I. PENDAHULUAN
II. PERMASALAHAN
Area Pelayanan dan Jaringan Gresik sebagai salah satu bagian dari
PT PLN Persero juga harus dapat mengambil peran dalam proses
1
Telaah Staff
penurunan Losses ini. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan timbul
losses, salah satu diantara nya adalah Akibat dari Ketidakseimbangan
beban pada transformator distribusi yang menyebabkan arus mengalir
pada penghantar netral trafo dan menyebabkan losses, tentu saja
keseimbangan sempurna tidak dapat dilakukan, karena –tentu- tidak
memungkinkan pengguna listrik menghidupkan peralatan yang sama
dan dalam waktu bersamaan. Yang bisa kita lakukan adalah membuat
kondisi pemerataan yang maksimal.
4.1. Losses
2
Telaah Staff
1. Susut teknis
SUSUT NON TEKNIS, adalah energi yang hilang bukan karena sebab
teknis, diantaranya karena salah pengukuran, salah perhitungan, salah
catat, salah baca, salah data entri baik disengaja maupun tidak
disengaja
SUSU
T
NON
TEKNI
S
SUSUT = I2 x R x Jam x Rp
SUSUT TOTAL = kWh beli – kWh jual TT – kWh jual TM – kWh jual TR –
kWh PS
3
Telaah Staff
d) Pemasangan trafo arus (ct) terlalu besar tidak sesuai dengan daya
yang diukur
4.2. Transformator
Dimana:
S = Daya transformator (kVA)
Vll = Tegangan antar fase sisi primer (V)
I = Arus jala-jala (A)
Sehingga untuk menghitung arus beban penuh (full load current, Ifl)
dapat menggunakan rumus:
4
Telaah Staff
S
I fl =
3Vll
Dimana:
Ifl = Arus beban penuh (A)
S = Daya transformator (kVA)
Vll = Tegangan antar fase sisi sekunder (V)
2
Pn = I n x R n
Dimana:
Pn = Rugi-rugi pada penghantar netral transformator (Watt)
In = Arus yang mengalir pada netral transformator (A)
Rn = Tahanan penghantar netral transformator (Ω)
5
Telaah Staff
• Ketiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk sudut 120o satu
sama lain.
• Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 120 o
satu sama lain.
IS IT IS
o
12 0
1 35o
IT
12 0o 12 0o 1 20o
10 5o
`
IN
`
IR + IT
IR IR
(a) (b)
6
Telaah Staff
Dengan :
P : Daya pada ujung kirim (Watt)
V : Tegangan fasa – netral pada ujung kirim (V)
cos ϕ : Faktor daya
Daya yang sampai ujung terima akan lebih kecil dari P karena
terjadi penyusutan dalam saluran.
Jika [I] adalah besaran arus fasa dalam penyaluran daya sebesar
P pada keadaan seimbang, maka pada penyaluran daya yang sama
tetapi dengan keadaan tak seimbang besarnya arus-arus fasa dapat
dinyatakan dengan koefisien a, b dan c sebagai berikut:
[ IR ] = a [ I ]
[ IS ] = b [ I ]
[ IT ] = c [ I ]
a+b+c = 3
V. PEMBAHASAN
7
Telaah Staff
• No Gardu : T 04
• Penyulang : Morowudi
• Merk : TRAFINDO
Phas Tegangan
a (V) Beban (Ampere)
Line Line Line Line
P-P 381 A B C D
R 217 23 75
S 219 58 54
8
Telaah Staff
T 215 68 62
N 29 23
Tabel 5.1. Hasil Pengukuran Trafo 04 Penyulang Morowudi
= 32.313 KVA
= 41.431 KVA
S total 73.744
= 100% = 74 %
S 100
I R + IS + IT 23 + 58 + 68
