institutions, organization, individuals, items, and so on.

13. A sample is a unit of the population used to estimate the characteristics of population.

14. A synopsis is an outline of a statistical collection.

15. A conductor of statistical activities may be a government institutions, a non government
institution, an organization, an individual, or another part of the community.

16. An enumerator is an individual assigned by the conductor of statistical activities to collect data
by interviewing, measuring (or using some other method on) the object of statistical activity.

17. A respondents a government institution, a non government institution, an organization, an
individual, or another part of the community which has been selected as the object of statistical
activity.

CHAPTER I I

PRI NCI PLES, DI RECTI ON, AND AI MS

Article 2

In addition to the basic principles of national development, this law based on :

a. Integrity;
b. Accuracy; and
c. Currency.

Article 3

Statistical activities should :

a. support national development;
b. develop a reliable, effective, and efficient national statistics system;
c. increase public awareness of the significance and function of statistics; and
d. support development of science and technology.

Article 4

Statistical activities aim to provide complete, accurate, and current statistical data in order to create
a reliable, effective, and efficient national statistic system to support national development.


lxxvi Banten in Figures 2013

CHAPTER I I I

TYPE OF STATI STI CS AND METHOD OF DATA COLLECTI ON

Part One

Types of Statistics

Article 5

Based on the purpose for which they are used, statistics are classified the following types:

a. basic statistics;
b. sectoral statistics; and
c. special statistics.

Article 6

(1) Basic statistics and sectoral statistics are available for public utilization unless it is specified
otherwise in prevailing legislation.

(2) Every individual has equal opportunity to access and make use of special statistics but must
maintain regard for the legally protected right of a person or an institution.

Part Two

Data Collection Methods

Article 7

Statistics are collected by :

a. census;
b. survey;
c. the compilation of administrative products; and
d. other methods in keeping with developments in science and technology.

Article 8

(1) Censuses as referred to in article 7 letter a, will be conducted at least once every ten years by
the agency, and will consist of :

a. a population census;
b. an agricultural census; and
c. an economic census.

(2) Changes to the Census and when it is to be conducted as referred to in section (1) will be
further regulated in a government regulation.

Banten Dalam Angka 2013 lxxvii

Article 9

(1) Surveys is referred to in article 7 letter b, will be conducted periodically or at any time in order
to obtain detailed data.

(2) Intercencal surveys will be carried out between censuses in order to bridge them.

Article 10

(1) Compilation of administrative product referred to in article 7 letter c, will be collected by
utilizing various documents from administrative records.

(2) Compilation of administrative products will be owned by government institution but will be
available for public utilization unless prevailing legislation specifies otherwise.

(3) Every individual will have an equal Opportunity to access the compilation of administrative
product owned by a non government institution, an organization, an individual, or another part
of the community but must maintain regard for the legally protected right of an individual or an
institution.

CHAPTER I V

STATI STI CS COLLLECTI ON

Part One

Article 11

(1) The Agency is responsible for basic statistics collection.

(2) When collecting basic statistics referred to in section (1), the agency will obtained date by :

a. census;
b. survey;
c. compilation of administrative product; and
d. other methods in keeping with developments in science and technology.


lxxviii Banten in Figures 2013

Part two

Sectoral Statistics

Article 12

(1) A government institution will collect sectoral statistics in accordance with the scope of its
duties and function, either independently or in cooperation with the agency.

(2) When collecting sectoral statistics, the government institution will obtained data by:

a. survey;
b. compilation of administrative products; and
c. other methods in keeping with developments in science and technology.

(3) Sectoral statistics must be collected in cooperation with the agency when the statistics can only
be obtained by census and need to be collected on a national scale.

(4) The results of sectoral statistics activity when carried out by a government institution on its own
must be submitted to the agency.

Part Three

Specials Statistics

Article 13

(1) Specials statistics will be collected by the community whether by a non government institution,
an organization, an individual, or another part of the community either independently or in a
cooperation with the agency.

(2) The community may collect special statistics as referred to in section (1) by:

a. Survey;
b. The compilation of administration products; and
c. other methods in keeping with developments in science and technology

Article 14

(1) In order to develop a National Statistics System, the community as referred, to in article 13
section (1) must provide the Agency with a synopsis of the statistical activity that it as
undertaken when completed.


Banten Dalam Angka 2013 lxxix

(2) The synopsis referred to in section (1) should contain:

a. a title;
b. the are where statistical activities where conducted;
c. the population;
d. the number of respondents;
e. the time taken;
f. the statistical method;
g. the name address of the conductor of statistics activities; and
h. an abstract.

(3) The synopsis can be delivered by post, a data communication network, or other mean deemed
convenient for the conductor of the statistical activity.

(4) The obligation to provide a synopsis as referred to in section (1) does not apply to statistics
which are used to fulfill internal requirement.

CHAPTER V

PUBLI CATI ON AND DI SEMI NATI ON

Article 15

(1) The agency may publish the statistics it has collected.

(2) The statistics are to be published in the official Statistics News

Article 16

The agency is to disseminates the statistics it has collected.

CHAPTER VI

COORDI NATI ON AND COOPERATI ON

Article 17

(1) The coordination and cooperation the collection of statistics will be the responsibility of the
Agency in consultation with government institutions and the community, at both central and
regional levels.

(2) In the frame work of achieving and developing a National Statistics System, the Agency will
cooperate with government institutions and the community to standardize concepts, definition
classifications, and measurements.


lxxx Banten in Figures 2013

(3) The coordination and cooperation referred to in section (1) are to be conduct on the basis of
partnership, and developments in science and technology will be anticipated and applied.
(4) The method and scope of the coordination and cooperation in the collection of statistics
between the Agency, government institution, and the community will be further regulated by a
presidential Decree.

Article 18

(1) There may also be cooperation in collecting statistics between the Agency, government
institutions, and/or the community and international institution, foreign countries institutions in
accordance with prevailing legislation.

(2) The cooperation in he collection of statistics referred to in section (1) is based on the principle
that the principal conductor of the statistical activities will be the Agency, the government
institution, or the Indonesian community.

CHAPTER VI I

RI GHT AND OBLI GATI ONS

Part One

Conductor of Statistic Activities

Article 19

The conductor of statistical activities may obtain information from respondents on the characteristics
of every population which is the object of the research.

Article 20

In accordance with prevailing legislation, the conductor of statistical activities must provide equal
opportunity to access available statistics.

Article 21

The conductor of statistical activities must ensure the confidentiality of the information obtained from
respondents.


Banten Dalam Angka 2013 lxxxi

Part Two

Enumerator

Article 22

Every enumerator from the Agency may enter an appointed working area in order to obtain
necessary information.

Article 23

Every enumerator must deliver the results of the statistical activity without altering team.

Article 24

Stipulation ensuring the confidentiality of the information collected referred to in article 21 also
apply to enumerators.

Article 25

Every enumerator must display his or her letter of assignment and/or identification, and must
observe religious beliefs, local customs, etiquette and public order.

Part Three

Respondents

Article 26

(1) Every individual has the right of to refuse to be respondent, except when the Agency is
collecting basic statistics.

(2) Every respondent may turn away any enumerator who fails to satisfy the requirements of article
25.

Article 27

Every respondent must provide the required information when the Agency is
collecting basic statistics.

CHAPTER VI I I

I NSTI TUTI ONAL I SSUES

Article 28

(1) The government will establish a Agency which will be under and directly responsible to
the president.

(2) The Agency has regional representatives vertically.
(3) Stipulations regarding the Agencys duties, function, organizational structure, and working
procedures, as referred to in section (1), will be further regulated by a presidential Decree.

lxxxii Banten in Figures 2013

Article 29

(1) The government will establish a statistics community forum which will provide advice on
statistics to the Agency.

(2) The forum referred to in section (1) will not have a formal structure but will be independent, its
member will consist of government representatives, experts, practitioners, and public figure.

Article 30

(1) A government institution may establish an organizational unit within its field of operation to
collect sectoral statistics.
(2) The duties, functions, organizational structural, and working procedures of the organizational
unit referred to in section (1) will be regulated by the relevant institution base on prevailing
legislation.
(3) When collecting sectoral statistics, the organizational unit referred to in section (1) must
coordinate with the Agency to apply standardized concepts, definitions, classifications, and
measurements to further develop the National Statistics System, and to support nations
development.

CHAPTER I X

GUI DANCE

Article 31

The Agency will cooperate with government institution and the community to guide the statistics
collecting body and the community, in order to further increase the communitys contributions to,
and appreciation of statistic, to develop a National Statistic System, and to support national
development.

Article 32

The Agency should provide guidance as referred to in article 31, by:

a. increasing the capabilities of the human resources used in statistics collections;
b. developing statistics as a science;
c. increasing mastery of science and technology which can support statistics collections;

d. creating conditions that support the necessary standardization and development of
concepts, definitions, classifications, and measurements in cooperation with other
statistics collectors;
e. developing an information statistic system;
f. improving the dissemination of statistical information;

Banten Dalam Angka 2013 lxxxiii

g. increasing the ability to use and utilize statistics to support national development; and
h. promoting public awareness of the significance and function of statistics.

Article 33

The guidance directive referred to in article 31 will be further regulated in a government regulation.

CHAPTER X

CRI MI NAL PENALTI ES/PROVI SI ONS

Article 34

Any individual who unlawfully conducts a census in breach of article 11 section (2) letter a, will be
subject to imprisonment for a period not exceeding two years and a fine not exceeding Rp.
50.000.000

Article 35

Any individual who deliberately violates article 14 section (1), will be subject to imprisonment for a
period not exceeding one year or a fine of up to Rp 25.000.000.

Article 36

(1) any conductor of statistical activities who deliberate, and without legal justification, fail to
fulfill his or her obligation as set out in article 20, will be subject to imprisonment for one year
or a fine not exceeding Rp 25.000.000.

(2) any conductor of statistical activities who deliberate violate article 21 will be subject to
imprisonment for a period not exceeding five years and a fine not exceeding Rp. 100.000.000.

Article 37

Enumerators who deliberately violate article 24 will be subject to imprisonment
for a period not exceeding one years and six month and a fine not exceeding 25.000.000.


lxxxiv Banten in Figures 2013

Article 38

Respondent who deliberately violate article 27 will be subject to imprisonment
for a period not exceeding one year and six month and a fine not exceeding Rp. 25.000.000.

Article 39

Any individual who deliberately and without legal justification prevents, interrupts, or causes the
conductor of statistical activities to fail to collect basic or sectoral statistics will be subject to
imprisonment for a period not exceeding Rp. 100.000.000.

Article 40

(1) The criminal acts referred to in article 34, article 36 section (2), article 37, article 38, and
article 39, are crimes.

(2) The criminal acts referred to in article 35 and article 36 section (1) are violation.

CHAPTER XI

TRANSI TI ONAL PROVI SI ON

Article 41

All regulations which implement Law Number 6 of 1960 on censuses and Law Number 7 on Statistics
remain effective period they do not conflict with, or have not been repealed by,
this Law or any subsequent legislation.

CHAPTER XI I

CLOSI NG PROVI SI ONS

Article 42

When this Law takes effect, Law Number 6 of 1960 on census as Law Number 7 of 1960 on statistics
will be invalid.

Article 43

This Law will taken effect on hen date in is enacted. In order for every individual to know of this law,
this legislation must be published in this state gazette of the Republic of Indonesia.


Banten Dalam Angka 2013 lxxxv

Ratified in Jakarta

on May 19, 1997

The President of Republic of Indonesia

Signed

SOEHARTO

Promulgated in Jakarta

On May 19, 1997

THE MINISTER / STATE SECRETARY

OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

Signed

MOERDIONO

STATE GAZATTE OF THE REPUBLI C OF I NDONESI A OF 1997

NUMBER 39

Copy of original text Copy of original text

SECRETARY OF THE CABI NET BPS - STATI STI C OF I NDONESI A
OF THE REPUBLI C OF I NDONESI A

Head of the Bureau of Head of the Bureau of

Law and Regulations, Personnel and Organization,

signed signed

Lambock V. Nahattands Pietojo, MSA


lxxxvi Banten in Figures 2013

lxxxvii Banten in Figures 2013

PENJELASAN UMUM
EXPLANATORY NOTES

Tanda-tanda, satuan-satuan dan lain-lainnya yang digunakan dalam
publikasi ini adalah sebagai berikut:
Symbols, measurement units, and acronyms which are used in this
publication, are as follows:

I. Tanda-tanda / Symbols

Data tidak tersedia / Data not yet available ...... :
Tidak ada atau nol / Null or zero ... : -
Data dapat diabaikan / Data negligible .. : 0
Tanda desimal / Decimal point ...... : .

II. Satuan / Units

hektar (ha) / hectare (ha) . : 10 000 m
2

kilometer (km) / kilometers (km) . : 1 000 meter/meters (m)
knot / knot . : 1.8523 km/jam (km/hour)
kuintal / quintal : 100 kg
ton / ton : 1 000 kg

Satuan lain : buah, butir, helai/lembar, batang, pulsa, jam, menit, persen (%)
Other units : unit, piece, sheet, pulse, hour, minute, percent (%).

Perbedaan angka di belakang koma disebabkan oleh pembulatan angka.
The difference in decimal numbers is caused by rounding.

DAFTAR TABEL

Banten dalam Angka 2010 lxxxvii

INDIKATOR KUNCI

Banten Dalam Angka 2013 1

Indikator Kunci, 2010 - 2013
Key I ndicators, 2010 - 2013
Uraian
Description
Satuan
Unit
2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

SOSIAL / SOCIAL

Penduduk/Population juta/million 10.63 11.00 11.25
Laju Pertumbuhan Penduduk
Population Growt Rate
persen/percent 2.78 2.17 2.16
Angka Harapan Hidup
Life Expectancy Rate
tahun/years 64.90 65.05 65.23
Angka Melek Huruf/Literacy Rate persen/percent 96.20 96.25 96.51
Rata-rata Lama Sekolah
Mean Years Schooling
tahun/years 8.32 8.41 8.61
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
1)

(TPAK)/Labor Force Participaton
Rate (LFPR)
persen/percent 65.34 67.79 69.36 68.62
Tingkat Pengangguran Terbuka
1)

(TPT)/Open Unemployment Rate
(OUR)
persen/percent 13.68 13.06 10.74 10.10
Penduduk Miskin/Poor People
2)
persen/percent 7.02 6.26 5.85 5.74
Indeks Gini/Gini Index - 0.42 0.40 0.38 0.41
Indeks Pembangunan Manusia/
Human Development Index
- 70.48 70.95 71.49 ...
... ...
EKONOMI / ECONOMIC

Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Harga Berlaku
3)
Gross Domestic Regional
Bruto (GRDP) At Current Price
triliun rupiah
trillion rupiahs
171.7 192.2 212.8 59.5
Laju Pertumbuhan Ekonomi
3)

Economic Growth Rate
Persen
Percent
6.11 6.39 6.15 5.66
PDRB Per Kapita Harga Berlaku
Per Capita GRDP at Current Price
juta rupiah
million rupiahs
16.1 17.6 19.0
Inflasi/Inflation
4)
persen/percent 6.10 3.45 4.4 6.9
Ekspor/Export
5)
miliar US$/billion US$ 8.4 10.1 9.7 4.9
Impor/Import
5)
miliar US$/billion US$ 7.7 10.5 11.7 6.6

KEY INDICATORS

2 Banten in Figures 2013

Lanjutan/Continued

Uraian
Description
Satuan
Unit
2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Realisasi Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN)
Realization of Domestic Direct
Investment (DDI)
triliun rupiah
trillion rupiahs
2.8 2.6 2.5
Realisasi Penanaman Modal Dalam
Asing (PMA)
juta US$
million US$
226.3 9 440.8 249.9
Realization of Foreign Direct
Investment (FDI)
triliun rupiah
trillion rupiahs
3.2 0.8 1.6
Realisasi Pendapatan Daerah
6)

Actual Local Government Receipts
triliun rupiah
trillion rupiahs
3.1 3.8 5.4 1.4
Realisasi Pendapatan Asli Daerah
6)

Actual Local Government Origin
Receipts
triliun rupiah
trillion rupiahs
2.3 2.9 3.4 0.9
Realisasi Belanja Daerah
6)

Actual Local Government
Expenditures
triliun rupiah
trillion rupiahs
2.8 3.9 5.3 0.5
Catatan / Note
:

1)
Februari 2013/February 2013
2)
Maret 2013/March 2013
3)
Triwulan II 2013/ Q2 2013 (y on y)
4)
Juni 2013/June 2013 (y on y)
5)
Januari-June 2013/January-June 2013
6)
Realisasi sampai dengan Triwulan I 2013/ Realization by Q1-2013

1

GEOGRAFI DAN IKLIM
Geography and Climate

BAB I GEOGRAFI DAN IKLIM


Penjelasan Teknis

1. Provinsi Banten adalah salah satu
daerah pemekaran yang dulu
termasuk dalam wilayah
Karesidenan Banten - Provinsi Jawa
Barat dan terbentuk melalui
Undang-undang No.23 Tahun 2000.

2. Pada awalnya, Provinsi Banten
terdiri dari empat kabupaten yaitu
Kabupaten Pandeglang, Lebak,
Tangerang, Serang dan dua kota
yaitu Kota Tangerang dan Kota
Cilegon. Dalam perkembangan-
nya terjadi pemekaran wilayah,
Kabupaten Serang menjadi
Kabupaten Serang dan Kota Serang.
Selanjutnya, Kabupaten Tangerang
dimekarkan menjadi Kabupaten
Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan. Sehingga, Provinsi Banten
saat ini terdiri dari empat kabupaten
dan empat kota.

3. Secara geografis, Provinsi Banten
terletak di ujung barat Pulau Jawa
dan berjarak sekitar 90 km dari DKI
Jakarta serta memiliki luas sebesar
9.662,92 km
2
atau sekitar 0,51
persen dari luas wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Wilayahnya, berbatasan langsung
dengan Provinsi DKI Jakarta dan
Jawa Barat di sebelah timur, Laut
Jawa di sebelah utara, Samudra
Hindia di sebelah selatan, dan Selat
Sunda di sebelah barat. Dengan
demikian, Provinsi Banten
mempunyai posisi yang strategis
yaitu sebagai jalur penghubung
darat antara Pulau Jawa dan Pulau
Sumatera.

Technical Notes

1. Banten Province is one of
expansion area that used to be
included in the residence area of
Banten Jawa Barat and
established by Law No. 23/2000.

2. In the begining, Banten Province
consists of four regencies namely
Pandeglang, Lebak, Tangerang,
Serang and two municipalities
namely Tangerang and Cilegon.
Until now, Serang Municipality
was split from Serang Regency.
Furthermore, Tangerang Regency
was expanded into Tangerang
Regency and Tangerang Selatan
Municipality. Thus, Banten
Province currently consists of four
regencies and four municipalities.

3. Geographically, Banten Province
is located at the western tip of Java
island and is about 90 km from
DKI Jakarta and has a total area
is 9,662.92 km
2
, or about 0.51
percent of the total area of State
Unitary of Republic of Indonesia.
Its Area directly adjacent to the
Province of DKI Jakarta and Jawa
Barat in the east, the Java Sea to
the north, the Indian Ocean in the
south, and west of the Sunda Strait.
Thus, Banten Province has a
strategic position as a connecting
land between Java and Sumatra
Island.

GEOGRAPHY AND CLIMATE CHAPTER I


Sebagian wilayah-nya pun yaitu
Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, dan Kota Tangerang
Selatan menjadi hinterland bagi
Provinsi DKI Jakarta.

4. Secara astronomis, wilayah Provinsi
Banten terletak pada 5
0
750 -
7
0
11 Lintang Selatan dan
105
0
111 - 106
0
712 Bujur Timur.

5. Ekosistem wilayah Provinsi Banten
pada dasarnya terdiri dari :
a. Lingkungan Pantai Utara yang
merupakan ekosistem sawah
irigasi teknis dan setengah teknis,
kawasan pemukiman dan
industri.
b. Kawasan Banten Bagian Tengah
berupa irigasi terbatas dan kebun
campur, sebagian berupa
pemukiman pedesaan, mem-
punyai ketersediaan air yang
cukup dan dengan kuantitas yang
stabil.
c. Kawasan Banten sekitar Gunung
Halimun Kendeng hingga
Malingping, Leuwidamar, Bayah
berupa pegunungan yang relatif
sulit untuk di akses, namun
menyimpan potensi sumber daya
alam.
d. Banten Bagian Barat (Saketi,
Daerah Aliran Sungai atau DAS
Cidano dan lereng kompleks
Gunung Karang Aseupan dan
Pulosari sampai Pantai DAS
Ciliman Pandeglang dan
Serang bagian Barat) yang kaya
akan potensi air, merupakan
kawasan pertanian yang masih
perlu ditingkatkan (intensifikasi)

Part of Banten territory was the
regency of Tangerang, Tangerang
Municipality and Tangerang
Selatan Municipality has become
the hinterland of DKI Jakarta
Province.

4. Astronomically, Banten Province is
located at 5
0
750 - 7
0
11 south
latitude and 105
0
111 -
106
0
712 east longitude.

5. The Ecosystem of Banten Province
basically consists of :
a. North Coast environment that is
technically irrigated rice eco-
systems and semi-technical,
industrial and residential areas.

b. Regions Banten Central Section
in the form of irrigation is
limited and mixed garden, some
form of rural settlements, have
adequate water availability and
the quantity is stable.

c. Banten area around Mount
Mist-Kendeng until Malingping,
Leuwidamar, Bayah form the
mountains are relatively
difficult to access, but to save
natural resources.

d. Western Banten (Saketi, water-
shed or river basin and slope
complex Cidano Mount Reef -
Aseupan and Coastal Water-
shed pulosari until Ciliman -
Pandeglang and Serang West
section), which is rich in water
potential, an agricultural area
that still needs to be improved
(intensification).



e. Ujung Kulon sebagai Taman
Nasional Konservasi Badak Jawa
(Rhinoceros Sondaicus).
f. DAS Cibaliung - Malingping,
merupakan cekungan yang kaya
air tetapi belum dimanfaatkan
secara efektif dan produktif.
Sekelilingnya berupa bukit-bukit
bergelombang dengan rona
lingkungan kebun campur dan
talun, hutan rakyat yang tidak
terlalu produktif.

6. Cuaca merupakan kondisi sesaat
dari fisika atmosfer sedangkan
iklim adalah statistik cuaca jangka
panjang. Rotasi bumi menyebabkan
tiap tempat mengalami perubahan
cuaca dengan pola siklus diurnal,
jangka waktu 24 jam.

7. Iklim terbentuk melalui proses
integrasi berbagai unsur fisika yang
di sebut sebagai unsur-unsur iklim
(climatic elements). Proses revolusi
bumi mengakibatkan tiap tempat
juga mengalami perubahan cuaca
secara teratur dengan pola antar
bulan dan pola musim dalam jangka
waktu setahun.

8. Zona Musim (ZOM) adalah suatu
daerah yang mempunyai perbedaan
musim yang jelas yaitu terjadi
musim hujan dan musim kemarau.
Luas suatu wilayah ZOM tidak
selalu sama dengan luas suatu
wilayah administrasi pemerintahan.
Dengan demikian, satu wilayah
ZOM bisa terdiri dari beberapa
kabupaten/kota, dan sebaliknya satu
wilayah kabupaten/kota bisa terdiri
dari beberapa ZOM.

e. Ujung Kulon as a National Park
Conservation of Javan Rhino
(Rhinoceros Sondaicus).
f. DAS Cibaliung - Malingping, a
water-rich basin but has not
been used effectively and
productively. Surrounding the
form of undulating hills with
mixed hue and Talun garden
environment, forests are less
productive.

6. Weather is the instantaneous
condition of the physics of the
atmosphere, while climate is the
long-term weather statistics.
Earth's rotation causes each place
with changing weather patterns
diurnal cycle, a period of 24 hours
.
7. Climate formed through the
integration of the various elements
of physics referred to as the
climatic elements. This process
resulted in each revolution of the
earth where the weather is also
changing on a regular basis with
the pattern of inter-month and
seasonal patterns within a year.

8. Season Zone (ZOM) is an area
that has a clear seasonal
difference that occurred in wet
season and dry season. The Area
of ZOM does not always equal to
the area of government admi-
nistration. Thus, one area of ZOM
consists of several regency/city,
and the opposite, one regency/city
can be composed of several ZOM.



9. Musim hujan ditandai dengan curah
hujan yang terjadi dalam satu
dasarian (rentang waktu selama
sepuluh hari) sebesar 50 mm atau
lebih yang diikuti oleh dasarian
berikutnya, atau dalam satu bulan
terjadi lebih dari 150 mm. Berarti,
jika curah hujan yang terjadi kurang
dari kriteria di atas, maka fase
tersebut dianggap sebagai musim
kemarau.

10. Musim kemarau di suatu tempat
sering diidentikkan dengan kejadian
kekeringan. Kekeringan sendiri
merupakan suatu keadaan dimana
curah hujan yang terjadi lebih
rendah dari normalnya.

11. Curah hujan merupakan ketinggian
air hujan yang terkumpul dalam
tempat yang datar, tidak menguap,
tidak meresap, dan tidak mengalir
dalam satuan milimeter (mm).
Curah hujan 1 (satu) milimeter,
artinya dalam luasan satu meter
persegi pada tempat yang datar
tertampung air setinggi satu
milimeter atau tertampung air
sebanyak satu liter.

12. Intensitas hujan merupakan besar-
nya hujan harian yang terjadi pada
suatu waktu. Umumnya memiliki
satuan mm/jam. Intensitas hujan
dibagi menjadi 3 (tiga) katagori,
yaitu :
a. Enteng (tipis) : jika nilai curah
hujan kurang dari 13 mm/jam
b. Sedang : jika nilai curah hujan
antara 13 38 mm/jam
c. Lebat : jika nilai curah hujan
lebih dari 38 mm/jam

9. The rainy season is marked by
rainfall occurred in one dasarian
(period of time for ten days) of 50
mm or more, followed by the next
dasarian, or in a month occurred
more than 150 mm. That means
that if rainfall occurred less than
the criteria above, then the phase
is considered as the dry season.

10. The dry season in a place often
associated with drought events.
Drought itself is a state where
rainfall is lower than normal.

11. Rainfall is the height of rain water
collected in a flat place, do not
evaporate, does not sink in, and
does not flow in units of
millimeters (mm). Rainfall 1 (one)
of a millimeter, which means that
in the area of one square meter on
a flat one-millimeter-high water
collected or recovered as much as
one liter of water.

12. The intensity of rain is the amount
of daily rainfall that occurred at a
time. Generally it has units of
mm/hour. The intensity of rain is
divided into 3 (three) categories,
namely :
a. Light Rainfall : if the value of
rainfall of less than 13 mm/hr
b. Medium Rainfall : if the value of
rainfall between 13-38 mm/hr
c. Heavy Rainfall : if the value of
rainfall of more than 38 m/hr



1.1 KONDISI GEOGRAFIS
GEOGRAPHICAL CONDI TI ON

Tabel
1.1.1
Luas Daerah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
Total Area by Regency/Municipality in Banten Province
Table

Kabupaten/Kota

Regency/Municipality
Ibukota

Capital City
Luas
1)
(km)

Area
1)
(sq.km)
Persentase Terhadap
Luas Provinsi Banten

Percentage to
Banten Province
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang Pandeglang 2 746,89 28,43
2. Lebak Rangkasbitung 3 426,56 35,46
3. Tangerang Tigaraksa 1 011,86 10,47
4. Serang Ciruas 1 734,28 17,95

Kota / Municipality
5. Tangerang Tangerang 153,93 1,59
6. Cilegon Purwakarta 175,50 1,82
7. Serang Serang 266,71 2,76
8. Tangerang Selatan Pamulang 147,19 1,52

Provinsi Banten Kota Serang 9 662,92 100,00

Sumber / Source : Ditjen PUM Kementerian Dalam Negeri /
Directorate General of Regional Authority - Ministry of Home Affairs

Catatan / Note :
1)
Revisi berdasarkan / Revised based on :
- Peraturan Mendagri Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 31 Januari 2008
Home Affairs Ministerial Regulation No. 6/2008, Januari 31, 2008
- Ditjen PUM Kementerian Dalam Negeri, Mei 2010
Directorate General of Regional Authority - Ministry of Home Affairs, May 2010



Tabel
1.1.2
Jarak Antar Kota di Provinsi Banten dan Sekitarnya (km)
Distance among Selected Cities in Banten Province
and Nearby (km)
Table

Kota
City
J
a
k
a
r
t
a

P
a
n
d
e
g
l
a
n
g

R
a
n
g
k
a
s
b
i
t
u
n
g

T
i
g
a
r
a
k
s
a

P
a
m
u
l
a
n
g

T
a
n
g
e
r
a
n
g

C
i
r
u
a
s

S
e
r
a
n
g

C
i
l
e
g
o
n

B
e
k
a
s
i

B
a
n
d
u
n
g

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Jakarta - 111 131 57 20 25 81 90 110 29 187
Pandeglang 111 - 20 25 114 86 30 21 41 140 298
Rangkasbitung 131 20 - 74 134 106 50 41 61 160 227
Tigaraksa 57 54 74 - 60 32 24 33 51 86 244
Pamulang 20 114 134 60 - 28 64 73 113 46 184
Tangerang 25 86 106 32 28 - 56 65 85 54 212
Ciruas 81 30 50 24 64 56 - 9 29 110 268
Serang 90 21 41 33 73 65 9 - 20 119 277
Cilegon 110 41 61 51 113 85 29 20 - 139 297
Bekasi 29 140 160 86 46 54 110 119 139 - 154
Bandung 187 298 227 244 184 212 268 277 297 154 -

Sumber / Source : BPS Provinsi Banten / BPS Statistics of Banten Province



Tabel
1.1.3
Letak Astronomis Wilayah Provinsi Banten
Menurut Kabupaten/Kota
Astronomical Position of Banten Province
by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
Letak Lintang Selatan /
Location Of South Latitude
Letak Bujur Timur /
Location of East Longitude
(1) (2) (3)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 0621' 00" - 0710'00" 10548'00" - 10611'00"
2. Lebak 0500' 00" - 1000'00" 10600'00" - 0621'00"
3. Tangerang
1)
0600' 00" - 0620'00" 10620'00" - 1064300"
4. Serang 0550' 00" - 0620'00" 10500'00" - 1062200"

Kota / Municipality
5. Tangerang 0606'00" - 0613'00" 10636'00" - 10342'00"
6. Cilegon 0552'24" - 0604'07" 10554'05" - 10605'11"
7. Serang 0601'00" - 0612'00" 10603'00" - 10616'00"
8. Tangerang Selatan ... ...

Provinsi Banten 0507'50"- 0701'01" 10501'11"- 10607'12"


Catatan / Note :
1)
Termasuk Kota Tangerang Selatan / Including Tangerang Selatan Municipality



Tabel
1.1.4
Pulau-pulau yang Berpotensi bagi Provinsi Banten
Potential I slands for Banten Province
Table

Kabupaten/Kota
Nama Pulau
Name of Islands
Luas / Area
(ha)
Keterangan
*)

Notes
*)

(1) (2) (3) (4)

01. Kabupaten
Pandeglang
1. Popole 1,20 Swasta
2. Liwungan 50,00 Swasta
3. Oar 11,00 Perorangan
4. Sumur 1 600,00 ...
5. Omang 10,00 Wisata Pulau
6. Mangir 1 500,00 Perorangan
7. Pamagangan 900,00 Hutan Lindung
8. Boboko 900,00 Hutan Lindung
9. Handeuleum 60,00 Hutan Lindung
10. Peucang 500,00 Hutan Lindung
11. Panaitan 1 700,00 Hutan Lindung
12. Deli 750,00 Penangkar Kera
13. Tinjil 650,00 Penangkar Kera
14. Badul 15,00 Konservasi Biota
15. Karang Tikukur 4,00 Hutan Lindung
16. Pinang Kucing 4,00 Hutan Lindung
17. Watan 15,00 Hutan Lindung
18. Handeuleum Tengah Tidak Berpenghuni
19. Karangcopong Besar Tidak Berpenghuni
20. Karangcopong Kecil Tidak Berpenghuni
21. Karangcareuh Tidak Berpenghuni
22. Karang Tikukur kecil Tidak Berpenghuni
23. Karang Ewoh Tidak Berpenghuni
24. Karang Eurih Tidak Berpenghuni
25. Karang Cikalapa Bereum Tidak Berpenghuni
26. Kabuy Utan Tidak Berpenghuni
27. Karangbidur Tidak Berpenghuni
28. Karang Pabayang Tidak Berpenghuni
29. Karang Gunung Payang Tidak Berpenghuni
30. Karang jajar Tidak Berpenghuni
31. Batu Putih Tidak Berpenghuni
32. Batu Asin Tidak Berpenghuni
33. Batu Quran Tidak Berpenghuni



Lanjutan Tabel / Continued Table 1.1.4

Kabupaten/Kota
Nama Pulau
Name of Islands
Luas / Area
(ha)
Keterangan
Notes
(1) (2) (3) (4)

02. Kabupaten
Lebak
1. Tanjung Layar ... Tidak berpenghuni, berbatu
2. Manuk 1000,00 Tidak berpenghuni,
bervegetasi lumut / rumput

3. Karang Malang ... Batu karang, terpisah
dari pantai

4. Karang Bokor ... Pulau karang,
bervegetasi semak

5. Karang Masigit ... Pulau karang,
bervegetasi semak

03. Kabupaten
Tangerang
1. Betingan ... Tidak Berpenghuni

04. Kabupaten
Serang
1. Sangiang 845,50 -
2. Salira 1 875,00 Tidak Berpenghuni
3. Kali Utara 3,50 Tidak Berpenghuni

4. Tarahan 11,88 Tidak Berpenghuni

5. Kamanisan 7,50 Tidak Berpenghuni

6. Cikantung 1,25 Tidak Berpenghuni

7. Panjang 798,00 Tidak Berpenghuni

8. Semut 1 875,00 Tidak Berpenghuni

9. Karang Cawene ... Tidak Berpenghuni

10. Karang Parejakah ... Tidak Berpenghuni

11. Tunda / Babi 257,50 Tidak Berpenghuni

12. Kali Selatan 3,00 -

13. Pamujan Besar 15,00 Tidak Berpenghuni

14. Pamujang Kecil 0,63 Tidak Berpenghuni

15. Kabur 4 375,00 Tidak Berpenghuni

16. Gedang 1 563,00 Tidak Berpenghuni

17. Lima 3,50 Tidak Berpenghuni




Kabupaten/Kota
Nama Pulau
Name of Islands
Luas / Area
(ha)
Keterangan
Notes
(1) (2) (3) (4)

72. Kota
Cilegon
1. Merak Besar 40,00 Tidak Berpenghuni
2. Merak Kecil 2,00 Tidak Berpenghuni
3. Plorida 2,00 Tidak Berpenghuni
4. Ular ... Tidak Berpenghuni
5. Tempurung ... Tidak Berpenghuni

Sumber / Source : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten
Office of Marine and Fishery Service of Banten Province

Catatan / Note :
*)
Tidak Berpenghuni / Uninhabited
Konservasi Biota / Conservation Area
Hutan Lindung / Proctected Forest
Penangkar Kera / Mongkey Breeder
Wisata Pulau / Island Tours
Swasta / Private Property
Perorangan / Private Property



Tabel
1.1.5
Nama-nama Sungai di Provinsi Banten
Name of Rivers in Banten Province
Table

Kabupaten/Kota
Nama Sungai
Name of Rivers
Panjang
Length (km)
Lokasi
Location
(1) (2) (3) (4)

01. Kabupaten
Pandeglang
01.Cikupa 4 Pandeglang
02.Cimasayang 5 Pandeglang
03.Cisangu 3 Cadasari
04.Cihaseum 3 Cadasari
05.Cipanas 10 Banjar
06.Cinunggal 10 Banjar
07.Cibali 5 Banjar
08.Cijebuh 10 Banjar
09.Cilemer 12 Cimanuk
10.Cilancar 18 Cimanuk
11.Cikoleang 14 Cimanuk
12.Cikadueun 6 Cipeucang
13.Cilemer 14 Mandalawangi
14.Cikarungkang 9 Saketi
15.Cisata 6 Saketi
16.Cikadueun 4 Saketi
17.Cimoyang 3 Saketi
18.Ciandur 3 Saketi
19.Cimanunjang 3 Saketi
20.Cikembang 4 Saketi
21.Ciwates 4 Saketi
22.Cikadueun 15 Bojong
23.Cilemer 17 Bojong
24.Cijakan 9 Bojong
25.Cibama Hulu 4 Bojong
26.Cipurang 4 Bojong
27.Cigondang 10 Menes
28.Cisuwuk 8 Menes
29.Ciasata 15 Menes




Kabupaten/Kota
Nama Sungai
Name of Rivers
Panjang
Length (km)
Lokasi
Location
(1) (2) (3) (4)

01. Kabupaten
Pandeglang
30.Cikembang 5 Menes
31.Cikuncil 5 Menes
32.Cisitugunung 9 Menes
33.Cibama 12 Menes
34.Ciwates 15 Jiput
35.Cikadueun 15 Bojong
36.Cilemer 17 Bojong
37.Cijakan 9 Bojong
38.Cibama Hulu 4 Bojong
39.Cipurang 4 Bojong
40.Cigondang 10 Menes
41.Cisuwuk 8 Menes
42.Ciasata 15 Menes
43.Cikembang 5 Menes
44.Cikuncil 5 Menes
45.Cisitugunung 9 Menes
46.Cibama 12 Menes
47.Ciwates 15 Jiput
48.Ciatuy 9 Jiput
49.Cikadubuluh 20 Jiput
50.Cipunten Agung 18 Jiput
51.Cimala 18 Jiput
52.Cibama 25 Jiput
53.Ciletik 15 Jiput
54.Cicarita 6 Labuan
55.Cibeureum 2 Labuan
56.Cikoreng 3 Labuan
57.Citajur 7 Labuan
58.Cilurah 7 Labuan




Kabupaten/Kota
Nama Sungai
Name of Rivers
Panjang
Length (km)
Lokasi
Location
(1) (2) (3) (4)

01. Kabupaten
Pandeglang
60.Cibungur 10 Pagelaran
61.Ciliman 25 Pagelaran
62.Cisurineun 20 Pagelaran
62.Cisolodeungeun 13 Cigelis
63.Ciseukeut 14 Cigelis
64.Cikeruh 10 Cigelis
65.Cilamis 8 Cigelis
66.Cibaliung 12 Cibaliung
67.Cikeusik 13 Cikeusik
68.Cijalarang 8 Cimanggu
69.Cihandoyan 15 Cimanggu
70.Cihonje 12 Cibaliung
71.Cijengkol 3 Cibaliung
72.Cicibaliung 6 Cibaliung
73.Cinimbang 6 Cibaliung
74.Cicorogol 4 Cibaliung
75.Cikoleang 4 Cibaliung
76.Ciletuk 5 Cibaliung
77.Ciliman 20 Munjul




Kabupaten/Kota
Nama Sungai
Name of Rivers
Panjang
Length (km)
Lokasi
Location
(1) (2) (3) (4)

02. Kabupaten
Lebak
01.Cibareno 42 Bayah
02.Cikidang 10 Bayah
03.Sawarna 30 Bayah
04.Cimanumbulan 10 Bayah
05.Cidikit 45 Bayah
06.Cidikit Leutik 20 Bayah

07.Cimandur
55 Panggarangan

08.Cimancak
15 Panggarangan

09.Cisiih
40 Panggarangan

10.Cisiih Leutik
10 Panggarangan

11.Cimandiri
10 Panggarangan

12.Cihara
41 Panggarangan

13.Cimasuk
8 Panggarangan

14.Cilangkahan
20 Malingping

15.Cipeucangpari
15 Malingping
16.Cibinuangeun 38 Malingping
17.Ciliman 35 Malingping
18.Cilemer 15 Banjarsari
19.Cimalur 10 Banjarsari
20.Ciujung 58 Rangkasbitung
21.Cimangeunteung 10 Cipanas
22.Cimaur 10 Cipanas
23.Ciberang 50 Cipanas
24.Cisimeut 30 Leuwidamar
25.Cilaki 25 Leuwidamar
26.Ciminyak 25 Muncang
27.Cicinta 15 Maja
28.Cibeureum 15 Maja
29.Cidurian 25 Maja




Kabupaten/Kota
Nama Sungai
Name of Rivers
Panjang
Length (km)
Lokasi
Location
(1) (2) (3) (4)

03. Kabupaten
Tangerang
01.Cisadane 314,3 Legok, Curug

04. Kabupaten
Serang
01.Teneng 58,0 Anyar
02.Cisaat 40,0 Padarincang
03.Ciujung 44,0 Pamarayan
04.Kalimati 24,0 Pontang
05.Ciwaka 25,0 Baros
06.Cibanten 20,0 Ciomas
07.Cisangu 48,0 Cikeusal
08.Dahu 25,0 Cikeusal
09.Cibango 39,0 Petir

71. Kota
Tangerang
01.Cisadane 100,0 Tangerang,
Karawaci,
Neglasari




Tabel
1.1.6
Nama-nama Danau/Waduk/Rawa di Provinsi Banten
Name of Lakes/Reservoirs/Swamps in Banten Province
Table

Kabupaten/Kota
Danau/Waduk/Rawa
Lake//Reservoir/Swamp
Luas Area Genangan
Area
(ha)
Pemanfaatan
Function
(1) (2) (3) (4)

01. Kabupaten
Pandeglang
1. Bojong Koneng
4,00 I
2. Cikoneng
1,00 I

3. Batu Hideung
5,00 I

4. Cipalias
2,00 I

5. Sadang
0,20 I, R

6. Ranca Pinang
2,00 I

7. Cigambar
1,50 I

8. Cikedal
21,00 I

9. Padali
1,50 I

10. Cicanggong
0,50 I

11. Leuwi Coet
0,50 I

12. Citaman
... I

13. Pasir Eurih
5,00 I

14. Hulu Situ
1,50 I, R

15. Cipalurahan
1,00 I

16. Citumenggung
1,50 I, R

17. Regen
2,00 I, R

18. Singajaya
0,50 I

19. Alas Wangi
0,70 I, R

20. Ciranjang
2,00 I, R

21. Gede
1,50 I

22. Gonggong
2,00 I

22. Jemi Kempong
0,70 I

23. Kadu Payung
4,00 I

24. Kadu Ranca
... I




Kabupaten/Kota
Danau/Waduk/Rawa
Luas Area Genangan
Area
(ha)
Pemanfaatan
Function
(1) (2) (3) (4)

01. Kabupaten
Pandeglang
25. Parongpong
0,50
I, R
26.Cihaji
1,40
I

27. Cikeueyeup
3,00
I

28. Leuwikujang
1,00
I

29. Ciburung
1,50
I, R

30. Cicukang Sadang
1,00
I

31. Cikuranten
...
I

32. Ranca Indah
1,00
I

33. Ciandur
3,00
I

34. Cibeureum
3,00
I

35. Cibeuteung Perih
4,00
I

36. Ciparahu
...
I

02. Kabupaten
Lebak
1. Cimdang 0,90 I, A, Pe, Par
2. Cuikamunding 5,00 I, A, Pe, Par

3. Cimaesta 3,00 I, A, Pe, Par

4. Simagalih 3,50 I, A, Pe, Par
5. Cibangreng 0,50 I, A, Pe, Par

6. Pelayangan 7,00 I, A, Pe, Par

7. Ciboleger 2,00 I, A, Pe, Par

8. Citeupuseun 2,00 I, A, Pe, Par

9. Gunung Buleud 2,00 I, A, Pe, Par

10. Cijoro 10,00 I, A, Pe, Par

11. Ranca Indah ... Par

12. Citinggar 5,50 I, A, Pe, Par

13. Cilembu 4,00 I, A, Pe, Par




Kabupaten/Kota
Danau/Waduk/Rawa
Luas Area Genangan
Area
(ha)
Pemanfaatan
Function
(1) (2) (3) (4)

03. Kabupaten
Tangerang
1. Pasir Gadung 2,50 I, PB, Pe
2. Kepala Dua 3,24 PB, Par

3. Cihuni 3,75 I, PB, Pe, SAB

4. Gelam 1,50 PB

5. Pondok 33,00 I, PB, Pe, SAB

04. Kabupaten
Serang
1. Belungan 2,50 ...
2. Cibiral 0,80 ...

3. Cibulakan .. ...

4. Ciherang Banjar 5,30 ...

5. Cirahab ... ...

6. Citaman ... ...

7. Rampones ... ...

8. Ranca Gede Jakung 26,00 ...

9. Sindang Mandi ... ...

10. Tasikardi 2,00 ...

11. Talaga Wangsa ... ...

12. Teratai 26,00 ...

13. Rawa Bojong Herang ... ...

14. Rawa Bojong Piring ... ...

15. Rawa Dano 11,00 ...

16. Rawa Enang ... ...

17. Rawa Gede Kawao ... ...

18. Rawa Pasar Raut ... ...

19. Waduk Balungan ... ...

20. Waduk Ciranjen 3,00 ...

21. Waduk Cikande 4,00 ...




Kabupaten/Kota
Danau/Waduk/Rawa
Luas Area Genangan
Area
(ha)
Pemanfaatan
Function
(1) (2) (3) (4)

04. Kabupaten
Serang
22. Waduk Cibolegar 2,00 ...
23. Waduk Cipaseh 4,30 ...

24. Waduk Citawing 3,20 ...

25. Waduk Ciligawir 3,20 ...

26. Waduk Ciujung Lama 60,00 ...

27. Waduk Lontar 6,90 ...

28. Waduk Lesung ... ...

71. Kota Tangerang 1. Bulakan 15,00 PB, Par
2. cangkring 5,17 PB, PA

3. Bojong 0,60 R

4. Cipondoh 126,17 Par, PB, PA

5. Kunciran 0,30 R

72. Kota Cilegon 1. Rawa Arum 11,85 I, Par
2. Lebak Gede ... ...

3. Krenceng ... ...

73. Kota Serang 1. Cikulur 3,00 I
2. Jakun 2,50 I

3. Ciwaka 4,00 I, Pe




Kabupaten/Kota
Danau/Waduk/Rawa
Luas Area Genangan
Area
(ha)
Pemanfaatan
Function
(1) (2) (3) (4)

74. Kota Tangerang
Selatan
1. Bungur 2,50
R
2. Gintung 31,00
RTH, PB, Pe,
SAB

3. Kayu Antap 2,50
R

4. Rompong 1,70
R

5. Rawa Logoso 4,00 ...

6. Cileduk 31,40
RTH, PB, Pe

7. Pamulang 31,00
RTH, PB, Pe, I

8. Parigi 4,00
I, R

9. Rawa Kutuk 7,95
R

Sumber / Source : Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Banten
Environmental Protection Agency of Banten Province

Catatan / Note : I = Irigasi / Irrigation
Pe = Perikanan / Fishery
A = Air Baku Domestik / Domestic Raw Water
Par = Pariwisata / Tourism
R = Reservoar / Reservoir
SAB = Sumber Air Bersih / Water Supply
PB = Pengendali Banjir / Flood Control



1.2. KONDISI IKLIM
CLI MATE CONDITI ON

Tabel
1.2.1
Keadaan Musim Kemarau di Provinsi Banten, 2012
Condition of Dry Season in Banten Province, 2012

Table

No.
Nama Daerah
Name of Region
Periode Normal
Musim Kemarau
Normal Period
of Dry Season
Panjang Normal
Musim Kemarau
(Dasarian)
Normal Length of
Dry Season
(Ten days period)
Normal
Curah
Hujan
Normal
Rainfall
(mm)
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Serang
a. Kota Serang, Kab. Serang bagian Utara
dan Timur (ZOM 58)
Mar III Nov I 23 645-873
b. Kab. Serang bag. Barat Daya (ZOM 56) Jun I Okt I 13 395-535
c. Kab. Serang bag. Selatan (ZOM 57) Mei III Sep III 13 433-586
d. Kab. Serang bag. Timur Laut (ZOM 59) Mar III Des I 26 579-784
e. Kab. Serang bag. Tenggara (ZOM 61) Mei III Okt II 15 347-469

2. Kabupaten Pandeglang

a. Sebagian besar Pandeglang (ZOM 55) Jun I Okt III 15 347-469
b. Pandeglang bag. Utara (ZOM 56) Jun I Okt I 13 395-535
b. Pandeglang bag.Timur Laut (ZOM 57) Mei III Sep III 13 433-586

3. Kabupaten Lebak

a. Lebak bag. Barat (ZOM 55) Jun I Okt III 15 347-469
b. Lebak bag. Barat Daya (ZOM 56) Jun I Okt I 13 395-535
c. Lebak bag. Utara (ZOM 57) Mei III Sep III 13 433-586
d. Lebak bag. Tengah (ZOM 62) Jun II Sep III 11 323-436
e. Lebak bag. Selatan (ZOM 63) Jun II Okt III 14 384-519

4. Kota Cilegon (ZOM 58) Mar III Nov I 23 645-873

5. Tangerang
a. Tangerang bag. Tengah,
Kota Tangerang Selatan (ZOM 58)
Mar III Nov I 23 645-873
b. Tangerang bag. Utara (ZOM 59) Mar III Des I 26 579-784
c. Tangerang/Kab. Tangerang
bag. Selatan (ZOM 61)
Mei III Okt II 15 347-469

Sumber / Source : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Serang
Meteorology, Climatology and Geophysical Agency Serang Meteorological Station Class III


Tabel
1.2.2
Keadaan Musim Hujan di Provinsi Banten, 2011/2012
Condition of Rainy Season in Banten Province, 2011/2012

Table

No.
Nama Daerah
Name of Region
Periode Normal
Musim Hujan
Normal Period
of Rainy Season
Panjang Normal
Musim Hujan
(Dasarian)
Normal Length
of
Rainy Season
(Ten days
period)
Normal
Curah
Hujan
Normal
Rainfall
(mm)
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Serang
a. Kota Serang, Kab. Serang bagian Utara
dan Timur (ZOM 58)
Nov I Mei I 22 801 1 084
b. Kab. Serang bag. Barat Daya (ZOM 56) Okt I Jun I 25 2 202 2 980
c. Kab. Serang bag. Selatan (ZOM 57) Sep III Jun II 26 1 347 1 823
d. Kab. Serang bag. Timur Laut (ZOM 59) Des I Mar II 11 762 1 031
e. Kab. Serang bag. Tenggara (ZOM 61) Okt III Mei III 22 1 643 2 223

2. Kabupaten Pandeglang

a. Sebagian besar Pandeglang (ZOM 55) Okt III Jun I 23 2 473 3 345
b. Pandeglang bag. Utara (ZOM 56) Okt I Jun I 25 2 202 2 980
b. Pandeglang bag.Timur Laut (ZOM 57) Okt II Mei I 26 1 347 1 823

3. Kabupaten Lebak

a. Lebak bag. Barat (ZOM 55) Okt III Jun I 23 2 473 3 345
b. Lebak bag. Barat Daya (ZOM 56) Okt I Jun I 25 2 202 2 980
c. Lebak bag. Utara (ZOM 57) Okt II Mei I 26 1 347 1 823
d. Lebak bag. Tengah (ZOM 62) Sep III Jul I 29 1 985 2 686
e. Lebak bag. Selatan (ZOM 63) Okt III Jun I 23 2 714 3 671

4. Kota Cilegon (ZOM 58) Nov III Mar I 22 801 1 084

5. Tangerang
a. Tangerang bag. Tengah,
Kota Tangerang Selatan (ZOM 58)
Nov I Mei I 22 801 1 084
b. Tangerang bag. Utara (ZOM 59) Des I Mar II 11 762 1 031
c. Tangerang/Kab. Tangerang
bag. Selatan (ZOM 61)
Okt III Mei III 22 1 643 2 223




Tabel
1.2.3
Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum
Maximum, Average, and Minimum Temperature

Table

Bulan
Month
Suhu / Temperature
(
0
Celcius)
Maksimum
Maximum
Minimum
Minimum
Rata-rata
Average
(1) (2) (3) (4)

Januari / January 31.4 23.7 27.0
Februari / February 32.0 23.4 26.9
Maret / March 31.9 23.9 27.4
April / April 31.8 23.7 26.9
Mei / May 32.3 23.4 27.1
Juni / June 32.4 23.3 27.2
Juli / July 32.4 22.2 26.6
Agustus / August 32.7 22.2 26.8
September / September 33.5 21.9 27.0
Oktober / October 33.2 23.5 27.8
November / November 32.5 23.6 27.2
Desember / December 32.1 23.9 27.3

Rata-rata / Average 32.4 23.2 27.1
2010 31,7 23,9 27,1
2009 32,2 23,3 27,1
2008 31,5 23,1 26,6




Tabel
1.2.4
Curah Hujan, Hari Hujan dan Kelembaban Relatif
Rainfall, Rainy Days, and Relative Humidity
by Month in Banten Province, 2012
Table

Bulan
Month
Curah Hujan
Rainfalls
(mm)
Hari Hujan
(hari)
Rainy Days
(days)
Kelembaban Relatif
Relative Humidity
(%)
(1) (2) (3) (4)

Januari / January 302 26 82
Februari / February 191 20 85
Maret / March 91 17 80
April / April 184 17 86
Mei / May 98 14 82
Juni / June 36 18 81
Juli / July 16 2 78
Agustus / August 0 3 75
September / September 7 3 74
Oktober / October 126 10 77
November / November 51 18 83
Desember / December 95 23 83

Jumlah / Total 1 197 171 966
Rata-rata / Average 100 14 81
2011
Jumlah / Total 1 141 165 972
Rata-Rata / Average 95 14 81




Tabel
1.2.5
Arah dan Kecepatan Angin Menurut Bulan
Velocity and Direction of Wind by Month
Table

Bulan
Month
Kecepatan Angin Rata-rata
Average Speed of
Wind Velocity
Kecepatan Angin Terbesar
Biggest Speed of
Wind Velocity
Nilai / Value
(knot)
Arah Terbanyak
Majority Direction
Nilai / Value
(knot)
Arah
Direction
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari / January 4.0 B 31.0 BL
Februari / February 2.0 B 15.0 B
Maret / March 4.0 B 27.0 B
April / April 2.0 U 14.0 S
Mei / May 2.0 U 19.0 U
Juni / June 2.0 TL 15.0 U
Juli / July 2.0 U 11.0 U
Agustus / August 2.0 U 12.0 TL
September / September 2.0 U 14.0 U
Oktober / October 2.0 U 12.0 U
November / November 2.0 U 12.0 TL
Desember / December 2.0 B 15.0 B

Rata-rata / Average 2.3 B 21.0 B
2011 2.4 B 21.0 B
2010 2.3 B 21.0 B


Catatan / Note : Arah / Direction :
U = Utara / North ; T = Timur / East ; TL = Timur Laut / Northeast ;
B = Barat / West ; BL = Barat Laut / Northwest ; TG = Tenggara / Southeast


Tabel
1.2.6
Rata-rata Kualitas Udara Menurut Kawasan
Quality of Air by Region in Banten Province, 2010

Table

Triwulan
Quarter
Kawasan Industri
Industrial Zone
Kawasan Terminal
Terminal Areas
Kawasan Perumahan
Residential Areas
NO2
(g/m
3
)
SO2
(g/m
3
)
NO2
(g/m
3
)
SO2
(g/m
3
)
NO2
(g/m
3
)
SO2
(g/m
3
)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

I 39,9 2,3 36,5 14,3 25,3 3,1
II 2,8 29,8 16,3 28,9 10,9 10,2
III 39,0 7,5 29,4 4,52 19,0 24,2
IV 85,3 17,5 58,4 16,0 47,6 10,7

Sumber / Source : Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Banten
Environmental Protection Agency of Banten Province

2

PEMERINTAHAN
Government

BAB II PEMERINTAHAN


Penjelasan Teknis

1. Berdasarkan Undang - Undang
Republik Indonesia No.32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah,
Negara Kesatuan Republik
Indonesia dibagi atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota
yang masing-masing mempunyai
pemerintahan daerah.

2. Pemerintahan daerah adalah
penyelenggaraan urusan peme-
rintahan oleh pemerintah daerah
dan DPRD menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah daerah adalah
Gubernur, Bupati, atau Walikota,
dan perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
yang selanjutnya disebut DPRD
adalah lembaga perwakilan rakyat
daerah sebagai unsur penyeleng-
gara pemerintahan daerah.

5. Pemerintahan daerah adalah :
a. Pemerintahan daerah provinsi
yang terdiri atas pemerintah
daerah provinsi dan DPRD
provinsi;
b. Pemerintahan daerah kabupaten/
kota yang terdiri atas pemerintah
daerah kabupaten/kota dan
DPRD kabupaten/kota.

Technical Notes

1. Based on Republic of Indonesia
Law No.32/2004 about Local
Governance, Unitary State of
Indonesia is divided into provinces
and those provinces shall be divided
into regencies and municipalities,
each of which has a regional
administration.

2. Local Governance is management
of government affairs by the local
government and parliament
according to the principles of
autonomy and duty of assistance to
the principle of autonomy within the
system and the principle of the
Unitary of Republic of Indonesia as
stipulated in the Constitution of the
Republic of Indonesia Year 1945.

3. The local government is the
governor, regent, or mayor, and
local devices as elements of
regional governance.

4. Regional Representatives Council,
hereinafter referred to Parliament
is the people's representative
institutions as elements of regional
governance.

5. Regional governanceis :
a. Provincial government consisting
of the provincial government and
the provincial parliament;
b. Regencies/Municipality consists
of local government of Regency/
Municipality and DPRD of
Regency/Municipality.

GOVERNMENT CHAPTER II


6. Kecamatan dipimpin oleh seorang
Camat yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota/Bupati melalui
Sekretaris Kabupaten/Kota Admi-
nistrasi.

7. Kelurahan dipimpin oleh seorang
Lurah yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada
Walikota/Bupati melalui Camat.
Desa dipimpin oleh seorang Kepala
Desa yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab langsung
kepada Walikota/Bupati.

8. Statistik Keuangan Pemerintah
Provinsi Banten bersumber dari Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah, sedangkan Statistik Keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
se-Provinsi Banten dikumpulkan oleh
BPS Provinsi Banten melalui masing-
masing Bupati/Walikota. Sektor
keuangan negara sejak tahun 2000
dihitung berdasarkan tahun kalender
yang berakhir pada bulan Desember.

6. Sub Districts led by a Sub District
Head which is located under and
responsible to the Mayor / Regent
through the Regional Secretary of
the Regency/Municipality Adminis-
tration.

7. Special Villages led by a Special
Village Chief, which is located
under and responsible to the Mayor
/ Regent through the Sub District
Head. Villages led by a village
chief, which is located under and
directly responsible to the Mayor /
Regent.

8. Banten Provincial Government
Finance Statistics sourced from the
Office of Financial Management
and Regional Asset Service, while
the government financial statistics
of regency/ municipality of Banten
Province is collected by the BPS
through the respective Office of the
Regent/Mayor. Since 2000 the
financial sector is based on
calendar year ending in December.

BAB II PEMERINTAHAN


2.1 WILAYAH ADMINISTRASI
ADMINI STRATI VE AREA

Tabel
2.1.1
Jumlah Kecamatan Menurut Kabupaten/Kota
Number of Districts by Regency/Municipality
in Banten Province, 2008-2012
Table

Kabupaten/Kota

2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 35 35 35 35 35
2. Lebak 28 28 28 28 28
3. Tangerang
1)
36 29 29 29 29
4. Serang
2)
28 28 28 28 29

Kota / Municipality
5. Tangerang 13 13 13 13 13
6. Cilegon 8 8 8 8 8
7. Serang 6 6 6 6 6
8. Tangerang Selatan ... 7 7 7 7

Provinsi Banten 154 154 154 154 155

Sumber / Source : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa Provinsi Banten
Women and Rural Society Empowerment Board of Banten Province

Catatan / Note :
1)
Termasuk Kota Tangerang Selatan untuk tahun 2008-2009 /
Including Tangerang Selatan Municipality for the year 2008-2009

2)
Termasuk Kota Serang untuk tahun 2009 /Including Serang Municipality for 2009



Tabel
2.1.2
Jumlah Desa Menurut Kabupaten/Kota
Number of Villages by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota

2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 322 322 322 326 326
2. Lebak 315 340 340 340 340
3. Tangerang
1)
251 246 246 246 320
4. Serang 308 314 314 320 246

Kota / Municipality
5. Tangerang - - - - -
6. Cilegon - - - - -
7. Serang 46 46 46 30 30

Provinsi Banten 1 242 1 273 1 273 1 267 1 267


Catatan / Note :
1)
Termasuk Kota Tangerang Selatan untuk tahun 2008/
Including Tangerang Selatan Municipality for the year 2008

BAB II PEMERINTAHAN


Tabel
2.1.3
Jumlah Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota
Number of Special Villages by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota

2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 13 13 13 13 13
2. Lebak 5 5 5 5 5
3. Tangerang
1)
77 28 28 28 28
4. Serang
2)
- - - - -

Kota / Municipality
5. Tangerang 104 104 104 104 104
6. Cilegon 43 43 43 43 43
7. Serang 20 20 20 36 36



Catatan / Note :
1)
Termasuk Kota Tangerang Selatan untuk tahun 2008/
Including Tangerang Selatan Municipality for the year 2008



2.2 SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES

Tabel
2.2.1
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan
Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Unit Organisasi
dan Jenis Kelamin, 2011
by Unit of Organization and Sex, 2011
Table

Unit Organisasi
Organization
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4)

1. Sekretariat Daerah 7 1 8
2. Biro Umum dan Perlengkapan 92 44 136
3. Biro Kesejahteraan Rakyat 33 24 57
4. Biro Organisasi 23 19 42
5. Biro Hukum 30 15 45
6. Biro Pemerintahan 33 15 48
7. Biro Perekonomian Daerah 19 18 37
8. Biro Administrasi Pembangunan 21 13 34
9. Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol 25 30 55
10. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat 67 35 102
11. Inspektorat Provinsi 55 24 79
12. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 34 9 43
13. Badan Pendidikan dan Pelatihan 58 27 85
14. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa 35 22 57
15. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 56 31 87
16. Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah 33 16 49
17. Badan Lingkungan Hidup Daerah 38 30 68
18. Badan Kepegawaian Daerah 37 28 65
19. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 32 17 49
20. Badan Ketahanan Pangan Daerah 34 16 50
21. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah 31 15 46
22. Bandan Penanggulangan Bencana Daerah 16 6 22
23. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 220 122 342
24. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 117 28 145
25. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 82 20 102
26. Dinas Pertanian dan Peternakan 138 51 189
27. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang 89 18 107
28. Dinas Kesehatan 65 98 163

BAB II PEMERINTAHAN



Unit Organisasi
Organization
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4)

29. Dinas Pertambangan dan Energi 73 12 85
30. Dinas Pendidikan 209 264 473
31. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 42 45 87
32. Dinas Kelautan dan Perikanan 66 23 89
33. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 81 26 107
34. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 80 32 112
35. Dinas Sosial 50 32 82
36. Dinas Pemuda dan Olah Raga 46 13 59
37. Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman 127 26 153
38. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah 22 16 38
39. Kantor Penghubung 12 8 20
40. Rumah Sakit Umum Daerah Malingping 48 59 107
41. Sekretariat Dewan Korpri 13 6 19
42. Sekretariat Badan Kerjasama Pembangunan
Jabodetabekjur
5

1

6

43. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah 6 5 11
44. Sekretariat Komisi Pemilihan Umum 9 9 18
45. Satuan Polisi Pamong Praja 84 6 90

Jumlah / Total 2 493 1 375 3 868
2010 2 369 1 208 3 577

Sumber / Source : Badan Kepegawaian Daerah - Provinsi Banten
Local Civil Service Agency of Banten Province



Tabel
2.2.2
Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Golongan/Ruang
dan Jenis Kelamin, 2011 - 2012
by Grade/Rank and Sex, 2011 2012
Table

Golongan/Ruang
Grade/Rank
2011 2012
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

I/a 1 - 1 - - -
I/b 1 1 2 2 1 3
I/c 2 - 2 3 - 3
I/d 7 - 7 5 - 5
Jumlah Golongan I 11 1 12 10 1 11

II/a 108 68 176 54 13 67
II/b 158 65 223 165 60 225
II/c 286 210 496 247 182 429
II/d 41 30 71 37 22 59
Jumlah Golongan II 593 373 966 503 277 780

III/a 510 400 910 531 453 984
III/b 369 232 601 407 261 668
III/c 372 188 560 359 198 557
III/d 266 74 340 248 78 326
Jumlah Golongan III 1 517 8 94 2 411 1 545 990 2 535

IV/a 221 92 313 225 100 325
IV/b 107 12 119 124 12 136
IV/c 31 2 33 26 1 27
IV/d 13 1 14 11 - 11
IV/e - - - - - -
Jumlah Golongan IV 372 107 479 386 113 499

Jumlah / Total 2 493 1 375 3 868 2 444 1 381 3 825


BAB II PEMERINTAHAN


Tabel
2.2.3
Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Tingkat
Pendidikan dan Jenis Kelamin, 2011 - 2012
by Educational Level and Sex, 2011 - 2012
Table

Tingkat Pendidikan
Educational Level
2011 2012
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

SD
Primary School
20 1 21 16 1 17
SMP
Junior High School
12 2 14 10 1 11
SLTA
Senior High School
555 203 758 693 252 945
Diploma I
Diploma I
57 66 123 39 22 61
Diploma II
Diploma II
25 19 44
Dipl. III / Sarjana
Muda
Dipl. III / Bachelor
237 238 475 324 311 635
Diploma IV
Diploma IV
35 11 46 17 2 19
Strata I
Bachelor Degree
1 202 748 1 950 1 125 728 1 853
Strata II
Master Degree
370 106 476 194 45 239
Strata III
Doctoral Degree
5 - 5 1 - 1
Jumlah / Total 2 493 1 375 3 868 2 444 1 381 3 825

Catatan/Note: Untuk Tahun 2011 Data Diploma I masih digabung dengan Diploma II



Tabel
2.2.4
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pusat di Provinsi Banten
Menurut Golongan/Ruang dan Jenis Kelamin,
2011-2012
Number of I ndonesian Government Civil Servants
in Banten Province by Grade/Rank and Sex,
2011-2012
Table

Golongan/Ruang
Grade/Rank
2011 2012
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

I/a 394 23 417 223 14 237
I/b 113 7 120 186 12 198
I/c 605 36 641 407 23 430
I/d 307 7 314 280 14 294
Jumlah Golongan I 1 419 73 1 492 1 096 63 1 159

II/a 5 608 4 090 9 698 4 031 2 608 6 639
II/b 3 769 4 691 8 460 3 716 3 744 7 460
II/c 2 344 3 550 5 894 2 319 3 582 5 901
II/d 1 076 1 253 2 329 1 097 1 508 2 605
Jumlah Golongan II 12 797 13 584 26 381 11 163 11 442 22 605

III/a 6 193 6 958 13 151 5 640 6 673 12 313
III/b 4 165 4 331 8 496 4 595 5 096 9 691
III/c 3 946 3 689 7 635 4 272 4 096 8 368
III/d 4 501 3 767 8 268 4 517 3 933 8 450
Jumlah Golongan III 18 805 18 745 37 550 19 024 19 798 38 822

IV/a 6 785 5 883 12 668 7 384 6 536 13 920
IV/b 414 140 554 654 205 859
IV/c 125 34 159 170 51 221
IV/d 22 6 28 35 7 42
IV/e 2 2 4 2 2 4
Jumlah Golongan IV 7 348 6 065 13 413 8 245 6 801 15 046

Jumlah / Total 40 369 38 467 78 836 39 528 38 104 77 632

Sumber / Source : Badan Kepegawaian Negara Regional III dan V
National Civil Service Agency- Regional III and V

BAB II PEMERINTAHAN


Tabel
2.2.5
Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin,
2011-2012
in Banten Province by Educational Level and Sex,
2011-2012
Table

Tingkat Pendidikan
Educational Level
2011 2012
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

SD
Primary School
1 337 41 1 378 969 34 1 003
SMP
Junior High School
1 380 89 1 469 1 093 83 1 176
SLTA
Senior High School
11 576 8 121 19 697 10 544 6 455 16 999
Diploma I
Diploma I
124 1 105 1 229 144 1 060 1 204
Diploma II
Diploma II
7 845 11 709 19 554 7 011 10 714 17 725
Dipl. III / Sarjana Muda
Dipl. III / Bachelor
2 873 4 421 7 294 2 484 4 085 6 569
Diploma IV
Diploma IV
40 10 50 111 85 196
Strata I
Bachelor Degree
14 244 12 592 26 836 15 617 15 016 30 633
Strata II
Master Degree
949 376 1 325 1 549 571 2 120
Strata III
Doctoral Degree
1 3 4 6 1 7

Jumlah / Total 40 369 38 467 78 836 39 528 38 104 77 632




Tabel
2.2.6
Menurut Eselon dan Jenis Kelamin,
2011-2012
in Banten Province by Echelon and Sex,
2011-2012
Table

Eselon
Echelon
2011 2012
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Non Eselon /
Non-echelon
36 880 37 152 74 032 36 972 37 309 74 281

Eselon / Echelon 3 489 1 315 4 804 2 556 795 3 351
I 3 1 4 1 - 1
II 145 15 160 119 7 126
III 501 92 593 584 98 682
IV 2 817 1 190 4 007 1 821 678 2 499
V 23 17 40 31 12 43

Jumlah / Total 40 369 38 467 78 836 39 528 38 104 77 632


BAB II PEMERINTAHAN


Tabel
2.2.7
Menurut Tempat Bertugas (Kabupaten/Kota)
dan Jenis Kelamin, 2011-2012
in Banten Province by Place of Duty
(Regency/Municipality) and Sex, 2011-2012
Table

Tempat Bertugas
(Kabupaten/Kota)
Place of Duty
(Regency/Municipality)
2011 2012
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 7 366 6 270 13 636 7 113 6 121 13 234
2. Lebak 6 712 4 723 11 435 6 446 4 625 11 071
3. Tangerang 7 185 6 320 13 505 6 878 6 233 13 111
4. Serang 6 255 5 235 11 490 5 903 5 125 11 028

Kota / Municipality
5. Tangerang 4 369 5 496 9 865 4 272 5 423 9 695
6. Cilegon 2 345 3 478 5 823 2 418 3 486 5 904
7. Serang 4 418 4 530 8 948 2 182 3 192 5 374
8. Tangerang Selatan 1 719 2 415 4 134 1 856 2 508 4 364

Sub Jumlah / Sub Total 40 369 38 467 78 836 37 068 36 713 73 781
Pemerintah Provinsi
Banten
2 460 1 391 3 851
Jumlah/ Total 39 528 38 104 77 632




Tabel
2.2.8
Menurut Jabatan Fungsional Tertentu, 2010-2012
in Banten Province by Specific Functional Position,
2010-2012
Table

Jabatan Fungsional Tertentu
Specific Functional Position
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

1. Tenaga Pendidikan / Guru/ Dosen
Education Worker / Teacher
28 841 43 580 42 814
2. Tenaga Medis
Medical Worker
32 495 660
3. Tenaga Paramedis
Paramedics
1 910 1 366 4 282
4. Lainnya
Others
1 387 3 253 909

Jumlah / Total 32 865 48 694 48 665


BAB II PEMERINTAHAN


2.3 HASIL PEMILIHAN UMUM
GENERAL ELECTI ON RESULTS

Tabel
2.3.1
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Partai
Number of Parliament Members of Banten Province
by Party and Sex, 2012
Table

Partai
Party
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4)

Partai Demokrat 14 4 18
Partai Golongan Karya 11 2 13
Partai Keadilan Sejahtera 8 3 11
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 8 2 10
Partai Hati Nurani (Hanura) 5 1 6
Partai Persatuan Pembangunan 3 2 5
Partai Gerakan Indonesia Raya 5 - 5
Partai Kebangkitan Bangsa 5 - 5
Partai Bulan Bintang 3 - 3
Partai Amanat Nasional 1 1 2
Partai Karya Pembangunan Bangsa (PPKB) 1 1 2
Partai Bintang Reformasi 1 - 1
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
(PPNUI)
1 - 1
Partai Damai Sejahtera 1 - 1
Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) 1 - 1
Partai Persatuan Daerah 1 - 1

Jumlah / Total 69 16 85
2011 69 16 85
2010 69 16 85
2009 71 14 85

Sumber / Source : Sekretariat DPRD Provinsi Banten
Secretariate of Banten Province Parliament


Tabel
2.3.2
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Fraksi
Number of Parliament Members of Banten Province
by Faction and Sex, 2012
Table

Fraksi
Faction
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4)

Fraksi Partai Demokrat 14 4 18
Fraksi Partai Golongan Karya 11 2 13
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 8 3 11
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan
8 2 10
Fraksi Partai Hati Nurani (Hanura) 7 1 8
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan 3 2 5
Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya 5 - 5
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 5 - 5
Framsi Bulan Bintang Peduli Bangsa 4 1 5
Fraksi Amanat Reformasi Daerah Ulama 4 1 5

2011 69 16 85
2010 69 16 85
2009 71 14 85


BAB II PEMERINTAHAN


Tabel
2.3.3
Jumlah Keputusan DPRD Provinsi Banten,
2009-2011
Number of Parliament Decrees of Banten Province,
2009-2011
Table

Jenis Keputusan
Type of Decree
2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4)

1. Surat Keputusan Pimpinan DPRD 5 5 8
Parliament Chairmans Decrees Paper

2. Surat Keputusan Dewan 38 28 29
Parliament Decree

3. Peraturan Daerah 5 10 ...
Regional Regulation





Tabel
2.3.4
Jumlah Anggota DPRD Kabupaten/Kota Menurut
Jenis Kelamin di Provinsi Banten, 2012
Number of Parliament Members of Regency/Municipality
in Banten Province by Sex, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 45 5 50
2. Lebak 44 6 50
3. Tangerang 46 4 50
4. Serang 47 3 50

Kota / Municipality
6. Cilegon 29 6 35
7. Serang 37 8 45
8. Tangerang Selatan 37 8 45

Provinsi Banten 327 48 375
2011 327 48 375
2010 327 48 375
2009 327 48 375


BAB II PEMERINTAHAN


Tabel
2.3.5
Jumlah Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Banten
Menurut Partai dan Jenis Kelamin, 2012
Number of Indonesian Parliament Members from the
Constituency of Banten Province by Party and Sex, 2012
Table

Partai
Party
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4)

Partai Demokrat 3 3 6
Partai Golongan Karya 4 - 4
Partai Keadilan Sejahtera 2 1 3
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 3 - 3
Partai Hati Nurani (Hanura) 1 - 1
Partai Persatuan Pembangunan 2 1 3
Partai Gerakan Indonesia Raya 1 - 1
Partai Kebangkitan Bangsa - - -
Partai Bulan Bintang - - -
Partai Amanat Nasional 1 - 1
Partai Karya Pembangunan Bangsa
(PPKB)
- - -
Partai Bintang Reformasi - - -
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
(PPNUI)
- - -
Partai Damai Sejahtera - - -
Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) - - -
Partai Persatuan Daerah - - -

2011 17 5 22
2010 17 5 22

Sumber / Source : Sekretariat DPR Republik Indonesia
Secretariate of DPR RI



2.4. KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
FINANCE OF LOCAL GOVERNMENT

Tabel
2.4.1
Rekapitulasi Realisasi Pendapatan dan Belanja
Pemerintah Provinsi Banten (juta rupiah), 2011-2013
Recapitulation of Actual Receipts and Government
Expenditures of Banten Province (million rupiahs),
2011-2013
Table

Uraian / Description 2011 2012 2013
*)

(1) (2) (3) (4)

1. Pendapatan Daerah
Local Government Receipt
3 755 614 5 413 705 1 371 773
A. Pendapatan Asli Daerah/
Local Government Original Receipt
2 895 569 3 395 883 916 065
B. Dana Perimbangan /
Balanced Budget
849 490 1 015 105 212 282
C. Lain - lain Pendapatan Daerah Yang Sah /
Other Receipt
10 554 1,002,717 243 426

2. Belanja Daerah /
Local Expenditures
3 901 218 5 317 809 469 317
A. Belanja Langsung /
Direct Expenditures
2 081 522 3 300 648 442 225
B. Belanja Tidak Langsung /
Indirect Expenditures
1 819 696 2 017 161 27 092

3. Surplus (Defisit) / Surplus (Deficit) - 145 604 95 896 902 456

4. Pembiayaan Daerah /
Local Government Financing
520 448 354 844 450 741
A. Penerimaan Pembiayaan Daerah
Local Government Financing Receipts
535 848 374 844 450 741
B. Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Local Government Financing Expenditures
15 400 20 000 450 741

5. Sisa Lebih Penghitungan Anggaran
(SILPA) Tahun Berkenan
Rest of the Current Years Budget
374 844 450 740 1 353 197

Sumber / Source : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten
Office of Financial Management and Regional Asset Service of Banten Province
Catatan / Note :
*)
Realisasi sampai dengan triwulan I

BAB II PEMERINTAHAN


Tabel
2.4.2
Realisasi Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi
Banten (juta rupiah), 2011-2013
Actual Local Government Receipts of Banten Province
(million rupiahs), 2011-2013
Table

*)

(1) (2) (3) (4)

A. Pendapatan Asli Daerah /
Local Government Original Receipt
2 895 569 3 395 883 916 065
1. Pajak Daerah / Local Tax 2 769 882 3 257 728 893 764
2. Retribusi Daerah / Local Retribution 3 780 6 419 1 550
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan / Results Management
of Separated Local Government Wealth
31 533 32 294 1 500
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Other Local Government Original Receipt
90 374 99 442 19 251

B. Dana Perimbangan / Balanced Budget 849 491 1 015 105 212 283
1. Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak
Tax Share / Non Tax Share
343 927 454 585 6 589
2. Dana Alokasi Umum /
General Allocation Funds
460 384 530 833 205 694
3. Dana Alokasi Khusus /
Special Allocation Funds
45 180 29 687 -

C. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah /
Other Receipt
10 554 1 002 717 243 425
1. Pendapatan Hibah / Grant Receipts
4 373 4 256 1 006
2. Dana Darurat / Emergency Fund
- - -
3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya
- - -
4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus /
Funds for Adjusments and Special Autonomy
4 895 998 428 242 043
5. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau
Pemerintah Daerah Lainnya
- - -
6. Pendapatan Lainnya
1 285 33 376

