Anda di halaman 1dari 111

Zakaria

BAB I
SOSIOLOGI EKONOMI SEBAGAI SUATU KONSEP
A. Pengertian dan Fungsi Konsep
A.1. Apa yang i!a"sud engan #Konsep$ %
Konsep merupakan sesuatu yang terdapat dalam kehidupan manusia, melalui konsep itu
lah manusia mengenal sesuatu dan membedakannya dengan yang lain. Misalnya dalam bentuk
buah-buahan, ada yang disebut durian, kelapa, mangga, pepaya, jeruk, semangka, jagung,
anggur, dan lainnya. Pada hewan juga ditemukan sebutan lembu, kambing, rusa, ayam, harimau,
gajah, kucing, monyet, dan lainnya. Selain itu juga ada nama atau sebutan seperti air, udara,
tanah, api, batu, pasir, dan sebagainya. Bila kita renungkan semua sebutan atau nama-nama
tersebut di atas membuat orang menjadi mengerti, paham dan dapat membedakan antara sebutan
yang satu dengan sebutan yang lainnya. Seperti sebutan durian, kelapa, mangga, dan jeruk untuk
sebutan buah-buahan, atau lembu, kambing, rusa, harimau untuk sebutan hewan-hewan. Sebutan
atau nama-nama tersebut dalam kontek ini disebut sebagai konsep.
Robert M..!awang "#$%&, '( Mengatakan $"onsep ada&a' pengertian yang !enun(u"
pada sesuatu. Pengertian ini dapat dinyatakan dalam bentuk kata, nama, atau pernyataan
simbol. !awang mengatakan, ada ahli yang mende)inisikan "onsep se)agai "ata yang
!enun(u" pada sesuatu. Kata sesuatu yang terdapat dalam de)inisi itu bisa )er)entu" )enda
seperti, buku yang sedang anda baca sekarang ini* dapat pula )er)entu" gera"an seperti
berjalan yang dilakukan setiap hari* dapat pula )er)entu" "eadaan seperti kemerdekaan yang
bisa ditangkap dari negara kita yang memperoleh kemerdekaan sejak tahun #$+,* atau dapat pula
berbentuk -benda- yang tidak kelihatan, seperti kesadaran, roh dan sebagainya.
Melalui contoh-contoh yang dikemukakan di atas, seperti durian, kelapa, kambing, gajah,
buku, berjalan, dan kemerdekaan dapat ditarik kesimpulan bahwa semua konsep itu dapat dilihat,
diraba, atau dirasakan oleh panca indera kita. .ang dapat dilihat, diraba, dan dirasa itu
merupakan bentuk )isik atau keadaan dari konsep konsep dalam dalam bentuk wujud.
Banyak orang yang dapat melihat benda tetapi dia tidak tau benda apa itu, banyak pula orang
yang dapat meraba tetapi apa yang dia raba itu tidak tau, begitu juga banyak orang yang bisa
merasakan sesuatu tetapi dia juga tidak tau rasa apa itu.
/alam kondisi yang demikian orang memerlukan konsep. /engan demikian konsep
bukanlah merupakan sesuatu yang mempunyai bentuk atau wujud yang dapat dilihat, diraba, atau
dirasakan. Kalau begitu apakah konsep itu merupakan perencanaan, rancangan atau merupakan
suatu ancar-ancaran 0 Misalnya perencanaan untuk membuat buku, rancangan suatu bangunan
rumah, atau ancar-ancar anggaran suatu kegiatan, dan sebagainya. Kesemuanya itu tidak dapat
dikategorikan sebagai suatu konsep, walaupun dapat dilihat, diraba, atau dirasakan oleh manusia.
1adi, berdasarkan contoh yang dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa yang dikatakan dengan -konsep itu adalah merupakan suatu pengertian, pemahaman,
atau penjelasan terhadap sesuatu. Sesuatu itu dapat berupa )enda, gera"an, atau "eadaan
dan kesemuanya itu dapat diungkapkan melalui "ata, na!a, atau pernyataan si!)o&. Misalnya
benda yang diungkapkan melalui kata seperti* batu, binatang, pohon, rumah, buah, ikan, buku,
dan lainnya. Benda yang diungkapkan dalam bentuk kata tersebut dapat pula diungkapkan dalam
bentuk nama, seperti kata batu dapat disebut namanya batu cincin, batu permata, batu koral, batu
bata, batu ginjal, dan sebagainya. .ang termasuk dalam kelompok binatang itu dapat pula
disebutkan namanya seperti kambing, lembu, kucing, tikus, cicak, buaya, dan sebagainya. Begitu
juga pohon dapat pula diberinama pohon kelapa, pohon durian, pohon mangga, pohon rambutan,
dan lainnya. Kemudian benda yang diungkapkan dalam bentuk kata itu dapat pula diungkapkan
dalam bentuk simbol. /alam bentuk simbol "tanda-tanda( benda tersebut dijelaskan atau
diungkapkan dengan menggambarkan ciri atau si)at dari benda itu. Misalnya kambing
simbolnya ada jenggot, tanduk, dan mengembek* ayam jago ada jengger, taji di kaki, dan
berkokok* begitu juga benda lainnya.
Gera"an yang diungkapkan dalam bentuk kata, !isa&nya !enari* )er(a&an* o&a' raga*
dan &ainnya. Menari yang diungkapkan dalam bentuk nama, misalnya tari piring, tari kecak, tari
seudati, tari tor-tor, tari tandak, tari caka lele, tari balumpa, tari bosara, dan lain lainnya.
#
Zakaria
Bila seseorang telah memahami atau mengerti terhadap suatu konsep, berarti konsep
tersebut telah masuk ke dalam pemikirannya. 2ontoh, kalau seseorang telah memahami atau
mengerti tentang bangku, kursi, rumah, kambing, gajah, perahu, pesawat terbang, dan
sebagainya, maka yang masuk ke dalam pemikiran mereka adalah ide, gagasan, atau pengertian
tentang bangku, kursi, rumah, kambing, gajah, perahu, atau pesawat terbang, bukan bendanya.
Karena yang dimengerti atau dipahami oleh manusia tentang konsep adalah ide, gagasan, atau
pengertiannya, bukan bendanya, atau gerakannya, atau keadaannya. /engan demikian konsep itu
bersi)at absatrak.
Memang semua konsep bersi)at abstrak artinya tak dapat diraba, dirasa, atau dilihat.
Konsep itu hanya dapat dipahami atau dimengerti. 3alaupun semua konsep itu dikatakan bersi)at
abstrak dalam arti tak dapat dilihat, diraba, atau dirasa, namun dalam konteks ide atau pengertian
ada sebagai konsep itu konkrit bagi seseorang dan ada pula yang abstrak bagi orang yang lain.
Mc. Kinney membedakan konsep menurut abstraksinya ke dalam tiga bentuk, yaitu 4
konsep konkreta, abstrakta, dan illata.
#(. Konsep konkreta "konkrit( yaitu konsep yang dapat dimengerti dan dipahami serta
diamati secara langsung oleh orang Konsep. konkreta ini disebut juga konsep observable.
2ontohnya4 Buku Sosiologi 5konomi, Kambing Kacang, atau Main Bola Basket. Kalau
hal tersebut ditanyakan kepada si penjual Buku, 6ewan, atau peralatan 7lah Raga, si
penjual langsung menunjukkan tentang apa yang diminta atau disebutkan. 8ni artinya
konsep tersebut sudah dipahami atau dimengerti bagi si penjual, maka disebutlah konsep
konkrit.
9(. Konsep abstracta "abstrak( yaitu konsep yang lebih umum dari konsep konkrit dan
ditarik dari konsep illata. Konsep abstrac ini sulit dipahami dan dimengerti orang.
2ontoh4 Buku Bacaan, Binatang yang Berkaki 5mpat, Main Bola. /ari contoh tersebut
orang tidak langsung dapat mengerti atau menangkap apa yang dimaksud. Misalnya kalau
hal tersebut ditanyakan pada orang yang menjual Buku, menjual Binatang, atau menjual
peralatan 7lah Raga, dapat dipastikan si penjual akan bertanya lagi Bacaan apa, Berkaki
5mpat yang mana, Bola apa 0 Bila si penjual itu bertanya lagi, dan setelah dijelaskan
berkali-kali baru si penjual mengerti atau memahami apa yang dimaksud, maka itu
membuktikan konsep tersebut abstrak bagi si penjual, tapi bagi yang mencari barang
tersebut mungkin sudah konkrit.
'(. Konsep illata yaitu konsep yang lebih umum dari konsep abstrak sehingga sangat sulit
untuk dipahami atau dimengerti. 2ontoh4 Buku, Binatang, atau 7lah Raga. Bila seseorang
datang ke toko buku menanyakan ada Buku, atau ketempat penjualan binatang
menanyakan ada Binatang, atau ke toko olah raga menanyakan ada olah raga. Sudah
dapat dipastikan si penjual Buku, Binatang, atau si penjual peralatan 7lah Raga
kebingungan* kemudian si penjual pasti bertanya apa itu 0 7rang yang mencari barang
"Buku, Binatang, atau Peralatan 7lah Raga( menjelaskan berulang kali kepada si penjual
tentang apa yang 8a cari, namun sipenjual tidak juga mengerti atau memahami apa yang
dimaksud oleh si pencari. Kemudian si pencari tidak pula dapat menjelaskan sedetil
mungkin tentang apa yang ia cari, karena yang ia cari itu juga belum dipahaminya betul,
masih dalam tahap mencari tau. Bila hal nya demikian, maka konsep tersebut dikatakan
-illata-
Selain Mc. Kinney, ada pendapat yang mengatakan bahwa konsep itu dibagi ke dalam
dua kelompok saja yaitu 4 konsep obser:able dan konsep konstruk.
#(. Konsep observable sama dengan konsep konkrit adalah konsep yang kelihatan atau
tampak. ;rtinya konsep itu sudah berbentuk nyata atau sudah mempunyai wujud
sehingga dapat dilihat atau diraba. Misalnya4 bangku, meja, papan tulis, rakit, perahu,
piring, gelas, dan lain-lain* kelapa, durian, pepaya* kambing, kerbau, ayam, air, batu,
pasir, dan lain-lainnya.
9( Konsep construk sama dengan konsep abstrak dan illata adalah konsep yang berupa
gagasan atau ide-ide dalam bentuk uraian atau penjelasan saja. Konsep konstruk itu tak
dapat dilihat, tetapi dapat dipahami dan dirasakan oleh manusia. Misalnya4 merdeka,
demokrasi, sosiologi ekonomi, agama, gembira, senang, udara, roh, malaikat, dan
lainnya.
A.+. Fungsi Konsep
9
Zakaria
Konsep ber)ungsi sebagai alat agar manusia dapat mengetahui, memahami, dan mengerti
tentang sesuatu, sehingga dapat membedakan dan menggunakan serta membuatnya dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya. Barang kali tadaklah berlebihan bila dikatakan orang yang
memahami banyak konsep kehidupannya akan tampak jauh lebih baik dari pada orang yang
sedikit sekali memahami atau tau tentang konsep. 2ontoh4 orang yang mengetahui dan dapat
menjelaskan banyak hal "konsep( dikatakan orang itu pintar, sedangkan orang yang sedikit tau
tentang sesuatu dan tak dapat menjelaskan sesuatu itu dikatakan bodoh. 7rang suka dengan yang
pintar dan tidak suka dengan yang bodoh. 8tulah sebabnya konsep menjadi penting bagi
kehidupan manusia, semakin banyak konsep dibuat manusia maka perubahan dalam kehidupan
manusia akan semakin cepat pula.
Robert M.. !awang "#$%&, %( mengatakan )ungsi konsep itu ada + "empat( macam, yaitu
4
FUNGSI KONSEP
<ambar #4 =ungsi Konsep Menurut Robert M.. !awang
1. Kogniti) dalam bahasa 8nggrisnya cognition, dimana istilah tersebut berasal dari bahasa
!atin yaitu -cognoscere- yang artinya menyadari, mengerti, merasakan, atau menyerap.
Kata M.. !awang kogniti) itu ada hubungannya dengan pikiran, pengertian, dan
pemahaman manusia tentang sesuatu.
Suatu konsep dikatakan mempunyai )ungsi kogniti) apa bila konsep tersebut dapat
membuat orang menjadi tau, mengenal, mengerti atau paham terhadap sesuatu yang
dimaksud oleh konsep tersebut. 2ontoh4 produksi, kursi, atau kambing, apakah
merupakan konsep yang mempunyai )ungsi kogniti) 0 6al itu tergantung sejauh mana
istilah produksi dapat membuat orang menjadi tau, mengenal, mengerti, atau paham. Si)at
atau ciri apa yang dapat ditunjukan untuk mengatakan produksi atau kursi itu. Produksi
adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukannya. Kursi adalah tempat duduk yang punya kaki dan sandaran.
9. 5:aluati) dalam bahasa 8nggrisnya evaluate yang diberi arti menilai atau menaksir.
/alam menilai itu orang dapat melakukan pembedaan baik atau buruk, benar atau salah,
serupa atau berbeda. Bila suatu konsep dikatakan mempunyai )ungsi e:aluati), maka
konsep tersebut dapat menunjukkan bedanya dengan konsep yang lain atau kesamaan-
'
;!;>
K7<?8>8=
!ebih tau, lebih
mengerti
5@;!A;>8@5
Membedakan atau
memisahkan
PR;<M;>8K
Kegunaan praktis
K7MA?8K;>8=
Saling pengertian
1. Kesepakatan
umum tentang
arti dan
konsistensi
2. 2akupan arti
'. /apat diamati
Zakaria
kesamaannya dengan yang lain. 2ontoh. Produksi dengan /istribusi atau Kursi dengan
Bangku. 1ika konsep itu memiliki )ungsi e:aluati), maka orang dapat menilai apa saja
yang termasuk ke dalam produksi dan apa saja yang termasuk ke dalam kelompok
distribusi, atau apa saja yang menjadi kelompok kursi dan kelompok bangku.. Kalau
seseorang disuruh membuat contoh tentang produksi atau bangku, maka dengan
pengertian produksi atau bangku yang dia pahami, ia dapat membuat contoh dari
produksi atau bangku itu dengan tepat dan cepat. 8a dapat membedakan produksi itu
dengan distribusi atau bangku dengan kursi. 8tu berarti ia sudah dapat menilai mana yang
dikatakan produksi dan mana yang dikatakan bukan produksi atau mana yang kursi dan
bukan kursi. /engan demikian konsep memiliki )ungsi e:aluati).
'. Pragmatik adalah menyangkut atau berkenaan dengan syarat-syarat yang membuat serasi
tidaknya penggunaan konsep dengan kenyataan atau bersangkutan dengan nilai-nilai
praktis atau yang bersi)at operasional sehingga dapat dikerjakan dalam wujud nyata.
Suatu konsep dapat dikatakan memiliki )ungsi pragmatik, apa bila sesorang dapat
menunjukkan atau membuat dengan cepat, tepat, rele:an, atau praktis terhadap benda
atau sesuatu yang ditunjuk oleh konsep itu. 2ontoh4 Produksi atau kursi. Kalau konsep
produksi atau kursi sudah mengandung unsur pragmatik, maka orang tentu dengan mudah
dapat melakukan produksi atau membuat kursi.
+. Komunikati) menurut M.. !awang berasal dari kata -communicare- yang berarti
memberi tahu, membuat orang lain menjadi tahu. /alam hal memberitahukan kepada
orang lain itu diharapkan orang lain tersebut dapat memahami atau mengetahui secara
bersama tentang konsep tersebut. Kalau seseorang mengartikan produksi atau kursi
berbeda dengan orang yang lain, kemudian arti hari ini berbeda dengan arti yang
kemaren, maka konsep tersebut pasti sulit untuk dimengerti secara bersama-sama dengan
demikian konsep tersebut tidak mengandung )ungsi komunikati). Selain itu untuk
membuat suatun konsep dapat ber)ungsi komunikati), dituntut pula agar konsep yang
dibuat benar-benar memiliki pengertian yang jelas bagi setiap orang. /engan demikian
pemahaman atau pengertian orang terhadap suatu konsep akan sama.
A., e-inisi
8stilah de)inisi yang kita kenal berasal dari bahasa 8nggris yaitu devinition yang berarti
ketentuan atau ketajaman. Secara ethimologis istilah de)inisi berasal dari bahasa !atin yang
terdiri dari dua suku kata yakni -de- berarti -dengan lengkap- dan -)inere- berati -membatasi-.
<abungan ke dua kata tersebut -de)inire- diartikan membatasi dengan lengkap atau menentukan
batas-batas dari sesuatu "konsep( dengan lengkap. /alam Kamus Besar Bahasa 8ndonesia "#$$+,
9#&( disebutkan -de)inisi merupakan rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep
yang menjadi pokok pembicaraan atau studi-.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka de)inisi memiliki dua elemen yang berbeda yaitu 4
#. 5lemen yang harus dibatasi dengan lengkap, hal ini disebut definiendum.
9. 5lemen yang membatasinya, disebut pula definien.
2ontoh4 ;lienation dalam bahasa 8ndonesia disebut ;lienasi atau Keterasingan. Produksi adalah
hasil atau penghasilan. ;pa yang disebutkan pada contoh di atas itu tidak dapat dikatakan suatu
de)inisi, tetapi itu baru merupakan sinonim dari konsep atau terjemahan dari konsep Sedeangkan
de)inisi tidak sama dengan sinonim atau terjemahan.
Bila kata alienasi atau keterasingan belum dimengerti orang maka perlu dibuat
de)inisinya sebagai berikut. ;lienasi atau keterasingan adalah keadaan seseorang
dikon)rontasikan oleh miliknya sendiri. Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang
mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan termasuk perubahan-perubahan sosial "Selo
Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, #$&+(.
B. APA ITU SOSIOLOGI %
+
Zakaria
B.1. Menurut Pende"atan #Eti!o&ogis$
Pendekatan etimologis adalah pembahasan suatu konsep berdasarkan pada tata bahasa
dan asal usul kata. Berikut ini dikemukakan penjelasan konsep sosiologi menurut etimologis.
Ga!)ar . , Pen(e&asan ari Sudut Eti!o&ogis
B.+. Berdasar"an Pende"atan Episti!o&ogis
Pendekatan epistimologis ini menjelaskan tentang dasarBbatas pengetahuan dalam
konteks -pende)inisian-. Seperti contoh berikut ini 4
#. Roucek dan 3arren 4 -Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia
dalam kelompok-kelompok-.
9. Bruce 1. 2ohen 4 -Sosiologi adalah studi ilmiah tentang kehidupan kelompok-kelompok
manusia-.
'. ;l:in !. Bertrand 4 CSosiologi adalah ilmu pengetahuan dan teori umum tentang system-
sistem tindakan social "social action systems(-.
+. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi 4 -Sosiologi atau 8lmu masyarakat ialah ilmu
yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan
sosial-.
B.,. Si-at dan /iri Sosio&ogi.
Setiap ilmu pengetahuan memiliki si)at dan ciri yang membuat ilmu pengetahuan itu
berdiri sendiri dan masuk ke dalam suatu rumpun ilmu tertentu. Sosiologi sebagai suatu disiplin
ilmu, menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi "#$&+( memiliki si)at dan ci)ri sebagai
berikut4
#. >ermasuk ke dalam rumpun ilmu-ilmu sosial yang mempelajari dunia empiris
"pengalaman(.
9. Merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris "membatasi diri pada apa yang terjadi
dewasa ini bukan pada apa yang seharusnya terjadi(.
'. Merupakan ilmu pengetahuan murni "pure sceince(.
+. Merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak "hanya memperhatikan bentuk dan pola
peristiwa dalam masyarakat, bukat wujud konkrit(.
,. Bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.
&. Merupakan ilmu pengetahuan umum "hanya mempelajari gejala-gejala umum pada setiap
interaksi yang ada dalam masyarakat.
B.0 Ke&o!po" I&!u.
S. Prajudi ;tmosudirdjo "#$%D, #%( mengatakan, dahulu, secara tradisional ilmu-ilmu
pengetahuan itu dibagi menjadi dua golongan, yakni4 ilmu-ilmu alam "natural sciences( dan
,
Bahasa !atin
S7S87!7<8 4
Socio E !ogos
"kawan atau lawan( "ilmu(
Masyarakat
S7S87!7<8 (8!MA >5?>;?< M;S.;R;K;>(
;uguste 2omte 4 -)isika sosial- "sosial physics(
Fuetelet 4-)isika sosial utk studi statistic tentang
gejala sosial.
2omte 4 Sosiologi
Zakaria
ilmu-ilmu budaya "cultural sciences(. Sistem penggolongan tersebut dianggap tidak memuaskan,
lalu banyak sarjana yang datang dengan usul-usul atau pandangan-pandangan sistematik baru,
diantaranya yang terkenal Freyer, yang hendak melihat adanya4 8lmu-ilmu alam, ilmu-ilmu
realitas, ilmu-ilmu mental.
Selain Freyer, ada pula yang berpendapat lain, yaitu 4 1inde&)and dan 2i3"ert. Kedua
ahli itu menghendaki adanya i&!u4i&!u no!ot'etis "ilmu-ilmu pengetahuan yang melakukan
generalisasi yang bersi)at abstrak( dan i&!u4i&!u idiogra-is "ilmu-ilmu pengetahuan yang
melakukan indi:idualisasi yang bersi)at kongkrit(.
Sekarang ini sistematik yang banyak dipakai dalam pembagian ilmu pengetahuan adalah
sebagai berikut4
=8!S;=;>


<ambar 4 + Sketsa Perkembangan 8lmu
/. APA EKONOMI ITU %
/.1. Menurut Pende"atan #Eti!o&ogis$
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian B.#, dimana pendekatan etimologis adalah
pembahasan suatu konsep berdasarkan pada tata bahasa dan asal usul kata. Berikut ini
dikemukakan penjelasan konsep ekonomi menurut etimologis.
Kata 5konomi dikenal dari bahasa 8nggris yaitu -Economy- yang berasal dari bahasa
.unani 4 - "pengelolaan rumah- tangga(. 5konomi dalam konteks -pengelolaan rumahtangga-
Oikonomike merupakan suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang
berkaitan dengan pengaturan sumberdaya rumah tangga. Penggunaan kata atau istilah 5konomi
selalu ditambah di akhir dalam rangka untuk menunjukkan suatu bentuk usaha, kegiatan atau
akti:itas ekonomi seperti 4
#( ekonomi pasar yaitu kegiatan ekonomi ditujukan untuk pemasaran atau pertukaran*
9( ekonomi perusahaan adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan secara besar-besaran dalam
bentuk perusahaan*
'( ekonomi pedesaan adalah kegiatan ekonomi yang berdasarkan hasil produksi dari daerah
pedesaan dan biasanya bersi)at tradisional*
+( ekonomi pertanian ialah kegiatan ekonomi berdasarkan hasil produksi bercocok tanam.
,( /an lain-lain.
C.+. Menurut Pende"atan $Episti!o&ogis$
&
?;>AR;! S258?25
"8!MA ;!;M(
S728;! S258?25S
"8!MA S7S8;!(
6AM;?87R;
"BA/;.; G
;<;M;(
PAR5 S258?25
"8!MA MAR?8(
;PP!85/ S258?25
"8!MA >5R;P;?(
Zakaria
Sama halnya dengan penjelasan pada B.9., dimana pendekatan epistimologis ini
menjelaskan tentang dasarBbatas pengetahuan dalam konteks -pende)inisian-. Seperti contoh
berikut ini 4
#. Michael P. >odaro 4 -8lmu ekonomi memusatkan perhatiannya pada alokasi termurah dan
tere)isiensi atas segenap sumber daya yang langka, serta pertumbuhan optimal atas sumber-
sumber daya tersebut agar dapat menghasilkan barang dan jasa secara tak terbatas-. "#$$,,
%(.
9. Moehar /aniel 4 -8lmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara
manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. /apat juga dikatakan 8lmu 5konomi adalah ilmu
yang mempelajari suatu proses yang terjadi pada masyarakat, yang bertujuan untuk
mendapatkan materi yang cukup-. "9DD9,. %(.
'. /amsar 4 -5konomi merupakan suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan
pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya masyarakat
"rumahtangga dan pebisnisBperusahaan( yang terbatas diantara berbagai anggotanya,
dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan keinginan masing-masing-. "9DD$,
##(.
+. Kamus Besar Bahasa 8ndonesia mengartikan istilah 5konomi dalam empat pengertian 4
#( ilmu mengenai asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan
"seperti hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan(*
9( peman)aatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang berharga*
'( tata kehidupan perekonomian "suatu negara(*
+( dalam ragam cakapan disebut -urusan keuangan rumah tangga "organisasi, negara(.
APA ITU SOSIOLOGI EKONOMI %
.1. Latar Be&a"ang.
Sosiologi 5konomi merupakan konsep baru yang muncul di era tahun #$,D-an dimana
terjadi persoalan-persoalan kehidupan umat manusia yang merupakan dampak dari Perang /unia
88. >idak ada satupun cabang disiplin ilmu yang mampu mengamati, mengkaji, dan menjawab
persoalan yang dialami oleh umat manusia "bangsa-bangsa( di dunia. Sehingga muncullah
konsep-konsep baru dan penggabungan disiplin ilmu untuk menjelaskan dan menjawab
tantangan yang ada. Sebagai contoh, antara lain 4 Sosiologi 5konomi, Sosiologi Pembangunan,
Sosiologi Politik, 5konomi Politik, Komunikasi Politik, dan lainnya.
Sosiologi 5konomi merupakan penggabungan dari dua disiplin ilmu yaitu 4 Sosiologi dan
ilmu 5konomi.
Syarat suatu ilmu pengetahuan adalah 4
#. 6arus memiliki 7byek atau bidang studinya yang tertentu.
9. 6arus mempunyai >erminologi tersendiri yang khas.
'. 6arus mempunyai Metodologi tersendiri yang khas.
+. 6arus memiliki =iloso)inya yang khas.
,. 6arus memiliki >eori-teori tersendiri. "S. Prajudi ;tmosudirdjo,#$%D, H#-H'(.
Kedua disiplin ilmu tersebut "Sosiologi dan 8lmu 5konomi( memiliki beberapa kesamaan
dan perbedaan.
Kesamaannya adalah 4
#. /ari segi asal atau induk, kedua disiplin ilmu sama, yaitu 8lmu Sosial.
9. /ari segi penerapan, kedua disiplin ilmu sama, yaitu Pure Sceince.
'. /ari segi obyek materi, kedua disiplin ilmu sama, yaitu Manusia.
+. /ari segi persyaratan ilmu, kedua disiplin ilmu sama, yaitu sama-sama memenuhi
persyaratan.
Perbedaan kedua disiplin ilmu tersebut "Sosiologi dengan 8lmu 5konomi( adalah pada
obyek )orma-nya atau sasaran )ormalnya.
Sosiologi yang menjadi obyek )orma atau sasaran )ormalnya adalah hubungan antar manusia
"interaksi sosial(.
H
Zakaria
8lmu 5konomi yang menjadi obyek )orma atau sasaran )ormalnya adalah cara manusia dalam
memenuhi kebutuhan atau mendapatkan materi.
.+. Batasan atau e-inisi Sosio&ogi E"ono!i.
#. Menurut /amsar 4 Sosiologi ekonomi dapat dide)inisikan dengan 9 "dua( cara4
Pertama : Sosiologi ekonomi dide)inisikan sebagai sebuah kajian yang
mempelajari hubungan antara masyarakat, yang di dalamnya terjadi interaksi sosial dengan
ekonomi. /alam hubungan tersebut, dapat dilihat bagaimana masyarakat dapat
mempengaruhi ekonomi. 1uga sebaliknya, bagaimana ekonomi mempengaruhi masyarakat.
Kedua 4 Sosiologi ekonomi dide)inisikan sebagai pendekatan sosiologis yang diterapkan
pada )enomena ekonomi. .ang dimaksud dengan pendekatan Sosiologis adalah konsep-
konsep, :ariabel-:ariabel, teori-teori, dan metode yang digunakan dalam sosiologi untuk
memahami kenyataan sosial yang berkaitan dengan akti)itas ekonomi.
9. Sosiologi 5konomi merupakan gabungan dari dua disiplin kelompok ilmu sosial yaitu
Sosiologi dengan 8lmu 5konomi yang dapat diartikan sebagai berikut. Suatu konsep yang
membahas dan menganalisis ekonomi secara sosiologis, atau sosiologi yang diterapkan
pada ekonomi.
., Sosio&ogi E"ono!i se)agai I&!u Sosia&
#. Pengertian Sosial.
Penggunaan istilah sosial selalu dikaitkan dengan masyarakat. S. Prajudi
;tmosudirdjo mengatakan -sosial itu berarti kemasyarakatan-.
9. =enomena Sosial.
Semua ilmu sosial mempelajari suatu )enomena sosial tertentu, kelompok )enomena
sosial tertentu, atau sejenis )enomena sosial tertentu.
Setiap )enomena sosial merupakan hubungan antar orang atau suatu tata-hubungan interpersonal
"interpersonal relationship(.
Penomena sosial itu mempunyai banyak banyak komposisi, misalnya 4 -orang I
kekuasaan I orang-, -orang I benda I orang-, -orang I agama I orang-, -orang I lembaga I
orang-, -orang I perdagangan I orang-, -orang I ide I orang-, dan seterusnya.
;da beberapa aspek yang terdapat pada setiap )enomena sosial, yaitu 4
#( ;spek formal * dimana setiap )enomena sosial memiliki bentuk, struktur, konstruksi,
bahkan memiliki )ormasi-)ormasi yang rumit. Misalnya 4 negara, pro:insi, perusahaan
besar, perhimpunan, sekte agana, suku, dan lainnya.
9( ;spek psikhis * setiap )enomena sosial mengandung jiwa, semangat, makna rohaniah,
dan lainnya. ;spek ini banyak menjadi perhatian para sarjana Psikologi.
'( ;spek ideal * umumnya setiap )enomena sosial berkisar pada satu ide, paham,
pandangan, ideologi, bahkan kepercayaan.
+( ;spek material * setiap )enomena sosial berhubungan dengan sesuatu yang bersi)at
material, seperti uang, tanah, rumah, peralatan, dan sebagainya.
,( ;spek ukuran * setiap )enomena sosial mengandung suatu nilai, yaitu sesuatu yang
berguna bagi manusia yang hendak diukur, ditimbang, dan sebagainya. ";.Prajudi
;tmosudirdjo, #$%D, 9D(
.0. Tugas I&!u Sosia&
Pada pokoknya tugas ilmu sosial terhadap )enomena sosial yang dipelajarinya ada dua
macam 4
#. Melakukan es"ripsi* dimana para sarjana ilmu sosial melukiskan, menguraikan secara
sistematis dan logis semua )enomena sosial yang ditemukan dan menghubungkannya satu
sama lain. Studi terhadap )enomena sosial diperlukan kematangan jiwa sosial (social
maturity( karena masalah ilmu nsosial sangat sukar dan kompleks, sebab si)at manusia
sangat kompleks.
%
Zakaria
S. Prajudi ;tmosudirjdo "#$%D,9D( mengataan menusia itu merupakan 4
#( makhluk biologis, seperti hewan*
9( makhluk beremosi, emosional, dan kadang-kadang irrasional*
'( makhluk yang berperasaan halus, dan mempunyai kepercayaan-kepercayaan tertentu*
+( makhluk berpikir bertingkat-tingkat, pandai membuat peralatan, sistem, siasat, muslihat,
dan sebagainya.

Antuk menjaga obyekti)itas dari suatu pendapat atau pandangan, maka sarjana ilmu sosial
harus 4
#( menguasai dan memahami )iloso)i dan kebudayaan yang cukup*
9( menguasai dan memahami terminologi, dan kemampuan menyusun sendiri terminologi
yang cocok dengan keadaan.
9. Melakukan E"sp&i"asi5yaitu memberikan penjelasan tentang sebab musabab "kausalitas
sosial( dari berbagai )enomena sosial beserta si)at-si)atnya.
.6. Metode I&!u Sosia&
Antuk melaksanakan tugas pokoknya "deskripsi dan eksplikasi( terhadap )enomena
sosial, ilmu sosial mempergunakan beberapa metode yaitu sebagai berikut 4
#. Metode es"ripsi adalah suatu cara untuk mengungkap, melukiskan, atau menggambarkan
sesuatu atau )enomena dalam bentuk cerita atau narasi.
9. Metode Statisti" adalah suatu cara untuk mengumpulkan dan mengungkapkan )enomena
sosial dalam jumlah yang besar dengan mempergunakan angka-angka, bilangan-bilangan,
lambang-lambang, diagram-diagram, maupun gra)ik-gra)ik sebagai pengganti kata-kata.
'. Metode Ana&isis adalah suatu cara untuk mengumpulkan dan mengungkap )enomena sosial
secara mendalam dari segala aspek.
+. Metode K&asi-i"asi adalah suatu cara untuk mengumpulkan dan mengungkap )enomena
sosial dengan mengelompok-ngelompokkan atau menggolong-golongkannya dari berbagai
aspek kemudian baru dilakukan jeneralisasi.
,. Metode Per)andingan atau disebut juga Komparati) digunakan untuk menilai perbedaan dan
persamaan antara satu )enomena sosial yang sama atau sejenis tetapi tempat atau situasi dan
kondisinya berbeda.
&. Metode Indu"si dan dedu"si
.ang dimaksud dengan metode induksi atau induktif adalah suatu 3ara untu"
!e!pe&a(ari -eno!ena sosia& yang )ersi-at "'usus* untu" !endapat"an "aeda'4
"aeda' yang )er&a"u da&a! &apangan yang &uas atau u!u!. ;rtinya mempelajari
)enomena sosial yang khusus kemudian dibuat kesimpulan secara umum atau menyusun
suatu dalil umum. 2ontoh Perkara pada kasus sewa menyewa rumah. ;da pemutusan sepihak
yang dilakukan oleh pemilik rumah tanpa persetujuan penyewa. Si ; menyewa rumah Si B,
kemudian Si B menjual rumahnya ke Si 2. !alu Si 2 membatalkan penyewaan Si ;.
Pengadilan memenangkan Si ;. Kasus lain Si / menyewa rumah Si 5, kemudia Si 5 mati,
lalu rumah Si 5 diwarisi oleh anaknya Si =. Kemudian Si = membatalkan penyewaan oleh Si
/ secara sepihak, di peradilan 6akim memenangkan Si /. ;da lagi kasus sewa menyewa
rumah yang lain "diagunkan kepada pihak lain( kemudian pihak lain itu membatalkan
sepihak dan peradilan juga memenangkan Si penyewa rumah. Kemudian yang dimaksud
dengan metode deduksi atau deduktif adalah suatu 3ara untu" !e!pe&a(ari -eno!ena
sosia& yang )er&a"u u!u!* "e!udian di)uat "esi!pu&an se3ara "'usus.
$
Zakaria
Pertanyaan.
1. 7e&as"an apa yang di!a"sud dengan "onsep %
+. Mengapa se!ua "onsep di"ata"an a)stra" %
,. Ada )erapa !a3a! )entu" "onsep %
0. Apa )eda "onsep a)stra" dengan "onsep "on"rit %
6. Untu" apa "onsep itu di)uat %
8. Ada )erapa -ungsi "onsep %
9. Apa )eda -ungsi e:a&uati- dengan -ungsi prag!ati" %
;. Apa yang di!a"sud dengan de-inisi %
<. i!ensi apa sa(a yang terdapat da&a! suatu de-inisi %
1=. 7e&as"an pengertian Sosio&ogi !e&a&ui pende"atan eti!o&ogis %
11. Apa sa(a yang !en(adi si-at Sosio&ogi %
1+. Apa yang di"ata"an dengan E"ono!i %
1,. Apa )eda Sosio&ogi dengan E"ono!i %
10. Apa yang di!a"sud dengan Sosio&ogi E"ono!i %
16. Apa )eda pen(e&asan -eno!ena sosia& da&a! )entu" des"ripsi dengan e"sp&i"asi %
18. Metode apa sa(a yang dapat diguna"an untu" !eng"a(i -eno!ena sosia& %
#D
Zakaria
BAB II
BA2ANG dan NILAI
A. Apa itu Barang 0
Barang secara umum disamakan dengan benda yaitu sega&a sesuatu yang )er>u(ud
atau )er(asad. Penggunaan konsep barang sangat beragam yaitu dengan menambah konsep baru
di belakang kata barang untuk menunjukkan jenis atau si)at barang itu. Misalnya barang
dagangan, barang makanan, barang pusaka, barang antik, barang mewah, dan sebagainya. Selain
itudalam konteks yang lain ada penggunaan kata barang, seperti barang kali, barang sedikit, dan
yang seumpama dengan itu maka konsep barang tersebut bukanlah benda dan hal tersebut tidak
termasuk ke dalam pengertian barang yang dimaksud dalam kajian ini.
;ndre Bayo ;la "#$%,, 9H( mengatakan -)arang ada&a' sega&a sesuatu )ai" )er'arga
!aupun tida" )er'arga )agi !anusia-. /alam hal ini ;ndre Bayo ;la tidak membatasi
barang itu dalam bentuk berwujudBberjasad atau tidak.
Berdasarkan pada penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dikatakan
dengan $)arang ada&a' sega&a sesuatu yang terdapat didunia ini )ai" )er>u(ud !aupun
tida" yang di!an-aat"an o&e' !anusia untu" pe!enu'an atau "epentingan 'idupnya$.
/alam bahasan ini barang itu bisa dalam bentuk benda baik yang sudah ada maupun yang dibuat
oleh manusia dan bisa juga dalam bentuk bukan benda seperti jasa. Semua hasil dari suatu
tindakan manusia yang berkaitan dengan pemenuhan atau kepentingan hidupnya dapat
dikategorikan dengan barang.
Barang e"ono!i adalah merupakan hasil atau konsekwensi dari kegiatan ekonomi dan
semua aspek yang dipergunakan untuk kegiatan ekonomi. Barang ekonomi dapat dikelompokkan
dari kegiatan ekonomi yaitu 4 dari sudut produ"si* distri)usi* dan "onsu!si. Barang ekonomi
dari sudut produksi adalah semua modal yang digunakan untuk proses produksi dan termasuk
hasilnya disebut barang ekonomi. Barang ekonomi dari sudut distri)usi adalah semua modal
yang digunakan untuk kegiatan distribusi dan termasuk semua hasil-hasilnya. Barang ekonomi
dari sudut "onsu!si adalah semua modal yang digunakan untuk mendapatkan barang ekonomi
sehingga dapat dimiliki dan dinikmati.
B. Apa itu Ni&ai %
?ilai adalah harga, si)at yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Menurut ;ndre
Bayo ;la "#$%,, 9H( -ni&ai da&a! artian yang u!u! ada&a' sega&a sesuatu atau )arang4
)arang ?o)ye"4o)ye"@ )er'arga )agi !anusia se"urag4"urangnya )erdasar"an "riteria
!ora&* aga!a atau esteti"a-.
3ahyudi Kumorotomo "#$$9, $( secara sederhana mengatakan - ni&ai dapat
diru!us"an se)agai o)ye" dari "einginan !anusia* ni&ai !en(adi pendorong uta!a )agi
tinda"an !anusia dari pe&)agai !a3a! ni&ai yang !e!pengaru'i "o!p&e"sitas tinda"an
!anusia-.
Selain itu dapat juga dikatakan bahwa, -nilai adalah segala sesuatu yang berguna atau
berman)aat bagi manusia-. >inggi rendahnya nilai sesuatu itu sangat bergantung pada tingkat
man)aat yang diberikannya dan tingkat kesulitan dalam memperolehnya atau tingkat
ketersediaan dan jumlah yang membutuhkannya.
Sebagai contoh 4 -Adara, dimana udara dapat menentukan hidup matinya manusia oleh
karena itu nilainya sangat tinggi, tetapi karena jumlahnya sangat banyak dan mudah didapatkan
akhirnya memiliki nilai yang rendah-. ;rtinya orang tidak perlu menyiapkan tenaga, modal,
waktu, dan pengetahuan yang banyak untuk mendapatkan udara itu.
Menurut Soleman B. >aneko "#$%+, &'( -ni&ai itu !engandung standar nor!ati-
untu" pri&a"u* )ai" da&a! 'u)ungan dengan "e'idupan pri)adi !aupun da&a!
'u)ungannya dengan "e'idupan sosia&-. Kemudian Maurice /u:erger "#$%9, #'( mengatakan
-ni&ai !e!ain"an peranan penting di da&a! "e'idupan sosia&. Ke)anya"an 'u)ungan4
##
Zakaria
'u)ungan sosia& didasar"an )u"an sa(a pada -a"ta4-a"ta positi-* a"an tetapi (uga pada
perti!)angaan perti!)angan ni&ai-.
/. Ma3a!4!a3a! Ni&ai
Menurut kerangka Kluckhohn, semua sistem nilai dalam semua kebudayaan di dunia ini,
sebenarnya menyangkut lima masalah pokok dalam kehidupan manusia. Kelima masalah pokok
itu adalah 4
#. Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia "disingkat M6(.
9. Masalah mengenai hakekat dari karya manusia "disingkat MK(.
'. Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu "M3(.
+. Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya "M;(.
,. Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan sesamanya "MM(.
Ta)e& 1
Kerang"a K&u3"'o'n Mengenai Li!a Masa&a' asar a&a! Aidup
Bang Menentu"an Orientasi Ni&ai Manusia
Masalah /asar
/alam 6idup
7rientasi ?ilai
6akekat hidu
"M6(
6idup itu Buruk 6idup itu Baik
6idup itu Buruk, tetapi
manusia wajib
berikhtiar supaya hidup
itu menjadi baik
6akekat Karya
"MK(
Karya itu untuk
?a)kah 6idup
Karya itu untuk
Kedudukan,
Kehormatan, dsb
Karya itu untuk
menambah Karya
Persepsi Manusia
tentang 3aktu
"M3(
7rientasi ke Masa
Kini
7rientasi ke Masa
!alu
7rientasi ke Masa
/epan
Pandangan
Manusia terhadap
;lam "M;(
Manusia tunduk
kepada ;lam yang
/ahsyat
Manusia berusaha
Menjaga Keselarasan
dengan ;lam
Manusia berhasrat
Menguasai ;lam
6akekat
6ubungan antar
Manusia dengan
Sesamanya "MM(
7rientasi Kolateral
"6oriJontal(, Rasa
Ketergantungan
kepada sesamanya
"Berjiwa <otong-
royong(
7rientasi @ertikal,
Rasa ketergantungan
kepada >okoh-tokoh
;tasan dan Berpangkat
8ndi:idualisme Menilai
>inggi Asaha atas
Kekuatan Sendiri
=.2.>. Moore "dalam 3ahyudi Kumorotomo, #$$9, $-#9( membedakan & "enam( macam
nilai, yaitu 4
#. ?ilai primer, sekunder, dan tertier.
Suatu nilai dapat dibedakan berdasarkan pada kerangka berpikir yang menentukan usaha,
atau kepuasan seseorang. ;pabila seseorang sangat mencintai perdamaian "seorang
pacifist( dan punya kecendrungan untuk bertindak kearah itu, orang tersebut memiliki nilai
primer. >etapi jika dia punya harapan, misalnya dengan menolak untuk menjadi tentara,
maka ia memiliki perdamaian dengan keyakinan bahwa tidak akan ada perang, maka dia
memiliki nilai sekunder, atau sekedar punya rasa puas bila perdamaian terwujud, maka dia
hanya memiliki nilai tertier.
9. ?ilai semu "Kuasi :alues( dan nilai riil "real :alues(.
Seseorang memiliki nilai semu apabila dia bertindak seolah-olah berpedoman kepada suatu
nilai sedangkan ia sesungguhnya tidak menganut nilai tersebut. 2ontoh4 seseorang yang
membenci perang karena melihat kenyataan perang itu mengakibatkan luka, cacat, dan
kematian orang lain, tetapi dia tidak sepenuhnya membenci bentuk-bentuk kon)lik atau
#9
Zakaria
kompetisi, sebab ia masih menyukai pertandingan tinju atau persaingan ekonomis, dalam
hal ini dia sekedar memiliki rasa -humanis-, dan ini disebut memiliki nilai semu. Bentuk
lain dari nilai semu adalah kepura-puraan "hipocrisy(.
Misalnya seorang pejabat yang bersimpati dan memberikan sumbangan kepada kaum
gelandangan hanya supaya ia dipuji oleh atasan atau kelihatan sebagai orang sosial atau
darmawan di mata publik, ini termasuk dalam kategori pejabat yang memiliki nilai semu.
?ilai semu si)atnya sangat labil dan mudah terpengaruh suasana.
Sebaliknya, orang yang benar-benar menginginkan adanya perdamaian ia membenci
pertikaian dan tidak menginginkan adanya bentrokan atau pertempuran antar manusia.
7rang ini dikatakan memiliki nilai riil. 2ontoh lain, seorang pejabat yang benar-benar
menginginkan pemecahan menyeluruh terhadap masalah gelandangan karena kesadaran
sosial, empati, dan tanggung jawabnya, maka ia disebut pejabat yang memiliki nilai riil.
?ilai riil lebih kokoh dan untuk menanamkannya memerlukan internalisasi yang lama serta
terus-menerus.
'. ?ilai terbuka dan nilai tertutup.
Suatu nilai disebut terbuka bila tidak terdapat rentang waktu yang membatasinya. 2ontoh4
manusia mesti hidup damai, atau orang harus bahagia selama hidupnya.
Sebaliknya, nilai tertutup memiliki batas waktu. 2ontoh dua bersaudara "Si ; dan Si B(
mempertahankan pendiriannya masing-masing untuk menguasai harta warisan orang tua
mereka, tetapi pertikaian tidak akan berlanjut bila salah seorang diantara mereka telah
meninggal. ?ilai-nilai yang tertutup akan terhenti jika lingkup temporalnya sudah
terpenuhi, tetapi nilai-nilai terbuka hanya bisa berhenti untuk sementara waktu saja "sub
specie aeternitatis(.
+. ?ilai negati) dan nilai positi) .
Suatu nilai dikatakan negati) bila proposisi yang mendasari suatu keinginan bersi)at negati).
Sebaliknya nilai positi) terjadi bila proposisi yang mendasarinya adalah suatu keinginan
yang bersi)at positi). Seperti larangan dan anjuran.
/alam kontek etikaBmoral kebalikan dari nilai negati) adalah nilai positi). 2ontoh4
-larangan jangan membunuh- dapat saja dita)sirkan secara positi) sebagai -biarkan semua
hidup- atau -larangan jangan berJina- dapat ditrans)ormasikan menjadi -setialah kepada
suamiBistrimu-.
Ranah nilai negati) dan positi) ini pemisahannya sangat tipis dan abu-abu.
,. ?ilai relati) dan nilai absolut.
Suatu nilai bersi)at relati) bila merujuk kepada orang yang memiliki spesi)ikasi nilai
tersebut. Sebaliknya nilai absolut tidak merujuk kepada orang pribadi, tetapi dianut secara
mutlak.
2ontoh4 ada seorang yang hanyut disungai, kemudian Si ; yang berdiri di pinggir sungai
ingin menyelamatkan orang yang hanyut itu. Kemudian Si B yang bersampan lewat di
sungai tersebut dan menolong orang yang hanyut tadi. Si ; yang ingin menolong orang
yang hanyut itu merasa tidak senang kepada Si B karena telah menolong orang yang
hanyut. Menurut Si ; hanya dia lah yang patut dan harus menolong karena yang hanyut
adalah teman akrabnya dan sebagainya. /alam konteks ini Si ; memiliki nilai relati).
>etapi bila Si ; tidak kecewa dengan Si B, bahkan ia bertetima kasih kepada Si B karena
telah menolong orang yang hanyut itu. .ang penting bagi Si ; orang yang hanyut itu harus
diselamatkan, dan tidak soal siapapun yang bisa menyelamatkannya, maka Si ; dikatakan
memiliki nilai absolut.
&. ?ilai 7rde pertama, 7rde kedua, dan 7rde selanjutnya.
Suatu nilai dapat pula dibedakan menurut orde atau urutannya.
?ilai orde pertama "first order values( terjadi jika benar-benar tidak ada nilai yang lainnya.
?ilai orde kedua "second order values( terjadi jika tidak terdapat nilai lain kecuali nilai
orde pertama. Begitu juga untuk nilai orde berikutnya.
2ontoh4 Secara ringkas penggolongan nilai yang diuraikan di atas dapat digambarkan pada
tabel berikut.
#'
Zakaria
Ta)e& +
/ora" Ni&ai dan asar Pe!)edaannya
Aasrat Kesunggu'an Ling"up Positi:itas 2e&ati:itas Orde
Primer
Riil >erbuka Positi) ;bsolut
Pertama
Sekunde
Kedua
Ketiga
Semu >ertutup ?egati) Relati)
....
>ertier
;rsitektonik
"7rde >inggi(
D. Be)erapa Pa'a! CA&iran Pandangan Aidup da&a! Bertinda".
Pemikir-pemikir .unani Kuno menghasilkan suatu paham yang disebut -"os!osentris!e-
yaitu mengajarkan manusia untuk senantiasa berserah diri pada kehendak alam. ;jaran tersebut
membuat pola berpikir manusia lebih banyak bersi)at -)atalistik- dan kurang memiliki daya
hidup. Paham kosmosentrisme ini mengalami perubahan pada abad pertengahan "abad ke-#,(
atau pada Jaman Renaissance, dimana penyerahan diri kepada alam berubah menjadi penyerahan
diri kepada Sang Pencipta atau /ewa "I!ago ei* Ao!o Dio&ator(. /iera ini muncul berbagai
macam paham "isme( yang dijadikan atau digunakan manusia sebagai dasar atau pedoman dalam
bertindak. ;ntara lain dapat dilihat berikut ini.
1. Pa'a! Natura& ?Natura&is!e@
Paham ini mengajarkan bahwa pe!)enaran 'anya dapat di&a"u"an !e&a&ui peng"a(ian
atas -a"ta dan )u"an atas teori4teori yang sangat !eta-isis. Selain itu paham ini juga
mengajarkan bahwa manusia pada kondratnya adalah -baik-, sehingga ia harus dihargai
dan menjadi ukuran.
Paham natural ini mengilhami munculnya paham :ital "vitalisme( yaitu paham kehidupan.
Paham ini mengajarkan bahwa prilaku yang baik adalah prilaku yang menambah daya
hidup, sedangkan prilaku yang buruk adalah yang merusak daya hidup. Salah seorang dari
tokoh :italisme ini adalah ?ietJsche.
+. Pa'a! Indi:idua& ?Indi:idua&is!e@
Paham ini mengajarkan bahwa setiap orang bertanggung jawab secara indi:idual bagi
dirinya. 1uga dikatakan esensi di dalam hubungan sosial yang paling pokok adalah
indi:idunya. Semua interaksi "hubungan( dalam masyarakat harus dilakukan demi
keuntungan indi:idu. Pa'a! ini !endorong orang untu" !e!i&i"i etos "er(a yang "uat
dan se&a&u ingin )er)uat yang ter)ai" )agi dirinya. Salah seorang tokoh dari paham ini
adalah 5mmanuel Kant. Paham yang mirip dengan indi:idualisme ini adalah paham liberal
"liberalisme(. Paham ini mengajarkan bahwa setiap indi:idu berhak menentukan hidupnya
sendiri* setiap orang punya hak untuk bertindak sesuai dengan pilihan bathinnya dan tidak
boleh dihalangi oleh siapapun juga* cara hidup seseorang bukan merupakan tanggung
jawab dari orang lain dan begitu pula sebaliknya. Paham ini berkeyakinan bahwa pada
dasaenya manusia itu terlahir bebas.
'. Pa'a! Aedone ?Aedonis!e@
6edonisme ini berasal dari bahasa .unani* -hedone- L kenikmatan.
Paham ini mengatakan bahwa menurut kodratnya manusia selalu mengusahakan
kenikmatan* mencari kesenangan merupakan kodrat manusia* bila kebutuhan kodrati
terpenuhi, orang akan memperoleh kenikmatan sepuasnya. >okoh dari paham ini antara lain
adalah ;ristippus dan 5picurus.
#+
Zakaria
Paham yang memiliki kesamaan pandangan dengan hedonisme ini adalah Materialisme
"paham material( dan MarMisme "paham marMis(.
0. Pa'a! Eudae!onia ?Eudae!onis!e@
5udaemonisme berasal dari kata .unani* -demon- yang berarti roh pengawal yang baik,
kemujuran atau keuntungan.
Paham ini mengajarkan bahwa kebahagiaan merupakan kebaikan tertinggi " prima facie (*
manusia yang hidup sesungguhnya hanya mencari bahagia.
6. Pa'a! Uti&itarian ?Uti&itarianis!e@
Paham ini mengajarkan tentang perbuatan yang baik. Atilitarianisme mengatakan bahwa
ciri pengenal kesusilaan adalah man)aat dari suatu perbuatan. Suatu perbuatan dikatakan
baik jika membawa man)aat atau kegunaan* berguna artinya memberikan sesuatu yang baik
dan tidak menghasilkan sesuatu yang buruk.
>okoh dari paham ini antara lain 1eremy Bentham dan 1ohn Stuart Mill.
8. Pa'a! Idea& ?Idea&is!e@
Paham ini menegaskan tentang dualisme manusia, yaitu terdiri dari jasmani dan rohani*
selain itu juga terdapat kenyataan yang bersi)at normati) yang mendorong manusia untuk
berbuat.
Berdasarkan aspek cipta, rasa, dan karsa yang terdapat dalam batin manusia, maka
idealisme itu dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu 4
a. Idea&is!e rasiona&isti", berpandangan bahwa dengan menggunakan pikiran dan akal,
manusia dapat mengenal norma-norma yang menuntun prilakunya.
b. Idea&is!e esteti", berpandangan bahwa dunia serta
kehidupan manusia dapat dilihat dari perspekti) -karya seni-. /unia ini merupakan
-kosmos- yang secara har)iah berarti ketertiban atau hiasan.
c. Idea&is!e eti", mengajarkan norma-norma moral yang berlaku bagi manusia dan
menuntut manusia untuk mewujudkannya* roh senantiasa mempunyai nilai tertinggi
dan kekuasaan yang lebih besar. Selain itu juga idealisme etik itu ingin menentukan
ukuran-ukuran moral dan kesusilaan terhadap dunia dan kehidupan manusia.
#,
Zakaria
Pertanyaan.
1. Apa yang di"ata"an dengan )arang %
+. Apa yang di"ata"an dengan ni&ai %
,. Kapan suatu )arang di"ata"an )erni&ai %
0. Kapan sa!pa' di"ata"an )erni&ai e"ono!i %
6. Apa yang !enentu"an tinggi renda'nya ni&ai e"ono!i suatu )arang %
8. Buat 3onto' )arang e"ono!i di&i'at dari sudut produ"si* distri)usi* dan "onsu!si %
9. Ada )erapa !a3a! siste! ni&ai yang di"e!u"a"an o&e' K&u3"'o'n %
;. Apa )eda ni&ai se!u dengan ni&ai rii& % Buat"an 3onto'nya.
<. Menurut F./.T. Moore ada )erapa !a3a! ni&ai %
1=. 7e&as"an apa yang di!a"sud dengan .
a. Natura&is!e %
). Indi:idua&is!e %
3. Aedonis!e %
d. Eudae!onis!e %
e. Uti&itarianis!e %
-. Idea&is!e %
#&
Zakaria
BAB III
PEMIKI2AN KA2L MA2E* EMILE U2KAEIM* dan MAE 1EBE2
A. Pe!i"iran Kar& MarF tentang Masyara"at.
MarM lahir di trier, 1erman pada tahung #%#%. ;yahnya 6einrich dan ibunya henrietta
berasal dari keluarga Rabbi .ahudi.
Karya yang paling penting dihasilkan Karl MarM antara lain adalah 4
#. 5conomic and Philosophical Manuscripts.
9. >he <erman 8deology.
'. /as Kapital.
+. >he 2ommunist Mani)esto.
MarM dalam menyusun teorinya melihat pentingnya kondisi material. Menurut MarM
indi:idu harus menyesuaikan diri atas dasar kedudukan ekonomi. Kehidupan indi:idu dan
masyarakat di dasarkan pada asas ekonomi. 8ni berarti -institusi-institusi seperti politik,
pendidikan, agama, ilmu pengetahuan, seni, keluarga, dan sebagainya bergantung pada
tersedianya sumber-sumber ekonomi untuk kelangsungan hidup. 8nstitusi tersebut tidak dapat
berkembang dalam cara-cara yang bertentangan dengan tuntutan-tuntutan sistem ekonomi-.
MarM melihat ekonomi sebagai dasar -in)rastruktur- di atas mana -suprastruktur- sosial
dan budaya yang lainnya dibangun dan harus menyesuaikan diri dengannya.
MarF !e!usat"an per'atiannya pada 3ara orang !enyesuai"an dirinya dengan
&ing"ungan -isi"nya. 8a melihat hubungan sosial yang timbul dari penyesuain diri dan
tunduknya aspek-aspek kenyataan sosial dan budaya pada asas ekonomi. Bagi MarM, kunci untuk
memahami kenyataan sosial tidak ditentukan dalam ide-ide abstrak, tetapi dalam pabrik-pabrik
atau dalam tambang batu bara, dimana para pekerja menjalankan tugas di luar batas kemanusiaan
dan berbahaya.
MarM menegaskan bahwa pada kenyataannya pembentukan suatu ekonomi pertukaran
adalah hasil dari suatu proses sejarah dan kapitalisme merupakan suatu sistem produk yang
spesi)ik secara historis. Kapitalisme hanya merupakan salah satu sistem produksi diantara
sistem-sistem produksi lainnya, yang telah mendahuluinya dalam sejarah dan hanya merupakan
bentuk akhir dari sistem-sistem lain yang mendahuluinya.
MarM mengatakan, di dalam kapitalisme obyek-obyek material yang diproduksi
disejajarkan dengan buruh itu sendiri. MarM menentang -keterasingan yang merupakan hakekat
manusia-, 8a melihat keterasingan itu merupakan )enomena sejarah. MarM menelusuri
pertumbuhan dari pembagian tenaga kerja dan munculnya pemilikan pribadi, yang puncaknya
berupa proses pengasingan kaum tani dari penguasaan atas prasarana produksi mereka serta
desintegrasi. Proses terakhir, yakni terciptanya suatu masa luas yang terdiri atas buruh penerima
upah yang tidak mempunyai harta milik "proletar(.
MarM menjelaskan perubahan utama kondisi material dan cara produksi pada satu pihak,
dan hubungan-hubungan sosial serta norma-norma pemilikan di pihak lain, mulai dari komunitas
suku bangsa primiti) sampai ke kapitalisme modern sebagai berikut4
#. >ahap Komunitas suku bangsa primiti) dengan ciri 4 terdapat hak milik secara kolekti) dan
pembagian kerja sangat kecil.
9. >ahap Struktur sosial komunal purba dengan ciri4 bentuknya lebih besar dan pembagian
kerja yang semakin tinggi, dan pemilikan pribadi mulai muncul.
'. >ahap Sistem )eodal dengan ciri4 pembagian kerja berkembang dan pola pemilikan kekayaan
pribadi lebih ketat. >ahap ini memberikan jalan bagi cara-cara produksi borjuis
+. >ahap Kapitalis dengan ciri 4 hubungan buruh upah proletar dengan majikan borjuis sebagai
seorang penjual tenaga kerja yang kegiatan produkti)nya dipergunakan untuk menghasilkan
produk-produk yang akan dijual dalam sistem pasar yang bersi)at inpersonal.
#H
Zakaria
,. >ahap Komunis dengan ciri 4 pemilikan pribadi lenyap dan indi:idu-indi:idu dapat
berinteraksi dalam hubungan-hubungan komunal, tidak melalui ekonomi. Pembagian kerja
yang menekan dan merendahkan martabat manusia diganti dengan sistem yang
memungkinkan indi:idu untuk mengembangkan kemampuan manusiawinya.
Menurut MarM, manusia menciptakan sejarahnya sendiri selama mereka berjuang
menghadapi lingkungan materealnya dan terlibat dalam hubungan-hubungan sosial yang terbatas
dalam proses. >etapi kemampuan manusia untuk membuat sejarahnya sendiri, dibatasi oleh
keadaan lingkungan materal dan sosial yang sudah ada.
MarM mengatakan 4 Kelangsungan hidup manusia serta pemenuhan kebutuhannya
bergantung pada kegiatan produkti) dimana secara akti) orang terlibat dalam mengubah
lingkungan alamnya. ?amun kegiatan produkti) itu mempunyai akibat yang paradoks dan ironis,
karena pada waktu indi:idu mencurahkan tenaga kreati)nya dalam kegiatan produkti), maka
produk-produk dari kegiatan tersebut memiliki si)at sebagai benda obyekti) yang terlepas dari
manusia yang membuatnya. Kata MarM, kegiatan produkti) meliputi penggunaan tenaga manusia
dan kemampuan kreati)nya, maka produk-produk yang diciptakan itu sebebnarnya mewujudkan
sebagian dari -hakikat manusia-. 2ontoh yang dibuat MarM* Mesin dibuat oleh manusia dan itu
merupakan hasil kegiatan kreati) manusia. Mesin tersebut mempunyai pengaruh potensial untuk
membebaskan manusia dari kerja keras )isik. >api akibat aktualnya "kenyataannya( mesin
memperbudak para pekerja, membatasi kesempatan mereka untuk kegiatan kreati).
Proses yang sama juga berlaku untuk kebudayaan nonmatereal yang diciptakan manusia.
Misalnya dalam organisasi )ormal, orang membuat peraturan dan pengaturan sebagai alat untuk
mengkoordinasi kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. >api akibatnya
"kenyataannya( mereka didominasi oleh aturan-aturan dan pengaturan yang mereka buat,
sehingga aturan dan pengaturan tersebut menjadi tujuan dalam dirinya, bukan sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
B. Pe!i"iran E!i&e ur"'ei! tentang Masyara"at
/urkheim lahir #, ;pril tahun #%,% di 5pinal Perancis. ;yah /urkheim adalah seorang
rabi .ahudi, dan /urkheim sempat menjadi Rabi, kemudian masuk Katolik, dan meninggalkan
Kotolik, akhirnya menjadi orang yang tidak mau tahu dengan agama "agnostik(.
>ulisan /urkheim yang Populer yaitu antara lain 4
#. >he /e:ision o) !abour in Society.
9. Suicide.
'. >he Rulers o) Sociologicsl Method.
Pandangan E!i& ur"'ei!.
#. >entang =akta Sosial.
/urkheim membangun dua asumsi 4
Pertama 4-gejala sosial itu riil dan mempengaruhi kesadaran indi:idu serta prilakunya yang
berbeda dari karakteristik psikologi, biologis, atau karakteristik indi:idu lainnya-.
Kedua4 -<ejala-gejala itu dapat dipelajari dengan metoda-metoda empirik-.
Karakteristik =akta Sosial
/urkheim mengemukakan tiga macam karakteristik )akta sosial 4
Pertama4 -<ejala sosial bersi)at eksternal terhadap indi:idu-.
2ontoh4 bahasa, sistem moneter, norma-norma pro)esional, dan lainnya.
Kata /urkheim hal tersebut dijadikan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan
yang memperlihatkan si)at patut dilihat sebagai sesuatu yang berada di luar
kesadaran indi:iru.
Kedua4 -=akta itu memaksa indi:idu-.
8ndi:idu dipaksa, dibimbing, didorong, atau dengan cara tertentu dipengaruhi oleh
pelbagai tipe )akta sosial dalam lingkungan sosialnya.
Ketiga4 -=akta itu bersi)at umum atau tersebar secara meluas dalam satu masyarakat-
#%
Zakaria
Si)at umum dari )akta sosial itu bukan sekedar hasil dari penjumlahan beberapa
)akta indi:idu. =akta sosial benar-benar bersi)at kolekti), dan pengaruhnya
terhadap indi:idu merupakan hasil dari si)at kolekti)nya itu.
9. >entang Solidaritas dan >ipe Struktur Sosial.
-Solidaritas sosial menunjuk pada suatu keadaan hubungan antara indi:idu danBatau
kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang
diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. 8katan ini lebih mendasar daripada hubungan
kontraktual yang dibuat atas persetujuan rasional, karena hubungan-hubungan serupa itu
mengandaikan sekurang-kurangnya satu tingkatBderajat konsensus terhadap prinsip-prinsip moral
yang menjadi dasar kontrak tersebut-.
'. Solidaritas Mekanik dan 7rganik.
/urkheim menggunakan istilah Solidaritas mekanik dan organik, untuk menganalisis
masyarakat secara keseluruhan. Solidaritas mekaknik didasarkan pada suatu -kesadaran kolekti)-
"collecti:e conciousnessBconscience(, yang menunjuk pada -totalitas kepercayaan-kepercayaan
dan sentimen-sentimen bersama yang rata-rata ada pada warga masyarakat yang sama. /alam
kondisi yang demikian indi:idualitas tidak berkembang, dan secara terus-menerus dilumpuhkan
oleh tekanan yang besar sekali untuk kom)ormitas. ?amun demikian indi:idu tidak harus merasa
tertekan atau dilumpuhkan, karena kesadaran akan yang lain mungkin juga tidak berkembang.
Bagi /urkheim indikator yang paling jelas untuk solidaritas mekanik adalah ruang lingkup dan
kerasnya hukum-hukum yang bersi)at menekan "repressive(.
Berlawanan dengan itu, solidaritas organik muncul karena pembagian kerja bertambah
besar. Solidaritas organik didasarkan pada tingkat saling ketergantungan yang tinggi. Saling
ketergantungan itu akan bertambah bila spesialisasi dalam pembagian pekerjaan bertambah
Munculnya perbedaan-perbedaan di tingkat indi:idu merombak kesadaran kolekti), yang pada
gilirannya menjadi kurang penting lagi sebagai dasar untuk keteraturan sosial. Kata /urkheim,
kuatnya solidaritas organik ditandai oleh pentingnya hukum yang bersi)at memulihkan
"restituti:e( dari pada yang bersi)at represi).
6ukum repressive mengungkapkan kemarahan kolekti) yang kuat* sedangkan hukum restitutive
ber)ungsi mempertahankan atau melindungi pola saling ketergantungan yang kompleks antara
pelbagai indi:idu yang berspesialisasi atau kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Ta)e& ,
Si-at4Si-at Po"o" So&idaritas Me"ani" dan So&idaritas Organi"
Si)at Solidaritas Mekanik Si)at Solidaritas 7rganik
Pembagian kerja rendah.
Kesadaran kolekti) kuat.
6ukum represi) dominan.
8ndi:idualitas rendah.
Konsesnsus terhadap pola-pola normati)
penting.
Keterlibatan komunitas dalam menghukum
orang yang menyimpang.
Secara relati) saling ketergantungan itu
rendah.
Bersi)at primiti) atau pedesaan.
Pembagian kerja tinggi.
Kesadaran kolekti) lemah.
6ukum restituti:e dominan.
8ndi:idualitas tinggi.
Konsensus pada nilai-nilai abstrak dan umum
itu penting.
Badan-badan kontrol sosial yang menghukum
orang yang menyimpang.
Saling ketergantungan yang tinggi.
Bersi)at industrial-perkotaan.

