Anda di halaman 1dari 11

III.

NUTRISI HIDROPONIK
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai metode pertumbuhan tanaman. Metode ini
bukan merupakan hal baru dalam dunia pertanian. Namun, masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui dengan jelas bagaimana cara
melakukannya dan apa keuntungannya. Dengan menggunakan metode
hidroponik, petani dapat meningkatkan kualitas dan hasil produksi
tanamannya yang dapat dilakukan pada lahan sempit di perkotaan dengan
media rumah kaca. Kunci dari metode hidroponik yang terpenting adalah
pemberian nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Nutrisi didefinisikan sebagai bahan yang mensuplai tanaman dalam
bentuk energi atau mineral elemen penting bagi pertumbuhan tanaman.
Larutan nutrisi yang digunakan untuk tanaman biasanya merupakan
komposisi dari larutan pekatan dan pekatan B. !emberian nutrisi dalam
hidroponik harus selalu diperhatikan, karena media yang digunakan dalam
hidroponik tidak memiliki kandungan nutrisi. Konsentrasi atau kepekatan
nutrisi yang diberikan harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan yang
sedang dialami oleh tanaman. Kepekatan nutrisi yang diberikan biasanya
bisa dilihat dari tingkat kondukti"itas elektrik #$%& larutan nutrisinya.
!ada tanaman yang masih muda biasanya paling baik jika pemberian $%
nya tidak terlalu tinggi.
2. 'ujuan !raktikum
'ujuan praktikum acara ((( ini adalah sebagai berikut )
a. Mengenal jenis garam teknis yang biasa digunakan dalam pembuatan
nutrisi untuk hidroponik.
b. Membuat komposisi larutan nutrisi mi* B untuk budidaya tanaman
sayuran #komponen hasil berupa bagian batang dan daun&.
c. Mengukur tingkat kepekatan larutan nutrisi berdasarkan indikator
nilai kondukti"itas listril #$%&.
d. Menganalisis hubungan antara kepakatan larutan nutrisi #berdasarkan
"olume larutan pekat dan B yang digunakan tiap +,,, ml larutan
nutrisi& dengan nilai $%.
3. -aktu dan 'empat !raktikum
!raktikum acara Nutrisi Hidroponik ini dilaksankan pada hari
.enin +/ 0ktober 1,+2 !ukul ,3.,,4++.,, -(B. Bertempat di 5umah
Kaca B 6akultas !ertanian 7N..
B. Tinjauan Pustaka
.istem Hidroponik adalah teknik menumbuhkan tanaman pada
kondisi media tanah yang minim atau tanpa tanah, dengan perakaran yang
diremdam dalam larutan nutrisi #Maharana dan Koul 1,++&. 'anaman yang
ditanam dengan metode hidroponik tidak mampu mencari kebutuhan haranya
sendiri karena terbatas oleh media hidroponik yang pada umumnya tidak
mengandung unsur hara bagi tanaman. Nutrisi harus secara berkala dan
kontinyu guna memenuhi kubutuhan hara tanaman baik untuk melakukan
fotosintesis dan akti"itas metabolisme lainnya, selain itu dengan didukung
pergontrolan hama akan menunjang produkti"itas tanaman. Hal ini sesuai
dengan pernyataan .ingh #1,+1&, dengan menekan masalah hama dan
pemberian nurtisi yang konstan pada akar tanaman, produkti"itas dalam
hidroponik akan tinggi, meskipun jumlah tanaman terbatas dengan le"el
karbondioksida di atmosfer sekitar rendah dan cahaya disekitarnya yang
terbatas.
.elain meningkatkan produkti"itas tanaman, sistem hidroponik
juga terbukti mampu meningkatkan efekti"itas pemberian hara nutrisi
tambahan terhadap tanaman jika dibandingkan dengan sistem kon"ensional
#dengan media tanah&. .istem hidroponik N'6 #Nutrient 6ilm 'echni8ue&
misalnya, dimana larutan nutrisi dialirkan pada dasar bak, yang telah diatur
alirannya sangat tipis dan mengalir mengenai ujung akar tanaman. Larutan
nutrisi tidak diserap oleh media tumbuh, namun dialirkan terus menurus
dengan sistem sirkulasi yang menuju ke bak penampung larutan dan
dikembalikan lagi mengalir di bak media tanam. .istem ini akan
meminimalisir limbah nutrisi dan meningkatkan effisiensi air yang digunakan
dalm sistem # Merino 1,++&.