Jumlah Pendapatan Daerah /
Total Local Government Receipt
3 755 614 5 413 705 1 371 773

Catatan / Note :
*)


Tabel
2.4.3
Realisasi Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Banten
Actual Local Government Expenditures
of Banten Province (million rupiahs), 2011-2013
Table

*)

(1) (2) (3) (4)

A. Belanja Tidak Langsung / Indirect Expenditures 2 081 522 3 300648 442 225
1. Belanja Pegawai / Personnel Expenditures 320 486 384 981 91 090
2. Belanja Bunga / Interest Expenditures - - -
3. Belanja Subsidi / Subsidies Expenditures - - -
4. Belanja Hibah / Grant Expenditures 349 780 1 288 348 262 824
5. Belanja Bantuan Sosial / Social Aids Exp. 78 229 38 852 -
6. Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi
/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa /
Sharing Fund Expenditures
1 016 069 1 177 659 88 311
7. Belanja Bantuan Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah
Desa / Financial Aids Exp.
316 891 410 061 -
8. Belanja Tidak Terduga / Unpredicted Exp. 67 747 -

B. Belanja langsung / Direct Expenditures 1 819 696 2 017 161 27 092
1. Belanja Pegawai / Personnel Expenditures 129 670 148 070 4 869
2. Belanja Barang dan Jasa /
Good and Services Expenditures
972 617 951 392 21 420
3. Belanja Modal / Capital Expenditures 717 409 917 699 803

Jumlah Belanja Daerah /
Total Local Government Expenditures
3 901 218 5 317 809 469 317

Catatan / Note :
*)

BAB II PEMERINTAHAN


Tabel
2.4.4
Realisasi Pembiayaan Daerah Pemerintah Provinsi
Banten (juta rupiah), 2011-2013
Actual Local Government Financing of Banten Province
Table

*)

(1) (2) (3) (4)

A. Penerimaan Pembiayaan Daerah /
Local Government Financing Receipts
535 848 374 844 450 741
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA)
Tahun Anggaran Sebelumnya /
Rest of the Previous Years Budget
535 848 374 844 450 741
2. Pencairan Dana Cadangan - - -
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
- - -
4. Penerimaan Pinjaman Daerah /
Local Government Loan Receipts
- - -
5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - - -
6. Penerimaan Piutang Daerah - - -

B. Pengeluaran Pembiayaan Daerah /
Local Government Financing Expenditures
15 400 20 000 -
1. Pembentukan Dana Cadangan - - -
2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah /
Local Government Capital Participation
(Investment)
15 400 20 000 -
3. Pembayaran Pokok Utang /
Debt Principal Payments
- - -
4. Pemberian Pinjaman Daerah - - -
5. Penjaminan Pinjaman - - -

Jumlah Pembiayaan Daerah
The Number of Local Financing
551 248 394 844 450 741

Catatan / Note :
*)



Tabel
2.4.5
Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (juta rupiah),
2011-2013
Recapitulation of Actual Receipts and Regencies/
Municipalities Government Expenditures in Banten
Province (million rupiahs), 2011-2013
Table

Kabupaten/Kota
2011 2012 2013
1)

Pendapatan
Receipts
Belanja
Expenditures
Pendapatan
Receipts
Belanja
Expenditures
Pendapatan
Receipts
Belanja
Expenditures
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 1 220 626 1 168 967 1 344 969 1 257 034 307 724 231 090
2. Lebak 1 185 100 1 172 211 1 292 217 1 274 486 304 982 206 241
3. Tangerang
2)
2 224 308 2 027 970 2 668 487 2 708 487 832 972 268 745
4. Serang 1 322 429 1 173 739 1 476 334 1 385 698 485 250 227 797

Kota / Municipality
5. Tangerang 1 839 865 1 635 674 2 211 862 1 948 251 512 761 330 282
6. Cilegon 858 857 840 408 1 055 846 874 549 219 341 120 772
7. Serang 702 985 704 437 770 721 754 934 260 629 113 093
8. Tangerang Selatan 1 494 991 1 289 439 1 701 875 1 597 569 363 310 143 983

Provinsi Banten 10 849 161 10 012 845 12 522 311 11 801 008 3 286 970 1 642 004

Catatan / Note :
1)

2)
Termasuk Kota Tangerang Selatan untuk tahun 2010 /
Including Tangerang Selatan Municipality for the year of 2010

BAB II PEMERINTAHAN


2.5. PENERIMAAN PAJAK
TAX REVENUE

Tabel
2.5.1
Realisasi Penerimaan Pajak di Provinsi Banten
Menurut Jenis Pajak (juta rupiah), 2011-2013
Realization of Tax Receipts in Banten Province
by Type of Taxes (million rupiahs), 2011-2013
Table

Jenis Pajak / Type of Taxes 2011 2012
Rencana/
Target 2013
(1) (2) (3) (4)

A. Pajak Penghasilan / Income Tax 7 449 788 8 693 733 11 793 066
1. PPh Non Migas 7 449 788 8 693 733 11 793 066
1.1 PPh Pasal 21 2 787 503 3 436 932 4 535 079
1.2 PPh Pasal 22 105 851 121 723 80 532
1.3 PPh Pasal 22 Impor 652 381 711 109 1 249 079
1.4 PPh Pasal 23 510 723 485 994 642 939
1.5 PPh Pasal 25/29 OP 76 651 87 923 201 566
1.6 PPh Pasal 25/29 Badan 925 747 938 392 1 519 171
1.7 PPh Pasal 26 434 430 523 607 708 260
1.8 PPh Final dan FLN 1 956 339 2 387 850 2 856 168
1.9 PPh Non Migas Lainnya 163 203 273
2. PPh Migas - - -
2.1 PPh Minyak Bumi - - -
2.2 PPh Gas Alam - - -
2.3 PPh Lain Minyak Bumi - - -
2.4 PPh Lainnya Gas Alam - - -
B. PPN dan PPnBM / Value Added Tax and
Valua Added Tax on Luxury Goods
5 463 095

7 186 918

9 226 293

1. PPN Dalam Negeri 3 548 364 4 631 412 5 946 557
2. PPN Impor 1 909 404 2 524 257 3 197 980
3. PPnBM Dalam Negeri - 11 505 -2 182 12 423
4. PPnBM Impor 5 771 27 576 47 644
5. PPN/PPnBM Lainnya 11 061 5 855 21 689
C. Pajak Lainnya / Others Tax 131 007 139 191 236 023
1. Bea/Benda Meterai 125 580 137 545 218 234
2. PTLL 3 34 3 211
3. Bunga Penagihan PPh 420 485 12 976
4. Bunga Penag.PPN 5 004 1 127 1 602
5. BPP - - -
6. PIB - - -

Jumlah / Total 13 043 890 16 019 842 21 255 383

Sumber / Source : Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Provinsi Banten - Kementerian Keuangan
Regional Office of Banten Province, General Directorate of Tax - Ministry of Finance


Tabel
2.5.2
Realisasi Penerimaan Pajak di Provinsi Banten
Menurut Kantor Pelayanan dan Jenis Pajak
(juta rupiah), 2012
Realization of Tax Receipts in Banten Province
by Office and Type of Taxes (million rupiahs), 2012
Table

Jenis Pajak / Type of Tax
KPP Pratama
Serang
KPP Pratama
Tangerang
Barat
KPP Pratama
Serpong
(1) (2) (3) (4)

A. Pajak Penghasilan / Income Tax 704 520 442 251 1 269 870
1. PPh Non Migas 704 520 442 251 1 269 870
1.1 PPh Pasal 21 353 229 166 137 524 486
1.2 PPh Pasal 22 17 501 5 037 17 968
1.3 PPh Pasal 22 Impor 52 372 51 091 30 388
1.4 PPh Pasal 23 44 118 22 198 45 540
1.5 PPh Pasal 25/29 OP 6 023 11 039 31 073
1.6 PPh Pasal 25/29 Badan 67 567 70 360 73 105
1.7 PPh Pasal 26 23 111 10 613 29 687
1.8 PPh Final dan FLN 140 510 105 729 517 629
2. PPh Migas - - -
Value Added Tax on Luxury Goods
541 437 448 308 773 473
1. PPN Dalam Negeri 383 410 301 233 677 141
2. PPN Impor 156 819 145 224 98 206
3. PPnBM Dalam Negeri 267 487 -3 272
4. PPnBM Impor 130 1 478 964
5. PPN/PPnBM Lainnya 811 -114 434
C. Pajak Lainnya / Others Tax 15 990 365 26 588
1. Bea/Benda Meterai 16 005 210 26 401
2. PTLL - - 20
3. Bunga Penagihan PPh -93 -155 81
4. Bunga Penag.PPN 78 - 85
5. BPP - - 1
6. PIB - - -

Jumlah / Total 1 261 947 890 924 2 069 931
BAB II PEMERINTAHAN



KPP Madya
Tangerang
KPP Pratama
Tangerang
Timur
KPP Pratama
Cilegon
(1) (5) (6) (7)

1. PPh Non Migas 2 965 419 307 959 952 866
1.1 PPh Pasal 21 943 088 92 600 422 938
1.2 PPh Pasal 22 5 532 7 279 55 862
1.3 PPh Pasal 22 Impor 428 779 16 236 23 868
1.4 PPh Pasal 23 177 563 11 935 66 843
1.5 PPh Pasal 25/29 OP - 13 377 8 936
1.6 PPh Pasal 25/29 Badan 641 591 24 395 7 619
1.7 PPh Pasal 26 234 565 1 702 60 577
1.8 PPh Final dan FLN 534 283 140 424 306 222
2. PPh Migas - - -
3 618 364 316 368 450 908
1. PPN Dalam Negeri 1 998 472 275 001 274 244
2. PPN Impor 1 609 773 42 045 176 629
3. PPnBM Dalam Negeri 98 -822 29
4. PPnBM Impor 9775 114 5
5. PPN/PPnBM Lainnya 246 30 1
C. Pajak Lainnya / Others Tax 75 336 214 8 456
1. Bea/Benda Meterai 72 879 210 8 253
2. PTLL - - -
3. Bunga Penagihan PPh 1 795 - 2
4. Bunga Penag.PPN 665 4 201
5. BPP - - -
6. PIB - - -

Jumlah / Total 6 659 119 624 541 1 412 230



KPP Pratama
Kosambi
KPP Pratama
Pandeglang
KPP Pratama
Tigaraksa
(1) (8) (9) (10)

1. PPh Non Migas 180 572 159 439 1 710 838
1.1 PPh Pasal 21 62 004 110 901 761 549
1.2 PPh Pasal 22 1 963 5 820 4 760
1.3 PPh Pasal 22 Impor 26 058 316 82 002
1.4 PPh Pasal 23 7 826 8 539 101 433
1.5 PPh Pasal 25/29 OP 3 296 1 662 12 516
1.6 PPh Pasal 25/29 Badan 21 341 2 483 29 931
1.7 PPh Pasal 26 1 686 135 161 533
1.8 PPh Final dan FLN 56 397 29 578 557 087
2. PPh Migas - - -
241 875 110 907 685 278
1. PPN Dalam Negeri 153 543 110 351 458 018
2. PPN Impor 87 473 407 207 680
3. PPnBM Dalam Negeri 361 109 560
4. PPnBM Impor 425 4 14 682
5. PPN/PPnBM Lainnya 73 36 4 338
C. Pajak Lainnya / Others Tax 1 287 9 874 1 082
1. Bea/Benda Meterai 1 144 9 872 2 572
2. PTLL - - 14
3. Bunga Penagihan PPh 8 2 -1 466
4. Bunga Penag.PPN 135 - -38
5. BPP - - -
6. PIB - - -

Jumlah / Total 423 734 280 220 2 397 198

BAB II PEMERINTAHAN


Tabel
2.5.3
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
(juta rupiah), 2012
Revenue Realization of Land and Housing Tax (LHT)
by Sector and Regency/Municipality in Banten Province
(million rupiahs), 2012
Table

Kabupaten/Kota
Pajak Bumi Bangunan (PBB)
Land and Housing Taxes (LHT)
Pedesaan
Rural
Perkotaan
Urban
Perkebunan
Estates
Kehutanan
Forestry
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 3 827 3 862 1 063 831
2. Lebak 7 023 2 320 3 221 694
3. Tangerang 41 232 168 408 - -
4. Serang 15 323 17 417 192 120

Kota / Municipality
5. Tangerang - 217 392 - -
6. Cilegon - 58 783 - -
7. Serang - 11 264 - -
8. Tangerang Selatan - 145 417 - -

Provinsi Banten 67 405 624 864 4 477 1 645
2011 68 814 533 161 4 398 1 461
2010 52 152 502 723 4 561 1 444
2009 41 510 464 620 3 781 1 129




Kabupaten/Kota
Pajak Bumi Bangunan
Land and Housing Taxes
Jumlah
Total
Pertambangan
Mining
BPHTB
TAOLB
(1) (6) (7) (8)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 14 510 - 24 093
2. Lebak 18 042 - 31 301
3. Tangerang 7 348 - 216 988
4. Serang 393 - 33 446

Kota / Municipality
5. Tangerang - - 217 392
6. Cilegon - - 58 783
7. Serang - - 11 264
8. Tangerang Selatan - - 145 417

Provinsi Banten 40 294 - 738 684
2011 179 053 - 786 887
2010 168 488 674 233 1 403 600
2009 135 915 467 073 1 114 027

Catatan / Note : BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan) /
TAOLB (Taxes for The Acquisition of Ownership of Land and Buildings)
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan = PBB + BPHTB /
Revenue of Land and Housing Tax = LHT + TAOLB

3

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
Population and Employment

BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA


Penjelasan Teknis

1. Sumber utama data kependudukan
adalah Sensus Penduduk yang
dilaksanakan setiap sepuluh tahun
sekali. Sensus Penduduk telah
dilaksanakan sebanyak enam kali
sejak Indonesia merdeka yaitu
tahun 1961, 1971, 1980, 1990,
2000 dan 2010. Selain Sensus
Penduduk, untuk menjembatani
ketersediaan data kependudukan
diantara dua periode sensus, BPS
melakukan Survei Penduduk Antar
Sensus (SUPAS). SUPAS telah
dilakukan sebanyak empat kali,
tahun 1976, 1985, 1995 dan 2005.
Data kependudukan Sensus dan
SUPAS adalah proyeksi penduduk.

Di dalam sensus penduduk,
pencacahan dilakukan terhadap
seluruh penduduk yang berdomisili
di wilayah teritorial Indonesia
termasuk warga negara asing
kecuali anggota Korps Diplomatik
beserta keluarganya. Berbeda
dengan pelaksanaan sensus
penduduk sebelumnya, Sensus
Penduduk 2010 hanya melaksana-
kan metode pencacahan lengkap
termasuk pula anggota rumah
tangga Korps diplomatik RI yang
tinggal di luar negeri. Sensus
Penduduk 2010 dilakukan serentak
diseluruh tanah air mulai tanggal
1-31 Mei 2010.

Metode pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara
antara petugas sensus dengan
responden.

Technical Notes

1. The main source of demographic
data is Population Census, which
is conducted every ten years.
Population Census has been
conducted six times since
Indonesias independence: 1961,
1971, 1980, 1990, 2000 and 2010.
In addition to the Census, BPS also
conducted Intercensal Population
Survey, called SUPAS which is
designed to proceed demographic
data between two censuses. SUPAS
has been conducted four times:
1976, 1985, 1995 and 2005.
Besides Population Census and
SUPAS, this report also uses
population projection.

The population census enumerates
all residents domicile in the entire
territory of Republic of Indonesia
including foreign citizenship
except the diplomatic corps
members and their families. The
implementation of the 2010
Population Census was different
from the previous censuses
because it only caried out complete
enumeration method covering
more complete variables. As
compared to the previous censuses,
the 2010 Population Census only
carried out the complete
enumeration method included
household members of the
diplomatic corp of Indonesia living
abroad.

The 2010 Population Census was
simultaneously conducted in
Indonesia territory from 1-31 May
2010.

POPULATION AND EMPLOYMENT CHAPTER III


Cara pencacahan yang dipakai
dalam sensus penduduk adalah
kombinasi antara de jure dan de
facto. Bagi penduduk yang
bertempat tinggal tetap dipakai
cara de jure, dicacah di mana
mereka biasa tinggal, sedangkan
untuk penduduk yang tidak
bertempat tinggal tetap dicacah
dengan cara de facto, yaitu dicacah
di tempat di mana mereka
ditemukan petugas sensus biasanya
pada malam Hari Sensus.
Termasuk penduduk yang tidak
bertempat tinggal tetap adalah tuna
wisma, awak kapal berbendera
Indonesia, penghuni perahu/rumah
apung, masyarakat terpencil/
terasing dan pengungsi. Bagi
mereka yang mempunyai tempat
tinggal tetap, tetapi sedang
bertugas ke luar wilayah lebih dari
enam bulan, tidak dicacah di
tempat tinggalnya. Sebaliknya,
seseorang atau keluarga
menempati suatu bangunan belum
mencapai enam bulan tetapi
bermaksud menetap disana dicacah
di tempat tersebut.

2. Penduduk adalah semua orang
yang berdomisili di suatu daerah
selama 6 bulan atau lebih dan atau
mereka yang berdomisili kurang
dari 6 bulan tetapi bertujuan
menetap.

3. Rata-rata Pertumbuhan Penduduk
adalah angka yang menunjukkan
tingkat pertambahan penduduk per
tahun dalam jangka waktu tertentu.

4. Kepadatan Penduduk adalah
banyaknya penduduk per km
persegi.

Data were collected by
interviewing respondents in which
the combination of de jure and de
facto approaches were applied. De
jure was applied to the permanent
residents, while de facto was
applied to non-permanent
residents. The permanent residents
were enumerated in place where
they normally live, the non
permanent residents were
enumerated where they were found
by the enumerators, usually on the
night of Census Day. The non
permanent residents include
homeless people, ship crew, boat
people, remote area community
and internally displaced persons.
For those who had permanent
residence but had been away from
their former home for six months
or more were not enumerated in
their permanent places. In
contrast, someone or a family who
moved to another place less than
six months but intended to settle
there, was enumerated in that
place.

2. Population are all residents who
have stayed for six months or
longer, and those who intended to
stay more than six months even
though their length of stay is less
than six months.

3. Average growth of population is
the annual population growth rate
over a certain period.

4. Population density is the number
of people per square kilometer.



5. Rasio Jenis Kelamin adalah
perbandingan antara banyaknya
penduduk laki-laki dengan banyak-
nya penduduk perempuan pada
suatu daerah dan waktu tertentu.
Biasanya dinyatakan dengan
banyaknya penduduk laki-laki
untuk 100 penduduk perempuan.

6. Rumah Tangga adalah seseorang
atau sekelompok orang yang
mendiami sebagian atau seluruh
bangunan fisik/sensus, dan
biasanya tinggal bersama serta
pengelolaan makan dari satu dapur.
Yang dimaksud makan dari satu
dapur adalah jika pengurusan
kebutuhan sehari-harinya dikelola
bersama-sama menjadi satu.

7. Anggota Rumah Tangga adalah
semua orang yang biasanya
bertempat tinggal di suatu rumah
tangga, baik yang berada di rumah
pada waktu pencacahan maupun
yang sementara tidak ada. Rata-
rata Anggota Rumah Tangga
rata-rata jumlah anggota rumah
tangga per rumah tangga.

8. Sumber utama data ketenaga-
kerjaan adalah Survei Angkatan
Kerja Nasional (Sakernas), yang
khusus dirancang untuk mengum-
pulkan informasi/data ketenaga-
kerjaan dan dimaksudkan untuk
memantau indikator ketenaga-
kerjaan yang mengacu pada KILM
(Key Indicators of the Labour
Market) yang direkomendasikan
oleh ILO (International Labour
Organization).

5. Sex Ratio is the ratio of the
number of males to the number of
females in a given area and time,
usually expressed as the number of
males for every 100 females.

6. Household is an individual or a
group of people living in a
physical/census building unit or
part of it and usually commit on a
common provision for food and
other essentials of living. Common
provision for food means one
organising daily needs for all of
household members

7. Household member is a person
who usually lives in a household
regardless of their location at the
time of enumeration. Average
household size is the average
number of household members per
household.

8. The main source of employment
data is National Labour Force
Survey (Sakernas). This survey is
specifically designed to collect
information on employment
statistics and is intended to
monitor the employment indicator
refers to the KILM (Key Indicators
of the Labour Market)
recommended by ILO (Inter-
national Labour Organization).



Sakernas pertama kali diseleng-
garakan pada tahun 1976 dan
mulai tahun 2005 pengumpulan
datanya dilaksanakan secara
semesteran pada bulan Pebruari
(semester I) dan Agustus
(semester II).

9. Sejak Sakernas 2001, konsep status
pekerjaan dan pengangguran
mengalami perluasan dan
penyempurnaan. Status pekerjaan
yang sebelumnya hanya 5 kategori,
mulai tahun 2001 ditambahkan
kategori baru yaitu: pekerja bebas
di pertanian dan pekerja bebas di
non pertanian. Selain itu, dalam
rangka menyesuaikan dengan
konsep ILO, konsep pengangguran
terbuka diperluas yaitu di samping
mencakup penduduk yang aktif
mencari pekerjaan, mencakup pula
kelompok penduduk yang sedang
mempersiapkan usaha/pekerjaan
baru, dan kelompok penduduk
yang tidak mencari pekerjaan,
karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan serta
kelompok penduduk yang tidak
aktif mencari pekerjaan dengan
alasan sudah diterima bekerja/
mempunyai pekerjaan tetapi belum
mulai bekerja.

10. Penduduk Usia Kerja adalah
penduduk yang berumur 15 tahun
ke atas.

11. Angkatan Kerja adalah penduduk
usia kerja yang bekerja atau punya
pekerjaan namun sementara tidak
bekerja dan pengangguran.

The first Sakernas was conducted
in 1976 and since 2005, Sakernas
has been conducted in semester
period, i.e February (the first
semester) and August (the second
semester).

9. Since 2001 Sakernas, the concept
of employment status and
unemployment was revised. The
employment status, previously
covered only 5 categories, but
since 2001 two new categories of
casual employee both in
agriculture and in non agriculture
sectors have been added. To adapt
the ILO concept, the concept of
open unemployment was also
extended. Open unemployment now
covers population who were
looking for work, population who
were establishing a new
business/firm/ establishment,
discouraged job seekers, and those
who were not actively looking for
work with the reason of already
having job but not starting to work.

10. Working Age Population is
population aged 15 years and over.

11. Labor Force are people aged 15
years old and over who, in the
previous week, were working,
temporarily absent from work but
having jobs, and those who did not
have job and were looking for
work.



12. Bekerja adalah melakukan peker-
jaan dengan maksud memperoleh
atau membantu memperoleh
pendapatan atau keuntungan dan
lamanya bekerja paling sedikit
1 jam secara terus menerus dalam
seminggu yang lalu (termasuk
pekerja keluarga tanpa upah yang
membantu dalam suatu usaha/
kegiatan ekonomi).

13. Jumlah Jam Kerja Seluruhnya
adalah jumlah jam kerja yang
digunakan untuk bekerja (tidak
termasuk jam kerja istirahat resmi
dan jam kerja yang digunakan
untuk hal-hal di luar pekerjaan).

14. Lapangan Usaha adalah bidang
kegiatan dari pekerjaan/tempat
bekerja dimana seseorang bekerja.
Klasifikasi lapangan usaha
mengikuti Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
dalam 1 digit.

15. Status Pekerjaan adalah kedudukan
seseorang dalam unit usaha/
kegiatan dalam melakukan
pekerjaan.

16. Pekerja Tak Dibayar adalah
seseorang yang bekerja membantu
usaha untuk memperoleh
penghasilan/keuntungan yang
dilakukan oleh salah seorang
anggota rumah tangga atau bukan
anggota rumah tangga tanpa
mendapat upah/gaji.

12. The concept of working means
activity intended to earn income by
doing work or helping to do work
at least one hour continuously
during the reference week
(including unpaid family worker/s
for any economic activity).

13. Total Working Hours is the total
hours spent by an employee to
perform all jobs (excluding the
time used for other activities which
are not classified as work).

14. I ndustry is field of a persons
activity or establishment. The
classification of industries follows
the Indonesia Standard Industrial
Classification (KBLI) in one digit.

15. Employment Status is the status of
a person at his place of work or
establishment where he was
employed.

16. Unpaid Worker is a person who
intended to work without pay in an
establishment run by other
members of the family, relative or
neighbour.



3.1 PENDUDUK
POPULATI ON

Tabel
3.1.1
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota
Population by Sex and Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
Regency/
Municipality
2011 2012
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total

Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten/Regency
1. Pandeglang 599 506 572 673 1 172 179 604 040 577 390 1 181 430
2. Lebak 630 629 598 255 1 228 884 635 951 603 709 1 239 660
3. Tangerang 1 516 873 1 443 601 2 960 474 1 562 708 1 488 221 3 050 929
4. Serang 728 265 705 872 1 434 137 735 551 713 413 1 448 964

Kota/Municipality
5. Tangerang 955 722 914 069 1 869 791 980 326 938 230 1 918 556
6. Cilegon 197 230 188 490 385 720 200 550 191 791 392 341
7. Serang 307 226 291 181 598 407 314 049 297 848 611 897
8. Tangerang Selatan 684 155 671 771 1 355 926 708 767 696 403 1 405 170

Provinsi Banten 5 619 606 5 385 912 11 005 518 5 741 942 5 507 005 11 248 947




Tabel
3.1.2
Penduduk Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin di Provinsi Banten, 2011-2012
Number of Population by Age Group and Sex
Table

Kelompok
Umur
Age Group
2011 2012
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total

Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

0 4 575 366 545 288 1 120 654 585 187 556 848 1 142 035
5 9 532 087 504 282 1 036 369 537 046 509 956 1 047 002
10 14 555 120 520 559 1 075 679 552 106 518 210 1 070 316
15 19 535 954 511 313 1 047 267 546 551 517 815 1 064 366
20 24 533 301 530 276 1 063 577 532 028 526 216 1 058 244
25 29 541 837 539 871 1 081 708 546 562 545 926 1 092 488
30 34 511 357 512 658 1 024 015 523 820 524 223 1 048 043
35 39 468 435 447 302 915 737 478 704 462 950 941 654
40 44 401 102 367 767 768 869 417 798 384 776 802 574
45 49 316 121 285 402 601 523 332 235 301 012 633 247
50 54 239 550 212 376 451 926 252 768 226 388 479 156
55 59 162 151 138 606 300 757 175 713 151 214 326 927
60 64 105 061 99 916 204 977 111 731 103 537 215 268
65 69 65 535 69 971 135 506 69 710 74 415 144 125
70 74 41 397 49 553 90 950 43 247 51 241 94 488
75 + 35 232 50 772 86 004 36 736 52 278 89 014

Jumlah / Total 5 619 606 5 385 912 11 005 518 5 741 942 5 507 005 11 248 947




Tabel
3.1.3
Distribusi Persentase Penduduk dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Banten, 2011-2012
Percentage Distribution of Population and Population
Density by Regency/Municipality in Banten Province,
2011-2012
Table

Kabupaten/Kota
Persentase Penduduk
Percentage of Population
Rasio Seks
Sex Ratio
Kepadatan Penduduk per km
2

Population Density per sq.km
2011 2012 2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 10.65 10.50 104.70 104.60 427 430
2. Lebak 11.17 11.02 105.40 105.30 359 362
3. Tangerang 26.90 27.12 105.10 105.00 2 926 3 015
4. Serang 13.03 12.88 103.20 103.10 827 835

Kota / Municipality
5. Tangerang 16.99 17.06 104.60 104.50 12 147 12 464
6. Cilegon 3.50 3.49 104.60 104.60 2 198 2 236
7. Serang 5.44 5.44 105.50 105.40 2 244 2 294
8. Tangerang Selatan 12.32 12.49 101.80 101.80 9 212 9 547

Provinsi Banten 100.00 100.00 104.30 104.30 1 139 1 164




Tabel
3.1.4
Jumlah Rumahtangga dan Rata-rata Banyaknya
Anggota Rumahtangga Menurut Kabupaten/Kota
Number of Household and Average Household Size
by Regency/Municipality in Banten Province, 2011-2012
Table

Kabupaten/Kota
Jumlah Rumahtangga
Number of Household
Rata-rata Banyaknya
Anggota Rumahtangga
Average Household Size
2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 281 098 282 650 4.17 4.18
2. Lebak 325 964 311 325 3.77 3.98
3. Tangerang 706 557 718 615 4.19 4.25
4. Serang 323 004 325 989 4.44 4.44

Kota / Municipality
5. Tangerang 492 050 475 022 3.80 4.04
6. Cilegon 90 333 89 809 4.27 4.37
7. Serang 132 391 135 908 4.52 4.50
8. Tangerang Selatan 332 335 348 094 4.08 4.04

Provinsi Banten 2 684 273 2 687 410 4.10 4.19




Tabel
3.1.5
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,
1961-2012
Population by Regency/Municipality in Banten Province,
1961-2012

Table

Kabupaten/Kota
1961 1971 1980 1990 2000 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 440 213 572 628 694 759 858 435 1 011 843 1 172 179 1 181 430
2. Lebak 427 802 546 364 682 868 873 646 1 030 245 1 228 884 1 239 660
3. Tangerang
1)
643 647 789 870 1 131 199 1 843 755 1 958 215 2 960 474 3 050 929
4. Serang
2)
648 115 766 410 968 358 1 244 755 1 216 972 1 434 137 1 448 964

Kota / Municipality
5. Tangerang 206 743 276 825 397 825 921 848 1 326 117 1 869 791 1 918 556
6. Cilegon 72 054 93 057 140 828 226 083 294 995 385 720 392 341
7. Serang ... ... ... ... 436 122 598 407 611 897
8. Tangerang Selatan ... ... ... ... 823 768 1 355 926 1 405 170

Provinsi Banten 2 438 574 3 045 154 4 015 837 5 968 522 8 098 277 11 005 518 11 248 947


Catatan / Note :
1)
Termasuk Kota Tangerang Selatan untuk Sensus Penduduk 1961, 1971, 1980 dan 1990.
Including Tangerang Selatan Municipality for Population Census 1961, 1971, 1980, and 1990.

2)
Termasuk Kota Serang untuk Sensus Penduduk 1961, 1971, 1980 dan 1990
Including Serang Municipality for Population Census 1961, 1971, 1990, and 1990.



Tabel
3.1.6
Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (persen), 1961-2012
Population Growth Rate by Regency/Municipality
in Banten Province (percent), 1961-2012
Table

Kabupaten/Kota
1961-1971 1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010 2010-2011 2011-2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kabupaten / Regency

1. Pandeglang 2.66 2.17 2.14 1.66 1.30 0.82 0.74
2. Lebak 2.48 2.51 2.49 1.66 1.58 0.91 0.83
3. Tangerang
1)
4.07 4.07 5.00 4.20 3.80 3.09 3.01
4. Serang
2)
2.69 2.63 2.54 2.88 1.44 1.06 0.99

Kota / Municipality
5. Tangerang 2.96 4.11 8.77 3.70 3.12 2.64 2.56
6. Cilegon 2.59 4.71 4.85 2.70 2.44 1.75 1.67
7. Serang ... ... ... ... 2.88 2.28 2.21
8. Tangerang Selatan ... ... ... ... 4.63 3.66 3.58

Provinsi Banten 2.25 3.12 4.04 3.10 2.78 2.23 2.16


Catatan / Note :
1)
Termasuk Kota Tangerang Selatan untuk Sensus Penduduk 1961, 1971, 1980, dan 1990.
Including Tangerang Selatan Municipality for Population Census 1961, 1971, 1980, and 1990.

2)
Termasuk Kota Serang untuk Sensus Penduduk 1961, 1971, 1980, dan 1990.
Including Serang Municipality for Population Census 1961, 1971, 1980, and 1990.



3.2 KETENAGAKERJAAN
EMPLOYMENT

Tabel
3.2.1
Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Banten,
2012-2013
Employment Indicators of Banten Province,
2012-2013
Table

Uraian
Description
Satuan
Unit
Februari
February
2012
Agustus
August
2012
Februari
February
2013
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
Population 15 Years of Age and Over
orang/people 7 783 259 7 880 915 7 979 536

2. Angkatan Kerja/Economically Active orang/people 5 398 644 5 125 057 5 475 876
a. Bekerja/Working orang/people 4 818 967 4 605 847

4 922 981

b. Pengangguran/Unemplyment orang/people 579 677 519 210

552 895

3. Bukan Angkatan Kerja
Not Economically Active
orang/people 2 384 615 2 755 858

2 503 660

4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Labor Force Partipation Rate (LFPRs)
persen/percent 69,36 65.03

68.62

5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Open Unemployment Rate (OURs)

persen/percent 10,74 10.13

10.10

Sumber / Source : BPS Provinsi Banten, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Februari 2012-Februari 2013
BPS Statistics of Banten Province, National Labor Force Survey, February 2012-February 2013



Tabel
3.2.2
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas di Provinsi Banten
Menurut Golongan Umur dan Jenis Kegiatan Selama
Seminggu yang Lalu, 2012
Population 15 Years of Age and Over in Banten Province
by Age Group and Type of Activity During The
Previous Week, 2012
Table

Golongan Umur
Age Group
Angkatan Kerja
Economically Active
Bukan
Angkatan Kerja

Not Econo-
mically Active
Penduduk
15 Tahun Ke Atas
Population
15 Years of Age
and over
Bekerja
Working
Pengangguran
Unemployment
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

15 - 19 315 627 169 388 485 015 755 578 1 240 593
20 - 24 537 311 107 634 644 945 282 417 927 362
25 - 29 697 702 80 371 778 073 273 022 1 051 095
30 - 34 753 035 54 359 807 394 312 339 1 119 733
35 - 39 613 598 33 845 647 443 223 079 870 522
40 - 44 602 679 29 893 632 572 193 611 826 183
45 - 49 418 609 21 370 439 979 155 084 595 063
50 - 54 316 560 13 614 330 174 115 247 445 421
55 350 726 8 736 359 462 445 481 804 943

Jumlah / Total 4 605 847 519 210 5 125 057 2 755 858 7 880 915

Sumber / Source : BPS Provinsi Banten, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2012
BPS Statistics of Banten Province, National Labor Force Survey August 2012



Tabel
3.2.3
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas di Provinsi
Banten Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
dan Jenis Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu, 2012
Population 15 Years of Age and Over in Banten Province
by Educational Attainment and Type of Activity
During The Previous Week, 2012
Table

Pendidikan Tertinggi
Yang Ditamatkan
Educational
Attainment
Angkatan Kerja
Economically Active
Bukan
Angkatan Kerja

Not Econo-
mically Active
Penduduk
15 Tahun Ke Atas
Population
15 Years of Age
and over
Bekerja
Working
Pengangguran
Unemployment
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Tidak/Belum Tamat
SD/Sederajat
No schooling /
did not complete
Primary School

645 627 46 609 692 236 530 449 1 222 685
SD/Sederajat
Elementary School
1 178 702 114 734 1 293 436 760 033 2 053 469
SLTP/Sederajat
Junior High School
865 401 125 118 990 519 806 349 1 796 868
SLTA/Sederajat
Senior High School
1 402 872 188 388 1 591 260 608 904 2 200 164
Universitas/Sederajat
University/Academy
513 245 44 361 557 606 50 123 607 729

Jumlah / Total 4 605 847 519 210 5 125 057 2 755 858 7 880 915




Tabel
3.2.4
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas di Provinsi
Banten Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kegiatan
Selama Seminggu yang Lalu, 2012
Population 15 Years of Age And Over in Banten Province
by Regency/Municipality and Type of Activity
During The Previous Week, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Angkatan Kerja
Economically Active
Bukan
Angkatan Kerja
Not
Economically
Active
Penduduk
15 Tahun Ke
Atas
Population
15 Years of Age
and over
Bekerja
Working
Pengangguran
Unemployment
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 517 943 53 131 571 074 256 379 827 453
2. Lebak 508 065 50 687 558 752 325 859 884 611
3. Tangerang 1 175 846 152 235 1 328 081 760 579 2 088 660
4. Serang 582 314 86 715 669 029 367 131 1 036 160

Kota / Municipality
5. Tangerang 840 092 76 134 916 226 456 581 1 372 807
6. Cilegon 159 670 20 360 180 030 93 811 273 841
7. Serang 234 786 28 420 263 206 150 076 413 282
8. Tangerang Selatan 587 131 51 528 638 659 345 442 984 101

Provinsi Banten 4 605 847 519 210 5 125 057 2 755 858 7 880 915




Tabel
3.2.5
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja
Menurut Golongan Umur dan Lapangan Pekerjaan
Utama di Provinsi Banten, 2012
Population 15 Years of Age and Over Who Worked
by Age Group and Main I ndustry
Table

Golongan Umur
Age Group
Lapangan Usaha Pekerjaan Utama
Main Industry
Jumlah
Total
Pertanian
Agriculture
Industri
Pengolahan
Manufacturing
Industry
Perdagangan,
Rumah makan,
dan Hotel
Trading,
Restaurant,
and Hotel
Jasa-jasa
Services
Lainnya
Others
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

15 - 19 24 122 98 546 84 928 83 213 24 818 315 627
20 - 24 28 015 216 771 126 023 92 103 74 399 537 311
25 - 29 53 401 204 387 162 629 133 140 144 145 697 702
30 - 34 76 291 228 874 168 359 137 122 142 389 753 035
35 - 39 70 323 154 178 165 292 94 480 129 325 613 598
40 - 44 79 508 141 818 142 244 119 485 119 624 602 679
45 - 49 76 326 72 842 106 460 81 226 81 755 418 609
50 - 54 78 697 45 095 76 796 66 776 49 196 316 560
55 116 176 27 674 89 470 61 926 55 480 350 726

Jumlah / Total 602 859 1 190 185 1 122 201 869 471 821 131 4 605 847




Tabel
3.2.6
Penduduk Berusia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan
Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Banten, 2012
by Educational Attainment and Main I ndustry
Table

Yang Ditamatkan
Educational
Attainment
Main Industry
Jumlah
Total
Pertanian
Agriculture
Industri
Pengolahan
Manufacturing
Industry
Perdagangan,
Rumah makan,
dan Hotel
Trading,
Restaurant,
and Hotel
Jasa-jasa
Services
Lainnya
Others
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tidak/Belum Tamat
SD/Sederajat
No schooling /
did not complete
Primary School

236 543 73 050 157 128 97 622 81 284 645 627
SD/Sederajat
Elementary School
298 001 199 231 304 821 141 440 235 209 1 178 702
SLTP/Sederajat
Junior High School
51 513 282 286 233 249 158 451 139 902 865 401
SLTA/Sederajat
Senior High School
14 006 575 988 374 488 221 796 216 594 1 402 872
University/Academy
2 796 59 630 52 515 250 162 148 142 513 245

Jumlah / Total 602 859 1 190 185 1 122 201 869 471 821 131 4 605 847




Tabel
3.2.7
Menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Pekerjaan
by Regency/Municipality and Main I ndustry
Table

Kabupaten/Kota
Main Industry
Jumlah
Total
Pertanian
Agriculture
Industri
Pengolahan
Manufacturing
Industry
Perdagangan,
Rumah makan,
dan Hotel
Trading,
Restaurant,
and Hotel
Jasa-jasa
Services
Lainnya
Others
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten/Regency
1. Pandeglang 188 445 47 203 114 252 113 128 54 915 517 943
2. Lebak 183 324 54 289 94 675 48 712 127 065 508 065
3. Tangerang 79 921 580 556 249 099 114 997 151 273 1 175 846
4. Serang 124 123 109 716 137 489 132 222 78 764 582 314

Kota/Municipality
5. Tangerang 5 647 269 765 236 523 170 402 157 755 840 092
6. Cilegon 7 370 30 178 48 286 35 237 38 599 159 670
7. Serang 12 234 49 539 77 413 57 420 38 180 234 786

Provinsi Banten 602 859 1 190 185 1 122 201 869 471 821 131 4 605 847




Tabel
3.2.8
Menurut Golongan Umur dan Status Pekerjaan Utama
by Age Group and Main Employment Status
Table

Golongan Umur
Age Group
Status Pekerjaan Utama / Main Employment Status
Berusaha Sendiri
Own Account Workers
Dibantu Buruh
Tidak Tetap
Employer Assisted by
Temporary Workers/
Unpaid Workers
Dibantu Buruh Tetap
Employer with
Permanent Workers/
Paid Workers
(1) (2) (3) (4)

15 - 19 61 068 1 830 1 481
20 - 24 27 064 5 923 2 134
25 - 29 78 378 24 308 6 429
30 - 34 106 600 40 558 20 214
35 - 39 101 359 68 809 24 863
40 - 44 114 891 68 457 27 345
45 - 49 79 908 59 094 19 895
50 - 54 61 541 48 169 14 428
55 90 199 86 383 18 898

Jumlah / Total 721 008 403 531 135 687



Golongan Umur
Age Group
Jumlah
Total Buruh/Karyawan
Employee
Pekerja Bebas
Casual Employee
Pekerja Tidak
Dibayar
Unpaid Workers
(1) (5) (6) (7) (8)

15 - 19 173 499 26 150 51 599 315 627
20 - 24 430 436 32 763 38 991 537 311
25 - 29 489 829 63 904 34 854 697 702
30 - 34 470 944 71 732 42 987 753 035
35 - 39 317 034 65 534 35 999 613 598
40 - 44 287 801 73 576 30 609 602 679
45 - 49 179 131 46 905 33 676 418 609
50 - 54 123 150 41 898 27 374 316 560
55 87 424 39 472 28 350 350 726

Jumlah / Total 2 559 248 461 934 324 439 4 605 847




Tabel
3.2.9
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan
Status Pekerjaan Utama di Provinsi Banten, 2012
by Educational Attainment and Main Employment Status
Table

Yang Ditamatkan
Educational
Attainment
Berusaha Sendiri
Own Account Workers
Dibantu Buruh
Tidak Tetap
Temporary Workers/
Unpaid Workers
Dibantu Buruh Tetap
Employer with
Permanent Workers/
Paid Workers
(1) (2) (3) (4)

Tidak/Belum Tamat
SD/Sederajat
No schooling /
did not complete
Primary School

171 689 116 740 17 126
SD/Sederajat
Elementary School
261 276 169 327 36 881
SLTP/Sederajat
Junior High School
153 239 63 515 19 188
SLTA/Sederajat
Senior High School
122 277 48 116 46 699
University/Academy
12 527 5 833 15 793

Jumlah / Total 721 008 403 531 135 687




Yang Ditamatkan
Educational
Attainment
Jumlah
Employee
Pekerja Bebas
Casual Employee
Pekerja Tidak
Dibayar
Unpaid Workers
(1) (5) (6) (7) (8)

Tidak/Belum Tamat
SD/Sederajat
No schooling /
did not complete
Primary School

136 990 128 291 74 791 645 627
SD/Sederajat
Elementary School
334 550 239 583 137 085 1 178 702
SLTP/Sederajat
Junior High School
501 180 64 306 63 973 865 401
SLTA/Sederajat
Senior High School
1 111 459 28 097 46 224 1 402 872
University/Academy
475 069 1 657 2 366 513 245

Jumlah / Total 2 559 248 461 934 324 439 4 605 847




Tabel
3.2.10
Menurut Kabupaten/Kota dan Status Pekerjaan
by Recency/Municipality and Main Employment Status
Table

Kabupaten/Kota
Berusaha Sendiri
Own Account Workers
Dibantu Buruh
Tidak Tetap
Temporary Workers/
Unpaid Workers
Dibantu Buruh Tetap
Employer with
Permanent Workers/
Paid Workers
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten/Regency
1. Pandeglang 118 082 76 372 11 180
2. Lebak 60 237 103 537 24 618
3. Tangerang 148 372 63 664 22 411
4. Serang 156 093 82 241 17 744

Kota/Municipality
5. Tangerang 99 114 37 945 28 863
6. Cilegon 23 976 11 766 8 222
7. Serang 39 399 16 768 11 158
8. Tangerang Selatan 75 735 11 238 11 491

Provinsi Banten 721 008 403 531 135 687




Kabupaten/Kota
Jumlah
Employee
Pekerja Bebas
Casual Employee
Pekerja Tidak
Dibayar
Unpaid Workers
(1) (5) (6) (7) (8)

Kabupaten/Regency
1. Pandeglang 99 572 124 862 87 875 517 943
2. Lebak 91 962 149 032 78 679 508 065
3. Tangerang 841 166 61 317 38 916 1 175 846
4. Serang 198 936 70 331 56 969 582 314

Kota/Municipality
5. Tangerang 626 838 18 825 28 507 840 092
6. Cilegon 88 974 14 832 11 900 159 670
7. Serang 141 490 13 205 12 766 234 786
8. Tangerang Selatan 470 310 9 530 8 827 587 131

Provinsi Banten 2 559 248 461 934 324 439 4 605 847



Tabel
3.2.11
Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut
Golongan Umur dan Jumlah Jam Kerja Seluruhnya
dalam Seminggu di Provinsi Banten, 2012
Population 15 Years of Age and Over Who Worked by
Age Group and Total Working Hours During The
Previous Week in Banten Province, 2012
Table

Golongan Umur
Age Group
Jumlah Jam Kerja Seluruhnya / Total Working Hours
Sementara Tidak
Bekerja (0 Jam)
Temporary
absent from
Work
1 - 14 Jam/
Hours
15 - 34 Jam/
Hours
35 Jam/
Hours
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

15 - 19 5 891 18 431 41 450 249 855 315 627
20 - 24 7 126 9 147 53 003 468 035 537 311
25 - 29 14 026 11 847 85 760 586 069 697 702
30 - 34 6 688 20 090 109 059 617 198 753 035
35 - 39 20 680 11 206 85 271 496 441 613 598
40 - 44 16 935 22 466 100 349 462 929 602 679
45 - 49 12 585 13 014 83 982 309 028 418 609
50 - 54 10 301 15 810 71 001 219 448 316 560
55 21 318 28 882 90 636 209 890 350 726

Jumlah / Total 115 550 150 893 720 511 3 618 893 4 605 847




Tabel
3.2.12
Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut
Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jumlah Jam
Kerja Seluruhnya dalam Seminggu di Provinsi Banten,
2012
Population 15 Years of Age and Over Who Worked by
Educational Attainment and Total Working Hours
During The Previous Week in Banten Province, 2012
Table

Yang Ditamatkan
Educational
Attainment
Jumlah Jam Kerja Seluruhnya / Total Working Hours
Sementara
Tidak Bekerja
(0 Jam)
Temporary
Absent From
Work
1 - 14 Jam/
Hours
15 - 34 Jam/
Hours
35 Jam/
Hours
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Tidak/Belum Tamat
SD/Sederajat
No schooling /
did not complete
Primary School
38 581 52 269 194 038 360 739 645 627
SD/Sederajat
Elementary School
40 351 47 394 279 429 811 528 1 178 702
SLTP/Sederajat
Junior High School
15 250 25 949 99 378 724 824 865 401
SLTA/Sederajat
Senior High School
17 980 20 873 89 423 1 274 596 1 402 872
University/Academy
3 388 4 408 58 243 447 206 513 245

Jumlah / Total 115 550 150 893 720 511 3 618 893 4 605 847




Tabel
3.2.13
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Menurut Golongan Umur di Provinsi Banten, 2010-2012
Open Unemployment Rate (OURs) and
Labor Force Participation Rate (LFPRs)
by Age Group in Banten Province, 2010-2012
Table

Golongan Umur
Age Group
TPT / OURs TPAK / LFPRs
2010 2011 2012 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

15 - 19 41 .72 52 .23 34.92 35 .56 42 .34 39.10
20 - 24 22 .86 21 .47 16.69 70.16 74 .33 69.55
25 - 29 14 .90 10 .77 10.33 77 .94 76 .19 74.02
30 - 34 9 .53 8 .15 6.73 72 .88 72 .44 72.11
35 - 39 7 .68 4 .25 5.23 74 .42 75 .76 74.37
40 - 44 6 .68 3 .00 4.73 75 .15 76 .80 76.57
45 - 49 6 .07 3 .61 4.86 73 .05 75 .80 73.94
50 - 54 5 .84 4 .10 4.12 73 .31 71 .12 74.13
55 8 .52 11 .24 2.43 45 .95 54 .15 44.66

Jumlah / Total 13.68 13 .06 10.13 65 .34 67 .79 65.03




Tabel
3.2.14
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Open Unemployment Rate (OURs) and Labor Force
Participation Rate (LFPRs) by Educational Attainment
Table

Yang Ditamatkan
Educational
Attainment
2010 2011 2012 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tidak/Belum Tamat
SD/Sederajat
No schooling /
did not complete
Primary School

11 .27

10 .19 6.73 55 .40 56 .10 56.62

SD/Sederajat
Elementary School
12 .79 10 .32 8.87 65 .35 67 .54 62.99
SLTP/Sederajat
Junior High School
14 .32 18 .93 12.63 55 .01 59 .36 55.12
SLTA/Sederajat
Senior High School
14 .14 14 .64 11.84 74 .48 77 .16 72.32
University/Academy
17 .04 6 .61 7.96 87 .62 88 .14 91.75

Jumlah / Total 13 .68 13 .06 10.13 65 .34 67 .79 65.03




Tabel
3.2.15
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2010-2012
Open Unemployment Rate (OURs) and Labor Force
Participation Rate (LFPRs) by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 11 .34 11 .32 9.30 63 .76 64 .28 69.02
2. Lebak 13 .35 12 .10 9.07 63 .76 63 .60 63.16
3. Tangerang 14 .01 14 .42 11.46 65 .90 69 .46 63.59
4. Serang 16 .19 13 .29 12.96 65 .68 64 .74 64.57

Kota / Municipality
5. Tangerang 14 .09 12 .89 8.31 69 .17 70 .31 66.74
6. Cilegon 19 .84 13 .14 11.31 65 .60 70 .00 65.74
7. Serang 17 .11 13 .84 10.80 67 .64 68 .60 63.69
8. Tangerang Selatan 8 .22 11 .98 8.07 60 .00 69 .64 64.90

Provinsi Banten 13 .68 13 .06 10.13 65 .34 67 .79 65.03




Tabel
3.2.16
Ikhtisar Statistik Pencari Kerja di Provinsi Banten,
2010-2012
Brief Statistics of J ob Applicants in Banten Province,
2010-2012
Table

Status Pencari Kerja
Job Applicant Status
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Sisa pencari kerja tahun sebelumnya
Job applicants remaining in the previous year
181 682 193 011 148 803
Pencari kerja yang terdaftar
Job applicants who registered
159 213 96 034 103 290
Penempatan tenaga kerja
Job applicants who placed
49 405 28 125 34 977
Penghapusan pencari kerja
Job applicants are removed from the list of job seekers
98 479 112 117 57 743
Sisa pencari kerja tahun ini
Job applicants remaining in the end of the year
193 011 148 803 159 373

Sumber / Source : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
Office of Man Power and Transmigration Services of Banten Province



Tabel
3.2.17
Informasi Pencari Kerja Dirinci Menurut Tingkat
Pendidikan di Provinsi Banten, 2012
I nformation on J ob Applicants by Educational Attainment
Table

Tingkat Pendidikan
Educational Attainment
Pencari Kerja / Job Applicants
Sisa
Tahun Lalu
Remaining
from The
Prev.Year
Terdaftar
Tahun Ini
Registered
Penempatan
Tahun Ini
Placed
Dihapuskan
Tahun Ini
Removed
from The List
Sisa Akhir
Tahun Ini
Remaining
in the End of
The Year
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Tidak/Belum Tamat
SD/Sederajat
No schooling /
did not complete
Primary School

1 121 2 662 304 840 2 639
SD/Sederajat
Elementary School
2 481 1 416 516 725 2 656
SLTP/Sederajat
Junior High School
17 204 15 385 4 121 9 955 18 513
SLTA/Sederajat
Senior High School
99 889 71 084 25 367 40 442 105 164
DI/II 3 307 555 167 364 3 331
Diploma III 9 028 4 478 1 566 2 084 9 856
Strata I/Diploma IV 15 541 7 523 2 897 3 127 17 040
Strata II/Strata III 232 187 39 206 174

Jumlah / Total 148 803 103 290 34 977 57 743 159 373



Tabel
3.2.18
Informasi Pencari Kerja Dirinci Menurut Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2012
I nformation on J ob Applicants by Regional Office of
Man Power in Banten Province, 2012
Table

Dinas Tenaga Kerja
Regional Office of
Man Power
Pencari Kerja / Job Applicant
Sisa
Tahun Lalu
Remaining
from The
Prev.Year
Terdaftar
Tahun Ini
Registered
Penempatan
Tahun Ini
Placed
Dihapuskan
Tahun Ini
Removed
from The List
Sisa Akhir
Tahun Ini
Remaining
in the End of
The Year
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 14 040 8 473 811 - 21 457
2. Lebak 14 510 6 995 438 6 498 14 569
3. Tangerang 57 619 30 592 12 898 25 563 49 750
4. Serang 8 695 26 477 5 004 15 887 14 281

Kota / Municipality
5. Tangerang 13 887 22 622 12 598 7 943 15 968
6. Cilegon 11 678 3 641 1 339 735 13 245
7. Serang - - - - -

Provinsi Banten 128 702 103 290 34 732 57 743 139 272




Tabel
3.2.19
Ikhtisar Statistik Lowongan Kerja di Provinsi Banten,
2010-2012
Brief Statistic on J ob Vacancies in Banten Province,
2010-2012
Table

Status Lowongan Kerja
Status of Job Vacancy
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Sisa tahun lalu
Remaining from the previous year
1 162 20 173 26 568
Terdaftar tahun ini
Registered
75 174 51 700 51 594
Terpenuhi tahun ini
Fullfilled
49 405 27 575 34 977
Dihapuskan tahun ini
Removed from the list
6 758 17 730 22 551
Sisa akhir tahun ini
Remaining in the end of year
20 173 26 568 20 634



Tabel
3.2.20
Informasi Lowongan Kerja Dirinci Menurut
Tingkat Pendidikan di Provinsi Banten, 2012
I nformation on J ob Vacancies by Educational
Attainment in Banten Province, 2012
Table

Tingkat Pendidikan
Education Attainment
Lowongan Kerja / Job Vacancy
Sisa
Tahun Lalu
Remaining
from
Prev.Year
Terdaftar
Tahun Ini
Registered
Penempatan
Tahun Ini
Placed
Dihapuskan
Tahun Ini
Removed
from The List
Sisa Akhir
Tahun Ini
Remaining
in the End of
The Year
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Tidak / Belum Tamat SD 8 304 304 - 8
SD/Sederajat
Elementary School
1 275 600 589 10 1 276
SLTP/Sederajat
Junior High School
6 437 4 454 4 026 1 525 5 340
SLTA/Sederajat
Senior High School
16 783 38 822 25 361 19 131 11 113
DI/II 294 527 145 336 340
Diploma III 1 132 2 664 1 536 950 1 310
Strata I/Diploma IV 635 4 183 2 980 599 1 239
Strata II/Strata III 4 40 36 - 8

Jumlah / Total 26 568 51 594 34 977 22 551 20 634



Tabel
3.2.21
Informasi Lowongan Kerja Dirinci Menurut
Sektor Ekonomi di Provinsi Banten, 2012
I nformation on J ob Vacancies by Economic Sector
Table

Sektor Ekonomi
Economic Sectors
Lowongan Kerja / Job Vacancies
Sisa
Tahun Lalu
Remaining
From
Prev.Year
Terdaftar
Tahun Ini
Registered
Penempatan
Tahun Ini
Placed
Dihapuskan
Tahun Ini
Removed
from The List
Sisa Akhir
Tahun Ini
Remaining
in the End
of The Year
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertanian
Agriculture
11 144 123 6 26
Pertambangan dan Penggalian
Mining and Quarrying
- - - - -
Industri Pengolahan
Manufacturing Industry
22 217 32 337 23 653 16 469 14 432
Listrik, Gas dan Air Bersih
Electricity, Gas,
and Water Supply
- - - - -
Bangunan
Construction
- - - - -
Perdagangan, Hotel dan
Restoran / Trade, Hotel, and
Restaurant
2 010 4 833 3 143 2 154 1 546
Angkutan, Pergudangan dan
Komunikasi / Transportation,
Warehousing, and Communication
622 5 048 2 958 1 776 936
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan / Finance,
- - - - -
Jasa-Jasa
Services
1 708 9 232 5 100 2 146 3 694

Jumlah / Total 26 568 51 594 34 977 22 551 20 634



Tabel
3.2.22
Upah Minimum Kabupaten/Kota per Bulan
di Provinsi Banten (rupiah), 2008-2013
Minimum Wage per Month by Regency/Municipality
in Banten Province (rupiahs), 2008-2013
Table

Kabupaten/Kota
2008 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 840 000 918 950 964 500 1 015 000 1 050 000 1 182 000
2. Lebak 842 000 918 000 959 500 1 007 500 1 047 800 1 187 500
3. Tangerang
1)
953 850 1 055 000 1 117 245 1 285 000 1 527 000 2 200 000
4. Serang 927 500 1 030 000 1 101 000 1 189 600 1 320 500 2 080 000

Kota / Municipality
5. Tangerang 958 782 1 064 500 1 118 009 1 290 000 1 527 000 2 203 000
6. Cilegon 971 400 1 099 000 1 174 000 1 224 000 1 347 000 2 200 000
7. Serang 927 500 1 030 000 1 050 000 1 156 000 1 231 000 1 798 446
8. Tangerang Selatan ... ... ... 1 290 000 1 527 000 2 200 000

Provinsi Banten 837 000 917 500 955 300 1 000 000 1 040 000 1 170 000

Sumber / Source : Dewan Pengupahan Provinsi Banten / Regional Wage Board of Banten Province

Catatan / Note :
1)
Termasuk Kota Tangerang Selatan untuk tahun 2008-2010
Including Tangerang Selatan Municipality for the years of 2008-2010

4

SOSIAL
Social

BAB IV SOSIAL


Penjelasan Teknis

1. Tidak/belum pernah sekolah
adalah mereka yang tidak pernah
atau belum pernah terdaftar dan
tidak pernah atau belum pernah
aktif mengikuti pendidikan di suatu
jenjang pendidikan formal.

2. Masih bersekolah adalah mereka
yang terdaftar dan aktif mengikuti
pendidikan di suatu jenjang
pendidikan formal, baik pendidikan
dasar, menengah maupun
pendidikan tinggi. Bagi mahasiswa
yang sedang cuti dianggap masih
bersekolah.

3. Tidak bersekolah lagi adalah
mereka yang pernah terdaftar dan
aktif mengikuti pendidikan di suatu
jenjang pendidikan formal, tetapi
pada saat pencacahan tidak lagi
terdaftar dan tidak aktif mengikuti
pendidikan.

4. Tamat sekolah adalah menye-
lesaikan pelajaran yang ditandai
dengan lulus ujian akhir pada kelas
atau tingkat terakhir suatu jenjang
pendidikan di sekolah negeri
maupun swasta dengan
mendapatkan tanda tamat belajar/
ijazah. Seseorang yang belum
mengikuti pelajaran pada kelas
tertinggi tetapi telah mengikuti
ujian akhir dan lulus dianggap
tamat sekolah.

1. Technical Notes
2.
1. Not/never attending school is
someone who has never attended or
never been registered in a formal
education, such as primary,
secondary and tertiary education.
Those who just completed
kindergarten are considered as
never attended school.

2. Attending school is someone who is
currently attending primary,
secondary or tertiary education.
For students who are on leave are
considered still in school.

3. Not Attending school anymore is
someone who is not currently
attending school.

4. Completed particular level of
education is someone who has
completed particular level of
education in private or public
school by owning certificate.

SOCIAL CHAPTER IV


5. Sekolah adalah lembaga
pendidikan formal yang dimulai
dari pendidikan dasar, menengah,
dan tinggi. Pendidikan yang dicatat
adalah pendidikan formal berdasar
kurikulum Departemen Pendidikan
Nasional, termasuk pendidikan
yang diselenggarakan oleh pondok
pesantren dengan memakai
kurikulum Departemen Pendidikan
Nasional, seperti Madrasah Ibti-
daiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah
(MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).
Pondok pesantren/madrasah
diniyah adalah sekolah yang tidak
memakai kurikulum dari
Departemen Pendidikan Nasional.

6. Madrasah Ibtidaiyah adalah
lembaga pendidikan berciri khas
Islam pada jenjang Sekolah
Dasar. Madrasah Tsanawiyah
adalah lembaga pendidikan berciri
khas Islam pada jenjang
Sekolah Menengah Pertama,
Madrasah Aliyah adalah lembaga
pendidikan berciri khas Islam
pada jenjang Sekolah Menengah
Atas (SMA).

7. Dapat membaca dan menulis
artinya dapat membaca dan menulis
kata-kata/kalimat sederhana dengan
suatu aksara tertentu.

5. School is formal education
institution starting from primary,
secondary and tertiary education.
The education data recorded in the
survey covering data on formal
education based on the curriculum
set up by Ministry of National
Education including education
carried out by Muslim Boarding
School (Pondok Pesantren)
implementing the Ministry of
National Education curriculum,
such as Madrasah Ibtidaiyah
(Islamic Primary School),
Madrasah Tsanawiyah (Islamic
Junior High School), and Madrasah
Aliyah (Islamic Senior High
School). Pondok pesantren
/madrasah diniyah (Islamic
boarding school/Islamic school) is
school which does not implement
curriculum from the Ministry of
National Education.

6. Madrasah I btidaiyah is Islamic
school at primary education.
Madrasah Tsanawiyah is Islamic
school at lower secondary
education and Madrasah Aliyah is
Islamic School at higher secondary
education (SMA).

7. Able to read and write is the ability
to read and write at least a simple
sentence.

BAB IV SOSIAL


8. Rumah Sakit adalah tempat
pemeriksaan dan perawatan
kesehatan, biasanya berada di
bawah pengawasan dokter/tenaga
medis, termasuk rumah sakit
khusus seperti rumah sakit
perawatan paru-paru, dan RS
jantung.

9. Puskesmas (Pusat Kesehatan
Masyarakat) adalah unit
pelayanan kesehatan milik
pemerintah yang bertanggung-
jawab terhadap pelayanan
kesehatan masyarakat untuk
wilayah kecamatan, sebagian
kecamatan, atau kelurahan (misal
di DKI Jakarta). Tim Puskesmas
sesuai jadwal dapat melakukan
kegiatan Puskesmas Keliling
ke tempat-tempat tertentu dalam
wilayah kerjanya, untuk mendekat-
kan pelayanan dengan masyarakat

10. Apotik adalah tempat penjualan
obat yang mempunyai izin operasi
dari Kementerian Kesehatan, u.p.
Ditjen POM, di bawah pengawasan
apoteker.

11. Imunisasi adalah memasukkan
kuman atau racun penyakit tertentu
yang sudah dilemahkan (vaksin) ke
dalam tubuh dengan cara disuntik
atau diminum (diteteskan dalam
mulut) dengan maksud agar terjadi
kekebalan tubuh terhadap penyakit
tersebut.

12. Angka kumulatif kasus AIDS
jumlah kumulatif kasus AIDS
dibagi jumlah penduduk dikali
100.000.

8. Hospital is a place for health
check, usually controlled/
supervised by doctors / medical
personnel. Including in this
category are special hospitals such
Lung Hospital and Coronary
Hospital.

9. Community Health Centre (CHC)
is a health centre provided by the
government that is responsible for
the delivery of health services to
the community at the sub-district
level, part of subdistrict or villages
(e.g. in DKI Jakarta). Officials in
the CHC as scheduled can provide
health services in their working
areas in the effort of closing their
services to the community through
Mobile CHC program.

10. Pharmacy is a place of selling
medicines having permit operation
from the Ministry of Health,
through Directorate General for
Food and Medicine Supervision,
under the control of pharmacist.

11. I mmunization is putting enervated
microbe of a certain disease into
human body by injection or
drinking (dropping into mouth) to
make the body immune to that
disease.

12. AI DS Case Rate is the total
number of AIDS cummulative
cases devided by the population,
multiplied by 100,000.

SOCIAL CHAPTER IV


13. Status penguasaan bangunan
tempat tinggal milik sendiri
adalah jika tempat tinggal tersebut
pada waktu pencacahan betul-betul
sudah milik krt atau salah seorang
art. Rumah yang dibeli secara
angsuran melalui kredit bank atau
rumah dengan status sewa beli
dianggap rumah milik sendiri.

14. Luas lantai adalah luas lantai
yang ditempatkan dan digunakan
untuk keperluan sehari-hari.

15. Peristiwa Tindak Pidana yang
Dilaporkan ialah setiap peristiwa
yang diterima kepolisian dari
laporan masyarakat, atau peristiwa
dimana pelakunya tertangkap
tangan oleh kepolisian.

16. Jumlah Tindak Pidana meng-
gambarkan jumlah kasus tindak
pidana yang terjadi pada kurun
waktu tertentu.

17. Resiko Penduduk Terjadi Tindak
Pidana per 100.000 Penduduk :
[Jumlah peristiwa tindak pidana
pada tahun t] x 100.000 / [Jumlah
penduduk pada tahun t].

18. Resiko Penduduk Terjadi Tindak
Pidana per 100.000 mengindi-
kasikan peluang penduduk berisiko
terkena tindak pidana. Biasanya
dinyatakan dalam setiap 100.000
penduduk.

13. Own ownership property status is
a status of dwelling occupied
belongs to the head of household
or one of the household member.
Houses bought through bank credit
or houses with leasing status were
also categorized as an own
property.

14. Floor area is the total area which
is occupied and utilized daily.

15. Reported Crime I ncidence.
Reported Crime Incidence includes
all criminal cases reported and
received by police office, and all
crimes caught by police.

16. Crime Total refers to the number
of criminal cases occurring during
a given period

17. Crime Rate :
[Number of criminal cases in the
year of t] x [100,000] / [Total of
population in the year of t].

18. Crime Rate indicates the
probability of population exposed
to risk of crime, expressed in every
100,000 people.

BAB IV SOSIAL


19. Selang Waktu Terjadi Tindak
Pidana Tahun t :
365 x 24 x 60 x 60 x (detik) /
pada tahun t]

20. Selang Waktu Terjadi Tindak
Pidana Tahun t (Crime Clock)
mengindikasikan selang waktu
terjadinya satu tindak kejahatan
dengan kejahatan yang lain.

21. Persentase Penyelesaian Tindak
Pidana :
yang diselesaikan] x [100%] /
yang dilaporkan].

22. Persentase Penyelesaian Peristiwa
Tindak Pidana menyatakan
persentase penyelesaian tindak
pidana oleh polisi. Suatu tindak
pidana dinyatakan sebagai kasus
yang selesai di tingkat kepolisian,
apabila:
1. Berkas perkaranya sudah siap
untuk diserahkan atau telah
diserahkan kepada kejaksaan;
2. Dalam hal delik aduan,
pengaduannya dicabut dalam
tenggang waktu yang telah
ditentukan menurut undang-
undang;
3. Telah diselesaikan oleh
kepolisian berdasarkan azas
Plichmatigheid (kewajiban
berdasarkan kewenangan
hukum);
4. Kasus yang dimaksud tidak
termasuk kompetensi
kepolisian;
5. Tersangka meninggal dunia;
6. Kasus kadaluwarsa.

19. Crime Clock :
365 x 24 x 60 x 60 x (second) /
[ Number of criminal cases in the
year of t]

20. Crime Clock indicates the time
interval of occurrence between one
crime to another crime.

21. Crime Clearance :
[Number of cleared criminal
cases] x [100%] / [Number of
reported criminal cases].

22. Clearence Rate refers to
percentage of crime clearance by
police. A criminal case is
categorized as a cleared case by
police, if :

1. All documents are ready to
submit or already submitted to
justice court;
2. In the case of attense that
warrants complaint,
the complaint was withdraw
within a given period state in
the law;
3. The case was cleared by police
based on the principle of
plichmatigheid (obligation on
the basis of law outhority);

4. The case was not the
responsibility of police office;

5. The suspect died;
6. The case was out of date.

SOCIAL CHAPTER IV


23. Bencana Alam : Bencana alam
adalah peristiwa alam yang
menimbulkan kesengsaraan,
kerusakan alam dan lingkungan,
serta mengakibatkan kesengsa-
raan, kerugian, dan penderitaan
pada penduduk. Tidak termasuk
bencana yang disebabkan karena
hama tanaman atau wabah.
Bencana alam yang disajikan
antara lain : tanah longsor,
banjir, dan gempa bumi.

24. Badan Pusat Statistik (BPS)
pertama kali melakukan
penghitungan jumlah dan
persentase penduduk miskin pada
tahun 1984. Penghitungan jumlah
dan persentase penduduk miskin
mencakup periode 1976-1981.
Data dasar yang digunakan adalah
Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) Modul Konsumsi. Sejak
itu, setiap tiga tahun sekali BPS
secara rutin mengeluarkan data
jumlah dan persentase penduduk
miskin yang disajikan menurut
daerah perkotaan dan perdesaan.

25. Sejak tahun 2003, BPS secara
rutin mengeluarkan data jumlah
dan persentase penduduk miskin
setiap tahun. Hal ini bisa terwujud
karena sejak tahun 2003 BPS
mengumpulkan data Susenas
Panel Modul Konsumsi setiap
bulan Februari atau Maret. Mulai
bulan Maret 2007 jumlah sampel
yang digunakan diperbesar dari
10.000 rumahtangga menjadi
68.800 rumahtangga.

23. Natural Disaster : Natural
disaster is a natural phenomenon
leading to misery, damages or
detriment, and financial loss, as
well as the suffering of people.
Not including in this category is
disaster from plant microbe or
outbreak. The natural disasters
recorded in this category include
land slide, flood, and earth quack.

24. BPS-Statistics Indonesia measured
poverty incidence for the first time
in 1984. The measurement
covered the period of 1976-1981.
Basic data used to measure
poverty were obtained from the
results of the National Socio
Economic Survey (Susenas) -
Consumption Module. Since then
BPS-Statistics Indonesia routinely
released the figures of poverty
incidence once every three years
which were presented by urban
and rural areas.

25. BPS-Statistics Indonesia has
started to release the figures of
poverty incidence annually since
2003. This could be realized
because BPS-Statistics Indonesia
has started to collect panel data in
the implementation of Susenas-
Consumption Module every
February or March. Starting from
March 2007, the number of
sample size was enlarged from
10,000 households to 68,800
households.

BAB IV SOSIAL


26. Untuk mengukur kemiskinan,
BPS menggunakan konsep
kemampuan memenuhi kebutuhan
dasar (basic needs approach).
Dengan pendekatan ini,
kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi
ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan dasar makanan dan
bukan makanan yang diukur dari
sisi pengeluaran. Metode yang
digunakan adalah menghitung
Garis Kemiskinan (GK), yang
terdiri dari dua komponen yaitu
Garis Kemiskinan Makanan
(GKM) dan Garis Kemiskinan
Non Makanan (GKNM).
Penghitungan Garis Kemiskinan
dilakukan secara terpisah untuk
daerah perkotaan dan perdesaan.

27. Penduduk miskin adalah
penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan
dibawah Garis Kemiskinan.

28. Garis kemiskinan makanan
(GKM) merupakan nilai
pengeluaran kebutuhan minimum
makanan yang disetarakan dengan
2.100 kkalori per kapita perhari.
Garis kemiskinan non-makanan
(GKNM) adalah kebutuhan
minimum untuk perumahan,
sandang, pendidikan, kesehatan
dan kebutuhan dasar lainnya.

26. To measure poverty, BPS-
Statistics Indonesia has used the
concept of basic needs approach.
Therefore, poverty is viewed as
economic inability to fulfill food
and non-food basic needs which
are measured by consumption /
expenditure. The method used is
calculating poverty line, which
consists of two components that
are Food Poverty Line (FPL) and
Non-Food Poverty Line (NFPL).
The poverty line was calculated
separately for urban and rural
areas.

27. A person whose expenditure per
capita per month is below the
poverty line is considered to be
poor.

28. The Food Poverty Line refers to
the daily minimum requirement of
2,100 kcal per capita per day. The
Non-Food Poverty Line refers to
the minimum requirement for
household necessities for clothing,
education, health, and other basic
individual needs.

SOCIAL CHAPTER IV


29. Sejak Desember 1998 digunakan
standar kemiskinan baru yang
merupakan penyempurnaan standar
yang lama. Penyempurnaan
standar ini meliputi perluasan
cakupan komoditi yang diperhitungkan
dalam kebutuhan dasar. Disamping itu
penyempurnaan juga dilakukan dengan
mempertimbangkan keterbandingan
antar daerah (provinsi serta
perkotaan-perdesaan) dan antar
waktu yang disebabkan oleh
adanya perbedaan tingkat harga
antar daerah yaitu dengan cara
melakukan standarisasi harga
terhadap harga di DKI Jakarta.
Penyempurnaan standar
kemiskinan ini diharapkan dapat
mengukur tingkat kemiskinan
secara lebih realistis.

30. Ukuran Kemiskinan :
a. Head Count Index (HCI-P
0
)
adalah persentase penduduk
yang berada di bawah Garis
Kemiskinan (GK).
b. Indeks Kedalaman Kemiskinan
(Poverty Gap Index-P
1
)
merupakan ukuran rata-rata
kesenjangan pengeluaran
masing-masing penduduk
miskin terhadap garis
kemiskinan. Semakin tinggi
nilai indeks, semakin jauh
ratarata pengeluaran penduduk
dari garis kemiskinan.
c. Indeks Keparahan Kemiskinan
(Poverty Severity Index-P
2
)
memberikan gambaran
mengenai penyebaran
pengeluaran diantara penduduk
miskin. Semakin tinggi nilai
indeks, semakin tinggi
ketimpangan pengeluaran
diantara penduduk miskin.

29. A new standard to measure
poverty has been adopted since
December 1998. This new
standard was the revision of the
old standard. The revised
standard included the extension of
the commodity coverage to be
accounted in estimating the
minimum basic needs. The new
standard was also improved in its
regional comparability, by using
the reference population of the
same real income (expenditure)
class across regions so that it is
also comparable over time. The
revised poverty standard hopefully
was able to measure the incidence
of poverty more realistically.

30. Poverty Measures :
a. Head Count Index (HCI-P
0
)
simply measures the percentage
of the population that is
counted as poor.
b. Poverty Gap Index-P
1

measures the extent to which
individuals fall below the
poverty line(the poverty gaps)
as a proportion of the poverty
line. Higher value of the index
shows that the gap between
average expenditure of the poor
and the poverty line is wider.

c. Poverty Severity Index-P
2

describes inequality among the
poor. This measure implicitly
puts more weight on
observations that fall well
below the poverty line. Higher
value of the index shows that
inequality among the poor is
higher.

BAB IV SOSIAL


31. Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) merupakan indikator
komposit yang digunakan untuk
mengukur pencapaian pembangunan
manusia di suatu wilayah.
Walaupun tidak mengukur semua
dimensi dari pembangunan
manusia, IPM setidaknya
mencakup tiga dimensi pokok
pembangunan manusia yang
mencerminkan status kemampuan
dasar manusia. Ketiga
kemampuan dasar itu adalah umur
panjang, dan sehat yang diukur
melalui angka harapan hidup
waktu lahir, berpengetahuan dan
ber-keterampilan yang diukur
dengan angka melek huruf dan
rata-rata lama sekolah, serta akses
terhadap sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai
standar hidup layak yang diukur
dengan pendapatan per kapita
yang disesuaikan.

32. Indeks Pembangunan Gender
(IPG) : Indeks komposit yang
dibangun dari beberapa variabel
untuk mengukur pencapaian
pembangunan manusia dengan
memperhatikan disparitas jender.
Komponen-komponen IPG sama
dengan komponen-komponen
IPM yang telah disesuaikan
dengan memasukan disparitas
tingkat pencapaian antara laki-laki
dan perempuan.

33. Indeks Pemberdayaan Gender
(IDG) : Indeks komposit yang
disusun dari beberapa variabel
yang mencerminkan tingkat
keterlibatan wanita dalam proses
pengambilan keputusan dibidang
politik dan ekonomi.

31. Human Development Index (HDI)
is a composite indicator used to
measure the achievement of
human development in a region.
Although it does not measure all
dimensions of human
development, HDI includes at
least three basic dimensions of
human development which reflects
the status of basic human
capabilities. These three basic
skills that is a long and healthy
life measured by life expectancy at
birth, knowledgeable and skilled
as measured by literacy rates and
average length of the school
population 5 aged years and
above, as well as access to
resources needed to achieve
decent living standards measured
by income adjusted per capita.

32. Gender-related development index
(GDI): a composite index using
variables constructed to measure
human development achievement
taking into account gender
disparity. The GDI components
are the same as the HDI
components but adjusted to
capture the disparity in
achievement between men and
women.

33. Gender empowerment measure
(GEM): a composite index using
variables constructed to measure
the decisionmaking power of
women in political and economic
activities.

SOCIAL CHAPTER IV


IDG didasarkan pada tiga
indikator yaitu persentase wanita
di parlemen, persentase wanita di
lingkungan pekerja profesional,
teknis, tenaga kepemimpinan dan
ketatalaksanaan, serta sumbangan
wanita sebagai penghasil
pendapatan.

The GEM is based on three
indicators: the percentage of those
elected to parliament who are
women, the percentage of
professionals, technicians, senior
officials and managers who are
women, and womens share of
earned income.

