Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA BENDA PADAT

MODUL C
STRUKTUR AWAL JEMBATAN






KELOMPOK 1
Firdaus 1106067835
Martha Destri Arsari 1106005042
M. Ardan Makarim Corny 1206241073
Nastiti Tiasundari 1106003926
Sinta Indrawati 1106011625
Willy Hanugrah Gusti 1106004001

Tanggal Praktikum : 15 Maret 2013
Asisten Praktikum : Imam Taufik
Tanggal disetujui :
Nilai :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2013
MODUL C
STRUKTUR AWAL JEMBATAN

I. TUJUAN
Alat di desain untuk memberikan pembacaan langsung dari reaksi vertikal di tiap-tiap
perletakan dimana terdapat alat baca. Dapat digunakan untuk memperoleh garis
pengaruh untuk tiap-tiap reaksi, dan untuk mempelajari kegunaan dari garis pengaruh
untuk beban bergerak.
II. TEORI
Definisi dari garis pengaruh adalah suatu grafik dari pengaruh di titik yang dipilh pada
suatu struktur. Nilai numerik dari pengaruh tersebut diplot akibat beban satu satuan.


Gambar C.1 Peralatan Model Struktur Awal Jembatan

III. PERALATAN
1. 1 HST. 1801 Jembatan bagian kiri
2. 1 HST. 1802 Jembatan bagian kanan
3. 1 HST. 1803 Gantung di tengah
4. 2 HST. 1804 Pilar pendukung ujung
5. 2 HST. 1805 Pilar pendukung bagian dalam
6. 2 HST. 1806 Alat baca
7. 1 HST. 1807 Beban bergerak

IV. CARA KERJA
Mempersiapkan alat :
1. Menyiapkan alat seperti yang ditunjukkan seperti diagram diatas. Kemudian
menghubungkannya dengan kuat dan diratakan dengan rangkanya.
2. Mengatur kaki-kaki penyokongnya jika dibutuhkan dan mengencangkan baut-
bautnya. Pengaruh dari getaran disebabkan oleh gerakan di sekitar alat sebagai
contoh, supaya menjaganya agar minimum.
3. Mendukung bagian jembatan diatas pivot dan roller yang mengizinkan gerakan
lateral akibat beban. Membuat beryllium di masing-masing perletakan. Menyiapkan
alat yang telah tersedia untuk mengatur masing-masing alat baca secara horizontal
(mengkalibrasikan alat beban) dan vertikal (untuk tujuan peng-nol-an), lalu melihat
pilar pengukur beban yang terpisah.
4. Memastikan bahwa landasan dari masing-masing alat baca berada di garis tengah.
Masing-masing pembagian dari alat baca mewakili beban 0,1 N.
5. Menguji nilai kalibrasi dengan menggerakkan beban lebih besar melalui jembatan,
lalu menghentikannya secara vertikal diatas masing-masing titik perletakan untuk
meyakinkan bahwa alat baca tepat satu putaran dibawah pengaruh beban.
a. Garis Pengaruh
Dalam percobaan ini, semua garis pengaruh akan disebabkan oleh reaksi vertikal
yaitu dengan mengujinya dengan menekan kebawah jembatan tersebut di
berbagai tempat dimana alat bacanya akan memberikan pembacaan.
1. Mengambil beban bergerak (50 N) lalu menempatkannya di ujung kiri
jembatan, membaca semua alat bacanya yang berjumlah 6 buah.
2. Menggerakkan beban tersebut sejauh 100 mm dan sebagai jembatan,
menempatkan beban tersebut di tiap-tiap titik reaksi. Lalu melakukan
pembacaan pada alat baca tersebut dan mencatatnya untuk tiap-tiap posisi
beban dan menggunakan data tersebut unutk membuat plot 6 buah garis
pengaruh akibat reaksi vertikal.
b. Beban Bergerak
1. Menggabungkan beban besar dan kecil dengan kawat yang disediakan dan
menaruhnya di sisi kiri jembatan.
2. Melakukan pembacaan dari 6 alat untuk posisi yang berbeda dari 2 beban
tersebut karena beban itu digunakan melalui jembatan lalu mencatatnya.
3. Menggunakan data-data tersebut untuk memplot ordinat akibat reaksi vertikal
terhadap posisi beban yang lebih besar di grafik

V. PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
V.I DATA PRAKTIKUM
A. Garis Pengaruh
Untuk setiap hasil pembacaan pada struktur dikurangi dengan pembacaan awal,
dan dikali 10 N.
1. Beban 25 N
No. P (m) Va Vb Vc Vd Ve Vf
1 0 18 -150 0.3 0.3 0.3 0.7
2 250 0 23 0.2 0 0.1 0.3
3 450 0 40.2 30.5 0 0.2 0
4 700 0 2.85 2.3 14.7 54.4 -9.7
5 900 0 0.2 0.6 0.6 49 6.4
6 1150 0 0.1 0.6 0.2 1.1 22.9

2. Beban 50 N
No. P (m) Va Vb Vc Vd Ve Vf
1 0 97.9 -0.5 0.3 0 -2 0.7
2 250 -1.5 45 0.1 0 0.5 0.1
3 450 -1.6 89.1 68.4 0 1.3 0.4
4 700 -1.6 -4.4 4.6 33.7 102.7 -12
5 900 -1.6 0 0.95 0.5 85.4 6.8
6 1150 -1.6 -0.3 0.4 0.1 3.1 41.8

B. Reaksi Perletakan Maksimum
Jarak antara 2 roda = 100 mm
VA VB VC VD VE VF
P (mm) 0 250 450 700 700 1050
Vmax 119.2 -146.8 73.5 32.3 106.7 58.5

V.II PENGOLAHAN DATA
A. GARIS PENGARUH




Struktur Jembatan
A.1 Garis Pengaruh Secara Teoritis (Beban 1 Satuan)
Struktur tersebut apabila diperhatikan terdiri dari balok anak (C-D) dan balok
induk (A-B-C dan D-E-F), sehingga untuk menghitung reaksi perletakan
akibat beban 1 satuan secara analitis dapat dibuat seperti berikut :





o Interval AC (0<x<450)
Va =

; x=0 Va = 1
x=250 Va = 0
x=450 Va = -4/5
Vb =

; x=0 Vb = 0
x=250 Vb = 1
x=450 Vb = 9/5
Vc=Vd=Ve=Vf=0

o Interval CD (0<x<250)
Vd =

; x=0 Vd= 0
x=250 Vd=1
Vc = =

; x=0 Vc = 1
x=250 Vc = 0
Va = - (

) .

; x=0 - 4/5
x=250 0
Vb = (

) .

; x=0 9/5
x=250 0
Ve = (

) .

; x=0 0
x=250 9/5
Vf = - (

) .

; x=0 0
x=250 -4/5

o Interval DF (0<x<450)
Vf =

; x=0 1
x=250 0
x=450 -4/5
Ve =

; x=0 0
x=250 1
x=450 9/5
Va=Vb=Vc=Vd=0

No P (m) VA (N) VB (N) VC (N) VD (N) VE (N) VF (N)
1 0 1 0 0 0 0 0
2 0,25 0 1 0 0 0 0
3 0,45 -0,8 1,8 1 0 0 0
4 0,75 0 0 0 1 1,8 -0,8
5 0,90 0 0 0 0 1 0
6 0,115 0 0 0 0 0 1
A.2 Garis Pengaruh Akibat Beban Berjalan 25 N
Untuk mengetahui besarnya reaksi pada setiap perletakan yaitu hasil reaksi
perletakan akibat beban berjalan 1 satuan dikali dengan 25 N, maka hasilnya
sebagai berikut :
No. P (mm) V(A) V(B) V (C) V(D) V(E) V(F)
1 0 25 0 0 0 0 0
2 250 0 25 0 0 0 0
3 450 -20 45 25 0 0 0
4 700 0 0 0 25 45 -20
5 900 0 0 0 0 25 0
6 1150 0 0 0 0 0 25
Reaksi perletakan (teori) akibat beban berjalan 25 N