/. Pe!i"iran MaF 1e)er.
MaM 3eber lahirdi 5r)urt, 1erman pada tahun #%&+.
Karya-karya MaM 3eber antara lain 4
#. >endencies in the /e:elopment o) the Situation o) Rural 3orkersin 5astern <ermany.
#$
Zakaria
9. >he Social 2ause o) the /ecadence o) ;ncient 2i:iliJation.
'. >he Protestant 5thic and the Spirit o) 2apitalism.
+. 5ssay on Some 2ategories o) 2omprehensi:e Sociology.
,. >he Sociology o) Religion.
&. 5conomy and Society.
1. Teori Pri&a"u Sosia& MaF 1e)er.
Kata 3eber, -Perikelakuan- dipakai untuk perbuatan-perbuatan yang bagi si pelaku
mempunyai arti -su)ye"ti- "gemeinter Sinn(-. 2ontoh 4 perencanaan, pengambilan keputusan,
dan sebagainya. Kesadaran akan arti dari apa yang dibuat itulah ciri hakiki manusia. >anpa
kesadaran itu suatu perbuatan tidak dapat disebut kelakuan manusia. 3alaupun banyak tindak
manusia bercorak rutin saja dan kon)ormistis, namun suatu kesadaran minimal akan arti dari hal
yang dibuat harus ada supaya mereka dapat disebut kelakuan.
Peri"e&a"uan !en(adi sosia& )i&a arti !a"sud su)ye"ti- dari ting"a'&a"u !e!)uat
indi:idu !e!i"ir"an dan !e!per'itung"an "e&a"uan orang &ain dan !engara'"annya
"epada !a"sud su)ye"ti-.
2ontoh penggunaan uang adalah kelakuan sosial, karena penerimaan atau pengeluaran
uang selalu mengarah kepada harapan bahwa sebagian besar orang, sekalipun mereka tidak
dikenal, akan menganggap dan memperlakukan uang sebagai alat pertukaran.
Menurut 3eber, perikelakuan sosial selalu berakar dalam kesadaran indi:idual dan bertolak
dari situ.>ingkahlaku indi:idu merupakan kesatuan analisis sosiologis.
Sosiologi harus berusaha untuk menjelaskan dan menerangkan kelakuan manusia dengan
menyelami dan memahami seluruh sistem arti maksud subyekti) yang mendahuluinya,
menyertai, dan menyusulnya.
3eber membuat klasi)ikasi perikelakuan sosial dengan membuat pembedaan dalam empat
tipe, yakni 4
a. Kelakuan yang diarahkan secara rasional kepada tercapainya suatu
tujuan. ;pakah tujuan itu sendiri atau segala tindakan yang diambil dalam rangka tujuan
tersebut, dan akibat-akibat sampingan yang akan timbul, dipertimbangkan dengan otak
dingin. Kelakuan ini disebut Jweckrational "Jweck L tujuan(.
b. Kelakuan yang berorientasi kepada suatu nilai seperti keindahan "nilai estetis(,
kemerdekaan "nilai politik(, persaudaraan "nilai keagamaan(, dan lainnya. 7rang mengatur
hidup mereka demi nilai itu sendiri. >idak ada tujuan atau moti:asi lain. 2ontoh4 orang
yang melaporkan praktek korupsi rekan-rekannya -demi keadilan dan kebenaran- atau
-karena cinta tanah air- dampaknya dia bisa dibenci oleh teman-temannya, tapi dia tidak
peduli.
c. Kelakuan yang menerima orientasi dari perasaan atau emosi seseorang, yang disebut
-kelakuan a)ekti) atau emosional-. 2ontoh4 orang yang merasa didorong untuk
melampiaskan na)sunya membalas dendam, mengabdikan diri pada seseorang tokoh, atau
orang yang bertindak di bawah pengaruh ketegangan emosional.
d. Kelakuan yang menerima arah dari tradisi, yang disebut -kelakuan tradisional-. /alamm
kehidupan sehari-hari banyak hal yang dilakukan tanpa memikirkan tujuan atau latar
belakang moti:asional, karena sudah menjadi rutinitas.
Keempat tipe kelakuan tersebut harus dilihat sebagai tipe murni, namun dalam prakteknya
selalu kurang lebih mendekati salah satu dari keempat tipe itu.
2. Se!angat Kapita&is.
3eber dalam bukunya >he Protestant 5thic mengemukakan suatu )akta statistik untuk
menjelaskan )akta bahwa di 5ropa modern pemimpin-pemimpin niaga dan para pemilik modal,
maupun mereka yang tergolong sebagai buruh terampil tingkat tinggi, dan karyawan perusahaan-
perusahaan modern yang sangat terlatih dalam bidang teknis dan niaga, kebanyakan memeluk
agama Protestan. /iawal abad ke #& kapitalis sudah berkembang di 5ropa dan itu merupakan
pusat yang sangat kuat unsur Protestannya.
9D
Zakaria
Menurut 3eber, etika Protestan memperlihatkan suatu orientasi agama yang bersi)at
asketik dalam dunia "inner worldly( yang jauh lebih lengkap daripada agama besar apa pun,
termasuk Katolisisme.
5tika Protestan memberi tekanan pada usaha menghindari kemalasan atau kenikmatan
semaunya, dan menekankan kerajinan dalam melaksanakan tugas pada semua segi kehidupan,
khususnya dalam pekerjaan dan kegiatan ekonomi pada umumnya.
;sketisme dalam dunia menunjuk pada komitmen untuk menolak kesempatan untuk
menuruti keinginan )isik atau indrawi, atau kenikmatan yang bersi)at materialistik untuk
mengejar suatu tujuan yang -lebih tinggi- atau yang bersi)at spiritual. >ujuan spiritual harus
dicapai melalui suatu komitmen yang sistematis dan rajin dalam melaksanakan tugas di dunia ini.
2ontoh4 Mahasiswa yang tidak mau berkencan atau mengambil bagian dalam rupa-rupa
kegiatan sosial supaya bisa belajar karena perasaan akan kewajiban moral yang kuat.
7rientasi asketik dalam dunia itu harus dimengerti sebagai sesuatu yang muncul dari
keyakinan agama yang murni. Kata 3eber, -karena ;sketisme berusaha untuk mengubah dunia
dan untuk melaksanakan ideal-idealnya di dunia, benda-benda material memperoleh kekuasaan
yang semakin bertambah dan akhirnya bersi)at mutlak terhadap kehidupan manusia, yang tidak
pernah terjadi dalam periode sejarah sebelumnya.
Sekarang semangat asketisme religius I mungkin berakhir, siapa tahu 0 I sudah hilang.
>etapi kapitalisme jaya, karena dia bergantung pada dasar mekanikal, tidak membutuhkan
dukungan agama lagi-. Perkembangan Kapitalisme modern menuntut untuk membatasi
konsumsi supaya uang yang ada itu diin:estasi kembali dan untuk pertumbuhan modal, menuntut
kesediaan untuk tunduk pada disiplin perencanaan yang sistematis dalam mencapai tujuan masa
datang, bekerja secara teratur, dan sebagainya.
9#
Zakaria
Pertanyaan .
1. Bagai!ana 'u)ungan !ateri dengan "edudu"an !anusia %
+. 7e&as"an pandangan Kar& MarF tentang Kapita&is!e %
,. Mengapa MarF !engata"an "egiatan produ"ti- !e!punyai a"i)at yang parado" dan
ironis.
0. Ada &i!a ta'ap per"e!)angan su"u )angsa !enurut MarF* apa sa(a itu %
6. Apa yang !e!)uat ter(adinya per"e!)angan su"u )angsa %
8. Apa yang di!a"sud dengan -a"ta sosia& %
9. Seperti apa "ara"teristi" -a"ta sosia& itu %
;. Apa yang di!a"sud dengan So&idaritas Sosia& %
<. Apa )eda so&idaritas Me"ani" dengan So&idaritas Sosia&
1=. Mengapa pada So&idaritas Me"ani" 'u"u! repressi:e sangat "uat %
11. Apa -ungsi dari 'u"u! restituti:e %
1+. Buat 3onto' dari 'u"u! repressi:e dan restituti:e %
1,. Mengapa pri"e&a"uan !anusia itu di"ata"an su)(e"ti:e %
10. Buat 3onto' dari pri"e&a"uan !anusia yang )ersi-at su)ye"ti- %
16. Apa sa(a "&asi-i"asi pri"e&a"uan sosia& yang di"e!u"a"an o&e' MaF1e)er %
18. Seperti apa eti"a Protestan yang di"e!u"a"an o&e' MaF 1e)er %
19. Apa yang !e!)uat "apita&is!e )er(aya %
99
Zakaria
BAB ID
KEGIATAN* TINAKAN dan FENOMENA EKONOMI
;. Kegiatan E"ono!i
Kegiatan ekonomi adalah akti:itas atau usaha ekonomi yang dilakukan oleh pelaku "aktor(
ekonomi baik secara indi:idual maupun secara bersama-sama untuk memperoleh nilai-nilai
ekonomi secara langsung maupun tidak langsung.
2ontoh 4 Seorang petani mencangkol tanahnya untuk ditanami jagung, kemudian membeli bibit
jagung, lalu ditanam, membeli pupuk dan peptisida di KA/, melakukan pemupukan dan
menyemprot hama, membersihkan rumput sampai jagung berbuah dan dipanen, akhirnya jagung
dijual ke pasar lalu dibeli oleh sipembeli untuk dinikmati. 8ni disebut kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi itu dapat dilakukan dalam bentuk produksi, distri busi, dan konsumsi.
Pelaku ekonomi atau aktor ekonomi dapat sekaligus melakukan pekerjaan sebagai produksi,
distri busi, dan konsumsi. Bisa juga hanya sebagai produksi saja atau produksi dan konsumsi.
Bisa juga sebagai produksi dan distri busi, dan lainnya.
B. Tinda"an E"ono!i
>indakan ekonomi adalah sesuatu yang dilakukan oleh aktor ekonomi untuk mengatasi atau
memaksimalkan peman)aatan modal dan keuntungan dalam suatu kegiatan ekonomi, seperti
produksi, distribusi, atau konsumsi.
Sama halnya dengan kegiatan ekonomi, dimana tindakan ekonomi itu juga bermacam-macam.
MaF 1e)er mengatakan, tindakan ekonomi itu dapat bersi)at -rasional, tradisional, dan
spekulati)-irrasional-.
2ontoh # 4 Beberapa orang melihat sebidang tanah yang terbentang luas belum dikelola dan
ingin mengelolanya.
2ontoh 9 4 Beberapa orang melihat tempat pemukiman baru yang banyak penghuninya, tapi
belum ada orang yang berjualan disana.
7rang yang melakukan kegiatan ekonomi pada contoh # dan 9 dapat dikatakan
melakukan tindakan ekonomi rasional, karena sudah mempertimbangkan kondisi
dan sarana yang tersedia dengan tujuan ekonomi yang akan dicapai.
2ontoh ' 4 Mengambil hari atau saling membantu dalam mengerjakan lahan pertanian atau
mengerjakan panenan tanpa diberi upah.
2ontoh + 4 Pelaksanaan pesta perkawinan, setiap orang yang diundang memberikan bantuan
dalam bentuk barang, uang atau tenaga.
7rang yang melakukan kegiatan pada contoh ' dan + dikatakan melakukan
tindakan ekonomi tradisional, karena dalam melakukan kegiatan tidak semata-mata
mempertimbangkan aspek ekonomi, tetapi juga aspek hubungan sosialnya.
2ontoh , 4 Suatu M!M memberikan iiming-iming keuntuangan yang besar kepada siapa saja
yang ikut bergabung dalam perusahaan tersebut.
2ontoh & 4 7rang yang ikut menggandakan uang.
7rang yang ikut melakukan kegiatan pada contoh , dan & dapat disebut melakukan
kegiatan ekonomi spekulati)-irrasional, karena dalam melakukan tindakan ekonomi
tersebut tidak mempertimbangkan instrumen yang ada dengan tujuan yang hendak
dicapai.
2. Feno!ena E"ono!i.
=enomena ekonomi adalah merupakan gejala bagaimana cara orang atau masyarakat
memenuhi kebutuhan hidupnya terhadap barang dan jasa yang terbatas.
9'
Zakaria
Semua akti:itas orang atau masyarakat yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan
konsumsi terhadap barang dan jasa disebut cara.
=enomena ekonomi menurut S>ed)erg adalah sebagai berikut 4
Proses ekonomi "produksi, distribusi, dan konsumsi(
Produkti)itas dan ino:asi teknologi
Pasar
Kontrak
Aang
>abungan
7rganisasi ekonomi "seperti bank, P>, 2@, koperasi, dll(
Kehidupan ditempat kerja
Pembagian kerja dan segregasi pekerjaan
Kelas ekonomi
5konomi internasional
5konomi dan nilai budaya
5konomi dan gender
Kekuatan ekonomi
5konomi dan etnik
5konomi moral, ekonomi rasional, dan politik ekonomi
5konomi dan budaya
5konomi dan pendidikan
5konomi dan pembangunan
5konomi dan mobilitas sosial
5konomi dan perubahan sosial
/an lain-lain "/amsar, 9DD9(.
adang Supardan "9DD%, ''$( mengemukakan tentang beberapa konsep ilmu ekonomi
seperti s"arsitas* produ"si, "onsu!si* in:estasi, pasar, Letter o- /redit ?L/@* nera3a
pe!)ayaran, )an" atau per)an"an, "operasi, "e)utu'an dasar, "e>irausa'aan*
perpa(a"an, peri"&anan, dan perseroan ter)atas. Berikut ini dapat dilihat penjelasan dari
masing-masing konsep yang dikemukakan di atas.
1. S"arsitas
Skarsitas atau kelangkaan adalah suatu prinsip bahwa sebagian besar barang yang
diinginkan orang hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas, kecuali barang bebas seperti udara.
/engan demikian, barang pada umumnya dalam keadaan langka dan harus dijatah, baik melalui
mekanisme harga maupun cara lainnya "Samuelson dan ?ordhaus, #$$D, ,',(. /alam kaitannya
dengan masalah-masalah sosial lainnya, kelangkaan pun melahirkan teori strati)ikasi sosial
dalam sejarah perkembangan manusia. >eori skarsitas "kelangkaan( merupakan temuan
pemikiran Michaell 6arner "#$HD(, Morton =ried "#$&H(, dan Rae !esser Blumberg "#$H%(. >eori
ini beranggapan bahwa penyebab utama timbul dan semakin intensnya strati)ikasi sosial
disebabkan oleh tekanan jumlah penduduk. >ekanan jumlah penduduk tersebut sangat
berpengaruh terhadap sumber daya yang menyebabkan masyarakat pemburu dan peramu
memiliki pola subsistensi pertanian. Pertanian akhirnya menggantikan pola subsistensi pemburu
dan peramu. Sebut saja, komunisme primiti) dalam masyarakat pemburu dan peramu merupakan
cikal bakal pemilikan tanah oleh keluarga besar, namun pemilikannya masih bersi)at komunal
daripada pribadi.
>homas Robert Malthus, mengatakan, -kemelaratan disebabkan oleh tidak adanya
keseimbangan antara pertambahan penduduk dan pertambahan bahan makanan-. Selain itu
Malthus membuat postulat "pernyataan atau anggapan( sebagai berikut 4 -;pabila tidak ada
9+
Zakaria
hambatan, penduduk akan bertambah menurut deret ukur, sedangkan bahan makan bertambah
menurut menurut deret hitung- "Ruslan 6. Pranowo, #$%', 9,-9&(.
Sanderson "#$$,, #&#( mengatakan, -makin meningkatnya tekanan jumlah penduduk,
mengakibatkan masyarakat holtikutura makin memerhatikan pemilikan tanah serta makin
kokohnya jiwa egoisme pribadi sehingga menghilangkan apa yang disebut sebagai pemilikan
bersama. /i samping itu perbedaan akses terhadap sumber daya muncul dari suatu indi:idu
maupun kelompok, memaksa indi:idu maupun kelompok lainnya bekerja lebih keras untuk
menghasilkan surplus ekonomi melebihi apa yang dibutuhkan sampai terbentuknya kelompok
yang bersenang-senang atau leisure class-. Mengacu pada pendapat Sanderson itu, Supardan
"9DD%, +DD( menyimpulkan bahwa -dengan demikian, dalam teori kelangkaan tersebut tertanam
kebiasaan persaingan maupun kon)lik materealistik-.
+. Produ"si
Kata produksi dalam kehidupan masyarakat diartikan bermacam-macam, ada yang
diartikan secara luas dan sempit. ;bdullah menjelaskan, dalam artian yang luas, yang dimaksud
dengan -produksi adalah segala usaha untuk menambah atau mempertinggi nilai atau )aedah dari
sesuatu barang. Sedangkan dalam arti sempit, produksi adalah segala usaha dan akti:itas untuk
menciptakan suatu barang atau mengubah bentuk suatu barang menjadi barang lain- "Supardan,
9DD%, +DD(.
Misalnya* seorang petani berusaha menghasilkan padi atau beras melalui usaha bertani. 6al
itu dapat diklasi)ikasikan produksi dalam pengertian luas. 1ika jumlah padi atau beras yang
dihasilkan ditempat petani tersebut berlimpah bila dibandingkan dengan keperluan konsumsinya,
maka beras atau padi tersebut nilai atau )aedahnya akan bertambah. Kemudian para pedagang
berusaha membawa limpahan beras tersebut ke tempat baru yang memiliki nilai )aedah yang
lebih tinggi. Antuk akti:itas yang terakhir ini dapat digolongkan produksi dalam arti sempit.
Suatu akti:itas produksi tidak akan berjalan tanpa melalui proses produksi, sebab sesuatu
produksi tidaklah terjadi dengan tiba-tiba, melainkan melalui tahapan suatu proses yang cukup
panjang. Proses produksi adalah suatu proses atau kegiatan untuk memperoleh alat-alat pemuas
kebutuhan, baik secara langsung maupun tidak langsung. 1adi, tujuan pokok dari produksi adalah
untuk konsumsi. Bila jarak produsen dengan konsumen berjauhan maka diperlukan adanya
usaha-usaha untuk menyampaikannya kepada konsumen.;bdullah "#$$9, '%( mengatakan
-Asaha-usaha untuk menyampaikan barang-barang dari produsen ke konsumen tersebut
dinamakan -proses disgtribusi-.
Selanjutnya ;bdullah "#$$9, +#( mengatakan -terdapat empat macam )aktor produksi,
yakni alam, tenaga kerja, modal, skill atau keterampilan, yaitu sebagai berikut4
a. =aktor alam, mencakup tanah dan keadaan iklim, kekayaan hutan, kekayaan kandungan
tanah "mineral( kekayaan air sebagai sumber penggerak transportasi, dan sumber pengairan
dalam pertanian.
b. =aktor tenaga kerja, yaitu peranan manusia dalam proses produksi.
c. =aktor Modal, yaitu semua barang yang dihasilkan dan dipergunakan dalam produksi untuk
masa depan. Barang-barang tersebut terkadang disebut sebgai barang-barang produksi atau
in:estasi maupun barang modal, seperti mesin, gedung, dan instalasi pabrik.
d. =aktor skill atau Keterampilan, yaitu beberapa jenis kecakapan atau keterampilan khusus
yang diperlukan dalam proses produksi ekonomi. ;dapun cakupan skills yang dimaksud
meliputi managerial skills, technological skills, dan organiJational skills-.
,. Konsu!si
Supardan "9DD%, +D#( mengatakan -secara sederhana pengertian konsumsi adalah segala
tindakan manusia yang dapat menimbulkan turun atau hilangnya )aedah atau nilai guna suatu
barang-. Sedangkan Samuelson dan ?ordhaus "#$$D, #&#( menjelaskan bahwa -konsumsi adalah
sebagai pengeluaran untuk barang dan jasa, seperti makanan, pakaian, mobil, pengobatan, dan
perumahan-.
Secara alamiah, manusia merupakan makhluk pengkonsumsi yang paling banyak dan
beraneka ragam jenis konsumsinya. Antuk memenuhi konsumsinya manusia melakukan berbagai
macam usaha atau kegiatan. Misalnya dengan cara membuat sendiri, membeli, menukar,
meminta, melakukan pilihan, dan lainnya. ;rtinya untuk memenuhi kebutuhan itu orang akan
9,
Zakaria
bersikap berbeda-beda tergantung pada tingkat keperluan dan ketersediaan barang atau jasa itu.
;bdullah "#$$9, ',( mengatakan -menurut para ahli ekonomi yang mengembangkan pendekatan
dengan )ungsi kegunaan "pendekatan )unsional struktural( dalam permintaan konsumen
berpendapat bahwa kegunaan sesuatu barang dapat diukur secara kardinal, yaitu dengan cara
membandingkannya dengaan tingkat kegunaan dari barang-barang yang lainnya-.
Amumnya setiap orang akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan terhadap bermacam-
macam barang secara seimbang dan sadar atau tidak ia akan menggunakan prinsip ekonomi.
;rtinya, ia akan berusaha untuk mencapai tingkat konsumsi yang paling menguntungkan bagi
nya. 8dealnya seorang konsumen akan mempertimbangkan jumdapatannya, da)tar pre)erensi dari
jenis barang yang akan dikonsumsi, harga persatuan tiap jenis barang yang akandikonsumsi*
jumlah tiap jenis barang yang akan dikonsumsi ";bdullah, #$$9, 'H(.
0. In:estasi
Mu&&ineuF "9DDD, ,99( mengatakan bahwa -in:estasi dapat diartikan sebagai perubahan
stok modal dalam kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun-. Pengertian in:estasi tersebut
sering dikacaukan dengan in:estasi keuangan ")inancial in:estmen( yang de)inisinya adalah
pembelian aset-aset keuangan, seperti saham dan obligasi yang nantinya akan dijual kembali saat
harganya meningkat, dan hal itu lebih terkait dengan analisis jasa.
Penggunaan kata in:estasi dilakukan untuk hal yang bermacam-macam, misalnya 4
In:estasi In:entori yaitu penyimpanan atau perubahan stok produk )inal, produk setengah jadi,
atau bahan-bahan mentah. in:estasi !oda& "capital investment goods( hal ini berbeda dari
barang konsumsi, tetapi ia sangat diperlukan untuk produksi barang dan jasa yang dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.Kedua bentuk in:estasi tersebut "in:estasi in:entori dan
in:estasi !oda&( agak mirip karena sebagian barang konsumen, seperti durable goods atau
berbagai barang yang dapat dipakai berkali-kali atau dapat diman)aatkan dalam waktu lama
dapat pula dikategorikan sebagai barang in:estasi.
Selain itu ada pula in:estasi yang didasarkan pada lembaga, yaitu in:estasi yang dilakukan
atas dasar in:estasi pu)&i" "dilakukan oleh pemerintah( dan in:estasi yang di&a"u"an o&e'
)adan4)adan s>asta. Kemudian bila dilihat berdasarkan tempatnya terdapat pula dua macam
in:estasi, yaitu in:estasi domestik dan in:estasi asing. Selanjutnya bila dilihat dari jenis
barangnya, maka dikenal pula in:estasi langsung dan in:estasi keuangan atau porto)olio. 2ontoh
dari in:estasi langsung, seperti pengadaan pabrik, peralatan, dan berbagai sarana produksi.
2ontoh in:estasi keuangan atau porto)olio, seperti obligasi dan saham "MullineuM, 9DDD, ,,9(.
6. Pasar
Sa!ue&son dan Nord'aus "9DD', 9$( mengatakan -pasar adalah sebuah mekanisme
dimana para pembeli dan penjual berinteraksi untuk menentukan harga dan melakukan
pertukaran barang dan jasa-. Supardan "9DD%, +D'( mengatakan -pada hakikatnya pasar
merupakan keseluruhan permintaan dan penawaran barang serta jasa-.
Selanjutnya Supardan menjelaskan, walaupun sepintas terlihat seperti sebuah kumpulan
penjual dan pembeli yang membingungkan dan mekanisme yang rumit, namun sistem ini
merupakan suatu alat komunikasi untuk meyatukan pengetahuan dan tindakan-tindakan dari
jutaan indi:idu yang berbeda untuk proses pemenuhan kebutuhan. Kata Supardan, bila pasar
ditinjau dari macam atau jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan 4
a. Barang-barang yang diperjualbelikan, dapat dibedakan menjadi barang konsumsi dan pasar
)aktor produksi*
b. 3aktu terjadinya, dapat dibedakan menjadi pasar harian, pasar mingguan, dan bulanan*
untuk pasar tahunan biasanya dilaksanakan dalam bentuk pekan raya*
c. !ingkup akti:itasnya, dapat dibedakan menjadi pasar lokal, nasional, dan internasional*
d. Strukturnya, dapat dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar
oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik.
8. Uang
7o'n Maynard Keynes mende)inisikan uang sebagai berikut4 -money is that by delivery
of which debtcontract and pricecontractsare discharged, and in the shape of which a store of
general purchasing power is held "uang adalah alat penyelesaian kontraktual dan sebuah nilai
9&
Zakaria
warung atau kedai "store of value!, sebuah wahana daya beli "pur3'asing po>er( yang
bergerak dalam lintasan waktu-. Komaruddin "#$$#, '$H-'$%( mengatakan -uang secara umum
dilihat dari )ungsinya dapat dide)inisikan sebagai alat tukar-. Aang pun ber)ungsi sebagai satuan
ukuran "standard for valuing things( yang memiliki )ungsi turunan, seperti sebagai standart
perincian utang "standard deferred payments( dan sebagai alat penyimpanan kekayaan.
/alam perkembangannya uang menjadi alat tukar untuk menjalankan kekuasaan ekonomi.
Karena uang memberikan hak kekuasan abstrak atas barang dan jasa, maka pada umumnya
manusia ingin memiliki uang. Pada masyarakat yang berlandaskan indi:idualisme uang diartikan
sebagai kekuasaan, dan uang itu menjadi alat kekuasaan dalam tangan pemiliknya "3inardi,
#$%H, ',(. MaM 3eber pernah mengatakan bahwa, -uang adalah ayahnya partikelir-. Aang akan
menjadi cikal bakal milik swasta, setelah melewati proses pembentukan harga dan pembentukan
kekuasaan.
Menurut 1inardi "#$%H, +9( -dalam keadaan ekstrem, terlihat suasana yang
memprihatinkan dimana, uang yang semula hanya merupakan alat berubah menjadi tujuan, dari
benda yang harus mengabdi dapat berubah menjadi penguasa-. 8tu adalah suatu gambaran yang
menakutkan dari )enomena -pemujaan uang-. ;pakah segala hal tentang uang pasti berdampak
negati) 0 >ernyata tidak selalu begitu, ada kalanya uang memiliki sosial ekonomi. Misalnya, uang
berperan atas lalu lintas pertukaran dan perdagangan, serta perindustrian. Aang juga dapat
dipinjamkan kepada orang secara cuma-cuma melalui pinjaman kredit, danlainnya.
9. Letter o- /redit ?L/@
Menurut A!ir "#$$&, #( yang dikatakan dengan -!etter o) 2redit "!B2( adalah suatu surat
yang dikeluarkan oleh bank de:isa atas permintaan importir nasabah bank de:isa yang
bersangkutan dan ditujukan kepada eksportir di luar negeri yang menjadi relasi dari importir
tersebut-. 8si surat itu menyatakan bahwa eksportir penerima !B2 diberi hak oleh importir untuk
menarik wesel "surat perintah untuk melunasi utang( atas bank pembuka untuk sejumlah uang
yang tersebut dalam surat itu. Bank yang bersangkutan menjamin untuk mengaksep wesel yang
ditarik tersebut, asalkan sesuai dan memenuhi semua syarat yang tercantum di dalam surat itu.
Peranan !B2 dalam perdagangan internasional, adalah untuk memudahkan pelunasan
pembayaran transaksi ekspor* mengamankan dana yang disediakan importir untuk membayar
barang impor* menjamin kelengkapan dokumen pengapalan. Perlu diketahui bahwa dalam
praktiknya antara eksportir dan importir itu terpisah, baik secara geogra)is maupun geopolitik.
Kadang-kala tidak mustahil antara eksportir dan importir secara pribadi saling tidak mengenal.
Sebab bagi eksportir merupakan resiko besar jika mengirimkan barang bila tidak ada jaminan
pembayaran. 7leh karena itu, untuk mendapatkan jaminan tersebut eksportir meminta kepada
importir agar membuka !etter o) 2redit untuknya. !B2 itulah yang merupakan jaminan atas
peluasan barang yang akan dikirimkan oleh eksportir.
/engan demikian, untuk kepentingan eksportir !B2 harus dibuka terlebih dahulu sebelum
barang dikirim. Sebaliknya, pembukaan !B2 merupakan jaminan untuk importir yang
bersangkutan untuk memperoleh pengapalan barang secara utuh sesuai dengan yang
diinginkannya. Sedangkan dana !B2 tersebut tidak akan dicairkan tanpa penyerahan dokumen
pengapalan. Menurut ;mir "#$$&, 9( dapat dikatakan bahwa -!etter o) 2redit merupakan suatu
instrumen yang ditawarkan bank de:isa untuk memudahkan lalu lintas pembiayaan dalam
transaksi perdagangan internasional-.
;. Nera3a Pe!)ayaran
T'ir&>a&& "9DDD, ,%( mengatakan bahwa -neraca pembayaran "balance of payments(
adalah keseluruhan catatan akuntansi dari transaksi-transaksi internasional suatu negara dengan
negara lainnya-. Penerimaan :aluta asing dari penjualan barang dan jasa disebut ekspor dan
sebagai item kredit dalam negara transaksi berjalan "current account( yang merupakan salah
satu bagian dari neraca pembayaran. Sedangkan pembayaran :aluta asing untuk pembelian
barang dan jasa disebut impor dan muncul sebagai item debet dalam neraca berjalan. Selain itu
perlu diketahui bahwa ada transaksi-transaksi dalam model yang muncul sebagai neraca modal
terpisah. ;rus keluar modal "capital out)lows( adalah transaksi untuk membiayai akti:itas
permodalan internasional, seperti penanaman modal di luar negeri yang diperlukan sebagai
debet, sedangkan arus masuk modal "capital in)lows( diperlukan sebagai kredit.
9H
Zakaria
Selanjutnya >hirlwall mengatakan, dalam hal de)isit pada neraca berjalan dapat
diseimbangan atau ditutupi dengan surplus pada neraca modal, demikian pula sebaliknya.
Mengingat nilai tukar :aluta asing adalah harga dari mata uang terhadap mata uang lain, total
kredit "suplai :aluta asing( dan debet "permintaan :aluta asing( harus sama jika nilai tukar
dibiarkan ber)luktuasi bebas untuk meyeimbangkan penawaran dan permintaan :aluta asing.
?amun demikian, jika nilai tukar tidak bebas bergerak maka de)isit atau surplus akan meningkat.
/e)isit dapat dibiayai dengan pinjaman pemerintah dari bank-bank dan lembaga keuangan
"nternational #onetary $und , atau dengan menarik sebagian cadangan emas de:isanya.
Surplus dapat diman)aatkan dengan memperbesar cadangan atau dipinjamkan ke luar negeri.
T'ir&>a&& "9DDD, ,H( mengatakan ada tiga pendekatan utama dalam penyesuaian neraca
pembayaran yang telah dikembangkan oleh para ahli ekonomi, khususnya berkenaan dengan
bagaimana cara memandang de)isit.
#. Pendekatan elastisitas, melihat de)isit sebagai hasil distorsi harga relati), dalam hal ini
disebabkan kurangnya kompetensi pasar. /isini penyesuaian seyogianya dilakukan melalui
depresiasi nilai tukar sesuai dengan nilai elastisitas harga permintaan untuk kelebihan unit
inpor dan ekspor.
9. Pendekatan absorpsi, melihat de)isit sebagai akibat dari kelebihan pembelanjaan atas
output domestik sehingga penyesuaian yang baik adalah menurunkan pembelanjaan secara
relati) terhadap output.
'. Pendekatan moneter, memandang de)isit sebagai suatu kelebihan suplai uang relati)
terhadap permintaan sehinggapenyesuaian hanya dapat berhasil jika permintaan uang dapat
dinaikkan secara relati) terhadap suplainya.

<. Ban" atau Per)an"an
2e:e& "9DDD, &D( mengatakan, istilah bank dimaknai atau diartikan meja atau kounter.
Pengertian meja yang dimaksud adalah meja yang sering dipakai sebagai tempat penukaran uang
di pasar pada abad Pertengahan dan bukan meja yang dipakai oleh para -lintah darat-. Pada
mulanya, bank-bank yang ada pada masa lalu acap kali bermula sebagai usaha yang disubsidi
oleh para pedagangnya, awak kapal, pedagang ternak, dan belakangan ini para agen perjalanan.
;bdullah "#$$9, 9#&( mengatakan, salah satu hukum yang berlaku dalam bank adalah
menerima tabungan uang yang memberikan pinjaman dengan mengambil keuntungan, kendati
dalam hal tertentu tabungaan dan pinjaman dibatasi dalam waktu relati) pendek maupun
menengah. Secara keseluruhan, )ungsi utama bank dapat dirinci sebagai berikut 4
#. Menghimpun dana yang dimiliki masyarakat
9. Menyalurkan dana yang telah berhasil dihimpun dalam bentuk kredit.
'. Memperlancar kegiatan perdagangan dan arus lalu lintas uang antara para pedagang.
/ibalik )ungsi tersebut bank melakukan tugas lainnya, seperti menciptakan uang dan
melakukan inkaso. Antuk tugas menciptakan uang, sebenarnya terdapat :ariasi. Bank sentral
dapat menciptakan uang, baik uang "arta& maupun uang gira&* sedangkan di luar bank sentral
"bank sekunder( hanya boleh menciptakan uang gira&. Antuk tugas-tugas inkaso, dilakukan
mengingat perdagangan dewasa ini semakin kompleks dan melampaui batas-batas suatu negara.
/i sini lah para pedagang besar umumnya memilih menggunakan jasa bank dalam membayar
atau menagih hasil transaksi dagangnya. Amumnya pedangang yang demikian menggunakan alat
pembayaran berupa cek atau giro yang ditagih dari bank atau dipindahbukukan pada rekening
nasabah yang bersangkutan. Pekerjaan bank yang berkaitan dengan membayar dan menagih atas
nama pihak lain seperti dijelaskan di atas, dinamakan sebagai )ungsi bank selaku inkaso.
1=. Koperasi
/'ou!ain dan Pri'atin "#$$+, '&+( mengatakan, -koperasi adalah sebuah gerakan
ekonomi atau sebagai badan usaha milik bersama-. Sebagai gerakan ekonomi, koperasi
mempersatukan sejumlah orang yang memiliki kebutuhan yang sama dan sepakat bahwa
kebutuhan bersama itu akan direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, diawasi, serta
dipertanggungjawabkan secara bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan kebersamaan.
Sedangkan sebagai badan usaha milik bersama, koperasi merupakan sebuah badan yang
bertujuan melakukan usaha pemenuhan kebutuhan bersama seluruh anggota.
9%
Zakaria
5strin "9DDD, #H&( mengatakan, bila dilihat sejarah perkembangan koperasi, maka koperasi
yang pertama dibentuk pada tahun #%++ di >oad !ane, Rochdale oleh 9% pekerja !ancashire
yang selanjutnya mengembangkan tujuh prinsip koperasi yang sampai sekarang masih menjadi
landasan gerakan koperasi di seluruh dunia, walaupun tidak sepenuhnya mendapat penekanan
yang sama. Ketujuh prinsip terseb adalah 4
a. Keanggotaannya bersi)at terbuka*
b. Satu anggota satu suara
c. Perputaran modal terbatas*
d. ;lokasi surplus produksi disesuaikan atau kontri busi dari masing-masing anggota*
e. 1asa penyediaan uang tunai
). Penekanan pada aspek pendidikan*
g. Bersi)at netral dalam soal agama dan politik.
/i 8ndonesia, asas koperasi diatur dalam undang-undang perkoperasian dengan asas
kekeluargaan dan gotong-royong. 8ni tidak berarti bahwa koperasi meninggalkan si)at dan syarat-
syarat ekonominya yang menghilangkan proe)isiensinya. 1enis-jenis koperasi dapat dibedakan
berdasarkan hal berikut 4
#. %ang kebutuhan barang-barang untuk anggota dan koperasi produksi yang tan tangan,
pertanian, perindustrian, dan simpan-pinjam.
9. #enurut &ingkungannya, dapat dibedakan menjadi koperasi fungsional yang sering
dibentuk di kantor tempat para anggotanya bekerja dan koperasi unit desa yang tersebar di
desa-desa, serta koperasi sekolah yang tersebar di beberapa sekolah.
11. Ke)utu'an asar
Konsep kebutuhan dasar telah memainkan peranan penting dalam analisis kondisi,
khususnya di negara miskin dan berkembang. /renowski dan Scott mengemukakan bahwa
-istilah kebutuhan dasar memiliki riwayat yang panjang - "Supardan, 9DD%, +D%(. Sedangkaan
>ownsend "9DDD, &#( mengatakan, -istilah kebutuhan dasar mulai dipakai secara luas sejak
Kon)erensi >enaga Kerja /unia "8!7( yang berlangsung di 1enewa pada tahun #$H&, yang
mengemukakan bahwa kebutuhan dasar memiliki dua unsur4
#. Kebutuhan dasar meliputi jumlah minimum tertentu yang dibutuhkan oleh suatu keluarga
untuk konsumsi pribadi, meliputi makanan, perumahan, sandang, serta perabot dan
peralatan rumah tangga.
9. Kebutuhan dasar meliputi layanan pokok yang disediakan oleh dan untuk komunitas secara
keseluruhan, seperti kesehatan, pendidikan, air minum yang aman, sanitasi, angkutan
umum, dan )asilitas-)asilitas budaya.
Konsep kebutuhan dasar tersebut, mendapat tempat yang penting dalam perdebatan yang
berlangsung terutama dalam hubungannya antara /unia Petama dengan /unia Ketiga.
>ownsend "9DDD, &9( mengatakan, -semakin diakui aspek-aspek sosial dari konsep itju, semakin
perlu pula diakui relati:itas kebutuhan atas sumber-sumber daya dunia )isik, semakin mudah
orang berpendapat bahwa yang diperlukan adalah pertumbuhan ekonomi saja, bukan kombinasi
yang kompleks dari pertumbuhan, pemerataan, penataan perdagangan, dan hubungan-hubungan
institusional lainnya-.
1+. Ke>irausa'aan
Konsep kewirausahaan atau entreneurship merujuk kepada suatu si)at keberanian dan
keutamaan mengambil resiko dalam kegiatan ino:asi "Samuelson dan ?ordhaus #$$D, ,#%*
2asson, 9DDD, 9$H* ;bdullah, #$$9, #9%(. /ari kata enterpreneur tersebut, muncullah ta)siran
yang beragam, seperti pedagang "merchant(, pemilik usaha, sampai petualang. 7rang yang
mempopulerkan konsep atau istilah tersebut adalah 1ohn Stuart Mill dari 8nggris pada tahun
#$+%.
Menurut S3'u!peter, para wirausaha adalah penggerak atau motor ekonomi karena )ungsi
ino:asi yang mereka jalankan menduduki tempat sentral. 2asson "9DDD, 9$H( mengatakan ada
lima tipe ino:asi yang menonjol 4
#. Pengenalan barang baru atau barang lama dengan mutu lebih baik*
9. Penemuan metode produksi yang baru*
'. Pembukaan pasar yang baru, khususnya untuk ekspor*
9$
Zakaria
+. Perolehan sumber pasokan bahan baku yang baru*
,. Penciptaan organisasi industri yang baru, misalnya pembentukan jaringan usaha terpadu
yang dapat beroperasi monopoli.
?amun demikian, wirausahawan bukan penemu murni, ia hanya yang pertama kali
meman)aatkan penemua tersebut dan mempertaruhkan sumber dayanya sendiri untuk mencapai
suatu usaha yang tidak terbayangkan oleh orang lain. ;kan tetapi bukan pula seorang
wirausahawan menjadi -penjudi resiko minimal- karena keputusan-keputusan yang diambilnya
pun penuh perhitungan melalui proses-proses manajerial yang teruji. 7leh karena itu, seorang
wirausaha menurut 2asson adalah orang yang memiliki spesialisasi dalam membuat keputusan
karena ia memiliki akses khusus dalam memperoleh in)ormasi.
1,. Perpa(a"an
Brown "9DDD, #D%9( mengatakan, -konsep perpajakan mengacu pada suatu pembayaran
yang dilakukan kepada pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan
dalam hal menyelenggarakan jasa-jasa untuk kepentingan umum, sekaligus sebagai sumber
pendapatan negara-.
/i kalangan negara-negara maju, rata-rata pajak menduduki seperlima sampai setengahnya
dari </P. 2ontohnya di Swedia, sampai setengah dari </P dan di Selandia Baru mengalami
peningkatan &# N. /i sini diasumsikan bahwa besarnya pendapatan pajak bagi negara telah
ditentukan sebelumnya. 6al itu memungkinkan pemerintah menentukan sendiri bagaimana
mencapainya. Menurut Brown "9DDD, #D%9-#D%'( terdapat tiga peranan pajak dalam masyarakat,
yaitu e)ek alokati), e)ek distributi), dan e)ek administrati).
a. 5)ek ;lokati)
Maksudnya, bahwa pajak mempengaruhi prilaku warga. /engan adanya penentuan besar
atau kecilnya seseorang sebagai objek pajak, akan memiliki pengaruh terhadap prilaku
warga masyarakat. Sebagai contoh, seseorang tahu bahwa dalam setiap pembelian barang
pasti dikenakan pajak pembelian barang, maka ia akan hati-hati dalam membeli barang atau
tidak dengan serta merta ia akan membeli barang.
b. 5)ek /istribusional
Maksudnya, bahwa pajak memiliki pengaruh terhadap distribusi pendapatan. Sebagai
contoh, buat apa banyak-banyak kerja lembur jika PPh nya cukup tinggi0
c. 5)ek ;dminikstrati)
Maksudnya adalah bahwa memungut pajak mengakibatkan munculnya biaya-biaya, baik
pada sektor publik maupun swasta yang ber:ariasi. 2ontohnya, di 8ndonesia ketika kita akan
membayar pajak kenderaan bermotor, ironisnya justru orang-orang yang bijak sering
menjadi korban pemerasan waktu karena terkalahkan oleh penyelinap yang berpakaian
seragam. 8nilah satu kendala penentu utama biaya administrati) adalah kompleksitas hukum,
ironisnya jika hal ini dibiarkan dapat mengurangi kesadaran hukum bagi warga untuk bayar
pajak kendaraan secara langsung dan tepat waktu.
10. Peri"&anan
Menurut 1hally "9DDD, H( -istilah periklanan mengacu pada suatu komunikasi pasar yang
dilakukan para penjual barang dan jasa. Pada mulanya, yang paling banyak memperhatikan
bidang ini adalah para ekonom, yang pembahasannya didasarkan pada konsep kunci in)ormasi
dalam konteks struktur pasar, baik ditingkat lokal maupun nasional-.
Sekarang ini telah terjadi pergeseran dimana periklanan tidaklah semata-mata bernuansa
ekonomi, tetapi merambah ke bidang-bidang lainnya.!eiss dan kawan-kawan, berusaha
penempatkan iklan dalam suatu perspekti) kelembagaan "menjembatani hubungan antara bisnis
dan media( dimana persoalan peran iklan dalam penjualan tidak begitu penting dan menarik lag,
dibanding perannya sebagai lokomoti) komunikasi sosial. /i sini bagaimana iklan mencoba
menarik para konsumen dengan dimensi-dimensi yang tidak berhubungan langsung dengan
barang-barang tersebut, baik dimensi identitas indi:idu, kelompok atau keluarga, kebahagiaan
dan kepuasan, gender seksual, dan sebagainya. Kline mengatakan secara amat pesimis dan
negati) bahwa -iklan pemasaran produk mainan anak-anak telah menimbulkan sekian dampak
buruk terhadap jenis permainan yang dimainkan anak-anak, salah satunya membatasi imajinasi
dan kreati:itas anak, serta terhadap interaksi antar gender dan interaksi orang tua dan anak.
'D
Zakaria
16. Perseroan Ter)atas
Reekie "9DDD, #H&( mengatakan, -konsep perseroan terbatas merupakan konsep yang
paling populer dalam ekonomi, mendasarkan kepemilikan dan tanggung jawab pada sejumlah
saham yang sepenuhnya diakui sebagai badan hukum. >erdapat tiga karakteristik dalam
perseroan terbatas, yaitu4
a. Setiap utang perusahaan menjadi tanggung jawab perusahaan dan tidak dapat dikaitkan
dengan kekayaan pribadi pemegang saham*
b. 8dentitas perusahaan tidak akan berubah, sekalipun saham dialihkan ke pihak lain*
c. 6ubungan kontraktual dilakukan dan menjadi tanggung jawab dewan direksi-.
Karena tiga karakteristik yang dimiliki badan usaha perseroan terbatas tersebut, maka jenis
badan usaha ini merupakan suatu lembaga yang paling mudah berkembang. 6al itu dapat
dipahami karena resiko utang bagi pemilik saham dapat diabaikan sehingga perseroan dapat
berani berekspansi secara maksimal, selama masih ada pihak yang memberikan pinjaman usaha.
Kemudahan jual beli saham pun membuat badan usaha ini tidak terpengaruh oleh pre)erensi
indi:idual pemiliknya. Status personal perusahaan memungkinkan dilakukannya pembagian
tugas, resiko, dan tanggung jawab antara pemilik dan pengelola perusahaan.
Beberapa ekonom ternama memberikan komentar yang beragam terhadap perseroan
terbatas tersebut. Schumpeter mengkritik hal itu sebagai suatu hal yang akan menyulitkan
pengelolaannya. ?amun 6essen berpendapat justru dengan terbatasnya tanggung jawab pemilik
perusahaan, yaitu hanya sebatas saham yang dimilikinya dan prinsip kepemilikan bersama adalah
suatu kontrak khas swasta, bukan negara atau pemerintah Penyusunan kontrak secara bebas
adalah wahana peningkatan e)isiensi yang sangat diperlukan kalangan swasta, bukan untuk
mengelakkan tanggung jawab.
Perlu diketahui bahwa secara historis, terbatasnya tanggung jawab pemilik perusahaan
merupakan keistimewaan yang diberikan pemerintah 8nggris pada abad ke-#, untuk meransang
minat usaha swasta. Kemudian pada abad ke-#H prinsip tersebut disebar luaskan keberbagai
wilayah jajahan 8nggris melalui 5ast 8ndia 2ompany dan 6udson Bay 2ompany yang kemudian
dibakukan menjadi undang-undang parlemen pada tahun #&&9 "2lapham, #$,H(. Sejak saat itu,
badan usaha ini makin populer karena merangsang kreati:itas dan keberanian para pengusaha
dalam menekuni bisnis. Bahkan, jenis badan usaha ini pula yang kemudian mengembangkan
beberapa jalan raya dan kereta api ternama di 8nggris "Supardan, 9DD%, '$$-+#9(.