BAB IV SOSIAL


4.1 PENDIDIKAN
EDUCATION

Tabel
4.1.1
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Jenis Kelamin
dan Kelompok Umur di Provinsi Banten, 2009-2012

School Enrollment Ratio by Sex and Age Group
Table

Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Sex and Age Group
2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Laki-laki / Male
7 12 97.69 97.75 97.90 98.09
13 15 81.13 82.03 87.30 90.18
16 18 53.95 54.83 57.50 58.13
19 24 11.62 12.11 13.80 14.88

Perempuan / Female
7 12 98.03 98.32 98.60 98.51
13 15 80.63 81.39 89.50 91.92
16 18 45.39 46.42 54.70 59.02
19 24 10.51 11.29 11.30 16.23

Laki-laki + Perempuan /
Male + Female

7 12 97.85 98.01 98.23 98.29
13 15 80.88 81.70 88.36 90.97
16 18 50.00 50.90 56.16 58.58
19 24 11.07 11.70 12.53 15.15

Sumber / Source : BPS Provinsi Banten, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), 2009 2012
BPS Statistics of Banten Province, National Socio Economic Survey, 2009 2012

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.1.2
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut
Kabupaten/Kota dan Kelompok Umur

School Enrollment Ratio by Regency/Municipality
and Age Group in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Kelompok Umur / Age Group
7-12 13-15 16-18 19-24
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 97.60 91.69 53.29 10.41
2. Lebak 97.40 84.49 44.09 7.17
3. Tangerang 98.62 91.53 58.26 8.99
4. Serang 98.93 91.01 51.14 13.64

Kota / Municipality
5. Tangerang 97.81 94.69 69.55 25.88
6. Cilegon 98.84 96.76 68.40 14.32
7. Serang 97.05 86.87 58.54 14.37
8. Tangerang Selatan 99.61 93.58 68.85 28.32

Provinsi Banten 98.29 90.97 58.58 15.55
2011 98.23 88.36 56.16 12.53
2010 98.01 81.70 50.90 11.70
2009 97.85 80.88 50.00 11.07


BAB IV SOSIAL


Tabel
4.1.3
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Taman Kanak-kanak
(TK) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,
2012/2013
Number of Schools, Students, and Teachers in Kindergarten
by Regency/Municipality in Banten Province, 2012/2013
Table

Kabupaten/Kota
Sekolah
Schools
Murid
Students
Guru
Teachers
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 4 220 1 093 7 563 338 464
2. Lebak 2 111 73 3 401 80 154
3. Tangerang 14 395 394 16 880 61 1 444
4. Serang 5 68 206 3 423 101 158

Kota / Municipality
5. Tangerang 1 337 138 18 982 91 1 781
6. Cilegon 14 73 578 3 806 231 334
7. Serang 5 96 722 3 682 120 313

Provinsi Banten 45 1 696 3 204 75 364 1 101 6 407
2011/2012 35 1 658 1 828 60 966 1 010 5 852
2010/2011 28 1 678 1 871 60 247 686 5 988
2009/2010 28 1 598 1 405 70 566 247 7 841

Sumber / Source : Dinas Pendidikan Provinsi Banten / Office of Education Service of Banten Province

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.1.4
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar (SD)
Number of Schools, Students, and Teachers in Primary
Schools by Regency/Municipality in Banten Province,
2012/2013
Table

Kabupaten/Kota
Sekolah
Schools
Murid
Students
Guru
Teachers
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 866 5 160 244 18 434 5 974 2 666
2. Lebak 763 12 164 198 1 903 4 801 2 941
3. Tangerang 751 165 270 680 40 532 4 343 7 979
4. Serang 705 17 185 620 2 475 3 922 2 998

Kota / Municipality
5. Tangerang 377 126 146 042 30 796 2 565 6 174
6. Cilegon 149 23 38 977 6 506 1 610 1 057
7. Serang 224 20 74,386 4,807 2,103 785

Provinsi Banten 4 043 489 1 134 998 156 978 26 792 28 577
2011/2012 4 091 424 1 137 591 118 795 25 068 26 862
2010/2011 4 091 424 1 133 004 119 371 49 315 4 800
2009/2010 4 513 419 1 167 838 74 668 49 695 4 888


BAB IV SOSIAL


Tabel
4.1.5
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Banten, 2012/2013
Number of Schools, Students, and Teachers in Junior High
2012/2013
Table

Kabupaten/Kota
Sekolah
Schools
Murid
Students
Guru
Teachers
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 110 15 39 335 1 867 1 033 1 397
2. Lebak 145 30 45 349 5 044 1 229 1 907
3. Tangerang 65 223 54 279 49 708 1 070 5 260
4. Serang 91 75 38 796 17 933 907 2 538

Kota / Municipality
5. Tangerang 24 154 29 498 39 567 1 072 2 798
6. Cilegon 12 24 9 041 6 511 532 456
7. Serang 25 45 18,736 7,343 603 525
8. Tangerang Selatan 17 107 39 470 49 077 609 1 406

Provinsi Banten 489 673 274 504 177 050 7 055 16 287
2011/2012 544 637 234 324 183 428 9 535 10 110
2010/2011 534 650 234 324 146 342 12 393 4 811
2009/2010 524 650 225 207 125 012 12 393 8 029


SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.1.6
Atas (SMA) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Banten, 2012/2013
Number of Schools, Students, and Teachers in Senior High
2012/2013
Table

Kabupaten/Kota
Sekolah
Schools
Murid
Students
Guru
Teachers
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 18 15 9 265 1 897 365 168
2. Lebak 27 16 12 780 3 500 447 740
3. Tangerang 29 91 20 133 16 886 575 2 339
4. Serang 26 41 13 767 4 784 434 1 031

Kota / Municipality
5. Tangerang 15 74 14 275 11 052 683 1 855
6. Cilegon 5 13 4 202 2 536 331 297
7. Serang 8 22 11 933 4 907 267 283

Provinsi Banten 131 327 89 687 60 285 3 432 7 351
2011/2012 193 236 80 648 61 328 2 993 4 758
2010/2011 134 307 73 900 61 166 4 845 4 927
2009/2010 158 330 90 636 54 954 4 845 5 429


BAB IV SOSIAL


Tabel
4.1.7
Kejuruan (SMK) Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten, 2012/2013
Number of Schools, Students, and Teachers in Senior
Vocational High Schools by Regency/Municipality
in Banten Province, 2012/2013
Table

Kabupaten/Kota
Sekolah
Schools
Murid
Students
Guru
Teachers
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 10 50 7 125 9 240 170 154
2. Lebak 12 30 5 943 7 526 101 696
3. Tangerang 9 110 7 784 35 923 166 3 137
4. Serang 11 52 4 074 8 107 199 672

Kota / Municipality
5. Tangerang 9 101 8156 38603 488 3394
6. Cilegon 4 11 2213 6496 168 331
7. Serang 7 34 6903 9311 235 383

Provinsi Banten 65 445 52 967 153 145 1 587 9 386
2011/2012 62 403 37 665 137 232 1 231 3 337
2010/2011 53 353 33 595 124 402 1 868 5 676
2009/2010 44 339 26 503 99 407 1 836 5 853


SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.1.8
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Raudhatul Athfal
(RA)/ Bustanul Athfal (BA) Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten, 2012/2013
Number of Schools, Students, and Teachers in Islamic
Kindergarten by Regency/Municipality in Banten Province,
2012/2013
Table

Kabupaten/Kota
Sekolah
Schools
Murid
Students
Guru
Teachers
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang - 168 - 3 362 - 585
2. Lebak - 64 - 3 369 - 326
3. Tangerang
1)
- 304 - 13 396 - 1,478
4. Serang - 143 - 4 198 - 601

Kota / Municipality
5. Tangerang - 12 - 11 116 - 1 476
6. Cilegon - 51 - 2 193 - 366
7. Serang - 43 - 1 049 - 250
8. Tangerang Selatan - - - - - -

Provinsi Banten - 785 - 38 683 - 5 082
2011/2012 - 785 - 38 683 - 5 092
2010/2011 - 1 161 - 37 605 - 4 795
2009/2010 - 1 057 - 36 490 - 4 512

Sumber / Source : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten
Regional Office of Ministry of Religious Affairs in Banten Province
Catatan / Note :
1)

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.1.9
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(MI) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,
2012/2013
Primary Schools by Regency/Municipality in Banten
Province, 2012/2013
Table

Kabupaten/Kota
Sekolah
Schools
Murid
Students
Guru
Teachers
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 3 141 796 14 993 1 304 1 621
2. Lebak 2 122 474 21 301 6 102 1 573
3. Tangerang
1)
9 402 5 052 59 849 2 082 3 818
4. Serang 4 103 1 634 17 133 1 767 1 166

Kota / Municipality
5. Tangerang 1 60 306 19 280 1 282 1 019
6. Cilegon 1 10 601 1 478 198 141
7. Serang - 16 - 3 754 197 203

Provinsi Banten 20 854 8 863 137 788 12 932 9 541
2011/2012 20 512 9 363 137 788 2 125 10 807
2010/2011 20 979 15 813 153 861 1 320 9 388
2009/2010 20 957 7 641 132 032 1 222 8 702


Catatan / Note :
1)
SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.1.10
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Tsanawiyah
(MTs) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,
2012/2013
Junior High Schools by Regency/Municipality in Banten
Province, 2012/2013
Table

Kabupaten/Kota
Sekolah
Schools
Murid
Students
Guru
Teachers
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 6 152 4 266 22 712 2 192 795
2. Lebak 4 109 1 765 20 896 6 298 3 491
3. Tangerang
1)
7 214 5 555 43 577 2 330 3 415
4. Serang 5 80 4 302 13 307 1 981 29 982

Kota / Municipality
5. Tangerang 3 22 2 297 9 493 1 244 2 808
6. Cilegon 3 35 2 143 7 074 1 255 940
7. Serang 2 38 1 036 6 353 1 048 959
8. Tangerang Selatan - - - -

Provinsi Banten 30 650 21 364 123 412 16 318 42 390
2011/2012 30 650 21 364 123 412 3 179 13 277
2010/2011 30 812 20 668 158 827 2 223 18 117
2009/2010 30 761 19 678 144 037 1 218 13 217


Catatan / Note :
1)

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.1.11
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Aliyah (MA)
Senior High Schools by Regency/Municipality
in Banten Province, 2012/2013
Table

Kabupaten/Kota
Sekolah
Schools
Murid
Students
Guru
Teachers
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
Negeri
Public
Swasta
Private
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 4 59 1 318 7 844 1 318 1 014
2. Lebak 2 49 624 4 823 1 602 1 168
3. Tangerang
1)
6 66 1 428 6 741 2 948 1 144
4. Serang 1 62 645 9 020 1 512 1 075

Kota / Municipality
5. Tangerang 1 24 1 044 2 287 396 302
6. Cilegon 2 19 1 140 3 262 680 439
7. Serang 3 12 1 063 1 403 371 233
8. Tangerang Selatan

Provinsi Banten 19 291 7 316 35 380 8 828 5 375
2011/2012 19 301 7 314 35 380 2 130 6 698
2010/2011 19 288 11 000 33 237 817 5 911
2009/2010 19 241 7 909 25 425 655 4 524


Catatan / Note :
1)

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.1.12
Jumlah Lembaga, Santri dan Guru Pondok Pesantren
Number of Institutions, Students, and Teachers
in Islamic Boarding Schools by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
Tradisional (Salafi)
Traditional
Modern (Khalafi)
Modern
Lembaga
Institutions
Santri
Students
Guru
Teachers
Lembaga
Institutions
Santri
Students
Guru
Teachers
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 983 45 435 1 966 97 18 320 122
2. Lebak 481 11 814 956 87 5 907 174
3. Tangerang
1)
615 46 158 1 230 71 14 050 86
4. Serang 587 17 578 1 170 86 2 439 228

Kota / Municipality
5. Tangerang 55 3 469 108 18 1 316 36
6. Cilegon 40 2 314 58 3 1 420 18
7. Serang ... ... ... ... ... ...
8. Tangerang Selatan ... ... ... ... ... ...

Provinsi Banten 2 761 126 768 5 488 362 43 452 664
2010 2 744 128 002 5 488 332 44 215 664

BAB IV SOSIAL



Kabupaten/Kota
Kombinasi
Combination
Jumlah
Total
Lembaga
Institutions
Santri
Students
Guru
Teachers
Lembaga
Institutions
Santri
Students
Guru
Teachers
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 30 21 654 80 1 110 85 409 2 168
2. Lebak 53 5 908 106 621 23 629 1 236
3. Tangerang
1)
72 30 110 142 758 90 318 1 458
4. Serang 91 22 161 186 764 42 178 1 584

Kota / Municipality
5. Tangerang 36 3 162 72 109 7 947 216
6. Cilegon 15 2 400 30 58 6 134 106
7. Serang ... ... ... ... ... ...
8. Tangerang Selatan ... ... ... ... ... ...

Provinsi Banten 297 85 393 616 3 420 255 615 6 768
2010 308 84 532 616 3 384 256 749 6 768


Catatan / Note :
1)
Termasuk data Kota Tangerang Selatan / Including Tangerang Selatan Municipality

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.1.13
Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga
Edukatif Negeri dan Swasta di Bawah Kementerian
Pendidikan Nasional di Provinsi Banten,
2008/2009 - 2010/2011
Number of Universities, Students, and Lecturers under
The Ministry of National Education in Banten Province,
2008/2009 - 2010/2011
Table

Uraian
Description
2008/2009 2009/2010 2010/2011
(1) (2) (3) (4)

Perguruan Tinggi / Universities 103 67 95
- Negeri / State-owned Universities 1 1 1
- Swasta / Private-owned Universities 102 66 94

Mahasiswa / Students 60 852 33 597 40 282
- Negeri / State-owned Universities 9 342 13 135 13 627
- Swasta / Private-owned Universities 51 510 20 462 26 655

Tenaga Edukatif / Educative Personnels 4 614 5 022 4 522

Sumber / Source : Kantor Kementerian Pendidikan Nasional
Office of Ministry of National Education

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.1.14
Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga
Edukatif Negeri dan Swasta di Bawah Kementerian
Agama di Provinsi Banten, 2008/2009 - 2010/2011
Number of Universities, Students, and Lecturers under
The Ministry of Religious Affairs in Banten Province,
2008/2009- 2010/2011
Table

Uraian
Description
2008/2009 2009/2010 2010/2011
(1) (2) (3) (4)

Perguruan Tinggi / Universities 27 28 29
- Swasta / Private-owned Universities 25 26 27

Mahasiswa / Students 33 070 33 755 33 794

Tenaga Edukatif / Educative Personnels 2 681 2 891 3 481
- Swasta / Private-owned Universities 1 031 858 823

Sumber / Source : Kantor Kementerian Agama
Office of Ministry of Religious Affairs
SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.1.15
Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut
Kabupaten/Kota dan Pendidikan Yang Ditamatkan
Percentage of Population Aged 10 Years and Over by
Regency/Municipality and Educational Attainment
Table

Kabupaten/Kota
Pendidikan Yang Ditamatkan
< SD
<Primary School
SD / Sederajat
Elementary School
SLTP
J unior High School
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 27.40 40.71 17.62
2. Lebak 32.54 44.70 13.03
3. Tangerang 20.43 23.88 23.67
4. Serang 27.39 32.59 19.86

Kota / Municipality
5. Tangerang 13.27 16.27 21.01
6. Cilegon 12.62 23.73 23.30
7. Serang 21.27 28.58 17.79
8. Tangerang Selatan 9.57 16.05 19.48

Provinsi Banten 20.49 26.89 20.09
2011 20.80 28.60 19.65
2010 22.25 29.48 18.92
2009 25.88 29.71 18.10

BAB IV SOSIAL



Kabupaten/Kota
Pendidikan Yang Ditamatkan
SLTA
Senior High Sch.
Dipl. I / II Dipl. III - Univ.
Jumlah
Total
(1) (5) (6) (7) (8)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 11.45 0.42 2.41 100.00
2. Lebak 8.21 0.29 1.23 100.00
3. Tangerang 27.55 0.58 3.89 100.00
4. Serang 17.14 0.36 2.65 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 39.21 0.56 9.68 100.00
6. Cilegon 32.69 1.29 6.38 100.00
7. Serang 25.05 0.50 6.80 100.00

Provinsi Banten 25.46 0.59 6.47 100.00
2011 23.88 0.55 6.54 100.00
2010 22.66 0.58 6.11 100.00
2009 20.73 0.64 4.94 100.00

Sumber / Source BPS Provinsi Banten, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), 2009 - 2012
BPS Statistics of Banten Province, National Socio Economic Survey, 2009 - 2012

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.1.16
Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut
Kabupaten/Kota dan Kepandaian Membaca dan
Menulis di Provinsi Banten, 2012
Percentage of Population Aged 10 Years and Over by
Regency/Municipality and Reading and Writing Ability
Table

Kabupaten/Kota
Kepandaian Membaca dan Menulis
Reading dan Writing Ability
Jumlah
Total
Huruf Latin
Latin
Huruf Lainnya
Other
Huruf Latin &
Huruf Lainnya
Latin & Other
Tidak Dapat
Disable
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 44.94 0.48 50.43 4.15 100.00
2. Lebak 16.22 2.68 77.42 3.68 100.00
3. Tangerang 35.32 0.74 60.33 3.61 100.00
4. Serang 11.38 2.55 82.04 4.02 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 28.65 1.05 68.22 2.08 100.00
6. Cilegon 7.82 1.95 88.51 1.71 100.00
7. Serang 22.23 1.69 73.21 2.87 100.00
8. Tangerang Selatan 56.41 0.27 41.96 1.36 100.00

Provinsi Banten 31.03 1.24 64.66 3.07 100.00
2011 33.01 1.54 62.09 3.35 100.00
2010 27.37 1.85 67.38 3.40 100.00
2009 40.01 2.82 53.59 3.58 100.00

Sumber / Source BPS Provinsi Banten, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), 2009 - 2012
BPS Statistics of Banten Province, National Socio Economic Survey, 2009 - 2012

BAB IV SOSIAL


4.2 KESEHATAN
HEALTH

Tabel
4.2.1
Jumlah Rumah Sakit dan Tempat Tidur Menurut
Kabupaten/Kota dan Status Kepemilikan
Number of Hospitals and Beds by Regency/Municipality
and Ownership Status in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Milik Pemerintah
Governments Own
Milik Swasta
Privates Own
Jumlah
Total
Rumah
Sakit
Hospitals
Tempat
Tidur
Beds
Rumah
Sakit
Hospitals
Tempat
Tidur
Beds
Rumah
Sakit
Hospitals
Tempat
Tidur
Beds
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 1 259 - - 1 259
2. Lebak 2 410 1 91 3 501
3. Tangerang 2 531 15 1 015 17 1 546
4. Serang 1 263 1 55 2 318

Kota / Municipality
5. Tangerang 2 301 16 1 766 18 2 067
6. Cilegon 1 248 4 377 5 625
7. Serang 1 136 4 268 5 404

Provinsi Banten 11 2 170 61 4 978 72 7 148
2011 10 2 032 59 4 447 69 6 479
2010 10 1 788 59 4 228 69 6 016

Sumber / Source : Dinas Kesehatan Provinsi Banten / Office of Health Service of Banten Province

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.2.2
Jumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

Number of Community Health Center
by Regency/Municipality in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Puskesmas / Community Health Center
Puskesmas
Pembantu
Sub Health
Center
Puskesmas
Keliling
Mobile Health
Center
Dengan
Rawat Inap
With
Inpatient
Facility
Tanpa
Rawat Inap
Without
Inpatient
Facility
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 9 27 36 58 39
2. Lebak 14 26 40 73 44
3. Tangerang 10 32 42 34 42
4. Serang 15 15 30 48 33

Kota / Municipality
5. Tangerang 2 30 32 9 30
6. Cilegon 3 5 8 11 10
7. Serang 7 8 15 14 12
8. Tangerang Selatan 18 7 25 14 10

2011 68 154 222 261 213
2010 50 158 208 263 207

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.2.3
Jumlah Dokter di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi di Banten, 2012

Number of Medical Doctors at Government and Private
Hospitals by Regency/Municipality in Banten Province,
2012
Table

Kabupaten/Kota
Dokter Umum
General
Practitioner
Dokter Ahli
Medical
Specialist
Dokter Gigi
Dentist
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 86 20 18 124
2. Lebak 175 36 39 250
3. Tangerang 297 317 131 745
4. Serang 205 34 33 272

Kota / Municipality
5. Tangerang 332 664 177 1 173
6. Cilegon 77 60 20 157
7. Serang 86 94 28 208

Provinsi Banten 1 552 1 805 592 3 949
2011 815 1 565 291 2 671
2010 915 1 160 431 2 506


SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.2.4
Jumlah Dokter di Puskesmas
1)
Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi di Banten, 2012

Number of Medical Doctors at Community Health Center
Table

Kabupaten/Kota
Dokter Umum
General
Practitioner
Dokter Ahli
Medical
Specialist
Dokter Gigi
Dentist
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 45 - 11 56
2. Lebak 60 - 28 88
3. Tangerang 101 - 63 164
4. Serang 43 - 60 103

Kota / Municipality
5. Tangerang 95 - 68 163
6. Cilegon 40 - 17 57
7. Serang 27 - 13 40
8. Tangerang Selatan 64 - 48 112

Provinsi Banten 475 - 308 783
2011 398 - 261 659
2010 453 6 255 714


Catatan / Note :
1)
Termasuk Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
Including the Sub Health Center and Mobile Health Center

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.2.5
Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter di Rumah Sakit
dan Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Banten, 2012
Number of Health Professionals Other Than Doctor
at Hospitals and Community Health Centers
Table

Kabupaten/Kota
Sarjana
Farmasi
Pharma-
ceutical
Bachelor
Sarjana
Kesehatan
Masyarakat
Public Health
Bachelor
Perawat
Nurse
Bidan
Midwife
Paramedis Non
Keperawatan
Non-Nurse
Paramedics
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 1 44 874 589 63
2. Lebak 5 31 1 422 654 33
3. Tangerang
1)
3 114 2 052 901 479
4. Serang 3 22 1 038 555 44

Kota / Municipality
5. Tangerang 19 53 2 514 531 586
6. Cilegon 3 24 721 162 112
7. Serang 31 60 505 522 117

Provinsi Banten 70 371 11 233 4 392 1 748
2011 151 322 6 214 3 379 795
2010 95 273 5 757 2 508 1 746

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.2.6
Jumlah Sarana Penyalur Obat Menurut Kabupaten/Kota

Number of Drug Distribution Facility by Regency/
Municipality in Banten Province, 2012

Table

Kabupaten/Kota
Industri
Farmasi
Pharma-
ceutical
Industries
Industri
Kecil Obat
Lainnya
Other Drug
Industries
Pedagang
Besar
Farmasi
Pharmacy
Main
Dealers
Apotik
Pharma-
cies
Toko
Obat
Drug
Stores

Rumah
Sakit
Hospitals
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang - - - 43 13 1 57
2. Lebak - - - 32 17 3 52
3. Tangerang 16 12 14 231 57 17 347
4. Serang 4 2 1 35 10 2 54

Kota / Municipality
5. Tangerang 10 1 27 185 19 18 260
6. Cilegon - - 1 52 7 5 65
7. Serang - 2 10 59 19 5 95
8. Tangerang Selatan 1 4 12 280 84 21 402

Provinsi Banten 31 21 65 917 226 72 1 332
2011 30 181 84 814 215 69 1 393
2010 30 184 81 813 246 69 1 414


BAB IV SOSIAL


Tabel
4.2.7
Persentase Balita Menurut Kabupaten/Kota dan Penolong
Persalinan Terakhir di Provinsi Banten, 2012

Percentage of Children Under Five Years by Regency/
Municipality and Last Birth Attendant in Banten Province,
2012
Table

Kabupaten/Kota
Dokter
Doctor
Bidan
Midwife
Lainnya
Others
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 5.11 42.59 52.30 100.00
2. Lebak 5.87 38.69 55.43 100.00
3. Tangerang 18.06 68.86 13.08 100.00
4. Serang 7.70 51.28 41.02 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 31.19 66.09 2.71 100.00
6. Cilegon 13.28 77.87 8.84 100.00
7. Serang 18.59 56.50 24.91 100.00

Provinsi Banten 17.60 59.23 23.17 100.00
2011 16.25 55.52 28.23 100.00
2010 17.47 53.94 28.59 100.00
2009 15.61 52.92 31.47 100.00

Sumber / Source : BPS Provinsi Banten, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), 2009- 2012
BPS Statistics of Banten Province, National Socio Economic Survey,2009-2012

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.2.8
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Menurut
Tempat Rujukan Berobat dan Kabupaten/Kota

Percentage of People Who Sought Treatment Outpatient
by Place of Referral For Treatment and Regency/
Table

Kabupaten/Kota
Tempat Rujukan Berobat / Place of Referral for Treatment
Rumah
Sakit
Hospital
Praktek
Dokter
Doctor
Puskesmas
Community
Health
Center
Petugas
Kesehatan
Health
Worker
Lainnya
Others
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 5.80 30.14 39.26 34.48 3.27
2. Lebak 5.85 16.89 29.41 52.13 5.84
3. Tangerang 6.29 56.45 24.75 21.15 1.42
4. Serang 3.69 25.51 25.66 48.21 1.15

Kota / Municipality
5. Tangerang 19.46 63.77 21.84 6.68 5.81
6. Cilegon 17.92 34.81 36.51 17.43 1.03
7. Serang 12.73 35.80 26.11 27.25 2.90

Provinsi Banten 9.82 45.35 26.96 25.12 2.72
2011 9.05 36.87 26.56 22.27 5.24
2010 9.03 37.54 29.78 20.26 3.38
2009 6.65 39.30 27.45 23.58 3.02


BAB IV SOSIAL


Tabel
4.2.9
Jumlah Bayi dan Cakupan Imunisasi Bayi Menurut
Kabupaten/Kota dan Jenis Imunisasi
Number of Infants and Infant Immunization Coverage
by Regency/Municipality and Type of Immunization
Table

Kabupaten/Kota
Jumlah
Bayi
No.of
Infants
Jenis Imunisasi / Type of Immunization
BCG DPT-I DPT-II DPT-III
Campak
Measles
Polio-I Polio-IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 24 601 24 082 24 764 24 490 24 059 23 149 24 622 24 026
2. Lebak 22 660 22 769 22 888 21 688 21 131 20 538 23 111 21 077
3. Tangerang 53 319 53 917 54 438 53 079 52 707 51 383 54 207 52 459
4. Serang 26 120 28 418 28 548 27 741 27 312 26 932 29 053 27 996

Kota / Municipality
5. Tangerang 37 791 37 699 37 341 36 316 36 062 35 660 38 127 36 183
6. Cilegon 7 208 7 450 7 528 7 528 7 394 7 245 7 444 7 387
7. Serang 12 091 12 762 12 635 12 489 12 492 12 054 12 655 12 445
8. Tangerang Selatan 27 989 28 783 28 857 28 377 28 260 27 860 28 799 27 850

Provinsi Banten 211 779 215 880 217 039 211 708 209 417 204 821 218 018 209 423
2011 219 082 216 578 218 204 212 333 208 775 205 448 220 640 208 943
2010 209 167 203 130 208 750 201 966 199 881 201 338 211 389 203 122

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.2.10
Jumlah Kasus Penyakit Menurut Jenis Penyakit
dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2012

Number of Disease Cases by Type of Disease
and Regency/Municipality in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Malaria

TB
Paru
Tuber-
culosis
Pneumo-
nia
1)
Kusta
Leprosy
Tetanus
Neona-
torum
Campak
Meas-
less
Diare
2)
Diarrhea
2)

DBD
3)

DHF
3)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 171 7 446 3 028 53 3 363 43 205 238
2. Lebak 47 9 704 1 527 99 16 35 51 323 226
3. Tangerang 3 15 701 4 575 480 - 437 33 382 535
4. Serang 4 18 268 2 993 183 8 13 34 548 500

Kota / Municipality
5. Tangerang - 9 673 7 483 91 - 678 39 218 535
6. Cilegon - 3 345 1 685 31 3 44 15 570 381
7. Serang - 7 150 1 859 146 1 101 14 387 394
8. Tangerang Selatan 3 7 151 2 082 104 - 175 19 887 840

Provinsi Banten 228 78 438 25 268 1 187 31 1 846 251 520 3649
2011 4 531 8 387 34 110 958 38 1 912 181 817 1 736
2010 157 8 006 9 913 559 40 2 201 440 5 767


Catatan / Note :

1)
Pneumonia pada balita / Pneumonia on children under five years
2)
Jumlah kejadian luar biasa / Number of extra ordinary cases
3)
DHF / Dengue Haemorrhagic Fever

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.2.11
Kumulatif Kasus AIDS dan Kasus Meninggal Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi di Banten, 2012

AIDS Cumulative Cases and Death Cases
Table

Kabupaten/Kota
Jumlah Kasus
Number of Cases
Jumlah Meninggal
Number of Deaths
(1) (2) (3)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 4 0
2. Lebak 26 4
3. Tangerang 41 2
4. Serang 8 0

Kota / Municipality
5. Tangerang 98 1
6. Cilegon 13 10
7. Serang 10 2
8. Tangerang Selatan 7 1

Provinsi Banten 207 20
2011 190 29
2010 109 17


SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.2.12
Jumlah Pasangan Usia Subur Menurut Kabupaten/Kota
dan Umur Istri di Provinsi Banten, 2012

Number of Fertile Age Couples by Regency/Municipality
and Wife Age in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Umur Istri (tahun) / Wife Age (years old)
Jumlah
Total
< 20 20 29 > 29
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 13 908 87 766 126 196 227 870
2. Lebak 27 187 110 086 127 400 264 673
3. Tangerang 46 331 226 201 315 405 587 937
4. Serang 8 347 112 330 153 848 274 525

Kota / Municipality
5. Tangerang 3 011 61 923 187 960 252 894
6. Cilegon 1 065 18 926 49 624 69 615
7. Serang 3 504 34 123

66 983
104 610

Provinsi Banten 112 321 729 206 1 149 827 1 911 354
2011 114 026 808 573 1 022 747 1 945 346
2010 99 990 713 609 1 059 735 1 873 334
2009 97 132 746 049 975 789 1 818 970

Sumber / Source : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten
National Family Planning Coordinating Board of Banten Province
BAB IV SOSIAL


Tabel
4.2.13
Jumlah Akseptor Keluarga Berencana Menurut
Kabupaten/Kota dan Alat/Cara Kontrasepsi yang
Digunakan di Provinsi Banten, 2012
Number of Family Planning Acceptors by Regency/
Municipality and Method of Contraception
Table

Kabupaten/Kota
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Long TermMethod
I U D
I U D
M O P
Vasectomy
M O W
Tubectomy
Susuk
Implant
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 16 622 2 442 4 181 20 251
2. Lebak 19 247 2 695 4 640 22 356
3. Tangerang 46 075 4 352 7 926 36 239
4. Serang 21 054 2 446 4 315 20 325

Kota / Municipality
5. Tangerang 24 079 1 354 2 748 11 368
6. Cilegon 6 538 548 1 020 4 575
7. Serang 8 513 703 1 311 5 863

Provinsi Banten 161 105 16 125 29 092 134 201
2011 202 113 17 837 35 459 142 004
2010 177 350 13 842 32 388 116 651
2009 150 283 12 742 28 145 108 995

SOCIAL CHAPTER IV


Kabupaten/Kota
Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(Non MKJP)/ Long TermMethod
Jumlah
Total
(MKJP + Non
MKJP)
Suntik
Injection
Pil
Pil
Kondom
Condom
(1) (6) (7) (8) (9)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 64 344 38 894 4 528 151 262
2. Lebak 74 364 44 586 5 064 172 952
3. Tangerang 175 801 99 612 9 293 379 298
4. Serang 80 818 47 071 4 863 180 892

Kota / Municipality
5. Tangerang 90 897 48 934 3 617 182 997
6. Cilegon 24 873 13 901 1 226 52 681
7. Serang 32 377 18 062 1 581 68 410

Provinsi Banten 615 661 351 385 33 721 1 341 290
2011 651 248 366 001 43 872 1 458 534
2010 583 755 316 879 14 027 1 254 892
2009 599 563 270 754 11 814 1 182 296

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.2.14
Jumlah Keluarga Menurut Kabupaten/Kota dan
Tahapan Keluarga Sejahtera di Provinsi Banten, 2012

Number of Families by Regency/Municipality and Level of
Prosperous Family in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Keluarga
Pra Sejahtera
Pre-level
Prosperous Family
Keluarga Sejahtera
Tahap I
Prosperous Family
Level I
Keluarga Sejahtera
Tahap II
Prosperous Family
Level II
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 87 159 87 203 69 056
2. Lebak 83 595 93 942 107 723
3. Tangerang 131 529 168 255 207 890
4. Serang 85 430 89 456 108 205

Kota / Municipality
5. Tangerang 25 657 58 401 116 680
6. Cilegon 5 288 8 621 37 302
7. Serang 17 038 27 181 53 122

Provinsi Banten 446 115 580 048 803 114
2011 462 695 580 424 789 616
2010 482 141 538 508 737 853
2009 479 278 568 582 695 694

SOCIAL CHAPTER IV


Kabupaten/Kota
Keluarga Sejahtera
Tahap III
Prosperous Family
Level III
Keluarga Sejahtera
Tahap III Plus
Prosperous Family
Level III Plus
Jumlah
Total
(1) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 47 901 13 816 305 135
2. Lebak 44 797 10 310 340 367
3. Tangerang 133 818 48 729 690 221
4. Serang 70 211 13 177 366 479

Kota / Municipality
5. Tangerang 109 623 25 381 335 742
6. Cilegon 31 003 6 415 88 629
7. Serang 29 636 7 258 134 235

Provinsi Banten 551 550 168 878 2 549 705
2011 510 665 168 553 2 511 953
2010 502 678 153 476 2 414 656
2009 470 053 156 801 2 370 408


BAB IV SOSIAL


4.3 PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN
HOUSING AND ENVIRONMENT

Tabel
4.3.1
Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota
dan Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal

and Dwelling Occupancy Status in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal
Dwelling Occupancy Status
Jumlah
Total
Milik Sendiri
Owner Self
Kontrak
Contract
Sewa
Rent
Lainnya
Other
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 90.08 0.72 0.28 8.92 100.00
2. Lebak 91.77 0.56 0.00 7.67 100.00
3. Tangerang 75.07 6.96 8.60 9.38 100.00
4. Serang 85.06 4.59 2.16 8.19 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 59.94 1.78 28.90 9.38 100.00
6. Cilegon 76.52 1.91 13.40 8.16 100.00
7. Serang 81.80 2.28 3.69 12.23 100.00

Provinsi Banten 76.98 3.91 10.03 9.08 100.00
2011 75.96 5.05 9.83 9.16 100.00
2010 72.33 7.21 10.47 9.99 100.00
2009 74.35 7.07 8.00 10.58 100.00

Sumber / Source : BPS Provinsi Banten, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), 2009-2012
BPS Statistics of Banten Province, National Socio Economic Survey, 2009-2012

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.3.2
dan Jenis Lantai Terluas Bangunan Tempat Tinggal
and Widest Floor Type of House
Table

Kabupaten/Kota
Jenis Lantai Terluas Bangunan Tempat Tinggal
Widest Floor Type of House
Jumlah
Total
Tanah
Ground Floor
Bukan Tanah
Not The Ground Floor
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 10.24 89.76 100.00
2. Lebak 5.30 94.70 100.00
3. Tangerang 6.04 93.96 100.00
4. Serang 8.13 91.87 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 2.25 97.75 100.00
6. Cilegon 1.79 98.21 100.00
7. Serang 2.27 97.73 100.00

2011 5.73 94.27 100.00
2010 6.89 93.11 100.00
2009 9.83 90.17 100.00


BAB IV SOSIAL


Tabel
4.3.3
dan Luas Lantai Bangunan Tempat Tinggal

and House Floor Area in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Luas Lantai Bangunan Tempat Tinggal (m
2
)
Floor Area of House (m
2
)
Jumlah
Total
<20 20 49 50 99 100 149 150+
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 2.43 31.42 53.18 9.38 3.59 100.00
2. Lebak 2.57 56.25 35.37 3.85 1.96 100.00
3. Tangerang 7.32 34.30 51.34 6.35 0.70 100.00
4. Serang 4.96 31.67 51.66 7.20 4.52 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 13.75 28.61 33.66 15.71 8.28 100.00
6. Cilegon 1.53 12.90 48.17 22.61 14.79 100.00
7. Serang 2.93 12.36 56.34 21.29 7.06 100.00
8. Tangerang Selatan 1.90 26.99 40.17 16.63 14.31 100.00

Provinsi Banten 5.99 32.47 45.30 10.75 5.50 100.00
2011 7.43 34.09 45.00 8.62 4.86 100.00
2010 8.45 34.47 41.82 9.92 5.34 100.00
2009 8.61 33.81 42.66 9.61 5.31 100.00

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.3.4
dan Jenis Dinding Terluas Bangunan Tempat Tinggal
and Widest Wall Type of House
Table

Kabupaten/Kota
Jenis Dinding Terluas Bangunan Tempat Tinggal
Type of Widest Wall of House
Jumlah
Total
Tembok
Brick
Kayu
Wood
Lainnya
Others
(1) (2) (3) (4) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 50.45 3.27 46.28 100.00
2. Lebak 50.33 7.82 41.85 100.00
3. Tangerang 89.72 1.88 8.40 100.00
4. Serang 83.69 3.04 13.27 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 94.96 2.99 2.06 100.00
6. Cilegon 95.43 4.12 0.45 100.00
7. Serang 93.24 4.08 2.68 100.00

Provinsi Banten 82.76 3.14 14.10 100.00
2011 81.50 3.36 15.14 100.00
2010 82.25 3.82 13.93 100.00
2009 80.10 3.40 16.50 100.00


BAB IV SOSIAL


Tabel
4.3.5
dan Jenis Atap Bangunan Tempat Tinggal
and Type of Roof House in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Jenis Atap Bangunan Tempat Tinggal
Type of Roof House
Jumlah
Total
Beton
Concrete Roof
Genteng
Tile
Lainnya
Others
(1) (2) (3) (4) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 0.66 84.94 14.40 100.00
2. Lebak 1.31 87.51 11.18 100.00
3. Tangerang 2.92 86.11 10.97 100.00
4. Serang 3.34 91.84 4.82 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 4.69 67.00 28.31 100.00
6. Cilegon 6.67 89.38 3.95 100.00
7. Serang 1.73 95.25 3.02 100.00

Provinsi Banten 3.20 82.63 14.18 100.00
2011 3.39 82.65 13.96 100.00
2010 2.37 83.23 14.40 100.00
2009 1.80 85.80 12.40 100.00


SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.3.6
dan Sumber Penerangan Utama di Provinsi Banten, 2012
and Main Source of Lighting in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Sumber Utama Penerangan
Main Source of Lighting
Jumlah
Total
Listrik
Electric
Bukan Listrik
Non Electric
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 97.67 2.33 100.00
2. Lebak 98.46 1.54 100.00
3. Tangerang 99.79 0.21 100.00
4. Serang 99.19 0.81 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 99.67 0.33 100.00
6. Cilegon 100.00 0.00 100.00
7. Serang 99.50 0.50 100.00

2011 99.27 0.73 100.00
2010 97.67 2.33 100.00
2009 94.60 5.40 100.00

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.3.7
dan Sumber Utama Air Minum di Provinsi Banten, 2012
and Main Source of Drinking Water in Banten Province,
2012
Table

Kabupaten/Kota
Sumber Utama Air Minum
Main Source of Drinking Water
Jumlah
Total
Air dalam
kemasan
Packaged
Water
Ledeng
Pipe
Water
Pompa
Well
Pumps
Sumur
Water
Wells
Lainnya
Other
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 9.16 6.29 8.37 49.02 27.16 100.00
2. Lebak 7.60 4.09 12.25 50.39 25.67 100.00
3. Tangerang 51.85 4.71 32.70 10.51 0.23 100.00
4. Serang 42.49 3.35 23.28 23.06 7.82 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 59.18 10.32 28.07 1.53 0.91 100.00
6. Cilegon 74.41 2.37 15.12 7.47 0.64 100.00
7. Serang 56.68 1.30 27.69 13.62 0.71 100.00

Provinsi Banten 42.72 4.94 26.74 18.52 7.08 100.00
2011 40.84 5.13 25.11 21.97 6.95 100.00
2010 37.38 5.17 24.93 23.53 8.99 100.00
2009 26.86 7.01 32.23 22.47 11.43 100.00


SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.3.8
dan Bahan Bakar Utama Untuk Memasak
and Type of Main Fuel for Cooking
Table

Kabupaten/Kota
Bahan Bakar Utama Untuk Memasak
Main Fuel for Cooking
Jumlah
Total
Listrik
Electric
Gas/Elpiji
Gas
Minyak
Tanah
Kerosene
Kayu Bakar
Wood
Lainnya
Others
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 0.26 35.41 0.00 63.47 0.87 100.00
2. Lebak 0.62 26.22 0.24 72.82 0.10 100.00
3. Tangerang 1.32 83.95 0.87 11.33 2.53 100.00
4. Serang 0.40 61.12 0.47 34.23 3.78 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 0.37 93.61 2.34 1.02 2.65 100.00
6. Cilegon 0.00 91.11 0.58 8.32 0.00 100.00
7. Serang 1.38 79.45 1.18 17.0 0.99 100.00

Provinsi Banten 0.85 72.68 0.96 23.65 1.87 100.00
2011 1.81 66.39 2.15 27.83 1.83 100.00
2010 2.08 63.15 3.40 29.16 2.22 100.00
2009 1.90 61.50 4.00 31.20 1.40 100.00


BAB IV SOSIAL


Tabel
4.3.9
dan Penggunaan Fasilitas Buang Air Besar
and Use of Toilet Facilities
Table

Kabupaten/Kota
Penggunaan Fasilitas Buang Air Besar
Use of Toilet Facility
Jumlah
Total
Sendiri
Private
Bersama
Collective
Umum
Public
Tidak Ada
None
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 49.75 6.25 4.43 39.57 100.00
2. Lebak 43.19 7.20 1.58 48.03 100.00
3. Tangerang 63.30 15.91 1.58 19.21 100.00
4. Serang 49.57 4.78 1.66 43.99 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 81.67 14.36 2.96 1.01 100.00
6. Cilegon 84.23 2.89 1.12 11.76 100.00
7. Serang 70.39 3.65 1.98 23.98 100.00

Provinsi Banten 66.12 9.86 1.98 22.04 100.00
2011 62.92 11.72 2.52 22.84 100.00
2010 62.77 11.47 2.50 23.25 100.00
2009 59.40 12.00 3.40 25.30 100.00


SOCIAL CHAPTER IV


4.4. KERAWANAN SOSIAL DAN KRIMINALITAS
SOCIAL INSECURITY AND CRIME

Tabel
4.4.1
Karakteristik Kerawanan Sosial Menurut Kabupaten/
Kota di Provinsi Banten, 2012
Social Insecurity Characteristics by Regency/ Municipality
Table

Kabupaten/Kota
Komunitas Adat
Terpencil
Tribal Communities
Korban Bencana
Alam
Natural Disaster
Victims
Korban Bencana
Sosial/Pengungsi
Social Disaster
Victims/Refugee
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 222 13 117 -
2. Lebak 1 823 2 721 140
3. Tangerang - - -
4. Serang - 1 165 -

Kota / Municipality
5. Tangerang - 6 13
6. Cilegon - 1 440 5
7. Serang - 36 31
8. Tangerang Selatan - 229 23

2011 14 048 42 701 530

BAB IV SOSIAL



Kabupaten/Kota
Korban Tindak
Kekerasan
Victims of
Violence
Pekerja Migran
Terlantar
Migrant Workers
Neglected
Penyandang Cacat
Disabled People

(1) (5) (7) (8)

Kabupaten / Regency
2. Lebak 218 186 3 520
3. Tangerang - 30 883
4. Serang 98 287 5 343

Kota / Municipality
5. Tangerang 12 - 2 448
6. Cilegon 27 1 1 178
7. Serang 51 33 904

Provinsi Banten 516 652 15 564
2011 428 267 15 279

Sumber / Source : Dinas Sosial Provinsi Banten / Office of Social Service of Banten Province

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.4.2
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Menurut

Potency and Source of Social Welfare by Regency/
Table

Kabupaten/Kota
Pekerja
Sosial
Masyarakat
Social
Workers
Organisasi
Sosial
Social
Organization
Karang
Taruna
Youth
Club
KKDU WKSBM
(1) (2) (3) (4) (6) (7)

Kabupaten/Regency
1. Pandeglang 1 675 147 335 20 17
2. Lebak 1 725 536 345 262 15
3. Tangerang 1 370 22 303 22 29
4. Serang 370 56 202 30 36

Kota/Municipality
5. Tangerang 520 302 104 165 55
6. Cilegon 215 10 53 149 3
7. Serang 330 20 66 - -
8. Tangerang Selatan 54 72 61 - 5

Provinsi Banten 6 259 1 165 1 469 648 160
2011 6 181 1 041 1 426 533 158

Sumber / Source : Dinas Sosial Provinsi Banten / Office of Social Service of Banten Province

Catatan / Note : - KKDU : Kerjasama Kelembagaan Dunia Usaha
- WKSBM : Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.4.3
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Menurut Jenis dan Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (jiwa), 2012
Number of Social Welfare Problem Bearers by Kind and
Regency/Municipality in Banten Province (person), 2012
Table

Kabupaten/Kota
Anak
Terlantar
Neglected
Children
Anak
Jalanan
Children
to be
Beggar
Wanita
Tuna Susila
Prostitute
Pengemis
Beggars
Gelandangan
Vagrants
Balita
Terlantar
Neglected
Baby
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 140 8 15 31 9 32
2. Lebak 2 539 212 80 149 50 327
3. Tangerang 396 34 20 6 7 37
4. Serang 2 432 42 18 49 71 608

Kota / Municipality
5. Tangerang 724 110 - 117 25 203
6. Cilegon 207 120 50 25 31 71
7. Serang 1 361 192 74 36 31 99

Provinsi Banten 8 014 881 472 513 271 1 399
2011 10 478 1 628 1 256 1 232 437 1 635

SOCIAL CHAPTER IV



Kabupaten/Kota
Korban
NAPZA
Drugs
Addicted
Bekas
Narapidana
Presiour Scor
Keluarga
Bermasalah
Sosial
Psikologi
Lansia
Terlantar
Abondoned
Elderly
Jumlah
Total
(1) (8) (9) (10) (11) (12)

Kabupaten/Regency
1. Pandeglang 10 72 1 2 051 2 369
2. Lebak 153 486 116 11 599 15 711
3. Tangerang 37 145 150 3 658 4 490
4. Serang 36 85 164 5 461 8 966

Kota/Municipality
5. Tangerang 17 30 89 1 839 3 154
6. Cilegon 38 18 193 686 1 439
7. Serang 30 41 - 1 495 3 359

Provinsi Banten 371 955 917 26 993 40 826
2011 1 321 1 944 2 061 17 065 39 057

Sumber / Source : Dinas Sosial Provinsi Banten / Office of Social Services Banten Province Government

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.4.4
Jumlah Tindak Pidana Menurut Wilayah Kepolisian
Resort di Provinsi Banten, 2010-2012

Crime Total by Subregional Police Office
Table

Kepolisian Resort
Subregional Police
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Kepolisian Resort - Polda Banten
Subregional Police under
Banten Regional Police

1. Pandeglang 1 559 1 019
2. Lebak 660 774
3. Serang 378 357
4. Cilegon 378 284

Kepolisian Resort - Polda Metro Jaya
Metro J aya Regional Police

5. Kota Tangerang 3 284 1 905 1 895
6. Kabupaten Tangerang 5 994 6 588 6 095
7. Bandara Soekarno-Hatta 220 196 248

Sumber / Source : Kepolisian Republik Indonesia, Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Kepolisian Daerah Banten
Indonesian National Police, Metro Jaya and Banten Regional Police

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.4.5
Resiko Penduduk Terjadi Tindak Pidana per 100.000
Penduduk Menurut Wilayah Kepolisian Resort
Crime Rate per 100,000 Population by Subregional Police
Office in Banten Province, 2010-2012
Table

Kepolisian Resort
Subregional Police
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)


1. Pandeglang ... ... ...
2. Lebak 29 23 ...
3. Serang ... ... ...
4. Cilegon 114 134 ...


5. Kota Tangerang 214 124 102
6. Kabupaten Tangerang 166 184 169
7. Bandara Soekarno-Hatta - - -


BAB IV SOSIAL


Tabel
4.4.6
Selang Waktu Terjadinya Tindak Pidana Menurut
Wilayah Kepolisian Resort di Provinsi Banten, 2010-2012
Time Interval of Crimes Occurance by Subregional Police
Office in Banten Province, 2010-2012

Table

Kepolisian Resort
Subregional Police
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)


1. Pandeglang 5
o
.37'.08" 8
o
.35'.48" ...
2. Lebak 13
o
.16'.22" 11
o
.19'.04" ...
3. Serang 23
o
.10'.29" 24
o
.32'.16" ...
4. Cilegon 23
o
.10'.29" 30
o
.50'.42" ...


5. Kota Tangerang 2
o
.40'.03" 4
o
.35'.54" 16
o
.38'.30"
6. Kabupaten Tangerang 1
o
.28'.26" 1
o
.19'.47" 5
o
.10'.26"
7. Bandara Soekarno-Hatta 39
o
.49'.05" 44
o
.41'.38" 5 Hari 7
o
.9'.39"


Catatan / Note :
0
: jam / hours
: menit / minutes
: detik / second
SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.4.7
Persentase Penyelesaian Tindak Pidana Menurut Wilayah
Kepolisian Resort di Provinsi Banten, 2010-2012
Completion Percentage of Criminal Cases by Subregional
Police Office in Banten Province, 2010-2012

Table

Kepolisian Resort
Subregional Police
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)


1. Pandeglang 76 59 ...
2. Lebak 71 72 ...
3. Serang ... ... ...
4. Cilegon 67 49 ...


5. Kota Tangerang 55 64 74
6. Kabupaten Tangerang 28 35 68
7. Bandara Soekarno-Hatta 77 65 80


BAB IV SOSIAL


Tabel
4.4.8
Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut
Jenis Kejahatan di Provinsi Banten, 2012

Number of Crime Happens by Type of Crime
Table

Jenis Kejahatan
Type of Crime
Tindak Kejahatan / Crime
Tindak Pidana
Crime
Penyelesaian Tindak Pidana
The Settlement of Criminal
(1) (2) (3)

1. Pembunuhan / Murder 18 35
2. Penganiyaan dengan pemberatan 223 166
3. Pencurian dengan pemberatan (Curat) 2 063 1 027
4. Pencurian dengan kekerasan (Curas)
Theft with violence
171 96
5. Pencurian kendaraan bermotor (Curanmor)
Motor vehicle theft
855 992
6. Kebakaran / Fire 96 14
7. Perjudian / Gambling 118 201
8. Pemerasan / Extortion 49 17
9. Perkosaan / Rape 16 8
10. Narkotika / Narcotics 451 418
11. Kenakalan Remaja / Adolescent hoax 3 -
12. Lainnya / Others - -

Jumlah / Total 4 063 2 974

Sumber / Source : Kepolisian Republik Indonesia, Kepolisian Daerah Metro Jaya
Indonesian National Police, Metro Jaya Regional Police

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.4.9
Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban

Number of Accidents and Victims
Table

Bulan
Month
Jumlah
Kecelakaan
Total Accidents
Korban (orang)
Victim(person)
Meninggal
Deaths
Luka Berat
Seriously Injured
Luka Ringan
Slightly Injured
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari / January 654 82 250 524
Februari / February 634 77 199 481
Maret / March 713 75 255 543
April / April 688 81 227 550
Mei / May 708 84 233 537
Juni / June 703 85 245 523
Juli / July 709 95 232 564
Agustus / August 670 60 264 571
September / September 633 61 295 418
Oktober / October 690 77 297 502
November / November 594 65 237 430
Desember / December 630 68 207 509

Jumlah / Total 8 026 910 2 941 6 152
2011 8 056 1 086 2 755 6 294

Sumber / Source : Kepolisian Republik Indonesia, Kepolisian Daerah Metro Jaya
Indonesian National Police, Metro Jaya Regional Police
BAB IV SOSIAL


4.5. AGAMA
RELIGION

Tabel
4.5.1
Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kabupaten/Kota

Number of Religious Worship Places
Table

Kabupaten/Kota
Mesjid/
Mosques
Gereja
2)

Kristen
Christian
2)

Churches
Gereja
3)

Katolik
Chatolic
3)

Churches
Pura
Hinduism
Temples
Vihara
Buddhist
Monastery
Klenteng
Kong Hu Cu
Kong HU Cu
Temples
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 1 715 4 - - 1 -
2. Lebak 1 497 12 1 - 1 -
3. Tangerang
1)
1 738 257 9 5 33 3
4. Serang 2 307 4 - 1 - -

Kota / Municipality
5. Tangerang 506 269 3 7 30 3
6. Cilegon 52 19 - - 3 -
7. Serang 47 19 1 1 4 2

Provinsi Banten 7 862 584 14 14 72 8


Catatan / Note :
1)
2)
Termasuk tempat pembinaan dan rumah doa / Including the guidance and prayer houses
3)
Termasuk paroki/stasi / Including parish
SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.5.2
Persentase Penduduk Menurut Agama

Percentage of Population by Religion
Table

Kabupaten/Kota
Regency/Municipalit
y
Agama / Religion
Jumlah
Total
Islam Kristen Katolik Hindu Buddha
Kong
Hu Cu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 99.42 0.20 0.04 0.13 0.20 - 100.00
2. Lebak 98.26 0.69 0.41 0.27 0.37 - 100.00
3. Tangerang
1)
92.24 3.09 1.24 0.98 2.42 0.03 100.00
4. Serang 98.26 1.31 0.14 0.23 0.07 - 100.00

Kota / Municipality
5. Tangerang 70.36 16.13 2.61 1.51 9.34 0.05 100.00
6. Cilegon 94.92 2.71 0.84 0.88 0.66 - 100.00
7. Serang 96.04 1.62 1.04 0.78 0.52 - 100.00
8. Tangerang Selatan ... ... ... ... ... ... ...

Provinsi Banten 91.04 4.41 1.09 0.79 2.66 0.02 100.00
2011 91.04 4.41 1.09 0.79 2.66 0.02 100.00
2010 88.53 5.45 1.41 0.90 3.71 ... 100.00


Catatan / Note :
1)

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.5.3
Jumlah Calon/Jamaah Haji dan Besarnya Biaya Haji

Number of Applicants/Pilgrims and Cost to Mecca
Table

Musim Haji

Periode
Calon
Jamaah Haji
Applicant
Jamaah Haji
Berangkat

Departure
Jamaah
Yang Batal

Cancelling
Besarnya ONH

Cost
(1) (2) (3) (4) (5)

2003 5 150 5 110 40
Rp 967.500 +
US$ 2.675,00
2004 5 216 5 216 -
Rp 967.500 +
US$ 2.675,00
2005 5 128 5 128 -
Rp 963.266 +
US$ 2.668,00
2006 8 505 8 401 104
Rp 466.864 +
US$ 2.851,70
2007 8 474 8 366 98
Rp 400.100 +
US$ 2.925,90
2008 8 554 8 534 21
Rp 501.000 +
US$ 3.429,60
2009 8 572 8 541 31
Rp 100.000 +
US$ 3.444,00
2010 8 572 8 708 44 US$ 3.364
2011 8 881 8 785 26 US$ 3.589
2012 8 627 7 876 75 US$ 3.638


SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.5.4
Jumlah Jamaah Haji Yang Berangkat Menurut
Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin di Provinsi Banten,
2012

Number of Pilgrims by Regency/Municipality and Sex
Table

Kabupaten/Kota
Jenis Kelamin / Sex
Jumlah
Total
Laki-laki / Male Perempuan / Female
(1) (2) (4) (5)

Kabupaten / Regency
2. Lebak 289 320 609
3. Tangerang
1)
1 428 1 628 3 056
4. Serang - - -

Kota / Municipality
5. Tangerang 932 1 100 2 032
6. Cilegon 292 334 626
7. Serang 358 404 762
8. Tangerang Selatan - - -

Provinsi Banten 3 661 4 215 7 876
2011 4 058 4 727 8 785
2010 4 033 4 675 8 708
2009 3 913 4 628 8 541


Catatan / Note :
1)

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.5.5
Jumlah Calon Jamaah Haji Menurut Kabupaten/Kota
dan Tingkat Usia di Provinsi Banten, 2012

Number of Pilgrims by Regency/Municipality
and Age Group in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Kelompok Umur (tahun) / Age Group (year)
Jumlah
Total
0 - 30 31 40 41 - 50 51+
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency

1. Pandeglang 30 123 221 433 807
2. Lebak 24 89 142 268 523
3. Tangerang
1)
88 421 1 052 1 306 2 867
4. Serang 49 173 278 443 943

Kota / Municipality
5. Tangerang 49 280 574 992 1895
6. Cilegon 23 85 303 362 773
7. Serang 39 136 287 357 819
8. Tangerang Selatan - - - - -

Provinsi Banten 302 1 307 2 857 4 161 8 627


Catatan / Note :
1)

SOCIAL CHAPTER IV


4.6. SOSIAL LAINNYA
OTHER SOCIAL MATTER

Tabel
4.6.1
Jumlah Perkara yang Diputus di Wilayah Pengadilan
Tinggi Agama Banten Menurut Jenis Perkara, 2012

Number of Cases Decided in Islamic High Court Territory
of Banten by Type of Cases, 2012
Table

Jenis Perkara
Kind of Cases
Perkara
yang diputus oleh
Pengadilan Agama
Things that be on High-
Level Religious Court
Perkara yang
Dimohonkan Banding
The proposed appeal
(1) (2) (3)

1. Ijin Poligami / Polygamy Permission 9 -
2. Pencegahan Perkawinan / Marriage Prevention 1 -
3. Penolakan Perkawinan / Marriage Rejection - -
4. Pembatalan Perkawinan /
Marriage Disqualification
1 2
5. Kelalaian Kewajiban / Derelication of The Duty - -
6. Cerai Talak / Divorce 1 658 21
7. Cerai Gugat / Divorce (womans inisiative) 4 417 46
8. Pembagian Harta Bersama / Herritage by Married 45 9
9. Penguasaan Anak / Child Guardian 18 1
10. Nafkah dari Ibu / Mothers Finance - -
11. Hak Bekas Istri / Right of Ex-wife 1 -
12. Pengesahan Anak / Adoption - -
13. Pencabutan Kekuasaan Orang Tua/
Revocation of Power as a Foster Parent
- -
14. Perwalian / Trusteeship 22 -
15. Pencabutan sebagai Wali / Reference as Trustee - -
16. Penunjukan Orang Lain sebagai Wali /
Reference as Trustee
- -
17. Ganti Rugi terhadap Wali /
Compens. about Trustee
- -
18. Asal Usul Anak (Adopsi) /
Origin of Adopted Children
17 -
19. Penolakan Kawin Campuran /
Mixed Marriage
- -
20. Itsbat Nikah / Compirmation Marriage 1 444 -

BAB IV SOSIAL


Lanjutan Tabel / Continued Tabel 4.6.1

Jenis Perkara
Kind of Cases
Perkara
yang diputus oleh
Pengadilan Agama
Things that be on High-
Level Religious Court
Perkara yang
Dimohonkan Banding
The proposed appeal
(1) (2) (3)
-
21. Ijin Kawin / Marriage Permission - -
22. Dispensasi Kawin / Dispensation Marriagre 24 -
23. Wali Adhol / Adhol Substitute 14 -
24. Ekonomi Syariah / Sharia Economic - -
25. Kewarisan / Legacy 18 5
26. Wasiat - -
27. Hibah / Grant 1 -
28. Wakaf / Edificationt - -
29. Shadaqah / Zakat / Infaq - -
30. Penetapan Ahli Waris / Determining Relation 157 -
31. Lain-lain / Others 11 2
32. Ditolak 30 -
33. Tidak Diterima 68 -
34. Digugurkan 426 -
35. Dicoret dari Register 60 -
36 Perkara Dicabut 523 -

2011 7 851 70
2010 7 851 70
Sumber / Source : Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten / Regional Islamic High Court in Banten Province

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.6.2
Jumlah Perkara yang Dimohonkan Banding pada
Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten, 2012

Number of Cases Which Petitioned Appeal in Islamic
High Court of Banten, 2012
Table

Bulan
Month
Sisa Perkara
Bulan Lalu
Remaining
Case in
The Last
Month
Jumlah
Perkara
Diterima
Number of
Registered
Jumlah
Seluruh
Perkara
Number of
All Cases
Jumlah
Perkara
Diputus
Number of
Sentenced
Sisa Perkara
Remaining
Case
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Januari / January 1 7 8 2 6
Pebruari / February 6 7 13 8 5
Maret / March 5 10 15 9 6
April / April 6 10 16 6 10
Mei / May 10 10 20 13 7
Juni / June 7 7 14 7 7
Juli / July 7 4 11 5 6
Agustus / August 6 4 10 6 4
September / September 4 7 11 8 3
Oktober / October 3 13 16 6 10
Nopember / November 10 4 14 9 5
Desember / December 5 3 8 3 5

Jumlah / Total 70 86 156 82 74
2011 3 68 71 70 1
2010 5 64 69 66 3

Sumber / Source : Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten / Religious High Court of Banten Province

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.6.3
Jumlah Perkara yang Diterima dan Diputus pada
Pengadilan Agama di Provinsi Banten, 2012

Recapitulation of Case Received and Decided on Islamic
Court in Banten Province, 2012
Table

Pengadilan Agama
Lower-Level
Religious Court
Sisa Perkara
Tahun Lalu
Remaining
Case in
The Last Year
Jumlah
Perkara
Diterima
Number of
Registered
Jumlah
Seluruh
Perkara
Number of
All Cases
Jumlah
Perkara
Diputus
Number of
Sentenced
Sisa Perkara
Remaining
Case
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Serang 216 1 476 1 692 1 437 255
2. Tangerang 411 2 328 2 739 2 282 457
3. Rangkasbitung 129 697 826 721 105
4. Pandeglang 58 481 539 481 58
5. Tigaraksa 622 3 094 3 716 3 025 691
6. Cilegon 98 1 004 1 102 1 021 81

Jumlah / Total 1 534 9 080 10 614 8 967 1 647
2010 1 029 8 837 9 866 8 332 1 534
2009 927 7 189 8 116 7 087 1 029

Sumber / Source : Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten / Religious High Court of Banten Province
SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.6.4
Jumlah Tahanan di UPT Lembaga Pemasyarakatan (LP)
Menurut Jenis Kejahatan di Provinsi Banten (jiwa), 2012

Number of Arrest in Prison House Units (LP)
by Type of Crimes in Banten Province (Person), 2012
Table

Jenis Kejahatan
Type of Crimes
Pasal
KUHP/UU
Regulations
LP Klas I
Tangerang
LP Pemuda
Tangerang
LP Anak Tangerang
Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Politik / Politics 104-129 - - - -
2. Terhadap Kepala Negara
Offence Against Head Of State
130-139 - - - -
3. Terhadap Ketertiban
To Safety General
154-181 - 9 2 -
4. Pembakaran / Arson 187-188 - - - -
5. Penyuapan / Bribery 209-210 - - - -
6. Mata Uang / Coins 244-251 - 1 - -
7. Memalsu Meterai/Surat
Postage Stamp
253-275 - 5 - -
8. Kesusilaan / Prostitution 281-297 - 7 1 -
9. Perjudian / Gambling 303 - 35 - -
10. Penculikan / Abducion 324-336 - 1 - -
11. Pembunuhan / Murder 338-350 2 20 3 -
12. Penganiayaan / Torture 351-356 - 6 - -
13. Pencurian / Theft 362-364 - 88 12 -
14. Perampokan / Robbery 365 - 21 4 -
15. Pemerasan / Black Mail 368-369 - 3 1 -
16. Penggelapan / Fraud 372-375 - 24 - 1
17. Penipuan / Cheated 378 - 27 - -
18. Merusak Barang / Vandalize 406-410 - - - -
19. Dalam Jabatan / Funcionary 413-438 - - - -
20. Penadahan / Fance 480-481 - 7 2 -
21. Ekonomi / Economics UU Drt. 7/55 - 6 - -
22. Subversi / Subversive PNPS 11/63 - - - -
23. Narkotika / Psikotropika UU 35/210 19 415 11 1
24. Korupsi / Corruption UU No. 3/71 - - - -
25. Penyelundupan / Smuggler Ps. 26 b. Ro - - - -
26. Perlindungan Anak / Child Protection UU 23/2002 - 37 7 1
27. Pembalakan Liar/Illegal Logging UU 41/1999 - - - -
28. Teroris/Terorist UU 15/2003 1 - - -
29. Perdagangan Manusi/H. Trafficking UU 15/2002 - - - -
30. Lalu Lintas / Traffic Regulation UULAJ 22/09 - - 1 -
31. KDRT UU 23/04 - - - -
32. Senjata Tajam UU 12/51 - - - -
33. Perlindungan Konsumen UU 19/02 - - - -
34. Lain-lain - - - -

BAB IV SOSIAL



Jenis Kejahatan
Type of Crimes
LP Wanita
Tangerang
LP
Serang
Rutan
Klas I
Tangerang
Rutan
Serang
Rutan
Rangkas-
bitung
Rutan
Pandeglang
(1) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1. Politik / Politics - - - - - -
- - - - - -
To Safety General
- - 24 40 1 1
4. Pembakaran / Arson - - - - - -
5. Penyuapan / Bribery - - - - - -
6. Mata Uang / Coins - - - 3 - 4
Postage Stamp
- - 6 - - -
8. Kesusilaan / Prostitution - - 6 1 1 -
9. Perjudian / Gambling 6 - 102 8 1 -
10. Penculikan / Abducion - - - 1 - -
11. Pembunuhan / Murder 3 - 14 3 1 -
12. Penganiayaan / Torture - - 16 20 1 4
13. Pencurian / Theft 9 - 95 115 23 47
14. Perampokan / Robbery 2 - 32 11 1 7
15. Pemerasan / Black Mail 1 - 7 - - 3
16. Penggelapan / Fraud 12 - 28 22 - 5
17. Penipuan / Cheated 13 - 22 18 2 8
18. Merusak Barang / Vandalize - - - - 1 -
19. Dalam Jabatan / Funcionary - - - 7 - -
20. Penadahan / Fance 3 - 44 12 2 1
21. Ekonomi / Economics - - - - - -
22. Subversi / Subversive - - - - - -
23. Narkotika / Psikotropika 40 - 104 61 15 17
24. Korupsi / Corruption - - - 11 - 7
25. Penyelundupan / Smuggler - - - - - -
26. Perlindungan Anak / Child Protection 2 - 8 21 6 7
27. Pembalakan Liar/Illegal Logging - - - - - -
28. Teroris/Terorist - - - - - -
29. Perdagangan Manusi/H. Trafficking - - - - - -
30. Lalu Lintas / Traffic Regulation 3 - - - 9 26
31. KDRT - - - 1 - -
32. Senjata Tajam - - 14 1 - -
33. Perlindungan Anak - - 3 - - -
34. Lain-lain - - 16 4 - -

Jumlah / Total 94 - 541 360 64 137

Sumber / Source : Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Banten
Regional Office of Ministry of Law and Human Rights in Banten Province
SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.6.5
Jumlah Narapidana di UPT Lembaga Pemasyarakatan (LP)
Menurut Jenis Kejahatan di Provinsi Banten (jiwa), 2012

Number of Prisoners in Prison House Units (LP)
by Type of Crimes in Banten Province (Person), 2012
Table

Jenis Kejahatan
Type of Crimes
Pasal
KUHP/UU
Regulations
LP Klas I
Tangerang
LP Pemuda
Tangerang
LP Anak Tangerang
Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Politik / Politics 104-129 - - - -
130-139 - - - -
To Safety General
154-181 8 12 25 -
4. Pembakaran / Arson 187-188 1 - - -
5. Penyuapan / Bribery 209-210 - - - -
6. Mata Uang / Coins 244-251 8 3 - -
Postage Stamp
253-275 3 3 - -
8. Kesusilaan / Prostitution 281-297 9 8 3 -
9. Perjudian / Gambling 303 - - - -
10. Penculikan / Abducion 324-336 - - - -
11. Pembunuhan / Murder 338-350 99 17 13 2
12. Penganiayaan / Torture 351-356 10 9 1 3
13. Pencurian / Theft 362-364 14 72 6 -
14. Perampokan / Robbery 365 50 25 7 1
15. Pemerasan / Black Mail 368-369 - 2 - -
16. Penggelapan / Fraud 372-375 3 36 1 -
17. Penipuan / Cheated 378 7 18 1 1
18. Merusak Barang / Vandalize 406-410 - - - -
19. Dalam Jabatan / Funcionary 413-438 - - - -
20. Penadahan / Fance 480-481 - 1 - -
21. Ekonomi / Economics UU Drt. 7/55 - - - -
22. Subversi / Subversive PNPS 11/63 - - - -
23. Narkotika / Psikotropika UU 35/210 969 1 037 86 86
24. Korupsi / Corruption UU No. 3/71 - - - -
25. Penyelundupan / Smuggler Ps. 26 b. Ro - - - -
26. Perlindungan Anak / Child Protection UU 23/2002 127 69 54 1
27. Pembalakan Liar/Illegal Logging UU 41/1999 - - - -
28. Teroris/Terorist UU 15/2003 20 - - -
29. Perdagangan Manusi/H. Trafficking UU 15/2002 1 - - -
30. Lalu Lintas / Traffic Regulation UULAJ 22/09 - - - -
31. KDRT UU 23/04 11 - - -
32. Senjata Tajam UU 12/51 - - - -
33. Perlindungan Konsumen UU 19/02 - - - -
34. Lain-lain - 21 - 3

Jumlah / Total 1 340 1 333 197 97
BAB IV SOSIAL



Jenis Kejahatan
Type of Crimes
LP Wanita
Tangerang
LP
Serang
Lapas
Cilegon
Rutan
Klas I
Tangerang
Rutan
Serang
Rutan
Rangkas-
bitung
Rutan
Pandeglang
(1) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1. Politik / Politics - - - - - - -
- - - - - - -
To Safety General
- 16 - 16 3 - 1
4. Pembakaran / Arson - - - - - 1 -
5. Penyuapan / Bribery - - - - - - -
6. Mata Uang / Coins - 5 1 1 5 1 1
Postage Stamp
1 1 - - 3 - 1
8. Kesusilaan / Prostitution - 15 1 6 - 4 -
9. Perjudian / Gambling - - - 23 - - -
10. Penculikan / Abducion - 38 - - - 1 1
11. Pembunuhan / Murder 11 9 - 8 3 5 -
12. Penganiayaan / Torture 1 44 1 5 5 4 1
13. Pencurian / Theft 3 29 12 130 54 29 31
14. Perampokan / Robbery 2 1 1 35 6 2 1
15. Pemerasan / Black Mail 1 5 - 2 - - -
16. Penggelapan / Fraud 5 9 1 23 12 4 5
17. Penipuan / Cheated 8 - 4 17 13 4 7
18. Merusak Barang / Vandalize - - - - - - -
19. Dalam Jabatan / Funcionary - 5 - - - - -
20. Penadahan / Fance 2 - 3 29 3 8 3
21. Ekonomi / Economics - - - 3 - - -
22. Subversi / Subversive - - - - - - -
23. Narkotika / Psikotropika 270 361 3 96 34 14 8
24. Korupsi / Corruption 8 5 - - 7 7 4
25. Penyelundupan / Smuggler - - - - - - -
26. Perlindungan Anak / Child Protection 2 - 9 34 13 5 4
27. Pembalakan Liar/Illegal Logging - 156 - - - - -
28. Teroris/Terorist 1 - - - - - -
29. Perdagangan Manusi/H. Trafficking 2 3 - - - - -
30. Lalu Lintas / Traffic Regulation - - - - - - -
31. KDRT - - 3 - 2 - -
32. Senjata Tajam - - - - - - -
33. Perlindungan Anak - - - - - - -
34. Lain-lain 6 5 - 11 - - 9

Jumlah / Total 323 707 39 439 163 89 77

Sumber / Source : Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Banten
Regional Office of Ministry of Law and Human Rights in Banten Province
SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.6.6
Rekapitulasi Produksi Sertifikat Tanah oleh Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten, Hingga Tahun 2012
Production of Land Certificate by National Land Agency
by Regency/Municipality in Banten Province, Until 2012
Table

Kabupaten/Kota

Hak Milik
Proprietary Rights
Hak Guna Usaha
Concession
Used Rights
Hak Guna Bangunan
Building Used Rights
Bidang
Field
Luas
Area
(ha)
Bidang
Field
Luas
Area
(ha)
Bidang
Field
Luas
Area
(ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang
8 203 305.26 - - 217 395.24
2. Lebak
8 184 297.16 - - 121 189.67
3. Tangerang
1)

4 256 1 169.06 - - 2 904 1 999.50
4. Serang
2)

8 528 406.13 - - 524 700.36

Kota / Municipality
5. Tangerang
2 446 479.80 - - 1 469 869.30
6. Cilegon
324 219.35 - - 204 204.59
7. Serang - - - - - -

Provinsi Banten 31 941 2 877 - - 5 439 4 359
2011 82 608 718 - - 50 412 9 842
2010 362 487 71 040 74 5 053 434 574 50 543

BAB IV SOSIAL



Kabupaten/Kota

Hak Pakai
Used Rights
Hak Pengelolaan
Management Rights
Bidang
Field
Luas
Area
(ha)
Bidang
Field
Luas
Area
(ha)
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 27 18.68 11 0.05
2. Lebak 15 14.05 3 0.02
3. Tangerang
1)
65 32.56 39 20.36
4. Serang
2)
35 28.59 17 0.10

Kota / Municipality
5. Tangerang 48 46.73 33 26.65
6. Cilegon 32 26.85 21 22.59
7. Serang - - - -

Provinsi Banten 222 167.46 124 69.77
2011 9 2 - -
2010 2 244 1 920 220 1 571

SOCIAL CHAPTER IV



Kabupaten/Kota

Hak Sarusun
Sarusun Rights
Tanah Wakaf
Wakaf Land
Bidang
Field
Luas
Area
(ha)
Bidang
Field
Luas
Area
(ha)
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang - - - -
2. Lebak - - - -
3. Tangerang
1)
- - - -
4. Serang
2)
- - - -

Kota / Municipality
5. Tangerang - - - -
6. Cilegon - - - -
7. Serang - - - -

Provinsi Banten - - - -
2011 - - - -
2010 7 484 2 836 1 034 108

Sumber / Source : Badan Pertanahan Nasional / National Land Agency

Catatan / Note :
1)
2)
Termasuk data Kota Serang / Including Serang Municipality

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.6.7
Jumlah Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) dan
Penerbitan Akta Menurut Kabupaten/Kota

Number of Officials Making Land Deed and Certificate
Publishing in Banten Province, 2012
Table

Wilayah Kerja
Kabupaten/Kota
Work Area
Regency/City
Jumlah PPAT
Total PPAT
Jenis Akta / Produksi (Jumlah Akta)
Kind of Acta / Production (Total Acta)
PPAT
Sementara
Provisional
PPAT
Notaris
Notary
Jual Beli
Purchasing
Hibah
Gift
Pembagian
Hak
Bersama
Right
Division
Tukar
Menukar
Exchange
Pelepasan
Hak
Right
Free
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 35 16 1 584 98 - 1 -
2. Lebak 23 9 1 940 132 - 3 -
3. Tangerang
1)
47 487 51 315 1 870 459 27 -
4. Serang
2)
29 107 15 935 89 - 5 -

Kota / Municipality
5. Tangerang 23 112 25 761 170 - 8 -
6. Cilegon 8 35 1 155 7 - 2 -
7. Serang 6 26 - - - - -
8. Tangerang Selatan - - - - - - -

Provinsi Banten 171 792 97 690 2 366 459 46 -
2011 155 769 99 700 6 205 3 095 102 150
2010 154 655 107 300 5 575 3 550 - -

SOCIAL CHAPTER IV



Wilayah Kerja
Kabupaten/Kota
Work Area
Regency/City
Jenis Akta / Produksi (Jumlah Akta)
Kind of Acta / Production (Total Acta)
APDP APHT SK.MHT Jumlah / Total
(1) (9) (10) (11) (12)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang - 1 380 801 3 864
2. Lebak - 378 115 2 568
3. Tangerang
1)
- 14 688 4 598 72 957
4. Serang
2)
- 1 860 792 18 681

Kota / Municipality
5. Tangerang - 864 864 33 997
6. Cilegon - 781 781 3 525
7. Serang - - - -

Provinsi Banten - 19 951 7 951 135 592
2011 25 46 900 41 739 88 664
2010 20 34 600 41 361 192 406

Sumber / Source : Badan Pertanahan Nasional / National Land Agency

Catatan / Note :
1)

2)
Termasuk data Kota Serang / Including Serang Municipality

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.6.8
Banyaknya Penerbitan Surat Ijin Mengemudi (SIM)
oleh Kepolisian Daerah Banten, 2011

Number of Driving Licences Issued by Indonesian Police
of Banten Territory, 2011
Table

Jenis SIM
Kind of Driving Licences
Perpanjangan SIM
Add
SIM Baru
New
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4)

1. SIM C 23 584 20 793 44 377
2. SIM A 12 023 11 335 23 358
3. SIM B - I 1 878 1 473 3 351
4. SIM B - II 809 385 1 194

Jumlah / Total 38 294 33 986 72 280
2010
*)
33 436 40 063 73 499
2009
*)
27 012 37 191 64 203

Sumber / Source : Kepolisian Republik Indonesia - Kepolisian Daerah Banten
Indonesian National Police - Banten Regional Police

Catatan / Note :
*)
Angka perbaikan / Revised Figures
SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.6.9
Banyaknya Penerbitan STNK oleh Kepolisian Daerah
Banten, 2011

Total of Vehicle Registered Number (URM) Issued by
Indonesian Police of Banten Territory, 2011
Table

Bulan
Month
Kendaraan
Baru
New Car
Balik Nama
Transfer
Duties
Pindah
Daerah
Moved to
Another Place
Hilang/
Salinan
Lost /Copy
Pengesahan
New Printing
Legalization
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Januari / January 10 888 1 123 353 838 6 996
Pebruari / February 7 734 839 207 635 5 510
Maret / March 14 606 1 222 450 944 7 636
April / April 10 722 1 139 393 838 7 304
Mei / May 12 201 1 084 440 981 7 942
Juni / June 12 055 1 140 407 707 7 011
Juli / July 13 944 1 065 397 916 8 242
Agustus / August 13 391 985 406 898 7 099
September / September 13 511 1 185 355 960 8 131
Oktober / October 13 072 1 167 438 810 8 223
Nopember / November 12 357 1 117 401 980 9 517
Desember / December 12 071 1 120 445 1 006 8 446

Jumlah / Total 146 552 13 186 4 692 10 513 92 057
2010
*)
101 107 7 483 3 996 6 356 56 134
2009
*)
66 989 5 276 4 310 6 045 43 374

Sumber / Source : Kepolisian Republik Indonesia - Kepolisian Daerah Banten
Indonesian National Police - Banten Regional Police

Catatan / Notes : Angka perbaikan / Revised Figures
BAB IV SOSIAL


4.7. KEMISKINAN DAN PEMBANGUNAN MANUSIA
POVERTY AND HUMAN DEVELOPMENT

Tabel
4.7.1
Garis Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin

Poverty Line and Number of Poor
Table

Uraian/Tahun
Description/Year
Kota /
Urban
Desa /
Rural
Kota+ Desa /
Urban+Rural
(1) (2) (3) (4)

Maret / March 2012
1. Garis Kemiskinan (Rp/kapita/bulan) /
Poverty Line (rupiahs/kapita/month)
250 041 219 026 239 767
a. Makanan / Food 172 372 165 552 170 113
b. Non Makanan / Non Food 77 669 53 474 69 654
2. Jumlah Penduduk Miskin /
Number of Poor
333 003 319 795 652 798

September / September 2012
262 371 228 794 251 161
a. Makanan / Food 181 304 172 833 178 476
Number of Poor
333 45 314 80 648 25

Maret / March 2013
273 828 242 331 263 398
a. Makanan / Food 188 322 183 370 186 682
Number of Poor
363 80 292 45 656 240


SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.7.2
Persentase Penduduk Miskin (P
0
), Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P
1
) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P
2
)

0
1
) and
Poverty Severity Index(P
2
) in Banten Province, 2012-2013
Table

Uraian/Tahun
Description/Year
Kota /
Urban
Desa /
Rural
Kota+ Desa /
Urban+Rural
(1) (2) (3) (4)

Maret / March 2012
1. Persentase Penduduk Miskin (P0) /
Percentage of Poor (P0)
4.46 8.65 5.85
2. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) /
Poverty Gap Index (P1)
0.57 1.07 0.74
3. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) /
Poverty Severity Index (P2)
0.14 0.23 0.15

September / September 2012
4.41 8.31 5.71
0.77 1.30 0.95
0.24 0.36 0.28

Maret / March 2013
4.76 7.72 5.74
0.66 0.76 0.69
0.17 0.13 0.16


BAB IV SOSIAL


Tabel
4.7.3
Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (rupiah/kapita/bulan), 2009-2011

Poverty Line by Regency/Municipality in Banten Province
(rupiahs/capita/month), 2009-2011
Table

Kabupaten/Kota
2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 190 256 202 483 209 655
2. Lebak 174 367 185 573 197 985
3. Tangerang 241 607 258 155 290 423
4. Serang 180 526 192 128 204 788

Kota / Municipality
5. Tangerang 284 093 303 551 337 543
6. Cilegon 230 354 246 662 261 962
7. Serang 185 597 197 525 213 617

Provinsi Banten 222 292 233 214 236 521


SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.7.4
Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (orang), 2009-2011

Number of Poor by Regency/Municipality
in Banten Province (people), 2009-2011
Table

Kabupaten/Kota
2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 140 281 127 800 117 644
2. Lebak 142 229 125 200 115 160
3. Tangerang 256 151 205 100 188 653
4. Serang 82 897 89 200 82 047

Kota / Municipality
5. Tangerang 106 102 124 300 114 333
6. Cilegon 15 367 16 800 15 453
7. Serang 32 764 40 700 37 436

Provinsi Banten 775 791 751 000 690 874


BAB IV SOSIAL


Tabel
4.7.5
Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota

Percentage of Poor by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 12,01 11,14 9,80
2. Lebak 10,63 10,38 9,20
3. Tangerang
1)
6,55 7,18 6,42
4. Serang 5,80 6,34 5,63

Kota / Municipality
5. Tangerang 6,42 6,88 6,14
6. Cilegon 4,14 4,46 3,98
7. Serang 6,19 7,03 6,25
8. Tangerang Selatan ... 1,67 1,50

Provinsi Banten 8,15 7,46 6,26


SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.7.6
Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (tahun), 2010-2012

Life Expectancy by Regency/Municipality
in Banten Province (years), 2010-2012
Table

Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
*)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 63.77 63.95 64.13
2. Lebak 63.28 63.35 63.42
3. Tangerang 65.79 65.90 66.01
4. Serang 63.51 63.88 64.25

Kota / Municipality
5. Tangerang 68.37 68.41 68.44
6. Cilegon 68.58 68.62 68.67
7. Serang 65.13 65.47 65.81



Catatan / Note :
*)
Angka sementara / Preliminary figures

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.7.7
Angka Melek Huruf Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (persen), 2010-2012

Literacy Rates by Regency/Municipality
in Banten Province (percent), 2010-2012
Table

Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
*)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 96.35 96.37 96.41
2. Lebak 94.60 94.82 95.69
3. Tangerang 95.78 95.86 95.89
4. Serang 95.23 95.72 95.75

Kota / Municipality
5. Tangerang 98.39 98.41 98.43
6. Cilegon 98.72 98.73 98.77
7. Serang 96.47 96.89 96.92



Catatan / Note :
*)

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.7.8
Rata-Rata Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (tahun), 2010-2012

Mean Years Schooling by Regency/Municipality
in Banten Province (years), 2010-2012
Table

Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
*)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 6.47 6.81 6.97
2. Lebak 6.24 6.25 6.27
3. Tangerang 8.94 8.95 8.96
4. Serang 7.05 7.25 7.36

Kota / Municipality
5. Tangerang 9.98 10.04 10.07
6. Cilegon 9.67 9.68 9.72
7. Serang 7.51 8.01 8.58



Catatan / Note :
*)

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.7.9
Pengeluaran per Kapita yang Disesuaikan Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (ribu/tahun),
2010-2012
Expenditure per Capita Adjusted by Regency/Municipality
in Banten Province (thousand/year), 2010-2012
Table

Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
*)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 626.73 628.41 631.24
2. Lebak 629.44 632.21 634.85
3. Tangerang 635.19 637.80 640.80
4. Serang 631.19 633.72 636.45

Kota / Municipality
5. Tangerang 643.18 645.90 648.93
6. Cilegon 645.43 648.88 651.86
7. Serang 636.77 639.17 642.18

Provinsi Banten 629.70 633.64 636.73


Catatan / Note :
*)

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.7.10
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Reduksi
Shortfall Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,
2010-2012
Human Development Index (HDI) and Reduction Shortfall
by Regency/Municipality in Banten Province,
2010-2012
Table

Kabupaten/Kota

IPM /
HDI

Reduksi Shortfall /
Reduction Shortfall
2010 2011 2012
*)
2010 2011 2012
*)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 68.29 68.77 69.22 0.94 1.54 1.43
2. Lebak 67.67 67.98 68.43 0.68 0.95 1.41
3. Tangerang 71.76 72.05 72.36 1.09 1.02 1.10
4. Serang 68.67 69.33 69.83 1.26 2.09 1.64

Kota / Municipality
5. Tangerang 75.17 75.44 75.72 1.12 1.12 1.13
6. Cilegon 75.29 75.60 75.89 1.20 1.23 1.21
7. Serang 70.61 71.45 72.30 2.07 2.86 2.98

Provinsi Banten 70.48 70.95 71.49 1.42 1.56 1.87


Catatan / Note :
*)

BAB IV SOSIAL


Tabel
4.7.11
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Menurut
Gender-related Development Index (GDI)
Table

Kabupaten/Kota
2009 2010 2011
*)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 59.78 60.75 61.25
2. Lebak 60.29 60.34 60.92
3. Tangerang 60.93 61.75 62.11
4. Serang 56.21 56.96 57.44

Kota / Municipality
5. Tangerang 66.94 67.67 68.13
6. Cilegon 57.79 58.01 58.44
7. Serang 59.82 60.71 61.34
8. Tangerang Selatan ... 62.14 62.82



Catatan / Note :
*)

1

SOCIAL CHAPTER IV


Tabel
4.7.12
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Menurut
Gender Empowerment Measure (GEM) by Regency/
Municipality in Banten Province, 2009-2011
Table

Kabupaten/Kota
2009 2010 2011
*)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 51.68 57.79 58.63
2. Lebak 56.20 60.56 59.50
3. Tangerang 57.35 52.00 52.88
4. Serang 47.10 46.16 50.08

Kota / Municipality
5. Tangerang 52.61 65.03 65.17
6. Cilegon 43.70 55.37 57.79
7. Serang 53.82 62.44 64.04



Catatan / Note :
*)

5

PERTANIAN
Agriculture

BAB V PERTANIAN


Penjelasan Teknis

1. Pengumpulan data Statistik
Pertanian (SP) diselenggarakan
oleh Badan Pusat Statistik bekerja
sama dengan Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan, Kementerian
Pertanian.

