Anda di halaman 1dari 19

1

Berkas Pasien
A. Identitas
Nama : An. N
Umur : 15 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Pegangsaan II No. 13 RT 17/005
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal Periksa : 18 September 2014

B. Ananmnesis
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 18 September 2014.
1. Keluhan Utama :
Diare sejak 2 hari sebelum berobat
2. Keluhan Tambahan:
Mual dan muntah
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan buang air besar sebanyak 5-7x
per hari sejak 2 hari yang lalu. Buang air besar dengan konsistensi cair bercampur
dengan lendir dan tidak disertai darah. Pasien mengaku awalnya pasien hanya merasa
melilit seperti sakit perut, tetapi hal ini terus berlanjut selama 2 hari hingga pasien
merasa lemas. Keluhan mual dirasakan oleh pasien dan muntah 1x sejak 2 hari yang
lalu dengan isi air dan makanan yang sebelumnya dimakan. Nafsu makan pasien
menjadi menurun. Keluhan demam disangkal. Pasien mengaku buang air kecil
setidaknya 4x sehari semenjak 2 hari yang lalu dengan warna air kencing bening
kekuningan. Pasien mengaku memakan es di depan sekolahnya dan tidak lama
kemudian pasien langsung mengalami diare. Pasien juga mengaku jarang mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada dikeluarga pasien yang mengeluh sama seperti pasien
6. Riwayat Kehamilan Ibu :

2

Perawatan antenatal : Teratur, trimester I 1x, trimester II 1x, trimester III 2x
Penyakit kehamilan : Tidak ada

7. Riwayat Kelahiran :
Tempat kelahiran : Puskesmas
Penolong persalinan : Bidan
Cara persalinan : Spontan
Masa gestasi : Cukup bulan (39 minggu)
Keadaan bayi :
Berat badan lahir : 2900 gram
Panjang badan lahir : 49 cm
Sianosis : ( - )
Ikterik : ( - )
Kejang : ( - )
Kelainan bawaan : Tidak ada
Kesan : Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa
Kehamilan.

8. Riwayat Imunisasi :
Tabel 1. Riwayat Imunisasi
No. Vaksin Dasar (Usia)
1 BCG 1 bulan
2 Hepatitis B 1 bulan 2 bulan 6 bulan
3 Polio 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
4 DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan
5 Campak 9 bulan

Kesan : Imunisasi dasar sesuai dengan usia.

9. Riwayat Sosial Ekonomi :
An. N adalah anak ke-1 dari 2 bersaudara dengan ayah (Tn.W) sebagai
karyawan swasta dan ibu (Ny.P) sebagai pedagang. An. N saat ini bersekolah
kelas 3 SMP. Adik laki-lakinya, An.I saat ini berusia 6 tahun dan saat ini sedang

3

duduk dibangku SD kelas 1. Biaya sekolah, biaya hidup sehari-hari dan biaya
rumah sakit ditanggung oleh orang tua dan penghasilan ayah pasien sebesar Rp
3.000.000,00 per bulan, ditambah dengan penghasilan dari ibu berdagang Rp
1.500.000,00. Hal ini dirasa cukup memenuhi kebutuhan keluarga.

10. Riwayat Kebiasaan :
Kegiatan pasien sehari-hari adalah berangkat ke sekolah jam 6 pagi dan
pulang sekolah jam 2 siang. Pasien memiliki kebiasaan jarang sarapan pagi
dirumah pasien lebih suka membeli jajanan di luar, lalu pasien makan siang di
rumah dengan menu seadanya. Pasien memiliki pola makan yamg sama dengan
anggota keluarga lain yakni sehari tiga kali diwaktu yang berbeda. Pasien kurang
suka mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Namun pasien mengaku rajin
meminum air putih dan diakui mencapai 2 L / hari. Pasien memiliki kebiasaan
suka jajan makanan seperti telur-teluran, snack, atau jajanan dipinggir jalan.
Pada keluarga pasien mempunyai kebiasaan mencuci tangan tidak pakai sabun
sebelum makan.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : tampak sakit sedang
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Vital Sign :
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 86x / menit
- Pernapasan : 24x / menit,
- Suhu : 36,3
o
C
- Berat Badan : 39 kg (pada tanggal 18 September 2014)

4. Antropometri Pasien :
a) Tinggi Badan = 145 cm
b) Berat Badan = 39 Kg
c) Indeks massa tubuh (IMT)
IMT = 39/ (1,45)
2

= 39/ (1,45)
2

4

= 18,5 (Normal)