Sedangkan menurut hasil praktikum sebagai berikut :
No. P (m) Va Vb Vc Vd Ve Vf
1 0 18 -150 0.3 0.3 0.3 0.7
2 250 0 23 0.2 0 0.1 0.3
3 450 0 40.2 30.5 0 0.2 0
4 700 0 2.85 2.3 14.7 54.4 -9.7
5 900 0 0.2 0.6 0.6 49 6.4
6 1150 0 0.1 0.6 0.2 1.1 22.9
Reaksi perletakan (praktikum) akibat beban berjalan 25 N
Bila dibandingkan, kedua data tersebut perhitungan secara teori dengan hasil
praktikum terdapat perbedaan. Maka dari itu dapat dicari kesalahan relatif dengan
rumus :
() |


|
Maka diperoleh hasil kesalahan relatif tiap perletakan sebagai berikut :
No.
Jarak x
(mm)
V(A) V(B) V (C) V(D) V(E) V(F)
1 0 28% - - - - -
2 250 - 8% - - - -
3 450 100% 11% 22% - - -
4 700 - - - 41% 21% 52%
5 900 - - - - 96% -
6 1150 - - - - - 8%

Diagram Garis Pengaruh Beban 25 N
Garis Pengaruh Va

Garis Pengaruh Vb

Garis Pengaruh Vc

Garis Pengaruh Vd

Garis Pengaruh Ve

Garis Pengaruh Vf

0
25
0
-20
0 0 0 0
0
18
0 0 0 0 0
-25
0
25
50
0 250 500 750 1000 1250 1500
Data Teoritis
Data Praktikum
0 0
0 0
45
25
0
0
0 0.3 0.1
0.2
54.4
49
1.1
0
50
100
0 250 500 750 1000 1250 1500
Data Teoritis
Data Praktikum
0 0 0
-20
0
25
0 0 0 0.7 0.3 0
-9.7
6.4
22.9
0
-40
-20
0
20
40
Data Teoritis
Data Praktikum

A. 3 Garis Pengaruh Akibat Beban Berjalan 50 N
Untuk mengetahui besarnya reaksi pada setiap perletakan yaitu hasil reaksi
perletakan akibat beban berjalan 1 satuan dikali dengan 50 N, maka hasilnya
sebagai berikut :
No.
Jarak x
(mm)
V(A) V(B) V (C) V(D) V(E) V(F)
1
0
50 0 0 0 0 0
2
250
0 50 0 0 0 0
3
450
-40 90 50 0 0 0
4
700
0 0 0 50 90 -40
5
900
0 0 0 0 50 0
6
1150
0 0 0 0 0 50
Reaksi perletakan (teori) akibat beban berjalan 50 N

Sedangkan menurut hasil praktikum sebagai berikut :
No. P (m) Va Vb Vc Vd Ve Vf
1 0 97.9 -0.5 0.3 0 -2 0.7
2 250 -1.5 45 0.1 0 0.5 0.1
3 450 -1.6 89.1 68.4 0 1.3 0.4
4 700 -1.6 -4.4 4.6 33.7 102.7 -12
5 900 -1.6 0 0.95 0.5 85.4 6.8
6 1150 -1.6 -0.3 0.4 0.1 3.1 41.8
Reaksi perletakan (praktikum) akibat beban berjalan 50 N

Hasilnya didapat sebagai berikut :
Kesalahan relatif garis pengaruh beban 50 N

No. P (mm) V(A) V(B) V c V(D) V(E) V(F)
1 0 95% - - - - -
2 250 - 10% - - - -
3 450 96% 1% 37% - - -
4 700 - - - 32% 14% 70%
5 900 - - - - 71% -
6 1150 - - - - - 16%

