a. Situasi Lokasi Tempat Praktek Kabupaten Sukamara adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sukamara. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.827 km dan berpenduduk sebanyak 44.952 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Kabupaten ini sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Kotawaringin Barat, pada tanggal 10 April 2003 dikeluarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2003 tentang Pengukuhan/Pemekaran 8 Kabupaten, maka Kabupaten Kotawaringin Barat dimekarkan dan ditambah dengan Kabupaten Lamandau. Berdasarkan Perda No.2/2006, Kabupaten Sukamara terdiri dari lima buah kecamatan, [1] yaitu: 1. Kecamatan Balai Riam, memiliki 8 desa. 2. Kecamatan Jelai, memiliki 5 desa. 3. Kecamatan Pantai Lunci, memiliki 4 desa. 4. Kecamatan Permata Kecubung, memiliki 7 desa. 5. Kecamatan Sukamara, memiliki 8 desa.
b. Rencana Fisik Bangunan - Luas ruangan 10x5 m, terdiri dari ruang praktek 4x5, ruang tunggu dan administrasi 4x5, dan teras (gudang dan toilet) 2x4 - Konsultasi dengan arsitek bagian praktek dokter gigi mengenai interior, saluran air bersih, saluaran dental (udara dan pembuangan)
21 Keterangan : 1. Lapangan parkir 2. gudang 3. teras 4. Tempat rekam Medis 5. Toilet pasien 6. Toilet dokter 7. pintu 8. Kursi tunggu 9. Tempat majalah/koran 10. Kursi tunggu 11. TV 12. Front Office 13. Tempat bermain anak 14. Tempat sampah medis 15. Alat sterilisasi 16. Meja tempat alat 17. Wastafel pencucian alat 18. Lemari bahan 19. Kursi dokter 20. Meja dokter 21. Dental chair 22. Dental Tools 23. Wastafel tempat pencucian tangan dokter 24. Jendela 25. Kompresor 26. Tempat sampah non medis
Four Handed Dentistry Konsep Four Handed Dentistry telah diadopsi oleh para produser pembuatan dental unit, sehingga saat ini seluruh dental unit yang dibuat selalu dilengkapi dengan sisi Dental Asistant disebelah kiri pasien. Oleh karena itulah konsep Four Handed Dentistry menjadi dasar dalam desain tata letak penempatan alat kedokteran gigi. Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja disekitar Dental Unit yang disebut Clock Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone, arah jam 2 sampai jam 4 disebut Assistens Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut Transfer Zone, kemudian dari arah jam 8 sampai jam 11 disebut Operators Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi. 1. Static Zone adalah daerah tanpa pergerakan Dokter Gigi Maupun Perawat Gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona ini untuk menempatkan Meja Instrumen Bergerak (Mobile Cabinet) yang berisi Instrumen Tangan serta peralatan yang dapat membuat takut pasien. 2. Assistants Zone adalah zona tempat pergerakan Perawat Gigi, pada Dental Unit di sisi ini dilengkapi dengan Semprotan Air/Angin dan Penghisap Ludah, serta Light Cure Unit pada Dental Unit yang lengkap. 3. Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan bahan dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan Perawat Gigi. 4. Operators Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi.