5. Status Generalis :
Kepala
- Bentuk : Normocephal
- Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
- Mata : Tidak cekung
Occuli Dextra Occuli Sinistra
Palpebra superior Edema (-), Hematom
(-), Entropion (-)
Trikiasis (-)
Edema (-) Hematom
(-), Entropion (-)
Trikiasis (-)
Konjungtiva tarsal Anemis (-), papil (-) Anemis (-), papil (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Pupil Bulat, Isokor,
Miosis, RCL (+),
RCTL (+)
Bulat, Isokor,
Miosis, RCL (+),
RCTL (+)

- Telinga
Auricula Dextra Auricula Sinistra
Inspeksi Bentuk baik, tanda-
tanda radang (-),
serumen (+)
Bentuk baik, tanda-
tanda radang (-),
serumen (+)
Palpasi Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-)
Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-)

- Hidung
Dextra Sinistra
Inspeksi Bentuk normal,
mukosa tidak
hiprermis (-), konka
hipertrofi (-), sekret
(-), massa (-)
Bentuk normal,
mukosa tidak
hiperemis (-), konka
hipertrofi (-),sekret
(-), massa (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), Nyeri tekan (-),

5

krepitasi (-) krepitasi (-)

- Kulit : turgor kulit baik
- Mulut : mukosa bibir basah, mukosa lidah tidak kering,
Lidah tidak kotor, tidak hiperemis, tonsil T1-
T1, faring hiperemis (-)
- Leher :Deviasi trakhea (-), pembesaran kelenjar tiroid
dan KGB (-).

Thoraks
a. Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)

b. Pulmo
Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan dinamis
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan paru (+)
Auskultasi : Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen
- Inspeksi : Perut datar simetris
- Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-)
Hepar dan lien tidak teraba
- Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
- Auskultasi : Bising usus (+) meningkat

Ekstremitas
- Superior : Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
- Inferior : Akral hangat

6

Edema (-/-)
Sianosis (-/-)

D. Pemeriksaan Penunjang :
Tidak dilakukan
Rencana : Pemeriksaan Tinja
Pemeriksaan Darah dan Elektrolit
Berkas Keluarga
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala keluarga : Tn. W, usia 37 tahun
b. Identitas Pasangan : Ny. P, usia 34 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga : The nuclear family

Tabel 3. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan L
/
P
Umur Pendidik
an
Pekerjaan Pasien
klinik
Ket
1 Tn.W KK L 37
tahun
SMA Karyawan
Swasta
Tidak -
2 Ny. P Istri P 34
tahun
SMA Pedagang Tidak -
3 An. N Anak P 15
tahun
SMP - Ya
4 An. I Anak L 6
tahun
SD - Tidak -

d. Fungsi Keluarga
- Fungsi Biologis :
Keluarga mampu meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya : pada
keluarga ini sudah mampu meneruskan keturunan yaitu dengan mempunyai dua orang
anak, yaitu An. N berusia 15 tahun dan An. I berusia 6 tahin. Selain itu keluarga ini
menerapkan program keluarga berencana maka fungsi keluarga ini sedikit terkontrol.
Keluarga mampu memelihara dan membesarkan anak : Ny. P dan suaminya Tn. W

7

memelihara dan membesarkan anak-anaknya dengan baiK, serta merawat dan
menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya.
- Fungsi Pendidikan :
Kedua anak Ny. P dan Tn. W mendapat pendidikan yang layak sesuai dengan
usia tumbuh kembang anak.
Tn. W dan Ny. P bersama-sama menyekolahkan anaknya untuk memberikan
pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan
minat yang dimilikinya.
Tn. W dan Ny. P mempersiapkan anaknya untuk masa mendatang dan
perannya sebagai orang dewasa dengan menyekolahkan anaknya.
- Fungsi Sosial :
Dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga ini Tn. W dan Ny. P, serta anaknya
An. N dan An. I aktif dalam bermasyarakat di lingkungan setempat.
Turut serta dalam kegiatan-kegiatan yang ada di RT maupun RW seperti
pengajian TPA setiap harinya.
Keluarga ini menerapkan nilai nilai dan norma sosial budaya yang ada di
lingkungan tempat tinggal pasien sudah dilakukan dengan cukup baik.
- Fungsi Psikologis :
Pasien adalah seorang anak dengan keluarga pasien yang masih
memperhatikan kondisi penyakit pasien, mengingatkan untuk menjaga pola makan
dan kegiatan sehari - hari pasien. Selain itu keluarga ini masih memiliki kesadaran
yang baik akan pentingnya kesehatan. Dari keterangan ibu pasien, ayah dan ibu pasien
sering mengingatkan pasien untuk menjaga pola makan namun pasien masih tetap
saja membeli jajan diluar rumah.
Tn. W dan Ny. P telah memberikan rasa aman, nyaman, perhatian,
memberikan identitas terhadap anggota keluarga.
- Fungsi Ekonomi :
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari ayah dan ibu pasien.
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga, seperti kebutuhan
makanan, pakaian, dan tempat berlindung (rumah). Untuk biaya kesehatan, pasien
menggunakan BPJS sehingga pasien dapat berobat tanpa memikirkan banyaknya
biaya yang keluar dan tejamin kesehatannya.
Tn. W sebagai pencari nafkah mencari sumber - sumber penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai karyawan sedangkan Ny. P
mencari sumber penghasilan dengan berdagang.

