Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

Komplek TB
Primer
Diajukan Untuk
Memenuhi
Persyaratan Dalam
Menyelesaikan
Pendidikan
Profesi Dokter Pada
Bagian Ilmu Radiologi
Disusun Oleh :
Deni Ismail, S.ed
!ka Puji "yuningtyas, S.ed
#eguh Sunartejo, S.ed
$ohana %ourensia Matatula, S.ed
KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
201
REFERAT
Komplek TB Primer
Diajukan Oleh:
De!i I"m#il$ S%Ke&
Ek# P'(i A)'!i!*+)#"$ S%Ke&
Te*', S'!#r+e(o$ S% Ke&
Yo,#!# Lo're!"i# M$ S%Ke&
#elah disetujui dan disahkan oleh Bagian Ilmu Radiologi Program Pendidikan
Profesi &akultas edokteran Uni'ersitas Muhammadiyah Surakarta.
Pada hari tanggal ()*+
Pem,im,ing:
&r% H#r"o!o$ Sp%R#& - .
Di-resentasikan dihada-an:
&r% H#r"o!o$ Sp%R#& - .
Disahkan a. Program Profesi:
&r% Do!!# De/i Nirl#/#+i - .
KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLO0I
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
201
BAB I
PENDAHULUAN
A% L#+#r Bel#k#!*
Se-anjang sejarah, -enyakit #u,er.ulosis atau #B/ sangat sulit di,erantas.
0amun untuk -ertama kalinya, organisasi kesehatan dunia atau 12O men.atat
-enurunan .uku- signifikan -ada jumlah -enderita mau-un kor,an meninggal karena
#B/. Dalam la-oran ,erjudul 3lo,al #u,er.ulosis /ontrol Re-ort ()**, 12O
menyam-aikan ,ah4a jumlah kasus ,aru #B/ di dunia -ada ()*) ter.atat 5,5 juta
dan jumlah kor,an meninggal *,6 juta ji4a. "ngka ini turun di,anding tahun7tahun
se,elumnya, misalnya 8,6 juta kasus ,aru -ada ())8. %a-oran 12O -ada tahun
())8, men.atat -eringkat Indonesia menurun ke -osisi lima dengan jumlah -enderita
#B/ se,esar 6(8 ri,u orang. %ima negara dengan jumlah ter,esar kasus insiden -ada
tahun ())8 adalah India, /ina, "frika Selatan, 0igeria dan Indonesia 9sum,er 12O
3lo,al #u,er.ulosis /ontrol ()*):.
#u,erkulosis 9#B: adalah -enye,a, kematian ke7( diIndonesia setelah -enyakit
jantung dan -em,uluh darah lainnya. Setia- tahun ada *,+ juta anak ,erumur kurang
dari *; tahun yang terinfeksi kuman #B dan setia- tahun ada 6;) ri,u kematian anak
aki,at -enyakit ini. 9de-kes ())5:
Penyakit Primer om-leks #u,erkulosis 9P#B: meru-akan -enyakit yang
relatif ,esar -ro,a,ilitasnya -ada anak7anak ,alita dan -engo,atannya memerlukan
4aktu yang .uku- lama. Deteksi -enyakit P#B dilakukan melalui gejala klinis, uji
la,oratorium dan foto -aru7-aru dengan <7ray. 2asil .itra -aru dari <7ray
diinter-retasikan oleh medis se,agai diagnosa akhir. Pemeriksaan radiologis -ada
-asien #B -aru -ost -rimer mem,erikan gam,aran yang khas, dan da-at
mem,edakan antara gam,aran #B -rimer dan -ost -rimer%
B% T'('#! Pe!'li"#!
#ujuan dari -enulisan tinjauan -ustaka ini adalah untuk mengetahui etiologi,
-atofisiologi, -en.egahan, gam,aran radiologis dan -enanganan #B Primer.
BAB II
TIN1AUAN PUSTAKA
A% De2i!i"i
#u,erkulosis 9 #B = #u,er.le Ba.illus : adalah -enyakit yang umum dan
mematikan, dise,a,kan oleh My.o,a.terium tu,er.ulosis, yang -ada umumnya
menyerang -aru 9 #B -aru : ta-i juga da-at menyerang sistem syaraf -usat, sistem
limfatikus, sistem sirkulasi, sistem genitouria, tulang dan -ersendian.
#u,er.ulosis -aru adalah -enyakit menular yang dise,a,kan oleh ,asil
My.o,a.terium tu,er.ulosis ti-e humanus. Basil terse,ut masuk kedalam jaringan
-aru melalui saluran na-as 9dro-let infe.tion: sam-ai al'eoli, terjadilah infeksi -rimer
93hon:. Selanjutnya menye,ar ke kelenjar getah ,ening setem-at dan ter,entuklah
Primer om-leks 9 Ranke :. Infeksi -rimer 9 3hon : dan Primer om-leks 9 Ranke :
dinamakan #B -rimer, yang dalam -erjalanan le,ih lanjut se,agian ,esar akan
mengalami -enyem,uhan. #B Paru -rimer, keradangan terjadi se,elum tu,uh
mem-unyai keke,alan s-esifik terhada- ,asil My.o,a.terium tu,er.ulosis, yang
ke,anyakan dida-at -ada usia anak * > + tahun. Sedangkan yang dise,ut #u,erkulosa
Post Primer 9 reinfe.tion : adalah keradangan jaringan -aru oleh karena terjadi
-enularan ulang yang mana didalam tu,uh ter,entuk keke,alan s-esifik terhada-
,asil #B terse,ut.