Diagram Garis Pengaruh Beban 50 N
Garis Pengaruh Va

Garis Pengaruh Vb

Garis Pengaruh Vc

Garis Pengaruh Vd

Garis Pengaruh Ve

Garis Pengaruh Vf

0
50
0
-40
0 0 0 0
0
98
-2
-2
-2 -2 -2
-50
-25
0
25
50
75
100
125
0 250 500 750 1000 1250 1500
Data Teoritis
Data Praktikum
0
0
50
90
0 0 0 0
-0.5
45
89.1
-4.4 0 -0.3
-50
0
50
100
0 250 500 750 1000 1250 1500
Data Teoritis
Data Praktikum
0 0
0 0
90
50
0
0
0 -2 0.5
1.3
102.7
85.4
3.1
-50
0
50
100
150
0 250 500 750 1000 1250 1500
Data Teoritis
Data Praktikum
0 0 0
-40
0
50
0 0 0 0.7 0.1 0.4
-12
6.8
41.8
0
-50
0
50
100
Data Teoritis
Data Praktikum

B. REAKSI PERLETAKAN MAKSIMUM
B.1 Reaksi Perletakan Maksimum Beban Ganda Secara Teoritis
V
A




V
B




V
C




V
D




V
E




V
F




Hasil perhitungan diatas selanjutnya dapat disajikan dalam tabel berikut :
VA VB VC VD VE VF
P (mm) 0 450 450 600 700 1050
Vmax 65 117 65 55 125 65
Reaksi perletakan maksimum teoritis


B.2 Reaksi Perletakan Maksimum Praktikum (Beban 50 dan 25 N)
Reaksi Perletakan Praktikum :
No. P (m) Va Vb Vc Vd Ve Vf
1 0 119.2 11.1 0.15 -0.2 -1.6 1.3
2 250 53 51.7 -3.5 -0.2 -0.45 0.4
3 250 0 56 -0.7 -0.3 -0.5 0.1
4 450 0 1 24.3 -1.3 -1 -0.4
5 450 0 -146.8 73.5 6.75 36.6 4.1
6 700 0 39.8 25 32.3 106.7 -28.4
7 700 0 10.45 6.35 30.2 100.2 -20.6
8 900 0 1.7 0.15 1.1 100.4 -12.7
9 900 0 5 0.5 0.2 96 16.4
10 1150 0 -1 0.15 -0.2 38.3 58.5

Hasil data diatas selanjutnya dapat disajikan dalam tabel berikut :
VA VB VC VD VE VF
P (mm) 0 250 450 700 700 1050
Vmax 119.2 -146.8 73.5 32.3 106.7 58.5
Reaksi perletakan maksimum praktikum

VI. ANALISA PRAKTIKUM
a. Analisa Percobaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memperoleh garis pengaruh dari reaksi
perletakan terhadap suatu bebann yang diletakkan pada suatu titik. Kemudian garis
pengaruh tiap perletakkan digunakan untuk melihat reaksi perletakan beban bergerak di
titik lain.
Praktikum dimulai dengan menyiapkan alat yang dibutuhkan seperti beban 25 N,
beban 50 N, dial gauge dan struktur jembatan. Pertama-tama praktikan mengalibrasi
dahulu alat dial gauge ke skala 0 dan mencatat skala awal sebelum pembebanan, yang
nantinya, hasil pembacaan pada dial gauge saat struktur jembatan dibebani dikurang
skala awal pembacaan. Praktikum struktur awal jembatan ini dibagi menjadi tiga
macam percobaan, yaitu pertama, melihat nilai reaksi perletakan untuk beban 25 N.

