BAHAYA NAPZA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan
Disusun Oleh :
Fathurachman Pangestu Suardi
P17320113036
Kelas : 2B
Pokok Bahasan
Waktu
: 20 menit
Pertemuan Ke
: I (Pertama )
Tanggal
Tempat
Penyuluh
C. Materi Penyuluhan
a) Pengertian tentang NAPZA dan macamnya.
b) Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA.
c) Tanda dan gejala ketergantungan obat.
d) Bahaya penggunaan NAPZA.
e) Cara pencegahan penggunaan NAPZA
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
2. Langkah-langkah Kegiatan
No.
1.
Fase
Kegiatan Pra
Kegiatan
1.
Pembelajaran
Mempersiapk
Waktu
5 Menit
Memberi
salam
3.
Memperkenal
kan Diri
4.
Kontrak
waktu
2.
Membuka
Pembelajaran
5 Menit
3. Apersepsi
3.
Kegiatan Inti
4.
Penutup
F. Evaluasi
1) Prosedur : Post Test
2) Jenis Tes :
1. Pertanyaan secara lisan
2. Butir-butir soal :
a) Menjelaskan pengertian tentang NAPZA dan macamnya.
b) Menyebutkan Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA.
c) Menyebutkan tanda dan gejala ketergantungan obat.
d) Menyebutkan bahaya penggunaan NAPZA.
e) Menyebutkan cara pencegahan penggunaan NAPZA
3) Daftar pertanyaan
1. Tanya : Apakah yang dimaksud dengan NAPZA ?
Jawab: NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam
tubuh manusia, baik secara oral (melalui mulut), dihirup (melalui
hidung) maupun intravena (melalui jarum suntik) sehingga dapat
mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku
seseorang.
2. Tanya : Sebutkan faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA ?
Jawab : Faktor keluarga, faktor kepribadian, faktor kelompok,
faktor kesempatan, dan faktor lingkungan.
3. Tanya : Sebutkan tanda dan gejala ketergantungan obat?
Jawab : Prestasi anak menurun tajam, kebiasaan berpakaian yang
berubah drastis, perubahan tingkah laku yang tidak seperti
G. Lampiran
NAPZA (Narkoba)
A. Pengertian
Napza merupakan singkatan narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya yang bekerja pada pusat penghayatan kenikmatan otak
sebagaimana kenikmatan sensasi, makan, dan stimulasi seksual. Karena
itu bagi yang sudah menghayatinya selalu muncul dorongan kuat untuk
menggunakan napza guna memperoleh kenikmatan lahir batin atau
eforia. Semakin kuat napza mempengaruhan pusat-pusat penghayatan
maka semakin kuat pula potensi ketergantungan yang akan ditimbulkan.
( www.Bali Post.co.id, Nizar R. 2002 ).
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika,
dan Zat Adiktif lainnya. Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba
(Narkotika,
Psikotropika
dan
Bahan-bahan
berbahaya
lainnya)
(www.bkkbn.go.id ).
NARKOTIKA: zat-zat alamiah maupun buatan (sintetik) dari
bahan candu/kokaina atau turunannya dan padanannya - digunakan
secara medis atau disalahgunakan yang mempunyai efek psikoaktif.
PSIKOTROPIKA: adalah zat-zat dalam berbagai bentuk pil dan
obat yang mempengaruhi kesadaran karena sasaran obat tersebut adalah
pusat-pusat tertentu di sistem syaraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang). Psikotropik meliputi : Ecxtacy, shabu-shabu, LSD, obat
penenang/ tidur, obat anti depresi dan anti psikosis.
Faktor Keluarga
Faktor orangtua atau keluarga yang ikut menjadi pencetus
remaja menjadi penyalahgunaan napza adalah orangtua yang:
Kurang komunikatif dengan anak dan terlalu menuruti kemauan
anak (permisif). Terlalu sibuk dan kurang memberi perhatian
pada anak, Tidak sepaham dalam mendidik anak. Keluarga yang
memiliki
sejarah
(termasuk
orangtua)
mengalami
ke-
tanpa
diberi
kesempatan
untuk
berdialog
dan
menyatakan ketidaksetujuannya.
Keluarga yang perfeksionis, yaitu keluarga yang menuntut
anggotanya mencapai kesempurnaan dengan standar tinggi yang
harus dicapai dalam banyak hal.
Keluarga yang neurosis, yaitu keluarga yang diliputi
kecemasan dengan alasan yang kurang kuat, mudah cemas dan
curiga, dan sering berlebihan dalam menanggapi sesuatu.
Faktor Kepribadian
Kepribadian penyalahguna NAPZA juga turut berperan
dalam perilaku ini. Pada remaja, biasanya penyalahguna
NAPZA memiliki konsep diri yang negatif dan harga diri yang
rendah. Perkembangan emosi yang terhambat, dengan ditandai
oleh ketidak mampuan mengekspresikan emosinya secara wajar,
mudah cemas, pasif agresif dan cenderung depresi, juga turut
mempengaruhi.
Selain
itu,
kemampuan
remaja
untuk
memecahkan
pemecahan
masalah
yang
dihadapi.
Sangat wajar bila dalam usianya remaja membutuhkan
pengakuan dari lingkungan sebagai bagian pencarian identitas
diri. Namun bila ia memiliki kepribadian yang tidak mandiri dan
menganggap segala sesuatunya harus diperoleh dari lingkungan,
akan sangat memudahkan kelompok teman sebaya untuk
mempengaruhinya
menyalahgunakan
NAPZA.
Di
sinilah
Faktor Kelompok
Kelompok teman sebaya dapat menimbulkan tekanan
kelompok, yaitu cara teman-teman atau orang-orang seumur
untuk mempengaruhi seseorang agar berperilaku seperti
kelompok itu. Tekanan kelompok dialami oleh semua orang
bukan hanya remaja, karena pada kenyataannya semua orang
ingin disukai dan tidak ada yang mau dikucilkan.
Kegagalan untuk memenuhi tekanan dari kelompok teman
sebaya, seperti berinteraksi dengan kelompok teman yang lebih
populer, mencapai prestasi dalam bidang olah raga, sosial dan
akademik, dapat menyebabkan frustrasi dan mencari kelompok
lain yang dapat menerimanya. Sebaliknya, keberhasilan dari
kelompok teman sebaya yang memiliki perilaku dan norma yang
mendukung penyalahgunaan NAPZA dapat muncul.
Faktor Kesempatan
Ketersediaan NAPZA dan kemudahan memperolehnya juga
dapat dikatakan sebagai pemicu. Indonesia yang sudah menjadi
tujuan pasar narkotika internasional, menyebabkan zat-zat ini
Faktor lingkungan
Lingkungan masyarakat yang banyak berperan dalam
menentukan
karakteristik
seseorang,
sifat
serta
perilaku
pemakai
tidak
dapat
lagi
hidup
normal.
berarti
memakai
obat
secara
berlebih.
Ketergantungan
disebabkan efek obat pada kerja dan metabolisme otak yang merubah
penyalahgunaan menjadi ketergantungan akan obat dan sebuah penyakit
kronis.
Ketergantungan fisik menyebabkan timbulnya rasa sakit luar
biasa bila ada usaha untuk mengurangi pemakaiannya atau bila
pemakaian
akan
dihentikan.
Ketergantungan
secara
psikologis
dosis
dan
semakin
sering
pemakaian,
semakin
besar
b.
d.
e.
3. Peranan Masyarakat
4. Peranan Pemerintah
Pembentukan LSM