2. Data pokok tanaman pangan yang
dikumpulkan adalah luas panen dan
produktivitas (hasil per hektar).
Produksi tanaman pangan merupa-
kan hasil perkalian antara luas
panen dengan produktivitas. Data
tanaman pangan mencakup padi
dan palawija (jagung, kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, ubi
kayu, dan ubi jalar). Pengumpulan
data luas panen dilakukan setiap
bulan oleh Mantri Pertanian/Kepala
Cabang Dinas Kecamatan (KCD)
dan dilaporkan dengan formulir
Statistik Pertanian (SP).
Pengumpulan data dilakukan
dengan pendekatan area kecamatan
di seluruh wilayah Indonesia.
Pengumpulan data luas panen di
tingkat kecamatan tersebut
didasarkan pada hasil pengumpulan
data dari seluruh desa/kelurahan
di kecamatan bersangkutan.
Pengumpulan data produktivitas
tanaman pangan dilakukan melalui
Survei Ubinan dengan meng-
gunakan formulir SUB-S. Periode
pengumpulan data dilakukan
setiap subround (caturwulan/empat
bulanan) dengan petugas lapangan
adalah Mantri Statistik
(Koordinator Statistik Kecamatan /
KSK) dan KCD.

Technical Notes

1. Agricultural Survey is carried out
by the BPS Statistics Indonesia in
cooperation with the Directorate
General of Food Crops, The
Ministry of Agriculture.

2. The main food crops data
collected consists of area
harvested and productivity (yield
per hectare). Food crops
production is generated by area
harvested multiply by productivity.
Food crops data covers paddy and
secondary food crops (maize,
soybeans, mungbeans, peanuts,
cassava, and sweet potatoes). The
area harvested data is collected
every month by the Agriculture
Extension Workers (called KCD
for Kepala Cabang Dinas) and
reported in Agriculture Statistics
Form. Data collection is
conducted by sub district area
approach in all over Indonesia.
Area harvested in each sub district
is estimated based on the area
harvested in each village in the
sub district. Food crops
productivity (yield per hectare)
data are collected through the
Crop Cutting Survey using SUB-S
form. The data collection is
conducted in every sub round (four
monthly) with Sub District
Statistics Coordinator (called
KSK for Koordinator Statistik
Kecamatan) and KCD as the
enumerator.

AGRICULTURE CHAPTER V


dilakukan melalui pengukuran
langsung pada plot ubinan yang
berukuran 2 m x 2 m.
dilakukan sesuai dengan waktu
panen petani.

3. Pengumpulan data luas lahan
sawah dilakukan setiap tahun oleh
KCD dengan menggunakan
formulir SP-Lahan. Data luas lahan
sawah yang dilaporkan adalah
kondisi akhir tahun yang berada di
wilayah administrasi kecamatan
mencakup lahan yang diusahakan
oleh rumahtangga, perusahaan,
pemerintah dan lain-lain.

4. Produksi padi mencakup padi
sawah dan padi ladang. Kualitas
produksi padi dan palawija adalah:
gabah kering giling (padi), pipilan
kering (jagung), biji kering (kedelai
dan kacang tanah), dan umbi basah
(ubi kayu dan ubi jalar).

5. Survei Pertanian Hortikultura
(SPH) diselenggarakan oleh Badan
Pusat Statistik bekerja sama dengan
Direktorat Jendral Hortikultura,
Kementerian Pertanian.

The productivity data collection is
conducted by a direct measure-
ment in 2 m x 2 crop cutting
plot. The productivity measure-
ment is conducted at the time when
farmers are harvesting their crops.

3. Wetland area data is collected
annualy by KCD using the form
called SP-Lahan. Wetland area
data reported is the condition at
the end of the year, and covers
wetland in district administrative
area, including the land cultivated
by households, firms, govern-
ments, and others.

4. The production of paddy covers
the production of wet land rice
and dry land rice. Production of
rice and secondary crops are
presented in form of : dry
unhusked rice (paddy), dry loose
maize (maize), dry shells crops
(soybeans and peanuts) and fresh
roots (cassava and sweet
potatoes).

5. The Agricultural Survey for
Horticulture (SPH) is carried out
by the BPS-Statistics Indonesia
in cooperation with the
Directorate General of Horti-
culture, The Ministry of Agriculture.

BAB V PERTANIAN


6. Metode yang digunakan dalam
survei ini adalah metode
pencacahan lengkap terhadap
seluruh kecamatan di Indonesia dan
dilaporkan secara rutin bulanan
untuk data tanaman sayuran
dan buah-buahan semusim dan
triwulanan untuk tanaman buah-
buahan dan sayuran tahunan,
tanaman biofarmaka dan tanaman
hias oleh mantri tani/KCD.

7. Tanaman sayuran dan buah-buahan
semusim.
a. Tanaman sayuran semusim
adalah tanaman sumber vita-
min, garam mineral dan lain-
lain yang dikonsumsi dari
bagian tanaman yang berupa
daun, bunga, buah dan umbi-
nya, yang berumur kurang dari
satu tahun.
b. Tanaman buah-buahan semusim
adalah tanaman sumber vitamin,
garam mineral dan lain-lain
yang dikonsumsi dari bagian
tanaman yang berupa buah,
berumur kurang dari satu tahun,
tidak berbentuk pohon/ rumpun
tetapi menjalar dan berbatang
lunak.

8. Tanaman buah-buahan dan sayuran
tahunan. Tanaman buah-buahan
tahunan adalah tanaman sumber
vitamin, garam mineral dan lain-
lain yang dikonsumsi dari bagian
tanaman yang berupa buah dan
merupakan tanaman tahunan.
Tanaman sayuran tahunan adalah
tanaman sumber vitamin, garam
mineral dan lain-lain yang
dikonsumsi dari bagian tanaman
yang berupa daun dan atau buah
yang berumur lebih dari satu tahun.

6. The method used in this survey is
complete enumeration for all
of districts in Indonesia and
reported monthly for SPH-SBS
and quarterly for SPH-BST, SPH-
TBF, SPH-TH by agriculture
extension services.

7. Seasonal vegetables and fruit
plants.
a. Seasonal vegetables plants are
plants which are the sources of
vitamin, mineral salt, etc,
consumed from the part of the
plant in the form of leaf, flower,
fruit and root with the age of
less than one year.

b. Seasonal fruits plants are
plants which are the sources of
vitamin, mineral salt, etc,
consumed from the part of the
plant in the form of fruits.
These plants are creeps with the
age of less than one year.

8. Annual fruit and vegetable plants.
Annual fruits plants are plants
which are the sources of vitamin,
contained mineral salt, etc,
consumed from the part of plant in
the form of fruits and more than
one year of age. Annual vegetable
plants are plants which are the
sources of vitamin, contained
mineral salt, etc, consumed from
the part of the plant in the form of
vegetable and more than one year
of age.



9. Tanaman biofarmaka. Tanaman
biofarmaka adalah tanaman yang
bermanfaat untuk obat-obatan,
kosmetik dan kesehatan yang
dikonsumsi atau digunakan dari
bagian-bagian tanaman seperti
daun, batang, buah, umbi (rimpang)
ataupun akar.

10. Tanaman hias. Tanaman hias
adalah tanaman yang mempunyai
nilai keindahan baik bentuk, warna
daun, tajuk maupun bunganya,
sering digunakan untuk penghias
pekarangan dan lain sebagainya.

11. Data yang dikumpulkan dalam
SPH mencakup : data tentang luas
penanaman, luas panen (untuk
buah-buahan tahunan adalah
banyaknya tanaman yang meng-
hasilkan), produksi, luas rusak, luas
tanaman akhir dan harga jual
petani.

12. Luas panen adalah luas tanaman
sayuran, buah-buahan, biofarmaka
dan tanaman hias yang diambil
hasilnya/dipanen pada periode
pelaporan.

13. Luas panen untuk tanaman sayuran:
luas tanaman yang dipanen
sekaligus/habis/dibongkar dan luas
tanaman yang dipanen berkali-kali
(lebih dari satu kali)/ belum habis.
Tanaman yang dipanen
sekaligus/habis/dibongkar adalah
tanaman yang sehabis panen
langsung dibongkar/ dicabut, terdiri
dari bawang merah, bawang putih,
bawang daun, kentang, kol/kubis,
kembang kol, petsai/sawi, wortel,
lobak dan kacang merah.

9. Medicinal plants. Medicinal plants
are plants which are usefull for
medicine. It is consumed from
parts of the plants such as leaf,
flower, fruit, tubber and root.

10. Ornamental plants. Ornamental
plants are plants which have a
beauty value, either in shape,
colour of leaf or crown of flower,
and they are often used as a yard
decorator.

11. Agriculture Survey collects the
information on the planted area,
harvested area (for annual
vegetables the number of planted),
production, damaged area, plant
area in the end of month, and
price on the farm-gate level.

12. Harvested area is vegetable, fruit,
medicinal and ornamental plant of
crop harvested during the period
of report.

13. Harvested area of vegetables :
entirely plant harvested
(demolished) and plant harvested
several times (undemolished).
Entirely plants harvested
(demolished) are plants usually
harvested once and demolished to
be substituted by other plants,
consisting of : shallots, garlic,
leeks, potato, cabbage, cauli
flower, mustard green, carrots,
chinese radish and red kidney
beans.

BAB V PERTANIAN


Tanaman yang dipanen berkali-kali
(lebih dari satu kali) / belum
habis adalah tanaman yang
pemanenannya lebih dari satu kali
dan biasanya dibongkar apabila
panenan terakhir sudah tidak
memadai lagi, terdiri dari : kacang
panjang, cabe besar, cabe rawit,
jamur, tomat, terung, buncis,
ketimun, labu siam, kangkung,
bayam, melon, semangka dan
blewah.

14. Produksi adalah hasil menurut
bentuk produk dari setiap tanaman
sayuran, buah-buahan, biofarmaka
dan tanaman hias yang diambil
berdasarkan luas yang dipanen
pada bulan/triwulan laporan.

15. Data statistik perkebunan
merupakan data sekunder yang
diperoleh dari Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Provinsi Banten.

16. Data statistik kehutanan merupakan
data sekunder yang diperoleh dari
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Provinsi Banten dan Perum
Perhutani Unit III Banten.

17. Kawasan hutan adalah wilayah
tertentu yang berupa hutan, yang
ditunjuk dan atau ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan
keberadaannya sebagai hutan tetap.
Hal ini untuk menjamin kepastian
hukum mengenai status kawasan
hutan, letak batas dan luas suatu
wilayah tertentu yang sudah
ditunjuk menjadi kawasan hutan
tetap.

Plants harvested several times
(undemolished) are plants usually
harvested more than once and
demolished in the case that the last
harvest was economically not
profitable. They consist of : yard
long beans, chili, small chili,
mushroom, tomatoes, egg plant,
stringbean, cucumber, pumpkin/
chajota, swampcabbage, spinach,
melon, watermelon and blewah.

14. Production is the standard
production quantity form of
vegetable, fruit, medicinal and
ornamental plant based on
harvested area reported monthly/
quarterly.

15. Data on estate are secondary data
aquired from from the Office of
Forestry and Estate Service of
Banten Province.

16. Forestry statistics are secondary
data obtained from the Office of
Forestry and Estate Service of
Banten and Perum Perhutani Unit
III Banten.

17. Forest Area is a specific territory
of forest ecosystem determined
and or decided by the government
as a permanent forest. Such
decision is important to maintain
the size of forest area and
to ensure its legitimation and
boundary demarcation of
permanent forest.



Kawasan hutan Indonesia ditetap-
kan oleh Menteri Kehutanan dalam
bentuk Surat Keputusan Menteri
Kehutanan tentang Penunjukan
Kawasan Hutan dan Perairan
Provinsi. Penunjukan Kawasan
Hutan ini disusun berdasarkan hasil
pemaduserasian antara Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP) dengan Tata Guna
Hutan Kesepakatan (TGHK).
Penunjukan kawasan hutan
mencakup pula kawasan perairan
yang menjadi bagian dari Kawasan
Suaka Alam (KSA) dan Kawasan
Pelestarian Alam (KPA).

18. Berdasarkan Undang-Undang No.41
Tahun 1999 tentang Kehutanan,
kawasan hutan dibagi ke dalam
kelompok Hutan Konservasi,
Hutan Lindung, dan Hutan
Produksi.

19. Hutan konservasi adalah kawasan
hutan dengan ciri khas tertentu,
yang mempunyai fungsi pokok
pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya.

20. Hutan Lindung adalah kawasan
hutan yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk
mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah
intrusi air laut, dan memelihara
kesuburan tanah.

Indonesian forest area is
determined by the Minister of
Forestry in the format of
Ministerial Decree on the
Designation of Provincial Forest
Area and Inland Water, Coastal
and Marine Ecosystem The
designation of Forest Area is
formulated based on integrated
and harmonized of Provincial
Spatial Planning (RTRWP) and
Forest Land Use by Concensus
(TGHK). The designation of forest
area in some cases also cover
inland water, coastal and marine
ecosystem that may become part of
Sanctuary Reserve Area (KSA)
and Nature Conser-vation Area
(KPA).

18. In accordance to the Act on
Forestry No. 41/1999, forest area
is categorized as Conservation
Forest, Protection Forest and
Production Forest.

19. Conservation forest is a forest
area having specific charac-
teristic established for the
purposes of conservation of
animal and plant species and their
ecosystem.

20. Protection Forest is a forest area
designated to serve life support
system, maintain hydrological
system, prevent of flood, erotion
control, seawater intrusion, and
maintain soil fertility.

BAB V PERTANIAN


21. Hutan Produksi adalah kawasan
hutan yang mempunyai fungsi
pokok memproduksi hasil hutan.
Hutan produksi terdiri dari Hutan
Produksi Tetap (HP), Hutan
Produksi Terbatas (HPT), dan
Hutan Produksi yang dapat
dikonversi.

22. Data statistik peternakan merupa-
kan data sekunder yang diperoleh
dari Dinas Pertanian dan
Peternakan Provinsi Banten.

23. Data statistik perikanan merupakan
data sekunder yang diperoleh dari
Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Banten. Statistik
perikanan dibedakan atas data
Perikanan Tangkap dan Perikanan
Budidaya. Perikanan Tangkap
diklasifikasikan atas penangkapan
ikan di laut dan penangkapan ikan
di perairan umum. Perikanan
Budidaya diklasifikasikan atas jenis
budidaya yaitu budidaya laut,
tambak, kolam, karamba, jaring
apung dan sawah.

21. Production forest is a forest area
designated mainly to promote
sustainable forest production.
Production forest is classified as
permanent production forest,
limited production forest, and
convertible production forest.

22. Livestock statistics are secondary
Agriculture and Livestock Service
of Banten Province.

23. Fishery Statistics are secondary
Marine and Fishery Service of
Banten Province. Fishery statistics
are categorized into two: capture
fisheries and aquaculture. Capture
fisheries are further classified
into: marine capture fisheries and
inland open water capture
fisheries. Aquaculture are further
classified into several types of
culture : marine culture; brackish
water pond; fresh water pond;
cage; floating net and fish
breeding in paddy fields.



5.1. PERTANIAN TANAMAN PANGAN
FOOD CROPS

Tabel
5.1.1
Luas Panen Tanaman Pangan di Provinsi Banten (ha),
2010-2013
Harvested Area of Food Crops in Banten Province (ha),
2010-2013
Table

Jenis Tanaman
Crops
2010 2011 2012 2013
*)

(1) (2) (3) (4) (5)

Padi / Paddy

1. Padi Sawah 368 009 374 717 333 868 332 097
Wetland Paddy
2. Padi Ladang 38 402 22 304 28 768 37 301
Dryland Paddy
3. Padi (sawah+ladang) 406 411 397 021 362 636 369 398
Paddy (Wet+Dryland)

Palawija / Other Food Crops

1. Jagung 8 697 4 600 3 074 3 704
Maize
2. Kedelai 8 358 4 719 5 213 4 769
Soybeans
3. Kacang Tanah 13 862 10 075 10 727 9 449
Peanuts
4. Kacang Hijau 1 652 1 168 1 037 792
Mungbeans
5. Ubi Kayu 8 237 7 374 5 677 5 993
Cassava
6. Ubi Jalar 3 403 2 879 2 564 1 878
Sweet Potatoes


Catatan / Note :
*)
Angka Ramalan I / First Forecast

BAB V PERTANIAN


Tabel
5.1.2
Produktivitas Tanaman Pangan di Provinsi Banten
(kuintal/ha), 2010-2013
Productivity of Food Crops in Banten Province
(quintal/ha), 201-2013
Table

Jenis Tanaman
Crops
2010 2011 2012 2013
*)

(1) (2) (3) (4) (5)

Padi / Paddy

1. Padi Sawah 52.06 50.29 53.01 54.04
Wetland Paddy
2. Padi Ladang 34.39 29.26 33.42 34.42
Dryland Paddy
3. Padi (sawah+ladang) 50.39 49.11 51.45 52.06
Paddy (Wet+Dryland)


1. Jagung 32.84 30.14 31.95 33.89
Maize
2. Kedelai 13.95 12.47 11.09 12.28
Soybeans
3. Kacang Tanah 14.70 12.16 10.90 12.64
Peanuts
4. Kacang Hijau 8.23 7.94 8.21 8.10
Mungbeans
5. Ubi Kayu 144.44 145.17 145.85 147.51
Cassava
6. Ubi Jalar 119.24 120.15 127.75 127.30
Sweet Potatoes


Catatan / Note :
*)



Tabel
5.1.3
Produksi Tanaman Pangan di Provinsi Banten (ton),
2010-2013
Production of Food Crops in Banten Province (ton),
2010-2013
Table

Jenis Tanaman
Crops
2010 2011 2012 2013
*)

(1) (2) (3) (4) (5)

Padi / Paddy

1. Padi Sawah 1 915 855 1 884 446 1 769 747 1 792 669
Wetland Paddy
2. Padi Ladang 132 051 65 267 96 147 128 373
Dryland Paddy
3. Padi (sawah+ladang) 2 048 047 1 949 714 1 865 894 1 923 042
Paddy (Wet+Dryland)


1. Jagung 28 558 13 863 9 820 12 554
Maize
2. Kedelai 11 662 5 885 5 781 5 854
Soybeans
3. Kacang Tanah 20 380 12 247 11 690 11 945
Peanuts
4. Kacang Hijau 1 359 927 851 642
Mungbeans
5. Ubi Kayu 118 979 107 052 82 797 88 405
Cassava
6. Ubi Jalar 40 579 34 590 32 756 23 907
Sweet Potatoes


Catatan / Note :
*)
BAB V PERTANIAN


Tabel
5.1.4
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi
Harvested Area, Productivity and Production of Paddy
Table

Kabupaten/Kota
2011 2012
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 123 253 48.42 596 796 115 033 50.13 576 662
2. Lebak 99 349 48.40 480 873 89 572 50.61 453 363
3. Tangerang 75 910 50.22 381 228 64 059 53.13 340 327
4. Serang 78 808 49.83 392 703 75 152 52.81 396 897

Kota / Municipality
5. Tangerang 1 325 50.34 6 671 1 214 52.77 6 407
6. Cilegon 2 786 49.96 13 918 1 985 54.13 10 745
7. Serang 15 304 49.71 76 082 15 316 52.17 79 897
8. Tangerang Selatan 286 50.48 1 444 305 52.39 1 598

Provinsi Banten 397 021 49.11 1 949 714 362 636

51.45

1 865 894




Tabel
5.1.5
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung
Harvested Area, Productivity and Production of Maize
Table

Kabupaten/Kota
2011 2012
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 1 609 30.44 4 897 1 255 31.97 4 012
2. Lebak 1 312 30.11 3 951 403 32.44 1 307
3. Tangerang 178 30.05 535 143 32.25 461
4. Serang 868 29.89 2 595 602 32.38 1 949

Kota / Municipality
5. Tangerang - - - - - -
6. Cilegon 17 29.98 51 22 31.77 70
7. Serang 459 29.65 1 361 525 30.98 1 626
8. Tangerang Selatan 157 30.16 473 124 31.84 395

Provinsi Banten 4 600 30.14 13 863 3 074

31.95

9 820


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.1.6
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai
Harvested Area, Productivity and Production of Soybeans
Table

Kabupaten/Kota
2011 2012
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 2 853 12.49 3 563 4 006 10.64 4 264
2. Lebak 1 609 12.29 1 978 899 12.23 1 100
3. Tangerang - - - - - -
4. Serang 226 13.43 304 145 13.06 189

Kota / Municipality
5. Tangerang - - - - - -
6. Cilegon - - - - - -
7. Serang - - - 122 14.24 174

Provinsi Banten 4 719 12.47 5 885 5 213 11.09 5 781




Tabel
5.1.7
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah
Harvested Area, Productivity and Production of Peanuts
Table

Kabupaten/Kota
2011 2012
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 489 12.31 602 1 295 10.42 1 350
2. Lebak 376 12.30 463 533 11.04 589
3. Tangerang 188 12.11 228 180 10.90 196
4. Serang 3 817 12.19 4 651 3 804 10.86 4 131

Kota / Municipality
5. Tangerang - - - - - -
6. Cilegon 3 035 12.20 3 704 2 595 10.91 2 831
7. Serang 1 905 11.93 2 272 2 138 11.22 2 398

Provinsi Banten 10 075 12.16 12 247 10 727

10.90

11 690


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.1.8
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau
Harvested Area, Productivity and Production of
Mungbeans by Regency/Municipality in Banten Province,
2011-2012
Table

Kabupaten/Kota
2011 2012
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 484 7.84 379 300 8.05 242
2. Lebak 62 8.05 50 89 8.18 73
3. Tangerang 1 8.15 1 - - -
4. Serang 325 7.95 259 414 8.27 342

Kota / Municipality
5. Tangerang - - - - - -
6. Cilegon 56 7.94 44 46 8.20 38
7. Serang 240 8.09 194 188 8.32 156

Provinsi Banten 1 168 7.94 927 1 037

8.21

851




Tabel
5.1.9
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Kayu
Harvested Area, Productivity and Production of Cassava
Table

Kabupaten/Kota
2011 2012
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 1 776 144.99 25 750 1 682 146.21 24 592
2. Lebak 1 654 145.18 24 012 1 239 145.41 18 016
3. Tangerang 525 145.53 7 640 445 145.44 6 472
4. Serang 2 644 145.22 38 395 1 753 145.88 25 572

Kota / Municipality
5. Tangerang 13 145.42 189 2 145.34 29
6. Cilegon 104 144.88 1 507 48 144.83 695
7. Serang 401 145.25 5 824 339 145.85 4 944
8. Tangerang Selatan 257 145.30 3 734 169 146.44 2 475

Provinsi Banten 7 374 145.17 107 052 5 677

145.85

82 797


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.1.10
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar
Harvested Area, Productivity and Production of Sweet
Potatoes by Regency/Municipality in Banten Province,
2011-2012
Table

Kabupaten/Kota
2011 2012
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
Luas Panen
Harvested
Area
(ha)
Produk-
tivitas
Productivity
(kw/ha)
Produksi
Production
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 1 083 120.13 13 011 800 127.86 10 229
2. Lebak 656 120.15 7 882 528 127.17 6 715
3. Tangerang 131 120.15 1 574 106 127.17 1 348
4. Serang 717 120.06 8 609 915 127.80 11 694

Kota / Municipality
5. Tangerang 4 120.37 48 2 123.68 25
6. Cilegon 35 120.33 421 19 127.46 242
7. Serang 127 120.67 1 532 118 128.92 1 521
8. Tangerang Selatan 126 120.08 1 513 76 129.14 981

Provinsi Banten 2 879 120.15 34 590 2 564

127.75

32 756




5.2. HORTIKULTURA
HORTI CULTURE

Tabel
5.2.1
Luas Panen Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan
Semusim Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten,
2010-2012
Harvested Area of Seasonal Vegetables and Fruits
By Kind of Plant in Banten Province, 2010-2012
Table

Jenis Tanaman
Crops
Satuan /
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Bawang Merah / Onions ha 69 102 157
Bawang Daun / Spring Onions ha 103 122 83
Kubis ha - - 2
Kembang Kol ha - 23 1
Petsai (Sawi) / Mustard Green ha 1 599 1 774 1 459
Wortel / Carrots ha 28 30 29
Kacang Merah / Red Beans ha 10 7 4
Kacang Panjang / Long Beans ha 3 699 2 813 2 309
Cabe Besar / Large Chili ha 1 062 962 797
Cabe Rawit / Chili ha 663 670 582
Jamur / Mushroam m
2
15 079 10 961 8 235
Tomat / Tomatoes ha 492 460 321
Terung / Eggplants ha 1 252 1 133 961
Buncis / String Beans ha 122 44 44
Ketimun / Cucumber ha 3 364 2 755 2 434
Labu Siam / Gourd ha 22 22 73
Kangkung / Swamp Cabbage ha 2 072 2 206 2 236
Bayam / Spinach ha 1 883 1 931 1 994
Melon ha 63 61 66
Semangka / Water Melon ha 57 162 131
Blewah ha 8 87 -


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.2.2
Produktivitas Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan
Semusim Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten,
2010-2012
Productivity of Seasonal Vegetables and Fruits
Table

Jenis Tanaman
Crops
Satuan /
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Bawang Merah / Onions kw/ha 50.84 41.27 78.22
Bawang Daun / Spring Onions kw/ha 38.67 38.69 74.60
Kubis Kw/ha - - 220
Kembang Kol kw/ha - 57.39 60.00
Petsai (Sawi) / Mustard Green kw/ha 60.75 68.78 72.50
Wortel / Carrots kw/ha 40.07 33.33 100.17
Kacang Merah / Red Beans kw/ha 10.20 4.29 16.25
Kacang Panjang / Long Beans kw/ha 56.58 57.56 72.48
Cabe Besar / Large Chili kw/ha 43.68 34.54 79.54
Cabe Rawit / Chili kw/ha 42.18 46.10 89.07
Jamur / Mushroam kw/m
2
7.74 14.83 28.40
Tomat / Tomatoes kw/ha 71.27 66.37 126.48
Terung / Eggplants kw/ha 67.63 62.52 108.75
Buncis / String Beans kw/ha 64.68 36.14 102.52
Ketimun / Cucumber kw/ha 80.81 74.68 91.47
Labu Siam / Gourd kw/ha 30.68 56.82 117.93
Kangkung / Swamp Cabbage kw/ha 66.24 65.29 58.05
Bayam / Spinach kw/ha 37.29 39.88 42.43
Melon kw/ha 119.00 131.48 142.67
Semangka / Water Melon kw/ha 136.18 130.43 125.89
Blewah kw/ha 86.50 193.45 -




Tabel
5.2.3
Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim
Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten, 2010-2012
Production of Seasonal Vegetables and Fruits
Table

Jenis Tanaman
Crops
Satuan /
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Bawang Merah / Onions ton 351 421 1 228
Bawang Daun / Spring Onions ton 398 472 619
Kubis ton - - 44
Kembang Kol ton - 132 6
Petsai (Sawi) / Mustard Green ton 9 714 12 202 10 577
Wortel / Carrots ton 112 100 291
Kacang Merah / Red Beans ton 10 3 7
Kacang Panjang / Long Beans ton 20 930 16 191 16 736
Cabe Besar / Large Chili ton 4 638 3 323 6 339
Cabe Rawit / Chili ton 2 797 3 089 5 184
Jamur / Mushroam ton 117 16 259 23 387
Tomat / Tomatoes ton 3 506 3 053 4 060
Terung / Eggplants ton 8 467 7 083 10 451
Buncis / String Beans ton 789 159 451
Ketimun / Cucumber ton 27 183 20 574 22 264
Labu Siam / Gourd ton 68 125 861
Kangkung / Swamp Cabbage ton 13 724 14 403 12 981
Bayam / Spinach ton 7 022 7 700 8 461
Melon ton 750 802 942
Semangka / Water Melon ton 776 2 113 1 649
Blewah ton 69 1 683 -


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.2.4
Luas Panen Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Tahunan
Harvested Area of Annual Vegetables and Fruits
Table

Jenis Tanaman
Crops
Satuan /
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Alpukat / Avocado pohon / tree 6 401 7 252 15 030
Belimbing / Star Fruit
pohon / tree
25 494 19 692 21 996
Duku (Langsat / Kokosan) / Lanzon
pohon / tree
49 044 29 463 54 388
Durian / Durian
pohon / tree
114 262 240 493 379 529
Jambu Biji / Guava
pohon / tree
82 510 73 860 79 926
Jambu Air / Common Guava
pohon / tree
- 61 585 85 015
Jeruk Siam / Siam Orange
pohon / tree
25 696 25 605 18 698
Jeruk Besar Large Orange
pohon / tree
9 506 8 223 2 139
Mangga / Mango
pohon / tree
176 729 358 287 541 980
Manggis / Mangosteen
pohon / tree
30 983 144 037 153 381
Nangka / Jackfruit
pohon / tree
64 099 60 733 58 145
Nenas / Pineapple rumpun / Clamp 47 178 69 526 40 147
Pepaya / Papaya pohon / tree 117 043 98 947 145 835
Pisang / Banana rumpun / Clamp 4 668 695 3 987 143 4 015 957
Rambutan pohon / tree 345 233 391 631 333 906
Salak / Salacia rumpun / Clamp 219 721 192 605 127 752
Sawo / Sapodilla pohon / tree 20 775 22 184 23 073
Markisa (Konyal) / Marcissa pohon / tree 1 097 513 406
Sirsak / Soursop pohon / tree 51 516 51 635 57 654
Sukun / Sukun pohon / tree 57 772 83 966 82 857
Melinjo /Gnetum Gnemon pohon / tree 711 712 692 431 910 889
Petai / Parkia Speciosa pohon / tree 66 052 115 791 185 491
Jengkol pohon / tree 46 399 56 206 107 693




Tabel
5.2.5
Produktivitas Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan
Tahunan Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten,
2010-2012
Productivity of Annual Vegetables and Fruits By Kind of
Plant in Banten Province, 2010-2012
Table

Jenis Tanaman
Crops
Satuan /
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Alpukat / Avocado (kg/Pohon)/(kg/tree) 118.67 99.42 68.08
Belimbing / Star Fruit (kg/Pohon)/(kg/tree) 71.11 77.75 91.05
Duku (Langsat / Kokosan) / Lanzon (kg/Pohon)/(kg/tree) 78.37 53.86 71.14
Durian / Durian (kg/Pohon)/(kg/tree) 76.66 109.32 125.06
Jambu Biji / Guava (kg/Pohon)/(kg/tree) 72.16 63.69 59.06
Jambu Air / Common Guava (kg/Pohon)/(kg/tree) - 60. 37 59.58
Jeruk Siam / Siam Orange (kg/Pohon)/(kg/tree) 70.91 50.85 83.11
Jeruk Besar Large Orange (kg/Pohon)/(kg/tree) 65.92 67.13 71.95
Mangga / Mango (kg/Pohon)/(kg/tree) 90.24 104.07 96.29
Manggis / Mangosteen (kg/Pohon)/(kg/tree) 76.43 54.17 129.58
Nangka / Jackfruit (kg/Pohon)/(kg/tree) 94.22 96.11 107.32
Nenas / Pineapple (kg/rumpun)/(kg/Clamp) 10.36 6.83 9.84
Pepaya / Papaya (kg/Pohon)/(kg/tree) 48.10 56.64 79.36
Pisang / Banana (kg/rumpun)/(kg/Clamp) 50.31 62.27 61.81
Rambutan (kg/Pohon)/(kg/tree) 56.93 44.10 95.56
Salak / Salacia (kg/rumpun)/(kg/Clamp) 8.62 9.95 12.49
Sawo / Sapodilla (kg/Pohon)/(kg/tree) 142.27 114.68 125.98
Markisa (Konyal) / Marcissa (kg/Pohon)/(kg/tree) 28.08 35.09 30.54
Sirsak / Soursop (kg/Pohon)/(kg/tree) 43.35 43.96 51.65
Sukun / Sukun (kg/Pohon)/(kg/tree) 63.17 63.44 74.68
Melinjo /Gnetum Gnemon (kg/Pohon)/(kg/tree) 51.48 43.92 41.07
Petai / Parkia Speciosa (kg/Pohon)/(kg/tree) 63.88 57.99 59.05
Jengkol (kg/Pohon)/(kg/tree) 58.43 65.37 57.70


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.2.6
Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Tahunan
Production of Annual Vegetables and Fruits By Kind of
Plant in Banten Province, 2010-2012
Table

Jenis Tanaman
Crops
Satuan /
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Alpukat / Avocado ton 760 721 1 023
Belimbing / Star Fruit ton 1 813 1 531 2 003
Duku (Langsat / Kokosan) / Lanzon ton 3 844 1 587 3 869
Durian / Durian ton 8 759 26 291 47 465
Jambu Biji / Guava ton 5 954 4 704 4 721
Jambu Air / Common Guava ton - 3 718 5 065
Jeruk Siam / Siam Orange ton 1 822 1 302 1 554
Jeruk Besar Large Orange ton 627 552 154
Mangga / Mango ton 15 948 37 286 52 187
Manggis / Mangosteen ton 2 368 7 802 19 875
Nangka / Jackfruit ton 6 039 5 837 6 240
Nenas / Pineapple ton 489 475 395
Pepaya / Papaya ton 5 630 5 604 11 573
Pisang / Banana ton 234 886 248 272 248 243
Rambutan ton 19 654 17 271 31 908
Salak / Salacia ton 1 895 1 916 1 595
Sawo / Sapodilla ton 2 956 2 544 2 907
Markisa (Konyal) / Marcissa ton 31 18 12
Sirsak / Soursop ton 2 233 2 270 2 978
Sukun / Sukun ton 3 650 5 327 6 188
Melinjo /Gnetum Gnemon ton 36 642 30 409 37 413
Petai / Parkia Speciosa ton 4 219 6 715 10 936
Jengkol ton 2 711 3 674 6 214




Tabel
5.2.7
Luas Panen Tanaman Biofarmaka Menurut Jenis
Tanaman di Provinsi Banten, 2010-2012
Harvested Area of Medicinal Plants By Kind of Plant
Table

Jenis Tanaman
Crops
Satuan /
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Jahe / Ginger m
2
672 068 1 138 003 765 721
Laos / Lengkuas m
2
1 258 467 1 297 130 1 622 108
Kencur m
2
766 181 666 437 1 552 640
Kunyit / Turmeric m
2
919 111 708 941 3 075 724
Lempuyang m
2
152 435 49 258 19 609
Temulawak m
2
161 786 44 244 22 359
Temuireng m
2
29 674 15 321 6 829
Kejibeling m
2
60 168 37 360 8 775
Temukunci m
2
104 790 15 411 8 635
Dlingo / Dringo m
2
17 945 6 395 14 950
Kapulaga / Cardamom m
2
112 568 114 846 98 953
Mengkudu / Pace pohon / tree 93 034 84 410 50 638
Mahkota Dewa pohon / tree 13 529 15 194 5 137
Sambiloto m
2
39 557 18 088 5 904
Lidah Buaya / Alovera m
2
11 513 21 599 8 699


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.2.8
Produktivitas Tanaman Biofarmaka Menurut Jenis
Tanaman di Provinsi Banten, 2010-2012
Productivity of Medicinal Plants By Kind of Plant
Table

Jenis Tanaman
Crops
Satuan /
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Jahe / Ginger kg/m
2
1.81 0.97 1.67
Laos / Lengkuas kg/m
2
2.28 2.59 2.03
Kencur kg/m
2
1.63 1.78 1.11
Kunyit / Turmeric kg/m
2
2.25 1.15 0.88
Lempuyang kg/m
2
1.69 1.99 2.98
Temulawak kg/m
2
1.51 1.72 2.21
Temuireng kg/m
2
1.49 1.56 4.27
Kejibeling kg/m
2
2.01 1.36 4.26
Temukunci kg/m
2
1.06 1.30 3.11
Dlingo / Dringo kg/m
2
2.28 1.28 1.24
Kapolaga / Cardamom kg/m
2
0.84 1.82 0.95
Mengkudu / Pace (kg/pohon)/(kg/tree) 6.87 6.13 5.08
Mahkota Dewa (kg/pohon)/(kg/tree) 39.88 28.20 59.52
Sambiloto kg/m
2
1.78 0.84 3.89
Lidah Buaya / Alovera kg/m
2
3.17 1.79 3.31




Tabel
5.2.9
Produksi Tanaman Biofarmaka Menurut Jenis Tanaman
Production of Medicinal Plants By Kind of Plant
Table

Jenis Tanaman
Crops
Satuan /
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Jahe / Ginger kg 1 214 646 1 108 693 1 281 369
Laos / Lengkuas kg 2 873 232 3 355 400 3 285 274
Kencur kg 1 246 191 1 185 462 1 718 380
Kunyit / Turmeric kg 2 065 239 814 230 2 694 124
Lempuyang kg 258 244 97 843 58 507
Temulawak kg 244 043 75 952 49 337
Temuireng kg 44 135 23 928 29 178
Kejibeling kg 120 837 50 691 37 371
Temukunci kg 110 632 20 019 26 870
Dlingo / Dringo kg 40 929 8 208 18 488
Kapolaga / Cardamom kg 94 390 209 021 94 308
Mengkudu / Pace kg 638 717 517 582 257 063
Mahkota Dewa kg 539 498 428 439 305 754
Sambiloto kg 70 600 15 165 22 991
Lidah Buaya / Alovera kg 36 481 38 602 28 815


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.2.10
Luas Panen Tanaman Hias Menurut Jenis Tanaman
Harvested Area of Ornamental Plants By Kind of Plant
Table

Jenis Tanaman
Crops
Satuan /
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Anggrek m
2
280 086 225 959 298 386
Anthurium bunga m
2
4 663 10 552 19 156
Anyelir m
2
755 30 10
Garbera (Hebras) m
2
2 097 1 735 4 512
Gladiol m
2
392 - 60
Heliconia (Pisang-pisangan) m
2
10 619 9 328 15 203
Krisan m
2
23 - -
Mawar m
2
3 362 3 310 3 612
Sedap Malam m
2
64 937 116 946 123 183
Dracaena m
2
3 704 5 996 4 090
Aglaonema m
2
29 377 44 503 33 061
Adenium (Kamboja Jepang) m
2
43 412 43 755 40 681
Euphorbia m
2
30 473 33 250 26 637
Phylodendron m
2
61 359 76 780 96 579
Pakis m
2
478 1 020 510
Monstera m
2
411 150 300
Soka (Ixora) m
2
16 343 6 778 14 876
Cordyline m
2
2 432 1 929 1 505
Diffenbachia m
2
496 100 1 772
Anthurium Daun m
2
9 302 9 498 5 069
Caladium m
2
1 892 80 100
Melati / Jasmine m
2
3 397 3 410 2 659
Palem / Palm pohon / tree 49 144 55 452 53 215
Sansevieria (pedang-pedangan) m
2
16 030 15 342 10 711




Tabel
5.2.11
Produktivitas Tanaman Hias Menurut Jenis Tanaman
Productivity of Ornamental Plants By Kind of Plant
Table

Jenis Tanaman
Crops
Satuan /
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Anggrek (tangkai/m
2
)/(flower/m
2
)

7.82 16.26 18.86
Anthurium bunga
(tangkai/m
2
)/(flower/m
2
)
7.74 10.77 9.08
Anyelir
(tangkai/m
2
)/(flower/m
2
)
1.83 4.33 10.00
Garbera (Hebras)
(tangkai/m
2
)/(flower/m
2
)
6.24 14.58 9.92
Gladiol
(tangkai/m
2
)/(flower/m
2
)
11.46 - 11.50
Heliconia (Pisang-pisangan)
(tangkai/m
2
)/(flower/m
2
)
6.19 5.18 8.38
Krisan
(tangkai/m
2
)/(flower/m
2
)
5.22 - -
Mawar
(tangkai/m
2
)/(flower/m
2
)
6.42 5.98 13.51
Sedap Malam
(tangkai/m
2
)/(flower/m
2
)
6.60 3.38 12.05
Dracaena
(pohon/m
2
)/(tree/m
2
)
2.66 5.87 13.57
Aglaonema
(pohon/m
2
)/(tree/m
2
)
3.79 5.85 5.02
Adenium (Kamboja Jepang)
(pohon/m
2
)/(tree/m
2
)
4.92 7.68 10.04
Euphorbia
(pohon/m
2
)/(tree/m
2
)
4.63 6.05 13.07
Phylodendron
(pohon/m
2
)/(tree/m
2
)
14.67 24.90 44.64
Pakis
(pohon/m
2
)/(tree/m
2
)
3.79 3.94 3.87
Monstera
(pohon/m
2
)/(tree/m
2
)
6.17 22.67 2.83
Soka (Ixora)
(pohon/m
2
)/(tree/m
2
)
1.75 20.09 21.65
Cordyline
(pohon/m
2
)/(tree/m
2
)
3.54 10.47 3.29
Diffenbachia
(pohon/m
2
)/(tree/m
2
)
3.52 22.50 3.44
Anthurium Daun
(pohon/m
2
)/(tree/m
2
)
5.58 5.82 8.60
Caladium
(pohon/m
2
)/(tree/m
2
)
2.81 3.00 30.80
Melati / Jasmine kg/m
2
2.60 1.75 4.55
Palem / Palm pohon / tree 2.37 2.86 2.44
Sansevieria (pedang-pedangan) (rumpun/m
2
)/(clump/m
2
) 5.78 9.57 4.16


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.2.12
Produksi Tanaman Hias Menurut Jenis Tanaman
Production of Ornamental Plants By Kind of Plant
Table

Jenis Tanaman
Crops
Satuan /
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Anggrek tangkai / flower

2 189 988 3 673 559 5 628 179
Anthurium bunga tangkai / flower 36 089 113 639 173 849
Anyelir tangkai / flower 1 385 130 100
Garbera (Hebras) tangkai / flower 13 084 25 290 44 756
Gladiol tangkai / flower 4 492 - 690
Heliconia (Pisang-pisangan) tangkai / flower 65 689 48 307 127 423
Krisan tangkai / flower 120 - -
Mawar tangkai / flower 21 589 19 804 48 804
Sedap Malam tangkai / flower 428 354 394 941 1 484 961
Dracaena pohon / tree 9 871 35 176 55 504
Aglaonema pohon / tree 111 413 260 487 165 880
Adenium (Kamboja Jepang) pohon / tree 213 523 336 049 408 435
Euphorbia pohon / tree 141 197 201 193 348 088
Phylodendron pohon / tree 899 951 1 911 730 4 311 493
Pakis pohon / tree 1 814 4 020 1 972
Monstera pohon / tree 2 536 3 400 850
Soka (Ixora) pohon / tree 28 669 136 144 322 030
Cordyline pohon / tree 8 607 20 205 4 955
Diffenbachia pohon / tree 1 746 2 250 6 090
Anthurium Daun pohon / tree 51 873 55 239 43 574
Caladium pohon / tree 5 325 240 3 080
Melati / Jasmine kg 8 849 5 969 12 098
Palem / Palm pohon / tree 116 273 158 475 129 941
Sansevieria (pedang-pedangan) rumpun / clump 92 598 146 843 44 574




5.3. TANAMAN PERKEBUNAN
ESTATE CROPS

Tabel
5.3.1
Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Menurut Jenis
Usaha Perkebunan di Provinsi Banten, 2012
Area and Production of Rubber Plantation by Type of
Estate in Banten Province, 2012
Table

Jenis Usaha Perkebunan
Type of Estate
Tanaman
Belum
Menghasilkan
Young Crops
(ha)
Tanaman
Menghasilkan
Produced
Crops
(ha)
Tanaman
Tua/Rusak
Damage
Crops
(ha)
Produksi
Production
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5)

A. Perkebunan Rakyat (PR)
Smallholders Estate

1. Pandeglang 50.86 1 620.00 982.00 1 446.90
2. Lebak 2 592.33 6 342.88 5 941.60 5 081.37
4. Serang - 4.46 - 3.32
5. Kota Tangerang - - - -
6. Kota Cilegon - - - -
7. Kota Serang - - - -
8. Kota Tangerang Selatan - - - -

B. Perusahaan Terbatas
Perkebunan Negara (PTPN)
State-owned Large Estate

1. Pandeglang 82.95 952.78 1 179 58 1 258.54
2. Lebak - 298.07 97.25 188.61

C. Perkebunan Besar Swasta
(PBS) / Private Large Estate

1. Pandeglang 57.75 511.93 - 647.78
2. Lebak 2 113.99 2 709.32 958.40 2 629.77
3. Serang 66.19 320.41 - 324.64

Provinsi Banten 4 964.07 12 759.85 9 158.83 11 580.93
2011 4 585.07 12 755.39 9 208.84 11 977.76
2010 4 528.70 12 755.39 9 208.83 11 899.76
2009 2 825.88 12 255.39 11 106.08 11 899.76

Sumber / Source : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten
Office of Forestry and Estate Service of Banten Province
BAB V PERTANIAN


Tabel
5.3.2
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Dalam
Menurut Jenis Usaha Perkebunan di Provinsi Banten,
2012
Area and Production of Coconut Plantation by Type of
Table

Type of Estate
Tanaman
Belum
Menghasilkan
Young Crops
(ha)
Tanaman
Menghasilkan
Produced
Crops
(ha)
Tanaman
Tua/Rusak
Damage
Crops
(ha)
Produksi
Production
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5)

Smallholders Estate

1. Pandeglang 4 588.03 37 020.00 1 391.00 23 138.00
2. Lebak 5 108.71 15 580.10 778.80 12 332.00
3. Tangerang 233.21 9 211.00 1 606.00 5 757.00
4. Serang 2 581.21 15 431.54 3 338.30 9 493.37
6. Kota Cilegon 492.83 2 601.45 1 075.00 2 066.03
7. Kota Serang 96.65 422.50 207.50 264.00


1. Pandeglang - 50.49 - 26.27
2. Lebak - - - -


2. Lebak - - - -
3. Serang - - - -

Provinsi Banten 13 100.64 80 317.08 8 396.60 53 076.67
2011 15 430.70 79 745.29 5 800.75 55 901.30
2010 15 275.51 79 373.54 5 409.60 55 541.61
2009 56 063.00 78 456.06 5 309.60 55 419.61



Tabel
5.3.3
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut
Jenis Usaha Perkebunan di Provinsi Banten, 2012
Area and Production of Cocoa Plantation by Type of Estate
Table

Type of Estate
Tanaman
Belum
Menghasilkan
Young Crops
(ha)
Tanaman
Menghasilkan
Produced
Crops
(ha)
Tanaman
Tua/Rusak
Damage
Crops
(ha)
Produksi
Production
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5)

Smallholders Estate

1. Pandeglang 961.16 915.18 405.48 538.55
2. Lebak 1 202.20 1 342.85 580.81 919.56
4. Serang 825.10 968.93 136.03 251.15


2. Lebak - 298.07 97.25 188.61


1. Pandeglang - - -
2. Lebak 81.00 2 709.32 958.40 2 629.77
3. Serang 66.19 320.41 - 324.64

Provinsi Banten 3 135.65 6 554.76 2 117.97 4 852.28
2011 3 075.00 3 212.11 1 104.07 2 011.23
2010 2 933.67 3 211.96 1 103.37 2 107.12
2009 2 265.01 3 211.96 1 103.37 2 135.48


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.3.4
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Sawit
Menurut Jenis Usaha Perkebunan di Provinsi Banten,
2012
Area and Production of Oil Palm Plantation by Type of
Table

Type of Estate
Tanaman
Belum
Menghasilkan
Young Crops
(ha)
Tanaman
Menghasilkan
Produced
Crops
(ha)
Tanaman
Tua/Rusak
Damage
Crops
(ha)
Produksi
Production
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5)

Smallholders Estate

1. Pandeglang 46.00 1 681.00 1 041.00 2 646.90
2. Lebak 253.54 2 663.50 1 193.00 6 007.90
4. Serang - - - -


1. Pandeglang 503.00 1 387.45 - 2 975.40
2. Lebak 3 121.33 4 784.19 - 14 279.21


1. Pandeglang 1 320.00 700.00 - -
2. Lebak - - - -
3. Serang - - - -

Provinsi Banten 5 243.87 11 216.14 2 234.00 25 909.41
2011 5 243.87 12 216.00 2 234.00 27 615.09
2010 5 712.33 10 516.64 2 234.00 25 865.04
2009 2 721.87 11 683.12 1 233.55 126 610.31




Tabel
5.3.5
Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan Lainnya
Area and Production of Other Estate Crops
Table

Jenis Tanaman
Type of Crop
Tanaman
Belum
Menghasilkan
Young Crops
(ha)
Tanaman
Menghasilkan
Produced
Crops
(ha)
Tanaman
Tua/Rusak
Damage
Crops
(ha)
Produksi
Production
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Cengkeh 1 111.19 8 285.42 3 348.70 5 173.69
2. Kopi 730.22 5 629.83 796.89 2 525.32
3. Aren 1 052.90 1 616.46 236.26 1 703.92
4. Kapuk 33.16 229.70 115.47 286.44
5. Pandan 235.80 258.70 144.50 373.50
6. Lada 295.15 504.60 120.28 283.67
7. Vanili 43.29 55.17 41.50 8.88
8. Kapolaga - - - -
9. Kunyit - - - -
10. Kencur - - - -
11. Laos - - - -
12. Kemiri - 2.23 13.38 0.13
13. Pala - 4.46 - 1.16
14. Jambu Mete 2.23 8.27 2.53 2.82

BAB V PERTANIAN


Tabel
5.3.6
Perkembangan Produksi Komoditas Perkebunan
Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten (ton),
2006-2012
Plantation Crop Production by Type of Plant
in Banten Province (tons), 2006-2012
Table

Jenis Tanaman
Type of Plant
2006 2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Karet 11 005 11 677 7 112 11 900 11 797 11 580.93
2. Kelapa Dalam 50 235 55 604 55 061 55 630 55 541 57 870.00
3. Kakao 2 338 2 340 2 441 2 108 2 107 2 306.26
4. Kelapa Sawit 102 892 27 197 27 197 25 865 27 615 28 481.21
5. Cengkeh 2 718 2 708 2 282 2 239 3 289 5 173.69
6. Kopi 2 509 2 645 2 216 2 216 2 239 2 525.32
7. Aren 1 283 1 625 1 706 1 707 1 708 1 703.92
8. Kapok 14 64 64 70 64 286.44
9. Pandan 124 364 467 469 374 373.50
10. Lada 95 348 348 400 168 283.67
11. Vanili 32 49 67 68 13 8.88
12. Kapolaga 13 14 14 19 18 -
13. Kunyit 18 81 81 90 247 -
14. Kencur 382 456 456 476 187 -
15. Laos 14 67 67 6 980 14 -
16. Kemiri 5 6 6 611 5 0.13



5.4. KEHUTANAN
FORESTRY

Tabel
5.4.1
Luas Kawasan Hutan Negara Menurut Fungsi Kawasan
Hutan dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (ha),
2012
National Forest Area by Function and Regency/
Municipality in Banten Province (ha), 2012
Table

Kabupaten/Kota
Hutan
Konversi
PHPA
Convertible
Production
Forest
Hutan
Lindung
Proctected
Forest
Hutan
Produksi
Production
Forest
Hutan
Produksi
Terbatas
Limited
Production
Forest
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 80 209.00 20 855.55 26 445.61 7 746.26 135 256.42
2. Lebak 42 925.15 4 425.59 13 383.59 19 070.48 79 804.81
3. Tangerang - 1 591.85 - - 1 591.85
4. Serang 4 728.15 652.10 625.66 2 827.97 8 833.88

Kota / Municipality
5. Tangerang - - 698.01 - -
6. Cilegon - 716.30 - - 1 414.31
7. Serang 30.00 - - - 30.00

Provinsi Banten 127 892.30 28 241.39 41 152.87 29 644.71 226 931.27
2011 126 397.30 9 471.39 44 179.39 28 113.19 208 161.27
2010 126 397.30 9 471.39 44 179.39 28 113.19 208 161.27
2009 126 397.30 9 471.39 44 179.39 28 113.19 208 161.27


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.4.2
Luas Lahan Kritis Menurut Kabupaten/Kota
Critical Land by Regency/Municipality
in Banten Province (ha), 2012

Table

Kabupaten/Kota
Sangat
Kritis
Very
Critical
Land
Kritis
Critical
Land
Agak Kritis
Almost
Critical
Land
Potensial
Kritis
Potensial
Critical
Land
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang - 33 379.25 13 192.00 70.00 46 641.25
2. Lebak 2 057.72 9 718.00 15 240.25 5 525.50 32 541.47
3. Tangerang - 15 122.29 - - 15 122.29
4. Serang - 9 413.50 - - 9 413.50

Kota / Municipality
5. Tangerang - 100.00 - - 100.00
6. Cilegon - 284.50 - - 284.50
7. Serang - - - - -

Provinsi Banten 2 057.72 68 017.54 28 432.25 5 595.50 104 103.01
2011 2 868 80 018 28 432 6 596 117 914
2010 5 026 24 088 32 052 26 908 88 074
2009 2 000 69 842 26 106 5 463 103 411




Tabel
5.4.3
Luas Kawasan Hutan Konservasi Menurut Fungsi
di Provinsi Banten (ha), 2010-2012
Convertible Production Forest Area by Function
in Banten Province (ha), 2010-2012
Table

Fungsi Kawasan Hutan
Function of Forest
Lokasi
Location
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

A. Taman Nasional
1. Ujung Kulon Kab. Pandeglang 122 956.00 122 956.00 122 956.00
a. Daratan 78 619.00 78 619.00 78 916.00
b. Perairan Laut 44 337.00 44 337.00 44 337.00
2. Gunung Halimun Salak Kab. Lebak 42 925.15 42 925.15 42 925.15

B. Cagar Alam
1. Rawa Danau Kab. Serang 2 500.00 2 500.00 2 500.00
2. Gunung Tukung Gede Kab. Serang 1 700.00 1 700.00 1 700.00
3. Pulau Dua Kota Serang 30.00 30.00 30.00

C. Taman Wisata Alam
1. Pulau Sangiang Kab. Serang 1 248.15 1 248.15 1 248.15
a. Daratan 528.15 528.15 528.15
b. Perairan Laut 720.00 720.00 720.00
2. Carita Kab. Pandeglang 95.00 95.00 1 590.00

Jumlah Provinsi Banten 171 454.30 171 454.30 171 359.30
a. Daratan 126 397.30 126 397.30 127 892.30
b. Perairan Laut 45 057.00 45 057.00 45 057.00

BAB V PERTANIAN


Tabel
5.4.4
Luas Kawasan Hutan Perum Perhutani KPH Banten
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (ha), 2012
Forest Area Managed by Perum Perhutani KPH Banten
by Regency/Municipality in Banten Province (ha), 2012

Table

Kabupaten/Kota
Jati Mahoni Acc. Mangium
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 26 802.42 10 511.70 120.00 37 434.12
2. Lebak 13 310.04 - 22 059.19 35 369.23
4. Serang - 3 992.50 - 3 992.50

Kota / Municipality
6. Cilegon - 164.74 - 164.74
7. Serang - 175.50 - 175.50

Provinsi Banten 40 112.46 14 844.44 22 179.19 77 136.09
2011 40 112.46 14 844.44 22 179.19 77 136.09
2010 40 109.46 14 844.44 22 179.19 77 133.09
2009 40 109.96 14 844.44 22 179.19 77 133.59

Sumber / Source : KPH Banten, Perum Perhutani Unit III Jabar Banten



Tabel
5.4.5
Produksi dan Nilai Produksi Kayu Bulat
Production and Value of Production of Logs

Table

Tahun
Year
Kayu Jati
Teaks

Kayu Rimba
Rimba Woods
Produksi
Production
(m
3
)
Nilai Produksi
(juta rupiah)
Value
(million rupiahs)

Produksi
Production
(m
3
)
Nilai Produksi
(juta rupiah)
Value
(million rupiahs)
(1) (2) (3) (4) (5)

2000 2 863.00 2 066.81 10 431.00 1 385.02
2001 5 297.00 3 574.00 13 764.00 2 294.39
2002 6 485.00 5 673.79 8 248.00 2 243.48
2003 4 114.00 9 800.20 6 219.00 2 236.64
2004 16 549.00 27 174.65 9 510.00 3 448.85
2005 13 944.30 19 767.33 50 731.74 1 564.83
2006 14 780.35 21 678.35 8 115.92 3 059.11
2007 24 884.29 40 868.12 10 049.70 3 626.09
2008 16 376.00 33 063.14 47 002.00 17 004.96
2009 24 296.37 49 054.36 36 716.01 13 283.56
2010 17 535.62 35 404.42 28 251.31 10 221.11
2011 18 355.10 32 986.07 16 009.08 9 721.13
2012 12 101.84 23 514.76 22 675.44 12 115.08

Sumber / Source : KPH Banten, Perum Perhutani Unit III Jabar Banten

BAB V PERTANIAN


5.5. PETERNAKAN
ANI MAL HUSBANDRY

Tabel
5.5.1
Populasi Ternak Menurut Kabupaten/Kota dan
Jenis Ternak di Provinsi Banten (ekor), 2012
Livestock Population by Regency/Municipality and
Kind of Livestock in Banten Province (heads), 2012

Table

Kabupaten/Kota
Reg./Municipality
Sapi
Potong
Cow
Sapi
Perah
Milk Cow
Kerbau
Buffalo
Kuda
Horse
Kambing
Goat
Domba
Sheep
Babi
Pig
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kabupaten / Reg.
1. Pandeglang 815 - 29 106 - 177 813 162 454 -
2. Lebak 2 783 - 44 771 19 205 396 177 106 -
3. Tangerang 43 270 8 12 252 19 126 822 103 526 5 872
4. Serang 5 995 - 30 857 - 202 865 142 786 -

Kota / Mun.
5. Tangerang 1 789 - 74 - 6 243 493 4 612
6. Cilegon 271 9 1 372 9 6 331 313 -
7. Serang 173 22 5 654 7 40 442 25 652 -

Provinsi Banten 55 424 44 124 108 213 767 757 612 583 10 497
2011 46 900 19 123 143 99 774 629 626 114 7 749
2010 69 727 28 153 204 181 790 524 628 926 6 946
2009 73 515 15 151 976 73 800 777 617 924 7 740

Sumber / Source : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten
Office of Agriculture and Livestock Service of Banten Province



Tabel
5.5.2
Populasi Unggas Menurut Kabupaten/Kota dan
Jenis Unggas di Provinsi Banten (ekor), 2012
Poultry Population by Regency/Municipality and
Kind of Poultries in Banten Province (heads), 2012

Table

Kabupaten/Kota
Ayam Buras
Native Chicken
Ayam Petelur
Layer
Ayam Ras
Pedaging
Broiler
Itik
Duck
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 2 343 782 - 7 229 955 146 327
2. Lebak 1 942 589 155 569 11 039 256 85 223
3. Tangerang 2 724 983 2 945 804 20 426 720 859 482
4. Serang 1 800 264 1 206 519 8 800 000 1 295 405

Kota / Municipality
5. Tangerang 113 458 60 000 1 348 000 40 164
6. Cilegon 42 067 168 10 956 13 209
7. Serang 508 654 623 176 5 074 284 15 243

Provinsi Banten 9 492 178 5 036 716 54 151 644 2 458 727
2011 10 026 124 5 373 215 52 272 333 2 869 047
2010 9 784 326 5 344 080 41 146 851 2 157 189
2009 9 669 410 4 803 579 31 887 018 3 336 144


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.5.3
Jumlah Ternak yang Dipotong Menurut Kabupaten/Kota
dan Jenis Ternak di Provinsi Banten (ekor), 2012
Livestock Slaughtered by Regency/Municipality and Kind
of Livestock in Banten Province (heads), 2012

Table

Kabupaten/Kota
Reg./Municipality
Sapi
Potong
Cow
Sapi
Perah
Milk Cow
Kerbau
Buffalo
Kuda
Horse
Kambing
Goat
Domba
Sheep
Babi
Pig
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kabupaten / Reg.
1. Pandeglang 616 - 3 781 - 15 805 17 382 -
2. Lebak 938 - 6 684 - 20 723 10 535 -
3. Tangerang 25 179 2 6 908 - 70 137 65 488 2 132
4. Serang 8 543 - 9 798 - 52 716 45 001 -

Kota / Mun.
5. Tangerang 83 666 - 53 - 11 508 3 402 362
6. Cilegon 1 573 - 49 - 1 410 2 501 -
7. Serang 5 922 - 879 - 6 570 10 345 -
8. Tangerang Sel. 33 697 - 7 - 19 129 248 -

Provinsi Banten 160 134 2 28 159 - 197 998 154 902 2 494
2011 110 385 - 27 909 - 133 945 95 839 27 688
2010 82 584 - 19 727 - 239 128 146 610 7 806
2009 125 818 - 30 051 - 362 090 295 960 7 478




Tabel
5.5.4
Jumlah Unggas yang Dipotong Menurut Kabupaten/Kota
dan Jenis Unggas di Provinsi Banten (ekor), 2012
Poultry Slaughtered by Regency/Municipality and
Kind of Poultries in Banten Province (heads), 2012

Table

Kabupaten/Kota
Ayam Buras
Native Chicken
Ayam Ras
Petelur
Layer
Ayam Ras
Pedaging
Broiler
Itik
Duck
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 1 714 359 - 5 215 255 92 398
2. Lebak 1 931 371 50 981 3 870 162 60 395
3. Tangerang 1 254 000 845 000 21 500 000 690 956
4. Serang 298 732 113 115 7 804 679 678 596

Kota / Municipality
5. Tangerang 219 240 83 400 35 475 900 434 340
6. Cilegon 9 238 - 291 306 2 118
7. Serang 173 222 37 640 25 465

Provinsi Banten 5 601 545 1 136 253 95 362 492 1 984 628
2011 6 835 711 2 935 208 84 425 804 3 208 169
2010 11 404 349 2 041 145 85 347 497 4 005 804
2009 10 102 434 2 305 070 78 827 180 3 762 123


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.5.5
Produksi Daging Ternak Menurut Kabupaten/Kota dan
Jenis Ternak di Provinsi Banten (ton), 2012
Meat Production by Regency/Municipality and Kind of
Livestock in Banten Province (ton), 2012

Table

Kabupaten/Kota
Reg./Municipality
Sapi
Potong
Cow
Sapi
Perah
Milk Cow
Kerbau
Buffalo
Kuda
Horse
Kambing
Goat
Domba
Sheep
Babi
Pig
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kabupaten / Reg.
1. Pandeglang 126 - 832 - 790 1 086 -
2. Lebak 126 - 895 - 172 114 -
3. Tangerang 5 665 - 1 347 - 1 403 1 310 145
4. Serang 1 632 - 1 871 - 933 747 -

Kota / Mun.
5. Tangerang 19 219 - 19 - 103 34 24
6. Cilegon 358 - 6 - 13 39 -
7. Serang 1 393 - 132 - 99 207 -
8. Tangerang Sel. 7 602 - 0 - 171 2 -

Provinsi Banten 36 121 - 5 102 - 3 683 3 540 169
2011 25 806 - 5 056 - 3 510 2 957 1 443
2010 20 326 - 3 694 - 3 829 2 695 419
2009 18 728 - 3 629 - 3 574 2 992 429




Tabel
5.5.6
Produksi Daging Unggas Menurut Kabupaten/Kota dan
Jenis Unggas di Provinsi Banten (ton), 2012
Meat Production by Regency/Municipality and Kind of
Poultries in Banten Province (ton), 2012

Table

Kabupaten/Kota
Ayam Buras
Native Chicken
Ayam Ras
Petelur
Layer
Ayam Ras
Pedaging
Broiler
Itik
Duck
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 4 766 - 7 301 79
2. Lebak 1 661 75 4 489 64
3. Tangerang 878 718 26 875 622
4. Serang 1 101 136 12 007 2 709

Kota / Municipality
5. Tangerang 306 111 33 276 647
6. Cilegon 11 - 350 2
7. Serang 100 56 6 970 31

Provinsi Banten 8 825 1 104 111 159 4 154
2011 9 518 2 547 114 568 4 790
2010 14 401 1 558 86 089 3 490
2009 12 042 1 894 53 089 3 363


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.5.7
Produksi Telur Unggas Menurut Kabupaten/Kota
Production of Poultry Eggs by Regency/Municipality
in Banten Province (ton), 2012

Table

Kabupaten/Kota
Ayam Buras
Native Chicken
Ayam Ras Petelur
Layer
Itik
Duck
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 1 472 - 826
2. Lebak 1 253 360 273
3. Tangerang 1 354 34 250 6 865
4. Serang 1 143 6.898 1 042

Kota / Municipality
6. Cilegon 1 648 33 1 784
7. Serang 898 9 985 211
8. Tangerang Selatan - 4 380 -

2011 6 892 57 626 18 320
2010 5 997 41 581 9 233
2009 4 724 43 620 8 740




5.6. PERIKANAN
FI SHERY

Tabel
5.6.1
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap Menurut
Kabupaten/Kota dan Subsektor di Provinsi Banten, 2012
Number of Fish Capture Household by Regency/
Municipality and Fishery Subsector in Banten Province,
2012
Table

Kabupaten/Kota
Laut
Marine Fishery
Perairan Umum
Inland Water
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang
1 174 - 1 174
2. Lebak
804 376 1 180
3. Tangerang
2 671 160 2 831
4. Serang
410 112 522

Kota / Municipality
5. Tangerang - - -
6. Cilegon 485 - 485
7. Serang 559 - 559

2011 6 462 648 7 110
2010 6 309 797 7 106
2009 6 073 773 6 846


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.6.2
Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kabupaten/Kota
Production of Fish Capture by Regency/Municipality

Table

Kabupaten/Kota
Laut
Marine Fishery
Perairan Umum
Inland Water
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 24 093 - 24 093
2. Lebak 4 616 6 4 622
3. Tangerang 19 692 108 19 800
4. Serang 8 292 995 9 287

Kota / Municipality
5. Tangerang - - -
6. Cilegon 297 - 297
7. Serang 2 712 - 2 712

2011 58 381 1 188 59 569
2010 54 628 2 965 57 593
2009 57 257 721 57 978




Tabel
5.6.3
Nilai Produksi Ikan Tangkap Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (juta rupiah), 2012

Production Value of Fish Capture by Regency/
Municipality in Banten Province (million rupiahs), 2012
Table

Kabupaten/Kota
Laut
Marine Fishery
Perairan Umum
Inland Water
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 253 786 - 253 786
2. Lebak 63 768 73 63 841
3. Tangerang 318 324 1 348 319 672
4. Serang 87 821 6 074 93 896

Kota / Municipality
5. Tangerang - - -
6. Cilegon 5 099 - 5 099
7. Serang 36 340 - 36 340

Provinsi Banten 765 138 7 495 772 634
2011 772 314 18 385 790 699
2010 679 020 42 216 721 236
2009 583 586 4 586 588 172


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.6.4
Jumlah Perahu/Kapal Penangkapan Ikan Menurut
Kabupaten/Kota dan Jenis Perahu/Kapal

Number of Fishing Boats by Regency/Municipality and
Type of Boat in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Reg./Municipality
Jukung
Unmotor-
ized Boat
Perahu
Layar Kecil
Small
Sailing
Boat
Perahu
Layar
Sedang
Medium
Sailing
Boat
Perahu
Layar
Besar
Large
Sailing
Boat
Motor
Tempel
Out-board
Motor
Kapal
Motor
In-board
Motor
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kabupaten / Reg.
1. Pandeglang
75 65 - - 117 769 1 026
2. Lebak
73 25 - - 574 199 872
3. Tangerang
- - - - 112 2 671 2 783
4. Serang
90 - - - 248 184 522

Kota / Mun.
5. Tangerang - - - - - - -
6. Cilegon - 41 - - 387 57 485
7. Serang - - - - 302 257 559
8. Tangerang Sel. - - - - - - -

Provinsi Banten 238 131 - - 1 741 4 137 6 247
2011 221 121 - - 2 416 4 023 6 781
2010 372 73 - - 2 307 3 950 6 702
2009 382 71 24 - 4 347 1 264 6 088




Tabel
5.6.5
Jumlah Unit Alat Penangkapan Ikan Menurut
Kabupaten/Kota dan Jenis Alat di Provinsi Banten, 2012
Number of Units Marine Fishing Equipment by Regency/
Municipality and Type of Equipment in Banten Province,
2012
Table

Kabupaten/Kota
Jaring / Seine
Jaring Hanyut
Drift Gill Net
Klitik
Tickle
Insang
Gill Net
Jaring Lingkar
Circle Seine
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 133 15 231 -
2. Lebak 90 - 92 -
3. Tangerang 460 312 302 -
4. Serang 279 160 - -

Kota / Municipality
6. Cilegon 25 - 60 -
7. Serang - - 122 -

Banten 987 487 807 -
2011 1 235 487 1 181 -
2010 949 537 824 -
2009 658 636 561 -

BAB V PERTANIAN



Kabupaten/Kota
Jaring / Seine
Jaring Tiga
Lapis
3 Layers Net
Bagan Tancap
Fixed Trap
Bagan Perahu
Baot Trap
Lainnya
Others
(1) (6) (7) (8) (9)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang - 121 264 42
2. Lebak 618 - 48 360
3. Tangerang - 71 50 1 146
4. Serang - - 10 20

Kota / Municipality
6. Cilegon - 20 9 275
7. Serang 64 4 63 236

2011 589 267 387 2 531
2010 627 320 390 3 273
2009 572 226 534 2 313




Kabupaten/Kota
Bukan Jaring / Not Seine
Jumlah
Total
Payang
Large
Net
Dogol
Danish
Seine
Pukat
Pantai
Coast
Trap
Pancing
Hook &
Lines
Pukat
Cincin
Purse Sein
(1) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 199 166 122 282 36 1 611
2. Lebak 7 - - 463 13 1 691
3. Tangerang 139 297 - 739 - 3 516
4. Serang 446 - - 295 - 1 210

Kota / Municipality
5. Tangerang - - - - - -
6. Cilegon - - - 265 - 654
7. Serang 13 42 - 22 - 566

Provinsi Banten 804 505 122 2 066 49 9 248
2011 854 503 129 1 903 46 10 112
2010 817 487 94 2 955 43 11 316
2009 1 175 529 155 2 885 29 10 273


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.6.6
Jumlah Rumahtangga Perikanan Budidaya Menurut
Kabupaten/Kota dan Jenis Budidaya di Provinsi Banten,
2012
Number of Aquaculture Households by Regency/
Municipality and Type of Culture in Banten Province,
2012
Table

Kabupaten/Kota
Laut
Marine
Culture
Tambak
Brackish
Water Pond
Kolam
Fresh
Water Pond
Sawah
Paddy Field
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 80 34 3 593 1077
2. Lebak - 54 4 209 5885
3. Tangerang 250 965 3 408 -
4. Serang 1 045 975 744 83

Kota / Municipality
5. Tangerang - - 648 -
6. Cilegon - - 218 -
7. Serang 30 295 710 -
8. Tangerang Selatan - - 314 -

Provinsi Banten 1 405 2 323 13 844 7 045
2011 2 400 2 049 14 204 7 991
2010 1 398 2 051 11 974 8 041
2009 623 2 138 13 561 10 964




Kabupaten/Kota
Karamba
Cage
Jaring Terapung
Floating Cage Net
Jumlah
Total
(1) (6) (7) (8)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang - 20 4 804
2. Lebak 470 11 10 629
3. Tangerang - 39 4 662
4. Serang - - 2 847

Kota / Municipality
6. Cilegon - - 218
7. Serang - 10 1 045
8. Tangerang Selatan - - 314

2011 415 146 27 205
2010 513 161 24 138
2009 513 128 27 927


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.6.7
Produksi Perikanan Budidaya Menurut Kabupaten/Kota
Production of Aqua Culture by Regency/Municipality

Table

Kabupaten/Kota
Budidaya Laut
Marine Culture
Tambak
Brackish
Water Pond
Kolam
Fresh
Water Pond
Sawah
Paddy Field
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 484 601 5 655 461
2. Lebak - 18 2 925 26
3. Tangerang 3052 10 882 4 067 -
4. Serang 13 286 39 415 1 019 4

Kota / Municipality
5. Tangerang - - 383 -
6. Cilegon - - 250 -
7. Serang 398 619 235 -

Provinsi Banten 17 220 51 535 15 381 491
2010 20 667 59 388 15 536 972
2010 18 809 54 623 12 186 2 327
2009 5 822 15 874 9 489 3 727




Kabupaten/Kota
Karamba
Cage
Jaring Terapung
Floating Cage Net
Jumlah
Total
(1) (6) (7) (8)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang - 15 7 216
2. Lebak 55 503 3 527
3. Tangerang - 1 868 19 869
4. Serang - - 53 724

Kota / Municipality
6. Cilegon - - 250
7. Serang - 6 1 258
8. Tangerang Selatan - - 847

2011 38 2 017 98 618
2010 38 860 88 843
2009 18 705 35 636


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.6.8
Nilai Produksi Perikanan Budidaya Menurut Kabupaten/
Kota di Provinsi Banten (juta rupiah), 2012
Production Value of Aqua Culture by Regency/Municipality
in Banten Province (million rupiahs), 2012

Table

Kabupaten/Kota
Budidaya Laut
Marine Culture
Tambak
Brackish Water
Pond
Kolam
Fresh
Water Pond
Sawah
Paddy Field
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 1 862 22 434 82 682 8 920
2. Lebak - 496 38 266 316
3. Tangerang 6 104 147 321 43 649 -
4. Serang 21 002 120 324 14 622 71

Kota / Municipality
5. Tangerang - - 4 779 -
6. Cilegon - - 3 226 -
7. Serang 2 686 11 686 4 116 -
8. Tangerang Selatan - - 10 556 -

Provinsi Banten 31 654 302 261 201 896 9 307
2011 36 082 334 113 199 455 18 320
2010 53 716 201 479 148 870 45 658
2009 20 428 228 338 84 831 24 812




Kabupaten/Kota
Karamba
Cage
Jaring Terapung
Floating Cage Net
Jumlah
Total
(1) (6) (7) (8)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang - 286 116 184
2. Lebak 875 7 058 47 011
3. Tangerang - 21 060 218 134
4. Serang - - 156 019

Kota / Municipality
5. Tangerang - 689 5 468
6. Cilegon - - 3 226
7. Serang - 92 18 580

2011 608 19 792 608 370
2010 616 19 666 470 005
2009 216 7 690 366.316


BAB V PERTANIAN


Tabel
5.6.9
Luas Areal Budidaya Perikanan Menurut Kabupaten/
Kota dan Jenis Budidaya di Provinsi Banten (ha), 2012
Aqua Culture Areas by Regency/Municipality and Type of
Culture in Banten Province (ha), 2012
Table

Kabupaten/Kota
Laut
Marine Culture
Tambak
Brackish
Water Pond
Kolam
Fresh Water
Pond
Sawah
Paddy Field
(1) (2) (3) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 220.50 220.00 601.00 3 682.00
2. Lebak - 38.00 650.00 138.00
3. Tangerang 1.00 4 116.00 131.00 -
4. Serang 475.00 5 023.00 100.00 43.00

Kota / Municipality
5. Tangerang - - 22.00 -
6. Cilegon - - 4.00 -
7. Serang 60.00 728.00 15.00 -
8. Tangerang Selatan - - 12.00 -

Provinsi Banten 756.50 10 125.00 1 535.00 3 863.00
2011 489.00 8 897.00 1 787.00 4 425.00
2010 15 702.00 9 119.00 1 244.00 4 810.00
2009 335.00 4 988.00 967.00 5 569.00




Kabupaten/Kota
Karamba
Cage
Jaring Terapung
Floating Cage Net
Jumlah
Total
(1) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang
-
0.68 4 724.18
2. Lebak 0.28 0.69 826.97
3. Tangerang - 0.74 4 248.74
4. Serang - - 5 641.00

Kota / Municipality
5. Tangerang - 0.30 22.30
6. Cilegon - - 4.00
7. Serang - 0.02 803.02
8. Tangerang Selatan - - 12.00

Provinsi Banten 0.28 2.43 16 282.21
2011 - 4.00 15 602.00
2010 6.00 2.00 30 883.00
2009 1.00 2.00 11 862.00


6

LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM
Electricity, Gas, and Water Supply

BAB VI LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM


Penjelasan Teknis

1. Perusahaan Listrik Negara (PLN)
adalah Perusahaan Umum Milik
Negara yang mempunyai aktivitas
kegiatan pembangkitan, transmisi,
dan distribusi tenaga listrik.