c. Persiapan a. Pembuatan surat izin Surat izin terdiri dari surat izin praktek, surat izin mendirikan bangunan, surat izin limbah. Surat izin ini dibuat melalui tahap yaitu: mulai dari ACC para tetangga, RT, RW, kelurahan, kecamatan kemudian ke balai kota. Selain itu juga harus melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota dan melampirkan surat keterangan dari Puskesmas setempat yang telah melakukan terhadap air, aliran / penampungan limbah. b. Persiapan untuk papan nama Melalui izin Dinas Kesehatan Kota dan Pengurus PDGI wilayah c. Persiapan untuk design bangunan dan design ruangan d. Persiapan alat (dental unit) & bahan e. Jumlah SDM yang dibutuhkan: o 1 dokter gigi sebagai operator o 1 perawat dokter gigi sebagai asisten operator o 1 petugas front office yang bertugas untuk pendaftaran pasien dan bagian keuangan o 1 petugas kebersihan dan keamanan
d. Analisa Eksternal dan Internal Praktek Pribadi Analisis SWOT atau TOWS secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kajian yang dilakukan terhadap suatu organisasi sedemikian rupa sehingga diperoleh keterangan yang akurat tenatang berbagai faktor kekuatan, kelemahan, kesempatan, serta hambatan yang dimiliki dan atau yang dihadapi suatu organisasi. Analisis ini juga mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal oppurtinities dan threat yang dihadapi dunia bisnis serta lingkungan internal strengh dan weakness. Analisis SWOT yang membandingkan antara faktor eksternal dan internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategi suatu organisasi. a. Analisa TOWS Faktor strategi Internal : Kekuatan / Srenght - Pelayanan yang ramah - Harga yang terjangkau - Tempat yang nyaman - Tempat parkir luas - Lulusan unissula citra islami - Tempat praktek strategis, lokasi mudah dijangkau - Free wi-fi Kelemahan / Weakness - Kurangnya pengalaman praktek karena baru lulus - Jenis pelayanan belum lengkap - Citra dokter gigi muda - Belum dikenal masyarakat umum karena masih sedikit menangani pasien - Modal terbatas Faktor Strategi Ekternal Peluang / Opportunities - Lokasi strategis - Belum ada praktek khusus dokter gigi yang menyeluruh - Masyarakat sekitar cukup ramai - Daerah tempat kelahiran (cukup banyak warga yang kenal) - Kesadaran akan penampilan meningkat Ancaman / Threats - Citra pesaing baik - Pelayanan alternatif - Kekuatan tawar penjual tinggi - Kekuatan tawar pembeli rendah - Tukang gigi - Peralatan/bahan kedokteran sukar didapat b. Perhitungan Analisis TOWS Penilaian yang digunakan adalah: - Mayor : 5 - Moderate : 4 - Minor : 3
Peluang atau kekuatan, jika indikator faktor paling berpengaruh, maka rating nilai mayor Kelemahan / ancaman, jika indikator faktor paling berpengaruh, maka rating dengan nilai minor. Untuk perhitungan bobot : 1 = paling tidak berpengaruh 2 = tidak berpengaruh 3 = sedang 4 = berpengaruh 5 = Paling berpengaruh
Ancaman (Threats) No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating*bbt 1 Citra pesaing baik 6 0.28 4 1,12 2 Pelayanan alternatif 3 0,14 2 0,28 3 Kekuatan tawar penjual tinggi 4 0,19 3 0,57 4 Kekuatan tawar pembeli rendah 5 0,23 3 0,69 5 Tukang gigi 2 0,09 2 0,18 6 Peralatan / bahan kedokteran sukar didapat 1 0,04 2 0,08 Jumlah 21 1 2,92
Peluang (opportunities) No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating*bbt 1. Lokasi strategis 1 0,06 5 0,8 2. Belum ada praktek khusus dokter gigi yang menyeluruh 3 0,19 4 0,76 3. Masyarakat sekitar cukup ramai 4 0,26 3 0,78 4. Daerah tempat 2 0,12 4 0,48 kelahiran (cukup banyak warga yang kenal) 5. Kesadaran akan penampilan meningkat 5 0,33 3 0,99 Jumlah 15 1 3,31
Kelemahan (weakness) No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating*bbt 1. Kurangnya pengalaman praktek karena baru lulus 5 0,33 3 0,99 2. Jenis pelayanan belum lengkap 3 0,19 4 0,76 3. Citra gigi dokter muda 4 0,26 3 0,78 4. Belum dikenal masyarakat umum karena masih sedikit menangani pasien 2 0,12 3 0,36 5. Modal terbatas 1 0,06 5 0,3 Jumlah 15 1 3,19