Pertanyaan .
1. Seperti apa yang di"ata"an dengan "egiatan e"ono!i %
+. Apa pu&a yang di!a"sud dengan tinda"an e"ono!i %
,. Buat 3onto' "egiatan e"ono!i dan tinda"an e"ono!i %
0. Buat 3onto' tinda"an e"ono!i yang )ersi-at rasiona&* tradisiona& dan spe"u&ati-4
irrasiona& %
6. Apa yang di"ata"an dengan -eno!ena e"ono!i %
8. apa yang di!a"sud dengan sir"u&asi %
9. Apa yang !e!)uat ter(adinya sir"u&asi %
;. 7e&as"an apa yang di"ata"an dengan produ"si %
<. Apa sa(a yang !e!pengaru'i produ"si %
1=. 7e&as"an apa yang di!a"sud dengan "e)utu'an dasar %
11. Seperti apa yang di"ata"an dengan "e>irausa'aan itu %
1+. Apa"a' "operasi dapat di"ata"an "e>irausa'aan %
'#
Zakaria
BAB D
ST2UKTU2 SOSIAL dan INTE2AKSI SOSIAL
Masyarakat dapat dikaji dari dua aspek, yaitu aspek struktur yang bersi)at statis dan dari
aspek interaksi yang bersi)at dinamis merupakan awal dari terjadinya proses sosial. Kedua aspek
tersebut menjadi perhatian dalam pembahasan Sosiologi 5konomi ini.
I. Stru"tur Sosia&
>ing 2hew Peh "#$%,, #9+-#9+( mengatakan, -Struktur sosial adalah salah satu konsep
yang paling banyak digunakan dalam sosiologi dan juga paling sukar untuk diberi de)inisi yang
tepat. Sampai saat ini belum ada kesepakatan para ahli terhadap pena)siran konsep tersebut-.
Soleman B. >aneko "#$%+, +H( mengatakan, -Struktur sosial adalah jalinan antara unsur-unsur
sosial yang pokok yaitu kaedah-kaedah atau norma-norma sosial, lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial-.
A. Ke&o!po"4Ke&o!po" Sosia& ?So3ia& Groups@
A.1. Pengertian
Sama halnya dengan struktur sosial, dimana tidak terdapat kesepakatan mengenai
pengertian konsep kelompok sosial. ?amun demikian untuk mengenal apa itu kelompok sosial
dapat disimak penjelasan dua ahli sosiologi berikut ini.
>.B. Bottomore, mende)inisikan kelompok sosial sebagai suatu kelompok indi:idu yang
mempunyai dua ciri utama, yaitu 4
#. wujud hubungan tertentu diantara indi:idu-indi:idu tersebut,
9. tiap-tiap indi:idu sadar akan kumpulan itu serta simbol-simbolnya. /alam perkataan lain
satu kelompok sosial mempunyai struktur dan organisasinya yang asas "termasuk
peraturan-peraturan dan upacara( dan satu dasar psikologi mengenai kesadaran anggota-
anggotanya.
2ontohnya adalah keluarga, partai politik, kesatuan sekerja, dan negara. ">ing 2hew Peh,
#$%,, ,%(.
Soerjono Soekanto "#$%9, ###( mengatakan bahwa suatu kumpulan manusia itu
dapat disebut sebagai kelompok sosial, apabila memenuhi persyaratan tertentu, antara lain 4
#. setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa ia merupakan sebagian dari kelompok
yang bersangkutan,
9. ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya, dalam
kelompok itu,
'. ada suatu )aktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu, sehingga
hubungan diantara mereka bertambah erat. =aktor tadi dapat merupakan nasib yang sama,
kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, musuh yang sama,.
dan lain-lain,
+. berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola prilaku.
A.+. Bentu"4Bentu" Ke&o!po" Sosia&
Bila ditelaah pendapat kebanyakan para sosiolog tentang manusia yang hidup bersama
yang disebut sebagai kedlompok sosial, maka polanya atau karakteristiknya tampak hanya dua
pola saja. Seperti yang dikemukakan oleh 2harles 6orton 2ooley tentang Primary group dan
Secondary group* =erdinand >onnies tentang <emeinscha)t dan <esellscha)t* Sumner tentang 8n-
groups dan 7ut-groups* 5mile /urkheim tentang Solidaritas Mekanis dan Solidaritas 7rganis.
'9
Zakaria
Ronald =reedman membagi dunia kehidupan bersama manusia "kelompok sosial(
ke dalam lima )ila sosial yaitu sebagai berikut 4
#. Primary groups, adalah kelompok utama dimana pada kelompok tersebut dijadikan sebagai
tempat mangasuh dan memupuk tabiat manusia. 2ontohnya keluarga, lingkungan tetangga,
teman-teman sepermainan.
9 2ommunities adalah suatu kelompok social yang dapat dinyatakan sebagai masyarakat
setempat dengan batas wilayah teretentu atau suku bangsa atau persukuan. 2ontohnya
orang yang tinggal pada satu dusun, R> atau R3 untuk masyarakat setempat, sedangkan
untuk suku bangsa contohnya marga di Batak, persukuan di Minangdengan.
'. ;ssociations adalah merupakan badan organisasi yang khusus diadakan oleh manusia dalam
usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 2ontohnya =irma, P> "Perseroan >erbatas(,
2@, Serikat Buruh, dan lainnya.
+. Society merupakan suatu bangsa yang lebih besar dari pada suku bangsa, yaitu sekelompok
orang yang telah menjadi satu kesatuan wilayah, )ungsional dan kultural. 2ontohnya
masyarakat /esa, atau masyarakat ?agari, dan lainnya.
,. 5phemeral groups adalah merupakan kelompok-kelompok sementara, dimana kelompok
tersebut tidak memiliki persyaratan dari suatu kelompok. 2ontohnya 2rowds "kerumunan(,
Mobs "gerombolan orang(, ;udiences "hadirin(, dan lainnya.
Sosiologi ekonomi dalam kontek pembahasan kelompok sosial yang dikemukakan
=reedman hanya ter)okus pada )ila associations "asosiasi(.
B.. Le!)aga4Le!)aga Sosia& ?So3ia& Institutions@
B.1. Pengertian
8stilah social institution di 8ndonensia mempunyai dua pengertian, yaitu 4
Pertama, diartikan sebagai pranata sosial yaitu sebagai sistem tata kelakuan. >okohnya adalah
Koentjaraningrat.
Kedua, diartikan sebagai bangunan sosial atau disebut juga lembaga kemasyarakatan. >okohnya
adalah Selo Soemardjan.
;l:in !. Bertrand "#$%D, #9D( mengatakan -8nstitusi sosial pada hakekatnya adalah
kumpulan-kumpulan dari norma-norma "struktur-struktur sosial( yang telah diciptakan untuk
dapat melaksanakan suatu )ungsi dari masyarakat. 8nstitusi tersebut meliputi kumpulan norma-
norma dan bukan norma-norma yang berdiri sendiri-sendiri-.
Soleman B. >aneko "#$%+, H'( mengatakan, -8nstitusi "institutions( tidak saja
merupakan persetujuan dari pola-pola akti:itas untuk memenuhi kebutuhan manusia, akan tetapi
juga merupakan pola-pola yang berhubungan dengaan asosiasi "organisasi( untuk
menjalankannya-.
B.+. Fungsi Le!)aga
8nstitusi merupakan pola atau blueprint untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,
dengan demikian institusi mempunyai )ungsi. =ungsi dari institusi dijalankan oleh seseorang atau
sekelompok orang yang disebut )ungsionaris. Menurut Soerjono Soekanto "#$%#, H+( lembaga
sosial mempunyai ' "tiga( )ungsi, yaitu 4
#. Memberikan pedoman kepada para anggota masyarakat, bagaimana mereka bersikap atau
bertingkah-laku di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama
menyangkut kebutuhan-kebutuhan yang bersangkutan.
9. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
'. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial
"social control(.
B.,. Bentu"4Bentu" Le!)aga Sosia&
Menurut Bruce 1. 2ohen "#$%', #+H(, ada lima pranata atau lembaga sosial pokok
yang terdapat dalam setiap masyarakat. Pranata-pranata tersebut adalah 4
#. !embaga Keluarga
9. !embaga Pendidikan
'. !embaga 5konomi
+. !embaga Keagamaan
''
Zakaria
,. !embaga Pemerintahan.
B.0. Ter)entu"nya Le!)aga
Bila pengertian tentang lembaga "institution( yang telah dipaparkan pada bagian terdahulu
dicermati secara lebih mendalam dapat disimpulkan bahwa lembaga "institusi( terbentuk melalui
suatu proses yang berkaitan dengan sistem nilai dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan.
;rtinya sistem nilai dan keragaman kebutuhan itu menjadi dasar terbentuknya lembaga.
Persoalannya sistem nilai dan kebutuhan manusia itu sangat beragam, dengan demikian dapat
diasumsikan bahwa lembaga itu akan terbentuk secara beragam melalui proses yang beragam
pula.
Paul B. 6orton dan 2haster !. 6unt "#$H&, #&$( mengatakan bahwa Cinstitusi itu sebagian
besar muncul dari kehidupan bersama dan ia merupakan hal yang tidak direncanakan. Para warga
masyarakat pada awalnya mencari cara-cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Kemudian mereka menemukan beberapa pola yang dapat digunakan dan dalam proses
selanjutnya diperkuat melalui kebiasaan yang dibakukan-.
Maurice /u:erger "#$%9,##9-##+( mengatakan lembaga-lembaga itu muncul melalui dua
cara yaitu ada secara otomatis dan ada pula melalui kesadaran. Menurut /u:erger, lembaga-
lembaga yang muncul secara otomatis, bahkan hampir secara mekanis, dapat dikatakan
merupakan permainan antara kekuatan dan peristiwa-peristiwa. ;kibat dari hal tersebut
muncullah kelas-kelas sosial, tingkat pendapatan, cara hidup, dan seterusnya. 7rang-orang yang
berada dalam lembaga tersebut bisa saja tidak menyadari tentang kehadirannya, namun
permainan antara kekuatan dan peristiwa-peristiwa memperkuat dan mengubah kesadaran
mereka. ;pakah seseorang -pro- atau -kontra- terhadapnya, apakah seseorang menganggapnya
-baik- atau -buruk-, -benar- atau -salah-, bukanlah alasan dasar bagi kehadirannya, meskipun
jenis penilaian semacam itu juga mempunyai pengaruh besar terhadapnya. !embaga yang
muncul secara otomatis itu disebutnya -institutions by pure fat-.
Sebaliknya, ada pula lembaga-lembaga dimana kemunculannya didasarkan pada kesadaran
akan kehadirannya dan pada pertimbangan nilai. ;rtinya lembaga itu dibentuk secara sengaja,
dan disebut -institutions by design- atau disebut juga -lembaga-lembaga normati)-. !embaga ini
ber)ungsi menurut undang-undang yang dibuat terdahulu, yang mengatur rule of ondut "aturan
prilaku( yang harus dipatuhi oleh para anggotanya di dalam tingkah lakunya. /u:erger
mengelompokkan lembaga-lembaga normative itu ke dalam tiga jenis, yaitu 4 Pertama, lembaga
normati) yang berdasarkan hukum* kedua, lembaga normati) yang berdasarkan prinsip-prinsip
moral* dan ketiga, lembaga normati) yang didasarkan pada kebiasaan-kebiasaan sosial "soial
ustoms(.
Menurut !eopold :on 3iese dan 6oward Becker, bila norma-norma telah mengalami suatu
proses, pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari lembaga kemasyarakatan. Proses
tersebut dinamakan institutionali!ation, yaitu suatu proses yang dilewati oleh suatu norma
kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan. 2ohen
mengatakan -8nstitutionaliJation "institusionalisasi adalah perkembangan sistem yang teratur dari
norma status dan peranan-peranan yang ditetapkan yang diterima oleh masyarakat. Melalui
institusionalisasi, perilaku yang sepontan dan semaunya diganti dengan perilaku yang teratur dan
direncanakan-. Karena terjadinya proses institutionali!ed itu, maka dalam proses
pembentukannya lembaga kemasyarakatan dapat di kelompokkan menjadi dua. Pertama,
lembaga kemasyarakatan sebagai peraturan "regulative soial institutions(. Kedua, lembaga yang
sungguh-sungguh berlaku "operative soial institutions( "Soekanto,#$%#, HH-H%(.
Soekanto menegaskan, lembaga kemasyarakatan dianggap sebagai peraturan apabila
norma-norma tersebut membatasi serta megatur perikelakuan orang-orang. Misalnya lembaga
perkawinan mengatur hubungan antara wanita dengan pria*lembaga kekeluargaan mengatur
hubungan antara angota-anggota keluarga di dalam suatu masyarakat* lembaga kewarisan
mengatur proses beralihnya harta kekayaan dari satu generasi pada generasi yang berikutnya dan
lain sebagainya. !embaga kemasyarakatan yang dianggap sebagai sungguh-sungguh berlaku
"operative soial institutions(, apabila norma-normanya membantu pelaksanaan pola-pola
kemasyarakatan sepenuhnya. Prikelakuan perseorangan merupakan hal yang sekunder bagi
lembaga kemasyarakatan yang dianggap sebagai peraturan.
'+
Zakaria
Paksaan hukum di dalam pelaksanaan lembaga kemasyarakatan yang berlaku sebagai
peraturan tidak selalu dipergunakan* sebaliknya, tekanan yang diutamakan terhadap paksaan
daripada masyarakat. Pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlaku sungguh-sungguh
)aktor paksaan tergantung daripada pertimbangan-pertimbangan kesejahteraan, gotongroyong,
kerjasama dan sebagainya. Betapapun kerasnyausaha-usaha dari suatu )ihak untuk mencoba agar
suatu norma diterima oleh masyarakat, akan tetapi norma tadi tidak akan institutionali!ed
"melembaga( apabila belum melewati proses institutionali!ations.
>erbentuknya suatu lembaga erat sekali kaitannya dengan kebutuhan manusia, sedangkan
kebutuhan manusia itu tampak sangat beragam. Antuk memenuhi segala macam kebutuhan itu
mendorong manusia untuk berbuat sesuatu "bertingkahlaku(. Semua tingkahlaku manusia pada
hakekatnya mempunyai moti). Moti) manusia dapat bekerja secara sadar dan juga secara tidak
sadar bagi dirinya. Moti) manusia itu merupakan dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga
penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu. Menurut <erungan
"#$%D, #+'( -moti) itu memberi tujuan dan arah kepada tingkahlaku kita-.
3.;.<erungan "#$%D, #+'-#+,( mengelompokkan moti) itu ke dalam empat macam yaitu 4
#. Moti) tunggal atau moti) bergabung.
9. Moti) biogenetis, moti) ini berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme manusia demi
kelanjutan hidupnya secara biologis. Moti) biogenetis ini bercorak uni:ersaldan kurang
terkait kepada lingkungan kebudayaan dimana manusia itu berada dan berkembang. Moti)
ini asli di dalam diri manusia dan berkembang dengan sendirinya. 2ontohnya, lapar, haus,
seksual dan sebagainya.
'. Moti) sosiogenetis, yaitu moti) yang muncul melali proses belajar dari lingkungannya.
Moti) sosiogenetis ini tidak bisa berkembang sendiri, tetapi harus melalui interaksi sosial
dengan orang atau hasil kebudayaan orang. Moti) sosiogenetis itu sangat beragam.
2ontohnya dalam bidang makanan, kesenian, pengetahuan dan sebagainya.
+. Moti) theogenetis, yaitu moti) yang berasal dari hubungan dengan Ketuhanan. Moti) ini
berasal dari interaksi antara manusia dengan >uhan. 2ontoh mengabdi kepada >uhan,
merelisasi norma-norma agama dan sebagainya.
Selain moti) yang dikemukakan <erungan, ada pendapat lain yang menggunakan konsep
-hasrat- "keinginan yang kuat( yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan manusia. 6asrat ini
mendorong manusia untuk bertingkahlaku, hasrat tersebut dapat mendorong manusia bekerja
secara sadar atau tidak sadar. 6asrat atau keinginan itu muncul bisa berasal dari dalam diri
manusia dan bisa juga pengaruh yang berasal dari luar dirinya "lingkungan(. P. 1. Bouman "#$&',
#&-'#( mengemukakan ada delapan macam hasrat manusia sebagai makhluk masyarakat, yaitu 4
#. 6asrat sosial, yaitu merupakan keinginan manusia untuk hidup bersama yang diwarnai oleh
si)at-si)at bawaan diri manusia dan si)at-si)at yang diperoleh melalui proses yang terjadi di
luar diri manusia "yang diperoleh melalui lingkungan(.
9. Rasa harga diri, adalah keinginan manusia untuk dihargai yang datang dari dalam diri
manusia maupun dari dalam diri manusia lain.
'. 6asrat untuk patuh, yaitu keinginan untuk menghargai atau menghormati orang lain.
+. 6asrat meniru, adalah keinginan untuk menyamakan dirinya, keinginannya atau
perbuatannya dengan orang lain.
,. 6asrat bergaul, merupakan pernyataan diri atau tindakan seseorang untuk bersama dengan
orang lain.
&. 6asrat tolong-menolong dan simpati, keinginan untuk turut berbuat atau merasakan dengan
orang lain.
H. 6asrat berjuang, adalah keinginan untuk mempertahankan dan pembelaan dirinya terhadap
orang lain dan lingkunganya.
%. 6asrat memberitahukan dan si)at mudah menerima kesan, adalah keinginan untuk
menyatakan perasaan dan mencari hubungan dengan orang lain.
B.6. /iri4/iri U!u! Le!)aga Ke!asyara"atan
Bruce 1. 2ohen "#$%', #+H-#+$( mengatakan untuk memahami apa yang disebut dengan
lembaga atau pranata, ia mengemukakan enam karakteristik lembaga yang penting, yaitu 4
#. >iap lembaga memiliki tujuan utama yaitu kebutuhan-kebutuhan khusus masyarakat.
',
Zakaria
9. !embaga mengandung nilai-nilai pokok yang bersumber dari para anggotanya.
'. !embaga relati) bersi)at permanen, dalam hal pola-pola prilaku yang ditetapkan dalam
lembaga menjadi bagian tradisi kebudayaan yang ada.
+. /asar-dasar lembaga-lembaga sosial begitu luas sehingga kegiatan-kegiatan mereka
menempati kedudukan sentral dalam masyarakat* perubahan dramatispada satu lembaga
kemungkinan besar dapat mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga
yang lain.
,. Meskipun semua lembaga memiliki si)at saling ketergantungan dalam masyarakat, masing-
masing lembaga disusun dan diorganisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola-pola
norma, nilai dan prilaku yang diharapkan.
&. 8de-ide lembaga pada umumnya diterima oleh mayoritas anggota masyarakat tidak perduli
apakah mereka turut berpartisipasi atau tidak dalam lembaga tersebut.
Selain 2ohen, <illin and <illin mengemukakan mengemukakan ciri umum lembaga
kemasyarakatan yang tampaknya berbeda dengan karakteristik yang dikemukakan oleh 2ohen,
yaitu sebagai berikut 4
#. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi daripada pola-pola pemikiran dan
pola-pola perikelakuan yang terwujud melalui akti:itas-akti:itas kemasyarakatan dan hasil-
hasilnya. !embaga kemasyarakatan terdiri dari adat-istiadatnya, tata kelakuan, kebiasaan
serta unsur-unsur kebudayaan lainnyayang secara langsung maupun tidak langsung
tergabung dalam satu unit yang )ungsional.
9. Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri dari semau lembaga kemasyarakatan.
Sistem-sistem kepercayaan dan aneka macam tindakan, baru akan menjadi bagian lembaga
kemasyarakatan setelah melalui waktu yang relati) lama.
'. !embaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuantertentu.
+. !embaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti bangunan, peralatan, mesin-mesin dan
lain sebagainya.
,. !ambang-lambang biasanya juga merupakan ciri yang khas dari lembaga kemasyarakatan.
!ambang-lambang tersebut secara simbolis menggambarkan tujuan dan )ungsi lembaga
yang bersangkutan.
&. Suatu lembaga kemasyarakatan, mempunyai suatu tradisi yang tertulis atau pun yang tak
tertulis, yang merumuskan tujuannya, tata tertib yang berlaku dan lain-lain. >radisi tersebut
merupakan dasar bagi lembaga itu di dalam pekerjaannya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan pokok daripada masyarakat, di mana lembaga kemasyarakatan tersebut menjadi
bagiannya "Soekanto, #$%#, %#-%'(.
B.8. Ma3a!4!a3a! atau Bentu"4)entu" Le!)aga Ke!asyara"atan
Seperti yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, dimana manusia sebagai makluk
sosial memiliki kebutuhan yang sangat beragam. Keragaman kebutuhan itu berpengaruh terhadap
lembaga yang muncul dalam masyarakat. Bila ditelusuri berbagai macam kebutuhan manusia
dan setiap jenis kebutuhan itu memunculkan lembaga maka macam lembaga beraneka ragam
pula dan tidak mungkin dituangkan semuanya disini. 7leh karena itu perlu melihat kebutuhan
manusia yang bersi)at mendasar dan umum. ;pa saja yang menjadi kebutuhan dasar manusia dan
bersi)at umum tersebut.
Secara naluriah manusia mempunyai kebutuhan seMsual, keturunan, makanan, minuman,
pakaian, kepercayaan, keyakinan, persembahan, keingintahuan, pengetahuan, perlindungan atau
keamanan. Berdasakan kebutuhan naluriah tersebut maka muncullah bermacam-macam lembaga
kemasyarakatan seperti 4
#. Antuk memenuhi kebutuhan seMsual, keturunan dibentuklah lembaga kekeluargaan.
9. Antuk memenuhi kebutuhan makanan, minuman, pakaian dan lainnya dibentuklah lembaga
perekonomian.
'. Antuk memenuhi kebutuhan terhadap kepercayaan, keyakinan, persembahan dan lainnya
dibentuk pula lembaga keagamaan.
+. Antuk memenuhi kebutuhan terhadap keingintahuan, pengetahuan, dan lainnya dibentuk
pula lembaga pendidikan.
'&
Zakaria
,. Antuk memenuhi kebutuhan akan perlindungan, keamanan dan lainnya maka dibentuklah
lembaga pemerintahan.
Setiap bentuk lembaga yang disebutkan di atas mempunyai bermacam-macam lembaga
lagi. Misalnya pada lembaga kekeluargaan ada yang disebut lembaga keluarga, lembaga
perkawinan, dan lainnya. Pada lembaga perekonomian ada yang disebut lembaga perkreditan,
lembaga keuangan, lembaga perdagangan, dan lainnya. Begitu juga terhadap lembaga lain seperti
lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintahan.
Bruce 1. 2ohen "#$%', #+H( mengatakan ada lima pranata atau lembaga sosial pokok yang
terdapat dalam setiap masyarakat. Pranata-pranata ini ialah kekeluargaan, pendidikan,
keagamaan, ekonomi, dan pemerintahan. Selanjutnya 2ohen menjelaskan, karena institusi
melibatkan sistem pola dan hubungan masyarakat yang teratur, maka diperlukan adanya
indi:idu-indi:idu yang berinteraksi di dalam lembaga-lembaga. 8ndi:idu-indi:idu tersebut
menduduki posisi-posisi di dalam struktur lembaga-lembaga keseluruhan dan menjalankan
peranan mereka masing-masing. /alam lembaga semacam itu, indi:idu-indi:idu mungkin
membentuk suatu asosiasi agar dapat menjalankan peranan-peranan mereka secara e)ekti)
dengan tingkat organisasi yang perlu.
Pendapat yang lain dikemukakan pula oleh Koentjaraningrat "#$%D, 9,-9&( dimana ia
menggolongkan pranata sosial itu ke dalam delamat kelompok, dengan memakai delapan
kebutuhan hidup manusia sebagai prinsip penggolongan, yaitu sebagai berikut 4
#. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan, ialah yang sering
disebut kinship atau dometi institutions. 2ontoh 4 penglamaran, perkawinan, poligami,
pengasuhan kanak-kanak, perceraian dan sebagainya.
9. Pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk pencarian hidup,
memproduksi, menimbun dan mendistribusi harta dan benda, ialah eonomi institutions.
2ontoh 4 pertanian, peternakan, pemburuan, )eodalisme, industri, barte, koperasi, penjualan
dan sebagainya.
'. Pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan penerangan dan pendidikan manusia
supaya menjadi anggota masyarakat yang berguna, ialah eduational institutions. 2ontoh 4
pengasuhan kanak-kanak, pendidikan rakyat, pendidikan menengah, pendidikan tinggi,
pemberantasan buta huru), pendidikan keagamaan, pers, perpustakaan umum dan
sebagainya.
+. Pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, menyelami alam
semesta sekelilingnya, ialah seintifi institutions. 2ontoh 4 metodik ilmiah, penelitian,
pendidikan ilmiah dan sebagainya.
,. Pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia menyatakan rasa
keindahannya, dan untuk rekreasi, ialah aesteti and rereational institutions. 2ontoh 4 seni
rupa, seni suara, seni gerak, seni drama, kesusastraan, sport dan sebagainya.
&. Pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan
>uhan atau dengan alam gaib, ialah religious institutions. 2ontoh 4 gereja, doa, kenduri,
upacara, penyiaran agama, pantangan, ilmu gaib dan sebagainya.
H. Pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan
berkelompoksecara besar-besaran atau kehidupan bernegara, ialah politial institutions.
2ontoh 4 pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, ketentaraan dan
sebagainya.
%. Pranata-pranata yang mengurus kebutuhan jasmaniah dari manusia, ialah somati
institutions. 2ontoh 4 pemeliharaa kecantikan, pemeliharaan kesehatan, kedokteran dan
sebagainya.
B.9. Fungsi Le!)aga Ke!asyara"atan
Setiap lembaga merupakan pola atau blueprint untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
atau bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat. /alam rangka mencapai tujuan atau memenuhi
kebutuhan masyarakat itu, maka masing-masing lembaga mempunyai )ungsi. =ungsi lembaga itu
dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang.
!embaga-lembaga yang akan dijelaskan )ungsinya itu dalam materi ini tidak untuk semua
lembaga, tetapi hanya lima lembaga saja, yaitu lembaga kekeluargaan, lembaga perekonomian,
lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintahan.Perlu ditegaskan disini
'H
Zakaria
bahwa )ungsi yang dijalankan oleh orang-orang dalam suatu lembaga tidak hanya dalam kontek
satu lembaga tertentu saja, bisa juga dalam kontek pelaksanaan )ungsi lembaga lain. 2ontoh
lembaga keluarga, dimana orang-orangnya melaksanakan )ungsi lembaga keluarga seperti
pelamaran, perkawinan, pemeliharaan anak dapat pula melaksanakan )ungsi pendidikan, )ungsi
perekonomian, )ungsi religi, pemerintahan, dan sebagainya. =ungsi kelima lembaga tersebut
dipaparkan dalam bentuk tabel sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh para ahlinya.
Ta)e&. 1.
Fungsi Le!)aga Ke!asyara"atan Menurut Bru3e 7. /o'en
Bentu" Le!)aga
Ke!asyara"atan
Fungsi Le!)aga Ke!asyara"atan
!embaga Keluarga
Pengaturan perilaku seksual
Memelihara kelangsungan keturunan melalui kelahiran
Merawat dan melindungi anak
Mensosialisasikan anak
Mengatur penempatan status, sebagai penerusan warisan sosial
Mencukupi kebutuhan ekonomi sebagai unit pokok produksi dan
konsumsi ekonomi
!embaga
Pendidikan
Memberikan persiapan bagi peranan-peranan pekerjaan
Bertindak sebagai perantara pemindahan warisan kebudayaan
Memperkenalkan kepada indi:idu-indi:idu tentang berbagai peranan
dalam masyarakat
Mempersiapkan para indi:idu dengan berbagai peranan sosial yang
dikehendaki
Memberi landasan bagi penilaian dan pemahaman status relati)
Meningkatkan kemajuan melalui pengikutsertaan dalam riset-riset
ilmiah
Memperkuat penyesuaian diri dan mengembangkan hubungan sosial
!embaga
Keagamaan
Bantuan terhadap pencarian identitas moral
Memberikan pena)siran-pena)siran untuk membantu menjelaskan
keadaan lingkungan )isik dan sosial seseorang
Peningkatan kadar keramahan bergaul, kohesi sosial, dan solidaritas
kelompok.
!embaga 5konomi
Produksi barang dan jasa
/istribusi barang dan jasa serta pendistribusian sumber-sumber daya
ekonomi "tenaga dan peralatan(
Konsumsi barang dan jasa
!embaga
Pemerintahan
Pelembagaan norma melalui undang-undang yang disampaikan oleh
badan-badan legislati)
Melaksanakan undang-undang yang telah disetujui
Penyelesaian kon)lik yang terjadi di antara para anggota masyarakat
Penyelenggaraan pelayanan-pelayanan seperti perawatan kesehatan,
pendidikan, kesejahteraan dan lain-lain
Melindungi para warga negara dari serangan bangsa-bangsa lain dan
pemeliharaan kesiapsiagaan menghadapi bahaya
B.;. Fungsi dan Stru"tur Le!)aga E"ono!i
a. Fungsi Le!)aga E"ono!i
!embaga ekonomi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan di bidang ekonomi yang
berkenaan dengan konsumsi, produksi, jasa, dan lainnya. Setiap masyarakat mempunyai pola
untuk memenuhi kebutuhan dasar ekonomi yang harus disediakannya, seperti dalam hal pangan,
sandang, papan dalam berbagai jenis termasuk juga jasa. Persoalan yang perlu dipahami adalah
'%
Zakaria
dimana masyarakat itu sangat kompleks, dengan demikian kebutuhan terhadap ekonomi juga
kompleks dan menghasilkan kebudayaan materi yang kompleks pula. 6al tersebut menghasilkan
asosiasi atau organisasi yang kompleks untuk melaksanakan akti:itas ekonomi. 7leh karena itu
ada sebagian masyarakat khususnya masyarakat yang sudah berkembang melakukan pemisahan
lembaga untuk menjalankan satu atau beberapa )ungsi ekonomi. >etapi sebagian masyarakat
yang lain khususnya masyarakat yang belum berkembang atau masih sederhana )ungsi ekonomi
dijalankan oleh lembaga yang bukan lembaga ekonomi, misalnya dilakukan oleh lembaga
keluarga.
Bagi masyarakat yang sudah berkembang, akti:itas ekonomi dijalankan dalam lembaga
yang khusus yaitu pada lembaga ekonomi. Misalnya kapitalisme dan sosialisme. Kapitalisme
adalah suatu sistem produksi komoditi. /i dalam sistem kapitalis para pemproduksi tidak sekedar
menghasilkan bagi keperluannya sendiri, atau untuk kebutuhan indi:idu-indi:idu yang
mempunyai kontak pribadi dengan mereka. Kapitalisme melibatkan pasar pertukaran "e"heng
market( yang mencakaup nasional atau dunia internasional. Menurut MarM setiap komoditi
mempunyai suatu aspek -ganda- yaitu nilai pakai "use valus( dan nilai tukar "e"heng value(.
?ilai pakai itu hanya direalisasikan dalam proses konsumsi dengan acuannya adalah si)at-si)at
benda )isik. Suatu objek mempunyai nilai pakai, terlepas apakah objek tersebut merupakan suatu
komoditi atau tidak. Sementara untuk menjadi suatu komoditi, suatu produk harus mempunyai
nilai pakai. ?ilai tukar berkaitan dengan nilai yang dimiliki suatu produk bila ditawarkan untuk
ditukarkan dengan produk lain. ?ilai tukar hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan
komoditi. ";nthony <iddens, #$%&, ,H(. Kapitalisme pada hakekatnya merupakan institusi
ekonomi, dimana penampilannya untuk melaksanakan )ungsi ekonomi di bawah kondisi-kondisi
tertentu. Seperti pemilikan pribadi, kebebasan berkontrak, keuntungan pribadi, akumulasi kapital
dan in:estasi, pasar kerja yang bebas, pembagian kerja, sistem penggajian dan upah, dan kondisi
pasar dimana harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan serta persaingan.
'osialisme merupakan suatu konsep dalam bidang ekonomi yang selalu dipertentangkan
orang dengan konsep kapitalisme. Selain itu penggunaan kata sosialisme ini sering
membingungkan, karena juga digunakan untuk objek yang lain seperti negara, asosiasi, dan
lainnya. ;nthony <iddens "#$%&, ##$-#9#( menjelaskan, sosialisme merupakan ungkapan dari
-malaise- "rasa tidak enak( masyarakat kontemporer. Sosialisme merupakan produk dari
perubahan-perubahan sosial yang mengubah masyarakat-masyarakat 5ropa di akhir abad
kedelapan belas dan sembilan belas. Sosialisme adalah suatu tanggapan terhadap kondisi
patologis dari pembagian kerja di dalam masyarakat-masyarakat modern, dan mengundang
pengenalan terhadap pengaturan ekonomi yang akan mengreorganisasi kegiatan produkti) dari
kolekti:itas. 5mile /urkheim menekankan, teori sosialis tidak mengemukakan konsepsi bahwa
ekonomi itu harus disubordinasikan kepada negara, tetapi ekonomi dan negara harus
digabungkan "diasimilasikan( satu sama lain dan integrasi ini menghilangkan si)at khas -politik-
dari negara. Prinsip utama dari sosialisme bukanlah semata-mata produksi harus dipusatkan di
tangan negara, tetapi peran negara harus seluruhnya merupakan peran ekonomi. Menurut orang-
orang sosialis, )aktor utama yang mempengaruhi kondisi kelas pekerja adalah kegiatan
produksinya tidak disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat secara keseluruhan,
tetapi didasarkan pada kepentingan-kepentingan kapitalis. 7leh karena itu satu-satunya jalan
untuk menanggulangi si)at memeras dari masyarakat kapitalis, adalah dengan cara penghapusan
kelas sama sekali.
/alam konsepsi /urkheim, negara harus memainkan peran moral maupun peran ekonomi.
Pengaturan malaise dalam dunia modern harus dicari pada tindakan-tindakan yang pada
umumnya lebih bersi)at moral daripada bersi)at ekonomi. Posisi dominan dari otoritas agama
dalam tipe-tipe masyarakat terdahulu memberi kepada semua lapisan masyarakat suatu
cakrawala bagi aspirasi-aspirasinya, nasihat pada kaum miskin untuk menerima nasibnya serta
instruksi kepada yang kaya bahwa mereka berkewajiban untuk memperdulikan kaum yang
kurang keadaannya. 3alaupun tatanan ini bersi)at menindas dan membatasi kegiatan-kegiatan
manusia dan potensi-potensinya dalam garis-garis sempit, namun tatanan ini telah memberi
kesatuan moral yang kokoh kepada masyarakat. Masalah-masalah khas yang dihadapi di dalam
abad modern, adalah kebebasan-kebebasan perorangan yang timbul sebagai akibat dari
penghapusan masyarakat tradisional dengan usaha mempertahankan pengendalian moral yang
menjadi tumpuan bagi keutuhan masyarakat.
'$
Zakaria
). Stru"tur Le!)aga E"ono!i
!embaga ekonomi mungkin relati) sederhana, sedikit anggota dan melibatkan sedikit
pembagian kerja dengan sedikit organisasi permanen yang dibangun guna menjalankan )ungsi
khusus. Seperti itulah yang berkembang dalam kebudayaan primiti). Misalnya berburu umumnya
dilakukan oleh anggota keluarga yang laki-laki atau dilakukan oleh kelompok yang khusus hanya
terdiri dari beberapa orang saja dan sedikit melakukan pembagian kerja. /alam hal pengadaan
pakaian mungkin buat oleh laki-laki atau perempuan secara perorangan di dalam keluarga.
Perempuang mungkin diikutsertakan di dalam memenuhi kebutuhan makanan, seperti
mengerjakan sawah atau ladang. Begitu juga dalam penyediaan papan, diusahakan oleh keluarga.
/i dalam masyarakat yang demikian, mungkin terdapat sedikit pengumpulan kebutuhan bagi
kesejahteraan material dan dilakukan dengan alat-alat sederhana, termasuk perhiasan-perhiasan.
/i dalam suatu kebudayaan yang semakin kompleks, dimungkinkan untuk melakukan
pembagian kerja. /engan teknologi yang bertambah baikserta penambahan keterampilan,
merupakan tipe dari pembagian kerja dan akan terjadi spesialisasi. =ungsi pertukangan mungkin
dilakukan di dalam unit seperti keluarga, tetapi membangun perdagangan merupakan pekerjaan
yang cocok untuk dilakukan pembagian kerja dan dengan kemajuan teknologi seringkali
menimbulkan )ungsi yang dapat memberikan kesejahteraan yang besar atau usaha yang dapat
mengumpulkan indi:idu-indi:idu dari keluarga. /engan demikian muncullah badan organisasi
yang spesi)ik dibentuk untuk menjalankan satu atau lebih )ungsi ekonomi.
/alam masyarakat yang modernpun keluarga petani masih merupakan basis organisasi produksi.
>etapi pabrik, perusahaan kereta api dan sebagainya mewakili )ungsi yang spesi)ik dari badan
organisasi yang merupakan ciri dari banyak badan organisasi yang menjalankan bermacam-
macam )ungsi ekonomi.
/. Kaeda' atau Nor!a Sosia& ?So3ia& Da&ues@
/.1. Pengertian
Kebanyakan sosiolog bila menjelaskan tentang norma atau kaedah sosial, tampaknya
mereka menggunakan konsep kebudayaan. Seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut
ini.
#. Menurut ;l:in !. Bertrand "#$%D, ##$(, -norma-norma adalah merupakan suatu standard
tingkahlaku yang terdapat di dalam semua masyarakat, seperti bagaimana cara berpakaian
pada peristiwa-peristiwa tertentu, bagaimana menegur orang lain dari kelas-kelas yang
berlainan-.
9. Menurut Saparinah Sadli "#$HH, #'-#+(, -?orma-norma itu dapat dianggap sebagai suatu
konsep yang menyangkut semua keteraturan sosial yang berhubungan dengan e:aluasi dari
obyek-obyek, indi:idu-indi:idu, tindakan-tindakan, dan gagasan-gagasan-.
'. Menurut 5mile /urkheim ">aneko, #$%+, &H(, -?orma-norma sosial itu adalah sesuatu
yang berada di luar indi:idu. Membatasi mereka dan mengendalikan tingkahlaku mereka-.
+. Menurut Soleman B. >aneko "#$%+, &&(, -?orma-norma merupakan wujud konkrit dari
nilai-nilai, pedoman mana berisikan suatu keharusan, kebolehan, dan suatu larangan-.
,. Menurut Maurice /u:erger "#$%9, #'(, -?ilai memainkan peranan penting di dalam
kehidupan sosial. Kebanyakan hubungan-hubungan sosial didasarkan bukan saja pada
)akta-)akta positi), akan tetapi juga pada pertimbangan-pertimbangan nilai-.
/.+. Ting"atan Nor!a Sosia&
?orma sosial bila dilihat dari sudut sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran yang
terjadi dapat dikelompokkan menjadi , "lima( tingkatan, yaitu 4
#. 2ara "Asage(.
9. Kebiasaan "=olkways(.
'. >ata kelakuan "Mores(.
+. ;dat "2ustoms(.
,. 6ukum "!aw(.
. Keta"sa!aan Sosia& ?So3ia& Strati-i3ation@
.1. Pengertian
+D
Zakaria
8stilah Social Strati)ication disinonimkan dalam bentuk ketaksamaan sosial atau disebut
juga sebagai lapisan sosial. Secara umum Social Strati)ication dide)inisikan sebagai bentuk
kehidupan yang beraneka ragam baik secara :ertikal maupun horiJontal dalam masyarakat.
Berikut ini dipaparkan beberapa pendapat ahli tentang ketaksamaan sosial itu.
#. Pitirim ;. Sorokin, mengatakan -sistem berlapis-lapis itu merupakan ciri yang tetap dan
umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur-.
9. Menurut ;ristoteles, -dalam tiap-tiap negara terdapat ' "tiga( unsur, yaitu dari golongan
orang-orang kaya, orang-orang miskin, dan golongan orang yang berada ditengah-
tengahnya-.
'. >er-6aar, mengatakan -pembagian anggota-anggota dalam kelas-kelas terdapat di
masyarakat-masyarakat hukum dalam banyak lingkungan hukum, walaupun patokan untuk
menjelaskan itu berbeda-beda-.
+. Menurut ;dham ?asution, -setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, mungkin
berupa uang, tanah, benda-benda yang lain yang bernilai ekonomis, mungkin pula
kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam agama, keturunan dari keluarga tertentu,
pekerjaan, kecakapan, dan )aktor-)aktor lainnya. Selanjutnya 8a mengatakan sistem
berlapis-lapis dalam masyarakat dapat terjadi secara sengaja dan dapat pula terjadi dengan
sendirinya-.
,. 1ames 2. Scott, mengatakan -tiap-tiap strati)ikasi melahirkan mitos atau rasionalnya sendiri
untuk menerangkan apa sebabnya orang-orang tertentu harus dianggap lebih tinggi
kedudukannya dari yang lain-lainnya-.
.+. Unsur4Unsur Strati-i"asi Sosia&
Menurut Bernard Barber ada & "enam( dimensi dari strati)ikasi sosial, yaitu 4
#. Prestasi jabatan atau pekerjaan "7ccupational prestige(.
9. Rangking dalam wewenang atau kekuasaan ";uthority or Power rangking(.
'. Pendapatan atau kekayaan "8ncome or wealth(.
+. Kesucian beragama atau pimpinan keagamaan "Religius or ritual purity(.
,. Kedudukan dalam kekerabatan dan dalam suku-suku bangsa "Kinship and ethnic group
rangkings(.
&. Kedudukan dalam kekerabatan dan kedudukan dalam suku bangsa "kinship and ethnic
groups rankings(.
II. Intera"si Sosia&
A.1. Pengertian.
Kunci dari suatu proses social adalah interaksi social. Kimball .oung, Raymond, dan 3.
Mark mengatakan C8nteraksi social adalah kunci dari semua kehidupan social, karena tanpa
interaksi social, tak akan mungkin ada kehidupan bersama- "Soerjono Soekanto, #$%#, #$9(.
Menurut <illin and <illin -Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila
orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentuk-bentuk hubungan atau apa yang akan terjadi apa bila ada perubahan-perubahan yang
menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada- "Soerjono Soekanto, #$%#, #$#(.
Kemudian Soerjono Soekanto sendir "#$%#, #$#( mengatakan -Proses-proses sosial diartikan
sebagai pengaruh timbal-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama-.
Berikut ini dapat disimak beberapa pendapat atau de)inisi tentang interaksi sosial yang
dikemukakan oleh beberapa ahli.
#( Menurut <illin and <illin -8nteraksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-
kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia-
"Soerjono Soekanto, #$%#, #$9(.
9( >ing 2hew Peh " #$%,, +D( mengatakan -8nteraksi sosial ialah suatu proses sosial yang
melibatkan dua atau lebih indi:idu atau kelompok. 8nteraksi sosial melibatkan tindakan
saling balas membalas tingkah laku seseorang indi:idu terhadap indi:idu lain dan
seterusnya saling mempengaruhi diantara satu dengan yang lain-.
+#
Zakaria
'( <eorge Simmel mengatakan -8nteraksi diantara manusia adalah asal usul kehidupan sosial.
Masyarakat terdiri dari berbagai bentuk hubungan dan interaksi di antara indi:idu.
Menurutnya bidang kajian sosiologi meliputi bentuk-bentuk dan pola-pola interaksi- ">ing
2hew Peh, #$%,, +#(.
+( 6. Bonner merumuskan interaksi sosial sebagai berikut4 -8nteraksi sosial adalah suatu
hubungan antara dua indi:idu atau lebih, dimana kelakuan indi:idu yang satu
mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan indi:idu yang lain atau sebaliknya-
"6. ;bu ;hmadi, #$H$, 9,(.
A.+. Syarat4Syarat Ter(adinya Intera"si Sosia&
Soerjono Soekanto "#$%#, #$,( mengatakan, -Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin
terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu 4
#( adanya kontak sosial "social contact(,
9( adanya komunikasi-.
;d.#. Kata kontak berasal dari bahasa !atin -con atau cum- yang artinya -bersama-sama- dan
-tango- yang artinya -menyentuh-.<abungan kedua kata tersebut secara har)iah adalah
-bersama-sama menyentuh-.
3alaupun kontak itu secara har)iah diartikan -bersama-sama menyentu- tapi bukan dalam
arti menyentuh badan )isik. Sepereti yang dikemukakan oleh para ahli di atas bahwa sama-sama
menyentuh itu dalam arti hubungan sosial, yaitu pengertian-pengertian.
Menurut Soerjono Soekanto "#$%#, #$,-#$&(, kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga
bentuk, yaitu 4
a. antara orang perorangan,
b. antara orang perorangan dengan suatu kelompok,
c. antara kelompok dengan kelompok.
Kata Soerjono Soekanto, terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung dari
tindakan, tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut.
;d.9. Secara etimologis atau menurut asal usul kata, istilah komunikasi berasal dari bahasa !atin
-communicatio- dan perkataan ini bersumber pada kata -communis- yang berarti -sama-.
/engan demikian kata komunikasi dapat diartikan -sama makna-.
Secara umum dapat dide)inisikan -komunikasi adalah proses penyampaian suatu
pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari hubungan
sosial. Menurut 7nong Achjana 5))endy "#$$9, ,(, -Komunikasi adalah proses penyampaian
suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media-.
Kata Soerjono Soekanto "#$%#, #$H(, -;rti yang terpenting dari komunikasi adalah bahwa
seseorang memberikan ta)siran pada perikelakuan orang lain "yang berwujud pembicaraan,
gerak-gerak badaniah atau sikap( perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang
tersebut. 7rang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin
disampaikan oleh orang lain tersebut-.
7nong Achjana 5))endy "#$$9, &( mengatakan, -/alam bahasa -komunikasi- ada sejumlah
komponen atau unsur yang dicakup dalam komunikasi, yaitu 4
a. komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan*
b. pesan yaitu pernyataan yang didukung oleh lambang*
c. komunikan yaitu orang yang menerima pesan*
d. media yaitu sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya
atau banyak jumlahnya*
e. e)ek yaitu dampak sebagai pengaruh dari pesan-.
A.,. Bentu"4Bentu" Intera"si Sosia&
Bentuk-bentuk interaksi sosial itu dikemukakan oleh para ahli sosiologi sangat beragam,
seperti @on 3iese membaginya ke dalam &,D bentuk, dan Rose membaginya dalam '% bentuk
pokok. >etapi Park dan Burgess mengatakan ada + "empat( bentuk )undamental dari interaksi
sosial, yaitu 4
+9
Zakaria
a. kerja sama "co-operation(*
b. persaingan "competition(*
c. pertikaian "con)lict(*
d. acomodasi "accommodation( ";dham ?asution, #$H$, #D9(.
;d.a. Kerjasama "2ooperation(.
2harles 6orton 2ooley mengatakan, -Kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa
mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi
kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan )akta-)akta yang penting
dalam kerja sama yang berguna- "Soerjono Soekanto, #$%#, 9D9(.
Kerjasama itu dapat dikelompokkan dalam + "empat( bentuk, yaitu 4
#( 2oalisi "coalition( yaitu kombinasi atau gabungan antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan yang sama.
9( Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa
antara dua organisasi atau lebih.
'( 1oint :enture, yaitu merupakan kerjasama dalam pengusaha proyek-proyek tertentu..
+( <otong royong, yaitu kerjasama yang dilakukan para indi:idu dalam melakukan sesuatu,
seperti membangun rumah, mengerjakan lahan pertanian, melakukan upacara, dan lainnya.
;d.b. Persaingan "2ompetition(.
<illin and <illin mengatakan, -Persaingan diartikan sebagai suatu proses sosial dimana
orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui
bidang-bidang kehidupan dengan cara mempertajam prasangka yang telah ada tanpa
mempergunakan ancaman atau kekerasan- "Soejono Soekanto, #$%#, 9#&(.
;da dua tipe persaingan, yaitu 4 yang bersi)at pribadi dan ada pula yang bersi)at kelompok.
Persaingan yang bersi)at pribadi adalah orang perorangan, dimana secara langsung bersaing*
misalnya dalam olah raga tinju, pemilihan pimpinan dalam organisasi, dan lainnya. Persaingan
seperti itu disebut juga -ri:alry-.
Sedangkan persaingan yang bersi)at kelompok adalah kelompok-kelompok yang bersaing,
seperti dua perusahaan yang sama "produksi sabun( bersaing untuk mendapatkan pelanggan pada
suatu wilayah tertentu.
Persaingan itu dapat terjadi diberbagai bidang, antara lain 4
#( Persaingan dibidang 5konomi.
9( Persaingan dibidang Kebudayaan.
'( Persaingan dibidang Status atau kedudukan dan peran.
+( Persaingan dibidang Pendidikan.
,( Persaingan dibidang >eknologi dan persenjataan.
&( Persaingan dibidang lainnya.
Bentuk-bentuk Persaingan 4
#( 7posisi
9( Kontro:ersial
'( ;ntagonis
+( Perlombaan atau Pertandingan.
;d.c. Pertikaian "2on)lict(
Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau
kelompok-kelompok manusia berusaha memenuhi atau mencapai tujuannya dengan jalan
menantang )isik lawan dengan ancaman danBatau kekerasan.
>ing 2hew Peh "#$%,, &H( mengatakan, -Kon)lik adalah pertentangan secara langsung dan sadar
diantara indi:idu atau kumpulan untuk mencapai matlamat "tujuan( bersama. Antuk mencapat
matlamat bersama ini, pihak lawan yang terlibat dalam sesuatu kon)lik itu perlu ditewaskan
terlebih dahulu. /alam situasi kon)lik , karena timbulnya perasaan permusuhan yang kuat, kerap
kali penewasan lawan dianggap lebih penting dari pada pencapaian matlamat "tujuan(-.
Penyebab >erjadinya Pertikaian "2on)lict(
+'
Zakaria
#( >erdapatnya perbedaan pendirian, perasaan perorangan.
9( >erdapatnya perbedaan kebudayaan.
'( >erdapatnya perselisihan kepentingan.
+( >erdajadinya perubahan sosial.
/ampak atau ;kibat dari Pertikaian atau Kon)lik
#( Pecahnya kelompok.
9( Rusak atau hancurnya harta benda.
'( >erjadinya korban jiwa.
+( >erjadinya perubahan kepribadian orang.
,( Bertambah kuatnya solidaritas kelompok.
&( Bila kon)lik berimbang akan terjadi akomodasi.
;d.d. ;komodasi ";ccommodation(.
Menurut <illin and <illin, -akoodasi adalah suatu pengertian yang dipergunakan oleh
para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama
artinya dengan pengertian adaptasi "adaptation( yang dipergunakan oleh ahli-ahli biologi untuk
menunjuk pada suatu proses dimana makhluk-makhluk hidup menyesuaikan dirinya dengan alam
sekitarnya- "Soerjono Soekanto, #$%#, 9D+(.
Kimbal .oung mengatakan, -8stilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu untuk
menunjuk pada suatu keadaan pada satu sisi, dan disisi lain untuk menunjuk pada suatu proses-
"Soerjono Soekanto, #$%#, 9D'(.
;komodasi dalam bentuk -keadaan- diartikan sebagai suatu kenyataan dimana terdapat
keseimbangan "eKuilibrium( dalam interaksi antara orang perorangan dan kelompok-kelompok
manusia, sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Sedangkan akomodasi dalam bentuk -proses- menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertikaian atau kon)lik, yaitu usaha untuk mencapai -kestabilan-.
>ing 2hew Peh "#$%,, #( menjelaskan, -;komodasi atau penyesuaian adalah satu
keadaan atau proses apabila kelompok-kelompok yang berkon)lik bersetuju untuk menghentikan
atau mengelakkan kon)lik dengan mengadakan interaksi secara aman damai baik untuk
sementara atau selamanya-.
Bentuk-Bentuk ;komodasi
#( Paksaan "2oercion(, yaitu proses akomodasi yang dilaksanakan secara paksa atau
kekerasan.
9( Kompromi "2ompromise(, dimana pihak-pihak yang terlibat masing-masing mengurangi
tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan.
'( ;rbitrasi ";rbitration(, dimana suatu kon)lik didamaikan oleh pihak ketiga, dimana pihak
ketiga itu ditentukan oleh kedua belah pihak yang berkon)lik, keputusan pihak ketiga harus
dipatuhi oleh yang berkon)lik.
+( Mediasi "Mediation(, dimana penyelesaian kon)lik dilakukan oleh pihak ketiga, pihak
ketiga tersebut kedudukannya sebagai penasehat dan keputusannya tidak mengikat.
,( Konsiliasi "2onciliation(, merupakan suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-
pihak yang berselisi untuk mencapai persetujuan bersama.
&( >oleransi, dimana masing-masing pihak yang berbeda saling menghargai dan menghormati
perbedaan mereka dan masing-masing perbedaan itu berjalan dimasing-masing kelompok.
H( Statlemate, yaitu kelompok-kelompok yang bertentangan masing-masing memiliki
kekuatan yang sama atau seimbang menghentikan kon)liknya pada satu titik.
%( Peradilan ";djudication(, yaitu penyelesaian kon)lik melalui pengadilan.
++
Zakaria
Pertanyaan.
1. 7e&as"an apa yang di!a"sud dengan stru"tur sosia& %
+. Apa sa(a yang !en(adi unsur po"o" dari stru"tur sosia& %
,. Seperti apa yang di"ata"an dengan "e&o!po" sosia& %
0. Bagai!ana pandangan 2ona&d Freed!an tentang "e&o!po" sosia& %
6. 7e&as"an apa yang di!a"sud dengan &e!)aga sosia& %
8. Apa )eda "e&o!po" sosia& dengan &e!)aga sosia& %
9. Apa -ungsi dari &e!)aga e"ono!i %
;. Ke!u"a"an 0 ?e!pat@ 3onto' dari &e!)aga e"ono!i %
<. Bagai!ana proses ter)entu"nya suatu &e!)aga %
1=. Apa sa(a 3iri dari suatu &e!)aga %
11. Apa )eda stru"tur &e!)aga pada !asyara"at pri!iti- dengan !asyara"at !odern %
1+. 7e&as"an apa yang di"ata"an dengan nor!a %
1,. Apa )eda Fo&">ays dengan M ores %
10. 7e&as"an pengertian strati-i"asi sosia& %
16. Apa sa(a yang !en(adi unsur strati-i"asi sosia& %
18. Mengapa setiap strati-i"asi sosia& !eng'asi&"an !itos atau rasiona&nya sendiri %
19. 7e&as"an apa yang di"ata"an dengan inera"si %
1;. Mengapa intera"si sosia& di"ata"an se)agai "un3i dari se!ua "e'idupan sosia& %
1<. Apa sa(a yang !en(adi syarat untu" !e&a"u"an intera"si sosia& %
+=. Ada )erapa !a3a! )entu" intera"si sosia& yang u!u! ter(adi %
+1. Buat 3onto' dari intera"si sosia& yang )ersi-at 3ooperati-* 3o!petiti-* dan 3on-&i3t %
++. Apa )eda intera"si da&a! )entu" 3o!petiti- dengan 3on-&i3t %
+,
Zakaria