8

Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga ini dilakukan oleh Ny. P untuk
memenuhi kebutuhan keluarga sehari-harinya.
Tn. W dan Ny. P menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di
masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua).

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 4. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah : Milik sendiri
Daerah perumahan : Padat penduduk
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 12 x 5 m
2
An. N tinggal di rumah milik
orang tuanya. Total penghuni
di rumah tersebut sebanyak 4
orang, terdapat jamban
keluarga, tempat pembuangan
sampah ada dan air bersih
tersedia yaitu menggunakan air
pam. Kondisi lingkungan
tempat tinggal pasien cukup
padat penduduk.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 orang
Luas halaman rumah : Tidak ada
Lantai rumah dari : Keramik
Dinding rumah dari : Tembok
Jamban keluarga : Ada
Tempat bermain : Tidak ada
Penerangan listrik : 1.200 watt
Ketersediaan air bersih : Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada

b. Kepemilikan barang barang berharga
Keluarga ini memiliki :
Keluarga An.N . Keluarga ini memiliki barang-barang elektronik
antara lain 2 buah motor, 1 buah televisi, 1 buah kulkas, 1 buah kipas angin, 1
buah setrika, 2 buah handphone dan 1 buah kompor gas ( tabung 12 kg), 2
buah sepeda yang di pergunakan oleh An.N dan An.I untuk berangkat ke
sekolah.



9

c. Denah rumah
Gambar 1. Denah Rumah Keluarga An. N


3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Balita : KMS (+)
c. Asuransi / Jaminan Kesehatan : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

4. Sarana Pelayanan Kesehatan
Tabel 5. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Naik motor bersama
dengan orang tuanya
Paisen biasa berobat ke
Puskesmas Kecamatan
Kelapa Gading dengan
menggunakan motor yang
Tarif pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS)

10

Kualitas pelayanan
kesehatan
Menurut keluarga kualitas
pelayanan kesehatan yang
didapat cukup memuaskan

diantar oleh ayahnya. Orang
tua pasien merasa puas
dengan pelayanan kesehatan
yang ada di Puskesmas.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasan makan
Pasien makan dirumah 3 kali sehari dengan waktu yang tidak teratur.
Karena ibu pasien bekerja, pasien suka jarang sarapan dirumah dikarenakan
ibu pasien tidak memasak sehingga pasien lebih sering jajan diluar rumah.
Pasien memakan masakan yang dibuat oleh ibunya pada siang dan malam hari,
namun lebih sering hanya pada saat malam hari. Pasien kurang suka
mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran namun rajin minum air putih.
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Keluarga ini belum memperhatikan pola makan teratur dikarenakan
kurangnya perhatian ibu terhadap pola makan anaknya dan keluarga ini belum
menerapkan gizi seimbang dimana anak dibiarkan lebih banyak makan jajanan
di luar rumah dibandingkan dengan masakan dirumah. Gizi seimbang adalah
makan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat
tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral
sebagai zat pengatur.
Tabel 6. Food Recall Pola Makan An. N Selama Tiga Hari Terakhir
Tanggal Pagi Siang Malam
15 September 2014



Mie goreng +
susu coklat

Total kalori = 300 kal
Total Karbohidrat =50 g
Total Lemak= 11 g
Total Protein = 6 g
Nasi putih, ayam
goreng, tempe
goreng + jajanan
Total kalori = 360 kal
Total Karbohidrat =47 g
Total Lemak = 18 g
Total Protein = 5 g
Mie instan dan
telor ayam.