Ketrampilan dalam meramu berbagai komposisi nutrisi larutan
hidroponik sangat dibutuhkan agar respon tumbuh tanaman dapat secara
optimal. !emberian nutrisi tersebut harus dipertimbangkan dengan baik dari
segi frekuensi pemberian, "olume, ukuran bak penampung dan sebagainya
agar produksi dari tanaman meningkat. 6rekuensi dan "olume pemberian
larutan nutrisi misalnya, diberikan berdasarkan tipe substrat yang digunakan
#"olume dan karakteristik sifat fisik9kimianya&, jenis tanaman # spesies dan
fase tahapan pertumbuhan&. .elain itu ukuran bak penampung, sistem irigasi
tanaman yang digunakan dan kondisi iklim yang ada #Mamta 1,+/&. :ika
pada kondisi iklim tropis dan cuaca panas ukuran bak bisa dibuat lebih dalam
untuk mengantisipasi penguapan larutan nutrisi yang drastis.
Kandungan kepakatan dan konsentrasi dalam larutan nutrisi dapat
diketahui dengan melihat tingkat kondukti"itas listriknya #$%& yang bisa
diukur menggukan EC-meter. .emakin tinggi nilai $%nya biasanya semakin
tinggi pula kepekatan dan konsentrasi larutan nutrisinya. !emberian
kepakatan larutan nitrisi yang tinggi belum tentu baik bagi tanaman. !ada
tanaman tomat, pemberian kadar nutrisi lebih dari ;ml9liternya akan
menghambat pertumbuhan tanaman tomat, namun dapat meningkatkan
kandungan gula buah dalam tomat #5atna, Didik dan .ri 1,+1&. !emberian
larutan nutrisi dengan kepekatan rendah biasanya saat umur tanaman masih
muda untuk mempercepat pertumbuhan dan semakin meningat seiring dengan
pertumbuhan atau umur tanaman untuk pematangan buah.
Dalam meramu larutan nutrisi perlu takaran yang sesuai antara
pekatan larutan dan B. 7ntuk membuat larutan pekatan dan B sendiri bisa
dengan berbagai macam jenis garam teknis seperti Kalium nitrat, kalsium
nitrat, 6e4$D', kalium fosfat, magnesium fosfat dll. !enambahan 6e dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman. !enambahan 6e pada larutan nutrisi
hingga <,, ppm tidak menghambat pertumbuhan serta hasil pada tanaman
selada. Hasil penelitian menunjukkan bah=a selada memiliki tinggi tanaman,
jumlah daun, panjang akar, lamanya luas daun, bobot segar akar, bobot segar
tajuk, dan bobot segar total tanaman paling besar jika ditumbuhkan pada
larutan nutrisi dengan 6e <,, ppm. Konsentrasi 6e <,, ppm mampu
menghasilkan kandungan 6e paling tinggi yaitu sebesar ,,+3> mg 6e9bobot
kering daun #Laila, $rlina dan .ulistyaningsih 1,++&.
C. et!d!l!"i P#aktiku$
1. lat
a. 'imbangan
b. $mber
%. ?elas takar
d. $%4meter
e. lat tulis
2. Bahan
a. Kemikalia
1& Kalsium nitrat
2& Kalium nitrat
3& 6e4$D'
'& Kalium dihidro fosfat
(& monium sulfat
)& Magnesium sulfat
*& %upri sulfat
+& @ink sulfat
,& sam borat
1-& Mangan sulfat
11& monium molibdat
.. ir
3. %ara Kerja
a. Menimbang kemikalia dengan jumlah sesuai komposisi #untuk
menghasilkan larutan nutrisi sebanyak /,, L&.
.. Komposisi terdiri atas kalsium nitrat, kalium nitrat, 6e4$D'.
%. Komposisi B terdiri dari ) Kalium dihidro fosfat, monium sulfat,
Magnesium sulfat, %upri sulfat, @inc sulfat, sam borat, Mangan
sulfat, dan monium molibdat.
d. 7ntuk membuat pekatan dan B masing4masing sebanyak /, L
diperlukan garam teknis sebagai berikut )
:enis ?ara 'eknis
Kebutuhan #g&
!ekatan
!ekatan
B
Kalium nitrat //,
Kalsium nitrat ;1>
6e4$D' ++,2
Kalsium fosfat >2
Magnesium sulfat 21<
Mangan sulfat >
%upri sulfat ,,2
@inc sulfat +,;
sam9Natrium
borat
2,,
monium molibdat ,,+
.umber ) pedoman praktikum
e. Mengukur nilai $% dari air yang akan digunakan sebagai pelarut
#dicatat sebagai $% air&.