2. Perusahaan Air Bersih adalah
perusahaan yang mempunyai
aktivitas dalam penampungan,
penjernihan, dan penyaluran air
baku atau air bersih dari terminal
air melalui saluran air, pipa
atau mobil tangki (dalam satu
pengelolaan administrasi dengan
kegiatan ekonomi) kepada rumah
tangga, perusahaan industri, atau
pengguna komersial lainnya.

3. Sumber data air bersih adalah
hasil survey perusahaan air bersih
yang setiap tahun dilaksanakan
oleh BPS. Sayangnya, dari 8
perusahaan yang ada di Banten
hanya 6 perusahaan saja yang
memberikan respon pada pelak-
sanaan survei tahun 2012.

4. Jumlah listrik/gas/air bersih yang
terjual adalah banyaknya listrik/
gas/air bersih yang disalurkan
kepada para pelanggan.

5. Perusahaan Gas Negara (PGN)
adalah perusahaan milik peme-
rintah yang mempunyai aktivitas
dalam pengolahan gas cair,
produksi gas dengan karbonasi
arang atau dengan pengolahan
yang mencampur gas dengan gas
alam, penyaluran gas cair melalui
suatu sistem pipa saluran kepada
rumah tangga, perusahaan industri
atau pengguna komersial lainnya.
Technical Notes

1. State Electricity Company (PLN)
is a State owned company that
has activities for electricity
production, transmission and
electricity distribution.

2. The Water Supply Company
(PDAM) is a company with
several activities such as the
collection and purification of
water and the distribution of
water to households, industries,
and other commercial users.

3. The data sources of clean water
is clean water survey firm that
annually conducted by BPS.
Unfortunately, only five of the
six companies that exist in
Banten are giving the response
on the survey year 2010.

4. Sold electricity / gas / cleaned
water is total electricity / gas /
cleaned water distributed to
customers.

5. State Owned Company of City
Gas is a state company with
several activities such as liquid
gas processing, production of
gas with charcoal carbonite or
mixed with natural gas, and
the distribution of liquid gas
for household consumption,
industrial usage, and other
commercial users.

ELECTRICITY, GAS, AND WATER SUPPLY CHAPTER VI


6.1 LISTRIK
ELECTRI CI TY

Tabel
6.1.1
Jumlah Kapasitas Terpasang dan Tenaga Listrik yang
Dibangkitkan oleh Pembangkit Listrik
Number of Installed Capacity and Electricity Generated
by Power Plant in Banten Province, 2006-2011
Table

Tahun
Year
Kapasitas Terpasang
Installed Capacity
(MW)
Tenaga Listrik yang Dibangkitkan
Electricty Generated
(GWh)
(1) (2) (3)

2006 9 733.01 46 429.82
2008 9 733.01 48 077.10
2009 9 733.01 46 790.97
2010 11 938.17 55 658.16
2011 10 888.79 55 229.41

Sumber / Source : BPS RI / BPS Statistics of Indonesia



Tabel
6.1.2
Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Energi
Terjual Perusahaan Listrik Negara (PLN) Menurut Jenis
Tarif di Provinsi Banten, 2012
Number of Customers, Connected Power and Sold
Electrical Energy of State Electricity Company by
Classification of Tariff in Banten Province, 2012
Table

Klasifikasi
Classification
Jumlah Pelanggan
Number of
Customers
Daya Tersambung
Connected Power
(kVA)
Energi Terjual
Sold Electrical
Energy (MWh)
(1) (2) (3) (4)

1. Sosial (S1, S2, S3)
Public
38 416 113 868 185 225
2. Rumah Tangga (R1, R2, R3)
Household
2 006 912 2 028 113 4 050 305
3. Bisnis (B1, B2, B3)
Business
98 445 1 069 542 1 789 886
4. Industri (I1, I2, I3)
Industry
6 735 4 062 050 12 353 842

5. Pemerintahan (P)
5 791 123 775 217 167

6. Lainnya (P, T, M)
Others
5 141 170 485 294 169

Jumlah / Total 2 161 440 7 567 833 18 890 594
2011 1 996 476 6 432 907 17 682 053
2010 1 900 407 5 675 296 16 293 265
2009 1 772 937 5 364 087 14 298 502

Sumber / Source : PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
dan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
State Electricity Company Regional Distribution of Jawa Barat and Banten
and State Electricity Company Regional Distribution of Jakarta Raya and Tangerang



Tabel
6.1.3
Penyediaan, Penjualan dan Susut Energi Listrik
Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Provinsi Banten
(MWh), 2010-2012
Supply, Sold and Lost Electricity of State Electricity
Company in Banten Province (MWh), 2010-2012
Table

Uraian
Descricption
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Tenaga listrik yang tersedia
Electricity to sell
18 636 580 18 874 649

20 213 658

Tenaga listrik yang terjual
Electricity sold
16 293 265 17 682 053

18 890 594

Tenaga listrik yang terpakai
oleh sistem distribusi
Energy consumed
by distribution systems
1 161 909 48 378 50 310
Tenaga listrik yang susut
Electricity lost
1 181 405 1 144 218

1 058 041

Persentase tenaga listrik yang susut
Percentage of electricity lost
6.34 6.06 5.23

dan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
and State Electricity Company Regional Distribution of Jakarta Raya and Tangerang



Tabel
6.1.4
Jumlah Transformator Distribusi Terpasang Perusahaan
Listrik Negara (PLN) di Provinsi Banten, 2010-2012
Number of Connected Distribution Transformators of State
Electricity Company in Banten Province, 2010-2012
Table

Transformator
2010 2011 2012
Milik PLN
Property of
PLN
Milik
Pelanggan
Property of
Customer
Milik PLN
Property of
PLN
Milik
Pelanggan
Property of
Customer
Milik PLN
Property of
PLN
Milik
Pelanggan
Property of
Customer
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 50
kVA
Jumlah / Quantity (unit) : 2 427 2 2 306 2 2 379 -
Daya / Total Power (kVA) : 112 725 100 108 350 100 108 350 100

51 100
kVA
Jumlah / Quantity (unit) : 1 148 2 1 286 3 1 606 3

101 200
kVA
Jumlah / Quantity (unit) : 628 1 632 1 647 1

201 500
kVA
Daya / Total Power (kVA) : 101 955 1 700 133 290 3 150 133 290 3 150

501 1000
kVA

1001 kVA
atau lebih

Total
Jumlah / Quantity (unit) : 4 590 23 4 731 42 5 219 45

Catatan / Note : Tidak termasuk Area Pelayanan (AP) Tangerang / Not including Service Area of Tangerang


Tabel
6.1.5
Perkembangan PLTD Pulo Panjang, 2010-2012
Trend of Pulo Panjang Power Plant, 2010-2012
Table

Rincian
Description
Satuan
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Daya Terpasang kWh 341 349 424
Daya Mampu

kWh 273 279 339
Produksi Energi
Energy produced
kWh 321 326 390 394 424 546
Pemakaian Sendiri
Internal Use
kWh 1 158 1 171 1 289
Penjualan Energi
Energy Sold
kWh 320 168 389 223 423 257
Pemakaian Bahan Bakar
Fuel Used
liter 139 561 138 263 127 182
Pemakaian Minyak
Pelumas
Oil Used
liter 1 042 1 071 1 030




6.2 GAS / GAS

Tabel
6.2.1
Realisasi Penjualan Gas Kota Triwulanan
di Provinsi Banten (m
3
), 2008-2012
Actual Quarterly Selling of City Gas
in Banten Province (m
3
), 2008-2012
Table

Tahun/
Year
Triwulan / Quarter
Jumlah
Total
I II III IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2008 294 718 282 386 298 286 388 145 460 318 710 753 1 387 872 781
2009 306 403 862 301 589 707 321 949 580 344 344 700 1 274 287 849
2010 415 427 341 398 114 512 420 491 718 440 800 790 1 674 834 361
2011 394 972 658 397 275 300 413 582 906 451 887 088 1 657 717 952
2012 408 684 818 403 345 700 435 750 977 408 425 545 1 656 207 040

SSumber / Source : BPS Provinsi Banten / BPS Statistics of Banten Province



6.3 AIR MINUM
WATER SUPPLY

Tabel
6.3.1
Jumlah Perusahaan Air Minum, Kapasitas Produksi,
Produksi Air Minum, dan Sumber Air yang Dipakai
Number of Water Supply Enterprises, Production Capacity,
Water Production, and Water Resources
Table

Uraian
Description
2010
1)
2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3) (4)

Jumlah Perusahaan
Number of Water Supply Enterprises
7 7 7
Jumlah Kapasitas Produksi Potensial (liter/detik)
Number of Potential Prod. Cap.(litre/sec.)
7 887 7 627 7 539
Jumlah Kapasitas Produksi Efektif (liter/detik)
Number of Effective Prod. Cap.(litre/sec.)
6 618 6 810 7 014
Produksi Air (m
3
)
Production of Water
203 120 553 203 063 563 212 363 874
Sumber Air (m
3
)
Water Resources
211 287 493 210 276 477 209 267 150
Sungai / River 196 044 494 195 569 961 194 631 225
Danau / Lake - - -
Mata Air / Springs 7 970 046 7 348 599 7 313 326
Artesis / Artesian 332 463 332 463 330 867
Lainnya / Others 6 940 490 7 025 454 6 991 732

Sumber / Source : BPS Provinsi Banten, diolah dari Survei Perusahaan Air Bersih
BPS Statistics of Banten Province, based on Water Supply Establishment Survey

Catatan / Note :
1)
Angka perbaikan / Revised figures

2)


Tabel
6.3.2
Jumlah Pekerja Teknis dan Administrasi PAM Menurut
Pendidikan yang Ditamatkan di Provinsi Banten,
2010-2012
Number of Technician and Administration Workers of
Water Supply Enterprise by Educational Attainment
Table

Uraian
Description
2010
1)
2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3) (4)

Jumlah Pekerja Teknik
Number of Technical Workers
432 465 433
SLTA ke Bawah / Senior High School and Under 345 352 325
Akademi / Bachelor Degree 21 23 22
Universitas / University Graduate 66 90 86

Jumlah Pekerja Administrasi
Number of Administration Workers
698 679 580
SLTA ke Bawah / Senior High School and Under 492 480 391
Akademi / Bachelor Degree 30 39 37
Universitas / University Graduate 176 160 152


Catatan / Note :
1)

2)


Tabel
6.3.3
Jumlah Pelanggan PAM, Volume dan Nilai Penjualan
Air Minum Menurut Jenis Tarif di Provinsi Banten,
2010-2012
Number of Water Supply Enterprise Customers, Volume and
Values of Sold Water Supply by Classification of Tariff
Table

Klasifikasi
Classification
Jumlah Pelanggan
Number of Customers
2010
1)
2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3) (4)

Rumah Tangga
Household
187 317 189 484 191 749
Niaga / Perdagangan
Trading
6 088 6 306 6 381
Industri
Industry
233 231 234
Badan Sosial
Social Institution
2 015 2 080 2 105
Lainnya
Others
803 703 711

Jumlah / Total 196 456 198 804 201 180




Klasifikasi
Classification
Volume Penjualan Air Minum
Volume of Sold Water Supply (m
3
)
2010
1)
2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3) (4)

Rumah Tangga
Household
46 396 921 47 674 788 49 858 293
Niaga / Perdagangan
Trading
1 852 986 1 766 638 1 847 550
Industri
Industry
28 350 925 28 350 690 29 649 152
Badan Sosial
Social Institution
1 697 898 1 973 273 2 063 649
Lainnya
Others
121 157 558 121 170 516 126 720 126

Jumlah / Total 199 456 288 200 935 905 210 138 769




Klasifikasi
Classification
Nilai Penjualan Air Minum (juta rupiah)
Value of Sold Water Supply (million rupiahs)
2010
1)
2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3) (4)

Rumah Tangga
Household
142 168 148 820 160 502
Niaga / Perdagangan
Trading
9 920 9 653 10 411
Industri
Industry
123 682 123 685 133 394
Badan Sosial
Social Institution
2 739 3 461 3 733
Lainnya
Others
213 064 213 420 230 173

Jumlah / Total 491 573 499 038 538 213


Catatan / Note :
1)

2)

7

INDUSTRI PENGOLAHAN

BAB VII INDUSTRI PENGOLAHAN


Penjelasan Teknis

1. Pengumpulan data industri besar
dan sedang dilakukan melalui
Survei Industri Besar dan Sedang
dilaksanakan setiap tahun secara
lengkap (sensus) sejak tahun 1975.
Survey Industri Besar dan Sedang
mencakup semua perusahaan
industri yang mempunyai tenaga
kerja 20 orang atau lebih dengan
menggunakan kuesioner II A.

2. Klasifikasi industri yang digunakan
dalam survei ini berdasar kepada
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI). KBLI adalah
klasifikasi lapangan usaha yang
berdasar kepada International
Standard Industrial Classification
of All Economic Activities (ISIC)
revisi 3 yang telah disesuaikan
dengan kondisi Indonesia.

3. Industri Pengolahan adalah suatu
kegiatan ekonomi yang melakukan
kegiatan mengubah suatu barang
dasar secara mekanis, kimia,
atau dengan tangan sehingga
menjadi barang jadi/setengah jadi,
dan atau barang yang kurang
nilainya menjadi barang yang lebih
tinggi nilainya, dan sifatnya lebih
dekat kepada pemakai akhir.
Termasuk dalam kegiatan ini adalah
jasa industri dan pekerjaan perakitan
(assembling).

Technical Notes

1. Data collection of large and
medium scale manufacturing is
conducted through The Large and
Medium Manufacturing Establish-
ment Survey that has been done
annually for all industries (census)
since 1975. Large and Medium
Manufacturing Establishment
Survey covers all manufactures/
industries with 20 workers or more
by questionaire II A.

2. The industrial classification
adopted in this survey refers to
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI). KBLI is classifi-
cation of economic activities based
on the International Standard
Industrial Classification of All
Economic Activities (ISIC rev. 3)
that has been modified according
to the local condition in Indonesia.

3. Manufacturing industry is defined
as an economic activity processing
basic goods mechanically,
chemicals or manually into final or
intermediate goods. It is also
defined as processing of lower
value goods into higher value
goods as final or intermediate
products. The activities also
include services for manufacturing
and assembling.

MANUFACTURING INDUSTRY CHAPTER VII


4. Jasa Industri adalah kegiatan
industri yang melayani keperluan
pihak lain. Pada kegiatan ini bahan
baku disediakan oleh pihak lain
sedangkan pihak pengolah hanya
melakukan pengolahannya dengan
mendapat imbalan sebagai balas
jasa (upah maklon).

5. Perusahaan atau usaha industri
adalah suatu unit (kesatuan) usaha
yang melakukan kegiatan ekonomi,
bertujuan menghasilkan barang
atau jasa, terletak pada suatu
bangunan atau lokasi tertentu, dan
mempunyai catatan administrasi
tersendiri mengenai produksi dan
struktur biaya serta ada seorang atau
lebih yang bertanggung jawab atas
usaha tersebut.

6. Industri pengolahan dikelompokkan
ke dalam 4 golongan berdasarkan
banyaknya pekerja, yaitu:
a. Industri Besar
(100 orang pekerja atau lebih),
b. Industri Sedang/Menengah
(20-99 orang pekerja),
c. Industri Kecil (5-19 orang
pekerja),
d. Industri Mikro
(1-4 orang pekerja).

7. Input atau biaya antara adalah
biaya yang dikeluarkan dalam
proses industri yang berupa bahan
baku, bahan bakar, barang lainnya
diluar bahan baku/bahan penolong,
jasa industri, sewa gedung, dan
biaya jasa non industri.

4. Services for manufacturing is
defined as a manufacturing activity
which serving other manufacturing
establishments. In this case, raw
materials are supplied by others
while the workers are paid as a
compensation for processing raw
materials.

5. A manufacturing establishment is
defined as a production unit
engaged in economic activity,
producing goods or services,
located in a building or in a certain
location, keeping a business record
concerning the production and cost
structure, and having a person or
more that are responsible to those
activities.

6. Manufacturing industries are cate-
gorized into four groups, based on
the number of employees :
a. Large scale manufacturing
(100 employees o r more),
b. Medium scale manufacturing
(20-99 employees),
c. Small scale manufacturing
(5-19 employees),
d. Micro industry
(1-4 employees).

7. Input or intermediate cost is
defined as cost of raw materials
and supporting materials, fuel,
other materials, electricity,
industrial services, building rent,
and non-industrial services, etc.



8. Output adalah nilai keluaran yang
dihasilkan dari proses kegiatan
industri yang berupa barang
yang dihasilkan, tenaga listrik
yang dijual, jasa industri,
keuntungan jual beli, pertambahan
stok barang setengah jadi dan
penerimaan lain.

9. Nilai Tambah adalah besarnya
output dikurangi besarnya nilai
input (antara).

10. Klasifikasi Industri :
15. Makanan dan Minuman
16. Pengolahan Tembakau
17. Tekstil
18. Pakaian Jadi
19. Kulit dan Barang dari Kulit
dan Alas Kaki
20. Kayu, Barang-barang dari
Kayu (tidak termasuk
furnitur), dan Barang-barang
Anyaman
21. Kertas dan Barang dari Kertas
22. Penerbitan, Percetakan dan
Reproduksi Media Rekaman
23. Batu Bara, Pengilangan
Minyak Bumi dan Pengolahan
Gas Bumi, Barang-barang
dari Hasil Pengilangan Minyak
Bumi, dan Bahan Nuklir
24. Kimia dan Barang-barang dari
Bahan Kimia
25. Karet dan Barang dari Karet
dan Barang dari Plastik
26. Barang Galian Bukan Logam
27. Logam Dasar
28. Barang-barang dari Logam,
kecuali Mesin dan
Peralatannya
29. Mesin dan Perlengkapannya

8. Output is defined as total value of
all processed goods which
include production, electricity
sold, industrial services, profits,
change in stocks and other
incomes.

9. Value added is defined as
substraction from output to input.

10. Classification of Industry :
15. Food and Beverages
16. Tobacco
17. Textiles
18. Wearing Apparel
19. Tanning and Dressing of
Leather
20. Wood and Products of Wood
except Furniture and Plaiting
Materials
21. Paper and Paper Products
22. Publishing, Printing and
Reproduction of Recorded
Media
23. Coal, Refined Petroleum
Products and Nuclear Fuel
24. Chemicals and
Chemical Products
25. Rubber and
Plastics Products
26. Non-metallic Mineral
Products
27. Basic Metals
28. Fabricated Metal Products
except Machinery and
Equipments
29. Machinery and Equipment



30. Mesin dan Peralatan Kantor,
Akuntansi dan Pengolahan
Data
31. Mesin Listrik Lainnya dan
Perlengkapannya
32. Radio, Televisi, dan Peralatan
Komunikasi, serta
Perlengkapannya
33. Peralatan Kedokteran,
Alat-alat Ukur, Peralatan
Navigasi, Peralatan Optik, Jam
dan Lonceng
34. Kendaraan Bermotor
35. Alat Angkutan, selain
Kendaraan Bermotor Roda
Empat atau Lebih
36. Furnitur dan Pengolahan
Lainnya
37. Daur Ulang

30. Machinery and Electronic
Office, Computing and
Accounting Machineries
31. Electrical Machinery and
Equipments
32. Radio, Television and
Communication Equipment
and Aparatus
33. Medical, Precision,
Navigation, and Optical
Instruments, Watches and
Clocks
34. Motor Vehicles, Trailers and
Semitrailers
35. Other Transport Equipment
36. Furniture and Other
Manufacturing
37. Recycling



Tabel
7.1
Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang Menurut
Golongan Industri di Provinsi Banten, 2011-2012
Number of Large and Medium Manufacturing
Establishments by I ndustrial Group in Banten Province,
2011-2012
Table

Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
2011 2012
(1) (2) (3) (4)

10 Industri Makanan
Food
170 160
11 Industri Minuman
Drinking
19 4
13 Industri Tekstil
Textile
99 95
14 Industri Pakaian Jadi
Garment
98 95
15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan
Alas Kaki / Leather, Stuff of Leather
and Bed Foot
85 102
16 Industri Kayu, Barang dari Kayu
(Tidak Termasuk Furniture) dan
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan
dan Sejenisnya / Wood, Stuff Of Wood
(Legible Pertinent Furniture) and
Tress Stuff Of Wicker, Rattan,
and Other Kind
55 49
17 Industri Kertas, Barang dari Kertas
dan Sejenisnya / Paper, Stuff of Paper,
and Other Kind
70 75
18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media
Rekaman
Printing and Recording Reproduction
18 21
19 Industri Produk dari Batu Bara dan
Pengilangan Minyak Bumi
Cinder Grindstone, Explore of World
Ayonnaise
9 9



Lanjutan Tabel / Continued Table 7.1
Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
2011 2012
(1) (2) (3) (4)

20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan
Kimia / Chemical, and Stuff of Chemical
Wrapping
164 134
21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan
Obat Tradisional
15 17
22 Industri Karet, Barang dari Karet dan
Barang dari Plastik / Rubber, Stuff of
Rubber and Stuff Of Bucket
210 205
23 Industri Barang Galian Bukan Logam /
Stuff Quarry Not Nugget
90 85
24 Industri Logam Dasar /
Intrinsic Nugget
37 66
25 Industri Barang Dari Logam,
Kecuali Mesin Dan Peralatannya /
Stuff of Nugget, Except Machine and Tool
137 133
26 Industri Komputer, Barang Elektronik dan
Optik
22 20
27 Industri Peralatan Listrik/
Electric Tools
50 53
28 Industri Mesin dan Perlengkapannya YTDL/
Other Machine and Tools
47 48
29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan
Semi Trailer/ Motor Vehicle, Trailer and
Semi Trailer
22 21
30 Industri Alat Angkutan Lainnya
Other Transport Tools
41 46


Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
2011 2012
(1) (2) (3) (4)

31 Industri Furnitur
Furniture Manufacture
86 88
32 Industri Pengolahan Lainnya
Other Manufacture
33 39
33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan
Peralatan/ Machine and Tools Reparation
and installation Service
6 5

Sumber / Source

: BPS Provinsi Banten / BPS Statistics of Banten Province



Tabel
7.2
Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang
Menurut Golongan Industri di Provinsi Banten,
2011-2012
Number of Workers Engaged in Large and Medium
Manufacturing Establishments by I ndustrial Group
Table

Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
2011 2012
(1) (2) (3) (4)

10 Industri Makanan
Food
26 695 27 368
11 Industri Minuman
Drinking
4 729 625
13 Industri Tekstil
Textile
31 187 28 632
Garment
54 699 47 128
and Bed Foot
114 328 118 100
dan Sejenisnya / Wood, Stuff Of Wood
(Legible Pertinent Furniture) and
and Other Kind
7 079 6 494
and Other Kind
18 398 23 623
Rekaman
2 044 1 991
19 Industri Produk dari Batu Bara dan
Pengilangan Minyak Bumi
Cinder Grindstone, Explore of World
Ayonnaise
813 762



Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
2011 2012
(1) (2) (3) (4)

20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan
Kimia / Chemical, and Stuff of Chemical
Wrapping
34 578 30 722
21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan
Obat Tradisional
3 460 2 883
46 266 43 192
23 449 23 052
Intrinsic Nugget
11 606 16 171
23 297 23 250
26 Industri Komputer, Barang Elektronik dan
Optik
3 713 2 296
Electric Tools
24 587 25 425
28 Industri Mesin dan Perlengkapannya YTDL/
Other Machine and Tools
6 577 5 168
29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan
Semi Trailer/ Motor Vehicle, Trailer and
Semi Trailer
3 538 3 634
14 902 16 990


Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
2011 2012
(1) (2) (3) (4)

11 757 12 945
Other Manufacture
5 346 6 896
313 197
Jumlah / Total 473 361 467 543

Sumber / Source




Tabel
7.3
Nilai Input, Nilai Output dan Nilai Tambah dari Industri
Besar dan Sedang Menurut Golongan Industri
di Provinsi Banten (miliar rupiah), 2011
I nput, Output and Value Added of Large and Medium
Manufacturing Establisments by Regency/Municipality
in Banten Province (billion rupiahs), 2011
Table

Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
Nilai Input
Input
(000 Rp)
(1) (2) (3)

10 Industri Makanan
Food
14 154 716 510
11 Industri Minuman
Drinking
558 779 352
13 Industri Tekstil
Textile
8 396 820 028
Garment
3 478 693 954
and Bed Foot
10 321 274 774
dan Sejenisnya / Wood, Stuff Of Wood (Legible
Pertinent Furniture) and
and Other Kind
431 188 583
and Other Kind
7 193 729 156
Rekaman
905 564 687
19 Industri Produk dari Batu Bara dan Pengilangan
Minyak Bumi
Cinder Grindstone, Explore of World Ayonnaise
766 572 235



Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
Nilai Input
Input
(000 Rp)
(1) (2) (3)

20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia /
Chemical, and Stuff of Chemical Wrapping
30 152 554 207
21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat
Tradisional
939 239 065
16 327 550 585
2 255 586 764
Intrinsic Nugget
12 983 145 053
6 997 829 933
26 Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik 434 068 654
Electric Tools
6 667 442 587
28 Industri Mesin dan Perlengkapannya YTDL/ Other
Machine and Tools
1 410 453 898
29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi
Trailer/ Motor Vehicle, Trailer and Semi Trailer
1 342 667 771
40 534 878


Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
Nilai Input
Input
(000 Rp)
(1) (2) (3)

777 322 179
Other Manufacture
565 790 606
30 452 551
Jumlah / Total 131 144 844 006

Sumber / Source





Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
Nilai Output
Output Value
(000 Rp)
(1) (2) (4)

10 Industri Makanan
Food
21 226 373 962
11 Industri Minuman
Drinking
1 568 573 768
13 Industri Tekstil
Textile
12 433 326 323
Garment
6 509 020 405
and Bed Foot
19 735 629 572
and Other Kind
750 546 866
and Other Kind
10 227 185 414
Rekaman
1 256 413 969
Minyak Bumi
1 043 882 173



Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
Nilai Output
Output Value
(000 Rp)
(1) (2) (4)

46 804 654 406
Tradisional
1 655 047 707
23 407 595 434
7 715 437 396
Intrinsic Nugget
24 184 046 154
13 492 152 121
Electric Tools
12 036 499 086
Machine and Tools
2 351 527 063
2 311 072 403
8 573 978 139


Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
Nilai Output
Output Value
(000 Rp)
(1) (2) (4)

1 532 518 006
Other Manufacture
1 075 611 044
70 782 560
Jumlah / Total 220 806 123 873

Sumber / Source





Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
Nilai Tambah Bruto Atas Harga Pasar
Gross Value Added at Market Price
(000 Rp)
(1) (2) (5)

10 Industri Makanan
Food
7 071 657 452
11 Industri Minuman
Drinking
1 009 794 416
13 Industri Tekstil
Textile
4 036 506 295
Garment
3 030 326 451
and Bed Foot
9 414 354 798
and Other Kind
319 358 283
and Other Kind
3 033 456 258
Rekaman
350 849 282
Minyak Bumi
277 309 938



Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
(000 Rp)
(1) (2) (5)

16 652 100 199
Tradisional
715 808 642
7 080 044 849
5 459 850 632
Intrinsic Nugget
11 200 901 101
6 494 322 188
Electric Tools
5 369 056 499
Machine and Tools
941 073 165
968 404 632
4 520 577 261


Kode
Code
Golongan Industri
Industrial Group
(000 Rp)
(1) (2) (5)

755 195 827
Other Manufacture
509 820 438
40 330 009
Jumlah / Total 89 661 279 867

Sumber / Source




Tabel
7.4
Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang Menurut
Number of Large and Medium Manufacturing
Establishments by Regency/Municipality in Banten Province,
2009-2012
Table

Kabupaten/Kota
2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
2. Lebak 11 17 16 17
3. Tangerang 750 704 689 682
4. Serang 144 143 144 144
Kota / Municipality
5. Tangerang 610 583 563 555
6. Cilegon 72 76 77 77
7. Serang 15 23 23 21
8. Tangerang Selatan 73 61 59 62

Provinsi Banten 1 695 1 620 1 583 1 570




Tabel
7.5
Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Menurut
Number of Workers Engaged in Large and Medium
Manufacturing Establishment by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 1 170 1 241 729 736
2. Lebak 1 335 2 693 2 246 1 624
3. Tangerang 177 941 176 755 172 909 169 343
4. Serang 63 829 64 267 70 226 71 169
Kota / Municipality
5. Tangerang 180 319 183 551 178 934 176 107
6. Cilegon 20 806 19 370 19 696 19 503
7. Serang 765 951 968 940

Provinsi Banten 473 705 477 102 473 361 467 543




Tabel
7.6
Nilai Input, Nilai Output dan Nilai Tambah dari Industri
Besar dan Sedang Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (miliar rupiah), 2011
I nput, Output and Value Added of Large and Medium
Manufacturing Establisments by Regency/Municipality
in Banten Province (billion rupiahs), 2011
Table

Kabupaten/Kota
Nilai Input
Input Value
(000 Rp)
Nilai Output
Output Value
(000 Rp)
(1) (2) (3)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 43 795 145 199 459 451
2. Lebak 900 404 060 1 254 654 510
3. Tangerang 33 458 481 402 56 071 607 127
4. Serang 20 861 901 613 37 212 708 378
Kota / Municipality
5. Tangerang 45 532 060 736 71 391 294 717
6. Cilegon 26 936 004 215 47 807 429 380
7. Serang 753 847 352 1 560 323 160

Provinsi Banten 131 144 844 006 220 806 123 873




Kabupaten/Kota
(000 Rp)
(1) (4)

Kabupaten / Regency
2. Lebak 354 250 450
3. Tangerang
1)
22 613 125 725
4. Serang
Kota / Municipality 16 350 806 765
5. Tangerang 25 859 233 981
6. Cilegon 20 871 425 165
7. Serang 806 475 808





8

KONSTRUKSI
Construction

BAB VIII KONSTRUKSI


Penjelasan Teknis

1. Konstruksi adalah suatu kegiatan
yang hasil akhirnya berupa
bangunan/konstruksi yang menyatu
dengan lahan tempat kedudukan-
nya. Hasil kegiatan konstruksi
antara lain : gedung, jalan,
jembatan, rel dan jembatan kereta
api, terowongan, bangunan air dan
drainase, bangunan sanitasi.

2. Perusahaan adalah suatu badan
yang melakukan kegiatan ekonomi,
bertujuan menghasilkan barang/
jasa, terletak di suatu bangunan
fisik pada lokasi tertentu, dan
mempunyai catatan administrasi
tersendiri. Badan perusahan
konstruksi dapat berbentuk
PT, CV, Firma, PT (Persero),
Perusahaan Umum atau Perusahaan
Jawatan

3. Jenis golongan merupakan garis
pokok penggolongan kegiatan
sektor konstruksi.
Ada 3 (tiga) jenis golongan, yaitu:
a. K (Kecil) : batas nilai satu
pekerjaan 0-1 miliar rupiah
b. M (Menengah) : batas nilai satu
pekerjaan Rp. 1 miliar - Rp. 10
miliar
c. B (besar) : mampu mengerjakan
proyek di atas Rp. 10 miliar

4. Pekerja adalah semua orang yang
pada saat pencacahan bekerja di
perusahaan, baik pekerja teknik
maupun pekerja non teknik.
Pekerja tetap : pekerja yang bekerja
pada perusahaan/usaha yang
menerima upah/gaji secara tetap,
tidak tergantung pada absensi/
kehadiran pekerja tersebut.
Technical Notes

1. Construction is an activity to build
buildings construction integrated
with their location. The results of
construction activities include
building construction, road,
bridge, railway and rail bridge,
tunnel subway, viaduct and
drainage, sanitary construction,
etc.

2. Establishment is an economic
activity unit to provide goods or
services located in a physical
building, possessing cost structure
and production record. The type of
legal entity of construction
establishment could be : Limited
Company, Limited Partnership,
Firm governments Company
(local and national), and Private
Company.

3. Type of Group is the main line of
constructions sector activities
classification.
There are 3 types of group :
a. K (Small): value range of one
project 0 1 billion rupiahs
b. M (Medium) : value range of
one project 1 billion rupiahs -
10 billion rupiahs
c. B (Big) : can do the project
above 10 billion rupiahs

4. Employee is any person at the time
of enumeration whos working in
the establishment as a technical
worker or non technical worker.
Permanent worker : Those who
are working in the establishment /
business and receiving fixed
salaries / wages without depending
on the absence/presence records.
CONSTRUCTION CHAPTER VIII


5. Nilai konstruksi adalah nilai
pekerjaan yang telah diselesaikan
oleh pihak pemborong menurut
realisasi proyek yang telah
diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu, berdasarkan nilai kontrak
antara pemilik dengan kontraktor.

6. SKA (Sertifikat Keahlian) adalah
bukti kompentensi dan kemampuan
profesi keahlian kerja tenaga ahli
bidang Jasa Pelaksana Konstruksi
(KONTRAKTOR), Jasa Perencana
Konstruksi atau Jasa Pengawas
Konstruksi (KONSULTAN),
dengan kualifikasi tenaga ahli
sebagai berikut :
Kualifikasi tenaga ahli Jasa
Konstruksi adalah :
a. Ahli Utama
b. Ahli Madya
c. Ahli Muda
d. Ahli Pemula

Persyaratan SKA
SKA Ahli Utama : Berpendidikan
minimal S1 dengan pengalaman
minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.

SKA Ahli Madya : Berpendidikan
minimal S1 dengan pengalaman

SKA Ahli Muda : Berpendidikan
minimal DIII dengan pengalaman
pengalaman minimal 2 tahun atau
S2 dengan pengalaman minimal 1
tahun.
SKA Ahli Pemula : Berpendidikan
minimal DIII tanpa pengalaman.

5. Construction value is the value of
work completed by a contractor
during a period of enumeration
based on a contract value on the
letter of contract and project
realized by the contractor.

6. SKA (Expertise Certifcate) is proof
of competence and expertise of
professional experts in the field
of Construction Implementation
Services (CONTRACTOR), Cons-
truction Planning Services, or
Construction Supervision Services
(CONSULTANT), with experts
quali cations as follows :
Construction Service expert quali
cations are:
a. Key expert
b. Associate expert
c. Young expert
d. Beginners expert

SKA requirements
SKA Key Expert : Has minimum
educational qualication of S1 with
minimum 12 years of experience or
S2 with minimum 5 years of
experience.
SKA Associate Expert : Has minimum
educational qualication of S1 with
minimum 7 years of experience or
S2 with minimum 2 years of
experience.
SKA Young Expert : Has minimum
educational qualication of DIII
with minimum 5 years of
experience or S1 with minimum
years of experience or S2 with
minimum 1 year of experience.
SKA Beginners Expert : Has minimum
educational qualication of DIII
without experience.
BAB VIII KONSTRUKSI


7. SKT (Sertifikat Keterampilan)
adalah bukti kompentensi dan
kemampuan profesi keterampilan
kerja bidang Jasa Pelaksana
Konstruksi (KONTRAKTOR) yang
harus dimiliki tenaga kerja/ahli
perusahaan untuk dapat ditetapkan
sebagai Penanggung Jawab
Teknik (PJT) dalam permohonan
Sertifikasi dan Registrasi Jasa
Pelaksana Konstruksi.

Kualifikasi tenaga terampil Jasa
Pelaksana Konstruksi adalah :
a. SKT-P
b. SKT Tingkat III
c. SKT Tingkat II
d. SKT Tingkat

Persyaratan SKT

SKT Pemula :
Berpendidikan minimal SLTA/
STM tanpa pengalaman.

SKT Tingkat III :
Berpendidikan minimal DIII tanpa
pengalaman atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 2
tahun.

SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII
dengan pengalaman minimal 1
tahun atau SLTA/STM dengan

SKT Tingkat I :
Berpendidikan minimal S1 tanpa
pengalaman, DIII dengan penga-
laman minimal 2 tahun atau
SLTA/STM dengan pengalaman
minimal 5 tahun.

7. SKT (Skills Certifcate) is proof of
competence and professional skill
in the eld of Construction
Implementation Services
(CONTRACTOR) which is
required for skilled employee
designation as a Techniqal
Responsible Person (TRP) in the
Certifcation and Registration of
Construction Implementation
Services application.

Skilled employee Construction
Implementation Services qualifi-
cations are:
a. SKT (Skill Certificate) - Beginner
b. SKT (Skill Certificate) 3
rd
Grade
c. SKT (Skill Certificate) 2
nd
Grade
d. SKT (Skill Certificate) 1
st
Grade

SKT requirements
SKT Beginners :
Has minimum educational back-
ground of SLTA/STM without
experience.

SKT (Skill Certificate) 3rd Grade :
ground of DIII or SLTA/STM with
minimum 2 years of experience.

SKT (Skill Certificate) 2nd Grade :
ground of DIII with minimum 1
year of experience or SLTA/STM
with minimum 3 years of
experience.

SKT (Skill Certificate) 1st Grade :
ground of S1 without experience,
DIII with minimum 2 years of
experience, or SLTA/STM with
minimum 5 years of experience.



8. Jenis Pekerjaan yang termasuk
dalam kegiatan sektor konstruksi
ini terdiri dari :
a. Konstruksi Bangunan Gedung
mencakup konstruksi gedung
tempat tinggal, perkantoran,
gedung industri, gedung
perbelanjaan, gedung kesehatan,
gedung pendidikan, penginapan,
gedung tempat hiburan, dan
konstruksi gedung lainnya.

b. Konstruksi Bangunan Sipil
mencakup pembangunan jalan,
jembatan dan landasan, jalan
dan jembatan kereta api,
terowongan, bangunan
pengairan, pengolahan, penya-
luran dan penampungan barang
minyak dan gas, bangunan
pengolahan, penyaluran dan
penampungan barang minyak
dan gas, bangunan dermaga, dan
bangunan sipil lainnya.
c. Instalasi Gedung dan
Bangunan Sipil, mencakup
pemasangan instalasi air
(plumbing), instalasi listrik,
telekomunikasi, gas, elektronika,
mekanikal, AC, dan instalasi
pada gedung, termasuk
reparasinya.mencakup
pemasangan instalasi listrik
bangunan sipil, navigasi laut dan
sungai, metereologi dan
geofisika, navigasi udara, sinyal
dan telekomunikasi kereta api,
sinyal dan rambu-rambu jalan
raya, instalasi telekomunikasi,
jaringan pipa, dan instalasi
bangunan sipil lainnya, termasuk
reparasinya.

8. Type of occupation in activities of
construction sector consists of :

a. Building Construction
includes building cons-
truction for residential sites,
office, industrial buildings,
shopping centres, health
infrastructures, education
infrastructures, accommoda-
tions, entertainment buildings,
and other building cons-
tructions.
b. Civil includes the cons-
truction of road, bridge and
base, railway and rail bridge,
tunnel subway, watering
building, processing,
distribution and reception for
the oil and gas, processing
building, quay building, and
other civil buildings.

c. Building I nstallation and
Civil Building includes
plumbing installation,
electricity installation,
telecommunication, gas,
electronic, mechanical, Air
Condition, and building
installations and their
reparations, electricity civil
building installation, sea and
river navigation, meteorology
and geophysics, air
navigation, signal and train
telecommunication, signal
and highways signs,
telecommunication
installation, pipings network,
and other civil building
installations and their
reparations.
BAB VIII KONSTRUKSI


d. Konstruksi khusus mencakup
pemasangan pondasi dan pilar,
pembuatan/pengeboran sumur
air tanah, pemasangan perancah
(steiger), pemasangan atap
(roof covering), pemasangan
bangunan konstruksi (prefab)
dan pemasangan kerangka baja,
pengerukan, dan konstruksi
khusus lainnya. Kegiatan
konstruksi yang berhubungan
langsung dengan pemurnian
minyak dan gas bumi
dimasukkan dalam kategori
pertambangan dan penggalian,
namun demikian pembangunan
gedung, jalan, dan sejenisnya
dilokasi penambangan tetap
dimasukkan dalam kategori
Konstruksi. Kegiatan teknik
arsitektur juga manajemen
proyek pembangunan gedung,
jalan dan sejenisnya dimasukkan
dalam kategori Jasa perusahaan
lainnya.
e. Penyiapan Lahan mencakup
usaha penyiapan lahan untuk
jalan raya, pekerjaan gedung,
pekerjaan sipil pertanian, perhu-
bungan, dan penyiapan lahan
lainnya. (Khusus penyiapan
lahan untuk pertambangan
minyak dan gas dimasukkan
dalam kategori Pertambangan
dan Penggalian).

d. Specific Construction includes
the fitting of foundation and
pillar, producing/drilling of
ground water well, steiger
fitting, roof covering, prefab
fitting, fitting of steel
framework, dredging, and
other specific construction.
The construction activities
that are directly connected to
oil and gas cleaning were
classified into mining and
excavation, but building
construction, road, and
similar type in the location of
mining is still classified into
construction category. The
architecture-related activities
and the construction of
project management building,
roads and similar type
is classified into other
establishment services
category.

e. Site Preparation, includes the
preparatiof sites for road/
highway, building work,
agricultural civil work,
transportation, and other
preparation sites. (The site
preparation for oil and gas
mining was classified into
Mining and Excavation).



f. Konstruksi bangunan
elektrikal dan komunikasi
mencakup bangunan elektrikal,
konstruksi telekomunikasi
sarana bantu navigasi laut dan
rambu sungai; konstruksi
telekomunikasi navigasi udara,
konstruksi sinyal dan
telekomunikasi kereta api,
konstruksi sentral teleko-
munikasi, konstruksi elektrikal
dan telekomunikasi lainnya.

g. Penyelesaian Konstruksi
Gedung mencakup kegiatan
pemasangan kaca dan
aluminium serta pengerjaan
lantai, dinding, peralatan saniter
dan plafon dalam rangka
penyelesaian bangunan gedung
baik gedung tempat tinggal
maupun gedung bukan tempat
tinggal, kegiatan pengecatan
bangunan gedung serta
bangunan sipil.
h. Penyewaan Alat Konstruksi
atau Peralatan Pembongkar,
Penghancur Bangunan dan
Operatornya mencakup
kegiatan menyewakan alatalat
konstruksi dengan operatornya,
misalnya menyewakan molen
dengan operatornya, alat
pembongkar dan penghancur
bangunan dengan operatornya,
dll. Sedangkan penyewaan
peralatan tanpa operatornya
termasuk dalam kategori jasa
persewaan.

f. Communication and Elec-
trical Building Construction
includes electrical building,
telecommunication cons-
truction of equipment for sea
navigation and rivers sign;
telecommunication cons-
truction of air navigation,
signal cons-truction and train
tele-communication, central
tele-communication cons-
truction, and other electrical
and telecommunication cons-
tructions.
g. Building Completion includes
glass and aluminum
installation as well as floor
execution, wall, sanitary
equipment and ceiling to
complete the building, either
building for resident or
building for non resident, the
painting building activity and
civil building.

h. Renting of Construction or
Demolition Equipments with
Operator includes the
activities of renting the
construction equipments with
the operator, such as renting
the cement mixer and the
operator, the bulldozer and
building destroyer with the
operator, etc, while the renting
of equipments without the
operator is classified into
renting services category.
BAB VIII KONSTRUKSI


Tabel
8.1
Jumlah Perusahaan Konstruksi Menurut Jenis Golongan
Number of Construction Establisments by Type of Group
Table

Jenis Golongan /
Type of Group
2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kecil / Small 2 162 2 476 2 152 2 057 2 057
Menengah / Medium 209 258 202 188 188
Besar / Large 9 11 24 23 23

Jumlah / Total 2 380 2 745 2 378 2 268 2 268


Catatan / Note :
*)



Tabel
8.2
Jumlah Pekerja Tetap Perusahaan Konstruksi Menurut
Tingkat Pendidikan di Provinsi Banten, 2008-2012
Number of Permanent Workers at Construction
Establisment by Educational Level in Banten Province,
2008-2012
Table

Tingkat Pendidikan /
Educational Level
2008 2009 2010 2011 2012
*)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

SD / Elementary School 170 443 724 741 262
SLTP / Junior High School 1 137 1 406 2 298 2 350 1 248
SLTA / Senior High School 4 024 3 044 4 976 5 089 6 277
Akademi / Diploma III 486 562 919 939 902
Universitas / University 1 052 856 1 399 1 431 1 861

Jumlah / Total 6 869 6 311 10 316 10 556 10 550


Catatan / Note :
*)

BAB VIII KONSTRUKSI


Tabel
8.3
Jumlah Profesi Tenaga Ahli di Perusahaan Konstruksi
Menurut Kualifikasi di Provinsi Banten, 2010-2012
Number of Expert Profession Workers at Construction
Establisment by Qualification in Banten Province,
2010-2012
Table

Kualifikasi /
Qualification
2010 2011 2012
*)

(1) (2) (3) (4)

Pemula / Beginner 26 15 15
Muda / Semi Qualified 1 957 1 622 1 622
Madya / Qualified 923 669 669
Utama / Very Qualified 193 85 85

Jumlah / Total 3 099 2 431 2 431


Catatan / Note :
*)



Tabel
8.4
Jumlah Profesi Tenaga Terampil di Perusahaan Konstruksi
Menurut Kualifikasi di Provinsi Banten, 2010-2012
Number of Skilled Profession Workers at Construction
Establisment by Qualification in Banten Province, 2010-2012
Table

Kualifikasi /
Qualification
2010 2011 2012
*)

(1) (2) (3) (4)

SKT-P / Central Certificate - - -
TK-III / 3
rd
Grade 85 85 85
TK-II / 2
nd
Grade 3 542 4 021 4 021
TK-I / 1
st
Grade 1 753 3 196 3 196

Jumlah / Total 5 380 7 302 7 302


Catatan / Note :
*)
BAB VIII KONSTRUKSI


Tabel
8.5
Ringkasan Pendapatan Bruto dan Pengeluaran
Perusahaan Konstruksi di Provinsi Banten (juta rupiah),
2010-2012
Summary of Gross Output and Expenditure of Construction
Establishments in Banten Province (million rupiahs),
2010-2012
Table

Uraian / Description 2010 2011 2012 *)
(1) (2) (3) (4)

A. Pendapatan Bruto / Gross Output 3 959 547 7 712 496 8 748 523
1. Pekerjaan konstruksi yang diselesaikan
Complete Construction work
3 814 877 7 373 747 8 429 768
2. Pendapatan/penerimaan lain
Income/receipt from other activities
75 082 338 749 318 755
3. Bahan bangunan disediakan oleh pemilik
Materials supplied by owner
69 588 - -

B. Pengeluaran / Expenditure 2 474 446 4 679 607 5 562 056
1. Bahan bangunan yang dipakai
Materials used
846 409 1 517 864 1 508 499
2. Pemakaian bahan bakar dan listrik
Fuel and electricity consumed
17 939 93 539 98 282
3. Biaya bahan dan jasa lainnya
Cost of other materials and services
1 499 675 3 068 204 3 955 275
4. Pekerjaan yang disubkontrakkan
Subcobtracted work
110 423 - -


Catatan / Note :
*)


Tabel
8.6
Nilai Konstruksi yang Diselesaikan Menurut Jenis
Pekerjaan di Provinsi Banten (juta rupiah), 2008-2012
Value of Construction Completed by Types of Construction
in Banten Province (million rupiahs), 2008-2012
Table

Jenis Pekerjaan /
Type of Construction
2008 2009 2010 2011 2012
*)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Konstruksi Bangunan Gedung
Building Construction
989 206 846 830 1 634 935 1 732 844 1 662 270
Konstruksi Bangunan Sipil
Civil Construction
1 362 861 1 997 712 4 161 141 5 016 203 4 901 012
Konstruksi Khusus
Specialized Construction
1 021 624 970 335 1 577 671 1 680 721 1 866 486

Jumlah / Total 3 373 691 3 814 877 7 373 747 8 429 768 8 429 768


Catatan / Note :
*)
BAB VIII KONSTRUKSI


Tabel
8.7
Nilai Konstruksi yang Diselesaikan Menurut Sumber
Dana di Provinsi Banten (juta rupiah), 2008-2012
Value of Construction Completed by Fund Source
Table

Sumber Dana /
Fund Source
2008 2009 2010 2011 2012
*)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

APBN 232 821 240 958 474 369 552 166 556 700
APBD 1 873 413 2 198 725 4 382 821 4 850 033 5 944 933
Dana Luar Negeri 34 514 37 056 76 364 85 141 149 069
BUMN 59 580 55 352 115 621 134 454 316 952
Lainnya 1 173 363 1 282 786 2 324 572 2 807 974 1 462 114

Jumlah 3 373 691 3 814 877 7 373 747 8 429 768 8 429 768


Catatan / Note :
*)



9

HOTEL DAN PARIWISATA
Hotel and Tourism

BAB IX HOTEL DAN PARIWISATA


Penjelasan Teknis

1. Konsep dan definisi pariwisata
mengikuti rekomendasi World
Tourism Organization (WTO)
dan International Union of Office
Travel Organization (IUOTO).

2. Wisatawan mancanegara ialah
setiap pengunjung yang mengun-
jungi suatu negara di luar tempat
tinggalnya, didorong oleh satu atau
beberapa keperluan tanpa ber-
maksud memperoleh penghasilan
di tempat yang dikunjungi dan
lamanya kunjungan tersebut tidak
lebih dari satu tahun (12 bulan).
Definisi ini mencakup 2 (dua)
kategori wisatawan mancanegara,
yaitu :
a. Wisatawan (turis) ialah setiap
pengunjung seperti definisi di
atas yang tinggal paling sedikit
24 jam, akan tetapi tidak lebih
dari 1 (satu) tahun di tempat
yang dikunjungi, dengan
maksud antara lain : berlibur,
rekreasi, olahraga, bisnis,
menghadiri pertemuan, studi
dan kunjungan dengan alasan
kesehatan.

b. Excursionist ialah setiap
pengunjung seperti definisi di
atas yang tinggal kurang
dari 24 jam di tempat
yang dikunjungi (termasuk
Cruise Passengers). Cruise
Passengers ialah setiap
pengunjung yang tiba di suatu
negara di mana mereka tidak
menginap di akomodasi yang
tersedia di negara tersebut,
misalnya dengan kapal laut.
Technical Notes

1. The concept and definition of
tourism refers to the recommen-
dations of the World Tourism
Organization (WTO) and Inter-
national Union of Office Travel
Organizations (IUOTO).

2. Foreign visitor is any person
visiting a country other than his
usual place of residence for any
reason other than for earning
income in the country visited, and
the length of stay is no more than
one year (12 months). This defini-
tion covers two categories of
foreign visitors, namely :

a. Tourist is any visitor
staying for at least 24 hours,
but not more than one year, in
the country visited, with the
intention of visiting, and for
any of these purposes :
pleasure, recreation and
sports, business, visiting
friends and relatives,
missions, attending meetings,
conferences, visit for health
reasons and study.
b. Excursionist is any visitor
staying less than 24 hours in
the country visited including
Cruise Passengers, i.e.
visitors arriving in a country
without staying in any
accommodation available in
the visited country.

HOTEL AND TOURISM CHAPTER IX


3. Akomodasi ialah suatu usaha yang
menggunakan suatu bangunan atau
sebagian bangunan yang disediakan
secara khusus, dan setiap orang
dapat menginap, makan serta
memperoleh pelayanan dan fasilitas
lainnya dengan pembayaran.
Akomodasi dibedakan antara hotel
dan akomodasi lainnya. Ciri khusus
dari hotel adalah mempunyai
restoran yang berada di bawah
manajemen hotel tersebut.

4. Hotel berbintang yaitu hotel yang
telah memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan seperti persyaratan
fisik, bentuk pelayanan yang
diberikan, kualifikasi tenaga kerja,
jumlah kamar dan lainnya. Hotel
tidak berbintang yaitu hotel yang
tidak memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan.

5. Tingkat penghunian kamar hotel
adalah persentase banyaknya
malam kamar yang dihuni terhadap
banyaknya malam kamar yang
tersedia.

6. Rata-rata lamanya tamu
menginap adalah hasil bagi antara
banyaknya malam tempat tidur
yang terpakai dengan banyaknya
tamu yang menginap di hotel dan
akomodasi lainnya.

3. An accommodation is an
establishment using a building or a
part of a building, prepared
commercially for any person to
stay, eat and obtain service as well
as other facilities. Accommodation
is segregated into hotel and other
accommodations. The special
characteristic of a hotel is having
a restaurant under the hotel
management.

4. Classified hotel is an accommo-
dation which meets specified
standards regarding physical
requirements, services provided,
manpower qualifications, number
of rooms available, etc. A non-
classified hotel is an accommo-
dation which has not met
the requirements previously
mentioned.

5. Room Occupancy Rate is the
number of roomnights occupied
divided by the number of room-
nights available, multiplied by 100
percent.

6. Average length of stay is the
number of bed-nights used divided
by the number of guests staying at
the accommodation.



9.1. HOTEL
HOTEL

Tabel
9.1.1
Banyaknya Akomodasi, Kamar, Tempat Tidur dan
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Menurut
Kualifikasi Hotel di Provinsi Banten, 2010-2012
Number of Accomodations, Rooms, and Beds Available
in Hotel and Room Occupancy Rate (ROR) of Hotel
by Hotel Qualifications in Banten Province, 2010-2012
Table

*)

(1) (2) (3) (4)

Hotel Bintang / Classified Hotel
1. Akomodasi / Accomodations 39 46 42
2. Kamar / Rooms 2 765 3 428 3 514
3. Tempat Tidur / Beds 4 208 5 131 5 510
4. TPK / ROR 41.69 37.88 37.83

Hotel Non Bintang / Non Classified Hotel
2. Kamar / Rooms 3 402 3 505 4 262
4. TPK / ROR 26.18 25.72 26.68

Jumlah / Total
2. Kamar / Rooms 6 167 6 933 7 776
4. TPK / ROR 33.13 31.73 31.72


Catatan / Note :
*)



Tabel
9.1.2
Banyaknya Tamu Hotel Menurut Kualifikasi Hotel
di Provinsi Banten (orang), 2010-2012
Number of Hotel Visitors by Hotel Qualifications
in Banten Province (person), 2010-2012
Table

*)

(1) (2) (3) (4)

1. Tamu Asing / Foreign Visitors 54 300 77 600 98 100
2. Tamu Indonesia / Domestic Visitors 449 800 591 100 661 900
3. Tamu Asing dan Indonesia /
Indonesian and Foreign Visitors
504 100

668 700 760 000

1. Tamu Asing / Foreign Visitors 553 466 2 590
2. Tamu Indonesia / Domestic Visitors 646 199 840 135 678 020
646 752

840 601 680 610

Jumlah / Total
1. Tamu Asing / Foreign Visitors 54 853 78 066 100 690
2. Tamu Indonesia / Domestic Visitors 1 095 999 1 431 235 1 339 920
1 150 852

1 509 301 1 440 610


Catatan / Note :
*)



Tabel
9.1.3
Rata-Rata Lama Menginap Tamu Hotel Menurut
Kualifikasi Hotel di Provinsi Banten (hari), 2010-2012
Average Length of Stay in Hotel by Hotel Qualifications
in Banten Province (days), 2010-2012
Table

*)

(1) (2) (3) (4)

1. Tamu Asing / Foreign Visitors 2.15 1.37 1.38
2. Tamu Indonesia / Domestic Visitors 1.45 1.29 1.21
1.53

1.30

1.22

1.11

1.14

1.07

Jumlah / Total
1.29

1.21

1.15


Catatan / Note :
*)



9.2. PARIWISATA
TOURISM

Tabel
9.2.1
Jumlah Objek Wisata Menurut Kabupaten/Kota dan
Jenis Wisata di Provinsi Banten, 2012
Number of Tourism Objects by Regency/Municipality and
Type of Tourism in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Wisata Tirtta
Situ/Danau Air Panas Air Terjun
Arung
Jeram
Kolam
Renang
Jumlah/
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 3 6 4 - 5 18
2. Lebak 3 4 12 1 5 25
3. Tangerang 8 - - - 9 17
4. Serang 7 3 6 - 3 19

Kota / Municipality
5. Tangerang 4 - - - 12 16
6. Cilegon 3 - - - 1 4
7. Serang 1 1 - - 5 7
8. Tangerang Selatan 9 - - - 15 24

2011 38 14 22 1 55 130
2010 35 7 20 2 51 115
2009 20 7 11 1 46 85




Kabupaten/Kota
Wisata Marina
Pantai
Beach
Wisata
Sejarah
Historical
Place
Suaka
Alam
Wild-Life
Park
Objek Wisata
Lainnya
Others
Jumlah
Total
(1) (8) (9) (10) (11) (12)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 19 20 2 44 85
2. Lebak 12 16 1 18 47
3. Tangerang 7 14 - 34 55
4. Serang 36 11 3 26 76

Kota / Municipality
5. Tangerang - 9 - 3 12
6. Cilegon 10 4 - 7 21
7. Serang 2 110 1 15 128
8. Tangerang Selatan - 1 - 2 3

2011 85 185 7 155 562
2010 85 185 7 134 526
2009 72 109 5 95 366

Sumber / Source : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten
Office of Culture and Tourism Service of Banten Province



Tabel
9.2.2
Jumlah Museum, Situs Purbakala, dan Bangunan
Bersejarah Lainnya Menurut Kabupaten/Kota
Number of Museums, Archaeological Sites, and Other
Historic Buildings by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
Museum
Museums
Situs Purbakala
Archaeological
Sites
Bangunan
Bersejarah
Historic
Buildings
Makam
Sejarah
Historic
Cemetary
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
2. Lebak - 15 15 12
3. Tangerang - 11 2 41
4. Serang - 16 8 6

Kota / Municipality
5. Tangerang - - 9 2
6. Cilegon - - 4 13
7. Serang 3 35 57 43

2011 4 199 116 156
2010 5 199 116 156
2009 3 192 37 55




Tabel
9.2.3
Jumlah Perusahaan/Unit Usaha Pendukung Sektor
Pariwisata Menurut Kabupaten/Kota dan Objek Wisata
Number of Tourism Company / Business Unit Supporting
Tourism Sector by Regency/ Municipality and Tourism
Object in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Usaha
Perjalanan
Wisata
Travel Agents
Restoran/
Rumah makan
Restaurants
Kafe
Caf
Bar, Pub
dan Karaoke
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 4 49 5 -
2. Lebak 2 96 5 1
3. Tangerang 4 85 1 2
4. Serang 22 131 5 14

Kota / Municipality
5. Tangerang 53 155 1 6
6. Cilegon 17 86 6 8
7. Serang 20 106 3 2

2011 160 797 36 47
2010 133 686 24 42
2009 120 643 22 43




Kabupaten/Kota
Pusat
Perbelanjaan
Shopping
Center
Spa & Salon
Kecantikan
Beauty Services
Bioskop
Cinema
Bilyar
Billiard House
(1) (6) (7) (8) (9)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 1 9 - 2
2. Lebak 2 12 - -
3. Tangerang - 4 - 3
4. Serang 2 14 2 11

Kota / Municipality
5. Tangerang 17 22 1 33
6. Cilegon 7 33 1 12
7. Serang 9 18 - 3

-
2011 49 199 10 74
2010 53 89 8 64
2009 53 91 8 64




Tabel
9.2.4
Jumlah Sanggar Seni dan Budaya Pendukung Sektor
Pariwisata Menurut Kabupaten/Kota dan Objek Wisata
Number of Art and Culture Studios/Galleries
Supporting Tourism Sector by Regency/ Municipality
and Tourism Object in Banten Province, 2012
Table

Kabupaten/Kota
Sanggar Seni
Art Gallery
Seni Tradisional
Traditional Art
Seni Tradisi
Art Culture
Seni Modern
Art Modern
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang
142 32 14 6
2. Lebak
62 18 16 6
3. Tangerang
118 28 33 3
4. Serang
25 42 13 3

Kota / Municipality

5. Tangerang
52 12 5 6
6. Cilegon
70 15 27 1
7. Serang
36 59 19 10
24 10 - 3

2011 530 216 74 38
2010 694 216 74 38
2009 625 214 75 37




Kabupaten/Kota
Seniman
Artist
Lembaga Seni
Art Institute
Galeri
Gallery
Sanggar Seni
Rupa
Studio Arts
(1) (6) (7) (8) (9)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 94 - - 1
2. Lebak 24 2 1 7
3. Tangerang 12 1 - -
4. Serang 1 2 - 1

Kota / Municipality
5. Tangerang 17 1 - 1
6. Cilegon 19 - - 2
7. Serang 53 8 2 4
8. Tangerang Selatan - 1 - 1

2011 220 15 3 17
2010 204 19 2 10
2009 205 19 2 8



Tabel
9.2.5
Jumlah Wisatawan Nusantara dan Wisatawan
Mancanegara Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (orang), 2012
Number of Domestic and Foreign Tourists by
Regency/Municipality in Banten Province (visitors), 2012
Table

Kabupaten/Kota
Wisatawan
Nusantara
Domestic Tourist
Wisatawan
Mancanegara
Foreign Tourist
Jumlah
Total
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 2 417 189 12 672 2 429 861
2. Lebak 187 790 810 188 600
3. Tangerang 10 094 336 46 078 10 140 414
4. Serang 11 037 114 - 11 037 114

Kota / Municipality
5. Tangerang 331 483 102 479 433 962
6. Cilegon 128 238 22 283 150 521
7. Serang 175 127 2 780 177 907

Provinsi Banten 24 397 233 189 269 24 586 502
2011 23 959 057 160 555 24 119 612
2010 48 042 531 148 046 48 190 577
2009 49 923 971 134 612 50 058 583




10

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Transportation and Communication

BAB X TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI


Penjelasan Teknis

1. Data transportasi dan komunikasi
meliputi :
a. Panjang Jalan
b. Angkutan Darat
c. Angkutan Laut
d. Angkutan Udara
e. Pos dan Telekomunikasi

2. Data panjang jalan yang disajikan
adalah data jalan negara dan jalan
provinsi yang bersumber dari
Dinas Bina Marga Provinsi
Banten.

3. Sumber data transportasi berasal
dari masing-masing instansi
terkait, dikumpulkan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) setiap tahun.

4. Kantor Pos adalah pemberi
pelayanan pengiriman barang,
uang, dsb. Dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Pengguna
pelayanan biasanya diharuskan
menempel perangko yang cukup
pada sampul surat, kartu pos, pos
wesel, warkat pos, paket dsb.
Rumah pos berfungsi sama seperti
kantor pos dan kantor pos
pembantu, bedanya rumah pos
biasanya terletak di daerah
terpencil.

5. Telekomunikasi adalah setiap
pemancaran, pengiriman dan atau
penerimaan dari setiap informasi
dalam bentuk tanda-tanda, isyarat,
tulisan, gambar, suara dan bunyi
melalui sistem kawat, optik,
radio atau sistem elektromagnetik
lainnya.

Technical Notes

1. Data on transportations and
communications cover:
a. Length of Road
b. Land Transportation
c. Sea Transportation
d. Air Transportation
e. Post and Telecommunication

2. Data on the lenght of state and
provincial roads were taken from
Office of Regional Road Cons-
truction and Spatial Planning
Service of Banten Province.

3. Data on transportations are
obtained from relevant institu-
tions, compiled by BPS Statistics
of Banten Province every year.

4. Post office is an establishment
dealing with the delivery of goods,
letters, money, etc., from one place
to another place. Service user
usually put postage stamps on the
envelope and postcard or are
charged with amount of money in
obtaining services such as money
order, aerogramme, package post,
etc. A mailling house has the same
function as post office and
auxiliary post office. It is usually
located in remote areas.

5. Telecommunication includes every
transmitting, delivering and; or
receiving from every information
of marking, signal, article, picture,
sound and voice through strand of
wire systems, optic, radio or other
electromagnetic system.

TRANSPORTATION AND COMMUNICATION CHAPTER X


6. Jaringan telekomunikasi adalah
rangkaian perangkat telekomuni-
kasi dan kelengkapannya yang
digunakan dalam rangka bertele-
komunikasi.

7. Jaringan tetap ialah kegiatan
penyelenggaraan jaringan untuk
telekomunikasi tetap yang
dimaksudkan bagi terselenggara-
nya telekomunikasi publik dan
sirkuit sewa, termasuk kegiatan
sambungan komunikasi data yang
pengirimannya dilakukan secara
paket, melalui sentral atau jaringan
lain, seperti Public Switched
Telephone Network (PSTN).

8. Jaringan bergerak ialah kegiatan
penyelenggaraan jaringan yang
melayani telekomunikasi bergerak.
Seperti jaringan bergerak seluler
yang menggunakan teknologi
seluler.

9. Public Switched Telephone
Network (PSTN) adalah jaringan
telepon tetap dengan kabel. PSTN
secara umum diatur oleh standar-
standar teknis dengan mengguna-
kan nomor telepon.

10. Fixed Wireless Access (FWA)
atau telepon tetap tanpa kabel
adalah suatu teknologi akses
nirkabel yang menghubungkan
pengguna telepon dengan jaringan
telepon tanpa kabel. FWA
menggunakan penomoran telepon
biasa yakni menggunakan kode
area. Misal 021 untuk Jakarta.

6. Telecommunication network is
peripheral network of tele-
communication and its equip-
ment used in the means of tele-
communication.

7. Fixed lineis the management of
telecommunication network for
the fixed line telecommunication
to ensure the well-held of public
telecommunications and circuit
rental, including the activity of
data communication delivery in
package, through central or
other network, such as Public
Switched Telephone Network
(PSTN).

8. Mobile Network is the
management of telecommuni-
cation network serving the
mobile telecommunication. For
example mobile phone using
cellular technology.

9. Public Switched Telephone
Network (PSTN) is public
telephone network with fixed
line. PSTN is generally arranged
by technical standards on the
basis of telephone number.

10. Fixed Wireless Access (FWA)
or fixed telephone without cable
is a non cable technology access
connecting phone users to phone
network without cable. FWA uses
common telephone numbering,
that is area code. For example,
021 for Jakarta's area code.