Total kalori = 250 kal
Total Karbohidrat =40 g
Total Lemak = 11 g
Total Protein = 5 g
16 September 2014 Roti + susu
coklat

Total kalori = 212,5 kal
Nasi putih, sayur
bayam, ikan
goreng + jajanan
Total kalori = 300 kal
Nasi putih dan
telur ayam

Total kalori = 250 kal

11

Total Karbohidrat = 40g
Total Lemak = 10 g
Total Protein= 6 g
Total Karbohidrat =40 g
Total Protein = 11 g
Total Lemak= 2 g
Total Karbohidrat =40g
Total Protein = 11 g
Total Lemak= 5 g

17 September 2014 Roti + Susu
coklat
Total kalori = 212,5 kal
Total Karbohidrat = 40g
Total Lemak = 10 g
Total Protein= 6 g
Nasi putih, ayam
goreng, tahu
goreng
Total kalori = 330 kal
Total Karbohidrat =40g
Total Lemak = 15 g
Total Protein = 6 g
Mie goreng dan
telur dadar
Total kalori = 250 kal
Total Karbohidrat = 40g
Total Lemak = 11 g
Total Protein = 5 g

Total Perhitungan Gizi Sehari (17 September 2014)
Kalori : 792,5 kalori
Karbohidrat : 120 g persentase : 69,3 %
Lemak : 36 g persentase : 20,8 %
Protein : 17 g persentase : 9,8 %

Kebutuhan kalori pasien = 655+ ( 9,6X BB ) + (1,7 X TB ) (4,7 X usia )
= 655 + 384 + 246,5 70,5
= 1215 X 1,7 ( aktivitas sedang )
= 2065,5 kalori

Kebutuhan zat gizi : Karbohidrat = 70% x 2065/3 = 283,5 g
Protein = 10% x 2065/3 = 68,83 g
Lemak = 20% x 2065/3 = 137,67 g

Kesimpulan :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall pasien selama 3
hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu
makan pasien kurang dari jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya.






12

6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Orang tua pasien mempunyai keinginan agar anaknya sembuh dan
menemani anaknya berobat ke puskesmas. Orang tua pasien tahu dan peduli
terhadap kesehatan pasien sehingga pasien dapat mendapatkan pengobatan.
Terdapatnya kendaraan pribadi yang dapat mempermudah akses berobat ke
puskesmas sehingga lebih menghemat tenaga dan waktu.
Biaya pelayanan kesehatan pasien bersumber dari Badan Pelayanan
Janiman sosial (BPJS) sehingga pasien dapat terus rutin berobat sampai
keluhan tidak muncul kembali.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Dalam keluarga ini hubungan antara orang tua dan anak cukup baik.
Akan tetapi karena ayahnya bekerja dari pagi hingga pulang pada saat sore
menjelang malam, sehingga tidak bisa mengetahui keadaan anaknya secara
langsung, begitu pula dengan ibu pasien sejak pagi-pagi sekali ibu pasien
sudah pergi untuk berdagang dan pulang pada siang hari. Kurangnya perhatian
orangtua terhadap An.N dikarenakan orang tua pasien lebih banyak
menghabiskan waktu diluar rumah dibandingkan di dalam rumah untuk
mengurus anak, sehingga yang mengetahui penyakitnya adalah guru pasien di
sekolah. Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap penyakit yang di derita
oleh si pasien. Pasien memilih jajan di luar rumah dibandingkan makan di
rumah, karena ibu pasien biasanya baru mulai terdapat di rumah saat siang.
Pasien kurang suka makan sayuran, dan buah-buahan yang cukup dan
ditambah dengan orang tua yang tidak membiasakan pasien makan buah-
buahan dan sayuran.

B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah the nuclear family yang terdiri dari Tn. W sebagai
kepala keluarga, Ny. P sebagai istri dan dua orang anaknya An.N dan An.I



13

2. Tahapan siklus keluarga :
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1985) dan Friedman (1998), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap
keluarga dengan anak usia sekolah.