/;=>;R B;2;;?
;la, ;ndre Bayo, #$%,, 6akekat Politik, ;kademika, .ogyakarta.
Bertrand, ;l:in !, #$%D, Sosiologi, Kerangka ;cuan, Metode Penelitian, >eori->eori tentang
Sosialisasi, Kepribadian dan Kebudayaan, Bina 8lmu, Surabaya.
Berry, /a:id, #$%9, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi, Rajaali, 1akarta.
2ohen, Bruce. 1, #$%', Sosiologi Suatu Pengantar, Bina ;ksara, 1akarta.
/u:erger, Maurice, #$%9, Sosiologi Politik, Rajawali, 1akarta.
<iddens, ;nthony, #$%&, Kapitalisme dan >eori Sosial Modern, A8-PR5SS, 1akarta.
Koentjaraningrat, #$H+, Kebudayaan Mentalitet dan Pembangunan, <ramedia, 1akarta.
Kumorotomo, 3ahyudi, #$$9, 5tika ;dministrasi ?egara, Rajawali, 1akarta.
Peh, >ing 2hew, #$%,, Konsep ;sas Sosiologi, /ewan Bahasa dan Pustaka Kementriaan
Pelajaran Malaysia, Kualalumpur.
Sadli, Saparinah, #$HH, Persepsi Sosial Mengenai Prilaku Menyimpang, Bulan Bintang, 1akarta.
Soekanto, Soerjono, #$%#, Sosiologi Suatu Pengantar, A8-Press, 1akarta.
>aneko, Soleman B, #$%+, Struktur dan Proses Sosial Suatu Pengantar Sosiologi Pembanguna,
Rajawali, 1akarta.
@eeger, K.1, #$%,, Realitas Sosial, Re)leksi =ilsa)at Sosial ;tas 6ubungan 8ndi:idu-Masyarakat
dalam 2akrawala Sejarah Sosiologi, <ramedia, 1akarta.
3arren and Roucek, #$&+, Sosiologi, ;n 8ntroduction, !ittle)ield, ;dams dan 2o, ?ew 1ersey.
+&
Zakaria
BAB DI
MASBA2AKAT MOE2N dan SEANG MEMBANGUN
A. Pengerian
Setelah Perang /unia 88, para ahli ilmu kemasyarakatan "sosial( membuat klasi)ikasi tentang
masyarakat dalam berbagai aspek dengan indikator yangbermacam-macam. ;da yang disebut
masyarakat industri dan masyarakat aggraris, masyarakat Barat dan masyarakat >imur,
masyarakat maju dan masyarakat tertinggal, masyarakat pramodern dan masyarakat modern, dan
sebagainya. Kesemuanya itu menunjukkan bahwa masyarakat itu berbeda-beda. Para ahli
sosiologi selalu mengelompokkan masyarakat itu ke dalam dua bentuk yang selalu bertolak
belakang, seperti yang dikemukakan oleh =erdinand >oennies dan 5mile /urkheim.
K.1. @eeger "#$%,, #9%-#'D( mengungkapkan pandangan >oennies tentang dua tipe
masyarakat. Kata >oennies, masyarakat adalah ciptaan manusia sendiri, bukan organisme yang
dihasilkan oleh proses-proses biologis. Masyarakat adalah usaha manusia untuk mengadakan dan
memelihara relasi-relasi timbal-balik yang mantap. Kemauan manusia itulah yang mendasari
terbentuknya masyarakat. Berkaitan denga kemauan itu, >oennies mdembedakan apa yang
disebut (riebwille, yaitu dorongan batin berupa perasaan dengan )weckwille, yaitu kemauan
rasional yang hendak mencapai suatu tujuan.
Trie)>i&&e meliputi sejumlah langkah atau tindakan, yang tidak bersal dari perhitungan akal-
budi melulu, melainkan dari watak, hati atau jiwa orang yang bersangkutan. Trie)>i&&e
bersumber pada selera, perasaan, kecendrungan psikis, kebutuhan biotis, tradisi atau keyakinan
orang. Misalnya orang bekerja sama karena senang dengan keramaian, atau karena ingin belajar,
atau mau menolong, atau merasa diri berguna, kreati), dan sebagainya. Seorang )ilsu) Prancis,
mengatakan, bahwa hati manusia mempunyai logikanya sendiri, yang sering tidak mengerti atau
mungkin dipertanggungjawabkan oleh pikiran rasional.
Trie)>i&&e paling menonjol pada kaum petani, orang seniman, rakyat sederhana, khususnya
wanita, dan generasi muda. Trie)>i&&e disebut juga dengan Ge!eins3'a-t. Menurut (oennies,
prototipe semua persekutuan hidup yang dinamakan <emenscha)t adalah keluarga. 7rang
memasuki jaringan relasi-relasi kekeluargaan karena lahir. 3alaupun kemauan bebas dan
pertimbangan rasional dapat menentukan apakah orangnya akan tetap tinggal dalam keluarganya
atau tidak, namun relasi itu sendiri tidak tergantung seluruhnya dari kemauan dan pertimbangan
itu.
G>e3">i&&e adalah suatu cara untuk mencapai suatu tujuan tertentu menggunakan tindakan
rasional. Menuntun orang dalam merencanakan langkah-langkah tepat untuk mencapai tujuan.
Pertimbangan nonrasional tidak dimasukkan ke dalam perhitungan mereka. Biasanya dibidang
ekonomi orang yang hendak mencari keuntungan atau memberi jasa-jasa pelayanan didorong
oleh G>e3">i&&e. /alam rangka tujuan tersebut mereka mendirikan kongsi-kongsi atau
mengadakan relasi-relasi dagang, dimana bukan relasi sendiri menjadi pertimbangan, melainkan
tujuan yang akan dicapai melalui relasi itu. G>e3">i&&e disebut juga Gese&&s3'a-t yaitu suatu
tipe asosiasi dimana relasi-relasi bersamaan dan kebersatuan antara orang berasal dari )aktor-
)aktor lahiriah, seperti persetujuan, peraturan, undang-undang, dan sebagainya. Kata (oennies
<eselscha)t berhubungan dengan perjumlahan atau kumpulan orang yang dibentuk atas cara
buatan "arti)icial(. Kalau dilihat sepintas-lalu saja, kumpulan itu mirip dengan <emeinscha)t,
yaitu sejauh para anggota indi:idual hidup bersama dan tinggal bersama secara damai, tetapi
dalam <emeinscha)t mereka pada dasarnya terus bersatu, sekalipun ada )aktor-)aktor yang
memisahkan. Berbeda dengan <esellscha)t dimana pada dasarnya mereka tetap terpisah satu dari
yang lain, sekalipun ada )aktor-)aktor yang mempersatukan.
+H
Zakaria
>oennies menggunakan istilah -hidup yang organis dan nyata "real(- untuk relasi-relasi yang
berlaku di dalam <emeinscha)t, dan istilah -struktur yang khayal dan mekanis- untuk relasi-
relasi yang berlaku di dalam <esellscha)t. .ang pertama membentuk suatu kesatun hidup,
dimana unsur kesatuan dan kolekti:itas lebih menonjol. .ang kedua menyerupai bagan
mekanisme, dimana indi:idu dan kepentingannya lebih menonjol. /unia bisnis dan masyarakat
dimana kelas menengah telah memperoleh kedudukan penting "misalnya kota besar(,
dicirikhaskan oleh relasi-relasi persaingan, perlawanan, atau kerja sama atas dasar kepentingan
indi:idual pesertanya. weckwille lebih menonjol dikalangan pedagang, ilmuwan, dan pejabat-
pejabat.
E!i&e ur"'ei! mengatakan, bahwa unsur baku dalam masyarakat adalah )aktor
so&idaritas. Solidaritas itu dikelompokkannya menjadi dua, yaitu so&idaritas !e"anis dan
so&idaritas organis. Pada masyarakat memiliki si)at-si)at dimana warga masyarakatnya belum
mempunyai di)rensiasi dan pembagian kerja. Selain itu warga masyarakatnya mempunyai
kepentingan yang sama dan kesadaran yang sama pula. Masyarakat dengan solidaritas organis
memiliki ciri telah mempunyai pembagian kerja yang ditandai dengan derajat spesialisasi
tertentu. Masyarakat solidaritas organis ini merupakan perkembangan dari masyarakat solidaritas
mekanis.
/urkheim menjelaskan latar belakang munculnya masyarakat modern yang pluralistis yang
bersi)at sosiologis. Kata /urkheim, !asyara"at "uno dicirikhaskan oleh suatu -solidaritas
mekanis-. Kata mekanis tidak digunakan dalam arti indi:idualistis atau atomis. >etapi
merupakan kesadaran diri sebagai indi:idu di Jaman purba masih lemah, sedangkan kesadaran
kolehti) memerintah atas bagian terbesar kehidupan orang. Kepercayaan yang sama, perasaan
yang sama, dan tingkah laku yang sama mempersatukan orang menjadi masyarakat. ;pa yang
dicelah oleh yang satu, dicelah oleh yang lain juga. ;pa yang dianggap baik oleh yang satu,
dianggap begitu juga oleh yang lain. Kesatuan sosial inilah yang disebut -mekanis-, karena
anggotanya secara sepontan cendrung kepada suatu pola hidup bersama yang sama. Perbedaan
diantara indi:idu-indi:idu dianggap tidak penting, sehingga tiap-tiap orang selalu dapat
digantikan oleh orang lain. Perasaan bersatu antara mereka kuat, sebab mereka
mempunyaisumber kesadaran kolekti) yang satu dan sama yang biasanya disebut alam. >idak
adanya pembagian kerja atau )ungsi-)ungsi yang berbeda diakibatkan oleh peranan besar
masyarakat, yang memukulratakan dan menyeragamkan para anggotanya.
Masyara"at !odern disatukan oleh suatu -'olidaritas Organis- . /alam bentuk ini justru
perbedaan antara anggota indi:idual membuat mereka bermasyarakat. Mereka saling
membutuhkan dan oleh karenanya menjadi bergantung satu kepada yang lain. /urkheim
menggunakan istilah -organis- di bawah pengaruh organisme. Sebagaimana organ-organ yang
berlainan )ungsinya menyokong dan menjamin seluruh kehidupan badan, demikian juga
pandangan, perasaan, dan tindakan sosial yang berlainan menyangga masyarakat. /alam
masyarakat modern kebebasan indi:idu dan toleransi terhadap keyakinan indi:idual dan caranya
masing-masing anggota mengatur hidupnya sendiri, menonjol. Bidang-bidang kehidupan yang
dikuasai oleh kesadaran kolekti), makin menyempit. Masyarakat diandaikan tidak berhak untuk
mencampuri urusan-urusan pribadi yang makin meluas.
/i samping luasnya, juga kuatnya pengaruh kesadaran kolehti) atas indi:idu berkurang
dalam masyarakat pluralistis. Kalau semua orang menjadi sama dan diikat oleh solidaritas
mekanis, tiap-tiap sikap atau tindakan yang menyimpang dari pola umum, menimbulkan reaksi
negati) dari masyarakat. 7rang tidaksenang melihat bahwa diantara mereka ada yang hendak
memamerkan suatu posisi luar biasa. Setiap pelanggaran hukum langsung dirasa oleh masyarakat
sebagai ancaman terhadap eksistensinya, dan dibalas dengan hukman berat. Kelakuan yang
diharapkan dari tiap-tiap orang telah dirumuskan secara terperinci sampai dengan hal-hal kecil,
dan diwajibkan.
Kata /urkheim, -dalam masyarakat-masyarakat yang tingkat perkembangannya masih
rendah, hampir seluruh tata hukum bersi)at pidana dan tidak berubah. Amumnya hukum agama
selalu bersi)at mengekang dan sesuai dengan hakikatnya tampak konser:ati). Berbeda dengan
masyarakat dengan tipe pluralistis, dimana relasi-relasi kolekti) terhadap pelanggaran-
pelanggaran menjadi lebih lemah.7rangnya merasa diri lebih bebas karenanya. Penghargaan baru
terhadap kebebasan, bakat, prestasi, dan karir indi:idual, itulah yang mendasari struktur
+%
Zakaria
masyarakat pluralis. Penghargaan barun itu tidak timbul dengan sendirinya dalam indi:idu, tetapi
berasal dari masyarakat sendiri.
;hli ;ntropologi Red)ield telah mendorong untuk membuat tipe-tipe masyarakat. 8a
membuat tipe masyarakat di pedesaan di daerah peradaban lama, dan sekaligus ia juga
mengemukakan penyusunan tipologi dari bangsa-bangsa yang butatulis. /alam hal ini ia
mengikuti ahli-ahli sosiologi klasik seperti >oennies, /urkheim, dan Maine.
Masyarakat-masyarakat yang primiti) atau butatulis itu ialah masyarakat yang agak rendah
perkembangan pengetahuan dan teknologinya, sehingga tingkat produksinya agak rendah dan
tidak banyak sisa bahan makanan. Masyarakat-masyarakat tersebut ialah masyarakat yang
organisasi berdasarkan perkembangan teknik ekonomi yang termasuk dalam mutasi pertama
!inton. Pertama-tama yang termasuk di dalamnya ialah pemburu, penangkap ikan dan
pengumpul bahan makanan. Kondisi yang demikian juga terdapat dalam bangsa-bangsa yang
sudah dapat mengadakan produksi makanan atau memelihara binatang. >etapi tingkat produksi
mereka tidak memungkinkan timbulnya peradaban atau pergaulan yang lebih kompleks.
Masyarakat primiti) atau butatulis itu cukup kecil, antara beberapa puluh sampai beberapa
ratus jiwa. ;rtinya, suku bangsa atau bangsa kecil-kecil yang kebudayaannya sedikit banyak
memperlihatkan persamaan jumlah anggotanya dapat saja sampai beribu-ribu, akan tetapi
pedukhan atau desa yang kecil-kecil merupakan kelompok pergaulan yang cukup dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri dan hanya sedikit sekali tergantung kepada masyarakat lain.
Masyarakat-masyarakat kecil itu apabila dipencilkan sama sekali, dapat meneruskan cara hidup
mereka hampir tanpa perubahan. Masyarakat yang seperti itu hubungannya keluar amat terbatas.
B. Stru"tur Sosia& Masyara"at.
Pada materi terdahulu tentang struktur sosial sudah dibahas tentang struktur sosial yaitu
jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok seperti kaedah-kaedah atau norma-norma sosial,
lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosal, dan lapisan-lapisan sosial.
/alam rangka studi tentang negara-negara yang sedang mengadakan modernisasi digunakan
tipologi-tipologi yang ada diharapkan dapat digunakan untuk melihat bermacam-macam anasir
dari masyarakat pramodern. Pertama, masih banyak masyaraat di negara-negara sedang
berkembang, belum banyak terlihat dalam proses modernisasi. Kedua, mengemukakan, bahwa
proses perkembangan itu tidak berjalan secara seimbang. Bagian-bagian tertentu dalam
kebudayaan atau masyarakat lebih cepat mengalami modernisasi dari pada yang lain.
Menurut S3'oor& "#$%#, $9(, dalam masyarakat yang primiti) atau buta tulis, belum banyak
pembagian kerja dan spesialisasi. Pembagian kerja biasanya mengikuti garis perbedaan seks dan
umur. Meskipun mungkin ada spesialis-spesialis seperti ahli magis, pemburu yang lincah,
penggarap kayu yang halus, petani baik dan sebagainya, tetapi mereka itu bukan spesialis
)ulltime. Spesialis-spesialis itu biasanya memproduksi makanannya sendiri. Maka juga tidak
banyak di)erensiasi. Semua orang laki-laki atau orang perempuan dari golongan umur tertentu
mempunyai peranan sama, melakukan pekerjaan sama.
/alam hubungan seperti yang disebutkan di atas juga dapat dikemukakan, bahwa masih tidak
banyak di)erensiasi kemasyarakatan atau kelembagaan. >idak banyak lembaga yang melulu
untuk akti:itas tertentu yang sangat khusus. 2ontoh dalam hal ini adalah kelompok-kelompok
kekerabatan. Kelompok kerabat itu )ungsinya dapat meliputi urusan perkawinan, aturan hukum,
pertanian, pertahanan, rekreasi, upacara keagamaan, dan sebagainya.
Masih dalam hubungan tersebut di atas, juga dapat dikemukakan, bahwa tidak banyak
terdapat heterogenitas dalam hal kebudayaan. Masyarakat dalam hal kebudayaan sangat
homogen. >idak banyak sub-kelompok dengan sub-kebudayaan. Kalau kelompok semacam itu
ada, biasanya berdasarkan pemisahan diantara pria dan wanita. 1uga dikenal sub-kelompok yang
berdasarkan perbedaan umur.
Berkaitan dengan kecilnya skala masyarakat dan sedikitnya di)erensiasi, ada beberapa hal
yang dapat dikemukakan tentang si)at hubungan diantara anggota-anggota masyarakat tersebut.
Pertama dapat dikemukakan, bahwa hubugnan kekerabatan itu memegang peranan yang sangat
penting dalam menentukan struktur hubungan pada umumnya. Boleh dikatakan semua hubungan
antar indi:idu termasuk kerangka hubungan kekerabatan.
<ejala yang berhubungan dengan hal ini ialah, bahwa hubungan diantara oknum-oknum itu
terutama ditentukan oleh posisi yang oleh masyarakat dianggap ada pada mereka, artinya
+$
Zakaria
didasarkan atas kwalitas-kwalitas tertentu, golongan umur tertentu dan sebagainya, dan tidak atas
dasar kwalitas yang diperoleh dengan jerih payah sendiri. Schoorl mengatakan, bahwa yang
menentukan hubungan itu norma-norma -as3ription- "yang dianggap ada( dan bukan norma
-a3'ie:!ent- "yang dicapai(.
<ejala lain dalam kaitan ini ialah si)at hubungan yang -berhadapan muka- ")ace to )ace(.
Karena kecilnya skala pergaulan, maka anggota-anggota masyarakat itu saling mengenal secara
pribadi. >idak banyak terjadi kontak dengan orang-orang yang tidak dikenal. Maka tidak banyak
hubungan yang hanya sebagai sarana atau -Ha"e&i("- saja. .ang langsung berkaitan dengan ini
ialah, bahwa hubungan-hubungan itu tidak dimaksudkan untuk mencapai tujuan khusus dengan
batas-batas yang tegas dan hanya terbatas kepada tujuan itu saja. 7rang saling berhubungan
dalam beraneka ragam ikatan.
/alam masyarakat yang kompleks ada banyak hubungan antar indi:idu dengan tujuan-tujuan
khusus. 7rang saling bertemu dan mengenal hanya sebagai pemegang peranan tertentu dan
selanjutnya tidak tahu apa-apa lagi tentang peranan-peranan orang lain yang banyak jumlahnya
itu. Antuk relasi yang berbeda-beda si)atnya digunakan bermacam-macam istilah, antara lain4
relasi -single stranded- "jalur tunggal(, dan -many stranded- "jalur banyak(, relasi -one role-
"peranan tunggal( dan -multi role- "peranan majemuk(, relasi -simpleM- "tunggal( dan
-multipleM- "ganda( serta relasi -one dimensional- "satu dimensi( dan -multi dimensional- "multi
dimensi(.
Perbedaan-perbedaan si)at mengenai ikatan-ikatan itu juga tampak dalam norma-norma yang
berlaku untuk relasi-relasi itu. /alam relasi yang berjalur banyak "many stranded( terdapat
norma -kebauran "di))usheid(, artinya4 dalam pergaulan, meskipun untuk melaksanakan peranan
tertentu, tidak ada tata kelakuan yang dijabarkan dengan jelas dan tegas. !awannya -kebauran-
yaitu -kespesi)ikan-. Kalau norma ini yang berlaku , ada penjabaran yang jelas dan tegas
mengenai tata kelakuan bagi orang-orang yang bergaul. /i sini kelakuan itu jelas hubungannya
dengan tujuan khusus dengan pergaulan tertentu dan dibatasi oleh tujuan itu.
Schoorl "#$%#, $+(, menjelaskan kota-kota praindustri merupakan pusat-pusat masyarakat
yang agak kompleks, yang disebut juga peradaban kuno. Sebagai pusat, kota-kota merupakan
satu ikatan masyarakat dengan desa-desa yang termasuk peradaban itu. Kota-kota seolah-olah
merupakan perwujudan yang paling jelas dan semakin besarnya skala dan di)erensiasi
masyarakat tipe ini. Kehidupan kota hanya mungkin kalau didasarkan atas pembagian kerja dan
spesialisasi. Pola akti:itas yang dominan di kota itu bukanlah pola agraria. Berkat sisa produksi
makanan di desa-desa, penduduk kota dapat hidup dan melakukan akti:itas nonagraria.
<ejala yang paling menonjol dalam struktur sosial kota praindustri ialah dichotomi antara
lapisan atas dan lapisan bawah dalam strati)ikasi sosial yang oleh Sjoberg disebut kelas-kelas
sosial. Perilaku sosial ditentukan sekali oleh keanggotaan orang di dalam suatu kelas tertentu.
Mobilitas sosial tidak banyak, artinya orang terlahir di dalam suatu kelastertentu dan tidak
banyak kesempatan untuk naik ke kelas lain. Kelas atasan berpengaruh di dalam masyarakat
lokal dan di desa-desa di sekitarnya. -Kenikmatan- hidup elit di kota dimungkinkan oleh
-kelebihan- produksi dari kelas bawahan di kota dan para petani di desa-desa. ;nggota-anggota
kelas atasan menempati kedudukan-kedudukan tinggi di dalam struktur hirarki, yang timbul di
dalam masyarakat yang terorganisir dengan skala besar, yaitu di dalam birokrasi pemerintahan,
birokrasi militer, dan birokrasi agama.
Kelas-kelas tersebut yang satu jelas berbeda dari yang lain karena caranya berbicara, tingkah
lakunya, pakaiannya, perhiasannya, dan seterusnya. Banyak masyarakat diketahui mengadakan
pengawasan agar warganya bertindak dan berpakaian menurut kelasnya masing-masing.
Struktur sosial tercermin dalam pola perkampungan di kota-kota. Pusat kota terutama adalah
tempat tinggal kaum elit dan tempat dimana mereka melakukan akti:itas di gedung-gedung
pemerintahan dan di pusat-pusat agama. Kelas bawahan bertempat tinggal di sekitar pusat itu,
biasanya berkelompok-kelompok menurut bangsa dan mata pencahariannya. Kegiatan rumah
tangga dan kegiatan mata pencaharian belum terpisah tempatnya, maka ada jalan atau kampung-
kampung untuk pekerjaan tertentu. Kaum pria tempat tinggalnya di sudut-sudut kota, jauh
terpisah dari golongan-golongan lain.
Pada masyarakat yang agak statik, mengenai teknik dan ekonominya belum begitu
berkembang, sehingga ekonominya tidak ekspansi), ada tendensi yang kuat pada anggota-
anggota kelas atasan nuntuk mempertaankan posisi yang menguntungkan yang mereka peroleh
,D
Zakaria
untuk anak cucu mereka. 8ni mengakibatkan adanya penonjolan perbedaan, adanya penciptaan
tanda-tanda yangdapat membedakan kelas yang lain dan digunakannya ikatan kerabat untuk
menyalurkan penerimaan calon guna menduduki posisi yang menguntungkan.
/apat dikatakan, bahwa calon-calon untuk menempati kedudukan-kedudukan di dalam
masyarakat dipilih berdasarkan kriteria yang si)atnya partikularistik dan tidak berdasarkan
kriteria uni:ersal. 8ni artinya adalah, bahwa kriteria penilaian tidak diangkatdari tuntutan
kebutuhan )ungsi itu sendiri, akan tetapi apakah calon tersebut termasuk kelompok kerabat,
kelompok bangsa atau kelas sosial tertentu atau tidak.
Sudah dijelaskan, bahwa di kota praindustri sudah banyak pembagian kerja dan spesialisasi
dan dengan demikian banyak di)rensiasi. 8ni tampak dalam kegiatan yang khas untuk bidang
ekonomi. ;da spesialis-spesialis yang bekerja penuh di bidang perdagangan dan industri
pertukangan. Antuk kegiatan-kegiatan tertentu juga diciptakan organisasi-organisasi khusus.
Khususnya organisasi gild "organisasi pertukangan sejenis( yang mengatur bagian-bagian
penting dari kegiatan ekonomi. 7rganisasi gild mengatur penerimaan dan pemberian latihan
kepada anggota-anggota baru, dan dalam hal ini biasanya hubungan kekerabatan memegang
peranan penting. 1uga ada pengawasan atas kwalitas barang dan harganya. Selanjutnya )ungsi
gild terutama adalah untuk melindungi kepentingan anggota-anggotanya, antara lain dengan
mencegah adanya saingan dari luar. >ingkat spesialisasinya berbeda dengan masyarakat industri.
Pada masyarakat industri semua pekerjaan biasanya dilakukan oleh si produsen sendiri, dari
mengerjakan bahan mentah sampai menghasilkan produk akhir. Kerja tangan dan dagang dinilai
rendah. Kaum pedaganglah yang khususnya dipandang rendah. Sebaliknya di beberapa
masyarakat bagi pedagang yang kaya ada kemungkinan untuk memperoleh kedudukan yang
lebih terhormat dengan menggunakan uang.
Pada umumnya kelihatan adanya perbedaan sosial dan kebudayaan yang besar antara kota
dan daerah pedesaan. Bagi orang desa, kota itu berbahaya4 orang harus selalu waspada terhadap
orang kota yang jauh lebih banyak pengetahuannya dan lebih bermuslihat. /ari segi akhlak kota
bitu juga berbahaya. Bersamaan dengan itu kota mempunyai daya tarik. Kota adalah pusat
kekuasaan, kekayaan, dan pengetahuan. Sebaliknya pikiran dan perasaan orang kota terhadap
orang desa juga bercabang. Mereka itu bodoh dan kurang pengetahuan dan membiarkan dirinya
disalahgunakan. ;kan tetapi mereka itu juga yang memiliki kebudayaan asli dan menghayati
kehidupan yang baik dan sederhana. Perbedaan sosial dan kebudayaan itu merupakan syarat dan
menyebabkan perlunya tokoh-tokoh perantara yang dapat menjembatani jurang antara penduduk
desa yang bersahaja dengan kekuatan-kekuatan dari dan di kota.
/. Pertu!)u'an Stru"tur Sosia& Baru
Setelah dikemukakan beberapa bentuk struktur sosial masyarakat pramodern dan masyarak
sedang membangun, yang terdapat pada negara-negara yang sedang mengadakan modernisasi.
Pada suatu negara dimana muncul organisasi-organisasi baru yang khusus, yang mengoper tugas-
tugas atau )ungsi-)ungsi organisasi yang sudah ada atau menjalankan )ungsi-)ungsi yang baru
sama sekali, yang sesuai dengan masyarakat modern. Proses ini dicakup dalam pengertian
di)erensiasi sosial.
Perbedaan skala dan di)erensiasi ini tidak terjadi tanpa menimbulkan struktur-struktur hirarki
di berbagai bidang kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, dan pendidikan. Berkaitan dengan
proses-proses itu lahirlah di dalam masyarakat kelompok-kelompok )ungsional, seperti pekerjaan
industri, pengusaha, orang-orang dengan pekerjaan bebas, pegawai, dan sebagainya. Kelompok
yang berbeda-beda itu juga memiliki kekuatan, kekayaan dan gengsi nyang berbeda-beda.
/engan cara ini juga tumbuh strati)ikasi sosial baru. Berikut ini dikemukakan tentang proses
pertumbuhan struktur sosial baru itu.
/.1. Proses integrasi da&a! i"atan )esar . perse)aran s"a&a
Pengintegrasian masyarakat modern dalam ikatan besar terjadi melalui berbagai bidang
kehidupan. /i bidang politik dapat disaksikan dimana sdemua masyarakat yang lebih kecil
terangkat ke dalam satuan politik modern, yang disebut negara. Antuk banyak negara di dunia
ketiga keadaannya adalah, bahwa batas-batasnya sekarang ditentukan pada Jaman kolonial. 8ni
juga mengakibatkan, bahwa batas-batas itu sering agak semaunya, tanpa mengingat daerah
tempat tinggal suku-suku dan bangsa-bangsa. >etapi pada negara-negara kuno, yang tidak pernah
,#
Zakaria
menjadi jajahan seperti 2ina dan Muang >hai, dimana penempatan batas-batasnya tidak begitu
semau-maunya, proses pengintegrasian politik tetap terus berjalan. 2ara dan cepatnya proses
berjalan berbeda-beda menurut negara yang bersangkutan, akan tetapi juga ada sejumlah ciri-ciri
yang sama.
Pengintegrasian masyarakat lokal ke dalam struktur politik nasional berati pembentukan atau
perluasan birokrasi, yang menjalankan atau memerintahkan dijalankannya tugas-tugas
pemerintahan ditingkat lokal. >ata tertib dipelihara atau ditanamkan oleh polisi atau militer.
>erbentuklah satu sistem hukum nasional, dimana masyarakat lokalmakin lama makin
kehilangan bentuk-bentuk pelaksanaan hukumnya dan peraturan-peraturan hukumnya sendiri. 8ni
sekaligus menjadi syarat pertumbuhan ekonomi, dimana harus ada lalu lintas bebas tak terhalang
untuk manusia dan barang.
/ibidang ekonomi integrasi juga semakin besar, karena bertambahnya kesempatan baru
untuk transpor dan karena keamanan semakin mantap, hubungan ke luar menjadi semakin
banyak, dengan demikian orang berkenalan dengan produk-produk baru, bahan pakaian baru,
dan seterusnya. Karena adanya kebutuhan dan keharusan membayar pajak, maka penduduk desa
makin lama makin terbawa oleh arus pasaran nasional. Pengintegrasian ekonomi juga terjadi
karena orang mulai bekerja pada organisasi-organisasi ekonomi baru di bidang 4 pertambangan,
perdagangan, perkebunan, industri, dan sebagainya. /engan cara itu orang dapat memperoleh
uang yang dibutuhkan. 8ni juga menimbulkan suatu proses migrasi dan urbanisasi. Banyak
penduduk desa dan penduduk kota praindustri pindah ke pusat-pusat pertambangan, industri, dan
perdagangan. /engan demikian banyaklah ikatan yang menghubungkan desa dengan kota.
Bila perubahan struktur sosial baru dilihat dari perspekti) masyarakat lokal, dapat disebut
proses persebaran skala. Masyarakat lokal diintegrasikan ke dalam masyarakat yang skalanya
lebih besar. /alam masyarakat tersebut lebih banyak orang yang dengan sadar saling
berhubungan, kecuali hubungan dengan masyarakat lain dan dengan masa lampau sangat
bertambah besar jumlah dan intensitasnya. Karena ikatan anggota masyarakat desa dengan dunia
luar semakin banyak, tampak adanya gejala, bahwa ketergantungan dan ikatan diantara mereka
sendiri menjadi berkurang. 3ilson bersama isterinya menemukan sejumlah gejala di negara-
negara sedang berkembang yang berkaitan dengan perubahan struktur sosial baru yaitu4
a. apabila loyalitas semakin meluas, patriotisme lokal berkurang*
b. dengan meluasnya lingkup sejarah, pemujaan leluhur dekat menjadi kurang penting*
c. di dalam masyarakat kota modern kesadaran sebagai warna masyarakat tidak sebesar di
dalam negara kota*
d. di dalam masyarakat modern ukuran dan arti kelompok kerabat tidak sebesar di dalam
masyarakat primiti).
Merupakan sebuah gambaran yang menarik mengenai gejala-gejala yang dikemukakan dalam
pernyataan, bahwa orang yang lebih mengutamakan kepentingan kota dan kerabatnya sendiri
daripada kepentingan negara, akan jatuh harganya dalam pandangan sesamanya.
/.+. Proses di-erensiasi
;spek lain dalam proses modernisasi ialah proses di)erensiasi. 6al tersebut sebahagian telah
tampak dalam uraian di atas. Misalnya integrasi politik dari masyarakat lokal ke dalam negara
nasional, karena terangkat ke dalam sistem hukum nasional, dapat dikatakan, bahwa masyarakat
lokal kehilangan sebagian besar )ungsinya yang berupa pengawasan atau kontrol sosial dan
bahwa )ungsi itu telah diambil alih oleh organisasi khusus yang baru, yaitu peradilan nasional.
/i)ernsiasi struktural di dalam kelompok kerabat juga timbul karena berkembangnya sistem
pemasaran dan perekonomian uang, dengan organisasi masing-masing. /i banyak masyarakat
primiti) tukar menukar itu terutama terjadi di dalam atau dengan menggunakan sistem
kekerabatan. =ungsi kekerabatan yang demikian kini hilang, karena timbulnya sistem-sistem
yang khusus. =ungsi lain dari kelompok kerabat yang lambat laun diambil alih oleh organisasi
yang spesialis, ialah berpendidikan dan latihan anak-anak muda di dalam masyarakat. /engan
diadakannya sistem pendidikan )ormal di sekolah, sebagian pembudayaan dan sosialisasi terjadi
di sekolah.
Sehubungan dengan perkembangan di atas, pembagian posisi di dalam masyarakat makin
jarang terjadi dengan melalui sistem kekerabatan. ;da organisasi-organisasi dan prosedur baru
untuk mengisi posisi yang tersedia. Pengambilalihan itu tidak sempurna, akan tetapi dalam
,9
Zakaria
hubungan dengan jabatan-jabatan umum tidak dibenarkan untuk mengisinya dengan
menggunakan relasi kekerabatan. 1ika ini terjadi, disebut nepotisme.
Sudah dikemukakan, bahwa pengawasan atas tingkah laku perorangan di dalam masyarakat
semakin tidak termasuk )ungsi kelompok kerabat. Antuk keperluan itu organisasi-organisasi
umum yang spesialis, seperti polisi dan peradilan,semakin dikembangkan. Masyarakat desa atau
masyarakat kesukan sebagai keseluruhan kehilangan )ungsi-)ungsi tertentu. /engan demikian,
)ungsi politik telah diambil alih oleh organisasi-organisasi spesialis. =ungsi-)ungsi yang khas
mengenai pemerintahan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat atau kegiatan untuk
kepentingan masyarakat kini dijalankan oleh organisasi pemerintahan di tingkat lokal, regional
atau nasional.
/apat diharapkan, bahwa di dunia ketiga proses di)erensiasi struktural itu akan berjalan atas
dasar proses semakin bertambahnya pembagian tugas dan spesialisasi pekerjaan. Proses ini
terjadi di segala bidang kehidupan atau dengan kata lain meliputi semua aspek kebudayaan.
Memang di negara-negara sedang berkembang dewasa ini terdapat bermacam-macam situasi
peralihan. /isatu pihak ada masyarakat desa yang masih sangat terasing, dimana proses
di)erensiasi belum atau hampir belum mulai, di lain pihak sudah ada pusat-pusat perkotaan
dengan struktur yang sangat besar di)erensiasinya.
/.,. Proses pe!)entu"an 'irar"i dan strati-i"asi
Proses pembentukan hirarki dan yang berhubungan dengan itu4 gejala strati)ikasi sosial.
/apat dikemukakan, bahwa perbesaran skala dan di)erensiasi tidak mungkin terjadi tanpa
didahului oleh timbulnya struktur hirarki, yang memungkinkan untuk mengadakan koordinasi
kegiatan dan menghilangkan pertentangan-pertentangan yang meruncing. Selaian itu terjadinya
hirarki dalam struktur itu akibat dari perbesaran skala dan di)erensiasi, diantara kedua gejala
tersebut terdapat hubungan timbal balik.
Mempersatukan masyarakat yang tadinya agak terasing dan tidak terpengruh dari luar,
menghendaki dan memerlukan adanya struktur hirarki politik baru yang lebih luas. =ungsi-)ungsi
tersebut di atas, yang dijalankan oleh organisasi dan jawatan yang lebih spesialis, dalam
kebanyakan hal juga menghendaki terbentuknya organisasi dengan aparat birokrasi yang
tersusun secara hirarki.
Pembentukan hirarki untuk sektor-sektor kegiatan manusia yang penting membawa
bermacam-macam akibat, khususnya mengenai strati)ikasi sosial. Posisi yang berbeda-beda di
dalam hirarki menuntut kecakapan yang berlain-lainan dan ini juga berkaitan dengan perbedaan
hak dan kewajiban. Pada umunyalebih sukar untuk memenuhi )ungsi posisi tinggi daripada posisi
rendah. Pada umumnya posisi yang lebih tinggi mendapat imbalan lebih besar daripada posisi
yanglebih rendah. 8mbalan itu dapat berbeda-beda. Biasanya imbalan itu merupakan campuran
dari semua. Karena adanya imbalan yang lebih besar, maka posisi-posisi itu tambah menarik.
Berhubung dengan proses di)erensiasi dan pembentukan hirarki, di dalam masyarakat
modern dan yang meninjak modern timbul banyak posisi yang mengutamakan martabat yang
diperoleh "achie:ement(. Masa pendidikan di sekolah dan latihan yang lama diperlukan untuk
menjalankan )ungsi-)ungsi tersebut. /i dunia Barat yang dipentingkan dalam pengangkatan
adalah jelas martabat yang diperoleh. Mengangkat orang atas dasar martabat yang dianggap ada,
yang diperoleh sejak lahir, dalam banyak hal dapat di hukum atau sangat dicela. 8ni tidak berarti
bahwa si)at-si)at itu tidak memegang peranan dalam pengangkatan atau kadang-kadang tidak
dominan.
Karena adanya modernisasi, maka setidak-tidaknya terjadilah perubahan-perubahan besar
dalam struktur hirarki dan dalam pengangkatan untuk posisi-posisi di dalam sistem. 8ni berkaitan
dengan gejala lain, yaitu strati)ikasi sosial. /i dalam masyarakat, indi:idu mempunyai gengsi
tertentu yang sangat ditentukan oleh kedudukan orang di dalam struktur pekerjaan. Pada
masyarakat kota pramodern jelas tampak adanya lapisan-lapisan sosial dengan pderbedaan
gengsi4 yaitu pangkat "stand(. /alam masyarakat modern perbedaan yang begitu tajam tidak
mungkin lagi. Meskipun demikian, secara global sekali dapat dikatakan, bahwa lapisan-lapisan
masyarakat memang ada, karena anggota masyarakat yang satu menganggap, bahwa anggota
yang lain mempunyai gengsi yang berbeda. 8ni hubunganya dengan perbedaan gaya hidup, cara
berpikir, bahasa dan pakain. Karena struktur pekerjaan berpengaruh sekali atas strati)ikasi sosial,
,'
Zakaria
maka dapat dipahami, bahwa di dalam sistem intensitasnya sama terjadi pergeseran-pergeseran
besar, sepanjang strati)ikasi itu ada.
Mungkin orang-orang yang di dalam masyarakat lama termasuk lapisan atas, berusaha
mempertahankan posisi mereka sedapat mungkin. 8ni hanya mungkin, kalau mereka dapat
mengasosiasikan diri dengan kelompok-kelompok baru yang timbul, misalnya apabila kaum
aristokrasi berasosiasi dengan elit industri.
. Masyara"at P&ura&
Seperti yang telah dikemukakan terdahulu, bahwa karena adanya modernisasi, timbullah
kelompok-kelompok )ungsional baru dan lapisan-lapisan baru di dalam masyarakat. /alam
paragra) ini akan ditelaah lebih lanjut garis-garis pemisah sosial yang lain, yang timbul di dalam
masyarakat karena terjadinya modernisasi atau oleh karenanya menjadi menonjol sekali.
/alam hubungan ini pembahasan terlebih dahulu membicarakan pengertian masyarakat
dualistik. Pengertian ini berasal dari ahli ekonomi !eiden, 1. 6 Boeke, yang menggunakan
pengertian untuk masyarakat kolonial. /alam menggunakan pengertian ia sebenarnya tidak
berusaha membuat tipologi masyarakat kolonial, akan tetapi tipologi masyarakat pramodern yang
terbawa oleh arus trans)ormasi, meskipun hal itu terjadi dalam konteks kolonial. Proses
trans)ormasi itu bukan proses yang mengubah seluruh masyarakat sedikit demi sedikit. >erbukti
sistem modern itu terdapat bersama-sama dan berdampingan dengan sistem pramodern dan
sering belum banyak terjadi integrasi diantara kedua sistem itu.
/alam analisis tentang masyarakat kolonial, Boeke melihat adanya dua sistem sosial
ekonomi atau lebih yang berbeda-beda dan terdapat pada waktu yang sama. Secara global dapat
dikatakan, bahwa disatu pihak ada sistem sosial ekonomi masyarakat desa danBatau masyarakat
kesukuan, yang sangat berorientasi kepada kebutuhan sendiri. /i sini kebutuhan akan barang-
barang impor ditentukan dan dibatasi oleh tujuan dan nilai-nilai tradisional, seperti yang telah
dikemukakan lebih dahulu tentang yang disebut masyarakat primiti) atau pedesaan "peasant(. /i
samping itu ada sistem industri yang kapitalis, yang dimasukkan oleh orang barat atau dari
Barat. /alam sistem ini yang digunakan sebagai dasar produksi adalah perhitungan rendabilitas.
/alam skema kasar, masyarakat seperti dianalisis oleh Boeke dan 5rasmus dapat
digambarkan sebagai piramida dengan bagian pucak yang kecil.
Puncak kecil, orientasinya sangat kebarat-baratan "modern(. /i
daerah koloni dengan dominasi orang kulit putih, cK orang asing.
Massa rakyat, kurang pendidikan dan orientasinya sangat tradisional.