10.1. PERHUBUNGAN DARAT
LAND TRANSPORTATI ON

Tabel
10.1.1
Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah Yang
Berwenang, Jenis Permukaan, Kondisi Jalan dan Kelas
Jalan di Provinsi Banten (km), 2011-2012
Road Lengths by Level of Government Authorised,
Surface Type, Road Condition and Class
in Banten Province (km), 2011-2012
Table

Uraian
Description
Negara / State Provinsi / Province
2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Jenis Permukaan / Surface Type 476.491 476.491 770.090 852.888
a. Diaspal / Asphalted 476.491 476.491 666.221 660.715
b. Kerikil / Gravel - - - 1.500
c. Tanah / Land - - - 19.440
d. Beton / Concrete - - 103.869 171.233
e. Tidak Dirinci / Unclassificated - - - -

2. Kondisi Jalan / Road Condition 476.491 476.491 476.491 852.888
a. Baik / Good 28.370 28.370 354.510 429.420
b. Sedang / Moderate 402.401 402.401 253.320 215.544
c. Rusak / Damage 26.910 26.910 162.260 128.549
d. Rusak Berat / Seriously Damage 18.810 18.810 - 79.375

3. Kelas Jalan / Road Class 476.491 476.491 476.491 852.888
a. Kelas I / Class I - - - -
b. Kelas II / Class II 114.707 114.707 - -
c. Kelas III / Class III - - - -
d. Kelas IIIA / Class IIIA 59.814 59.814 487.688 515.118
e. Kelas IIIB / Class IIIB 301.970 301.970 282.402 337.770
f. Kelas IIIC / Class IIIC - - - -
g. Kelas Tidak Dirinci
Unclassificated
- - - -

Sumber / Source : Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten
Office of Regional Road Construction and Spatial Planning Service of Banten Province


Tabel
10.1.2
Data Ruas Jalan Nasional di Provinsi Banten, 2012
Data of National Authority Road in Banten Province, 2012

Table

Nomor
Ruas
Number of
Section
Road
Ruas Jalan
Section Road
Status
Status
Panjang
Length
(km)
Fungsi
Function
Kelas
Class
Lapis
Permukaan
Layers of
Surface
Road
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

001 Merak Batas Kota Cilegon Nasional 8.50 A II Hotmix
001. 11K Jl. Raya Merak (Cilegon) Nasional 5.01 A II Hotmix
001. 12K Jl. Raya Cilegon (Cilegon) Nasional 1.30 A II Hotmix

002 Batas Kota Cilegon Batas
Kota Serang
Nasional 6.54 A II Hotmix
002. 11K Jl. Raya Serang (Cilegon) Nasional 4.94 A II Hotmix
002. 12K Jl. Raya Cilegon (Serang) Nasional 3.34 A II Hotmix
002. 13K Jl. SA. Tirtayasa (Serang) Nasional 0.90 A II Hotmix
002. 14K Jl. Maulana Yusuf (Serang) Nasional 0.52 A II Hotmix
002. 15K Jl. Mayor Safei (Serang) Nasional 0.61 A II Hotmix

003 Batas Kota Serang Batas.
Kota Tangerang
003. 11K Jl. Ahmad Yani (Serang) Nasional 1.66 A II Hotmix
003. 12K Jl. Sudirman (Serang) Nasional 1.78 A II Hotmix
003. 13K Jl. Raya Serang (Tangerang) Nasional 8.80 A II Hotmix

004. 11K Jl. Daan Mogot (Tangerang
Batas DKI Jakarta)

005 Batas Kota Cilegon Pasuran Nasional 40.62 K-1 IIIB Hotmix
005. 11K Jl. Raya Anyer (Cilegon) Nasional 3.72 K-1 IIIB Hotmix

006 Pasauran Labuan Nasional 16.99 K-1 IIIB Hotmix
007 Labuan Simpang Labuan Nasional 2.91 K-1 IIIB Hotmix
008 Simpang Labuan Saketi Nasional 17.61 K-1 IIIB Hotmix

009 Saketi Batas Kota
Pandeglang
Nasional 18.43 K-1 IIIB Hotmix
009. 11K Jl. Raya Labuan (Pandeglang) Nasional 2.60
K-1 IIIB Hotmix
009. 12K Jl. Abdulrahim (Pandeglang) Nasional 0.21
K-1 IIIB Hotmix




Nomor
Ruas
Number of
Section
Road
Ruas Jalan
Section Road
Status
Status
Panjang
Length
(km)
Fungsi
Function
Kelas
Class
Lapis
Permukaan
Layers of
Surface
Road
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

010 Batas Kota Pandeglang
Batas Kota Rangkasbitung
Nasional 12.38 K-1 IIIA Hotmix
010. 11K Jl. Mayor Widagdo
(Pandeglang)
010. 12K Jl. Raya Rangkasbitung
(Pandeglang)
010. 13K Jl. Raya Pandeglang
(Rangkasbitung)

011 Batas Kota Rangkasbitung
Cigelung (Batas Provinsi
Jawa Barat)
011. 11K Jl. Sunan Kalijaga
(Rangkasbitung)
011. 12K Jl. Raya Cipanas
(Rangkasbitung)

012 Simpang Labuan Cibaliung Nasional 50.92 K-1 IIIB Hotmix

013 Cibaliung Cikeusik Muara
Binuangen

014 Muara Binuangen Simpang Nasional 17.45 K-1 IIIB Hotmix

015 Simpang Bayah Nasional 33.49 K-1 IIIB Hotmix

016 Bayah Cibarenok Batas
Provinsi Jawa Barat




Nomor
Ruas
Number of
Section
Road
Ruas Jalan
Section Road
Status
Status
Panjang
Length
(km)
Fungsi
Function
Kelas
Class
Lapis
Permukaan
Layers of
Surface
Road
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

017 Batas Kota Serang Batas
Kota Pandeglang
017. 11K Jl. Yusuf Martadilaga
(Serang)
017. 12K Jl. TB. A. Katib (Serang) Nasional 0.71 K-1 IIIB Hotmix
017. 13K Jl. Raya Pandeglang (Serang) Nasional 0.80 K-1 IIIB Hotmix
017. 14K Jl. Raya Serang (Pandeglang) Nasional 1.43 K-1 IIIB Hotmix
017. 15K Jl. A. Yani (Pandeglang) Nasional 2.97 K-1 IIIB Hotmix
017. 16K Jl. Asnawi (Pandeglang) Nasional 0.19 K-1 IIIB Hotmix

018 Batas DKI Jakarta/Banten
Gandaria/Batas Depok/
Tangerang (Ciputat Bogor)
Nasional 9.01 K-1 II Hotmix

Total 476.49




Tabel
10.1.3
Data Ruas Jalan Provinsi di Provinsi Banten, 2012
Data of Provincial Authority Road in Banten Province,
2012

Table

Nomor
Ruas
Number of
Section
Road
Ruas Jalan
Section Road
Status
Status
Panjang
Length
(km)
Fungsi
Function
Kelas
Class
Lapis
Permukaan
Layers of
Surface
Road
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

001 Pakupatan Palima Provinsi 10.32 K-2 IIIA Aspal

002 Lopang Banten Lama Provinsi 7.22 K-2 IIIA Aspal

003 Jl. Trip Jamaksari (Serang) Provinsi 1.50 K-2 IIIA Aspal

004 Jl. Ayip Usman (Serang) Provinsi 2.38 K-2 IIIA Aspal
005
Jl. KH Abdul Fatah Hasan
(Serang)
Provinsi 1.41 K-3 IIIA Aspal
006 Jl. Abdul Hadi (Serang) Provinsi 0.72 K-3 IIIA Aspal

007 Jl. TB Suwandi (Serang) Provinsi 3.26 K-3 IIIA Aspal

008 Jl. Letnan Jidun (Serang) Provinsi 0.59 K-3 IIIA Aspal

009 Sempu Dukuh Kawung Provinsi 11.10 K-3 IIIA Aspal
010 Jl. Veteran Serang Provinsi 0.72 K-3 IIIA Aspal
011 Jl. KH Syamun Serang Provinsi 0.53 K-3 IIIA Aspal
012 Kramatwatu Tonjong Provinsi 4.76 K-3 IIIA Aspal
013 Simpang Taktakan Gn. Sari Provinsi 13.04 K-3 IIIA Aspal

014 Gn. Sari Mancak Anyer Provinsi 21.45 K-3 IIIA Aspal
015 Palima Pasang Teneng Provinsi 40.73 K-2 IIIA Aspal
016 Terate Banten Lama Provinsi 12.35 K-2 IIIA Aspal

017 Banten Lama Pontang Provinsi 16.08 K-2 IIIA Aspal
018 Pontang Kronjo Provinsi 18.43 K-2 IIIB Aspal

019 Kronjo Mauk Provinsi 11.80 K-2 IIIB Aspal
.
020 Mauk Teluk Naga Provinsi 21.28 K-2 IIIB Aspal
021 Teluk Naga Dadap Provinsi 8.50 K-2 IIIB Concrate




Nomor
Ruas
Number of
Section
Road
Ruas Jalan
Section Road
Status
Status
Panjang
Length
(km)
Fungsi
Function
Kelas
Class
Lapis
Permukaan
Layers of
Surface
Road
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

022 Ciruas Pontang Provinsi 14.61 K-2 IIIA Aspal
023 Ciruas Petir - Warunggunung Provinsi 25.57 K-2 IIIA Aspal
024 Parigi Sukamanah Provinsi 26.08 K-3 IIIB Aspal

025 Cigadung Cipacung Provinsi 10.64 K-2 IIIA Aspal
026 Mengger Mandalawangi - Caringin Provinsi 28.70 K-2 IIIA Aspal
027 Saketi Ciandur Provinsi 0.50 K-2 IIIA Aspal
028 Jl. Jend. A.Yani (Labuan) Provinsi 1.10 K-2 IIIA Aspal
029 Cikande Rangkasbitung Provinsi 26.71 K-2 IIIA Aspal,
Concrate
030 Jl. By Pass Rangkasbitung (jl. Soetta) Provinsi 3.88 K-2 IIIA Aspal
031 Jl. Raya Cikande (Jl. Otista
Rangkasbitung)
Provinsi 0.80 K-2 IIIA Aspal
032 Tigaraksa - Citeras Provinsi 25.75 K-3 IIIB Aspal,
Concrate
033 Maja - Koleang Provinsi 16.27 K-3 IIIB Aspal
034 Malangnengah Tigaraksa Provinsi 10.10 K-3 IIIB Concrate
.
035 Jl Yasin Beji (Cilegon) Provinsi 2.66 K-2 IIIA Aspal
.
036 Saketi Malingping Simpang Provinsi 61.42 K-2 IIIB Aspal
037 Picung Munjul Provinsi 17.44 K-2 IIIA Aspal
038 Munjul Panimbang Provinsi 20.15 K-2 IIIA Aspal
039 Cisekeut Sobang Tela Provinsi 12.35 K-2 IIIA Aspal
040 Munjul Cikaludan Cikeusik Provinsi 15.99 K-2 IIIA Aspal
041 Cibaliung Sumur Provinsi 22.30 K-2 IIIB Aspal, Batu
042 Sp.Bitung Curug Provinsi 4.85 K-3 IIIB Aspal
043 Curug-Legok-Parung Panjang Provinsi 12.95 K-3 IIIB Aspal,
Concrate
.
044 Legok Karawaci Provinsi 8.82 K-3 IIIB Concrate
045 Jl. Beringin Raya (Tangerang) Provinsi 1.70 Lokal
Primer
IIIB Aspal
046 Cisauk Jaha Provinsi 10.45 K-3 IIIB Concrate,
Aspal




Nomor
Ruas
Number of
Section
Road
Ruas Jalan
Section Road
Status
Status
Panjang
Length
(km)
Fungsi
Function
Kelas
Class
Lapis
Permukaan
Layers of
Surface
Road
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
047 Jl. Raya By Pass (Tangerang) Provinsi 4.07 K-2 IIIA Aspal
048 Jl. MH Thamrin Provinsi 4.24 K-2 IIIA Aspal
049 Jl. Serpong Raya Provinsi 5.62 K-2 IIIA Aspal
050 Jl. Pahlawan Seribu Provinsi 10.38 K-2 IIIA Aspal
051 Jl. Serpong Parung Provinsi 1.55 K-2 IIIA Aspal
052 Jl. Aria Putra (Ciputat) Provinsi 4.50 K-2 IIIB Aspal
053 Jl. Raya Jombang Provinsi 6.80 K-2 IIIB Aspal
054 Jl. Raden Fatah Provinsi 4.02 K-2 IIIB Aspal
055 Jl. Otto Iskandar Dinata Provinsi 1.00 K-2 IIIB Aspal
056 Jl. H. Usman (Ciputat) Provinsi 0.46 Lokal
Primer
IIIB Aspal
057 Jl. Padjadjaran (Ciputat) Provinsi 2.10 K-3 IIIB Aspal
058 Jl. Siliwangi Provinsi 2.66 K-3 IIIB Aspal
059 Jl. Puspitek Raya (Ciputat) Provinsi 4.35 K-3 IIIB Aspal
060 Jl. Surya Kencana Simpang DR.
Setiabudi
Provinsi 2.32 K-3 IIIB Aspal
061 Jl. Cabe Raya Cirendeu Raya Provinsi 7.02 K-3 IIIB Aspal
062 Jl. Raya Cipondoh Provinsi 10.45 K-3 IIIB Aspal
063 Jl. Raya Ciledug Provinsi 4.62 K-3 IIIB Aspal
064 Cipanas Warung Banten Provinsi 59.00 K-2 IIIA Aspal
065 Bayah Cikotok Provinsi 15.08 K-2 IIIB Aspal
066 Cikotok Bts Jabar Provinsi 25.05 K-2 IIIB Aspal
067 Gn. Madur Pulau Manuk Provinsi 4.42 Lokal
Primer
IIIB Aspal
068 Ciomas Mandalawangi Provinsi 14.30 K-2 IIIA Aspal
069 Jl. Akses Pelabuhan Krg Hantu Provinsi 1.00 K-2 IIIA Aspal
070 Jl. Desa Teluk (Akses Labuan) Provinsi 0.55 K-2 IIIA Aspal
071 Serdang-Bojonegoro-Merak Provinsi 34.85 K-2 IIIA Aspal
072 Citeruep-Tj Lesung-Sumur Provinsi 31.80 K-2 IIIA Aspal
073 Jalan Industri Provinsi 0.76 K-3 IIIA Aspal
Total 852.89


Tabel
10.1.4
Populasi Kendaraan Umum Menurut Jenis Kendaraan
Population of Commercial Vehicle by Type of Vehicle
Table

Jenis Kendaraan
Type of Motorized
Vehicles
Populasi
Awal
Initial
Population
Kendaraan
Baru
New
Vehicles
Mutasi
Masuk
Transfer In
Mutasi
Keluar
Transfer
Out
Populasi
Akhir
Final
Population
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sedan dan Sejenisnya
Sedan and Kind
12 285 44 6 7 12 328
Jeep dan Sejenisnya
Jeep and Kinds
4 - - - 4
Mini Bis dan Sejenisnya
Mini Bus and Kinds
23 798 128 29 28 23 927
Mikro Bis dan
Sejenisnya
Micro Bus and Kinds
3 335 18 6 10 3 349
Bis dan Sejenisnya
Bus and Kinds
1 273 3 2 - 1 278
Pick Up dan Sejenisnya
Pick Up and Kinds
176 3 - - 179
Truk dan Sejenisnya
Truck and Kinds
5 306 154 15 3 5 472
Kendaraan Alat Berat
Heavy Equipment
Vehicles
20 - - - 20
Sepeda Motor
Motorcycle
- - - - -

Jumlah / Total 46 197 350 58 48 46 557

Sumber / Source : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinis Banten



Tabel
10.1.5
Populasi Kendaraan Bukan Umum Menurut Jenis
Kendaraan di Provinsi Banten, 2012
Population of Non-commercial Vehicle by Type of Vehicle
Table

Jenis Kendaraan
Type of Motorized
Vehicles
Populasi
Awal
Initial
Population
Kendaraan
Baru
New
Vehicles
Mutasi
Masuk
Transfer In
Mutasi
Keluar
Transfer
Out
Populasi
Akhir
Final
Population
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sedan and Kind
45 403 122 426 348 45 603
Jeep dan Sejenisnya
Jeep and Kinds
24 618 360 139 131 24 986
Mini Bus and Kinds
257 047 4 115 1 164 1 377 260 949
Mikro Bis dan
Sejenisnya
Micro Bus and Kinds
1 915 10 7 5 1 927
Bis dan Sejenisnya
Bus and Kinds
568 - 2 - 57
Pick Up and Kinds
57 750 845 143 228 58 510
Truk dan Sejenisnya
Truck and Kinds
35 207 383 125 93 35 622
Heavy Equipment
Vehicles
83 - - - 83
Sepeda Motor
Motorcycle
2 972 636 30 626 2 694 3 493 3 002 463

Jumlah / Total 3 395 227 36 461 4 700 5 675 3 430 200




Tabel
10.1.6
Populasi Kendaraan Dinas Milik Pemerintah Menurut
Jenis Kendaraan di Provinsi Banten, 2012
Population of Government-owned Service Vehicles by
Type of Vehicle in Banten Province, 2012
Table

Jenis Kendaraan
Type of Motorized
Vehicles
Populasi
Awal
Initial
Population
Kendaraan
Baru
New
Vehicles
Mutasi
Masuk
Transfer In
Mutasi
Keluar
Transfer
Out
Populasi
Akhir
Final
Population
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sedan and Kind
195 4 0 0 199
Jeep dan Sejenisnya
Jeep and Kinds
328 3 0 0 331
Mini Bus and Kinds
4 976 132 0 2 5 106
Mikro Bis dan
Sejenisnya
Micro Bus and Kinds
256 19 0 0 275
Bis dan Sejenisnya
Bus and Kinds
41 0 0 0 41
Pick Up and Kinds
1 007 54 0 0 1 061
Truk dan Sejenisnya
Truck and Kinds
777 93 0 0 870
Heavy Equipment
Vehicles
4 0 0 0 4
Sepeda Motor
Motorcycle
15 198 551 1 0 15 750

Jumlah / Total 22 782 856 1 2 23 637




Tabel
10.1.7
Populasi Kendaraan Menurut Jenis Kendaraan
Vehicle Population by Type of Vehicle
Table

Jenis Kendaraan
Type of Motorized
Vehicles
Populasi
Awal
Initial
Population
Kendaraan
Baru
New
Vehicles
Mutasi
Masuk
Transfer In
Mutasi
Keluar
Transfer
Out
Populasi
Akhir
Final
Population
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sedan and Kind
57 883 170 432 355 58 130
Jeep dan Sejenisnya
Jeep and Kinds
24 950 363 139 131 25 321
Mini Bus and Kinds
285 821 4 375 1 192 1 407 289 982
Mikro Bis dan
Sejenisnya
Micro Bus and Kinds
5 506 47 13 15 5 551
Bis dan Sejenisnya
Bus and Kinds
1 882 3 4 - 1 889
Pick Up and Kinds
58 933 902 143 228 59 750
Truk dan Sejenisnya
Truck and Kinds
41 290 630 140 96 41 964
Heavy Equipment
Vehicles
107 - - - 107
Sepeda Motor
Motorcycle
2 987 834 31 177 2 695 3 493 3 018 213

Jumlah / Total 3 464 206 37 667 4 759 5 725 3 500 907



Tabel
10.1.8
Realisasi Jumlah Penumpang dan Pendapatan Angkutan
Kereta Api Beberapa Stasiun di Provinsi Banten,
2010-2012
Realization of Passengers and Total I ncome of Rail
Transportations in Some Stations in Banten Province,
2010-2012
Table

Bulan
Month
Jumlah Penumpang (orang)
Number of Passengers (person)
Pendapatan (juta rupiah)
Income (million rupiahs)
2010 2011 2012 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Januari / January 490 667 399 674 363 705 1 170 1 407 1 227
Februari / February 371 360 361 497 329 807 1 066 1 271 1 119
Maret / March 451 794 414 471 348 963 1 266 1 493 1 167
April / April 436 142 391 289 340 238 1 239 1 427 1 156
Mei / May 461 231 367 172 359 683 1 329 1 220 1 270
Juni / June 468 534 362 794 391 778 1 377 1 232 1 343
Juli / July 484 612 391 890 418 746 1 443 1 408 1 632
Agustus / August 487 980 332 968 398 212 1 478 1 172 1 435
September / September 478 951 404 304 360 147 1 448 1 382 1 229
Oktober / October 461 156 344 797 364 039 1 338 1 162 1 360
November / November 417 956 345 296 367 695 1 391 1 205 1 333
Desember / December 436 321 374 482 377 595 1 561 1 241 1 441

Jumlah / Total 5 446 704 4 490 634 4 420 608 16 105 15 621 15 712

Sumber / Source : Stasiun Kereta Api Merak, Cilegon, Cigading, Serang, Serpong dan Rangkasbitung
Railway Stations in Merak, Cilegon, Cigading, Serang, Serpong, and Rangkasbitung



Tabel
10.1.9
Realisasi Jumlah Barang dan Pendapatan Angkutan
Kereta Api Beberapa Stasiun di Provinsi Banten,
2010-2012
Realization of Volume of Goods and Total I ncome
of Rail Transportations in Some Stations
Table

Bulan
Month
Jumlah Barang (Ton)
Volume of Goods (Ton)
Pendapatan (juta rupiah)
Income (million rupiahs)
2010 2011 2012
*)
2010 2011 2012
*)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Januari / January 28 382 26 241 36 323 1 508 1 355 1 923
Maret / March 20 010 29 831 46 971 1 230 1 718 2 475
April / April 22 872 25 156 42 247 1 189 1 445 2 247
Mei / May 26 485 31 622 47 928 1 445 1 929 2 570
Juni / June 31 730 31 767 44 573 1 422 2 179 2 259
Juli / July 32 136 18 739 41 342 1 303 1 193 212
Agustus / August 38 936 20 471 18 159 1 448 1 182 942
September / September 8 059 18 652 46 330 464 1 065 2 310
Oktober / October 30 002 28 145 43 371 1 302 1 585 2 188
November / November 26 686 27 137 44 310 865 1 528 2 160
Desember / December 18 423 35 514 46 065 726 1 855 2 182

Jumlah / Total 307 454 313 804 497 664 14 217 18 055 25 439

Sumber / Source : Stasiun Kereta Api Merak, Cilegon, Cigading, Serang, Serpong dan Rangkasbitung
Railway Stations in Merak, Cilegon, Cigading, Serang, Serpong, and Rangkasbitung
*) : Tidak termasuk Stasiun KA Merak & Cilegon



10.2. PERHUBUNGAN UDARA
AI R TRANSPORTATI ON

Tabel
10.2.1
Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Domestik
Number of Domestic Flights and Passangers
at Soekarno-Hatta Airport, 2012
Table

Bulan
Month
Jumlah Penerbangan
Number of Flights
Jumlah Penumpang
Number of Passangers
Datang
Arrival
Berangkat
Departure
Datang
Arrival
Berangkat
Departure

Trans
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Januari / January 12 506 12 319 1 852 294 1 567 834 257 646
Februari/ February 11 588 11 368 1 721 402 1 456 725 239 607
Maret / March 12 794 12 651 1 877 393 1 644 945 256 948
April / April 12 467 12 307 1 844 832 1 578 816 250 311
Mei / May 13 256 13 043 1 919 449 1 675 353 268 851
Juni / June 12 986 12 812 1 985 477 1 685 084 281 615
Juli / July 12 602 12 403 1 904 955 1 672 053 285 186
Agustus / August 12 992 12 759 1 888 886 1 579 652 302 113
September / September 12 925 12 749 1 955 709 1 686 755 306 594
Oktober / October 13 104 12 884 1 935 611 1 689 900 274 832
November / November 13 007 12 775 1 968 287 1 727 635 269 300
Desember / December 13 938 13 669 20 119 846 1 828 556 270 455

Jumlah / Total 154 165 151 741 40 974 141 19 793 308 3 263 458
2011 136 440 137 359 19 835 957 17 592 899 -
2010 123 337 122 312 16 905 286 15 430 749 -
2009 111 012 112 843 14 445 568 13 319 140 -

Sumber / Source : Dinas Perhubungan , Komunikasi, dan Informatika Provinsi Banten
Office of Transportation, Communication, and Informatics Service of Banten Province


Tabel
10.2.2
Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Internasional
Number of I nternational Flights and Passangers
Table

Bulan
Month
Jumlah Penerbangan
Number of Flights
Jumlah Penumpang
Number of Passangers
Datang
Arrival
Berangkat
Departure
Datang
Arrival
Berangkat
Departure

Trans
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Januari / January 2 989 2 977 462 741 407 177 3 122
Februari/ February 2 877 2 862 406 700 450 920 1 814
Maret / March 3 184 3 163 504 213 537 409 1 761
April / April 3 110 3 084 488 884 487 733 2 035
Mei / May 3 206 3 183 505 569 501 072 2 373
Juni / June 3 162 3 141 533 018 545 402 2 495
Juli / July 3 230 3 214 569 314 495 554 1 901
Agustus / August 3 296 3 275 506 894 494 148 805
September / September 3 070 3 048 466 363 482 642 1 181
Oktober / October 3 214 3 187 470 227 512 010 1 189
November / November 3 171 3 139 537 594 461 388 1 024
Desember / December 3 220 3 204 468 583 528 413 2 774

Jumlah / Total 37 729 37 477 5 920 100 5 903 868 22 474
2011 33 155 33 595 5 463 701 5 400 768 -
2010 31 522 31 526 4 849 951 4 795 260 -
2009 24 215 24 799 3 766 697 3 828 253 -




Tabel
10.2.3
Banyaknya Angkutan Pos di Bandara Soekarno-Hatta,
2012
Volume of Postal Packet Transportation at Soekarno-
Hatta Airport, 2012
Table

Bulan
Month
Pos Domestik
Domestic Postal Package
(Ton)
Pos Internasional
International Postal Package
(Ton)
Datang
Arrival
Berangkat
Departure
Datang
Arrival
Berangkat
Departure
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari / January 293 623 184 56
Februari/ February 277 576 213 64
Maret / March 252 547 156 120
April / April 208 540 104 71
Mei / May 231 596 105 66
Juni / June 211 461 367 84
Juli / July 192 214 565 34
Agustus / August 212 203 127 33
September / September 175 383 158 33
Oktober / October 189 355 154 35
November / November 193 314 145 37
Desember / December 182 289 150 17

Jumlah / Total 2 615 5 101 2 428 650
2011 3 244 6 659 2 154 711




Tabel
10.2.4
Banyaknya Kargo Domestik dan Internasional
Volume of Domestic and International Cargoes
Table

Bulan
Month
Kargo Domestik
Domestic Cargoes
(Ton)
Kargo Internasional
International Cargoes
(Ton)
Datang
Arrival
Berangkat
Departure
Datang
Arrival
Berangkat
Departure
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari / January 8 174 17 140 11 578 13 903
Februari/ February 7 651 17 089 12 961 13 182
Maret / March 7 926 17 681 15 183 13 104
April / April 7 828 17 127 13 301 11 963
Mei / May 8 201 18 525 13 757 12 005
Juni / June 8 238 19 064 12 849 11 087
Juli / July 8 136 20 947 12 395 9 786
Agustus / August 7 032 16 463 12 286 10 461
September / September 7 764 17 693 17 627 12 294
Oktober / October 8 261 18 418 13 363 13 448
November / November 8 574 18 805 14 519 14 226
Desember / December 10 077 20 354 8 319 8 928

Jumlah / Total 97 862 219 306 158 138 144 387
2011 76 889 230 946 147 593 142 394
2010 73 324 167 177 135 038 134 903
2009 65 890 150 111 102 778 114 411



10.3. PERHUBUNGAN LAUT
SEA TRANSPORTATI ON

Tabel
10.3.1
Data Tahunan Angkutan Penyeberangan
Merak-Bakahuni di Pelabuhan Merak,
Provinsi Banten, 2009-2011
Annual Data of Merak-Bakahuni Fery Transport
At Merak Port, 2009-2011
Table

Uraian
Description
2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4)

1. Jumlah Trip / Total Trip 27 605 27 111 29 875
a. Kapal Cepat / Fast Ship 1 290 820 444
b. Kapal Ro-Ro / Fery Ship 26 315 26 291 29 431

2. Penumpang / Passenger 1 596 627 1 449 089 1 347 335
a. Kapal Cepat / Fast Ship 84 974 48 103 25 223
1). Bisnis Dewasa / Adult - Bussines Class 79 106 44 775 23 464
2). Bisnis Anak / Children - Bussines Class 5 868 3 328 1 759
3). Kelas lainnya / Other Class - - -

b. Kapal / Ship Ro-Ro 1 511 653 1 400 986 1 322 112
1). Ekonomi B Dewasa / Adul-B Ec. Class 1 398 580 1 287 116 1 200 186
2.) Ekonomi B Anak / Children-B. Ec. Class 113 073 113 870 121 926
3). Kelas lainnya / Other Class - - -

3. Kendaraan / Vehicles 1 644 354 1 773 672 1 964 925
a. Golongan I / Group I 31 49 72
b. Golongan II / Group II 255 200 268 965 286 467
c. Golongan III / Group III 241 282 438
d. Golongan IV Pnp / Passenger Group IV 487 852 517 804 559 297
e. Golongan IV Brg / Goods Group IV 80 114 105 825 125 339
f. Golongan V Pnp / Passenger Group V 21 657 21 684 20 631
g. Golongan V Brg / Goods Group V 270 781 289 694 333 700
h. Golongan VI Pnp / Passenger Group VI 67 895 69 624 75 098
i. Golongan VI Brg / Goods Group VI 342 683 364 733 398 264
j. Golongan VII / Group VII 104 024 118 509 141 983
k. Golongan VIII / Group VII 13 876 16 503 23 636

Lain-Lain / Others - - -




Tabel
10.3.2
Jumlah Kapal Yang Melakukan Aktivitas Bongkar
Muat Menurut Status Kepemilikan di Seluruh
Pelabuhan di Provinsi Banten (unit), 2010-2012
Number of Ship Conducting the Activity Load and Unload
by Status Ownership at All Ports in Banten Province
(units), 2010-2012
Table

Bulan
Month
Domestik / Domestic Asing / Foreign
2010 2011 2012 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Januari / January 210 330 290 132 155 148
Februari/ February 224 353 342 111 146 157
Maret / March 318 414 325 157 164 178
April / April 312 332 406 163 155 153
Mei / May 395 342 441 149 167 170
Juni / June 293 364 485 150 158 154
Juli / July 334 358 511 133 170 159
Agustus / August 374 382 376 150 146 133
September / September 296 323 399 116 158 151
Oktober / October 345 379 435 162 175 147
November / November 370 407 463 145 143 148
Desember / December 300 351 425 142 166 148

Jumlah / Total 3 771 4 335 4 898 1 710 1 903 1 846



Tabel
10.3.3
Jumlah Barang Dari/Tujuan Ke Luar Negeri Yang
Dibongkar dan Dimuat di Seluruh Pelabuhan
di Provinsi Banten (ton), 2010 - 2012
Number of Goods From Abroad or Overseas Destinations
Which are Load and Unload at All Ports in Banten
Province (tons), 2010-2012
Table

Bulan
Month
Muat / Load Bongkar / Unload
2010 2011 2012 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Januari / January 143 695 172 742 143 423 1 249 362 1 168 939 1 142 074
Februari/ February 98 058 105 222 141 808 926 186 1 176 674 1 430 140
Maret / March 102 219 132 712 148 935 1 409 654 1 267 845 1 360 559
April / April 135 913 324 101 143 299 1 281 721 1 109 448 1 279 508
Mei / May 187 951 142 285 122 948 1 095 304 1 442 566 1 591 932
Juni / June 116 549 91 696 165 285 1 016 165 1 522 250 1 373 619
Juli / July 104 878 163 459 135 601 1 269 738 1 203 307 1 316 344
Agustus / August 122 583 104 841 93 874 1 482 016 1 324 659 1 268 906
September / September 114 749 143 370 84 182 915 317 1 190 555 1 450 621
Oktober / October 260 347 151 242 537 869 1 138 642 1 195 007 910 926
November / November 157 894 84 292 5 258 1 366 098 898 119 35 071
Desember / December 214 084 217 853 100 229 1 281 085 1 134 618 1 293 834

Jumlah / Total 1 758 920 1 833 815 11 822 711 14 431 288 14 633 987 14 453 534




Tabel
10.3.4
Volume Perdagangan Barang Antar Provinsi Yang
Dibongkar dan Dimuat di Seluruh Pelabuhan
Volume of Interregional Trade in Goods Which are Load
and Unload at All Ports in Banten Province (tons),
2010-2012
Table

Bulan
Month
Muat / Load Bongkar / Unload
2010 2011 2012 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Januari / January 271 052 160 649 149 549 1 022 166 1 427 501 1 381 905
Februari/ February 124 827 227 459 170 693 908 406 1 638 310 1 371 056
Maret / March 213 755 94 124 164 869 1 356 053 1 833 044 1 777 678
April / April 168 327 131 257 200 625 1 491 609 1 556 088 1 458 402
Mei / May 196 600 168 259 204 919 1 632 011 1 416 494 1 782 727
Juni / June 219 631 174 496 189 222 1 443 213 1 380 219 1 834 275
Juli / July 219 465 152 210 224 093 1 567 182 1 611 471 1 965 202
Agustus / August 243 093 186 303 173 901 1 635 208 1 534 022 1 250 762
September / September 42 778 141 788 179 758 1 392 970 1 521 671 1 536 336
Oktober / October 212 054 204 064 39 158 1 453 297 1 641 474 516 163
November / November 207 362 271 795 2 882 1 272 184 1 551 246 1 969 592

Jumlah / Total 2 327 739 2 162 271 1 791 392 16 199 580 18 362 344 18 506 586




10.4. POS DAN TELEKOMUNIKASI
POST AND TELECOMMUNI CATION

Tabel
10.4.1
Banyaknya Surat Dalam Negeri Yang Dikirim dan
Diterima oleh PT. Pos Indonesia (Persero) Menurut
Jenis Surat di Provinsi Banten (pucuk), 2010-2012
Number of Domestic Letters Sent and Received by PT. Pos
I ndonesia (Persero) by Type of Letters in Banten Province
(units) , 2010-2012
Table

Jenis Surat
Type of Letters
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Dikirim / Sent :
a. Surat Biasa / Letter 265 945 196 175 96 823
b. Surat Kilat / Airmail 97 316 71 624 24 206
c. Surat Kilat Khusus / Express Airmail 271 242 210 176 153 852
d. Paket Biasa / Postal Package 5 289 6 690 4 638
e. Paket Kilat Khusus / Express Postal Package 5 190 6 834 3 019
f. Wesel Pos / Postal Money Orders 80 944 78 727 95 957
g. Giro dan Cek Pos / Giro and Postal Checks 24 041 25 338 56 604

Diterima / Received :
a. Surat Biasa / Letter 330 223 325 223 145 234
b. Surat Kilat / Airmail 173 156 137 156 36 309
c. Surat Kilat Khusus / Express Airmail 682 139 492 504 411 281
d. Paket Biasa / Postal Package 8 090 9 591 9 276
e. Paket Kilat Khusus / Express Postal Package 5 587 5 727 6 038
f. Wesel Pos / Postal Money Orders 89 831 91 980 126 006
g. Giro dan Cek Pos / Giro and Postal Checks 11 962 35 612 21 276

Sumber / Source : PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Serang / Post Office of Serang City



Tabel
10.4.2
Banyaknya Surat Luar Negeri Yang Dikirim dan
Diterima oleh PT. Pos Indonesia (Persero) Menurut
Jenis Surat di Provinsi Banten (pucuk), 2010-2012
Number of Abroad Letters Sent and Received by PT. Pos
I ndonesia (Persero) by Type of Letters in Banten Province
(units) , 2010-2012
Table

Jenis Surat
Type of Letters
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Dikirim / Sent :
a. Express Mail Service (EMS) 1 309 3.974 734
b. Ekspress Post 10 295 10.495 68 712
c. Paketpos Biasa LN / Postal Package - - -
d. Paketpos Cepat LN / Express Postal Package - - -
e. Wesel Pos / Postal Money Orders 117 137 94
f. Giro dan Cek Pos / Giro and Postal Checks - - -

Diterima / Received :
a. Direct Entry - - -
b. Suratpos Udara LN / Airmail 12 476 13.576 12 602
c. Suratpos Laut LN / Seamail 3 119 3.246 2 704
d. Express Mail Service (EMS) 979 1.026 1 101
e. Paketpos Biasa LN / Postal Package 246 256 230
f. Paketpos Cepat LN / Express Postal Package - - -
g. Wesel Pos / Postal Money Orders 45 227 100.968 44 624
h. Giro dan Cek Pos / Giro and Postal Checks - - -



Tabel
10.4.3
Banyaknya Jasa Titipan Pos Yang Dikirim dan Diterima
oleh PT Pos Indonesia (Persero) di Provinsi Banten,
2010-2012
Number of Postal Package Sent and Received by PT Pos
I ndonesia (Persero) in Banten Province , 2010-2012
Table

Jenis Surat
Type of Letters
Satuan
Unit
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Dikirim / Sent :
a. Barang Cetakan / koli - - -
Printed matter kg - - -
b. Paket / koli 10 479 13 524 7 657
Package kg 157 185 202 860 114 855
c. Bungkusan Kecil / koli - - -
Small Packets kg - - -
d. Sekogram koli - - -
kg - - -
e. Surat Kabar / koli - - -
Newspaper kg - - -

2. Diterima / Received :
a. Barang Cetakan / koli 60 8 000 71
Printed matter kg 814 910 144
b. Paket / koli 13 677 15 318 15 314
Package kg 205 155 229 770 214 396
c. Bungkusan Kecil / koli 243 250 228
Small Packets kg 413 750 684
d. Sekogram koli - - -
kg - - -
e. Surat Kabar / koli - - -
Newspaper kg - - -



Tabel
10.4.4
Banyaknya Penjualan Materai dan Benda Pos olehPT Pos
Indonesia (Persero) di Provinsi Banten (buah), 2010-2012
Number of Postal Materials Sold by PT Pos I ndonesia
(Persero) in Banten Province (units), 2010-2012
Table

Uraian
Description
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

1. Materai
Postage seals
2 227 450 2 336 200 2 553 005
2. Perangko
Postage stamps
138 605 139 642 121 029
3. Benda Pos Lainnya
Others postal materials
121 300 131 300 14 591




Tabel
10.4.5
Banyaknya Kantor Pos Yang Dikelola Oleh PT Pos
Indonesia (Persero) Menurut Jenis Kantor Pos
di Provinsi Banten (unit), 2010-2012
Number of Post Offices Managed by PT Pos Indonesia
(Persero) by Type of Offices in Banten Province (units),
2010-2012
Table

Jenis Kantor
Type of Offices
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

1. Kantor Pos Cabang Dalam Kota (KPCD) 29 29 29
2. Kantor Pos Cabang Luar Kota (KPCL) 59 59 59
3. Kantor Pos Pemeriksa (KPRK) 6 6 6
4. Kantor Tukar Pos Laut (KTPL) - - -
5. Kantor Tukar Pos Udara (KTPU) 1 1 1
6. Sentral Giro (SG) - - -
7. Sentral Giro Gabungan (SGG) 1 1 1
8. Sentral Pengolahan Pos (SPP) - - -
9. Sentral Pengolahan Pos Gabungan (SPPG) - - -
10. Sentral Pengolahan Pos Sendiri (SPPS) - - -



Tabel
10.4.6
Banyaknya Kantor Pos Yang Dikelola Oleh PT Pos
Indonesia (Persero) Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (unit), 2010-2012
Number of Post Offices Managed by PT Pos I ndonesia
(Persero) by Regency/Municipality in Banten Province
(units), 2010-2012
Table

Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
2. Lebak 10 10 10
4. Serang 14 14 14

Kota / Municipality
6. Cilegon 6 6 6
7. Serang 4 4 4




Tabel
10.4.7
Persentase Rumahtangga Yang Memiliki/Menguasai
Telepon Tetap Kabel Menurut Kabupaten/Kota
Percentage of Household Who Have/Controlling
Fixed Telephone Cables by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 2.21 3.50 3.04
2. Lebak 6.11 3.06 1.96
3. Tangerang 14.93 10.49 6.26
4. Serang 2.63 3.77 3.52

Kota / Municipality
5. Tangerang 22.69 15.77 11.95
6. Cilegon 19.01 11.38 8.08
7. Serang 14.97 10.93 7.23





Tabel
10.4.8
Persentase Rumahtangga Yang Memiliki/Menguasai
Telepon Seluler Menurut Kabupaten/Kota
Percentage of Household Who Have/Controlling
Mobile Phone by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 53.15 72.03 74.91
2. Lebak 50.63 62.05 73.05
3. Tangerang 80.58 87.60 91.63
4. Serang 64.97 80.69 83.69

Kota / Municipality
5. Tangerang 91.40 94.18 96.21
6. Cilegon 89.13 90.97 94.08
7. Serang 76.77 87.35 90.08





Tabel
10.4.9
Persentase Penduduk Yang Memiliki/Menguasai
Nomor Telepon Seluler Aktif Menurut Kabupaten/Kota
Percentage of Population Who Have/Controlling
Active Mobile Phone Number by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 20.63 28.15 32.94
2. Lebak 17.50 25.25 30.47
3. Tangerang 40.08 42.26 46.03
4. Serang 24.47 32.93 35.89

Kota / Municipality
5. Tangerang 54.71 55.85 61.20
6. Cilegon 46.58 48.34 54.57
7. Serang 36.37 44.10 45.75



11

PERBANKAN, INVESTASI, DAN KOPERASI
Bangking, Investment, and Cooperative

BAB XI PERBANKAN, INVESTASI DAN KOPERASI


Penjelasan Teknis

1. Data statistik perbankan ber-
sumber dari Bank Indonesia.

2. Kantor bank terdiri dari Kantor
Cabang (KC), Kantor Cabang
Pembantu (KCP), dan kantor di
bawah KCP.

3. Data Penanaman Modal Asing
(PMA) dan Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN)
bersumber dari Badan
Koordinasi Penanaman Modal
Daerah (BKPMD) Provinsi
Banten. Data mengenai realisasi
investasi penanaman modal tidak
termasuk sektor minyak, asuransi
dan perbankan. Data telah
memperhatikan perubahan
investasi yang beralih status
dan juga pengurangan investasi
yang dicabut izin usahanya.

4. Data perkoperasian bersumber
dari Dinas Koperasi dan UKM
Provinsi Banten.

5. Koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan.

6. Sisa hasil usaha koperasi
merupakan pendapatan koperasi
yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurangi dengan biaya,
penyusutan, dan kewajiban
lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan.

Technical Notes
1. Banking statistics are obtained
from the Bank of Indonesia.

2. Bank offices consist of branch
office (KC), sub branch office
(KCP) and offices under KCP.

3. Data on foreign and domestic
direct investments are obtained
from the Regional Investment
Coordinating Board (BKPMD)
of Banten Province. Realization
of investment in current year
exclude those investments in
petroleum production, insurance,
and banking sectors. Changes in
investment status and those who
their license was take off have
been taken into account.

4. Data for cooperatives are
generated from office of
Cooperative and Small-Medium
Enterprises of Banten Province.

5. Cooperative is an establishment
that its members are people or
establisments with legal status of
cooperative and its activities
based or people economic
movement and familiarity.

6. Cooperative net income is gross
income in one year minus
expenses, depreciation, and other
liabilities including taxes in
current year.

BANKING, INVESTMENT, AND COOPERATIVE CHAPTER XI


11.1. PERBANKAN
BANKING

Tabel
11.1.1
Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status
Kepemilikan di Provinsi Banten, 2012
2)

Number of Commercial Bank Offices by Owner Status
2)

Table

Status Kepemilikan
Owner Status
Kantor
Pusat
Head
Office
Kantor
Cabang
Branch
Office
Kantor
Cabang
Pembantu
Sub-Branch
Office
Kantor
Kas
Cash
Office
Jumlah
Total
/(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pemerintah
State Banks
- 30 212 260 502
2. Pemerintah Daerah
Regional Development Banks
- 9 42 23 74
3. Swasta Nasional
National Private Banks
- 36 316 59 411
4. Asing dan Campuran
Foreign Banks
- - 6 12 18

Jumlah / Total - 75 576 354 1 005
2011
1)
- 66 544 281 891
2010
1)
- 61 473 216 750

Sumber / Source : Bank Indonesia / Bank of Indonesia

Catatan / Notes :
1)

2)



Tabel
11.1.2
Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Kabupaten/Kota
Number of Commercial Bank Offices by Regency/
Municipality in Banten Province, 2010-2012
Table

Kabupaten/Kota
2010
1)
2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
2. Lebak 45 52 58
3. Tangerang 126 156 186
4. Serang 36 40 48

Kota / Municipality
5. Tangerang 223 265 298
6. Cilegon 47 55 59
7. Serang 47 56 64



Catatan / Notes :
1)

2)



Tabel
11.1.3
Jumlah Kantor Bank Syariah Menurut Jenisnya
Number of Commercial Sharia Bank Offices by Type
of Bank in Banten Province, 2010-2012

Table

Jenis Bank Syariah
Type of Sharia Banks
2010
1)
2011
1)
2012
2)
(1) (2) (3) (4)

1. Bank Umum Syariah
Sharia Commercial Banks
71 84 123
2. Unit Usaha Syariah
Sharia Financial Service Units
23 31 43
3. BPR Syariah
Sharia Rural Banks
8 8 8


Catatan / Notes :
1)

2)


Tabel
11.1.4
Posisi Dana Perbankan Menurut Jenisnya
Outstanding Bank Funds by Type of Funds
Table

Jenis Dana
Type of Funds
2010 2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3) (4)

1. Giro / Demand Deposits
a. Dana (juta rupiah)
Fund (miilion rupiahs)
10 205 446 14 698 075 20 584 604
b. Rekening (satuan)
Account (unit)
73 363 87 649 94 623

2. Simpanan Berjangka / Time Deposits
26 880 356 32 667 480 36 491 788
Account (unit)
98 755 115 573 122 398

3. Tabungan / Saving Deposits
20 592 799 26 706 793 33 870 051
Account (unit)
3 539 375 3 977 465 4 569 467

Jumlah / Total
57 678 601 74 072 348 90 946 443
Account (number)
3 711 493 4 180 687 4 786 488


Catatan / Note :
1)
2)



Tabel
11.1.5
Posisi Dana Perbankan Menurut Kabupaten/Kota
Outstanding Bank Funds by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
2010 2011
2)
2012
3)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 586 078 1 017 202 1 397 161
2. Lebak 445 216 926 613 971 129
3. Tangerang
1)
18 943 937 27 825 358 32 665 016
4. Serang 4 800 547 3 199 153 3 765 060

Kota / Municipality
5. Tangerang 25 072 681 31 099 316 34 630 505
6. Cilegon 1 088 394 1 770 350 2 507 588
7. Serang 1 536 225 1 961 309 2 349 460
8. Tangerang Selatan ... 6 447 266

Provinsi Banten 57 678 601 74 072 348 90 946 443


Catatan / Note :
1)

2)

3)



Tabel
11.1.6
Posisi Jumlah Rekening/Bilyet Perbankan Menurut
Kabupaten Kota di Provinsi Banten (satuan), 2010-2012
Outstanding Bank Accounts by Regency/Municipality
in Banten Province (units), 2010-2012
Table

Kabupaten/Kota
2010 2011
2)
2012
3)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 121 262 181 056 228 073
2. Lebak 47 203 149 614 158 486
3. Tangerang
1)
1 025 604 1 340 214 1 588 509
4. Serang 578 688 417 968 493 315

Kota / Municipality
5. Tangerang 1 521 677 1 541 919 1 519 764
6. Cilegon 346 373 430 260 456 815
7. Serang 70 686 119 656 133 627
8. Tangerang Selatan ... ... 207 899

Provinsi Banten 3 711 493 4 180 687 4 786 488


Catatan / Note :
1)

2)

3)



Tabel
11.1.7
Posisi Pinjaman Perbankan dalam Rupiah dan
Valuta Asing Menurut Jenis Penggunaan
Outstanding Bank Loans in Rupiah and
Foreign Currency by Type of Loans
Table

Jenis Penggunaan
Type of Loans
2010 2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3) (4)

1. Modal Kerja
Working Capital
35 808 415 47 381 058 66 695 294
2. Investasi
Investment
18 193 655 27 407 238 39 495 947
3. Konsumsi
Consumption
28 278 093 38 147 273 47 293 061

Jumlah / Total 82 280 164 112 935 569 153 484 302


Catatan / Note :
1)

2)



Tabel
11.1.8
Valuta Asing Menurut Sektor Ekonomi
Foreign Currency by Economic Sector
Table

Sektor Ekonomi
Economic Sector
2010 2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian
Agriculture
412 592 1 231 375 963 189
2. Pertambangan
Mining
207 912 360 063 936 978
3. Perindustrian
21 186 714 28 736 621 39 307 945
4. Listrik, Gas & Air
Electricity, Gas & Water Supply
8 142 764 10 564 036 12 919 319
5. Konstruksi
Construction
2 304 346 5 783 253 4 849 318
6. Perdagangan
Trade
11 269 811 14 193 873 29 525 912
7. Pengangkutan
Transportation
1 752 968 2 785 604 3 176 230
8. Keuangan, Real Estate & Jasa
Perusahaan/ Finance, Ownership
& Business Services
4 328 616 4 413 422 7 100 049
9. Jasa-jasa
Services
4 396 347 6 720 050 7 412 302

Jumlah / Total 54 002 071 74 788 296 106 191 241


Catatan / Note :
1)

2)


Tabel
11.1.9
Valuta Asing Menurut Kabupaten/Kota
Foreign Currency by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
2010 2011
3)
2012
4)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 3 209 914 4 913 849 4 658 940
2. Lebak 1 665 725 3 423 673 4 219 650
3. Tangerang
1)
43 719 671 59 614 572 77 128 669
4. Serang
2)
9 348 302 10 192 536 11 761 709

Kota / Municipality
5. Tangerang 16 153 285 24 426 177 38 426 131
6. Cilegon 7 929 569 9 663 659 15 738 606
7. Serang 253 697 701 103 1 355 294
8. Tangerang Selatan ... ... 195 302

Provinsi Banten 54 002 071 74 788 296 106 191 241


Catatan / Note :
1)
2)
Termasuk Kota Serang untuk tahun 2010 / Including Serang Municipality for 2010

3)

4)


Tabel
11.1.10
Posisi Kredit Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Rupiah
dan Valuta Asing Menurut Jenis Penggunaan
Outstanding Micro, Small, and Medium Credits
in Rupiah and Foreign Currency by Type of Credits
Table

Jenis Penggunaan
Type of Credits
2010 2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3) (4)

1. Modal Kerja
Working Capital
- 12 592 480 14 785 175
2. Investasi
Investment
- 3 433 039 4 077 402
3. Tidak Teridentifikasi
unidentified
- - -

Jumlah / Total - 16 025 519 18 862 577


Catatan / Notes :
1)

2)



Tabel
11.1.11
dan Valuta Asing Menurut Sektor Ekonomi
Outstanding Micro, Small, and Medium Credits in Rupiah
and Foreign Currency by Economic Sector
Table

Sektor Ekonomi
Economic Sector
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian
Agriculture
- 327 512 362 393
2. Pertambangan
Mining
- 109 262 101 568
3. Perindustrian
- 4 101 188 4 710 814
- 65 894 50 870
5. Konstruksi
Construction
- 1 172 971 1 693 113
6. Perdagangan
Trade
- 6 406 915 7 966 203
7. Pengangkutan
Transportation
- 461 808 513 043
8. Keuangan, Real Estate & Jasa
Perusahaan/ Finance, Ownership
& Business Services
- 1 113 276 1 519 916
9. Jasa-jasa
Services
- 2 266 693 1 944 657
10. Tidak teridentifikasi
Unidentified
- - -

Jumlah / Total - 16 025 519 18 862 577


Catatan / Notes :
1)

2)



Tabel
11.1.12
dan Valuta Asing Menurut Kabupaten/Kota,
(juta rupiah) 2010-2012
Outstanding Micro, Small, and Medium Credits in Rupiah
and Foreign Currency by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
2010
2)
2011
2)
2012
3)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang - 627 443 733 611
2. Lebak - 700 214 863 780
3. Tangerang
1)
- 8 618 184 9 866 962
4. Serang - 1 321 901 1 839 266

Kota / Municipality
5. Tangerang - 3 490 138 3 773 307
6. Cilegon - 1 127 182 1 482 018
7. Serang - 140 457 269 556

Provinsi Banten - 16 025 519 18 862 577


Catatan / Note :
1)

2)

3)



Tabel
11.1.13
Posisi Kredit Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah
Menurut Jenis Simpanaan di Provinsi Banten,
2010-2012
Outstanding of Sharia Bank Funds by Type of Funds
Table

Jenis Simpanan
Type of Funds
2010
2)
2011
1)
2012
2)

(1) (2) (2) (3)

1. Giro Wahda
Wahdah Giro

174 277 214 226 377 688
Account (unit)
2 603 3 073 4 444
2. Deposito Mudharabah
Mudharabah Time Deposit

1 611 076 2 662 524 2 854 715
Account (unit)
6 861 7 501 8 450
3. Tabungan Wahdah dan Mudharabah
Wahdah and Mudharabah Saving Deposits

693 900 981 649 1 459 409
Account (unit)
214 851 272 779 371 840

Jumlah / Total

2 479 253 3 858 399 4 691 812
Account (unit)
224 315 283 353 384 734


Catatan / Notes :
1)

2)



Tabel
11.1.14
Posisi Pembiayaan Perbankan Syariah Menurut
Jenis Penggunaan di Provinsi Banten, 2010-2012
Outstanding of Sharia Bank by Type of Loans
Table

Jenis Penggunaan
Type of Loans
2010
1)
2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3)

1. Modal Kerja
Working Capital
2 120 165 2 262 894 2 847 512
2. Investasi
Investment
609 312 861 800 1 436 807
3. Konsumsi
Consumption
908 634 2 092 796 2 676 324

Jumlah / Total 3 638 111 5 217 490 6 960 643


Catatan / Notes :
1)

2)



Tabel
11.1.15
Sektor Ekonomi di Provinsi Banten, 2010-2012
Outstanding Sharia Bank Financing by Economic
Sector in Banten Province, 2010-2012
Table

Sektor Ekonomi
Economic Sector
2010
1)
2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian
Agriculture
2 712 8 563 8 157
2. Pertambangan
Mining
35 035 21 830 27 450
3. Perindustrian
451 655 516 690 590 721
5 161 4 513 24 915
5. Konstruksi
Construction
193 613 395 458 532 998
6. Perdagangan
Trade
236 751 357 680 316 577
7. Pengangkutan
Transportation
188 242 178 930 195 833
8. Lainnya
Others
2 524 942 3 733 826 5 263 992

Jumlah / Total 3 638 111 5 217 490 6 960 643


Catatan / Notes :
1)

2)



Tabel
11.1.16
Golongan Pembiayaan di Provinsi Banten, 2010-2011
Outstanding Sharia Bank Financing
by Type of Financing in Banten Province, 2010-2011
Table

Jenis Penggunaan
Type of Loans
2010
1)
2011
2)

(1) (2) (3)

1. Usaha Kecil dan Menengah
Small and Medium Enterprise
406 170 776 375
2. Selain Usaha Kecil dan Menengah
Others
3 231 941 4 441 115

Jumlah / Total 3 638 111 5 217 490


Catatan / Notes :
1)

2)



11.2. PENANAMAN MODAL
DI RECT I NVESTMENT

Tabel
11.2.1
Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) Menurut
Foreign Direct I nvestment (FDI) Realization
Table

Kabupaten/Kota
Reg./Municipality
Realisasi Investasi / Realization of Investment
Jumlah
Proyek
Number of
Projects
Nilai Investasi
Value of Investment
Penyerapan Tenaga Kerja
Spare of Manpower
(orang/man)
juta Rp
million Rp
ribu US$
thousand US$
Asing
Foreign
Indonesia
Indonesia
(1) (2) (3) (4) (7) (8)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang - - - - -
2. Lebak - - - - -
3. Tangerang 26 673 331.02 65 692.75 - 14 259
4. Serang 5 - 24 642.80 - 1 661

Kota / Municipality
5. Tangerang 20 724 899.34 20845.90 - 2 036
6. Cilegon 4 172 088.29 105 934.01 - 709
7. Serang - - - - -
8. Tangerang Selatan 17 7 350.00 32 753.56 - 507

Provinsi Banten 72 1 577 668.65 249 869.02 - 19 172
2011 56 754 119.21 9 440 771.08 - 9 131
2010 61 3 160 399.29 226 316.19 - 13 260

Sumber / Source : Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten
Regional Investment Coordinating Board of Banten Province



Tabel
11.2.2
Sektor Ekonomi di Provinsi Banten, 2012
by Economic Sector in Banten Province, 2012
Table

Sektor Ekonomi
Economic Sector
Jumlah Proyek
Number of
Projects
Nilai Investasi
Value of Investment
juta Rp
million Rp
ribu US$
thousand US$
(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian / Agriculture - - -
2. Pertambangan dan Penggalian /
Mining & Quarrying
- - -
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
1). Makanan, minuman dan tembakau 4 785 625.96 2 000.00
2). Tekstil, Barang dari kulit dan alas kaki 14 25 000.00 62 389.80
3). Barang dari kayu dan hasil hutan lainnya 1 - 695.90
4). Kertas dan barang cetakan 2 - 1 200.00
5). Pupuk, kimia dan barang dari karet 2 1 604.40 11 600.00
6). Alat angkut, mesin dan peralatannya 5 - 5 900.00
7). Industri barang dari plastik 4 - 75 024.52
8). Barang lainnya
Industri kosmetik 1 - 4 771.24
Industri tin plate 1 172 088.29 -
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
- - -
5. Bangunan / Construction 1 556 000.00 -
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
Trade, Hotel & Restaurants
29 27 350.00 27 323.56
7. Pengangkutan dan Komunikasi
Transportation & Communication
- - -
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Finance, Real Estate & Business Services
- - -
9. Jasa-jasa / Services 8 10 000.00 58 934.01

Jumlah / Total 72 1 577 668.65 249 869.02
2011 56 754 119.21 9 440 771.08
2010 61 3 160 399.29 226 316.19



Tabel
11.2.3
Negara Asal Investor di Provinsi Banten, 2012
by I nvestor Countries in Banten Province, 2012
Table

Negara Asal Investor
Investor Countries
Jumlah Proyek
Number of
Projects
Nilai Investasi
Value of Investment
juta Rp
million Rp
ribu US$
thousand US$
(1) (2) (3) (4)

1. Australia 2 5 000.00 300.00
2. Belanda 1 - 65 000.00
3. Inggris 3 556 000.00 41 271.24
4. India 1 - 5 000.00
5. Jepang 3 172 088.29 650.00
6. Jerman 1 - 330.00
7. Korea Selatan 18 10 000.00 31 892.90
8. Malaysia 7 12 350.00 35 480.01
9. Philipina 2 - 2 700.00
10. China 4 - 5 977.56
11. Samoa 1 - 2 000.00
12. Singapura 10 662 307.00 36 442.80
13. Taiwan 6 1 604.40 8 500.00
14. Turki 2 - 3 200.00
15. Yordania 1 - 1 200.00
16. Gabungan Negara 10 158 318.96 9 924.52

Jumlah / Total 72 1 577 668.65 249 869.02
2011 56 754 119.21 9 440 771.08
2010 61 3 160 399.29 226 316.19




Tabel
11.2.4
Realisasi Perluasan Penanaman Modal Asing (PMA)
Realization of Foreign Direct I nvestment (FDI ) Expansion
Table

Kabupaten/Kota
Reg./Municipality
Jumlah
Proyek
Number of
Projects
Nilai Investasi
Value of Investment
Spare of Manpower
(orang/man)
juta Rp
million Rp
ribu US$
thousand US$
Asing
Foreign
Indonesia
Indonesia
(1) (2) (3) (4) (7) (8)

Kabupaten / Regency
2. Lebak - - - - -
3. Tangerang 7 10 000.00 133 232.57 - 4 358
4. Serang 5 203 569.50 189 398.40 - 2 102

Kota / Municipality
5. Tangerang 5 267 144.59 12 586.50 - 1 075
6. Cilegon 3 - 114 107.03 - 651
7. Serang 2 163 530.00 - - 269
8. Tangerang Selatan 4 11 461.60 17 282.71 - 210

Provinsi Banten 26 655 705.69 466 607.21 - 8 665
2011 15 678 783.05 735 300.67 - 3 479
2010 19 2 349 793.03 182 795.13 - 1 926



Tabel
11.2.5
Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Domestic Direct I nvestment (DDI ) Realization
Table

Kabupaten/Kota
Reg./Municipality
Jumlah
Proyek
Number of
Projects
Nilai Investasi
Value of Investment
Spare of Manpower
(orang/man)
juta Rp
million Rp
ribu US$
thousand US$
Asing
Foreign
Indonesia
Indonesia
(1) (2) (3) (4) (7) (8)

Kabupaten / Regency
2. Lebak - - - - -
3. Tangerang 10 592 159.65 - - 1 595
4. Serang 6 1 830 125.18 - - 1 950

Kota / Municipality
5. Tangerang 2 68 000.00 - - 165
6. Cilegon - - - - -
7. Serang - - - - -

Provinsi Banten 18 2 490 284.83 - - 3 710
2011 16 2 577 246.72 - - 4 702
2010 15 2 830 007.45 - - 5 205




Tabel
11.2.6
Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Menurut Sektor Ekonomi di Provinsi Banten, 2012
Domestic Direct I nvestment (DDI ) Realization
by Economic Sector in Banten Province, 2012
Table

Sektor Ekonomi
Economic Sector
Jumlah Proyek
Number of
Projects
Nilai Investasi
Value of Investment
juta Rp
million Rp
ribu US$
thousand US$
(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian / Agriculture - - -
2. Pertambangan dan Penggalian /
Mining & Quarrying
- - -
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry
1). Makanan, minuman dan tembakau 1 1 541 500.00 -
2). Tekstil, Barang dari kulit dan alas kaki 1 92 100.73 -
3). Industri barang dari plastik 1 43 625.18 -
4). Kertas dan barang cetakan 2 70 000.00 -
5). Pupuk, kimia dan barang dari karet 2 101 141.69 -
6). Semen dan barang galian bukan logam 1 35 000.00 -
7). Logam dasar, besi dan baja 2 273 850.00 -
8). Peralatan dan komponen 2 70 000.00 -
9). Barang lainnya
Media Rekaman 3 10 558.00 -
Pakan Ternak 1 27 134.23 -
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
- - -
5. Bangunan / Construction - - -
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
1 46 000.00 -
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- - -
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Finance, Real Estate & Business Services
- - -
9. Jasa-jasa / Services 1 214 375.00 -

Jumlah / Total 18 2 525 284.34 -
2011 16 2 577 246.72 -
2010 15 2 830 007.45 -



Tabel
11.2.7
Realisasi Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,
2012
Realization of Domestic Direct I nvestment (DDI )
Expansion by Regency/Municipality in Banten Province,
2012
Table

Kabupaten/Kota
Reg./Municipality
Jumlah
Proyek
Number of
Projects
Nilai Investasi
Value of Investment
Spare of Manpower
(orang/man)
juta Rp
million Rp
ribu US$
thousand US$
Asing
Foreign
Indonesia
Indonesia
(1) (2) (3) (4) (7) (8)

Kabupaten / Regency
2. Lebak - - - - -
3. Tangerang 7 661 250.00 - - 1 870
4. Serang 1 58 000.00 - - 24

Kota / Municipality
5. Tangerang 4 2 579 117.79 - - 948
6. Cilegon - - - - -
7. Serang - - - - -

-
Provinsi Banten 12 3 298 367.79 - - 2 842
2010 5 282 502.54 - - 1 146
2009 13 5 168 912.00 - - 3 104



11.3. KOPERASI
COOPERATI VE

Tabel
11.3.1
Kinerja Koperasi di Provinsi Banten Menurut
Indikator Produksi, 2011-2012
Performance of Cooperatives in Banten Province
by I ndicator of Production, 2011-2012
Table

Indikator
Indicators
Satuan
Unit
2011 2012
(1) (2) (3) (4)

1. Koperasi / Cooperative unit 5 830 5 950
a. Aktif / Active unit 4 160 3 787
b. Non Aktif / Non Active unit 1 670 2 163

2. Anggota / Member Orang / Person 937 170 928 873
3. Manajer / Manager Orang / Person 738 2 918
4. Karyawan / Employee Orang / Person 6 091 6 265

5. Jumlah Asset / Asset

juta rupiah /
million rupiahs
2 108 146

2 139 780

6. Modal / Capital

juta rupiah /
million rupiahs
1 320 612 1 322 734
a. Modal Sendiri / Own Capital juta rupiah /
million rupiahs
725 539 647 861
b. Modal Luar / Capital Aid

juta rupiah /
million rupiahs
595 073 674 873

7. Volume Usaha / Omzet

juta rupiah /
million rupiahs
2 199 329

2 199 329
8. Jumlah SHU / Capital Gain

juta rupiah /
million rupiahs
152 998

408 556

Sumber / Source : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten
Office of Cooperative and Small-scale Entrepreneurship Banten Province Government



Tabel
11.3.2
Jumlah Koperasi Menurut Kabupaten/Kota dan
Status Aktivitas di Provinsi Banten, 2011-2012
Number of Cooperatives in Banten Province by
Regency/Municipality and Status of Activity, 2011-2012
Table

Kabupaten/Kota
Aktif (unit)
Active (units)
Tidak Aktif (unit)
Non-Active (units)
Jumlah (unit)
Total (units)
2011 2012 2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 463 530 410 308 873 838
2. Lebak 762 657 51 108 813 765
3. Tangerang 759 759 186 186 945 945
4. Serang 745 318 84 640 829 958

Kota / Municipality
5. Tangerang 520 520 529 529 1 049 1 049
6. Cilegon 251 296 227 225 478 521
7. Serang 319 366 81 65 400 431


Provinsi Banten 4 160 3 787 1 670 2 163 5 830 5 950




Tabel
11.3.3
Jumlah Anggota, Manajer dan Karyawan Koperasi
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,
2011-2012
Number of Members, Managers, and Employees of
Cooperative in Banten Province by Regency/Municipality,
2011-2012
Table

Kabupaten/Kota
Anggota (orang)
Member (persons)
Manajer (orang)
Manager (persons)
Karyawan (orang)
Employee (persons)
2011 2012 2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 63 804 61 937 40 44 229 322
2. Lebak 95 065 85 757 188 2 322 585 609
3. Tangerang 345 540 345 540 204 204 1 215 1 215
4. Serang 62 156 62 156 59 59 367 367

Kota / Municipality
5. Tangerang 168 238 168 238 110 110 1 896 1 896
6. Cilegon 39 070 40 910 51 93 1 133 1 190
7. Serang 30 399 31 437 37 37 310 310


Provinsi Banten 937 170 928 873 738 2 918 6 091 6 265




Tabel
11.3.4
Jumlah Modal Koperasi Menurut Kabupaten/Kota
dan Status Permodalan di Provinsi Banten
Total Capital of Cooperatives in Banten Province
by Regency/Municipality and Ownership of Capital
Table

Kabupaten/Kota
Modal Sendiri
Internal
Modal Luar
External
Jumlah
Total
2011 2012 2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 88 633 88 633 221 553 221 552 310 186 310 186
2. Lebak 49 960 68 533 40 171 126 630 90 131 195 164
3. Tangerang 144 735 144 734 139 212 139 211 283 947 283 946
4. Serang 22 104 22 104 14 639 14 639 36 743 46 430

Kota / Municipality
5. Tangerang 166 996 166 996 89 112 89 112 256 108 256 108
6. Cilegon 74 442 130 344 16 658 227 670 91 100 358 015
7. Serang 22 685 27 744 8 914 18 685 31 599 46 430
Provinsi Banten 2 490 2 489 20 20 2 510 2 509

Provinsi Banten 725 539 805 070 595 073 902 312 1 320 612 1 717 074




Tabel
11.3.5
Jumlah Aset, Volume Usaha dan Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten (juta rupah), 2011-2012
Number of Asset, Omzet and Capital Gain of Cooperatives
in Banten Province by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
Jumlah Aset
Total Asset
Volume Usaha
Omzet
Sisa Hasil Usaha
Capital Gain
2011 2012 2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 315 275 315 274 191 332 191 332 5 130 506 607
2. Lebak 193 481 211 144 571 417 15 979 19 864 227 123
3. Tangerang 416 392 416 391 370 124 370 123 62 685 786 515
4. Serang 13 595 13 594 37 885 37 884 1 164 51 479

Kota / Municipality
5. Tangerang 840 195 840 195 465 564 465 564 18 906 1 305 759
6. Cilegon 155 716 155 716 394 527 506 478 23 049 156 222
7. Serang 34 336 48 337 34 367 95 167 3 238 143 504
Provinsi Banten 14 553 - 2 414 1 814 226 12 699 16 968

Provinsi Banten 2 108 146 2 125 224 2 199 329 3 628 452 152 998 3 450 449




12

HARGA-HARGA
Prices

BAB XII HARGA-HARGA


Penjelasan Teknis

1. Data harga yang disajikan meliputi
Indeks Harga Konsumen (IHK), laju
inflasi, Indeks harga yang diterima
dan dibayar Petani.

2. Indeks Harga Konsumen (IHK)
yang merupakan indikator inflasi di
Indonesia, sejak Juni 2009 dihitung
dari 66 kota, mencakup sekitar
284-441 komoditas yang dihitung
berdasarkan pola konsumsi hasil
Survei Biaya Hidup (SBH) di 66
kota tahun 2008.

3. IHK mencakup 7 kelompok yaitu :
bahan makanan; makanan jadi,
minuman, rokok, dan tembakau;
perumahan, air, listrik, gas, dan
bahan bakar; sandang; kesehatan;
pendidikan, rekreasi, dan olahraga;
transpor, komunikasi, dan jasa
keuangan.

4. Penghitungan IHK di Banten
mencakup 394 komoditas dan
dilakukan di 3 kota yaitu Kota
Serang, Kota Cilegon, dan Kota
Tangerang.

5. IHK Banten merupakan hasil
penghitungan dari gabungan indeks
tertimbang untuk masing-masing
kota di atas, dengan penimbang
yang digunakan adalah jumlah
rumahtangga ekonomi di kota-kota
yang bersangkutan, sehingga dapat
mencerminkan IHK Banten secara
keseluruhan.

Technical Notes

1. Price statistics cover : Consumer
Price Indices (CPI), inflation
rates, Indices of prices received
and paid by farmers.

2. The Consumer Price Index (CPI)
which is the indicator of inflation in
Indonesia, since June 2009
has been developed from the
consumption pattern of the 2008
Cost of Living Survey (CLS)
conducted in 66 cities, covering
284-441 commodities.

3. Commodities of CPI consist of 7
groups as follows : foodstuff;
prepare food, beverages, and
tobacco products; housing, water,
electricity, gas, and fuel; clothing;
health; education, recreation, and
sports; transportation, commu-
nication, and financial services.

4. Calculating of CPI covers 394
commodities in Banten, and was
conducted in three cities as follows
Serang, Cilegon and Tangerang.

5. Banten CPI represents combined
results of a calculation of weighted
indices for each cities mentioned
above, with the weight used is
number of economic households in
cities concerned, so it can reflect
the overall CPI of Banten.

PRICES CHAPTER XII


6. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah
perbandingan antara indeks harga
yang diterima (It) dan dibayar (Ib)
petani. NTP merupakan salah satu
indikator yang berguna untuk
mengukur tingkat kesejahteraan
petani, karena mengukur
kemampuan tukar produk
(komoditas) yang dihasilkan/ dijual
petani dibandingkan dengan produk
yang dibutuhkan petani baik untuk
proses produksi (usaha) maupun
untuk konsumsi rumah tangga
petani. Jika NTP lebih besar dari
100 maka dapat diartikan
kemampuan daya beli petani
periode tersebut relatif lebih baik
dibandingkan dengan periode
sebelumnya, sebaliknya jika NTP
lebih kecil atau di bawah 100
berarti terjadi penurunan daya beli
petani.

7. Pengumpulan data harga produsen
dilakukan melalui wawancara
langsung kepada petani dengan
Daftar HD sedangkan
pengumpulan data harga eceran
pedesaan (konsumen) adalah
wawancara dengan para
pedagang di pasar kecamatan
yang terpilih sebagai sampel dengan
Daftar HKD. Semua kegiatan
pencacahan harga dilakukan oleh
Koordinator Statistik Kecamatan
(KSK).

6. Farmers' Term of Trade (FTT) is
an indicator to determine the
welfare level of farmers. It
measures the exchange value
of products produced or sold by
farmers compared to the
products needed by farmers for
production process and
consumption. If FTT is above
100, it means the purchasing
power parity of farmers in a
period of time is better than
that in the previous period.
Meanwhile, if FTT is less than
100, it means that the
purchasing power parity of
farmers decreases.

7. The collection of producer price
data is conducted through a direct
interview with the farmers using
HD questionnaire. While the
collection of rural consumer retail
price data is conducted by
interviewing traders in the selected
markets using HKD questionnaire.
The collection of price data is
conducted by the Statistics
Coordinator at Subdistrict level.

BAB XII HARGA-HARGA


8. Klasifikasi indeks Nilai Tukar
Petani dirinci ke dalam dua bagian,
yaitu indeks yang diterima petani
(It) dan indeks yang dibayar
petani (Ib). It mencakup indeks
sektor tanaman pangan yang terdiri
dari indeks kelompok padi,
palawija, indeks sektor tanaman
perkebunan rakyat, indeks
tanaman holtikultura yang terdiri
dari indeks kelompok sayur-
sayuran,buah-buahan, indeks
sektor peternakan dan indeks
sektor perikanan Di lain pihak Ib
pun dibagi ke dalam dua sektor,
yaitu indeks Konsumsi Rumah
Tangga (KRT) (indeks kelompok
makanan, perumahan, pakaian, dan
aneka barang dan jasa) dan indeks
Biaya Produksi dan Penambahan
Barang Modal (BPPBM) yang
meliputi indeks kelompok non
faktor produksi, faktor produksi,
upah, lainnya, dan penambahan
barang modal.