Kedua, melihat nilai reaksi perletakan untuk beban 50 N dan ketiga, melihat nilai
reaksi perletakan untuk beban ganda (50+25 N). Reaksi perletakkan yang dilihat adalah
di enam titik, yaitu Va, Vb, Vc, Vd, Ve dan Vf.
Selanjutnya percobaan dilakukan dengan beban awal sebesar 25 N. Beban tersebut
diletakan tepat diatas perletakan A, lalu hasil pembacaan pada dial gauge di tiap
perletakan (Va,Vb,Vc,Vd,Ve,Vf) dicatat. Untuk membaca dial gauge tersebut, yaitu
nilai pada lingkaran kecil ditambah nilai pada lingkaran besar. Lalu beban 25 N
tersebut digerakkan perlahan di perletakkan B, membaca nilai pada dial gauge dan
mencatatnya, begitu seterusnya sampai di perletakkan F. Hasil pembacaan pada dial
gauge ini merupakan nilai reaksi perletakkan di masing-masing perletakkan.
Untuk beban 50 N langkahnya sama dengan pada beban 25 N. Namun berbeda
dengan beban ganda, dimana beban 50 N dan 25 N dihubungkan dengan kawat
kemudian digerakkan secara bersama dengan perlahan di setiap perletakkan. Kemudian,
beban diletakan di enam perletakan dengan posisi yang berbeda pada masing-masing
perletakan jika memungkinkan. Selanjutnya lakukan hal yang sama untuk pembacaan
dial gauge saat beban diletakan di posisi lain / perletakan lain. Dari hasil yang didapat,
dapat pula kita amati reaksi perletakan maksimum suatu titik dengan menjalankan
beban secara perlahan dari satu titik ke titik lain. Saat jarum mulai mundur, maka itu
adalah reaksi perletakan maksimum dari titik tersebut.
b. Analisa Hasil
Praktikum ini menghasilkan data berupa reaksi perletakan yang terjadi pada tiap
titik terhadap beban 25 N, 50 N dan beban ganda yang diletakan berjalan ke setiap titik
yang ada serta reaksi maksimum tiap perletakan. Kemudian dari data yang ada dapat
kita hitung rekasi perletakkan teoritisnya, yang kemudian hasil reaksi perletakkan
teoritis tersebut dibandingkan dengan hasil reaksi perletakkan praktikum. Dari hasil
tersebut, kita dapat melihat perbedaan antara garis pengaruh percobaan dan garis
pengaruh teoritis serta kesalahan relatif yang ada karena perbedaan nilai tersebut.
Struktur jembatan pada percobaan kali ini dibagi menjadi 3 bagian seperti pada
gambar yang terlihat yaitu balok induk 1 (A-C), balok anak (C-D) dan balok induk 2
(D-F). Seperti yang telah kita ketahui pada pelajaran statika, jika beban diberikan di
salah satu balok induk, balok anak dan induk lainnya tidak mendapat reaksi. Sementara
itu jika beban diletakan pada balok anak, maka kedua beban induk akan mendapat

reaksi. Namun pada kenyataan saat praktikum, hasilnya tidak sepenuhnya sesuai hasil
teori.
Pada perhitungan analitis beban gandar, terlihat reaksi maksimum (terbesar) dari
semua perletakan adalah saat beban diletakan diatas perletakan E. Namun pada hasil
percobaan, reaksi maksimum terjadi saat beban diletakan diatas perletakan A. Hal ini
menunjukan adanya kesalahan pada praktikum kali ini.
Dari tabel pengolahan data, didapat kesalahan relatif terbesar untuk beban 25 N
adalah sebesar 100% yaitu saat beban diletakan di perletakan A. Sementara itu, untuk
beban 50 N mempunyai kesalahan relative terbesar yaitu 96% saat beban diletakan di
perletakan A. Untuk reaksi maksimum, kesalahan relative terbesar terjadi di perletakan
A yaitu sebesar 83.34% dan kesalahan letak reaksi maksimum terjadi di perletakan B
sebesar 44.4%.
Untuk lebih mudah dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Beban 25 N
Teori
No. P (mm) V(A) V(B) V (C) V(D) V(E) V(F)
1 0 25 0 0 0 0 0
2 250 0 25 0 0 0 0
3 450 -20 45 25 0 0 0
4 700 0 0 0 25 45 -20
5 900 0 0 0 0 25 0
6 1150 0 0 0 0 0 25
Praktikum
No. P (m) Va Vb Vc Vd Ve Vf
1 0 18 -150 0.3 0.3 0.3 0.7
2 250 0 23 0.2 0 0.1 0.3
3 450 0 40.2 30.5 0 0.2 0
4 700 0 2.85 2.3 14.7 54.4 -9.7
5 900 0 0.2 0.6 0.6 49 6.4
6 1150 0 0.1 0.6 0.2 1.1 22.9
Kesalahan Relatif
No. Jarak x (mm) V(A) V(B) V (C) V(D) V(E) V(F)
1 0 28% - - - -! -
2 250 - 8% - - - -
3 450 100% 11% 22% - - -