;nalisa ini berubah sedikit dengan digunakannya istilah masyarakat plural. Pengertian ini
untuk pertama kalinya digunakan oleh orang 8nggris, =urni:all. 8a menjelaskan bahwa
masyarakat plural merupakan masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih kelompok sosial atau
seksi, yang hidup berdampingan di dalam satu ikatan politik tanpa ada percampuran.
Berbeda dengan masyarakat plural dimana ditempatkanna masyarakat homogen, seperti yang
terdapat di 5ropa. Seksi atau segmen-segmen itu seolah-olah kelompok-kelompok pekerjaan
ekonomi, semacam kasta, yang memunyai kebudayaan masing-masing. ;kan tetapi masyarkat
sebagai keseluruhan tidak mempunyai kebudayaan bersama. Kontak diantara segmen-segmen
akan berupa kontak ekonomi.
/alam de)inisi-de)inisi masyarakat plural perbedaan diantara kelompok-kelompok penduduk
yang bermacam-macam kadang-kadang dicari dalam hal kebudayaan, kadang-kadang ras.
Sebagian tergantung pada masyarakat yang dibayangkan oleh si peneliti. <ambaran yang lebih
lengkap tentang perbedaan-perbedaan yang mungkin terdapat diantara kelompok-kelompok
penduduk, yang memberinya ciri khas sebagai masyarakat plural. 2li))ord <eertJ mengatakan
ikatan-ikatan karena kekerabatan, ras, bahasa, daerah asal, dan agama merupakan ikatan-ikatan
-primordial attachments-, jadi ikatan-ikatan asli dan )undamental, yang dirasai sebagai suatu
keadaan dan memang dengan sendirinya demikian.
,+
Zakaria
8ni tidak berarti, bahwa kelompok-kelompok yang berdasarkan perbedaan yang demikian
selalu memegang peranan. 1ustru karena proses modernisasi pada umunya dan kemajuan politik
pada khususnya, kelompok-kelompok itu mendapat arti bagi mereka yang menjadi anggotanya.
1uga tidak benar, bahwa perbedaan-perbedaan itu hanya berperanan di negara sedang
berkembang. ;kan tetapi kalau berperanan, maka pengaruhnya besar sekali atas proses
kemajuan.
BAB DII
MOE2NISASI SEBAGAI GE7ALA SOSIAL
A. Pengertian
Kata modernisasi merupakan suatu konsep yang sangat besar pengaruhnya dalam abad 9D
dan 9#. Kata modernisasi ini erat kaitannya dengan kata modern yaitu sikap dan cara berpikir
serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan Jaman, bisa juga dimaksudkan sesuatu yang terbaru
atau mutakhir. 8stilah modernisasi diartikan sebagai suatu proses pergeseran sikap dan mentalitas
sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan masa kini.
Penggunaan istilah modernisasi sudah memasuki keseluruh tubuh disiplin ilmu
kemasyarakatan "ilmu sosial(. 1.3. Schoorl "#$%#, #( mengatakan, -Modernisasi suatu
masyarakat ialah suatu proses trans)ormasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspek-
aspeknya-. ;spek yang paling spektakuler dalam modernisasi suatu masyarakat ialah pengertian
teknik produksi dari cara-cara tradisional ke cara-cara modern, yang tertampung dalam
pengertian re:olusi industri.
Myron 3einer $#$%#,M( mengatakan, -masing-masing disiplin ilmu kemasyarakatan telah
memusatkan perhatian pada unsur yang berbeda dari proses modernisasi-. /isiplin ilmu
kemasyarakatan "sosial( yang telah memusatkan perhatiannya itu telah merumuskan modernisasi
itu dengan pendekatan yang berbeda-beda seperti digambarkan berikut ini.
Kata 3einer, para ahli ekonomi memandang modernisasi terutama dalam pengertian
penerapan teknologi oleh manusia buat menguasai sumber-sumber alam demi menciptakan
peningkatannyata dalam pertumbuhan hasil penduduk per kepala. Kemudian Schoorl
mengatakan di bidang ekonomi, modernisasi diartikan tumbuhnya kompleks industri yang besar-
besar, dimana produksi barang-barang konsumsi dan barang-barang sarana produsi diadakan
secara massal. Spesialisasi produksi muncul secara massal hanya dikarenakan adanya pasaran
nasionaldanBatau internasional untukmodal, bahan baku, barang-barang dan tenaga. Antuk itu
diperlukan suatu sistem kredit secara nasional dan internasional untuk memungkinkan adanya
pertukaran langsung secara besar-besaran. Perkembangan nindustri berkaitan dengan
perkembangan agraria. Perkembangan agraria dan industri dapat diciptakan secara luas yang
disebut sektor jasa, dimana di dalamnya dapat dimasukkan lembaga-lembaga pemerintah, institut
ilmiah dan pendidikan, pemeliharaan kesehatan, )asilitas rekreasi, kesenian dan seterusnya.
3einer menjelaskan para ahli sosiologi dan antropologi sosial terutama berurusan dengan
proses di)rensiasi yang menandai semua masyarakat modern. Mereka telah menjelajahi cara
dimana berbagai struktur baru tampil untuk mengemban tugas-tugas baru atau untuk
mengambilalih tugas-tugas yang pernah dijalankan oleh sekian struktur lainna, dan mereka
mengamati bermacam-macam di)rensiasi yang terjadi ditengah-tengah bermacam tatanan
masyarakat begitu pekerjaan-pekerjaan baru muncul, lebaga-lebaga pendidikan yang rumit dan
baru berkembang, dan jenis-jenis komunitas baru tampil. Para ahli sosiologi juga mempelajari
beberapa hal yang mengganggu dalam proses modernisasi* seperti peningkatan ketegangan,
penyakit jiwa, kekerasan, perceraian, kenakalan remaja, serta sejumlah pertentangan rasial,
agama dan kelas. Sama dengan apa yang dikatakan 3einer, Schoorl juga mengatakan bahwa para
ahli sosiologi dan antropologi mencari aspek-aspek dari proses modernisasi yang rele:an untuk
bidang keahlian mereka dalam gejala-gejala di)erensiasi dan perbesaran skala. Pengertian
di)erensiasi itu mencakup gejala, bahwa sebuah organisasi yang ada pecah menjadi sejumlah
organisasi baru untuk melaksanakan tugas-tugas atau )ungsi-)ungsi tertentu secara lebih
memadai "adeKuaat( sesuai dengan situasi historis yang ada. Menurut !ewis, di)erensiasi sosial
itu berhubungan dengan proses semakin bertambahnya pembagian pekerjaan dan spesialisasi,
,,
Zakaria
yang khususnya tampak jelas di dalam organisasi. Kemudian Schoorl menjelaskan yang
dimaksud dengan persebaran skala ialah semakin besar jumlah relasi danBatau intensitasnya
dalam sebuah satuan sosial tertentu. Misalnya relasi masyarakat desa yang agak terasing dari
dunia luar dengan cepat bertambah jumlah dan intensitasnya. 8ni disertai dengan berkurangnya
jumlah dan intensitas relasi-relasi di dalam desa-desa itu sendiri.
3einer juga mengatakan, dikalangan sarjana politik juga telah membicarakan tentang
modernisasi, tetapi mereka memusatkan perhatian pada masalah pembinaan negara dan
pemerintahan begitu modernisasi berlangsung. Mereka telah membicarakan cara-cara pemerintah
meningkatkan kemampuan mereka untuk mengadakan pembaharuan dan menyesuaikan diri
dengan perubahan. Mereka melihat bahwa rakyat memiliki identi)ikasi nasional dan memandang
sistem politiksebagai suatu hal yang syah, maka para sarjana politikmenaruh perhatian pada tiap
keadaan dimana sikap-sikap demikian berkembang. Mereka juga telah mempertimbangkan cara-
cara kalangan elite pemerintahan menanggapi usaha-usaha mereka yang baru terjun ke dalam
dunia politik untuk memperoleh kekuasaan dan untuk melakukan tuntutan-tuntutan kepada
mereka yang memegang kekuasaan. /engan kata lain, para sarjana politik yang berwewenang
dengan pembangunan berminat tidak hanya pada siapa dan bagaimana mereka menjalankan
kekuasaan. 6al tersebut menjadi perhatianpara sarjana ilmu politik, selain itu juga mengenai
bagaimana pemerintah meningkatkan kemampuan mereka buat melakukan pembaharuan,
menanggapi tuntutan-tuntutan akan perubahan, dan mengatasi pertikaian sosial.
Kemudian Schoorl juga menjelaskan bahwa ahli politik dan ahli pemerintahan memusatkan
perhatian mereka kepada satuan-satuan politik yang besar, kepada negara nasional yang memiliki
otoritas politik pusat yang tidak berhubungan dengan agama dan kepercayaan. Mereka melihat
sebagai gerakan ke arah integrasi politik dan ke arah bertambahnya partisipasi dalam proses
politik oleh segmen-segmen dan lapisan-lapisan masyarakat. Modernisasi itu tampak dalam
bertambah luas dan banyaknya tugas-tugas birokrasi negara dan dalam rasionalisasi
organisasinya. 8ni merupakan bagian dari suatu proses di)erensiasi umum, yang menyebabkan
lahirnyan lembaga-lembaga politik yang semakin khusus sengan )ungsi-)ungsi yang semakin
khusus pula. Perkembangan ini hanya dapat terlaksana bersamaan dengan adanya perkembangan
secara teknik-ekonomik. Amumnya para ahli politikologi lebih sukar mengemukakan suatu
de)inisi yang singkat jelas dari pada ahli-ahli ekonomi. Karena para ahli ekonomi menghadapi
proses-proses yang lebih mudah diukur, sedangkan para ahli politik modernisasi itu dipandang
sebagai sinonim dengan pengertian kemajuan politik.
Berdasarkan penjelasan tersebut tampak tidak ada batasan atau de)inisi yang bersi)at khusus
dari modernisasi, yang ada itu hanya merupakan ilustrasi yang dikemukakan oleh para ahli
kemasyarakatan. 7leh karena itu sejumlah sarjana menyarankan agar titik tolak dari setiap
rumusan modernisasi tidaklah pada watak masyarakat, melainkan pada watak perorangan. 2yril
Black menyarankan, bahwa masyarakat modern ditandai oleh bertumbuhnya ilmu pengetahuan
baru.
Konsep modernisasi dalam arti khusus yang disepakati teoritisi modernisasi di tahun #$,D-
an dan tahun #$&D-an, dide)inisikan dalam tiga cara4 historis, relati), dan analisis. Menurut
de)inisi historis, modernisasi sama dengan #esternisasi atau $merikanisasi. Modernisasi dilihat
sebagai gerakan menuju ciri-ciri masyarakat yang dijadikan model. Berikut ini dikuti) dua
contoh de)inisi modernisasi berdasarkan historis.
5isenstardt "#$&&, #( mengatakan, secara historis modernisasi adalah proses perubahan
menuju tipe sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah maju di 5ropa Barat dan ;merika
Atara dari abad ke-#H hingga #$ dan kemudian menyebar ke negara 5ropa lain dan dari abad
ke-#$ dan 9D ke negara ;merika Selatan, ;sia, dan ;)rika.
Pandangan yang serupa dikemukakan pula oleh 3ilbert More "#$&'b, %$( sebagai berikut 4
Modernisasi adalah trans)ormasi total masyarakat tradisional atau pra-modern ke tipe
masyarakat teknologi dan organisasi sosial yang menyerupai kemajuan dunia Barat yang
ekonominya makmur dan situasi politiknya stabil.
/e)inisi modernisasi dalam bentuk relati) tidak memerlukan parameter jarak atau waktu,
tetapi memusatkan perhatian pada substansi proses, kapan, dan dimana pun terjadinya. Berikut
ini dikemukakan dua contoh de)inisi modernisasi dalam bentuk relati).
,&
Zakaria
>iryakian "#$%,a, #'+( mengatakan, dilihat dari perspekti) proses historis dunia, modernitas
berkaitan dengan keunggulan ino:asi atau terobosan kesadaran, moral, etika, teknologi dan
tatanan sosial yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan manusia.
Pandangan serupa dikemukakan pula oleh 2hodak "#$H', 9,&( sebagai berikut4 Modernisasi
adalah contoh khusus dan penting dari kemajuan masyarakat, contoh usaha sadar yang
dilakukan untukmencapai standar kehidupan yang lebih tinggi.
/e)inisi modernisasi dalam bentuk analisis mempunyai ciri yang khusus bila dibandingkan
dengan de)inisi historis dan relati), dimana de)inisi analisis melukiskan dimensi masyarakat
modern dengan maksud untuk ditanamkan dalam masyarakat tradisional atau masyarakat pra-
modern. Sebagian analis memusatkan perhatian pada aspek struktural. ?eil 1. Smelser "#$H',
H+H-H+%( melukiskan -modernisasi sebagai transisi multidimensional yang meliputi enam bidang
yaitu sebagai berikut 4
Pertama, modernisasi dibidang ekonomi seperti* "#( mengakarnya teknologi dalam ilmu
pengetahuan* "9( bergerak dari pertanian subsistensi ke pertanian komersial* "'( penggantian
tenaga binatang dan manusia oleh energi benda mati dan produksi mesin* "+( berkembangnya
bentuk pemukiman urban dan konsentrasi tenaga kerja ditempat tertentu.
Kedua, modernisasi dibidang politik, ditandai oleh tradisi dari kekuasaan suku ke sistem hak
pilih, perwakilan, partai politik, dan kekuasaan demokratis.
Ketiga, modernisasi dibidang pendidikan meliputi penurunan angka buta huru) dan
peningkatan perhatian pada pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan.
Keempat, modernisasi di bidang agama, ditandai oleh sekulerisasi.
Kelima, modernisasi di bidang kehidupan keluarga, ditandai oleh berkurangnya peran ikatan
kekeluargaan dan makin besarnya spesialisasi )ungsional keluarga.
Keenam, modernisasi di bidang strati)ikasi, ditandai dengan penekanan pada mobilitas dan
prestasi indi:idual ketimbang pada status yang diwarisi.
Pandangan analisis tentang modernisasi dalam bentuk lain menggunakan perspekti)
psikologis. Mereka melukiskan tipe kepribadian khusus yang diduga menjadi ciri masyarakat
modern. ;leM 8nkeles "#$%#, %%$D( melukiskan kepribadian modern dengan ciri-ciri sebagai
berikut4 "#( bebas dari kekuasaan tradisional, anti dogmatis dalam berpikir* "9(
memperhatikan masalah publik* "'( terbuka terhadap pengalaman baru* "+( yakin terhadap
sains dan nalar* ",( berencana, tanggap, berorientasi ke masa depan, mampu menunda
kepuasan* "&( aspirasi tinggi4 berpendidikan, berbudaya dan pro)esional.
B. Modernisasi Se)agai Ge(a&a U!u!
Semua bagsa terlibat dalam proses modernisasi. Mani)estasi proses ini pertama kali tampak
di 8nggris pada abad ke-#% yang disebut re:olusi industri. Sejak itu gejala tersebut meluas ke
semua penjuru dunia. Mula-mula ke daerah-daerah yang kebudayaannya semacam 5ropa dan
;merika Atara, kemudian kebagian-bagian dunia yang lain dengan daerah-daerah yang
kebudayaannya berbeda sama sekali dengan kebudayaan eropa.
Penyebaran itu dianggap sebagai sesuatu yang begitu biasa, sehingga masyarakat dunia
sering dibagi menjadi dua kategori, yaitu negara maju dan negara sedang berkembang, dimana
masing-masing terdiri atas negara-negara yang telah mengalami modernisasi dan negara-negara
yang sedang mengadakan modernisasi. /alam pembagian tersebut tidak disediakan tgempat
untuk kemungkinan adanya negara yang karena sesuatu hal tidak terlibat dalam proses
modernisasi.
/ata empirik menunjukkan, bahwa semua negara baru telah menempuh jalan modernisasi.
/alam rencana pemerintah dari semua negara memang ada rencana-rencana untuk pembangunan
sosial, ekonomi atau politik, yang dapat dianggap sebagai aspek-aspek modernisasi.
Setelah Perang /unia 88 muncul tiga buah slogan yang berkumandang dimana-mana, yaitu
pekik kemerdekaan, pembangunan, dan modernisasi. Ketiga slogan tersebut merupakan pekik
masa kini yang dilontarkan para pemimpin negara-negara baru, :ersi masa tahun #$,D-an sampai
tahun #$HD-an dari semboyan kebebasan, kehidupan dan kebahagiaan. Bangsa-bangsa yang dulu
,H
Zakaria
dilahirkan oleh aspirasi-aspirasi tersebut dapat mengerti bahwa cita-cita baru itu adalah
terjemahan cita-cita kita jua, disesuaikan dengan Jaman sekarang.
2.;rnold ;nderson "#$%#, #,-#&( mengatakan, di beberapa negara para pemimpinnya
cendrung untuk mengutamakan salah satu cita-cita saja, dan sering kali yang dipilih adalah
kemerdekaan. Pada negara lain kemajuanlah yang diutamakan sekalipun dengan
mengorbankan beberapa bentuk kemerdekaan. Amumnya para pemimpin tersebut
menganggap bahwa kemerdekaan, kemajuan dan modernisasi adalah hal-hal yang artinya
sama saja. Pada tempat yang lain modernisasi diartikan terlibatnya para pemimpin negara
menjadi anggota PBB, selain itu modernisasi dilihat dalam arti kapal terbang, pabrik baja,
meningkatnya tara) hidup, dan sebagainya.
/. Me"anis!e Modernisasi
;pa mekanisme pendorong "penarik( ke arah modernisasi yang ditemui dalam masyarakat
terbelakang 0 >eoritisi berbeda pendapat mengenai masalah ini dan beberapa hipotesis telah
diajukan.
Sebagian pakar menggunakan pemikiran kaum e:olusi tradisional seperti "Spencerian atau
/urkheimian( dengan analogi pertumbuhannya. /i)erensiasi struktural dan )ungsional "lebih
konkretnya adalah pembagian kerja( dipandang sebagai proses alamiah yang tak terelakkan yang
dapat diperlambatatau dihambat untuk sementara tetapi akhirnya harus terjadi. Bila orang
memakai perspekti) demikian, maka masalah utamanya adalah menemukan )aktor penghambat
di)erensiasi "pertumbuhan( masyarakat terbelakang dan kebijakan yang harus dicari adalah cara
membongkar penghaambat itu. ;sumsi yang melandasinya adalah 4 masyarakat akan menjadi
modern hanya jika tak terhambat dalam proses. =aktor pendorong modernisasi diyakini muncul
dari bawah secara spontan. >ugas elit politik hanyalah menghancurkan penghambat modernisasi
yang mempertahankan cara hidup, pola kelembagaan dan organisasi tradisional dan terbelakang.
6ipotesis lain menggunakan pemikiran e:olusi yang lebih canggih "/arwinian( dengan
gagasannya tentang jenis dan perjuangan mempertahankan hidup "survival of the fittest(. /alam
bentroka atau persaingan antara masyarakat "kultur, ekonomi, bentuk organisasi, sistem militer(
modernitas menyediakan pembatas persaingan. Makin tinggi derajat de)inisi dan makin besar
daya daptasi suatu masyarakat, makin besar peluangnya memenuhi kebutuhan anggotanya pada
tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Syarat modernisasi adalah hidup berdampingan secara damai
antara berbagai masyarakat dan masyarakat yang berada pada tingkat perkembangan yang lebih
rendah harus memodernisasi diri atau binasa./aya adaptasi dapat diperbaiki atau di tingkatkan
dari bawah, namun akan berjalan sangat lambat. 8a dapat dipercepatjika elit politik menyadari
penghambat kemajuan masyarakatnya dan memaksakan perombakan dari atas disertai dengan
kampanye pendidikan, mengembangkan kesadaran mengenai keuntungan modernitas.
Kesadaran demikian dapat juga berkembang secara sepontan dikalangan rakyat biasa melalui
dampak demonstrati) dari masyarakat yang lebih modern, yang lebih tinggi tara) hidup,
kemakmuran dan kebebasan personalnya.Bagi rakyat negara miskin atau terbelakang,
pengalaman menguntungkan dari modernitas mungkin nyata atau semu yang hanya dialami oleh
orang lain.Peluang untuk mengalami cara hidup modern yang sesungguhnya akan berkembang
melalui lembaga dan organisasi komunikasi, perkembangan pariwisata, perjalanan bisnis dan
sebagainya. Peluang untuk merasakan pengalaman modernitas yang dialami orang lain "terutama
sisi yang menyenangkan( muncul melalui media massa dan telekomunikasi, dari )ilm 6ollywood
sampai ke >@. Keinginan untuk modern dikalangan massa mungkin berbentrokan dengan
kepentingan tetap ":ested interest( elit politik yang mapan. !alu persyaratan modernisasi akan
ditentukan oleh elite modern baru yang menang bersaing dengan elite konser:ati) dan yang
mampu menyalurkan potensi modernitas masyarakat.
Mekanisme modernisasi yang agak khusus dikemukakan oleh teori kon:ergensi. Bentuk
klasiknya "Kerr, 6untington, Rostow, dan lain-lain( berkaitan erat dengan determinisme
teknologi. /ikatakan bahwa teknologi dominan memaksakan "menimbulkan( bentuk baru
organisasi sosial, kehidupan politik, pola kultur, prilaku sehari-hari dan keyakinan serta sikap.
/engan menganggap teknologi mempunyai logika perkembangannya sendiri yang digerakkan
oleh rentetan penemuan dan ino:asi, maka cepat atau lambat daampak teknologi modern akan
menimbulkan sindrom modernitas menyeluruh, akan menghasilkan kesamaan atau keseragaman
yang melanda berbagai masyarakat dan melenyapkan perbedaan lokal.
,%
Zakaria
Keseragaman yang ditimbulkan logika industrialisme itu dirangkum oleh <oldthorpe "#$H#,
9&'( sebagai berikut4 Ketika industrialisme berkembang dan menggejala di seluruh dunia,
jarak struktur institusional dan sistem nilai serta keyakinan akan semakin berkurang. Semua
masyarakat, apa pun jalan yang dilaluinya untuk memasuki dunia industri, cendrung
menyerupai masyarakat industri yang sebenarnya.
6untington "#$H&, '#( mengatakan pula4 Modernisasi adalah proses yang menyeragaman.
Memang masih banyak tipe masyarakat tradisional yang berbeda. Masyarakat tradisional itu
sedikit sekali persamaannya kecuali kekurangan modernitas mereka. Sebaliknya, masyarakat
modern mempunyai kesamaan mendasar. Modernisasi menciptakan kecendrungan kearah
penggabungan antar masyarakat.
3eimberg "#$H&, ',&( melakukan studi empiris penggabungan, yang meriset beberapa
kawasan di tahun #$HD-an, membuktikan terjadi keseragaman mendasar. Keseragaman itu
meliputi 4 struktur pekerjaan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, struktur demogra)i
dengan menurunnya angka kelahiran dan bertambah lamanya harapan hidup, perubahan dari
sistem keluarga luas kesistem keluarga batih, bentuk baru pendidikan massa, pabrik sebagai cara
umum pengorganisasian tenaga kerja, peningkatan pendapatan per kapita, munculnya pasar
konsumen massa, dan demokratisasi kehidupan politik .
Selain 3eimberg, =ieldman dan Moore "#$&9, #+&( telah melakukan riset komparati) dan
menghasilkan bukti munculnya perbedaan dinegara industri yang serupa, terutama antar negara
yang berbeda sistem politiknya. Antuk mendamaikan antara tesis penggabungan dan bukti yang
berlawanan itu, beberapa pakar menyatakan bahwa penggabungan terjadi terbatas pada inti
sistem industri, sedangkan di luar inti sistem industri masih terdapat perbedaan.8nti sistem
industri ini mencakup sistem produksi pabrik, sistem strati)ikasi berdasarkan pembagian kerja,
dan tingkat keterampilan yang makin meluas dan kompleks, perkembangan komersialisasi
barang dan jasa serta penjualannya melalui pasar, serta sistem pendidikan yang mampu mengisi
berbagai peluang dalam sistem pekerjaan dan sistem strati)ikasi.
. Kriti" Ter'adap Konsep Modernisasi
<agasan modernisasi mendapat kritik gencar di ujung tahun #$&D-an dan #$HD-an. <agasan
ini diserang dari sudut landasan empiris karena bertentangan dengan )akta historis dan dari sudut
landasan teoritis karena berdasarkan asumsi yang tak dapat dipertahankan. /ari sudut empiris
dinyatakan bahwa upaya modernisasi sangat sering tak menciptakan hasil yang dijanjikannya. /i
negara terbelakang kemiskinan terus berlangsung dan bahkan meningkat, reJim diktator dan
otokratis berkembang, perang dan kerusakan berkecamuk, sakralisasi kehidupan dan bentuk baru
)undamentalisme agama berkembang, ke)anatikan ideologi berlanjut, berbagai jenis nasionalisme
baru, paham golongan dan paham kedaerahan bermunculan.
Selain itu juga terdapat sejumlah -penyakit- akibat dari modernisasi. Kehancuran lembaga
dan cara hidup tradisional sering menimbulkan disorganisasi, kekacauan, dan anomi. Prilaku
menyimpang dan kenakalan meningkat. Ketidakselarasan di sektor ekonomi dan tak sinkronnya
perubahan di berbagai subsistem mengakibatkan pemborosan dan ketidake)isienan. 5isenstadt
"#$&&a, +',( menyatakan, - dalam masyarakat terbelakang itu semua upaya pembangunan
"modernisasi( tak ada yang meningkatkan perkembangan kecuali di bidang politik, padahal
semangat sistem kelembagaan modern mampu menyerap perubahan berkelanjutan, membedakan
antara masalah dan kebutuhan-.
/ilihat dari sudut teoritis, asumsi yang melandasi e:olusionisme tak dapat diterima.
5isenstadt telah menunjukkan kemungkinan terjadinya perkembangan multilinear,
mengikutiberbagai jalan modernisasi ketimbang menempuh jalan tunggal. Kata 5isenstadt
"#$&&b, 9( -titik tolak yang berbeda dari proses modernisasi masyarakat terbelakang itu sangat
mempengaruhi bentuk khusus dan masalah yang dihadapi dalam perkembangannya-.
6untington "#$H&, '%( mengatakan, -Mempertentangkan antara tradisi dan modernitas
ternyata menyesatkan dan man)aat tradisionalisme di berbagai bidang ditegaskan kembali.>ak
hanya masyarakat modern saja yang menggabungkan unsur-unsur tradisional, bahkan masyarakat
tradisional pun sering memiliki berbagai keumuman, berorientasi pada prestasi, ciri-ciri birokrasi
yang biasanya dianggap modern-. Selanjutnya 8a menambahkan, tradisi dan modernitas bukan
hanya dimungkinkan untuk hidup berdampingan secara damai, tetapi juga modernisasi itu
,$
Zakaria
sendiri dapat memperkokoh tradisi. Kemudian <us)ield "#$&&, ',9( mengatakan, -Simbol dan
bentuk kepemimpinan tradisional dapat menjadi bagian :ital nilai dasar yang mendukung
kerangka modernisasi-.
>ipps "#$H&, H+( mengatangan, -pentingnya )aktor internal, dalam arti kondisi global dan
penyebab dari luar, perlu diperhatikan. Setiap kerangka teori yang gagal memasukkan :ariabel
penting seperti dampak perang, penaklukan, dominasi kolonial, hubungan politik atau militer
internasional atau hubungan perdagangan internasional dan aliran kapital yang melampaui batas
negara, jangan berharap bisa menjelaskan asal usul masyarakat bersangkutan atau si)at
perjuangan mereka untuk mendapatkan otonomi politik dan ekonomi-.
6untington "#$H&, '%( mengemukakan, -Keteraturan terhadap modernisasi juga diragukan.
Pendatang belakangan dapat saja memodernisasikan diri dengan cepat melalui cara-cara
re:olusioner dan dengan meminjam pengalaman dan teknologi masyarakat yang lebih dahulu
modern. Keseluruhan prosesnya dapat diteropong dari jauh dan dengan demikian asumsi bahwa
semua masyarakat mesti melalui tahap-tahap kemajuan nyang sudah ditentukan* seperti tahap
persiapan, tinggal landas, bergerak ke kedewasaan dan seterusnya I mungkin tak berlaku-.
5isenstadt "#$%', 9'&( mengatakan, ->erakhir, konsep tujuan modernisasi yang berbau
etnosentrisme dalam arti berorientasi Barat dipertanyakan keabsahannya karena banyak
masyarakat "negara( modern dan yang sedang memodernisasikan diri tidak berkembang persis
menurut arah perkembangan negara 5ropa-. Menurut Piotr SJtompka "9DDH, #,%(, -8ni saja
sudah cukup untuk menghancurkan daya tarik teori modernisasi itu, setidaknya untuk
sementara-.
Begitu pula prediksi historis yang dinyatakan secara tak langsung oleh teori kon:ergensi,
menjadi tidak benar. =aktanya, terdapat perbedaan besar institusional antara berbagai masyarakat
modern dan yang sedang memodernisasikan diri, tak hanya antara masyarakat yang sedang
berada dalam )ase transisi, tetapi juga antara masyarakat yang lebihmaju dan bahkan antara
masyarakat industri yang paling maju sekali pun. =akta perbedaan institusional ini makin lama
makin nyata "5isenstadt, #$$9a, +99(. Ketimbang kon:ergensi, justru terjadi peningkatan
perbedaan yang muncul sebagai ciri dominan masyarakat modern, dan modernisasi tak lagi dapat
dilihat sebagai titik terakhir e:olusi seluruh masyarakat.
E. Teori Neo!odernisasi dan Neo"on:ergensi
>iryakian "#$%,a, #'9( mengatakan di awal tahun #$%D-an teori modernisasi hidup kembali
dan setelah tahun #$%$ teori ini menemukan sasaran perhatian baru yakni upaya masyarakat
post-komunis -memasuki- atau -memasuki kembali- 5ropa "dunia Barat, modern(. >eori
modernisasi diakui dapat berguna untuk memahami proses historis baru itu. Melenyapkan teori
modernisasi dan pemikiran modernitas mungkin merupakan kesalahan yang sama memilukannya
dengan menjadikan modernisasi sebagai pusat perhatian teori perubahan sosial di tahun #$&D-an.
Apaya penilaian ulang kajian modernisasi juga menuntut perumusan ulang seluruh pemikiran
tentang modernisasi dan kemajuan "5isenstadt, #$%', 9'$(. >antangan ini ditanggapi dengan
teori neo!odernisasi ">iryakian, #$$#( atau teori post4!odernisasi ";leMander, #$$9(. >eori
baru ini dikaitkan dengan pengalaman masyarakat post-komunis dengan mengubah asumsi
sentralnya.
Perbedaan penting antara proses modernisasi di /unia Ketiga dan di /unia Kedua post
komunis, disebabkan warisan -sosialisme nyata-. Proses modernisasi di negara /unia Ketiga
"post-kolonial( biasanya bertolak dari tatanan masyarakat tradisional, pramodern yang
dilestarikan tanpa perubahan bentuk. Sedangkan di Ani So:iet dan 5ropa >imur, ideologi
penguasa dan sistem ekonomi berencana yang tersentralisasi selama beberapa dekade terlibat
dalam mempromosikan modernisasi dari atas. 6asil yang dicapai masih jauh dari modernitas
sebenarnya. /apat disebut !odernitas pa&su. .ang dimaksud dengan modernitas palsu di sini
adalah kebingungan, ketidakselarasan, dan kontradiksi yang menyatu dengan tiga komponen 4 "#(
modernitas yang dipaksakan di bidang kehidupan sosial tertentu, digandengkan dengan "9( sisa
masyarakat tradisional "pramodern( di bidang kehidupan yang lain dan semuanya itu didandani
dengan "'( perhiasan simbolik yang pura-pura meniru modernitas Barat.
/ibidang modernitas terdapat 4 industrialisasi yang dipaksakan, obsesinya ditekankan pada
industri berat* pergeseran dari sektor agraris ke sektor industri* meluasnya proletarisasi*
urbanisasi yang kacau* penduduk dikontrol sangat ketat oleh aparatur pemerintah, polisi dan
&D
Zakaria
tentara*otokrasi sangat kuat. 1uga muncul segala dampak buruk modernitas, meliputi4 kerusakan
lingkungan, pencemaran, menipisnya cadangan sumber daya alam, anomi, dan apatisme di
kalangan masyarakat luas. .ang telah lenyap dan yang belum muncul kembali hingga kini
adalah4 pemilikan pribadi, sikap rasional, berperhitungan, organisasi produksi yang dapat
diperhitungkan, ber)ungsinya pasar, kekuasaan berdasa)rkan hukum, melimpahnya barang
konsumsi dan banyaknya pilihan, -sistem abstrak- yang andal seperti telekomunikasi, sistem
penerbangan, jaringan jalan raya, lembaga keuangan seperti bank "<iddens, #$$D(, elite dan
kelas menengahwiraswasta yang kuat, berakarnya etika kerja dan indi:idualisme, ber)ungsinya
demokrasi pluralistis. Bagaimanapun juga, masyarakat post-komunis tampaknya justru telah
mencapai semua sisi suram modernitas dan masih jauh dari sisi cerahnya. Mereka telah
membayar mahal biaya modernitas tanpa mendapat keuntungannya. 3arisan aneh dan
menyakitkan ini masih diderita hingga kini dan agaknya akan berlanjut ke generasi mendatang.
>erakhir, masih ada satu bidang dandanan simbolis aneh yang ada kalanya menyesatkan
pengamat dari Barat, yakni perangkat4 konstitusi, parlemen, pemilu, re)erendum, pemerintahan
lokal dan sebagainya. 7rang dalam mengetahui persis derajat kepura-puraan yang terjadi apa
sebenarnya peran yang dimainkan oleh instrumen demokrasi itu. Pelaksanaan konstitusi dan
pemilu menunjukkan )akta bahwa dalam mendapatkan legitimasi, menciptakan hubungan pusat
dan daerah, juga dalam program politik dan kultural, reJim totaliter ini berpura-pura menjadi
reJim modern "5isenstadt, #$$9 b, '9(. >etapi gagasan konstitusionalisme, demokrasi,
perwakilan, dan sebagainya tetap merasuki kesadaran sosial dan dalam situasi historis baru dapat
berubah menjadi jeritan perjuangan oposisi. Sosialisasi politik ini dengan mudah dapat
meningkatkan kesadaran rakyatmengenai kontradiksi antara janji reJim penguasa dan
pelaksanaannya.
Semuanya itu menuntut pemikiran ulang yang serius tentang konsep dan teori modernisasi.
Apaya itu sudah dimulai dan arahnya dapat dilihat dengan memahami sepuluh pandangan berikut
ini.
#. ;gen perubahan "kekuatan penggerak modernisasi( tak lagi dilihat sebagai penghambat
upaya pemerintah "elite politik( dari atas. Mobilisasi massa dari bawah sering kali menjadi
sasaran perhatian ketimbang pemerintahan konser:ati). <erakan sosial sepontan dan
munculnya pemimpin karismatis dianggap sebagai agen modernisasi utama.
9. Modernisasi tak lagi dilihat sebagai strategi pemecahan masalah yang direncanakan dan
diterima oleh elitedan sebagai penyulut perlawanan seperti paling sering dianggap dalam
masyarakat di /unia Ketiga. Modernisasi lebih mencerminkan aspirasi spontan rakyat yang
dikobarkan oleh e)ek demonstrasi kemakmuran, kebebasan dan gaya hidup masyarakat
modern Barat "sindrom /ynasty( seperti yang dirasakan melalui kontak pribadi atau media
massa.
'. Meskipun perhatian dipusatkan pada kekuatan penggerak modernisasi dari dalam, namun
)aktor eksogen diakui pula, meliputi keseimbangan geopolitik dunia, tersedianya dukungan
ekonomi dan dana eksternal, terbukanya peluang pasar internasional dan ketahanan ideologis
yang meyakinkan berupa4 doktrin sosial atau politik atau teori yang mendorong upaya
modernisasi yang memperkuat nilai modernitas "misalnya indi:idualisme, disiplin, etos kerja,
kepercayaan diri, tanggung jawab, nalar, ilmu, kemajuan, kebebasan, dan sebagainya(.
+. Sebagai pengganti model modernitas unik yang hendak dicapai oleh masyrakat terbelakang
"dalam teori klasik sangat sering model ;S( diperkenalkan gagasan memindahkan pusat
modernitas ">iryakian, #$%,a(. /inyatakan, model ;S tak mesti rele:an dengan
masyarakatpost-komunis dan pola modernisasi Barat umumnya tak selalu unggul dan dapat
diekpor atau diterapkan di mana saja. Saran agar memperhatikan 1epang atau Macan ;sia
"?82s( sebagai contoh yang lebih rele:an, lebih sering muncul.
,. Sebagai pengganti modernisasi yang seragam, diusulkan gambaran proses yang lebih
beragam. /itunjukkan bahwa modernisasi di berbagai bidang kehidupan sosial mempunyai
tempo, ritme dan urutan berbeda, dan ketakselarasan upaya modernisasi mungkin saja
terulang. /ahrendor) "#$$D( mengingatkan pada-dilema tiga tahap waktu- yang dihadapi
masyarakat post-komunis, dengan menyatakan4 untuk merombak konstitusi, enam bulan
mungkin cukup, untuk merombak ekonomi enam tahun mungkin terlalu pendek, untuk
memperbaharui cara hidup paling mendasar, dan untuk meningkatkan nilai dan sikap modern
masyarakat sipil, mungkin membutuhkan waktu selama satu generasi atau lebih.
&#
Zakaria
&. Antuk menghidari kenai)an teori modernisasi terdahulu, dilukiskan pula gambaran kurang
optimis tentang modernisasi. Pengalaman masyarakat post-komunis menunjukkan bahwa
modernisasi tak semuanya dimungkinkan dan dapat dicapai dan tak semunya pula tergantung
pada kemauan politik semata. Perhatian lebihbanyak dicurahkan pada blokade, rintangan,
)riksi "5tJioni, #$$#* SJtompka, #$$9( dan juga pada nasib buruk yang tak terelakkan, akibat
buruk, dan kehancuran upaya modernisasi.
H. Meski ampir seluruh perhatian tertuju pada pertumbuhan ekonomi, namun makin besar pula
perhatian terhadap nilai, sikap, makna simbolis dan kode kultural, atau singkatnya perhatian
kepada -)aktor yang tak teraba dan ak dapat diperkirakan- "SJtompka, #$$#a(, sebagai syarat
keberhasilan modernisasi. <agasan klasik tentang kepribadian modern pun dihidupkan
kembali, namun diberi peran berbeda* tak lagi dianggap sebagai hasil proses modernisasi
yang di dambakan, tetapi lebih dianggap sebagai syarat penting untuk -tinggal landas- di
bidang ekonomi.
%. Kecendrungan anti tradisional teori modernisasi terdahulu dikoreksi dengan menunjukkan
bahwa tradisi asli mungkin saja menyimpan tema promodernisasi yang penting. /aripada
menolak tradisi yang mungkin mengundang perlawanan yang kat, diusulkan untuk
mengeksploitasi tradisi dengan menemukan -tradisi modernisasi- dan memperlakukannya
sebagai pelegitimasi upaya modernisasi yang tengah berlangsung. 8ni terutama rele:an
dengan kasus masyarakat sosialis terdahulu, yang sebelum memasuki episode !odernitas
pa&su telah mengalami periode pertumbuhan kapitalis atau e:olusi demokratis, namun tradisi
mereka benar-benar membekukan mereka dalam keadaan pramodern "misalnya 2heko atau
Polandia di masa antara dua Perang /ingin(.
$. Keretakan internal masyarakat post-komunis tercermin pula dari adanya perbedaan nyata
antara beberapa kawasan kantong modernitas sebagai hasil pemaksaan industrialisasi dan
urbanisasi di satu sisi dan kawasan luas pramodern di sisi lain. Ketimpangan ini
menimbulkan masalah pokok mengenai strategi pembangunan untuk sisa masyarakat
-sosialisme nyata- tersebut. Perdebatan utama berkembang antara dua pendukung
pendekatan ang berlainan. Pendukung pendekatan -Big Bang$ "Sachs, ;slund, BalcerowitJ(
mengusulkan pembangunan kembali ekonomi, politik, dan kultur sisa sosialisme dan
memulai modernisasi dari awal.Pendukung pendekatan -bertahap- ingin menyelamatkan
warisan yang ada meski dengan taruhan memperlambat kemajuan ke modernitas. Karena
argumen kedua kubu sama kuatnya, maka peluang usulan pemecahan masalah ini masih tetap
terbuka.
#D. =aktor terakhir yang menyebabkan upaya modernisasi masyarakat post-komunis berbeda dan
lebih sukar ketimbang upaya modernisasi masyarakat /unia Ketiga sesudah Perang /unia 88
adalah suasana ideologi yang berlaku di dalam -masyarakat modern- "masyarakat Barat
maju(. 5ra kesuksesan modernitas di akhir abad ke 9D, dengan kesejahteraan, optimisme dan
dorongan perkembangannya, rupanya sudah lewat. Krisis lebih menjadi pendorong kesadaran
sosial ketimbang kemajuan "6olton, #$$D(. Kesadaran akut mengenai e)ek samping dan e)ek
bumerang yang tak diharapkan dari modernitas, menimbulkan kekecewaan dan penolakan.
/i tingkat teoritis, -post-modernisme-menjadi mode terakhir. Masyarakat Barat dilihat
seolah-olah siap melompat ke luar karena modernitas, bosan dengan perjalanan panjangnya, dan
disaat itu pula masyarakat >imur post-komunis dengan takut-takut mencoba masuk. /alam
situasi ini sukar menemukan dukungan ideologis yang tak ambi:alen untuk memasuki
modernisasi yang dilaksanakan berdasarkan demokrasi liberal dan ekonomi pasar. ;nalisis
umum mengenai kesulitan khusus ini terdapat dalam teori modernisasi yang telah dire:isi, yakni
teori neo!odernisasi.
>eori neomodernisasi menyingkirkan semua nada tambahan teoritisi e:olusi. >eori ini tak
menganggap adanya tujuan khusus atau arah yang tak dapat diubah dari pertumbuhan historis
meskipun modernisasi dilihat sebagai proses historis yang membentuk, menyebarkan dan
melegitimasi lembaga dan nilai modernitas seperti demokrasi, pasar, pendidikan, administrasi
rasional, disiplin diri, etos kerja dan sebagainya. Menjadi modern "atau ke luar dari modernitas
palsu( masih menjadi tantangan penting bagi masyarakat post-komunis. Antuk itulah teori
modernisasi yang dire:isi mempertahankan hidupnya.
&9
Zakaria
Beban analisis teori kon:ergensi njauh lebih ringan karena sebagian besar bahasan di atas
secara tersirat membicarakan teori ini. ?amun juga ada keunikannya yang memerlukan komentar
singkat. >eori kon:ergensi membahas masalah pembagian antara /unia Pertama dan /unia
Kedua "masyarakat industri maju dan masyarakat sosialis yang tengah melaksanakan
industrialisasi(. >eori ini menyatakan bahwa -&ogi"a- teknologi yang melandasi industrialisme
akan saling menguatkan antara bidang ekonomi, politik, dan kultural.
Sedikitnya ada tiga pelajaran yang dapat ditarik dari keruntuhan komunisme yang
menimbulkan keraguan terhadap ajaran teori kon:ergensi. Pertama, teori kon:ergensi
menyatakan terjadi saling menyesuaikan diri antara unsur sistem kapitalis dan sistem sosialis.
=akta menunjukkan terjadinya aliran satu arah, pola Barat selalu mendominasi dan akhirnya
menang total atas pola sosialis. Kedua, >eori kon:ergensi secara tersirat menyatakan adanya
hubungan timbal-balik antara unsur-unsur kedua sistem ketimbang perpecahan tiba-tiba dan
kehancuran negara komunis. >eori ini menggambarkan e:olusi pelan-pelan -sosia&is!e nyata-
dalam memeluk pola Barat ketimbang melalui re:olusi radikal dan cepat. Ketiga, teori ini
menyatakan bahwa )aktor paling berpengaruh atas terjadinya re:olusi tak dapat merasuki
masyarakat sosialis yang berteknologi tinggi. ;spirasi yang ditimbulkan oleh e)ek demonstrasi
pola Barat adalah penting. /iantaranya adalah teknologi maju. Masyarakat sosialis tak
mengalami modernisasi teknologi tetapi menderita keterbelakangan teknologi yang makin
dirasakan dalam suasana persaingan global dan dalam keterbukaan pintu terhadap dunia luar
"melalui aliran in)ormasi, orang, dan gagasan(.
>eori modernisasi dan teori kon:ergensi menunjukkan bagaimana peristiwa historis
memberikan ransangan kuat untuk memikir ulang, bekerja ulang, dan mere:isi dasar teori
sosiologi tentang perubahan. >eori modernisasi dan teori kon:ergensi mendapat :italitas baru
dalam lingkungan historis baru sebagai alt yang berguna untuk menjelaskan atau mena)sirkan
)enomena transisi post-komunis.
&'
Zakaria
BAB. DIII
MOE2NISASI PEESAAN
A. Pengertian
Modernisasi pedesaan dapat dilihat dari berbagai segi. /ilihat dalam kerangka nasional
modernisasi pedesaan itu esensia& untu" negara sedang )er"e!)ang. Pada "e)anya"an
negara sedang )er"e!)ang )agian yang ter)esar dari pendudu"nya 'idup di desa4desa
dan se)agian penting dari pendapatan nasiona& )erasa& dari pertanian. Produksi agraria
dapat merupakan bantuan yang penting untuk perkembangan nasional pada umumnya. Sebagai
kasus, di 1epang pada awal tahun melakukan modernisasinya hasil pa(a" tana' merupakan
bagian terbesar dari seluruh hasil pajak, dimana bagi pemerintah 1epang merupakan biaya untuk
usaha modernisasinya. Pada tahun #%&% hasil pajak itu adalah &%,H N dan pada tahun #%HH
meningkat menjadi %',9 N. 8ni berarti bahwa petani di 1epang harus memikul beban yang berat
untuk suatu modernisasi yang dipaksakan. 8ni terbukti dari kenyataan , bahwa selama periode
#%&%-#$#9 telah terjadi 9#D kali pemberontakan petani.
Perkembangan agraria juga perlu untuk memberi makan dan bahan-bahan baku agraria
kepada bagian penduduk yang makin banyak tinggal di kota-kota. Bila dilihat dalam kerangka
nasional dapat dikemukakan, bahwa demi perkembangan dan pemeliharaan persatuan nasional,
perlu diadakannya modernisasi kehidupan di desa-desa dan dengan demikian sekaligus
mengusahakan integrasi nasiona.
Melihat lingkup masyarakat pedesaan sendiri mungkin modernisasi itu dipandang sebagai
sesuatu yang tidak menyenangkan, yang maunya sedapat mungkin hendak dihindari, atau sebagai
sesuatu yang terpaksa harus diteima, sesuatu yang merugikan kehidupan dan tata cara sendiri. /i
samping itu orang juga akan melihat dalam modernisasi itu segi-segi yang menarik, yang dapat
diterima sebagai tujan. Bagaimanapun juga pendapat orang di desa-desa, kekuatan kehidupan
nasional itu biasanya begitu besar, sehingga pendapat nasionallah yang menang, setidak-tidaknya
dalam jangka panjang.
Pada umumnya perkembangan agraria dipandang sebagai tujuan utama dari perkembangan
kehidupan pedesaan, setidak-tidaknya dilihat dalam kerangka nasional. /alam diskusi-diskusi
tentang perkembangan agraria sering dikemukakan pandangan-pandangan yang sangat berat
sebelah dan diberikan tekanan-tekanan secara eksklusi). /apat terjadi, hanya penggunaan kapital
dan teknik sajalah yang diakui sebagai pemecahan maslah-masalah agraria. Pendirian lain yang
berat sebelah ialah anggapan, dengan perubahan-perubahan agraria segala masalah telah
terpecahkan. /engan model yang diberikan menunjukkan, bahwa perkembangan agraria itu
ditentukan oleh sejumlah )aktor yang satu sama lain banyak atau sedikit saling berhubungan.
Antuk model tersebut diambil sebagai tujuan utama dari kebijaksanaan pemerintah 4 #.
!e!per)esar produ"si agraria dan 9. peru)a'an4peru)a'an agraria, dalam arti pembagian
tanah milik secara adil, sekaligus penggunaannya, dan pemberian jaminan sosial yang mantap
untuk petani. Kebanyakan negara berkembang menerima tujuan kedua, meskipun sering hanya
dalam kata-kata.
;da beberapa )aktor penting yang menentukan tujuan-tujuan relasi 4
a. Perbandingan manusia dengan tanah*luas tanah yang tersedia bagi seorang petani untuk
keperluan pertanian. 8ni bukan masalah bagi rata saja, tetapi juga perbedaan secara ekstrim
dan khususnya mengenai penggunaan tanah tersebut.
b. Kepadatan dan pertambahan penduduk. Perbandingan manusia dengan tanah sangat
ditentukan oleh kepadatan dan pertambahan penduduk.
c. Perkembangan industri dan urbanisasi. Perbandingan manusia dengan tanah juga ditentukan
oleh proses urbanisasi. /engan menggunakan metoda dan teknik baru sering kali seorang
&+
Zakaria
petani akan dapat mengerjakan tanah lebih banyak daripada dalam situasi tradisional.
Kepindahan sebagian penduduk ke kota dapat menciptakan tambahan tanah yang diperlukan.
Kepindahan tanpa dibarengi penggunaan metoda dan teknik baru biasanya akan turun
produksi.Kadang-kadang penggunaan metoda dan teeknik baru, setidak-tidaknya pada babak
permulaan, dapat menambah lapangankerja. ;kan tetapi dalam jangka panjang migrasi
merupakan )aktor penting yang memungkinkan perkembangan agraria.
d. Sistem kebudayaan yang cocok. .ang dianggap termasuk sistem kebudayaan ialah
pengetahuan, pandangan dunia, ideologi, tujuan-tujuan, nilai dan norma-norma masyarakat.
>ingkat pengetahuan ikut menentukan kemungkinan diterimanya metoda dan teknik baru.
;kan tetapi itu juga kan dipengaruhi oleh anasir-anasir lain tersebut.
e. Struktur sosial yang cocok. Keterbukaan suatu masyarakat dipengaruhi oleh struktur
sosialnya. .ang dipikirkan dalam hubungan ini ialah susunan masyarakat yang sangat
hirarkik, seperti susunan kasta dalam masyarakat 8ndia* kelompok-kelompok yang kuat di
desa-desa* kontrol sosial yang kuat atau indi:idualisme yang kuat. 8ni adalah )aktor-)aktor
yang dapat memberi pengaruh yang menguntungkan atau merugikan atas kesediaan
masyarakat desa untuk menerima gagasa-gagasan baru.
). Struktur agraria yang baik. .ang dimaksud dengan struktur agraria itu adalah pembagian
tanah pertanian yang ada secara adil, jaminan yang mantap dalam hubungan dengan hak guna
atau hak sewa dan pajak atau sewa yang adil.
g. Penggunaan metoda dan teknik yang baru dengan jenis tanaman baru. 6al tersebut sangat
esensial untuk perkembangan agraria. =aktor ini sangat tergantung pada kebanyakan )aktor-
)aktor yang lain.
h. ;da )asilitas in)ormasi dan komunikasi yang baik. Pendidikan penerangan harus dianggap
termasuk di dalamnya.
i. =aktor in)ra struktur agraria yang baik* seperti jalan, pasar, sisten kredit dan sebagainya, amat
erat hubungannya dengan hal-hal itu.
Antuk mengetahui bagaimana )aktor-)aktor tersebut saling mempengaruhi, dapat dikerjakan
dengan membuat skema sebagai berikut.
1 2
Ga!)ar .
/alam gambar #. tampak suatu model, jalannya arus-arus terpenting yang berpengaruh atau
yang menentukan. /alam kebanyakan hal juga ada pengaruhbalik. Sebagai contoh dapat dilihat
pada gambar.#, dimana )aktor g berpengaruh atas )aktor d dan e. Penerapan metoda dan teknik
baru sangat berpengaruh atas sistem kebudayaan. 2ara berpikir tertentu, pandangan-pandangan
tertentu atas kekuatan di dalam alam semesta, nilai dan penilaian tertentu bertambah kuat atau
lemah karena penerapannya yang sukses. 6al yang sama berlaku juga untuk struktur intern
sosial.
Posisi dari orang-orang yang menerapkan gagasan-gagasan baru itu dan dari yang tidak
menerapkannya, sama-sama terpengaruh. /engan demikian sukses seorang ino:ator boleh jadi
akan menaikkan gengsinya, memberinya pendapatan dan pengaruh yang lebih besar, atau dilihat
&,

a
g

c
b
)