3. Family map
Gambar 2. Family Map Keluarga An. N

Keterangan
Laki-laki :
Perempuan :

Pasien :

Meninggal :
Menikah :
Keturunan :
Tinggal serumah :


14

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga
Pasien adalah anak pertama dari pasangan Tn. W dan Ny. P, yang dibesarkan
di lingkungan tempat tinggal yang tergolong padat penduduk. Akan tetapi karena
kedua orang tuanya bekerja, sehingga tidak bisa mengetahui keadaan anaknya secara
langsung. Kurangnya perhatian orangtua terhadap An.N dikarenakan kedua orang tua
pasien sibuk bekerja dari pagi hingga malam hari, kecuali ibu pasien biasanya siang
hari sudah pulang kerumah setelah pulang berdagang, sehingga yang pertama
mengetahui penyakit si pasien adalah gurunya di sekolah. Kurangnya kepekaan dan
pengetahuan orangtua terhadap keluhan anaknya. Kurangnya perhatian orang tua
terhadap pola makan anak dan kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi
seimbang, ini terlihat dari makanan yang dimakan oleh pasien. Pasien memiliki
kebiasaan makan jajan di luar rumah yang sulit untuk dihentikan. Pasien kurang
menjaga kesehatannya ini terlihat dari kebiasaan pasien yang mencuci tangan tidak
pakai sabun dalam keluarga pasien sebelum makan.

D. Diagnosis Holistik
a. Aspek personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi individu
mengenai penyakitnya)
Pasien anak Perempuan, berusia 15 tahun datang ke Puskesmas kecamatan
Kemayoran dengan keluhan buang-buang air besar dengan konsistensi cair disertai
lendir selama 2 hari. Pasien juga mengalami mual dan disertai muntah sejak 2 hari
yang lalu. Pasien memiliki kebiasaan jajan diluar rumah. Nafsu makan pasien menjadi
menurun sejak 2 hari lalu .
Karena merasa khawatir penyakitnya tambah parah akhirnya pasien dibawa ke
puskesmas oleh orang tuanya dengan harapan keluhan tersebut dapat disembuhkan.
Pasien datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading karena pasien
ingin sembuh dari penyakitnya. Orang tua pasien khawatir penyakit yang diderita oleh
pasien ini akan menjadi lebih parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari serta
takut berat badan anaknya menurun.
b. Aspek klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Diagnosis kerja : Diare akut tanpa dehidrasi
Dasar diagnosis : Dari anamnesis riwayat penyakit sekarang, pemeriksaan fisik.

15

Diagnosis banding : Gastroenteritis akut

c. Aspek risiko internal (faktor- faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien):
Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah pasien
memiliki kebiasaan suka jajan di luar rumah dikarenakan kurangnya perhatian ibu
kepada anak-anaknya, pasien juga kurang makan makanan dengan pola gizi seimbang.
Pola makanan gizi seimbang yang kurang terpenuhi yang dapat dilihat dari makanan
yang dikonsumsi pasien. Pasien kurang suka makan buah-buahan dan sayuran. Pasien
mempunyai kebiasaan mencuci tangan tidak pakai sabun dalam keluarga pasien
sebelum makan.

d. Aspek psikososial keluarga (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah) :
Kurangnya pengetahuan kedua orang tua tentang kualitas jajanan diluar rumah
sehingga membiarkan anaknya lebih sering jajan diluar daripada makan makanan
dirumah sehingga pasien sakit seperti ini. Kurangnya pengetahuan ibu pasien tentang
pola gizi seimbang dan kurang perhatiannya ibu pasien tentang pola makan anaknya
yang tidak suka makan sayur-sayuran dan buah-buahan lebih suka makan makanan di
luar rumah yang tidak terjamin kualitasnya.

e. Aspek fungsional ( tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari- hari ):
Pasien merupakan pelajar yang duduk di bangku SMP. Semenjak sakit, pasien
tidak bersekolah karena saat di sekolah pasien tidak dapat menerima pelajaran dengan
baik dibandingkan saat sedang tidak sakit, sehingga kegiatan belajarnya jadi terganggu.
Dapat disimpulkan derajat fungsional pasien saat ini adalah derajat 4.