I rata - rata = = = 49,67 Ampere
3 3
IR 23
IR = a * I maka: a = = = 0,46
I 49,67
IS 58
IS = b * I maka: b = = = 1,17
I 49,67
IT 68
IT = c * I maka: c = = = 1,37
I 49 ,67
Rata-rata ketidakseimbangan beban (%) adalah:
| a −1 | + | b −1 | + | c −1 |
= *100%
3
| 0,46 −1 | + | 1,17 −1 | + | 1,37 −1 |
= *100%
3
= 35,79 %
9
Telaah Staff
Data R Penghantar ;
10
Telaah Staff
Losses WBP
WBP benjeng terjadi pada pukul 18.00 WIB – 22.00 WIB (6 Jam)
Sehingga :
N
P WBP = 236,805 kW x 6 h (hour) x 365 hari
= 518.602,95 kWh
Losses LWBP
11
Telaah Staff
WBP. Faktor kali didapat dari data yang beban penyulang yang
Sehingga :
N
P LWBP = 236,805 x 0,362 x 18 h x 365
= 563.202,804 kWh
N N N
P Total = P WBP + P LWBP
= 1.081.805,754 kwh
12
Telaah Staff
Dari data 12-RB, diketahui bahwa kWh tersalur untuk upj benjeng
1.081.805, 754
%P N = x 100% = 1,31 %
82.410.672
927.561.889
13
Telaah Staff
• Arus Netral telah dianggap baik, apabila Arus netral lebih kecil
•
Perhitungan dilakukan dengan Logika IF – AND, dengan
(hasil perhitungan terlampir). Dan dari 234 trafo di UPJ benjeng, hanya
14
Telaah Staff
46,323 kW
N
P setelah pemerataan beban :
N N
= P 154 Trafo setelah penyeimbangan + P 80 Trafo yang tidak
diseimbangkan bebannya
= 46,323 kW + 55,2545 kW
= 101,578 kW
N N N
P terselamatkan = P sebelum pemerataan beban - P setelah
pemerataan beban
= 236,805 kW – 101,578 kW
= 135,227 kW
Losses WBP
15
Telaah Staff
N
P WBP = 135,227 kW x 6 h (hour) x 365 hari
= 296.147,13 kWh
Losses LWBP
N
P LWBP = 135,227 x 0,362 x 18 h x 365
= 321.615,78 kWh
N N N
P Total = P WBP + P LWBP
= 617.762,91 kwh
Dari data 12-RB, diketahui bahwa losses upj benjeng sebesar 9.182.348
Losses kumulatif
% Losses Benjeng Kumulatif = x 100%
kWh beli benjeng
8.564.585, 1
% Losses Benjeng Kumulatif = x 100% = 10 .39 %
82.410.672
16
Telaah Staff
setelah pemerataan
= 11,14 % - 10,39
= 0.75 %
N
= P setelah pemerataan beban x Rp. 857,42 (asumsi harga
/kwh)
17
Telaah Staff
= Rp. 529.682.274
No Gardu : T 04
Penyulang : Morowudi
Phas
Teganga
a n Beban
Line Line
P-P 381 Line A B C Line D
R 217 23 75
S 219 58 54
T 215 68 62
N 29 23
Tabel 5.3. Hasil Pengukuran Trafo 04 Penyulang Morowudi
IR + IS + IT 23 + 58 + 68
Titik kesimbanga n fasa (Rata - rata) = = = 49 .66 ≈ 50
3 3
R
I =23–50 = -27 (Phasa R mengambil beban 27 Ampere untuk
menuju keseimbangan)
S
I = 58 – 50 = 8 ( Phasa S Melepaskan beban 8 Ampere untuk
menuju keseimbangan)
18
Telaah Staff
T
I = 68 – 50 = 18 ( Phasa T melepaskan 18 Ampere untuk menuju
keseimbangan)
Phasa T ke Phasa R
35/16 mm
19
Telaah Staff
Tabel 5.4. Data perhitungan kebutuhan material untuk pemerataan beban UPJ
3,571,0
PPN 10 % 20
TOTAL 39,281,000
benjeng
20
Telaah Staff
penyeimbangan beban
= 1 pick up
= 1 motor
21
Telaah Staff
1,101,864
22
Telaah Staff
= Rp. 463.759.274
6.1. KESIMPULAN
23
Telaah Staff
6.2. SARAN
REFERENSI
24
Telaah Staff
25