h
i

d

e
Zakaria
dari segi lain akan membuatnya lebih berkuasa. ;kan tetapi di dalam model ini , dikemukakan
)aktor-)aktor yang langsung berpengaruh atas tujuan satu dan dua.
Besar kecilnya rele:ansi )aktor-)aktor itu untuk tujuan-tujuan tersebut, tergantung kepada
waktu dan tempat. Pada negara-negara dimana terdapat kehidupan seperti yang terdapat pada
bangsa-bangsa buta huru), pada umumnya terdapat struktur agraria dengan pola pembagian tanah
yang cukup baik, begitu juga perbandingan manusia dengan tanah. /alam situasi seperti itu,
peningkatan produksi ditentukan oleh pemakaian metoda dan teknik baru. =aktor ini sebaliknya
ditentukan oleh in)ormasi yang dapat diperoleh dan in)rastruktur yang tersedia "lihat )aktor ' dan
i pada gambar #( dan oleh sistem sosio-kultural masyarakat desa "lihat )aktor d dan e pada
gambar #(. /alam situasi yang demikian ada kalanya sistem sosio-kultural dapat menyerap
pembaharuan, in)ormasi yang dapat diperoleh cukup banyak, akan tetapi in)rastrukturnya
merupakan penghalang untuk pembaharuan yang dikehendaki.
Berdasarkan contoh-contoh yang telah dikemukakan, jelaslah bahwa menurut tempat dan
waktu ada perbedaan besar )aktor-)aktor mana pada model tersebut dalam situasi tertentu harus
dipandang sebagai rintangan atau penghalang sehingga untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
)aktor-)aktor tersebut harus diubah.
B. Masa&a' Agraria
/alam paragra) ini, penelaahan masalah agraria dimaksudkan untuk lebih memahami
masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang. Meskipun masalah-
masalahnya berbeda menurut negara, daerah, dan kelompok-kelompok penduduk, akan tetapi
untuk beberapa daerah kebudayaan dapat diberikan gambaran secara garis besar mengenai
situasi-situasi yang paling laJim di sana. Berikut ini dapat ditelusuri beberapa negara dunia
ketiga mengenai masalah dan situasi agraria.
B.1 Situasi di A!eri"a Latin
/i ;merika !atin masalah dan situasi agraria ditentukan oleh yang disebut -&ati-undia*
!ini-undia 3o!p&eF-. Setelah penaklukan yang dilakukan oleh orang-orang Spanyol dan
Portugis terhadap daerah ;merika !atin pada abad ke #&, terjadilah suatu polarisasi pemilikan
tanah yang tak terbayangkan. /i samping usaha tani kecil yaitu -mani)undia- dengan luas tanah
# sampai & ha, juga terdapat perusahaan-perusahaan besar yaitu -lati)undia-, dengan areal tanah
yang luasnya sering melebihi #.9DD ha. Pada tahun #$,' di Boli:ia dilakukan perubahan agraria,
dimana $9 N dari tanah pertaniantermasuk lati)undia-lati)undia yang luasnya lebih dari #.9DD ha,
dan &D N dari semua usaha kurang dari & ha.
Sesudah perang dunia kedua, termasuk negara-negara yang ekonominya sudah maju seperti
;rgentina dan Aruguay terdapat situasi dimana H'N tanah pertanian dimiliki perusahaan-
perusahaan dengan areal lebih dari #.9DD ha. 3aktu dilakukan sensus di Paraguay pada tahun
#$,&, terbukti bahwa ,'+ perusahaan dengan areal lebih dari ,.,DD ha menguasai H' N dari
tanah pertanian, sedang #D'.&'' mani)undia di bawah ## ha hanya menggunakan 9,'+ N dari
tanah itu. Perbedaan-perbedaan milik yang berlebih-lebihan juga tampak pada perusahaan-
perusahaan yang sangat besar, yang terdapat di beberapa negara. /i MeMico waktu diadakan
perubahan-perubahan, diantara perusahaan yang dibagi-bagi, ada dua kelompok pembagian
masing-masing dengan luas tanah lebih kurang &.DDD.DDD ha dan lebih kurang ,.DDD.DDD ha.
Ae3ienda "perusahaan besar( dikelompokkan ke dalam dua golongan. <olongan pertama
berupa tanah dengan corak yang khas, yaitu memiliki struktur )eodal. <olongan kedua berupa
perkebunan. Perkebunan-perkebunan itu didirikan dengan tujuan memproduksi hasil bumi untuk
perdagangan, seperti pertama gula, kemudian kopi dan karet. Perkebunan diolah dengan
menggunakan budak belian. Perusahaan-perusahaan tersebut terdapat di >imur laut Brasilia dan
di daerah 2aribia, yaitu daerah-daerah yang iklimnya cocok dan tanahnya baik, akan tetapi
kekurangan tenaga kerja.
Sejak semula ada kecendrungan yang kuat kearah monopoli memiliki tanah yang berpusat
pada hacienda, dengan maksud untuk menguasai sumber yang tetap guna mendapatkan tenaga
murah. Melalui cara-cara ilegal tana' "o!una& dan tanah -resguardos- "tanah milik raja(
dikurangi dan digabungkan dengan 'a3ienda. /ijadikannya tanah menjadi milik pribadi dan
penyitaan serta penjualan milik gereja pada abad #$ karena pengaruh liberalisme, memperkuat
&&
Zakaria
lagi tendensi polarisasi dalam hak milik tanah. /i samping milik komunal masih bertahan, tanah-
tanah disekitarnya sudah dikuasai oleh hacienda, sehingga dengan bertambahnya penduduk,
mereka makin lama makin tergantung kepada hacienda untuk mata pencaharian mereka.
Bentuk-bentuk ketergantungan yang lain terjadi dalam periode sesudah kemerdekaan
dengan menggunakan paksaan -hukum- dalam urusan utang piutang. 6acienda tipe ini dahulu
dan sekarang masih terdapat di daerah-daerah yang luas di ;merika !atin dan merupakan sisa-
sisa Jaman )eodal, baik dilihat secara ekonomi maupun secara sosial. Produk di hacienda dahulu
dan sekarang masih untuk keperluan sendiri dan hanya sebagian kecil untuk pemasaran. Selain
itu hanya sebagian kecil dari hacienda yang digunakan untuk keperluan pertanian, sedangkan
sisanya secara ekstensi) digunakan untuk peternakan.
Para pekerja terikat kepada hacienda karena hutang atau karena kekurangan tanah. Bentuk
ikatan dapat berbeda-beda, akan tetapi tendensinya adalah untuk mendapatkan tenaga murah.
1arak sosial dan budaya antara -patron- dan para pekerjaBpetaninya sangat besar, begitu juga
dalam hal penghasilan.
Schoorl "#$%#, 9#%( menjelaskan sebuah 'a3ienda di Peru, dimana para -yana3ona- "para
penyewa tanah( yang mempunyai ikatan dengan hacienda, mempunyai kewajiban sebagai berikut
4
#. Bekerja #&D hari untuk tanah yang disewa*
9. Melakukan kerja tambahan tanpa upah, seperti tugas jaga, tugas di dalam rumah atau di
kandang, mengurusi kayu bakar, babi dan sebagainya.
'. Membayar untuk penggunaan padang rumput berupa penyerahan sebagian dari tambahan
jumlah ternak setahun*
+. /enda yang dikenakan oleh sang -patron- karena pelanggaran peraturan-peraturan yang
dibuatnya.
Selain itu, anak-anak penyewa tanah sering pula harus melakukan pekerjaan ditempat patron.
Bagi petani-petani yang tidak langsung hidup di atas hacienda, dalam banyak hal juga
tergantung kepada hacienda, yang disebabkan oleh kedudukan monopoli hacienda dalam hal
transport, penjualan barang-barang konsumsi, pemberian kredit, pemberian pekerjaan dan lain
sebagainya. /ibanyak negara ;merika !atin ketergantungan petani "si peasant(, kepada sang
-patron- sepanjang sejarah selalu ada dan menjadi lebih besar. Satu-satunya jalan keluar dari
kedudukan sosial yang rendah biasanya dengan cara pindah kekota. ;kan tetapi hal itu belum
tentu memberikan harapan lebih baik.
B.+. Situasi di India dan Pa"istan
Sejak penjajahan pemerintahan 8nggris di daerah ini "8ndia dan Pakistan( telah berkembang
suatu polarisasi yang luar biasa mengenai hak milik tanah. 2iri dari daerah tersebut adalah bahwa
pemilikan tanah yang luas tidak mengakibatkan adanya usaha tani yang besar-besar, tetapi
seolah-olah membentuk suatu superstruktur di atas sejumlah besar usaha kecil-kecil yang
terpecah-pecah dan diusahakan oleh penyewa tanah.
Ketika company 8nggris pada akhir abad #%, kemudian pemerintah 8nggris pada abad #$
memegang pemerintahan di daerah-daerah 8ndia semakin luas, timbullah pertanyaan apakah
harus diadakan pajak tanah atau sewa tanah. Bila dilakukan pajak tanah berarti akan ada pemilik
tanah yang dapat ditunjuk dan harus membayar pajak. >etapi bila dilakukan sewa tanah berarti
pemerintahlah pemiliknya atau yang memiliki tanah, artinya pemerintahlah yang menyewakan
tanah kepada petani.
Persoalan ini bersumber pada peraturan-peraturan hukum 5ropa, yang tidak mengindahkan
ketentuan-ketentuan hukum di /esa 8ndia dan Pakistan dan hubungan antara desa dan raja.
5konomi desa tidak berdasarkan pemasaran. Menurut ?eale, ekonomi itu lebih tepat dikatakan
mempunyai ciri timbal jasa dan redistribusi. /esa di 8ndia dan Pakistan tersusun atas sejumah
keluarga besar "-(oint -a!i&ies-( yang bersama-sama merupakan sebuah satuan sosial dan
politik. >erdapat hirarki yang jelas didasarkan atas sistem kasta. Pada galibnya "laJim atau
umumnya( pembagian kasta juga berarti pembagian pekerjaan. <olongan-golongan kasta di desa
saling tukar-menukar jasa, mempunyai hubungan timbal jasa. Sistem ini disebut -siste!
(a(!ani-. 6asil panen dibagi menurut cara pembagian yang tetap. Sebagian "biasanya #B'( untuk
&H
Zakaria
raja dan bagian-bagian tertentu diberikan kepada kasta-kasta rendahan yang memberikan jasa-
jasanya.
/alam sistem ini tidaklah penting siapa yang memiliki tanah dan berhak untuk
memperdagangkannya. >anah tidak dijual. >anah hanya mempunyai arti bagi seorang raja kalau
ada petani, ada desa-desa yang mau menempati tanahnya, yang mau mempersembahkan upeti
dan bila perlu memberikan jasa-jasa mereka kepadanya. Kepala desa peranannya sebagai
perantara antara desa dan raja. ;da kemungkinan upeti atau pajak itu tidak harus dibayar dengan
bahan mentah, akan tetapi dengan uang. /alam hal yang demikian kepala desalah yang
mengurus penjualan dan pembayarannya. 8ni berarti petani 8ndia dan Pakistan bukan peserta
penuh dalam proses perdagangan dan tanah tidak dipandang sebagai barang dagangan. /alam hal
ini kepala desalah yang bertugas menghimpun tenaga dan kapital "ternak dan bajak(. 8a harus
memberi perlindungan dan jaminan kepada para petani. Beals menunjukkan, satu abad sesudah
ditaklukkan oleh orang 8nggris, di 8ndia dan Pakistan masih ada tanah yang cukup untuk petani.
Persoalan hak milik tidak menjadi sesuatu yang penting.
Setelah tahun #H$' dimana orang 8nggris mulai menarik pajak, maka terbentuklah
semacam golongan tuan tanah "-Ha!indari-(. /alam perkembangannya daerah-daerah 8ndia
yang lain, seperti di Bombay dan Madras, kemudian di 8ndia >imur laut, dan daerah Barat laut
orang 8nggris mengganti sistem dari siste! Ha!indari menjadi "-siste! ryot>ari-( yaitu
petani. /alam sistem ini pajak langsung ditarik dari petani yang menggarap tanah dengan
harapan hasilnya dari pedesaan akan lebih besar untuk keperluan kegiatan pemerintah. Peraturan
tersebut beserta gejala-gejala lain, menghasilkan struktur agraria, yaitu sistem tuan tanah
"Jamindari( sebagai struktur yang berada di atas usaha petani kecil-kecil yang terpecah belah.
/alam sistem Jamindari maupun ryotwari hak milik pribadi atas tanah diakui, sehingga
orang dapat !e&a"u"an (ua& )e&i tana' Ha!indari, sedangkan tana' ryot>ari dapat
dise>a"an* di(ua&* digadai"an dan 'a" gunanya dipinda'tangan"an. Banyak diantara
Jamindari asli tidak mampu mengumpulkan pajak yang lebih tinggi "menurut ukuran tradisional(
terpaksa menjual hak miliknya kepada pedagang-pedagang yang kurang jujur atau spekulan,
yang pada umumnya mereka itu "pedagang atau spekulan( adalah orang kota. >uan tanah baru
hanya mementingkan persoalan bagaimana caranya memeras sebanyak mungkin dari tanahnya.
Sering mereka menguasakan pengumpulan pajak kepada perantara-perantara lagi yang telah
membayar hak pengumpulan pajak dengan harga yang tinggi.
/alam sistem ryotwari kedudukan petani tidak lebih baik. Pajaka tetap tinggi, hal ini
menyebakan tanah-tanah pedesaan mendapat beban hutang. Petani terpaksa membayar tepat pada
waktunya, meskipun panennya tidak baik. Bila hal tersebut terjadi petani terpaksa meminjam
untuk membayar kewajibannya tepat waktu. /engan demikian petani jatuh dalam cengkraman
pedagang tengkulak. Pinjaman dengan bunga yang tinggi membuat petani menjadi penghutang
abadi "tak pernah lunas(.
B.,. Situasi Pertanian Ladang di Asia* A-ri"a* dan A!eri"a
/aerah-daerah yang luas di dunia ketiga sampai sekarang ini masih berlangsung, terdapat
ekosistem kedua yang disebut oleh <eertJ sebagai pertanian ladang "-s'i-ting 3u&ti:ation-(,
yang menggunakan tanah pertanian yang berpindah-pindah. Bentuk pertanian itu merupakan
bagian dari bentuk masyarakat yang tidak begitu kompleks, dimana para petaninya masih buta
huru). >entang sistem pertanian yang demikian sering dikemukakan ciri negati)nya. <ourou
mengemukakan empat ciri negati) dari pertanian ladang, yaitu sebagai berikut 4
#. Sistem tersebut dipergunakan di tanah tropik yang sangat miskin*
9. Sistem tersebut merupakan teknik pertanian yang sangat sederhana, yang tidak menggunakan
alat kecuali kapak.*
'. Sistem tersebut merupakan ciri daerah yang sangat jarang penduduknya*
+. Sistem tersebut menunjukkan tara) konsumsinya rendah.
/. Pe!)angunan Agraria
Sejumlah negara dimana pemerintahnya berusaha menciptakan pembangunan dibidang
agraria. ;da usaha untuk mendekati persoalan dengan mmperhatikan hampir semua )aktor yang
disebutkan dalam model terdahulu. Berikut ini akan ditelaah lebih lanjut arti dari macam-macam
)aktor yang terdapat pada model pembangunan agraria yang telah disusun.
&%
Zakaria
/.1. Peru)a'an4peru)a'an Stru"tura& ?-a"tor -@
>elah diketahui bahwa dibanyak negara ;sia dan ;merika !atin struktur agraria yang
berhubungan dengan 'a" !i&i" tana' dan 'a" guna tana' !erupa"an sa&a' satu
peng'a&ang yang dianggap penting untu" per"e!)angan agraria. Pada waktu 8ndia
merdeka, kekuasaan jatuh ke tangan elit intelek, karena merekalah pimpinan perjuangan
kemerdekaan. Para elit tersebut orientasinya sosialis. Salah satu tujuan mereka adalah perubahan
agraria. >ujuan dari perubahan-perubahan agraria sudah ditetaapkan sebelum kemerdekaan.
>ujuan akhir adalah menignkatkan tara) hidup massa. Antuk keperluan tersebut struktur agraria
harus dirombak secara radikal. /alam hal ini yang menjadi tujuan pokok adalah mengembalikan
tanah kepada penggarap tanah. Perubahan-perubahan itu harus diatur oleh undang-undang dari
negara-negara bagian.
Berikut ini dapat dilihat ketetapan penting dalam perundang-undangan agraria pada negara
bagian, yaitu 4
#. Sistem Jamindari dihapus. Milik tuan tanah yang diperoleh karena sistem Jamindari dapat
disita dengan pergantian kerugian. ?egara dapat menjual tanah tersebut kepada para penyewa
di Jamindari.
9. Pemilik mempunyai hak untuk mengerjakan sebagian dari tanah tersebut, kalau hal itu
dikerjakan sendiri. Penyewa tanah mendapat hak untuk membeli tanah yang mereka sewa
dengan harga tertentu, dalam jangka watu , tahun sesudah permohonannya.
'. 1angka waktu sewa ditetapkan paling sedikit , I #D tahun dan sesudahnya harus dapat
diperpanjang oleh penyewa.
+. 6arga sewa tidak boleh "begitu saja( melebihi O sampai #B, hasil panen.
/.+. Stru"tur Sosia& Intern Masyara"at Agraria ?-a"tor e@
Masyarakat agraria pada negara-negara berkembang sangat berbeda-beda strukturnya dan
kebudayaannya sangat berlainan. Kasus di 8ndia untuk membangun agraria usaha yang dilakukan
oleh pemerintah adalah dengan menggunakan apa yang disebut dengan -3o!!unity4
de:e&op!ent-. Melalui pendekatan itulah masyarakat desa dikembangkan dan sekaligus
meningkatkan produksi agrarian. Pendekatan secara community-de:elopment menggunakan
sejumlah anasir, pendekatan masyarakat secara keseluruhan* pengembangan semua aspek
kehidupan masyarakat* pengintegrasian masyarakat desa ke dalam kehidupan nasional*
partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan nasional. /engan demikian community-
de:elopment langsung menyintuh sistem kebudayaan di desa-desa, namun di sini hanya dibahas
mengenai aspek strukturnya saja.
Pelaksanaan community-de:elopment di 8ndia, masyarakat desanya diidealisir. Pemikiran-
pemikiran tentang desa sangat ditekankan mengenai kesatuan desa. /alam prakteknya, pekerja di
:i&&age4&e:e&* yaitu pegawai organisasi community-de:elopment di tingkat desa berhadapan
dengan pertentangan-pertentangan intern di dalam masyarakat desa.
Pertama, peranan pembagian kasta masih sangat penting. Pembagian kasata sebagian besar
sama dengan pembagian kelas masyarakat. Kasta tinggi biasanya terdiri atas keluarga-keluarga
yang memiliki sebagian besar tanah desa, dengan demikian sangat berkuasa. Kasta-kasta pemberi
jasa dan bekas paria sangat tergantung kepada kasta-kasta yang lebih tinggi. Kasta-kasta tinggi
adalah kasta yang memiliki tanah, mereka sangat berkepentingan dan tergantung, hal itu mereka
lestarikan.
Kedua, perbedaan-perbedaan antar kelompok yang banyak terdapat di desa-desa, yang
disebut go&ongan4go&ongan 'orisonta& "kasta atau kelas(, juga ada yang disebut kelompok-
kelompok :ertikal, yaitu kelompok-kelompok atau pihak-pihak yang mengutamakan kepentingan
dan pendapat sendiri "-a3tions(. Bisa terjadi dimana kegiatan pihak-pihak tersebut hanya terbatas
di dalam satu golongan horisontal. ?amun demikian ada kalanya di desa-desa kelompok-
kelompok yang batas-batasnya menerjang "menembus( batas-batas golongan horisontal.
.ang sering melakukan penembusan batas adalah kasta atasan dalam rangka perebutan
pemimpin. Persaingan dalam merebut pemimpin kasta atasan berusaha mendapat dukungan kasta
rendahan dan bekas -out3ast- bagi dirinya masing-masing. 8ni artinya kasta rendahan dan bekas
-outcast- mendapat kesempatan untuk memperkuat posisinya terhadap kasta atasan.
Para pekerja pembangunan tidak dapat bertolak dari khayalan tentang keserasian
masyarakat desa, tetapi harus mengenal segala aspek struktursosial agar pembangunan itu dapat
&$
Zakaria
diterima dan dilaksanakan secara baik. >aktik apa yang harus digunakan oleh pekerja
pembangunan, tergantung pada si)at pekerjaan itu sendiri dan pada struktur sosial
masyarakatnya. /engan menyebut aspek-aspek di atas struktur masyarakat desa belum semuanya
dibicarakan. Misalnya yang belum disinggung adalah arti keluarga besar "(oint4-a!i&y(,
kedudukan wanita, kepemimpinan dan sebagainya untuk pembangunan.
/.,. Siste! Budaya ?-a"tor d@
/alam pekerjaan community-de:elopment orang bertolak dari gagasan, bahwa dasar yang
digunakan haruslah kebutuhan yang dirasakan "-e&t4needs( oleh penduduk desa. Pekerja
pembangunan tugasnya menyadarkan masyarakat atas kebutuhan mereka sendiri, dan
menyampaikan hal tersebut kepada pemerintah. Secara implisit terdapat anggapan bahwa
penduduk membutuhkan semua lembaga dengan metode dan tekniknya yang serba baru, yang
disediakan oleh pemerintah bagi rakyat "masyarakat(. Bahayanya adalah bahwa orang tidak
melihat kemungkinan adanya kebutuhan-kebutuhan lain.
Kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh penduduk adalah ungkapan sistem budaya
penduduk. Sistem tersebut adalah keseluruhan nilai-nilai, norma, sikap, harapan-harapan dan
tujuan, termasuk di dalamnya pandangan dunia dan ideologi masyarakat pedesaan di 8ndia yang
begitu besar perbedaannya. /alam hal ini ada hubungan erat antara struktur sosial dan sistem
budaya. Antuk kegiatan pembangunan penting sekali mengenal kebudayaan sekaligus dengan
struktur sosialnya.
Gin"in mengatakan, bahwa dibanyak negara sedang berkembang suasananya tidak cocok
untuk menabung dan untuk mengadakan in:estasi produkti). Berhemat dan menabung itu tidak
terpuji, tetapi tercela, bertentangan dengan si)at-si)at baik seperti ramah-tamah, dermawan,
upacara-upacara adat, dan tidak menyembunyikan kekayaan. ?ilai dan norma-norma tersebut
sering menjadi penghalang bagi orang-orang tertentu untuk mengadakan kegiatan yang dapat
menambah kesejahteraan mereka.
/ube melakukan e:aluasi mengenai pekerjaan community-de:elopment di 8ndia, 8a
menceritakan bahwa pendapatan ekstra itu sering digunakan untuk membuat tempat kediaman
yang megah, untuk membayar mahar yang sangat tinggi, untuk membeli emas dan perak, dan
tidak untuk mengadakan in:estasi yang produkti). Kata /ube usaha community-de:elopment
yang menganjurkan masyarakat untuk menabung dan in:estasi kurang mendapat perhatian 8ni
merupakan masalah yang berkaitan dengan perlunya mengubah cita-cita, nilai, dan norma. ?ilai-
nilai tersebut sangat erat hubungannya dengan anasir -t'e i!age o- t'e &i!ited goods-, dimana
menurut =oster terdapat dalam kebudayaan petani.
Sering kasta atau golongan rendahan itu bukan tidak mempunyai penghargaan terhadap
kerja kasar. Seperti diceritakan oleh Kusum ?air, seorang petani kaya dengan luas tanah HD are,
ia mengerjakan sendiri tanahnya sesuai dengan tradisi kastanya, tetapi putra-putra dan cucu-
cucunya tidak akan melanjutkan pekerjaan petani yang dilakukan oleh bapak atau kakeknya,
karena mereka telah mendapat pendidikan.
Kenaikan kedudukan sosial itu disertai dengan penerimaan suatu pola penilaian dan pola
tata kelakuan baru. /engan demikian yang menjadi masalah dalam pembangunan agraria adalah
mereka yang telah berpendidikan dan memperoleh penghasilan tertentu cendrung untuk tidak
meneruskan usaha ekonomi ialah, bahwa kalau pola penilaian seperti itu dominan, maka orang
tidak begitu tertarik kepada kegiatan ekonomi, khususnya apabila diperlukan kerja kasar.
C.4. Pendidi"an* In-or!asi dan Ko!uni"asi ?-a"tor '@
/alam hubungan dengan gerakn tani telah dikmukakan, betapa pentinnya )aktor ' dalam
model gambar #. =aktor tersebut dapat dibagi-bagi dalam komponen-komponennya yang
berbeda-beda, akan tetapi anasir-anasir tersebut satu sama lain sangat erat hubungannya. Melalui
pendidi"an sistem pengetahuan, pandangan dunia dan sistem nilai mengalami perubahan,
mungkin dengan mendapat tambahan anasir-anasir baru. Melalui pendidikan kaum tani dapat
disadarkan akan keadaan mereka sendiri dan pada kemungkinan-kemungkinan untuk
memperbaikinya. Melalui pendidikan juga kemampuan mereka untuk menerima in)ormasi, yang
dapat membawa perubahan-perubahanmenjadi semakin besar.
/alam pembahasan yang lain, telah diketahui, bahwa pendidi"an tidak selalu atau tidak
seluruhnya menguntungkan untuk perkembangan agraria. 8ni tergantung kepada nilai-nilai dan
gamaran-gambaran yang ditimbulkannya. Freire menganjurkan agar memperhatikan aspek
HD
Zakaria
pendidikan. 8a mengatakan -dalam melaksanakan pendidikan, suatu kegiatan kebudayaan tidak
mungkin netral-. Misalnya dalam situasi ;merika !atin, pelaksanaan pendidikan merupakan
suatu sarana penindasa atau pembebasan. Pendidikan sebagai suatu kegiatan kebudayaan untuk
membebaskan juga merupakan suatu proses timbal balik, yaitu suatu proses dimana sang guru
dan si murid bersama-sama belajar dan bersama-sama mengubah dunia dan membuatnya lebih
manusiawi. /i sini jelas, bahwa dalam pemikiran mengenai pendidikan sejati itu bukanlah
merupakan sesuatu yang dapat dipaksakan dari luar, yang dinamakan suatu sistem budaya yang
asing sama sekali, atau hanya bertujuan untuk memantaapkan suatu situasi sosio-politik tertentu.
Pendidi"an !enurut Freire kecuali untuk menambah pengetahuan, juga untuk
menyadarkan kaum tani akan situasi kehidupannya dan posisi yang ditempatinya, serta
kemungkinan-kemungkinan untuk merubahnya. Penyadaran itu juga dapat dilakukan melalui
penyuluhan yang khas tentang peningkatan pertanian dengan menerapkan metoda dan teknik
baru, terutama harus berdasarkan cara berpikir yang telah berubah. 8ni berlaku untuk berbagai
aspek pembangunan masyarakat desa, misalnya tentang pemeliharaan kesehatan.
Antuk mengintegrasikan masyarakat pedesaan ke dalam masyarakat regional, nasional, dan
internasional yang penting adalah memasukkannya ke dalam jaringan "o!uni"asi !edia
!assa. Melalui jaringan komunikasi seperti itu in)ormasi dapat disampaikan kepada dan
diterima oleh masyarakat yang lebih luas. 8ni juga memberikan kemungkinan untuk
membangkitkan kesadaran dan memberi pengertian seperti dikemukakan di atas, dalam
hubungan dengan pendidikan. /alam rangka inin adalah sangat penting, bahwa media masa itu
menyesuaikan diri dengan keadaan lokal dan regional.
Antuk mengetahui dan menyelidiki, bagaimana pemimpin-pemimpin setempat atau
-opinion-leaders- di dalam masyarakat desa meneruskan pewartaan kepada angota-anggota lain
di dalam masyarakatnya, maka sangat perlu dan mutlak meman)aatkan media massa. Mereka
itulah yang lebih banyak dan lebih baik menggunakan media massa untuk mendapatkan
in)ormasi. Mengikutsertakan penduduk secara akti) di dalam pertukaran in)ormasi dapat
mempunyai arti yang penting untuk pembangunan.
S3'oor& mengatakan, bahwa pendidikan, in)ormasi dan komunikasi, dijadikan satu dalam
paragra) ini, semuanya tidak dapat diabaikan, merupakan )aktor yang mutlak "diperlukan( untuk
pembangunan sosial dan ekonomi, khususnya pembangunan agraria di pedesaan. =aktor ini
mempunyai pengaruh langsung atas sistem sosio-kultural desa ")aktor d dan e(. /engan
demikian juga berpengaruh langsung atas diterimanya gagasan baru, yaitu mengenai metoda dan
teknik pertanian dan atas perubahan-perubahan di bidang-bidang kehidupan yang lain.
/.6. In-rastru"tur Agraria yang /o3o" ?-a"tor i@
6asil studi di <ujarat Selatan "8ndia(, menunjukkan bahwa tanpa adanya kesempatan untuk
mendapatkan kredit secara murah dan gampang, perubahan agraria tidak sepenuhnya mencapai
sasaran yang dimaksud. Para petani jatuh lagi ketangan tuan tanah yang lama. Mereka tetap
menjadi sumber pinjaman uang dan tengkulak hasil panen dan dengan demikian dapat main
begitu rupa, sehingga dapat mengaet sebagian besar dari hasil panen. Kredit yang gampang itu
termasuk in)rastruktur agraria yang baik.
Sangat diperlukan perlindungan yang baik bagi petani terhadap praktek tengkulak. Struktur
pasaran yang baik, dengan perhubungan-perhubungan yang diperlukan, sudah dapat meniadakan
serentetan perantara. /iperlukan koperasi-koperasi untuk penjualan hasil produk agar dapat
menjamin harga yang lebih baik. Bahayanya koperasi adalah, bahwa bentuk organisasi yang baru
kurang dimengerti oleh petani, dimana tidak cukup ahli untuk memimpinnya, dan kurangnya
kontrol dari luar maupun dari dalam terhadap pelaksanaannya. Koperasi-koperasi yang sukses di
Mesir yang diceritakan oleh /oreen 3arriner, sebagian besar dipimpin oleh ahli-ahli yang
diangkat -pemerintah-. Selain itu juga diperlukan bimbingan yang intensi) oleh pegawai-
pegawai pemerintah yang ahli dan jujur.
/ibanyak negara sedang berkembang pasaran kurang mendapat perlindungan, sehingga
pasaran hasil produksi sangat naik turun, dan sering dibawah harga. ;pabila penghasilan petani
terlalu rendah, tidak dapat diharapkan , bahwa metoda dan teknik baru untuk meningkatkan
produksi akan mendapat sambutan baik.
Penggunaan teknik dan bibit baru sering harus disertai peraturan-peraturan yang kompleks.
Misalnya kalau teknik baru menggunakan pupuk atau bibit baru diharapkan dapat membawa
H#
Zakaria
hasil yang dikehendaki. Sekedar catatan tentang )aktor i seperti model pada gambar #, dimana
sangat diperlukan untuk pembangunan agraria. Pembahasan lebih luas menyangkut masalah-
masalah yang khas bersi)at ekonomik, meskipun mengandung aspek-aspek sosiologik yang
penting.
/.8. Penerapan Gagasan4Gagasan Baru ?-a"tor g@
Penerimaan gagasan-gagasan baru dapat diliat sebagai suatu proses pengambilan keputusan
secara bertahap sampai kepada suatu ketetapan untuk menerima atau menolak sesuatu yang baru.
Pengetahuan tentang adanya tahap-tahap itu dapat diman)aatkan dalam kebijaksanaan untuk
menyebarkan gagasan-gagasan baru. .ang dapat dimasukkan ke dalam tahap-tahap itu adalah 4
#. >ahap penyadaran. Seorang oknum berkenalan dengan sesuatu yang baru tanpa segera
mendapat in)ormasi yang lengkap untuk dapat mengambil keputusan. Pada tahap ini media
massa dapat memegang peranan penting. Media massa dapat mengarahkan perhatian kepada
gagasan dan kemungkinan-kemungkinan baru dan merangsang untuk bertanya serta mencari
in)ormasi lebih lanjut.
9. >ahap perhatian. /alam tahap ini perkenalan disusul oleh perhatian lebih besar untuk hal-hal
yang baru, mengakibatkan ia berusaha mendapatkan in)ormasi lebih banyak. Bagaimana ia
memandang dan menempatkan hal yang baru tergantung pada kebudayaan pribadinya serta
bagaimana dan dimana ia mencari in)ormasi, serta kepada posisi sosialnya. 7rang yang
mempunyai saluran in)ormasi di luar masyarakatnya sendiri, yaitu orang yang mempunyai
orientasi -kosmopolitik-, biasanya lebih cepat dan lebih mudah dapat memperoleh in)ormasi
lebih banyak daripada yang berorientasi lokal. Menurut si)at dari sesuatu yang baru, para
pegawai penerangan atau agen-agen penjual* artinya semua motor perubahan dari luar dapat
memainkan peranan penting.
'. >ahap e:aluasi. >ahap ini juga disebut -!enta& tria& stage- dimana orang seolah-olah
mengadakan percobaan, tetapi hanya di dalam pikirannya saja. 7rang yang tertarik mencoba-
coba dalam pikirannya untuk menempatkan yang baru di dalam konteks sosio-kultural,
dimana yang baru itu harus digunakan. ;pa untung ruginya 0 /apatkah disesuaikan dengan
nilai-nilai dan norma-norma yang ada 0 ;dakah kemungkinan timbulnya tantangan sosial 0
/alam tahap ini pengalaman-pengalaman orang lain sangat penting. Para -motor perubahan-
dapat memberitahukan pengalaman mereka. >etapi bagi mereka yang orientasinya lebih
lokal, yang penting adalah bagaimana pendapat -opinion-leaders- yang bersangkutan tentang
hal yang baru. Bagaimanapun juga dalam tahap in)ormasi pribadi yang dapat dipercaya
sangat penting.
+. >ahap eksperimen. Berdasarkan kemungkinan, orang pada mulanya akan mencoba sesuatu
yang baru secara kecil-kecilan, biasanya orang akan menggunakan atau menerapkannya
secara terbatas atau sebagai percobaan. 8ni lah kesimpulannya setelah melakukan e:aluasi. /i
samping itu hasil percobaan menjadi penting sekali untuk keputusan terakhir. 6asil
percobaan itu belum tentu dita)sirkan secara betul. 2ara penerapannya dalam percobaan
mungkin salah. /alam hal ini percobaan yang diberikan oleh para -motor perubahan- atau
pertukaran pikiran dengan orang-orang lain yang pernah dilaksanakan, mempunyai pengaruh
dan menentukan.
,. .ang terakhir adalah tahap penerimaan atau penolakan. /alam tahap ini semua data yang
diperoleh dipertimbangkan dan akhirnya diambillah suatu keputusan. Penerimaan berarti
memasukkan anasir baru ke dalam pola hidup sendiri. 8tu berarti penyesuaian yang baru
kepada kebudayaan yang ada.Kadang-kadanganasir baru itu dapat berjalan tanpa banyak
ikatan dengan yang lama. 6al itu dapat menandai permulaan diterimanya suatu kompleks
lengkap dari anasir-anasir baru.
;pakah anasir baru itu akan diterima atau tidak, hal itu sangat tergantung kepada kwalitas
dan si)at-si)atnya. /alam hal yang baru ini ada aspek-aspek khusus yang merupakan ciri-ciri
yang berpengaruh atas pertimbangan-pertimbangan orang yang menerimanya. Sudah jelas aspek-
aspek itu tidak selalu diketahui dengan sadar.
/.9. Per)andingan Manusia dengan Tana' ?-a"tor a@
Penggunaan cara baru yang harus menghasilkan peningkatan produksi, akan tergantung
kepada adanya kecukupan tanah pertanian per penggarap. ;pabila tanah pertanian itu
pembagiannya adil ")aktor )( dan orang mampu ")aktor h dan i( serta mau ")aktor d dan e(
H9
Zakaria
menggunakan metoda dan teknik baru, luas tanah yang tersedia per penggarap dapat merupakan
rintangan. Khususnya mekanisasi pertanian yang meningkatkan produksi per indi:idu dan
dengan demikian memberi kemungkinan untuk lebih banyak mengadakan kegiatan di luar
pertanian. Penerapannya baru dapat berarti apabila tanah yang tersedia per penggarap lebih luas
daripada yang biasanya terdapat di dalam situasi tradisional. >anah yang dapat digarap per orang
dengan teknik pramodern tidak begitu luas. /engan sendirinya dalam usaha kecil-kecilan dapat
diadakan pembaharuan, seperti bibit baru, metoda baru, penggunaan pupuk buatan dan
sebagainya. >etapi produksi per indi:idu sangat terbatas.
Perluasan tanah pertanian per penggarap di beberapa negara masih dapat diadakan, seperti
di ;merika !atin dengan mengadakan pembagian tanah yang lebih adil dapat diciptakan usaha
tani yang besarnya lebih sehat. Pada beberapa negara lain areal tanah dapat ditambah dengan
jalan membuka tanah atau dengan membangun irigasi. 8rigasi dapat berarti , bahwa tanah yang
ada sekarang, dapat digunakan dua atau tiga kali setahun, sedangkan pada masa yang lama "lalu(
hanya sekali saja se tahun. ;kan tetapi pada suatu saat perluasan areal pertanian sampak pada
batas maksimumnya. Selanjutnya perluasan usaha tani itu hanya dapat dicapai dengan
mengurangi jumlah penggarap tanah. 6al itu hanya dapat dicapai dengan mengurangi
pertumbuhan penduduk ")aktor b( dan bersamaan dengan itu dengan menyalurkan petani ke
sektor-sektor produksi lain, khususnya ke industri ")aktor c(.
/.;. Industria&isasi dan Ur)anisasi ?-a"tor 3@
Pada dasarnya pengurangan jumlah penggarap tanah, tergantung pada pertambahan
lapangan kerja di sektor-sektor non pertanian, khususnya bidang industri, yang bertalian dengan
urbanisasi. Salah satu masalah besar pada negara-negara sedang berkembang adalah bahwa
perkembangan industri kalah cepat dengan pertambahan penduduk.
/.<. Kepadatan dan Perta!)a'an Pendudu" ?-a"tor )@
Masalah kependudukan dalam hubungan ini hanya dibicarakan secara terbatas. <ejala-
gejala pada negara sedang berkembang tampak pertambahan penduduknya sangat besar "tinggi
9-'N bahkan sampai +N pertahun(. Pertambahan penduduk itu lebih tinggi daripada negara-
negara maju. /alam hal ini juga kelihatan adanya perbedaan yang jelas antara negara yang sudah
maju dan yang sedang berkembang mengenai keadaan penduduk pada waktu permulaan
pembangunannya. >rans)ormasi yang dilakukan pada abad #$ dimana pengetahuan kedokteran
belum berkembang atau maju seperti sekarang. Pada masa itu angka kematian masih tinggi,
industri yang sedang tumbuh dapat menyerap pertambahan penduduk, begitu juga disektor
pertanian. /i samping itu angka-angka kelahiran tidak begitu tinggi seperti sekarang pada
negara-negara sedang berkembang.
Pertumbuhan penduduk seperti itu pada umumnya merupakan masalah besar dalam
perkembangan ekonomi dan sosial sesuatu negara. Bagi negara maju hal itu sudah merupakan
masalah, lebih-lebih bagi negara sedang berkembang. Kapital yang sudah tidak banyak harus
terutama ditanam dalam yang disebut in:estasi demogra)ik4 rumah, sekolah, rumah sakit dan
setgerusnya, dimana hanya berguna untuk keperluan penduduk yang makin banyak dan belum
membawa perkembangan.8ni berarti, bahwa kapital untuk memperbaiki kebutuhan hidup menjadi
berkurang, khususnya untuk yang disebut in:estasi ekonomi, yang bertujuan menambah dan
memperbaiki produksi, baik di sektor industri maupun di sektor pertanian. ;kibatnya adalah,
bahwa disatu pihak jumlah pencari pekerjaan bertambah dengan cepat, sedangkan di pihak lain
jumlah pekerjaan menjadi makin lambat tumbuhnya. Antuk pertanian akibatnya adalah bahwa
pertumbuhan pertanian menjadi makin lambat. Misalnya* berkurangnya kapital untuk irigasi,
berkurang orang dari daerah pertanian yang dapat memperoleh pekerjaan disektor industri dan
sektor lain yang berkaitan dengan sektor pertanian. /alam keadaan seperti itu pertambahan
penduduk pedesaan harus ditampung di pedesaan dan di dalam pertanian.
Bagi negara-negara yangmasih mempunyai banyak tanah cadangan untuk keperluan
pertanian, masalah tersebut tidaak terasa begitu berat, seperti di daerah-daerah yang sudah padat
penduduknya, khususnya di ;sia, dimana masalah-masalah yang ada makin lama makin sukar
dipecahkan.8ni menimbulkan gejala erosi tanah pertanian karena pemakaian yang terlalu intensi)
atau gejala -in:olusi agraria- pada persawahan.
H'
Zakaria
Meskipun dibanyak negara ada rencana pemerintah untuk melaksanakan gagasan keluarga
berencana dengan metoda dan teknik-tekniknya, namun banyak negara masih belum mencapai
hasil yang memuaskan.
BAB IE
P2OUKSI
A. Pengertian
8stilah produksi diambil dari bahasa 8nggris, yaitu -production- diartikan sebagai proses
mengeluarkan hasil atau penghasilan. Selain itu istilah produksi dimaknai pula sebagai hasil dan
pembuatan.
/amsar "9DD$, &H(, mengatakan, -Pengertian produksi mencakup segala kegiatan, termasuk
prosesnya, yang dapat menciptakan hasil, penghasilan dan pembuatan-.
/engan demikian persoalan produksi meliputi banyak kegiatan seperti pabrik, petani, nelayan,
memasak, mendidik, dan sebagainya.
Kegiatan produksi adalah merupakan suatu produk. Produk itu mempunyai tiga
pengertian. Pertama, produk dide)inisikan sebagai -barang atau jasa yang dibuat ditambah
gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu-
Kedua, produk dide)inisikan sebagai -benda atau yang bersi)at kebendaan- seperti barang,
bahan, atau bangunan yang merupakan hasil konstruksi.
Ketiga, produk dide)inisikan sebagai -hasil atau hasil kerja-.
B. Pandangan Para A'&i Sosio&ogi
#. Menurut Kar& MarF, hanya manusialah, makhluk yang mampu melakukan kerja.
Melalui kerja itu lah manusia sebagai produsen. 6al ini dapat dikatakan bahwa kerja itu sendiri
dapat dikategorikan sebagai kebutuhan manusia. >etapi di dalam sistem kapitalis menurut MarM,
kerja itu bukan lagi merupakan suatu kebutuhan, tetapi sudah menjadi komoditas, karena tenaga
kerja dipertukarkan dengan benda abstrak yang terdapat dalam upah. /engan demikian sistem
upah kerja pada kapitalis telah memisahkan tenaga kerja dengan kebutuhan, sehingga kerja tidak
lagi menjadi tindak pemenuhan kebutuhan "konsumsi( tapi sekedar sarana untuk memenuhi
kebutuhan.

9. Menurut E!i&e ur"'ei!, perkembangan produksi dalam suatu masyarakat sangat
tergantung pada kondisi dan perkembangan masyarakatnya. Bila pembagian kerja dalam
masyarakat berkembang, maka muncullah berbagai macam produksi. Kata /urkheim, perubahan
terjadi dalam suatu masyarakat dimulai dengan adanya pertambahan penduduk disertai oleh
kepadatan moral, yaitu pertambahan penduduk disertai pertambahan komunikasi dan interaksi
antara para anggotanya. Konsekwensi nya muncul perjuangan hidup yang semakin tajam. Supaya
tidak terjadi kon)lik maka dilakukanlah pembagian kerja sehingga orang terspesialisasi.
'. Menurut MaF 1e)er, ada aspek tertentu dalam etika Protestan yang menjadi
peransang kuat untuk meningkatkan pertumbuhan sistem ekonomi kapitalis modern dalam
tahap-tahap pertumbuhannya. Kata 3eber, penganut Protestan percaya pada konsep
-predistinasi-, yaitu suatu gagasan dimana keselamatan abadi di akhirat atau masuk surganya
seseorang telah ditentukan oleh >uhan dan tidak dapat diubah oleh perbuatan baik atau buruk
manusia dalam kehidupannya di muka bumi.
7leh karena itu penganut Protestan berusaha untuk mencari tanda apakah termasuk orang yang
terpilih atau tidak untuk memperoleh suatu keselamatan abadi. Pemeluk Protesten percaya bahwa
kesuksesan dan kesejahteraan yang dihasilkan oleh pekerjaan adalah sebagai tanda dari
terpilihnya mereka untuk memperoleh keselamatan abadi. Pemikiran dan prilaku seperti itu
menempatkan pekerjaan sebagai suatu panggilan suci "beru) or calling(.
H+
Zakaria
Konsekuensi logis dari pemikiran dan prilaku tersebut menghasilkan moti:asi untuk setia
terhadap pekerjaan, berprestasi dalam pekerjaan, membatasi konsumsi, dan gaya hidup yang
rasional dan sistematis.
/. Fo"us Ka(ian Sosio&ogi
Mengacu pada pendapat yang telah dikemukakan oleh Karl MarM, 5mile /urkheim, dan
MaM 3eber, dapat ditarik kesimpulan bahwa -produksi merupakan proses yang diorganisasi atau
direkayasa secara sosial dimana barang dan jasa diciptakan-.
=enomena dan kenyataan yang menjadi )okus kajian sosiologi tentang produksi adalah
sebagai berikut 4
#. Kerja "ideologi, nilai, sikap, moti:asi dan kepuasan(.
9. =aktor produksi "tanah, tenaga kerja, teknologi, kapital, dan organisasi(.
'. Pembagian kerja.
+. 2ara-cara produksi.
,. 6ubungan-hubungan produksi.
&. Proses teknologis "instrumen, pengetahuan, jaringan operasi, dan kepemilikan(.
H. ;lienasi.
%. >eknologi dan kerja.
$. Pendidikan, teknologi, dan kerja.
. Persoa&an Produ"si
.1. Ni&ai Produ"si
Semua barang yang diproduksi memiliki dua nilai yang berbeda, yaitu ni&ai guna "use
value( dan ni&ai tu"ar "e"hange value(.
Ni&ai guna suatu barang adalah kebergunaan atau keuntungan yang diberikan oleh suatu barang
ketika ia digunakan. 2ontoh 4 nilai guna pakaian adalah man)aat bagi pemakainya untuk
melindungi atau keindahan.
?ilai tukar suatu barang adalah ketika barang itu ditukarkan dengan benda lain memiliki nilai.
2ontoh 4 jika seseorang sepakat memberikan 9, pasang pakain kepada seseorang sebagai
pengganti dari sebuah sepeda, maka nilai tukar sepeda itu adalah 9, pasang pakaian.
Menurut Sanderson "9DD', ##9(, -walaupun semua barang dalam sistem ekonomi
memiliki nilai guna dan nilai tukar, tetapi sistem ekonomi itu cendrung diorganisasikan, terutama
menurut salah satu dari dua jenis nilai tersebut.
Pada masyarakat pra-kapitalis perhatian produsen dalam memproduksi barang diarahkan untuk
nilai guna. ;rtinya barang-barang yang diproduksi agar dapat dikonsumsi, bukan untuk
dipertukarkan dengan barang yang lain. 6al itu disebut dengan sistem ekonomi produksi untuk
dipakai "prodution for use eonomy(. Berbeda dengan masyarakat kapitalis modern, dimana
produksi besar barang ditujukan untuk niai tukar. 6al tersebut dinamakan sistem ekonomi
produksi untuk ditukar atau dijual "production )or eMchange economy(.
.+. Produ"si a&a! Se(ara' U!at Manusia
Masyarakat dalam kontek produksi di kelompokkan dalam tiga klasi)ikasi, yaitu
masyarakat pra-kapitalis, masyarakat kapitalis, dan masyarakat pascakapitalis.
a. Produ"si pada Masyara"at Pra4"apita&is.
8stilah kapitalis secara etimologis berasal dari kata -capital- yang berasal dari kata !atin
-caput- yang artinya -kepala-. Pada abad #9 dan #' kata tersebut "caput( dimaksudkan dengan
dana, persediaan barang, sejumlah uang dan bungan uang pinjaman.
Menurut MaM 3eber, -kapitalis merupakan suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan kepada suatu
pasar dan dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran- "Berger, #$$D, 9#(.
Menurut Berger "#$$D, 9#( -kapitalis mengacu pada pemilik -kapital-(.
H,
Zakaria
/amsar "9DD$, H,( mengatakan -masyarakat pra-kapitalis adalah masyarakat dalam
melakukan kegiatan ekonomi tidak ditujukan untuk pasar dan tidak untuk menghasilkan laba
melalui pertukaran-.
Polanyi mengatakan sistem ekonomi dalam masyarakat pra-kapitalis "pra-industri( melekat
dalam institusi sosial, agama, dan politik. Kehidupan ekonomi pada masyarakat pra-kapitalis
diatur oleh resiprositas "timbal-balik(, redistribusi "pembagian kembali(, dan kerumahtanggan
"house holding(. Mekanisme pasar tidak boleh mendominasi kehidupan ekonomi, oleh sebab itu
permintaan dan penawaran bukan sebagai pembentuk harga, tetapi lebih kepada tradisi atau
otoritas politik.
Masyarakat pra-kapitalis terbagi dalam dua jenis.
Pertama, masyarakat yang belum tersentuh oleh re:olusi pertanian. Seperti kelompok kecil yang
hidup berpindah-pindah.
Kedua, masyarakat yang sudah tersentuh oleh re:olusi pertanian, merupakan masyarakat yang
hidup dari sistem sosial ekonomi pertanian. 2ontohnya masyarakat agraris.
). Produ"si pada Masyara"at Kapita&is
Masyarakat kapitalis adalah masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi ditujukan
untuk pasar dan untuk menghasilkan laba serta untuk mengakumulasi modal melalui pertukaran.
Masyarakat kapitalis dibangun di atas ekonomi pasar.
5konomi pasar adalah suatu sistem ekonomi yang dikontrol, diatur, dan diarahkan oleh pasar.
Pada masyarakat kapitalis produksi dikntrol oleh harga, karena keuntungan dari pihak yang
menjalankan produksi akan tergantung padanya "harga(.
Masyarakat kapitalis berhubungan dengan sistem -)ordisme-.
Menurut <eorge RitJer dan <oodman, -)ordisme merupakan gagasan, prinsip dan sistem
produksi massal modern-. Konsep tersebut dikembangkan oleh 6enry =ord, terutama melalui
penciptaan sistem perakitan mobil secara bergilir "assembly line(.
2iri dari )ordisme itu adalah 4
#( Produksi massal untuk produksi sejenis.
9( Penggunaan teknologi yang tidak )leksibel.
'( ;dopsi rutinitas kerja standar.
+( Peningkatan produksi:itas berasal dari ekonomi skala serta penghapusan skil, intensi)ikasi,
dan homogenitas kerja.
,( Pertumbuhan pasar bagi item produksi massal yang menimbulkan homogenisasi pola
konsumsi.
&( Meningkatnya pekerja massal dan serikat pekerja yang birokratis.
H( ?egosiasi serikat pekerja mengenai keseragaman upah berkaitan erat dengan keuntungan
dan produkti:itas.
%( Kenaikan permintaan atas kenaikan suplai produk yang diproduksi secara massal.
$( Pasar untuk produk dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi keynesian dan pasar untuk tenaga
kerja ditangani melalui persetujuan kolekti) yang diatur pemerintah.
#D( !embaga pendidikan umum menyediakan tenaga kerja massal yang diperlukan oleh
industri.
3. Produ"si pada Masyara"at Pas3a"apita&is
Masyarakat pascakapitalis adalah masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi
ditujukan untuk pasar dan untuk menghasilkan laba serta untuk mengakumulasi modal melalui
pertukaran. Masyarakat pascakapitalis dibangun di atas ekonomi pasar. 5konomi pasar adalah
suatu sistem ekonmi yang dikontrol, diatur, dan diarahkan oleh pasar. Pada masyarakat
pascakapitalis produksi dikontrol oleh harga, karena keuntungan dari pihak yang menjalankan
produksi akan tergantung padanya "harga(.
/alam hal ini tidak ada beda antara masyarakat kapitalis dengan masyarakat
pascakapitalis. Perbedaannya hanya pada landasan ekonomi industri yaitu pasca-)ordisme "post-
fordism(. Pasca )ordisme ini dimulai pada waktu terjadinya krisis minyak bumi tahun #$H'.
H&
Zakaria
2iri-ciri dari pasca )ordisme itu adalah 4
#( Minat terhadap produk massal menurun, minat terhadap produk khusus meningkat.
9( Produk yang lebih terspesialisasi memerlukan jangka waktu yang lebih pendek yang dapat
dihasilkan dalam sistem yang lebih kecil dan lebih produkti).
'( Produk yang lebih )leksibel menjadi menguntungkan dengan datangnya teknologi baru.
+( >eknologi baru memerlukan tenaga kerja yang selanjutnya mempunyai keterampilan yang
berbeda dan pendidikan yang lebih baik, lebih bertanggungjawab dan otonomi makin besar.
,( Produksi harus dikontrol melalui sistem yang lebih )leksibel.
&( Birokrasi yang sangat besar dan tidak )leksibel perlu diubah secara dramatis agar
beroperasi lebih lentur.
H( Serikat pekerja yang dibirokrasikan tidak lagi memadai untuk mewakili kepentingan
tenaga kerja baru yang sangat terdi)erensiasi.
%( Perundingan kolekti) yang terdesentralisasi menggantikan negosiasi yang tersentralisasi.
$( >enaga kerja menjadi semakin terdi)erensiasi dan memerlukan komoditas, gaya hidup, dan
saluran kultural yang makin terdi)erensiasi.
#D( Kekayaan negara yang tersentralisasi tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan rakyat yang
berbeda-beda dan diperlukan lembaga yang lebih terdi)erensiasi dan lebih )leksibel.
HH
Zakaria
BAB E
IST2IBUSI
A. Pengertian
Kata distribusi berasal dari bahasa 8nggris -distribution- yang berarti -penyaluran-.
/amsar "9DD$, $'( menjelaskan -distribusi sebagai alokasi nilai-nilai langka yang dikaitkan
dengan pertukaran sosial.
?ilai langka itu biasanya dihubungkan dengan tenaga kerja, kapital, tanah, teknologi, dan
organisasi sehingga barang dan jasa akhirnya menjadi bernilai langka.
/istribusi juga menunjuk suatu proses alokasi dari produksi barang dan jasa sampai ke tangan
konsumen atau proses konsumsi.
/engan demikian , distribusi merupakan proses yang mengantarai produksi barang dan jasa
dengan proses konsumsinya.
B. Pandangan Para A'&i Sosio&ogi
B.1. Pandangan Kar& MarF
Karl MarM menjelaskan tentang sirkulasi komoditi, dimana terdapat ' "tiga( tipe sirkulasi
komoditi yang dialami umat manusia sepanjang sejarah.
Pertama, sirkulasi komoditi tipe K I K, yaitu suatu komoditi ditukar langsung dengan komoditi
lainnya. Misal, seorang petani jagung menukarkan jagungnya dengan nelayan yang mempunyai
ikan. /alam tipe ini, para aktor melakukan interaksi sosial dan mereka dapat saling mengontrol
prilaku mereka. >ipe ini disebut juga dengan sistem -barter-.
Kedua, sirkulasi komoditi tipe K I A I K, yaitu komoditi dikon:ersikan ke dalam uang,
kemudian uang dikon:ersikan lagi ke dalam komoditi. Misalnya, nelayan menjual hasil
tangkapannya, kemudian uang hasil penjualannya digunakannya untuk membeli beras. /alam
tipe kedua ini, uang digunakan oleh aktor sebagai sarana kon:ersi. Pada tipe ini para aktor dapat
mengembangkan jaringan sosial diantara sesamanya secara spontan dan dapat saling mengontrol
prilaku diantara mereka. Kedua tipe sirkulasi komoditi tersebut "K-K dan K-A-K( hanya terdapat
dalam masyarakat pra-kapitalis.
Ketiga, sirkulasi komoditi tipe A I K I A, dimana uang digunakan untuk membeli komoditi,
kemudian komoditi dijual untuk memperoleh uang. /alam tipe ketiga ini uang merupakan
modal. >ipe ini berlaku dalam masyarakat kapitalis. Pada masyarakat kapitalis, uang telah
membuat komoditi dapat dipertukarkan tanpa kehadiran para aktor pada suatu tempat dan waktu
yang sama. /alam masyarakat kapitalis uang mempunyai peranan besar, segala sesuatu dapat
dibeli dengan uang, termasuk harkat martabatnya sebagai manusia. Konsekuensi logis dari
keadaan ini adalah dimana aktor merasa terasing terhadap diri dan dunia sosialnya.
B.+. Pandangan George Si!!e&
<eorge Simmel menjelaskan bentuk-bentuk umum dari uang dan nilai. /alam tesisnya
mengenai hubungan nilai dengan uang menjelaskan bahwa -orang membuat nilai dengan
menciptakan objek, memisahkan diri mereka sendiri terhadap objek yang diciptakan, kemudian
mencari jalan keluar terhadap jarak, rintangan, dan kesulitan yang muncul dari objek yang
diciptakannya-.
Menurut Simmel, nilai dari sesuatu berasal dari kemampuan orang menempatkan diri mereka
sendiri pada jarak yang tepat terhadap objek. >inggi rendahnya nilai itu tidak ditentukan oleh
jarak yang jauh atau jarak yang dekat, tetapi adalah tingkat kesulitan atau kemudahan aktor
H%
Zakaria
untuk terlibat dalam objek, atau kelangkaannya, atau kebutuhan untuk mengorbankan sesuatu
yang lain untuk mencapainya.
/alam realitas ekonomi, uang melayani untuk menciptakan jarak terhadap objek juga
memberikan sarana untuk mendapatkan jalan keluar.
Pada masyarakat modern, nilai uang melekat pada objek, objek tersebut memiliki jarak dengan
kita, dan kita tidak dapat memperolehnya tanpa uang dari milik kita sendiri.
/alam kontek distribusi uang memegang peranan penting. /engan demikian dapat dikatakan
hasil produksi merupakan obyek, sedangkan uang merupakan subjek pengganti orang yang akan
mendekatkan dengan objek. 5konomi uang menciptakan peningkatan perbudakan indi:idu dan
membuat ia menjadi terisolasi.
B.,. Pandangan MaF 1e)er
MaM 3eber mengatakan, -bahwa suatu pasar ada apabila terdapat kompetisi, seperti pada
tempat berdagang lokal, pekan raya, atau pertukaran- "/amsar, 9DD$, $%-$$(.
Menurut 3eber, -tindakan sosial di pasar bermula dari persaingan dan berakhir dengan
pertukaran-. 8a melihat terjadi perebutan atau kon)lik dalam pasar "market struggel(.
1adi dalam hal distribusi para subjek ada yang berkerja sama dan berkompromi untuk menguasai
objek dalam rangka mendapatkan keuntungan. Sebaliknya ada pula yang bersaing untuk
menguasai objek dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Kelompok yang berkerja sama atau yang bersaing sebenarnya mempunyai tujuan yang sama
terhadap objek, yaitu untuk menguasai objek "mendominasi(.
/. Fo"us Ka(ian Sosio&ogi
=enomena-)enomena distribusi banyak sekali terjadi dalam masyarakat, diantaranya
seperti yang dikemukakan di bawah ini 4
#( Redistribusi
9( Resiprositas
'( Pertukaran
+( Pasar "aktor, mekanisme, ruang dan waktu(.
,( >ransportasi.
&( Perdagangan.
H( Kewirausahaan.
%( Aang.
$( Perusahaan.
#D( Pemberian.
##( /istributor.
#9( /an lain-lain.
/.1. 7enis istri)usi
Sebelum suatu barang atau jasa yang diproduksi sampai kepada konsumen atau
dikonsumsi terdapat proses distribusi. /alam akti:itas ekonomi masyarakat dalam kontek
distribusi terdapat ' "tiga( jenis distribusi, yaitu resiprositas, redistribusi, dan pertukaran.
Penjelasannya lebih lanjut dapat disimak paparan berikut ini.
/.+. 2esiprositas
Resiprositi merupakan gerakan diantara kelompok-kelompok simetris yang saling
berhubungan. 6ubungan yang bersi)at simetris itu terjadi antara berbagai pihak yang memiliki
posisi dan peranan yang relati) sama dalam suatu proses pertukaran. Misalnya dalam masyarakat
Minangkabau tentang resiprositas yaitu -kabar baik berhimbauan, kabar jelek berhamburan-.
;rtinya untuk kabar yang baik orang diundang untuk datang, tetapi untuk kabar yang buruk
orang akan datang tanpa diminta.
Resiprositas itu dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu 4 -resiprositas sebanding "balaned
reiproity( dan reprositas umum "generali!ed reiproity(.
Resiprositas sebanding merupakan kewajiban membayar atau membalas kembali kepada
orang atau kelompok lain atas apa yang mereka berikan atau lakukan untuk nya secara setara.
Pelaksanaannya dilakukan secara langsung atau terjadwal. Resiprositas sebanding ini
H$
Zakaria
menekaknkan pada apa yang telah diterima pada masa lampau harus setara dengan apa yang
akan diberikan kepada orang atau kelompok yang telah memberi. 2ontohnya dalam pesta
perkawinan.
Sanderson mengatakan, Cdalam resiprositas sebanding ini setiap pihak melakukan interaksi
dengan mengharapkan pembalasan dan keuntungan timbalbalik. /alam kegiatan tersebut jarang
ada -eksploitasi- "/amsar, 9DD$, #DH(.
Resiprositas umum terdapat suatu kewajiban untuk memberi atau membantu orang lain
atau kelompok lain tanpa mengharapkan pengembalian, pembalasan, atau pembayaran yang
setara dan langsung. Pelaksanaannya tidak menggunakan kesepakatan terbuka atau langsung
antara pihak-pihak yang terlibat.
/.,. 2edistri)usi
Sahlin mende)inisikan Redistribusi sebagai -pooling-, perpindahan barang dan atau jasa
yang tersentralisasi, yang melibatkan proses pengumpulan kembali dari anggota-anggota suatu
kelompok melalui pusat, kemudian dibagikan kembali kepada anggota-anggota kelompok
tersebut- "/amsar, 9DD$, #DH(.
/amsar "9DD$, #DH( menyimpulkan, -redistribusi merupakan gerakan approsiasi kearah
pusat, kemudian dari pusat didistribusikan kembali. ;rtinya barang dan jasa dipungut dari
masyarakat kemudian dikembalikan kepada masyarakat. 6al itu banyak terdapat dalam
masyarakat tradisional, seperti -sekatenan di kraton-, -upacara adat di Minangkabau-, -makan
bersama setelah shalat id di Kenagarian Kuok-.
Pada masyarakat modern juga ditemukan redistribusi itu dalam bentuk pemungutan pajak,
)iskal, retribusi, dan sejenisnya yang dilakukan oleh negara atau pemerintah. Pungutan
tersebut dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk subsidi, bantuan, pelayanan publik, dan
lainnya.
Pada masyarakat modern redistribusi ternyata tidak hanya dilakukan oleh negara, tetapi juga
dilakukan oleh institusi ekonomi dan politik. Perusahaan besar melakukan redistribsi dalam
bentuk orporate soial responsibility "2SR(, ommunity development "2/(, )unding, dan
sebagainya. Selain itu , perseorangan juga dapat melakukan redistribusi dalam berbagai bentuk
)anding. 2ontoh, 6abibi center.
/.0. Pertu"aran
Pertukaran "eMchange( merupakan distribusi yang dilakukan atau terjadi melalui pasar.
8stilah pasar dibedakan dalam dua bentuk, yaitu pasar sebagai tempat "market place( dan pasar
itu sendiri "market(. Pasar sebagai tempat merupakan bentuk )isik dimana barang dan jasa di
bawa untuk dijual, dimana sipembeli bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkan.
Sanderson "9DD', #'#( mengatakan, -pasar sebagai tempat adalah tempat )isik yang terdapat
disejumlah tempat yang ditentukan oleh masyarakat. >etapi dalam masyarakat kapitalis modern,
tempat pasar adalah tersebar luas diseluruh masyarakat.
Pasar sebagai pasar itu sendiri merupakan suatu institusi sosial, yaitu suatu struktur sosial
yang memberikan tatanan siap pakai bagi pemecahan persoalan kebutuhan dasar kemanusiaan,
khusus kebutuhan deasar ekonomi dalam distribusi barang dan jasa. 7leh sebab itu, pasar dapat
dipandang sebagai serangkaian hubungan sosial yang terorganisasi di seputar proses jual beli
sesuatu yang berharga.
Tabel. 4 Distribusi dalam Proses Ekonomi