16

E. Rencana Pelaksanaan (sesuai dengan kelima aspek diatas)
Tabel 7. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang
Diharapkan
Aspek
Personal
Melakukan pemeriksaan
fisik dan menegakkan
diagnosis
Menjelaskan kepada
orang tua pasien untuk
tidak perlu khawatir
karena penyakit diare ini
dapat sembuh dilihat dari
penyebabnya. Serta
menjelaskan kepada orang
tua pasien bahwa penyakit
diare dapat menyebabkan
dehidrasi yang dapat
memperparah penyakit
dan memberikan edukasi
untuk mencegah
dehidrasi. Dan
mengatakan tindakan
orang tua pasien sudah
tepat dengan segera
membawa pasien berobat
ke dokter sehingga pasien
bisa langsung dapat
penanganan yang tepat.
Menjelaskan kepada
orang tua pasien
agar pasien jangan
jajan di luar terlebih
dahulu harus makan
makanan rumah
yang dijamin
Pasien
dan
Orang
tua
pasien
Saat pasien
berobat ke
Puskesmas
dan saat
kunjungan
ke rumah
pasien.
Pasien dan orang
tuanya tidak
mengkhawatirkan
lagi penyakit
pasien.
Tidk terjadinya
dehidrasi pada
pasien yang dapat
memperparah
penyakitnya.




17

kualitasnya.
Memberi penjelasan
kepada orang tua
pasien bahwa pasien
masih termasuk
dalam gizi yang
Normal dan
penyakitnya dapat
menyebabkan
dehidrasi yang dapat
pula menurunkan
berat badannya.
Aspek
klinik



Menjelaskan kepada
orang tua pasien tentang
terapi yang diberikan.
Memberikan obat
berupa :
- oralit 100-200 ml setiap
BAB
- suplemen Zinc 20 mg
- anjuran selalu minum air
putih 2L per hari
Memberitahu dan
menjelaskan kepada
orang tua pasien tua
pasien menu makanan
untuk 2000 kkal .
(terlampir)
Pasien

Saat pasien
berobat dan
kunjungan
ke rumah
pasien




Mengurangi
keluhan pasien
sehingga pasien
dapat melakuan
aktivitas tanpa
gangguan dan
mencegah
timbulnya
komplikasi
Tercukupinya
kebutuhan kalori
pasien per hari.
Aspek
risiko
internal
Memberitahu orang tua
pasien untuk
mengurangi kebiasaan
jajan di luar rumah.
Menganjurkan pasien
untuk mencuci tangan
Pasien
dan
Orang
tua
pasien
Saat
kunjungan
ke rumah
pasien.
Pasien
mengkonsumsi
makanan dengan
menu yang lebih
sehat dan bergizi
Kebersihan pasien

18

sebelum makan
Menganjurkan orang tua
pasien ke pasien untuk
makan 3x/hari secara
teratur dan
mengkonsumsi sayur,
susu, dan buah.
(terlampir)
tetap terjaga
Pasien dapat makan
sayur dan buah-
buahan dan
mendapatkan pola
gizi seimbang
Aspek
psikososial
keluarga



Mengingatkan orang tua
pasien untuk lebih
memperhatikan si
pasien.
Pasien dianjurkan untuk
istirahat dirumah.
Orang
tua
pasien
Saat
kunjungan
ke rumah
pasien.



Pasien mendapat
perhatian lebih dari
orang tuanya.
Aspek
fungsional

Pasien harus tetap
banyak minum untuk
mencegah terjadinya
dehidrasi.
Meminum obat secara
teratur
Pasien

Pada saat
kunjungan
ke rumah.

Mencapai kondisi
kesehatan yang
optimal dan agar
dapat besekolah
lagi.



F. Prognosis
1. Ad vitam : Ad bonam
2. Ad sanationam : Ad bonam
3. Ad functionam : Ad bonam







19

Lampiran 1
Contoh menu sehari 2000 kalori
Tabel 8. Contoh menu makan sehari 2000 kalori

Waktu Bahan makanan Penukar Gram Ukuran Contoh menu
Pagi Roti
Telur ayam
Kacang hijau
Sayuran
1 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
1 sayuran
70
55
10
100
2 potong
1 butir
1 sdm
1 mangkuk
Roti
Omelet
Sup kacang hijau +
sawi
Selingan Pepaya 1 buah 110 1 ptg Pepaya
Siang Nasi
Ayam
Tempe
Sayuran
Buah
2 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
1 sayuran
1 buah
200
40
50
100
50
1 gelas
1 ptg sdg
2 ptg sdg
1 mangkuk
1 buah
Nasi
Ayam kukus
Tempe bacem
Sayur asem
Pisang
Selingan Jeruk 1 buah 110 2 buah Jeruk
Malam Nasi
Ikan
Tahu
Sayuran
Melon
1 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
1 sayuran
1 buah
100
40
110
100
190
gelas
1 ptg sdg
1 bj bsr
1 mangkuk
1 ptg bsr
Nasi
Ikan bakar
Tahu isi
Sayur bayam
Melon

Anda mungkin juga menyukai