B% A!#+omi
Paru7-aru sendiri di,agi menjadi dua, yakni :
*. Paru7-aru kanan, terdiri dari + lo,us 9,elah -aru: yaitu
a. %o,us -ulmo dekstra su-erior
,. %o,us medial
.. %o,us inferior
(. Paru7-aru kiri, terdiri dari ( lo,us
a. -ulmo sinister lo,us su-erior
,. lo,us inferior
#ia- lo,us tersusun oleh lo,ules dan tia-7tia- lo,us terdiri atas ,elahan7,elahan
yang le,ih ke.il ,ernama segmen.
Paru7-aru kiri mem-unyai *) segment yaitu ; ,uah segment -ada lo,us
su-erior dan ; ,uah segment -ada inferior. Sedangkan Paru7-aru kanan mem-unyai
*) segmen yakni ; ,uah segmen -ada lo,us inferior, ( ,uah segment -ada lo,us
medialis dan + ,uah segmen -ada lo,us inferior.
#ia-7tia- segmen ini masih ter,agi lagi menjadi ,elahan7,elahan yang ,ernama
lo,ulus. Diantara lo,ulus yang satu dengan yang lainnya di,atasi oleh jaringan ikat
yang ,erisi -em,uluh7-em,uluh darah getah ,ening dan saraf7saraf, dalam tia-7tia-
lo,ulus terda-at se,uah ,ronkiolus. Di dalam lo,ulus, ,ronkiolus ini ,er.a,ang7
.a,ang ,anyak sekali, .a,ang7.a,ang ini dise,ut duktus al'eolus. #ia-7tia- duktus
al'eolus ,erakhir -ada al'eolus yang diameternya antara ),( > ),+ mm.
Le+#k A!#+omi P#r'3p#r'
Paru7-aru terletak -ada rongga dada, datarannya menghada- ke tengah rongga
dada=ka'um mediastinum. Pada ,agian tengah itu terda-at tam-uk -aru7-aru atau
hilus. Pada mediastinum de-an terletak jantung. Paru7-aru di,ungkus oeh sela-ut
sela-ut yang ,ernama -leura.
Pleura di,agi menjadi dua :
*. Pleura 'iseral 9sela-ut dada -em,ungkus:, yaitu sela-ut -aru yang
langsung mem,ungkus -aru7-aru.
(. Pleura -arietal, yaitu sela-ut -aru yang mela-isi ,agian dalam
dinding dada.
"ntara kedua -leura ini terda-at rongga 9ka'um: yang dise,ut ka'um -leura.
Pada keadaan normal ka'um -leura ini 'akum=ham-a udara sehingga -aru7-aru da-at
,erkem,ang kem-is dan juga terda-at sedikit .airan 9eksudat: yang ,erguna unuk
meminyaki -ermukaannya 9-leura:, menghindarkan gesekan antara -aru7-aru dan
dinding dada dimana se4aktu ,ernafas ,ergerak
4% E+iolo*i
Infeksi my.o,a.terium t,. dimulai dari inhalasi kuman Mycobacterium
tuberculosis ,er,entuk ,atang lurus atau sedikit melengkung, tidak ,ers-ora dan tidak
,erka-sul melalui udara -erna-asan dari orang yang menderita #B -aru. Ini
diistilahkan dengan droplet infection. Setelah ,asil men.a-ai al'eolus, ia akan
di,a4a melalui saluran limfe menuju kelenjar limfe -ada hillus -aru. emudian ia
,isa men.a-ai melalui aliran darah melalui du.tus thorasi.us.
D% P#+o2i"iolo*i
Penularan terjadi karena kuman di,atukkan atau di,ersinkan keluar menjadi
dro-let nu.lei dalam udara. Partikel infeksi ini da-at meneta- dalam udara ,e,as
selama *7( jam, tergantung ada tidaknya sinar U? 'entilasi yang ,aik dan
kelem,a,a, udara. Dalam suasana gela- dan lem,a, kuman da-at ,ertahan ,erhari7
hari sam-ai ,er,ulan7,ulan.
Bila -artikel infeksi ini terisa- oleh orang sehat, ia akan menem-el -ada jalan
nafas atau -aru7-aru. uman da-at juga masuk melalui luka -ada kulit atau mukosa
ta-i hal ini jarang terjadi.
Bila kuman meneta- di jaringan -aru maka akan mem,entuk sarang #B
-neumonia ke.il dan dise,ut sarang -rimer atau afek -rimer. Sarang -rimer ini da-at
terjadi di,agian mana saja jaringan -aru. Dari sarang -rimer akan tim,ul -eradangan
saluran getah ,ening menuju hilus 9limfangitis lo.al: dan juga diikuti -em,esaran
getah ,ening hilus 9limfadenitis regional:. om-lek -rimer a-a,ila ditemukan Sarang
-rimer, limfangitis lo.al, limfadenitis regional se.ara ,ersamaan.
om-lek -rimer ini selajutnya da-at menjadi :
*. Sem,uh sama sekali tan-a meninggalkan .a.at
(. Sem,uh dengan meninggalkan sedikit ,ekas ,eru-a garis7garis fi,rotik,
kalsifikasi di hilus atau kom-leks 9sarang: 3hon.