%D
PR7/AKS8
/8S>R8BAS8
K7?SAMS8
PR7/AKS8
R5/8S>R8BAS8
K7?SAMS8
PR7/AKS8
R5S8PR7S8>;S
K7?SAMS8
Zakaria

BAB EI
KONSUMSI
A. Pengertian Konsu!si
Menurut /on Slater, -konsumsi adalah bagaimana manusia dan aktor sosial dengan
kebutuhan yang dimilikinya berhubungan dengan sesuatu "material, barang simbolik, jasa, atau
pengalaman( yang dapat memuaskan mereka-. "/amsar, 9DD$, ##'(.
Pendapat lain dikemukakan oleh 2haney dimana, -konsumsi mengacu kepada seluruh akti)itas
sosial yang dilakukan orang sehingga bisa diakui untuk mencirikan dan mengenali mereka di
samping apa yang mereka lakukan untuk hidup-. "/amsar, 9DD$, ##'(.
Berdasarkan pendapat di atas, tindakan konsumsi tidak hanya dipahami sebagai makan, minum,
sandang, dan papan saja, tetapi juga dipahami dalam berbagai )enomena dan kenyataan. Seperti
menggunakan waktu luang, mendengar radio, menonton tele:isi, berwisata, dan sebagainya.
B. Pandangan Para A'&i
a. Menurut Kar& MarF.
MarM membedakan antara alat-alat produksi "means o) production( dengan alat-alat
konsumsi "means o) consumption(. Menurut MarM, alat-alat produksi merupakan komoditas yang
memiliki suatu bentuk di mana komoditas memasuki suatu bentuk konsumsi produkti).
Sedangkan alat-alat konsumsi merupakan komoditas yang memiliki suatu bentuk di mana
komoditas itu memasuki konsumsi indi:idual dari kelas kapitalis dan pekerja.
Konsekwensi logis pembagian tersebut adalah pengklasi)ikasian jenis konsumsi, yaitu
konsumsi subsistensi dan konsumsi mewah. Konsumsi subsisten merupakan alat-alat konsumsi
yang diperlukan "necessary means o) consumption( atau yang memasuki konsumsi kelas pekerja.
Semua alat-alat konsumsi seperti bahan kebutuhan pokok "sandang, pangan, dan papan(
dipandang sebagai konsumsi subsistensi. Sedangkan konsumsi mewah adalah alat-alat konsumsi
mewah "luMury means o) consumption( yang hanya memasuki konsumsi kelas kapitalis, yang
dapat dipertukarkan hanya untuk pengeluaran dari nilai surplus, dan tidak diberikan kepada
pekerja. Misalnya sedan mewah, rumah gedung, kapal pesiar pribadi, kapal terbang pribadi, dan
lainnya.
). Menurut E!i&e ur"'ei!
Menurut /urkheim -masyarakat terintegrasi karena adanya kesadaran kolekti)
"collecti:e consciousness(, yaitu totalitas kepercayaan-kepercayaan dan sentimen-sentimen
bersama-. Kesadaran kolekti) itu tidak sama pada setiap masyarakat. /urkheim membagi
masyarakat ke dalam dua tipe, yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organik.
Pada masyarakat solidaritas mekanik, menuntun para anggotanya untuk melakukan
konsumsi yang seragam "tidak berbeda( antara satu sama lain. Keseragaman itu terjadi pada cara
dan pola konsumsi, seperti 4 dalam bidang pangan, sandang, dan papan.
Bila terjadi penyimpangan terhadap cara dan pola konsumsi yang dilakukan oleh
indi:idu akan diberi sanksi hukuman yang bersi)at -represi) dan kolekti)-.
Bentuk sanksinya seperti* menggosipkan atau menggunjingkan sampai pada tingkat mengucilkan
atau membuang seseorang secara adat.
Pada masyarakat solidaritas organik, kesadaran kolekti) pada anggota masyarakat
mengalami trans)ormasi ke dalam suatu solidaritas yang diikat oleh pembagian kerja.
8ntensitas kesadaran kolekti) hanya pada kalangan terbatas, yaitu yang terdapat dalam kelompok
yang sudah melakukan konsensus, perjanjian atau kontrak.
%#
PR7/AKS8
K7?SAMS8
K5A?>A?<;?
PR7/AKS8
/8S>R8BAS8
Zakaria
Pada masyarakat solidaritas organik terdapat peluang yang besar untuk tampil beda dalam cara
dan pola konsumsi. Seperti perbedaan dalam menu yang dimakan, arsitektur rumah, cara
berpakaian.
Perbedaan cara dan pola konsumsi tersebut dipandang akan meningkatkan integrasi dalam
masyarakat, karena hal tersebut akan menciptakan spesialisasi dalam pekerjaan yang
menyediakan barang dan jasa.
3. Menurut MaF 1e)er
3eber dalam membahas tentang konsumsi mengaitkan dengan cara konsumsi dan gaya
hidup dengan etika protestan. 3eber mengatakan -bahwa tindakan konsumsi dapat dikatakan
sebagai tindakan sosial sejauh tindakan tersebut memperhatikan tingkah-laku dari indi:idu lain
yang diarahkan pada tujuan tertentu.
>ingkah-laku indi:idu itu disebut oleh 3eber dengan -Perikelakuan sosial-
3eber membedakan perikelakuan sosial itu ke dalam empat tipe, yaitu 4
#. Kelakuan yang diarahkan secara rasional kepada tercapainya suatu tujuan. Kelakuan ini
disebutnya *weck rational "Jwseck L tujuan(. weck rational "tujuan rasional( ini sama
dengan pandangan Pareto tentang -perbuatan logis-.
9. Kelakuan yang berorientasi kepada suatu nilai. Kelakuan ini ia sebut wert rational "wert L
nilai(. 3ert rational "nilai rasional( ini contohnya seperti4 nilai keindahan "estesis :alue(,
nilai kemerdekaan ")reedom :alue(, nilai kekerabatan "kinship :alue(, dan nilai keagamaan
"religion :alue(. /alam konteks ini orang mengatur hidupnya demi nilai itu sendiri, tidak
ada tujuan atau moti:asi lain.
'. Kelakuan yang menerima orientasinya dari perasaan atau emosi seseorang. Kelakuan
seperti itu disebut -kelakuan a)ekti) atau emosional-.
+. Kelakuan yang menerima arahnya dari tradisi. Kelakuan ini disebut -kelakuan tradisonal-.
Berdasarkan pada apa yang telah dikemukakan oleh 3eber tersebut tentang perikelakuan
sosial, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu tindakan konsumsi dapat mencakup beberapa
bentuk atau tipe tindakan sosial.
/. Fo"us Ka(ian Sosio&ogi
=enomena-)enomena yang termasuk ke dalam )enomena konsumsi adalah sebagai berikut 4
#. Masyarakat konsumsi
9. Budaya dan konsumsi
'. Perilaku konsumsi
+. 3aktu luang
,. <aya hidup
&. =ashion
H. Pariwara
%. Belanja "sandang, pangan, dan papan(
$. >urisme
#D. 8deologi konsumsi "leberal, kapitalis, komunis, islam(
##. Politik konsumsi
#9. Konsumsi dan mobilitas sosial
#'. Konsumsi dan perubahan sosial.
/.1. Budaya dan Konsu!si Pada Masyara"at Pra Kapita&is
/on Slater mengatakan bahwa konsumsi dimanapun selalu dipandang sebagai suatu proses
budaya. Berdasarkan pada pandangan Slater itu dapat dikatakan bahwa, konsumsi pada
masyarakat pra-kapitalis merupakan suatu proses budaya.
!ury "#$%%, #&( mengatakan, -bahwa kehidupan sosial memerlukan benda-benda* melalui
perolehan, penggunaan, dan pertukaran benda-benda, membuat para indi:idu memiliki
kehidupan sosial-.
/amsar "9DD$, #9&-#9'( membuat beberapa pemaknaan sosial terhadap konsumsi benda-
benda dalam kehidupan sosial masyarakat pra-kapitalis4
#. Konsumsi sebagai pembeda antara kehidupan pro)an dan kehidupan suci.
%9
Zakaria
.ang dimaksud dengan pro)an adalah kehidupan duniawi atau kehidupan yang biasa,
sedangkan yang dimaksud dengan suci adalah dalah kehidupan yang sakral.
2ontoh konsumsi dalam kehidupan pro)an adalah makanan yang ditarok di atas meja,
sedangkan konsumsi dalam kehidupan suci adalah makanan yang ditorok pada tempat
sesajian.
9. Konsumsi sebagai identitas.
8dentitas merupakan suatu pernyataan tentang sosok diri seseorang.
1onathan Ruther)ord mengatakan, -identitas merupakan mata rantai masa lalu dengan
hubungan-hubungan sosial, kultural, dan ekonomi di dalam ruang dan waktu pada suatu
masyarakat yang hidup-. "damsar, 9DD$, #9$(. /engan demikian dapat dikatakan bahwa
identitas sosial seseorang berkaitan dengan aspek sosial, budaya, ekonomi, pengetahuan,
dan politik dalam ruang dan waktu.
'. Konsumsi sebagai strati)ikasi sosial
Pitirim ;. Sorokin mengatakan, -bahwa sistem berlapis-lapis itu merupakan ciri yang tetap
dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur- "Soelman B. >aneko, #$%+, $+-$,(.
>ing 2hew Peh "#$%,, #9'( mengatakan, -strati)ikasi sosial merupakan proses pembeJaan
indi:idu-indi:idu dalam masyarakat yang menyebabkan kemunculan satu hierarki yang
terdiri daripada lapisan atau strata yang berlainan kedudukannya. Strati)ikasi sosial hasil
daripada interaksi sosial dan merupakan suatu )enomena sosial yang agak meluas dalam
semua masyarakat-.
1ames 2. Scott "#$%#, 9H,( mengatakan, -bahwa tiap sistem strati)ikasi melahirkan mitos
atau rasionalnya sendiri untuk menerangkan apa sebabnya orang-orang tertentu harus
dianggap lebih tinggi kedudukannya dari yang lainnya-.
Bernard Barber "#$H', 9D'-9D,( mengatakan ada & "enam( dimensi dari strati)ikasi sosial,
yaitu 4
#( Prestasi jabatan atau pekerjaan "occupational prestige(.
9( Rangking dalam wewenang dan kekuasaan "authority and power rankings(.
'( Pendapatan atau kekayaan "income or wealth(.
+( Pendidikan atau pengetahuan "educational or knowledge(.
,( Kesucian beragama atau pimpinan keagamaan "religions or ritual purity(.
&( Kedudukan dalam kekerabatan atau dalam suku bangsa "kinship and ethnic group
rankings(.
/.+. Budaya Konsu!en
/on Slater mengidenti)ikasikan beberapa karakteristik budaya konsumen, yaitu antara
lain 4
#. Budaya konsumen merupakan suatu budaya dari konsumsi.
/alam budaya modern, praktek sosial dan nilai budaya inti, seperti ide-ide, aspirasi-
aspirasi, dan identitas di de)inisikan dan diorientasikan pada konsumsi dari pada dimensi
sosialnya.
Misalnya, kerja, kewarganegaraan, peranan militer, dan lainnya. Seperti acara liburan pada
masyarakat 1erman dapat dikatakan sebagai budaya konsumen.
9. Budaya konsumen sebagai budaya dari masyarakat pasar.
/alam masyarakat pasar, barang-barang, jasa-jasa, dan pengalaman-pengalaman diproduksi
untuk dapat dijual di pasar kepada konsumen.
Kata 3eber di pasar itu akan terjadi persaingan dan pertukaran. Melalui persaingan dan
pertukaran itu akan terjadi perebutan pasar melalui berbagai macam cara. Misalnya
membuat iklan barang dan jasa, menawarkan sesuatu yang memikiat konsumen, dan
lainnya. /engan demikian, budaya konsumen akan berkembang sebagai bagian dari sistem
kapitalis
'. Budaya konsumen secara prinsip, uni:ersal, dan impersonal.
Semua hubungan sosial, kegiatan, dan objek secara prinsip dapat dijadikan komoditas.
Sebagai komoditas dia diproduksi dan didistribusikan dengan cara impersonal, tanpa
%'
Zakaria
melihat orang perorangan atau secara pribadi, kemudian ditujukan kepada siapa saja
konsumen yang membutuhkan atau dibuat menjadi membutuhkan.
Budaya konsumen sering merujuk pada gagasan konsumsi massa karena ia menunjuk
generalisasi dari konsumsi komoditas pada seluruh lapisan masyarakat.
+. Budaya konsumen merupakan media bagi hak istimewa dari identitas dan status dalam
masyarakat Pascatradisional.
Budaya konsumsi tidak diwariskan seperti posisi sosial yang melekat karena kelahiran
dalam masyarakat tradisional, tetapi ia harus dinegosiasi dan dikonstruksi oleh indi:idu
dalam hubungannya dengan orang lain.
,. Budaya konsumen merepresentasikan pentingnya budaya dalam penggunaan kekuatan
modern.
Budaya konsumen mencakup tanda, gambaran, dan publisitas. 7leh karena itu dalam budya
konsumen terdapat estetisisasi komoditas dan lingkungan seperti penggunaan iklan,
pengepakan, tata letak barang di toko, disain barang, penggunaan stalase, dan lainnya.
&. Kebutuhan konsumen secara prinsip tidak terbatas dan tidak terpuaskan.
/alam budaya konsumen, kebutuhan yang tidak terbatas dipandang tidak hanya suatu hal
yang normal tetapi juga diperlukan bagi tuntutan dan perkembangan sosial ekonomi.
%+
Zakaria
BAB EII

7A2INGAN
A. Pengertian 7aringan
Robert M.. !awang "9DD+, ,D-,+( menjelaskan bahwa, -jaringan merupakan terjemahan
dari network, yang berasal dari dua suku kata net dan work. ?et berarti jaringan, yaitu tenunan
seperti jala, mempunyai banyak ikatan antar simpul yang saling terhubung antara satu sama lain.
Sedangkan work diartikan sebagai kerja. <abungan kedua kata tersebut "network( dimaksudkan
jaringan kerja.
/amsar "9DD$, #,%( mengatakan bahwa, -studi jaringan sosial mengacu pada hubungan
antar indi:idu yang memiliki makna subjekti) yang berhubungan atau dikaitkan dengan sesuatu
sebagai simpul dan ikatan. Simpul dilihat melalui aktor indi:idu di dalam jaringan, sedangkan
ikatan merupakan hubungan antar para aktor-.
Powell dan Smith-/oer "#$$+, ',&( mengatakan, -studi tentang jaringan sosial dikaitkan
dengan bagaimana pribadi-pribadi berhubungan antara satu sama lain dan bagaimana ikatan
a)iliasi melayani baik sebagai pelicin dalam memperoleh sesuatu yang dikerjakan, sebagai
jembatan untuk memudahkan hubungan antara satu pihak dengan pihak lainnya, maupun sebagai
perekat yang memberikan tatanan dan makna pada kehidupan sosial-.
Mitchell mengatakan, -pada tingkat antar indi:idu, jaringan sosial dapat dide)inisikan
sebagai rangkaian hubungan yang khas diantara sejumlah orang dengan si)at tambahan, yang
digunakan untuk menginterpretasikan tingkahlaku sosial dari indi:idu-indi:idu yang terlibat-.
Pada tingkat struktur, jaringan sosial dipahami sebagai pola atau struktur hubungan sosial
yang meningkatkan danBatau menghambat perilaku orang untuk terlibat dalam bermacam arena
dari kehidupan sosial pada tataran struktur sosial.
B. Ting"atan 7aringan
1aringan sosial dapat dikelompokkan dalam ' "tiga( tingkatan, yaitu tingkatan mikro,
tingkatan meso, dan tingkatan makro.
1. 7aringan Mi"ro
6ubungan sosial yang terus menerus antar indi:idu bisa menghasilkan suatu jaringan sosial
diantara mereka. 1aringan sosial mikro adalah jaringan sosial yang terjadi antar indi:idu atau
antar pribadi. 1aringan sosial mikro ini selalu ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. 1aringan
sosial mikro mempunyai tiga )ungsi yaitu, sebagai pelicin, sebagai jembatan, dan sebagai
perekat.
+. 7aringan Meso
6ubungan yang dibangun para aktor dalam kelompok sehingga terbentuk suatu ikatan
disebut sebagai jaringan sosial pada tingkat meso. 1aringan sosial pada tingkat meso dapat
ditemui dalam berbagai kelompok, seperti ikatan alumni, kelompok kedaerahan, kelompok
pro)esi, paguyuban, dan lainnya. 1aringan pada tingkat sosial meso juga memiliki )ungsi sebagai
pelicin, sebagai jembatan, dan sebagai perekat.
,. 7aringan Ma"ro
1aringan makro merupakan ikatan yang terbentuk karena terjalinnya simpul-simpul dari
beberapa kelompok. Kelompok di sini dapat berbentuk organisasi, institusi, atau pun negara.
1aringan makro dapat berupa ikatan antar beberapa organisasi, institusi, atau negara. Pada tataran
makro, jaringan lebih ber)ungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara beberapa
kelompok. Sebagai jembatan, jaringan memberikan )asilitas atau saluran bagi terjalinnya
komunikasi antar kelompok yang terlibat.
/. Pende"atan 7aringan Sosia&
%,
Zakaria
Powell dan Smith-/oerr mengajukan dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
memahami jaringan sosial, yaitu 4
#. Pendekatan ;nalisis.
Pendekatan analisis ini menekankan pada 4
a. Pola in)ormasi dalam organisasi, yaitu hubungan in)ormal sebagai pusat kehidupan
politik organisasi.
). Pola lingkungan di dalam organisasi dikonstruksi, dimana perhatian lebih banyak
tertuju pada segi-segi normati) dan budaya dari lingkungan. Seperti* kepercayaan, hak
pro)esi, dan sumber-sumber legitimasi.B
3. Pola hubungan antara kekuasaan dan otonomi, dimana
unit-unit yang terkait dapat mempertanggungjawabkan tingkahlaku mereka yang
terlihat.
9. Pendekatan Preskripti)
Pendekatan preskripti) memandang jaringan sosial sebagai pengaturan logika atau sebagai
suatu cara menggerakkan hubungan-hubungan diantara para aktor ekonomi. /engan
demikian ia dipandang sebagai perekat yang menyatukan indi:idu-indi:idu secara bersama
ke dalam suatu sistem.
Pendekatan ini cendrung untuk melihat moti) yang berbeda dalam kehidupan ekonomi,
seperti analisis jaringan sosial dalam pasar tenaga kerja, etika bisnis, dan organisasi dari
kelompok bisnis.
. Bidang Pene&itian 7aringan Sosia&
/alam melakukan penelitian tentang jaringan sosial, terdapat + "empat( bidang penelitian
yang dapat dikerjakan.
a. 7aringan In-or!a& dari A"ses dan Kese!patan
Penelitian pada bidang jaringan in)ormal dari akses dan kesempatan ini, di)okuskan
pada penggunaan jaringan sosial dalam pekerjaan, mobilitas, dan di)usi.
1aringan sosial memainkan peranan penting dalam alokasi pekerjaan dalam pasar
tenaga kerja.
). 7aringan For!a& Pengaru' dan Ke"uasaan
Penelitian pada bidang jaringan )ormal pengaruh dan kekuasaan, menggunakan
pendekatan analisis untuk menjelaskan kekuasaan aktor-aktor ekonomi.
/alam memahami jaringan sosial dalam kekuasaan dapat didekati dengan tiga
perspekti), yaitu 4
Perspekti) pertukaran sosial, dimana indi:idu silih berganti datang dan pergi, namun
distribusi kekuasaan dalam posisi-posisi akan tetap sama.
Perspekti) ketergantungan sumber daya, dimana pembahasan tentang posisi suatu
perusahaan dalam suatu jaringan.
Suatu perusahaan akan mempunyai serangkaian hubungan dan akan diikat oleh
hubungan-hubungan lain atau posisinya dalam sistem jaringan yang lebih luas.
Posisi suatu perusahaan mempunyai derajat sentralistis dalam suatu jaringan.
Perspekti) kelas sosial, dimana analisis jaringan sosial berlandaskan suatu argumentasi
yang berkaitan dengan hubungan ekonomi, politik, dan sosial di antara kelompok elit
menciptakan suatu kekuasaan elit yang padu.
Perspekti) ketergantungan sumber daya melihat organisasi sebagai aktor dan indi:idu
utama sebagai agen mereka* sedangkan perspekti) kelas sosial, indi:idu dipandang
sebagai aktor utama dan organisasi sebagai sarana mereka.
Kecendrungan pengusaha non-pribumi untuk menempatkan anggota keluarga dan
perwira menengah sebagai salah satu anggota direksi merupakan contoh dari perspekti)
kelas sosial.
3. Organisasi se)agai 7aringan Sosia& dan Per(an(ian
%&
Zakaria
Setiap organisasi memiliki suatu mekanisme yang mengatur hubungan orang-orang
yang ada di dalamnya, termasuk jaringan yang terbentuk karena adanya hubungan
sosial.
7rganisasi terlibat dalam suatu percampurbauran yang rumit dari kerja sama, kompetisi
dan kekuasaan mendorong untuk melakukan konstruksi dan rekonstruksi dari
perusahaan ke dalam jaringan yang kompleks dari perjanjian.
d. 7aringan Sosia& dari Produ"si
1aringan sosial dari produksi memandang penting arti dari suatu kepercayaan "trust(.
Misalnya, dalam suatu proses monotoring kegiatan produksi, maka akan lebih mudah
dan lebih alami serta sangat e)ekti) apa bila dilakukan oleh teman sejawat dibandingkan
dengan atasan.
Powell dan Smith-/oerr mengajukan empat tipe jaringan produksi secara bersama,
yaitu 4
a. jaringan produksi regional,
b. jaringan produksi melalui penelitian dan pengembangan,
c. jaringan produksi melalui kelompok bisnis, dan
d. jaringan produksi melalui analisis strategis dan produksi bersama.
%H
Zakaria
BAB EIII
KEPE2/ABAAN
A. Pengertian Keper3ayaan
Sinonim dari konsep kepercayaan dalam bahasa inggris disebut -trust- /alam kamus
7M)ord konsep trust disebutkan sebagai -con)idence in- yang berarti yakin pada dan -reliance
on- maksudnya percaya atas beberapa kualitas atau kebenaran suatu pernyataan.
>ors:ik "9DDD, +,%( membuat batasan tentang kepercayaan sebagai berikut, -kepercayaan
merupakan kecendrungan perikelakuan tertentu yang dapat mengurangi risiko yang muncul dari
perilakunya-.
Pendapat >ros:ik dikritik oleh <iddens "9DD,, ++(, dengan membuat pejelasan sebagai berikut.
-Kepercayaan pada dasarnya terikat, bukan kepada resiko, namun kepada berbagai
kemungkinan-.
Menurut <iddens "9DD,, +,(, -kepercayaan sebagai keyakinan akan reliabilitas seseorang atau
sistem, terkait dengan berbagai hasil atau peristiwa, dimana keyakinan itu mengekspresikan
suatu iman ")aith( terhadap integritas atau cintah kasih orang lain, atau terhadap ketepatan prinsip
abstrak-.
Pendapat yang sealiran dengan <iddens, dikemukakan pula oleh ucker, dimana
-kepercayaan merupakan seperangkat harapan yang dimiliki bersama-sama oleh semua yang
berada dalam pertukaran-. Kemudian Robert M.. !awang "9DD+, '&( mengatakan,
-kepercayaan merupakan hubungan antara dua belah pihak atau lebih yang mengandung harapan
yang menguntungkan salah satu pihak atau kedua belah pihak melalui interaksi sosial-.
B. Keper3ayaan dan 2esi"o
3alaupun <iddens secara tegas tidak setuju mengaitkan de)inisi kepercayaan dengan
resiko, tetapi 8a tidak pula menutup mata, dimana antara kepercayaan dan resiko saling mengisi.
<iddens "9DD,, +&-+H( mengatakan, -kepercayaan biasanya ber)ungsi untuk mereduksi atau
meminimalisasi bahaya yang berasal dari akti:itas tertentu. Kemudian dalam kepercayaan itu ada
beberapa situasi, dimana pola resiko diinstitusionalisasikan di dalam kerangka kerja kepercayaan
di sekitarnya, seperti4 in:estasi di pasar mdal atau olah raga )isik ekstrim-. /alam konteks yang
seperti itu, semua skil "keterampilan( dan kesempatan merupakan )aktor pembatas resiko, namun
secara normal resiko diperhitungkan secara sadar.
/amsar "9DD$, #%&( mengatakan lebih cocok menggunakan batasan yang dikemukakan
oleh <iddens tentang kepercayaan. /alam hal ini /amsar boleh saja berpandangan demikin,
tetapi saya "akaria >aher( tidak akan mengarahkan orang seperti yang dikatakan oleh /amsar,
karena apa yang dikemukakan oleh >ors:ik dan <iddens tentang kepercayaan masing-masing
memiliki kebenaran, tetapi pada domain atau konteks yang berbeda. Kalau kepercayaan dibahas
dalam domain religi memang tidak perlu dikaitkan dengan resiko, karena dalam konteks religi
orang dituntun untuk patuh dan taat, bukan untuk mempertimbangkan soal untung atau rugi.
Sangat berbeda bila kepercayaan itu dibicarakan dalam konteks ekonomi atau usaha, dimana
orang harus meyakini terhadap apa yang ia lakukan atau kerjakan untuk mendapatkan hasil
nyata, oleh karena itu sudah menjadi kewajaran bila orang mengaitkan dengan resiko yang akan
terjadi atau dihadapi.
7leh karena itu dalam konteks ekonomi, kepercayaan dan resiko secara implisit selalu ada
atau terkait keseimbangan antara kepercayaan dengan kalkulasi resiko. ;rtinya, tinggi rendahnya
kepercayaan orang terhadap sesuatu berbanding terbalik dengan tingkat resiko yang muncul.
Semakin rendah tingkat resiko, maka semakin tinggi tingkat kepercayaan, tetapi bila tingkat
resiko semakin tinggi, maka tingkat kepercayaan semakin rendah.
%%
Zakaria
/engan demikian kaitan antara kepercayaan dengan resiko akan mempengaruhi para aktor
ekonomi dalam melakukan akti:itas.
/. Ling"ungan Keper3ayaan
Menurut <iddens, setiap kepercayaan memiliki suatu lingkungan. !ingkungan itu lah yang
akan mempengaruhi perkembangan kepercayaan itu. Kemudian lingkungan itu dikelompokkan
oleh <iddens dalam dua klasi)ikasi, yaitu masyarakat pra-modern dan masyarakat modern.
1. Masyara"at Pra4!odern
Menurut <iddens "9DD,, #'#-#+&(, -dalam masyarakat pra-modern ada + "empat(
lingkungan yang dapat menumbuhkan kepercayaan, yaitu 4
a. 6ubungan kekerabatan.
/alam masyarakat pra-modern, hubungan kekerabatan menyediakan suatu mata rantai
hubungan sosial yang dapat diandalkan secara prinsip dan umum, dalam membentuk
media pengorganisasian relasi kepercayaan. Misalnya keluarga, persukuan, dan lainnya.
b. Komunitas masyarakat lokal.
Pada masyarakat pra-modern, komunitas masyarakat lokal tidak dikaitkan dengan
romantis budaya, tetapi lebih pada arti dari relasi lokal yang diatu dalam konteks tempat
yang belum ditrans)ormasi oleh relasi ruang waktu yang berjarak. Misalnya
kedaerahan, seperti satu dusun, satu kampung, satu jorong, satu huta, satu meunasah,
dan lainnya.
c. Kosmologi religius.
Kosmologi religius menyediakan interpretasi moral dan praktik bagi kehidupan sosial
serta kehidupan pribadi, yang merepresentasikan lingkungan yang aman bagi
pemeluknya. Misalnya al Furan dan 6adits memberikan interpretasi dan praktek moral
bagi seseorang muslim untuk memegang teguh kepercayaan.
d. >radisi.
>radisi merupakan sarana untuk mengaitkan masa kini dengan masa depan, yang
berorientasi pada masa lalu dan waktu yang dapat berulang. Makna dari akti:itas tradisi
"rutinitas( berada di dalam penghormatan atau pemujaan yang melekat dalam tradisi
dalam kaitan antara tradisi dan ritual. Misalnya memegang amanah, jangan berbohong,
dan lainnya.
+. Masyara"at Modern
Menurut <iddens "9DD,, #+H-9DD( dalam masyarakat modern terdapat ' "tiga( lingkungan
yang dapat menimbulkan kepercayaan, yaitu 4
a. Sistem abstrak.
Sistem abstrak adalah mekanisme institusional yang mencabut hubungan-hubungan
sosial dari konteks lokal dan perubahan-perubahan hubungan tersebut menuju rentang
ruang dan waktu yang tidak terbatas melalui -alat simbol- "symbolic token( dan -sistem
ahli- "eMpert systems(.
Sedangkan yang dikatakan dengan alat simbol adalah sarana pertukaran yang dapat
diedarkan terlepas dari siapa atau kelompok mana yang memegangnya pada waktu dan
tempat tertentu. Misalnya uang, merupakan alat simbol yang dapat melakukan
penjarakan waktu dan ruang.
Kemudian sistem ahli merupakan sistem kecakapan teknis atau keahlian pro)esional
yang mengatur wilayah luas pada lingkungan material dimana manusia hidup saat ini.
Praktek sosial dalam kehidupan masyarakat modern banyak terkait dengan sistem
keahlian. Misalnya dalam bidang arsitek, teknologi, dan lainnya.
b. Relasi personal.
Pada masyarakat modern, karakter persahabatan mengalami trans)ormasi. Persahabatan
seringkali menjadi bentuk penyatuan kembali, namun tidak secara langsung terlibat
dalam sistem abstrak itu dan secara eksplisit mengatasi ketergantungan atas ikatan
personal. Misalnya lawan dari kawan bukan lagi menjadi musuh atau orang asing, tetapi
menjadi kenalan atau koleganya.
%$
Zakaria
Sejalan dengan transisi tersebut, martabat orang digeser oleh kesetiaan yang tidak
memiliki dukungan lain kecuali kasih sayang personel. Selain itu kejujuran digantikan
oleh apa yang disebut -autentisitas- "keharusan agar orang lain lebih terbuka dan
berniat baik(.
/engan demikian kepercayaan pada le:el personel menjadi suatu proyek, yang
dikerjakan oleh pihak-pihak yang terlibat, dan menghendaki keterbukaan seorang
indi:idu terhadap orang lain. 8ni disebut juga dengan timbal balik keterbukaan diri.
c. 7rientasi masa depan.
7rientasi masa depan merupakan pemikiran kontra )aktual sebagai bentuk keterkaitan
masa lalu dan masa kini menjadi lingkungan kepercayaan pada masyarakat modern.
/alam konteks ini, modernisasi menjadi dasar pembentukan orientasi masa depan.
Modernitas memiliki + "empat( dimensi institusional, yaitu 4
#( Kapitalisme, dimana ia memiliki kemampuan untuk melakukan akumulasi kapital
dalam konteks kerja dan pasar yang kompetiti). Kapitalisme menimbulkan
polarisasi ekonomi dan komodi)ikasi hidup. Keadaan ini menimbulkan pemikiran
kontra )aktual tentang masa depan, yaitu membangun sistem pascakelangkaan
agar pertumbuhan ekonomi tidak roboh, yang digerakkan oleh gerakan buruh.
9( 8ndustrialisme merupakan saudara kandung kapitalisme. 8ndustrialisme mampu
mentrans)ormasikan alam dan mengembangkan -lingkungan yang diciptakan-.
8ndustrialisme menghasilkan kerusakan lingkungan hidup. Situasi ini
menimbulkan pemikiran kontra )aktual tentang masa depan, yaitu humanisasi
teknologi agar kerusakan atau bencana ekologis dapat dihindari, yang dimotori
oleh gerakan lingkungan "gerakan hijau(.
'( Pengawasan negara-bangsa menciptakan kontrol in)ormasi dan super:isi nasional.
?egara bangsa dilihat memiliki kecendrungan untuk menumbuhkembangkan
kekuasaan totaliter. Pemikiran kontra )aktual tentang masa depan yang muncul
akibat )enomena tersebut adalah partisipasi demokrasi yang berlapis agar hak
asasi manusia dan demokrasi dijunjung tinggi, yang digerakkan oleh gerakan pro
demokrasi.
+( Militerisme mampu melakukan kontrol atas sarana kekerasan dalam konteks
industrialisasi perang. 7leh sebab itu militerisme dipandang akan menghasilkan
kon)lik nuklir atau perang skala besar. =enomena ini menimbulkan pemikiran
kontra )aktual tentang masa depan, yaitu demiliterisasi, yang digerakkan oleh
gerakan perdamaian.
Semua pemikiran kontra )aktual tersebut di atas tidak akan dapat mengkristal menjadi suatu
gerakan, apa bila tidak dilandasi oleh kepercayaan dari agen-agen gerakan tentang suatu masa
depan yang lebih baik. /engan demikian, pemikiran kontra )aktual yang berorientasi masa depan
menjadi lingkungan bagi tumbuhnya kepercayaan.
. Bentu" Keper3ayaan
<ambetta, mengatakan bahwa, kepercayaan umumnya dikaitkan dengan keterbatasan
perkiraan dan ketidak pastian yang berkenaan dengan perilaku orang lain dan moti) mereka.
Setiap orang memiliki keterbatasan dalam memperkirakan sesuatu, untuk mengatasi ketidak
pastian tersebut, maka dia harus menjalin hubungan kepercayaan dengan orang lain.
/amsar "9DD$, 9D'( mengatakan, bentuk kepercayaan itu bisa dilihat dari kemunculan
kepercayaan tersebut. Berdasarkan kemunculannya, bentuk kepercayaan dibaginya atas
"eper3ayaan as"ripti- dan "eper3ayaan prosesua&.
Kepercayaan askripti) muncul dari hubungan yang diperoleh berdasarkan atas ciri-ciri yang
melekat pada pribadi seperti latar belakang kekerabatan, etnis, dan keturunan yang dimiliki.
Misalnya dalam hal merantau, mendatangi orang sekampung. Sedangkan kepercayaan prosesual
muncul melalui proses interaksi sosial yang dibangun oleh para aktor yang terlibat. Misalnya
dalam perkreditan.
!uhmann dan Sako melihat kepercayaan dalam konteks bisnis. Menurut mereka ada '
"tiga( bentuk kepercayaan bila dilihat dalam konteks bisnis.
$D
Zakaria
#. Kepercayaan kompetisi, dimana menunjuk pada keyakinan bahwa mitra dagang akan
memperlihatkan kewajiban mereka berdasarkan kemampuan dan keterampilan yang
mereka miliki dan diakui.
9. Kepercayaan kontraktual, dimana mencakup suatu keyakinan bahwa orang atau pihak yang
trlibat pada suatu perjanjian tertulis akan menepati janji yang telah diikrarkan bersama
tentang suatu transaksi. Kepercayaan kontraktual menghendaki perjanjian tertulis, jelas dan
tegas, serta dengan prosedur-prosedur yang jelas.
'. Kepercayaan niat baik, yaitu menunjuk pada harapan bersama pihak-pihak yang terlibat
memiliki komitmen terbuka satu sama lain untuk melakukan sesuatu yang terbaik bagi
keuntungan bersama.