8. FTT indices can be classified into
two parts, that are indices of
producer prices received by
farmers (It) and indices of
consumer prices paid by farmers
(Ib). Indices of producer prices
received by farmers consist of food
crops indices (paddy, secondary
crops), smallholders estate crops
indices, holticulture crops indices
(vegetables, fruits), animal
husbandry indices and fishery
indices. While indices of consumer
prices paid by farmers is consist of
household consumption indices
(food, housing, clothing, an
miscellaneous) and indices of
production and capital formation
(non production factor, factor
production, wages, others, and
capital formation).
PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.1
Laju Inflasi Menurut Kota di Provinsi Banten
(2007=100), 2011 - Juni 2013
I nflation Rate by City in Banten Province
(2007=100), 2011 - J une 2013
Table

Kota / City 2011 2012
Juni 2013 / June 2013
Tahun Kalender
Calender Year
Thn ke Thn
Year on Year
(1) (2) (3) (4) (5)

Serang 2.78 4.41 4.75 7.13
Tangerang 3.78 4.44 4.32 7.00
Cilegon 2.35 3.91 4.46 6.77

Banten 3.45 4.37 4.39 6.99


BAB XII HARGA-HARGA


Tabel
12.2
Laju Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran
di Provinsi Banten (2007=100), 2011 - Juni 2013
I nflation Rate by Expenditure Groups
in Banten Province (2007=100), 2011 - J une 2013
Table

Kelompok Pengeluaran
Group of Expenditures
2011 2012
Juni 2013 / June 2013
Tahun Kalender
Calender Year
Thn ke Thn
Year on Year
(1) (2) (3) (4) (5)

Bahan Makanan
Food
4.76 3.88 6.96 9.38
Makanan Jadi, Minuman,
Rokok dan Tembakau
Prepared Food, Beverages,
and Tobacco Products
2.95 8.24 4.43 9.14
Perumahan/Air/Listrik/Gas
dan Bahan Bakar
Housing/Water/Electricity/
Gas and Fuel
3.16 2.39 3.74 4.71
Sandang
Clothing
7.02 3.93 -0.74 1.21
Kesehatan
Health
4.03 4.97 1.99 10.14
Pendidikan, Rekreasi
dan Olahraga
Education, Recreation
and Sport
6.44 9.11 4.59 5.61
Transportasi dan Komunikasi
Transportation and
Communication
0.02 1.79 0.10 1.14

Umum / General 3.45 4.37 4.39 6.99

PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.3
Indeks Harga Konsumen (IHK) Bulanan Menurut
Kelompok Pengeluaran di Provinsi Banten
(2007=100), 2012
Monthly Consumer Price I ndices (CPI ) by Expenditure
Groups in Banten Province (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
153.29 140.26 126.80 140.10
Februari
February
152.20 140.71 127.22 141.15
Maret
March
150.18 141.68 127.36 141.36
April
April
150.68 142.19 127.63 141.05
Mei
May
152.02 142.51 127.89 140.77
Juni
June
154.19 143.11 128.49 141.43
Juli
July
156.41 143.96 128.48 141.47
Agustus
August
159.88 144.84 128.88 142.07
September
September
156.92 146.93 129.16 143.03
Oktober
October
157.49 148.66 129.20 144.03
November
November
156.83 148.88 129.47 143.62
Desember
December
157.67 149.56 129.68 144.21

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
129.09 125.87 107.27 131.72
Februari
February
129.24 125.90 107.52 131.79
Maret
March
129.04 125.90 107.75 131.62
April
April
129.79 126.04 107.82 131.92
Mei
May
129.93 126.12 107.88 132.33
Juni
June
129.56 125.93 107.95 133.07
Juli
July
130.25 126.56 108.02 133.77
Agustus
August
131.10 128.21 109.49 135.20
September
September
130.93 135.23 108.88 135.44
Oktober
October
131.39 135.43 108.63 135.89
November
November
131.83 135.68 108.57 135.88
Desember
December
132.03 135.98 109.00 136.38


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.4
Kelompok Pengeluaran di Kota Serang
(2007=100), 2012
Groups in Serang City (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
153.37 137.34 136.65 152.26
Februari
February
152.40 137.55 137.58 153.59
Maret
March
148.33 138.39 137.73 154.48
April
April
148.25 139.68 138.64 154.28
Mei
May
149.27 140.15 138.82 152.70
Juni
June
152.80 140.76 139.66 153.38
Juli
July
156.34 141.01 140.02 153.50
Agustus
August
158.19 141.34 140.94 154.34
September
September
157.07 141.69 141.24 157.68
Oktober
October
157.41 141.47 141.25 159.12
November
November
154.93 143.76 141.50 158.53
Desember
December
157.93 144.68 141.70 158.78

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
123.91 123.20 104.84 134.72
Februari
February
123.82 123.21 104.85 134.85
Maret
March
124.03 123.27 105.79 134.40
April
April
124.58 123.28 105.94 134.89
Mei
May
124.77 123.27 105.91 135.14
Juni
June
124.98 123.32 105.69 136.25
Juli
July
125.34 123.59 105.67 137.20
Agustus
August
125.67 123.99 106.29 138.08
September
September
125.97 123.97 105.97 138.17
Oktober
October
125.90 124.23 105.96 138.31
November
November
126.46 126.05 105.88 138.41
Desember
December
126.40 126.48 105.83 139.34


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.5
Kelompok Pengeluaran di Kota Tangerang
(2007=100), 2012
Groups in Tangerang City (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
155.32 140.88 124.35 141.05
Februari
February
154.14 141.39 124.69 141.85
Maret
March
152.14 142.53 124.80 141.94
April
April
152.76 142.95 124.95 141.49
Mei
May
154.23 143.29 125.26 141.34
Juni
June
156.12 143.93 125.91 142.09
Juli
July
158.45 144.93 125.80 142.05
Agustus
August
162.68 145.93 126.13 142.62
September
September
158.89 148.41 126.43 143.41
Oktober
October
159.61 150.81 126.46 144.48
November
November
159.27 150.66 126.76 144.03
Desember
December
159.56 151.40 126.96 144.69

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
132.95 128.68 107.17 131.55
Februari
February
133.17 128.68 107.49 131.59
Maret
March
132.85 128.64 107.62 131.42
April
April
133.71 128.83 107.68 131.70
Mei
May
133.78 128.87 107.76 132.15
Juni
June
133.20 128.61 107.91 132.84
Juli
July
134.03 129.01 108.03 133.54
Agustus
August
135.14 128.99 109.35 135.00
September
September
134.82 138.56 108.97 135.32
Oktober
October
135.38 138.64 108.61 135.89
November
November
135.86 138.64 108.56 135.87
Desember
December
136.10 138.67 109.15 136.26


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.6
Kelompok Pengeluaran di Kota Cilegon (2007=100),
2012
Groups in Cilegon City (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
141.60 139.85 130.23 121.67
Februari
February
140.94 140.24 130.53 123.81
Maret
March
140.97 140.33 130.85 124.01
April
April
141.40 140.52 131.11 124.38
Mei
May
142.38 140.60 131.20 124.73
Juni
June
144.63 140.92 131.22 124.86
Juli
July
144.80 141.56 131.39 125.24
Agustus
August
145.72 142.36 131.63 125.79
September
September
145.54 144.12 131.83 125.11
Oktober
October
145.46 144.09 131.89 125.28
November
November
144.92 144.18 132.01 125.29
Desember
December
146.62 144.31 132.34 125.86

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
112.60 112.71 110.47 129.50
Februari
February
112.63 112.93 110.57 129.63
Maret
March
112.67 113.09 110.63 129.76
April
April
113.02 113.06 110.67 130.00
Mei
May
113.45 113.50 110.65 130.35
Juni
June
113.69 113.44 110.63 131.00
Juli
July
113.91 115.79 110.48 131.38
Agustus
August
113.84 128.31 113.72 133.24
September
September
114.04 128.31 111.49 133.22
Oktober
October
114.48 129.12 111.57 133.30
November
November
114.59 129.10 111.55 133.21
Desember
December
114.79 130.84 111.55 133.90


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.7
Laju Inflasi Bulanan Menurut Kelompok Pengeluaran
Monthly I nflation Rate by Expenditure Groups
in Banten Province (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
0.99 1.50 0.11 0.97
Februari
February
-0.71 0.32 0.33 0.75
Maret
March
-1.33 0.68 0.11 0.15
April
April
0.33 0.36 0.21 -0.22
Mei
May
0.89 0.23 0.21 -0.20
Juni
June
1.42 0.42 0.47 0.47
Juli
July
1.44 0.59 -0.01 0.03
Agustus
August
2.22 0.61 0.31 0.43
September
September
-1.85 1.45 0.22 0.67
Oktober
October
0.36 1.18 0.02 0.70
November
November
-0.42 0.15 0.21 -0.28
Desember
December
0.54 0.46 0.17 0.41

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
2.64 0.99 0.17 0.80
Februari
February
0.12 0.03 0.23 0.05
Maret
March
-0.16 -0.0004 0.22 -0.13
April
April
0.58 0.11 0.06 0.23
Mei
May
0.10 0.07 0.05 0.31
Juni
June
-0.28 -0.15 0.07 0.56
Juli
July
0.53 0.50 0.06 0.52
Agustus
August
0.65 1.30 1.36 1.07
September
September
-0.13 5.47 -0.56 0.18
Oktober
October
0.35 0.15 -0.23 0.33
November
November
0.34 0.18 -0.05 -0.01
Desember
December
0.15 0.22 0.39 0.37


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.8
di Kota Serang (2007=100), 2012
in Serang City (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
2.94 0.40 0.21 0.77
Februari
February
-0.63 0.15 0.68 0.87
Maret
March
-2.67 0.61 0.11 0.58
April
April
-0.05 0.93 0.66 -0.13
Mei
May
0.69 0.34 0.13 -1.02
Juni
June
2.36 0.44 0.61 0.45
Juli
July
2.32 0.18 0.26 0.08
Agustus
August
1.18 0.23 0.66 0.55
September
September
-0.71 0.25 0.21 2.16
Oktober
October
0.22 -0.16 0.01 0.91
November
November
-1.58 1.62 0.18 -0.37
Desember
December
1.94 0.64 0.14 0.16

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
0.10 -0.18 0.25 0.94
Februari
February
-0.07 0.01 0.01 0.10
Maret
March
0.17 0.05 0.90 -0.33
April
April
0.44 0.01 0.14 0.36
Mei
May
0.15 -0.01 -0.03 0.19
Juni
June
0.17 0.04 -0.21 0.82
Juli
July
0.29 0.22 -0.02 0.70
Agustus
August
0.26 0.32 0.59 0.64
September
September
0.24 -0.02 -0.30 0.07
Oktober
October
-0.06 0.21 -0.01 0.10
November
November
0.44 1.47 -0.08 0.07
Desember
December
-0.05 0.34 -0.05 0.67


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.9
in Tangerang City (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
0.63 1.95 -0.02 1.13
Februari
February
-0.76 0.36 0.27 0.57
Maret
March
-1.30 .81 0.09 0.06
April
April
0.41 0.29 0.12 -0.32
Mei
May
0.96 0.24 0.25 -0.11
Juni
June
1.23 0.45 0.52 0.53
Juli
July
1.49 0.69 -0.09 -0.03
Agustus
August
2.67 0.69 0.26 0.40
September
September
-2.33 1.70 0.24 0.55
Oktober
October
0.45 1.62 0.02 0.75
November
November
-0.21 -0.10 0.24 -0.31
Desember
December
0.18 0.49 0.16 0.46

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
3.51 1.36 0.16 0.83
Februari
February
0.17 0.01 0.30 0.03
Maret
March
-0.24 -0.03 0.12 -0.13
April
April
0.65 0.15 0.06 0.21
Mei
May
0.05 0.03 0.07 0.34
Juni
June
-0.43 -0.20 0.14 0.52
Juli
July
0.62 0.31 0.11 0.53
Agustus
August
0.83 -0.02 1.22 1.09
September
September
-0.24 7.42 -0.35 0.24
Oktober
October
0.42 0.06 -0.33 0.42
November
November
0.35 0.00 -0.05 -0.01
Desember
December
0.18 0.02 0.54 0.29


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.10
in Cilegon City (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
1.05 0.11 0.70 0.24
Februari
February
-0.47 0.28 0.23 1.76
Maret
March
0.02 0.06 0.25 0.16
April
April
0.31 0.14 0.20 0.30
Mei
May
0.69 0.06 0.07 0.28
Juni
June
1.58 0.23 0.02 0.10
Juli
July
0.12 0.45 0.13 0.30
Agustus
August
0.64 0.57 0.18 0.44
September
September
-0.12 1.24 0.15 -0.54
Oktober
October
-0.05 -0.02 0.05 0.14
November
November
-0.37 0.06 0.09 0.01
0Desember
December
1.17 0.09 0.25 0.45

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
-0.04 0.00 0.17 0.50
Februari
February
0.03 0.20 0.09 0.10
Maret
March
0.04 0.14 0.05 0.10
April
April
0.31 -0.03 0.04 0.18
Mei
May
0.38 0.39 -0.02 0.27
Juni
June
0.21 -0.05 -0.02 0.50
Juli
July
0.19 2.07 -0.14 0.29
Agustus
August
-0.06 10.81 2.93 1.42
September
September
0.18 0.00 -1.96 -0.02
Oktober
October
0.39 0.63 0.07 0.06
November
November
0.10 -0.02 -0.02 -0.07
Desember
December
0.17 1.35 0.00 0.52


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.11
Laju Inflasi Tahun Kalender Menurut Kelompok
Pengeluaran di Provinsi Banten (2007=100), 2012
I nflation Rate of Calendar Year by Expenditure Groups
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
0.99 1.50 0.11 0.97
Februari
February
0.28 1.83 0.44 1.73
Maret
March
-1.06 2.53 0.55 1.88
April
April
-0.73 2.90 0.77 1.66
Mei
May
0.16 3.13 0.97 1.45
Juni
June
1.58 3.56 1.44 1.93
Juli
July
3.04 4.18 1.44 1.96
Agustus
August
5.34 4.82 1.75 2.39
September
September
3.39 6.33 1.98 3.08
Oktober
October
3.76 7.58 2.00 3.80
November
November
3.32 7.74 2.22 3.51
Desember
December
3.88 8.24 2.39 3.93

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
2.64 0.99 0.17 0.80
Februari
February
2.76 1.02 0.41 0.85
Maret
March
2.60 1.02 0.62 0.72
April
April
3.20 1.13 0.69 0.95
Mei
May
3.30 1.20 0.74 1.27
Juni
June
3.01 1.05 0.81 1.84
Juli
July
3.56 1.56 0.87 2.37
Agustus
August
4.24 2.88 2.24 3.46
September
September
4.10 8.51 1.67 3.65
Oktober
October
4.47 8.67 1.44 3.99
November
November
4.82 8.87 1.39 3.98
Desember
December
4.97 9.11 1.79 4.37


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.12
Pengeluaran di Kota Serang (2007=100), 2012
in Serang City (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
2.94 0.40 0.21 0.77
Februari
February
2.29 0.56 0.89 1.65
Maret
March
-0.44 1.17 1.00 2.24
April
April
-0.50 2.11 1.67 2.11
Mei
May
0.19 2.46 1.80 1.07
Juni
June
2.56 2.90 2.42 1.52
Juli
July
4.93 3.09 2.68 1.60
Agustus
August
6.17 3.33 3.36 2.15
September
September
5.42 3.58 3.58 4.36
Oktober
October
5.65 3.42 3.59 5.31
November
November
3.99 5.10 3.77 4.92
Desember
December
6.00 5.77 3.92 5.09

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
0.10 -0.18 0.25 0.94
Februari
February
0.02 -0.17 0.26 1.04
Maret
March
0.19 -0.12 1.16 0.70
April
April
0.64 -0.11 1.30 1.07
Mei
May
0.79 -0.12 1.27 1.26
Juni
June
0.96 -0.08 1.06 2.09
Juli
July
1.25 0.14 1.04 2.80
Agustus
August
1.52 0.46 1.64 3.46
September
September
1.76 0.45 1.33 3.53
Oktober
October
1.70 0.66 1.32 3.63
November
November
2.16 2.13 1.24 3.71
Desember
December
2.11 2.48 1.20 4.41


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.13
Pengeluaran di Kota Tangerang (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
0.63 1.95 -0.02 1.13
Februari
February
-0.14 2.32 0.26 1.70
Maret
March
-1.43 3.15 0.36 1.76
April
April
-1.03 3.45 0.47 1.44
Mei
May
-0.08 3.70 0.72 1.33
Juni
June
1.15 4.16 1.24 1.87
Juli
July
2.66 4.88 1.15 1.84
Agustus
August
5.40 5.61 1.42 2.25
September
September
2.94 7.40 1.66 2.82
Oktober
October
3.41 9.14 1.68 3.58
November
November
3.19 9.03 1.92 3.26
Desember
December
3.38 9.57 2.08 3.74

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
3.51 1.36 0.16 0.83
Februari
February
3.68 1.37 0.46 0.86
Maret
March
3.43 1.34 0.58 0.73
April
April
4.10 1.49 0.64 0.94
Mei
May
4.16 1.52 0.71 1.29
Juni
June
3.71 1.32 0.85 1.82
Juli
July
4.35 1.63 0.96 2.35
Agustus
August
5.22 1.61 2.20 3.47
September
September
4.97 9.15 1.84 3.72
Oktober
October
5.40 9.22 1.50 4.15
November
November
5.78 9.22 1.46 4.14
Desember
December
5.96 9.24 2.01 4.44


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.14
Pengeluaran di Kota Cilegon (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
1.05 0.11 0.70 0.24
Februari
February
0.58 0.39 0.94 2.00
Maret
March
0.60 0.46 1.18 2.17
April
April
0.91 0.59 1.38 2.47
Mei
May
1.61 0.65 1.45 2.76
Juni
June
3.21 0.88 1.47 2.87
Juli
July
3.33 1.34 1.60 3.18
Agustus
August
3.99 1.91 1.79 3.63
September
September
3.86 3.17 1.94 3.07
Oktober
October
3.80 3.15 1.99 3.21
November
November
3.42 3.21 2.08 3.22
Desember
December
4.63 3.31 2.34 3.69

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
-0.04 0.00 0.17 0.50
Februari
February
-0.02 0.20 0.26 0.60
Maret
March
0.02 0.34 0.32 0.7
April
April
0.33 0.31 0.35 0.88
Mei
May
0.71 0.70 0.34 1.16
Juni
June
0.92 0.65 0.32 1.66
Juli
July
1.12 2.73 0.18 1.96
Agustus
August
1.06 13.84 3.12 3.40
September
September
1.23 13.84 1.10 3.38
Oktober
October
1.62 14.56 1.17 3.45
November
November
1.72 14.54 1.15 3.38
Desember
December
1.90 16.09 1.15 3.91


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.15
Laju Inflasi dari Tahun ke Tahun Menurut Kelompok
Pengeluaran di Provinsi Banten (2007=100), 2012
I nflation Rate of Year on Year by Expenditure Groups
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
3.35 4.12 2.79 7.96
Februari
February
2.00 4.33 2.88 7.47
Maret
March
3.82 4.91 2.92 9.88
April
April
4.71 5.00 2.87 9.12
Mei
May
6.07 5.12 2.51 8.56
Juni
June
6.46 5.58 2.72 8.42
Juli
July
6.15 6.04 2.34 7.80
Agustus
August
7.10 6.07 2.55 3.22
September
September
6.10 7.35 2.21 1.75
Oktober
October
6.30 8.31 2.10 3.35
November
November
4.60 8.14 2.26 2.87
Desember
December
3.88 8.24 2.39 3.93

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
6.26 6.54 0.12 3.41
Februari
February
6.20 6.45 0.37 3.15
Maret
March
5.13 6.45 0.54 3.81
April
April
5.33 6.55 0.71 4.05
Mei
May
5.12 6.62 0.81 4.28
Juni
June
4.77 6.38 0.89 4.50
Juli
July
4.63 6.38 0.98 4.40
Agustus
August
4.72 3.10 1.98 4.38
September
September
4.59 8.58 2.13 4.59
Oktober
October
4.91 8.75 1.75 4.83
November
November
5.06 8.95 1.65 4.41
Desember
December
4.97 9.11 1.79 4.37


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.16
Pengeluaran di Kota Serang (2007=100), 2012
in Serang City (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
2.94 0.40 0.21 0.77
Februari
February
-0.63 0.15 0.68 0.87
Maret
March
-2.67 0.61 0.11 0.58
April
April
-0.05 0.93 0.66 -0.13
Mei
May
0.69 0.34 0.13 -1.02
Juni
June
2.36 0.44 0.61 0.45
Juli
July
2.32 0.18 0.26 0.08
Agustus
August
1.18 0.23 0.66 0.55
September
September
-0.71 0.25 0.21 0.16
Oktober
October
0.22 0.16 0.01 0.91
November
November
-1.58 1.62 0.18 -0.37
Desember
December
1.94 0.64 0.14 0.16

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
0.10 -0.18 0.25 0.94
Februari
February
-0.07 0.01 0.01 0.10
Maret
March
0.17 0.05 0.90 -0.33
April
April
0.44 0.01 0.14 0.36
Mei
May
0.15 -0.01 -0.03 0.19
Juni
June
0.17 0.04 -0.21 0.82
Juli
July
0.29 0.22 -0.02 0.70
Agustus
August
0.26 0.32 0.59 0.64
September
September
0.24 -0.02 -0.30 0.07
Oktober
October
-0.06 0.21 -0.01 0.10
November
November
0.44 1.47 -0.08 0.07
Desember
December
-0.05 0.34 -0.05 0.67


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.17
Pengeluaran di Kota Tangerang (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
0.63 1.95 -0.02 1.13
Februari
February
-0.76 0.36 0.27 0.57
Maret
March
-1.30 0.81 0.09 0.06
April
April
0.41 0.29 0.12 -0.32
Mei
May
0.96 0.24 0.25 -0.11
Juni
June
1.23 0.45 0.52 0.53
Juli
July
1.49 0.69 -0.09 -0.03
Agustus
August
2.67 0.69 0.26 0.40
September
September
-2.33 1.70 0.24 0.55
Oktober
October
0.45 1.62 0.02 0.75
November
November
-0.21 -0.10 0.24 -0.31
Desember
December
0.18 0.49 0.16 0.46

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
3.51 1.36 0.16 0.83
Februari
February
0.17 0.01 0.30 0.03
Maret
March
-0.24 -0.03 0.12 -0.13
April
April
0.65 0.15 0.06 0.21
Mei
May
0.05 0.03 0.07 0.34
Juni
June
-0.43 -0.20 0.14 0.52
Juli
July
0.62 0.31 0.11 0.53
Agustus
August
0.83 -0.02 1.22 1.09
September
September
-0.24 7.42 -0.35 0.24
Oktober
October
0.42 0.06 -0.33 0.42
November
November
0.35 0.00 -0.05 -0.01
Desember
December
0.18 0.02 0.54 0.29


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.18
Pengeluaran di Kota Cilegon (2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
1.05 0.11 0.70 0.24
Februari
February
-0.47 0.28 0.23 1.76
Maret
March
0.02 0.06 0.25 0.16
April
April
0.31 0.14 0.20 0.30
Mei
May
0.69 0.06 0.07 0.28
Juni
June
1.58 0.23 0.02 0.10
Juli
July
0.12 0.45 0.13 0.30
Agustus
August
0.64 0.57 0.18 0.44
September
September
-0.12 1.24 0.15 -0.54
Oktober
October
-0.05 -0.02 0.05 0.14
November
November
-0.37 0.06 0.09 0.01
Desember
December
1.17 0.09 0.25 0.45

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
-0.04 0.00 0.17 0.50
Februari
February
0.03 0.20 0.09 0.10
Maret
March
0.04 0.14 0.05 0.10
April
April
0.31 -0.03 0.04 0.18
Mei
May
0.38 0.39 -0.02 0.27
Juni
June
0.21 -0.05 -0.02 0.50
Juli
July
0.19 2.07 -0.14 0.29
Agustus
August
-0.06 0.81 2.93 1.42
September
September
0.18 0.00 -1.96 -0.02
Oktober
October
0.39 0.63 0.07 0.06
November
November
0.10 -0.02 -0.02 -0.07
Desember
December
0.17 1.35 0.00 0.52


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.19
Rata-rata Indeks Harga yang Diterima (It), Indeks
Harga yang Dibayar (Ib) dan Nilai Tukar Petani (NTP)
Menurut Subsektor di Provinsi Banten (2007=100),
2011 2013
Average Indices of Prices Received by Farmers (I t), Paid
by Farmers (I b), and Farmers Term of Trade (NTP)
by Subsector in Banten Province (2007=100),
2011 2013
Table

Subsektor
Subsector
2011 2012
Rata-rata
Januari - Juni 2013 /
Average of
January - June 2013
It Ib NTP It Ib NTP It Ib NTP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Tanaman Pangan
Food Crop
140.97 134.30 104.96 151.00 137.31 109.97 161.14 142.69 112.94
Tanaman Holtikultura
Holticulture
144.48 132.56 108.99 149.31 135.50 110.19 155.66 140.85 110.51
Tanaman Perkebunan
Rakyat / Smallholders
Estate Crops
136.20 132.28 102.97 140.72 134.95 104.27 150.89 139.90 107.85
Peternakan
Animal Husbandary
131.95 129.44 101.94 133.66 131.91 101.33 138.52 136.50 101.47
Perikanan
Fishery
132.16 135.37 97.63 135.17 138.06 97.91 141.14 142.54 99.02

NTP Gabungan
Composite FTT

139.74 133.33 104.81 146.84 136.21 107.80 155.31 141.41 109.83


BAB XII HARGA-HARGA


Tabel
12.20
Indeks Harga yang Diterima (It), Indeks Harga yang
Dibayar (Ib) dan Nilai Tukar Petani (NTP) Bulanan
di Provinsi Banten (2007=100), 2011-2012
I ndices of Prices Received by Farmers (I t), Paid by
Farmers (Ib), and Farmers Term of Trade (NTP)
by Month in Banten Province (2007=100), 2011-2012
Table

Bulan
Month
2011 2012
It Ib NTP It Ib NTP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Januari
January
137.32 132.67 103.50 146.24 135.84 107.66
Februari
February
137.57 132.33 103.96 148.01 136.27 108.61
Maret
March
137.69 131.96 104.34 146.63 136.16 107.69
April
April
137.26 131.56 104.33 146.49 136.59 107.25
Mei
May
137.53 131.94 104.24 146.25 136.64 107.03
Juni
June
137.79 132.67 103.86 147.67 137.15 107.66
Juli
July
139.36 133.20 104.63 148.39 138.00 107.53
Agustus
August
140.99 134.27 105.00 150.54 138.61 108.61
September
September
141.75 134.42 105.45 151.10 138.86 108.81
Oktober
October
142.27 134.69 105.63 151.96 138.76 109.51
November
November
143.41 135.12 106.13 152.88 139.19 109.83
Desember
December
143.96 135.12 106.54 154.69 139.28 111.07

Rata-rata 139.74 133.33 104.81 146.84 136.21 107.80


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.21
Nilai Tukar Petani (NTP) Bulanan di Provinsi Banten
Menurut Subsektor (2007=100), 2012
Monthly Farmers Term of Trade (NTP) by Subsector
Table

Bulan
Month
Tanaman
Pangan
Food Crop
Tanaman
Holtikultura
Holticulture
Tanaman
Perkebunan
Rakyat
Smallholders
Estate Crops
Peternakan
Animal
Husbandary
Perikanan
Fishery
NTP
Gabungan
Composite
NTP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Januari
January
110.16 109.29 103.35 101.34 98.14 107.66
Februari
February
111.55 110.10 104.52 100.99 97.92 108.61
Maret
March
109.59 110.41 104.91 101.48 97.74 107.69
April
April
108.60 110.99 104.31 101.50 97.83 107.25
Mei
May
108.31 110.31 104.86 101.54 98.37 107.03
Juni
June
109.31 111.03 103.88 101.42 98.74 107.66
Juli
July
108.91 111.50 102.96 101.74 98.96 107.53
Agustus
August
110.24 112.73 103.09 102.18 99.59 108.61
September
September
110.87 112.03 103.46 101.69 100.16 108.81
Oktober
October
111.87 112.06 104.65 102.52 99.87 109.51
November
November
113.10 110.89 105.78 101.32 99.17 109.83
Desember
December
114.87 111.21 106.83 102.09 99.97 111.07


BAB XII HARGA-HARGA


Tabel
12.22
Inflasi di Daerah Perdesaan di Provinsi Banten
Menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100),
2011 - Juni 2013
Rural I nflation Rate in Banten Province by
Expenditure Groups (2007=100), 2011 - J une 2013
Table

Kelompok Pengeluaran
Expenditure Groups
2011 2012
Juni / June 2013
Tahun Kalender
Calender Year
y on y
(1) (2) (3) (4) (5)

Bahan Makanan
Food
1.25 2.70 4.01 5.74
Makanan Jadi, Minuman,
Rokok dan Tembakau
Prepared Food, Beverages and
Tobacco Products
3.61 5.04 1.67 3.85
Perumahan/Air/Listrik/Gas
dan Bahan Bakar
Housing/Water/Electricity/
Gas and Fuel
4.09 2.18 1.90 2.94
Sandang
Clothing
5.45 4.15 0.26 2.91
Kesehatan
Health
5.58 5.39 1.62 4.52
Pendidikan, Rekreasi
dan Olahraga
Education, Recreation
and Sport
3.19 3.30 0.55 2.15
Transportasi dan Komunikasi
Transportation and
Communication
1.68 0.41 0.08 0.29

Umum / General 2.69 3.29 2.43 4.21

PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.23
Inflasi Bulanan di Daerah Perdesaan di Provinsi Banten
(2007=100), 2012
Monthly Rural I nflation Rate in Banten Province
(2007=100), 2012
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
1.01 0.37 0.29 0.22
Februari
February
0.28 0.78 -0.34 0.41
Maret
March
-0.90 0.24 0.47 0.67
April
April
0.18 0.60 0.65 0.11
Mei
May
-0.05 0.32 -0.36 0.03
Juni
June
0.50 0.48 0.44 0.00
Juli
July
1.21 0.37 0.43 0.49
Agustus
August
0.78 0.46 -0.33 0.92
September
September
-0.25 0.74 0.75 0.20
Oktober
October
-0.52 -0.04 0.23 0.43
November
November
0.59 0.30 -0.13 0.36
Desember
December
-0.14 0.30 0.07 0.22

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
0.78 0.21 0.01 0.61
Februari
February
0.30 0.33 0.00 0.33
Maret
March
0.25 0.57 0.01 -0.19
April
April
0.24 0.27 0.08 0.33
Mei
May
0.37 0.02 0.00 0.03
Juni
June
0.49 0.29 0.09 0.41
Juli
July
0.57 0.59 -0.02 0.74
Agustus
August
0.22 0.38 -0.01 0.51
September
September
0.68 -0.14 0.19 0.19
Oktober
October
0.55 0.66 -0.04 -0.13
November
November
0.24 0.08 0.06 0.35
Desember
December
0.55 0.01 0.03 0.06

PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.24
Inflasi Tahun Kalender di Daerah Perdesaan
Calender Year I nflation Rate in Rural Areas
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
1.01 0.37 0.29 0.22
Februari
February
1.30 1.16 -0.05 0.63
Maret
March
0.38 1.40 0.42 1.31
April
April
0.57 2.01 1.07 1.43
Mei
May
0.52 2.34 0.70 1.46
Juni
June
1.02 2.83 1.14 1.46
Juli
July
2.24 3.21 1.58 1.96
Agustus
August
3.04 3.69 1.24 2.90
September
September
2.78 4.45 2.00 3.10
Oktober
October
2.24 4.41 2.24 3.55
November
November
2.84 4.72 2.11 3.92
Desember
December
2.70 5.04 2.18 4.15

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
0.78 0.21 0.01 0.61
Februari
February
1.09 0.54 0.02 0.94
Maret
March
1.35 1.11 0.03 0.75
April
April
1.59 1.38 0.11 1.08
Mei
May
1.96 1.40 0.11 1.11
Juni
June
2.46 1.69 0.21 1.52
Juli
July
3.04 2.29 0.18 2.28
Agustus
August
3.27 2.68 0.17 2.80
September
September
3.98 2.54 0.36 3.00
Oktober
October
4.55 3.21 0.33 2.87
November
November
4.80 3.29 0.38 3.23
Desember
December
5.39 3.30 0.41 3.29


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.25
Inflasi Tahun ke Tahun di Daerah Perdesaan
Year on Year I nflation Rate in Rural Areas
Table

Bulan
Month
Bahan Makanan
Food
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok
dan Tembakau
Prepared Food,
Beverages and
Tobacco
Products
Perumahan/Air/
Listrik/Gas dan
Bahan Bakar
Housing/Water/
Electricity/Gas
and Fuel
Sandang
Clothing
(1) (2) (3) (4) (5)

Januari
January
0.98 3.68 4.30 4.89
Februari
February
2.36 4.51 3.47 5.04
Maret
March
2.38 4.75 3.61 6.11
April
April
3.92 5.32 3.64 5.81
Mei
May
3.86 5.04 2.05 5.65
Juni
June
3.67 4.58 1.84 5.14
Juli
July
4.13 4.75 2.15 5.30
Agustus
August
3.24 4.80 1.73 5.09
September
September
3.20 5.35 2.02 4.49
Oktober
October
2.45 5.02 2.58 4.28
November
November
2.36 5.13 2.29 4.35
Desember
December
2.70 5.04 2.18 4.15

BAB XII HARGA-HARGA



Bulan
Month
Kesehatan
Health
Pendidikan,
Rekreasi dan
Olahraga
Education,
Recreation and
Sport
Transportasi dan
Komunikasi
Transportation
and
Communication
Umum
General
(1) (6) (7) (8) (9)

Januari
January
5.75 2.87 0.76 2.49
Februari
February
5.50 3.05 0.74 3.23
Maret
March
5.28 3.62 0.74 3.43
April
April
5.14 3.71 0.81 4.22
Mei
May
4.96 3.73 0.73 3.93
Juni
June
5.43 3.63 0.57 3.66
Juli
July
5.68 3.54 0.61 3.96
Agustus
August
5.05 2.85 0.59 3.47
September
September
5.06 2.79 0.75 3.586
Oktober
October
5.45 3.40 0.34 3.24
November
November
5.31 3.31 0.40 3.19
Desember
December
5.39 3.30 0.41 3.29


PRICES CHAPTER XII


Tabel
12.26
Perkembangan Harga Gabah Kering Panen Menurut
Bulan di Provinsi Banten (rupiah/kg), 2011-2013
Trend of Dry Unhusked Rice Prices by Month
in Banten Province (rupiahs/kg), 2011-2013
Table

Bulan
Month
di Tingkat Petani
in Farmer
di Penggilingan
in Mill
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Januari / January 2 883 4 453 4 617 2 997 4 527 4 707
Maret / March 2 649 3 226 3 857 2 685 3 321 3 942
April / April 3 006 3 296 3 309 3 095 3 381 3 388
Mei / May 2 938 3 730 3 757 3 038 3 824 3 837
Juni / June 2 898 3 803 3 791 2 961 3 924 3 877
Juli / July 3 054 3 659 ... 3 142 3 744 ...
Agustus / August 3 187 3 966 ... 3 231 4 093 ...
September / September 3 583 3 666 ... 3 727 3 765 ...
Oktober / October 3 484 4 152 ... 3 630 4 243 ...
November / November 4 004 4 376 ... 4 077 4 464 ...
Desember / December 3 783 4 017 ... 3 862 4 131 ...

Ratarata / Average 3 165 3 884 ... 3 254 3 981 ...


Catatan / Note : Harga yang dimaksud adalah rata-rata harga gabah untuk kualitas Padi IR 64 dan Ciherang
The prices is average of unhusked rice with IR 64 and Ciherang Paddy quality

13

PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK
Population Expenditure and Consumption

BAB XIII PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK


Penjelasan Teknis

1. Data pengeluaran dan konsumsi
penduduk menurut kelompok
barang diperoleh dari Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) Panel
BPS pada Maret 2011 yang
berbasiskan rumahtangga.

2. Pengeluaran / konsumsi rumah-
tangga yang dicakup dalam
Susenas Panel - Maret 2011,
dibedakan atas konsumsi makanan
dan bukan makanan tanpa memper-
hatikan asal barang baik itu berasal
dari pembelian, produksi sendiri
maupun pemberian. Sedangkan
pengeluaran rumahtangga terbatas
pada pengeluaran untuk kebutuhan
rumahtangga saja, tidak termasuk
pengeluaran untuk keperluan usaha
atau yang diberikan kepada pihak
lain.

3. Pengeluaran / konsumsi makanan
dirinci menjadi 215 komoditi,
masing-masing dikumpulkan data
kuantitas dan nilainya.

4. Untuk konsumsi bukan makanan
pada umumnya yang dikumpulkan
hanya data nilainya, kecuali untuk
beberapa jenis pengeluaran tertentu,
seperti penggunaan listrik, air, gas,
dan bahan bakar minyak (BBM)
yang juga dikumpulkan kuantitas-
nya.

Technical Notes

1. Data on consumer expenditure
and consumption by commodity
group of expenditure are obtained
from the National Socio-Economic
Survey (Susenas) Panel March
2011 based on household.

2. The data of consumption/
expenditure collected in Susenas
Panel are divided into two groups,
namely food and non-food
consumption regardless of origin
whether it comes from purchases,
own production or delivery.
Meanwhile, household spending is
limited to expenditures for house-
hold needs only, not including
expenses for business purposes or
given to other parties.

3. Consumption/expenditure on food
covers 215 commodities, both
quantity data and values are
collected.

4. For consumption of nonfood, the
data collected in general are only
their values, except for certain
types of expenditure, such as
electricity, water, gas, fuel, which
are also collected for their
quantity data.

POPULATION EXPENDITURE AND CONSUMPTION CHAPTER XIII


5. Pengeluaran untuk konsumsi
makanan dihitung selama seminggu
terakhir, sedangkan konsumsi
bukan makanan sebulan dan
setahun terakhir. Baik pengeluaran
untuk konsumsi makanan maupun
bukan makanan (pengeluaran
setahun) selanjutnya dikonversikan
ke dalam pengeluaran rata-rata
sebulan. Angka-angka konsumsi/
pengeluaran per kapita diperoleh
dari hasil bagi konsumsi seluruh
rumahtangga (baik mengkonsumsi
makanan maupun tidak) terhadap
jumlah penduduk.

5. Expenditures for food consump-
tion is calculated during last
week, while non-food consump-
tion is calculated for last month
and last year. Both the
expenditure for food and non food
consumption (spending a year)
and then translated into an
average monthly expenditure. The
figures of expenditure per capita
consumption is obtained from the
results for all households
(whether or not to consume
foods) to total population.



13.1 PENGELUARAN PENDUDUK
POPULATI ON EXPENDITURE

Tabel
13.1.1
Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut
Kelompok Barang di Provinsi Banten (rupiah),
2011 dan 2012
Average monthly per Capita Expenditure by Commodity
Group in Banten Province (rupiahs), 2011 and 2012
Table

Kelompok Barang
Commodity Group
Kota
Urban
Desa
Rural
Kota+Desa
Urban+Rural
2011 2012 2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Padi-padian / Cereals 34 491 48 873 47 254 59 371 38 745 52 250
Umbi-umbian / Tubers 1 932 1 592 1 857 1 448 1 907 1 546
Ikan / Fish 24 931 27 758 21 435 20 868 23 766 25 542
Daging / Meat 16 988 21 306 7 320 7 102 13 766 16 737
Telur dan susu / Eggs & milk 24 664 26 664 9 591 11 843 19 640 21 896
Sayur-sayuran / Vegetables 23 554 24 978 20 721 19 513 22 610 23 220
Kacang-kacangan / Legumes 8 131 9 840 7 416 8 051 7 893 9 265
Buah-buahan / Fruits 16 856 18 812 8 888 11 278 14 200 16 388
Minyak dan lemak / Oil & fats 11 227 12 473 10 046 10 445 10 833 11 821
Bahan minuman / Beverages stuffs 9 232 8 599 9 490 11 131 9 318 9 413
Bumbu-bumbuan / Spices 6 426 6 672 6 468 6 544 6 440 6 631
Konsumsi lainnya / Misc. food item 8 035 8 437 5 283 5 910 7 118 7 624
Makanan & minuman jadi
1)

Prepared food & beverages
1)

140 065 139 239 63 317 67 211 114 486 116 069
Tembakau dan sirih / Tobacco & betel 35 201 48 778 43 302 50 007 37 901 49 173
Jumlah makanan
Total of food
361 733 404 020 262 388 290 723 328 623 367 575
Perumahan dan fasilitas perumahan
Housing & household facility
171 643 191 619 73 795 79 496 139 031 155 551
Aneka barang & jasa / Goods & services 160 052 186 350 63 365 74 716 127 827 150 439
Pakaian dan alas kaki / Clothing & footwear 12 621 23 701 5 311 16 578 10 185 21 410
Barang tahan lama / Durable goods 89 154 28 552 26 184 16 051 68 166 24 531
Pajak dan asuransi / Taxes & insurances 14 263 18 607 2 482 3 309 10 336 13 686
Keperluan pesta / Parties 13 096 7 498 3 265 10 623 9 819 8 503
Jumlah bukan makanan
Total of non-food
460 829 456 327 174 402 200 773 365 364 374 120

Jumlah / Total 822 562 860 347 436 790 491 496 693 987 741 695

Sumber / Source : BPS RI, diolah dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2011 - 2012
BPS Statistics of Indonesia, based on National Socio Economic Survey 2011 - 2012

Catatan / Note :
1)
Termasuk minuman yang mengandung alkohol / Including alcoholic beverages


Tabel
13.1.2
Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan
Menurut Kelompok Barang di Provinsi Banten
(rupiah), 2011 dan 2012
Percentage of Monthly Average per Capita Expenditure
by Commodity Group in Banten Province
(rupiahs), 2011 and 2012
Table

Kelompok Barang
Commodity Group
Kota
Urban
Desa
Rural
Kota+Desa
Urban+Rural
2011 2012 2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Padi-padian / Cereals 4.19 5.68 10.82 12.08 5.58 7.04
Umbi-umbian / Tubers 0.23 0.19 0.42 0.29 0.27 0.21
Ikan / Fish 3.03 3.23 4.91 4.25 3.42 3.44
Daging / Meat 2.07 2.48 1.68 1.44 1.98 2.26
Telur dan susu / Eggs & milk 3.00 3.10 2.20 2.41 2.83 2.95
Sayur-sayuran / Vegetables 2.86 2.90 4.74 3.97 3.26 3.13
Kacang-kacangan / Legumes 0.99 1.14 1.70 1.64 1.14 1.25
Buah-buahan / Fruits 2.05 2.19 2.03 2.29 2.05 2.21
Minyak dan lemak / Oil & fats 1.37 1.45 2.30 2.13 1.56 1.59
Bahan minuman / Beverages stuffs 1.12 1.00 2.17 2.26 1.34 1.27
Bumbu-bumbuan / Spices 0.78 0.78 1.48 1.33 0.93 0.89
Konsumsi lainnya / Misc. food item 0.98 0.98 1.21 1.20 1.03 1.03
1)

1)

17.03 16.18 14.50 13.67 16.50 15.65
Tembakau dan sirih / Tobacco & betel 4.28 5.67 9.91 10.17 5.46 6.63
Jumlah makanan
Total of food
43.98 46.96 60.07 59.15 47.36 49.56

20.87 22.27 16.89 16.17 20.03 20.97
Aneka barang & jasa / Goods & services 19.46 21.66 14.51 15.20 18.42 20.28
Pakaian dan alas kaki / Clothing & footwear 1.53 2.75 1.22 3.37 1.47 2.89
Barang tahan lama / Durable goods 10.84 3.32 5.99 3.27 9.82 3.31
Pajak dan asuransi / Taxes & insurances 1.73 2.16 0.57 0.67 1.49 1.85
Keperluan pesta / Parties 1.59 0.87 0.75 2.16 1.41 1.15
Jumlah bukan makanan
Total of non-food
56.02 53.04 39.93 40.85 52.64 50.44

Jumlah / Total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00


Catatan / Note :
1)



Tabel
13.1.3
Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan di Daerah
Perkotaan Menurut Kelompok Barang dan Golongan
Pengeluaran per Kapita Sebulan di Provinsi Banten
(rupiah), 2012
Average Monthly per Capita Expenditure in Urban Areas
by Commodity Group and Monthly per Capita
Expenditure Class in Banten Province (rupiahs), 2012
Table

Kelompok Barang
Commodity Group
Golongan pengeluaran per kapita sebulan
Monthly per capita expediture class
Kurang dari
100.000
100.000 -
149.000
150.000 -
199.999
200.000 -
299.999
(1) (2) (3) (4) (5)

Padi-padian / Cereals - 28 929 44 567 39 016
Umbi-umbian / Tubers - - 241 588
Ikan / Fish - 5 893 7 877 10 442
Daging / Meat - - 862 2 809
Telur dan susu / Eggs & milk - 3 214 2 493 6 782
Sayur-sayuran / Vegetables - 6 214 9 107 13 028
Kacang-kacangan / Legumes - 3 214 6 171 6 066
Buah-buahan / Fruits - - 2 407 3 541
Minyak dan lemak / Oil & fats - 4 821 5 758 6 941
Bahan minuman / Beverages stuffs - 5 786 3 187 3 732
Bumbu-bumbuan / Spices - 2 464 2 374 3 684
Konsumsi lainnya / Misc. food item - 3 000 2 554 4 045
1)

1)

- 15 536 13 359 33 569
Tembakau dan sirih / Tobacco & betel - - 13 549 18 618
Jumlah makanan / Total of food - 79 071 114 507 152 862

- 21 125 34 272 57 879
Aneka barang & jasa / Goods & services - 30 300 21 026 37 251
Pakaian dan alas kaki / Clothing & footwear - 11 208 4 027 5 562
Barang tahan lama / Durable goods - - 429 1 765
Pajak dan asuransi / Taxes & insurances - 1 500 385 1 215
Keperluan pesta / Parties - - 631 1 255
Jumlah bukan makanan / Total of non-food - 64 133 60 770 104 925

Jumlah / Total - 143 204 175 277 257 787



Kelompok Barang
Commodity Group
Rata-rata
per kapita
Per capita
average
300.000 -
499.999
500.000 -
749.999
750.000 -
999.999
1.000.000
dan lebih
(1) (6) (7) (8) (9) (10)

Padi-padian / Cereals 41 633 49 245 54 197 56 081 48 873
Umbi-umbian / Tubers 1 022 1 509 1 708 2 518 1 592
Ikan / Fish 17 510 24 196 30 349 45 892 27 758
Daging / Meat 8 005 16 182 22 944 45 075 21 306
Telur dan susu / Eggs & milk 13 294 21 015 33 051 48 920 26 664
Sayur-sayuran / Vegetables 18 838 23 655 28 795 34 337 24 978
Kacang-kacangan / Legumes 7 352 10 050 11 076 12 707 9 840
Buah-buahan / Fruits 7 418 12 748 20 087 40 740 18 812
Minyak dan lemak / Oil & fats 10 502 11 255 14 077 16 560 12 473
Bahan minuman / Beverages stuffs 5 227 8 067 9 924 13 408 8 599
Bumbu-bumbuan / Spices 4 903 6 242 7 647 9 351 6 672
Konsumsi lainnya / Misc. food item 5 986 8 119 10 354 11 631 8 437
1)

1)

68 433 106 766 151 318 271 470 139 239
Tembakau dan sirih / Tobacco & betel 34 437 46 570 61 623 68 203 48 778
Jumlah makanan / Total of food 244 560 345 618 457 149 676 892 404 020

81 054 132 182 191 726 407 709 191 619
Aneka barang & jasa / Goods & services 57 190 101 765 152 960 469 574 186 350
Pakaian dan alas kaki / Clothing & footwear 9 081 16 430 23 763 51 721 23 701
Barang tahan lama / Durable goods 5 235 10 232 17 339 85 463 28 552
Pajak dan asuransi / Taxes & insurances 2 305 4 921 11 020 58 737 18 607
Keperluan pesta / Parties 1 156 986 6 062 23 340 7 498
Jumlah bukan makanan / Total of non-food 156 022 266 516 402 869 1096 544 456 327

Jumlah / Total 400 582 612 134 860 018 1773 436 860 347

Sumber / Source : BPS RI, diolah dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2012
BPS Statistics of Indonesia, based on National Socio Economic Survey 2012

Catatan / Note :
1)


Tabel
13.1.4
Perdesaan Menurut Kelompok Barang dan Golongan
Pengeluaran per Kapita Sebulan di Provinsi Banten
(rupiah), 2012
Average monthly per Capita Expenditure in Rural Areas
by Commodity Group and Monthly per Capita
Expenditure Class in Banten Province (rupiahs), 2012
Table

Kelompok Barang
Commodity Group
Kurang dari
100.000
100.000 -
149.000
150.000 -
199.999
200.000 -
299.999
(1) (2) (3) (4) (5)

Umbi-umbian / Tubers - 314 845 1 138
Ikan / Fish - 5 095 7 602 13 405
Daging / Meat - 0 173 1 429
Telur dan susu / Eggs & milk - 643 3 136 5 413
Buah-buahan / Fruits - 1 171 3 297 5 197
1)

1)

- 17 358 16 066 29 520
Tembakau dan sirih / Tobacco & betel - 11 230 16 760 29 970

- 20 254 27 325 36 159
Barang tahan lama / Durable goods - 1 830 409 1 735
Pajak dan asuransi / Taxes & insurances - 159 279 719
Keperluan pesta / Parties - 1 184 236 795

Jumlah / Total - 143 148 178 500 255 225



Kelompok Barang
Commodity Group
Rata-rata
per kapita
Per capita
average
300.000 -
499.999
500.000 -
749.999
750.000 -
999.999
1.000.000
dan lebih
(1) (6) (7) (8) (9) (10)

Ikan / Fish 18 463 27 393 31 448 40 075 20 868
Daging / Meat 3 889 11 103 17 937 25 446 7 102
1)

1)

50 868 87 353 134 697 192 440 67 211

66 149 105 467 149 509 192 715 79 496
Keperluan pesta / Parties 2 572 7 998 8 122 109 976 10 623

Jumlah / Total 388 981 610 315 840 153 1395 795 491 496

BPS Statistics of Indonesia, based on Panel National Socio Economic Survey 2012

Catatan / Note :
1)


Tabel
13.1.5
Perkotaan dan Perdesaan Menurut Kelompok Barang
dan Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan
Average monthly per Capita Expenditure in Urban and
Rural Areas by Commodity Group and Monthly per
Capita Expenditure Class in Banten Province (rupiahs),
2012
Table

Kelompok Barang
Commodity Group
Kurang dari
100.000
100.000 -
149.000
150.000 -
199.999
200.000 -
299.999
(1) (2) (3) (4) (5)

Umbi-umbian / Tubers - 269 707 941
Ikan / Fish - 5 208 7 665 12 345
Daging / Meat - 0 331 1 923
Telur dan susu / Eggs & milk - 1 008 2 988 5 903
Buah-buahan / Fruits - 1 005 3 093 4 604
1)

1)

- 17 100 15 445 30 969
Tembakau dan sirih / Tobacco & betel - 9 638 16 023 25 907

- 20 377 28 919 43 932
Barang tahan lama / Durable goods - 1 570 413 1 745
Pajak dan asuransi / Taxes & insurances - 349 303 896
Keperluan pesta / Parties - 1 016 327 960

Jumlah / Total - 143 156 177 760 256 142



Kelompok Barang
Commodity Group
Rata-rata
per kapita
Per capita
average
300.000 -
499.999
500.000 -
749.999
750.000 -
999.999
1.000.000
dan lebih
(1) (6) (7) (8) (9) (10)

Ikan / Fish 17 863 25 067 30 591 45 263 25 542
Daging / Meat 6 479 14 799 21 839 42 952 16 737
1)

1)

61 922 101 479 147 650 262 923 116 069

75 529 124 907 182 409 384 459 155 551
Keperluan pesta / Parties 1 681 2 896 6 516 32 709 8 503

Jumlah / Total 396 281 611 639 855 634 1732 597 741 695


Catatan / Note :
1)



Tabel
13.1.6
Distribusi Pembagian Pengeluaran per Kapita dan
Indeks Gini di Provinsi Banten, 2005 2012
Distribution of per Capita Expenditure and Gini I ndex
in Banten Province, 2005 2012
Table

Tahun /
Year
Distribusi Pembagian Pengeluaran per Kapita (persen)
Distribution of per Capita Expediture (percent)
Indeks Gini /
Gini Index
40% Penduduk
Berpengeluaran
Rendah /
40% Population
with
Low Expenditure
40% Penduduk
Berpengeluaran
Menengah /
40% Population
with
Medium Expenditure
20% Penduduk
Berpengeluaran
Tinggi /
20% Population
with
High Expenditure
(1) (2) (3) (4) (5)

2005 18.79 36.36 44.85 0.36
2007 18.66 36.44 44.90 0.37
2008 19.54 37.83 42.63 0.34
2009 20.67 36.91 42.42 0.37
2010 17.80 34.85 47.35 0.42
2011 17.19 34.93 47.88 0.40
2012 17.91 36.31 45.78 0.38



13.2 KONSUMSI KALORI DAN PROTEIN
CALORY AND PROTEI N CONSUMPTI ON

Tabel
13.2.1
Rata-rata Konsumsi Kalori per Kapita Sehari
Menurut Kelompok Makanan di Provinsi Banten
(kkal), 2011 dan 2012
Daily Average per Capita Calory Consumption by Food
Group in Banten Province (kcal), 2011 and 2012
Table

Kelompok Makanan
Food Group
Kota
Urban
Desa
Rural
Kota+Desa
Urban+Rural
2011 2012 2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Padi-padian / Cereals 756.30 791.60 1 128.75 1 011.21 880.43 882.04
Ikan / Fish 44.83 40.98 47.23 46.11 45.63 42.52
Daging / Meat 69.63 86.16 34.68 31.30 57.98 67.87
Minyak dan lemak / Oil & fats 226.62 221.19 220.67 217.49 224.64 212.58
1)

1)

418.63 296.15 323.55 330.62 386.94 303.54

Jumlah / Total 1 911.13 1724.86 2 140.41 1970.02 1 987.54 1 809.31

Sumber / Source : BPS RI, diolah dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2011 2012

Catatan / Note :
1)



Tabel
13.2.2
Rata-rata Konsumsi Protein per Kapita Sehari
Menurut Kelompok Makanan di Provinsi Banten
(gram), 2011 dan 2012
Daily Average per Capita Protein Consumption by Food
Group in Banten Province (gram), 2011 and 2012
Table

Kelompok Makanan
Food Group
Kota
Urban
Desa
Rural
Kota+Desa
Urban+Rural
2011 2012 2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Padi-padian / Cereals 17.74 18.55 26.44 23.71 20.64 20.67
Ikan / Fish 7.97 7.06 7.81 7.60 7.92 7.19
Daging / Meat 4.57 4.67 2.16 2.06 3.76 3.85
Minyak dan lemak / Oil & fats 0.08 0.05 0.14 0.10 0.10 .07
1)

1)

12.86 8.63 8.27 8.59 11.33 8.66

Jumlah / Total 59.26 51.97 59.08 54.93 59.20 53.17

BPS Statistics of Indonesia, based on National Socio Economic Survey 2011-2012

Catatan / Note :
1)


Tabel
13.2.3
Rata-rata Konsumsi Kalori per Kapita Sehari (kkal)
Menurut Kelompok Makanan dan Golongan
Pengeluaran per Kapita Sebulan (rupiah)
Daily Average per Capita Calory Consumption (kcal) by
Food Group and Monthly per Capita Expenditure Class
(rupiahs) in Banten Province, 2012
Table

Kelompok Makanan
Food Group
Kurang dari
100.000
100.000 -
149.000
150.000 -
199.999
200.000 -
299.999
(1) (2) (3) (4) (5)

Padi-padian / Cereals - 812.10 938.35 935.80
Umbi-umbian / Tubers - 10.39 16.69 18.96
Ikan / Fish - 22.75 27.49 36.24
Daging / Meat - - 20.08 15.56
Telur dan susu / Eggs & milk - 5.80 9.89 22.68
Sayur-sayuran / Vegetables - 25.15 27.96 29.67
Kacang-kacangan / Legumes - 23.23 37.40 46.15
Buah-buahan / Fruits - 15.27 18.35 20.71
Minyak dan lemak / Oil & fats - 108.51 147.54 172.73
Bahan minuman / Beverages stuffs - 37.01 36.00 51.38
Bumbu-bumbuan / Spices - 10.42 9.59 17.27
Konsumsi lainnya / Misc. food item - 32.53 26.36 33.54
1)

1)

- 121.51 127.44 187.28

Jumlah / Total - 1 216.10 1 443.16 1 587.97



Kelompok Makanan
Food Group
Rata-rata
per kapita
Per capita
average
300.000 -
499.999
500.000 -
749.999
750.000 -
999.999
1.000.000
dan lebih
(1) (6) (7) (8) (9) (10)

Padi-padian / Cereals 937.27 926.61 883.18 823.42 902.86
Umbi-umbian / Tubers 17.95 18.46 17.43 14.37 17.62
Ikan / Fish 44.03 51.64 53.50 61.68 48.30
Daging / Meat 44.02 75.30 83.13 126.81 67.52
Telur dan susu / Eggs & milk 39.95 61.49 72.15 102.29 55.78
Sayur-sayuran / Vegetables 34.23 38.12 39.61 38.97 35.71
Kacang-kacangan / Legumes 56.63 65.68 67.65 74.72 60.45
Buah-buahan / Fruits 26.51 34.13 39.94 59.79 34.65
Minyak dan lemak / Oil & fats 221.10 269.80 277.99 297.72 241.30
Bahan minuman / Beverages stuffs 63.67 77.96 77.66 87.63 69.37
Bumbu-bumbuan / Spices 19.25 22.28 23.13 25.29 20.50
Konsumsi lainnya / Misc. food item 48.96 65.59 77.38 87.16 58.80
1)

1)

283.92 385.24 465.17 558.28 351.96

Jumlah / Total 1 837.49 2 092.29 2 177.92 2 358.11 1 964.82


Catatan / Note :
1)


Tabel
13.2.4
Rata-rata Konsumsi Protein per Kapita Sehari (gram)
Menurut Kelompok Makanan dan Golongan
Pengeluaran per Kapita Sebulan (rupiah)
Daily Average per Capita Protein Consumption (gram) by
Food Group and Monthly per Capita Expenditure Class
(rupiahs) in Banten Province, 2012
Table

Kelompok Makanan
Food Group
Kurang dari
100.000
100.000 -
149.000
150.000 -
199.999
200.000 -
299.999
(1) (2) (3) (4) (5)

Padi-padian / Cereals - 19.00 21.96 21.92
Umbi-umbian / Tubers - 0.07 0.12 0.14
Ikan / Fish - 3.68 4.47 5.85
Daging / Meat - 0.00 0.73 0.82
Telur dan susu / Eggs & milk - 0.47 0.70 1.42
Sayur-sayuran / Vegetables - 1.73 1.73 1.73
Kacang-kacangan / Legumes - 2.34 3.61 4.44
Buah-buahan / Fruits - 0.15 0.19 0.22
Minyak dan lemak / Oil & fats - 0.03 0.03 0.07
Bahan minuman / Beverages stuffs - 0.55 0.55 0.89
Bumbu-bumbuan / Spices - 0.41 0.47 0.77
Konsumsi lainnya / Misc. food item - 0.52 0.59 0.73
1)

1)

- 2.45 2.82 4.67

Jumlah / Total - 31.32 37.98 43.67



Kelompok Makanan
Food Group
Rata-rata
per kapita
Per capita
average
300.000 -
499.999
500.000 -
749.999
750.000 -
999.999
1.000.000
dan lebih
(1) (6) (7) (8) (9) (10)

Padi-padian / Cereals 21.97 21.73 20.72 19.34 21.17
Umbi-umbian / Tubers 0.15 0.18 0.18 0.20 0.17
Ikan / Fish 7.32 8.77 9.20 10.80 8.18
Daging / Meat 2.37 4.17 5.02 7.71 3.86
Telur dan susu / Eggs & milk 2.39 3.45 3.98 5.56 3.17
Sayur-sayuran / Vegetables 1.96 2.17 2.18 2.20 2.05
Kacang-kacangan / Legumes 5.45 6.40 6.48 7.12 5.83
Buah-buahan / Fruits 0.29 0.37 0.44 0.68 0.38
Minyak dan lemak / Oil & fats 0.07 0.10 0.09 0.11 0.08
Bahan minuman / Beverages stuffs 1.09 1.40 1.43 1.67 1.23
Bumbu-bumbuan / Spices 0.85 0.96 0.96 1.05 0.89
Konsumsi lainnya / Misc. food item 1.05 1.37 1.60 1.78 1.23
1)

1)

7.26 10.38 13.69 17.76 10.00

Jumlah / Total 52.21 61.47 65.99 75.98 58.23


Catatan / Note :
1)



13.3 KETERSEDIAAN PANGAN
FOOD AVAI LABI LI TY

Tabel
13.3.1
Perkembangan Persediaan Beras di Provinsi Banten
(ton), 2012
Trend of Rice Stock in Banten Province (ton), 2012
Table

Bulan
Month
Stok
Awal

Pre Stock
Pemasukan
In
Stok
Dikuasai

Stock
Controlled
Pengeluaran

Out
Stok
Akhir

Final
Stock
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Januari / January 29 132 685 41 159 403 70 292 088 47 028 465 23 263 626
Februari / February 23 263 623 28 549 225 51 812 848 35 897 497 15 915 351
Maret / March 15 915 351 21 093 700 37 009 051 12 147 300 24 861 751
April / April 24 861 751 16 078 775 40 940 526 9 953 970 30 986 556
Mei / May 30 986 556 15 507 545 46 494 101 6 422 645 40 071 456
Juni / June 40 071 456 9 086 250 49 157 706 8 615 845 40 541 861
Juli / July 40 541 861 9 388 630 49 930 491 9 756 577 40 173 914
Agustus / August 40 173 914 7 278 775 47 452 689 8 624 882 38 827 807
September / September 38 827 807 9 465 130 48 292 937 12 240 605 36 052 332
Oktober / October 36 052 332 9 823 842 45 876 174 10 543 550 35 332 624
November / November 35 332 624 22 944 253 58 276 877 9 702 676 48 574 201

Sumber / Source : Bulog Subdivre di Provinsi Banten: Serang, Lebak, Tangerang
Regional Sub Divisions Office of Logistics Affairs Agency in Banten Province



Tabel
13.3.2
Laporan Kontrak dan Realisasi Pengadaan Beras
Report of Actual Procurement and Contract of Rice
in Banten Province (ton), 2011-2012
Table

Mitra Kerja
Contractors
2011 2012
Kontrak
Contract
(ton)
Realisasi
Realization
(ton)
Kontrak
Contract
(ton)
Realisasi
Realization
(ton)
(1) (2) (3) (4) (6)

Sub Dolog Serang
Mitra Kerja ada DN 855 855 16 640 16 640
Satgas - - 2 970 2 970
UPGB - - 255 255
Sub Jumlah/Total 855 855 19 865 19 865

Sub Dolog Lebak
Mitra Kerja ada DN 4 073 3 978 27 648 27 648
Satgas - - 10 114 10 114
UPGB 60 60 1 737 1 737
Sub Jumlah/ Total 4 133 4 038 39 499 39 499

Sub Dolog Tangerang
Mitra Kerja ada DN 1 000 992 13 414 13 355
Satgas - - 4 516 4 511
UPGB - - - -
Sub Jumlah/ Total 1 000 992 17 930 17 866

Total Dolog Banten
Mitra Kerja ada DN 5 928 5 825 57 702 57 643
Satgas - - 17 600 17 595
UPGB 60 60 1 992 1 992
Jumlah/ Total 5 988 5 885 77 294 77 230




Tabel
13.3.3
Realisasi Penyaluran Raskin (ton) di Provinsi Banten,
2011-2012
Realization of Distribution of Rice for Poor Community

Table

Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 15 834.59 22 514.91 23 312.06
2. Lebak 24 690.95 28 566.77 26 934.10
3. Tangerang 23 681.83 30 688.40 29 217.33
4. Serang 15 316.21 16 967.15 14 302.16

Kota / Municipality
5. Tangerang 1 279.88 893.63 3 666.87
6. Cilegon 2 754.08 2 872.98 2 747.84
7. Serang 3 358.14 3 656.70 3 825.26
8. Tangerang Selatan 1 643.42 2 914.89 3 094.14

Provinsi Banten 88 559.10 109 075.42 107 099.76


14

PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Foreign Trade

BAB XIV PERDAGANGAN LUAR NEGERI


Penjelasan Teknis

1. Sistem pencatatan Statistik Ekspor
dan Impor adalah "General Trade"
dengan wilayah pencatatan meli-
puti seluruh wilayah kepabeanan
Indonesia. Sebelum tahun 2009,
sistem pencatatan Statistik Impor
adalah "Special Trade" dengan
wilayah pencatatan meliputi
seluruh wilayah kepabeanan
Indonesia kecuali Kawasan Berikat
yang diperlakukan sebagai luar
negeri.

2. Pengesahan dokumen kepabeanan
ekspor dan impor dilakukan oleh
Bea dan Cukai berdasarkan
Persetujuan Muat/Bongkar Barang.

3. Data ekspor berasal dari dokumen
kepabeanan BC 3.0 atau yang
disebut dokumen Pemberitahuan
Ekspor Barang (PEB) yang diisi
oleh eksportir.

4. Data impor berasal dari dokumen
kepabeanan BC 2.0 atau yang
disebut dokumen Pemberitahuan
Impor Barang (PIB) dan dokumen
kepabeanan BC 2.3 yang mencatat
impor barang dari Luar Negeri ke
Kawasan Berikat.

5. Barang-barang yang dikirim ke
luar negeri untuk diolah dicatat
sebagai ekspor, sedangkan hasil
olahan yang dikembalikan ke
Indonesia dicatat sebagai impor.
Technical Notes

1. The recording of export and
import statistics is based on
General Trade System covering all
Indonesian customs areas. Before
2009, the recording of import
statistics is based on Special
Trade System, which covers all
Indonesian customs areas except
bounded zone, which are regarded
as "abroad".

2. The legalization of customs export
and import documents is conducted
by the Customs and Excise Office.

3. The export data are compiled
based on customs export docu-
ments BC 3.0 or known as Export
Declarations (PEB), filled by
exporters.

4. The import data are compiled
based on customs import docu-
ments BC 2.0 or known as Import
Declarations Form (PIB) and
customs import documents BC 2.3
which records import goods from
foreign country to Bounded Zones
Area.

5. Goods send abroad for processing
purposes are recorded as export
while its product sent to Indonesia
are recorded as import.

FOREIGN TRADE CHAPTER XIV


6. Barang-barang luar negeri yang
diolah di dalam negeri dicatat
sebagai barang impor meskipun
barang olahan tersebut akan
kembali ke luar negeri.

7. Barang-barang yang tidak dicakup
dalam pencatatan :
a. Pakaian dan barang-barang
perhiasan penumpang.
b. Barang-barang bawaan
penumpang dari luar negeri
untuk dipakai sendiri, kecuali
lemari es, pesawat televisi dan
sebagainya.
c. Barang-barang untuk keperluan
perwakilan kedutaan suatu
negara.
d. Barang-barang ekspedisi dan
ekshibisi atau pameran.
e. Barang-barang untuk militer,
yang diimpor langsung oleh
angkatan bersenjata.
f. Pembungkus/peti kemas untuk
diisi kembali.
g. Barang-barang contoh

8. Sistem pengolahan dokumen
impor/ekspor Indonesia adalah
sistem "Carry Over" yaitu doku-
men ditunggu selama satu bulan,
setelah bulan berjalan, sedangkan
dokumen-dokumen yang terlambat
akan diolah pada bulan berikutnya.
Dengan demikian dokumen bulan-
bulan sebelumnya yang terlambat
diterima dan masuk pada bulan
berjalan, diperlakukan sebagai
dokumen bulan pengolahan.

6. Foreign goods processed in
Indonesia are still recorded as
imports although the products will
be sent to abroad.

7. The following goods are not
included in the statistics :
a. Clothings and passengers'
jewelry.
b. Luggage of passengers for
own use, except refrigerators,
television sets, etc.
c. Goods imported for the use of
foreign representive
countries/embassies.
d. Goods for expeditions, and
shows or exhibitions.
e. Military goods directly
imported by the Armed Forces
f. Packings/containers to be
refilled.
g. Bank notes and securities
h. Sample goods

8. The carry-over system is used in
processing Indonesian export and
import documents. Documents are
processed one month after the
current month, while those received
later will be processed for the
succeeding month. This means
previous documents received in the
current month will be treated as
processed documents.



9. Negara utama adalah negara
yang mempunyai nilai ekspor/
impor terbesar.

10. Pelabuhan utama adalah pelabuhan
yang mempunyai nilai ekspor/
impor terbesar.

9. Major country is country which
recorded the biggest of export or
import value.

10. Major port is port which recorded
the biggest of export or import
value.



Tabel
14.1
Neraca Perdagangan Luar Negeri Provinsi Banten
(juta US$), 2010-2013
Foreign Trade Balance of Banten Province
(million US$), 2010-2013
Table

Tahun / Year
Nilai Ekspor
Export Value
(FOB)
Nilai Impor
Import Value
(CIF)
Ekspor Neto
Net Export
(1) (2) (3) (4)

2010 8 365.21 7 675.59 689.62
2011 10 144.12 10 535.84 - 391.72
2012 9 702.53 11 729.69 -2 027.16
2013
Januari / January 818.66 1 189.14 -370.48
Februari / February 762.13 1 141.20 -379.07
Maret / March 761.94 925.63 -163.69
April/ April 831.53 1 122.79 -291.26
Mei/ May 922.09 1 159.31 -237.22
Juni/ June 828.46 1 119.78 -219.32




Tabel
14.2
Volume Ekspor Provinsi Banten Menurut Bulan
Volume of Exports of Banten Province by Month
(Net weight : thousand tons), 2010-2012

Table

Bulan / Month 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Januari / January 353.76 392.11 386.96
Pebruari / February 294.60 327.12 314.43
Maret / March 498.66 403.87 363.08
April / April 345.37 449.84 346.78
Mei / May 409.89 347.61 330.98
Juni / June 312.32 367.19 395.73
Juli / July 393.65 360.83 343.73
Agustus / August 331.36 415.01 291.33
Oktober / October 472.89 327.04 301.28

Jumlah / Total 4 636.10 4 403.76 4 060.77




Tabel
14.3
Nilai Ekspor Provinsi Banten Menurut Bulan
Value of Exports of Banten Province by Month
(FOB value : million US$), 2010-2012

Table

Bulan / Month 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Januari / January 622.31 769.09 850.27
Pebruari / February 558.17 719.93 804.33
Maret / March 730.27 836.36 844.82
April / April 678.86 948.18 857.72
Mei / May 727.28 877.65 865.81
Juni / June 682.48 889.57 832.87
Juli / July 700.42 972.44 814.11
Agustus / August 703.80 889.93 668.06
Oktober / October 774.01 805.23 783.31

Jumlah / Total 8 365.21 10 144.12 9 702.53




Tabel
14.4
Volume Ekspor Provinsi Banten Menurut Pelabuhan/
Bandara Muat (Berat bersih : ribu ton), 2010-2012
Volume of Exports of Banten Province by Port
Table

Pelabuhan / Bandara Muat
Port
2010 2011 2012
(1) (1) (2) (3)

Banten : 2 088.74 1 953.70 1 737.57
1. Bandara Soekarno-Hatta /
Soekarno - Hatta Airport
9.43 11.73 8.24
2. Pelabuhan Merak / Merak Port 1 106.06 964.73 793.22
3. Pelabuhan Cigading / Cigading Port 346.69 503.93 349.11
4. Pelabuhan Tanjung Leneng /
Tanjung Leneng Port
625.39 467.82 577.61
5. Pelabuhan Tanjung Sekong /
Tanjung Sekong Port
1.17 5.49 9.39

Luar Banten / Non Banten : 2 547.36 2 450.06 2 323.20
1. Bandara Halim PK / Halim PK Air Port 0.00 0.00 0.01
2. Pelabuhan Tanjung Priok /
Tanjung Priok Port
2 546.61 2 449.85 2 322.71
3. Pelabuhan Lainnya / Other Port 0.75 0.20 0.48

Jumlah / Total 4 636.10 4 403.76 4 060.77




Tabel
14.5
Nilai Ekspor Provinsi Banten Menurut Pelabuhan/
Bandara Muat (Nilai FOB : juta US$), 2010-2012
Value of Exports of Banten Provinceby Port
(FOB value: million US$), 2010-2012
Table

Pelabuhan / Bandara Muat
Port
2010 2011 2012
(1) (1) (2) (3)

Banten : 1 632.62 1 928.42 1 585.05
206.76 277.99 192.45
2. Pelabuhan Merak / Merak Port 765.61 902.58 618.77
3. Pelabuhan Cigading / Cigading Port 138.48 179.79 85.72
Tanjung Leneng Port
517.89 557.86 667.45
Tanjung Sekong Port
3.88 10.21 20.66

Luar Banten / Non Banten : 6 732.59 8 215.70 8 117.48
1. Bandara Halim PK / Halim PK Air Port 0.10 0.14 0.20
2. Pelabuhan Tanjung Priok /
Tanjung Priok Port
6 729.28 8 215.08 8 116.45
3. Pelabuhan Lainnya / Other Port 3.20 0.48 0.84

Jumlah / Total 8 365.21 10 144.12 9 702.53




Tabel
14.6
Volume Ekspor Provinsi Banten Menurut Negara Tujuan
Volume of Exports of Banten Province by Country of
Destination (Net weight : thousand tons), 2010-2012
Table

Negara Tujuan
Country of Destination
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

ASIA
A S E A N
Thailand/ Thailand 305.71 335.03 557.83
Malaysia/ Malaysia 497.68 453.41 402.80
Vietnam / Viet Nam 154.35 117.86 139.78
Filipina / Philippines 157.91 90.10 91.57
Singapura / Singapore 339.64 250.50 108.73
Myanmar/ Myanmar 30.19 27.88 28.87
Kamboja / Cambodia 4.57 5.04 5.60
Timor Lorosae/ Timor Lorosae 0.92 1.45 1.57
Brunei Darussalam/ Brunei Darussalam 1.93 1.46 2.56
Laos / Lao PDR 0.23 0.10 0.28

Asia Lainnya / Rest of Asia
RRC / China, Peoples Rep. of 534.97 686.53 684.61
Jepang / Japan 236.59 244.04 249.31
Korea Selatan / Korea, Republic of 362.81 265.09 326.12
Taiwan/ Taiwan 93.87 69.70 67.13
Uni Emirat Arab /
United Arab Emirates
87.71

113.14

44.41
India/India 258.22 173.76 69.46
Arab Saudi / Saudi Arabia 48.97 47.24 43.70
Hong Kong / Hong Kong SAR 34.07 29.11 19.26
Srilanka/ Srilanka 57.65 30.37 20.53
Bangladesh/ Bangladesh 61.88 31.59 19.31
Lainnya / Others 96.32 115.05 92.38

AFRIKA / AFRICA
Mesir / Egypt 67.68 49.46 52.02
Afrika Selatan / South Africa 33.09 62.44 60.19
Aljazair / Algeria 14.96 12.54 10.56
Lainnya / Rest of Africa 257.80 186.80 71.80




Negara Tujuan
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

AUSTRALIA & OCEANIA

Australia/ Australia 111.84 235.50 219.20
Selandia Baru / New Zealand 75.87 13.66 9.57
Oceania Lainnya / Rest of Oceania 6.78 22.26 10.46

AMERIKA / AMERICA
NAFTA
Amerika Serikat / United States 230.01 217.53 221.02
Meksiko / Mexico 11.33 13.87 19.39
Kanada / Canada 9.81 9.35 8.90

Amerika Lainnya / Rest of America
Brazilia/ Brazil 49.18 41.45 41.08
Panama/ Panama 3.68 5.20 4.57
Chili / Chile 6.07 6.36 7.98
Argentina/ Argentina 5.64 6.55 4.71
Peru/ Peru 32.83 6.89 7.26
Lainnya / Others 23.29 41.37 49.46

EROPA / EUROPE
Uni Eropa / European Union
Belgia / Belgium 32.92 40.96 36.16
Jerman / Germany Federal Republic of 36.65 38.73 38.08
Inggris / United Kingdom 37.54 49.17 43.17
Belanda / Netherlands 24.30 30.34 24.97
Italia / Italy 28.61 52.73 20.61
Prancis / France 14.92 21.06 19.32
Spanyol / Spain 58.79 20.00 15.29
Uni Eropa Lainnya / Others 28.98 59.28 24.99




Negara Tujuan
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Eropa Lainnya / Rest of Europe
Turki / Turkey 45.36 38.72 31.25
Rusia / Russian 10.08 13.57 12.64
Ukrainia / Ukraine 3.49 7.80 8.61
Lainnya / Others 8.44 11.74 11.71

Jumlah / Total 4 636.10 4 403.76 4 060.78




Tabel
14.7
Nilai Ekspor Provinsi Banten Menurut Negara Tujuan
Value of Exports of Banten Province by Country of
Destination (FOB value : million US$), 2010-2012
Table

Negara Tujuan
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

ASIA
A S E A N
Vietnam / Viet Nam 232.96 244.57 282.62
Singapura / Singapore 348.75 332.13 196.53
Myanmar/ Myanmar 20.15 23.10 23.60
Kamboja / Cambodia 4.86 7.53 8.58
Timor Lorosae/ Timor Lorosae 1.76 2.60 3.46
Brunei Darussalam/ Brunei Darussalam 1.90 1.49 2.62
Laos / Lao PDR 0.63 0.13 0.15

Jepang / Japan 626.68 828.31 861.97
Taiwan/ Taiwan 110.76 118.33 122.52
Uni Emirat Arab /
109.79

164.72

117.57
India/India 244.60 185.57 108.64
Hong Kong / Hong Kong SAR 101.77 107.91 100.50
Srilanka/ Srilanka 59.06 44.64 32.50
Bangladesh/ Bangladesh 62.21 47.81 30.75
Lainnya / Others 117.86 150.40 154.51

AFRIKA / AFRICA
Mesir / Egypt 76.55 98.24 102.79
Aljazair / Algeria 43.34 36.42 33.12




Negara Tujuan
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

AUSTRALIA & OCEANIA

Selandia Baru / New Zealand 43.79 24.41 21.52
Oceania Lainnya / Rest of Oceania 19.71 50.05 24.21

AMERIKA / AMERICA
NAFTA
Amerika Serikat / United States 1 366.59 1 620.77 1 574.45
Meksiko / Mexico 71.71 106.58 113.20
Kanada / Canada 62.86 79.61 70.66

Brazilia/ Brazil 143.36 180.66 176.65
Panama/ Panama 33.69 58.68 66.17
Chili / Chile 38.96 53.73 64.01
Peru/ Peru 29.20 27.14 32.22
Lainnya / Others 49.79 83.95 102.14

EROPA / EUROPE
Belgia / Belgium 264.78 340.81 322.13
Belanda / Netherlands 150.56 206.04 175.41
Italia / Italy 145.81 179.36 128.80
Prancis / France 103.94 131.68 92.85
Spanyol / Spain 108.26 110.22 77.43




Negara Tujuan
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Turki / Turkey 91.36 100.99 87.28
Rusia / Russian 44.31 70.49 77.84
Ukrainia / Ukraine 11.85 19.43 20.47
Lainnya / Others 31.41 41.98 43.40

Jumlah / Total 8 365.21 10 144.12 9 702.53




Tabel
14.8
Volume Ekspor Provinsi Banten Menurut Golongan SITC
Volume of Exports of Banten Province by SI TC Group
Table

SITC
Golongan Barang
Commodity Group
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

0 Bahan makanan dan binatang hidup /
Food and live animals
80.86 115.06 142.86
1 Minuman dan tembakau /
Beverages and tobacco
1.43 0.78 1.30
2 Bahan-bahan makanan, tidak untuk dimakan /
Raw materials, inedible
200.94 373.12 285.82
3 Bahan bakar pelikan, penyemir dan
bahan-bahan yang berkenaan dengan itu /
Mineral fuels, lubricants, and related materials
1 035.64 739.63 381.48
4 Lemak serta minyak hewan dan nabati /
Animal and vegetable oils and fats
0.50 1.09 1.98
5 Bahan-bahan kimia /
Chemicals
1 523.92 1 256.54 1 524.85
6 Barang-barang buatan pabrik
dirinci menurut bahan /
Manufactured goods classified by materials
1 439.49 1 533.84 1 342.42
7 Mesin dan alat pengangkutan /
Machinery and transport equipment
124.61 135.90 147.57
8 Berbagai jenis barang buatan pabrik /
Miscellaneous manufactured articles
228.70 247.81 232.50
9 Barang-barang transaksi tidak dirinci /
Commodities and transactions
not further specified
- - -

Jumlah / Total 4 636.10 4 403.76 4 060.77




Tabel
14.9
Nilai Ekspor Provinsi Banten Menurut Golongan SITC
Value of Exports of Banten Province by SI TC Group
(FOB value: million US$), 2010-2012
Table

SITC
Golongan Barang
Commodity Group
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

210.36 366.00 384.21
1.04 0.59 1.21
129.08 201.19 197.52
754.19 696.36 376.73
0.51 1.23 1.51
Chemicals
1 576.86 1 718.85 1 794.61
2 360.83 3 047.99 2 829.85
706.90 829.39 870.81
2 625.43 3 282.52 3 246.08
- - -

Jumlah / Total 8 365.21 10 144.12 9 702.53




Tabel
14.10
Volume Ekspor Provinsi Banten Menurut Sepuluh
Golongan HS 2 Dijit (Berat bersih : ribu ton), 2010-2012
Volume of Exports of Banten Province by Ten of 2 Digit HS
Group (Net weight : thousand tons), 2010-2012
Table

HS
Golongan Barang
Commodity Group
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

64 Alas kaki / Footwear, gaiters and the like,
Parts of such articles
103.39 123.55 119.94
74 Tembaga / Copper and articles thereof 95.02 90.90 105.74
29 Bahan kimia organik / Organic chemicals 602.07 580.16 846.72
39 Plastik dan barang dari plastik /
Plastics and articles thereof
491.07 446.74 414.54
40 Karet dan barang dari karet /
Rubber and artilles thereof
58.53 130.02 128.46
84 Mesin-mesin/ pesawat mekanik/ Mechanical
Machine
67.77 72.45 94.95
48 Kertas atau karton / Paper and paperboard,
articles of paper pulp
671.21 527.32 431.16
85 Mesin atau peralatan listrik /
Electrical machinery and equipments
46.05 45.60 41.35
27 Bahan bakar mineral / Mineral fuels, mineral
oils and product of their destilation
1 035.64 740.23 381.48
61 Barang-barang rajutan /
Articles of apparel and clothing accessories,
knitted or crocheteds
20.23 19.36 18.26

Jumlah Sepuluh Golongan Barang /
Total of Ten of 2 Digit HS Group
3 190.99 2 776.32 2 582.60
Barang Lainnya/ Others 1 445.11 1 627.44 1 478.17
Total Ekspor / Total Export 4 636,10 4 403.76 4 060.77




Tabel
14.11
Nilai Ekspor Provinsi Banten Menurut Sepuluh Golongan
HS 2 Dijit (Nilai FOB : juta US$), 2010-2012
Value of Exports of Banten Province by Ten of 2 Digit HS
Group (FOB value : million US$), 2010-2012
Table

HS
Golongan Barang
Commodity Group
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

64 Alas kaki / Footwear, gaiters and the like,
Parts of such articles
1 621.44 2 127.32 2 216.70
74 Tembaga / Copper and articles thereof 717.30 833.87 866.67
29 Bahan kimia organik / Organic chemicals 578.94 673.83 825.75
39 Plastik dan barang dari plastik /
Plastics and articles thereof
701.98 765.54 667.12
40 Karet dan barang dari karet /
Rubber and artilles thereof
202.37 552.32 511.99
84 Mesin-mesin/ pesawat mekanik/ Mechanical
Machine
297.67 346.13 421.04
48 Kertas atau karton / Paper and paperboard,
articles of paper pulp
552.97 481.25 391.77
85 Mesin atau peralatan listrik /
Electrical machinery and equipments
351.75 402.41 377.53
754.19 696.77 376.73
61 Barang-barang rajutan /
Articles of apparel and clothing accessories,
knitted or crocheteds
357.70 391.83 374.15

6 136.31 7 271.29 7 029.44
Total Ekspor / Total Export 8 365.21 10 144.12 9 702.53




Tabel
14.12
Nilai Ekspor Provinsi Banten Menurut Jenis Produk
Value of Exports of Banten Province by Type of Product
(FOB value : million US$), 2010-2012
Table

Jenis Produk /
Type of Product
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Migas /
Oil and Gas
594.32 529.09 158.53
Pertanian /
Agriculture
13.81 40.16 83.54
Industri Pengolahan /
7 754.53 9 559.20 9 456.74
Pertambangan dan Lainnya /
Mining and others
2.54 15.66 3.72

Jumlah / Total 8 365.21 10 144.12 9 702.53




Tabel
14.13
Volume Impor Provinsi Banten Menurut Bulan
Volume of I mports of Banten Province by Month

Table

Bulan / Month 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Januari / January 899.84 1 016.09 886.92
Pebruari / February 1 200.06 1 133.35 1 830.86
Maret / March 965.31 1 249.41 1 118.88
April / April 1 118.60 1 197.38 1 379.52
Mei / May 1 009.01 1 123.09 1 732.38
Juni / June 1 188.52 1 685.56 1 327.98
Juli / July 1 294.01 1 257.86 1 416.98
Agustus / August 1 101.11 1 531.71 1 161.57
September / September 831.12 1 177.28 1 414.28
Oktober / October 903.04 1 131.72 1 510.50
November / November 1 589.66 1 078.38 1 609.15
Desember / December 1 594.12 1 366.79 1 159.67

Jumlah / Total 13 694.39 14 948.63 16 548.69




Tabel
14.14
Nilai Impor Provinsi Banten Menurut Bulan
Value of I mports of Banten Province by Month
(CI F value : million US$), 2010-2012

Table

Bulan / Month 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Januari / January 510.30 737.82 648.95
Pebruari / February 608.84 682.88 1 151.33
Maret / March 629.49 912.90 802.15
April / April 614.89 958.78 994.97
Mei / May 583.36 927.63 1 166.67
Juni / June 648.87 998.89 941.43
Juli / July 627.90 848.52 938.62
Agustus / August 574.79 1 022.34 832.80
Oktober / October 562.10 863.14 1 175.75
November / November 846.92 735.07 1 260.96
Desember / December 990.16 1 028.57 873.28

Jumlah / Total 7 675.59 10 535.84 11 729.69




Tabel
14.15
Volume Impor Provinsi Banten Menurut Pelabuhan/
Bandara Bongkar (Berat bersih : ribu ton), 2010-2012
Volume of I mports of Banten Provinceby Major Port
Table

Pelabuhan / Bandara Bongkar
Port
2010 2011 2012
(1) (1) (2) (3)

- - -
2. Pelabuhan Merak / Merak Port 6 721.64 7 278.84 7 285.72
3. Pelabuhan Cigading / Cigading Port 6 926.18 7 628.02 7 978.65
Tanjung Leneng Port
46.58 41.77 1 284.32
Tanjung Sekong Port
- - -

Jumlah / Total 13 694.39 14 948.63 16 548.69




Tabel
14.16
Nilai Impor Provinsi Banten Menurut Pelabuhan/Bandara
Bongkar (Nilai CIF : juta US$), 2010-2012
Value of I mports of Banten Province by Major Port
(CI F Value: million US$), 2010-2012
Table

Pelabuhan / Bandara Bongkar
Port
2010 2011 2012
(1) (1) (2) (3)

- - -
2. Pelabuhan Merak / Merak Port 5 096.11 6 904.51 6 463.05
3. Pelabuhan Cigading / Cigading Port 2 507.61 3 549.81 3 961.66
Tanjung Leneng Port
71.88 81.52 1 304.98
Tanjung Sekong Port
- - -

Jumlah / Total 7 675.59 10 535.84 11 729.69




Tabel
14.17
Volume Impor Provinsi Banten Menurut Negara Asal
Volume of Imports of Banten Province by Country of Origin
(Net Weight : thousand tons), 2010-2012
Table

Negara Asal
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

ASIA
A S E A N
Singapura / Singapore 1 829.74 1 623.46 1 411.50
Thailand/ Thailand 544.96 1 281.36 1 710.80
Vietnam / Viet Nam 12.71 138.84 162.18
Lainnya / Others 1.13 0.44 0.02

Qatar/ Qatar 333.66 275.70 778.09
India/ India 637.93 957.59 1 474.18
Kuwait/ Quwait 247.17 141.27 438.72
Jepang / Japan 269.80 275.22 312.49
Uni Emirat Arab /
248.37

252.98

350.97
Lainnya / Others 647.37 731.76 336.45

AFRIKA / AFRICA
Aljazair/ Algeria 0.00 0.00 33.00
Mesir/ Egypt 57.19 0.00 1.81

AUSTRALIA & OCEANIA
Australia/ Australia 1 182.23 1 410.58 1 607.37
Pulau Marshall/ Marshall Island 0.00 11.63 1.35
Selandia Baru/ New Zealand 0.00 0.00 4.00




Negara Tujuan
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

AMERIKA / AMERICA
NAFTA
Kanada / Canada 10.00 29.98 30.73
Meksiko / Mexico 5.00 1.72 0.00

Brazilia/ Brazil 2 102.13 1 658.75 1 580.24
Argentina/ Argentina 1 081.24 1 521.20 1 247.04
Panama/ Panama 15.13 3.55 3.12
Chili / Chile 1 072.31 625.26 147.68
Lainnya / Others 17.28 75.95 105.55

EROPA / EUROPE
Perancis/ France 0.28 2.36 1.18
Swedia / Sweden 7.49 13.21 15.81
Belgia/ Belgium 2.14 2.95 3.67
Italia / Italy 4.73 19.13 7.83
Belanda/ Netherland 44.27 0.01 0.80

Union

Rusia / Russian 643.63 669.11 1 286.60
Ukraina / Ukraine 4.74 13.69 127.48
Norwegia/ Norway 0.00 0.00 8.00

Jumlah / Total 13 694.39 14 948.63 16 548.69

Sumber / Source :

BPS Provinsi Banten / BPS Statistics of Banten Province



Tabel
14.18
Nilai Impor Provinsi Banten Menurut Negara Asal
Value of I mports of Banten Province by Country of Origin
(CI F Value : million US$), 2010-2012
Table

Negara Asal
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

ASIA
A S E A N
Singapura / Singapore 1 614.98 1 885.27 1 638.60
Vietnam / Viet Nam 8.24 63.45 46.54

Qatar/ Qatar 300.40 314.05 788.97
India/ India 416.66 633.96 775.02
Kuwait/ Quwait 185.64 137.20 454.36
Jepang / Japan 293.97 369.04 379.48
Uni Emirat Arab /
185.00

266.33

348.82
Lainnya / Others 472.80 799.60 351.63

AFRIKA / AFRICA
Aljazair/ Algeria 000 0.00 27.95
Mesir/ Egypt 41.00 0.00 3.17

AUSTRALIA & OCEANIA
Pulau Marshall/ Marshall Island 0.00 8.30 16.80
Selandia Baru/ New Zealand 0.01 0.00 1.48




Negara Tujuan
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

AMERIKA / AMERICA
NAFTA
Kanada / Canada 2.95 11.13 14.61
Meksiko / Mexico 7.37 4.44 0.00

Brazilia/ Brazil 673.62 640.55 695.14
Panama/ Panama 22.31 2.78 49.60
Chili / Chile 168.63 151.78 29.00
Lainnya / Others 16.32 47.63 30.24

EROPA / EUROPE
Perancis/ France 1.25 3.26 21.04
Swedia / Sweden 9.45 16.32 19.44
Belgia/ Belgium 1.00 3.76 14.70
Italia / Italy 5.60 26.36 11.77
Belanda/ Netherland 33.58 0.03 1.36

Eropa Lainnya/ Rest of Europe Union
Rusia / Russian 337.37 399.51 725.89
Ukraina / Ukraine 3.78 10.64 47.82
Norwegia/ Norway 0.00 0.00 7.10

Jumlah / Total 7 675.59 10 535.84 11 729.69

Sumber / Source :

BPS Provinsi Banten / BPS Statistics of Banten Province



Tabel
14.19
Volume Impor Provinsi Banten Menurut Golongan SITC
Volume of I mports of Banten Province by SI TC Group
Table

SITC
Golongan Barang
Commodity Group
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

2 550.87 4 234.87 4 844.01
- - -
4 208.65 3 691.86 2 880.74
3 043.64 2 906.39 3 003.18
- 0.00 0.00
Chemicals
2 727.36 2 976.75 3 350.73
1 060.40 970.00 2 338.79
98.82 163.97 126.62
4.65 4.78 4.62
0.00 0.00 0.00

Jumlah / Total 13 694.40 14 948.63 16 548.69




Tabel
14.20
Nilai Impor Provinsi Banten Menurut Golongan SITC
Value of I mports of Banten Province by SI TC Group
(Value CI F : million US$), 2010-2012
Table

SITC
Golongan Barang
Commodity Group
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

973.28 2.092.40 2 285.23
- - -
691.05 805.48 591.66
2.230.04 2.846.92 2 906.09
- 0.01 0.00
Chemicals
2.757.14 3.629.50 3 790.10
661.72 741.80 1 411.23
347.57 405.50 730.99
14.79 14.23 14.39
0.00 0.01 0.00

Jumlah / Total 7.675.59 10.535.84 11 729.69




Tabel
14.21
Volume Impor Provinsi Banten Menurut Sepuluh
Golongan HS 2 Dijit (Berat bersih : ribu ton), 2010-2012
Volume of I mports of Banten Province by Ten of 2 Digit HS
Group (Net weight : thousand tons), 2010-2012
Table

HS
Golongan Barang
Commodity Group
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

29 Bahan kimia organik / Organic chemicals 2 494.77 2 568.37 2 766.24
3 043.64 2 906.39 3 003.18
72 Besi dan baja / Iron and steel 1 132.08 947.84 2 018.80
17 Gula dan kembang gula /
Sugar and sugar confectionary
543.43 1 522.15 1 851.20
23 Ampas sisa industri makanan /
Residues and waste from the food industries
1 016.70 1 010.19 1 154.99
10 Gandum-ganduman / Cereals 990.70 1 702.46 1 837.82
84 Mesin-mesin dan Pesawat mekanik /
Machinery and mechanical appliances
21.54 32.55 82.34
12 Biji-bijian berminyak / Oil seeds and
cleaginous fruits, grains, seed, and fruits
415.28 518.44 508.41
73 Benda-benda dari besi dan baja/ Product of
iron and steel
26.25 79.59 91.45
26 Bijih, kerak, dan abu logam /
Ores, slag and ash
2 288.19 1 599.34 766.84

11 972.58 12 887.33 14 081.29
Total Impor / Total Import 13 694.39 14 948.63 16 548.69




Tabel
14.221
Nilai Impor Provinsi Banten Menurut Sepuluh Golongan
HS 2 Dijit (Nilai CIF : juta US$), 2010-2012
Value of I mports of Banten Province by Ten of 2 Digit HS
Group (CI F value : million US$), 2010-2012
Table

HS
Golongan Barang
Commodity Group
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5)

29 Bahan kimia organik / Organic chemicals 2 578.03 3 349.33 3 451.71
2 230.04 2 846.92 2 906.09
72 Besi dan baja / Iron and steel 615.75 637.64 1 175.96
17 Gula dan kembang gula /
Sugar and sugar confectionary
314.86 1 052.61 1 096.83
23 Ampas sisa industri makanan /
Residues and waste from the food industries
412.32 453.17 601.39
10 Gandum-ganduman / Cereals 245.90 586.44 587.01
84 Mesin-mesin dan Pesawat mekanik /
Machinery and mechanical appliances
111.19 147.47 465.47
12 Biji-bijian berminyak / Oil seeds and
cleaginous fruits, grains, seed, and fruits
198.00 295.80 327.73
73 Benda-benda dari besi dan baja/ Product of
iron and steel
70.29 145.13 217.37
26 Bijih, kerak, dan abu logam /
Ores, slag and ash
390.29 381.85 174.64

7 166.67 9 896.37 11 004.20
Barang Lainnya/ Others 508.92 639.46 725.48
Total Ekspor / Total Export 7.675.59 10.535.84 11 729.69




Tabel
14.23
Nilai Impor Provinsi Banten Menurut Golongan
Penggunan Barang (Nilai CIF : juta US$), 2010-2012
Value of Imports of Banten Province by Broad Economic
Category (CI F value : million US$), 2010-2012
Table

Jenis Penggunaan /
Type of Product
2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4)

Barang konsumasi /
Consumption goods
256.10 393.36 351.14
Bahan baku dan barang
penolong / Raw materials and
auxiliary goods
7 171.47 9 837.05 10 888.56
Barang modal / Capital goods 248.03 305.43 489.98

Jumlah / Total 7 675.59 10 535.84 11 729.69


15

PENDAPATAN REGIONAL
Regional Income

BAB XV PENDAPATAN REGIONAL


Penjelasan Teknis

1. Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) pada tingkat regional
(provinsi dan kabupaten/kota)
menggambarkan kemampuan suatu
wilayah untuk menciptakan output
(nilai tambah) pada suatu waktu
tertentu. Untuk menyusun PDB
maupun PDRB digunakan 2
pendekatan yaitu sektoral dan
penggunaan. Keduanya menyaji-
kan komposisi data nilai tambah
dirinci menurut sumber kegiatan
ekonomi (sektoral) dan menurut
komponen penggunaannya. PDRB
dari sisi sektoral merupakan
penjumlahan seluruh komponen
nilai tambah bruto yang mampu
diciptakan oleh sektor-sektor
ekonomi atas berbagai aktivitas
produksinya. Sedangkan dari sisi
penggunaan menjelaskan tentang
penggunaan dari nilai tambah
tersebut.