/. Melarutkan tiap tipa komposisi garam dan B masing4masing
kedalam /, L air, sehingga tersedia larutan pekat dan larutan pekat
B.
". Membuat simulasi pengukuran nilai $% pada berbagai perimbangan
penggunaan larutan pekat dan pekat B dalam + liter larutan siap
pakai, dengan melengkapi tabel berikut )
Aolume lar.!ekat
#ml&
Aolume lar,!ekat B
#ml&
Aolume air
#ml&
Nilai $% larutan
nutrisi
;, ;, 3,,
B; B; >;,
+,, +,, >,,
+1; +1; B;,
+;, +;, B,,
+B; +B; <;,
h. Membuat grafik hubungan antara "olume larutan pekat dan pekat B
yang akan digunakan tiap +,,, ml larutan nutrisi #C& dengan nilai $%
#D&.
D. Hasil dan Pe$.ahasan
1. Hasil !engamatan
'abel /.+ !engukuran Nilai $% pada Berbagai !erimbangan !enggunaan
Larutan !ekat dan B
Kelompok
Aolume
Larutan
!ekatan
#ml&
Aolume
Larutan
!ekatan B
#ml&
Aolume
ir #ml&
Nilai $%
Nutrisi
+ +, +, 3>, +,;>
1 1, 1, 3<, +,<2
/ /, /, 32, 1,3>
2 2, 2, 31, /,>>
; ;, ;, 3,, ;,,2
< +, +, 3>, +,+<
B 1, 1, 3<, 1,/
> /, /, 32, 1,<
3 2, 2, 31, 2,1+
+, ;, ;, 3,, ;,+
++ <, <, >>, <,1
+1 +, +, 3>, +,+/
+/ 1, 1, 3<, 1,<2
+2 /, /, 32, /,<>
+; 2, 2, 31, 2,13
+< ;, ;, 3,, ;,2>
+B <, <, >>, <,/>
+> +, +, 3>, +,/
+3 1, 1, 3<, 1,//
1, /, /, 32, /,/3
1+ 2, 2, 31, 2,+<
11 ;, ;, 3,, ;,,1
1/ <, <, >>, <,+
12 +, +, 3>, +,;2
1; 1, 1, 3<, 1,>3
1< /, /, 32, /,12
1B 2, 2, 31, /,<1
1> ;, ;, 3,, ;,,;
13 <, <, >>, <
.umber ) Laporan .ementara
2. !embahasan
'anah merupakan tempat berjangkarnya akar tanaman dan juga
sekaligus sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman. !ada
budidaya hidroponik yaitu budidaya tanpa media tanah unsur hara tidak
bisa begitu saja didapatkan oleh tanaman, perlu adanya perlakuan khusus
yaitu penambahan nutrisi yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Larutan nutrisi yang diberikan kepada tumbuhan harus disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman, seperti umur tanaman, dan kondisi
lingkungan seperti suhu dan kelembapan.
Dalam pemberian nutrisi tanaman juga harus dipertimbangkan
dalam pembuatan komposis larutan nutrisinya. Komposisi dalam
pembuatan larutan nutrisi yang tidak seimbang bisa menyebabkan
kekahatan unsur hara bagi tanaman bahkan menjadi racun bagi tanaman.
!ada tanaman sayuran buah misalnya, pembuatan nutrisinya akan lebih
baik jika komposisi kadar kalium nitrat lebih banyak karena sangat
bermanfaat pada pembentukan dan pematangan buah. Komposisi yang
kurang tepat juga dapat menyebabkan kekahatan unsur hara bagi suatu
tanaman, misanya saja kekahatan unsur Mn yang komposisi dalam
larutan kurang. Menurut Bugbee #1,,/&, kekurangan Mn menyebabkan
tanaman mudah terinfeksi oleh cenda=an Pythium.
Kunci utama dalam pemberian larutan nutrisi atau pupuk pada
sistem hidroponik adalah pengontrolan kondukti"itas elektrik atau
Eelectro conducti"ityF #$%& atau aliran listrik di dalam air dengan
menggunakan alat $% meter #5ini dan Nani 1,,;&. $% ini untuk
mengetahui cocok tidaknya larutan nutrisi untuk tanaman, karena kualitas
larutan nutrisi sangat menentukan keberhasilan produksi, sedangkan
kualitas larutan nutrisi atau pupuk tergantung pada konsentrasinya.