+. Berkom-likasi dan menye,ar se.ara :
a. Per kontinuitatum, yakni menye,ar ke sekitarnya.
,. Se.ara ,ronkogen -ada -aru yang ,ersangkutan mau-un -aru dise,elahnya.
Da-at juga kuman tertelan ,ersama s-utum dan ludah sehingga menye,ar ke
usus.
.. Se.ara limfogen, keorgan tu,uh lainnya
d. Se.ara hematogen, ke organ tu,uh lainnya
Pada -aru ,asil yang ,erkem,ang ,iak menim,ulkan suatu daerah radang yang
dise,ut afek/fokus primer dari Ghon. Basil akan menjalar melalui saluran limfe dan
terjadi limfangitis dan akan terjadi limfadenitis regional.
Pem,entukan radang adalah melalui Reaksi 2i-ersensiti'itas #i-e I? 9Delayed
#y-e 2y-ersensiti'ity:. Di mana akan ter,entuk tu,erkel7tu,erkel atau dise,ut
granuloma.
3am,ar: Pem,entukan granuloma -ada #B -rimer
E% T#!&# D#! 0e(#l#
*. Per,edaan #B -ada anak dengan #B de4asa
a. #B anak lokasinya -ada setia- ,agian -aru, sedangkan -ada de4asa di
daerah a-eks dan infra kla'ikuler
,. #erjadi -em,esaran kelenjar limfe regional sedangkan -ada de4asa tan-a
-em,esaran kelenjar limfe regional
.. Penyem,uhan dengan -erka-uran sedangkan -ada de4asa dengan
fi,rosis
d. %e,ih ,anyak terjadi -enye,aran hematogen, -ada de4asa jarang.
(. Manifestasi #B -ada "nak
Penyakit #B -ada anak memiliki ,e,era-a manifestasi klinis. Di antaranya:
a. #B -aru
#B -aru meru-akan manifestasi klinis yang umum dijum-ai -ada anak.
Dari yang -aling ringan sam-ai yang -aling ,erat da-at dijum-ai -ada
anak.
*:. Bentuk yang -aling ringan adalah -em,esaran kelenjar hilus atau
mun.ulnya Ghon kompleks.
3am,ar: adanya kalsifikasi -arahiler kanan 93hon
kom-leks: disertai -em,esaran kelenjar hillus kanan.
9/ourtesy: "ndrea # /ru@:.
(:. Sedangkan salah satu ,entuk #B -aru ,erat adalah TB milier.
3am,ar: #B milier dengan gam,aran ,adai salju.
,. #B kulit 9Scrofuloderma:
#B anak juga memiliki manifestasi #B kulit.
.. #B kelenjar
Di antara manifestasi ekstrathora.al adalah #B kelenjar.
3am,ar: #B kelenjar disertai s.rofuloderma. 9/ourtesy:
"ndrea # /ru@:
d. #B tulang
Di antara manifestasi #B ekstratora.al adalah #B tulang.
3am,ar: #B -ada tulang 'erte,ara atau dise,ut Gibbus.
+. 3ejala linis
a. 3ejala umum
*:. Berat ,adan menurun ,erturut7turut selama + ,ulan tan-a se,a, jelas
atau tidak naik selama * ,ulan meski-un dengan inter'ensi gi@i
(:. "noreksia dan gagal tum,uh 9failure to thri'e:
+:. Demam lama=,erulang tan-a se,a, jelas
6:. Pem,esaran 3B su-erfisial se-erti: 3B leher, inguinal dan
Se,againya
;:. 3ejala saluran na-as se-erti ,atuk lama le,ih dari +) hari
A:. 3ejala 3I tra.t se-erti diare lama=,erulang, masa di a,domen dan
se,againya.
,. 3ejala s-esifik
*:. #B kulit 9s.rofuloderma:
(:. #B tulang se-erti: gi,,us 9s-ondilitis:, .o..itis, -in.ang, ,engkak
+:. #B otak dan syaraf: meningitis #B, ensefalitis #B
6:. #B mata: konjungtifitis fliktenuaris, tu,er.le .horoid %
F% Di#*!o"#
Diagnosis #B ditegakkan ,erdasarkan gejala klinis, -emeriksaan fisik,
tu,er.ulin tes,-emenksaan radiologis dan ,akteriologis. Diagnosis -asti #B -aru
ditegakkan ,erdasarkan ditemukannya kuman My.o,a.terium tu,erkulosis.
*. 3ejala klinis
(. #es Mantou<
#es Mantou< meru-akan salah satu jenis -emeriksaan untuk mem,antu
diagnosis #u,erkulosis 9#B: -ada anak. es Mantou< dilakukan dengan .ara
menyuntikkan -rotein dari kuman Mycobacterium tuberculosis -ada lengan ,a4ah
anak. "gar hasilnya akurat, -enyuntikannya harus ,enar7,enar teliti. Bahan yang
dimasukkan harus dengan dosis te-at dan masuk se-enuhnya ke dalam kulit, ,ukan di
,a4ah kulit. emudian, reaksi yang dihasilkan harus di,a.a te-at 4aktu.
Untuk memastikan anak terinfeksi kuman #B/ atau tidak, akan dilihat
indurasinya setelah 657B( jam. Indurasi ini ditandai dengan ,entuk kemerahan dan
,enjolan yang mun.ul di area sekitar suntikan. Bila nilai indurasinya )76 mm, maka
dinyatakan negatif. Bila ;78 mm dinilai meragukan, sedangkan di atas *) mm
dinyatakan -ositif.

+. Reaksi .e-at B/3
Bila dalam -enyuntikan B/3 terjadi reaksi .e-at ,eru-a kemerahan dan
indurasi C ; mm 9dalam +7B hari: maka di.urigai telah terinfeksi Mycobacterium
tuberculosis.
6. S.oring #B
S
i
s
t
e
m

S
k
o
r
i
n
g

D
i
a
g
n
o
s
i
s

#
u
,
e
r
k
u
l
o
s
i
s

"
n
a
k
Parameter ) * (
ontak #B #idak
jelas
%a-oran keluarga,
B#" 97: atau tidak
tahu
a'itas 9D:
B#" tidak jelas
Uji #u,erkulin 0egatif
Status 3i@i BB=#B E8)F atau
BB=U E5)F
linis gi@i
,uruk atau
BB=#B EB)F
atau BB=U
EA)F
Demam tan-a
se,a, jelas
G( minggu
Batuk G+ minggu
Pm,esaran
elenjar %imfe
olli, "ksila,
Inguinal
G* .m, jumlah C*,
tidak nyeri
Pem,engkakan
tulang=sendi
-anggul, lutut,
falang
"da
-em,engkakan
&oto 0ormal=
#idak
jelas
Infiltrat
Pem,esaran
kelenjar
onsolidasi
segmental=lo,ar
"telektasis
alsifikasi D
infiltrat
Pem,esaran
kelenjar
Dinfiltrat
/atatan:
Diagnosis
dengan
sistem
skoring
ditegakkan
oleh dokter
Hika
dijum-ai
skrofuloder
ma
langsung
didiagnosis
#B
Berat
,adan
dinilai saat
datang
Demam
dan ,atuk
tidak ada
res-ons
terhada-
tera-i
sesuai ,aku
&oto
rontgen
,ukan alat
diagnosis
utama -ada
#B anak
Semua
anak
dengan
reaksi
.e-at B/3
harus
die'aluasi
dengan
system
skorinh #B
anak
Didiagnosi
s #B jika
jumlah
skor GA
9skor
maksimal
*6:. /ut off
-oint ini
masih
,ersifat
tentatif=
sementara,
nilai
definiti'e
menunggu
hasil
-enelitian
yang
sedang
dikerjakan.
Pem,erian
-rofilakasi
I02 ,ila
kontak
B#" 9D:
dengan
skor EA
Dikuti- oleh: dr.
"stri Pramarini
Sum,er: Pedoman
0asional
#u,erkulosis
"nak, U
Pulmonologi PP
ID"I, ());
;. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan -ertama terhada- keadaan umum -asien mungkin ditemukan
konjungti'a mata atau kulit yang -u.at karena anemia, suhu su,fe,ris atau ,erat
,adan menurun. Seringkali -asien tidak menunjukkan suatu kelainan a-a-un. #em-at
kelainan #B -aru yang -aling di.urigai adalah ,agian a-eks -aru. Bila di.uragai
adanya infiltrate yang agak luas, maka dida-atkan -erkusi redu- dan auskulltasi suara
nafas ,ron.hial. "kan dida-atkan juga suara nafas tam,ahan ,eru-a ronki ,asah,
kasar dan nyaring. #eta-i ,ila infitrat ini dili-uti oleh -ene,alan -leura, suara
nafasnya menjadi 'esikuler melemah. Dalam -enam-ilan klinis, #B sering
asimtomatis dan -enyakit ,aru di.urigai dengan dida-atkannya kelainan radiologis
dada.
A. Pemeriksaan Radiologis #B Paru
elainan -ada foto toraks ,isa se,agai usul teta-i ,ukan se,agai diagnosa utama
-ada #B.0amun, &oto toraks ,isa digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan #B
-aru -ada orang7orang yang dengan hasil tes tu,erkulin 9 D: atau uji mantou< 9D: dan
tan-a menunjukkan gejala.
a. Bila klinis ditemukan gejala tu,erkulosis -aru, ham-ir selalu ditemukan kelainan
-adafoto roentgen.
,. Bila klinis ada dugaan terhada- -enyakit tu,erkulosis -aru, teta-i -ada foto
roentgen tidak terlihat kelainan, maka ini meru-akan tanda yang kuat ,ukan
tu,erkulosis.
.. Se,aliknya, ,ila tidak ada kelainan -ada foto toraks ,elum ,erarti tidak ada
tu,erkulosis,se,a, kelainan -ertama -ada foto toraks ,aru terlihat sekurang
7kurangnya *) minggu setelah infeksi oleh ,asil tu,erkulosis.
d. Sesudah s-utum -ositif -ada -emeriksaan ,akteriologi, tanda tu,erkulosis
yangter-enting adalah ,ila ada kelainan -ada foto toraks.
e. Ditemukannya kelainan -ada foto toraks ,elum ,erarti ,ah4a -enyakit terse,ut
aktif.
f. Dari ,entuk kelainan -ada foto roentgen memang da-at di-eroleh kesan tentang
akti'itas-enyakit, namun ke-astian diagnosis hanya da-at di-eroleh melalui
kom,inasi denganhasil -emeriksaan klinis=la,oraturis.
g. Pemeriksaan roentgen -enting untuk dokumentasi, menentukan lokalisasi, -roses
dantanda -er,aikan atau-un -er,urukan dengan melakukan -er,andingan dengan
foto7fototerdahulu.
h. Pemeriksaan roentgen juga -enting untuk -enilaian hasil tindakan tera-i se-erti
Pneumotoraks torako-lastik, torako-lastik ds,.
i. Pemeriksaan roentgen tu,er.ulosis -aru saja tidak .uku- dan de4asa ini ,ahkan
tidak ,oleh dilakukan hanya dengan fluorosko-i. Pem,uatan foto roentgen
adalah suatu keharusan, yaitu foto -osterior anterior 9P":, ,ila -erlu disertai
-royeksi7-royeksi tam,ahan se-erti foto lateral, foto khusus -un.ak "P7lordotik
dan tekhnik7tekhnik khusus lainnya
"da + ma.am -royeksi -emotretan -ada foto toraks -asien yang di.urigai #B,
yaitu :
*. Proyeksi Postero7"nterior 9P":
Pada -osisi P", -engam,ilaii foto dilakukan -ada saat -asien dalam -osisi
,erdiri,tahan nafas -ada akhir ins-irasi dalam. Bila terlihat suatu kelainan
-ada -royeksi P",-erlu ditam,ah -royeksi lateral.
(. Proyeksi %ateral
Pada -royeksi lateral, -osisi ,erdiri dengan tangan disilangkan di ,elakang
ke-ala. Pengam,ilan foto dilakukan -ada saat -asien tahan na-as dan akhir
ins-irasi dalam.
+. Proyeksi #o- %ordotik
Proyeksi #o- %ordotik di,uat ,ila foto P" menunjukkan kemungkinan
adanyakelainan -ada daerah a-eks kedua -aru. Proyeksi tam,ahan ini
hendaknya di,uatsetelah foto rutin di-eriksa dan ,ila terda-at kesulitan
dalam menginter-retasikansuatu lesi di a-eks. Pengam,ilan foto dilakukan
-ada -osisi ,erdiri dengan arah sinarmenyudut +;76; derajat arah
.audo.ranial, agar gam,aran a-eks -aru tidak ,erhim-itan dengan kla'ikula.
0% 0#m5#r#! R#&iolo*i" TB Primer
2am-ir semua infeksi #B -rimer tidak disertai gejala klinis, sehingga -aling
sering didiagnosis dengan tu,erkulin test. Pada umumnya menyerang anak, teta-i
,isa terjadi -ada orang de4asa dengan daya tahan tu,uh yang lemah. Pasien dengan
#B -rimer sering menunjukkan gam,aran foto normal. Pada *;F kasus tidak
ditemukan kelainan, ,ila infeksi ,erkelanjutan ,arulah ditemukan kelainan -ada foto
toraks. %okasi kelainan ,iasanya terda-at -ada satu lo,us, dan -aru kanan le,ih
sering terkena, terutama di daerah lo,us ,a4ah, tengah dan lingula serta segmen
anterior lo,us atas. elainan foto toraks -ada tu,er.ulosis -rimer ini adalah adalah
limfadeno-ati, -aren.hymal disease, miliary disease, dan efusi -leura. Pada -aru ,isa
dijum-ai infiltrat dan ka'itas. Salah satu kom-likasi yang mungkin tim,ul adalah
Pleuritis eksudatif, aki,at -erluasan infitrat -rimer ke -leura melalui -enye,aran
hematogen. om-likasi lain adalah atelektasis aki,at stenosis ,ronkus karena
-erforasi kelenjar ke dalarn ,ronkus. Baik -leuritis mau-un atelektasis -ada anak7
anak mungkin demikian luas sehingga sarang -rimer tersem,unyi di,elakangnya.
3am,ar atas menunjukkan #u,er.ulosis disertai kom-likasi -leuritis
eksudati' dan atelektasis 7 Pleuritis #B. 3am,ar ,a4ah menunjukkan
#u,er.ulosis dengan kom-lek -rimer 9hanya hilus kiri mem,esar:. &oto toraks
P" dan lateral
om-lek -rimer #B 9om-lek Ranke: terdiri dari :
*. om-lek 3ohn
Meru-akan ,intik > ,intik ke.il di su-rahiler dan di sekelilingnya ada
infiltrat, sering tidak tam-ak ke.uali ada kalsifikasi.
(. %imfangitis
/a,ang > .a,ang linfe yang keluar dari kom-leks 3ohn dan ,erjalan
se-anjang hilus.
+. %imfadenitis
#erjadi -em,esaran limfonodi. Sering terjadi di :
a. %nn. 2ilus, tam-ak se,agai gam,aran -er-adatan di hilus
,. %nn. Para,ronkial
.. %nn. Paratrakheal, di kanan dan kiri trakea, tam-ak se,agai gam,aran
.ero,ong asa-. 9rusdy gha@ali radiologi diagnostik:
H% Pe!#+#l#k"#!##!
*. Pen.egahan
a. Pen.egahan 9-rofilaksis: -rimer
"nak yang kontak erat dengan -enderita #B/ B#" 9D:. I02 minimal + ,ulan
4alau-un uji tu,erkulin 97:. #era-i -rofilaksis dihentikan ,ila hasil uji
tu,er.ulin ulang menjadi 97: atau sum,er -enularan #B aktif sudah tidak ada.
,. Pen.egahan 9-rofilaksis: sekunder
"nak dengan infeksi #B/ yaitu uji tu,erkulin 9D: teta-i tidak ada gejala sakit
#B/. Profilaksis di,erikan selama A78 ,ulan.
(. Pengo,atan
a. Medikametosa
"da-un dosis untuk -engo,atan #B/ jangka -endek selama A atau 8 ,ulan,
yaitu:
*: (2R=B2(R( : I02DRifam-isin setia- hari selama ( ,ulan
-ertama, kemudian I02 DRifam-isin setia- hari atau ( kali seminggu
selama B ,ulan 9ditam,ahkan !tam,utol ,ila diduga ada resistensi
terhada- I02:.
(: (2RI=62(R( : I02DRifam-isinDPira@inamid: setia- hari
selama ( ,ulan -ertama, kemudian I02DRifam-isin setia- hari atau (
kali seminggu selama 6 ,ulan 9ditam,ahkan !tam,utol ,ila diduga ada
resistensi terhada- I02:.
Pengo,atan #B/ -ada anak7anak jika I02 dan rifam-isin di,erikan
,ersamaan, dosis maksimal -erhari I02 *) mg=kg,, dan rifam-isin *;
mg=kg,,.
Dosis anak I02 dan rifam-isin yang di,erikan untuk kasus:
1. TB +i&#k 5er#+
I02
Rifam-isin
2. TB 5er#+ -milier &#! me!i!*i+i" TB4.
I02
Rifam-isin
Dosis -rednison
,. 0on Medikametosa
Pendekatan DO#S 2al yang -aling -enting -ada tatalaksana #B/ adalah
keteraturan minum o,at. Pasien #B/ ,iasanya telah menunjukkan -er,aikan
,e,era-a minggu setelah -engo,atan sehingga merasa sem,uh dan tidak
melanjutkan -engo,atan. %ingkungan sosial dan -engertian yang kurang
mengenai #B/ dari -asien serta keluarganya tidak menunjang keteraturan
-asien untuk minum o,at. e-atuhan -asien dikatakan ,aik jika -asien
meminum o,at sesuai dengan dosis yang ditentukan dalam -anduan
-engo,atan. e-atuhan -asien ini menjamin ke,erhasilan -engo,atan dan
men.egah resistensi. Salah satu u-aya untuk meningkatkan ke-atuhan -asien
adalah dengan melakukan -enga4asan langsung terhada- -engo,atan.
DO#S 9 Dire.tly O,ser'ed #reatment Short.ourse: adalah strategi yang telah
direkomendasi oleh 12O dalam -elaksanaan -rogram -enanggulangan #B/.
Strategi ini dilaksanakan di Indonesia sejak tahun *88;. Penanggulangan dengan
strategi DO#S da-at mem,erikan angka kesem,uhan yang tinggi.
Sesuai dengan rekomendasi 12O, strategi DO#S terdiri atas ; kom-onen, yaitu :
omitmen -olitis dari -ara -engam,il ke-utusan, termasuk dukungan dana.
Diagnosis #B/ dengan -emeriksaan dahak se.ara mikrosko-is, Pengo,atan dengan
-anduan O,at "nti #B/ 9O"#: jangka -endek dengan -enga4asan langsung oleh
-enga4as menelan o,at, esinam,ungan -enyedian O"# jangka -endek dengan
matu terjamin, Pen.atatan dan -ela-oran se.ara ,aku untuk memudahkan
-emantauan dan e'aluasi -rogram -enanggulangan #B/.