Kekuatan (strenght) No. Indikator Peringkat Bobot Rating Ratin*bbt 1. Pelayanan yang ramah 1 0,04 4 0,16 2. Harga yang terjangkau 2 0,09 3 0,27 3. Tempat yang nyaman 7 0,33 3 0,99 4. Tempat parkir luas 5 0,23 4 0,92 5. Lulusan unissula citra islami 4 0,19 3 0,57 6. Tempat praktek strategis, lokasi mudah dijangkau 3 0,14 3 0,42 7. Free wi-fi 6 0,28 3 0,84 Jumlah 21 1 4,17
Hasil 1. Analisis TOWS Ancaman didapatkan 2,92 2. Analisis TOWS Peluang didapatkan 3,31 3. Analisis TOWS Kelemahan didapatkan 3,19 4. Analisis TOWS Kekuatan didapatkan 4,17 Diagram untuk analisis TOWS : 1. Sumbu X Hasil pengurangan antara KEKUATAN dan KELEMAHAN : 4,17 3,19 = 0,98 2. Sumbu Y Hasil pengurangan antara PELUANG dan ANCAMAN : 3,31 2,92 = 0,39 III I
IV II Jadi menurut analisa TOWS terletak dikwadran I yaitu mendukung strategi agresif yang artinya situasi yang sangat menguntungkan karena memiliki peluang yang tinggi dan didukung oleh kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. e. Logistik Kebutuhan peralatan, bahan dan alat pendukung lainnya yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan rencana praktek. Kebutuhan peralatan : 1. Perawatan gedung 2. Kursi tunggu pasien 3. Meja dan kursi front office 4. Dental Chair 5. Compresor 6. Selang kompresor 7. Sterilisator 8. Lampu ruangan 9. Emergency lamp 10. Meja kursi dokter 11. Lemari tempat alat dan bahan 12. Lemari Rekem medis 13. Telepon 14. TV 15. Komputer 16. Mainan anak-anak
Peralatan dan bahan dokter gigi : 1. Diagnostik set 2. Exo set 3. Endo set 4. Konservasi set 5. Perio scaling manual dan USS 6. Ortho set 7. Cetak set 8. Emergency set Peralatan dan bahan pendukung : Alat sterilisasi f. Princing dan marketing g. Perhitungan tarif h. Srategi marketing 1. Ekternal Marketing a. Sistem promosi DOMINO yaitu dari mulut ke mulut b. Mengisi artikel di koran atau majalah c. Mengadakan baksos dan seminar d. Mengadakan penyuluhan di TK, SD, Perkumpulan ibu-ibu spt PKK, pengajian dll e. Memasang papan nama sesuai ketentuan f. Segmentasi pasar (berhubungan dengan biaya) g. Menarik perhatian, tempat praktek harus terlihat terang, orang sering berwisata, ramai h. Menjadi dentist figure, menjadi dokter gigi sekolah, narasumber talkshow radio, dokter gigi asuransi / perusahaan, dll. 2. Internal Marketing a. Memberikan pasien rasa nyaman b. Bersikap ramah pada pasien c. Mendengarkan keluhan pasien dan Memberikan penjelasan yang menyeluruh pada pasien d. Sterilisasi terjamin e. Menarik biaya perawatan yang tidak terlalu mahal f. Skill yang baik, diagnosa yang tepat g. Membuat pasien merasa aman dan nyaman ketika ditangani h. Memberikan perawatan yang halus tanpa rasa sakit (setelah mencabut gigi pasien disuruh minum obat ditempat praktek supaya sesampainya dirumah, diharapkan bekas pencabutan tidak terlalu sakit). Promosi Marketing Perlu ide ide kreatif untuk melakukan promosi misalnya : a) Melakukan kegiatan bakti sosial b) Membuat pernik gigi seperti gantungan kunci, kalender. c) Membentuk karakter dokter gigi yang menyenangkan bagi pasien d) Berikan program diskon, hadiah, perawatan gratis kepada pasien yang bersedia menunggu lama, baru di wisuda, anak-anak yang berani diperiksa, pasien yang ulang tahun dan teman serta keluarga e) Bekerjasama dengan pihak lain terutama dalam bidang ndustri dan pariwisata