4 700 - - - 41% 21% 52%
5 900 - - - - 96% -
6 1150 - - - - - 8%

Beban 50 N
Teori
No. Jarak x (mm) V(A) V(B) V (C) V(D) V(E) V(F)
1 0 50 0 0 0 0 0
2 250 0 50 0 0 0 0
3 450 -40 90 50 0 0 0
4 700 0 0 0 50 90 -40
5 900 0 0 0 0 50 0
6 1150 0 0 0 0 0 50
Praktikum
No. P (m) Va Vb Vc Vd Ve Vf
1 0 97.9 -0.5 0.3 0 -2 0.7
2 250 -1.5 45 0.1 0 0.5 0.1
3 450 -1.6 89.1 68.4 0 1.3 0.4
4 700 -1.6 -4.4 4.6 33.7 102.7 -12
5 900 -1.6 0 0.95 0.5 85.4 6.8
6 1150 -1.6 -0.3 0.4 0.1 3.1 41.8
Kesalahan Relatif
No. P (mm) V(A) V(B) V c V(D) V(E) V(F)
1 0 95% - - - - -
2 250 - 10% - - - -
3 450 96% 1% 37% - - -
4 700 - - - 32% 14% 70%
5 900 - - - - 71% -
6 1150 - - - - - 16%

Beban Ganda
Teori

VA VB VC VD VE VF
P (mm) 0 450 450 600 700 1050
Vmax 65 117 65 55 125 65
Praktikum

VA VB VC VD VE VF
P (mm) 0 250 450 700 700 1050
Vmax 119.2 -146.8 73.5 32.3 106.7 58.5

c. Analisa Kesalahan
Kesalahan yang terjadi dala percobaan disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya yaitu karena :
- Faktor Manusia
Kesalahan yang terjadi pada praktikum ini yaitu saat memindahkan beban, yang
dirasa kurang berhati-hati sehingga memberikan gaya tambahan yang kemudian
memengaruhi pembacaan dial gauge. Dan juga saat membaca nilai pada dial
gauge, sangat memungkinkan praktikan salah dalam membaca alat dial gauge
karena tidak lurus dalam melihat arah jarum jam yang tertera.

VII. KESIMPULAN
- Letak beban memengaruhi reaksi perletakan di setiap titik
- Letak beban dan jarak mempengaruhi gambar garis pengaruh
- Saat beban diletakan di balok induk, tidak menimbulkan reaksi di balok anak
dan balok induk lainnya
- Saat beban diletakan di balok anak, akan menimbulkan reaksi di kedua balok
induk
- Dihasilkan garis pengaruh reaksi perletakan yang dapat digunakan untuk
menghitung reaksi jika suatu beban diletakan di titik tertentu
- Reaksi maksimum suatu titik perletakan adalah saat beban tepat berada di
atasnya
- Faktor yang menyebabkan kesalahan pada praktokum ini adalah faktor
kesalahan manusia (praktikan)
- Kesalahan relatif terbesar dari percobaan kali ini yaitu 100%

VIII. REFERENSI
Laboratorium Struktur dan Material. Pedoman Praktikum Mekanika Benda
Padat. Departemen Teknik Sipil. Universitas Indonesia, Depok.
Hibbeler, R.C. Mechanics of Materials sixth edition. Prentice-Hal, Inc. 2005,
New Jersey.



IX. LAMPIRAN


Beban 25 N Beban Ganda Berjalan

Anda mungkin juga menyukai