Orang yang da-at menjadi -enga4as minum o,at adalah : Petugas kesehatan,
eluarga -asien, kader, -asien yang sudah sem,uh, tokoh masyarakat, guru. #ugas
-enga4as minum o,at adalah: *: Menga4asi -asien agar minum o,at se.ara teratur
sam-ai selesai -engo,atan, (: Mem,eri dorongan ke-ada -asien agar mau ,ero,at
teratur, +: Mengingatkan ke-ada -asien untuk -eriksa dahak ulang 9-asien de4asa:
dan Mem,eri -enyuluhan ke-ada anggota keluarga -asien #B/ yang mem-unyai
gejala7gejala tersangka #B/ untuk segera memeriksakan diri ke unit -elayanan
kesehatan. Pada anak kuman M. #B/ sulit ditemukan, ,aik -ada ,iakan, le,ih7le,ih
-ada -emeriksaan mikrosko-is langsung. Oleh karena itu -ada anak diagnosis tidak
da-at di,uat ,erdasarkan -emeriksaan mikrosko-is yang dianjurkan dalam strategi
DO#S. Maka di-erlukan strategi diagnostik lain yaitu dengan menggunakan sistem
skoring
I% Pe!6e*#,#! Pe!'l#r#!
dr. 1ahyuni Inda4ati, S-." mema-arkan ,e,era-a .ara untuk men.egah #B
anak ,erikut :
*. ?aksinasi B/3.
?aksinasi meru-akan salah satu faktor -enting dalam -en.egahan -enyakit.
?aksin meru-akan mikroorganisme, ,aik sel utuh mau-un ,agian sel yang
,ersifat toksik, yang sudah dilemahkan dan dimasukan ke tu,uh untuk
merangsang tu,uh mem,entuk anti,odi. B/3 meru-akan jenis 'aksin yang
se.ara s-esifik merangsang -em,entukan anti,odi terhada- ,akteri #B.
(. Pem,erian makanan yang ,ergi@i dan seim,ang.
Makanan yang ,ergi@i dan seim,ang akan meningkatkan imunitas yang
mem,antu memerangi ,akteri -enye,a, #B.
+. Haga lingkungan teta- ,ersih, tidak lem,a,, dan sinar matahari da-at
masuk ke dalam rumah.
%ingkungan dengan kriteria terse,ut da-at men.egah -erkem,ang,iakan
,akteri -enye,a, #B sehingga menurunkan kemungkinan tertular.
6. /ari sum,er -enularan.
#B da-at mudah menular melalui udara. Sehingga dengan mengetahui
orang yang jadi sum,er -enularan, -enularan -enyakit da-at ditekan. Sum,er
-enularan da-at dari orang de4asa serumah, dan orang de4asa di lingkungan
sekolah.
;. O,ati sum,er -enularan dengan tuntas.
Bila sudah mengetahui sum,er -enularan, maka u-ayakan untuk mengo,ati
orang terse,ut. /egah -enularan dengan etika ,atuk serta menggunakan masker
selama ( ,ulan -ertama -engo,atan.
1% Pro*!o"i"
Pada -asien dengan sistem imun yang -rima, tera-i menggunakan O"# terkini
mem,erikan hasil yang -otensial untuk men.a-ai kesem,uhan. Hika kuman
sensitif dan -engo,atan lengka-, ke,anyakan anak sem,uh dengan gejala sisa
yang minimal. #era-i ulangan le,ih sulit dan kurang memuaskan hasilnya.
Perhatian le,ih harus di,erikan -ada -asien dengan imunodefisiensi, yang resisten
terhada- ,er,agai rejimen o,at, yang ,eres-on ,uruk terhada- tera-i atau dengan
kom-likasi lanjut. Pasien dengan resistensi multi-le terhada- O"# jumlahnya
meningkat dari 4aktu ke 4aktu. 2al ini terjadi karena -ara dokter merese-kan
rejimen tera-i yang tidak adekuat atau-un ketidak-atuhan -asien dalam
menjalanin -engo,atan.
etika terjadi resistensi atau intoleransi terhada- Isonia@id dan
Rifam-isin, angka kesem,uhan menjadi hanya ;)F, ,ahkan le,ih rendah lagi.
Dengan O"# 9terutama isonia@id: terjadi -er,aikan mendekati *))F -ada -asien
dengan #B milier. #an-a tera-i O"# -ada #B milier maka angka kematian ham-ir
men.a-ai *))F.
BAB III
KESIMPULAN
#u,erkulosis 9 #B = #u,er.le Ba.illus : adalah -enyakit yang umum dan
mematikan, dise,a,kan oleh My.o,a.terium tu,er.ulosis, yang -ada umumnya
menyerang -aru 9 #B -aru : ta-i juga da-at menyerang sistem syaraf -usat, sistem
limfatikus, sistem sirkulasi, sistem genitouria, tulang dan -ersendian.Penegakan
diagnosis -ada #B -rimer adalah dengan menggunakan s.oring, ,erdasarkan gejala
klinis dan -emeriksaan -enunjang. Bukan dengan -emeriksaan B#" di s-utum.
Proyeksi foto torak yang da-at digunakan yaitu Proyeksi Postero7"nterior 9P":,
Proyeksi %ateral, Proyeksi #o- %ordotik .
3am,aran kom-lek -rimer #B 9om-lek Ranke: terdiri dari om-lek 3ohn,
%imfangitis, %imfadenitis. DO#S 9 Dire.tly O,ser'ed #reatment Short.ourse: adalah
strategi yang telah direkomendasi oleh 12O dalam -elaksanaan -rogram
-enanggulangan #B/. Prognosis #B ,ergantung -ada ke-atuhan -engo,atan,
resistensi, serta daya tahan tu,uh -asien.