2. Penyajian PDRB menurut sektor
dirinci menurut total nilai tambah
dari seluruh sektor ekonomi yang
mencakup sektor Pertanian;
Pertambangan dan Penggalian;
Industri Pengolahan; Listrik, Gas
dan Air Bersih; Konstruksi;
Perdagangan, Hotel dan Restoran;
Pengangkutan dan Komunikasi;
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan; dan Jasa-jasa.

Catatan Teknis

1. The basic measure of the output
arising from economic activity is
known as Gross Regional
Domestic Product (GRDP) at
the regional level (provinces/
regencies / municipalities). To
compile these statistics, two
approaches have been used, i.e.
"production approach" and
"expenditure approach". The first
approach is to measure value
added produced by various kinds
of economic activities, while the
second approach is to measure
final uses of the country's output.
In other words, GRDP is the sum
of total value added produced by
all economic sectors (activities)
and the way of using it.

2. GRDP by sector is classified
by types of economic activities
such as Agriculture; Mining
and Quarrying; Manufacturing;
Electricity, Gas and Water
Supply; Construction; Trade,
Hotels and Restaurants;
Transport and Communication;
Finance, Real Estate and
Business Services; and other
Services.

REGIONAL INCOME CHAPTER XV


3. PDRB menurut penggunaan
dirinci menurut komponen penge-
luaran konsumsi rumah tangga
(termasuk lembaga nirlaba),
pengeluaran konsumsi pemerintah,
pembentukan modal tetap bruto,
perubahan inventori, ekspor dan
impor.

4. Pengeluaran konsumsi rumah
tangga mencakup berbagai penge-
luaran konsumsi akhir rumah
tangga atas barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan individu
ataupun kelompok secara langsung.
Pengeluaran rumah tangga di
sini mencakup pembelian untuk
makanan dan bukan makanan
(barang dan jasa) di dalam negeri
maupun di luar negeri. Termasuk
pula di sini pengeluaran lembaga
nirlaba yang tujuan kegiatannya
adalah untuk melayani keperluan
rumah tangga.

5. Pengeluaran konsumsi pemerintah
mencakup pengeluaran pemerintah
untuk belanja pegawai, penyu-
sutan maupun belanja barang
(termasuk biaya perjalanan, peme-
liharaan dan pengeluaran rutin
lainnya), baik yang dilakukan oleh
pemerintah pusat maupun peme-
rintah daerah.

6. Pembentukan Modal Tetap Bruto
mencakup pengadaan, pembuatan
dan pembelian barang modal.
Barang modal dimaksud adalah
barang-barang yang digunakan
untuk proses produksi, tahan lama
atau yang mempunyai umur
pemakaian lebih dari satu tahun
3. GRDP by type of expenditures is
classified into: Private consump-
tion expenditure (household and
non-profit institution); Govern-
ment consumption expenditure;
Gross fixed capital formation;
Changes in inventories; Exports
and Imports.

4. Household consumption expen-
ditures consist of expenditures
incurred by households, which
are used for both individual or
collective needs. Household
consumptions are classified into
food and non-food (goods and
services) expenditures that may
take place in domestic or abroad
Expenditures here include expen-
ditures of Nonprofit institutions
serving households.

5. Government consumption expen-
ditures consist of expenditures for
the compensation of employees,
capital consumption (deprecia-
tion) and intermediate consump-
tion (including travel allowance,
maintenance cost, and other
routine expenditures) spent by
either central or local
government.

6. Gross fixed capital formation
consists of resident producers
acquisitions, less disposals, of
fixed assets during a given period
plus certain addition to the value
of non-produced assets done
by the productive activity of
producer or institutional units.



seperti bangunan, mesin-mesin
dan alat angkutan. Termasuk pula
di sini perbaikan besar (berat)
yang sifatnya memperpanjang
umur atau mengubah bentuk atau
kapasitas barang modal tersebut.
Pengeluaran barang modal untuk
keperluan militer tidak dicakup di
sini tetapi digolongkan sebagai
konsumsi pemerintah.

7. Ekspor barang dan jasa merupakan
transaksi perdagangan barang dan
jasa dari penduduk (residen) ke
bukan penduduk (non-residen).
Impor barang dan jasa adalah
transaksi perdagangan dari bukan
penduduk ke penduduk. Ekspor
atau impor barang terjadi
pada saat terjadi perubahan
hak kepemilikan barang antara
penduduk dengan bukan penduduk
(dengan atau tanpa perpindahan
fisik barang tersebut).

8. Produk Regional Domestik Bruto
maupun agregat turunannya disaji-
kan dalam 2 (dua) versi penilaian,
yaitu atas dasar "harga berlaku"
dan atas dasar "harga konstan".
Disebut sebagai harga berlaku
karena seluruh agregat dinilai
dengan menggunakan harga pada
tahun berjalan, sedangkan harga
konstan penilaiannya didasarkan
kepada harga satu tahun dasar
tertentu. Dalam publikasi di sini
digunakan harga tahun 2000
sebagai dasar penilaian.

Fixed assets are tangible and
intangible assets produced
as outputs from processes of
production that are used by
themselves and repeatedly, or
continuously in process of
production for more than one
year. The expenditure for military
purposes are classified as
government expenditure not as
capital formation.

7. Exports of goods and services
consist of transactions of goods
and services from residents to
non-residents. Imports of goods
and services consist of transac-
tion of goods and services
from non-residents to residents.
Exports and imports of goods
occur when there are changes in
ownership of goods between
residents and nonresidents (with
or without physical movements of
goods across frontiers).

8. GRDP and its aggregations are
presented in two forms: at current
market prices and at constant
base year market prices. In
presenting current market prices,
all aggregates are valued at
current market prices, while base
year constant market prices are
shown by valuing all aggregates
at fixed base year prices. Year of
2000 is used as the base year in
this publication.



9. Laju pertumbuhan Produk Domes-
tik Regional Bruto diperoleh dari
perhitungan PRDB atas dasar
harga konstan. Diperoleh dengan
cara mengurangi nilai PDRB pada
tahun ke-n terhadap nilai pada
tahun ke n-1 (tahun sebelumnya),
dibagi dengan nilai pada tahun ke
n-1, kemudian dikalikan dengan
100 persen. Laju pertumbuhan
menunjukkan perkembangan
agregat pendapatan dari satu
waktu tertentu terhadap waktu
sebelumnya.

10. PDRB per kapita diperoleh dari
PDRB atas dasar harga berlaku
dibagi dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun.

9. Growth rate of Gross Regional
Domestic Product (GRDP) is
derived from GRDP at constant
market prices. It is obtained by
subtracting the value of GRDP
year n with the value of GRDP
year n-1, divided by the value of
GRDP year n-1 then multiplied
by 100 percent. The growth rate
of GRDP explains the income
growth during the given period.

10. Per capita GRDP derived from
GRDP at current market prices
divided by mid-year population.



15.1. PDRB PROVINSI BANTEN
GRDP OF BANTEN PROVI NCE

Tabel
15.1.1
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
(miliar rupiah), 2010-2012
Gross Regional Domestic Product of Banten Province
at Current Market Prices by I ndustrial Origin
(billion rupiahs), 2010-2012
Table

Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan /
Agriculture, Livestock, Forestry and Fishery
14 210.40 15 285.44 16 762.48
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 9 004.58 9 770.56 10 519.68
b. Tanaman Perkebunan / Nona-Food Crops 987.03 1 022.77 1 140.97
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya/ Livestock and its Products 2 942.00 3 072.02 3 474.18
d. Kehutanan / Forestry 65.96 72.47 78.41
e. Perikanan / Fishery 1 210.84 1 347.61 1 549.25
2. Pertambangan dan Penggalian / Minning and Quarrying 183.94 201.03 223.22
a. Minyak dan Gas Bumi / Crude-Petroleum and Natural Gas - - -
b. Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil Gas Minning 37.03 39.07 41.49
c. Penggalian / Quarrying 146.91 161.97 181.73
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry 83 123.18 91 675.16 97 799.41
a. Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry - - -
1). Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery - - -
2). Gas Alam Cair / Liquefied Natural Gas (LNG) - - -
b. Industri Bukan Migas /
Non-Oil and Gas Manufacturing Industry
83 123.18 91 675.16 97 799.41
1). Makanan, Minuman, dan Tembakau /
Food, Beverages, and Tobacco Industries
5 457.16 6 123.86 7 216.35
2). Tekstil, Barang Kulit, dan Alas Kaki /
Textile, Leather Products, and Footwear
22 443.23 25 200.55 26 405.23
3). Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya /
Wood Products and Other Wood Products
1 278.04 1 375.18 1 217.93
4). Kertas dan Barang Cetakan / Paper and Printing 2 750.55 3 042.45 3 573.55
5). Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet /
Fertilizers, Chemical and Rubber Products
23 446.76 24 677.70 25 014.59
6). Semen dan Barang Galian bukan Logam /
Cement and Non-metalic Quarrying Product
2 182.17 2 399.07 2 964.32
7). Logam Dasar, Besi dan Baja / Basic Metal, Iron and Steel
Printing
8 878.58 9 998.16 11 170.19
8). Alat Angkutan, Mesin, dan Peralatannya /
Transport Equipment, Machinnery, and Appartus
15 775.98 17 837.24 19 177.45
9). Barang Lainnya / Other Manufacturing Product 910.70 1 020.94 1 059.80




Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

4. Listrik, Gas dan Air Bersih / Electricity, Gas and Water
Supply
6 097.95 6 822.96 7 830.03
a. Listrik / Electricity 3 914.70 4 395.70 5 018.57
b. Gas Kota / Pipe-Gas 2 080.59 2 313.99 2 689.31
c. Air Bersih / Water Supply 102.66 113.26 122.15
5. Konstruksi / Construction 5 974.71 6 843.32 7 854.54
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restorant 31 312.66 35 563.25 40 957.99
a. Perdagangan Besar dan Eceran /Wholesale and Retail Trade 26 108.35 29 768.82 34 560.91
b. Hotel / Hotel 151.94 164.90 188.71
c. Restoran / Restorant 5 052.37 5 629.53 6 208.37
7. Pengangkutan dan Komunkasi / Transport and Communication 15 173.54 17 638.08 20 150.70
a. Pengangkutan / Transport 12 786.39 14 959.80 17 170.62
1). Angkutan Rel /Railways Transport 59.29 65.40 74.20
2). Angkutan Jalan Raya / Road Transport 7 315.12 8 476.29 9 517.61
3). Angkutan Laut / Sea Transport 684.39 740.55 783.47
4). Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan /
River, Lake, and Ferry Transport
206.50 221.53 242.98
5). Angkutan Udara / Air Transport 2 889.12 3 603.68 4 462.80
6). Jasa Penunjang Angkutan /
Transport Supporting Services
1 631.98 1 852.34 2 089.55
b. Komunikasi / Communication 2 387.14 2 678.28 2 980.08
1) . Pos dan Telekomunikasi 2 387.14 2 678.28 2 980.08
2) . Jasa Penunjang komunikasi - - -
8. Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan /
Financial, Real Estate, and Business Services
6 557.64 7 361.39 8 301.12
a. Bank 2 275.31 2 621.03 3 015.43
b. Lembaga Keuangan bukan Bank /
Non-Bank Financial Institutions
323.89 368.20 422.79
c. Jasa Penunjang Keuangan /
Finance Supporting Services
- - -
d. Real Estate 3 454.72 3 798.55 4 220.04
e. Jasa Perusahaan / Business Service 503.72 573.61 642.86




Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

9. Jasa-Jasa / Services 9 113.58 10 836.88 12 977.12
a. Pemerintahan Umum / General Government 4 768.90 5 707.60 6 965.00
1). Adm Pemerintah dan Pertahanan - - -
2). Jasa Pemerintah dan lainnya - - -
b. Swasta / Private 4 344.67 5 129.28 6 012.12
1). Sosial Kemasyarakatan / Social and Community Services 1 327.29 1 614.60 1 939.39
2). Hiburan dan Rekreasi /
Entertainment and Recreation Services
104.21 117.16 136.05
3). Perorangan dan Rumahtangga /
Individual and Household Services
2 913.18 3 397.51 3 936.68

Gross Regional Domestic Product
171 747.59 192 227.50 212 856.63


Catatan / Note :
*)
Angka Perbaikan / Revised Figures

**)
Angka Sementara / Preliminary Figures



Tabel
15.1.2
Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah), 2010-2012
at 2000 Constant Market Prices by I ndustrial Origin
Table

Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

6 716.03 6 921.46 7 235.89
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 3 792.61 3 865.14 4 034.47
b. Tanaman Perkebunan / Nona-Food Crops 562.36 578.98 601.20
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya/ Livestock and its Products 1 598.21 1 666.23 1 738.18
e. Perikanan / Fishery 725.66 771.64 821.01
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry 44 911.37 47 034.18 48 517.64
44 911.37 47 034.18 48 517.64
4 006.94 4 342.05 4 857.09
12 328.92 13 227.39 13 501.82
526.24 535.26 455.34
4). Kertas dan Barang Cetakan / Paper and Printing 1 250.59 1 316.05 1 491.60
17 496.77 17 644.41 17 524.43
678.70 721.95 853.20
Printing
3 285.67 3 545.80 3 863.07
4 863.39 5 201.55 5 472.59
9). Barang Lainnya / Other Manufacturing Product 474.16 499.72 498.50




Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

Supply
3 294.80 3 442.17 3 661.16
a. Listrik / Electricity 2 242.13 2 395.72 2 612.46
b. Gas Kota / Pipe-Gas 988.85 978.74 977.90
5. Konstruksi / Construction 2 382.08 2 590.50 2 821.04
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restorant 16 488.08 18 051.20 20 087.54
a. Perdagangan Besar dan Eceran /Wholesale and Retail Trade 14 009.11 15 362.15 17 249.44
b. Hotel / Hotel 97.42 104.14 112.58
c. Restoran / Restorant 2 381.55 2 584.91 2 725.52
7. Pengangkutan dan Komunkasi / Transport and Communication 7 602.95 8 454.16 9 331.13
a. Pengangkutan / Transport 6 040.18 6 701.43 7 367.74
2). Angkutan Jalan Raya / Road Transport 2 679.99 3 020.57 3 311.87
111.22 116.68 123.67
5). Angkutan Udara / Air Transport 1 903.17 2 150.21 2 433.87
902.73 959.61 1 028.41
b. Komunikasi / Communication 1 562.77 1 752.73 1 963.39
3) . Pos dan Telekomunikasi 1 562.77 1 752.73 1 963.39
3 256.35 3 488.60 3 762.24
a. Bank 1 171.80 1 266.06 1 378.95
147.81 160.19 175.18
- - -
d. Real Estate 1 663.41 1 767.36 1 891.87




Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

9. Jasa-Jasa / Services 3 805.07 4 122.94 4 475.04
a. Pemerintahan Umum / General Government 1 813.83 1 926.85 2 079.29
b. Swasta / Private 1 991.24 2 196.09 2 395.75
1). Sosial Kemasyarakatan / Social and Community Services 552.49 620.73 687.20
68.71 73.76 79.83
1 370.04 1 501.59 1 628.73

88 552.19 94 206.71 99 999.85


Catatan / Note :
*)

**)



Tabel
15.1.3
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto
Provinsi Banten Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha, 2010-2012
Percentage Distribution of Gross Regional Domestic
Product of Banten Province at Current Market Prices
by I ndustrial Origin, 2010-2012
Table

Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

8.27 7.95 7.88
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 5.24 5.08 4.94
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya/ Livestock and its Products 1.71 1.60 1.63
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry 48.40 47.69 45.95
48.40 47.69 45.95
3.18 3.19 3.39
13.07 13.11 12.41
0.74 0.72 0.57
4). Kertas dan Barang Cetakan / Paper and Printing 1.60 1.58 1.68
13.65 12.84 11.75
1.27 1.25 1.39
Printing
5.17 5.20 5.25
9.19 9.28 9.01
9). Barang Lainnya / Other Manufacturing Product 0.53 0.53 0.50




Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

Supply
3.55 3.55 3.68
a. Listrik / Electricity 2.28 2.29 2.36
b. Gas Kota / Pipe-Gas 1.21 1.20 1.26
5. Konstruksi / Construction 3.48 3.56 3.69
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restorant 18.23 18.50 19.24
a. Perdagangan Besar dan Eceran /Wholesale and Retail Trade 15.20 15.49 16.24
b. Hotel / Hotel 0.09 0.09 0.09
c. Restoran / Restorant 2.94 2.93 2.92
7. Pengangkutan dan Komunkasi / Transport and Communication 8.83 9.18 9.47
a. Pengangkutan / Transport 7.44 7.78 8.07
2). Angkutan Jalan Raya / Road Transport 4.26 4.41 4.47
0.12 0.12 0.11
5). Angkutan Udara / Air Transport 1.68 1.87 2.10
0.95 0.96 0.98
b. Komunikasi / Communication 1.39 1.39 1.40
5) . Pos dan Telekomunikasi 1.39 1.39 1.40
3.82 3.83 3.90
a. Bank 1.32 1.36 1.42
0.19 0.19 0.20
- - -
d. Real Estate 2.01 1.98 1.98




Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

9. Jasa-Jasa / Services 5.31 5.64 6.10
a. Pemerintahan Umum / General Government 2.78 2.97 3.27
b. Swasta / Private 2.53 2.67 2.82
0.06 0.06 0.06
1.70 1.77 1.85

100.00 100.00 100.00


Catatan / Note :
*)

**)



Tabel
15.1.4
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Provinsi Banten Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha (persen), 2010-2012
Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of
Banten Province at 2000 Constant Market Prices
by I ndustrial Origin (percent), 2010-2012
Table

Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

9.01 3.06 4.54
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 8.84 1.91 4.38
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya/ Livestock and its Products 11.71 4.26 4.32
3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry 3.41 4.73 3.15
3.41 4.73 3.15
5.44 8.36 11.86
4.63 7.29 2.07
2.09 1.72 (14.93)
4). Kertas dan Barang Cetakan / Paper and Printing 3.21 5.23 13.34
(0.43) 0.84 (0.68)
4.47 6.37 18.18
Printing
7.48 7.92 8.95
11.13 6.95 5.21
9). Barang Lainnya / Other Manufacturing Product 1.81 5.39 (0.24)




Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

Supply
12.74 4.47 6.36
a. Listrik / Electricity 6.21 6.85 9.05
b. Gas Kota / Pipe-Gas 31.43 (1.02) (0.09)
5. Konstruksi / Construction 8.08 8.75 8.90
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran / Trade, Hotel and Restorant 8.88 9.48 11.28
a. Perdagangan Besar dan Eceran /Wholesale and Retail Trade 9.18 9.66 12.29
b. Hotel / Hotel 7.10 6.90 8.11
c. Restoran / Restorant 7.19 8.54 5.44
7. Pengangkutan dan Komunkasi / Transport and Communication 11.37 11.20 10.37
a. Pengangkutan / Transport 10.46 10.95 9.94
2). Angkutan Jalan Raya / Road Transport 11.15 12.71 9.64
3). Angkutan Laut / Sea Transport (2.10) 2.47 3.35
6.52 4.91 5.99
5). Angkutan Udara / Air Transport 16.46 12.98 13.19
3.99 6.30 7.17
b. Komunikasi / Communication 15.01 12.16 12.02
7) . Pos dan Telekomunikasi 15.01 12.16 12.02
7.09 7.13 7.84
a. Bank 5.87 8.04 8.92
8.36 8.38 9.36
- - -
d. Real Estate 7.79 6.25 7.04




Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

9. Jasa-Jasa / Services 4.74 8.35 8.54
a. Pemerintahan Umum / General Government
2.89 6.23 7.91
1). Adm Pemerintah dan Pertahanan
- - -
2). Jasa Pemerintah dan lainnya
- - -
b. Swasta / Private 6.47 10.29 9.09
4.38 7.35 8.23
7.38 9.60 8.47

6.11 6.39 6.15


Catatan / Note :
*)

**)



Tabel
15.1.5
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran
at Current Market Prices by Type of Expenditure
Table

Jenis Pengeluaran
Type of Expenditure
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Household Consumption Expenditure
76 792.65 86 468.95 95 184.92
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba
Uncommercial Institution Consumption
Expenditure
968.45 1 129.50 1 266.45
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
General Government Consumption
Expenditure
7 477.79 9 144.40 9 985.54
Gross Fixed Capital Formation
54 610.28 61 998.87 74 232.87
5. Perubahan Inventory
Changes in Inventory
843.35 1 006.09 1 047.84
6. Ekspor Barang dan Jasa
Export of Goods and Services
131 561.13 160 568.47 182 836.09
7. Dikurangi : Impor Barang dan Jasa
Less : Import of Goods and Services
100 552.08 127 088.78 151 697.10

171 747.59 192 227.50 212 856.63


Catatan / Note :
*)

**)



Tabel
15.1.6
Menurut Jenis Pengeluaran (miliar rupiah), 2010-2012
at 2000 Constant Market Prices by Type of Expenditure
Table

Jenis Pengeluaran
Type of Expenditure
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

33 248.91 34 904.03 36 773.43
Expenditure
358.78 392.18 416.62
Expenditure
2 692.73 2 936.21 3 098.76
14 843.11 16 088.80 18 561.70
343.87 372.64 383.92
93 644.22 104 460.82 113 822.19
56 579.43 64 947.99 73 056.79

88 552.19 94 206.71 99 999.85


Catatan / Note :
*)

**)


Tabel
15.1.7
Menurut Jenis Pengeluaran, 2010-2012
by Type of Expenditure, 2010-2012
Table

Jenis Pengeluaran
Type of Expenditure
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

44.71 44.46 44.72
Expenditure
0.56 0.56 0.59
Expenditure
4.35 4.76 40.69
31.80 32.25 34.87
0.49 0.52 0.49
76.60 83.53 85.90
58.52 66.11 71.27

100.00 100.00 100.00


Catatan / Note :
*)

**)



Tabel
15.1.8
Menurut Jenis Pengeluaran (persen), 2010-2012
by Type Expenditure (percent), 2010-2012
Table

Jenis Pengeluaran
Type of Expenditure
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

5.39 4.98 5.36
Expenditure
9.14 9.31 6.23
Expenditure
1.08 9.04 5.54
7.55 8.39 15.37
9.72 8.37 3.03
11.86 11.55 8.96
15.67 14.79 12.49

6.11 6.39 6.15


Catatan / Note :
*)

**)


Tabel
15.1.9
Perkembangan Beberapa Agregat PDRB dan
PDRB per Kapita di Provinsi Banten, 2010-2012
Trend of Several GRDP Agregates and per Capita
GRDP in Banten Province, 2010-2012
Table

Uraian
Description
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

1. Nilai Absolut
Absolute Values

a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (miliar rupiah)
GRDP at Current Market Prices (billion rupiahs)
171 747.59 192 227.50 212 856.63
b.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
(miliar rupiah) / GRDP at 2000 Constant Market
Prices (billion rupiahs)
88 552.19 94 206.71 99 999.85
c. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa)
Mid Year Population (person)
10 632 166 10 924 767 11 200 933
d. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
(ribu rupiah) / GRDP per Capita at Current
Market Prices (thousand rupiahs)
16 153.58 17 595.57 19 003.47
e. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan
2000 (ribu rupiah) / GRDP per Capita at 2000
Constant Market Prices (thousand rupiahs)
8 328.71 8 623.22 8 927.81

2. Indeks Perkembangan (2000 = 100,00)
Growth Index

a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
GRDP at Current Market Prices
324.50 363.19 402.17
b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
GRDP at 2000 Constant Market Prices
167.31 177.99 188.94
c. Jumlah Penduduk Pertengahan tahun
Mid Year Population
132.01 135.64 139.07
GRDP per Capita at Current Market Prices
245.81 267.75 289.18
e. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan
2000 / GRDP per Capita at 2000 Constant
Market Prices
126.74 131.22 135.86




Uraian
Description
2 0 1 0 2 0 1 1
*)
2 0 1 2
**)

(1) (2) (3) (4)

3. Indeks Berantai
Chain Index

a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
GRDP at Current Market Prices
112.58 111.92 110.73
b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
GRDP at 2000 Constant Market Prices
106.11 106.39 106.15
c. Jumlah Penduduk Pertengahan tahun
Mid Year Population
102.50 102.75 102.53
GRDP per Capita at Current Market Prices
109.84 108.93 108.00
e. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
GRDP per Capita at 2000 Constant Market Prices
103.52 103.54 103.53

4. Indeks Harga Implisit PDRB
Implicit Price Index of GRDP
193.95 204.05 212.86


Catatan / Note :
*)

**)



15.2. PDRB MENURUT KABUPATEN/KOTA
GRDP BY REGENCY/MUNI CI PALI TY

Tabel
15.2.1
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten/Kota
at Current Market Prices by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
2 0 1 0 2 0 1 1
1)
2 0 1 2
2)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 8 680.17 9 586.09 10 705.32
2. Lebak 8 456.67 9 312.03 10 271.99
3. Tangerang 34 866.22 39 414.37 44 119.45
4. Serang 12 694.79 14 207.17 15 714.91

Kota / Municipality
5. Tangerang 56 921.25 63 675.06 70 200.92
6. Cilegon 31 259.03 34 490.32 38 218.71
7. Serang 5 657.12 6 341.71 7 085.63

Jumlah (8 Kabupaten/Kota)
Total (8 Regencies/Municipalities)
170 147.53 190 250.65 211 287.98


Catatan / Note :
1)

2)


Tabel
15.2.2
Menurut Kabupaten/Kota (miliar rupiah), 2010-2012
at 2000 Constant Market Prices by Regency/Municipality
Table

Kabupaten/Kota
2 0 1 0 2 0 1 1
1)
2 0 1 2
2)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 4 321.14 4 547.85 4 803.37
2. Lebak 4 156.14 4 387.62 4 607.59
3. Tangerang 18 483.03 19 725.85 20 951.89
4. Serang 7 164.73 7 536.10 7 920.12

Kota / Municipality
5. Tangerang 29 402.85 31 414.10 33 428.91
6. Cilegon 17 107.19 18 228.29 19 470.57
7. Serang 2 884.09 3 110.51 3 330.16

88 885.82 94 774.15 100 816.08


Catatan / Note :
1)

2)



Tabel
15.2.3
Menurut Kabupaten/Kota, 2010-2012
by Regency/Municipality, 2010-2012
Table

Kabupaten/Kota
2 0 1 0 2 0 1 1
1)
2 0 1 2
2)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 5.10 5.04 5.07
2. Lebak 4.97 4.89 4.86
3. Tangerang 20.49 20.72 20.88
4. Serang 7.46 7.47 7.44

Kota / Municipality
5. Tangerang 33.45 33.47 33.23
6. Cilegon 18.37 18.13 18.09
7. Serang 3.32 3.33 3.35

100.00 100.00 100.00
5,77 4,69 5,94

Catatan / Note :
1)

2)



Tabel
15.2.4
per Kapita Provinsi Banten Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Kabupaten/Kota (persen), 2010-2012
Growth Rate of per Capita Gross Regional Domestic
by Regency/Municipality (percent), 2010-2012
Table

Kabupaten/Kota
2 0 1 0 2 0 1 1
1)
2 0 1 2
2)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang
12.13 7.48 11.03
2. Lebak
10.90 7.17 8.75
3. Tangerang
9.00 10.02 7.99
4. Serang
9.01 8.92 9.11

Kota / Municipality
5. Tangerang
12.29 8.87 7.21
6. Cilegon
9.24 7.38 8.41
7. Serang
11.54 9.10 9.08
9.72 10.83 9.11

10.61 8.82 8.32


Catatan / Note :
1)

2)



Tabel
15.2.5
Menurut Kabupaten/Kota (persen), 2010-2012
by Regency/Municipality (percent), 2010-2012
Table

Kabupaten/Kota
2 0 1 0 2 0 1 1
1)
2 0 1 2
2)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 7.16 5.25 5.62
2. Lebak 6.69 5.57 5.01
3. Tangerang 6.33 6.72 6.22
4. Serang 4.58 5.18 5.10

Kota / Municipality
5. Tangerang 6.68 6.84 6.41
6. Cilegon 5.30 6.55 6.82
7. Serang 7.68 7.85 7.06

6.33 6.62 6.38


Catatan / Note :
1)

2)



Tabel
15.2.6
Produk Domestik Regional Bruto per Kapita
Menurut Kabupaten/Kota (juta rupiah), 2010-2012
Per Capita Gross Regional Domestic Product of
Banten Province at Current Market Prices by
Regency/Municipality (million rupiahs), 2010-2012
Table

Kabupaten/Kota
2 0 1 0 2 0 1 1
1)
2 0 1 2
2)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency
1. Pandeglang 7.55 8.12 9.01
2. Lebak 7.02 7.53 8.18
3. Tangerang 12.30 13.53 14.61
4. Serang 9.05 9.86 10.75

Kota / Municipality
5. Tangerang 31.65 34.45 36.94
6. Cilegon 83.46 89.62 97.15
7. Serang 9.79 10.68 11.65

16.00 17.41 18.86


Catatan / Note :
1)

2)



15.3. PDRB TRIWULANAN PROVINSI BANTEN
QUARTERLY GRDP OF BANTEN PROVI NCE

Tabel
15.3.1
Produk Domestik Regional Bruto Triwulanan
Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah),
Quarterly Gross Regional Domestic Product
of Banten Province at Current Market Prices
by I ndustrial Origin (billion rupiahs),
Quarter I-I I 2012 and Quarter I -I I 2013
Table

Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 2 2 0 1 3
Triwulan / Quarter Triwulan / Quarter
I I I I I I
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian
Agriculture
4 162.14 4 125.94 4 886.62 4 548.84
2. Pertambangan & Penggalian
Mining & Quarrying
52.30 55.83 57.58 58.55
3. Industri Pengolahan
23 658.80 24 418.95 26 348.51 27 397.07
4. Listrik, Gas & Air Bersih
1 842.44 1 911.50 2 079.30 2 137.91
5. Bangunan
Construction
1 778.35 1 942.27 2 000.82 2 141.43
6. Perdagangan, Hotel & Restoran
9 619.83 9 900.50 11 208.37 11 617.57
7. Pengangkutan & Komunikasi
4 750.27 4 888.18 5 367.20 5 592.54
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Per.
Finance, Real Estate & Business Serv.
1 980.67 2 042.86 2 269.27 2 364.52
9. Jasa-Jasa
Services
2 955.18 3 205.61 3 464.73 3 638.04

50 799.98 52 491.62 57 682.42 59 496.49




Tabel
15.3.2
Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah),
of Banten Province at 2000 Constant Market Prices
by I ndustrial Origin (billion rupiahs),
Table

Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 2 2 0 1 3
I I I I I I
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian
Agriculture
1 799.24 1 816.43 1 975.33 1 882.14
Mining & Quarrying
25.67 27.07 27.38 27.44
11 937.20 12 202.96 12 310.73 12 607.61
883.31 902.43 917.14 938.96
5. Bangunan
Construction
654.85 701.01 713.88 753.35
4 804.77 4 888.28 5 252.22 5 350.35
2 226.82 2 279.41 2 415.39 2 497.22
915.04 933.14 990.69 1 016.62
9. Jasa-Jasa
Services
1 068.13 1 110.64 1 164.81 1 194.39

24 315.02 24 861.37 25 767.57 26 268.07




Tabel
15.3.3
Triwulanan Provinsi Banten Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha,
Percentage Distribution of Quarterly Gross Regional
Domestic Product of Banten Province at Current Market
Prices by I ndustrial Origin,
Table

Lapangan Usaha
Industrial Origin
2 0 1 2 2 0 1 3
I I I I I I
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian
Agriculture
8.19 7.86 8.47 7.65
Mining & Quarrying
0.10 0.11 0.10 0.10
46.57 46.52 45.68 46.05
3.63 3.64 3.60 3.59
5. Bangunan
Construction
3.50 3.70 3.47 3.60
18.94 18.86 19.43 19.53
9.35 9.31 9.30 9.40
3.90 3.89 3.93 3.97
9. Jasa-Jasa
Services
5.82 6.11 6.01 6.11

100.00 100.00 100.00 100.00




Tabel
15.3.4
Triwulanan Provinsi Banten Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (persen),
Growth Rate of Quarterly Gross Regional Domestic
Product of Banten Province at 2000 Constant Market
Prices by I ndustrial Origin (percent),
Q to Q and Y on Y, Quarter II 2012 and 2013
Table

Lapangan Usaha
Industrial Origin
Q to Q Y on Y
I-2013 I I - 2013 I I - 2012 I I - 2013
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian
Agriculture
15.21 (4.72) 3.20 3.62
Mining & Quarrying
(2.10) 0.25 7.21 1.39
1.24 2.41 3.98 3.32
(2.42) 2.38 7.15 4.05
5. Bangunan
Construction
(4.61) 5.53 8.14 7.47
0.43 1.87 11.60 9.45
(1.27) 3.39 9.57 9.56
2.75 2.62 7.87 8.95
9. Jasa-Jasa
Services
0.03 2.54 11.14 7.54
.
1.47 1.94 6.53 5.66




Tabel
15.3.5
Menurut Jenis Pengeluaran (Miliar Rp),
by Type of Expenditures (million rupiahs),
Table

Jenis Pengeluaran
Type of Expenditure
2 0 1 2 2 0 1 3
I I I I I I
(1) (2) (3) (4) (5)

23 001.03 23 627.09 26 074.64 26 746.66
Expenditure
2 020.57 2 373.32 2 292.13 2 623.83
16 892.37 17 950.21 20 549.03 22 036.51
256.89 264.24 300.59 336.56
42 982.73 46 242.11 50 107.94 54 412.14
33 353.61 37 965.35 41 641.92 46 659.21

50 799.98 52 491.62 57 682.42 59 496.49




Tabel
15.3.6
Menurut Jenis Pengeluaran (Miliar Rp),
of Banten Province at 2000 Constant Market Prices
by Type of Expenditures (million rupiahs),
Table

Jenis Pengeluaran
Type of Expenditure
2 0 1 2 2 0 1 3
I I I I I I
(1) (2) (3) (4) (5)

9 041.77 9 191.35 9 572.05 9 741.05
Expenditure
647.35 739.22 678.71 767.19
4 267.80 4 495.18 5 007.17 5 287.30
93.79 98.58 106.49 116.41
26 900.95 28 889.07 29 808.11 31 930.36
16 636.64 18 552.03 19 404.96 21 574.23

24 315.02 24 861.37 25 767.57 26 268.07




Tabel
15.3.7
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Triwulanan
Menurut Jenis Pengeluaran,
Percentage Distribution of Quarterly Gross Regional
Domestic Product of Banten Province at Current Market
Prices by Type of Expenditures,
Table

Jenis Pengeluaran
Type of Expenditure
2 0 1 2 2 0 1 3
I I I I I I
(1) (2) (3) (4) (5)

45.28 45.01 45.20 44.96
Expenditure
3.98 4.52 3.97 4.41
33.25 34.20 35.62 37.04
0.51 0.50 0.52 0.57
82.64 88.09 86.87 91.45
65.66 72.33 72.19 78.42

100.00 100.00 100.00 100.00




Tabel
15.3.8
Menurut Jenis Pengeluaran (persen),
Growth Rate of Gross Regional Domestic Product
by Type of Expenditure (percent),
Q to Q and Y on Y, Quarter II 2012 and 2013
Table

Jenis Pengeluaran
Type of Expenditure
Q to Q Y on Y
I-2013 I I - 2013 I I -2012 I I - 2013
(1) (2) (3) (4) (5)

0.51 1.77 5.05 5.98
Expenditure
-27.19 13.07 6.76 3.78
-0.08 5.59 14.67 17.62
9.16 9.32 2.28 18.09
0.70 7.12 11.49 10.53
-1.84 11.18 15.71 16.29

1.47 1.94 6.53 5.66


16

PERBANDINGAN REGIONAL
Regional Comparison

BAB XVI PERBANDINGAN REGIONAL


Penjelasan Teknis

1. Sumber data yang digunakan dalam
bab ini terutama berasal Badan
Pusat Statistik baik yang diperoleh
dari publikasi maupun situs
internet. Sedangkan data upah
minimum berasal dari Dewan
Pengupahan Provinsi Banten.

2. Perbandingan regional dilakukan
terhadap seluruh provinsi di Jawa.

3. Data perbandingan regional yang
disajikan meliputi :
a. Data Kependudukan
b. PDRB dan Pertumbuhan
Ekonomi
c. Inflasi
d. Pengangguran
e. Upah Minimum Provinsi
f. Nilai Tukar Petani
g. Indeks Tendensi Konsumen
h. Pengeluaran Rata-rata per
Kapita
i. Kemiskinan
j. Distribusi pembagian
pengeluaran dan Indeks Gini
k. Indeks Pembangunan Manusia
l. Indeks Pembangunan Gender
dan Indeks Pemberdayaan
Gender
Technical Notes

1. Data sources in this chapter were
mainly from the BPS - Statistics
Indonesia - obtained from both
publications and websites. While the
minimum wage data comes from
Banten Province Wages Councils.

2. Regional comparisons made to all
provinces in Java.

3. Regional comparative data cover :

a. Population Data
b. GRDP and
Economic Growth
c. Inflation
d. Unemployment Rate
e. Provincial Minimum Wage
f. Farmers Term of Trade
g. Consumer Tendency Indices
h. Average per Capita
Expenditure
i. Poverty
j. Distribution of per Capita
Expenditure and Gini Index
k. Human Development Index
l. Gender-related Development
Index and Gender
Empowerment Measure

REGIONAL COMPARISON CHAPTER XVI


Tabel
16.1
Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk dan
Kepadatan Penduduk Menurut Provinsi di Jawa,
2000 dan 2010
Population, Population Growth Rate and
Population Density by Province in J ava,
2000 and 2010
Table

Provinsi
Province
Penduduk
Population
Laju Pertumbuhan
Penduduk per Tahun
(persen)
Annual Growth Rate
(percent)
Kepadatan
Penduduk per km
2

Population Density
per sq.km
2000 2010 2000 2010 2000 2010
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. DKI Jakarta 8 361 079 9 607 787 0.13 1.41 12 592 14 469
2. Jawa Barat 35 724 093 45 053 732 2.24 1.90 1 010 1 217
3. Banten 8 098 277 10 632 166 3.10 2.78 838 1 100
4. Jawa Tengah 31 223 258 32 382 657 0.94 0.37 952 987
5. DI Yogyakarta 3 121 045 3 457 491 0.72 1.04 996 1 104
6. Jawa Timur 34 765 993 37 476 757 0.70 0.76 727 784

Jawa 121 293 745 475 610 590 1.25 1.21 9.37 10.55
Indonesia 205 132 458 237 641 326 1.40 1.49 1.07 1.24

Sumber / Source : Badan Pusat Statistik / BPS Statistics - Indonesia



Tabel
16.2
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB
per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Provinsi
di Jawa, 2011 dan 2012
Gross Regional Domestic Product (GRDP) and Per Capita
GRDP At Current Market Prices by Province in J ava,
2011 and 2012
Table

Provinsi
Province
PDRB (miliar rupiah)
GRDP (billion rupiahs)
PDRB per Kapita (ribu rupiah)
Per Capita GRDP (thousand rupiahs)
2011
1)
2012
2)
2011
1)
2012
2)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. DKI Jakarta 982 521 1 103 738 100 983 112 140
2. Jawa Barat 860 982 946 861 19 645 21 255
3. Banten 192 227 212 857 17 596 19 003
4. Jawa Tengah 498 764 556 480 15 381 17 140
5. DI Yogyakarta 51 785 57 034 14 850 16 227
6. Jawa Timur 884 503 1 001 721 23 469 26 445

Jawa 3 470 783 3 878 690 25 135 27 814
Indonesia 7 422 781 8 241 864 30 795 33 748

Sumber / Source : Badan Pusat Statistik / BPS Statistics Indonesia

Catatan / Note :
1)
2)



Tabel
16.3
Menurut Provinsi di Jawa (persen), 2011-2013
Growth Rate of Gross Regional Domestic Bruto
At 2000 Constant Market Price
by Province in J ava (percent), 2011-2013
Table

Provinsi
Province
2011
1)
2012
2)

Triwulan / Quarter
II-2013
y on y c to c q to q
(1) (2) (3) (5) (6) (7)

1. DKI Jakarta 6.73 6.53 6.33 6.41 2.15
2. Jawa Barat 6.48 6.21 6.13 6.06 2.78
3. Banten 6.39 6.15 5.66 5.81 1.94
4. Jawa Tengah 6.01 6.34 6.11 5.85 1.79
5. DI Yogyakarta 5.16 5.32 5.71 5.36 -3.30
6. Jawa Timur 7.22 7.27 6.97 6.81 3.20

Jawa 6.64 6.57 6.37 6.30 2.42
Indonesia 6.46 6.23 5.81 5.90 2.27


Catatan / Note :
1)
2)



Tabel
16.4
Laju Inflasi 23 Kota di Jawa, 2011-Juni 2013
I nflation Rate in 23 Cities in J ava, 2011-J une 2013
Table

Provinsi
Province
Kota
City
2011 2012
Juni / June
2013
Tahun
Kalender
Calender
Year
Tahun ke
Tahun
Year on
Year
(2) (3) (4) (5)

1. DKI Jakarta Jakarta 3.97 4.52 2.58 5.67
.
2. Jawa Barat Bogor 2.85 4.06 4.20 7.76
Sukabumi 4.26 3.98 3.37 5.55
Bandung 2.75 4.02 3.77 6.08
Cirebon 3.20 3.36 3.51 6.38
Bekasi` 3.45 3.46 4.64 6.80
Depok 2.95 4.11 4.75 7.02
Tasikmalaya 4.17 3.87 2.83 4.97

3. Banten Serang 2.78 4.41 4.75 7.13
Tangerang 3.78 4.44 4.32 7.00
Cilegon 2.35 3.91 4.46 6.77

4. Jawa Tengah Purwokerto 3.40 4.73 3.87 6.77
Surakarta 1.93 2.87 4.11 5.41
Semarang 2.87 4.85 3.12 5.67
Tegal 2.58 3.09 1.54 3.19

5. DI Yogyakarta Yogyakarta 3.88 4.31 2.95 5.66

6. Jawa Timur Jember 2.43 4.49 2.55 5.39
Sumenep 4.18 5.05 2.70 5.56
Kediri 3.62 4.63 3.13 6.06
Malang 4.05 4.60 3.13 6.46
Probolinggo 3.78 5.88 2.87 6.40
Madiun 3.49 3.51 2.82 5.10
Surabaya 4.72 4.39 3.01 5.88

Indonesia Gabungan 66 Kota 3.79 4.30 3.35 5.90




Tabel
16.5
Jumlah Pengangguran dan Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) Menurut Provinsi di Jawa, 2012-2013
Number of Unemployment and Open Unemployment Rate
(OURs) by Province in J ava, 2012-2013
Table

Provinsi
Province
Februari 2012
February 2012
Agustus 2012
August 2012
Februari 2013
February 2013
Jumlah (ribuan)
Unemployed
(thousand)
TPT
(persen)
OURs
(percent)
Jumlah (ribuan)
Unemployed
(thousand)
TPT
(persen)
OURs
(percent)
Jumlah
(ribuan)
Unemployed
(thousand)
TPT
(persen)
OURs
(percent)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. DKI Jakarta 566.5 10.72 530.0 9.87 513.2 9.94
2. Jawa Barat 1 969.0 9.78 1 829.0 9.08 1 815.3 8.90
3. Banten 579.7 10.74 519.2 10.13 552.9 10.10
4. Jawa Tengah 1 006.5 5.88 962.1 5.63 941.4 5.57
5. DI Yogyakarta 78.8 4.09 77.2 3.97 72.5 3.80
6. Jawa Timur 819.5 4.13 81.9 4.12 804.4 4.00

Jawa 5 020.0 7.20 3 999.4
Indonesia 7 614.2 6.32 7 245.0 6.14 7 170.5 5.92




Tabel
16.6
Upah Minimum Provinsi (UMP) per Bulan Menurut
Provinsi di Jawa (ribu rupiah), 2009-2013
Minimum Wage per Month by Province in J ava
(thousand rupiahs), 2009-2013
Table

Provinsi
Province
2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. DKI Jakarta 1 069.86 1 118.01 1 290.00 1 529.15 2 200.00
2. Jawa Barat 628.19 671.50 732.00 780.00 850.00
3. Banten 917.50 955.30 1 000.00 1 042.00 1 170.00
4. Jawa Tengah 575.00 660.00 675.00 765.00 830.00
5. DI Yogyakarta 700.00 745.69 808.00 829.66 947.11
6. Jawa Timur 570.00 630.00 705.00 745.00 866.25

Indonesia 841.53 908.82 988.83 1 088.90 1 296.91




Tabel
16.7
Indeks Harga yang Diterima Petani (It), Indeks Harga
yang Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani (NTP)
I ndices of Prices Received by Farmers (I t), Paid by
Farmers (I b) and Farmers Terms of Trade (NTP)
by Province in J ava, 2011-2013
Table

Provinsi
Province
2011 2012
Juni / June
*)

2013
It Ib NTP It Ib NTP It Ib NTP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1. DKI Jakarta ... ... ... ... ... ... ... ... ...
2. Jawa Barat 144.18 137.42 104.92 156.01 143.20 108.94 164.71 150.71 109.29
3. Banten 139.74 133.33 104.81 149.24 137.61 108.45 156.05 142.26 109.70
4. Jawa Tengah 136.91 130.58 104.84 144.72 137.38 105.35 153.65 145.09 105.90
5. DI Yogyakarta 146.00 126.83 115.12 153.06 131.43 116.46 161.53 137.26 117.68
6. Jawa Timur 139.26 136.99 101.65 147.28 144.15 102.17 156.84 152.34 102.95

Indonesia 138.90 132.81 104.58 145.75 138.49 105.24 145.49 140.25 103.76


Catatan / Notes :
*)
Rata-rata Januari Juni 2013 / Average of January June



Tabel
16.8
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Menurut Provinsi
di Jawa, 2012-2013
Consumer Tendency I ndices by Province in J ava,
2012-2013
Table

Provinsi
Province
Triwulan / Quarter
I-2012 II-2012 III-2012 IV-2012 I-2013 II-2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. DKI Jakarta 110.23 111.48 114.72 112.35 108.32 110.87
2. Jawa Barat 106.14 108.98 110.72 107.88 104.14 107.75
3. Banten 107.51 109.47 110.15 108.24 108.34 110.93
4. Jawa Tengah 105.94 109.50 111.29 107.70 104.68 108.14
5. DI Yogyakarta 109.71 109.85 112.90 109.21 106.13 110.47
6. Jawa Timur 107.74 108.71 111.85 107.51 105.50 108.07

Indonesia 106.54 108.77 111.12 108.63 104.70 108.02
102,42 106,36 109,49



Tabel
16.9
Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut
Kelompok Barang dan Provinsi di Jawa (ribuan rupiah),
2011-2012
Average monthly per Capita Expenditure by Commodity Group
and Province in J ava (thousand rupiahs), 2011-2012

Table

Provinsi
Province
Makanan
Food
Non Makanan
Non Makanan
Jumlah
Total
Maret
2012
Sept
2012
Maret
2013
Maret
2012
Sept
2012
Maret
2013
Maret
2012
Sept
2012
Maret
2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (8) (9)

1. DKI Jakarta 519.0 540.4 603.3 884.1 947.8 925.2 143.1 1 488.2 1 528.4
2. Jawa Barat 340.8 330.6 371.9 310.3 363.8 354.9 651.0 694.5 726.8
3. Banten 370.1 353.2 420.4 349.4 393.3 379.4 719.4 746.5 799.9
4. Jawa Tengah 262.8 246.9 281.9 239.5 269.8 277.8 502.2 516.8 559.7
5. DI Yogyakarta 327.2 292.3 353.8 373.1 446.1 423.6 700.3 738.4 777.4
6. Jawa Timur 255.1 249.8 287.0 243.0 277.2 284.8 498.1 526.9 571.7

Indonesia 323.5 318.4 356.4 309.8 348.8 347.1 633.3 667.3 703.6

BPS Statistics of Indonesia, based on National Socio Economic Survey 2012 2013



Tabel
16.10
Garis Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin
Poverty Line and Number of Poorby Province
in J ava, 2012-2013
Table

Provinsi
Province
Maret / March
2012
September /
September 2012
Maret / March
2013
Garis
Kemiskinan
(Rp/Kapita/
Bulan)
Poverty Line
(rupiahs/
capita/
month)
Pendudu
k Miskin
(ribuan)
Number
of Poor

(thousan
d)
Garis
Kemiskinan
(Rp/Kapita/
Bulan)
Poverty Line
(rupiahs/
capita/
month)
Penduduk
Miskin
(ribuan)
Number of
Poor
(thousand)
Garis
Kemiskinan
(Rp/Kapita/
Bulan)
Poverty Line
(rupiahs/
capita/
month)
Penduduk
Miskin
(ribuan)
Number of
Poor
(thousand)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. DKI Jakarta 379 052 363.2 392 571 366.8 407 437 354.2
2. Jawa Barat 231 438 4 477.5 242 104 4 421.5 252 496 4 297.0
3. Banten 239 767 652.8 251 161 648.3 263 398 656.2
4. Jawa Tengah 222 327 4 977.4 233 769 4 863.4 244 161 4 733.0
5. DI Yogyakarta 260 173 565.3 270 110 562.1 283 454 550.2
6. Jawa Timur 233 202 5 071.0 243 783 4 960.5 257 510 4 771.3

Indonesia 248 707 29 132.4 259 520 28 594.6 271 626 28 066.6




Tabel
16.11
Persentase Penduduk Miskin (P
0
), Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P
1
) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P
2
)
0
), Poverty Gap I ndex (P
1
) and
Poverty Severity I ndex(P
2
) by Province in J ava, 2012-2013
Table

Provinsi
Province
Maret / March
2012
September /
September 2012
Maret / March
2013
P0 P1 P2 P0 P1 P2 P0 P1 P2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1. DKI Jakarta 3.69 0.50 0.13 3.70 0.56 0.15 3.55 0.63 0.17
2. Jawa Barat 10.09 1.64 0.41 9.89 1.63 0.42 9.52 1.32 0.30
3. Banten 5.85 0.74 0.15 5.71 0.95 0.28 5.74 0.70 0.16
4. Jawa Tengah 15.34 2.27 0.53 14.98 2.39 0.57 14.56 2.21 0.54
5. DI Yogyakarta 16.05 3.47 1.14 15.88 2.89 0.75 15.43 2.40 0.55
6. Jawa Timur 13.40 1.81 0.38 13.08 1.94 0.44 12.55 1.84 0.43

Indonesia 11.96 1.88 0.47 11.66 1.90 0.49 11.37 1.75 0.43




Tabel
16.12
Distribusi Pembagian Pengeluaran per Kapita dan Indeks
Gini Menurut Provinsi di Jawa, 2012 dan 2013
Distribution of per Capita Expenditure and Gini Index by
Province in J ava, 2012 and 2013
Table

Provinsi /
Province
Distribusi Pembagian Pengeluaran per Kapita (persen)
Distribution of per Capita Expediture (percent)
Indeks Gini/
Gini Index 40% Penduduk
Berpengeluaran
Rendah/
40% Population
with Low
Expenditure
40% Penduduk
Berpengeluaran
Menengah/
40% Population
with Medium
Expenditure
20% Penduduk
Berpengeluaran
Tinggi/
20% Population
with High
Expenditure
Maret
2012
Sept
2012
Maret
2013
Maret
2012
Sept
2012
Maret
2013
Maret
2012
Sept
2012
Maret
2013
Maret
2012
Sept
2012
Maret
2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. DKI Jakarta 14.98 14.98 14.75 35.03 35.03 35.89 50.00 50.00 49.36 0.44 0.44 0.43
2. Jawa Barat 16.20 16.20 16.65 33.97 33.97 34.56 49.83 49.83 48.80 0.42 0.42 0.41
3. Banten 17.91 17.91 17.07 36.31 36.31 35.11 45.78 45.78 47.82 0.38 0.38 0.40
4. Jawa Tengah 19.07 19.07 18.38 34.85 34.85 34.55 46.07 46.07 47.07 0.37 0.37 0.39
5. DI Yogyakarta 15.22 15.22 15.18 32.86 32.86 33.97 51.92 51.92 50.85 0.45 0.45 0.44
6. Jawa Timur 20.14 20.14 19.82 34.43 34.43 34.55 45.41 45.41 45.63 0.36 0.36 0.36
.
Indonesia 16.98 16.88 16.87 34.41 34.18 34.09 48.61 48.94 49.04 0.41 0.41 0.41



Tabel
16.13
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Human Development Index (HDI )
by Province in J ava, 2010-2012
Table

Provinsi
Province
IPM / HDI
Reduksi Shortfall
Reduction Shortfall
2010 2011 2012
*)
2010 2011 2012
*)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. DKI Jakarta 77.6 77.97 78.33 1.08 1.65 1.60
2. Jawa Barat 72.29 72.73 73.11 2.30 1.59 1.40
3. Banten 70.48 70.95 71.49 1.42 1.56 1.87
4. Jawa Tengah 72.49 72.94 73.36 1.38 1.64 1.57
5. DI Yogyakarta 75.77 76.32 76.75 2.18 2.27 1.85
6. Jawa Timur 71.62 72.18 72.83 1.92 1.97 2.36

Indonesia 72.27 72.77 73.29 1.80 1.80 1.90

Catatan / Note :
*)



Tabel
16.14
Indeks Pembangunan Gender (IPMG) dan Indeks
Pemberdayaan Gender (IDG) Menurut Provinsi di Jawa,
2009-2011
Gender-related Development I ndex (GDI ) and Gender
Empowerment Measure (GEM) by Province in J ava,
2009-2011
Table

Provinsi
Province
IPMG / GDI IDG / GEM
2009 2010 2011
*)
2009 2010 2011
*)

(1) (2) (2) (3) (4) (4) (5)

1. DKI Jakarta 73.00 73.35 63.94 73.23
2. Jawa Barat 61.84 62.38 55.77 67.01
3. Banten 61.89 62.88 63.35 54.87 65.66 66.58
4. Jawa Tengah 65.03 65.79 59.96 67.96
5. DI Yogyakarta 72.24 72.51 63.32 77.70
6. Jawa Timur 63.48 65.11 60.26 67.91

Indonesia 66.77 67.20 63.52 68.15

Catatan / Note :
*)



I N D E K S
I N D E X

I N D E K S


Tabel Halaman Tabel Halaman

A Indeks Tendensi 16.8 553
Agama 4.5.2 168 Konsumen
Agregat PDRB 15.1.9 527 Industri 7.1-6 281-298
AIDS 4.2.11 141 Inflasi 12.1-2 404-405
Air Minum 6.3.1-3 270-272 12.7-18 412-436
Akseptor Keluarga 4.2.13 143 12.22-25 441-446
Berencana 16.4 549
Anggota Dewan Perwakilan 2.3.1-2 47-48
Rakyat 2.3.4-5 50-51 J
Angka Harapan Hidup 4.7.6 189 Jagung 5.1.5 210
Angka Melek Huruf 4.7.7 190 Jalan 10.1.1-3 337-341
Angka Partisipasi Sekolah 4.1.1-2 113-114 Jarak Antar Kota 1.1.2 10
Angkutan Kereta Api 10.1.8-9 348-349 Jasa Titipan Pos 10.4.3 360
Angkutan Penyeberangan 10.3.1 354 Jemaah Haji 4.5.3-5 169-171
Angkutan Pos 10.2.3 352 Jenis Atap 4.3.5 151
Jenis Dinding 4.3.4 150
B Jenis Lantai 4.3.2 148
Bahan Bakar Memasak 4.3.8 155 Jumlah Rumahtangga 3.1.4 73
Bank/Perbankan 11.1.1-2 370-371
11.1.4-12 373-381 K
Bayi 4.2.9 139 Kacang Hijau 5.1.8 213
Belanja Daerah 2.4.3 54 Kacang Tanah 5.1.7 212
Beras 13.3.1-2 468-469 Kakao 5.3.3 230
Buah-buahan 5.2.1-6 216-221 Kantor Pos 10.4.5-6 362-363
Kawasan Hutan 5.4.1 234
C 5.4.3-4 236-237
Curah Hujan 1.2.4 28 Kayu Bulat 5.4.5 238
Kecepatan Angin 1.2.5 29
D Kedelai 5.1.6 211
Daging 5.5.5-6 243-244 Kelapa Dalam 5.3.2 229
Dokter 4.2.3-4 133-134 Kelapa Sawit 5.3.4 231
Keluarga Sejahtera 4.2.14 145
E Kendaraan 10.1.4-7 344-347
Ekspor 14.2-12 477-491 Kepadatan Penduduk 3.1.3 72
Konstruksi 8.1-7 309-315
F Konsumsi Kalori 13.2.1,3 462,464
Fasilitas Buang Air Besar 4.3.9 155 Konsumsi Protein 13.2.2,4 463,466
Koperasi 11.3.1-5 393-397
G Kualitas Udara 1.2.6 30
Gabah 12.26 448
Garis Kemiskinan 4.7.1,3 185,187 L
16.10 555 Lahan Kritis 5.4.2 235
Gas Kota 6.2.1 269 Laju Pertumbuhan 3.1.6 75
Penduduk
H Letak Astronomi 1.1.3 11
Hotel 9.1.1-3 321-323
Listrik 6.1.1-5 264-268
I Lowongan Kerja 3.2.19-21 97-99
Impor 14.13-23 492-504 Luas Daerah 1.1.1 9
Indikator Ketenagakerjaan 13.1.1 76 Luas Lantai 4.3.3 148
Indeks Harga Konsumen 12.3-6 406-412
Indeks Pembangunan 4.7.10 194 M
Manusia 16.13 558 Museum 9.2.2 326
Indeks Pembangunan 4.7.11 195 Musim Hujan 1.2.2 26
Gender 16.14 559 Musim Kemarau 1.2.1 25
Indeks Pemberdayaan 4.7.12 196
Gender 16.14 559
Indeks Gini 13.1.6 461
16.12 557

I N D E K S


Tabel Halaman Tabel Halaman

N R
Neraca Perdagangan Luar 14.1 476 Raskin 13.3.3 470
Negeri Rata-rata Lama Sekolah 4.7.6 192
Nilai Tukar Petani 12.19-21 438-440 Rumah Sakit 4.2.1 131
16.7 522
S
O Sayuran 5.2.1-6 216-221
Obyek Wisata 9.2.1 324 Sekolah 4.1.3-11 115-123
Status Penguasaan 4.3.1 147
P Bangunan Tempat Tinggal
Padi 5.1.4 209 Suhu Udara 1.2.3 27
Pajak 2.5.1-3 57-61 Sumber Air Minum 4.3.7 153
Pariwisata 9.2.3-4 327-329 Sumber Penerangan 4.3.6 152
Pasangan Usia Subur 4.2.12 142 Surat 10.4.1-2 358-359
Pegawai Negeri Sipil 2.2.1-8 38-46
Pelabuhan 10.3.2-4 355-356 T
Pembiayaan Daerah 2.4.4 55 Tanaman Biofarmaka 5.2.7-9 222-224
Penanaman Modal Asing 11.2.1-4 386-389 Tanaman Hias 5.2.10-12 225-227
Penanaman Modal Dalam 11.2.5-7 390-392 Tanaman Karet 5.3.1 228
Negeri Tanaman Pangan 5.1.1-3 206-208
Pencari Kerja 3.2.16-18 94-96 Tanaman Perkebunan 5.3.5-6 232-233
Pendapatan Daerah 2.4.2 53 Telepon 10.4.7-9 364-366
Penduduk 3.1.1-2,5 70,71,74 Telur 5.5.7 245
16.1 546 Tempat Ibadah 4.5.1 167
Penduduk Miskin 4.7.2,4-5 186,188-9 Tempat Rujukan Berobat 4.2.8 138
16.11 556 Ternak 5.5.1,3 239,245
Penduduk Usia 15 Tahun 3.2.5-12 80-90 Tindak Pidana 4.4.4-8 161-165
Ke Atas yang Bekerja Tingkat Partisipasi 3.2.13-15 91-93
Penerbangan 10.2.1-2 350-351 Angkatan Kerja
Pengadilan Tinggi Agama 4.6.1-3 172-175 Tingkat Pengangguran 3.2.13-15 91-93
Pengeluaran per Kapita 4.7.9 193 Terbuka 16.5 550
yang Disesuaikan
Pengeluaran Rata-rata 13.1.1-5 453-459 U
per Kapita Sebulan 16.9 554 Ubi Jalar 5.1.10 215
Penolong Persalinan 4.2.7 137 Ubi Kayu 5.1.9 214
Terakhir Unggas 5.5.2,4 240,242
Penyakit 4.2.10 140 Upah Minimum 3.2.22 100
Penyandang Masalah 4.4.3 159 16.6 551
Kesejahteraan Sosial
Perbankan Syariah 11.1.3 372 W
11.1.13-16 382-385 Wisatawan 9.2.5 331
Perguruan Tinggi 4.1.13-14 126-127
Perikanan Budidaya 5.6.6-9 253-259
Perikanan Tangkap 5.6.1-5 246-250
Pondok Pesantren 4.1.12 126
Produk Domestik 15.1.1-8 511-526
Regional Bruto 15.2.1-6 529-534
15.3.1-8 535-542
16.2-3 547-548
Pusat Kesehatan 4.2.2 132
Masyarakat

I N D E K S


Table Page Tabel Page

A Floor Type 4.3.2 148
AIDS 4.2.11 141 Food Crops 5.1.1-3 206-208
Air Quality 1.2.6 30 Foreign Direct Investment 11.2.1-4 386-389
Astronomical Position 1.1.3 11 Foreign Trade Balance 14.1 476
Aqua Culture 5.6.6-9 253-259 Forest Area 5.4.1 234
Average monthly 13.1.1-5 453-459 5.4.3-4 236-237
per Capita Expenditure 16.9 552 Fruits 5.2.1-6 216-221
Fuel for Cooking 4.3.8 155
B
Bank 11.1.1-2 370-371 G
11.1.4-12 373-381 Gender Empowerment 4.7.12 196
Measure 16.14 559
C Gender-related 4.7.11 195
Calory Consumtion 13.2.1,3 462,464 Development Index 16.14 559
Cassava 5.1.9 214 Gini Index 13.1.6 461
City Gas 6.2.1 269 16.12 557
Civil Servants 2.2.1-8 38-46 GRDP Agregate 15.1.9 527
Cocoa Plantation 5.3.3 230 Gross Regional 15.1.1-8 511-526
Coconut Plantation 5.3.2 229 Domestic Product 15.2.1-6 529-534
Community Health Center 4.2.2 132 15.3.1-8 535-542
Construction 8.1-7 309-315 16.2-3 547-548
Consumer Price Indices 12.3-6 406-412
Consumer Tendency 16.8 553 H
Indices Hospitals 4.2.1 131
Cooperative 11.3.1-5 393-397 Hotels 9.1.1-3 321-323
Crime 4.4.4-9 161-166 Human Development Index 4.7.10 194
Critical Land 5.4.2 235 16.13 558
Crop Plantation 5.3.5-6 232-233
I
D Import 14.13-23 492-504
Disease Cases 4.2.10 140 Infant 4.2.9 139
Distance Among Selected 1.1.2 10 Inflation Rate 12.1-2 404-405
Cities 12.7-18 412-436
Domestic Direct Investment 11.2.5-7 390-392 12.22-25 441-446
Dry Season 1.2.1 25 16.4 549
Dwelling Occupancy Status 4.3.1 147 Islamic Boarding Schools 4.1.12 126
Islamic High Court 4.6.1-3 172-175
E
Eggs 5.5.7 245 J
Electricity 6.1.1-5 264-268 Job Applicants 3.2.16-18 94-96
Employment Indicators 13.1.1 76 Job Vacancies 3.2.19-21 97-99
Expenditure per Capita 4.7.9 193
Adjusted L
Export 14.2-12 477-491 Labor Force 3.2.13-15 91-93
Participation Rate
F Last Birth Attendant 4.2.7 137
Family Planning Acceptors 4.2.13 143 Letters 10.4.1-2 358-359
Farmers Term of Trade 12.19-21 438-440 Life Expectancy 4.7.6 189
16.7 522 Literacy Rates 4.7.7 190
Fertile Age Couples 4.2.12 142 Livestock 5.5.1,3 239,245
Fery Transportation 10.3.1 354 Local Government 2.4.3 54
Fish Capture 5.6.1-5 246-250 Expenditures
Flights 10.2.1-2 350-351 Local Government 2.4.4 55
Floor Area 4.3.3 148 Financing
Local Government 2.4.2 53
Receipts
Logs 5.4.5 238

I N D E K S


Table Page Tabel Page

M R
Maize 5.1.5 210 Rail Transportation 10.1.8-9 348-349
Manufacture 7.1-6 281-298 Rainfall 1.2.4 28
Mean Years Schooling 4.7.6 192 Rainy Season 1.2.2 26
Meat 5.5.5-6 243-244 Religion 4.5.2 168
Medical Doctors 4.2.3-4 133-134 Rice 13.3.1-2 468-469
Medicinal Plants 5.2.7-9 222-224 Rice for Poor Community 13.3.3 470
Minimum Wage 3.2.22 100 Road 10.1.1-3 337-341
16.6 551 Roof Type 4.3.5 151
Mungbeans 5.1.8 213 Rubber Plantation 5.3.1 228
Museum 9.2.2 326
S
N School Enrollment Ratio 4.1.1-2 113-114
Number of Household 3.1.4 73 Schools 4.1.3-11 115-123
Sharia Bank 11.1.3 372
O 11.1.13-16 382-385
Oil Palm Plantation 5.3.4 231 Social Welfare Problem 4.4.3 159
Open Unemployment Rate 3.2.13-15 91-93 Bearers
16.5 550 Source of Drinking Water 4.3.7 153
Ornamental Plants 5.2.10-12 225-227 Source of Lighting 4.3.6 152
Soybeans 5.1.6 211
P Sweet Potatoes 5.1.10 215
Paddy 5.1.4 209
Parliament Members 2.3.1-2 47-48 T
2.3.4-5 50-51 Tax 12.26 448
Peanuts 5.1.7 212 Telephone 10.4.7-9 364-366
Pilgrims 4.5.3-5 169-171 Temperature 1.2.3 27
Place of Referral 4.2.8 138 Toilet Facilities 4.3.9 155
for Treatment Total Area 1.1.1 9
Poor People 4.7.2,4-5 186,188-9 Tourism 9.2.3-4 327-329
16.11 556 Tourism Object 9.2.1 324
Population 3.1.1-2,5 70,71,74
16.1 546 U
Population 15 Years of Age 3.1.3 72 Unhusked Rice 12.26 448
and Over Who Worked Universities 4.1.12-13 124-125
Population Density 3.1.3 72
Population Growth Rate 3.1.6 75 V
Port 10.3.2-4 355-356 Vegetables 4.1.13-14 126-127
Post Office 10.4.5-6 362-363 Vehicle 10.1.4-7 344-347
Postal Packet 10.2.3 352
Transportation W
Postal Packet 10.4.3 360 Wall Type 4.3.4 150
Poultry 5.5.2,4 240,242 Water 6.3.1-3 270-272
Poverty Line 4.7.1,3 185,187 Wind Velocity 1.2.5 29
16.10 555 Worship Places 4.5.1 167
Prosperous Family 4.2.14 145
Protein Consumtion 13.2.2,4 463,466

10.36.6.35 PST PDF 121 121 1102001 36000006705 2013 501 1 PROVINSI-BANTEN-DALAM-ANGKA-2013 PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

10.36.6.35 PST PDF 121 121 1102001 36000006705 2013 501 1 PROVINSI-BANTEN-DALAM-ANGKA-2013 PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

B A N T E N

Anda mungkin juga menyukai