$#
Zakaria
BAB EID
PE2KEMBANGAN LEMBAGA EKONOMI MASBA2AKAT
A. Pengertian Tentang Konsep4"onsep Uta!a yang iguna"an
5konomi tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat, masyarakat menjadi wadah
atau tempatnya. ;kti:itas perekonomian diawali dari adanya kebutuhan atau konsumen
"onsumer(, untuk memenuhi kebutuhan tersebut muncul kegiatan produksi "production( dan
pengecer atau penyalur "distributor(. Ketiga akti:itas tersebut dilakukan oleh orang-orang yang
berbeda dan bisa juga oleh orang yang sama "sebagai consumer, sekaligus sebagai production
dan dan distributor. .ang dimaksud dengan orang yang sama di sini buka satu orang, tapi mereka
ini melakukan atau memerankan ketiga aspek tersebut. Misalnya, keluarga >ongat yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak, mereka sama-sama melakukan berperilaku sebagai konsumen, produksi,
dan penyalur. ;rtinya mereka berkeja atau melakukan akti:itas secara kelompok. /engan
demikian dapat ditegaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan ekonomi diperlukan adanya
kelompok, apakah kelompok itu disebut lembaga, organisasi, serikat atau asosiasi. /alam
pembahasan ini akan digunakan istilah atau kata organisasi.
Mas&a' uta!a da&a! per"e!)angan e"ono!i ada&a' organisasi. .ang menjadi
pertanyaan adalah apa itu -organisasi- 0 Stephen P. Robinsons "#$$+, +-,( menjelaskan,
-7rganisasi adalah kesatuan "entity( sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relati) dapat diidenti)ikasi, yang bekerja atas dasar relati) terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau kelompok tujuan-. Selanjutnya Robinsons mengatakan
-"esatuan sosia&, itu terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain.
Pola interaksi yang diikuti orang di dalam sebuah organisasi tidak begitu saja timbul, melainkan
telah dipikirkan lebih dahulu. 7leh karena itu organisasi merupakan kesatuan sosial, maka pola
interaksi para anggotanya harus diseimbangkan dan diselaraskan untuk memnimalkan
keberlebihan "redundany( namun juga memastikan bahwa tugas-tugas yang kritis telah
diselesaikan-.
Kemudian -di"oordinasi"an se3ara sadar mengandung pengertian manajemen-. Bila
suatu organsasi diharuskan untuk mengkoordinasikan pola interaksi secara )ormal, maka
organisasi harus memilki struktur yang )ormal pula. S.P. Robinsons "#$$+, &-H( mengatakan,
-Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, dan
mekanisme koordinasi yang )ormal serta pola interaksi yang akan diikuti-. Selanjutnya kata
Robinsons, sebuah struktur organisasi mempunyai tiga komponen4 kompleksitas, )ormalisasi,
dan sentralisasi.
Ko!p&e"sitas mempertimbangkan tingkat di)rensiasi yang ada dalam organisasi. >ermasuk
di dalamnya tngkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hierarki
organisasi, serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi terbesar secara geogra)is. Pada saat
tugas-tugas pada tingkat yang lebih akan dicapai "celestial seasonings( menjadi makin
terspesialisasi dan makin banyak tingkatan yang ditambah di dalam hierarkinya, maka organisasi
menjadi semakin kompleks. Kompleksitas merupakan sebuah istilah yang relati). 2elestial
seasonings, misalnya masih harus melalui jarak yang jauh agar dapat mendekati kompleksitas
seperti yang terdapat pada <eneral 5lectrik atau 8BM, dimana terdapat ratusan kedudukan yang
mempunyai spesialisasi tersendiri, hampir selusin tingkatan antara pekerja bagian produksi dan
direkturnya, serta unit organisasi yang tersebar di seluruh dunia.
For!a&isasi merupakan tingkat sejauh mana sebuah organisasi menyandarkan dirinya
kepada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Beberapa
organisasi beroperasi dengan pedoman yang telah distandarkan secara mnimum* yang lainnya,
diantaranya organisasi yang berukuran kecil pun, mempunyai segala macam peraturan yang
memerintahkan kepada pegawainya mengenai apa yang dapat dan tidak dapat mereka lakukan.
$9
Zakaria
Sentra&isasi mempertimbangkan dimana letak dari pusat pengambilan keputusan. Pada
beberapa organisasi, pengambilan keputusan sangat disentralisasi. Masalah-masalah dialirkan ke
atas, dan para eksekuti) senior memilih tindakan yang tepat. Pada kasus lainnya, pengambil
keputusan didesentralisasi. Kekuasaan disebar ke bawah di dalam hierarki. Sentralisasi dan
desentralisasi merupakan dua ujung dari sebuah rangkaian kesatuan "continum(. 7rganisasi
cendrung untuk disentralisasi atau cendrung didesentralisasi. ?amun menetapkan letak
organisasi di dalam rangkaian keputusan tersebut, merupakan salah satu )aktor utama di dalam
menentukan apa jenis struktur yang akan ada.
B. E"ono!i Tipe Pasar
Pasar merupakan suatu lembaga atau pranata ekonomi masyarakat yang sudah berkembang.
8stilah -pasar- ada yang mengatakan berasal dari kata Parsi -baJar-, yaitu pasar yang sengaja
diselenggarakan dalam beberapa hari* atau merupakan pameran dan penjualan barang-barang
kerajinan, makanan, dan sebagainya yang hasilnya untuk amal. /alam kamus umum bahasa
8ndonesia dijelasakan, -Pasar adalah tempat orang berjual beli, atau disebut juga pekan-. /alam
kontek ekonomi dan keuangan kata pasar diartikan kekuatan penawaran dan permintaan atau
tempat penjual yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang, atau pembeli yang ingin
menukar uang dengan barang atau jasa.
Penggunaan kata pasar dalam kontek ekonomi sangat beragam, bahkan istilah tersebut
"pasar( juga digunakan untuk hal-hal lain di luar konteks ekonomi. Berikut ini dipaparkan
sebagian penggunaan kata pasar dalam masyarakat.
#. Pasar amal yaitu tempat berjual beli yang diadakan oleh perkumpulan dengan maksud
mencari dana.
9. Pasar bebas adalah pasar sekuritas yang secara terbuka mencantumkan harga-harga dan
syarat-syaratnya.
'. Pasar gelap adalah pasar dengan transaksi tanpa pengendalian harga dan kadang-kadang
bertentangan dengan peraturan undang-undang.
+. Pasar induk merupakan pasan utama di kota besar yang merupakan pusat penyalur barang-
barang kebutuhan untuk pasar-pasar lain.
,. Pasar malam yaitu pasar yang dibuka pada malam hari* atau tempat berlangsungnya
berbagai pertunjukan yang diadakan pada malam hari dan disana ada yang berjualan,
berkedai, atau rumah makan.
&. Pasar modal adalah seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan
dana jangka panjang* atau merupakan pusat keuangan, seperti bank, dan )irma yang
meminjamkan uang secara besar-besaran* atau bursa modal yang memperjualbelikan surat-
surat berharga yang berjangka waktu lebih dari satu tahun.
H. Pasar swalayan yaitu toko makanan dan minuman, barang keperluan rumah tangga, dan
sebagainya dengan sistem pelayanan sendiri.
%. Banyak lagi penggunaan kata pasar dalam konteks ekonomi, seperti pasar tradisional,
pasar, pasar buah, pasar daging, pasar ikan, dan lainnya.
Bila ditelaah bentuk-bentuk pasar yang dikemukakan di atas, maka akan tampak perbedaan
antara yang satu dengan yang lannya, dimana po&a peri&a"u dan intera"si yang terjadi,
stru"tur pasar, dan "o!p&e"sitasnya sangat berbeda. Berikut ini dipaparkan dua bentuk pasar
yang sangat berbeda bila dilihat dari bentuk interaaksi, struktur pasar, dan kompleksitasnya.
Pertama, Pasar tradisiona& atau dise)ut (uga Pe"an.
Pasar tradisional atau pekan merupakan suatu bentuk lembaga ekonomi dimana orang-
orang melakukan jual beli atau tukar menukar barang yang merupakan hasil dari produksi
pertanian, peternakan, perikanan, atau hasil dari kerajinan. Biasanya pasar tradisional itu
dilakukan sekali seminggu. ;pakah dilaksanakan pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, 1umat,
Sabtu, atau hari Minggu. Kalau dilaksanakan pada hari Senin disebut pekan Senin, kalau
dilaksanakan pada hari Selasa disebut pekan Selasa, dan seterusnya.
/aerah pedesaan umumnya melaksanakan pekan hanya sekali seminggu, dan dalam
pelaksanaannya ada yang dalam satu hari penuh "dari pagi sampai sore( dan ada pula yang
setengah hari, yaitu dari pagi sampai tengah hari. Pasar tradisional ini selalu berkaitan dengan
$'
Zakaria
sistem budaya dan perekonomian masyarakat setempat. Brikut ini dapat dilihat ciri-ciri pasar
tradisional menurut pola interaksi, struktur pasar, dan kompleksitasnya.
Ta)e&. 1 /iri4/iri Pasar Tradisona& di Lia'at dari Po&a Intera"si* Stru"tur Pasar*
dan Ko!p&e"sitas
Po&a Intera"si Stru"tur Pasar Ko!p&e"sitas
- >ingkat kerjasama tinggi
- Sesama
pedagangBpenjual saling
kenal secara pribadi
- 6ubungan mereka
bersi)at emosional
- Mereka saling tolong
menolong
- 6ubungan penjual
dengan pengurus pasar
bersi)at emosional
- Sipenjual dan
sipembeli saling kenal
- 1ual beli terjadi
secara terbuka, terang-
terangan
- /alam proses jual
beli terjadi tawar menawar
harga
- /alam proses jual
beli juga terjadi cerita
tentang keluarga
- Persaingan diantara sesama
penjual ada, tapi sangat
rendah, begitu juga dengan
sesama pembeli.
- Kon)lik diantara sesama
penjual, penjual dengan
pengurus pasar dan buruh
pasar ada, tapi rendah dan
bersi)at terselubung.
- ;da lokasi khusus
- ;da bangunan milik
pribadi
- ;da tempat yang disewa
- ;da warung tempat
minum atau makan
- ;da pengurus pasar
- ;da buruh pasar
- 3aktunya pelaksanaan
pasar sengahBsatu hari
- Pasar diadakan sekali
seminggu
- =asilitas pasar sangat
terbatas
- ;da pedagang khusus
- ;da penjual merangkap
sebagai produsen
- Pembelian dengan uang
kontan
- >erjadi juga tukar-
menukar barang "barter(.
- 7rangnya homogen "etnik
sama(
- Barangnya hasil produksi
setempat, seperti sayur-
sayuran, buah-buahan, ikan,
ternak, dan hasil hutan.
- Bangunan pasar sederhana,
seperti kedai, los, kios,
dangau-dangau, dan lain-
lain
- 1umlah barang yang dijual
sangat terbatas, seperti
kebutuhan dapur, makanan,
mainan anak-anak, dan
sandang
- ;da sedikit barang produksi
dari luar, seperti pakaian,
sebagian kebutuhan dapur,
dan lain-lain
- >idak ada grosir
- Barang-barang dijual secara
eceran
- Barang dagangan dibawa
sendiri oleh sipenjual.
Kedua* Pasar !odern dalam kontek ekonomi dan keuangan yaitu merupakan kekuatan
penawaran dan permintaan atau tempat penjual yang ingin menukar barang atau jasa dengan
uang, atau pembeli yang ingin menukar uang dengan barang atau jasa dengan menerapkan sistem
nilai dan budaya yang kompleks. Pasar modern dilaksanakan setiap hari dengan menawarkan
beraneka ragam barang dan jasa dalam kapasitas yang besar. Brikut ini dapat dilihat ciri-ciri
pasar tradisional menurut pola interaksi, struktur pasar, dan kompleksitasnya.
Ta)e&. + /iri43iri Pasar Modern di Lia'at dari Po&a Intera"si* Stru"tur Pasar* dan
Ko!p&e"sitas
Po&a Intera"si Stru"tur Pasar Ko!p&e"sitas
- >ingkat kerjasama tinggi
- Kerjasama di
dasarkan pada untung
- Punya tempatBlokasi yang
luas
- Pelaksanaan pasar setiap
- Pengunjung pasar
orangnya sangat heterogen
- Bangunan pasar sangat
$+
Zakaria
rugi
- /iperlukan
penampilan
- Relasi dibangun
atas dasar kepentingan
- Memberikan
pelayanan
- 1asa dibayar mahal
- Saling
berkomunikasi antara
pelanggan dengan
distributor atau produsen
- Saling memberi
in)ormasi antara
pelanggan dengan
distributor atau produsen
- >ingkat persaingan tinggi
- Saling menjaga dan
memperluas kerjasama
- Saling
meningkatkan
penampilan
- Memperkuat dan
memperluas relasi
- Meningkatkan
pelayanan
- Meningkatkan
kualitas
- Meningkatkan
keamanan
- >ingkat kon)lik tinggi
- Saling menjatuhkan
- Mencari kelemahan
dan kekurangan pihak
lain
- Menghambat dan
menutup peluang pihak
lain
- Berusaha
menguasai atau
memonopoli pasar
hari
- Bangunan pasar
permanen, seperti
bangunan bertingkat,
pertokoan, gudang, dan
lainnya
- =asilitas pasar lengkap,
seperti telphone, toilet,
listrik, penginapan, dan
lain-lain
- ;da grosir
- ;da pedagang eceran
- ;da =irma, 2@, dan
lainnya
- ;da produsen
- ;da distributor
- ;da dinas pasar
- ;da buruh pasar
- ;da angkutan barang
- ;da perbankan
- ;da pembagian lokasi
penjualan barang
berdasarkan jenisnya
barang
beragam
- =asilitas pasar sangat
beragam
- Barang dan jasa yang
ditawarkan sangat
beragam
- Barang yang ditawarkan
dalam jumlah yang besar
- 1enis barang yang
ditawarkan beraneka
ragam, seperti hasil
industri, hasil pertanian,
hasil peternakan, dan hasil
perikanan
- >erdapat berbagai macam
penawar jasa
- /an lain sebagainya
2atatan 4 Penjelasan tentang interaksi, struktur pasar, dan kompleksitas.
#. 8nteraksi sosial dalam kontek pasar dalam kajian ini dimaksudkan suatu proses pola tingkah-
laku atau hubungan yang melibatkan orang-orang di dalam pasar, seperti penjual, pembeli,
pengurus pasar, dan buruh pasar.
9. Struktur pasar yang dimaksud di sini adalah suatu susunan dan pengaturan unsur-unsur,
komponen-komponen atau bagian-bagian dengan pola tertentu.
'. Kompleksitas yang dimaksud di sini adalah keanekaragaman unsur-unsur atau komponen-
komponen yang terdapat di pasar, seperti jenis dan jumlah barang, jenis dan jumlah )asilitas
pasar, keanekaragaman nilai dan ketentuan yang berlaku, dan sebagainya.
Pembentukan pasar pada suatu masyarakat sangat bergantung pada pertumbuhan penduduk
dan perkembangan masyarakat. Bila penduduk semakin banyak, wilayah pemukiman semakin
luas, masyarakat semakin berkembang dengan segala macam kebutuhan dan usahanya, maka
$,
Zakaria
pasar menjadi salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan ekonmi masyarakat. Biasanya pada
setiap daerah pemukiman yang disebut desa atau nagari, atau nama lain yang setingkat itu
masyarakatnya akan membentuk atau mengadakan pasar atau pekan.
/;=>;R B;2;;?
/aniel, Moehar, 9DD9, Pengantar 5konomi Pertanian, Bumi ;ksara, 1akarta.
=la:ier, 1uan.M, #$H+, /esa Bahagia, <unung Mulia, 1akarta
<eertJ, 2l))ord, #$$9, Penjaja dan Raja Perubahan Sosial dan Modernisasi 5konomi di /ua Kota
8ndonesia, .ayasan 7bor 8ndonesia, 1akarta.
Robinsons, Stephen. P, #$$+. >eori 7rganisasi Struktur, /esain dan ;plikasi, ;rcan, 1akarta.
Soetardjo Kartohadikoesoemo, #$%+, /esa, Balai Pustaka, 1akarta.
Susanto, ;strid.S, #$%+, Sosiologi Pembangunan, Binacipta, 1akarta.
Soeparmo, R , #$HH, Mengenal /esa, <erak dan Pengelolaannya, 8ntermasa, 1akarta
>odaro, Michael.P, #$$,, Pembangunan 5konomi di /unia Ketiga, 5rlangga, 1akarta.
$&
Zakaria
BAB ED
PE2EN/ANAAN SOSIAL
A. Pengertian
Perencanaan pada negara sedang berkembang biasanya mempunyai peranan dalam kebijakan
pemerintah. !embaga-lembaga internasional, khususnya PBB menganggap perencanaan itu
penting sebagai bagian dari kebijaksanaan pemerintah dan ada desakan agar perencanaan
dijadikan dasar dalam kebijaksanaan pembangunan. Pada negara-negara sedang berkembang
yang menganut sistem politik mobilisasi, seperti di negara-negara komunis, perencanaan
dipandang sebagai bagian integral dari kebijaksanaan pemerintah.
Konsep perencanaan dide)inisikan oleh para ahli sangat berragam dan digunakan untuk
menunjuk bermacam-macam proses. Pengertian perencanaan kebanyakan ditujukan pada
akti:itas ekonomi atau usaha untuk mencapai tujuan sosial saja. Berikut ini dikemukakan
beberapa de)inisi perencanaan yang sangat umum, yaitu 4
-Planning is generally regarded as a method )or delineating goals and ways o) achie:ing
them- "Perencanaan pada umumnya dipandang sebagai suatu metoda untuk menggariskan
tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapainya(-.
Penjabaran seperti itu dapat diterapkan untuk setiap perencanaan, apakah itu perencanaan
untuk kegiatan perorangan atau nasional. ;rtinya membuat rencana kegiatan untuk mencapai
tujuan tertentu tidak pernah tidak dikerjakan orang. >etapi yang dimaksud di sini adalah
pembuatan rencana oleh pemerintah nasional, daerah atau lokal mengenai tindakan pemerintah
dibidang yang agak luas.
CPlanning is the process o) preparing a set o) decisions )or action in the )uture, directed at
achie:ing goals by optimal means. "Perencanaan adalah proses dalam menyiapkan
seperangkat keputusan mengenai tindakan di kemudian hari, yang ditujukan untuk mencapai
tujuan-tujuan dengan menggunakan cara-cara yang optimal(-. "dalam 1.3. Schoorl, #$%#,
9$+.
Menurut Shoorl, de)inisi di atas mengandung H "tujuh( unsure, yaitu 4
#. Ansur proses, yaitu ada kegiatan yang berjalan terus-menerus untuk mencapai keputusan-
keputusan tertentu. /alam proses seperti itu dengan sendirinya tampak ada tahap-tahap.
9. Menyiapkan keputusan, artinya instansi yang merencanakan dan instansi yang melaksanakan
berbeda. Kalau tidak seperti itu, setidak-tidaknya kegiatan-kegiatan itu berbeda.
'. Ansur seperangkat keputusan menunjuk kenyataan, artinya perencanaan itu mengenai
bermacam-macam keputusan tentang kegiatan yang berbeda-beda satu sama lain dan ada
kaitannya.
+. Ansur perencanaan bertujuan untuk menetapkan keputusan mengenai tindakan, artinya yang
menjadi tujuan adalah kegiatan untuk mencapai tujuan dan bukan untuk mencapai
pengetahuan itu sendiri.
,. Ansur anasir di kemudian hari menunjukkan, bahwa masalahnya mengenai hal-hal yang
masih harus dicapai. Masih ada ketidak tentuan tentang kemungkinan dan cara-cara untuk
mencapai tujuan-tujuan itu.
$H
Zakaria
&. Ansur pencapaian tujuan, tujuan itu harus sudah ada atau harus ditetapkan, agar kegiatan-
kegiatan dapat ditetapkan.
H. Ansur cara-cara yang optimal merupakan anasir yang sangat esensial dalam perencanaan. 8ni
mengandung makna, bahwa cara-cara itu harus diseleksi secara rasional, agar tujuan yang
telah ditentukan dapat dicapai sebaik-baiknya. /i sini orang harus menggunakan
pengetahuan yang maksimum dengan biaya yang minimum.
/alam ensiclopedia internasional dari 8lmu-ilmu sosial mengenai perencanaan sosial di
de)inisikan sebagai berikut 4
-Social planning in:ol:es the drawing up o) plans )or )uture action in regard to social
institution and resources. "Perencanaan social itu meliputi penetapan rencana-rencana untuk
kegiatan yang akan datang yang berhubungan dengan lembaga-lembaga dan sumber-sumber
social(-.
Penjabaran ini memberikan perhatian khusus kepada situasi dan kemungkinan-kemungkinan
yang ada di dalam masyarakat, di mana aproses perencanaan terjadi. 8ni tidak terkandung secara
eksplisit di dalam de)inisi /ror dan agaknya dapat ditambahkan kepada de)inisi tersebut sebagai
pelengkap, mungkin sebagai anasir kedelapan. /alam bentuk ini suatu -societal planning-, suatu
perencanaan masyarakat. 8ni berarti, bahwa perencanaan ekonomi termasuk di dalamnya. >etapi
dalam kebanyakan hal perencanaan ekonomilah yang terutama mendapat perhatian. /alam
situasi yang demikian orang berbicara khusus tentang perencanaan sosial, apabila yang dimaksud
adalah perencanaan kegiatan nonekonomi. Perencanaan sosial juga digunakan dalam arti sempit
untuk -welfare planning-, barangkali dapat diterjemahkan paling baik dengan peren3anaan
"ese(a'teraan. Kalau tidak dengan tegas diberi arti lain, yang dimaksud dengan perencanaan
sosial di sini adalah -social planning-.
;da beberapa macam tipe perencanaan. Pertama dapat dibedakan dari tingkat-tingkat
perencanaan. Perencanaan pemerintah dapat dibagi-bagi menjadi perencanaan nasional, regional,
dan lokal. Suatu tipe perencanaan yang terkenal adalah yang disebut dengan -regional and urban
planning-. /i satu pihak disadari perlunya diadakan perencanaan perkotaan, mengingat cepatnya
proses urbanisasi di negara-negara sedang berkembang, akan tetapi sebaliknya diakui, bahwa
perencanaan perkotaan itu tidak dapat diadakan lepas dari perencanaan regio, dimana kota itu
terletak. Perencanaan pemerintahan itu juga dapat berupa perencanaan menyeluruh atau
perencanaan sektoral. /alam hubungan ini juga dapat disebutkan perbedaan antara perencanaan
ekonomi dan perencanaan sosial dalam arti sempit, seperti dikemukakan di atas. >etapi juga
dapat diadakan pembagian lain, yang sebagian besar dapat sama dengan kementrian atau
departemen yang memiliki birokrasi pemerintah, misalnya4 perencanaan pengajaran, kesehatan,
pertanian, industri, pertahanan, planologi, dan sebagainya. Bertolak dari pengertian perencanaan
pada umumnya dapat dibedakan antara perencanaan pemerintah dan perencanaan badan swasta,
khususnya badan usaha. 8tulah beberapa tipe perencanaan yang penting-penting.
B. Latar Be&a"ang Se(ara' Peren3anaan Sosia&
Sudah terkenal, bahwa pada abad ke-#$ industrialisasi di 5ropa dan ;merika Atara disertai
suatu politik -laisseJ-)aire-. Praktek dan )ilsa)at -laisseJ-)aire- itu adalah suatu reaksi, yaitu
reaksi terhadap suatu pola yang dominan pada abad ke-#% yang berupa campur tangan besar
dalam kehidupan ekonomi masyarakat oleh birokrasi-birokrasi yang mempunyai kekuasaan
absolut. /asar daripada )ilsa)at -laisseJ-)aire- itu adalah anggapan, bahwa indi:idu dalam
mengejar kepentingan sendiri sebagai indi:idu sekaligus mengabdi kepada kepentingan
masyarakat seluruhnya. /i dalam masyarakat seperti itu perbedaan-perbedaan lama yang berupa
status sosial akan hilang dan semua indi:idu akan bebas dan sama. Kegiatan pemerintah harus
dibatasi sampai sedikit mungkin dan dianggap hanya mengenai pemeliharaan tata tertib.
2ara mengingatkan, bahwa tidak ada situasi dimana warga suatu negara terlibat dalam
persaingan secara bebas dan dengan kedudukan yang sama. !agipula ada kecendrungan yang
semakin besar ke arah perbedaan dan monopoli. /alam abad ke-#$ pemerintah sudah terpaksa
harus mengambil tindakan untuk mencegah pemerasan kaum buruh dan timbulnya situasi yang
merendahkan martabat manusia di tambang-tambang dan pabrik-pabrik. Semakin banyak orang
mengakui, bahwa pemerintah mempunyai tugas dalam mengatur ekonomi nasional. Khususnya
krisis ekonomi dan lebih-lebih krisis dari tahun tiga puluhan abad ke-9D, menyebabkan campur
$%
Zakaria
tangan pemerintah semakin diperlukan. <agasan -laisseJ-)aire- semakin terdesak oleh gagasan
tentang perencanaan ekonomi.
Perubahan yang disertai oleh <ross disebut -debat ideologi- mengenai baik tidaknya
perencanaan itu dan apakah perencanaan berkaitan dengan sosialisme atau komunisme, atau
tidak. Misalnya, buku Karl Mannheim yang terkenal -Man and society I 8n an age o)
reconstruction-, yang terbit pertengahan tahun tiga puluhan itu adalah suatu pembelaan untuk
mengadakan perencanaan umum. 8a berusaha membuktikan, bahwa perencanaan itu cocok dan
merupakan konsekwensi yang tidak dapat dihindari dari proses e:olusi masyarakat manusia. /i
samping itu ia membela gagasan, bahwa perencanaan dan demokrasi parlementer tidak saling
bertentangan. /alam komunisme dan sosialisme sudah lebih dahulu diterima gagasan, bahwa
perencanaan ekonomi itu perlu. MarM melihat keharusan itu, khususnya dalam sosialisme tahap
pertama. Sementara itu !ewis mengemukakan kenyataan, bahwa diantara semua pihak yang
berbeda-beda itu ada yang pro dan kontra terhadap perencanaan sentral dan peranan negara yang
besar di dalam masyarakat.
Perencanaan ekonmi dalam perang dunia pertama sudah dipraktekkan oleh 3alter Rathenau,
putra pendiri perusahaan besar 1erman4 ;5<. /engan mudah sekali dan sukses Rathenau
melaksanakan ekonomi perang yang terencana. ;pa yang dipraktekkannya merupakan contoh
utama bagi !enin, ketika ia menghadapi tugas untuk menciptakan tata tertib baru dalam keadaan
chaos sesudah re:olusi. Pada tahun #$9, !enin membentuk suatu organisasi perencanaan dan
pada tahun #$9% dimulailah rencana lima tahun yang pertama. /i negara-negara kapitalis campur
tangan pemerintah makin lama makin kuat, disebabkan oleh krisis ekonomi tahun tiga puluhan
dan perang dunia ke dua. /ikebanyakan negara-negara sedang berkembang, sesudah
kemerdekaan tercapai diadakan sistem perencanaan. 6al ini sering terjadi atas dorongan negara-
negara dan oraganisasi-organisasi pemberi bantuan. 8ndia adalah contoh terkenal dari negara
sedang berkembang, dimana pemerintahnya mengadakan perencanaan, segera sesudah mencapai
kemerdekaan. >etapi pada negara tersebut persiapannya sudah diadakan pada tahun-tahun tiga
puluhan. .ang menjadi alasan pada negara sedang berkembang ialah keinginan untuk
melaksanakan pembangunan secara lebih cepat dengan menggunakan perencanaan.
Gross mengemukakan, bahwa debat ideologi menjadi bungkam sesudah tahun empat
puluhan, karena adanya situasi krisis tersebut dan karena suksesnya penerapan teknik ekonomi
dalam perencanaan. Baik di negara-negara demokrasi Barat maupun di negara-negara komunis
teknik-teknik tersebut makin lama makin banyak digunakan, tanpa menghubungkannya dengan
komunisme atau kapitalisme. Menurut pendapat Gross, sekarang ini sampai di tahap atau lairan
ketiga dalam pemikiran tentang perencanaan. >ahap ini disebutnya tahap analisis empirik. >erlalu
banyak perhatian telah dipusatkan kepada ekonomi dan teknik-teknik ekonomi. /i antara para
ahli ekonomi sendiri ada perhatian yang semakin besar kepada aspek-aspek nonekonomi.
Khusus pada lembaga-lembaga tertentu di PBB tumbuh kesadaran akan perlunya perencanaan
yang lebih seimbang, dimana perkembangan ekonomi tidak lagi menjadi tujuan utama. /apat
juga dikatakan, bahwa debat tentang perencanaan telah mendapat isi lain. ;da diskusi yang
sedang berjalan, yaitu tentang si)at perencanaan dan sampai berapa jauh dapat diadakan
perencanaan.
Pandangan MarMis mengenal cita-cita perencanaan yang meliputi segala-galanya dengan
tujuan untuk mencapai !asyara"at !a"!ur tanpa "e&as. /alam pandangan nonmarMis
perencanaan yang meliputi segala-galanya itu dianggap kurang baik dan masyarakat yang
makmur itu bentuk akhirnya tidak jelas. Popper menjabarkan pandangan tersebut, atas dasar
metoda ilmihnya, ia menolak anggapan, bahwa ada hukum-hukum yang dapat ditemukan dan
secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan untuk dijadikan dasar dari gambaran hari depan
marMis itu. Popper menolak pemikiran secara e:olusi yang meresap di dalam marMisme dan juga
terdapat pada Mannheim. Berdasarkan titik tolaknya, kesimpulannya adalah suatu -!asyara"at
ter)u"a-, masyarakat yang berkembang, akan tetapi hasilnya tidak diketahui. .ang sesuai
dengan gagasan ini adalah suatu perencanaan tanpa tujuan akhir, di mana hanya dapat diadakan
penyesuaian-penyesuaian, ydisebut -piece-meal-engineering-, yang dikemukakannya sebagai
lawan -utopian-engineering-. /alam pada itu kritik Popper tersebut tidak menyisihkan usaha
mencapai suatu masyarakat yang ideal, lepas dari persoalan apakah ideal itu didasarkan atas apa
yang disebut hukum atau tidak. >ema lain dalam debat dewasa ini adalah masalah, di mana
tempat tenaga ilmiah di dalam proses perencanaan dan peranan apakah yang seharusnya
$$
Zakaria
dimainkannya. 8ni menyangkut hubungan antara ilmu pengetahuan dan politik. Khususnya yang
disebut sosiologi kritik mencurahkan perhatiannya atas masalah ini.
/. Mode& Peren3anaan
Pembicaraan tentang model perencanaan ini secara khusus akan menelaah tahap-tahap yang
tampak di dalam proses perencanaan. @an /usseldorp menyebutnya perencanaan pemerintah
model multidimensional. .ang dilihatnya sebagai jenis-jenis dimensi adalah tingkat, sektor, )aset,
dan akhirnya tahap. >ingkat-tingkat dan sektor perencanaan pemerintah sudah disebut-sebut
sebagai tipe pada pendahuluan. .ang dimaksud dengan )aset adalah aspek-aspek sosial, ekonomi,
dan )isik yang berkaitan dengan setiap perencanaan. Suatu proyek pertanian yang khas selalu
mempunyai aspek sosial, ekonomi, dan )isik, meskipun hal itu tidak disadari atau disebut-sebut.
/alam paragra) ini hanya akan memperhatikan tahap-tahap dalam proses perencanaan.
;pa yang dimaksud dengan model adalah suatu sistem yang dinyatakan dengan pengertian-
pengertian, dengan bermacam-macam cara merupakan penyederhanaan dan pembatasan dari
sistem yang dinyatakan dengan model itu. Penyederhanaan dan pembatasan mengenai gejala-
gejala dan hubungan di antara gejala-gejala itu, sehingga gejala-gejala dan hubungan-hubungan
itu di dalam model dapat digambarkan secara lebih teliti. Pengetahuan yang diperoleh secara
demikian dapat memberi pengertian lebih baik tentang proses-proses yang terjadi dalam suatu
sistem yang kompleks.
;da bermacam-macam model untuk proses perencanaan. /i sini hanya akan diketengahkan
sebuah model saja, di mana diusahakan untuk menyeleksi tahap-tahap yan g paling esensial dari
bermacam-macam model itu.
Model tahap-tahap Perencanaan4
#. Pembahasan dan penjelasan situasi ideal yang hendak dicapai dalam jangka panjang4 tujuan.
9. Penyalinan tujuan-tujuan itu menjadi sasaran-sasaran kongkret untuk masa perencanaan
tertentu disertai dengan urutan prioritas.
'. Pengumpulan data dan analisis situasi.
+. 5:aluasi dari pembahasan dan pembaharuan )ormulasi serta penetapan tujuan dan sasaran,
disertai urutan prioritas.
,. Mencari sarana yang tersedia, serta menyusun alternati)-alternati) acara kegiatan untuk
mencapai sasaran yang sudah ditentukan.
&. Meneliti dan menilai bermacam-macam alternati) yang ada dan memilih alternati) yang
optimal.
H. Mempelajari lebih mendalam lagi alternati) yang dipilih dengan menggunakan data
tambahan.
%. Penjabaran alternati) yang dipilih menjadi acara kegiatan yang lebih mendetil dengan
pengintegrasian yang lebih besar4 penyusunan rencana.
$. Pembicaraan dan perundingan mengenai penetapan rencana4 mungkin perbaikn rencana.
#D. Penggunaan penasehat untuk pelaksanaan rencana* mungkin perbaikan rencana.
##. 5:aluasi pelaksanaan rencana dan hasil yang dicapai* mungkin perbaikan rencana.
#9. Persiapan rangkaian rencana baru.
Model perencanaan yang telah diuraikan di atas tidak menyangkut organisasi perencanaan.
7rganisasi perencanaan itu juga ada sangkut pautnya dengan tipe perencanaan atau dengan
dimensi-dimensi dari model perencanaan.
. Masa&a' dan Ke!ung"inan Peru)a'an
Mengacu pada apa yang telah dikemukakan di atas jelaslah, bahwa perencanaan itu pertama-
tama adalah suatu prosedur untuk mengambil keputusan mengenai jenis-jenis kegiatan tertentu.
Perencanaan juga dapat berarti penerapan teknik-teknik tertentu untuk mempermudah penentuan
keputusan, seperti terjadi di dalam ekonometri. ;kan tetapi perencanaan juga berarti
memperhitungkan kemungkinan dan ketidak mungkinan sosio-budaya. /i sini harus
dipertanyakan, apakah yang mungkin merupakan hambatan untuk rencana-rencana tertentu dan
sampai berapa jauh rencana-rencana itu memenuhi kebutuhan rakyat. /alam antropolgi budaya
dan sosiologi banyak ditulis tentang masalah ini, yaitu tentang penolakan kegiatan-kegiatan
tertentu atau modernisasi pada umumnya oleh penduduk.
#DD
Zakaria
;spek tambahan dalam perencanaan ialah digunakannya sarana dan teknik untuk
mempermudah agar sarana-sarana tertentu diterima atau dilaksanakan. /i sini harus diperhatikan
teori-teori tentang jalannya proses adopsi perubahan dan teori-teori mengenai kategori orang-
orang dalam menerima perubahan.
E. Au)ungan Peren3anaan Sosia& dan E"ono!i
Sudah dikemukakan, bahwa perencanaan sosial itu dapat berarti perencanaan untuk
masyarakat -societal planning-. /alam arti demikian, perencanaan ekonomi termasuk di
dalamnya. ;rtinya sama dengan perencanaan menyeluruh. Misalnya dapat digunakan untuk
menunjuk perencanaan pemerintah yang multidimensional. /alam banyak karangan yang
dimaksud dengan perencanaan sosial adalah perencanaan mengenai tujuan-tujuan sosial, seperti
pengajaran, pemeliharaan kesehatan, makanan, perumahan, kesejahteraan anak, pembinaan
remaja, perbaikan kedudukan wanita. >ujuan-tujuan tersebut adalah tujuan-tujuan sosial yang
khas di samping tujuan-tujuan ekonomi, yang erdapat di dalam strategi pembangunan
internasional dari Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk de3enniu! pembangunan yang kedua
"#$H#-#$%D(.
Perencanaan pemerintah di negara-negara bukan komunis, mula-mula dimulai sebagai
perencanaan ekonomi atau barangkali lebih tepat4 sebagai rencana yang disusun oleh ahli-ahli
ekonomi. Perencanaan pemerintah tidak pernah hanya ekonomi saja. ;da tujuan-tujuan serta
kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk mencapainya, semuanya bersi)at khas ekonomi, akan
tetapi hasilnya biasanya jauh melebihi si)at-si)at yang hanya ekonomik saja. Misalnya, tambahan
produksi pertanian lebih dari rata-rata + N setahun. /apat juga dikatakan, bahwa dalam
perencanaan yang dikatakan bersi)at ekonomik itu tujuan akhirnya tidak bersi)at ekonomik.
>ujuannya adalah kesejahteraan penduduk, akan tetapi kadang-kadang juga untuk menambah
kekuasaan atau kewibawaan negara. ;spek-aspek ekonomi itu sangat menonjol dalam
perencanaan nasional, hal ini dikarenakan ekonomi itu menjadi dasar dari bermacam-macam
kegiatan yang tidak bersi)at ekonomik dan juga merupakan pembatasan dari kegiatan-kegiatan
itu. Berhubung menempati kedudukan sebagai negara miskin di dalam masyarakat dunia, di
negara sedang berkembang aspek ekonomik dari perencanaan pemerintah lebih menonjol lagi.
Kalau pada waktu yang lampau perhatian terutama dicurahkan kepada aspek-aspek ekonomi
seperti mempertinggi produksi industri, tambahan produksi agraria dan sebagainya, kesemuanya
itu dapat diterangkan dengan apa yang telah disebutkan di atas. >etapi sebuah pertanyaan
diajukan, apakah perhatian yang begitu berat sebelah dalam perencanaan pemerintah dapat
dipertanggungjawabkan, mengingat adanya nilai-nilai lain yang berlaku atau yang seharusnya
berlaku di dalam masyarakat yang telah diterima, gagasan-gagasan tentang keadilan yang
seharusnya berlaku atau hak aJasi manusia yang telah disetujui. ;lasan yang mungkin
dikemukakan, bahwa rotinya harus diperbesar dahulu, sebelum dapat dibagi, biasanya tidaak
tepat, karena jelas ada golongan-golongan yang mendapat keuntungan "sering tidak dapat
dipertanggungjawabkan( dari perkembangan -e"ono!i- . /ilihat dari segi ekonomi pun harus
dipersoalkan, apakah tindakan yang begitu eksklusi) menguntungkan kelompok elit tertentu yang
mempunyai )ungsi di dalam pembangunan ekonomi. Sering pola penabungan, pola in:estasi, dan
pola konsumsi kelompok-kelompok tidak begitu mendukung pembangunan -ekonomi-. /ilihat
dari sudut ini, bersama-sama dengan usaha untuk menambah besarnya roti harus juga
diperhatikan pembagiannya.
/iantara mereka yang tidak melihat perencanaan sosial yang menyeluruh -3o!per'ensi:e-
sebagai perencanaan -societal-, akan tetapi sebagai perencanaan untuk mencapai tujuan-tujuan
sosial di samping tujuan ekonomi, ada beberapa pendapat tentang )ungsi perencanaan sosial itu.
Rein telah meneliti perbedaan-perbedaan diantara pendapat yang bermacam-macam itu dapat
memberikan gambaran yang lebih jelas. 6asilnya sebagian telah digunakan, dan untuk lebih
jelasnya berikut ini dikemukakan secara sistematis.
#. Pembangunan sosial itu dipandang sebagai beban yang memberatkan. Pembangunan sosial
dibiayai dengan uang dari pajak. 6arus diperhatikan sungguh-sungguh agar tidak mematikan
semangat kalangan usaha dan tidak merintangi perkembangan ekonomi. /i negara
berkembang pembangunan sosial oleh mereka yang beranggapan demikian dipandang
memang sebagai keharusan politik, akan tetapi sekaligus juga sebagai pengurangan dana
untuk pembangunan ekonomi.
#D#
Zakaria
9. Pembangunan sosial itu merupakan sarana dari pembangunan ekonomi. ;hli ekonomi
berbicara misalnya tentang -human capital- mengenai pengajaran dan latihan.
'. Perkembangan sosial itu pelengkap dari perkembangan ekonomi. Pembangunan sosial itu
hanya mungkin kalau ada perkembangan ekonomi. Kalau tidak demikian itu kembali berarti
membagi-bagi kemiskinan. Pembagian kemakmuran dalam pandangan ini tergantung kepada
perkembangan ekonomi.
+. Pembangunan sosial dipandang sebagai suatu bentuk pengawasan sosial "social control(.
Ketegangan sosial tercegah dengan adanya pembangunan sosial.
/i lembaga-lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa pagi-pagi sudah timbul perhatian atas
hubungan antara perkembangan sosial dan perkembangan ekonomi serta implikasinya dalam
perencanaan. >elah dikembangkan studi tentang pola-pola pembangunan seperti yang terdapat
pada -Report on the 3orld Social Situation, #$&#. ;tas dasar hubungan yang ada diantara aspek
ekonomi dan sosial dalam pembangunan, maka kebijaksanaan harus diarahkan untuk mencapai
suatu pertumbuhan berimbang -balanced growth-.
Masalah tentang pembangunan sosial dan ekonomi, sampai berapa jauh saling berhubungan
dan yang mana yang harus diutamakan, juga timbul dalam persiapan dan pembicaraan strategi
pembangunan internasional untuk dicennium pembangunan yang ke dua. /alam laporan Panitia
>imbergen "Panitia Perencanaan Pembangunan( dan di dalam strategi yang didasarkan di
atasnya, yang diutamakan adalah pembangunan ekonomi. Strategi ini diterima oleh PBB.
>erhadap cara perencanaan, yang menggarap tujuan ekonomi dan tujuan sosial secara
terpisah, ada keberatan-keberatan yang dikemukakan oleh para ahli di bawah pimpinan <unnar
Myrdal. Mereka menyusun sebuah laporan tentang -; Ani)ied ;pproach to /e:)elopment-, yang
berpusat pada tujuan-tujuan social. /alam laporan itu diambil pendirian, bahwa dalam
decennium pembangunan kedua dalam perencanaan pembangunan internasional harus
dirumuskan komponen-komponen berikut 4
#. >idak satu lapisan penduduk pun boleh dibiarkan tidak terjamah oleh perubahan dan
pembangunan. 6arus diberikan perhatian khusus kepada yang disebut kelompok-kelompok
tradisional dan kelompok-kelompok marginal, yang hingga kini tidak mengenyam
keuntungan dari pembangunan.
9. Semua sektor penduduk perlu diakti)kan untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan
dengan menentukan orientasi kepada penciptaan lapangan kerja dan memberikan pengajaran
kepada semua orang. 8ni semua demi pembangunan ekonomi dan sosial.
'. Asaha menciptakan keadilan sosial, yang juga meliputi pembagian pendapatan secara adil
dan jaminan pendapatan minimum untuk golongan-golongan yang paling miskin.
+. Memberi prioritas yang tinggi kepada pengembangan kemampuan manusia, terutama
kemampuan anak-anak, dengan mencegah kekurangan makanan pada masa-masa yang
menentukan dalam perkembangan mereka dan dengan menciptakan )asilitas-)asilitas
pengajaran.
;tas desakan -2ommission )or Social /e:elopment- dari Perserikatan Bangsa-Bangsa juga
telah diterima sebuah resolusi yang berjudul -; Ani)ield ;pproach to /e:elopment, ;nalysis
and Planning, yang didasarkan atas laporan Myrdal. 8ni berarti, bahwa PBB seolah-olah telah
menerima dua macam pendekatan untuk perencanaan pembangunan. /i sini juga terbukti dengan
jelas, bahwa belum ada kata sepakat diantara para ahli mengenai hubungan antara perencanaan
sosial dan ekonomi, atau mengenai tujuan sosial dan ekonomi di dalam perencanaan. Menurut
sebagian ahli, pilihan harus jatuh kepada cara pendekatan yang dibela oleh Myrdal c.s, baik atas
dasar teoretik maupun atas dasar pertimbangan-pertimbangan etik.
#D9
Zakaria
BAB EDI
GE2AKAN SOSIAL SEBAGAI KEKUATAN PE2UBAAAN
A. Pengertian
<erakan sosial atau disebut juga dengan mobilitas sosial -social mobility- mempunyai
pengertian yang bersi)at khusus. ?amun demikian penjelasan yang dikemukakan oleh para ahli
sangat beragam. Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat ahli tentang apa yang disebut
dengan gerakan sosial "social mobility( itu.
>ing 2hew Peh "#$%,, %9-%+( menjelaskan sebagai berikut4 -Mobilitas sosial merupakan
suatu proses perubahan indi:idu atau kelompok dari suatu lapisan sosial kepada lapisan sosial
yang lain dalam satu sistem strati)ikasi sosial. Mobilitas sosial adalah suatu )enomena kompleks
yang terdiri dari beberapa dimensi, yaitu 4
a. /itinjau dari segi arah, mobilitas sosial dapat berbentuk horiJontal "bergerak mendatar( dan
dapat pula dalam bentuk :ertikal "bergerak ke atas(. Mobilitas sosial mendatar merupakan
perubahan kedudukan sosial seseorang dalam kelas sosialnya, tetapi tidak merubah hirarki
atau jenis kelas sosialnya. Misalnya menjadi pegawai honorer di kantor lurah bekerja sebagai
membersihkan kantor kemudian pindah menjadi pegawai honorer pada sekolah SMP sebagai
membersihkan sekolah, dalam perubahan tersebut statusnya atau martabatnya tetap.
Sedangkan yang dimaksud dengan mobilitas sosial menegak adalah perubahan diantara
kelas-kelas sosial atau status suatu masyarakat, baik keatas atau kebawah yang melibatkan
kenaikan atau penurunan status atau mastabat seseorang atau indi:idu.
b. /itinjau dari segi masa atau waktu, mobilitas sosial dapat pula terjadi dalam sutu generasi
tertentu dan dapat pula terjadi dalam bentuk antar generasi. Mobilitas disebut satu generasi
adalah bila seseorang "indi:idu( selama masa hidupnya mengalami perubahan jenis
pekerjaan. Misalnya bekerja sebagai petani, kemudian sebagai pedagang, dan terakhir
sebagai pengusaha. 6al ini disebut sebagai mobilitas sosial segenerasi "intra4generationa&(.
Kemudian yang dimaksud dengan mobilitas sosial antar generasi yaitu perubahan jenis
pekerjaan diantara anak dengan orang tua yang melibatkan kelas sosial atau martabat mereka.
Misalnya, seorang anak petani menjadi dosen, hal itu disebut sebagai mobilitas antar generasi
"inter4generationa&(.
c. /itinjau dari segi unit yang terlibat sama indi:idu atau keluarga.
Pandangan lain dikemukakan pula oleh Piotr SHto!p"a "9DDH, '9,( dimana ia
mende)inisikan -gerakan sosial adalah tindakan kolekti) yang diorganisir secara longgar, tanpa
cara terlembaga untuk menghasilkan perubahan dalam masyarakat mereka. 8a menekankan
bahwa de)inisi -gerakan sosial- itu harus mempunyai atau terdiri dari komponen seperti berikut
ini.
#. Memiliki kolekti:itas orang yang bertindak bersama*
9. Memiliki tujuan bersama tindakannya adalah perubahan tertntu dalam masyarakat mereka
yang ditetapkan partisipan menurut cara yang sama*
'. Kolekti:itasnya relati) tersebar namun lebih rendah derajatnya daripada organisasi )ormal*
#D'
Zakaria
+. >indakannya mempunyai derajat spontanitas relati) tinggi namun tak terlembaga dan
bentuknya tak kon:ensional.
!anjut Piotr de)inisi gerakan sosial harus dapat membedakan )enomena gerakan sosial dari
kategoriagen lain.
<erakan sosial mempunyai berbagai status penyebab berkenaan dengan perubahan. /i satu
pihak, gerakan ini dapat dianggap sebagai penyebab utama perubahan dalam arti sebagai kondisi
yang diperlukan dan cukup untuk menimbulkan perubahan. 2uma masalahnya adalah dimana
biasanya untuk berhasil, gerakan sosial harus terjadi dalam lingkungan sosial yang kondusi),
berhadapan dengan struktur yang menguntungkan atau, secara meta)ora, -menunggangi kepala-
kekuatan sosial lain. <erakan sosial hanya akan e)ekti) jika dilengkapi dengan )aktor lain.
Kegiatannya jarang menjadi penyebab perubahan sepenuhnya, biasanya kehadiran gerakan ini
hanya sebagai pelengkap, tak pernah sebagai syarat mutlak perubahan sosial./i lain pihak
gerakan sosial hanya dapat diliat sebagai dampak, e)iphenomena atau gejala yang menyertai
proses yang dikembangkan oleh daya dorongnya sendiri atau oleh momentumnya sendiri.
Misalnya, menyertai kemajuan modernisasi, urbanisasi, kemunculan masyarakat massa atau
krisis ekonomi tiba-tiba. Masalahnya adalah bahwa selaku persoalan )akta empiris, banyak
gerakan sosial yang ikut berperan dalam munculnya perubahan sosial, mengubah jalannya,
arahnya, dan kecepatannya* terlepas dari yang benar-benar memprakarsai dan mempengaruhi
perubahan.
Pendekatan yang paling masuk akal untuk mengkritik kedua pendekatan di atas adalah4
Pertama, geraka sosial dilihat sebagai mediator dalam rangkaian penyebab perubahan sosial.
Kedua, gerakan sosial dulihat sebagai produk perubahan sosial terdahulu dan sebagai produsen
"sekurang-kurangnya ko-produsen( trans)ormasi sosial selanjutnya. /i sini gerakan sosial lebih
terlihat sebagai wahana, pembawa atau pemancar perubahan terus-menerus ketimbang sebagai
penyebab utamanya atau wujud permukaan semata. <erakan tak muncul dalam ke:akuman,
tetapi muncul di dalam waktu historis tertentu, berkaitan dengan proses sosial dan berupaya
mempengaruhi jalannya sejarah. >om Burns memahami status perantara gerakana sosial dan
menyebutnya sebagai aktor sosial, kelompok, organisasi dan gerakan pengemban, pembuat dan
perombak sistem hukum. <erakan sosial adalah pengemban struktur sosial dalam bentuk sistyem
hukum yang diperoleh dan pada waktu bersamaan gerakan ini menciptakan, mencipta ulang dan
merombak sistem hukum melalui tindakannya. Pendapat serupa dikemukakan oleh /ieter Rucht,
-gerakan sosial pada waktu bersamaan adalah ciptaan sekaligus pencipta pola masyarakat. Meski
gerakan sosial bertindak dalam suasana historis yang diciptakan dan dalam suasana yang relati)
stabil, namun gerakan ini juga secara akti) berpartisipasi mengubah peraturan politik, konstelasi
kekuasaan, dan simbol kultural.
A&iran peru)a'an sosia& Terus4Menerus
Gambar : 2
B. Gera"an Sosia& i Ka&angan Agen
3ujud agen perubahan sosial bermacam-macam. Perubahan sosial disebabkan oleh berbagai
macam agen, tetapi di era modern ada yang sangat menonjol. >ayangan >@ menunjukkan
berbagai gejala seperti berikut4 Kerumunan di alun-alun kota yang memprotes pemerintah*
cemberutnya wajah buruh tambang 8nggris yang sedang mogok* pemuda ;S mencegah
pembangunan instalasi nuklir* bentrokan antara mahasiswa dan polisi anti huru-hara di jalanan
kota Seoul* muslim menyerang Kristen atau sebaliknya* orang Serbia menyerang orang Bosnia
atau sebaliknya* negro ;)rika berkumpul menentang apartheid* kaum wanita menentang praktek
#D+
Proses so3ia&
Terda'u&u
Gera"ana
Sosia&
Gera"an Sosia&
Beri"utnya
Zakaria
aborsi* dan petani Perancis menghambat jalan raya. Kesemuanya itu adalah gerakan sosial.
>ampaknya gerakan sosial merupakan kekuatan perubah paling manjur dalam masyarakat.
Banyak pakar yang menyimak peran khas gerakan sosial itu. Seperti Blumer, "#$,#, #,+(
melihat gerakan sosial sebagai salah-satu cara utama untuk menata ulang masyarakat modern.
Killian "#$&+, +9&( mengatakan sebagai pencipta perubahan sosial. >ouraine "#$HH, 9$%(
mengatakan sebagai aktor historis. 5yerman G 1amison "#$$#, 9&( menyebutkan sebagai agen
perubahan kehidupan politik atau pembawa proyek historis. ;damson G Borgos "#$%+, #9(
menyatakan, -gerakan massa dan kon)lik yang ditimbulkannya adalah agen utama perubahan
sosial-
Bagaimana cara gerakan sosial menyesuaikan diri dengan agen perubahan yang lain 0
1awabannya dimulai dengan membedakan berbagai cara agen mula-mula menggerakkan
perubahan sosial. Kriteria perta!a, perubahan berasal -dari bawah-, melalui akti:itas yang
dilakukan oleh masa rakyat biasa dengan derajat -kebersamaan- yang berbeda-beda. Perubahan
lain mungkin berasal -dari atas-, melalui akti:itas elit yang berkuasa "penguasa, pemerintah,
manajer. ;dministrator, dan lain-lain( mampu memaksakan kehendaknya kepada anggota
masyarakat yang lain. Kriteria "edua, perubahan mungkin diinginkan, diinginkan oleh agen,
dilaksanakan sebagai realisasi proyek yang mereka rencanakan sebelumnya* perubahan lain
mungkin muncul sebagai e)ek samping tak diharapkan, e)ek samping dari tindakan yang
tujuannya sama sekali berlainan.
;pabila kedua kategori di atas disilangkan, maka akan dihasilkan empat kategori seperti yang
terdapat pada tabel berikut ini.
Ta)e& EID. 1. Tipo&ogi Peru)a'an Sosia&
Te!pat Agen
ari Ba>a' ari Atas
Kesen(angan Agen Terse!)unyi 1 +
Nyata 0 ,
i. Perubahan tersembunyi yang berasal dari bawah "misalnya, tindakan organisasi dalam
kehidupan sehari-hari dalam dalam membuat pilian* membuat keputusan untuk tujuan
dirinya sendiri tanpa disadari menghasilkan perubahan ekonomi* kecendrungan
demogra)is* pergeseran nilai adat* gaya hidupdan sebagainya(. Pengaruh gabungan
tindakan indi:idu secara terpisahpada tingkat skala makro dipahami sebagai
kecendrungan lahiriah yang diabstraksikan dari tindakan massa yang menggerakkannya.
;da kalanya kecendrungan jangka panjang yang bergeser dan mengalir, mengacu pada
gerakan sosial "atau gerakan sosial umum berbeda dari gerakan sosial khusus(.
Pemakaian istilah ini sebenarnya tidak tepat. !ebih tepatnya seperti kecendrungan,
tendensi, arus, proses makro menandai )enomena yang dimaksud. <erakan sosial yang
dimaksud di sini adalah perwujudan khusus dari agen.
ii. Perubahan tersembunyi yang berasal dari atas "misalnya tindakan yang dilakukan
pemerintah badan administrasi atau manajerial(.
iii. Perubahan nyata yang berasal dari bawah "misalnya tuntutan re)ormasi politik melalui
mobilisasi massa(.
i:. Melukiskan situasi kebersamaan rakyat dan yang mengorganisir diri untuk menciptakan
perubahan yang diinginkan dalam masyarakat mereka. Spektrumnya terentang mulai
dari gerakan spontan dan nhuru-hara yang meluas melalui gerakan sosial hingga
kelompok kepentingan, lobi dan partai politik yang sangat birokratis yang berjuang
untuk mendapatkan kekuasaan "partai politik yang berkuasa termasuk kategori lain dari
tipologi ini, begitu juga penguasa dan pemerintah sebagai agen yang melakukan
perubahan dari atas(.
/. Gera"an Sosia& dan Modernitas
#D,
Zakaria
Secara historis gerakan sosial adalah )enomena uni:ersal. Semua anggota masyarakat
mempunyai alasan untuk begabung dan berjuang mencapai tujuan kolekti) mereka dan
menentang orang yang menghalangi mereka mencapai tujuannya.Sejarawan telah melukiskan
pemberontakan dan ledakan ketakpuasan di Jaman kuno, gerakan keagamaan yang kuat di abad
pertengahan, pemberontakan petani yang hebat di tahun #'%# dan #,9,, re)ormasi dan gerakan
kultural, etnis dan nasional sejak Jaman Renaisan.
<erakan sosial besarlah yang menyumbang terhadap kelahiran modernitas di saat re:olusi
borjuis besar di 8nggris, Perancis, dan ;S. Strategi dan taktik gerakan di semua Jaman itu telah
berkembang, namun kebanyakan pengamat sependapat bahwa hanya dalam masyarakat
modernlah -era gerakan sosial benar-benar dimulai-. 6anya di abad #$ dan 9D gerakan sosial
menjadibegitu banyak, besar, penting dan besar akibatnya terhadap jalannya perubahan. Berikut
ini dapat disimak pendapat-pendapat pengamat kontemporer 4
?eidhardt G Rucht "#$$#, ++$( mengatakan -masyarakat yang sangat modern cendrung
menjadi masyarakat gerakan-. 5yerman G 1amison "#$$#, ,'( mengatakan -<erakan sosial
adalah bagian sentral modernitas. <erakan sosial menetukan ciri-ciri politik modern dan
masyarakat modern-. Rucht "#$%%, '9+( menyebutkan -<erakan sosial berkaitan erat dengan
perubahan struktural mendasar yang telah terkenal sebagai modernisasi yang menjalar ke bidang
sistem dan kehidupan dunia-.
;da beberapa alasan yang menyebabkan gerakan sosial di Jaman modern lebih menonjol dan
lebih signi)ikan. Sebagian alasannya telah dikenal dalam analisis pakar klasik abad #$ tentang
ciri modernitas yaitu sebagai berikut 4
#. ;lasan dari ->ema /urkheimean-.
Kecendrungan kepadatan penduduk dikawasan sempit terjadi bersamaan dengan urbanisasi
dan industrialisasi kemudian menghasilkan kepadatan moral penduduk yang besar.
Kepadatan tersebut membuka peluang lebih baik untuk mengadakan kontak dan interaksi
untuk mengembangkan kesamaan, pandangan, artikulasi ideologi bersama, dan merekrut
pendukung. Singkatnya, peluang mobilisasi dan gerakan sosial sangat meningkat.
Mungkinkah gerakan sosialis terjadi tanpa sistem pabrik dengan ribuan buruh yang terlibat
dalam kontak langsung 0 Kebetulankah bila kampus uni:ersitas dengan ribuan mahasiswa
yang terkonsentrasi menjadi landasan segala macam persaingan 0
9. ;lasan dari ->ema >onnies-. /imana atomisasi dan isolasi indi:idu dalam <esellscha)t yang
bersi)at impersonal. Riesman menyebutnya -kerumunan yang kesepian-. Keterasingan,
kesepian, dan penjungkirbalikan nilai menimbulkan idaman terhadap komunitas, solidaritas,
dan kebersamaan. Keanggotaan gerakan sosial menyediakan pengganti yang memuaskan
bagi kebutuhan manusia yang uni:ersal. /engan cara ini masyarakat modern memasok calon
anggota yang banyak sekali yang siap untuk direkrut dan dimobilisasi.
'. ;lasan dari ->ema MarMian-. Peningkatan ketimpangan sosial yang belum pernah terjadi
sebelumnya, dengan perbedaan kekayaan, kekuasaan, dan prestise yang sangat tajam
menimbulkan pengalaman dan kesan eksploitasi, penindasan, ketakadilan, dan perampasan
hak yang menggerakkan permusuhan dan kon)lik kelompok. 7rang yang kepentingannya
tersembunyi terancam, siap untuk bertempur melawan orang yang membahayakan mereka.
Smelser mengatakan, ketimpangan struktural yang merangsang timbulnya gerakan sosial
tampak lebih nyata ketimbang yang pernah ada sebelumnya.
+. ;lasan dari ->ema 3eberian-. >rns)ormasi demokratis sistem politik, membuka peluang bagi
tindakan kolekti) massa rakyat. Pengungkapan perbedaan mempertahankannya menjadi hak
yang sah dan tanggung jawab selaku warga negara makin diharapkan. >arrow mengatakan,
-Peluang kemunculan gerakan sosial berkadar politik akan berubah secara radikal-.
,. ;lasan dari ->ema 2omte dan Saint Simon-. Mereka menekankan modernitas pada
penaklukan, kontrol, dominasi, dan manipulasi realitas* mula-mula terhadap realitas alam dan
akhirnya juga terhadap realitas masyarakat manusia. Keyakinan bahwa perubahan sosial dan
kemajuan tergantung pada tindakan manusia, bahwa masyarakat dapat dibentuk oleh
anggotanya untuk keuntungan mereka sendiri, merupakan syarat ideologis penting untuk
akti) dan untuk mobilisasi dan gerakan sosial. @oluntarisme mengembangkan gerakan sosial
sedangkan )atalisme membunuhnya.
&. ;lasan dari ->ema masyarakat modern-. Masyarakat modern mengalami peningkatan
pendidikan dan mempunyai kultur umum. Partisipasi dalam gerakan sosial membutuhkan
#D&
Zakaria
kesadaran, imajinasi, kepekaan moral, dan perhatian terhadap masalah publik dalam derajat
tertentu serta kemampuan menggeneralisirnya dari pengalaman pendidikan. Re:olusi
pendidikan yang menyertai penyebaran kapitalisme dan demokrasi, memperluas tumpukan
potensi anggota gerakan sosial.
H. ;lasan dari ->ema Kemunculan dan penyebaran media massa-. Media massa merupakan
instrumen yang sangat kuat untuk mengartikulasikan, membentuk, dan menyatukan
keyakinan, merumuskan dan menyebarkan pesan ideologis, serta membentuk pendapat
umum. Media massa memperluas cakrawala pandangan rakyat melampaui dunia pribadi
mereka menuju pengalaman kelompok, kelas, dan bangsa lain yang berjauhan letak
geogra)isnya. 8ni menimbulkan dua akibat4 "a( Keterbukaan cakrawala tersebut menciptakan
-e)ek demonstrasi- penting yakni peluang untuk membandingkan kehidupan masyarakat
sendiri dan kehidupan masyarakat lain. Kesan ketakadilan yang mergikan disertai perasaan
-terampas relati)- menyediakan latar belakang psikologis yang kondusi) bagi gerakan sosial.
"b( Melalui media massa orang juga belajar mengenai keyakinan, sikap, dan keluhan politik
orang lain. 8ni memungkinkannya untuk menaksir tingkat keburukan keadaan bersama, untuk
mengakhiri -kedunguan- atau kekeliruan bersama, menghilangkan keyakinan bahwa ia
sendiri yang merasa tak senang dan sengsara. Media massa punmembangkitkan solidaritas,
loyalitas, dan konsensus yang berkembang melampaui lingkaran sosial yang ada sebelumnya.
Perasaan adanya masalah bersama dan solidaritas yang melampaui batas lokal ini merupakan
syarat sosio-psikologis lainnya untuk kemunculan gerakan sosial.
. Tipe Gera"an Sosia&
<eakan sosial muncul dalam segala betuk dan ukuran. Antuk memahami berbagai jenis
)enomena ini diperlukan sebuah tipologi yang menggunakan beberapa kriteria seperti berikut 4
#. <erakan sosial yang berbeda menurut bidang perubahan yang diinginkan. ;da yang terbatas
tujuannya* hanya untuk mengubah aspek tertentu kehidupan masyarkat tanpa menyentuh inti
struktur institusinya, gerakan yang hanya menginginkan perubahan, -di dalam- ketimbang
perubahan masyarakatnya sebagai keseluruhan. 8ni disebut gerakan reformasi. 2ontohnya
gerakan pro dan anti aborsi yang menuntut perubahan uu yang sepantasnya* gerakan
perlindungan hak-hak binatang yang menutut larangan dijadikannya sarana eksperimen*
gerakan yang menuntut pembatasan kecepatan mobil di 1erman. <erakan lain mengupayakan
perubahan yang lebih mendalam menyentuh landasan organisasi sosial. Karena landasan
sentral "strategis( institusi yang mereka serang, maka bila e)ekti), perubahan akan meluas
melampaui target semula dan akan menghasilkan trans)ormasi masyarakatnya ketimbang
perubahan di dalam masyarakat semata. 8ni disebut gerakan radikal. 2ontohnya gerakan
hak-hak sipil di ;S, gerakan anti apartheid di ;)rika Selatan dan gerakan pembebasan
nasional di negara kolonial. /alam kasus ekstrim, bila perubahan yang diinginkan meliputi
semua aspek inti struktur sosial "politik, ekonomi, dan kultural( dan ditujukan untuk
mencapai transportasi total masyarakat ke arah -masyarakat alternati)- atau utopia sosial
yang dicita-citakan sebelumnya disebut gerakan revolusioner. 2ontohnya perjuangan
kemerdekaan nasional, gerakan )asis, gerakan kapitalis, gerakan sosialis dan komunis.
Rumusan lain dengan tipologi yang sama dikemukakan ?eil Smelser yang membedakan
antara4 gerakan yang berorientasi norma dan yang berorientasi nilai. <erakan berorientasi
norma adalah tindakan memobilisasi atas nama keyakinan umum "ideologi bersama( yang
menginginkan penataan ulang norma. <erakan yang berorientasi nilai adalah tindakan
kolekti) yang dimobilisasi atas nama keyakinan umum yang menginginkan penataan ulang
nilai. Menurut Smelser, nilai menyediakan pedoman )undamental untuk bertindak. ?ilai
menetapkan dan mengatur tujuan upaya manusia, misalnya keadilan, pengetahuan,
demokrasi, dan kemerdekaan. ?orma adalah alat untuk memilih cara yang tepat dalam
mengejar tujuan akhir, misalnya kesopanan, belajar, dan bekerja. ?orma lebih khusus
daripada nilai umum karena secara khusus menetapka prinsip tertentu yang diperlukan bila
nilai hendak diwujudkan.
9. <erakan sosial yang berbeda dalam kualitas perubahan yang diinginkan. ;da gerakan yang
menekankan pada ino:asi, berjuang untuk memperkenalkan institusi baru, bentuk kehidupan
baru, dan keyakinan baru. <erakan ini ingin membentuk masyarakat ke dalam satu pola yang
belum pernah ditemukan sebelumnya. 7rientasi gerakan ini adalah ke masa depan.
#DH
Zakaria
Perubahan di arahkan ke masa depan dan menekankan pada sesuatu yang baru. 8ni dapat
disebut gerakan progresif. 2ontohnya gerakan republik, kapitalis, sosialis, dan gerakan
memperbaiki institusi, hukum, cara hidup, dan keyakinan yang telah mapan di masa lalu
tetapi mengalami erosi dan dibuang dalam perjalanan sejarah. Perubahan yang mereka ajukan
diarahkan kebelakang dan tekanan diletakkan pada tradisi. 8ni disebut gerakan konservatif.
2ontohnya gerakan ekologis dan gerakan keagamaan )undamentalis* gerakan moral di ;S
yang menghimbau untuk kembali ke nilai keluarga* gerakan royalis yang menganjurkan
kembali ke aturan dinasti* gerakan yang menghidupkan kembali sentimen etnis di 5ropa
>imur dan 5ropa >engah menyusul kehancuran komunis. Perbedaan antara gerakan progresi)
dan konser:ati) dapat dikaitkan dengan perbedaan haluan politik kiri dan kanan. <erakan
sayap kiri dianggap berorientasi progresi), sedangkan gerakan sayap kanan biasanya
konserpati).
'. <erakan yang berbeda dalam target perubahan yang diinginkan. ;da yang memusatkan
perhatian pada perubahan struktur sosial* ada pula pada perubahan indi:idual. <erakan
perubahan struktural ada dua bentuk4 "a( <erakan sosial politik, >illy "#$%,, #( menyebutnya
-gerakan sosial nasional- yaitu berupa upaya untuk mengubah strati)ikasi politik, ekonomi,
dan kelas. <erakan ini senantiasa menentang penguasa negara atas nama rakyat yang
mempunyai kekuasaan )ormal sangat kecil. "b( <erakan sosio-kultural yang ditujukan pada
aspek yang kurang teraba dari kehidupan sosial, mengusulkan perubahan keyakinan, nilai,
norma, simbol, dan pola hidup sehari-hari. 2ontohnya gerakan hipies dan punk. <erakan
yang lebih menargetkan indi:idu ketimbang struktur mempunyai dua bentuk4 "a( <erakan
suci, mistik, dan religius yang berjuang untuk mengubah atau menyelamatkan anggotanya
dan menghidupkan kembali semangat keagamaan. 2ontohnya, gerakan re:i:alis di abad
pertengahan* gerakan 8slam )undamentalis* gerakan penyebar 8njil yang diprakarsai Paus
1ohn Paul 88. "b( <erakan sekuler yang berupaya memperbaiki moral atau mental
anggotanya. /alam gerakan yang ditujukan pada struktur terdapat asumsi implisit bahwa
dengan mengubah akan menyediakan lingkungan sosialisasi baru bagi indi:idu dan
selanjutnya akan membentuk ulang kepribadian mereka. Begitu pula dalam gerakan yang
berorientasi indi:idual terdapat asumsi implisit bahwa kualitas indi:idu yang meningkat
akhirnya akan membentuk tatanan sosial yang lebih baik. Biasanya terdapat kesadaran
tentang kaitan antara pengaruh perubahan di tingkat struktural dan di tingkat indi:idual.
>etapi prioritasnya berbeda4 gerakan tertentu menemukan kunci perubahan di dalam struktur
yang berubah, sedangkan gerakan lain menemukan kunci perubahan di dalam diri indi:idu
yang berubah. /a:id ;berle "#$&&( mengemukakan klasi)ikasi gerakan sosial ke dalam
empat bentuk gerakan4 "#( gerakan trans)ormasi yang bertujuan perubahan total dalam
struktur* "9( gerakan re)ormasi yang bertujuan perubahan sebagian dalam struktur* "'(
gerakan penyelamatan yang bertujuan perubahan total indi:idu anggotanya* "+( gerakan
alternati) yang bertujuan perubahan sebagian kepribadian indi:idu anggotanya.
+. <erakan sosial yang berbeda mengenai -arah perubahan yang diinginkan-. Kebanyakan
gerakan mempunyai arah positi). <erakan seperti itu mencoba memperkenalkan perubahan
tertentu membuat perbedaan. ;rah positi) ini juga dipertahankan ketika gerakan dimobilisasi
untuk mencegah perubahan* baru kemudian arahnya negati). Kasus khas terjadi ketika
gerakan dimobilisasi untuk merespon perubahan yang dinilai negati) timbul segera setelah
kecendrungan sosial umum menimbulkan dampak sampingan yang tak diharapkan. Sejumlah
gerakan anti modernitas termasuk kategori ini. Misalnya, gerakan yang mempertahankan
kultur asli pribumi, memerangi globalisasi, menghidupkan kembali kekhasan nasional atau
etnis, menegaskan keyakinan agama )undamentalis. <erakan ekologi termasuk di sini karena
gerakan itu ditimbulkan oleh reaksi terhadap kerusakan lingkungan, polusi, penipisan sumber
daya alam akibat ekses industrialisme. ;da gerakan yang dimobilisasi untuk menghentikan
atau mengganti uu tertentu atau keputusan pemerintah tertentu. 2ontohnya, gerakan anti bus
di ;S yang menentang pemaksaan metode integrasi rasial di sekolah atau gerakan
-pertahanan diri sendiri- petani Polandia menentang suku bunga yang tinggi dan biaya hidup
yang mahal. Kasus khusus laian adalah gerakan balasan yang dimobilisasi cdalam merespon
kemunculan dan perkembangan gerakan saingan. ;dakalanya gerakan kelihatan seperti
bergandengan secara simetris4 kiri dan kanan* anti Semit dan ionisme* atheisme dan
)undamentalisme* pembaru demokratis dan garis keras.
#D%
Zakaria
,. <erakan sosial yang berbeda dalam strategi yang melandasi atau -logika tindakan mereka-.
;da yang mengikuti logika instrumental* gerakan ini berjuang untuk mendapatkan kekuasaan
politik dan dengan kekuatan politik itu memaksakan perubahan yang diinginkan dalam
peraturan hukum, institusi, dan organisasi masyarakat. >ujuan utama mereka adalah kontrol
politik. Bila berhasil, gerakan seperti itu berubah menjadi kelompok penekan atau partai
politik, masuk ke parlemen dan pemerintahan. 2ontohnya, Partai 6ijau di 1erman dan
gerakan solidaritas di Polandia. <erakan lain mengikuti -logika pernyataan perasaan-
"eMpressi:e( yang berjuang untuk menegaskan identitas, untuk mendapatkan pengakuan bagi
nilai-nilai mereka atau pandangan hidup mereka, untuk mencapai otonomi, persamaan hak,
emansipasi politik, dan kultural bagi anggotanya atau untuk mendapatkan pendukung lebih
banyak. 2ontoh utamanya gerakan hak-hak sipil, etnis, dan )eminisme. Rucht "#$%%, '#$(
mengatakan gerakan kebebasan wanita mengikuti logika ekspresi) sedangkan gerakan
lingkungan cendrung ke arah logika instrumental.
&. Perbedaan tipe gerakan sosial yang ditemukan sangat menonjol dalam epos sejarah berlainan.
8ni dimungkinkan untuk membedakan dua tipe besar yang berkaitan dengan sejarah modern.
<erakan yang menonjol di )ase awal modernitas memusatkan perhatian pada kepentingan
ekonomi* anggota pada umumnya direkrut dari satu kelas sosial tertentu, organisasinya kaku,
desentralisasi. 2ontoh klasiknya gerakan Serikat Buruh dan gerakan Petani. 8ni disebut
gerakan sosial lama. /engan berkembangnya modernitas, gerakan ini secara bertahap
menjadi kuno. /alam dekade belakangan ini masyarakat kapitalis paling maju memasuki )ase
terakhir modernitas atau ada yang menyebut postmodern, menyaksikan kemunculan tipe
lain gerakan sosial. <erakan ini lebih tepat disebut gerakan sosial baru. 2ontohnya gerakan
ekologi,perdamaian, dan )eminis. ;da tiga cirikhasnya. "a( <erakan ini memusatkan
perhatian pada isu baru, kepentingan baru, dan medan kon)lik sosial baru. Sebagai reaksi atas
serbuan politik, ekonomi, teknologi, dan birokrasi terhadap seluruh bidang kehidupan
manusia, identitas kelompok, memperluas ruang kehidupan, memperjuangkan -masyarakat
sipil- dengan nilai lunak, nonekonomi, post-material. Berbeda dari gerakan buruh lama,
gerakan baru ini terutama tidak mengartikulasikan kebutuhan ekonomi tetapi lebih
memusatkan perhatian pada masalah kultural yang berkaitan dengan persoalan otonomi
indi:idual dan resiko baru yang tak terlihat mempengaruhi orang melalui cara yang hampir
sama, terlepas dari posisi sosialnya. "b( Keanggotaannya tidak dikaitkan dengan kelas khusus
tertentu tetapi lebih saling berpotongan dengan pembagian kelas tradisional, mengungkap
masalah penting yang dihadapi anggota berbagai kelas yang berlainan.Satu-satunya tanda
komposisi mereka menurut pengertian kelas adalah lebih mewakili strata berpendidikan
tinggi dan kelas menengah. 8ni disebut kepekaan dan kesadaran mereka lebih tinggi dan
karena kebebasan mereka untuk meman)aatkan waktu, dana, dan tenaga jauh lebih besar. "c(
<erakan sosial baru biasanya mengambil bentuk jaringan hubungan luas dan relati) longgar
ketimbang menggunakan organisasi yang kaku dan hierarkis. Singkatnya desentralisasi.
H. Bila orang melihat pada masyarakat konkrit, pada waktu historis konkrit, di situ akan selalu
tampak susunan gerakan sosial yang kompleks dan heterogen, mencerminkan perbedaan tipe
seperti yang dibahas di atas. ald G Aseem "#$%9, #( mengatakan pada tingkat hubungan
sosial yang ruwet akan terlihat satu )enomena menonjol.>erutama akan diketahui kaitan
antara gerakan dan gerakan tandingan dalam kon)lik longgar yang saling merangsang dan
memperkuat kualitas. !ebih tepatnya tipe gerakan menciptakan kondisi untuk memobilisasi
gerakan tandingan. /engan menganjurkan perubahan, menyerang kepentingan yang sudah
mapan, memobilisasi simbol-simbol dan meningkatkan biaya pihak lain, gerakan
menciptakan keluhan dan menyediakan peluang munculnya upaya gerakan tandingan.
<erakan tandingan mengembangkan citra yang diputar balik tentang gerakan yang
ditandinginya. <erakan ini mendapat kekuatan untuk berkembang dengan mempertontonkan
segala pengaruh membahayakan dari gerakan yang ditandinginya. <ambaran akti:itas gerakan
sosial dapat berbeda antara berbagai masyarakat. Kesatuan paling luas cakupannya tempat
beroperasinya gerakan sosial yang disebut -Sektor <erakan Sosial- "social mo:ement sectors
atau SMS(, yakni kon)igurasi gerakan sosial, struktur antaginitis, gerakan yang berkompetisi dan
yang bekerjasama yang selanjutnya merupakan bagian dari struktur tindakan lebih luas "tindakan
politik dalam arti sangat luas( yang mencakup partai politik, birokrasi negara, media massa,
#D$
Zakaria
kelompok penekan, gereja dan berbagai jenis )aktor organisasi lainnya dalam masyarakat.
Kekhasan SMS adalah bahwa unsur-unsur utamanya mempunyai ciri khas kegiatan masing-
masing. 2iri khas ini juga menentukan derajat kegiatan menyeluruh dalam masyarakat tertentu.
Masyarakat yang menindas, menghambat atau membasmi gerakan sosial, berarti menghancurkan
mekanisme peningkatan diri dan kemajuan diri yang dimilikinya. >anpa SMS atau dengan SMS
yang sempit cakupannya, suatu masyarakat akan menjadi masyarakat pasi), dengan anggota yang
bodoh, acuh tak acuh dan lemah, yang cendrung tak berpeluang memperhatikan nasib
masyarakatnya dan akibatnya saling tak memerhatikan satu sama lain. Satu-satunya prospek
historis mereka adalah stagnasi dan kehancuran.
##D
Zakaria
###

Anda mungkin juga menyukai