DAFTAR PUSTAKA
"ditama $. ())A. #u,erkulosis Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di
Indonesia. Hakarta : Perhim-unan Dokter Paru Indonesia,
"junk. ())8. J"natomi Paru7-aruK 9online:
99htt-:==ajunkdoank.4ord-ress..om=())8=)B=*6=anatomi7-aru7-aru=, diakes
Humat, (; Okto,er ()*+:
ristiyanto, Stanislaus, ())5. J#u,erkulosisK 9online:
9htt-:==e-idemiologi,log.,logs-ot..om=())5L)BL)*Lar.hi'e.html, diakses
Humat, (; Okto,er ()*+:
Pramudiarja, "0 Uyung. ()**. J12O: Untuk Pertama alinya, Humlah asus #B/
di Dunia #urunK 9online:
9htt-:==health.detik..om=read=()**=*)=*(=)B65)A=*B6*88(=BA+=4ho7untuk7
-ertama7kalinya7jumlah7kasus7t,.7di7dunia7turun, diakses Humat, (; Okto,er
()*+:
Rasad, Sjahriar. ());. Radiologi Diagnostik. !disi (. Hakarta: Balai Pener,it &UI.
Rudol-h ". ())B. Buku "jar Pediatri !disi (). Hakarta: !3/
Sudoyo "1, dkk. ())A. Buku "jar Ilmu Penyakit Dalam Hilid II !disi I?. Hakarta:
Pusat Pener,itan Ilmu Penyakit Dalam &akultas edokteran Uni'ersitas
Indonesia
1ong, %.donna, dkk. ())8. Buku Ajar Keperaatan !ediatrik. ?ol : (. Hakarta :
!3/.
%atief ", dkk. ())+. Diagnosis &isis Pada "nak. !d ke7(. Hakarta: /? Sagung Seto,
hal. B)76

Anda mungkin juga menyukai

  • KA Desa Siaga
    KA Desa Siaga
    Dokumen2 halaman
    KA Desa Siaga
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Pelajaran 7a-Herli
    Jadwal Pelajaran 7a-Herli
    Dokumen1 halaman
    Jadwal Pelajaran 7a-Herli
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Tabel Profil Puskesmas Tahun 2013 Edit
    Tabel Profil Puskesmas Tahun 2013 Edit
    Dokumen271 halaman
    Tabel Profil Puskesmas Tahun 2013 Edit
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Konversi
    Gangguan Konversi
    Dokumen2 halaman
    Gangguan Konversi
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Kak Pelatihan Obat
    Kak Pelatihan Obat
    Dokumen3 halaman
    Kak Pelatihan Obat
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Hari Ini Kita Belajar
    Hari Ini Kita Belajar
    Dokumen36 halaman
    Hari Ini Kita Belajar
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Risalah DGN Undangan
    Risalah DGN Undangan
    Dokumen8 halaman
    Risalah DGN Undangan
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Form Kuning MESO
    Form Kuning MESO
    Dokumen2 halaman
    Form Kuning MESO
    urtical
    100% (2)
  • 7 10 3 Ep3 Sop Kriteria Pasien Yang Perluharus Dirujuk
    7 10 3 Ep3 Sop Kriteria Pasien Yang Perluharus Dirujuk
    Dokumen3 halaman
    7 10 3 Ep3 Sop Kriteria Pasien Yang Perluharus Dirujuk
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Pelayanan
    Leaflet Pelayanan
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Pelayanan
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Kart Berobat Terbaru
    Kart Berobat Terbaru
    Dokumen1 halaman
    Kart Berobat Terbaru
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Pelayanan
    Leaflet Pelayanan
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Pelayanan
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Sepsis IDAI
    Sepsis IDAI
    Dokumen7 halaman
    Sepsis IDAI
    Baiez Supersub
    Belum ada peringkat
  • Sepsis IDAI
    Sepsis IDAI
    Dokumen7 halaman
    Sepsis IDAI
    Baiez Supersub
    Belum ada peringkat
  • Untitled 1
    Untitled 1
    Dokumen1 halaman
    Untitled 1
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Anestesi Spinal PDF
    Anestesi Spinal PDF
    Dokumen4 halaman
    Anestesi Spinal PDF
    RomauLi KaLit
    Belum ada peringkat
  • Untitled 1
    Untitled 1
    Dokumen1 halaman
    Untitled 1
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Sepsis IDAI
    Sepsis IDAI
    Dokumen7 halaman
    Sepsis IDAI
    Baiez Supersub
    Belum ada peringkat
  • Lapsus TB
    Lapsus TB
    Dokumen27 halaman
    Lapsus TB
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Lapsus TB
    Lapsus TB
    Dokumen27 halaman
    Lapsus TB
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Lapsus TB
    Lapsus TB
    Dokumen27 halaman
    Lapsus TB
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • TB PARU AKTIF
    TB PARU AKTIF
    Dokumen26 halaman
    TB PARU AKTIF
    fanieirawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Lapsus TB
    Lapsus TB
    Dokumen27 halaman
    Lapsus TB
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • BAB II Fix - 2
    BAB II Fix - 2
    Dokumen20 halaman
    BAB II Fix - 2
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Lapsus TB
    Lapsus TB
    Dokumen27 halaman
    Lapsus TB
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Dewi Setyawati
    Belum ada peringkat