Marketing Pertimbangan elemen marketing adalah sebagai berikut : 1. Segmentasi - Memahami karakter dan perilaku pasien - Pada dasarnya semua orang adalah pelanggan - Keterbasan drg : waktu, tempat, dan tenanga yang dimilki - Intinya membagi dalam kelompok dalam satu karakter Tiga pokok Segmentasi : a. Pasien berorientasi harga, yaitu pasien yang berorientasi pada harga murah, dan bisa sembuh b. Pasien berorientasi nilai, pasien berorientasi pada sembuh dengan layanan baik, akan tetapi masih memperhatikan harga c. Pasien berorientasi kualitas, best of the best, yaitu orientasi pada pelayanan yang kesembuhan nomor satu dan sudah tidak melihat harga 2. Targeting Setelah memlih segmen, maka memperhatikan : a. Sumber daya fisik - Lokasi praktek - Bentuk bangunan - Peralatan yang diperlukan b. Sumber daya non fisik - Pengetahuan, skill dan kompetensi - Bentuk pelayanan 3. Positioning Bagaimana kita mampu secara tepat memposisikan diri kita di benak pelanggan, dalam hal ini praktek penulis adalah praktek yang mengedepankan pelayanan dengan pain management, yakni perawatan yang tidak menyakiti dan mampu membuat pasien pulang tanpa membawa masalah gigi ke rumah. Pelayanan praktek dokter gigi hendaknya : 1) Reliability: dapat dipercaya/diandalkan. 2) Assurance : terjamin. 3) Tangibles: nyata/bisa dirasakan-skill, gedung. 4) Empathy: dapat merasakan apa yg dirasakan orang 5) Responsiveness: tanggap dengan perkembangan Selain itu juga menanamkan personal image di benak pasien (kesan diri), seperti : - Drg tepat waktu, janjian dengan pasien, terlambat tanpa kejelasan - Drg yang komunikatif 4. Differensisasi Yaitu memberikan sesuatu yang berbeda, penerjemahan dari positioning, agar mudah dan cepat dikenali. Model diferensiasi : a) Konten (isi) memberikan pelayanan kesehatan gigi secara total care, informatif dan teknologi yang up to date dengan menitikberatkan pada kuratif dengan intra oral kamera agar dapat memberikan gambaran pada pasien mengenai giginya yang bermasalah, selain itu juga memberikan penghargaan kepada pasien anak yang kooperatif. b) Konteks (kemasan) yang mengedepankan pelayanan yang cepat dengan memiliki sistem booking by phone untuk meminimalkan pasien mengantri lama serta pemberian pelayanan dengan harga terjangkau. 5. Marketing MIX 4 P dalam Marketing : - Product (konsultasi dan terap medis) - Price (Biaya jasa) - Place (bangunan) - Promotion (testimoni pasien-papan nama) 6. Selling Fungsi drg dalam proses penjulan : a. Sebagai technical Pengobatan pada pasien berdasarkan pengetahuan medis, semakin luas pengetahuan semakin baik, karena pasien akan lebih yakin b. Sebagai relationship manager - Membangun relasi - Pasien tertarik kita apabila ada referensi dari keluarga, tetangga, teman atau orang lain 7. Brand Personal brand tiap orang berbeda-beda, padahal layanan sama, nama drg adalah aset, brand dapat dibangun dalam sekejap, namun dapat dipercepat yaitu dengan : - Co Brand (kerjasama dengan drg lain yang terkenal) - Bekerja di RS atau Klinik terkenal 8. Service Bagaimana kita memperlakukan pasien sebaik mungkin sehingga pasien merasa nyaman berada di ruang praktek. 1) Petugas Front Office yang bersikap ramah dan informatif, ruang tunggu yang nyaman dengan warna yang menyegarkan dan menenangkan. 2) Dalam klinik dokter gigi bersikap komunikatif, ramah dan baik, ruang tindakan yang bersih, alat yang digunakan steril, membuat pasien merasa nyaman ketika berada di klinik, waktu kerja dokter gigi yang tepat waktu (misal : pasien tidak menunggu terlalu lama), memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang rencana terapi, fasilitas / lingkungan praktek yang up to date, menarik biaya perawatan yang tidak terlalu mahal, memberikan perawatan yang halus tanpa rasa sakit (misal : suntikan yang tidak sakit). 3) Follow up patient by phone, memberi ucapan selamat ulang tahun atau hari raya via SMS atau jejaring sosial. 9. Proses Yang perlu diperhatikan adalah 3 hal, yaitu ; 1. Kualitas Jangan tunjukan ketidaktahuan di depan pasien 2. Biaya Efisiensi 3. Pemberian layanan pada pasien (delivery) - layanan harus bersifat terbuka - proses menunggu perlu diperhitungkan, jika tidak dapat terhindari buat tdak membosankan.