.emakin tinggi garam yang terdapat dalam air, semakin tinggi
$%4nya. Konsentrasi garam yang tinggi dapat merusak akar tanaman dan
mengganggu serapan nutrisi dan air. .etiap jenis dan umur tanaman
membutuhkan larutan dengan $% yang berbeda4beda. Kebutuhan $%
disesuaikan dengan fase pertumbuhan, yaitu ketika tanaman masih kecil,
$% yang dibutuhkan juga kecil. .emakin meningkat umur tanaman
semakin besar $%4nya. !ada hasil pengukuran $% kelompok 2, diketahui
nilai $% nya yaitu /,>>. Nilai $% tersebut masih dianggap tidak terlalu
tinggi sehingga cukup baik bagi pertumbuhan tanaman, meskipun pada
saat penanaman tanaman yang masih berumur muda ada yang mati atau
layu yang diperkirakan karena $%nya masih terlalu tinggi untuk tanaman
tersebut atau perakaran tanaman tersebut tidak mencapai larutan nutrisi.
0. Kesi$1ulan dan Sa#an
+. Kesimpulan
a. Komposisi dalam pembuatan larutan nutrisi yang tidak seimbang
bisa menyebabkan kekahatan unsur hara bagi tanaman bahkan
menjadi racun bagi tanaman.
b. Kunci utama dalam pemberian larutan nutrisi atau pupuk pada
sistem hidroponik adalah pengontrolan kondukti"itas elektrik atau
Eelectro conducti"ityF #$%& atau aliran listrik di dalam air dengan
menggunakan alat $% meter.
c. .emakin tinggi garam yang terdapat dalam air, semakin tinggi $%4
nya. Konsentrasi garam yang tinggi dapat merusak akar tanaman
dan mengganggu serapan nutrisi dan air.
d. !ada hasil pengukuran $% kelompok 2, diketahui nilai $% nya
yaitu /,>>.
e. !ada data rekapan kolompok $% terukur paling tinggi hingga
<,/>.
1. .aran
!ada saat pelaksanaan praktikum sebaiknya coas memberikan
penjelasan yang terperinci dan jelas tentang berbagai macam takaran
konsentrasi yang dilakukan, agar seluruh praktikan dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari masing4masing komposisi larutan yang
berbeda tersebut.
DA2TAR PUSTAKA
Bugbee B. 1,,/. Nutrient management in recirculating hydroponik culture.
Paper presented at The South Pacific Soil-less Culture Conference. 6eb
++, 1,,/ in !almerston North, Ne= @ealand.
(ndra=ati, 5atna, Didik (ndrade=a, .ri Nuryani Hidayah 7tami 1,+1. !engaruh
Komposisi Media dan Kadar Nutrisi Hidroponik terhadap !ertumbuhan
dan Hasil 'omat #lycopersicon esculentum mil.&. Indonesian Journal of
Agric. + #1& ) +B412.
Maharana L, Koul D N 1,++. 'he $mergence of Hydroponics. Dojana #:une&. 55 :
!-"#.
Mamta D. .ardare et all 1,+/. 5e"ie= on !lant -ithout .oil4Hydroponics.
$olume: % Issue: %!!-#".
Merino company 1,++. &ydroponic fodder production. An analysis of the
practical and commercial opportunity. 'he ne= Gealand, merino
company. !age ;.
5osliani, 5ini dan Nani .umarni 1,,;. 'udidaya Tanaman dengan Sistem
&idroponi(. Balai !enelitian 'anaman .ayuran. !usat !enelitian dan
!engembangan Hortikultura Badan !enelitian dan !engembangan
!ertanian. Bandung. Hal >.
.ingh ., .ingh B . 1,+1. &ydroponics) A Techni*ue for Culti+ation of $egeta,les
and -edicinal Plant. In. Proceeding of "th .lo,al conference on-
&orticultural for /ood) 0utrition and 1i+elih)ood 2ption. Bhubanesh=ar,
0disha, (ndia page 11,.
@uhaida, Laila, $rlina mbar=ati dan $ndang .ulistyaningsih. 1,++.
Pertum,uhan dan &asil Selada 31actuca sati+a 1.4 &idroponi(
5iper(aya /e. 6akultas !ertanian, 7ni"ersitas ?adjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai